Jawaban,Mmk

5
1. Kenapa Merokok dapat menyebabkan AMD? Tembakau dapat meningkatkan risiko degenerasi makula dua sampai tiga kali dari orang-orang yang tidak pernah merokok. Age-Related Eye Disease Study (AREDS) menunjukkan bahwa risiko terjadinya neovaskular AMD lebih tinggi dua kali lipat pada mereka yang pernah merokok. The Physician’s Health Study menyatakan bahwa pada perokok laki-laki memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi terkena AMD. Nurse’s Health Study menyatakan hal yang sama untuk perempuan (Yonekawa, 2015). Merokok cenderung memiliki efek toksik pada retina. 2. Hipertensi dan Diabetes kenapa dapat menyebabakan AMD? Degenerasi makula menyerang para penderita penyakit diabetes, atau tekanan darah tinggi karena mudah terpecahnya pembuluh-pembuluh darah kecil (trombosis) sekitar retina.Trombosis mudah terjadi akibat penggumpalan sel-sel darah merah dan penebalan pembuluh darah halus. 3. Perubahan apa yang ng terjadi pada AMD? (1) berkurang jumlah sel – sel fotoreseptor, (2) perubahan – perubahan ultrastruktural epitel pigmen retina (EPR) seperti pengurangan granula melanin, terbentuknya granula lipofuchsin, serta timbunan residual bodies, (3) timbunan deposit laminar basal, serta (4) perubahan pada kapiler koroid 4. Drusen adalah endapan putih kuning, bulat, diskret, dengan ukuran bervariasi di belakang epitel pigmen dan tersebar di seluruh makula dan kutub posterior. Seiring dengan waktu,

description

mata

Transcript of Jawaban,Mmk

Page 1: Jawaban,Mmk

1. Kenapa Merokok dapat menyebabkan AMD?

Tembakau dapat meningkatkan risiko degenerasi makula dua sampai tiga kali dari orang-

orang yang tidak pernah merokok. Age-Related Eye Disease Study (AREDS)

menunjukkan bahwa risiko terjadinya neovaskular AMD lebih tinggi dua kali lipat pada

mereka yang pernah merokok. The Physician’s Health Study menyatakan bahwa pada

perokok laki-laki memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi terkena AMD. Nurse’s Health

Study menyatakan hal yang sama untuk perempuan (Yonekawa, 2015). Merokok

cenderung memiliki efek toksik pada retina.

2. Hipertensi dan Diabetes kenapa dapat menyebabakan AMD?

Degenerasi makula menyerang para penderita penyakit diabetes, atau tekanan darah

tinggi karena mudah terpecahnya pembuluh-pembuluh darah kecil (trombosis) sekitar

retina.Trombosis mudah terjadi akibat penggumpalan sel-sel darah merah dan penebalan

pembuluh darah halus.

3. Perubahan apa yang ng terjadi pada AMD?

(1) berkurang jumlah sel – sel fotoreseptor,

(2) perubahan – perubahan ultrastruktural epitel pigmen retina (EPR) seperti pengurangan

granula melanin, terbentuknya granula lipofuchsin, serta timbunan residual bodies, (3)

timbunan deposit laminar basal, serta (4) perubahan pada kapiler koroid

4. Drusen adalah endapan putih kuning, bulat, diskret, dengan ukuran bervariasi di belakang

epitel pigmen dan tersebar di seluruh makula dan kutub posterior. Seiring dengan waktu,

drusen dapat membesar, menyatu, mengalami kalsifikasi dan meningkat jumlahnya.

Secara histopatologis sebagian besar drusen terdiri dari kumpulan lokal bahan eosinifilik

yang terletak di antara epitel pigmen dan membran Bruch; drusen mencerminkan

pelepasan fokal epitel pigmen. Drusen dapat di bagi berdasarkan klinik dan histopatologi

yakni drusen keras ( nodular), drusen diffus ( konfluent), drusen halus ( granular ), dan

drusen kalsifikasi . Selain drusen, dapat muncul secara progresif gumpalan-gumpalan

pigmen yang tersebar secara tidak merata di daerah-daerah depigmentasi atrofi di seluruh

makula

5. Maksud neovaskularisasi

Eksudatif: Pada pemeriksaan fundus, terlihat darah subretina, eksudat, lesi koroid hijau

abu-abu di makula. Neovaskularisasi koroid merupakan perkembangan abnormal dari

Page 2: Jawaban,Mmk

pembuluh darah pada epitel pigmen retina pada lapisan retina. Pembuluh darah ini bisa

mengalami perdarahan dan menyebabkan terjadinya scar yang dapat menghasilkan

kehilangan pusat penglihatan. Scar ini disebut dengan Scar Disciform dan biasanya

terletak di bagian sentral dan menimbulkan gangguan penglihatan sentral permanen.

6. FFA: Akan terlihat jelas gambaran neovaskularisasi koroid dan dapat menentukan

tindakan/ pengobatan dan prognosis pasca pengobatan. Untuk mendiagnosis ada atau

tidaknya edema makula, dapat ditentukan melalui FFA di mana dapat membedakan

antara edema makula tipe difus atau fokal (Yonekawa, 2015). Angiografi fluoresein dapat

sangat menolong pasien yang dicurigai telah mengalami neovaskularisasi koroid untuk

menegakkan indikasi pengobatan. Pemeriksaan ini bukan untuk test screening untuk mata

yang mempunyai drusen atau atrofi geografik, yang tidak memiliki gejala baru atau tidak

adanya neovaskularisasi.2

7. Oftalmoskop: Bayangan tegak diperbesar 14 kali, tampak gambar satu bidang (tidak

stereoskopis).

8. Optical Coherence Tomography (OCT)

Daerah makula akan tampak jelas penebalan makula sentral karena proses

neovaskularisasi khoroidal di bawahnya. OCT sangat bermanfaat untuk mendiagnosis

dan follow-up pengobatan secara periodik. Pada pemeriksaan OCT juga dapat diketahui

kuantitas dari edema makula selain itu juga dapat ditemukan drusen, yang nampak

sebagai deposit kuning, bulat pada retina (Yonekawa, 2015)

9. Proses penuaan

Bagian paling luar dari sel fotoreseptor yang berbentuk keeping sering di “makan” oleh

epitel pigmen retina (EPR) dengan pola diurnal, yaitu keping terluar sel batang dimakan

pada siang hari dan keping terluar sel kerucut dimakan pada malam hari. keping yang

tidak terfagosit akan tertimbun dalam EPR yang disebut lipohfuhsin. Lipohfusin akan

menghambat degradasi makromolekul seperti protein dan lemak, mempengaruhi ekspresi

gen yang mengatur keseimbangan antara vascular endothelial growth factor (VEGF)

dengan produksi pigment epithelial derived factor yang merupakan zat anti angiogenik,

serta bersifat fotoreaktif, akibatnya menimbulkan terjadinya apoptosis EPR. Lipohfusin

yang tertimbun dalam sel EPR akan mengurangi volume sitoplasma, sehingga makin

Page 3: Jawaban,Mmk

menurunkan kemampuan EPR untuk memfagosit keping-keping sel fotoreseptor.

Lipohfuhsin tertimbun diantara sitoplasma dan membrane basalis sel EPR, membentuk

lapisan yang disebut basal laminar deposit, yang ikut bertanggungjawab dalam

penebalan membrane Bruch.

10. Teori iskemi

Angiogenesis terjadi karena adanya iskemik pada jaringan yang memacu timbulnya suatu

agen angiogenik antara lain VEGF. Pada penelitian didapatkan fakta yang menunjukkan

bahwa pada AMD iskemia tidak memegang peranan yang penting. Sel fotoreseptor hanya

terpapar oleh sedikit oksigen, sedangkan EPR terpapar olek oksigen dalam konsentrasi

yang sangat tinggi. Pada kenyataannya, sel fotoreseptor tidak memproduksi VEGF, justru

sel EPR yang memproduksi VEGF dalam jumlah besar. Disamping itu ditemukan pula

tanda-tanda adanya sel-sel radang pada jaringan coroid neovascular (CNV) yang dieksisi,

sehingga diduga bahwa lebih besar kemungkinannya CNV tumbuh sebagai reaksi

perbaikan luka dari pada sebagai reaksi terhadap iskemi.

11. Teori kerusakan oksidatif

Kerusakan oksidatif terjadi karena terbentuknya zat yang disebut reactive oxygen

substance (ROS) yang dihasilkan oleh oksidasi pada mitokondria. Adanya ROS

menimbulkan gangguan metabolism intrasel antara lain metabolism protein dan lemak.

Lemak yang sangat rentan terhadap kerusakan oksidatif adalah asam lemak tak jenuh

ganda. Sel EPR yang mengalami kerusakan oksidatif akan memproduksi VEGF dalam

jumlah besar, yang memacu timbulnya CNV. Retina sangat mudah mengalai kerusakan

oksidatif karena beberapa alasan: Bagian luar fotoreseptor mengandungi sangat banyak

asam lemak tak jenuh ganda. Bagian dalam sel batang mengandung sangat banyak

mitokondria yang dapat membocorkan ROS. Penyediaan oksigen yang sangat tinggi pada

koroid. Paparan terhadap sinar menimbulkan preses foto-oksidatif oleh ROS