jawaban tekpel
-
Upload
najib-arangi-panjah -
Category
Documents
-
view
62 -
download
0
Transcript of jawaban tekpel
Soal Tekpel.
1. Pengertian A. Bahan peledak. B. Kec. Detonasi C.sensitivity bahan peledak D. Loading
density
2. Pengaruh struktur Geologi thadap peledakan
3. Perbedaan Bosster dengan primer
4. Cara pengisian lubang ledak pada batuan yg berongga
5. Perhitungan cari loading density dan volume hasil bongkahan
Jawaban.
1.a.bahan peledak (versi wikipedia): Bahan peledak adalah material yang tidak stabil
secara kimia atau energikal, atau dapat menghasilkan pengembangan mendadak dari bahan
tersebut diikuti dengan penghasilan panas dan perubahan besar pada tekanan (dan biasanya
juga kilat atau suara besar) yang biasa disebutledakan.
Bahan peledak adalah suatu bahan yang stabil yang apabila dikenai stimulasi secara
tepat maka dengan cepat akan berubah dari padat atau cair menjadi gas yang panas dan
ekspansif, yang mengakibatkan tekanan disekitarnya (Grolier FamilyEncyclopedia, 1995).
Bahan peledak adlah suatu bahan atau campuran yang dapat bereaksi dalam waktu
sangat singkat dan menghasilkan energy dalam jumlah besar oleh karena terjadinya volume
gas yang sangat besar pada temperatur dan tekanan yang sangat tinggi, diikuti efek mekanik,
visual dan akustik yang sangat tinggi (Berta G, 1990).
Bahan peledak adalah bahan atau zat yang berbentuk padat, cair atau campurannya,
yang apabila dikenai suatu aksi berupa panas, benturan atau gesekan akan berubah secara
kimiawi menjadi zat-zat ain yang sebagian besar atau seluruhnya berbentuk gas, dan
perubahan tersebut berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, disertai efek panas dan
tekanan yang sangat tinggi. (Keppres RI No. 5 Tahun 1988).
b. Kec Detonasi adalah kecepatan rambat ledakan, yang artinya kecepatan perambatan dari
gelombang ledakan dari kolom bahan peledak, makin tinggi kecepatan rambat gelombang
peledakan, makin besar daya hancurnya sehingga cocok untuk memecahkan batuan yang
keras, logam-logam, dan objek lainnya.
kecepatan detonasi (Velocity Of Detonastion = VOD) adalah kecepatan gelombang
detonasi yang menerobos sepanjang kolom isian handak, dinyatakan dalam m/s. Kecepatan
detonasi bahan peledak komersial ialah antara 1.500-8.000 m/s. Kecepatan detonasi suatu
handak tergantung pada :
- Jenis handak (ukuran butir, bobot isi)
- Diameter dodol atau diameter lubang ledak
- Derajat pengurungan (degree of confinement)
- Penyalaan awal (initiating)
c. sensitivity atau Kepekaan adalah ukuran besarnya impuls yang diperlukan oleh bahan
peledak untuk memulai bereaksi dan menyebarkan reaksi peledakan ke seluruh isian.
Kepekaan handak tergantung pada komposisi kimia, ukuran butir, bobot isi, pengaruh
kandungan air dan temperature. Ada beberapa macam kepekaan itu, yaitu:
- Kepekaan terhadap benturan (sensivity of shock/impact)
- Kepekaan terhadap gesekan (sensivity of friction)
- Kepekaan terhadap panas (sensivity to heat)
- Kepekaan terhadap ledakan handak lain dari jarak tertentu (gap sensivity)
d. Loading density adalah berat bahan peledak per unit panjang dari isian.
Loading density adalah berat bhn.peledak per meter kolom lub.ledak (kg/m)
2. Stuktur geologi batuan dapat mempengaruhi kelurusan lubang ledak dan kecepatan
pemboran. Sedangkan pada proses peledakan struktur geologi dapat melemahkan gelombang
kejut dan melepaskan serta membuat ketidakseimbangan dalam distribusi isian bahan
peledak.
3. Primer Adalah unit dari handak peka detonator yang digunakan untuk menyalakan handak
lain atau blasting agent atau handak yang menerima penggalak dari detonator atau sumbu
ledak . Primer harus dirangkai di tempat peledakan, guna memperkecil resiko prematur
blastingPrimer ada buatan pabrik, dapat dibuat sendiri
Primer adalah bahan peledak yang menerima penggalak dari detonator atau detonating
cord. Hasil dari ledakkan tersebut kemudian disalurkan ke bahan peledak yang mempunyai
sesitivitas sama atau yang kurang sensitive. Primer berbeda dengan booster dimana primer
adalah bahan peledak yang dipasangi/berisi dengan detonator atau detonating cord sedang
booster tidak.
Primer adalah suatu istilah yang diberikan pada bahan peledak peka detonator yang sudah
dipasang detonator yang diletakkan di dalam kolom lubang ledak. Bentuk bhn peledak peka
detonator, yaitu:
geli atau pasta seperti sosis, disebut cartridge, atau
keras dan padat, sebagian pengguna menyebutnya “booster”
Booster didefinisikan sebagai bahan peka detonator yang dimasukkan ke dalam kolom
lubang ledak berfungsi sebagai penguat energi ledak
4. PENGISIAN KOLOM LEDAK – LOADING
Periksa Kondisi Lubang Ledak Untuk Kedalaman - Kemiringan – Rongga – Material
Masukkan Primer – Booster Kedalam Lubang
Masukkan ANFO/Emulsi/Watergel Secara Manual atau MMU
Gunakan Selubung Plastik Untuk Lubang Berair
Padatkan ANFO/Emulsi/Watergel
Isi Lubang Ledak Dengan Stemming
Pengisian bahan peledak dalam kegiatan peledakan pada aktifitas pemindahan batuan
keras di lakukan secara manual. Berdasarkan pengamatan di lapangan proses pemuatan bahan
peledak dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Sebelum dilakukan pemuatan bahan peledak, terlebih dahulu dilkukan pemeriksaan
terhadap lubang-lubang ledak apakah lubang ledak terisi air atau tidak. Bila lubang ledak
terisi oleh air maka dalam pengisian bahan peledak digunakan kondom untuk melindungi
bahan peledak utama.
b) Jumlah bahan peledak yang digunakan di tentukan oleh diameter, kedalaman lubang ledak
dan Powder Factor (PF) yang digunakan.
c) Kegiatan pemuatan bahan peledak diawali dengan kegiatan pemasangan primer yang telah
dirangkai dengan sebuah pengalak awal.
Pemasangan primer dilakukan di masing-masing lubang ledak oleh seluruh kru peledakan.
Tahap-tahap pemasangan primer adalah sebagai berikut :
a) Ambil satu buah Power Gell yang dan detonator masing-masing pegang dengan satu
tangan.
b) Masukkan detonator ke dalam power gell dengan cara langsung ditekan ke dalam power
gell menembus plastik pembungkusnya hingga semua detonator terbenam ke dalam power
gell.
c) Ikatkan Nonel Tube ke Power Gell tersebut.
d) Lakukan hal yang sama pada lubang yang lain.
Setelah pemasangan primer kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pemuatan bahan peledak
utama (ANFO). Untuk pengisian lubang ledak ada dua jenis pengisian, yaitu secara langsung
memasukkan ke dalam lubang untuk kondisi lubang kering dan menggunakan kondom
plastik sebagai pembungkus bahan peledak untuk kondisi lubang basah atau barair. Urutan
langkah kerjanya adalah sebagai berikut :
Pengisian lubang ledak pada kondisi lubang kering :
a) Primer dimasukkan ke dalam lubang ledak dengan memegang kabel leg wire-nya secara
pelan-pelan dan hati-hati.
b) Ambil karung Amonium Nitrat yang telah dicampur dengan solar tadi kemudian masukan
bahan peledak tersebut ke dalam lubang tembak sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan.
c) Kabel leg wire kemudian dihimpit dengan menggunakan batu dengan tujuan agar kabel
tersebut tidak jatuh ke dalam lubang tembak.
Pengisian lubang ledak kondisi lubang berair :
a) Ambil plastik kondom untuk pembungkus bahan peledak kemudian salah satu ujungnya
disimpulkan.
b) Memasukkan primer ke dalam plastik kondom.
c) Memasukkan ANFO ke dalam plastik kondom.
d) Simpulkan ujung plastik yang satunya.
e) Ujung plastik yang telah disimpulkan tadi kemudian diuntal dengan menggunakan tali
sehingga kondom yang telah terisi oleh bahan peledak tadi bisa diturunkan secara baik.
Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pengisian stemming dengan menggunakan serbuk
batuan hasil kegiatan pemboran (cutting). Stemming adalah tempat material penutup lubang
ledak diatas kolom isian. Material penutup biasanya diambil dari cutting pengeboran lubang
ledak tersebut yang ada di sekeliling lubang ledak dan untuk membantu memadatkan
dipergunakan stick loading dari kayu. Pemadatan stemming dilakukan secara perlahan –
lahan dengan menggunakan kayu stick. Urutan kerjanya adalah sebagai berikut :
a) Menekan kondom yang berisi handak tadi dengan menggunakan stick loading hingga
benar-benar mencapai dasar lubang ledak. Kegiatan ini hanya dilakukan untuk kondisi lubang
berair.
b) Dengan menggunakan cangkul, kemudian cutting yang berada disekitar lubang ledak
diambil dan dimasukan ke dalam lubang.
c) Masukkan sedikit demi sedikit dipadatkan dengan stick loading. Setelah satu lubang penuh
kemudian pindah ke lubang yang lain hingga semua lubang tertutup