Jawaban MID Kepemimpinan Politik
description
Transcript of Jawaban MID Kepemimpinan Politik
KEPEMIMPINAN POLITIK
Disusun Untuk Ujian Tengah Semester Mata Kuliah
Kepemimpinan Politik
Dosen : Dra. Rina Martini, M.Si
Disusun Oleh :
ANDI TEGUH WICAKSONO
NIM. 14010110141024
No. Absen 041
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2013
Analisis Pasangan Calon Pemilu Gubernur Jawa Tengah 2013
1
Tanggal 26 Mei 2013 nanti, merupakan titik penentu bagi penduduk Jawa Tengah siapa
yang akan memimpin roda pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, bagaimana kebijakannya,
bagaimana masa depan Jawa Tengah selama 5 tahun ke depan. Pada tanggal tersebut akan
diadakan Pemilu Gubernur Provinsi Jawa Tengah yang akan serentak dilakukan di Jawa
Tengah. KPU Provinsi Jawa Tengah telah menetapkan 3 pasang calon yang akan bertarung
pada Pilgub Jawa Tengah 2013, sesuai dengan keputusan KPU Jateng dengan Nomor
13/Kpts/KPU-Prov-012/11/IV/2013 tertanggal 11 April 2013 yang berisi tentang Penetapan
Pasangan Calon Gubernur, yakni : Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo, Ganjar Pranowo-
Heru Sudjatmoko, dan Hadi Prabowo-Don Murdono. Tiap suara dari pemilih memiliki
pengaruh yang sangat besar bagi Pemilu tersebut. Diharapkan seluruh penduduk Jawa Tengah
yang terdaftar sebagai Pemilih ikut-serta pada Pilgub Jateng 2013. Sehingga Pasangan yang
terpilih merupakan murni pilihan penduduk Jateng dan sesuai hati nurani.
Ketiga pasang calon tersebut merupakan yang terbaik dan masing-masing memiliki
peluang. Di sini saya akan menganalisis masing-masing pasangan calon, background masing-
masing, kelemahan serta kelebihannya. Maka diharapkan calon yang terpilih sesuai dengan
kondisi, keadaan Ekonomi, Politik, budaya dan karakteristik penduduk Jateng. Saya akan
memulai pembahasan sesuai dengan nomor urut pasangan calon, agar mempermudah dalam
pembahasan dan penggunaannya.
1. Hadi Prabowo – Don Murdono
Pasangan calon dengan nomor urut 1 ini diusung oleh Koalisi Partai diantaranya : PKS,
PKB, Partai Gerindra, PPP, Partai Hanura, PKNU. Profil dari pasangan ini adalah sebagai
berikut :
Hadi Prabowo (Calon Gubernur)
Nama Lengkap : Drs. Hadi Prabowo, MM
Lahir : Klaten, 3 April 1960
Pendidikan : Lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Diponegoro
Karir Hadi Prabowo atau yang lebih dikenal dengan sebutan HP secara keseluruhan
bertempat di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Karirnya dimulai pada tahun 1988 pada
posisi Kasubag. Sosial Budaya Biro Bangda Sekretarian Daerah. Karir Hadi di Pemerintah
Provinsi Jateng terus meningkat, dengan menjadi Kasubag. Perkotaan Biro Penyusunan
2
Program. Lalu dia promosi menjadi Kabag. Anggaran pada tahun 1996-2000. Setelah itu
dipercaya menempati posisi Kepala Biro Keuangan Setda Jateng mulai tahun 2000 sampai
2005, kemudian meningkat menjadi Asisten IV Sekda hingga tahun 2008. Puncak jenjang
karirnya adalah dengan dilantiknya sebagai Sekretaris Daerah Jateng mulai tahun 2008,
menggantikan Mardjijono yang mengajukan pensiun dini, karena alasan kesehatan. Hingga
saat ini Hadi masih menjabat sebagai Sekda Jateng.
Don Murdono (Calon Wakil Gubernur)
Nama Lengkap : Dr. H. Don Murdono, SH, M. Si
Lahir : Kendal, 15 Oktober 1958
Pendidikan : Lulusan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
Karir Don Murdono atau yang biasa dipanggil Don menjabat sebagai anggota DPR
periode 1999-2004. Don pernah menjabat sebagai wakil ketua DPD PDIP Jateng hingga
tahun 2000. Tetapi pada tahun 2003 dia mencalonkan sebagai Bupati Sumedang dan berhasil
memenangkan pemilihan tersebut. Lalu pada 2008, Don kembali mencalonkan diri sebagai
Bupati Sumedang dan berhasil memenangkan pemilihan untuk kedua kalinya dengan periode
2008-2013.
Dengan mengetahui profil singkat tersebut saya akan memulai menganalisis kelemahan
dan kelebihan dari pasangan no. Urut 1 :
Kelemahan :
Koalisi Partai yang mengusungnya memang sudah termasuk yang terbaik dan yang
diminati. Tetapi minim dukungan dan basis massanya juga rendah di Jateng. Partai-
partai tersebut juga bernafaskan Islam, hal ini akan menjadi faktor yang tidak pasti
karena di Jateng penduduk lebih banyak adalah kaum abangan.
Don Murdono namanya kurang begitu dikenal penduduk Jateng, ditambah dengan
Jabatannya dan tempat kerjanya sebagai Bupati Sumedang, Jabar. Sehingga tidak
bersentuhan langsung dengan penduduk Jateng.
Posisi Hadi sebagai Sekda membuatnya berada pada posisi pemimpin dengan Tipe
Birokrat, dimana sangat hubungan kerja. Sehingga sisi Paternal sangat kental di
dalamnya.
Kelebihan :
Dengan jabatannya sebagai Sekda, Hadi memiliki pengaruh yang sangat kuat di
kalangan Birokrasi di Jateng. Karena jabatannya merupakan posisi no. 1 di jenjang
karir PNS di daerah. Oleh karena itu kepemimpinannya selama di Birokrasi Provinsi
Jateng dan pengaruhnya dapat menarik pemilih dari kalangan keluarga Birokrasi.
3
Tetapi, di sini juga muncul dilema yakni “Netralitas PNS”. Akankah posisinya
tersebut dimanfaatkan atau jabatan tersebut memiliki pengaruh tersendiri. Dukungan
dari para “koleganya” selama menjabat sebagai Sekda juga patut diperhitungkan
seperti para pengusaha-pengusaha, cukong yang banyak bersentuhan langsung
dengannya terkait administrasi, perijinan, di Jateng, dsb. Bisa saja mereka menjadi
penyokong dana terbesar dalam kampanye dan pencalonan dirinya.
Dia telah lama berkerja dan berkutat di lingkungan Pemprov Jateng. Sehingga sedikit-
banyak dia telah mengetahui kondisi, seluk-beluk, keadaan Ekonomi, Politik, budaya
dan karakteristik penduduk Jateng.
Menurut saya elektabilitas HP - DON sekitar 30% - 35%.
2. Bibit Waluyo – Sudijono Sastroatmodjo
Pasangan calon dengan no. Urut 2 ini didukung oleh koalisi dari Partai – partai besar,
yakni : Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN. Profil dari pasangan ini adalah sebagai berikut :
Bibit Waluyo (Calon Gubernur)
Nama Lengkap : H. Bibit Waluyo
Lahir : Klaten, 5 Agustus 1949
Pendidikan : Lulus AKABRI pada tahun 1972
Karir militer Bibit terbilang cukup cemerlang dengan menduduki sejumlah jabatan
strategis seperti Panglima Kodam Jaya pada tahun 2001. Jabatan terakhir Bibit adalah
Panglima Kostrad dengan pangkat Letnan Jenderal TNI AD. Jabatan ini diembannya sejak
tahun 2002 hingga memasuki purnawirawan pada 28 September 2004. Lalu Pada 2008 lalu
Bibit mencalonkan diri menjadi Gubernur Jateng berpasangan dengan Rustriningsih yang
kala itu masih menjabat sebagai Bupati Kebumen. Pasangan yang diusung oleh PDI
Perjuangan ini memenangkan Pemilihan Kepala Daerah langsung dengan perolehan suara
44,42%.
Sudijono Sastroatmodjo (Calon Wakil Gubernur)
Nama Lengkap : Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M. Si
Lahir : Pacitan, 15 Agustus 1952
Pendidikan : Lulusan Pendidikan dari IKIP Semarang pada tahun 1971,
Lulusan Magister Studi Pembangunan di Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga, memperoleh gelar Doktor pada
Hukum Agraria Universitas Diponegoro
4
Sudijono banyak menghabiskan karir formal di Universitas Negeri Semarang
(UNNES/dahulu IKIP Semarang) berawal sebagai Dosen. Dia pernah menjabat sebagai
Dekan Fakultas Ilmu Sosial IKIP pada 1996—2001. Kemudian Pembantu Rektor Bidang
Kemahasiswaan Unnes 2001—2006. Dia saat ini masih menjabat sebagai Rektor Unnes,
jabatan yang diemban sejak 2006 lalu.
Dengan mengetahui profil singkat tersebut saya akan memulai menganalisis kelemahan
dan kelebihan dari pasangan no. Urut 2 :
Kelemahan :
Selama kepemimpinannya di Jateng ini Bibit Waluyo kurang dapat menciptakan suatu
perubahan atau gebrakan di Jateng. Terkadang kebijakannya terlalu provokatif.
Programnya “Bali Ndeso, Mbangun Ndeso” juga kurang efektif dan tidak
membuahkan hasil.
Tindakannya yang seperti “kutu loncat” dari satu Parpol ke Parpol lain ini akan dapat
mempengaruhi elektabilitasnya. Karena dia tidak konsekuen dan tidak berpendirian.
PDIP sebagai Partai yang membesarkan namanya memutuskan untuk mengusung
calon lain tetapi dia tidak mau menerima dan tidak loyal. Malah ikut bertarung dengan
bergabung ke Partai lain. Terlebih lagi Jateng adalah Basis Massa PDIP.
Dia merupakan mantan anggota militer dan sempat menduduki jabatan strategis di
Militer. Sehingga tipe kepemimpinannya dapat digolongkan menjadi Tipe Otokratis,
bersifat kaku, tidak bijak dan hanya berfokus pada hubungan kerja dari atas ke bawah,
Up-Bottom.
Didukung oleh Partai yang besar, dan merupakan aktor lama dalam Pemilu di
Indonesia. Tetapi beberapa Partai ini seperti Partai Demokrat dan Partai Golkar
sedang mengalami berbagai masalah dan konflik baik di internal Partai maupun
bukan.
Kelebihan :
Bibit merupakan incumbent, sehingga dia dapat memiliki pengaruh bagi bawahannya
selama dia menjabat sebagai Gubernur. Selain itu dia juga pasti sangat paham keadaan
dan karakteristik Jateng. Sehingga dia dapat memetakan dimana dia dapat mendulang
suara.
Didukung oleh Partai yang besar, dan merupakan aktor lama dalam Pemilu di
Indonesia
Menggandeng wakil seorang akademisi murni, dengan anggapan dapat memberikan
masukan yang logis, rasional dan teoritis dalam setiap kebijakannya nanti jika terpilih.
5
Menurut saya elektabilitas Bibit – Sudijono adalah sekitar 25% - 30%.
3. Ganjar Pranowo – Heru Sudjatmoko
Pasangan dengan no. urut terakhir ini, 3, diusung oleh Partai dengan Basis Massa
terbesar di Jateng yakni PDIP. Profil dari pasangan ini adalah sebagai berikut :
Ganjar Pranowo (Calon Gubernur)
Nama Lengkap : H. Ganjar Pranowo, SH
Lahir : Karanganyar, 28 Oktober 1968
Pendidikan : Lulusan Fakultas Hukum UGM
Ganjar merupakan anggota PDIP yang aktif dan loyalis. Karir Ganjar dalam Politik
dimulai dalam Pemilu Legislatif pada 2004 lalu dari Daerah pemilihan 7 Jateng, namun kalah
suara. Dia kemudian menjadi anggota DPR periode 2004—2009 melalu mekanisme
Pergantian Antar Waktu (PAW). Pada 2009, Ganjar terpilih kembali sebagai anggota DPR
untuk jabatan hingga 2014.
Heru Sudjatmoko (Calon Wakil Gubernur)
Nama Lengkap : Drs. H. Heru Sudjatmoko, M. Si
Lahir : Purbalingga, 13 Juni 1951
Pendidikan : Lulusan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN)
Semarang tahun 1974, Lulusan Institut Ilmu Pemerintahan
(IIP) Depdagri di Jakarta tahun 1981, Lulusan Magister
Manajemen Pemerintahan Universitas Diponegoro Semarang
pada tahun 2003
Karir Heru adalah sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), mulai dari jabatan staf bagian
pemerintahan Kabupaten Purbalingga. Puncak karirnya sebagai PNS adalah menjadi
Sekretaris Daerah Purbalingga periode 1998-2005. Setelah itu, Heru mencalonkan diri dalam
Pilkada Purbalingga dan berhasil menduduki jabatan Wakil Bupati periode 2005—2010.
Kemudian dia kembali mengikuti Pilkada Purbalingga selanjutnya dengan mengincar jabatan
Gubernur. Heru kembali memenangkan jabatan Pilkada Purbalingga dan menduduki jabatan
Bupati 2010—2015.
Kelemahan :
Terlalu percaya diri dengan hanya dukungan 1 Partai, PDIP. Memang Jateng
merupakan basis massa PDIP, tetapi hal ini dapat dianggap terlalu percaya diri.
6
Kurang begitu populer di kalangan masyarakat Jateng. Karena karir dan domisilinya
lebih banyak bertempat di Jakarta.
Wakil yang digandeng juga demikian, tidak populer dan kurang banyak yang bisa
ditonjolkan
Kelebihan :
Dengan Ganjar yang diusung, diharapkan dapat memaksimalkan perolehan suara
dengan notabene basis massa PDIP adalah di Jateng. Karena Ganjar merupakan
seorang loyalis di dalam PDIP.
Kecakapannya, kapabilitas dalam bidang politik tidak diragukan lagi.
Didukung dengan semaksimal mungkin oleh PDIP, karena tidak ingin kalah di daerah
yang notabene adalah basis massanya.
Menurut saya elektabilitas Ganjar – Heru adalah 35% - 45%.
KESIMPULAN
Tiap-tiap pasangan memiliki kelebihan serta kekurangan yang dapat dijadikan senjata.
Tetapi di sini tidak ada yang sepenuhnya dapat memenuhi kriteria seperti : Pemimpin sebagai
Komunikator yang baik, Pemimpin sebagai Mediator, Pemimpin sebagai Integrator, semua
mampu tetapi tidak ada yang sepenuhnya sempurna. Kemempuan Networking dan
Kemampuan Team Work mungkin dimiliki oleh semua calon. HP sebagai Sekda Provinsi
Jateng, mungkin akan dapat lebih berperan sebagai Pemimpin sebagai Mediator
(penjembatan antara Kepala Daerah, Pemerintah dengan Birokrasi, maupun dengan LSM atau
Sektor Privat). Bibit sebagai Incumbent mungkin lebih ke Pemimpin sebagai Integrator
(karena dia pernah menjabat sebagai Kepala Daerah, menjalankan roda Pemerintahan,
mambawahi Birokrasi, bekerjasama dengan masyarakat, LSM, sektor privat maupun Daerah
lain, juga antara Pemerintah Pusat dan Daerah). Sedangakan Ganjar mungkin lebih kepada
Pemimpin sebagai Komunikator yang baik (karena dia memiliki kecakapan di bidang politik,
loyalis Partai dan pernah menjabat sebagai DPR RI sehingga diasumsikan dapat menampung
dan merealisasikan aspirasi masyarakat). Tetapi dengan sekian banyak ulasan dan penilaian,
saya berpendapat bahwa pasangan NO. 3 Ganjar – Heru yang akan memenangkan Pilgub
Jateng 2013.
7
DAFTAR PUSTAKA
www.bisnis-jateng.com, diunduh pada Rabu, 24 April 2013 Pukul 17.17
www.kpu-jatengprov.go.id, diunduh pada Rabu, 24 April 2013 Pukul 17.30
twahyono.blog.uksw.edu, diunduh pada Rabu, 24 April 2013 Pukul 17.35
8