Jasa Layanan Berorientasi Pelanggan. Harus dong! · • Waspada akan bahaya keluhan yang...

5
EDISI MEI 2016 01 Jasa Layanan Berorientasi Pelanggan. Harus dong! Minggu lalu, saya berbelanja makanan untuk berbuka puasa di rumah dari R.M. Pagi Sore di Jakarta. Sesampainya di rumah dan begitu bungkusan dibuka.. yaaaahhh.. ternyata tidak sesuai dengan pesanan. Ada satu menu yg terlewat. Sekilas ada perasaan kecewa dan kesal karena keteledoran pegawai resto yang lupa memasukkan pesanan saya ke dalam bungkusan makanan padahal sudah saya ingatkan berkali-kali. Untuk kembali ke resto rasanya tidak mungkin karena jaraknya yang terlalu jauh sedangkan waktu berbuka sudah dekat. Bergegas membuka lagi struk belanja, syukurlah di dalamnya tercantum nomor customer service. Langsung saya hubungi untuk mengonfirmasi. Keluhan saya ditanggapi dengan baik dan pihak resto meminta maaf atas keteledorannya serta berjanji mengantar menu yang tertinggal itu ke rumah. Saya memang tidak berharap banyak keluhan itu akan ditanggapi dengan tindakan karena mengingat jarak dan waktu. Namun nyatanya pihak resto serius menanggapi meski makanan akhirnya diantar setelah jauh melewati waktu berbuka. Bahkan, setelah pengiriman, pihak resto mengirimkan konfirmasi apakah makanan telah diterima dan sesuai pesanan kemudian kembali mengucapkan permohonan maaf. Lucunya, kemarin saya mengalami lagi kejadian serupa saat akan berbuka puasa bersama dengan keluarga besar di resto Warung Tekko Jakarta. Reservasi tempat yang sebelumnya disepakati ternyata digunakan oleh pelanggan lain sehingga kami tidak mendapatkan tempat dan harus pindah ke resto lain. Seperti biasa, keluhan saya sampaikan melalui SMS Center yang tercantum di website resmi. Satu hari tanpa respon, saya sudah berniat akan mem-black list Warung Tekko dari daftar tempat makan yang bisa dikunjungi. Namun, saya cukup takjub dengan respon yang diberikan di hari sesudahnya. Manajemen Warung Tekko meminta maaf dan bermaksud memberikan apresiasi dalam bentuk undangan berbuka puasa. Tindakan R.M. Pagi Sore dan Warung Tekko melahirkan kesan sangat baik di benak saya dan tentu saja saya tidak akan jera untuk datang kembali di kedua resto tersebut. Excellent!! Secuil pengalaman sederhana tapi menjadi sebuah pembelajaran berharga khususnya di era bisnis saat ini yang mengarah pada customer oriented. Organisasi-organisasi bisnis gencar membuka kanal dan menyosialisasikan nomor layanan pelanggan (customer service) untuk menjaring perhatian, kepuasan dan good impression dari pengguna jasa. Tujuannya hanya satu: agar bisnis yang dikelola tidak ditinggalkan oleh pengguna jasa. Namun, penyediaan dan sosialisasi sarana layanan, baru merupakan langkah awal sebuah organisasi untuk menangkap kepercayaan pelanggan. Selanjutnya. yang lebih utama adalah manajemen RAMADHAN MUBARAK SEKITAR KITA

Transcript of Jasa Layanan Berorientasi Pelanggan. Harus dong! · • Waspada akan bahaya keluhan yang...

EDISI MEI 2016

01

Jasa Layanan Berorientasi Pelanggan. Harus dong!

keluhan yang disampaikan. Seperti yang dilakukan R.M. Pagi

Sore dan Warung Tekko di atas. Mereka memilih untuk tidak

mengabaikan keluhan pelanggan karena mengabaikan keluhan

sama dengan menimbun kesan buruk pelanggan terhadap

perusahaan.

Pengalaman berbeda saya alami ketika menghubungi Call

Center PLN di nomor 021-123. Meski respon yang diberikan

cukup baik, namun sama sekali tidak ada tindak lanjut yang

diberikan sesuai janji petugas customer service (padahal saya

sudah menghubungi dua kali). Saya juga memiliki pengalaman

yang tidak menyenangkan ketika meminta berhenti

berlangganan salah satu penyedia TV Kabel nasional karena

kualitasnya yang buruk. Alih-alih segera diproses, saya malah

diteror setiap hari selama satu bulan agar kembali

berlangganan. Kepercayaan saya terhadap dua perusahaan di

atas sirna. Untung saya tidak menyebarluaskan ketidakpuasan

tersebut secara viral di media sosial. Jika saya lakukan, bisa

dibayangkan meluasnya image negatif yang ditimbulkan.

Beberapa poin yang dapat menjadi pembelajaran dari

cerita di atas agar tidak ditinggalkan oleh pengguna jasa :

• Pentingnya sosialisasi nomor layanan pelanggan yang

mudah dihubungi. Memberikan kemudahan bagi

pengguna jasa terhadap akses berkomunikasi dengan

perusahaan adalah sebuah langkah awal mendapatkan

good impression pengguna jasa. PT. ASDP Indonesia Ferry

(Persero) saat ini telah memiliki nomor layanan Contact

Center 021-191, yang harus terus menerus

disosialisasikan.

• Jangan abaikan keluhan dan saran pengguna jasa. Berikan

respon positif untuk melahirkan good impression terhadap

layanan perusahaan.

• Lakukan tindak lanjut secara nyata dan informasikan

kembali progress/hasil tindak lanjut tersebut kepada

pengguna jasa.

• Pelihara kepercayaan dan loyalitas pengguna jasa dengan

memberikan inovasi layanan sesuai kebutuhan dasar

pengguna jasa.

• Waspada akan bahaya keluhan yang disampaikan secara

viral melalui media sosial.

Di mata saya, PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) saat ini

telah mengubah haluan menuju kepada customer oriented.

Perubahan signi�kan sedikit demi sedikit mulai terasa. Hal ini

bisa dirasakan salah satunya sejak aplikasi sistem ASDP

Customer Care digunakan, respon Cabang terhadap keluhan

semakin cepat dari tahun ke tahun. Respon tersebut juga

sudah mengarah kepada tindakan nyata. Seperti contoh

yang dilakukan Cabang Surabaya dengan menyediakan

ruang merokok di KMP. Gajah Mada sebagai tindak lanjut

atas keluhan pengguna jasa yang terus berulang. Demikian

pula Cabang Merak dan Bakauheni sangat responsif ketika

ada pengguna jasa yang melapor Kartu Identitas (SIM/KTP)

tertinggal di loket saat membeli tiket ferry, mereka langsung

berkoordinasi dan mengirimkan Kartu Identitas langsung

kepada pengguna jasa. Tindakan nyata sebagai wujud tindak

lanjut keluhan pelanggan, juga terjadi di Cabang Jepara,

Luwuk, Sape dan lainnya.

Saat melakukan perjalanan dinas ke Kupang, saya

melihat antusias cabang dalam memenuhi kebutuhan jadwal

tarif penumpang dengan menempatkan petugas khusus.

Ketika saya berkunjung ke Sape, karyawan operasional, ABK

bahkan General Manager ikut turun gunung menggaet

pelanggan dengan cara melakukan pendekatan

intrapersonal secara rutin. Sampai-sampai sejumlah nomor

dan nama pelanggan memenuhi phonebook telepon selular

pribadinya hehehe...

Jangan lupakan pula dalam proposal Kompetisi Inovasi

Pelayanan yang dilangsungkan beberapa waktu lalu, terbukti

seluruh peserta melakukan inovasi dengan tujuan

memberikan kemudahan, kenyamanan dan keamanan bagi

pengguna jasa. Ini jelas customer oriented! Saya yakin, ke

depan, perubahan orientasi bisnis insan ASDP selanjutnya

akan menjadi lebih baik.

*Penulis: Intan Sugiharti

Artikel ini didedikasikan sebagai apresiasi bagi seluruh cabang yg

telah memberikan perhatian kepada keluhan yang masuk melalui

ASDP Customer Care. Excellent!

Minggu lalu, saya berbelanja makanan untuk

berbuka puasa di rumah dari R.M. Pagi Sore di Jakarta.

Sesampainya di rumah dan begitu bungkusan dibuka..

yaaaahhh.. ternyata tidak sesuai dengan pesanan. Ada

satu menu yg terlewat. Sekilas ada perasaan kecewa

dan kesal karena keteledoran pegawai resto yang lupa

memasukkan pesanan saya ke dalam bungkusan

makanan padahal sudah saya ingatkan berkali-kali.

Untuk kembali ke resto rasanya tidak mungkin karena

jaraknya yang terlalu jauh sedangkan waktu berbuka

sudah dekat. Bergegas membuka lagi struk belanja,

syukurlah di dalamnya tercantum nomor customer service. Langsung

saya hubungi untuk mengon�rmasi.

Keluhan saya ditanggapi dengan baik dan pihak resto meminta

maaf atas keteledorannya serta berjanji mengantar menu yang

tertinggal itu ke rumah. Saya memang tidak berharap banyak keluhan

itu akan ditanggapi dengan tindakan karena mengingat jarak dan

waktu. Namun nyatanya pihak resto serius menanggapi meski

makanan akhirnya diantar setelah jauh melewati waktu berbuka.

Bahkan, setelah pengiriman, pihak resto mengirimkan kon�rmasi

apakah makanan telah diterima dan sesuai pesanan kemudian kembali

mengucapkan permohonan maaf.

Lucunya, kemarin saya mengalami lagi kejadian serupa saat akan

berbuka puasa bersama dengan keluarga besar di resto Warung Tekko

Jakarta. Reservasi tempat yang sebelumnya disepakati ternyata

digunakan oleh pelanggan lain sehingga kami tidak mendapatkan

tempat dan harus pindah ke resto lain. Seperti biasa, keluhan saya

sampaikan melalui SMS Center yang tercantum di website resmi. Satu

hari tanpa respon, saya sudah berniat akan mem-black list Warung

Tekko dari daftar tempat makan yang bisa dikunjungi. Namun, saya

cukup takjub dengan respon yang diberikan di hari sesudahnya.

Manajemen Warung Tekko meminta maaf dan bermaksud

memberikan apresiasi dalam bentuk undangan berbuka

puasa.

Tindakan R.M. Pagi Sore dan Warung Tekko

melahirkan kesan sangat baik di benak saya dan tentu

saja saya tidak akan jera untuk datang kembali di kedua

resto tersebut. Excellent!!

Secuil pengalaman sederhana tapi menjadi sebuah

pembelajaran berharga khususnya di era bisnis saat ini

yang mengarah pada customer oriented.

Organisasi-organisasi bisnis gencar membuka kanal

dan menyosialisasikan nomor layanan pelanggan

(customer service) untuk menjaring perhatian, kepuasan

dan good impression dari pengguna jasa. Tujuannya

hanya satu: agar bisnis yang dikelola tidak ditinggalkan

oleh pengguna jasa. Namun, penyediaan dan sosialisasi

sarana layanan, baru merupakan langkah awal sebuah

organisasi untuk menangkap kepercayaan pelanggan.

Selanjutnya. yang lebih utama adalah manajemen

RAMADHAN MUBARAK

SEKITARKITA

EDISI MEI 2016

02

keluhan yang disampaikan. Seperti yang dilakukan R.M. Pagi

Sore dan Warung Tekko di atas. Mereka memilih untuk tidak

mengabaikan keluhan pelanggan karena mengabaikan keluhan

sama dengan menimbun kesan buruk pelanggan terhadap

perusahaan.

Pengalaman berbeda saya alami ketika menghubungi Call

Center PLN di nomor 021-123. Meski respon yang diberikan

cukup baik, namun sama sekali tidak ada tindak lanjut yang

diberikan sesuai janji petugas customer service (padahal saya

sudah menghubungi dua kali). Saya juga memiliki pengalaman

yang tidak menyenangkan ketika meminta berhenti

berlangganan salah satu penyedia TV Kabel nasional karena

kualitasnya yang buruk. Alih-alih segera diproses, saya malah

diteror setiap hari selama satu bulan agar kembali

berlangganan. Kepercayaan saya terhadap dua perusahaan di

atas sirna. Untung saya tidak menyebarluaskan ketidakpuasan

tersebut secara viral di media sosial. Jika saya lakukan, bisa

dibayangkan meluasnya image negatif yang ditimbulkan.

Beberapa poin yang dapat menjadi pembelajaran dari

cerita di atas agar tidak ditinggalkan oleh pengguna jasa :

• Pentingnya sosialisasi nomor layanan pelanggan yang

mudah dihubungi. Memberikan kemudahan bagi

pengguna jasa terhadap akses berkomunikasi dengan

perusahaan adalah sebuah langkah awal mendapatkan

good impression pengguna jasa. PT. ASDP Indonesia Ferry

(Persero) saat ini telah memiliki nomor layanan Contact

Center 021-191, yang harus terus menerus

disosialisasikan.

• Jangan abaikan keluhan dan saran pengguna jasa. Berikan

respon positif untuk melahirkan good impression terhadap

layanan perusahaan.

• Lakukan tindak lanjut secara nyata dan informasikan

kembali progress/hasil tindak lanjut tersebut kepada

pengguna jasa.

• Pelihara kepercayaan dan loyalitas pengguna jasa dengan

memberikan inovasi layanan sesuai kebutuhan dasar

pengguna jasa.

• Waspada akan bahaya keluhan yang disampaikan secara

viral melalui media sosial.

Di mata saya, PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) saat ini

telah mengubah haluan menuju kepada customer oriented.

Perubahan signi�kan sedikit demi sedikit mulai terasa. Hal ini

bisa dirasakan salah satunya sejak aplikasi sistem ASDP

Customer Care digunakan, respon Cabang terhadap keluhan

semakin cepat dari tahun ke tahun. Respon tersebut juga

sudah mengarah kepada tindakan nyata. Seperti contoh

yang dilakukan Cabang Surabaya dengan menyediakan

ruang merokok di KMP. Gajah Mada sebagai tindak lanjut

atas keluhan pengguna jasa yang terus berulang. Demikian

pula Cabang Merak dan Bakauheni sangat responsif ketika

ada pengguna jasa yang melapor Kartu Identitas (SIM/KTP)

tertinggal di loket saat membeli tiket ferry, mereka langsung

berkoordinasi dan mengirimkan Kartu Identitas langsung

kepada pengguna jasa. Tindakan nyata sebagai wujud tindak

lanjut keluhan pelanggan, juga terjadi di Cabang Jepara,

Luwuk, Sape dan lainnya.

Saat melakukan perjalanan dinas ke Kupang, saya

melihat antusias cabang dalam memenuhi kebutuhan jadwal

tarif penumpang dengan menempatkan petugas khusus.

Ketika saya berkunjung ke Sape, karyawan operasional, ABK

bahkan General Manager ikut turun gunung menggaet

pelanggan dengan cara melakukan pendekatan

intrapersonal secara rutin. Sampai-sampai sejumlah nomor

dan nama pelanggan memenuhi phonebook telepon selular

pribadinya hehehe...

Jangan lupakan pula dalam proposal Kompetisi Inovasi

Pelayanan yang dilangsungkan beberapa waktu lalu, terbukti

seluruh peserta melakukan inovasi dengan tujuan

memberikan kemudahan, kenyamanan dan keamanan bagi

pengguna jasa. Ini jelas customer oriented! Saya yakin, ke

depan, perubahan orientasi bisnis insan ASDP selanjutnya

akan menjadi lebih baik.

*Penulis: Intan Sugiharti

Artikel ini didedikasikan sebagai apresiasi bagi seluruh cabang yg

telah memberikan perhatian kepada keluhan yang masuk melalui

ASDP Customer Care. Excellent!

Minggu lalu, saya berbelanja makanan untuk

berbuka puasa di rumah dari R.M. Pagi Sore di Jakarta.

Sesampainya di rumah dan begitu bungkusan dibuka..

yaaaahhh.. ternyata tidak sesuai dengan pesanan. Ada

satu menu yg terlewat. Sekilas ada perasaan kecewa

dan kesal karena keteledoran pegawai resto yang lupa

memasukkan pesanan saya ke dalam bungkusan

makanan padahal sudah saya ingatkan berkali-kali.

Untuk kembali ke resto rasanya tidak mungkin karena

jaraknya yang terlalu jauh sedangkan waktu berbuka

sudah dekat. Bergegas membuka lagi struk belanja,

syukurlah di dalamnya tercantum nomor customer service. Langsung

saya hubungi untuk mengon�rmasi.

Keluhan saya ditanggapi dengan baik dan pihak resto meminta

maaf atas keteledorannya serta berjanji mengantar menu yang

tertinggal itu ke rumah. Saya memang tidak berharap banyak keluhan

itu akan ditanggapi dengan tindakan karena mengingat jarak dan

waktu. Namun nyatanya pihak resto serius menanggapi meski

makanan akhirnya diantar setelah jauh melewati waktu berbuka.

Bahkan, setelah pengiriman, pihak resto mengirimkan kon�rmasi

apakah makanan telah diterima dan sesuai pesanan kemudian kembali

mengucapkan permohonan maaf.

Lucunya, kemarin saya mengalami lagi kejadian serupa saat akan

berbuka puasa bersama dengan keluarga besar di resto Warung Tekko

Jakarta. Reservasi tempat yang sebelumnya disepakati ternyata

digunakan oleh pelanggan lain sehingga kami tidak mendapatkan

tempat dan harus pindah ke resto lain. Seperti biasa, keluhan saya

sampaikan melalui SMS Center yang tercantum di website resmi. Satu

hari tanpa respon, saya sudah berniat akan mem-black list Warung

Tekko dari daftar tempat makan yang bisa dikunjungi. Namun, saya

cukup takjub dengan respon yang diberikan di hari sesudahnya.

Manajemen Warung Tekko meminta maaf dan bermaksud

memberikan apresiasi dalam bentuk undangan berbuka

puasa.

Tindakan R.M. Pagi Sore dan Warung Tekko

melahirkan kesan sangat baik di benak saya dan tentu

saja saya tidak akan jera untuk datang kembali di kedua

resto tersebut. Excellent!!

Secuil pengalaman sederhana tapi menjadi sebuah

pembelajaran berharga khususnya di era bisnis saat ini

yang mengarah pada customer oriented.

Organisasi-organisasi bisnis gencar membuka kanal

dan menyosialisasikan nomor layanan pelanggan

(customer service) untuk menjaring perhatian, kepuasan

dan good impression dari pengguna jasa. Tujuannya

hanya satu: agar bisnis yang dikelola tidak ditinggalkan

oleh pengguna jasa. Namun, penyediaan dan sosialisasi

sarana layanan, baru merupakan langkah awal sebuah

organisasi untuk menangkap kepercayaan pelanggan.

Selanjutnya. yang lebih utama adalah manajemen

RAMADHAN MUBARAK

03

Suara Pelanggan Informasi Media Customer Care

Kemudahan Akses KomunikasiNAKHODA

EDISI MEI 2016

Pada suatu kejadian...

RAMADHAN MUBARAK

Terima kasih atas bantuannya

Silahkan simpan nomor telepon

saya, atau silahkan hubungi ASDP 191 !

Kenapa harus disimpan nomor telepon

pelanggan pak?

Memberikan kemudahan bagi pengguna jasa terhadap akses

berkomunikasi dengan perusahaan adalah sebuah langkah awal

mendapatkan good impression pengguna jasa.

PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) saat ini telah memiliki nomor layanan Contact Center

021-191, yang harus terus menerus disosialisasikan.

Customer Care adalah media komunikasi antara perusahaan dengan pengguna jasa yang menjadi pintu gerbang bagi upaya peningkatan pelayanan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Untuk kritik dan saran, silahkan kirimkan ke alamat email : [email protected]

ASDP191

Suara Pelanggan Informasi Media Customer Care

04

EDISI MEI 2016

Pengguna Jasa Yth. Kami Mohon Maaf atas ketidayamanannya. Informasi ini akan kami sampaikan ke kapal dan menjadi evaluasi kami dalam penayangan film di atas kapal.. Terima kasih..

Yth. Ibu Widya, terkait keluhan yang disampaikan, bersama ini kami sampaikan bahwa jadwal Siginjai bulan April 2016 sudah disetujui Kadishubkominfo Jepara dan sudah ditempel di Pelabuhan Jepara sejak tanggal 1 Mei 2016, dimana pada tanggal 06-16 Mei Siginjai off hanya untuk jam 06:30 (perawatan rutin) dan tetap beroperasi untuk jam 12:30 hari yang sama (658 PNP), dengan adanya aturan dari Syahbandar yang hanya membatasi 350 PNP dan bertepatan dengan musim liburan 4 hari, mengakibatkan ketidaksesuaian supply dan demand, Sabtu 7 Mei 2016 Siginjai beroperasi (443 PNP), Minggu 8 Mei 2016 Siginjai beroperasi (805 PNP). Kebijakan di ASDP Jepara semua tiket harus beli di loket. Terima Kasih.

Yth. ASDP, Fasilitas Ibadah sangat tidak nyaman, dengan perlengkapan yang tidak diganti, kotor, bocor, dan panas. Kiranya ruang ibadah jangan terlalu persis di samping toilet, penumpang merasa kurang nyaman untuk beribadah. Mohon dibenahi dan dibersihkan. Terima kasih.

Rasyid Siddq082155604XXX

ASDP 191

ASDP 191

ASDP 191

BALIKPAPANMERAK

Yth. Bpk. Rasyid Shiddiq. Selamat sore. Terkait keluhan yang Bapak Rasyid sampaikan, segera kami tindak lanjuti dan mengimbau kepada seluruh Operator Kapal agar meningkatkan kebersihan khususnya Musholla. Terima kasih.

Selamat Malam ASDP, Saya Penumpang KMP. Sebuku, Mohon Film yang diputar sekarang dihentikan, karena sangat tidak bagus dilihat anak kecil, penuh dengan kekerasan, banyak anak kecil yang menonton.

085759488XXX

RAMADHAN MUBARAK

Yth ASDP, Saya sebagai agent tour merasa kecewa, karena untuk KMP. SIGINJAI di Jepara di tgl 06/05/2016 tidak beroperasi, padahal tanggal merah dan banyak sekali wisatawan yang ingin berlibur. Saya memutuskan mengganti tanggal dan mengantre untuk pembelian tiket di tgl 04/05/2016 dari pkl. 00:00-06.00 dan disana saya perempuan sendiri. Mohon kiranya diberikan informasi atau alasan yang jelas di Pelabuhan agar Penumpang mengetahuinya. Terima kasih.

Widya - 085771544XXXJEPARA

Suara Pelanggan Informasi Media Customer Care

05

EDISI MEI 2016

Yth. Bpk. Arman Mapile. Terima kasih atas informasi yang diberikan. Terkait keluhan

yang Bapak sampaikan dapat kami jelaskan bahwa layanan KMP. Baronang Lintas

Pagimana-Gorontalo untuk kapasitas muat kendaraan roda 4 campuran sebanyak

16 unit. Untuk truk sedang maximal sebanyak 13 unit. Untuk saat ini di Pagimana

memang sedang terjadi antrean, karena kapal Jembatan Musi yang selama ini

crossing dengan KMP. Baronang docking (tidak beroperasi), dan saat ini ASDP

sedang berupaya untuk mengganti KMP. Baronang dengan Kapal yang

kapasitasnya lebih besar. Diharapkan kapal pengganti dapat segera beroperasi

secepatnya. Demikian kami sampaikan

Yth. Bpk. Ahmad. Selamat sore. Terkait keluhan yang Bapak sampaikan, dapat kami jelaskan bahwa pengenaan tiket (pejalan kaki dewasa/gol I) sebesar Rp 8.000,- kepada orang dewasa yang dibonceng sepeda motor, dengan pertimbangan agar orang yang dibonceng tersebut juga mendapat perlindungan dari Asuransi Jasa Raharja, karena bila membeli tiket sepeda motor (gol II) pihak Asuransi Jasa Raharja/Jasa Raharja Putera hanya memberikan perlindungan asuransi kepada pengemudi sepeda motor dan sepeda motornya saja. Untuk pemberitahuan pengenaan tiket bagi orang yang dibonceng sudah kami tempelkan di kaca loket. Demikian kami sampaikan. Terima kasih.

Pagi ASDP, Saya salah satu penumpang ferry Tanjung Serdang pada hari Senin 9 Mei 2016 pukul 07.55 WITA. Saya membawa kendaraan bermotor dan 1 penumpang, namun kenapa penumpang juga dikenakan tarif sebesar Rp. 8.500,- padahal sebelumnya tidak dikenakan tarif hanya untuk tarif Gol. II saja (sudah termasuk penumpang)? Mohon penjelasannya. Setidaknya jika memang ada perubahan mohon diinformasikan atau dibuatkan pengumuman yang ditempel di dinding agar penumpang bisa membacanya. Terima kasih.

Ahmad - 085348075XXX

Yth. Bpk. Iko Wikoko, SH. Selamat pagi. Terkait keluhan yang Bapak sampaikan, kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Keluhan tersebut segera kami tindak lanjuti dan diproses sesuai prosedur yang berlaku. Kami akan terus berupaya meningkatkan dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada semua pengguna jasa pelabuhan Merak. Terima kasih.

ASDP 191

ASDP 191ASDP 191

RAMADHAN MUBARAK

Assalamualaikum. Wr. Wb. Selamat malam ASDP Cabang Merak, saya konsumen dengan No transaksi K-2016050400826192. No Polisi B 1475. Golongan. IV PNP di struk tertera tarif dikenakan sebesar Rp. 320rb, saya menggunakan pecahan uang 50rb sebanyak 7 lembar (Rp. 350rb) namun Rp 30rb tidak dikembalikan oleh petugas operator. Mohon ditindak: apakah ini sengaja/tidak? Apakah ini hanya saya/seluruh konsumen pengguna penyeberangan ASDP Merak-Bakauheni? Apakah hanya satu/seluruh operator? Mohon dievaluasi & diperbaiki, agar ASDP kedepan lebih baik. Hal ini terjadi di Pelabuhan Merak. Operator: Imam Firmansyah. Gate 6. No Kartu 867DE13A. Waktu: 2016-05-04. Pkl: 22:14:27. Trims

Iko Wikoko, SH - 081380003XXX

kembaliannya mana?

Selamat Siang ASDP. Saya ingin mengeluhkan mengenai pelayanan di lintasan Pagimana-Gorontalo. Mengapa truk dibiarkan menunggu lama hingga mencapai 30 truk menumpuk di Pelabuhan tidak bisa masuk kapal, yang didahulukan truk yang membawa barang curah seperti beras, dll. Saya menunggu disini sudah hampir 6 hari. Biasanya truk bisa masuk di KMP. Baronang sekitar 17/18 truk namun ini yang dapat masuk hanya sekitar 10/11 saja. Lalu kalau saya lihat dari lintasan sebaliknya Gorontalo-Pagimana truk yang terangkut bisa muat banyak. Apa ada permainan?. Mohon penjelasan dan tindak lanjutnya. Tks.

Arman Mapile - 082399462XXX

BATU LICIN

MERAK LUWUK