Jangan Pantang Menyerah enam -...

6
12 20 Desember 2014 01 20 Desember 2014 KRONIK EDISI 68/TH.XII Mereka adalah tokoh-tokoh terdidik yang mengenyam pendidikan Belanda, sangat akrab dengan orang-orang imperalis, namun memiliki semangat nasionalisme yang tinggi hingga harus berjuang untuk ikut serta mengenyahkan tentara dan penguasa Belanda dari bumi Nusantara. Tulisan ini menyajikan satu dari lima tokoh itu. Visi dasar perjuangan Sejak menjalani masa pendidikan Soegija telah memiliki perhatian pada kehidupan nusa dan bangsa. Ketika sedang melaksanakan tahun pastoral (1926-1928) di Muntilan, sebagai salah satu fase pendidikan calon imam, beliau menulis di majalah Swara Tama (Subanar, 2010) tentang kehidupan berbangsa. Beliau berpendapat bahwa bangsa terbentuk Soegijapranata diberikan gelar Tokoh Nasional dan Pahlawan berdasarkan Keputusan Presiden No. 152 tahun 1963. Uskup Sang Pejuang Nasional edisi enam delapan th. XII /20 Desember 2014 Tahun 2003 Gerry van Klinken menerbitkan disertasinya berjudul Minorities, Modernity and the Emerging Nation: Christian in Indonesia A Biographical Approach yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “5 Penggerak Bangsa yang Terlupa, Nasionalisme Minoritas Kristen”. Kelima tokoh itu adalah Ignatius Joseph Kasimo (Katolik), Toedoeng Soetan Goenoeng Moelia (Protestan), G.S.S.J Ratu Langie (Protestan), Amir Syarifuddin (Protestan), dan Albertus Soegijapranata (Katolik). KRONIK EDISI 68/TH.XII info OPEN REKRUITMENT KRONIK Kronik Unika Soegijapranata membuka kesempatan bagi seluruh mahasiswa Unika Soegijapranata untuk tergabung dalam Kru Kronik sebagai Wartawan & Desainer. Syarat dan ketentuannya adalah sebagai berikut : 1. Masih tercatat sebagai mahasiswa aktif Unika Soegijapranata Semarang. 2. Terbuka bagi seluruh angkatan dan fakultas. 3. Mengirimkan CV dengan menyertakan foto berwarna terbaru 4X6 (1 lembar) dan fotocopy KTM. 4. Memahami tata bahasa Indonesia 5. Mau belajar dan dapat membagi waktu dengan baik. CV dapat dikirimkan ke Redaksi KRONIK di Humas Unika Soegijapranata Gd. Mikael lantai 2. Bila ada pertanyaan dapat menghubungi reporter kami atau hubungi hum@s Unika atau dikirimkan melalui alamat email [email protected] dengan subjek OPREK KRONIK. Unit Nama Tanggal TEK.PANGAN SUMARDI, IR, M.Sc 21-Des TEK.PANGAN VICTORIA KRISTINA ANANINGSIH, ST., M. Sc 23-Des BAU - PARKIR SURONO 24-Des PERPUSTAKAAN F. KRISTIN 25-Des EKONOMI HERMAWAN 28-Des ARSITEKTUR Dr.VG. SRI REJEKI, MT 28-Des LPSDM NOWO TEDJO SUNANDONO. 29-Des BAA EDY HARTONO 30-Des BAU - SATPAM SUPARMIN 30-Des BAU - SATPAM YC.LARAS SUBEKTI 30-Des TEK.PANGAN FLORENTINUS JOKO SURYONO 30-Des FAD KALINO ALIAS KARNO 31-Des ultah SIDANG REDAKSI wakil rektor 4 unika, humas unika REDAKTUR PELAKSANA humas unika REPORTER anggun, teo, moli, monica LAYOUT @ndre KANTOR REDAKSI Humas Unika Gedung Mikael Lt. 2 Telp. 024 - 8441 555 ext. 1434 email : [email protected] Jangan Pantang Menyerah Mahasiswa yang terpilih menjadi wisudawan terbaik dari Fakultas Teknik untuk Program Studi Elektro adalah Jefri Setiawan. Mengangkat judul Tugas Akhir (TA) “Desain dan Implementasi Inverter Satu Fasa sebagai Sarana Antarmuka antara Photovoltaic dengan Sistem Jaringan Listrik” telah mebawanya menjadi wisudawan terbaik periode Desember tahun ini. Judul tema yang diangkat Jefri yang memiliki IPK 3,48 ini menjelaskan bagaimana mengubah energi sinar matahari dapat menjadi energi listrik yang setara dengan yang dihasilkan oleh PT PLN. Dengan penelitian ini ia berharap dapat digunakan langsung oleh masyarakat Indonesia sehingga dapat menanggulangi krisis energi listrik dan dapat pula meringankan beban PT PLN sebagai penghasil Energi Listrik di Indonesia. Semasa kuliah pria yang hobby bermain futsal dan sepak bola ini tidak hanya menghabiskan waktunya untuk kuliah saja tetapi ia juga aktif di kegiatan kemahasiswaan dan beberapa prestasi yang juga diperolehnya. Kegiatan kemahasiswaan yang diikutinya ialah ketua UKM futsal 2011-2012, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Teknik Elektro 2011-2012, UKM sepak bola 2011-2013, UKM Robotik Teknik Elektro 2012-2013. Untuk prestasi yang telah diperolehnya ialah Finalis Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) Tingkat Regional Jateng dan DIY 2012, Finalis Electrical Innovation Award 2012 Universitas Diponegoro (UNDIP), Finalis pada Bidang Elektronika dan Otomasi Industri serta pada Bidang Biomedik Lomba Cipta Elektronik Nasional XVII 2013(LTS), Juara III Sepak Bola Liga Pendidikan Indonesia (LIPIO) Perguruan Tinggi Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2011, Juara III Futsal Liga Pendidikan Indonesia (LIPIO) Perguruan Tinggi Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2011. Pengalaman yang didapat oleh pria kelahiran Semarang pada tanggal 2 September, 23 tahun yang lalu ini adalah pada saat ia kuliah tidak hanya belajar dan mengerjakan tugas saja, tetapi ia belajar dipimpin dan memimpin serta belajar mengutarakan pendapat dan menerima pendapat dari orang lain. Jefri Setiawan

Transcript of Jangan Pantang Menyerah enam -...

Page 1: Jangan Pantang Menyerah enam - news.unika.ac.idnews.unika.ac.id/wp-content/uploads/68-wisuda-ok.pdfditerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “5 Penggerak Bangsa yang Terlupa,

12 20 Desember 2014 0120 Desember 2014KRONIK EDISI 68/TH.XII

Mereka adalah tokoh-tokoh terdidik yang mengenyam pendidikan Belanda, sangat akrab dengan orang-orang imperalis, namun memiliki semangat nasionalisme yang tinggi hingga harus berjuang untuk ikut serta mengenyahkan tentara dan penguasa Belanda dari bumi Nusantara.

Tulisan ini menyajikan satu dari lima tokoh itu.

Visi dasar perjuanganSejak menjalani masa pendidikan Soegija telah memiliki perhatian pada kehidupan nusa dan bangsa. Ketika sedang melaksanakan tahun pastoral (1926-1928) di Muntilan, sebagai salah satu fase pendidikan calon imam, beliau menulis di majalah Swara Tama (Subanar, 2010) tentang kehidupan berbangsa. Beliau berpendapat bahwa bangsa terbentuk

Soegijapranata diberikan gelar Tokoh Nasional dan Pahlawan berdasarkan Keputusan Presiden No. 152 tahun 1963.

Uskup Sang Pejuang Nasional

e d i s i

enamd e l a p a nth.XII/20 Desember

2014

Ta h u n 2 0 0 3 G e r r y v a n K l i n ke n menerbitkan disertasinya berjudul Minorities, Modernity and the Emerging Nation: Christ ian in Indonesia A B i o g r a p h i c a l A p p r o a c h y a n g diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “5 Penggerak Bangsa yang Terlupa, Nasionalisme Minoritas Kristen”. Kelima tokoh itu adalah Ignatius Joseph Kasimo (Katolik), Toedoeng Soetan Goenoeng Moelia (Protestan), G.S.S.J Ratu Langie (Protestan), Amir Syarifuddin (Protestan), dan Albertus Soegijapranata (Katolik).

KRONIK EDISI 68/TH.XII

infoOPEN REKRUITMENT KRONIK

Kronik Unika Soegijapranata membuka kesempatan bagi seluruh mahasiswa Unika Soegijapranata untuk

tergabung dalam Kru Kronik sebagai

Wartawan & Desainer.

Syarat dan ketentuannya adalah sebagai berikut :

1. Masih tercatat sebagai mahasiswa aktif Unika Soegijapranata Semarang.

2. Terbuka bagi seluruh angkatan dan fakultas.

3. Mengirimkan CV dengan menyertakan foto berwarna terbaru 4X6 (1 lembar) dan fotocopy KTM.

4. Memahami tata bahasa Indonesia

5. Mau belajar dan dapat membagi waktu dengan baik.

CV dapat dikirimkan ke Redaksi KRONIK di Humas Unika Soegijapranata Gd. Mikael lantai 2. Bila ada

pertanyaan dapat menghubungi reporter kami atau hubungi hum@s Unika atau dikirimkan melalui

alamat email [email protected]

dengan subjek OPREK KRONIK.

Unit Nama Tanggal

TEK.PANGAN SUMARDI, IR, M.Sc 21-Des

TEK.PANGAN VICTORIA KRISTINA ANANINGSIH, ST., M. Sc 23-Des

BAU - PARKIR SURONO 24-Des

PERPUSTAKAAN F. KRISTIN 25-Des

EKONOMI HERMAWAN 28-Des

ARSITEKTUR Dr.VG. SRI REJEKI, MT 28-Des

LPSDM NOWO TEDJO SUNANDONO. 29-Des

BAA EDY HARTONO 30-Des

BAU - SATPAM SUPARMIN 30-Des

BAU - SATPAM YC.LARAS SUBEKTI 30-Des

TEK.PANGAN FLORENTINUS JOKO SURYONO 30-Des

FAD KALINO ALIAS KARNO 31-Des

ultah

SIDANG REDAKSI wakil rektor 4 unika, humas unika REDAKTUR PELAKSANA humas unika REPORTER anggun, teo, moli, monica LAYOUT @ndre

KANTOR REDAKSI Humas Unika Gedung Mikael Lt. 2 Telp. 024 - 8441 555 ext. 1434 email : [email protected]

Jangan Pantang Menyerah

Mahasiswa yang terpil ih menjadi wisudawan terbaik dari Fakultas Teknik untuk Program Studi Elektro adalah Jefri Setiawan. Mengangkat judul Tugas Akhir

(TA) “Desain dan Implementasi Inverter Satu Fasa sebagai Sarana Antarmuka antara Photovoltaic dengan Sistem Jaringan Listrik” telah mebawanya menjadi wisudawan terbaik periode Desember tahun ini. Judul tema yang diangkat Jefri yang memiliki IPK 3,48 ini menjelaskan bagaimana mengubah energi sinar matahari dapat menjadi energi listrik yang setara dengan yang dihasilkan oleh PT PLN. Dengan penelitian ini ia berharap dapat digunakan langsung oleh masyarakat Indonesia sehingga dapat menanggulangi krisis energi listrik dan dapat pula meringankan beban PT PLN sebagai penghasil Energi Listrik di Indonesia. Semasa kuliah pria yang hobby bermain futsal dan sepak bola ini tidak hanya menghabiskan waktunya untuk kuliah saja tetap i ia juga akt i f d i keg iatan kemahasiswaan dan beberapa prestasi yang juga diperolehnya. Kegiatan kemahasiswaan yang diikutinya ialah ketua UKM futsal 2011-2012, Badan

Eksekutif Mahasiswa (BEM) Teknik Elektro 2011-2012, UKM sepak bola 2011-2013, UKM Robotik Teknik Elektro 2012-2013. Untuk prestasi yang telah diperolehnya ialah Finalis Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) Tingkat Regional Jateng dan DIY 2012, Finalis Electrical Innovation Award 2012 Universitas Diponegoro (UNDIP), Finalis pada Bidang Elektronika dan Otomasi Industri serta pada Bidang Biomedik Lomba Cipta Elektronik Nasional XVII 2013(LTS), Juara III Sepak Bola Liga Pendidikan Indonesia (LIPIO) Perguruan Tinggi Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2011, Juara III Futsal Liga Pendidikan Indonesia (LIPIO) Perguruan Tinggi Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2011.Pengalaman yang didapat oleh pria kelahiran Semarang pada tanggal 2 September, 23 tahun yang lalu ini adalah pada saat ia kuliah tidak hanya belajar dan mengerjakan tugas saja, tetapi ia belajar dipimpin dan memimpin serta belajar mengutarakan pendapat dan menerima pendapat dari orang lain.

Jefri Setiawan

Page 2: Jangan Pantang Menyerah enam - news.unika.ac.idnews.unika.ac.id/wp-content/uploads/68-wisuda-ok.pdfditerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “5 Penggerak Bangsa yang Terlupa,

karena dipersatukan oleh karakternya, kebiasaan-kebiasaannya, cita-citanya, bahasa, dan asal-usulnya. Atas dasar kesamaan-kesamaan itu secara kodrati setiap bangsa berhak atas kemerdekaan untuk menjad i Negara dengan pemerintahan sendiri yang dapat mengatur kehidupannya dan mencapai tujuan-tujuan berbangsa yang ditetapkan o l e h p e m e r i nta h . Pe m e r i nta h a n merupakan sarana Negara guna mencapai cita-cita dan tujuan hidup berbangsa.Pa n d a n ga n d a n ke s a d a ra n a ka n kebangsaan itu menjadi “roh” yang kelak menggerakkan seluruh hidupnya, termasuk dalam membimbing dan memimpin umat Katolik. “Sikap batin yang diwujudkan dalam segala tindak lakunya yang merangkum adanya kesadaran untuk mencintai bangsa dan tanah airnya” (Henricia Moeryantini, 1975). Pandangan dan kesadaran terhadap hak sebuah bangsa untuk merdeka akan menimbulkan dua kutub mencintai bangsa dan tanah airnya, dan tidak menghendaki adanya bangsa yang menjajah; tidak ada sikap yang berada di antara dua kutub itu seperti bekerja sama dengan penjajah demi bangsa dan tanah airnya.

Perlawanan terhadap JepangKetika tentara pendudukan Jepang menginjakkan kakinya di sebagian wilayah Nusantara yang dijajah Belanda, termasuk menduduki kota Semarang, Mgr. Soegijapranata melawan tentara Jepang yang hendak mengambil alih gereja Randusari untuk keperluan pasukannya dengan mengatakan “Ini tempat yang kudus beserta alat perlengkapan yang dikuduskan. Saya tidak akan dapat meng i j inkan . Anda hanya dapat memenggal kepala saya dulu, baru sesudah itu Anda dapat memakai tempat itu” (kutipan oleh Boelaars, 2005:119). Pernyataan ini lebih dari sekedar ingin melindungi hak milik Gereja, melainkan tidak maunya bekerja sama dengan penguasa asing. Tidak adanya sikap kooperatif Mgr. Soegija ditampakkan juga dengan tidak pernah menghadiri setiap undangan acara yang diselenggarakan oleh penguasa Jepang, kecuali hanya diwakili dengan sebuah rangkaian bunga.Begitu tentara Jepang kalah dan Soekarno – M. Hatta menyatakan kemerdekaan, beliau menyambut dengan suka cita dengan memerintahkan pengibaran bendera merah putih di halaman pasturan Gedangan tempat tinggalnya. Pengibaran bendera itu membuat tentara Belanda memperingatkan, tetapi beliau tidak

02 20 Desember 2014 1120 Desember 2014KRONIK EDISI 68/TH.XIIKRONIK EDISI 68/TH.XII

menghiraukannya.Sebuah keputusan heroik terjadi ketika Mgr. Soegijapranata berinisiatif untuk menghentikan peperangan antara tentara Jepang yang belum mau pergi juga dari bumi Indonesia dengan para pemuda pejuang di Semarang. Pertempuran yang terjadi tgl. 14–19 Oktober 1945 yang kemudian dikenal perang Lima Hari berhasil dihentikan pada tgl. 20 Oktober 1945 jam 17.00. Pada waktu itu bersamaan dengan mendaratnya tentara Inggris di Semarang. Perundingan berlangsung di Pasturan Gedangan setelah Mgr. Soegijapranata mengundang para komandan tentara Inggris, Jepang, dan wakil pemuda pejuang nasional. Beliau mendesak para perunding untuk menghentikan pertempuran, karena s e l a m a p e r u n d i n ga n i t u b e l i a u mendapatkan bocoran informasi dari seorang opsir Jepang melalui seorang p e m u d a p e j u a n g . Pe m b o co r i t u mengatakan bahwa malam hari tentara Jepang akan menjebak dan menyerang para pemuda pejuang. Peristiwa itu diceritakan sendiri oleh beliau saat memberikan sambutan Perayaan 12,5 tahun Vikariat Semarang tgl. 4 Februari 1953 “Kewadjiban itulah (penulis: menghindarkan segala matjam bahaja kekatjauan dan kerugian besar jang mengantjam kota, nusa dan bangsa) jang memaksa kami untuk mendesak Sekutu (Inggris) dan Djepang mengakhiri serangan diantara pemuda dan Djepang jang makan banjak korban dari penduduk”. Pertempuran itu menyisakan kekacauan, rumah-rumah yang ditinggal mengungsi dijarah, bahan makan tidak tersedia, keadaan kota porak poranda. “Kami menyuruh dua saudara penduduk Semarang (yang diangkut oleh sebuah bomber Inggris ke Jakarta) kepada Perdana Menter i S jahr i r dengan permohonan supaya segera dikirimkannya tenaga Indonesia ke Semarang untuk mengakhiri rampasan sepanjang hari segala rumah yang ditinggalkan begitu saja oleh penduduk”. Sjahrir menanggapinya dengan mengirim utusan dan seorang di antaranya adalah Mr. Moch Ikhsan yang kelak menjadi Walikota Semarang pertama. Beliau juga ikut mendukung dibentuknya Komite Penolong Rakyat mengatasi masalah pasca peperangan.

Penegasan hidup untuk RepublikSebuah tindakan politis dan strategis telah dilakukan oleh Mgr. Soegijapranata dengan berpindah tempat tinggal dan sekaligus pusat Vikariat Semarang ke

Yogyakarta tahun 1947 – 1949 bersamaan dengan berpindahnya ibukota Republik Indonesia ke Yogyakarta. Keputusan itu memperlihatkan sikap tegasnya Gereja Katolik Indonesia, yaitu berpihak dan bersama Pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia berjuang mempertahankan kemerdekaan. Gereja Katolik Indonesia y a n g s e k a l i p u n t e n a g a - t e n a g a pelayanannya berkebangsaan Belanda tidak berpihak kepada penjajah apalagi menjadi kaki tangannya.Selama tentara Belanda melakukan agresi dan blokade atas Indonesia, Mgr. Soegijapranata melakukan perlawanan dengan cara muncul di media-media asing. Atas bantuan seorang peneliti Amerika Serikat yang mengunjunginya, beliau menulis artikel di jurnal Commonweal untuk menarik simpati dunia atas aksi tentara Belanda. Demikian pula majalah mil ik Yesuit di Belanda De Linie mempublikasikan beberapa artikel beliau, termasuk mendeskripsikan pelecehan HAM yang dilakukan (Klinken, 2010).Kesempatan berpidato di RRI Jogjakarta juga dilakukan oleh Mgr. Soegija guna membangkitkan semangat para pejuang dan menyerukan kepada tentara Belanda untuk berdamai. Rekonsiliasi melalui k e k e r a s a n s e n j a t a h a n y a a k a n menimbulkan sakit hati, dendam, kebencian, permusuhan dan kepahitan, dan tentu saja korban jiwa dan kerusakan tak terhindarkan.Pengakuan Tahta Suci Vatikan atas kemerdekaan Indonesia sangat tidak mungkin dilepaskan dari peran Mgr. Soegijapranata. Selama 1947-1948 Vat ikan beberapa ka l i mengir im delegasinya untuk bertemu dengan pemerintah Indonesia. Pemerintah I n d o n e s i a m e n g i r i m S o e k a r d j o Wirjopranoto ke Vatikan sebagai duta besar 1950. Hubungan diplomatik macam itu tentu sangat menguntungkan posisi Indonesia di mata internasional guna s e m a k i n b a n y a k m e n d a p a t k a n pengakukan dari banyak Negara.

Pembelaan terhadap PancasilaBegitu besarnya rasa tanggung jawab terhadap negara dan tanah a i r, S o e g i j a p r a n a t a b e g i t u g i g i h mempertahankan dan membela Pancasila sebagai dasar negara. Ketika ada kekuatan yang dapat mengancam eksistensi Pancasila, beliau segera mengambil tindakan. Tindakan itu antara lain sebagai Ketua Panitya Sosial Para Wali Gereja Indonesia, beliau menyelenggarakan kongres Panitya Sosial Para Wali Gereja Indonesia. Kongres direncanakan

Siapa sangka, tiga tahun menyelesaikan masa studi program Sarjana Ekonomi. Sinthia Wijaya berhasil lulus dalam masa studi yang terbilang cepat. Pada Oktober 2014, Siwi dinyatakan lulus dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis program studi Akuntansi. Putri pasangan Bp. Susanta H (Alm) dan Ibu Ermawati A merupakan mahasiswi Unika Soegijapranata angkatan 2011. Perasaannya kaget ketika menerima

Tak Sangka, Lulusan Termuda Menjadi Wisudawan Terbaik

Sinthia Wijayakabar dari pihak kronik bahwa ia telah menjadi wisudawan terbaik dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi dengan IPK 3,82. Siwi tidak hanya aktif dalam masa perkuliahan namun juga aktif dalam kegiatan organisasi dengan menjadi bendahara Kelompok Studi Ekonomi Pasar Modal (KSEPM) Periode 2012-2013. Selain itu juga menjadi bendahara di kegiatan SeafoodFest (Soepra Competitiom and Food Festival) 2013. Kegiatannya tak hanya di kampus namun di luar kampus juga telah diikutinya dengan bergabung dalam IDX Investor Club Semarang, dengan harapan kedepannya dapat menjadi seorang investor muda. Tak hanya itu, keinginannya menjadi calon investor diperdalam dengan sering 'nongkrong' di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Unika Soegijapranata disaat sela waktu menunggu jam perkuliahan berikutnya. Hasil pengetahuan mengenai pasar modal dibuktikan dengan piala Juara I I Kompetensi Pengetahuan Pasar Modal Nasional 2014 yang berhasil dibawa pulang oleh gadis kelahiran Semarang, 23

September 1993. Judul skripsi yang berhasil mengantarkan anak pertama dari dua bersaudara ini untuk mendapat gelar Sarjana Ekonomi (S.E) adalah “Pengaruh Expense Ratio, Portofolio Turnover, Operating Cash Flow, Size, danTingkat Risiko terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Di Indonesia Periode Tahun 2010-2013”. Skripsi ini bertujuan untuk menguji secara empiris p e n g a r u h f a k t o r - f a k t o r y a n g mempengaruhi kinerja reksa dana seperti expense ratio, portofolio turnover, operating cash flow, size reksa dana, dan tingkat risiko terhadap kinerja reksa dana saham. Baginya, Unika merupakan universitas swasta yang membanggakan dimana m e m i l i k i l a n d a s a n s o s o k M g r. Soegijapranata sebagai panutannya. Meskipun Universitas Katolik, namun bukan berarti semua mahasiswa-nya wajib beragama katolik. Mahasiswa non-katolik pun dapat menuntut ilmu di Unika tanpa perbedaan perlakuan dengan mahasiswa katolik. (ANG)

IS "THE BEST GRADUATE" THAT IMPORTANT OF A TITLE THAT IT NEEDS TO EXIST?Andita Andrius

Wisudawan terbaik? Wah.. saya tidak merasa sebagai wisudawan terbaik. Sejujurnya, saya malah merasa sebagai wisudawan terburuk. Juga, saya merasa sangat cemas karena semasa saya kuliah, selalu terdengar kata-kata seperti "nilai bukan segalanya" dan cerita-cerita sejenis "Alumni A dibanggakan sebagai lulusan yang top dengan IPK 4 (atau di atas 3.5) melamar pekerjaan bersama dengan Alumni B dengan IPK cuma 2 koma di perusahaan atau tempat kerja yang sama. Alumni A tidak diterima kerja, sedangkan Alumni B lah yang diterima". Kalau begitu, pantaskah Alumni A dulu mendapat gelar "wisudawan terbaik"? What is the value of the title "the best graduate" ? Is "the best graduate" THAT important of a title that it needs to exist? Apakah "the best graduate"

itu ada untuk memotivasi para mahasiswa agar belajar? If yes, then I'd say: Seorang siswa mungkin saja belajar karena ingin mendapatkan nilai yang bagus, tapi seorang mahasiswa seharusnya belajar karena benar-benar ingin tahu, bukan karena ingin mendapat nilai bagus ataupun ingin meraih gelar "wisudawan terbaik". Tips untuk meraih gelar wisudawan terbaik? Sangat gampang : Belajar saja terus dan hindari memberikan jawaban yang salah saat mengerjakan kuis, tugas, UTS, maupun UAS. Tapi pertanyaan yang lebih penting adalah: Pentingkah gelar "wisudawan terbaik" itu untuk diraih? For what? Jika saya bertanya begitu, pastilah muncul pertanyaan kepada saya "Jika tidak penting, mengapa anda dapat gelar itu?" Jawabannya: target saya bukan gelar tersebut. Target saya

hanyalah menyerap ilmu-ilmu (yang saya pikir akan saya perlukan untuk masa depan saya) yang didapat semasa kuliah sebanyak mungkin. Dengan kata lain, saya perlu ilmunya, bukan gelar "wisudawan terbaik". Bukan "salah" saya kalau saat saya menjalankan misi saya sendiri untuk meraih target saya sendiri, ternyata menghasilkan gelar "wisudawan terbaik". Seandainya saya tidak dapat gelar itupun, saya akan tetap puas dengan hasil masa kuliah saya karena saya merasa menjadi (sedikit) lebih tahu setelah kuliah dibandingkan sebelum kuliah. Untuk Unika Soegijapranata sendiri, saya harap mampu menjadi universitas yang jauh lebih baik lagi. Wish you all the best, Unika!. Shalom!

dirasakan oleh pria yang sekang berdomisili di Yogyakarta. Berpisah dengan keluarga adalah hal yang membuatnya terganggu, karena jarak yang cukup jauh antara Semarang – Yogyakarta. M e s k i d e m i k i a n d i ra s a ka n j u ga kebahagiaan tersendiri pada saat kuliah, dengan berada di lingkungan kampus dan

kos yang terasa sekali kekeluargaannya. Kekeluargaan inilah yang membuat rasa lelahnya hilang. Sulitnya untuk memahami bahasa hukum dan menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan adalah duka yang dirasakan dalam pengerjaan thesis ini. hal ini dikarenakan kebiasaan beliau sebagai dokter yang

selalu melakukan hal–hal yang praktis. (Molly)

Page 3: Jangan Pantang Menyerah enam - news.unika.ac.idnews.unika.ac.id/wp-content/uploads/68-wisuda-ok.pdfditerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “5 Penggerak Bangsa yang Terlupa,

10 20 Desember 2014 0320 Desember 2014KRONIK EDISI 68/TH.XIIKRONIK EDISI 68/TH.XII

dilaksanakan tgl 11 – 17 Juni 1957 di Jogjakarta Dalam surat undangan kongres yang tertanggal 17 Juni 1957, beliau mengungkapkan keprihatinan yang sangat mendasar dan mendesak perlunya pembentukan Ikatan Petani/Buruh Pancasila di seluruh Indonesia adalah kekuatan merah (komunis) yang makin mengancam dan mengkhawatirkan. Desakan untuk mengorganisir kaum buruh dan petani ini diulangi lagi saat memberikan Amanat Perayaan tgl. 1 Mei 1959 (penulis: Hari Buruh Internasional) beliau mengatakan “….agar saudara-saudaraku kaum pegawai, pekerja dan buruh Katolik, petani, pedagang dan apapun juga kedudukannya dalam masyarakat, merupakan suatu pelopor dan penggerak akan adanya suatu front sosial yang kokoh kuat, meliputi segala macam golongan dan lapisan, berdasarkan keadilan dan cinta kasih Katolik, berwadahkan Pancasila…..”.Pancas i la dapat mempersatukan keyakinan rakyat Indonesia yang berbeda-beda. “Pancasila telah cukup untuk menjamin tata susila masyarakat dalam

pergaulan sehari-hari, yang berlandaskan keadilan dan kecintaan”. Pengenalan dan pembelaan Pancasila sebagai dasar Negara juga dilakukan Mgr. Soegija di berbagai media dan forum internasional, termasuk dalam sidang-sidang di Konsili Vatikan II.Peran yang dilakukan oleh Mgr. Soegija selama masa hidupnya itulah yang menjadi alasan pemerintah untuk memberikan penghargaan. “perlu memberikan penghargaan jang setinggi-tingginja atas d j a s a - d j a s a a l m a r h u m M g r. A . Sugiopranoto S.J., jang semasanja hidupnja banjak berdjasa terhadap Tanah Air dan Bangsa”. Kalimat itu adalah bunyi dictum menimbang Surat Keputusan Presiden tentang pengangkatan Mgr. Soegijapranatara SJ sebagai Pahlawan Nasional. Pengangkatan beliau menjadi Pahlawan Nasional ini merupakan sejarah besar bagi Gereja Katolik Indonesia. S e o r a n g U s k u p m e n d a p a t k a n penghargaan sebagai Pahlawan Nasional. Penghargaan itu merupakan pengakuan Negara atas kiprah beliau bagi nusa dan bangsa. Pengakuan Negara itu tidak

memerlukan pengkajian dan verifikasi yang berkaitan dengan beliau, diskusi atau debat panjang, melainkan sebegitu cepat Presiden mengeluarkan keputusan. Mgr. Soegijapranata wafat tgl. 22 Djuli 1963 di Belanda dan Presiden mengeluarkan Surat Keputusan bernomor 152 Tahun 1963 tanggal 26 Djuli 1963 yang pada waktu itu jenazahnya belum diterbangkan ke tanah air. Sebagai Pahlawan Nasional jenazah Mgr. Soegijapranata dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal Semarang pada tgl. 30 Djuli 1963 dengan nomor urut 632.Penghargaan itu semakin lengkap setelah Presiden/Panglima Tertinggi ABRI melalui Kepres No. 223/AB-AD tahun 1964 tertanggal 17 Desember mengangkat beliau sebagai Jenderal TNI Kehormatan. Peru diketahui bahwa tgl. 18 Djanuari 1958 Tahta Suci Vatikan mengangkat Mgr. Soegijapranata sebagai Uskup Angkatan Perang Republik Indonesia.

Theodorus SudiminThe Soegijapranata Institute

International Service-Learning Project

Andy, Fu Jen University, Taiwan

Which Is More Important ?

“Service and learning, which is more important?” “The service, of course.” If you ask me this question, I'll give you the answer without hesitation. There are still many people need our hands on this planet, but that doesn't mean that I see learning as nothing. In fact, the experience of the service learning program in Getasan, Semarang was the first time that I truly understand the meaning of learning, thanks to the cooperation of FJU and SCU.

Although I have joined the service learning program to India last year, it is the first time we have to collaborate with foreign students, the members from SCU. We came from different university, different country, and even using different

language. So the most urgent thing is that we need to get along with each other to make a good cooperation. Respect, empathy, being humble are the most important things that I learned during this program. To accept the difference between us and to communicate are the ways to understand each other. We are appreciated all the things that SCU members had done for us, including modifying the schedule, helping us to complete the project, and everyday life in Semarang.

Can we held an activity well without being overly serious? If I am the leader of an activity, I'll make a perfect plan and do it very seriously. I don't want to make

Being the future leader through a service learning program is becoming the part of learning p r o c e s s i n t h e u n v e r s i t y. Soegijapranata Catholic University (SCU) answers the global challenge by having a cooperation with Fu Jen

University (FJU) Taiwan to have the International Service Learning (ISL) in Getasan, Semarang. There were 8 students of FJU and 10 students of SCU joining the program. They immersed themselves to serve the community in Getasan and also

implement their education in the real socities. Students would broaden their world's views by experiencing the new life and the new culture across nation through its service learning program.(Joeliey)

Universitas Indonesia. Putri pasangan dari Bpk. Ge Tjing Ling b e r h a s i l m e n y e l e s a i k a n s t u d i pascasarjananya dengan Judul tesis pascasarjana “OPINI PIALANG SAHAM DI SEMARANG DAN EVALUASI LAPORAN KEBERLANJUTAN GRI VERS I G4”. Gambaran Tes is Pascasar jananya merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui opini pialang saham di S e m a r a n g m e n g e n a i l a p o r a n keber lanjutan GRI vers i G4 dan mengevaluasi laporan keberlanjutan yang

sebaiknya disusun oleh perusahaan berdasar opini dari pialang saham di Semarang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan gabungan antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kendati saat ini perhatian sebagian besar pialang saham untuk aspek lingkungan dan aspek sosial dari perusahaan masih bersifat reaktif, secara umum pialang saham di Semarang beropini bahwa laporan keberlanjutan perusahaan yang sesuai

standar GRI versi G4 penting diungkapkan u n t u k m e m b e r i k a n g a m b a r a n keberlanjutan perusahaan. Sarannya untuk kemajuan UNIKA Soegijapranata sebaiknya memperbaiki sistem informasi baik internal maupun eksternalnya. Pengawasan dan dukungan terhadap komunitas mahasiswa dan s e g a l a a k t i v i t a s n y a s e b a i k n y a ditingkatkan. (ANG)

Sosok Satu ini adalah wisudawan terbaikperiode Desember 2014 dari Fakultas Teknik untuk Program Studi Teknik Sipil dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,38. Pria kelahiran Semarang ini aktif dalam organisasi di

Be Better and Better universitas sebagai Co-Trainer ATGW 2012. ATGW sendiri adalah salah satu kegiatan pelatihan kepemimpian untuk setiap mahasiswa Unika dan bersifat wajib. Selain Co-Trainer ia juga aktif dalam organisasi BEMU untuk periode 2011 – 2012.“Pengaruh penambahan bubuk kelor (moringa oleifera) pada mortar polimer alami termodifikasi yang dirawat dengan air laut dan air payau” adalah judul yang diangkat oleh pria yang memiliki hobby bermain game dan olahraga ini. Inti dari skripsi yang diangkatnya adalah mengenai bubuk kelor yang memiliki sifat untuk mengikat partikel-partikel ion logam. Hal ini dapat diaplikasikan dengan mortar polimer alami sebagai sample atau langkah awal untuk mengetahui dampak yang terjadi selanjutnya, karena sifat ini akan dimanfaatkan sebagai sifat tahan korosi air laut. Selama pembuatan skripsi ia merasakan suka dan juga duka. Duka yang dirasakan oleh pria yang lahir pada tanggal 28 Mei 1991 ini adalah proses penyelesaian penelitian yang memakan waktu yang

c u k u p l a m a d a n m e m b u t u h k a n perjuangan yang tinggi karena harus mendapat ACC dari dosen. Sedangkan untuk sukanya sendiri adalah ketika penelitian berjalan lancar dan berhasil terlebih ketika percobaan yang dilakukan berhasil, dan terakhir ketika pada saat sidang dinyatakan lulus. Hal inilah yang membuatnya sangat bahagia. Pengalaman semasa kuliah yang ia suka adalah ketika mengikuti kegiatan– kegiatan yang diadakan oleh Universitas. Tetapi hal yang paling mengesankan baginya ketika menjadi Co-Trainer dimana ia merasa softskill yang dimilikinya benar-benar diasah.Yosia juga berharap agar penelitian yang telah ia lakukan dapat diaplikasikan pada masyarakat secara praktis. Untuk Unika sendiri ia berharap agar Unika bisa tetap maju dan terus menjadi yang lebih baik. Be better and better . (Molly)

Yosia Kristianto

Mengangkat judul thesis “Peran Dokter dalam Perlindungan Rahasia Kedokteran pada Tes Kesehatan dalam Rekrutmen Calon Karyawan Rumah Sakit Swasta Keagamaan di Yogyakarta” te lah membawa Yoannes Yuantono Laban sebaga i wisudawan terba ik dar i Pascasarjana Magister Hukum dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,84. Secara garis besar isi dari thesis yang dibuat oleh pria yang memiliki hobby olah raga dan membaca ini adalah pelaksanaan tes kesehatan pada rekrutmen calon karyawan Rumah Sakit Swasta keagamaan di tiga Rumah Sakit di Yogyakarta, b a g a i m a n a k e t e n t u a n t e n t a n g perlindungan rahasia kedokteran pada

Kekeluargaan Adalah Hal Yang MembahagiakanYoannes Yuantono Labanrekrutmen calon karyawan dan bagaimana

peran dokter dalam perlindungan rahasia kedokteran. Pria yang kelahiran Bandung ini selain kuliah, dia juga mengikuti beberapa kegiatan di luar perkuliahan yaitu sebagai angota LSM BEPEKA (Berbagi Peduli Kasih) Yogyakarta, Pengurus Perdhaki ( Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia) Jawa Tengah dan Yogyakarta, PERSI (Persatuan Rumah Sakit Indonesia) Yogyakarta, anggota Pos Kesehatan Paroki Banteng Yogyakarta, Pengurus Paguyuban Marganingsih (Paguyuban dokter katolik Yogyakarta). Panitia Seminar Nasional tentang RUU Tenaga Kesehatan dan bakti sosial bersama Pasca Sarjana UNIKA lain

adalah kegiatan yang diikutinya.Merasa semakin muda dan bertambah wawasan adalah pengalaman yang

Page 4: Jangan Pantang Menyerah enam - news.unika.ac.idnews.unika.ac.id/wp-content/uploads/68-wisuda-ok.pdfditerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “5 Penggerak Bangsa yang Terlupa,

04 20 Desember 2014 KRONIK EDISI 68/TH.XIIKRONIK EDISI 68/TH.XII

anything wrong to destroy the activity. But when we held activities in Getasan, I didn't feel strained. There was even no fixed instructions I had to follow. We only had one same goal, to make the activity great and enjoy yourself. I realized that if you just follow the instruction, there will be no surprise during the activity. But when you put yourself inside the activity and enjoy it, we can make some different change to make it better. So, it is possible to hold and activity great, and enjoy it in the meantime.Again, if you ask me which is more important between service and learning. I would say both of them are important. Why? Because we can utilize the things that we learned to help others. We do the service to make a better world, and learn to become a better helping professionals.

I did not realize that teachers and students of SCU were such enthusiastic and made me feel just as the "Banana Song", warm and comfortable. (Ann Fang)

0920 Desember 2014

This is my first time join the event like this. From this International

Service Learning, I've got so many experiences and the most important

thing was I can wider my link. I'm so thankful that I can meet the Fu Jen

University students and also other students from another faculty in

Soegijapranata University. I wish our friendship will last forever. Love you

all FJU and SCU students!! :* (Angie Nathania - 12.40.0069)

ISL is a perfect mix between the art of served and a whole new perspective of learning, can you imagine how wonderful is that? Everybody can be great because everybody can serve, and it becomes perfect because you also learn from your "families". Thank you Mrs. Sarini family, thank you Getasan family, thank you FJU and SCU family :) (Catharina C. Lupita, Psikologi 2011)

It was an amazing experience, having a service learning with

Fu Jen University, Taiwan. I learned new culture and

confident to speak english. It was really fun work together

with them.

(Josaphat Vebrian Yogaputra, Psikologi 2011)

This International Service Learning makes me excited from day to day. I am so happy that I can share and get another country's culture. (Diana Septiningrum, Psikologi 2011)

penelitian apa yang akan saya angkat menjadi judul skripsi atau tesis, berapa IPK yang diharapkan), kemudian berusahalah untuk mencapai tujuan atau target itu setahap demi setahap dengan penuh semangat dan niat yang kuat. Ikuti semua proses perkuliahan dengan sungguh-sungguh, bangun relasi dan komunikasi yang baik dengan dosen dan teman, hindari rasa malas dan kebiasaan menunda tugas, disiplin, serta kelola waktu yang ada dengan sebaik-baiknya.

Harapan saya untuk Unika Soegijapranata k e d e p a n y a i t u k i r a n y a U n i k a Soegijapranata dapat menjadi menjadi Universitas yang lebih maju dan unggul dalam Tridarma Perguruan Tinggi (pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat) sesuai dengan visinya. Tidak melupakan hakikat unika sebagai “rumah belajar” dalam menjawab tantangan p e r u b a h a n j a m a n , s e r t a t e t a p mempertahankan cita-cita, nilai-nilai dan prinsip-prinsip Katolik yang menekankan :

cinta akan kebenaran, keadilan sosial, kebebasan, keterbukaan, persaudaraan dan pelayanan dengan meneruskan semangat Mgr. Albertus Soegijapranata ya i tu semangat per juangan dan pengabdian bagi nusa dan bangsa serta memberikan perhatian khusus kepada golongan masyarakat lemah sesuai dengan ruang lingkup Universitas sebagai Perguruan Tinggi.

Catharine Clarinta yang biasa disapa Cathie, lahir di Semarang pada 2 Maret 1992. Bungsu 3 bersaudara dari pasangan L. Soewanto, S.H. dan Agnes Eliarosa, S.H. ini adalah Bendahara Senat Mahasiswa Fakultas Hukum periode 2011/2012 dan

Sekretaris Senat Mahasiswa Fakultas Hukum periode 2012/2013. Cathie juga aktif dalam kepanitian di tingkat Fakultas maupun di Universitas, ia adalah CoTrainer ATGW tahun 2011. Penggemar Ken Follett dan Neil Gaiman ini juga pernah mengikuti

th10 ASLI Conference : Celebrating Diversity di Bangalore, India sebagai pembicara.

stPeserta dari 1 Asian Students Encounter Camp (ASEC) memilih “Mekanisme Technical Barriers to Trade (TBT Agreement) dari World Trade Organization (WTO) dalam Melindungi Ekspor Kopi Indonesia ke Jepang” sebagai skripsinya yang menceritakan peran dan peraturan WTO dalam melindungi komoditi kopi Indonesia yang ditolak masuk ke Jepang karena perbedaan standar. Musuh nomor satu dalam mengerjakan skripsi adalah rasa malas. Namun dengan mengingat pengorbanan orang tua, semangat dari keluarga dan teman, serta bimbingan dari Bapak B. Danang Setianto, S.H., LL.M.,MIL. selaku Dosen Pembimbing, “tiket” mendapat gelar kesarjanaan ini dapat diselesaikan. Selama belajar di Fakultas Hukum dan Komunikasi jurusan Ilmu

Hukum, Cathie lebih banyak mendapati suka daripada duka karena Fakultas sendiri membuka kesempatan yang besar bagi mahasiswa untuk berkembang dan berkreasi sehingga suasana perkuliahan m e n j a d i l e b i h n y a m a n d a n menyenangkan. Salah satu yang menjadi pengalaman favorit Cathie adalah saat mengikuti KKL di Jakarta. Ia dapat mengunjungi gedung pemerintahan sekaligus berkumpul bersama teman-teman seangkatan. Sebagai salah satu Universitas favorit di Semarang, UNIKA sebaiknya menyediakan fasilitas yang cukup, misalnya peyediaan lift di setiap gedung untuk memudahkan mobilisasi dosen dan mahasiswa. UNIKA memiliki banyak mahasiswa yang berpotensi untuk bersinar di berbagai bidang, maka bantuan dari UNIKA sangat dibutuhkan bagi mahasiswa yang ingin melebarkan sayap terutama di tingkat internasional. Sebagai mahasiswi UNIKA, Cathie merasa sangat senang dan berterima kasih karena ia mendapat banyak pela jaran dan pengalaman yang dapat membantunya dalam kehidupan bermasyarakat.

Catharine Clarinta

Banyak Pengalaman Yang Sangat Membantu

Christina Meisa (22) mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata program studi Manajemen Unggulan menjadi wisudawan terbaik periode Desember 2014. Gadis yang akrab disapa Christina tidak hanya menjadi melaksanakan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa untuk berkuliah, namun beberapa pengalaman organisas i dikampus maupun diluar kampus pernah diikutinya. diantaranya kesibukan- kesibukannya di dalam kampus adalah menjadi Panitia Economics Living With Others (2010), Panitia Sosialisasi Semarang Great Sale (2010), Panitia Bakti

Ketekunan Membuahkan Hasil yang Membanggakan Christina Meisa Sosial Merapi (2010), Panitia Green

Creativity Student Campaign (2011), Panitia Pameran KKU/KAPKI (2012) dan aktivitasnya diluar kampus sebagai Graduate Trainee Semarang Medical Center (2013-2014). Selain itu, gadis berkelahiran Sampit, 20 Mei 1992 meraih beberapa prestasi sewaktu masa studi S1 & S2 buktinya, menjadi Semifinalist Beauty Contest Kompetisi Nasional Pasar Modal (2012) yang diadakan oleh Indostock, Finalist The 6th MRC's Master Journey in Management: "Trade, Business, and Investment in the Global Economic Recovery" (2013) yang diadakan oleh

Awesome! we share happiness, hope and sadness each

other and become a whole family both with villagers and

students from abroad. This program is brilliant combination

of leadership, social service, friendship and vacation.

Thanks for SCU and FJU.

(Dea Nathania Hendryanti, Teknik Pangan 2011)

Page 5: Jangan Pantang Menyerah enam - news.unika.ac.idnews.unika.ac.id/wp-content/uploads/68-wisuda-ok.pdfditerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “5 Penggerak Bangsa yang Terlupa,

08 20 Desember 2014 0520 Desember 2014KRONIK EDISI 68/TH.XIIKRONIK EDISI 68/TH.XII

Service learning with FJU students is one of an unforgetable moment of my

university life. I learned many things in the past two weeks of this service leraning

program at Getasan village. We worked together, have a meal together, taken care

each other, done a lot of new activities which we never did before in a new

community for us. We shared our knowledges, culture, hopes and also dreams for

our future ahead of time. I hope SCU will held this awesome service learning

program again another time. (Raymundus Pito Winarjati - 11.70.0095)

ditaklukannya. Misalnya penolakan dari perusahaan untuk dijadikan objek penelitian. “Penelit ian ini bertujuan untuk m e n d a p at ka n ga m b a ra n b u d aya organisasi PT Plasa Simpanglima Semarang berdasarkan data pada angket identitas berupa jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan lama kerja,” terangnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa bahwa pemahaman akan budaya organisasi perusahaan ini dapat dijadikan rujukan perusahaan dalam pembuatan visi, misi, nilai-nilai perusahaan serta strategi perusahaan ke depan, sebab budaya organisasi merupakan pondasi yang penting demi tumbuh-kembangnya perusahaan.Mengenai dinamika hidup di Unika Jana

menuturkan, “Sebagai mahasiswa saya merasa bahwa dengan berkuliah di Unika saya mendapatkan paket lengkap. Saya tidak hanya mendapatkan pelajaran mengenai bahan perkuliahan saja, namun saya juga diajarkan mengenai soft skill yang akan sangat berguna untuk kehidupan saya kelak.” (teo)

SUKA DUKA MEMBAGI DAN BERBAGI UNTUK SEBUAH JEJARING

Poei, Laurensia Cindy Santoso

Pengalaman selama kuliah di Unika

Soegijapranata khususnya Fakultas

Teknologi Pertanian ini pastinya penuh

suka dan duka ya.. Sukanya, kita bisa

mendapat ilmu pengetahuan yang begitu

banyak selama kuliah karena selama

kuliah kita tidak hanya mendapat ilmu

secara teoritis saja namun teori-teori

tersebut juga diimplementasikan dalam

bentuk praktik seperti dalam kegiatan

sehari-sehari yang tentunya sangat

berguna bagi dunia kerja nantinya. Selain

itu, juga mendapat banyak teman dari

berbagai daerah di Indonesia yang

memiliki kepribadian yang berbeda-beda.

Hal ini tentunya sangat baik bagi kita

karena kita bisa belajar memahami

berbagai bentuk kepribadian. Dengan

demikian ketika di dunia kerja, kita bisa

membawa diri dengan baik, bisa

mengetahui tindakan apa yang harus kita

lakukan terhadap sesama karyawan,

dengan bos, dan lain-lain, yang tentunya

memiliki sifat dan kepribadian yang

berbeda itu. Dengan punya banyak teman,

kita juga bisa menjalin relasi dan

komunikasi yang baik dengan mereka.

Dengan begitu, kita bisa memperluas

jaringan komunikasi kita. Dukanya, FTP

terkenal dengan fakultas yang “susah,

abot”, karena selama kuliah, kita harus

benar-benar bisa membagi waktu antara

waktu untuk kuliah dan waktu untuk

keluarga. Mahasiswa FTP akan terbiasa

dengan jadwal kuliah yang padat, tugas

yang menumpuk sehingga harus sering

l e m b u r, d a n j u ga a d a ke g i a ta n

laboratorium serta membuat laporan.

Dengan begitu, waktu untuk keluarga

semakin sedikit. Pintar-pintarnya kita

untuk bisa membagi waktu sehingga

secara otomatis kita akan belajar

kedisiplinan dan bertanggung jawab. Asal

kita bisa disiplin waktu, semuanya pasti

akan terasa mudah dan bisa berjalan

lancar. Oleh karena itu, untuk bisa

mendapatkan hasil yang sangat baik dalam

bidang akademis tentunya harus selalu

berdoa, giat belajar dan harus tanggung

jawab. Untuk kedepannya saya berharap

Unika bisa terus menjadi universitas

swasta terbaik, berkompeten dan TOP

khususnya di Semarang. Dengan begitu,

bisa menarik minat siswa-siswi SMA untuk

belajar di Unika Soegijapranata.

BERKAT DUKUNGAN KELUARGA DAN DOSENSaya merasa senang dan bangga bisa kuliah di Unika Soegijapranata karena Unika Soegijapranata merupakan salah satu universitas swasta yang cukup berprestasi dan diperhitungkan di Jawa Tengah. Selain itu, proses pembelajaran yang dilakukan di Unika menurut saya cukup menarik dan menyenangkan. Dalam kuliah dosen tidak hanya sekedar memberikan ceramah atau sekedar mentransfer pengetahuan saja, namun mahasiswa juga dilatih untuk membangun pengetahuannya sendiri dengan metode ”belajar sambil melakukan (learning by doing)”. Melalui metode ini kami sebagai mahasiswa dapat belajar banyak dari pengalaman-pengalaman yang kami lakukan dan memperoleh banyak sekali pengetahuan-pengetahuan baru yang

tidak pernah kami ketahui sebelumnya sehingga materi pelajaran menjadi lebih mudah diingat, softskills kami terasah, dan membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna. Berikutnya saya juga merasa salut atas kerendahan hati dan sikap egaliter dari sebagian besar dosen kepada mahasiswa. Dosen dapat menciptakan suasana belajar yang kodusif dan menyenangkan serta dapat menjadi fasilitator yang baik bagi mahasiswa.Untuk meraih hasil gemilang dalam bidang akademik tentunya butuh proses dan perjuangan untuk meraihnya karena tidak ada keberhasilan yang datang secara tiba-tiba. Hal pertama yang saya rasa perlu untuk dilakukan adalah rumuskan tujuan atau target kita dengan jelas sejak awal (berapa lama saya harus lulus, topik

Yonathan Suryo Pambudi

There was a little boy had been sitting next to me and imitating my action totally when I wrote calligraphy .I thought it was a little bit boring that kept writing calligraphy only ,so I decided to draw a smile face with two eyes and a big bend mouth on the red paper. As expected, the little boy draw the exactly the same diagram on his paper. However, he said some Indonesia language to me after he draw the smile face and I can not understood anything he said. I asked for help and then I found out that the little boy just asked “Could I draw a nose ? ”

SOEGIJAPRANATA CATHOLIC UNIVERSITY SIGNED ACADEMIC MOU WITH WENZAO URSULINE UNIVERSITY OF LANGUAGE, TAIWAN

During the visit to the 2014 ACUCA Biennial Conference and 20th General Assembly held at Fu Jen Catholic University, Taiwan, on 23 of October 2014 the Rector of Soegijapranata Catholic Univers i ty (SCU) , Prof. Dr. Budi Widianarko, M.Sc signed an academic Memorandum of Understanding (MoU) with the President of Wenzao Ursuline University of Language, Ching-Hwa Tsai, Ph.D.

Prof. Dr. Budi Widianarko, M.Sc. explained that even before signing the MoU, SCU already had an academic cooperation with Wenzou Ursuline University of Language i.e. for student exchange through ACUCA Student Mobility Exchange (SMS). With this bilateral agreement, the cooperation will be expanded to faculty exchange, student internship, as well as join research. Through this agreement, it is expected that students and faculties form

both universities will be prepared to meet the ASEAN Economic Community. Prof. Dr. Budi Widianarko, M.Sc. highlighted the i m p o r t a n c e o f l a n g u a g e a n d communication to meet this ASEAN c o m m u n i t y t ra n s fo r m at i o n . I n accordance with preparing the students for this transformation, strengthening academic cooperation with foreign universities is a must. Wenzou Ursuline University of Language is the 4th university in Taiwan having an Academic MoU with SCU. The President of Wenzao Ursuline University of Language, Ching-Hwa Tsai, Ph.D., also expressed his appreciation for the realization of this bilateral cooperation between the two universities, initiated since the ASEACCU meeting held at the Davao, the Philippines last August. He emphized that within one year, exchange students, especially for enhancing foreign language and also student internship will be implemented in both universities.

Rector of Soegijapranata Catholic University, Indonesia and President of Wenzao Ursuline University of Language, Taiwan signed Academic MoU

Page 6: Jangan Pantang Menyerah enam - news.unika.ac.idnews.unika.ac.id/wp-content/uploads/68-wisuda-ok.pdfditerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “5 Penggerak Bangsa yang Terlupa,

06 20 Desember 2014 0720 Desember 2014KRONIK EDISI 68/TH.XIIKRONIK EDISI 68/TH.XII

yang ia alami,” kata pemilik zodiak Aries ini.Perlu diketahui, stroke memang salah satu penyakit yang hampir mustahil untuk d i s e m b u h k a n . M a s y a r a k a t j u g a

menganggap ujungnya adalah kematian. “Dengan depresi turun melalui terapi SEGT, pikiran-pikiran negatif semacam itu akan berubah. Harapannya lebih ditumbuhkan sehingga membantu dalam

proses penyembuhan,” jelas peminat Psikologi Klinis Dewasa sekaligus Psikologi Industri dan Organisasi ini. (teo)

BERKAT DUKUNGAN KELUARGA DAN DOSEN

Florensia Yunia Dian Isa Purwitasari.

Predikat wisudawan terbaik dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis diperoleh oleh seorang perempuan yang membuat skripsi dengan judul “Analisis Fenomenologi Representasi Konsep Pria dalam Iklan Televisi (Studi pada Iklan Televisi Vaseline Men Wash Moisturizer Versi Naik Motor dan Men's Biore Versi Main Bola)”. Ia bernama lengkap Florensia Yunia Dian Isa Purwitasari. Pemil ik nama panggilan Dian ini mempunyai hobi travelling, memasak, menyanyi dan menari. Hobi menari ini ia salurkan dengan mengikuti sanggar Tari Greget. “Melalui sanggar tari ini saya pernah menjadi peserta dan mengikuti ajang menari Tari Gambyong di Jepang pada tahun 2010,” tutur perempuan kelahiran 1 Juni dua puluh satu tahun yang lalu ini. Selain itu, ia juga aktif di Youth Gabriel (organisasi Orang Muda Katolik) serta Karangtaruna.Mencoba menjelas isi skripsinya, ia menuturkan bahwa penelitiannya ini bertujuan untuk mengetahui konsep Pria dalam persepsi pasar, baik pria maupun wanita. “Hasilnya adalah konsumen lebih menyukai alur cerita yang ditawarkan oleh Mens Biore karena mereka lebih menyukai tanda permainan sepak bola. Sedangkan

untuk icon iklan, konsumen lebih memilih Al dibandingkan Ariel dikarenakan perilaku dan image yang baik,” terangnya.Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa ternyata pasar memperhatikan sekali penggunaan model iklan. Dalam hal ini desain iklan sendiri sudah dianggap pasar sesuai dengan tagline-nya.Menambahi cerita tentang pembuatan skr ips i , ia menuturkan, ”Se lama mengerjakan skripsi saya membutuhkan waktu yang cukup lama dari bulan Febuari hingga menyelesaikan di bulan September. Selain itu saya juga sampai mengganti tema dan judul skripsi sampai dengan tiga kali. Namun berkat dukungan keluarga, bahkan dosen wali, akhirnya dapat terselesaikan juga”. Mengenai perkuliahan di Unika, ia berkisah. ”Proses perkuliahannya juga saya rasa ketat. Karena dosennya juga memiliki jam pengajaran yang ketat. Nilai yang diberikan juga tidak segan-segan jelek kalau mahasiswanya tidak benar-benar mengerjakan dengan benar”. Salah satu kesan positif lain tentang Unika yang ditangkap Dian adalah bahwa Unika b u k a n h a n y a m e m p e r s i a p k a n mahasiswanya untuk menjadi pintar dalam hal pelajaran tetapi juga mengasah

mahasiswanya secara soft skill. Hal ini merupakan ciri khas Unika yang kurang dijumpai di universitas lain di Kota Semarang ini.Meski demikian, seperti kata pepatah tiada gading yang tak retak, ia juga memberi usul agar Unika meningkatkan dan memperbaiki sarana-prasarana yang saat ini kurang optimal. (teo)

Diah Riesca Ika Jana

“SAYA DAPAT PAKET LENGKAP”

Dengan memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,80 Diah Riesca Ika Jana berpredikat wisudawan terbaik Fakultas Psikologi pada wisuda periode Desember tahun 2014 ini.Perempuan yang karib disapa Jana ini selama masa perkuliahan ternyata tidak hanya berkutat dalam bidang akademis saja, namun juga dalam bidang sosial dan organisasi. Hal itu ditunjukkan dari berbagai kegiatan dan organisasi yang ia ikuti, diantaranya, anggota Glory 3 Universitas Katolik Soegijapranata, UKM Student Training Centre (Sunrice) Fakultas Psikologi, serta cotrainer Awaken the Giant Within (ATGW) 2012. Tidak cukup dengan kegiatan-kegiatan itu

saja, perempuan yang lahir di Kendal pada tanggal 1 Juli ini mengikuti juga kursus bahasa asing serta berolahraga.Jiwa seorang kompetitor juga ada dalam dirinya. Hal itu ditunjukkan dengan meraih Juara I Praktikum Psikologi Eksperiman Fakultas Psikologi pada tahun ajaran 2011/2012, Juara Favorit Psycompilation Nasional tahun 2012, serta Juara I ganda putri bulu tangkasi pada Pekan Olahraga SINERGI Fakultas Psikologi tahun 2013.Pemilik hobi membaca, berolahraga, travelling, dan menonton film ini membuat skripsi berjudul “Studi Deskriptif Budaya Organisasi PT. Plasa Simpanglima Semarang”. Dalam proses pembuatan skripsi ini, berbagai rintangan berhasil

Liputan Wisudawan TerbaikPeriode Desember 2014

DEMI MELESTARIKAN KEUTUHAN CIPTAAN

Dari Program Magister Teknik Arsitektur, predikat wisudawan terbaik diperoleh oleh seorang ibu bernama Rosalia Rachma Rihadiani. Wajahnya mungkin tidak asing lagi bagi pembaca karena ia juga sering muncul di layar kaca televisi sebagai host mimbar agama katolik TVRI Jawa Tengah.Meskipun 'berprofesi' sebagai ibu rumah tangga, ibu yang karib disapa Ema ini

ternyata juga aktif berkegiatan. Setidaknya ada empat organisasi yang pernah digeluti, diantaranya, Komite SD PL Don Bosko sebagai ketua KOMSOS Gereja Santa Maria Fatima Banyumanik juga sebagai ketua, sekretaris IkaSoepra, serta Sie Penelitian Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) cabang Jawa Tengah.Kesibukan ini ia jalani dengan senang hati karena selain mempunyai hobi membaca, menyanyi dan memasak, pemilik tanggal lahir 25 Oktober 1974 ini juga mengaku punya hobi berorganisasi. Thesis berjudul “Kajian Kenyamanan Thermal Pada Gedung Gereja Katolik yang Menggunakan Sistem Pengkondisian Udara Mekanis di Kota Semarang” menghantarnya memperoleh predikat wisudawan terbaik.“Saat ini 7 dari 9 gedung gereja Paroki di kota Semarang memasang AC sebagai upaya untuk menciptakan kenyamanan thermal. Dengan demikian terjadi perubahan sistem pengkondisian udara alami ke pengkondisian udara buatan,” tuturnya mencoba menjelaskan mengapa ia mengambil judul di atas.Sebenarnya Pemasangan AC tidak ditabukan pada karya arsitektur di Indonesia. Namun karena kekurangan

utama dari AC adalah penggunaan energi yang boros, disamping beberapa isu mengenai bahan refrigerator yang terbuat dari freon yang diklaim merusak ozon, maka sebaiknya dilakukan pengkajian lebih jauh sebelum memasang AC agar efisien dan efektif.Pemilihan tema ini juga berangkat dari Nota Pastoral KWI bulan April 2013 berjudul “Keterlibatan Gereja dalam Melestarikan Keutuhan Ciptaan”.“Untuk itu, pemasangan AC pada gedung gereja perlu memperhatikan kondisi bangunan dan lingkungan sekitarnya,” tutur Pembina Lektor Gereja Santa Maria Fatima Banyumanik ini.Sedangkan mengenai perkuliahan di Unika Soegi japranata, ia meni lai Unika mempunyai keunikan dalam spirit pendidikannya dibanding universitas lain di kota Semarang sehingga hal ini perlu ditonjolkan.Khusus untuk program studi Magister Teknik Arsitektur, Ema berpesan,” Pasca sarjana arsitektur perlu memaksimalkan promosi di kota Semarang karena jurusan yang ada sudah bagus, spesifik dan berbeda dengan universitas negeri yang juga memiliki program studi pascasarjana arsitektur.” (teo)

Rosalia Rachma Rihadiani, ST.

SUPAYA HIDUP MENJADI LEBIH OPTIMAL

Wuri Anjar Winanti, SPsi.

Wisudawan terbaik Program Studi Magister Profesi Psikolog (pascasarjana) ini bisa dibilang cukup unik. Tiga tahun lalu, tepatnya pada tahun 2011, namanya juga tercantum sebagai wisudawan terbaik untuk Program Studi Psikologi (strata 1).Perempuan bertanggal lahir 15 April 1989 ini bernama lengkap Wuri Anjar Winanti. “Saya senang nyanyi dan jalan-jalan. Senang jalan-jalan itu karena bisa menambah banyak pengalaman,” tuturnya menjelaskan hobi yang ia miliki.Judul thesis yang mengantarkan pemilik nama panggilan Wuri menjadi wisudawan terbaik adalah “Pengaruh 'Suportive Expresive Group Therapy' (SEGT) untuk Menurunkan Tingkat Depresi Pasca Stroke”.Penelitian yang dilakukannya terinspirasi

dari penelitian yang pernah dilakukan di luar negeri. ”Di sana, penelitian serupa pernah di lakukan dengan subyek penderita kanker payudara. Hasilnya, tingkat depresi pasien menurun,” jelasnya.Metode yang sama pun dicobakan pada penderita stroke yang tergabung dalam komunitas senam stroke yang setiap jam 8 pagi di Rumah Sakit dr. Karyadi. “Dalam terapi SEGT ini, peserta diajak men-sharing-kan pengalamannya sebagai penderita stroke. Sharing dipimpin oleh seorang psikolog,” imbuh perempuan yang lahir di Kota Semarang.Fungsi sharing ini adalah membuat peserta memiliki 'teman'. Dengan demikian, ia semakin percaya diri. ”Barangkali karena peserta merasa lebih beruntung, sebab dalam sharing muncul pula cerita yang mungkin lebih parah dari