repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1458/1/BAB I_V.docx · Web viewDesain Areal Parkir Pada...

26
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000- 00000 Universitas Teuku Umar pp. 1- 27 DESAIN AREAL PARKIR PADA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN ACEH BARAT Juwardi 1 , Meidia Refiyanni 2 , Andi Yusra 3 1) Jurusan Teknik Sipil, Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat, email: [email protected] 2,3) Fakultas Teknik, Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat ABSTRAK Penulisan Tugas Akhir ini berjudul “Desain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik parkir, kebutuhan ruang parkir, pengaruh terhadap kinerja perparkiran serta bentuk sudut parkir yang tepat digunakan pada perkarangan perkantoran. Adapun data primer yang digunakan adalah kondisi eksisting areal parkir dan data pengamatan volume parkir sebagai data pembanding dengan volume parkir yang diperoleh berdasarkan asumsi, sedangkan data sekunder berupa data Site Plan lokasi. Data yang sudah terkumpul selanjutnya dihitung berdasarkan volume parkir yang dinyatakan sebagai jumlah kendaraan yang termasuk beban parkir per periode waktu tertentu. Dari hasil perhitungan pengamatan volume parkir dengan interval waktu 1 jam Volume puncak harian rata-rata yang terjadi selama 5 hari pengamatan untuk kendaraan roda 2 sebesar 88 unit kendaran/jam terjadi pada hari Rabu pukul 12.00-13.00 WIB. Sedangkan kendaraan roda 4 diperoleh sebesar 57 unit kendaraan/jam, terjadi pada hari Selasa pukul 09.00-10.00 WIB. Berdasarkan hasil penjelasan di atas maka kapasitas areal parkir tergantung pada lamanya penggunaan areal parkir oleh kendaraan tersebut. Berdasarkan perhitungan sudut parkir, untuk kendaraan roda 2 (dua) kapasitas kendaraan sebanyak 47 unit kendaraan/jam dengan sudut 60° sedangkan untuk kendaraan roda 4 (empat) kapasitas kendaraan sebanyak 42 unit kendaraan/jam dengan sudut 90°. Kata Kunci : Karakteristik, Pengaruh Kinerja dan Bentuk Sudut Parkir Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 1

Transcript of repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1458/1/BAB I_V.docx · Web viewDesain Areal Parkir Pada...

Page 1: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1458/1/BAB I_V.docx · Web viewDesain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat” Penelitian ini dilakukan untuk

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 1- 17

DESAIN AREAL PARKIR PADA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN ACEH BARAT

Juwardi1, Meidia Refiyanni2, Andi Yusra3

1) Jurusan Teknik Sipil, Universitas Teuku UmarMeulaboh Aceh Barat, email: [email protected]

2,3) Fakultas Teknik, Universitas Teuku UmarMeulaboh Aceh Barat

ABSTRAK

Penulisan Tugas Akhir ini berjudul “Desain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik parkir, kebutuhan ruang parkir, pengaruh terhadap kinerja perparkiran serta bentuk sudut parkir yang tepat digunakan pada perkarangan perkantoran. Adapun data primer yang digunakan adalah kondisi eksisting areal parkir dan data pengamatan volume parkir sebagai data pembanding dengan volume parkir yang diperoleh berdasarkan asumsi, sedangkan data sekunder berupa data Site Plan lokasi. Data yang sudah terkumpul selanjutnya dihitung berdasarkan volume parkir yang dinyatakan sebagai jumlah kendaraan yang termasuk beban parkir per periode waktu tertentu. Dari hasil perhitungan pengamatan volume parkir dengan interval waktu 1 jam Volume puncak harian rata-rata yang terjadi selama 5 hari pengamatan untuk kendaraan roda 2 sebesar 88 unit kendaran/jam terjadi pada hari Rabu pukul 12.00-13.00 WIB. Sedangkan kendaraan roda 4 diperoleh sebesar 57 unit kendaraan/jam, terjadi pada hari Selasa pukul 09.00-10.00 WIB. Berdasarkan hasil penjelasan di atas maka kapasitas areal parkir tergantung pada lamanya penggunaan areal parkir oleh kendaraan tersebut. Berdasarkan perhitungan sudut parkir, untuk kendaraan roda 2 (dua) kapasitas kendaraan sebanyak 47 unit kendaraan/jam dengan sudut 60° sedangkan untuk kendaraan roda 4 (empat) kapasitas kendaraan sebanyak 42 unit kendaraan/jam dengan sudut 90°.

Kata Kunci : Karakteristik, Pengaruh Kinerja dan Bentuk Sudut Parkir

Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 1

Page 2: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1458/1/BAB I_V.docx · Web viewDesain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat” Penelitian ini dilakukan untuk

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 2- 17

DESIGN AREAL PARKING IN EDUCATION AND DEPARTMENTCULTURAL DISTRICT ACEH WEST

Juwardi1, Meidia Refiyanni2, Andi Yusra3

1) Departement of civil Engineering,University Teuku UmarMeulaboh Aceh West, email: [email protected]

2,3) Faculty of Engineering, University Teuku UmarMeulaboh Aceh West

ABSTRACT

The writing of this final project entitled "Design Parking Area At Education And Culture Office of West Aceh Regency". This study was conducted to determine the characteristics of parking, parking space requirements, the effect on the parking performance and the proper form of parking angle used in office lawn. The primary data used is the existing condition of parking area and observation data of parking volume as comparison data with parking volume obtained by assumption, while secondary data is Site Site location data. The collected data is then calculated based on the volume of parking expressed as the number of vehicles including the parking load per certain period of time. From the calculation result of observation of parking volume with interval time 1 hour Daily average peak volume that happened during 5 days observation for vehicle of 2 equal to 88 unit of vehicle / clock happened on Wednesday at 12.00-13.00 WIB. While the wheel vehicle 4 obtained by 57 units of vehicles / hour, occurred on Tuesday at 09:00 to 10:00 am. Based on the above explanation, the capacity of the parking area depends on the length of use of the parking area by the vehicle. Based on the calculation of parking angle, for vehicle of 2 (two) vehicle capacity is 47 vehicle / hour with angle 60 ° while for vehicle of 4 (four) vehicle capacity is 42 vehicle / hour with angle 90 °.

Keywords: Characteristics, Effect of Performance and Parking Angle

Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 2

Page 3: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1458/1/BAB I_V.docx · Web viewDesain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat” Penelitian ini dilakukan untuk

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 3- 17

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan pada suatu perkantoran/instansi

pemerintahan bukan hanya meliputi proses kerja atau

layanan publik saja yang menjadi perhatian, namun

dari sisi layanan pendukung juga menjadi hal yang

sangat diperhitungkan. Salah satu layanan pendukung

yang perlu diperhitungkan dalam keberadaan suatu

perkantoran adalah penyediaan areal parkir dari

instansi/perkantoran tersebut. Karena setiap

kendaraan tidak dapat berjalan atau bergerak terus

menerus apabila telah sampai ke tempat tujuan maka

harus diparkir. Suatu layanan pendukung yang

disediakan pada perkantoran sudah seharusnya dalam

keadaan baik dan memuaskan staf/karyawan maupun

tamu yang berkunjung ke instansi/perkantoran

tersebut.

Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu

kendaraan yang bersifat sementara karena

ditinggalkan oleh pengemudinya. Parkir merupakan

salah satu unsur prasarana transportasi yang tidak

terpisahkan dari sistem jaringan transportasi, sehingga

pengaturan parkir akan mempengaruhi kinerja suatu

jaringan, terutama jaringan jalan raya. Daerah

perkotaan dengan kepadatan penduduk dan tingkat

ekonomi yang tinggi mengakibatkan tingkat

kepemilikan kendaraan pribadi yang tinggi pula.

Kebutuhan ruang parkir cenderung meningkat dari

tahun ke tahun seiring dengan bertambahnya jumlah

kendaraan pribadi.

Bagi setiap pemilik kendaraan pasti pernah

menggunakan sarana parkir dan menginginkan

kendaraannya parkir di tempat yang mudah dicapai.

Kemudahan yang diinginkan tersebut adalah parkir di

luar perkantoran agar mudah saat keluar. Namun

kenyataan yang ada pada saat ini, keadaan dari areal

parkir yang tersedia tidak di gunakan sebagaimana

mestinya. Salah satu areal parkir yang tidak

digunakan sesuai fugsinya terdapat di kantor Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Barat.

Staf/karyawan maupun tamu memarkirkan

kendaraannya secara bebas baik di dalam maupun di

luar perkarangan perkantoran bahkan pada lahan-

lahan kosong di sekitar bangunan perkantoran Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat.

Ketidakteraturan parkir kendaraan staf/karyawan

maupun tamu yang berkunjung ke Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan Aceh Barat inilah yang menjadi

dasar penelitian dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah :

1. Berapa banyak kebutuhan ruang parkir yang harus

disediakan pada perkarangan kantor Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh

Barat.

2. Bagaimana bentuk pola sudut parkir yang tepat

digunakan pada halaman Perkantoran Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh

Barat.

3. Bagaimana desain areal parkir yang sesuai pada

Perkantoran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Aceh Barat.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini

adalah :

1. Menganalisa kebutuhan ruang parkir yang harus

disediakan serta pengaruh terhadap kinerja

perparkiran.

2. Menentukan bentuk pola sudut parkir yang tepat

digunakan pada perkarangan perkantoran Dinas

Volume 1, No. I, Maret 2015 - 3

Page 4: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1458/1/BAB I_V.docx · Web viewDesain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat” Penelitian ini dilakukan untuk

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 4- 17

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh

Barat.

3. Mengetahui desain areal parkir yang sesuai pada

Perkantoran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Aceh Barat.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan pembahasan dalam

penelitian ini adalah :

1. Variabel-variabel yang akan ditinjau antara lain

luas areal parkir, volume parkir, akumulasi

parkir, kapasitas parkir, dan penentuan bentuk

pola perparkiran.

2. Survey dilakukan (parkir dalam pekarangan

kantor) selama 5 (lima) hari kerja mulai dari

jam 07.00 WIB s/d 17.00 WIB kantor dalam

seminggu yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis,

dan hari Jum’at sedang hari Sabtu dan Minggu

kantor tutup.

1.5 Hasil Penelitian

Melalui penelitian ini dapat memberikan

hasil penelitian

Dari hasil perhitungan pengamatan volume

parkir dengan interval waktu 15 menit waktu

puncak parkir terjadi pada hari rabu pukul 12.00-

12.15 WIB dan 09.30-09.45 WIB, untuk

kendaraan roda 2 sebesar 33 unit kendaraan/jam

terjadi pada pukul 12.00-12.15 WIB, sedangkan

kendaraan roda 4 diperoleh sebesar 17 unit

kendaraan/jam terjadi pada hari selasa pukul

09.30-09.45 WIB. Berdasarkan komulatif dari

waktu pengamatan tiap 15 menit diperoleh volume

parkir puncak selama 1 jam sehingga dapat dilihat

waktu puncak parkir tertinggi yang terjadi pada

hari rabu pukul 12.00-13.00 WIB untuk kendaraan

roda dua sebesar 88 unit kendaraan/jam,

sedangkan untuk kendaraan roda empat terjadi

pada hari selasa pukul 09.00-10.00 WIB sebesar

57 unit kendaraan/jam.

Berdasarkan perhitungan sudut parkir,

untuk kendaraan roda 2 (dua) kapasitas kendaraan

sebanyak 47 unit kendaraan/jam dengan sudut 60°

sedangkan untuk kendaraan roda 4 (empat)

kapasitas kendaraan sebanyak 42 unit

kendaraan/jam dengan sudut 90°.

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai

beberapa landasan teori dan rumusan yang akan

digunakan dalam menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan penelitian.

2.1 Penempatan Areal Parkir

Menurut Hobbs (1995), idealnya satu

pelataran parkir sebaiknya di tempatkan pada titik

tengah dari tempat-tempat tujuan yang dimintai oleh

para pemarkir. Titik tengah ini dapat ditentukan

dengan menggunakan metode momen, dengan

memperhitungkan jarak perjalanan parkir ke tempat

tujuan.

Menurut Anonim (1988), mengemukakan

bahwa lokasi lapangan parkir harus

mempertimbangkan kepentingan dari pemarkir karena

setiap orang memiliki aktivitas tersendiri dengan

jangka waktu tertentu. Untuk itu perlu diperhatikan

jarak berjalan yang dapat dijangkau oleh permarkir ke

tempat tujuan.

Menurut Warpani (1985), jarak ideal suatu

lapangan parkir dari tempat yang ingin dituju oleh

pemarkir kurang lebih 300 m sampai 400 m, karena

jarak tersebut dianggap masih mampu dicapai oleh

pejalan kaki.

Dalam mengatur perparkiran, bukan

Volume 1, No. I, Maret 2015 - 4

Page 5: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1458/1/BAB I_V.docx · Web viewDesain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat” Penelitian ini dilakukan untuk

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 5- 17

kepentingan teknis semata yang menjadi perhatian,

melainkan juga yang menyangkut masalah keindahan.

Secara umum dapatlah dikatakan bahwa pengendalian

atau pengelolaan perparkiran diperlukan untuk

mencegah atau menghilangkan hambatan lalu lintas,

mengurangi kecelakaan, menciptakan kondisi agar

petak parkir digunakan secara efektif dan efisien,

memelihara keindahan lingkungan, dan menciptakan

mekanisme penggunaan jalan secara efektif dan

efisien, terutama pada ruas jalan tempat kemacetan

lalu lintas. Kapasitas, kemudahan akses, keamanan

dan kenyamanan merupakan parameter pelayanan

yang harus dipenuhi agar pengguna nantinya dapat

memanfaatkan pelayanan parkir sebaik-baiknya.

Pada hakikatnya orang selalu

meminimumkan usaha atau kerja untuk maksud

tertentu, misalnya pengguna kendaraan selalu ingin

memarkir kendaraannya sedekat mungkin dengan

tempat tujuannya agar tidak perlu jauh berjalan kaki.

Jadi mudah dipahami apabila di sekitar pusat kegiatan

selalu dijumpai banyak kendaraan diparkir. Dengan

kata lain dapat dinyatakan bahwa kebutuhan tempat

parkir adalah fungsi kegiatan. Parkir dibutuhkan oleh

berbagai pihak, dan dalam pengadaan tempat parkir

perlu diperhatikan keragaman tuntutan atau keinginan

para pelaku lalu lintas yang cenderung saling

berebutan.

2.2 Sistem Parkir

Menurut Tamin (2003), menyebutkan

secara umum parkir dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis

yaitu :

a) Parkir di badan jalan (on-street parking)

b) Parkir di luar jalan (off-street parking)

Parkir tepi jalan adalah jenis parkir yang

mengambil tempat sepanjang jalan dengan atau tanpa

melebarkan jalan untuk pembatas parkir. Parkir tepi

ini menguntungkan bagi pengunjung yang

menginginkan dekat dengan tempat yang dituju. Tapi

idealnya parkir sistem ini harus dihindari, karena akan

mengurangi lebar efektif jalan, yang seharusnya

diperlukan untuk kendaraan bergerak. Sedangkan

parkir di luar jalan adalah fasilitas parkir kendaraan di

luar tepi jalan umum yang dibuat khusus atau

penunjang kegiatan dapat berupa tempat parkir/atau

gedung parkir. Sistemnya dapat berupa pelataran atau

taman parkir, dan bangunan bertingkat khusus untuk

parkir.

Keberadaan fasilitas parkir untuk umum

berupa gedung parkir atau taman parkir harus

menunjang keselamatan dan kelancaran lalu lintas,

sehingga penetapan lokasinya terutama menyangkut

akses keluar masuk fasilitas parkir harus dirangcang

agar tidak mengganggu kelancaran lalu lintas.

Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas parkir

untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan:

a) Rencana umum tata ruang;

b) Keselamatan dan kelancaran lalu lintas;

c) Kelestarian lingkungan;

d) Kemudahan bagi pengguna jasa;

e) Tersedianya tata guna lahan;

f) Estetika kota.

Luas yang dibutuhkan untuk pelataran

parkir bergantung pada dua hal pokok, yaitu ukuran

kendaraan yang diperkirakan parkir dan sudut parkir.

Pemilihan sudut parkir bertujuan agar pemarkir

merasa nyaman dan tidak ada hambatan pada saat

masuk ke dalam ruang parkir ataupun saat akan

keluar.

2.3 Penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP)

Ukuran luas efektif untuk meletakkan

kendaraan (mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda

motor), termasuk ruang bebas dan lebar buka pintu

untuk hal-hal tertentu bila tanpa penjelasan, SRP

adalah SRP untuk mobil penumpang. Penentuan

satuan ruang parkir didasarkan sebagai berikut :

Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 5

Page 6: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1458/1/BAB I_V.docx · Web viewDesain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat” Penelitian ini dilakukan untuk

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 6- 17

1. Dimensi kendaraan standar untuk mobil

penumpang.

2. Ruang bebas kendaraan.

Ruang bebas kendaraan parkir diberikan

pada arah lateral dan longitudinal kendaraan.

Ruang bebas arah lateral ditetapkan pada saat

posisi pintu kendaraan dibuka, yang diukur dari

ujung paling luar pintu ke badan kendaraan parkir

yang ada di sampingnya.

Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi

benturan antara pintu kendaraan dan kendaraan

yang parkir di sampingnya pada saat penumpang

turun dari kendaraan. Ruang bebas arah

memanjang diberikan di depan kendaraan untuk

menghindari benturan dengan di dinding atau

kendaraan yang lewat jalur gang. Jarak bebas arah

lateral diambil sebesar 5 cm dan jarak bebas arah

longitudinal sebesar 30 cm.

3. Lebar bukaan pintu kendaraan.

Ukuran lebar bukaan pintu merupakan

fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang

memanfaatkan fasilitas parkir.

2.4 Kebutuhan Ruang Parkir

Kebutuhan tempat parkir untuk kendaraan

baik kendaraan pribadi, angkutan penumpang umum,

sepeda motor maupun truk adalah sangat penting.

Kebutuhan tersebut sangat berbeda dan bervariasi

tergantung dari bentuk dan karakteristik masing-

masing kendaraan dengan desain dan lokasi parkir.

Jenis-jenis kebutuhan ruang parkir antara lain untuk

kebutuhan :

a. Gedung perkantoran, pusat perdagangan;

b. Pusat pemerintahan;

c. Tempat rekreasi;

d. Pusat perdagangan eceran atau pasar swalayan;

e. Hotel dan tempat penginapan;

f. Rumah sakit;

g. Sekolah atau universitas;

h. Bioskop atau tempat pertunjukan lainnya;

i. Tempat pertandingan olah raga, dan lain-lain.

2.5 Pola Parkir

Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu

kendaraan yang bersifat sementara karena

ditinggalkan oleh pengemudinya. Secara hukum

dilarang untuk parkir di tengah jalan raya, namun

parkir di sisi jalan umumnya diperbolehkan. Fasilitas

parkir dibangun bersama-sama dengan kebanyakan

gedung, untuk memfasilitasi kendaraan pemakai

gedung. Termasuk dalam pengertian parkir adalah

setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat

tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu lalu

lintas ataupun tidak, serta tidak semata-mata untuk

kepentingan menaikkan dan/atau menurunkan orang

dan/atau barang. (Anonim, 2014)

Fasilitas parkir untuk umum di luar badan

jalan dapat berupa taman parkir dan/atau gedung

parkir. Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas

parkir untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan

rencana umum tata ruang daerah, keselamatan dan

kelancaran lalu lintas, kelestarian lingkungan, dan

kemudahan bagi pengguna jasa.

Penyelenggaraan fasilitas parkir untuk

umum dilakukan oleh pemerintah, badan hukum

negara atau warga negara. Penyelenggara fasilitas

parkir untuk umum dapat memungut biaya terhadap

penggunaan fasilitas yang diusahakan. Fasilitas parkir

Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 6

Page 7: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1458/1/BAB I_V.docx · Web viewDesain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat” Penelitian ini dilakukan untuk

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 7- 17

berbentuk parkir di pinggir jalan dan parkir di luar

badan jalan.

Ada tiga jenis utama parkir, yang

berdasarkan mengaturan posisi kendaraan,

yaitu parkir paralel, parkir tegak lurus, dan parkir

serong.

1. Parkir paralel

Parkir sejajar dimana parkir diatur dalam

sebuah baris, dengan bumper depan mobil menghadap

salah satu bumper belakang yang berdekatan. Parkir

dilakukan sejajar dengan tepi jalan, baik di sisi kiri

jalan atau sisi kanan atau kedua sisi bila hal itu

memungkinkan. Parkir paralel adalah cara paling

umum dilakasanakan untuk parkir mobil di pinggir

jalan. Cara ini juga digunakan di pelataran parkir

ataupun gedung parkir khususnya untuk mengisi

ruang parkir yang parkir serong tidak memungkinkan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran

Gambar A.2.4 Halaman 36.

2. Parkir tegak lurus

Dengan cara ini mobil diparkir tegak lurus,

berdampingan, menghadap tegak lurus ke

lorong/gang, trotoar, atau dinding. Jenis mobil ini

parkir lebih terukur dari pada parkir paralel dan

karena itu biasanya digunakan di tempat di pelataran

parkir atau gedung parkir. Sering kali, di tempat

parkir mobil menggunakan parkir tegak lurus, dua

baris tempat parkir dapat diatur berhadapan depan

dengan depan, dengan atau tanpa gang di antara

keduanya. Bisa juga parkir tegak lurus dilakukan

dipinggir jalan sepanjang jalan dimana parkir

ditempatkan cukup lebar untuk kendaraan keluar atau

masuk ke ruang parkir. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Lampiran Gambar A.2.9 Halaman 38 dan

Gambar A.2.10 serta Gambar A.2.12 Halaman 39,

Gambar A.2.14 Halaman 40 dan Lampiran Gambar

A.2.18 Halaman 42 sampai dengan Lampiran Gambar

A.2.21 Halaman 43.

3. Parkir serong

Salah satu cara parkir yang banyak digunakan

dipinggir jalan ataupun di pelataran maupun gedung

parkir adalah parkir serong yang memudahkan

kendaraan masuk ataupun keluar dari ruang parkir. Pada

pelataran ataupun gedung parkir yang luas, diperlukan

gang yang lebih sempit bila dibandingkan dengan parkir

tegak lurus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

Lampiran Gambar A.2.5 sampai dengan Lampiran

Gambar A.2.8 Halaman 37 sampai dengan Halaman 38

serta Lampiran Gambar A.2.11 Halaman 39, Gambar

A.2.13 Halaman 40 dan Lampiran Gambar A.2.15

sampai dengan Lampiran Gambar A.2.17 Halaman 41.

2.6 Perhitungan Karakteristik Parkir

Perhitungan karakteristik parkir dilakukan

dengan menghitung jumlah kendaraan yang masuk

dan keluar dalam interval waktu tertentu.

a. Volume parkir adalah jumlah total kendaraan yang

masuk ke areal parkir ditambah dengan jumlah

kendaraan yang telah ada sebelumnya selama

periode waktu tertentu.

b. Akumulasi parkir kendaraan yang berada di area

parkir pada saat tertentu dihitung dengan cara

menambah jumlah kendaraan yang sudah ada,

dikurangi jumlah kendaraan keluar dalam

interval tertentu.

Akumulasi = E i – Ex +X

………………………………..(2.1)

Keterangan :

E i = Entry (kendaraan masuk lokasi);

E x = Exit (kendaraan keluar lokasi);

X = kendaraan yang sudah parkir.

Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 7

Page 8: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1458/1/BAB I_V.docx · Web viewDesain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat” Penelitian ini dilakukan untuk

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 8- 17

c. Parking Turn Over (pergantian parkir)

menunjukkan tingkat penggunaan ruang parkir

dan diperoleh dengan membagi volume parkir

dengan ruang parkir yang tersedia untuk periode

waktu tertentu (Hobbs, 1995).

tersediayangparkir Ruangdiparkir yangkenderaan Jumlah "Over Turn "

…………….......(2.2)

d. Durasi parkir adalah rentang waktu ( lama

waktu ) kendaraan yang parkir.

Durasi = Ex time – En

time…………………………………….....(2.3)

Keterangan :

Ex time = saat kendaraan keluar;

En time = saat kendaraan masuk.

e. Indeks Parkir adalah prosentase jumlah kendaraan

yang menempati ruang parkir yang tersedia

yaitu nilai perbandingan akumulasi parkir

terhadap ruang parkir yang tersedia dalam

interval waktu tertentu.

00100x

tersediayangteoritisJumlahterisiyangJumlah

ParkirIndeks

…………(2.4)

2.7 Penentuan Kapasitas Parkir

Dalam penentuan kapasitas lahan parkir

dipengaruhi oleh sudut parkir dan lebar kenderaan.

Sehingga kapasitas lahan parkir dapat diketahui

menurut masing-masing sudut parkir kenderaan

(Warpani : 1990:163).

1. Sudut parkir 00/1800

…………………………………(2.5)

Dimana, L = panjang jalan (m);

N = jumlah parkir yang dapat

diparkir.

2. Sudut parkir 300

…………………………………………(2.6)

Dimana,

L = panjang jalan (m);

N = jumlah parkir yang dapat diparkir.

3. Sudut parkir 450

………………………………………...(2.7)

Dimana,

L = panjang jalan (m);

N = jumlah parkir yang dapat diparkir.

Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 8

N= L600

N= L−125500

N= L−177354

Page 9: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1458/1/BAB I_V.docx · Web viewDesain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat” Penelitian ini dilakukan untuk

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 9- 17

4. Sudut parkir 600

………………………………

(2.8)

Dimana,

L = panjang jalan (m);

N = jumlah parkir yang dapat diparkir.

5. Sudut parkir 900

………………………………

(2.9)

Dimana,

L = panjang jalan (m);

N = jumlah parkir yang dapat diparkir.

Tabel 2.1 Daya Tampung Areal Parkir yang Tersedia Untuk Kendaraan Roda 2 (dua) dan Roda 4 (empat)

Cara ParkirBentuk Parkir

Kendaraan Yang di

Tampung

N (unit kend) Roda

2

N (unit kend) Roda

4

Sudut 00/1800 0,2 0,1

Sudut 30o 95,8 78,8

Sudut 45o 95,5 78,5

Sudut 60o 95,5 78,5

Sudut 90o 95,4 78,4

Sumber : Warpani (1990)

Keterangan :

L = panjang jalan (m);

N = jumlah parkir yang dapat di parkir.

2.8 Perencanaan Parkir

Dalam merencanakan operasional ruang

parkir, ada banyak hal yang perlu diperhatikan dan

dipertimbangkan. Ini merupakan suatu proses yang

bertujuan mencari hasil perencanaan yang baik, yang

Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 9

N= L−177354

N= L−178290

N= L600

N= L−125500

N= L−177354

N= L−177354

N= L−178290

Page 10: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1458/1/BAB I_V.docx · Web viewDesain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat” Penelitian ini dilakukan untuk

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 10- 17

mampu memenuhi tuntutan kepentingan semua pihak.

2.8.1 Pelataran parkir

Pemilihan disain ruang parkir tergantung

pada tata letak yang digunakan, bentuk tapak dan juga

mempertimbangkan keuntungan ekonomis.

Pernyataan dari Wells yang dikutip dari Saribudi

(2008) menjelaskan, bahwa denah fasilitas parkir

tergantung pada denah kendaraan. Denah yang paling

ekonomis pada setiap bidang parkir adalah memarkir

kendaraan-kendaraan tegak lurus (900) terhadap garis

sumbu.

Tidak semua pengemudi kendaraan dapat

dengan mudah keluar dari petak parkir. Tata Ietak

harus sedemikian rupa sehingga kendaraan dapat

diparkir dalam satu gerakan, tanpa kemudi kehabisan

putaran. Oleh karena itu, pada bidang parkir dapat

pula diatur parkir 450 mengikuti pola tulang ikan.

Namun pada pelataran parkir, denah pada umumnya

ditentukan oleh bentuk dan posisi tempat, namun

lebih disukai adalah lorong satu searah.

2.8.2 Rambu dan marka

Dalam penyelenggaraan perparkiran,

rambu dan marka sangat dibutuhkan untuk kelancaran

sistem transportasi. Untuk menyeragamkan pengertian

dan pernahaman tentang rambu dan marka, maka

perlu diketahui standar disain yang telah ditentukan

oleh Departemen Perhubungan.

1. Rambu pada area parkir

Rambu adalah perlengkapan jalan yang

berfungsi untuk memberikan informasi kepada

pengguna jalan baik bernpa petunjuk, peringatan,

perintah maupun larangan. Dalam hubungannya

dengan parkir, rambu berfungsi sebagai sistem tanda-

tanda jalan yang bertujuan menyampaikan informasi

tentang suatu titik parkir. Penempatan rambu-rambu

pada ruang parkir dapat membantu perparkir untuk

mendapatkan informasi dengan cepat tentang aturan

parkir di tempat tersebut. Mengacu pada Pedoman

Teknis Penyelenggarakan Fasilitas Parkir Tahun

1996, ada beberapa jenis rambu yang sering

digunakan sebagai alat bantu bagi peparkir ketika

menggunakan fasilitas parkir, agar kegiatan parkir ini

dapat berjalan lancar, tertib dan rapi. Adapun contoh

penggunaan rambu sesuai dengan jenis dan

peruntukkannya di lapangan adalah sebagai berikut :

a) Rambu larangan berupa larangan parkir

merupakan rambu yang digunakan untuk

menyatakan larangan parkir bagi semua

kendaraan dan pemakai jalan. Warna dasar

rambu larangan adalah warna putih dan untuk

lambang atau tulisan berwarna hitam atau merah.

Untuk lebih jelasnya rambu larangan parkir

dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.2.22

Halaman 44.

b) Dalam hal perparkiran, rambu petunjuk

digunakan sebagai petunjuk arah dan tempat

diperbolehkan parkir. Rambu petunjuk

dinyatakan dengan warna dasar hijau dengan

lambang dan/atau tulisan warna putih. Untuk

rambu petunjuk parkir dinyatakan dengan rambu

seperti yang diperlihatkan pada Lampiran

Gambar A.2.23 Halaman 44.

c) Papan tambahan sebagai informasi lengkap,

digunakan untuk menyatakan petunjuk,

peringatan, larangan atau perintah yang hanya

berlaku untuk waktu waktu, hari-hari, jarak-jarak

dan jenis kendaraan ataupun perihal lainnya

sebagai hasil manajemen dan rekayasa lalu

lintas. Contoh dari penggunaan papan tambahan

dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.2.24

Halaman 45.

2. Marka pada ruang parkir

Pada area parkir, marka berfungsi untuk

menyatakan tempat untuk parkir dan juga sebagai

batasan antara ruang parkir yang satu dengan yang

lain. Dengan adanya marka parkir, akan membantu

Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 10

Page 11: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1458/1/BAB I_V.docx · Web viewDesain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat” Penelitian ini dilakukan untuk

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 11- 17

perparkir dalam memarkirkan kendaraannya secara

cepat dan rapi. Untuk lebar garis marka adalah 12 cm

dengan lebar dan panjang marka disesuaikan dengan

golongan SRP kendaraan yang digunakan. Untuk

lebih jelasnya contoh dari penggunaan marka sebagai

petunjuk parkir dapat dilihat pada Lampiran Gambar

A.2.25 Halaman 45.

2.9 Penelitian Terdahulu

Khairu (2014), meninjau sistem perparkiran

pada BRI Unit Teuku Umar. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui karakteristik parkir, kebutuhan

parkir, pengaruh terhadap kinerja parkir serta bentuk

sudut parkir yang tepat digunakan pada perkarangan

perkantoran. Adapun data primer yang digunakan

adalah kondisi eksisting areal parker dan data volume

parkir sebagai data pembanding dengan volume parkir

yang diperoleh berdasarkan asumsi, sedangkan data

sekunder berupa data Site Plan lokasi. Hasil dari

penelitian ini yaitu kapasitas parkir bila dihubungkan

dengan lamanya waktu parkir satuan jumlah per 15

menit selanjutnya dijadikan satuan jumlah per jam

dihasilkan memiliki daya tampung untuk kendaraan

roda 2 sebesar 1028 unit kendaraan/jam dan 170 unit

kendaraan/jam untuk kendaraan roda 4. Hal ini

menunjukkan bahwa kapasitas areal parkir tidak

cukup lagi menampung semua kendaraan yang

memakai areal parkir untuk kendaraan roda 2 dan

kendaraan roda 4.

Zulfikar (2013), meninjau perparkiran pada

badan jalan terhadap tingkat pelayanan pada Jalan

Gajah Mada Meulaboh. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan dalam

mengatasi kemacetan aliran lalu lintas akibat parkir

pada ruas Jalan Gajah Mada yang didasarkan dari

mengumpulkan data geometrik jalan, volume parkir,

volume lalu lintas, kecepatan lalu lintas, kemudian

diolah untuk mendapatkan nilai kapasitas dan tingkat

pelayanan jalan. Hasil yang diperoleh dari penelitian

ini adalah pada Jalan Gajah Mada, Volume puncak

terjadi pada hari jum’at periode siang sebesar 1036

smp/jam, kecepatan rata-rata 51,78 km/jam, jumlah

kendaraan parkir maksimum terjadi pada hari senin

sore sebesar 84 kendaraan/jam untuk roda dua dan

90 kendaraan/ jam untuk roda empat, kapasitas jalan

2900 kendaraan/jam/2 jalur, nilai V/C=0,31,

sehingga tingkat pelayanan yang diperoleh berada

pada tingkat pelayanan (B). dimana kapasitas jalan

masih mampu menampung volume lalu lintas yang

ada sehingga arus lalu lintas menjadi lancar.

Syahri (2014), meninjau sistem perparkiran

kendaraan roda dua dan roda empat pada Dinas

Pendidikan Kabupaten Aceh Barat. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui kebutuhan ruang parkir,

karakteristik parkir, pengaruh terhadap kinerja

perparkiran serta bentuk sudut yang tepat digunakan

pada perkarangan perkantoran. Hasil yang diperoleh

dari penelitian ini adalah volume parkir terjadi pada

pukul 14.00 WIB-14.15 WIB dan 16.15-16.30 WIB.

Volume puncak harian rata-rata yang terjadi selama 5

hari pengamatan untuk kendaraan roda dua sebesar

1384 unit kendaraan/jam terjadi pada pukul 14.00-

15.00 WIB. Sedangkan kendaraan roda empat

diperoleh sebesar 235 unit kendaraan/jam.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan langkah-

langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan

permasalahan yang dilaksanakan secara sistematis dan

terarah, sehingga dapat menjelaskan tentang metode

yang digunakan untuk mendapatkan data jumlah

kendaraan roda dua dan roda empat pada areal parkir

kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

Aceh Barat.

Data yang digunakan pada penelitian ini

terdiri dari dua macam, yaitu data primer dan data

Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 11

Page 12: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1458/1/BAB I_V.docx · Web viewDesain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat” Penelitian ini dilakukan untuk

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 12- 17

sekunder. Untuk memahami langkah-langkah dalam

metodologi penelitian ini yang diperlihatkan pada

bagan alir penelitian (Flow Chart Penulisan Tugas

Akhir) Halaman 46.

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada areal parkir

perkantoran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Aceh Barat. Survei lokasi bertujuan untuk

mengetahui jumlah volume parkir, luas areal parkir,

akumulasi parkir dan pola parkir. Pengambilan data

dilakukan selama 5 (lima) hari kerja mulai dari jam

07.00 WIB s/d 17.00 WIB dalam seminggu yaitu hari

Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan hari Jum’at sedang

hari Sabtu dan Minggu kantor tutup.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini

terdiri dari data primer dan data sekunder. Data

primer ialah data yang diperoleh dari pendataan

langsung di lokasi, sedangkan data sekunder ialah

data pendukung yang diperoleh dari beberapa intansi

terkait.

3.2.1 Data primer

Data primer yang digunakan pada

penelitian ini adalah kondisi eksisting dari areal parkir

yang menjadi tinjauan dan data pengamatan volume

parkir pada areal kantor Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat sebagai data

pembanding dengan volume parkir yang diperoleh

berdasarkan asumsi.

3.2.2 Data sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah ada

yang didapat dari suatu badan atau instansi dan

Internet dapat langsung dipakai tanpa perlu

pengolahannya. Data sekunder yang diperlukan untuk

menunjang penelitian ini berupa data Site Plan lokasi

kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

Aceh Barat.

3.3 Pengolahan Data

Data yang sudah terkumpul selanjutnya

dihitung berdasarkan volume parkir yang dinyatakan

sebagai jumlah kendaraan yang termasuk beban parkir

per periode waktu tertentu. Setelah data tersebut

dijabarkan kemudian dilakukan pengolahan

perhitungan untuk mengetahui karakteristik parkir

yang diperlukan pada penelitian, dengan

menggunakan teori-teori dan persamaan yang telah

dijelaskan pada bab tinjauan pustaka sebelumnya.

3.4 Metode Analisa Data

Tahap analisa data yang dilakukan adalah

tahap pengolahan data yang telah di analisa dengan

menggunakan literatur yang berhubungan dengan

penulisan kemudian dikerjakan dengan menggunakan

program Office Excel. Hasil tersebut digunakan untuk

menganalisa kebutuhan parkir sehingga nantinya

dapat digunakan sebagai dasar perencanaan areal

parkir yang sesuai dengan kebutuhan. Dari hasil

analisis tersebut akan diperoleh besaran kebutuhan

ruang parkir kantor Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat yang kemudian

dilanjutkan pada proses pendisainan operasional

ruang parkir dengan menggunakan kaidah sistem

perparkiran, dengan tujuan agar sistem perparkiran

pada kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Aceh Barat menjadi lebih teratur.

3.4.1 Volume parkir

Volume parkir diperlukan untuk melihat

jumlah maksimum kendaraan yang parkir pada suatu

lahan parkir tertentu dalam satu-satuan waktu tertentu.

Perhitungan waktu parkir kendaraan dilakukan

dengan menghitung selisih waktu antara waktu masuk

dan waktu keluar untuk sebuah kendaraan. Hasil yang

diperoleh dihitung dalam satuan menit.

Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 12

Page 13: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1458/1/BAB I_V.docx · Web viewDesain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat” Penelitian ini dilakukan untuk

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 13- 17

Berdasarkan hasil tersebut, kemudian

dibuat grafik yang menyatakan hubungan antara

jumlah kendaraan, akumulasi parkir kendaraan,

parking turn over (pergantian parkir), durasi

parkir/rentang waktu (lama waktu) kendaraan yang

parkir, indeks parkir, dan penentuan kapasitas lahan

parkir yang berada pada areal parkir kantor Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat.

3.4.2 Akumulasi parkir

Akumulasi parkir adalah jumlah kendaraan

pada suatu tempat pada suatu waktu tertentu.

Akumulasi parkir diperoleh dengan cara

menjumlahkan kendaraan yang telah menggunakan

lahan parkir ditambah dengan kendaraan yang masuk

serta dikurangi dengan kendaraan yang keluar.

3.4.3 Kapasitas parkir

Kapasitas parkir merupakan kemampuan

maksimum suatu lahan parkir dalam menampung

kendaraan. Penentuan dari kapasitas parkir diperoleh

dengan menggunakan volume parkir maksimal.

3.4.4 Indeks parkir

Indeks parkir diperlukan untuk mengetahui

perbandingan antara akumulasi parkir dengan

kapasitas parkir. Nilai indeks parkir dapat

menunjukkan seberapa kapasitas parkir yang terisi.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dikemukakan hasil yang

diperoleh dari pengolahan data dan pembahasannya

yang mengacu pada teori-teori dan rumus-rumus yang

telah diuraikan pada Bab II Tinjauan Kepustakaan

serta pembahasan dari pokok permasalahan.

4.1 Hasil

Hasil penelitian yang didapat dari asumsi

dan berdasarkan teori dan rumus-rumus yang telah

dikemukakan pada Bab II, data yang diperoleh pada

penelitian merupakan karakteristik parkir yang

meliputi akumulasi parkir, kapasitas parkir, dan

indeks parkir (IP), dimana nanti diharapkan dapat

diketahui asumsi bagaimana bentuk penentuan pola

perparkiran yang cocok pada Kantor Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat.

4.1.1 Volume parkir

Pengamatan dan pencatatan terhadap

volume parkir dilakukan selama 9 jam 45 menit

perhari dengan interval waktu 15 menit yang

membedakan masing-masing jenis kendaraan pada

satu lokasi pengamatan yaitu pengamatan terhadap

kendaraan yang memarkirkan di dalam areal parkir

yang tersedia pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Aceh Barat.

Hasil volume parkir yang diperoleh dari

pengamatan di lapangan selama 9 jam 45 menit

perhari dengan interval waktu 15 menit di dalam areal

parkir diperlihatkan pada Lampiran Tabel B.4.1

Halaman 54, dari tabel tersebut diperoleh volume

parkir untuk masing-masing jenis kenderaan dan

waktu puncak parkir dengan melihat volume parkir

tertinggi.

Berdasarkan data volume parkir tersebut

dapat dibuat suatu grafik untuk menggambarkan

besarnya volume parkir total kedua jenis kenderaan

yang terjadi dalam interval waktu 15 menit setiap hari

pengamatan. Dari hasil pengamatan volume parkir di

dalam areal parkir dapat dibuat suatu grafik fluktuasi

yang menggambarkan hubungan antara volume parkir

dengan waktu pengamatan, dapat dilihat pada

Lampiran Gambar A.4.1 sampai dengan Lampiran

Gambar A.4.5 Halaman 51 sampai dengan Halaman

53.

Berdasarkan hasil pengamatan yang

diperoleh pada Lampiran Tabel B.4.1 Halaman 54.

Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 13

Page 14: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1458/1/BAB I_V.docx · Web viewDesain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat” Penelitian ini dilakukan untuk

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 14- 17

Untuk pengamatan kenderaan dalam areal parkir

dapat dilihat 1 kali waktu puncak tertinggi dengan

interval 15 menit volume parkir terlihat bahwa waktu

sibuk parkir untuk 5 (lima) hari pengamatan di dalam

areal parkir terjadi pada pukul 12.00-12.15 WIB dan

pukul 09.30-09.45 WIB, untuk selanjutnya disebut

jam puncak tertinggi.

Berdasarkan tabel tersebut juga dapat

diketahui bahwa volume puncak parkir tertinggi yang

terjadi untuk kenderaan roda dua yaitu sebesar 33 unit

kenderaan/jam dan untuk kenderaan roda empat

diperoleh sebesar 17 unit kenderaan/jam. Berdasarkan

komulatif dari waktu pengamatan tiap 15 menit

diperoleh volume parkir puncak selama 1 jam

sehingga dapat dilihat waktu puncak parkir tertinggi

yang terjadi selama pengamatan. Untuk lebih jelasnya

tentang rekapitulasi volume parkir tertinggi selama 1

jam dapat dilihat pada Lampiran Tabel B.4.3 Halaman

56.

Sesuai dengan hasil yang diperoleh dari

Lampiran Tabel B.4.3 Halaman 56 terlihat bahwa

waktu sibuk parkir untuk 5 (lima) hari pengamatan di

dalam areal parkir terjadi pada pukul 12.00-13.00

WIB dan pukul 09.00-10.00 WIB, untuk selanjutnya

disebut jam puncak tertinggi.

Berdasarkan tabel tersebut juga dapat

diketahui bahwa volume puncak parkir tertinggi yang

terjadi untuk kenderaan roda dua yaitu sebesar 88 unit

kenderaan/jam dan untuk kenderaan roda empat

diperoleh sebesar 57 unit kenderaan/jam. Perhitungan

volume puncak tertinggi dilakukan dengan membagi

jumlah dari volume jam puncak parkir tertinggi

selama 5 (lima) hari dengan jumlah jam puncak yang

terjadi selama 9 jam 45 menit.

Total volume puncak tertinggi diperoleh

dari masing-masing kenderaan yang berada didalam

areal parkir. Dari hasil pengamatan tersebut

menunjukkan bahwa komposisi volume parkir lebih

didominasi oleh kenderaan roda dua.

4.1.2 Lama waktu parkir

Selain dilakukan pengamatan terhadap

volume parkir juga diamati lamanya waktu parkir

kenderaan dalam menggunakan areal parkir.

Pengamatan terhadap lamanya waktu parkir dilakukan

untuk parkir yang berada didalam areal parkir. Hasil

pengamatan terhadap waktu lamanya parkir didalam

areal parkir maka diperoleh hasil sebagaimana yang

diperlihatkan pada Lampiran Tabel B.4.4 Halaman 57

dan Lampiran Tabel B.4.5 Halaman 58.

Dari hasil pengamatan tersebut terlihat

adanya perbedaan terhadap lamanya waktu parkir

kenderaan. Pengamatan lama waktu parkir kendaraan

dapat dibuat suatu grafik fluktuasi yang

menggambarkan hubungan antara jumlah kendaraan

dengan lama waktu parkir kendaraan.

Untuk gambar grafik fluktuasi keseluruhan

untuk 5 (lima) hari pengamatan di dalam areal parkir

Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Barat,

dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.4.1 sampai

dengan Lampiran Gambar A.4.5 Halaman 51 sampai

dengan Halaman 53.

4.1.3 Akumulasi parkir

Penggunaan dari data volume parkir akan

digunakan pada perhitungan akumulasi parkir dalam

penentuan jumlah kenderaan yang masuk dan jumlah

kendaraan yang keluar. Jumlah kendaraan yang

masuk dan keluar diperoleh dari selisih jumlah

pengguna roda dua yang dianggap sebagai volume

Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 14

Page 15: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1458/1/BAB I_V.docx · Web viewDesain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat” Penelitian ini dilakukan untuk

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 15- 17

parkir. Perhitungan dari akumulasi parkir dapat dilihat

pada Lampiran Tabel B.4.2 Halaman 55. Berdasarkan

perhitungan tabel tersebut akumulasi parkir nilai

tertinggi untuk kendaraan roda 2 (dua) terjadi pada

hari Rabu pukul 12.00-12.15 WIB sebanyak 44 unit

kendaraan/jam sedangkan untuk kendaraan roda 4

(empat) nilai tertinggi terjadi pada hari Selasa pukul

07.15-07.30 WIB sebanyak 9 unit kendaraan/jam.

4.1.4 Kapasitas areal parkir

Kapasitas areal parkir dapat diartikan

dengan jumlah kendaraan yang mampu ditampung

oleh areal parkir dalam waktu tertentu. Analisa

kapasitas parkir pada umumnya harus mencukupi

kemampuan dari kebutuhan akan areal parkir itu

sendiri.

Untuk memenuhi kapasitas areal parkir

yang ada dilakukan dengan cara mengukur kembali

areal parkir yang tersedia untuk kendaraan roda 2

(dua) maupun kendaraan roda 4 (empat). Berdasarkan

perhitungan sudut parkir, untuk kendaraan roda 2

(dua) kapasitas kendaraan sebanyak 47 unit

kendaraan/jam dengan sudut 60° sedangkan untuk

kendaraan roda 4 (empat) kapasitas kendaraan

sebanyak 42 unit kendaraan/jam dengan sudut 90°.

Adapun berdasarkan hasil pengukuran yang

dilakukan pada areal parkir yang tersedia diperoleh

hasil sebagai mana diperlihatkan pada tabel 4.1

berikut :

Untuk kendaraan roda 2 (dua) dan roda 4

(empat) kapasitas parkir dihitung berdasarkan

keperluan luas masing-masing kendaraan menurut

pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir

Direktur Jenderal Perbuhungan Darat. Untuk

kendaraan roda 2 memerlukan luas (16 x 3,5) m atau

56 m2 dan untuk kendaraan roda 4 memerlukan luas

(17 x 3,5) m atau 60 m2. Berdasarkan tabel di atas

terlihat bahwa kapasitas yang dapat ditampung secara

keseluruhan pada areal parkir yang telah tersedia

untuk kendaraan roda 2 (dua) sebanyak 203 unit dan

untuk kendaraan roda 4 (empat) sebanyak 184 unit.

Kapasitas yang telah ada saat ini adalah kapasitas

yang diperoleh dengan satuan jumlah, dalam hal ini

kapasitas akan ditinjau berdasarkan satuan jumlah per

waktu.

Dari lamanya waktu parkir tersebut di

peroleh kapasitas parkir yang tersedia dalam satuan

jumlah per 15 menit untuk selanjutnya dijadikan

dalam satuan jumlah per jam.

Penggunaan areal parkir yang diperoleh

dari pengamatan langsung di lapangan terhadap

volume puncak harian rata-rata dengan interval 1 jam

selama 5 hari adalah sebesar 88 unit kendaraan/jam

untuk kendaraan roda 2 . Adapun untuk kendaraan

roda 4 sebesar 57 unit kendaraan/jam.

4.2 Pembahasan

Sesuai dengan pengolahan data yang

diperoleh merupakan karakteristik parkir didapat, baik

akumulasi parkir, kapasitas parkir, indeks parkir (IP)

dan penentuan kapasitas lahan parkir. Dari hasil

pengolahan data tersebut maka dilakukan

pembahasan yang meliputi volume dan waktu parkir.

4.2.1 Volume dan waktu parkir

Berdasarkan hasil yang diperoleh terhadap

pengamatan volume di dalam areal parkir dengan

interval waktu 15 menit dapat di lihat bahwa waktu

puncak parkir terjadi pada hari rabu pukul 12.00-

12.15 WIB dan hari selasa pada pukul 09.30-09.45

WIB. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan parkir

sangat dirasakan pada saat terjadinya pemakaian

parkir sacara bersamaan dalam waktu tertentu.

Dari hasil perhitungan diperoleh volume

puncak harian rata-rata yang terjadi selama 5 hari

pengamatan untuk kendaraan roda 2 sebesar 88 unit

kendaran/jam dengan volume parkir terbesar terjadi

Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 15

Page 16: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1458/1/BAB I_V.docx · Web viewDesain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat” Penelitian ini dilakukan untuk

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 16- 17

pada hari rabu pukul 12.00-13.00 WIB, volume

puncak harian rata-rata kendaraan roda 4 diperoleh

sebesar 57 unit kendaraan/jam yang terjadi pada hari

selasa pukul 09.00-10.00 WIB, didasarkan lamanya

waktu parkir dalam hasil pengamatan selama 1 jam.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diketahui

bahwa mampu atau tidaknya kapasitas parkir dalam

menampung sejumlah permintaan akan areal parkir

tergantung pada lamanya penggunaan areal parkir

oleh kendaraan tersebut.

Kapasitas parkir tersebut diperoleh dengan

mengaitkan terhadap lamanya waktu parkir kendaraan

roda 2 yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung

di lapangan per 15 menit.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini mengemukakan kesimpulan yang

diambil dari hasil perhitungan dan pembahasan yang

dilakukan pada Bab IV. Saran-saran yang diberikan

sesuai dengan kesimpulan yang ada, dan beberapa

saran yang diusulkan untuk melengkapi penulisan

Tugas Akhir ini.

5.1 Kesimpulan

Hasil yang diperoleh berdasarkan

pengamtan di lapangan, perhitungan serta pengolahn

data yang dilakukan dapat diambil beberapa

kesimpulan antara lain :

1. Volume puncak parkir tertinggi selama 1 jam yang

terjadi untuk kenderaan roda dua yaitu sebesar 88

unit kenderaan/jam dan untuk kenderaan roda

empat diperoleh sebesar 57 unit kenderaan/jam.

Dari hasil pengamatan tersebut menunjukkan

bahwa komposisi volume parkir lebih didominasi

oleh kenderaan roda dua.

2. Kapasitas parkir dihitung berdasarkan keperluan

luas masing-masing kendaraan, untuk kendaraan

roda 2 memerlukan luas (16 x 3,5) m atau 56 m2

dan untuk kendaraan roda 4 memerlukan luas (17

x 3,5) m atau 60 m2. Berdasarkan hal tersebut

maka pada areal parkir yang telah tersedia untuk

kendaraan roda 2 (dua) sebanyak 203 unit dan

untuk kendaraan roda 4 (empat) sebanyak 184

unit.

3. Kapasitas parkir bila dihubungkan dengan

lamanya waktu parkir dalam satuan jumlah per 15

menit untuk selanjutnya dijadikan dalam satuan

jumlah per jam dihasilkan kapasitas parkir saat ini

memiliki daya tampung untuk kendaraan roda 2

sebesar 33 unit kendaraan/jam dan 17 unit

kendaraan/jam untuk kendaraan roda 4.

4. Berdasarkan perhitungan sudut parkir, untuk

kendaraan roda 2 (dua) kapasitas kendaraan

sebanyak 47 unit kendaraan/jam dengan sudut 60°

sedangkan untuk kendaraan roda 4 (empat)

kapasitas kendaraan sebanyak 42 unit

kendaraan/jam dengan sudut 90°.

5. Pemakaian sudut-sudut parkir pada areal parkir

harus dipertimbangkan dengan mamperhatikan

ruang gerak kendaraan, di mana semakin besar

sudut yang di gunakan semakin besar pula ruang

gerak yang diperlukan.

5.2 Saran

1. Saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Aceh Barat belum memiliki areal

parkir maka perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui kapasitas areal parkir dan kebutuhan

ruang parkir dengan kondisi aman dan nyaman.

2. Penataan areal parkir sebaiknya diiringi dengan

melengkapi areal parkir tersebut seperti tempat

parkir yang teduh sehingga dapat memberikan

kenyamanan pada kendaraan yang diparkir.

Sedangkan untuk pemakaian sudut parkir

kenderaan haruslah memperhatikan ruang gerak

kendaraan, di mana semakin besar sudut yang di

gunakan semakin besar pula ruang gerak yang

diperlukan.

Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 16

Page 17: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1458/1/BAB I_V.docx · Web viewDesain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat” Penelitian ini dilakukan untuk

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 17- 17

Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 17