Istirahat & Tidur

8
LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA ISTIRAHAT & TIDUR A. PENGERTIAN Istirahat didefinisikan sebagai keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan emosional dan bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga berhenti sejenak untuk mendapatkan ketenangan. Tidur. Menurut Guyton (1986), tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensori yang sesuai, atau juga dapat dikatakan sebagai suatu keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat perubahan proses fisiologis, dan terjadi penurunan respons terhadap rangsangan dari luar. B. FISIOLOGI 1. Tidur gelombang lambat (slow wave sleep)/NREM (non rapid eye movement)/tidur nyenyak. Ciri-ciri tidur nyenyak yaitu menyegarkan tanpa mimpi atau tidur dengan gelombang delta, keadaan istirahat penuh, tekanan darah menurun, pergerakkan bola mata melambat, mimpi berkurang serta metabolisme turun. Tahapan tidur jenis NREM: a. Tahap I Merupakan tahap transisi antara bangun dan tidur, ciri- cirinya yaitu rileks, masih sadar dengan lingkungan, merasa mengantuk, bola mata bergerak, frekuensi nadi dan napas menurun, yang berlangsung selama 5 menit. b. Tahap II

description

LP KDM Istirahat dan Tidur

Transcript of Istirahat & Tidur

Page 1: Istirahat & Tidur

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

ISTIRAHAT & TIDUR

A. PENGERTIAN

Istirahat

didefinisikan sebagai keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan emosional dan bukan hanya

dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga berhenti sejenak untuk mendapatkan ketenangan.

Tidur.

Menurut Guyton (1986), tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat

dibangunkan oleh stimulus atau sensori yang sesuai, atau juga dapat dikatakan sebagai suatu

keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa

kegiatan tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya

aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat perubahan proses

fisiologis, dan terjadi penurunan respons terhadap rangsangan dari luar.

B. FISIOLOGI

1. Tidur gelombang lambat (slow wave sleep)/NREM (non rapid eye movement)/tidur

nyenyak.

Ciri-ciri tidur nyenyak yaitu menyegarkan tanpa mimpi atau tidur dengan gelombang

delta, keadaan istirahat penuh, tekanan darah menurun, pergerakkan bola mata melambat,

mimpi berkurang serta metabolisme turun. Tahapan tidur jenis NREM:

a. Tahap I

Merupakan tahap transisi antara bangun dan tidur, ciri-cirinya yaitu rileks, masih

sadar dengan lingkungan, merasa mengantuk, bola mata bergerak, frekuensi nadi dan

napas menurun, yang berlangsung selama 5 menit.

b. Tahap II

Merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun, ciri-cirinya yaitu mata

pada umumnya menetap, denyut jantung dan frekuensi napas menurun, temperatur

tubuh menurun, metabolisme menurun, berlangsung selama 10-15 menit.

c. Tahap III

Ciri-ciri tahap ini yaitu denyut nadi dan frekuensi napas dan proses tubuh lainnya

lambat.

d. Tahap IV

Merupakan tahap tidur dalam, ciri-cirinya yaitu kecepatan jantung dan napas turun,

jarang bergerak dan sulit dibangunkan, gerak bola mata cepat, skresi lambung dan

tonus otot menurun.

2. Tidur paradoks/tidur REM (rapid eye movement)

Terjadi pada tidur malam selama 5-20 menit, rata-rata timbul 90 menit. Periode pertama

terjadi 80-100 menit. Ciri tidur REM yaitu :

a. Biasanya disertai dengan mimpi aktif

Page 2: Istirahat & Tidur

b. Lebih sulit dibangunkan

c. Tonus otot tertekan, menunjukkan inhibisi kuat proyeksi spinal atas sistem

pengaktivasi retikularis.

d. Frekuensi jantung dan pernapasan menjadi tidak teratur

e. Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan tidak teratur, tekanan darah meningkat

atau berfluktuasi, skresi gaster meningkat dan metabolisme meningkat.

C. ETIOLOGI

Faktor yang mempengaruhi tidur sebagai berikut:

1. Penyakit fisik

2. Obat-obatan

3. Tahap perkembangan usia

4. Gaya hidup

5. Stress emosional

6. Lingkungan

7. Latihan fisik dan kelelahan

8. Asupan makanan dan kalori

Pola tidur menurut umur:Level

perkembanganPola tidur normal

New born Tidur 14-18 jam per hari50% tidur REM.Kebnayakan wantu dipakai dalam tahap III dan IV tidur NREM

Infant Tidur 12-14 jam per hari, 20-30% tidur REM.Tidur lebih panjang pada malam hari (8-10) dan polanya terjadwal, ditambah dengan tidur siang.Pada 12 bulan tidur siang satu atau dua kali per hari.

Todler Tidurnya 10-12 jam perhari, 25% tidur REM.Lebih banyak tidur malam.Tidur siang berkurang .Pola normal bangun tidur mulai stabil mulai umur 2-3 tahun.

Prescooler Tidur malam kira-kira 11 jam per hari, 20% tidur REM.Tidur siang yang kedua hilang pada saat umur 3 tahun.Pada usia 5 tahun mulai ditinggalkan, kecuali pada budaya-budaya tertentu.

Usia sekolah Tidur malam 10 jam per hari, 18,5 % tidur REMWaktu tidur relative tetap

Aldolecent Tidur kira-kira 8,5 jam per hari, 20% tidur REMDewasa muda Kebanyakan tidut antara 7-9 jam per hari, tetapi waktunya berbeda-beda.

20-25% tidur REM5 – 10% tidur dalam tahap I50% tidur pada tahap II 10-12% tahap III dan IV

Dewasa tengah Tidur sekitar 7 jum per hari20% Tidur REMmemungkinkan terjadinya insomnia

Dewasa awal Tidur sekitar 6 jam per hari20-30% tidur REMTahap IV tidur terjadi penurunan dan kadang-kadang tidak adaTahap awal REM biasanya lebih lama. Sering bangun pada malam hariMembutuhkan waktu yang lama untuk dapat tidur.

Page 3: Istirahat & Tidur

D. KLASIFIKASI GANGGUAN TIDUR

Ada beberapa gangguan atau masalah dalam kebutuhan tidur yaitu :

1. Insomnia

Ketidakmampuan mendapatkan tidur yang adekuat, baik kualitas maupun kuantitas.

Proses gangguan tidur ini kemungkinan disebabkan adanya rasa khawatir atau tekanan

jiwa.

2. Hipersomnia

Gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebihan.

3. Parasomnia

Kumpulan beberapa penyakit yang dapat mengganggu pola tidur seperti somnambulis

(berjalan-jalan dalam tidur) yang banyak terjadi pada anak-anak

4. Enuresis

Gangguan tidur yang disebabkan oleh enuresis (mengompol), umumnya terjadi pada

anak-anak.

5. Apnea tidur dan mendengkur

Mendengkur yang disertai dengan apnea dapat menjadi masalah dalam tidur karena jika

terjadinya apnea dapat mengacaukan saat bernapas dan bahkan bisa menyebabkan henti

napas, maka dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah menurun dan denyut nadi

menjadi tidak teratur.

6. Narcolepsi

Keadaan tidur yang tidak dapat dikendalikan (mengantuk berat). Ini merupakan suatu

gangguan neurologis

E. MANIFESTASI KLINIS

1. Pasien mengungkapkan rasa capek

2. Pasien mudah tersinggung dan kurang santai

3. Warna kehitam-hitaman di sekitar mata, konjungtiva merah

4. Sering kurang perhatian

5. Pusing

6. Mual

F. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

Tidur adalah pengalaman subjektif, hanya klien yang bisa melaporkan tidurnya nyenyak

atau tidak. Apabila klien merasa puas dengan kualitas dan kuantitas tidur, maka hal

tersebut dapat dianggap normal. Jika tidak maka perawat perlu mencurigai masalah tidur

dan melakukan pengkajian lebih mendalam.

a. Riwayat Keperawatan

1) Kebiasaan pola tidur bangun: apakah ada perubahan waktu tidur, jumlah jam tidur,

kesulitan tidur, sering bangun, dan mengalami mimpi mengancam

Page 4: Istirahat & Tidur

2) Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari-hari: apakah merasa segar saat bangun,

dan apa yang terjadi jika kurang tidur

3) Adanya alat bantu tidur, yang dilakukan sebelum tidur, apakah menggunakan

obat-obatan untuk membantu tidur

4) Pola asupan diet

5) Apakah mengalami gangguan tidur

b. Pemeriksaan Fisik

1) Observasi penampilan wajah, perilaku dan tingkat energy pasien

2) Adanya lingkar hitam di sekitar mata, mata sayu, konjungtiva merah

3) Perilaku:

Kurang perhatian

Bicara lambat

Postur tubuh tidak stabil

Tangan tremor

Sering menguap

Menarik diri

Bingung

Kurang koordinasi

c. Pemeriksaan penunjang

1) Electrocardiogram (ECG)

2) Electromyogram (EMG)

3) Electrocologram (EOG)

2. Diagnosa

a. Gangguan Pola Tidur b.d ketergantungan obat

Tujuan : Pola tidur klien teratur

Kriteria Hasil :

Klien tertidur 30 menit setelah naik ke tempat tidur

Klien menggunakan terapi relaksasi setiap malam sebelum tidur

Klien melaporkan perasaan segar setelah bangun tidur

Intervensi :

Anjurkan kafein dihilangkan dari diet klien di malam hari

Minta klien melakukan relaksasi sebelum tidur

Kendalikan sumber-sumber kebisingan di lingkungan

Pastikan kamar tidur sudah digelapkan dan memiliki ventilasi yang cukup

Rasional 

Kafein mengganggu siklus tidur

Relaksasi membuat tubuh lebih rileks

Suara yang keras dapat mengganggu dan mempengaruhi istirahat

b. Kurang tidur b.d. Sensitivitas terhadap nyeri

Tujuan :

Kualitas tidur klien bagus

Jumlah jam tidur klien cukup

Intervensi:

Self Enhancement

Page 5: Istirahat & Tidur

Jelaskan pentingnya tidur

Monitor jumlah tidur klien

Monitor tingkat kelelahan

klien

Kaji kondisi lingkungan

Kolaborasi pemberian obat

tidur

Vasilitasi untuk menghilangkan kecemasan

Manajemen lingkungan:

Batasi pengunjung

Manajemen suhu

Jauhkan exposure yang tidak

perlu

Jaga lingkungan dari

kebisisngan

Jaga kebersihan klien

Atur posisi

Pastikan tempat tidur pasien bersih dan nyaman

Hindari iritasi kulit akibat salah tidur

c. Fatigue b.d. kurang tidur

Tujuan: Activity tolerance : Dapat mengerjakan kegiatan sehari-hari dengan mandiri,

dengan criteria hasil:

Tidak tampak kelelahan

Pola makan klien normal

Intervensi :

Activity Management

Hindarkan klien dari kelelahan

fisik

Monitor intake makan klien

Monitor tanda-tanda vital klien

Kurangi ketidaknyamanan fisik

Hindarkan klien dari hal yang menyebabkan lelah

Dampingi klien dalam pembuatan jadwal istirahat

Dampingi klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari

Anjurkan klien untuk melakan aktivitas fisik/ latihan (ambulasi/kegiatan sehari-

hari dengan energi yang ada)

Tentukan secara bersama tujuan yang akan dicapai

DAFTAR PUSTAKA

NANDA. 2005-2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Jakarta: Prima Medika

Willkinson. Judith M. 2007. Diagnosa Keperawatan.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Kozier.

Fundamental of Nursing 

Tarwanto, Wartonah. 2006. Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi 3.

Salemba:Medika. 

Potter, Patricia A, dan Perry. 2006. Fundamental of Nursing Concepts Process and Practice edisi

4 Vol 2. Jakarta: EGC