Ispa

23
Musim hujan waspada diare DBD ISPA ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut ) Maret 31, 2011 at 2:23 pm (Ilmu Kesehatan Anak / Pediatric, Ilmu Penyakit Dalam / Internal Medicine) (ISPA) PENDAHULUAN Salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk- pilek, disebabkan oleh virus, dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin. Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak, karena sistem pertahanan tubuh anak masih rendah. Kejadian penyakit batuk-pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3 sampai 6 kali per tahun, yang berarti seorang balita rata-rata mendapat serangan batuk-pilek sebanyak 3 sampai 6 kali setahun. ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia (radang paru-paru) sering terjadi pada anak-anak terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak sehat. Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau malah berlebihannya pemakaian antibiotik. Hingga saat ini angka kematian akibat ISPA yang berat masih sangat tinggi. Kematian seringkali disebabkan karena penderita datang untuk berobat dalam keadaan parah/lanjut dan sering disertai penyulit- penyulit dan kurang gizi.

description

jksf

Transcript of Ispa

Musim hujan waspada diare DBD ISPA

ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

Maret 31, 2011 at 2:23 pm (Ilmu Kesehatan Anak / Pediatric, Ilmu Penyakit Dalam / Internal Medicine) (ISPA)

PENDAHULUAN

Salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk-pilek, disebabkan oleh virus, dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.

Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak, karena sistem pertahanan tubuh anak masih rendah. Kejadian penyakit batuk-pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3 sampai 6 kali per tahun, yang berarti seorang balita rata-rata mendapat serangan batuk-pilek sebanyak 3 sampai 6 kali setahun.

ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia (radang paru-paru) sering terjadi pada anak-anak terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak sehat. Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau malah berlebihannya pemakaian antibiotik.

Hingga saat ini angka kematian akibat ISPA yang berat masih sangat tinggi. Kematian seringkali disebabkan karena penderita datang untuk berobat dalam keadaan parah/lanjut dan sering disertai penyulit-penyulit dan kurang gizi.

DEFINISI

ISPA sering disalah-artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar, ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, yang meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu atau lebih bagian dari saluran napas mulai dari hidung (saluran bagian atas) hingga jaringan di dalam paru-paru (saluran bagian bawah).

Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernapasan, dan akut, dimana pengertiannya adalah sebagai berikut :

1. Infeksi

Adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.

2. Saluran pernapasan

Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru (alveoli), beserta organ-organ di sekitarnya.

3. Infeksi Akut

Adalah Infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari ( 14 hari ). Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut.

PENYEBAB & PENCETUS ISPA

Saluran pernapasan dari hidung sampai bronkhus dilapisi oleh membran mukosa bersilia (silia = rambut-rambut halus). Udara yang masuk melalui rongga hidung disaring, dihangatkan dan dilembabkan. Partikel debu yang kasar dapat disaring oleh rambut yang terdapat dalam hidung, sedangkan partikel debu yang halus akan terjerat dalam lapisan mukosa. Gerakan silia mendorong lapisan mukosa ke posterior/belakang ke rongga hidung dan ke arah superior/atas menuju faring.

Secara umum, efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan pergerakan silia hidung menjadi lambat dan kaku bahkan dapat berhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan akibat iritasi oleh bahan pencemar. Produksi lendir akan meningkat sehingga menyebabkan penyempitan saluran pernafasan dan rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan. Akibat dari hal tersebut akan menyebabkan kesulitan bernafas sehingga benda asing tertarik dan bakteri lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan, hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.

Menurut WHO (World Health Organization = organisasi kesehatan dunia), pengeluaran lendir atau gejala pilek terjadi pada penyakit flu ringan disebabkan karena infeksi kelompok virus jenis rhinovirus dan/atau coronavirus. Penyakit ini dapat disertai demam pada anak selama beberapa jam sampai tiga hari. Sedangkan pencemaran udara diduga menjadi pencetus infeksi virus pada saluran napas bagian atas.

ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat ke saluran pernapasannya.

KLASIFIKASI ISPA

Program Pemberantasan Penyakit ISPA (P2 ISPA) membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu pneumonia (radang paru-paru) dan yang bukan pneumonia.

Pneumonia dibagi lagi atas derajat beratnya penyakit, yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat.

Penyakit batuk-pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin.

Berikut ini adalah klasifikasi ISPA berdasarkan P2 ISPA :

PNEUMONIA : ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.

PNEUMONIA BERAT : ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada ke dalam.

BUKAN PNEUMONIA : ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas cepat.

TANDA-TANDA BAHAYA

Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin meninggal.

Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit dengan mortalitas yang lebih tinggi. Maka, perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan.

Berikut ini adalah tanda bahaya yang perlu diwaspadai pada seorang penderita ISPA :

Tanda-tanda bahaya secara umum :

- Pada sistem pernafasan : napas cepat dan tak teratur, retraksi/tertariknya kulit ke dalam dinding dada, napas cuping hidung, sesak, kulit wajah kebiruan, suara napas lemah atau hilang, mengi, suara nafas seperti ada cairannya sehingga terdengar keras

- Pada sistem peredaran darah dan jantung : denyut jantung cepat dan lemah, tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah dan gagal jantung.

- Pada sistem saraf : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, kejang, dan koma.

- Gangguan umum : letih dan berkeringat banyak.

Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun : tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor/mendengkur, dan gizi buruk.

Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan : kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam, dan dingin.

Bila ditemukan satu atau lebih tanda-tanda tersebut,

SEGERA bawa penderita ke pusat pelayanan kesehatan !

PERAWATAN PENDERITA ISPA DI RUMAH

I. Mengatasi panas (demam)

Untuk orang dewasa, diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol.

Untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun, demam diatasi dengan memberikan parasetamol dan dengan kompres.

- Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan.

- Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air biasa (tidak perlu air es).

Bayi di bawah 2 bulan dengan demam sebaiknya segera dibawa ke pusat pelayanan kesehatan.

II. Mengatasi batuk

Dianjurkan memberi obat batuk yang aman, yaitu ramuan tradisional berupa jeruk nipis sendok teh dicampur dengan kecap atau madu sendok teh , diberikan tiga kali sehari.

Dapat digunakan obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang merugikan seperti kodein, dekstrometorfan, dan antihistamin.

III. Pemberian makanan

Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah.

Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.

IV. Pemberian minuman

Kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita. Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah, dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak dan mencegah kekurangan cairan.

V. Lain-lain

Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam menghambat keluarnya panas.

Jika pilek, bersihkan hidung untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah.

Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat, yaitu yang berventilasi cukup, dengan pencahayaan yang memadai, dan tidak berasap.

Apabila selama perawatan dirumah keadaan memburuk, maka dianjurkan untuk membawa ke dokter.

Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, obat yang diperoleh tersebut harus diberikan dengan benar sampai habis.

Dan untuk penderita yang tidak mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2 hari kembali ke dokter untuk pemeriksaan ulang.

PENCEGAHAN

Pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan :

Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.

Imunisasi.

Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.

Mencegah kontak dengan penderita ISPA.http://dokterkecil.wordpress.com/2011/03/31/ispa-infeksi-saluran-pernapasan-akut/Informasi Tentang Infeksi Saluran Pernafasan

Pengertian Infeksi Saluran Pernapasan

Infeksi saluran pernapasan adalah infeksi yang mengenai bagian manapun saluran pernapasan, mulai dari hidung, telinga tengah, faring (tenggorokan)), kotak suara (laring), bronchi, bronkhioli dan paru. Jenis penyakit yang termasuk dalam infeksi saluran pernapasan bagian atas antara lain :

Batuk pilek

Sakit telinga (otitis media)

Radang tenggorokan (faringitis)

Sedangkan jenis penyakit yang termasuk infeksi saluran pernapasan bagian bawah antara lain :

Bronchitis

Bronkhiolitis

Pneumonia

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernapasan yang dapat berlangsung sampai dengan 14 hari.

Penyebab ISPA :

Virus

Bakteri

Riketsia

Penggolongan ISPA, ISPA dapat dibedakan menjadi :

ISPA non-pneumonia : dikenal masyarakat dengan istilah batuk-pilek.

Pneumonia : apabila batuk pilek disertai gejala lain, seperti kesukaran bernapas, peningkatan frekuensi napas (napas cepat).

Hal yang perlu diperhatikan setelah diketahui jenis ISPA yang diderita adalah :

Tindakan pengobatan sendiri hanya dapat dilakukan pada ISPA non pneumonia yaitu pada keadaan batuk-pilek ringan.

Jika dalam waktu 4 hari penderita tidak sembuh, atau timbul gejala pneumonia, utamanya pada anak balita, segera konsultasikan ke dokter atau unit pelayanan kesehatan.

PILEK

Pilek adalah suatu gejala adanya cairan encer atau kental dari hidung yang disebut ingus.

Penyebab pilek :

Reaksi alergi adalah :

Reaksi yang terjadi antara allergen seperti debu, bulu binatang peliharaan, dan lain-lain dengan zat pertahanan tubuh yang menyebabkan terlepasnya beberapa zat mediator yang bersifat vasodilator. Akibatnya terjadi pembengkakan selaput lendir hidung yang nampak sebagai hidung tersumbat, meningkatnya sekresi lendir/meler, mata berair dan bersin-bersin.

Infeksi

Pilek juga merupakan suatu gejala infeksi virus atau bakteri, missal : influenza

Penanggulangan :

Terapi non-obat :Pilek akibat alergi dapat dicegah dengan menghindari allergen.

Terapi obat :

Obat pilek hanya digunakan pada pilek yang tidak dapat diatasi dengan terapi non obat.

Obat pilek biasanya mengandung antihistamin dan dekongestan hidung, yang dapat diperoleh tanpa resep dokter.

Antihistamin adalah suatu kelompok obat yang dapat berkompetisi melawan zat yang dilepas pada saat terjadi reaksi alergi. Obat yang merupakan antihistamin antara lain : klorfeniramin maleat, deksklorfeniramin maleat, doksilamin.

Dekongestan adalah obat yang mempunyai efek mengurangi hidung tersumbat. Obat yang merupakan dekongestan antara lain : fenilpropanolamin, fenilefrin, efedrin, pseudoefedrin.

Batuk

Batuk adalah suatu refleks pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari saluran nafas.

Penyebab batuk

Penyakit infeksi : bakteri atau virus, misalnya : tuberkulosa, influenza

Bukan infeksi, misalnya debu, asma, alergi, makanan yang merangsang tenggorokan, batuk pada perokok

Batuk dapat dibedakan menjadi :

Batuk berdahak, yaitu batuk yang terjadi karena adanya dahak pada tenggorokan. Batuk jenis ini lebih sering terjadi pada saluran napas yang peka terhadap paparan debu, lembab berlebih dan sebagainya

Batuk tak berdahak (batuk kering), terjadi apabila tidak ada sekresi saluran napas, iritasi pada tenggorokan sehingga timbul rasa sakit

Penanggulangan :

Terapi non-obat :Pada umumnya batuk berdahak maupun tidak berdahak dapat dikurangi dengan cara sebagai berikut :

Sering minum air putih, untuk membantu mengencerkan dahak, mengurangi iritasi atau rasa gatal.

Hindari paparan debu, minuman atau makanan yang merangsang tenggorokan dan udara malam yang dingin.

Terapi obat ;

Obat batuk, seperti halnya obat pilek dan flu/influenza, merupakan obat simptomatik, yang pada dasarnya dimaksudkan untuk mengatasi keadaan ringan dan hanya merupakan tindakan terhadap gejala penyakit. Pengobatan simptomatik atau pengobatan terhadap gejala penyakit tersebut dilakukan dengan maksud untuk meningkatkan quality of life penderita, sehingga yang bersangkutan tetap dapat melakukan aktifitas.

Apabila batuk berlangsung lebih dari tiga hari atau setelah pengobatan dengan obat batuk tidak ada perbaikan, atau batuk menjadi lebih berat, dahak bercampur darah atau berwarna hijau/kuning, sesak napas maka penderita diharuskan konsultasi dengan dokter.

Terapi obat batuk dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu ekspektoran (pengencer dahak) misalnya gliseril guaikolat, ammonium klorida, bromheksin dan succus liquiritiae dan antitusif (penekan batuk) misalnya dekstrometorfan dan difenhidramin. Kedua kelompok obat ini dapat diperoleh tanpa resep dokter.

Flu atau influenza

Flu atau influenza adalah infeksi virus dengan gejala atau keluhan sebagai berikut :

demam/sumang, nyeri kepala, nyeri di otot.

pilek, hidung tersumbat atau berair, batuk, rasa kering di tenggorokan

kadang-kadang disertai diare.

Penanggulangan :

Terapi non-obatFlu umumnya dapat sembuh sendiri oleh daya tahan tubuh. Beberapa tindakan yang dianjurkan untuk meringankan gejala flu adalah seperti untuk keadaan batuk dan pilek dengan ditambah :

Beristirahat 2 3 hari, mengurangi kegiatan fisik berlebihan.

Meningkatkan gizi makanan. Makanan dengan kalori dan protein yang tinggi akan menambah daya tahan tubuh. Makan buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin.

Terapi obat :

Obat flu yang dapat diperoleh tanpa resep dokter merupakan kombinasi dari beberapa zat berkhasiat sebagai berikut : antipiretik/analgetik, antihistamin, ekspektoran, antitusif, dekongestan.

Beberapa hal yang memerlukan perhatian khusus pada penggunaan obat flu antara lain :

Pada umumnya komponen-komponen yang terkandung dalam kombinasi obat flu relatif aman untuk

dikonsumsi/digunakan sepanjang sesuai aturan pakai.

Obat flu hanya meringankan keluhan dan gejala saja dan tidak dapat menyembuhkan.

Umumnya obat flu dengan berbagai merek mengandung kombinasi yang sama, sehingga tidak dianjurkan menggunakan obat flu dengan berbagai merek pada saat yang sama.

Fenilpropanolamin, fenilefrin, efedrin dan pseudoefedrin merupakan nasal dekongestan yang harus digunakan secara hati-hati pada penderita atau yang mempunyai potensi tekanan darah tinggi maupun usia lanjut.

Dextrometorfan HBr merupakan antitusif yang harus digunakan secara hati-hati pada penderita asma.

Klorfeniramin maleat, deksklorfeniramin maleat merupakan antihistamin yang pada umumnya dapat menyebabkan rasa kantuk, sehingga tidak diperbolehkan untuk mengemudikan kendaraan bermotor atau menjalankan mesin. Hal ini harus dicantumkan dalam butir peringatan-perhatian pada brosur atau kemasan terkecil.

http://www.pom.go.id/pom/publikasi/artikel/artikel02.htmlISPA adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa.

ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % 60 % dari kunjungan diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan

ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.

ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.

Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian.

Program Pemberantasan Penyakit ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat antibiotik.

ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.

Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene. Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau berlebihannya pemakaian antibiotik.

Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin meninggal. Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian angka kematiannya masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan.

Tanda-tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda tampak di pemeriksaan klinik dan tanda-tanda tampak pada pemeriksaan laboratorium.

Tanda-tanda klinis

Pada sistem pernafasan adalah: napas tak teratur dan cepat, retraksi/ tertariknya kulit kedalam dinding dada, napas cuping hidung/napas dimana hidungnya tidak lobang, sesak kebiruan, suara napas lemah atau hilang, suara nafas seperti ada cairannya sehingga terdengar keras

Pada sistem peredaran darah dan jantung : denyut jantung cepat atau lemah, hipertensi, hipotensi dan gagal jantung.

Pada sistem Syaraf adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, kejang dan coma.

Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.

Sedangkan untuk tanda-tanda laboratorium hanya dimengerti oleh petugas kesehatan yang paham dan menguasai ilmu ISPA.

Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.

Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam dan dingin

http://klinikita.co.id/blog/ada-apa-dengan-ispa-infeksi-saluran-pernapasan-akut/Kenali Penyakit ISPA

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) disebabkan oleh virus.

Secara garis besar, ISPA dibedakan menjadi common cold (pemicunya adalah virus rhinovirus, respiratory syncytial virus, adenovirus, dll) dan influenza (dipicu oleh virus influenza dengan berbagai tipe). Penyakit ini sering muncul pada musim pancaroba akibat sirkulasi virus di udara yang meningkat. Selain itu, perubahan udara dari panas ke dingin seringkali memperlemah daya tahan tubuh anak. Akibatnya, mereka pun menjadi lebih rentan terhadap penyakit ini.

Gejala: Bervariasi, mulai dari demam, nyeri tenggorokan, pilek dan hidung mampet, batuk kering dan gatal, batuk berdahak, dan bahkan bisa menimbulkan komplikasi seperti pneumonia (radang paru) dengan gejala sesak napas. Umumnya, influenza dikaitkan dengan gejala yang lebih berat dan lama, serta lebih sering menimbulkan komplikasi pneumonia. Pada bayi, bisa pula timbul bronkhiolitis (radang di saluran pernapasan halus di paru-paru) dengan gejala sesak dan napas berbunyi ngik-ngik. Selain itu, bisa pula terjadi laryngitis (peradangan pada daerah laring atau dekat pita suara) yang menimbulkan croup dengan gejala sesak saat menarik napas dan batuk menggonggong (barking cough).

Menularkah? Virus penyebab ISPA sangat menular. Penularannya bisa terjadi akibat si kecil menghirup droplet atau percikan lendir yang dikeluarkan penderita ISPA. Jadi, selalu biasakan anak untuk menutup mulut dan hidungnya saat batuk dan pilek.

Pertolongan pertama yang bisa dilakukan orang tua: Untungnya, ISPA yang disebabkan virus sebagian besar akan sembuh dengan sendirinya, yakni dilawan oleh daya tahan tubuh. Jika anak demam, Anda bisa menyeka tubuhnya dengan air hangat, atau memandikannya dengan air hangat, untuk membuatnya lebih nyaman. Bila demam cukup tinggi, Anda bisa memberinya antipiretik atau pereda demam yang aman, seperti parasetamol.

Ingat, tidak dianjurkan untuk memberi aspirin pada anak dengan ISPA akibat virus, sebab obat ini bisa merusak fungsi hati (liver) sehingga menimbulkan sindroma Reye (sindroma yang disertai dengan kemunduran fungsi hati). Pastikan juga ia banyak minum, sehingga lendir di saluran napas tidak kental dan mudah dikeluarkan. Menurut banyak penelitian, pemberian obat batuk pilek pada anak di bawah 6 tahun ternyata tidak memberi manfaat, malah berisiko menimbulkan efek samping obat.

Kapan ke dokter? ISPA karena virus, meski sebagian besar akan membaik dengan sendirinya, tetap perlu mendapat perhatian terhadap terjadinya komplikasi. Jika anak tampak sesak, bernapas dengan cepat disertai terlibatnya berbagai otot tambahan (seperti hidung kembang kempis, atau dada dan perut tertarik), segera bawa ke rumah sakit. Di rumah sakit, dokter akan memeriksa penyebab sesaknya:

Apakah pneumonia, bronkhiolitis, atau croup. Jika perlu, akan dilakukan pemeriksaan rontgen dada dan pemeriksaan darah. Anak yang napasnya sesak akan menjalani pemeriksaan kadar oksigen dalam darah. Bila hasilnya rendah, ia perlu mendapat terapi oksigen. Jika si kecil mengeluh nyeri telinga atau keluar cairan dari telinga, segera periksa kemungkinan terjadi infeksi telinga tengah (otitis media akut).

Mungkinkah bisa dicegah? Penyakit infeksi menular sebenarnya bisa dicegah. Secara umum, menjaga daya tahan tubuh anak bisa dilakukan dengan cukup istirahat, makan makanan bergizi, dan minum yang cukup. Untuk mencegah influenza, si kecil bisa diberikan vaksin influenza. Namun, ISPA akibat virus lain tidak bisa dicegah oleh vaksin ini. Cara lainnya adalah dengan mengajari anak mencuci tangan untuk meminimalkan kontak dengan virus penyebab ISPA.

http://www.parenting.co.id/article/usia.sekolah/kenali.penyakit.ispa/001/004/261Penyebab Gejala dan Pengobatan ISPA

Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA

Infeksi Saluran Pernapasan Akut(ISPA) merupakan penyakit infeksi yang bersifat akut yang melibatkan organ saluran pernapasan mulai dari hidung, sinus, laring hingga alveoli. Disebut juga URI, singkatan dari under respiratory infection. Kita akan membahas pengertian infeksi, klasifikasi, penyebab, gejala dan cara pengobatan ISPA.

Pengertian tentang ISPA terdiri tiga bagian yaitu:

1. Pengertian infeksi

Infeksi adalah invasi atau serangan terhadap tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit.

2. Pengertian saluran pernafasan

Pengertian saluran pernafasan adalah organ tubuh yang mempunyai fungsi menyalurkan udara atmosfer/alam masuk ke paru-paru dan sebaliknya (mengeluarkan udara dari paru-paru ke luar). Organ Saluran pernafasan dimulai dari hidung, rongga telinga tengah, laring, trakea, bronkus, alveoli, serta termasuk pleura.

3. Pengertian infeksi akut

Infeksi akut memiliki pengertian yaitu Infeksi yang mengacu kepada waktu yang berlangsung hingga 14 hari. Batas 14 hari adalah batas yang diambil untuk menunjukkan proses akut (dalam beberapa kasus ISPA dapat berlangsung lebih dari 14 hari).

Klasifikasi ISPA

Berdasarkan hasil pemeriksaan, ISPA dibedakan menjadi dua golongan:

1. Golongan umur dibawah 2 bulan

Golongan umur dibawah 2 bulan terbagi menjadi dua klasifikasi:

Pneumonia

Pneumonia terjadi jika dalam pemeriksaan fisik terdapat adanya tarikan kuat dinding dada bagian bawah dan frekuensi napas cepat ( 60 kali permenit atau lebih ).

Bukan pneumonia

Tergolong bukan pneumonia jika tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah serta tidak ditemukan frekuensi pernafasan cepat (kurang dari 60 kali permenit ) dan hanya ditemukan penyakit batuk pilek biasa,

2. Golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun

Terdiri dari tiga klasifikasi yaitu :

Pneumonia

Tergolong pneumonia jika dalam pemeriksaan fisik ditemukan kondisi nafas cepat dengan frekuensi pernafasan 50 kali per menit atau lebih yang terjadi pada anak usia 2 12 bulan dan frekuensi pernafasan 40 kali per menit atau lebih untuk anak usia 1 5 tahun.

Pneumonia berat:

Tergolong Pneumonia berat jika dalam pemeriksaan fisik ditemukan sesak nafas dan saat inspirasi terjadi tarikan dinding dada bagian bawah. Pemeriksaan ini dilakukan pada kondisi anak dalam keadaan tenang, dan tidak rewel.

Bukan pneumonia

Tergolong bukan pneumonia jika tidak terjadi napas cepat, tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah, anak hanya mengalami batuk pilek biasa.

Penyebab ISPA

Pada penyakit saluran napas bagian atas sebagian besar disebabkan oleh virus dan secara umum tidak diperlukan terapi antibiotik. Untuk kasus balita, saat ini masih jarang ditemukan faringitis oleh kuman streptococcus, namun jika memang ditemukan infeksi kuman streptococcus harus diobati dengan antibiotik penisilin, misalnya terjadi radang telinga akut.

Gejala klinis penyakit ISPA

Sistem respiratorik:

Nafas cepat, napas tak teratur, retraksi dinding dada, napas cuping hidung, sianosis, suara napas lemah, wheezing.

Sistem cardial:

Takikardi, bradikardi, hipertensi, hipotensi dan cardiac arrest.

Sistem cerebral:

Sakit kepala, papil edema, gelisah, bingung, kejang, koma.

Sistem integumen:

Keluar keringat banyak.

Tanda-tanda laboratoris penyakit ISPA

hipoxemia

Asidosis metabolik atau asidosis respiratorik

Hiperkapnia

Penularan ISPA

Proses penularan ISPA terjadi akibat droplet infection (infeksi titik ludah) saat penderita bersin, batuk, udara yang mengandung kuman dan terhirup oleh orang sehat. Selain itu, penularan juga bisa terjadi melalui kontak atau kontaminasi tangan melalui saluran pernapasan, hidung, dan mulut penderita.

Penanganan/penatalaksanaan penyakit ISPA

- Pada kasus ISPA yang ringan seperti batuk pilek biasa, penanganan tidak memerlukan antibiotik dan akan sembuh oleh daya tahan tubuh yang baik.

Pada anak-anak perlu diwaspadai adalah pneumonia, diperlukan pengobatan antibiotik karena dapat mengancam lebih serius. Pemberian antibiotik juga harus benar dan tepat dosis agar tidak terjadi resistensi kuman terhadap beberapa golongan antibiotik yang masuk. Demikian juga untuk pemilihan obat batuk, harus disesuaikan dengan jenis batuk yang diderita apakah batuk kering atau batuk berdahak.

Upaya pencegahan penyakit ISPA yang dapat dilakukan:

Selalu menjaga daya tahan tubuh, konsumsi makanan bergizi.

Lakukan imunisasi pada bayi / anak.

Tetap menjaga kebersihan (tubuh dan lingkungan tempat tinggal)

Hindari berhubungan dengan penderita ISPA (misal gunakan masker).

Perawatan / pengobatan ISPA

Banyak istirahat.

Makan makanan bergizi untuk memperbaiki daya tahan tubuh.

Jika terjadi demam, berikan kompres hangat dan banyak minum. Untuk bayi tetap diberikan ASI, pilih pakaian yang longgar / tipis, dan jika perlu diberikan parasetamol untuk bayi.

Untuk bayi, bila hidung tersumbat (pilek) bersihkan lubang hidung dari lendir.

Untuk disertai batuk, berikan obat batuk yang aman ramuan tradisional misalnya perasan jeruk nipis di tambahkan 2 sendok makan madu. Bisa juga dengan belimbing wuluh dihaluskan, lalu tambahkan air masak dan sedikit garam, saring airnya, diminum 2 kali sehari. Demikian sedikit ulasan mengenai '' Penyebab Gejala dan Pengobatan ISPA ''

http://musttrie-art.blogspot.com/2013/03/penyebab-gejala-dan-pengobatan-ispa.html