ISO 9000

22
ISO 9000 Pengertian ISO ISO adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti sama (Suardi, 2003). Pertama kali ISO didirikan di Jenewa, Swiss, pada tahun 1947. ISO merupakan singkatan dari International Organization for Standardization. ISO adalah badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa. ISO dapat disimpulkan sebagai koordinasi standar kerja internasional, publikasi standar harmonisasi internasional, dan promosi pemakaian standar internasional. Pada intinya, ISO bertujuan untuk mengharmonisasi standar- standar nasional di masing-masing negara menjadi satu standar internasional yang sama. ISO digunakan sebagai: (Rabbit & Bergh, 1994) • Fondasi dari kegiatan perbaikan yang kontinu untuk kepuasan pelanggan. • Sistem dokumentasi yang benar dari perusahaan. • Cara yang jelas dan sistematik dari manajemen mutu. • Mendapatkan stabilitas dan konsistensi dalam kegiatan dan sistem. • Kerangka kerja yang bagus untuk perbaikan mutu. • Praktek manajemen yang lebih efektif dengan otoritas dan tanggung jawab yang jelas terhadap orang yang berkaitan dengan mutu proses dan produk. • Pedoman untuk melakukan segala sesuatu dengan benar di setiap saat. • Cara untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, mutu, dan kemampuan berkompetensi dari perusahaan.

description

lhj

Transcript of ISO 9000

Page 1: ISO 9000

ISO 9000

Pengertian ISO

ISO adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti sama

(Suardi, 2003). Pertama kali ISO didirikan di Jenewa, Swiss, pada tahun 1947. ISO

merupakan singkatan dari International Organization for Standardization. ISO adalah

badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional

yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa. ISO dapat disimpulkan sebagai

koordinasi standar kerja internasional, publikasi standar harmonisasi internasional,

dan promosi pemakaian standar internasional.

Pada intinya, ISO bertujuan untuk mengharmonisasi standar-standar nasional di

masing-masing negara menjadi satu standar internasional yang sama.

ISO digunakan sebagai: (Rabbit & Bergh, 1994)

• Fondasi dari kegiatan perbaikan yang kontinu untuk kepuasan pelanggan.

• Sistem dokumentasi yang benar dari perusahaan.

• Cara yang jelas dan sistematik dari manajemen mutu.

• Mendapatkan stabilitas dan konsistensi dalam kegiatan dan sistem.

• Kerangka kerja yang bagus untuk perbaikan mutu.

• Praktek manajemen yang lebih efektif dengan otoritas dan tanggung jawab yang

jelas terhadap orang yang berkaitan dengan mutu proses dan produk.

• Pedoman untuk melakukan segala sesuatu dengan benar di setiap saat.

• Cara untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, mutu, dan kemampuan

berkompetensi dari perusahaan.

• Persyaratan untuk melakukan bisnis internasional

Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang

terdiri dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang

dari 140 negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-

Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari ISO adalah

untuk mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait

lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untuk

membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan,

teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan

kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai

standar internasional.

Page 2: ISO 9000

ISO adalah sebuah gambar arsip file (juga dikenal sebagai disk image) pada

optik disk yang dijadikan sebagai format file yang ditetapkan oleh Organisasi

Internasional untuk Standardisasi (ISO). Format ini memiliki ekstensi file .iso yang

diambil dari ISO 9660 file system yang digunakan dengan media CD-ROM. Akan

tetapi, format ini juga dapat berisi UDF file system karena sebelumnya UDF

kompatibel dengan ISO 9660.

ISO adalah jaringan institusi standar nasional dari 148 negara, pada dasarnya

satu anggota per negara, dengan sekretariatan pusat berada di Geneva,

Switzerland, yang mengkoordinasikan sistem. ISO bukan organisasi pemerintahan.

ISO menempati posisi spesial diantara pemerintah dan swasta. Hal ini disebabkan

karena di satu sisi, banyak anggota institusi adalah bagian dari struktur

pemerintahan negaranya atau ditugaskan oleh pemerintah. Tetapi di sisi lain,

anggota lainnya berasal dari sektor privat, yaitu industri.

Oleh karena itu, ISO dapat bertindak sebagai organisasi yang menjembatani

dimana konsensus dapat diperoleh pada pemecahan masalah yang

mempertemukan kebutuhan bisnis dan kebutuhan masyarakat.

Standarisasi internasional dimulai dari bidang elektronik: the International

Electrotechnical Commission (IEC) yang didirikan pada tahun 1906. Pada tahun

1946, delegasi dari 25 negara bertemu dan memutuskan membuat organisasi

internasional baru, dengan tujuan ”untuk memfasilitasi koordinasi internasional dan

penyatuan standar industri.” Organisasi baru, ISO, resmi mulai beroperasi pada 23

Februari 1947.

Sejarah singkat perubahan

Pre ISO 9000

Selama perang dunia ke-2, terdapat banyak sekali persoalan mutu dalam industri

teknologi tinggi di Inggris, seperti amunisi yang meledak saat masih di pabrik

pembuatnya. Solusi yang dilakukan adalah dengan mensyaratkan pabrik untuk

mendokumentasikan prosedur serta menunjukannya dengan bukti-bukti

terdokumentasi untuk membuktikan bahwa prosedur tersebut telah dilakukan sesuai

dengan yang dituliskan. Nama standar itu dikenal dengan kode BS 5750, dan diakui

sebagai standar manajemen sebab ia tidak menyatakan apa yang dibuat, tapi

bagaimana mengelola proses pembuatannya. Pada tahun 1987, pemerintah Inggris

Page 3: ISO 9000

meyakinkan ISO untuk mengadopsi BS 5750 sebagai standar internasional, dan

kemudian BS 5750 menjadi ISO 9000.

Versi 1987

Standar ISO tentang SMM versi 1987 memiliki struktur yang sama dengan BS 5750,

dengan 3 (tiga) model SMM, pemilihan didasarkan pada ruang lingkup aktivitas suatu

organisasi:

ISO 9001:1987 Model, untuk penjaminan mutu (QA = quality assurance)

dalam desain, pengembangan, produksi, instalasi dan pelayanan bagi

organisasi yang memiliki aktivitas menciptakan produk baru.

ISO 9002:1987 Model, untuk QA dalam produksi, instalasi dan pelayanan

yang dasarnya sama dengan ISO 9001:1987 namun tanpa aktivitas

menciptakan produk baru.

ISO 9003:1987 Model, untuk QA dalam pengujian dan inspeksi akhir saja.

ISO 9000:1987 dipengaruhi oleh standar militer di Amerika Serikat khususnya,

namun juga cocok diterapkan pada manufaktur. Penekanan standar ini adalah

pada kesesuaian dengan prosedur-prosedur daripada terhadap proses

manajemen secara keseluruhan.

Versi 1994

Standar ISO tentang SMM versi 1994 menekankan QA melalui tindakan preventif,

sebagai ganti dari hanya melakukan pemeriksaan pada produk akhir, namun tetap

melanjutkan pembuktian kepatuhan dengan prosedur-prosedur terdokumentasi. Dan

karenanya, seperti versi sebelumnya, organisasi cenderung menghasilkan begitu

banyak manual prosedur sehingga membebani organisasi tersebut dengan

rangkaian birokrasi yang tidak perlu.

Versi 2000

Standar ISO tentang SMM versi 2000 memadukan ketiga standar ISO 9001, 9002,

and 9003 menjadi hanya satu standar yaitu 9001. Prosedur desain dan

pengembangan disyaratkan hanya jika organisasi berkaitan secara langsung dengan

aktivitas penciptaan produk baru. Versi 2000 ini membuat perubahan mendasar

dalam konsep SMM ISO 9000 ini dengan menempatkan manajemen proses sebagai

landasan pengukuran, pengamatan dan peningkatan tugas dan aktivitas organisasi,

daripada hanya melakukan inspeksi pada produk akhir. Versi 2000 ini juga menuntut

keterlibatan manajemen puncak dalam mengintegrasikan manajemen mutu dengan

Page 4: ISO 9000

sistem bisnis secara keseluruhan, dan juga menghindari pendelegasian fungsi-fungsi

manajemen mutu ke administrator yunior. Tujuan lainnya adalah meningkatkan

efektivitas melalui pengukuran-pengukuran statistik untuk memenuhi kepuasan

pelanggan dan peningkatan berkesinambungan.

Kritisi terhadap versi 1994, terkait dengan beban dokumentasi sistem manajemen

mutu, ditanggapi pada versi 2000 sebagai berikut:

Untuk membuktikan pemenuhan persyaratan ISO 9001:2000, organisasi harus

mampu menyediakan bukti objektif (tidak perlu terdokumentasi) bahwa SMM telah

diterapkan secara efektif.

Analisis dari proses sebaiknya merupakan sumber untuk menetapkan jumlah

dokumen yang diperlukan bagi SMM, guna memenuhi persyaratan ISO 9001:2000.

Bukan dokumentasi yang menentukan proses. ISO 9001:2000, memberikan

fleksibilitas bagi organisasi untuk memilih pendokumentasian SMM, memungkinkan

setiap organisasi mengembangkan jumlah minimum dari dokumentasi yang

diperlukan untuk mendemonstrasikan perencanaan yang efektif, operasi dan kontrol

prosesnya serta penerapannya dan peningkatan dari efektifitas SMM.

Penekanan bahwa ISO 9001 mensyaratkan ”documented quality management

system”, and not a “system of documents”.

Versi 2008

Pada tanggal 14 Nopember 2008, ISO telah menerbitkan standar SMM versi 2008,

yaitu ISO 9001:2008, Quality management system – Requirements. Secara umum

tidak muncul adanya persyaratan baru pada standar ini dibandingkan versi

sebelumnya. Revisi yang dilakukan adalah untuk mempertegas pernyataan-

pernyataan dalam standar yang dianggap perlu untuk dijelaskan. Misalnya: jenis

pengendalian yang dapat diterapkan untuk outsourced processes, satu prosedur

tunggal dapat digunakan untuk mengatur beberapa kegiatan yang wajib

didokumentasikan, dan penyelarasan dengan standar-standar terkait yang terbit

dalam periode 2000-2008, seperti ISO 9000:2005, ISO 19011:2002, dan ISO

14001:2004.

Terkait dengan masa transisi, dari ISO 9001:2000 ke ISO 9001:2008, ISO dengan

IAF (International Accreditation Forum) menyetujui skema sebagai berikut:

Page 5: ISO 9000

12 bulan setelah publikasi ISO 9001:2008, semua sertifikat yang diterbitkan

(baru maupun re-sertifikasi) harus mengacu ke ISO 9001:2008

24 bulan setelah publikasi ISO 9001:2008, semua sertifikat yang diterbitkan

sesuai ISO 9001:2000 tidak berlaku.

Meskipun dalam masa transisi, sertifikat ISO 9001:2000 mempunyai status yang

sama dengan sertifikat ISO 9001:2008, namun organisasi yang telah memiliki

sertifikat ISO 9001:2000 sebaiknya menghubungi Lembaga Sertifikasi untuk

menyetujui program untuk menganalisa klarifikasi ISO 9001:2008 dengan SMM yang

diterapkannya.

Organisasi yang sedang dalam proses sertifikasi ISO 9001:2000 sebaiknya

berubah menggunakan ISO 9001:2008 untuk sertifikasinya. Lembaga Sertifikasi

yang telah diakreditasi harus menjamin bahwa auditornya mengetahui akan

klarifikasi ISO 9001:2008, dan implikasinya, dalam melaksanakan audit sesuai ISO

9001:2008 tersebut. Konsultan dan lembaga pelatihan disarankan untuk mengetahui

akan klarifikasi ISO 9001:2008 serta menentukan kebutuhan untuk memperbaharui

program pelatihan/dokumentasi dan perubahrnnya yang diperlukan untuk

pelaksanaan pelatihan/konsultasi ISO 9001:2008.

ISO 9000

ISO 9000 merupakan standar mutu yang sangat populer di seluruh dunia. ISO

9000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen mutu. Standar

tersebut menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi yang mendasar

bagi organisasi apapun yang berminat untuk menerapkan standar ini.

Berdasarkan definisi tersebut, maka sistem manajemen mutu ISO 9000 dapat

didefinisikan sebagai standar sistem manajemen mutu yang mengelola proses

pencapaian mutu. Sistem tersebut mengatur hubungan antara supplier, lembaga,

dan konsumen. Oleh karena itu, sistem manajemen mutu ISO 9000 sama sekali

tidak berbicara tentang mutu suatu produk, tetapi berbicara tentang proses

pencapaian suatu tingkat mutu tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa lembaga yang

Page 6: ISO 9000

akan mengadopsi sistem tersebut perlu menetapkan spesifikasi/persyaratan/

karakteristik mutu produk dan prosesnya.

Salah satu manfaat ISO 9000 adalah meningkatkan citra atau image dari

perusahaan dan sekaligus memberikan jaminan mutu. Selain itu dengan ISO 9000

dapat meningkatkan kepercayaan pihak pembeli kepada produser. Dengan

meningkatnya kepercayaan tersebut, pihak pembeli akan berhubungan langsung

dengan produser

Seri ISO 9000

Ada berbagai macam seri dari ISO 9000 yang memiliki standar, pedoman, dan

laporan yang terangkum di dalamnya. Seri ISO 9000 terdiri dari: (Suardi, 2003, p. 33-

34)

• ISO 9000:2000: Dasar dan Kosakata Sistem Manajemen Mutu

• ISO 9001:2000: Persyaratan Sistem Manajemen Mutu

• ISO 9004:2000: Pedoman untuk Kinerja Peningkatan Sistem Manajemen

Mutu

• ISO 19011: Pedoman Audit Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan

Pengertian ISO 9001:2000

ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen

kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi

untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu, yang bertujuan untuk

menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk yang dapat menjamin

kepuasan pelanggan. ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk.

ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen (Gaspersz, 2001, p.1).

ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan

persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk. ISO 9001:2000 hanya

merupakan standar sistem manajemen mutu (Gaspersz, 2001,p.1).

Model Proses ISO 9001:2000

Model proses ISO 9001:2000 terdiri dari lima bagian utama yang

menggambarkan sistem manajemen organisasi, yaitu (Gaspersz, 2001, p.3):

1. Sistem Manajemen Kualitas (Klausul 4 dari ISO 9001:2000).

2. Tanggung Jawab Manajemen (Klausul 5 dari ISO 9001:2000).

Page 7: ISO 9000

3. Manajemen Sumber Daya (Klausul 6 dari ISO 9001:2000).

4. Realisasi Produk (Klausul 7 dari ISO 9001:2000).

5. Analisis, Pengukuran, dan Peningkatan (Klausul 8 dari ISO 9001:2000).

Prinsip-Prinsip dasar ISO 9001:2000

ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada delapan prinsip dasar.

Prinsip-prinsip ini digunakan oleh top management untuk membantu

meningkatkan kinerja dari sebuah industri atau perusahaan. Berikut ini adalah 8

prinsip dasar ISO 9001:2000 (Gaspersz, 2001, p. 75-84):

1. Fokus Pelanggan

Industri atau perusahaan sangat tergantung pada pelanggan. Karena itu,

setiap industri atau perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan

pelanggan baik kebutuhan dan keinginan sekarang maupun yang akan datang.

2. Kepemimpinan

Pemimpin dari industri atau perusahaan harus mampu menetapkan tujuan

dan arah dari industri atau perusahaan. Selain itu, pemimpin dari industri atau

perusahaan harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-

orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan industri

atau perusahaan.

3. Keterlibatan Personel

Keterlibatan personel merupakan faktor yang penting. Dengan melibatkan

seluruh personel, manfaat yang diterima industri atau perusahaan akan lebih besar.

Manfaat-manfaat yang diperoleh apabila industri atau perusahaan menerapkan

prinsip keterlibatan personel adalah:

• Orang-orang dalam industri atau perusahaan menjadi

termotivasi,memberikan komitmen, dan terlibat.

• Orang-orang dalam industri atau perusahaan lebih giat dalam melakukan

inovasi agar tujuan-tujuan industri atau perusahaan tercapai.

• Orang-orang dalam industri atau perusahaan menjadi bertanggung jawab

terhadap kinerja mereka.

Page 8: ISO 9000

4. Pendekatan Proses

Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila

aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses.

Salah satu metode yang dipakai untuk pendekatan proses adalah PDCA. PDCA

secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:

• Plan : Tetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk menyerahkan hasil

yang sesuai dengan persyaratan pelanggan

• Do : Implementasi proses

• Check : Memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan tujuan dan

persyaratan bagi produk dan laporkan hasilnya

• Action : Lakukan tindakan perbaikan secara berkelanjutan

5. Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen

Pengidentifikasian, pemahaman, dan pengelolaan, dari proses-proses yang

saling berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan kontribusi pada efektivitas

dan efisiensi terhadap industri atau perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuannya.

6. Peningkatan Terus-Menerus

Peningkatan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus

menjadi tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus-menerus dilakukan untuk

meningkatkan efektivitas organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari

organisasi.

7. Pendekatan Faktual dalam Pembuatan Keputusan

Keputusan yang efekif adalah berdasarkan pada analisis data dan informasi.

Analisis data dan informasi berguna untuk menghilangkan akar penyebab masalah,

sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan secara efektif dan efisien.

harus ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas implementasi

sistem manajemen mutu.

8. Hubungan Pemasok yang Saling Menguntungkan

Suatu industri dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu

hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama

dalam menciptakan nilai tambah.

Page 9: ISO 9000

Langkah-Langkah Dalam Menerapkan ISO 9001:2000

Berikut ini dapat dilihat langkah-langkah yang diperlukan dalam menerapkan

ISO 9001:2000 (Gaspersz, 2001):

• Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini meliputi persiapan pembentukan tim pengembangan

mutu dan pelatihan dasar untuk memahami sistem manajemen mutu sesuai standar.

• Tahap Pengembangan

Tahap pengembangan ini melibatkan aktivitas industi atau perusahaan,

meninjau semua dokumentasi yang ada dan mengembangkan sistem mutu dalam

organisasi. Pelatihan yang lebih detil lagi mungkin diperlukan untuk pelatihan

karyawan dalam kunci-kunci pengembangan mutu. Jika industi atau perusahaan

berskala cukup besar, bisa dipertimbangkan untuk menggunakan konsultan

eksternal untuk membantu mempersiapkan sistem manajemen mutu.

• Tahap Implementasi

Sistem manajemen mutu yang telah dikembangkan perlu diimplementasikan

dalam proyek yang sebenarnya untuk selanjutnya dikaji dalam tahap berikutnya.

• Tahap Audit

Audit sistem manajemen mutu dilaksanakan setelah implementasi berjalan

untuk jangka waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari audit sistem manajemen mutu

adalah untuk memastikan apakah semua operasional dalam organisasi sudah

berjalan sesuai dengan prosedur.

• Tahap Sertifikasi

Tahap ini meliputi sertifikasi oleh Badan Sertifikasi yang terakreditasi. Setelah

melalui tahap ini, industi atau perusahaan resmi sebagai pemegang sertifikat ISO.

ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM).

ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang

standarisasi.

adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam

bisnis;

Page 10: ISO 9000

adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa

sistem menghasilkan produk-produk berkualitas;

tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;

adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-

unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila

dibutuhkan;

secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu

sendiri.

Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi

sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak

mencantumkan label “ISO 9001 Certified” atau “ISO 9001 Registered”. Sertifikasi

terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa

yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas

dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut. Walaupan

standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah

diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan

universitas.

ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini:

ISO 9000 – Quality Management Systems – Fundamentals and Vocabulary:

mencakup dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologi

dari Sistem Manajemen Mutu (SMM).

ISO 9001 – Quality Management Systems – Requirements: ditujukan untuk

digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun,

memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau

memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan

yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak

memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang

secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi

standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi oleh pihak

ketiga.

Page 11: ISO 9000

ISO 9004 – Quality Management Systems – Guidelines for Performance

Improvements: mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus.

Bagian ini memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk

mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah

ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan masukan

saja.

Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana

banyak juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor “ISO 900x” seperti di atas.

Beberapa standar dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari

kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan

Manajemn Konfigurasi dimana di kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen

dari suatu sistem manajemen.

ISO mencatat “Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa

terdapat banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 … Suatu

organisasi akan meraup keuntungan penuh ketika standar-standar baru

diintegrasikan dengan standar-standar yang lain sehingga seluruh bagian ISO 9000

dapat diimplementasikan”.

Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 telah diintegrasikan menjadi

ISO 9001. Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan bahwa dirinya “ISO

9000 Registered” biasanya merujuk pada ISO 9001.

Suatu organisasi harus memastikan penetapan proses, bagaimana proses

tersebut saling berinteraksi, sumber daya apa yang diperlukan untuk menyajikan

produk dan bagaimana pro sesnya diukur serta ditingkatkan. Jika hal-hal tersebut

telah ditetapkan, maka diperlukan penetapan suatu sistem pengendalian

dokumentasi bersama pedoman mutu dan pengendalian terhadap catatannya.

Sistem manajemen mutu ISO 9000 merupakan sekumpulan prosedur

terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang

bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan/ atau

jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyaratan itu

ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.

Sistem manajemen mutu ISO 9000 mengarahkan bagaimana organisasi

menerapkan praktek-praktek manajemen mutu secara konsisten untuk memenuhi

Page 12: ISO 9000

kebutuhan pelanggan dan pasar. Terdapat beberapa karakteristik umum dari sistem

manajemen mutu, di antaranya:

Sistem manajemen mutu mencakup suatu lingkup yang luas dari aktivitas-

aktivitas dalam organisasi modern. Mutu dapat didefinisikan melalui lima pendekatan

utama:

transcendent quality adalah suatu kondisi ideal menuju keunggulan,

product-based quality adalah suatu atribut produk yang memenuhi mutu,

user-based quality adalah kesesuaian atau ketepatan dalam penggunaan

produk,

manufacturing-based quality adalah kesesuaian terhadap persyaratan-

persyaratan standar, dan

value- based quality adalah derajat keunggulan pada tingkat harga yang

kompetitif.

Sistem manajemen mutu berlandaskan pada pencegahan kesalahan sehingga

bersifat proaktif, bukan pada deteksi kesalahan yang bersifat reaktif. Patut diakui

pula bahwa banyak sistem manajemen mutu tidak akan efektif 100% pada

pencegahan semata, sehingga sistem manajemen mutu berlandaskan pada tindakan

korektif terhadap masalah-masalah yang ditemukan.

Sistem manajemen mutu mencakup elemen-elemen, yaitu: tujuan (objectives),

pelanggan (customers), hasil-hasil (outputs), proses-proses (processes), masukan-

masukan (inputs), pemasok-pemasok (suppliers), dan pengukuran untuk umpan

balik dan umpan maju (measurements for feedback and feedforward). Elemen-

elemen tersebut dalam akronim bahasa Inggris dapat disingkat menjadi: SIPOCOM

(Suppliers, Inputs, Processes, Outputs, Customers, Objectives, and Measurements).

Jadi, dari keempat karakteristik tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sistem

manajemen mutu tercakup dalam suatu lingkup yang luas yang berfokus pada

konsistensi dari proses kerja dan berlandaskan pada pencegahan kesalahan dengan

cara perbaikan terus-menerus yang mencakup beberapa elemen yang disingkat

dengan SIPOCOM.

Page 13: ISO 9000

TL Sistem Manajemen Mutu 9000 Telekomunikasi

TL 9000 kualitas sistem manajemen Telekomunikasi adalah himpunan terpadu

pertama persyaratan sistem mutu SMM dan metrik dirancang khusus untuk industri

telekomunikasi. TL 9000 meliputi verbatim standar ISO 9001, ditambah persyaratan

telekomunikasi industri-spesifik tambahan. TL 9000 sistem manajemen mutu yang

diterapkan oleh produsen telekomunikasi dan pemasok terlibat dalam desain,

pengembangan, produksi, pengiriman, instalasi dan pemeliharaan produk dan

layanan telekomunikasi.

Berlaku untuk lebih dari 10.000 pemasok telekomunikasi di seluruh dunia, TL

9000 menandai pertama kalinya standar industri telekomunikasi telah bekerja sama

untuk mengembangkan persyaratan sistem mutu yang seragam.

Versi 5.0 termasuk baru-baru ini ISO 9001:2008 update dan memberikan

persyaratan tambahan untuk bidang utama berikut:

Hardware / pengembangan perangkat lunak dan manajemen siklus hidup

Fungsi layanan khusus seperti instalasi dan rekayasa

Manajemen Risiko

Pemasok Manajemen Kinerja

Pengukuran berbasis kinerja industri termasuk kehandalan , pengiriman , dan

kualitas pelayanan

TÜV SUD America diakreditasi oleh ANAB ( Badan Akreditasi Nasional ANSI /

ASQ ) untuk memberikan jasa sertifikasi untuk Sistem Manajemen Mutu TL

9000 Telekomunikasi . Selain itu, TÜV SUD menyediakan , menyeluruh divisi

TÜV SUD BABT , layanan Sertifikasi Mutu Produksi ( PQC ) , dan jaminan

kualitas penuh (FQA ) persetujuan di bawah Radio & Telekomunikasi Terminal

Equipment Directive .

TL 9000 adalah satu set baru persyaratan sistem mutu telekomunikasi

berdasarkan ISO 9001 dan menggabungkan pengukuran kinerja atau metrik. Ini

telah dikembangkan sejak Januari 1998. Upaya pembangunan telah dipimpin oleh

Kualitas Excellence untuk Pemasok Telekomunikasi Forum Kepemimpinan ( QuEST

Forum ), terdiri dari penyedia layanan telekomunikasi terkemuka di dunia ( TSP ) dan

pemasok mereka.

Page 14: ISO 9000

The QUEST Forum dan pekerjaannya muncul dalam upaya untuk mengurangi biaya

tahunan kualitas yang buruk dalam industri telekomunikasi, diperkirakan sebesar $

10 sampai $ 15 miliar per tahun. Pembelian dari pemasok di seluruh dunia industri

diperkirakan lebih dari $ 125 miliar pada produk dan jasa per tahun.

Tujuan dari TL 9000 adalah untuk menentukan persyaratan sistem mutu

telekomunikasi untuk desain, pengembangan, produksi, pengiriman, instalasi, dan

pemeliharaan produk dan jasa. Untuk mendukung persyaratan ini, TL 9000 juga

akan menggabungkan - dan biaya metrik berbasis kinerja yang efektif untuk

mengukur kemajuan dan mengevaluasi hasil pelaksanaan sistem mutu.

TL 9000 akan ditentukan dalam dua buku pegangan : TL 9000 Quality System

Requirements ( QSRs ) dan TL 9000 Kualitas Sistem Metrik ( QSMs ). Masing-

masing akan mencakup bagian yang berkaitan dengan semua pengguna, serta

bagian berfokus pada perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan. Ini sesuai

dengan tiga pilihan pendaftaran ( atau kombinasi ) yang tersedia :

TL 9000 - HW, untuk hardware

TL 9000 - SW, untuk perangkat lunak

TL 9000 - SC, untuk layanan

Masing-masing pilihan ini memerlukan pendaftaran sesuai dengan ISO 9001 elemen,

persyaratan umum dan metrik, dan persyaratan dan metrik terkait dengan lingkup

yang dipilih pendaftaran.

Versi pertama dari TL 9000 QSR Handbook , yang terdiri dari perangkat keras

dan perangkat lunak porsi, lengkap dan tersedia dari ASQ dengan menelepon 800-

248-1946 (meminta untuk item T1348 ). Update untuk buku ini , yang akan berisi

persyaratan layanan , saat ini keluar untuk suara dan harus tersedia pada awal

musim panas 1999. TL 9000 SMM Handbook, yang akan terdiri dari hardware,

software, dan layanan serta metrik yang umum, masih dalam pengembangan dan

akan selesai pada kuartal keempat tahun 1999.

TL 9000 Struktur

Lima tingkat kebutuhan di TL 9000 adalah :

1. Persyaratan internasional ISO 9001

2. TL 9000 QSRs umum untuk semua sektor industri

Page 15: ISO 9000

3. QSRs sektor industri ( dengan kata lain , perangkat keras , perangkat lunak ,

dan jasa )

4. TL 9000 metrik umum untuk semua sektor industri

5. Metrik sektor industri ( dengan kata lain , perangkat keras , perangkat lunak ,

dan jasa ) .

TL 9000 berisi ISO 9001 verbatim sebagai kebutuhan inti. Sejak awal, para

QuEST Forum menemukan persyaratan ISO 9001 untuk menjadi suara tapi tidak

memadai untuk sepenuhnya menentukan kualitas kebutuhan industri telekomunikasi.

Persyaratan tambahan yang diperlukan dikembangkan sebagai QSRs.

TL 9000 QSRs dikembangkan untuk industri telekomunikasi melengkapi dasar

ISO 9001 ketentuan untuk mengatasi kehandalan, biaya, pengembangan perangkat

lunak, manajemen siklus hidup, fungsi layanan khusus, dan pertumbuhan lebih lanjut

dari hubungan positif antara pelanggan dan pemasok mereka.

Persyaratan yang dibangun pada standar industri saat ini digunakan, termasuk

ISO 9001, kriteria Malcolm Baldrige National Quality Award, Bellcore, SEI, dan ISO

12207 standar. TL 9000 menggabungkan unsur-unsur yang berlaku dari semua

standar dan metodologi menjadi satu industri-spesifik, disepakati set persyaratan

yang harus diikuti oleh semua orang di industri telekomunikasi bersama.

TL 9000 metrik menawarkan serangkaian langkah-langkah yang seimbang dan

cara yang efektif untuk berkomunikasi dan memantau hasil aktual. Metrik

memungkinkan TSP dan pemasok untuk mengukur berbagai atribut kualitas, seperti

jumlah kegagalan sistem, kesalahan penagihan, dan masalah pengiriman . TL 9000

SMM Handbook menyatakan, " TL 9000 ... mendefinisikan biaya yang efektif dan

Metrik berbasis kinerja untuk mengukur kemajuan dan mengevaluasi hasil

pelaksanaan sistem mutu. "