PERAN SERTIFIKASI ISO 9000 DALAM PENGELOLAAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

download PERAN SERTIFIKASI ISO 9000 DALAM PENGELOLAAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Limbah_IV... · Pengamatan terhadap cara kerja karyawan ... dokumen AMDAL

If you can't read please download the document

Transcript of PERAN SERTIFIKASI ISO 9000 DALAM PENGELOLAAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

  • Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah V/Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATANPusat Penelitian /lmu Pengetahuan dan Teknologi-RlSTEK

    PERAN SERTIFIKASI ISO 9000DALAM PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI KULIT

    ISSN 1410-6086

    Susetyo Hario Putero', Dhani Astuti***Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada .

    Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada.

    ABSTRAK

    PERAN SERTIFIKASI ISO 9000 DALAM PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI KULIT.Keberadaan industri di suatu wilayah dapat meningkatkanperekonomian masyarakat setempat. Di sisi lainindustri tersebut akan menghasilkan limbah. Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilanpengelolaan limbah industri. Pada :,aat ini ISO /4000 merupakan salah satu standar manajemen lingkunganyang diakui secara internasional. Secara praktis, hal-hal yang disyaratkan didalamnya sama seperti ISO9000. Untuk itu dilakukan studi untuk mengetahui peran sertifikasi ISO 9000 dalam menunjang programpengelolaan limbah suatu industri kulit: Studi dilaksanakan dengan membandingkan sistem manajemenlingkungan pada 2 industri kulit di Sitimulyo, Piyungan, Bantul. Pengamatan terhadap cara kerja karyawandilaksanakan untuk melihat kesesuaiannya dengan dokumen prosedur kerja serta penerapan aspekkeselamatan kerja dalam operasi sehari-hari. Peninjauan instalasi pengolahan limbah serta pengukurankonsentrasi Krom di dalamnya juga dilakukan. Analisis sampel dilakukan dengan metode AAS di JurusanKimia FMIPA Universitas Gadjah Mada. Faktor Dekontaminasi (FD) dilakukan dengan membandingkankonsentrasi Krom di lingkungan dengan konsentrasi konsentrat Krom pada instalasi pengolahan limbah.Adanya komitmen manajemen dan keteraturan sistem seperti yang disyaratkan dalam sertifikasi ISO 9000mampu mendorong industri untuk melaksanakan dengan baik Program Pengelolaan Limbah sebagai bagiandari Sistem Manajemen Lingkungan. Sertifikasi ISO 9000 diyakini mampu menumbuhkan kesadaran industriuntuk melakukan perbaikan terus menerus, termasuk untuk meningkatkan kapasitas instalasi pengolahanlimbahnya.

    ABSTRACT

    THE ROLE OF ISO 9000 CERTIFICATION ON WASTE MANAGEMENT OF LEATHERINDUSTRY. State of industry in an area could increase economy of this area. On the other hand, industrymay beproduce the waste. There are manyfactor influencing the success of industrial waste management. Atpresent, ISO 14000 is known as an international environmental management standar. Practically, severalmatter required for ISO /4000 are similar with ISO 9000. So, the role of ISO 9000 certification onsupporting waste management program of leather industry has been studied. Study has been pursued bycomparing the environmental management systems of 2 leather industries in Sitimulyo, Piyungan, Bantul.Staff working way has been observed to know the suitability with working procedures and implementation ofsafety aspect on daily working. Observation of waste treatment facility and measurement of Chromconcentration also has been done. Samples were analysed using AAS method in Department of Chemistry,Faculty of Mathematics and Natural Science, Gadjah Mada University. Decontamination Factor (DF) wascalculated by comparing the Chrom concentrations on outside plant and in waste treatment facility.Commitment of management and orderliness of system as required on ISO 9000 certification could push theindustry to well execute waste management program as a part of environmental management system. ISO9000 certification is convinced to make awareness of industry grow for continually improving theircapability, including their capacity of waste treatmentfacility.

    PENDAHULUAN

    Industri merupakan salah satupenopang perekonomian daerah.Keberadaan industri di suatu wilayah dapatmembantu meningkatkan perekonomianmasyarakat setempat. Namun akibat adanyaproses industri, maka industri tersebut akanmengeluarkan hasil sampingan berupalimbah. Limbah apapun seharusnya tidakmenjadi masalah jika dikelola dengan baiktetapi apabila karena berbagai keterbatasanmaka limbah tersebut tidak dikelola maka

    cepat atau lambat tentu akan menimbulkanmasalah. Hal ini juga terjadi pada industrikulit.

    236

    Pengelolaan limbah tersebutsesungguhnya sangat dimungkinkan dandapat memberi nilai tambah ekonomi bagiindustri maupun masyarakat sekitamya.Namun ada banyak faktor yangmempengaruhi keberhasilan pengelolaanlimbah industri, seperti dana, penguasaanteknologi, SDM, komitmen pimpinan dansistem yang mantap.

    Pada saat ini ISO 14000 merupakansalah satu standar manajemen lingkunganyang diakui secara intemasional. Secarapraktis hal-hal yang disyaratkan dalam ISO14000 sama seperti ISO 9000. Oleh karena

  • Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATANPusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

    ISSN 1410-6086

    Studi dilaksanakan dengan caramelakukan interview dengan manajemendari 2 industri kulit di Sitimulyo, Piyungan,Bantul mengenai sistem manajemenlingkungan mereka. Dua industri tersebutadalah PT. Adi Satria Abadi (ASA) yangtelah memperoleh seritifikat ISO 9000:2000pada tahun 2005 dan PT. Bintang AlamSemesta (BAS). PT. ASA telah dipercayasebagai pionir bagi pabrik kulit lainnyadalam kawasan industri kulit di Piyungandalam memperoleh sertifikasi penjaminammutu atau ISO.

    Pengamatan terhadap cara kerjakaryawan dilaksanakan untuk melihatkesesuaiannya dengan dokumen prosedurkerja serta penerapan aspek keselamatankerja dalam operasi sehari-hari.

    Peninjauan instalasi pengolahan limbahserta pengukuran konsentrasi logam beratKrom di dalamnya dilakukan. Analisissam pel dilakukan dengan metode AAS dilaboratorium Jurusan Kimia FMIPA

    Universitas Gadjah Mada.Faktor Dekontaminasi (FD) dihitungmenggunakan persamaan :

    Gambar 1 di bawah menunjukkanbahwa Sistem Manajemen Lingkungandibangun oleh adanya komitmen dankebijakan lingkungan, tujuan dan sasaranlingkungan yang jelas, program manajemenlingkungan yang baik, adanya audit dantindakan koreksi serta selalu adanyapengkajian manajemen. Semua hal tersebutharus disempumakan secara terns menerns.

    Gambar 1. Bangunan Sistem ManajemenLingkungan sesuai ISO 14000(Kuhre, W. Lee, 1996).

    Bangunan di atas juga berlaku untukSuatu Sistem Manajemen Mutu berdasarkanISO 9000. Oleh karena itu diperkirakanbahwa industri yang telah mendapatkansertifikasi ISO 9000 akan mempu mengelolalimbahnya dengan baik dan sistematis.

    METODOLOGI

    itu dilakukan studi untuk mengetahui peransertifikasi ISO 9000 dalam menunjangprogram pengelolaan limbah suatu industrikulit.

    FUNDAMENTAL

    ISO 9000 pada saat ini merupakansuatu standar sistem manajemen mutu diseluruh dunia. Dengan diterapkannya ISO9000 di seluruh dunia, maka diharapkanadanya persamaan pengertian dan penilaianmutu suatu produk (Gaspersz, V, 2003). ISO9000 ini diterapkan untuk menjembatanikebutuhan dan harapan pelanggan dengankebutuhan dan kepentingan organisasi.Dengan diterapkannya ISO 9000 di dalamsuatu perusahaan, maka hal ini merupakansuatu langkah awal untuk menerapkan TQMdi perusahaan tersebut (Hardjosoedarmo, S.,1996).

    Beberapa manfaat dari diterapkannyaISO 9000 di dalam suatu perusahaan adalah(Chatab, N., 1996):

    Memberikan pendekatan praktissistematis untuk manajemen mutu.Memastikan konsistensi operasi untukmemelihara mutu produk.Menetapkan kerangka kerja untukproses peningkatan mutu lebih lanjutdengan membakukan proses gun amemastikan konsistensi operasi danmampu telusur, serta meningkatkanhubungan antar fungsi yangmempengaruhi mutu.Menentukan secara jelas tanggungjawab dan wewenang dari personelyang mempengaruhi mutu.Mendokumentasikan prosedur secarabaik.

    Menerapkan dokumentasi secara afektif.Sarana pemasaranMeningkatkan kepercayaan dankepuasan pelanggan.Meningkatkan citra dan daya saingperusahaan.

    Pengelolaan limbah industri yang baikdan memadai merupakan suatu tuntutanmasyarakat pada saat ini. Masyarakatsemakin kritis terhadap mutu lingkunganyang akan mempengaruhi mutu kehidupanmereka. Pengelolaan limbah merupakanbagian dari manajemen lingkungan darisuatu industri yang termaktub di dalamdokumen AMDAL industri terse but.

    237

  • Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI

    Pusat Teknologi Limbah RadioakJif-BATANPusat Penelitian llmu Pengetahuan dan Teknologi-RlSTEK

    ISSN 1410-6086

    FD = CoIC] ............................................... (1)

    dimana Co adalah konsentrasi konsentratKrom pada instalasi pengolahan Iimbah,sedangkan C( adalah konsentrasi Krom diIingkungan.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Studi menunjukkan bahwa industriyang telah bersertifikasi ISO 9000:2000telah memiliki Sistem Manajemen Mutuyang baik. Hal ini ditunjukkan denganadanya personel yang ditetapkan sebagaiWakil Manajemen yang mempunyaiwewenang terhadap Sistem ManajemenMutu serta adanya kebijakan dan sasaranmutu. Hal ini tidak akan mungkin terjaditanpa adanya komitmen pimpinan yang kuat.

    Secara umum pihak PT ASA dengankonsisten telah menerapkan aturan-aturanyang ada di dalam manual ISO 9000:2000.Dalam berbagai kunjungan, kami melihatadanya pemisahan ruang kerja antaramasing-masing unit kerja. Dan dalamwawancara yang kami lakukan,setiappekerja dari tiap-tiap unit kerja memilikipedoman terstruktur yang berbeda dandisesuaikan untuk tiap unit. Hal inimembuktikan adanya segregasi tugas yangjelas serta adanya peraturan yangkomprehensif. Adapun hal yang dirasakurang adalah kurangnya kesadaran daripihak pekerja untuk mengenakanperlengkapan kerja seperti sarung tangandan sepatu guna menghindari bahaya dalambekerja.

    Komitmen pimpinan danketeraturan Sistem Manajemen Kualitas diatas juga tampak mendasari ProgramManajemen Lingkungan PT. ASA. ProgramManajemen Lingkungan PT. ASA terlihatbail

  • Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATANPusat Penelitian I1mu Pengetahuan dan Teknologi-R/STEK

    ISSN 1410-6086

    1996,Quality

    mutu yang ditetapkan. Meskipun demikianperbaikan terlihat selalu dilakukan dalamrangka meningkatkan kapasitas instalasipengolahan limbahnya. Kesadaran untukmelakukan perbaikan terus menerus ini jugadiyakini sebagai implikasi dari diterimanyasertifikat ISO 9000 oleh PT. ASA.

    Studi menunjukkan bahwa PT BASbelum memiliki dokumen standar proseduroperasi dan dokumentasi atas operasibisnisnya. Alasan ketiadaan dokumentasimengenai struktur organisasi, visi-misiperusahaan, job description, tata tertib,maupun prosedur-prosedur teknis operasibisnis adalah kurangnya sumber daya. Disisi lain, manajemen belum merasakankebutuhan atas pendokumentasian sehinggatidak dilakukan perekrutan personel baruyang bertugas khusus di bidangpendokumentasian yang merupakan halpenting dalam ISO 9000.

    Instalasi pengelolaan limbah yangmampu menghasilkan limbah ramahlingkungan membutuhkan biaya yang besar.Hal ini menjadi batasan besar bagiperusahaan sehingga instalasi yang ada pad aPT BAS kurang sesuai dengan standar yangditetapkan. Misalnya kolam aerasi yangtidak maksimal. Selain itu limbah padatyang dihasilkan tidak diolah lebih lanjutmelainkan hanya digunakan sebagai bahanperata tanah di pabrik. Hal ini dapat dilihatdari rendahnya nilai FD instalasi pengolahlimbahnya, yaitu :

    FD = 1,31/0,35 = 3,72

    Namun konsentrasi Krom di sekitar

    pabrik tidak terdeteksi. Hal inidimungkinkan karena rendahnyapenggunaan Krom dalam prosesproduksinya.

    TabeI 4. Konsentrasi Krom di PT. BAS.

    No LokasiKonsentrasi ( IDm)

    1IIIII

    I.Outlet PT. BAS TtdTtdTtd

    2.Kolam tete PT. BAS0,3890,3150,352

    3.Aerator PT. BAS 1,3211,3211,283

    4.

    GenangansawahTtd

    TtdTtdPT. BAS

    Ditinjau dari sisi keselamatan kerja,komitmen pimpinan juga tidak tampakdalam meningkatkan keselamatan kerjakaryawan. Sebagian besar karyawan bekerjatidak menggunakan sarung tangan danmasker. Walaupun perusahaan telahmenganjurkan untuk selalu memakai sarung

    239

    tangan dan masker ketika bekerja namunmasih banyak karyawan yang tidakmengindahkan aturan terse but. Sebagianbesar karyawan mengeluhkan rasa risihketika menggunakan sarung tangan sehinggamalah dirasa mengurangi produktivitas.Selain latar belakang pendidikan karyawanyang kurang juga belum adanya upayakhusus dari manajemen untuk memberikanpenyuluhan mengenai keselamatan kerja.

    Uraian tadi menggambarkan bahwadengan tidak dimilikinya sertifikat ISO 9000oleh PT. BAS menyebabkan tidak adanyakomitmen pimpinan terhadap SistemManajemen Lingkungan dan KeselamatanKerja.

    KESIMPULAN

    Adanya komitmen manajemen danketeraturan sistem seperti yang disyaratkanuntuk mendapatkan sertifikat ISO 9000mampu mendorong industri untukmelaksanakan dengan baik ProgramPengelolaan Limbah sebagai bagian dariSistem Manajemen Lingkungan yangdimiliki. Adanya sertifikasi ISO 9000diyakini mampu mendorong kesadaranindustri untuk melakukan perbaikan secaraterus menerus, termasuk dalam rangkameningkatkan kapasitas instalasi pengolahanlimbahnya.

    UCAPAN TERIMA KASIH.

    Terima kasih saya ucapkan bagi paramahasiswa KKN PPM UGM 2008 di

    Sitimulyo, Piyungan, Bantul, khususnyabagi kelompok Sosial Budaya danPeningkatan Produksi, atas dukungan datadan informasinya.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. CHATAB, N., 1996. PanduanPenerapan dan Sertijikasi SistemManajemen Mutu, PT. Elex MediaComputindo, Jakarta.

    2. GASPERSZ, V, 2003, ISO 9001:2000and Continual Quality Improvement, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

    3. HARDJOSOEDARMO, S.,Dasar-Dasar Total

    Management, Andi, Yogyakarta.4. KUHRE, W. LEE, 1996. Sertijikasi ISO

    1400/: Sistem Manajemen Lingkungan,Prenhallindo, Jakarta.

    5. ROTHERY, BRIAN, 1996. SistemManajemen Lingkungan: ISO 14000, PT.Pustaka Binaman Press indo, Jakarta.