Isis spp.) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA...

10
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR XXX /KEPMEN-KP/2019 TENTANG PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN PENUH BAMBU LAUT (Isis spp.) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjaga dan menjamin keberadaan dan ketersediaan Bambu Laut (Isis spp.) yang telah mengalami penurunan populasi serta berdasarkan rekomendasi Kepala Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) selaku Pelaksana Harian Otoritas Keilmuan Nomor: B- 3318/IPH.1/KS.02.04/IX/2019 Tanggal 6 September 2019 hal Rekomendasi Perlindungan Bambu Laut (Isis spp.), perlu dilakukan perlindungan penuh terhadap bambu laut (Isis spp.); b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Bambu Laut (Isis spp.); Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah

Transcript of Isis spp.) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA...

Page 1: Isis spp.) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …jdih.kkp.go.id/bahanrapat/bahanrapat_02102019100831.pdf(zooxanthellae) yang hidup bersimbiosis di dalam jaringan polip. 3.Koloni Isis

KEPUTUSAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR XXX /KEPMEN-KP/2019

TENTANG

PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN PENUH

BAMBU LAUT (Isis spp.)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjaga dan menjamin

keberadaan dan ketersediaan Bambu Laut (Isis spp.)

yang telah mengalami penurunan populasi serta

berdasarkan rekomendasi Kepala Pusat Penelitian

Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

selaku Pelaksana Harian Otoritas Keilmuan Nomor: B-

3318/IPH.1/KS.02.04/IX/2019 Tanggal 6 September

2019 hal Rekomendasi Perlindungan Bambu Laut (Isis

spp.), perlu dilakukan perlindungan penuh terhadap

bambu laut (Isis spp.);

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan

Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Penetapan

Status Perlindungan Penuh Bambu Laut (Isis spp.);

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang

Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah

Page 2: Isis spp.) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …jdih.kkp.go.id/bahanrapat/bahanrapat_02102019100831.pdf(zooxanthellae) yang hidup bersimbiosis di dalam jaringan polip. 3.Koloni Isis

-2-

diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 5073);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang

Konservasi Sumber Daya Ikan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 134,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4779);

3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

4. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang

Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden

Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan atas

Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang

Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 5);

5. Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 1978 tentang

Pengesahan Convention on International Trade in

Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES);

6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

35/PERMEN-KP/2013 tentang Tata Cara Penetapan

Status Perlindungan Jenis Ikan (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1505);

7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik

Indonesia Nomor 6 Tahun 2017 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor

220), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7/PERMEN-

Page 3: Isis spp.) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …jdih.kkp.go.id/bahanrapat/bahanrapat_02102019100831.pdf(zooxanthellae) yang hidup bersimbiosis di dalam jaringan polip. 3.Koloni Isis

-3-

KP/2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2018 Nomor 317);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

TENTANG PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN PENUH

BAMBU LAUT (Isis spp.)

KESATU : Menetapkan Bambu Laut (Isis spp.) sebagai jenis ikan yang

dilindungi dengan deskripsi sebagaimana tersebut dalam

Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Keputusan Menteri ini.

KEDUA : Perlindungan Bambu Laut (Isis spp.) sebagaimana

dimaksud diktum KESATU dengan status perlindungan

penuh pada seluruh siklus hidup dan/atau bagian-bagian

tubuhnya.

KETIGA : Pengecualian terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud

pada diktum KEDUA diperbolehkan untuk kegiatan

penelitian dan pengembangan.

KEEMPAT : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 2019

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

REPUBLIK INDONESIA,

SUSI PUDJIASTUTI

Page 4: Isis spp.) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …jdih.kkp.go.id/bahanrapat/bahanrapat_02102019100831.pdf(zooxanthellae) yang hidup bersimbiosis di dalam jaringan polip. 3.Koloni Isis

-4-

LAMPIRAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR /KEPMEN-KP/2019

TENTANG

PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN PENUH BAMBU

LAUT (Isis spp.)

DESKRIPSI BAMBU LAUT (Isis spp.)

A. Klasifikasi Bambu Laut (Isis spp.)

Kingdom : Animalia

Phylum : Cnidaria

Class : Anthozoa

Sub Class : Octocorallia

Ordo : Alcyonacea

Sub Ordo : Calcaxonia

Family : Isididae

Genus : Isis

Species : Isis spp.

Nama Umum : Sea fan

Nama Lokal : Bambu laut, Patah tulang, Sariawan, Karang

bambu, Lappa-lappa (Sulawesi Selatan, Sulawesi

Tengah, Sulawesi Tenggara).

Page 5: Isis spp.) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …jdih.kkp.go.id/bahanrapat/bahanrapat_02102019100831.pdf(zooxanthellae) yang hidup bersimbiosis di dalam jaringan polip. 3.Koloni Isis

-5-

B. Gambar Bambu Laut (Isis spp.)

Bambu laut (Isis spp.) di alam

Bambu laut (Isis spp.) di alam

Page 6: Isis spp.) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …jdih.kkp.go.id/bahanrapat/bahanrapat_02102019100831.pdf(zooxanthellae) yang hidup bersimbiosis di dalam jaringan polip. 3.Koloni Isis

-6-

Bambu laut (Isis spp.) kondisi basah

Bambu laut (Isis spp.) kondisi basah

Page 7: Isis spp.) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …jdih.kkp.go.id/bahanrapat/bahanrapat_02102019100831.pdf(zooxanthellae) yang hidup bersimbiosis di dalam jaringan polip. 3.Koloni Isis

-7-

Bambu laut (Isis spp.) kondisi kering

Bambu laut (Isis spp.) kondisi kering

Page 8: Isis spp.) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …jdih.kkp.go.id/bahanrapat/bahanrapat_02102019100831.pdf(zooxanthellae) yang hidup bersimbiosis di dalam jaringan polip. 3.Koloni Isis

-8-

C. Deskripsi Jenis Bambu Laut (Isis spp.)

1. Koloni bambu laut (Isis spp.) umumnya berbentuk seperti pohon, bercabang

dengan percabangan vertikal, lebih menyerupai bidang datar seperti kipas.

Namun pola percabangan dapat juga tidak beraturan seperti semak.

2. Warna koloni kuning cerah, kuning kehijauan atau coklat muda. Warna

koloni ini dipengaruhi oleh kandungan pigmen dari alga uniseluler

(zooxanthellae) yang hidup bersimbiosis di dalam jaringan polip.

3. Koloni Isis spp. kelihatan mirip dengan koloni kelompok akar bahar

Rumpella sp., terutama pertumbuhan yang seperti semak dan permukaan

koloni yang halus. Perbedaannya, Isis spp. memiliki percabangan yang

cenderung ke arah kanan, dan ujung atas koloni yang melengkung seperti

busur.

4. Ukuran dan bentuk cabang-cabang Isis spp. lebih pendek dengan ujung

cabang lebih bulat, sedangkan Rumpella sp. memiliki cabang yang agak

panjang.

5. Tekstur tubuh dan koloni Isis spp. agak kaku dan hanya sedikit bergoyang

bila kena ombak, sedangkan Rhumpella sp. lebih lentur dan melambai-

lambai bila datang arus atau ombak.

6. Isis spp. memiliki kerangka internal yang kokoh yang terdiri dari zat gorgonin

yang dibalut oleh lapisan koensim sebagai tempat tumbuhnya polip (individu

hewan karang). Jika bagian lapisan koensim dibuka maka terlihat kerangka

axis (kerangka dalam zat tanduk) yang mempunyai ciri khas yaitu

bersegmen dan berwarna putih (internodus) diselingi warna coklat

kehitaman (nodus) yang kelihatan seperti sendi. Bagian nodus ini

merupakan titik tumbuh cabang-cabang yang baru.

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

REPUBLIK INDONESIA,

SUSI PUDJIASTUTI

Page 9: Isis spp.) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …jdih.kkp.go.id/bahanrapat/bahanrapat_02102019100831.pdf(zooxanthellae) yang hidup bersimbiosis di dalam jaringan polip. 3.Koloni Isis

-9-

Page 10: Isis spp.) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA …jdih.kkp.go.id/bahanrapat/bahanrapat_02102019100831.pdf(zooxanthellae) yang hidup bersimbiosis di dalam jaringan polip. 3.Koloni Isis

LIPI

LEMBAGAILMU PENGETAHUAN INDONESIA

(INDONESIAN INSTITUTE OF SCIENCES)PUSAT PENELITIAN BIOLOGI

(RESEARCH CENTER FOR BIOLOGY)Cibinong Science Center, Jl. Raya Jakarta - Bogor KM. 46 Cibinong 16911

Telp. (+62 21) 87907636 - 87907604, Fax. 87907612Website : www.biologi.lipi.go.id

international6NI ISO 9001:2016 Caniflcals 0 VCI-CVS K1

Nomor : /IPH.1/KS.02.04/IX/2019

Lamp. : -Perihal : Rekomendasi Ilmiah Perlindungan Bambu Laut (Isis spp.)

Yth.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang LautKementerian Kelautan dan Perikanan

Jl. Medan Merdeka Timur Nomor 16

Jakarta 10110, Kotak Pos 4130 JKP 10041Fax: (021)3520357

Cibinong, 6 September 2019

Menanggapi surat Bapak No. 623/DJPRLWII/2019 tanggal 3 Juli 2019, perihal permohonanrekomendasi ilmiah perlindungan Bambu Laut {Isis spp.), kami merekomendasikan Bambu Laut {Isisspp.) ditetapkan sebagai jenis ikan yang dilindungi penuh, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

1. Sebaran jenis Bambu Laut {Isis spp.) sangat jarang dijumpai dan pada umumnya dalam jumlah yangtidak berlimpah. Jenis tersebut lebih banyak dijumpai pada perairan Indonesia bagian timur.

2. Teknik pengambilan Bambu Laut {Isis spp.) bersifat destruktif, karena diambil dalam bentuk koloniutuh sehingga dapat memutuskan regenerasi jenis tersebut.

3. Laju pertumbuhan relatif lambat, untuk mencapai ukuran komersil diperlukan setidaknya 5-6 tahun.Sementara itu, usaha budidaya Bambu Laut {Isis spp.) belum memberikan hasil yang maksimal.

4. Selama ini nilai jualnya di tingkat nelayan rendah sehingga hams dipanen dalam jumlah yang besar.Hal ini kurang sebanding dengan dampak kerusakan lingkungan yang terjadi pada saatpengambilannya.

5. Hasil studi kajian dari KKP tahun 2019 yang tertuang dalam Dokumen Analisis Kebijakan TindakLanjut Berakhimya Masa Berlaku KEPMEN KP Nomor 46/KEPMEN-KP/2014 tentang PenetapanStatus Perlindungan Terbatas Bambu Laut {Isis spp.).

Demikian rekomendasi ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkanterima kasih.

Pit. Ke

Tembusan, Yth.1. Sekretaris Utama-LIPI

2. Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati-LlPI3. Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian-LIPI4. Kepala Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI5. Kepala Bidang Zoologi, Puslil Biologi-LIPI6. Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Puslit Biologi-LIPI7. Koordinator Kerja Sama, Puslit Biologi-LIPI8. Sekrelariat CITES, Puslit Biologi-LIPI

Biologi-LIPIHarian

Indonesia

ijo Rahajoe