Makalah tentang ISIS

26
MAKALAH GERAKAN ISIS DAN PROSPEK PERSATUAN KAUM MUSLIMIN” Ditujukan Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam dalam Hubungan Internasional Di susun Oleh : Syahid Faisal Kamal (44311002) PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULSTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

description

ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Islam dalam Hubungan Internasional

Transcript of Makalah tentang ISIS

Page 1: Makalah tentang ISIS

MAKALAH

“GERAKAN ISIS DAN PROSPEK PERSATUAN KAUM MUSLIMIN”

Ditujukan Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam dalam Hubungan Internasional

Di susun Oleh :

Syahid Faisal Kamal (44311002)

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULSTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2015

Page 2: Makalah tentang ISIS

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Keberadaan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq

and Syria (ISIS) cukup mengusik kita. Upaya kelompok ini membentuk kekhalifahan

dengan cara menaklukkan kota dan membunuh sesama manusia secara sadis, serasa

begitu dekat. Kedekatan karena rasa kemanusiaan kita terguncang, sama seperti saat

menyaksikan ibu dan anak-anak di jalur Gaza tewas mengenaskan karena peluru Israel.

     ISIS memang jauh secara geografis, tetapi boleh jadi secara ideologis mereka dekat

dengan kita, negara yang dalam dua windu terakhir mendapati kelompok-kelompok

militan beraksi dalam bentuk bom bunuh diri. Latar belakang inilah yang seharusnya

membuat fenomena ISIS tidak bisa dianggap remeh. Pemerintah wajib mewaspadai

tumbuhnya bibit-bibit radikalisme yang berpotensi memecah belah persatuan dan

kesatuan bangsa.

      ISIS adalah kelompok militan yang berhasil membangun kekuatan militernya.

Mereka mulai diperhitungkan setelah berhasil menguasai Kota Raqqa di Suriah pada

2013. Lalu, ISIS mengejutkan dunia ketika pada Juni lalu berhasil menguasai Mosul, kota

kedua terbesar di Irak.

         Berbagai versi muncul berkait sumber dana gerakan ini serta negara mana saja yang

membesarkannya. Ada yang menyebut dari Arab sendiri, tetapi ada juga yang

mengabarkan dari negara barat.

       Apakah ISIS sebagai boneka atau benar-benar sebuah gerakan murni dari kelompok

militan belum jelas benar. Yang pasti imbas keberadaannya dengan cepat menyebar

keseluruh dunia termasuk Indonesia.

1

Page 3: Makalah tentang ISIS

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.1 ISIS (Islamic State of Iraq and Syria/ Negara Islam Irak dan Suriah)

Pergerakan yang dikenal juga dengan sebutan ISIS adalah sebuah organisasi yang

memiliki tujuan mendirikan negara Islam. Gerakan ini awal mulanya lahir di wilayah

Timur Tengah yang dipimpin oleh Abu Bakr al-Baghdadi. Tujuan dari pergerakannya

saat saat ini adalah, menaklukkan dan menyatukan wilayah Suriah, Irak, Mesir, Lebanon,

Jordania, dan Israel menjadi negara kesatuan di bawah bendera khilafah, sebuah kerajaan

yang menerapkan hukum Islam secara penuh dalam menjalankan pemerintahan negara.

Bukan tidak mungkin, penaklukkan – penaklukkan  akan dilanjutkan ke seluruh penjuru

dunia.

Dalam perekrutan anggota, pergerakan Islam fundamental tersebut mengambil

orang-orang yang memiliki pemahaman sama dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Pernah ada sebuah video yang beredar di media sosial, seorang Warga Negara Indonesia

(WNI) yang mengaku bernama Abu Muhammad al Indonesi mengajak orang Islam

Indonesia untuk ikut memperjuangkan berdirinya negara Islam dengan bergabung dengan

pergerakannya. Bukan hanya dari Indonesia, pergerakan yang identik dengan kostum

hitam ini juga memiliki anggota dari Australia.

Kelompok ini dalam bentuk aslinya terdiri dari dan didukung oleh berbagai

kelompok pemberontak Sunni, termasuk organisasi-organisasi pendahulunya seperti

Dewan Syura Mujahidin dan Al-Qaeda di Irak (AQI), termasuk kelompok pemberontak

Jaysh al-Fatiheen, Jund al-Sahaba, Katbiyan Ansar Al-Tawhid wal Sunnah dan Jeish al-

Taiifa al-Mansoura, dan sejumlah suku Irak yang mengaku Sunni.

2

Page 4: Makalah tentang ISIS

ISIS dikenal karena memiliki interpretasi atau tafsir yang keras pada Islam dan

kekerasan brutal seperti bom bunuh diri, dan menjarah bank1. Target serangan ISIS

diarahkan terutama terhadap Muslim Syiah dan Kristen2. Pemberontak di Irak dan Suriah

ini telah menewaskan ribuan orang. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan

lebih dari 2.400 warga Irak yang mayoritas warga sipil tewas sepanjang Juni 2014.

Jumlah korban tewas ini merupakan yang terburuk dari aksi kekerasan di Irak dalam

beberapa tahun terakhir. Aksi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ini telah menyebabkan

tak kurang dari 30.000 warga kota kecil di timur Suriah harus mengungsi.

Tokoh Sentral di Balik Militan ISIS adalah Abu Bakar al-Baghdadi.3 Di bawah

kepemimpinannya, ISIS menyatakan diri untuk bergabung dengan Front Al Nusra,

kelompok yang menyatakan diri sebagai satu-satunya afiliasi Al-Qaidah di Suriah. ISIS

memiliki hubungan dekat dengan Al-Qaeda hingga tahun 2014. Namun karena misi

berbelok dari misi perjuangan nasional dengan menciptakan perang sektarian di Irak dan

Suriah dan penggunaan aksi-aksi kekerasan, Al-Qaidah lalu tidak mengakui kelompok ini

sebagai bagian darinya lagi. Abu Bakar al-Baghdadi bahkan bersumpah untuk memimpin

penaklukan Roma,4 yaitu ibukota agama Nasrani-Katolik, tepatnya Kota Vatikan yang

terletak di tengah kota Roma, Italia.Pemimpin militan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi ini

juga menyerukan umat Islam untuk tunduk kepadanya.

2.1.2 Sejarah ISIS

ISIS sebelumnya adalah bagian dari Al-Qaidah. Dibawah kepemimpinan Abu

Bakar al-Baghdadi ISIS sempat menyatakan diri bergabung dengan Front Al Nusra,

kelompok yang menyatakan diri sebagai satu-satunya afiliasi Al-Qaidah di Suriah.

1 ISIS Jarah Rp 5 Triliun dari Berbagai Bank di Mosul. kompas.com diakses 18 Januari 20152 ISIS memburu orang-orang non-Sunni dan kelompok yang berlawanan dengannya. BBC Indonesia, Diakses 18 Januari 20153 Abu Bakar al-Baghdadi adalah Tokoh Sentral di Balik Militan ISIS, Tempo.co Diakses 18 Januari 20154 Abu Bakar al-Baghdadi bersumpah untuk memimpin penaklukan Roma dan mengundang umat Muslim untuk berperang bersama ISIS di seluruh dunia. Kompas.com Diakses 18 Januari 2015

Page 5: Makalah tentang ISIS

Namun karena metode ISIS/ISIL dianggap bertentangan dengan Al-Qaidah lantaran telah

berbelok dari misi perjuangan nasional dengan menciptakan perang sektarian di Irak dan

Suriah, ISIS dianggap tidak lagi sejalan dengan Al-Qaidah.] Sebagai balasannya, Front

Al-Nusra lalu melancarkan serangan perlawanan terhadap ISIS/ISIL guna merebut

kembali kontrol atas Abu Kamal, wilayah timur Suriah yang berbatasan dengan Irak.

Namun karena kebrutalan dan ambisi dari ISIS yang tidak segan melakukan penyiksaan

bahkan pembunuhan terhadap para penentangnya, ISIS bisa menguasai sebagian besar

wilayah Irak. Bahkan dibawah kepemimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi ISIS

mendeklarasikan Negara Islam di sepanjang Irak dan Suriah dan juga menyatakan Al-

Baghdadi akan menjadi pemimpin bagi umat muslim di seluruh dunia.

Pada 15 Mei 2010 diangkatlah pemimpin baru yaitu Abu Bakar Al-Baghdadi

untuk menggantikan Abu Umar Al Baghdadi yang telah meninggal. Seiring dengan

Revolusi di Jazirah Arab yang dikenal dengan Musim Semi Arab dalam menumbangkan

para diktator seperti yang terjadi di Tunisia, Libya dan Mesir, maka terjadi pula revolusi

di Suriah, hanya saja demonstrasi rakyat di Suriah disambut dengan kekerasan dari

Tentara Presiden Bashar Assad. Akibatnya Rakyat Suriah melakukan perlawaan dalam

kelompok-kelompok bersenjata. Kelompok-kelompok ini dibantu oleh para pejuang dari

luar negeri termasuk dari Negara Islam Irak. Dan ketika kelompok-kelompok pejuang

rakyat Suriah ini akhirnya mampu membebaskan beberapa kota termasuk wilayah

perbatasan dengan Irak maka menyatulah beberapa kota di Irak dan di Suriah dalam

kontrol Negara Islam Irak.

ISIS dianggap lebih berbahaya ketimbang Al-Qaidah karena mempunyai ribuan

personel pasukan perang, yang siap mendeklarasikan perang terhadap mereka yang

dianggap bertentangan atau menentang berdirinya negara Islam. Mereka menjadi

kekuatan politik baru yang siap melancarkan serangan yang jauh lebih brutal daripada Al-

Qaidah. Gerakan revolusi yang mulanya mempunyai misi mulia untuk menggulingkan

rezim otoriter ini berubah menjadi tragedi. ISIS menjadi sebuah kekuatan baru yang siap

melancarkan perlawanan sengit terhadap rezim yang berkuasa yang dianggap tidak

Page 6: Makalah tentang ISIS

mampu mengemban misi terbentuknya negara Islam. Ironisnya, mereka mengabsahkan

kekerasan untuk menindas kaum minoritas dan menyerang rezim yang tidak sejalan

dengan paradigma negara Islam. ISIS menjadi kekuatan politik riil dengan ideologi yang

jelas dan wilayah yang diduduki dengan cara-cara kekerasan.

Pada Maret 2014 wilayah yang telah dikontrol oleh Negara Islam Irak dan Suriah

meliputi sekitar 400.000 km2 yang berarti lebih luas dari beberapa negara Arab seperti

Qatar, Emirat Arab, Bahrain, Yaman, Lebanon dan lain-lain. Pada kota-kota yang

berhasil dikuasai Negara Islam Irak dan Syam menyediakan fasilitas umum meliputi

penyediaan listrik, transportasi, sekolah dengan buku-bukunya, kegiatan ekonomi seperti

pasar, toko, pabrik roti, layanan internet, media (koran), pengadilan dan pengamanan dari

kriminalitas.

 

Tidak seperti di wilayah Irak, maka di wilayah Syuriah ISIS terlibat konflik

dengan kelompok pejuang Suriah lain seperti Jabhat An Nusrah, Jabhah Islamiyah, Ahrar

AS Syam dan lain-lain. Untuk meredakan konflik antar kelompok pejuang Suriah ini

kemudian para ulama yang dianggap netral menggelar inisiatif untuk membentuk

mahkamah syariah. Tetapi inisiatif ini tidak berjalan karena ISIS menolak pembentukan

mahkamah syariah. 

           Akibat dari penolakan ini dan karena statemen-statemen ISIS yang menyatakan

bahwa kelompok-kelompok lain sebagai kafir (takfiri), maka kelompok lainnya

menganggap ISIS sebagai khawarij. Sehingga para ulama membagi konflik di Suriah ini

menjadi 3 pertentangan aliran yaitu Syiah (dari pemerintah pimpinan Presiden Bashar

Assad) kemudian kelompok Khawarij (ISIS) dan kelompok Ahlussunnah waljamaah

(dari kelompok pejuang Syuriah lainnya seperti Jabhat An Nusra, Ahrar As Syam, Jabhah

Islamiyah dan lain-lain).

Dari awal sampai pada pembentukan negara Islam murni telah menjadi salah satu

tujuan utama dari ISIS. Menurut wartawan Sarah Birke, salah satu "perbedaan yang

Page 7: Makalah tentang ISIS

signifikan" antara Front Al-Nusra dan ISIS adalah bahwa ISIS "cenderung lebih fokus

pada membangun pemerintahan sendiri di wilayah yang ditaklukkan". Sementara kedua

kelompok berbagi ambisi untuk membangun sebuah negara Islam, ISIS dengan "jauh

lebih kejam ... melakukan serangan sektarian dan memaksakan hukum syariah secara

segera". ISIS akhirnya mencapai tujuannya pada tanggal 29 Juni 2014, ketika itu dihapus

"Irak dan Levant" dari namanya, dengan mulai menyebut dirinya sebagai Negara Islam,

dan menyatakan wilayah okupasi di Irak dan Suriah sebagai kekhalifahan baru.

Pada tanggal 4 Juli 2014, Persatuan Ulama Muslim Se-Dunia (IUMS), yang

dipimpin oleh Syaikh Yusuf Qaradhawi, mengeluarkan pernyataan bahwa deklarasi

khilafah yang dilakukan ISIS untuk wilayah di Irak dan Suriah tidak sah secara syariah

Islam.

Pada pertengahan 2014, kelompok ini merilis sebuah video berjudul "The End of

Sykes-Picot" berbahasa Inggris kebangsaan Chili bernama Abu Safiya. Video ini

mengumumkan niatan kelompok ini untuk menghilangkan semua perbatasan modern

antara negara-negara Islam Timur Tengah, khususnya mengacu pada perbatasan yang

ditetapkan oleh Perjanjian Sykes-Picot selama Perang Dunia I.

2.1.3 Ideologi dan Kepercayaan ISIS

ISIS adalah kelompok ekstremis yang mengikuti ideologi garis keras Al-Qaidah

dan menyimpang dari prinsip-prinsip jihad.5 Seperti al-Qaeda dan banyak kelompok jihad

modern lainnya, ISIS muncul dari ideologi Ikhwanul Muslimin, kelompok Islam pertama

di dunia pada tahun 1920-an di Mesir. ISIS mengikuti ekstrim anti-Barat yang

menurutnya sebagai penafsiran Islam, mempromosikan kekerasan agama dan

menganggap mereka yang tidak setuju dengan tafsirannya sebagai kafir dan murtad.

5 Islamic State". Australian National Security. Australian Government. Diakses 18 Januari 2015.

Page 8: Makalah tentang ISIS

Secara bersamaan, ISIS (sekarang IS) bertujuan untuk mendirikan negara Islam Salafi

yang berorientasi di Irak, Suriah dan bagian lain dari Syam.

Ideologi ISIS berasal dari cabang Islam modern yang bertujuan untuk kembali ke

masa-masa awal Islam, menolak "inovasi" dalam agama yang mereka percaya telah

"korup" dari semangat aslinya. Mereka mengutuk kekhalifahan terakhir dan kekaisaran

Utsmaniyah (Ottoman Empire; sekarang Republik Turki) karena menyimpang dari apa

yang mereka sebut sebagai Islam murni dan karenanya telah berusaha untuk membangun

kekhalifahan sendiri. Namun, ada beberapa komentator Sunni, Zaid Hamid, misalnya,

dan bahkan Salafi dan mufti jihad seperti Adnan al-Aroor dan Abu Basir al-Tartusi, yang

mengatakan bahwa ISIS dan kelompok teroris yang terkait tidak mempresentasikan Sunni

sama sekali, tapi menuduh Khawarij bidah yang melayani agenda kekaisaran anti-Islam.

Salafi seperti ISIS percaya bahwa hanya otoritas yang sah dapat melakukan

kepemimpinan jihad, dan bahwa prioritas pertama atas pertempuran di daerah lain,

seperti berperang melawan negara-negara non-Muslim, adalah sebagai pemurnian

masyarakat Islam. Misalnya, ketika memandang konflik Israel-Palestina, karena ISIS

menganggap kelompok Sunni Palestina Hamas sebagai murtad yang tidak memiliki

kewenangan yang sah untuk memimpin jihad, mereka anggap melawan Hamas sebagai

langkah pertama sebelum menuju konfrontasi dengan Israel.

2.1.4 Manajemen dan Strategi ISIS

1. Pusat Manajemen Pelayanan Publik

Negara Islam Irak dan Suriah mendirikan satu lembaga pusat khusus yang

membawahi berbagai aktivitas Negara terkait pelayanan publik. Departemen itu bernama

“Al Idaaroh Al Islaamiyyah lil Khidmati al ‘Aammah” atau yang berarti “Administrasi

Islami Untuk Pelayanan Publik”, dengan dikepalai oleh seorang Direktur bernama Abu

Jihad asy Syami. Kantor Al Idaaroh Al Islamiyyah menyediakan semua layanan

Page 9: Makalah tentang ISIS

kebutuhan dasar bagi warga dan kebutuhan umum lain seperti air, listrik, tepung

(sembako), perawatan fasilitas umum, kebersihan lingkungan jalur komunikasi, sampai

transportasi umum.Dalam penyediaan listrik dan saluran komunikasi, Al Idarooh Al

Islamiyyah merilis daftar tarif listrik hingga batas maksimal serta tarif internet dengan

harga murah.Al Idarooh Al Islamiyyah sudah bekerja di hampir seluruh penjuru negeri,

terutama Suriah Utara yang menjadi basis terkuat Negara Islam Irak dan Syam.

2. Keuangan

Sebuah studi dari 200 dokumen -surat pribadi, laporan pengeluaran dan daftar

nama- diambil dari keanggotaan Al-Qaeda di Irak dan Negara Islam Irak yang dilakukan

oleh RAND Corporation pada tahun 2014. Ditemukan bahwa dari tahun 2005 sampai

2010, sumbangan dari luar hanya sebesar 5% dari anggaran operasional kelompok,

dengan sisanya di dapat di Irak. Dalam periode waktu yang diteliti, pos-pos yang

diperlukan untuk mengirim hingga 20% adalah pendapatan hasil dari penculikan,

pemerasan dan kegiatan lainnya ke tingkat berikutnya dari pemimpin kelompok itu.

Komandan tingkat tertinggi kemudian akan mendistribusikan dana untuk pos-pos

provinsi atau lokal yang sedang dalam kesulitan atau membutuhkan uang untuk

melakukan serangan. Catatan menunjukkan bahwa Negara Islam Irak tergantung pada

uang tunai anggota dari Mosul, yang kepemimpinan digunakan untuk menyediakan dana

tambahan untuk berjuang secara militan di Diyala, Salahuddin dan Baghdad.

Pada pertengahan 2014, intelijen Irak mengorek informasi dari operasi ISIS yang

mengungkapkan bahwa organisasi memiliki aset senilai US $ 2 miliar, menjadikannya

kelompok jihad terkaya di dunia.6 Sekitar tiga perempat dari jumlah ini dikatakan

diwakili oleh aset yang disita setelah kelompok mengambil Mosul pada bulan Juni 2014,

termasuk mungkin US $ 429.000.000 dijarah dari bank sentral Mosul, serta jutaan

tambahan dan sejumlah besar emas batangan yang dicuri dari bank lain di Mosul.

6 ISIS Jadi Kelompok Teroris Terkaya Dunia. Republika.co.id. Diakses tanggal 18 januari 2015

Page 10: Makalah tentang ISIS

ISIS secara rutin melakukan pemerasan, dengan menuntut uang dari sopir truk

dan mengancam akan meledakkan bisnis, misalnya. Merampok bank dan toko emas telah

menjadi sumber pendapatan lain. Kelompok ini secara luas dilaporkan telah menerima

dana dari pendonor swasta di negara-negara Teluk, baik Iran dan Perdana Menteri Irak

Nouri al-Maliki menuduh Arab Saudi dan Qatar telah mendanai ISIS, meskipun tidak

dilaporkan ada bukti bahwa hal ini terjadi.

Kelompok ini juga diyakini menerima dana yang cukup besar dari operasinya di

Timur Suriah, di mana ia telah mengkomandoi ladang minyak dan terlibat dalam

menyelundupkan bahan baku dan artefak arkeologi. ISIS juga menghasilkan pendapatan

dari produksi minyak mentah dan menjual tenaga listrik di Suriah utara. Beberapa listrik

ini kabarnya dijual kembali kepada pemerintah Suriah.

3. Peralatan

ISIS telah menggunakan rudal Stinger ke udara, M198 howitzer, senjata DShK

yang dipasang pada truk, senjata anti-pesawat, tembak dorong otomatis dan setidaknya

satu rudal Scud.

Ketika ISIS menaklukan Mosul pada bulan Juni 2014, mereka menyita sejumlah

helikopter Blackhawk UH-60 dan pesawat kargo yang ditempatkan di sana. Namun,

menurut Peter Beaumont dari The Guardian, tampaknya tidak mungkin bahwa ISIS akan

mampu menempatkan mereka.

ISIS menangkap bahan nuklir dari Mosul University pada Juli 2014. Dalam sebuah surat

kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, duta PBB Irak, Mohamed Ali Alhakim

mengatakan bahwa bahan-bahan tersebut telah disimpan di universitas dan "dapat

digunakan dalam pembuatan senjata kenacuran massal". Ahli nuklir menganggap sebagai

ancaman signifikan. Juru bicara Badan Tenaga Atom Internasional Gill Tudor

mengatakan bahwa bahan-bahan yang disita adalah "kelas rendah dan tidak akan

menyajikan keselamatan, keamanan yang signifikan atau resiko proliferasi bagi nuklir".

Page 11: Makalah tentang ISIS

4. Propaganda dan media sosial

Kelompok ini juga dikenal dengan penggunaan efektif propaganda. Pada bulan

November 2006, tak lama setelah pembentukan Negara Islam Irak, kelompok mendirikan

Institut Produksi Media al-Furqan, yang memproduksi CD, DVD, poster, pamflet, dan

produk propaganda-web terkait. Outlet utama Media ISIS ini adalah I'tisaam Media

Foundation, yang dibentuk Maret 2013 dan mendistribusikan melalui Global Islamic

Media Front (GIMF). Pada tahun 2014, ISIS mendirikan Al Hayat Media Center, yang

menargetkan audiens Barat dan menghasilkan materi dalam bahasa Inggris, Jerman,

Rusia dan Perancis. Pada tahun 2014 juga meluncurkan Ajnad Media Foundation, yang

melantunkan nasyid jihad.

Penggunaan media sosial oleh ISIS telah dijelaskan oleh seorang pakar sebagai

"mungkin lebih mutakhir dari [bahwa] sebagian besar perusahaan AS". Secara teratur

mengambil keuntungan dari media sosial, khususnya Twitter, untuk menyebarkan pesan

melalui penyelenggaraan kampanye lewat hashtag, mendorong Tweets pada hashtags

populer, dan memanfaatkan aplikasi perangkat lunak yang memungkinkan propaganda

ISIS untuk didistribusikan ke akun pendukungnya. Komentar lain adalah bahwa "ISIS

lebih menekankan pada media sosial daripada kelompok-kelompok jihad lainnya. ...

Mereka memiliki kehadiran di media sosial yang sangat terkoordinasi." Meskipun media

sosial ISIS di Twitter secara teratur ditutup, mereka sering membuat kembali,

mempertahankan kehadirannya di online yang kuat. Kelompok ini telah berusaha untuk

merambah ke cabang situs media sosial alternatif, seperti Quitter, Friendica dan

Diaspora; Quitter dan Friendica, bagaimanapun, segera menghapus kehadiran ISIS dari

situs mereka.

5. Wilayah yang diklaim

Pada tanggal 13 Oktober 2006, kelompok ini mengumumkan pembentukan

Negara Islam Irak, yang mengklaim otoritas atas kegubernuran Irak di Baghdad, Anbar,

Diyala, Kirkuk, Salah al-Din, Ninawa, dan bagian dari Babil. Setelah 2013 ekspansi

Page 12: Makalah tentang ISIS

kelompok ke Suriah dan pengumuman Negara Islam Irak dan Levant, jumlah wilâyah-

provinsi-yang diakui meningkat menjadi 16. Selain tujuh wilâyah Irak, divisi Suriah,

sebagian besar berbaring sepanjang batas provinsi yang ada, yaitu Al Barakah, Al Kheir,

Al Raqqah, Al Badiya, Halab, Idlib, Hama, Damaskus dan Latakia.

Di Suriah, kursi kekuasaan ISIS berada di Kegubernuran Ar-Raqqah. Pemimpin

utama ISIS, termasuk Abu Bakr al-Baghdadi, diketahui telah mengunjungi ibukota

provinsi tersebut, Raqqah.

2.2 Prospek persatuan kaum muslimin

Sejak dideklarasikan oleh Amir Abu Bakar Al-Baghdadi, Daulah Islam Irak dan

Syam (Islamic State of Iraq and Sham) langsung menarik perhatian banyak kalangan.

Selain Jabhah An-Nushrah (JN), yang sebelumnya telah dicap oleh Amerika Serikat (AS)

sebagai organisasi teroris, ISIS dianggap sebagai kelompok yang berafiliasi dengan Al-

Qaidah (AQ).

         Deklarasi tersebut berisi pernyataan Al-Baghdadi yang menggabungkan antara

Daulah Islam Irak dan Jabhah An-Nushrah pada April lalu, banyak tulisan dan artikel

Barat yang menyoroti ISIS dalam porsi lebih dibanding dengan fraksi-fraksi perlawanan

lainnya. Hal itu mungkin karena ISIS merupakan salah satu aliansi Al-Qaidah yang

memiliki kekuatan dan wilayah kontrol yang riil; ISIS bertujuan mengembalikan

Khilafah Islamiyah dan tidak sekedar mendirikan Daulah Islamiyah di Suriah; ISIS juga

berhasil sebagai daya tarik mujahidin asing dari berbagai negara untuk bergabung ke

Suriah yang diwadahi dalam Katibah Muhajirin; ISIS berhasil mencatat beberapa

kemenangan besarnya terutama sebagai aktor utama dalam merebut Pangkalan Militer

Minakh di Provinsi Aleppo pada Agustus lalu; dan yang terpenting adalah ISIS telah

mengambil pelajaran dari kesalahannya di Irak dan berhasil merebut hati dan pikiran

penduduk setempat.

Page 13: Makalah tentang ISIS

Terkait deklarasi Khilafah oleh ISIS (Islamic State Iraq-Syuriah), secara aktual

telah melahirkan pandangan antara pro dan kontra ditengah umat Islam dengan alasan

dan argumentasi (hujjah) masing-masing. Polarisasi yang terjadi di kawasan Timur

Tengah resonansinya juga sampai ke Indonesia. Sebagian umat Islam yang berafiliasi di

berbagai gerakan Islam mensikapi secara beragam terkait keberadaan ISIS.

Sejarah mencatat di atas kepemimpinan seorang khilafah, terdapat keamanan,

kedamaian dan ketenangan.Saat itu umat Islam hidup dalam satu ikatan Jamaatul

Muslimin, Kepemimpinan pertama umat ini dipegang oleh Rasulullah shallalhu’alaihi

wasallam, kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Abu Bakar r.a, Umar, Ustman, dan Ali.

Lalu dilanjutkan oleh khalifah-khalifah sesudahnya, sampai pada khilafah terakhir,

Khilafah Utsmaniyah, yang runtuh pada tahun 3 maret 1924.

Dan saat ini, di tengah kerinduan umat Islam untuk hidup di bawah payung

khilafah Islam, dan ini terbukti dengan munculnya banyak jamaah dan ormas islam yang

mengangkat isu penegakan Khilafah Islamiyah, seperti HTI, KHILAFATUL

MUSLIMIN, MMI, JAT dan yang lainnya.

Tiba-tiba umat dikagetkan dengan pengumuman berdirinya Khilafah Islamiyah di

Syam yang di deklarasikan oleh Daulah ISIS, sebagai pemimpin umat Islam di seluruh

dunia. Umat islam pun merespon dengen respon yang berbeda-beda, ada yang

mendukung dan ada yang bersikap tawaqquf dan tatsabbut sebagai sikap kehati-hatian.

Pendeklarasian Khilafah Islamiyah oleh ISIS adalah pendeklarasian secara

sepihak tanpa melalui pengangkatan oleh Ahlu Halli wal Aqdi baik itu dari tandzim-

tandzim jihad yang ada di Syam dan sekitarnya, dan ulama-ulama kaum Muslimin yang

telah dikenal luas. Bahwa pendeklarasian khilafah islamiyah oleh ISIS ditengah

terjadikonflik pertumpahan darah di antara mujahidin (antara ISIS dengan tandzim-

tandzim jihad lainya).

Page 14: Makalah tentang ISIS

Yang dalam kenyataanya ketika itu ISIS telah banyak menumpahkan darah

mujahidin yang berada di luar tandzim mereka yang tidak berbaiat dengan amir mereka

yang mereka sebut sebagai sahawat (musuh mereka baik dari kalangan kaum muslimin

maupun kafir).

Dan berkaitan dengan ini (menurut pandangan penulis), pendeklarasian khalifah

ISIS ini adalah tidak lebih sebagai sarana untuk melegitimasi sikap mereka yang sangat

gampang menumpahkan darah kaum muslimin (mujahidin syam), yang berselisih dengan

mereka. Bahwa sekalipun Daulah ISIS telah mengumumkan bahwa mereka tidak

mengkafirkan kaum Muslimin, ini adalah klaim yang masih perlu ditanyakan lagi

kebenarannya.

Karena pada kenyataanya banyak anggota-anggota Khalifah ISIS membuat

pernyataan yang sebaliknya. Ini sebagaimana telah disinggung oleh Syaikh Abu

Muhammad, Syaikh Abu Qatadah dan ulama-ulama lainya. Bahwa kebanyakan

pendukung Khilafah ISIS adalah orang-orang yang beraqidah ghuluw fi takfir, tidak

mengenal kehidupan berjamaah (apalagi daulah dan khilafah), mencela jihad dan

mujahidin dan ulama-ulama mujahidin.

Hal ini terbukti melalui rekaman ceramah-ceramah mereka yang sudah tersebar

luas di tengah aktifis islam. Tapi kenapa setelah munculnya khilafah ISIS ini mereka mau

hidup dalam lingkungan jama’ah (daulah/khilafah yang mereka klaim).

Bahwa kalau memang benar ISIS telah menjadi khilafah kaum muslimin, punya

daerah kekuasaan, memiliki senjata rampasan perang, di antaranya tank-tank dan rudal-

rudal yang canggih hasil rampasan perang sebagai mana yang diberitakan oleh media

mereka, lalu kenapa mereka bersikap dingin terhadap Israel yang telah membombardir

Palestina dengan roket dan pesawat tempurnya. Atau minimal mengecam serangan

tersebut. Ini membuktikan kebenaran sabda Rasulullah saw tentang Khawarij.

Page 15: Makalah tentang ISIS

  االوثان اهل يدعون االسالم اهل يقتلون

“Mereka membunuh umat islam dan membiarkan para penyembah berhala.” HR.Bukhari.

Bahwa keadaan Khilafah ISIS sama dengan keadaan para pendukungnya, yang

ketika Israel menyerang Palestina, justru mereka disibukkan dengan diskusi-diskusi dan

tanya jawab tentang apakah anggota Hamas atau Brigade al-Qasam ketika berperang

membela kaum Muslimini Palestina mati syahid atau mati kafir? Karena dalam

pandangan mereka anggota Hamas dan Brigade al-Qassam telah berperang di bawah

bendera organisasi syirik.

Page 16: Makalah tentang ISIS

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kekhalifahan Islam merupakan suatu dambaan bagi sebagian kaum muslimin di

seluruh dunia karna di dalam kepemimpinan khalifah Islam terdapat keamanan,

kedamaian dan ketenangan seperti yang sudah pernah terjadi pada masa ke khalifahan

dulu sebut saja pada masa kekhalifahan utsmani dimana islam mendapatkan

kejayaannya.Sebagian umat muslim merindukan kembali era tersebut dan di tengah

kerinduan akan ke khalifahan tersebut muncul suatu pergerakan yang mengatasnamakan

ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) mereka berdalih sebagai penurus ke khalifahan

Islam dan ingin menyatukan beberapa kawasan dalam pemerintahan Islam yang mereka

sebutkan. Akan tetapi di tengah fenomena keberadaan ISIS yang mendapat dukungan dari

simpatisan di berbagai negara tidak sedikit pula yang merugukan akan keberadaan ISIS

ini sebagai monopoli kepentingan Amerika Serikat, belum lagi cara yng dilakukan oleh

ISIS terhadap seseorang yang tidak sepaham dengan mereka dengan melakukan

pembunuhan, sampai dengan perampasan harta seperti tidak mencerminkan apa yang

sudah di ajarkan di dalam ajaran agama Islam yang dikenal sebagai agama yang cinta

damai dan penuh toleransi.

Dengan demikian penulis berpendapat bahwa keberadaan ISIS masih diragukan

tujuan dan latar belakang keberadaan organisasi ini, jika benar ISIS berpedoman untuk

menegakkan kepemimpinan Islam harusnya merekapun tidak semestinya berselisih dan

melakukan kekerasan sampai pembunuhan dengan sesama muslim akan tetapi seharusnya

mereka berusaha menyatukan semua muslim dan ikut memerangi kaum yang sudah

menindas kaum muslimin.

15

Page 17: Makalah tentang ISIS

3.2 Saran

Berdasarkan pemaparan yang di sampaikan di Bab sebelumnya penulis mempunyai

beberapa saran terkait fenomena keberadaan ISIS tersebut, yaitu :

1. Hendaknya kita selaku kamu muslimin cermat dan lebih teliti untuk menyikapi

keberadaan ISIS jangan hanya mendapatkan arus informasi dari satu arah saja

sehingga kita bisa menarik kesimpulan tentang organisasi tersebut.

2. Jika memang keberadaan ISIS untuk membela kepentingan islam seharusnya dia

tidak memerangi atau membunuh sesama kaum muslim, jauh lebih baik dia

menentang Israel yang telah menindas umat muslim di Palestina.

3. Umat islam diseluruh dunia hendaknya mengkaji lagi lebih dalam tentang

keberadaan ISIS ini sehingga diharapkan nantinya akan muncul suatu suara yang

bulat tentang ISIS sehingga kita bisa menyimpulkan dengan seksama tentang

motif keberadaan ISIS ini apakah benar-benar organisasi yang layak untuk di

dukung atau hanyalah kepentingan dari barat atau Amerika Serikat yang

memonopoli keberadaan ISIS untuk kepentingan politisnya seperti informasi yang

telah banyak diberitakan di media.

4. Ketegasan sikap dari pemerintah sangat penting, apa yang dinyatakan pemerintah

akan menjadi acuan dasar masyarakat dalam bersikap.

Page 18: Makalah tentang ISIS

DAFTAR PUSTAKA

http://syamina.org/syamina26-Prospek-Khilafah-dari-Suriah.html. Diakses pada 18

Januari 2015

http://id.wikipedia.org/wiki/Negara_Islam_Irak_dan_Syam. Diakses pada 18 Januari

2015

http://sp.beritasatu.com/home/jangan-remehkan-fenomena-isis/61306. Diakses pada 18

Januari 2015

http://www.tempo.co/read/news/2014/07/02/115589734/Sudah-2400-Warga-Irak-Tewas-

Akibat-Konflik-. Diakses pada 18 Januari 2015

www.nationalsecurity.gov.au/Listedterroristorganisations/Pages/IslamicState.aspx.

Diakses pada 18 Januari 2015

http://internasional.kompas.com/read/2014/07/07/09171601/

Lagi.30.000.Orang.Mengungsi.karena.ISIS. Diakses pada 18 Januari 2015

http://bola.liputan6.com/read/2164422/isis-tembak-13-suporter-piala-asia-2015. Diakses

pada 18 Januari 2015

http://adi-ingin-berbagi.blogspot.com/2014/08/fenomena-isis.html. Diakses pada 18

Januari 2015

http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,45-id,53693-lang,id-c,internasional-

t,Mengenal+Ideologi+ISIS+dan+Sepak+Terjangnya-.phpx. Diakses pada 18 Januari

2015

http://www.artikel.web.id/berita/siapakah-isis-sebenarnya-isis-adalah.html. Diakses pada

18 Januari 2015

Page 19: Makalah tentang ISIS

http://maarifinstitute.org/id/opini/134/isis-&-antisipasi-fenomena-jihad-global-#.VMB-

yCyhThk. Diakses pada 18 Januari 2015