Isi
-
Upload
obeth-gagu -
Category
Documents
-
view
557 -
download
1
Transcript of Isi
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
REMPEYEK KACANG TANAH
OLEH :
1. NUR AZIZAH (A1G012144)
2. NUR RASYIDAH (A1G012145)
3. ROBERT. TAUFAN GAGU (A1G012150)
DOSEN PENGAMPU :
DRS. ANZORI GUNAWAN, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat TYME, karena atas perlindunganNya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Industri pangan di Indonesia dari tahun ke tahun selalu berperan penting dalam
pembangunan industri nasional, perkembangan industri pangan ini ditandai oleh
berkembangnya beberapa jenis industri yang mengolah bahan baku yang berasal dari sektor
pertanian.
“Rempeyek kacang tanah” adalah salah satu produk yang dihasilka dari salah satu
hasil pertaniann Indonesia yaitu kacang tanah.
Dalam makalah ini kami menyajikan kepada pembaca, dosen, teman-teman
beberapa cara membuat rempeyek kacang tanah, simple but special (sederhana tetapi
istimewa). Dengan memanfaatkan SDA yang ada, SDM yang sudah dikembangkan adalah
kunci utama untuk menjadi pengusaha sukses.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen dan teman-teman,
singkatnya semua yang sempat membaca makalah ini.
Akhirnya, semoga bermanfaat.
Bengkulu, Maret 2014
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
i
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................
B. Rumusan Masalah .................................................................................................
C. Tujuan ...................................................................................................................
1
2
2
BAB II ISI
A. Profil Usaha ...........................................................................................................
B. Produk Usaha
.........................................................................................................
C. Proses Pembuatan Rempeyek ................................................................................
D. Sistem Pemasaran .................................................................................................
E. Hambatan Usaha ...................................................................................................
F. Struktur Organisasi Kelompok .............................................................................
G. Aspek Keuangan....................................................................................................
3
3
10
12
12
13
14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................
B. Saran ......................................................................................................................
15
15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
P E N D A H U L U A N
3
A. LATAR BELAKANG
Pada era orde baru, pemerintah sadar bahwa untuk memajukan bangsa dan negara,
peran serta masyarakat swasta harus dilibatkan secara serius. Oleh sebab itu
kewirausahaan mulai dikampanyekan, dengan berbagai penekanan bahwa lowongan kerja
tidak akan mampu menampung jumlah angkatan kerja yang dari tahun ke tahun semakin
membengkak. Lebih jauh para pengusaha kecil dibina dengan harapan bisa berkembang
menjadi tonggak tumpuan ekonomi di masa datang. Pengusaha besar diberi kemudahan,
karena merekalah sebagai the main actor (pelaku utama) yang mendukung tugas
pemerintah di sektor ekonomi. Dalam periode transisi dari alam birokrasi ke iklim bisnis
yang serba cepat, pacuan kewirausahaan menyebakan para pengusaha Indonesia
kedodoran pada segi-segi yang amat penting, diantaranya faktor sikap mental (attitude),
motivasi, etos kerja serta kesadaran tentang pengabdian kepada bangsa dan negara. Dan
saat ini industri perdagangan berkembang dengan pesat. Seorang wirausahawan adalah
seorang yang memiliki keahlian untuk menjual, mulai dari menawarkan ide hingga
komoditas baik berupa produk atau jasa. Dengan kreativitasnya, wirausahawan mampu
beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi lingkungan. Sebagai pelaku bisnis,
wirausahawan harus mengetahui dengan baik manajemen penjualan, gaya dan fungsi
manajemen. Untuk berhasil, ia harus mampu berkomunikasi dan menguasai beberapa
elemen kecakapan manajerial, serta mengetahui teknik menjual yang strategis mulai dari
pengetahuan tentang produk, ciri khas produk dan daya saing produk terhadap produk
sejenis.
Keadaan masyarakat merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan
pembangunan industri pangan. Keadaan masyarakat menengah kebawah cenderung untuk
mengkonsumsi makanan yang terjangkau olehnya tanpa mengedepankan nilai gizinya,
oleh karena itu, upaya penganekaragaman pangan yang murah dan bergizi sangat
diperlukan untuk mewujudkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga dan mendorong
berkembangannya industri pangan berskala kecil, yang berorientasi pada sumber daya
lokal yang sekaligus dapat memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi yang positif di
daerahnya.
Rempeyek merupakan salah satu makanan ringan yang sudah sangat akrab bagi
Indonesia. Segmen pasar rempeyek sangat luas, mulai dari masyarakat desa sampai kota,
masyarakat menengah ke bawah sampai masyarakat menengah ke atas. Rempeyek
4
merupakan makanan yang khas dan bila dibuat lebih menarik serta dikreasikan taburan
isinya maka harga jual rempeyek akan menjadi meningkat.
Pembuatan rempeyek membutuhkan kesabaran dan ketepatan takaran bahan agar
bisa menghasilkan rempeyek yang gurih dan enak. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan
khusus yang mengejalani dan memproktekkan proses pembuatan rempeyek pada skala
rumah tangga.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana mengenal produk usaha ?
2. Bagaimana penggolongan alat dan bahan dalam pembuatan rempeyek kacang ?
3. Bagaimana cara membuat rempeyek kacang ?
4. Bagaimana pemasaran sebuah produk ?
C. TUJUAN
1. Untuk dapat mengenal sebuah produk usaha
2. Untuk dapat menggolongkan alat dan bahan dalam pembuatan rempeyek kacang
3. Untuk dapat mengetahui melakukan pembuatan rempeyek kacang
4. Untuk dapat mengetahui pemasaran sebuah produk
5.
5
BAB II
I S I
A. PROFIL USAHA
Awal dari usaha jualan makanan ringan atau camilan ini adalah tugas
kewirausahaan yang telah diberikan oleh dosen. Ide membuat jajanan “REMPEYEK
KACANG” ini di dapat setelah dilakukan diskusi kelompok.
B. PRODUK USAHA
Rempeyek sebagai sejenis pelengkap dari kelompok. Secara umum, rempeyek
adalah gorenga dan tepung tapioka yang dicampur dengan hingga membentuk adonan
kental, diberi bumbu terutama, dan banyak rempeyek yang diberi bahan pengisi yang
khas, biasanya kacang ijo, ketumbar, dan lain-lain. Peran tepung di sini adalah sebagai
pengikat, pengisi dapat juga bahan pangan hewani berukuran kecil, seperti (Ayi, 2008).
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada pembuatan berbagai jenis
rempeyek yaitu tekstur, warna, kandungan minyak dan masa simpannya untuk
mempertahankan mutu sensoriknya. Semua faktor tersebut selain tergantung pada sifat
bahan dasar juga tergantung pada proses pengolahannya (Tursilawati, 1999).
Dalam pembuatan rempeyek adalah pembuatan adonan tepung tapioka dan
tepung beras berbentuk pasta cair atau encer. Pembuatan adonan terdiri dari campuran
tepung berasdan tapioka, bumbu seperti bawang putih, ketumbar, kunyit, santan kelapa,
kemiri, dan garam halus(Sutrisniati et al., 1995). Pati tapioka dengan adanya sejumlah air
dingin dapat membentuk pasta, tetapi granula-granula patinya akan segera mengendap
secara perlahan dan tidak terdispersi terus menerus. Menurut Herlina (1999) granula–
granula pati akan mengembang karena menyerap air dengan adanya pemanasan,
sehingga tahap selanjutnya yaitu penggorengan menjadi sangat penting dalam
menentukan kualitas rempeyek yang dihasilkan. Suhu penggorengan yang digunakan
dalam pembuatan rempeyeek yaitu suhu ruangan selama proses pengorengan.
Bahan dan Alat Pembuatan Rempeyek Kacang
1. Bahan Baku Pembuatan Rempeyek Kacang
a. Tepung Tapioka
6
Tepung tapioka merupakan tepung hasil olahan ubi kayu setelah melalui
proses pengupasan, penghancuran, ekstrasi, penyaringan, penyedapan dan
pengeringan (Tjokrodikoesoemo, 1993). Tepung tapioka adalah granula pati yang
banyak terdapat dalam sel ubikayu. Tepung tapioka mengandung amilosa 17%
dan amilopektin 83% dengan ukuran granula 3-35 μm. Selisih antara amilosa dan
amilopektin yang cukup tinggi ini, menyebabkan proses penyerapan air selama
pemasakan cukup tinggi. Berdasarkan besar kecilnya air yang diserap dalam
granula pati, akan menentukan daya kembang pada saat pemasakan. Semakin
tinggi air terikat, semakin besar pula daya kembangnya. Kelebihan tepung tapioka
adalah warnanya putih, mengandung mikroba rendah serta daya kembangnya yang
tinggi (Ernawati, 2003). Komposisi penyusun tepung tapioka, dapat lihat pada
tabel 1.
Tabel 1. Komposisi Penyusun Tepung Tapioka
Komponen Nilai per 100 gram
Kalori (kal) 362
Protein (gr) 0,5
Lamak (gr) 0,3
Karbohidrat (gr) 86,9
Air (mg) 12%
Sumber : Cahayaningrum (2001)
b. Tepung Beras
Tepung yang dibuat dari beras yang digiling/dihaluskan. Warnanya putih,
bila diraba dengan jari, tepung beras akan terasa lebih lembut dan halus
dibandingkan dengan tepung lain. Biasa digunakan untuk penganan tradisional.
Tepung beras sangat penting dalam pembuatan kue-kue indonesia, maka tepung
beras sangat penting juga bagi rempeyek. Hal ini menjadikannya sebagai 100%
makanan alami dan mudah dalam penyajiannya. Dapat diolah dengan berbagai
macam variasi resep agar tidak membosankan dan sajian akan selalu terasa lebih
nikmat (Faridah, 2008:454).
c. Air
Air juga berfungsi sebagai pelarut makanan lainya sehingga dapat
tercampur baik dengan adonan, kandungan air didalam adonan keripik biasanya
bervariasi antara 39 – 44% (Kumulaningsih, dkk 2001).
7
Di dalam bahan makanan, air merupakan komponen penting yang dapat
mempengaruhi kenampakan, tekstur, serta citarasa makanan (Winarno, 1989). Air
untuk industri pangan setidaknya harus memenuhi standar mutu yang diperlukan
untuk air minum pada kebutuhan sehari-hari (Suharjo, 1980).
Air berfungsi sebagai media glutein dengan karbohidrat, larutan garam
dan membentuk sifat kenyal glutein. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH 6
– 9. makin tinggi pH air maka roti yang dihasilkan baik karena absorbsi air
meningkat dengan meningkatnya pH. Selain pH, air yang digunakan harus air
yang memenuhi persyaratan sebagai air minum, diantaranya tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa (Astawan, 2006).
d. Garam
Garam merupakan olahan dari hasil laut. Garam mempunyai peranam
penting dalam proses memasak baik untuk menyedapkan maupun mengawetkan
makanan. Garam bersifat higroskopis dan mematikam mikroorganisme.
Penambahan garam berguna untuk meningkatkan cita rasa, terutama memberikan
rasa asin sehingga dapat memperlambat pertumbuhan jamur hingga pada produk
akhir, dimana komponen utama dalam garam adalah Natrium klorida (NaCl)
(Winarno, 1992).
Penambahan garam berpengauh terhadap pengeringan, karena garam
bertindak sebagai penyeleksi terhadap mikroba yang tumbuh, pada kadar garam di
atas 5% pertumbuhan mikroba dapat dihambat (Desrosier, 1988) Garam juga
dapat meningkatkan suhu gelatinisasi karena dapat mengikat air sehingga
pembengkakan butir pati terhambat (Winarno, 1992).
Garam juga mempengaruhi aktivitas air (aw) dari bahan, jadi
mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme dengan suatu metoda yang bebas
dari pengaruh racunnya. Garam ditambahkan terutama sebagai bahan flavor tetapi
juga untuk memperbaiki tekstur sosis dan daya awet (Buckle, et al, 1987)
e. Minyak Goreng
Minyak Goreng merupakan medium pengorengan bahan pangan dalam,
pengorengan minyak berfungsi sebagai medium penghantar panas, menambah cita
rasa gurih, meningkatkan nilai gizi dan kalori dalam bahan pangan. Minyak
goreng yang baik adalah minyak nabati yang hidrogenasi dengan titik cair 35oC
sampai 45oC seperti minyak kelapa sawit (Ketaren, 1986).
8
2. Bahan Tambahan Pembuatan Rempeyek Kacang
a. Bawang Putih
Bawang putih yang paling utama dimanfaatkan sebagai sebagai bumbu
penyedap masakan modern sampai sekarang tidak tergoyahkan oleh penyedap
masakan modern yang banyak kita temui di pasaran yang dikemas sedemikian
menariknya (Syamsiah dan Tajudin, 2003). Umbi bawang putih mengandung
sejenis minyak atsiri sehingga dapat digunakan sebagai obat (Budi Santosa 1988),
dan zat-zat kimia yang terdapat pada bawang putih adalah Allicin yang berperan
memberi aroma pada bawang putih sekaligus berperan ganda membunuh bakteri
gram positif maupun bakteri gram negatif karena mempunyai gugus asam amino
para amino benzoat, sedangkan Scordinin berupa senyawa kompleks thioglosida
yang berfungsi sebagai antioksidan dan pertumbuhan. Bawang putih juga
digunakan sebagai bahan obat (Trubus 2010).
Tabel 2. Kandungan Gizi Bawang Putih
Komposisi Nilai Gizi
Protein 4,5 gr
Lemak 0,20 gr
Fosfour 134 mg
Besi 1 mg
Vitamin B1 0,22 mg
Vitamin C 15 mg
Air 71 gr
Kalori 95 kal
Hidrat Arang 23,10 gr
Sumber : Kumalangsih 2001
b. Ketumbar
Ketumbar (Coriandum sativum) merupakan rempah yang populer
terutama daun dan bijinya (Williams et al., 1996). Ketumbar merupakan salah satu
jenis rempah-rempah yang sangat dikenal di dunia. Aroma dan rasa ketumbar
sangat khas dan melezatkan masakan, tetapi tidak terlalu tajam di lidah. Selain
sebagai bumbu, ketumbar juga dapat digunakan sebagai komponen obat
(Hadipoentyanti dan L.Udarno, 2002). Konon, khasiat ketumbar sebagai
9
penyembuh penyakit telah tercatat dalam ensiklopedi Jawa Serat Centhini dan
Tembangraras. Komposisi zat gizi biji dan daun ketumbar dapat dilihat pada tabel
Tabel 3. Komposisi Zat Gizi Per 100 gram Biji dan Daun Ketumbar
Komposisi Zat Gizi Biji Ketumbar Daun Ketumbar
Energi (kkal) 404 23
Protein (g) 14,1 2,13
Lemak (g) 16,1 0,52
Karbohidrat (g) 54,2 3,67
Kalsium (mg) 630 67
Fosfor (mg) 370 48
Besi (mg) 17,9 1,37
Vitamin A (SI) 1.570 6.748
Vitamin B1 (mg) 0,20 0,067
Vitamin C (mg) 0 27
Air (g) 11,2 92,2
Sumber: *) Direktorat Gizi, Depkes (2004)
**) www.happyjuicer.com (2009)
c. Santan Kelapa
Buah kelapa biasanya dimanfaatkan sebagai bahan pangan, salah satunya
adalah untuk pembuatan santan yang bisa menimbulkan rasa gurih jika dicampur
dengan bahan pangan yang lain menjadi suatu masakan tertentu. Santan kelapa
adalah cairan putih kental yang dihasilkan dari daging kelapa yang diparut dan
kemudian diperas setelah ditambahkan air. Santan mempunyai rasa lemak dan
digunakan sebagai perasa yang menyedapkan masakan menjadi gurih. Santan
kelapa biasanya bertahan kurang dari sepuluh jam dalam suhu ruang 25oC-30oC
dan bisa bertahan lebih dari dua puluh empat jam dalam lemari es. Santan juga
mudah rusak jika dipanaskan pada suhu yang relatif tinggi. Hal ini biasanya tidak
diinginkan, untuk mengatasi masalah ini biasanya santan terus diaduk selama
pemanasan ketika santan mulai mendidih, (Barbosa-Canovas dan Vega-Mercado
1996). Santan kelapa mengandung tiga nutrisi utama, yaitu lemak sebesar 88,3%,
protein sebesar 6,1% dan karbohidrat sebesar 5,6% (Faridah, 2008:463).
10
d. Gula Pasir
Gula memiliki kemampuan untuk memberi stabilitas mikroorganisme
pada suatu produk jika diberi konsetrasi yang cukup. Penggunaan gula dalam
bahan pangan karena daya larut gula yang tinggi serta kemampuan mengurangi
keseimbangan relative (ERH) dan mengikat ion-ion. Penambahan gula berguna
untuk meningkatkan cita rasa pada makanan. Pada konsentrasi tinggi gula pada
mencegah pertumbuahan mikroba sehingga dapat digunakan sebagai bahan
pengawet (Winarno, 1992).
e. Telur
Telur merupakan suatu bahan pangan yang mempunyai kualitas protein
terbaik jika dibandingakan dari bahan pangan lainnya dan mengandung beberapa
vitamin dan mineral seperti vitamin A, riboflvin, asam folik, vitamin B6, B12,
khalin, zat besi, kalsium, fosfor dan fotossium. Seluruh vitamin A, D dan E
terdapat pada kuning telur. Kuning telur yang besar mengandung sekitar 60 kalori,
sedang putih telur mengandung 15 kalori. Kuning telur yang besar juga
mengandung lebih dari 2/3 kebutuhan kolestrol yang direkomendasikan untuk
kebutuhan tubuh sehari-hari (Indarto, 1999).
Tabel 4. Komposisi Kimia Telur Ayam Segar
Komposisi
Kimia
Telur Ayam Segar
Utuh Putih Telur Kuning Telur
Kalori (kkal) 162 50 361
Air (gr) 74 87,8 49,4
Protein (gr) 12,8 19,8 16,3
Lamak (gr) 11,5 0 31,9
Karbohidrat (gr) 0,7 0,8 0,7
Kalsium (mg) 54 6 147
Phosphor (mg) 180 17 586
Vitamin A (SI) 900 0 2000
Sumber : Sirait (1986)
11
3. Bahan Pengisi Pembuatan Rempeyek
Bahan pengisi rempeyek digunakan sebagai bahan pembantu dalam
pembuatan berbagai jenis rempeyek untuk meningkatkan cita rasa dan variasi produk
yang dihasilkan. Bahan pengisi yang sering digunakan dalam pembuatan rempeyek
antara lain kedelai, kacang hijau, udang, ketumbar, kacang tanah. Semua bahan
kemudian dicampur dengan adonan, baru kemudian digoreng (Puratos, 2004).
Alat Pembuatan Rempeyek Kacang
1. Blender
Blender ini berfungsi untuk menghancurkan bumbu-bumbu sampai halus
dan berbentuk bubur yang digunakan sebagai bahan penyedap rasa dalam pembuatan
rempeyek.
2. Nampam Plastik
Nampan plastik digunakan untuk menapung beberapa bahan pengisi
pempeyek yang telah dibersihkan dan bawah ke ruang pengorengan dan juga bumbu-
bumbu yang telah blender halus dituangkan ke nampan plastik.
3. Serok
Serok digunakan untuk mengangkat dan meneteskan minyak atau
mengentas hasil pengorengan beberapa jenis rempeyek.
4. Baskom.
Beberapa baskom pelastik dipersiapkan untuk mewadahi bahan baku serta
untuk menampung tepung tapioka, tepung beras dan bumbu yang telah diblender
halus. Baskom digunakan untuk mencampur adonan dalam proses pembuatan
rempeyek. Baskom yang digunakan terbuat dari plastik dan dibutuhkan sebanyak 2
atau 3 buah untuk kebutuhan tersebut.
5. Gayung
Gayung digunakan untuk mengambil air untuk menakan volume bahan-
bahan yang bersifat cair.
6. Cobek
Cobek digunakan sebagai alat untuk menghancurkan bahan pengisi
rempeyek termasuk kacang tanah.
12
7. Irus Aluminium
Irus aluminium digunakan sebagai alat untuk menakar dan menuang
adonan rempeyek saat mengoreng
8. Pisau dan Talenan
Alat ini digunakan untuk membersihkan atau menguliti rimpang kunyit.
9. Kantong Plastik
Kantong plastik digunakan untuk mengemas produk rempeyek siap jual.
Gunakan plastik yang agak tebal agar kuat dan tidak mudah bocor dan robek dan
ukuran plastik sesuai dengan kebutuhan.
10. Wajan
Wajan digunakan untuk pengorengan adonan rempeyek yang telah siap
untuk digorengkan, dan wajan juga digunakan untuk keperluan lain untuk masak.
11. Elpiji
Elpiji adalah sebagai bahan bakar yang mengatar panas untuk digunakan
saat melakukan pengorengan.
12. Keranjang
Kebanyak petani menggunakan keranjang sebagai alat untuk menampung
hasil pertanian seperti buah, sayuran dan bisa juga digunakan untuk menampung
rumput untuk ternak sapi para petani. Maka keranjang juga digunakan untuk
menampung rempeyek yang telah digoreng. Keranjang yang dilapisi dengan plastik
untuk menampung rempeyek dan keripik tempe ke ruangan pengemasan.
C. PROSES PEMBUATAN REMPEYEK
1. Pemilihan Bahan Baku
Bahan baku merupakan faktor yang menentukkan dalam proses produksi
atau pembuatan bahan makanan. Jika bahan baku yang digunakan mutunya baik maka
diharapkan produk yang dihasilkan juga berkualitas. Evaluasi mutu dilakuakan untuk
menjaga agar bahan yang digunakan dapat sesuai dengan syarat mutu yang telah
ditetapkan oleh perusahaan, sehingga dihasilkan produk yang sesuai dengan standar
mutu yang ditetapkan
13
Bahan baku yang dipilih untuk pengisi pembuatan rempeyek harus benar-
benar kering dan disebabkan tingkat kematangan biji kacang tanah
2. Pembersihan
Sortasi dilakukan untuk memilih bahan yang sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan, proses ini dilakukan secara manual, pembersihan dilakukan
untuk menghilangkan kotoran yang menempel selama pemanenan. Bahan pengisi
rempeyek harus dibersihkan kotoran-kotoran yang masih tercampur dalam bahan
pengisi.
3. Penimbangan
Semua bahan ditimbang sesuai dengan formula. Penimbangan bahan harus
dilakukan dengan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan jumlah bahan.
Bahan pengisi, garam, dan bahan tambahan makanan merupakan bahan yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi sangat penting agar dihasilkan rempeyek yang
berkualitas baik sehingga harus diukur dengan teliti. Dalam penimbangan, sebaiknya
tidak menggunakan sendok atau cangkir sebagai takaran.
4. Pencampuran ( Mixing )
Proses selanjutnya adalah pencampuran tepung beras, tepung kanji/tepung
tapioka dengan larutan santan kelapa tujuannya agar adonan tercampur dengan rata.
Tambahkan bumbu pada rempeyek bertujuan untuk meningkatkan dan memodifikasi
flavor. Selain itu bumbu juga dapat berfungsi sebagai pengawet. Beberapa bumbu
mempunyai sifat sebagai antioksidan, sehingga dapat menghambat perkembangan
ransiditas. Bumbu yang digunakan dalam pembuatan rempeyek adalah bawang putih,
kemiri, daun jeruk nipis, garam dan santan kelapa.
5. Pengorengan
Minyak yang digunakan untuk mengoreng berfungsi sebagai medium
pindah panas dan menberihkan flavor (perpaduan rasa dan aroma) tertentu pada
produk akhir. Menurut Fellows (1990) penggorengan merupakan suatu unit operasi
yang digunakan untuk mengubah eating quality suatu makanan. Penggorengan juga
mempunyai efek preservatif yaitu dengan adanya destruksi termal organisme dan
enzim, pengurangan Aw pada permukaan makanan atau seluruh bagian permukaan
makanan. Proses utama yang terjadi selama penggorengan adalah perpindahan panas
dan massa, dengan minyak yang berfungsi sebagai media penghantar panas (Moreira,
14
1999). Panas yang diterima bahan akan dipergunakan untuk berbagai keperluan antara
lain untuk penguapan air, gelatinisasi pati, denaturasi protein, pencokelatan dan
karamelisasi. Dalam perlakuan ini sebagian air akan menguap dan ruang kosong yang
semula diisi air akan diisi dengan minyak (Weiss, 1983).
6. Pengemasan
Pengemasan merupakan suatu tempat atau wadah yang digunakan untuk
mengemas suatu produk, yang telah dilengkapi dengan tulisan, label dan keterangan
lain yang menjelaskan isi, kegunaan lain – lainnya yang dirasa perlu disampaikan
kepada para konsumen. Pengemsan disebut juga pembungkusan, wadah atau
pengepak yang mempunyai peranan penting didalam pangawetan bahan pangan.
Rempeyek ketumbar dapat dikemas dalam kemasan kantong plastik dengan ukuran
115 gram yang dilengkapi labelnya.
D. SISTEM PEMASARAN
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini
berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan, produk,
nilai, biaya dan kepuasan, pertukaran, transaksi dan hubungan, pasar, pemasaran dan
pemasar.
Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan
sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan
sendirinya. Untuk itu, produk – produk kami ini, kami pasarkan dikalanngan
masyarakat umum dan mahasiswa. \
E. HAMBATAN USAHA
Menjalani sebuah usaha tidak akan berjalan dengan lancar seperti yang di
inginkan kebanyakan interpreneur. Hambatan usaha merupakan suatu resiko yang
menjadi ketidakpastian dalam menjalani usaha. Hambatan – hambatan kami dalam
melakukan kegiatan berwirausaha ini adalah :
15
1. Tidak ada waktu, karena waktu dipergunakan untuk kuliah dan mengerjakan
tugas.
2. Tidak tersedianya tenaga.
F. STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK
Pengertian organisasi sendiri menyatakan bahwa Organisasi adalah
kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan
yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus
untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Di bawah merupakan
struktur organisasi kelompok kami :
1. Ketua : Nur Azizah
Deskripsi kerja :
• Mengkoordinasi anggota-anggotanya agar menjalankan tugas dengan maksimal.
• Mengambil keputusan-keputusan yang dapat membuat usaha ini berkembang
• Mempertanggungjawabkan kegiatan operasional
• Memasarkan produk-produk yang dijual
2. Bag. Produksi : Nur Rasyidah
Deskripsi kerja :
• Melakukan pembelian bahan-bahan
• Memproduksi dadar gulung keju
• Memasarkan produk yang dijual
• Melakukan pembukuan terhadap setiap transaksi yang terjadi
• Melaporkan kondisi keuangan setiap minggu
• Membuat laporan keuangan
3. Bag. Pemasaran : Robert. T. Gagu
Deskripsi kerja :
• Memasarkan produk yang dijual
• Mencari informasi produk-produk baru yang sedang menjadi trend
16
G. ASPEK KEUANGAN
1. Modal awal
Modal awal usaha rempeyek kacang tanah adalah, hasil partisipasi
kelompok degan rincian :
a. Nur Azizah = Rp 15.000
b. Nur Rasyidah = Rp 15.000
c. Robert T. Gagu = Rp 15.000
T O T A L = Rp 45.000
2. Pengeluaran
Untuk menghasilkan 2 lusin produk ini maka dibutuhkan dana untuk
Pengadaan bahan = Rp 45.000
A.
17
BAB III
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
Rempeyek adalah makanan rakyat yang berbahan dasar tepung tapioka
dan tepung beras..Rempeyek adalah makanan ringan yang banyak jenisnya tergantung
darimana rempeyek itu berasal. Dalam proses pembuatan jenis rempeyek yaitu
rempeyek kacang tanah, kacang panjang, udang, kedelai, dan ketumbar untuk dapat
menambah variasi dari pengolahan rempeyek yang bisanya hanya dikenal rempeyek
dari kacang tanah dan ikan teri. Tepung tapioca dan tepung beras yang cocok dalam
pembuatan jenis rempeyek.
B. SARAN
Sebagai masyarakat yang prihatin aka ekonomi negara ini, maka kami
sarankan agar manfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar.
18
DAFTAR PUSTAKA
19