Isi

28
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN REMPEYEK KACANG TANAH OLEH : 1. NUR AZIZAH (A1G012144) 2. NUR RASYIDAH (A1G012145) 3. ROBERT. TAUFAN GAGU (A1G012150) DOSEN PENGAMPU : DRS. ANZORI GUNAWAN, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 1

Transcript of Isi

Page 1: Isi

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

REMPEYEK KACANG TANAH

OLEH :

1. NUR AZIZAH (A1G012144)

2. NUR RASYIDAH (A1G012145)

3. ROBERT. TAUFAN GAGU (A1G012150)

DOSEN PENGAMPU :

DRS. ANZORI GUNAWAN, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2014

1

Page 2: Isi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat TYME, karena atas perlindunganNya kami dapat

menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Industri pangan di Indonesia dari tahun ke tahun selalu berperan penting dalam

pembangunan industri nasional, perkembangan industri pangan ini ditandai oleh

berkembangnya beberapa jenis industri yang mengolah bahan baku yang berasal dari sektor

pertanian.

“Rempeyek kacang tanah” adalah salah satu produk yang dihasilka dari salah satu

hasil pertaniann Indonesia yaitu kacang tanah.

Dalam makalah ini kami menyajikan kepada pembaca, dosen, teman-teman

beberapa cara membuat rempeyek kacang tanah, simple but special (sederhana tetapi

istimewa). Dengan memanfaatkan SDA yang ada, SDM yang sudah dikembangkan adalah

kunci utama untuk menjadi pengusaha sukses.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen dan teman-teman,

singkatnya semua yang sempat membaca makalah ini.

Akhirnya, semoga bermanfaat.

Bengkulu, Maret 2014

Penyusun

2

Page 3: Isi

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

i

ii

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................................

B. Rumusan Masalah .................................................................................................

C. Tujuan ...................................................................................................................

1

2

2

BAB II ISI

A. Profil Usaha ...........................................................................................................

B. Produk Usaha

.........................................................................................................

C. Proses Pembuatan Rempeyek ................................................................................

D. Sistem Pemasaran .................................................................................................

E. Hambatan Usaha ...................................................................................................

F. Struktur Organisasi Kelompok .............................................................................

G. Aspek Keuangan....................................................................................................

3

3

10

12

12

13

14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................

B. Saran ......................................................................................................................

15

15

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

P E N D A H U L U A N

3

Page 4: Isi

A. LATAR BELAKANG

Pada era orde baru, pemerintah sadar bahwa untuk memajukan bangsa dan negara,

peran serta masyarakat swasta harus dilibatkan secara serius. Oleh sebab itu

kewirausahaan mulai dikampanyekan, dengan berbagai penekanan bahwa lowongan kerja

tidak akan mampu menampung jumlah angkatan kerja yang dari tahun ke tahun semakin

membengkak. Lebih jauh para pengusaha kecil dibina dengan harapan bisa berkembang

menjadi tonggak tumpuan ekonomi di masa datang. Pengusaha besar diberi kemudahan,

karena merekalah sebagai the main actor (pelaku utama) yang mendukung tugas

pemerintah di sektor ekonomi. Dalam periode transisi dari alam birokrasi ke iklim bisnis

yang serba cepat, pacuan kewirausahaan menyebakan para pengusaha Indonesia

kedodoran pada segi-segi yang amat penting, diantaranya faktor sikap mental (attitude),

motivasi, etos kerja serta kesadaran tentang pengabdian kepada bangsa dan negara. Dan

saat ini industri perdagangan berkembang dengan pesat. Seorang wirausahawan adalah

seorang yang memiliki keahlian untuk menjual, mulai dari menawarkan ide hingga

komoditas baik berupa produk atau jasa. Dengan kreativitasnya, wirausahawan mampu

beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi lingkungan. Sebagai pelaku bisnis,

wirausahawan harus mengetahui dengan baik manajemen penjualan, gaya dan fungsi

manajemen. Untuk berhasil, ia harus mampu berkomunikasi dan menguasai beberapa

elemen kecakapan manajerial, serta mengetahui teknik menjual yang strategis mulai dari

pengetahuan tentang produk, ciri khas produk dan daya saing produk terhadap produk

sejenis.

Keadaan masyarakat merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan

pembangunan industri pangan. Keadaan masyarakat menengah kebawah cenderung untuk

mengkonsumsi makanan yang terjangkau olehnya tanpa mengedepankan nilai gizinya,

oleh karena itu, upaya penganekaragaman pangan yang murah dan bergizi sangat

diperlukan untuk mewujudkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga dan mendorong

berkembangannya industri pangan berskala kecil, yang berorientasi pada sumber daya

lokal yang sekaligus dapat memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi yang positif di

daerahnya.

Rempeyek merupakan salah satu makanan ringan yang sudah sangat akrab bagi

Indonesia. Segmen pasar rempeyek sangat luas, mulai dari masyarakat desa sampai kota,

masyarakat menengah ke bawah sampai masyarakat menengah ke atas. Rempeyek

4

Page 5: Isi

merupakan makanan yang khas dan bila dibuat lebih menarik serta dikreasikan taburan

isinya maka harga jual rempeyek akan menjadi meningkat.

Pembuatan rempeyek membutuhkan kesabaran dan ketepatan takaran bahan agar

bisa menghasilkan rempeyek yang gurih dan enak. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan

khusus yang mengejalani dan memproktekkan proses pembuatan rempeyek pada skala

rumah tangga.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana mengenal produk usaha ?

2. Bagaimana penggolongan alat dan bahan dalam pembuatan rempeyek kacang ?

3. Bagaimana cara membuat rempeyek kacang ?

4. Bagaimana pemasaran sebuah produk ?

C. TUJUAN

1. Untuk dapat mengenal sebuah produk usaha

2. Untuk dapat menggolongkan alat dan bahan dalam pembuatan rempeyek kacang

3. Untuk dapat mengetahui melakukan pembuatan rempeyek kacang

4. Untuk dapat mengetahui pemasaran sebuah produk

5.

5

Page 6: Isi

BAB II

I S I

A. PROFIL USAHA

Awal dari usaha jualan makanan ringan atau camilan ini adalah tugas

kewirausahaan yang telah diberikan oleh dosen. Ide membuat jajanan “REMPEYEK

KACANG” ini di dapat setelah dilakukan diskusi kelompok.

B. PRODUK USAHA

Rempeyek sebagai sejenis pelengkap dari kelompok. Secara umum, rempeyek

adalah gorenga dan tepung tapioka yang dicampur dengan hingga membentuk adonan

kental, diberi bumbu terutama, dan banyak rempeyek yang diberi bahan pengisi yang

khas, biasanya kacang ijo, ketumbar, dan lain-lain. Peran tepung di sini adalah sebagai

pengikat, pengisi dapat juga bahan pangan hewani berukuran kecil, seperti (Ayi, 2008).

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada pembuatan berbagai jenis

rempeyek yaitu tekstur, warna, kandungan minyak dan masa simpannya untuk

mempertahankan mutu sensoriknya. Semua faktor tersebut selain tergantung pada sifat

bahan dasar juga tergantung pada proses pengolahannya (Tursilawati, 1999).

Dalam pembuatan rempeyek adalah pembuatan adonan tepung tapioka dan

tepung beras berbentuk pasta cair atau encer. Pembuatan adonan terdiri dari campuran

tepung berasdan tapioka, bumbu seperti bawang putih, ketumbar, kunyit, santan kelapa,

kemiri, dan garam halus(Sutrisniati et al., 1995). Pati tapioka dengan adanya sejumlah air

dingin dapat membentuk pasta, tetapi granula-granula patinya akan segera mengendap

secara perlahan dan tidak terdispersi terus menerus. Menurut Herlina (1999) granula–

granula pati akan mengembang karena menyerap air dengan adanya pemanasan,

sehingga tahap selanjutnya yaitu penggorengan menjadi sangat penting dalam

menentukan kualitas rempeyek yang dihasilkan. Suhu penggorengan yang digunakan

dalam pembuatan rempeyeek yaitu suhu ruangan selama proses pengorengan.

Bahan dan Alat Pembuatan Rempeyek Kacang

1. Bahan Baku Pembuatan Rempeyek Kacang

a. Tepung Tapioka

6

Page 7: Isi

Tepung tapioka merupakan tepung hasil olahan ubi kayu setelah melalui

proses pengupasan, penghancuran, ekstrasi, penyaringan, penyedapan dan

pengeringan (Tjokrodikoesoemo, 1993). Tepung tapioka adalah granula pati yang

banyak terdapat dalam sel ubikayu. Tepung tapioka mengandung amilosa 17%

dan amilopektin 83% dengan ukuran granula 3-35 μm. Selisih antara amilosa dan

amilopektin yang cukup tinggi ini, menyebabkan proses penyerapan air selama

pemasakan cukup tinggi. Berdasarkan besar kecilnya air yang diserap dalam

granula pati, akan menentukan daya kembang pada saat pemasakan. Semakin

tinggi air terikat, semakin besar pula daya kembangnya. Kelebihan tepung tapioka

adalah warnanya putih, mengandung mikroba rendah serta daya kembangnya yang

tinggi (Ernawati, 2003). Komposisi penyusun tepung tapioka, dapat lihat pada

tabel 1.

Tabel 1. Komposisi Penyusun Tepung Tapioka

Komponen Nilai per 100 gram

Kalori (kal) 362

Protein (gr) 0,5

Lamak (gr) 0,3

Karbohidrat (gr) 86,9

Air (mg) 12%

Sumber : Cahayaningrum (2001)

b. Tepung Beras

Tepung yang dibuat dari beras yang digiling/dihaluskan. Warnanya putih,

bila diraba dengan jari, tepung beras akan terasa lebih lembut dan halus

dibandingkan dengan tepung lain. Biasa digunakan untuk penganan tradisional.

Tepung beras sangat penting dalam pembuatan kue-kue indonesia, maka tepung

beras sangat penting juga bagi rempeyek. Hal ini menjadikannya sebagai 100%

makanan alami dan mudah dalam penyajiannya. Dapat diolah dengan berbagai

macam variasi resep agar tidak membosankan dan sajian akan selalu terasa lebih

nikmat (Faridah, 2008:454).

c. Air

Air juga berfungsi sebagai pelarut makanan lainya sehingga dapat

tercampur baik dengan adonan, kandungan air didalam adonan keripik biasanya

bervariasi antara 39 – 44% (Kumulaningsih, dkk 2001).

7

Page 8: Isi

Di dalam bahan makanan, air merupakan komponen penting yang dapat

mempengaruhi kenampakan, tekstur, serta citarasa makanan (Winarno, 1989). Air

untuk industri pangan setidaknya harus memenuhi standar mutu yang diperlukan

untuk air minum pada kebutuhan sehari-hari (Suharjo, 1980).

Air berfungsi sebagai media glutein dengan karbohidrat, larutan garam

dan membentuk sifat kenyal glutein. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH 6

– 9. makin tinggi pH air maka roti yang dihasilkan baik karena absorbsi air

meningkat dengan meningkatnya pH. Selain pH, air yang digunakan harus air

yang memenuhi persyaratan sebagai air minum, diantaranya tidak berwarna, tidak

berbau, dan tidak berasa (Astawan, 2006).

d. Garam

Garam merupakan olahan dari hasil laut. Garam mempunyai peranam

penting dalam proses memasak baik untuk menyedapkan maupun mengawetkan

makanan. Garam bersifat higroskopis dan mematikam mikroorganisme.

Penambahan garam berguna untuk meningkatkan cita rasa, terutama memberikan

rasa asin sehingga dapat memperlambat pertumbuhan jamur hingga pada produk

akhir, dimana komponen utama dalam garam adalah Natrium klorida (NaCl)

(Winarno, 1992).

Penambahan garam berpengauh terhadap pengeringan, karena garam

bertindak sebagai penyeleksi terhadap mikroba yang tumbuh, pada kadar garam di

atas 5% pertumbuhan mikroba dapat dihambat (Desrosier, 1988) Garam juga

dapat meningkatkan suhu gelatinisasi karena dapat mengikat air sehingga

pembengkakan butir pati terhambat (Winarno, 1992).

Garam juga mempengaruhi aktivitas air (aw) dari bahan, jadi

mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme dengan suatu metoda yang bebas

dari pengaruh racunnya. Garam ditambahkan terutama sebagai bahan flavor tetapi

juga untuk memperbaiki tekstur sosis dan daya awet (Buckle, et al, 1987)

e. Minyak Goreng

Minyak Goreng merupakan medium pengorengan bahan pangan dalam,

pengorengan minyak berfungsi sebagai medium penghantar panas, menambah cita

rasa gurih, meningkatkan nilai gizi dan kalori dalam bahan pangan. Minyak

goreng yang baik adalah minyak nabati yang hidrogenasi dengan titik cair 35oC

sampai 45oC seperti minyak kelapa sawit (Ketaren, 1986).

8

Page 9: Isi

2. Bahan Tambahan Pembuatan Rempeyek Kacang

a. Bawang Putih

Bawang putih yang paling utama dimanfaatkan sebagai sebagai bumbu

penyedap masakan modern sampai sekarang tidak tergoyahkan oleh penyedap

masakan modern yang banyak kita temui di pasaran yang dikemas sedemikian

menariknya (Syamsiah dan Tajudin, 2003). Umbi bawang putih mengandung

sejenis minyak atsiri sehingga dapat digunakan sebagai obat (Budi Santosa 1988),

dan zat-zat kimia yang terdapat pada bawang putih adalah Allicin yang berperan

memberi aroma pada bawang putih sekaligus berperan ganda membunuh bakteri

gram positif maupun bakteri gram negatif karena mempunyai gugus asam amino

para amino benzoat, sedangkan Scordinin berupa senyawa kompleks thioglosida

yang berfungsi sebagai antioksidan dan pertumbuhan. Bawang putih juga

digunakan sebagai bahan obat (Trubus 2010).

Tabel 2. Kandungan Gizi Bawang Putih

Komposisi Nilai Gizi

Protein 4,5 gr

Lemak 0,20 gr

Fosfour 134 mg

Besi 1 mg

Vitamin B1 0,22 mg

Vitamin C 15 mg

Air 71 gr

Kalori 95 kal

Hidrat Arang 23,10 gr

Sumber : Kumalangsih 2001

b. Ketumbar

Ketumbar (Coriandum sativum) merupakan rempah yang populer

terutama daun dan bijinya (Williams et al., 1996). Ketumbar merupakan salah satu

jenis rempah-rempah yang sangat dikenal di dunia. Aroma dan rasa ketumbar

sangat khas dan melezatkan masakan, tetapi tidak terlalu tajam di lidah. Selain

sebagai bumbu, ketumbar juga dapat digunakan sebagai komponen obat

(Hadipoentyanti dan L.Udarno, 2002). Konon, khasiat ketumbar sebagai

9

Page 10: Isi

penyembuh penyakit telah tercatat dalam ensiklopedi Jawa Serat Centhini dan

Tembangraras. Komposisi zat gizi biji dan daun ketumbar dapat dilihat pada tabel

Tabel 3. Komposisi Zat Gizi Per 100 gram Biji dan Daun Ketumbar

Komposisi Zat Gizi Biji Ketumbar Daun Ketumbar

Energi (kkal) 404 23

Protein (g) 14,1 2,13

Lemak (g) 16,1 0,52

Karbohidrat (g) 54,2 3,67

Kalsium (mg) 630 67

Fosfor (mg) 370 48

Besi (mg) 17,9 1,37

Vitamin A (SI) 1.570 6.748

Vitamin B1 (mg) 0,20 0,067

Vitamin C (mg) 0 27

Air (g) 11,2 92,2

Sumber: *) Direktorat Gizi, Depkes (2004)

**) www.happyjuicer.com (2009)

c. Santan Kelapa

Buah kelapa biasanya dimanfaatkan sebagai bahan pangan, salah satunya

adalah untuk pembuatan santan yang bisa menimbulkan rasa gurih jika dicampur

dengan bahan pangan yang lain menjadi suatu masakan tertentu. Santan kelapa

adalah cairan putih kental yang dihasilkan dari daging kelapa yang diparut dan

kemudian diperas setelah ditambahkan air. Santan mempunyai rasa lemak dan

digunakan sebagai perasa yang menyedapkan masakan menjadi gurih. Santan

kelapa biasanya bertahan kurang dari sepuluh jam dalam suhu ruang 25oC-30oC

dan bisa bertahan lebih dari dua puluh empat jam dalam lemari es. Santan juga

mudah rusak jika dipanaskan pada suhu yang relatif tinggi. Hal ini biasanya tidak

diinginkan, untuk mengatasi masalah ini biasanya santan terus diaduk selama

pemanasan ketika santan mulai mendidih, (Barbosa-Canovas dan Vega-Mercado

1996). Santan kelapa mengandung tiga nutrisi utama, yaitu lemak sebesar 88,3%,

protein sebesar 6,1% dan karbohidrat sebesar 5,6% (Faridah, 2008:463).

10

Page 11: Isi

d. Gula Pasir

Gula memiliki kemampuan untuk memberi stabilitas mikroorganisme

pada suatu produk jika diberi konsetrasi yang cukup. Penggunaan gula dalam

bahan pangan karena daya larut gula yang tinggi serta kemampuan mengurangi

keseimbangan relative (ERH) dan mengikat ion-ion. Penambahan gula berguna

untuk meningkatkan cita rasa pada makanan. Pada konsentrasi tinggi gula pada

mencegah pertumbuahan mikroba sehingga dapat digunakan sebagai bahan

pengawet (Winarno, 1992).

e. Telur

Telur merupakan suatu bahan pangan yang mempunyai kualitas protein

terbaik jika dibandingakan dari bahan pangan lainnya dan mengandung beberapa

vitamin dan mineral seperti vitamin A, riboflvin, asam folik, vitamin B6, B12,

khalin, zat besi, kalsium, fosfor dan fotossium. Seluruh vitamin A, D dan E

terdapat pada kuning telur. Kuning telur yang besar mengandung sekitar 60 kalori,

sedang putih telur mengandung 15 kalori. Kuning telur yang besar juga

mengandung lebih dari 2/3 kebutuhan kolestrol yang direkomendasikan untuk

kebutuhan tubuh sehari-hari (Indarto, 1999).

Tabel 4. Komposisi Kimia Telur Ayam Segar

Komposisi

Kimia

Telur Ayam Segar

Utuh Putih Telur Kuning Telur

Kalori (kkal) 162 50 361

Air (gr) 74 87,8 49,4

Protein (gr) 12,8 19,8 16,3

Lamak (gr) 11,5 0 31,9

Karbohidrat (gr) 0,7 0,8 0,7

Kalsium (mg) 54 6 147

Phosphor (mg) 180 17 586

Vitamin A (SI) 900 0 2000

Sumber : Sirait (1986)

11

Page 12: Isi

3. Bahan Pengisi Pembuatan Rempeyek

Bahan pengisi rempeyek digunakan sebagai bahan pembantu dalam

pembuatan berbagai jenis rempeyek untuk meningkatkan cita rasa dan variasi produk

yang dihasilkan. Bahan pengisi yang sering digunakan dalam pembuatan rempeyek

antara lain kedelai, kacang hijau, udang, ketumbar, kacang tanah. Semua bahan

kemudian dicampur dengan adonan, baru kemudian digoreng (Puratos, 2004).

Alat Pembuatan Rempeyek Kacang

1. Blender

Blender ini berfungsi untuk menghancurkan bumbu-bumbu sampai halus

dan berbentuk bubur yang digunakan sebagai bahan penyedap rasa dalam pembuatan

rempeyek.

2. Nampam Plastik

Nampan plastik digunakan untuk menapung beberapa bahan pengisi

pempeyek yang telah dibersihkan dan bawah ke ruang pengorengan dan juga bumbu-

bumbu yang telah blender halus dituangkan ke nampan plastik.

3. Serok

Serok digunakan untuk mengangkat dan meneteskan minyak atau

mengentas hasil pengorengan beberapa jenis rempeyek.

4. Baskom.

Beberapa baskom pelastik dipersiapkan untuk mewadahi bahan baku serta

untuk menampung tepung tapioka, tepung beras dan bumbu yang telah diblender

halus. Baskom digunakan untuk mencampur adonan dalam proses pembuatan

rempeyek. Baskom yang digunakan terbuat dari plastik dan dibutuhkan sebanyak 2

atau 3 buah untuk kebutuhan tersebut.

5. Gayung

Gayung digunakan untuk mengambil air untuk menakan volume bahan-

bahan yang bersifat cair.

6. Cobek

Cobek digunakan sebagai alat untuk menghancurkan bahan pengisi

rempeyek termasuk kacang tanah.

12

Page 13: Isi

7. Irus Aluminium

Irus aluminium digunakan sebagai alat untuk menakar dan menuang

adonan rempeyek saat mengoreng

8. Pisau dan Talenan

Alat ini digunakan untuk membersihkan atau menguliti rimpang kunyit.

9. Kantong Plastik

Kantong plastik digunakan untuk mengemas produk rempeyek siap jual.

Gunakan plastik yang agak tebal agar kuat dan tidak mudah bocor dan robek dan

ukuran plastik sesuai dengan kebutuhan.

10. Wajan

Wajan digunakan untuk pengorengan adonan rempeyek yang telah siap

untuk digorengkan, dan wajan juga digunakan untuk keperluan lain untuk masak.

11. Elpiji

Elpiji adalah sebagai bahan bakar yang mengatar panas untuk digunakan

saat melakukan pengorengan.

12. Keranjang

Kebanyak petani menggunakan keranjang sebagai alat untuk menampung

hasil pertanian seperti buah, sayuran dan bisa juga digunakan untuk menampung

rumput untuk ternak sapi para petani. Maka keranjang juga digunakan untuk

menampung rempeyek yang telah digoreng. Keranjang yang dilapisi dengan plastik

untuk menampung rempeyek dan keripik tempe ke ruangan pengemasan.

C. PROSES PEMBUATAN REMPEYEK

1. Pemilihan Bahan Baku

Bahan baku merupakan faktor yang menentukkan dalam proses produksi

atau pembuatan bahan makanan. Jika bahan baku yang digunakan mutunya baik maka

diharapkan produk yang dihasilkan juga berkualitas. Evaluasi mutu dilakuakan untuk

menjaga agar bahan yang digunakan dapat sesuai dengan syarat mutu yang telah

ditetapkan oleh perusahaan, sehingga dihasilkan produk yang sesuai dengan standar

mutu yang ditetapkan

13

Page 14: Isi

Bahan baku yang dipilih untuk pengisi pembuatan rempeyek harus benar-

benar kering dan disebabkan tingkat kematangan biji kacang tanah

2. Pembersihan

Sortasi dilakukan untuk memilih bahan yang sesuai dengan kriteria

yang telah ditetapkan, proses ini dilakukan secara manual, pembersihan dilakukan

untuk menghilangkan kotoran yang menempel selama pemanenan. Bahan pengisi

rempeyek harus dibersihkan kotoran-kotoran yang masih tercampur dalam bahan

pengisi.

3. Penimbangan

Semua bahan ditimbang sesuai dengan formula. Penimbangan bahan harus

dilakukan dengan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan jumlah bahan.

Bahan pengisi, garam, dan bahan tambahan makanan merupakan bahan yang

dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi sangat penting agar dihasilkan rempeyek yang

berkualitas baik sehingga harus diukur dengan teliti. Dalam penimbangan, sebaiknya

tidak menggunakan sendok atau cangkir sebagai takaran.

4. Pencampuran ( Mixing )

Proses selanjutnya adalah pencampuran tepung beras, tepung kanji/tepung

tapioka dengan larutan santan kelapa tujuannya agar adonan tercampur dengan rata.

Tambahkan bumbu pada rempeyek bertujuan untuk meningkatkan dan memodifikasi

flavor. Selain itu bumbu juga dapat berfungsi sebagai pengawet. Beberapa bumbu

mempunyai sifat sebagai antioksidan, sehingga dapat menghambat perkembangan

ransiditas. Bumbu yang digunakan dalam pembuatan rempeyek adalah bawang putih,

kemiri, daun jeruk nipis, garam dan santan kelapa.

5. Pengorengan

Minyak yang digunakan untuk mengoreng berfungsi sebagai medium

pindah panas dan menberihkan flavor (perpaduan rasa dan aroma) tertentu pada

produk akhir. Menurut Fellows (1990) penggorengan merupakan suatu unit operasi

yang digunakan untuk mengubah eating quality suatu makanan. Penggorengan juga

mempunyai efek preservatif yaitu dengan adanya destruksi termal organisme dan

enzim, pengurangan Aw pada permukaan makanan atau seluruh bagian permukaan

makanan. Proses utama yang terjadi selama penggorengan adalah perpindahan panas

dan massa, dengan minyak yang berfungsi sebagai media penghantar panas (Moreira,

14

Page 15: Isi

1999). Panas yang diterima bahan akan dipergunakan untuk berbagai keperluan antara

lain untuk penguapan air, gelatinisasi pati, denaturasi protein, pencokelatan dan

karamelisasi. Dalam perlakuan ini sebagian air akan menguap dan ruang kosong yang

semula diisi air akan diisi dengan minyak (Weiss, 1983).

6. Pengemasan

Pengemasan merupakan suatu tempat atau wadah yang digunakan untuk

mengemas suatu produk, yang telah dilengkapi dengan tulisan, label dan keterangan

lain yang menjelaskan isi, kegunaan lain – lainnya yang dirasa perlu disampaikan

kepada para konsumen. Pengemsan disebut juga pembungkusan, wadah atau

pengepak yang mempunyai peranan penting didalam pangawetan bahan pangan.

Rempeyek ketumbar dapat dikemas dalam kemasan kantong plastik dengan ukuran

115 gram yang dilengkapi labelnya.

D. SISTEM PEMASARAN

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan

kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,

menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini

berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan, produk,

nilai, biaya dan kepuasan, pertukaran, transaksi dan hubungan, pasar, pemasaran dan

pemasar.

Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan

sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan

sendirinya. Untuk itu, produk – produk kami ini, kami pasarkan dikalanngan

masyarakat umum dan mahasiswa. \

E. HAMBATAN USAHA

Menjalani sebuah usaha tidak akan berjalan dengan lancar seperti yang di

inginkan kebanyakan interpreneur. Hambatan usaha merupakan suatu resiko yang

menjadi ketidakpastian dalam menjalani usaha. Hambatan – hambatan kami dalam

melakukan kegiatan berwirausaha ini adalah :

15

Page 16: Isi

1. Tidak ada waktu, karena waktu dipergunakan untuk kuliah dan mengerjakan

tugas.

2. Tidak tersedianya tenaga.

F. STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK

Pengertian organisasi sendiri menyatakan bahwa Organisasi adalah

kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan

yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus

untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Di bawah merupakan

struktur organisasi kelompok kami :

1. Ketua : Nur Azizah

Deskripsi kerja :

• Mengkoordinasi anggota-anggotanya agar menjalankan tugas dengan maksimal.

• Mengambil keputusan-keputusan yang dapat membuat usaha ini berkembang

• Mempertanggungjawabkan kegiatan operasional

• Memasarkan produk-produk yang dijual

2. Bag. Produksi : Nur Rasyidah

Deskripsi kerja :

• Melakukan pembelian bahan-bahan

• Memproduksi dadar gulung keju

• Memasarkan produk yang dijual

• Melakukan pembukuan terhadap setiap transaksi yang terjadi

• Melaporkan kondisi keuangan setiap minggu

• Membuat laporan keuangan

3. Bag. Pemasaran : Robert. T. Gagu

Deskripsi kerja :

• Memasarkan produk yang dijual

• Mencari informasi produk-produk baru yang sedang menjadi trend

16

Page 17: Isi

G. ASPEK KEUANGAN

1. Modal awal

Modal awal usaha rempeyek kacang tanah adalah, hasil partisipasi

kelompok degan rincian :

a. Nur Azizah = Rp 15.000

b. Nur Rasyidah = Rp 15.000

c. Robert T. Gagu = Rp 15.000

T O T A L = Rp 45.000

2. Pengeluaran

Untuk menghasilkan 2 lusin produk ini maka dibutuhkan dana untuk

Pengadaan bahan = Rp 45.000

A.

17

Page 18: Isi

BAB III

P E N U T U P

A. KESIMPULAN

Rempeyek adalah makanan rakyat yang berbahan dasar tepung tapioka

dan tepung beras..Rempeyek adalah makanan ringan yang banyak jenisnya tergantung

darimana rempeyek itu berasal. Dalam proses pembuatan jenis rempeyek yaitu

rempeyek kacang tanah, kacang panjang, udang, kedelai, dan ketumbar untuk dapat

menambah variasi dari pengolahan rempeyek yang bisanya hanya dikenal rempeyek

dari kacang tanah dan ikan teri. Tepung tapioca dan tepung beras yang cocok dalam

pembuatan jenis rempeyek.

B. SARAN

Sebagai masyarakat yang prihatin aka ekonomi negara ini, maka kami

sarankan agar manfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar.

18

Page 19: Isi

DAFTAR PUSTAKA

19