ISI

8
 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perawat bekerja di berbagai tempat dengan berbagai peran dan kolaborasi dengan berbagai profesi kesehatan yang ada. Praktik keperawatan di atur oleh pihak administrasi rumah sakit, lembaga kesehatan dan institusi lainnya. Perawat juga berperan dalam membuat kebijakan kesehatan di wilayah dan provinsi, sertamenetapkan regulasi legal dan spesifik untuk praktik keperawatan. Selain itu, organisasi profesi keperawatan juga menetapkan standar kerja sebagai criteria untuk asuhan keperawatan professional. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan umum Tujuan umum penulis dalam menyusun makalah ini adalah untuk mendukung kegiatan belajar mengajar jurusan keperawatan khususnya pada mata kuliah keperawatan profesional. 1.2.2 Tujuan khusus Tujuan khusus penulis dalam menyusun makalah ini agar mahasiswa / mahasiswi mengetahui bagaimana standar praktik dalam keperawatan. 1.3 Rumusan Masalah 1. 3.1 Apa definisi standar praktek keperawatan. 1.3.2 Apa sumber praktik keperawatan 1.3.3 Apa pengembangan standar praktik keperawatan.

Transcript of ISI

5/17/2018 ISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi557200d14979599169a0244c 1/8

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSaat ini perawat bekerja di berbagai tempat dengan berbagai peran dan kolaborasi dengan

berbagai profesi kesehatan yang ada. Praktik keperawatan di atur oleh pihak administrasi rumah

sakit, lembaga kesehatan dan institusi lainnya. Perawat juga berperan dalam membuat kebijakan

kesehatan di wilayah dan provinsi, sertamenetapkan regulasi legal dan spesifik untuk praktik 

keperawatan. Selain itu, organisasi profesi keperawatan juga menetapkan standar kerja sebagai

criteria untuk asuhan keperawatan professional.

1.2 Tujuan 

1.2.1  Tujuan umum

Tujuan umum penulis dalam menyusun makalah ini adalah untuk 

mendukung kegiatan belajar mengajar jurusan keperawatan khususnya pada mata

kuliah keperawatan profesional.

1.2.2 Tujuan khusus

Tujuan khusus penulis dalam menyusun makalah ini agar mahasiswa / 

mahasiswi mengetahui bagaimana standar praktik dalam keperawatan.

1.3 Rumusan Masalah 

1. 3.1  Apa definisi standar praktek keperawatan.

1.3.2  Apa sumber praktik keperawatan

1.3.3 Apa pengembangan standar praktik keperawatan.

5/17/2018 ISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi557200d14979599169a0244c 2/8

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PengertianStandar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilan kerja yang

dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil (Gillies, 1989, h.121). Standar merupakan

pernyataan yang mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yang mengarah kepada praktek 

keperawatan profesional (ANA,1992,h.1)

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral

dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-

spiritual yang komprehensif , ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakitmaupun sehat yang mencakup kehidupan manusia (lokakarya Nasional 1983)

Standar praktik keperawatan adalah norma atau penegasan tentang mutu pekerjaan

seseorang perawat yang dianggap baik, tepat dan benar yg dirumuskan & digunakan sebagai

pedoman pemberian keperawatan serta merupakan tolok ukur penilaian penampilan kerja

perawat. Standar merupakan pernyataan yang sah, suatu model yang disusun berdasarkan

kebiasaan atau kesepakatan mengenai apa yang memadai dan sasuai, dapat diterima, dan layak 

dalam praktek keperawatan. Standar pratek menguraikan apa yang harus di lakukan,

mengidentifikasi tanggung jawab dan pelaksaan tanggung jawab tersebut. Standar praktek 

keperawatan bergantung pada tempat dan waktu, sehingga standar praktek keperawatan dapat

berubah dari waktu ke waktu pada tempat yang berbeda.

2.2 Sumber Praktik Keperawatan

1. Organisasi profesi PPNI

a. 1993 : Rancangan standar profesi keperawatan (lingkup praktik keperawatan, standarpelayanan, standar praktik, standar pendidikan, dan standaar pendidikan berlanjut).

b. 1999 : Standar Praktek Keperawatan Profesional

5/17/2018 ISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi557200d14979599169a0244c 3/8

3

c. 2001 : Standar asuhan yang parallel dengan langkah-langkah proses keperawaatan dan

standart kenierja professional yang terkait dengan sikap, tindakan, dan peran

professional.

2. Undang-Undang / Keputusan Presiden (Kepres)/ Peraturan Pemerintah (PP)

a. UU No 23 th. 1992 tentang Kesehatan

b. Kepres No 56 th. 1995 tentang Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan

c. PP No 32 th. 1996 Tentang Tenaga Kesehatan

d. UU No 8 th 1999 tentang Perlindungan Konsumen

3. Departemen Kesehatan RI ( SK. Menkes, SK Dirjen Yanmed )

4. Rumah sakit

Rumah Sakit menyusun standart asuhan keperawatan sbg pedoman pemberian askep utk 

10 kasus terbanyak pada masing-masing jenis pelayanan.

Standar praktek keperawatan dari ANA : 

1. 

Standar I : Pengkajian 

2.  Standar II : Diagnosa keperawatan 3.  Standar III : Identifikasi hasil 4.  Standar IV : Perencanaan 5.  Standar V : Implementasi 6.  Standar VI : Evaluasi Standar I : Pengkajian

Perawat mengidentifikasi dan pengumpulan data tentang status kesehatan klien.  Kriteria pengukuran : 1.  Prioritas pengumpulan data ditentukan oleh kondisi atau kebutuhan-kebutuhan klien saat ini.  

5/17/2018 ISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi557200d14979599169a0244c 4/8

4

2.  Data tetap dikumpulkan dengan tehnik-tehnik pengkajian yang sesuai . 3.  Pengumpulan data melibatkan klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan..  4.  Proses pengumpulan data bersifat sistematis dan berkesinambungan.  5.  Data-data yang relevan didokumentasikan dalam bentuk yang mudah didapatkan kembali. Standar II :Diagnosa Perawat menganalisa data yang dikaji untuk menentukan diagnosa. Kriteria pengukuran : 

1.  Diagnosa ditetapkan dari data hasil pengkajian. 2.  Diagnosa disahkan dengan klien, orang-orang terdekat klien, tenaga kesehatan bila

memungkinkan. 3.  Diagnosa di dokumentasikan dengan cara yang memudahkan perencanaan perawatan.

Standar III: Identifikasi hasil

Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan secara individual pada klien.

Kriteria pengukuran : 1.  Hasil diambil dari diagnosa. 2.  Hasil-hasil didokumentasikan sebagai tujuan-tujuan yang dapat diukur. 3.  Hasil-hasil dirumuskan satu sama lain sama klien, orang-orang terdekat klien dan petugas

kesehatan. 4.  Hasil harus nyata (realistis) sesuai dengan kemampuan/kapasitas klien saat ini dan

kemampuan potensial. 5.  Hasil yang diharapkan dapat dicapai dsesuai dengan sumber-sumber yang tersedia bagi

klien. 6.  Hasil yang diharapkan meliputi perkiraan waktu pencapaian. 7.  Hasil yang diharapkan memberi arah bagi keanjutan perawatan. 

5/17/2018 ISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi557200d14979599169a0244c 5/8

5

Standar IV : Perencanaan

Perawat menetapkan suatu rencana keperawatan yang menggambarkan intervensi keperawatan

untuk mencapai hasil yang diharapkan. Kriteria pengukuran : 

1.  Rencana bersifat individuali sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan kondisi klien.  2.  Rencana tersebut dikembangkan bersama klien, orang-orang terdekat klien dan petugas

kesehatan. 3.  Rencana tersebut menggambarkan praktek keperawatan sekarang 4.  Rencana tersebut didokumentasikan. 5.  Rencana tersebut harus menunjukkan kelanjutan perawatan. Standar V : Implementasi Perawat mengimplementasikan intervensi yang diidentifikasi dari rencana keperawatan. Kriteria pengukuran : 

1.  Intervensi bersifat konsisten dengan rencana perawatan yang dibuat. 2.  Intervensi diimplementasikan dengan cara yang aman dan tepat. 3.  Intervensi didokumentasikan

Standar VI : Evaluasi

Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap hasil yang telah dicapai. Kriteria pengukuran : 1.  Evaluasi bersifat sistematis dan berkesinambungan. 2.  Respon klien terhadap intervensi didokumentasikan. 3.  Keefektifan intervensi dievaluasi dalam kaitannya dengan hasil. 

5/17/2018 ISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi557200d14979599169a0244c 6/8

6

4.  Pengkajian terhadap data yang bersifat kesinambungan digunakan untuk merevisi diagnosa,

hasil-hasil dan rencana perawatan untuk selanjutnya, 

5.  Revisi diagnosa, hasil dan rencana perawatan didokumentasikan. 6.  Klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan dilibatkan dalam proses evaluasi  

2.3 Pengembangan Standar Praktik Keperawatan

Pengembangan dan penetapan standar keperawatan melalui tahapan yaitu : harus

diumumkan, diedarkan atau disosialisasikan dan penerapan dalam bebagai tatanan pelayanan.

Pengembangan ini bertujuan : meningkatkan kualitas asuhan keperawatan, mengurangi biaya

asuhan, dan dasar untuk menentukan ada tidaknya “negligence” perawat. 

Dalam menata standar dibutuhkan pertimbangan-perimbangan kerangka kerja yang akan

digunakan dan berbagai komponen agara standar terpenuhi, selanjutnya dipertimbangkan siapa

yang menata standar dan bagaimana proses tersebut dikoordinasikan.Standar keperawatan secara

luas menggunakan dan mengadopsi kerangka kerja Model Donabedian yang dipadukan dengan

berbagai konsep keprawatan.

Standar harus tersedia diberbagai tatanan dengan bermacam-macam pengertian dan

persyaratan, namun essensial bagi setiap operasional pelayanan kesehatan. Keperawatan profesi

yang paling responsive dalam menata standar karena banyak hal-hal yang berperan penting

dalam asuhan pasien yang tidak disentuh (intangibles). Oleh karena itu dalam pengembangan

standar keperawatan membutuhkan pengertian yang sangat mendasar tentang hakekat

keperawatan sebagai persyaratan awal, harus diidentifikasi dengan jelas pengertian multifokal

tujuan keperawatan. Selanjutnya perlu diidentifikasi hasil asuhan pasien / klien  –  hasil yang

diharapkan menjadi standar asuhan, kemudian performance kinerja perawat professional

berorientasi pada proses keperawatan – menjadi stanar praktek dan berpotensial tidak merugikan

 –  struktur pengelolaan menjadi standar biaya / anggaran. Persyaratan awal diatas tadi untuk 

menentukan hasil yang spesifik dan kaitannya dengan proses keperawatan dan hasil yang

diharapkan.

5/17/2018 ISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi557200d14979599169a0244c 7/8

7

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Standar praktik keperawatan adalah norma atau penegasan tentang mutu pekerjaan

seseorang perawat yang dianggap baik, tepat dan benar yg dirumuskan & digunakan sebagai

pedoman pemberian yang kepwt serta merupakan tolok ukur penilaian penampilan kerja perawat.

Pengembangan standar praktek keperawatan di Indonesia merupakan tanggung jawab

PPNI karena tekanan dan tuntutan kebutuhan terhadap kualitas asuhan keperawatan makin

tinggi. Pengertian standar sangat luas namun harus dapat diterima dan dicapai. Dalam

pengembangan standar dibutuhkan sumber-sumber pengembangan standar keperawatan.

Tujuan dan manfaat standar keperawatan pada dasarnya mengukur kuaitas asuhan kinerja

perawat dan efektifitas menejemen organisasi. Dalam pengembangan standar menggunakan

pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab

mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan tersebut.

Berbagai jenis keperawatan dapat dikembangkan dengan focus, orientasi dan pendekatanyang saling mendukung.Standar asuhan berfokus pada hasil pasien, standar praktik berorientasi

pada kinerja perawat professional untuk memberdayakan proses keperawatan. Standar finansial

 juga harus dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat bermanfaat bagi

pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan.

Saran

Penulis menyarankan kepada pembaca supaya mempelajari dan menelaah makalah ini

sebagai referensi dalam belajar. Untuk teman-teman mahasiswa supaya lebih giat dalam belajar.

5/17/2018 ISI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi557200d14979599169a0244c 8/8

8

DAFTAR PUSTAKA

Potter, P.A., dan Perry, A.G. 2009. Fundamental Keperawatan. Edisi tujuh. Jakarta: Salemba

Medika.

Priharjo, R. 1995. Praktik Keperawatan Profesional: Konsep Dasar dan Hukum. Jakarta: EGC.