ISI
-
Upload
wenni-esye -
Category
Documents
-
view
49 -
download
0
Transcript of ISI
5/17/2018 ISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi557200d14979599169a0244c 1/8
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangSaat ini perawat bekerja di berbagai tempat dengan berbagai peran dan kolaborasi dengan
berbagai profesi kesehatan yang ada. Praktik keperawatan di atur oleh pihak administrasi rumah
sakit, lembaga kesehatan dan institusi lainnya. Perawat juga berperan dalam membuat kebijakan
kesehatan di wilayah dan provinsi, sertamenetapkan regulasi legal dan spesifik untuk praktik
keperawatan. Selain itu, organisasi profesi keperawatan juga menetapkan standar kerja sebagai
criteria untuk asuhan keperawatan professional.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Tujuan umum penulis dalam menyusun makalah ini adalah untuk
mendukung kegiatan belajar mengajar jurusan keperawatan khususnya pada mata
kuliah keperawatan profesional.
1.2.2 Tujuan khusus
Tujuan khusus penulis dalam menyusun makalah ini agar mahasiswa /
mahasiswi mengetahui bagaimana standar praktik dalam keperawatan.
1.3 Rumusan Masalah
1. 3.1 Apa definisi standar praktek keperawatan.
1.3.2 Apa sumber praktik keperawatan
1.3.3 Apa pengembangan standar praktik keperawatan.
5/17/2018 ISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi557200d14979599169a0244c 2/8
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PengertianStandar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilan kerja yang
dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil (Gillies, 1989, h.121). Standar merupakan
pernyataan yang mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yang mengarah kepada praktek
keperawatan profesional (ANA,1992,h.1)
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spiritual yang komprehensif , ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakitmaupun sehat yang mencakup kehidupan manusia (lokakarya Nasional 1983)
Standar praktik keperawatan adalah norma atau penegasan tentang mutu pekerjaan
seseorang perawat yang dianggap baik, tepat dan benar yg dirumuskan & digunakan sebagai
pedoman pemberian keperawatan serta merupakan tolok ukur penilaian penampilan kerja
perawat. Standar merupakan pernyataan yang sah, suatu model yang disusun berdasarkan
kebiasaan atau kesepakatan mengenai apa yang memadai dan sasuai, dapat diterima, dan layak
dalam praktek keperawatan. Standar pratek menguraikan apa yang harus di lakukan,
mengidentifikasi tanggung jawab dan pelaksaan tanggung jawab tersebut. Standar praktek
keperawatan bergantung pada tempat dan waktu, sehingga standar praktek keperawatan dapat
berubah dari waktu ke waktu pada tempat yang berbeda.
2.2 Sumber Praktik Keperawatan
1. Organisasi profesi PPNI
a. 1993 : Rancangan standar profesi keperawatan (lingkup praktik keperawatan, standarpelayanan, standar praktik, standar pendidikan, dan standaar pendidikan berlanjut).
b. 1999 : Standar Praktek Keperawatan Profesional
5/17/2018 ISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi557200d14979599169a0244c 3/8
3
c. 2001 : Standar asuhan yang parallel dengan langkah-langkah proses keperawaatan dan
standart kenierja professional yang terkait dengan sikap, tindakan, dan peran
professional.
2. Undang-Undang / Keputusan Presiden (Kepres)/ Peraturan Pemerintah (PP)
a. UU No 23 th. 1992 tentang Kesehatan
b. Kepres No 56 th. 1995 tentang Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan
c. PP No 32 th. 1996 Tentang Tenaga Kesehatan
d. UU No 8 th 1999 tentang Perlindungan Konsumen
3. Departemen Kesehatan RI ( SK. Menkes, SK Dirjen Yanmed )
4. Rumah sakit
Rumah Sakit menyusun standart asuhan keperawatan sbg pedoman pemberian askep utk
10 kasus terbanyak pada masing-masing jenis pelayanan.
Standar praktek keperawatan dari ANA :
1.
Standar I : Pengkajian
2. Standar II : Diagnosa keperawatan 3. Standar III : Identifikasi hasil 4. Standar IV : Perencanaan 5. Standar V : Implementasi 6. Standar VI : Evaluasi Standar I : Pengkajian
Perawat mengidentifikasi dan pengumpulan data tentang status kesehatan klien. Kriteria pengukuran : 1. Prioritas pengumpulan data ditentukan oleh kondisi atau kebutuhan-kebutuhan klien saat ini.
5/17/2018 ISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi557200d14979599169a0244c 4/8
4
2. Data tetap dikumpulkan dengan tehnik-tehnik pengkajian yang sesuai . 3. Pengumpulan data melibatkan klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan.. 4. Proses pengumpulan data bersifat sistematis dan berkesinambungan. 5. Data-data yang relevan didokumentasikan dalam bentuk yang mudah didapatkan kembali. Standar II :Diagnosa Perawat menganalisa data yang dikaji untuk menentukan diagnosa. Kriteria pengukuran :
1. Diagnosa ditetapkan dari data hasil pengkajian. 2. Diagnosa disahkan dengan klien, orang-orang terdekat klien, tenaga kesehatan bila
memungkinkan. 3. Diagnosa di dokumentasikan dengan cara yang memudahkan perencanaan perawatan.
Standar III: Identifikasi hasil
Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan secara individual pada klien.
Kriteria pengukuran : 1. Hasil diambil dari diagnosa. 2. Hasil-hasil didokumentasikan sebagai tujuan-tujuan yang dapat diukur. 3. Hasil-hasil dirumuskan satu sama lain sama klien, orang-orang terdekat klien dan petugas
kesehatan. 4. Hasil harus nyata (realistis) sesuai dengan kemampuan/kapasitas klien saat ini dan
kemampuan potensial. 5. Hasil yang diharapkan dapat dicapai dsesuai dengan sumber-sumber yang tersedia bagi
klien. 6. Hasil yang diharapkan meliputi perkiraan waktu pencapaian. 7. Hasil yang diharapkan memberi arah bagi keanjutan perawatan.
5/17/2018 ISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi557200d14979599169a0244c 5/8
5
Standar IV : Perencanaan
Perawat menetapkan suatu rencana keperawatan yang menggambarkan intervensi keperawatan
untuk mencapai hasil yang diharapkan. Kriteria pengukuran :
1. Rencana bersifat individuali sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan kondisi klien. 2. Rencana tersebut dikembangkan bersama klien, orang-orang terdekat klien dan petugas
kesehatan. 3. Rencana tersebut menggambarkan praktek keperawatan sekarang 4. Rencana tersebut didokumentasikan. 5. Rencana tersebut harus menunjukkan kelanjutan perawatan. Standar V : Implementasi Perawat mengimplementasikan intervensi yang diidentifikasi dari rencana keperawatan. Kriteria pengukuran :
1. Intervensi bersifat konsisten dengan rencana perawatan yang dibuat. 2. Intervensi diimplementasikan dengan cara yang aman dan tepat. 3. Intervensi didokumentasikan
Standar VI : Evaluasi
Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap hasil yang telah dicapai. Kriteria pengukuran : 1. Evaluasi bersifat sistematis dan berkesinambungan. 2. Respon klien terhadap intervensi didokumentasikan. 3. Keefektifan intervensi dievaluasi dalam kaitannya dengan hasil.
5/17/2018 ISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi557200d14979599169a0244c 6/8
6
4. Pengkajian terhadap data yang bersifat kesinambungan digunakan untuk merevisi diagnosa,
hasil-hasil dan rencana perawatan untuk selanjutnya,
5. Revisi diagnosa, hasil dan rencana perawatan didokumentasikan. 6. Klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan dilibatkan dalam proses evaluasi
2.3 Pengembangan Standar Praktik Keperawatan
Pengembangan dan penetapan standar keperawatan melalui tahapan yaitu : harus
diumumkan, diedarkan atau disosialisasikan dan penerapan dalam bebagai tatanan pelayanan.
Pengembangan ini bertujuan : meningkatkan kualitas asuhan keperawatan, mengurangi biaya
asuhan, dan dasar untuk menentukan ada tidaknya “negligence” perawat.
Dalam menata standar dibutuhkan pertimbangan-perimbangan kerangka kerja yang akan
digunakan dan berbagai komponen agara standar terpenuhi, selanjutnya dipertimbangkan siapa
yang menata standar dan bagaimana proses tersebut dikoordinasikan.Standar keperawatan secara
luas menggunakan dan mengadopsi kerangka kerja Model Donabedian yang dipadukan dengan
berbagai konsep keprawatan.
Standar harus tersedia diberbagai tatanan dengan bermacam-macam pengertian dan
persyaratan, namun essensial bagi setiap operasional pelayanan kesehatan. Keperawatan profesi
yang paling responsive dalam menata standar karena banyak hal-hal yang berperan penting
dalam asuhan pasien yang tidak disentuh (intangibles). Oleh karena itu dalam pengembangan
standar keperawatan membutuhkan pengertian yang sangat mendasar tentang hakekat
keperawatan sebagai persyaratan awal, harus diidentifikasi dengan jelas pengertian multifokal
tujuan keperawatan. Selanjutnya perlu diidentifikasi hasil asuhan pasien / klien – hasil yang
diharapkan menjadi standar asuhan, kemudian performance kinerja perawat professional
berorientasi pada proses keperawatan – menjadi stanar praktek dan berpotensial tidak merugikan
– struktur pengelolaan menjadi standar biaya / anggaran. Persyaratan awal diatas tadi untuk
menentukan hasil yang spesifik dan kaitannya dengan proses keperawatan dan hasil yang
diharapkan.
5/17/2018 ISI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi557200d14979599169a0244c 7/8
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Standar praktik keperawatan adalah norma atau penegasan tentang mutu pekerjaan
seseorang perawat yang dianggap baik, tepat dan benar yg dirumuskan & digunakan sebagai
pedoman pemberian yang kepwt serta merupakan tolok ukur penilaian penampilan kerja perawat.
Pengembangan standar praktek keperawatan di Indonesia merupakan tanggung jawab
PPNI karena tekanan dan tuntutan kebutuhan terhadap kualitas asuhan keperawatan makin
tinggi. Pengertian standar sangat luas namun harus dapat diterima dan dicapai. Dalam
pengembangan standar dibutuhkan sumber-sumber pengembangan standar keperawatan.
Tujuan dan manfaat standar keperawatan pada dasarnya mengukur kuaitas asuhan kinerja
perawat dan efektifitas menejemen organisasi. Dalam pengembangan standar menggunakan
pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab
mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan tersebut.
Berbagai jenis keperawatan dapat dikembangkan dengan focus, orientasi dan pendekatanyang saling mendukung.Standar asuhan berfokus pada hasil pasien, standar praktik berorientasi
pada kinerja perawat professional untuk memberdayakan proses keperawatan. Standar finansial
juga harus dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat bermanfaat bagi
pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan.
Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca supaya mempelajari dan menelaah makalah ini
sebagai referensi dalam belajar. Untuk teman-teman mahasiswa supaya lebih giat dalam belajar.