Isi Phc Nunik

15
BAB I PENDAHULUAN Puskesmas merupakan UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas), yaitu unit organisasi di lingkungan Dinas Kabupaten yang melaksanakan tugas teknis operasional. Puskesmas adalah pelaksana pembangunan kesehatan dengan batas wilayah kerja kecamatan. Yang dimaksud pembangunan kesehatan meliputi juga pembangunan yang berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta pelayanan kesehatan. Tugas dan fungsi Puskesmas tersebut dijabarkan melalui berbagai program kerja dari Puskesmas. Salah satu tujuan stase Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk mahasiswa kedokteran UNS program profesi adalah untuk mengenalkan Puskesmas kepada para dokter muda. Selama 3 minggu para dokter muda belajar di Puskesmas dengan berbagai kegiatan, seperti bimbingan dan diskusi dengan pembimbing Puskesmas, ikut kegiatan praktik di luar lapangan seperti posyandu, kelas ibu hamil, penyelidikan epidemiologi, penjaringan PKPR, dan kunjungan rumah. Selain itu dalam keseharian di Puskesmas para dokter muda bisa melihat langsung kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas, seperti balai pengobatan, poli gigi, rekam medis, kesehatan ibu dan anak, imunisasi, laboratorium dan kegiatan di UGD. 1

Transcript of Isi Phc Nunik

Page 1: Isi Phc Nunik

BAB I

PENDAHULUAN

Puskesmas merupakan UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas), yaitu unit

organisasi di lingkungan Dinas Kabupaten yang melaksanakan tugas teknis

operasional. Puskesmas adalah pelaksana pembangunan kesehatan dengan batas

wilayah kerja kecamatan. Yang dimaksud pembangunan kesehatan meliputi juga

pembangunan yang berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan

keluarga serta pelayanan kesehatan. Tugas dan fungsi Puskesmas tersebut

dijabarkan melalui berbagai program kerja dari Puskesmas.

Salah satu tujuan stase Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk mahasiswa

kedokteran UNS program profesi adalah untuk mengenalkan Puskesmas kepada

para dokter muda. Selama 3 minggu para dokter muda belajar di Puskesmas

dengan berbagai kegiatan, seperti bimbingan dan diskusi dengan pembimbing

Puskesmas, ikut kegiatan praktik di luar lapangan seperti posyandu, kelas ibu

hamil, penyelidikan epidemiologi, penjaringan PKPR, dan kunjungan rumah.

Selain itu dalam keseharian di Puskesmas para dokter muda bisa melihat langsung

kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas, seperti balai pengobatan, poli gigi,

rekam medis, kesehatan ibu dan anak, imunisasi, laboratorium dan kegiatan di

UGD.

Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, para dokter muda diharapkan

memahami tentang kegiatan pelayanan Puskesmas, manajemen dan administrasi

di unit pelayanan kesehatan primer. Hal ini terkait dengan peran seorang dokter

yang tidak hanya dalam peran fungsionalnya sebagai paramedis yang

mendiagnosis dan mengobati pasien saja, namun juga harus dapat berorganisasi

dan bekerjasama secara struktural demi mencapai suatu tujuan bersama yaitu

tercapainya kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

1

Page 2: Isi Phc Nunik

BAB II

KEGIATAN

Kegiatan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat dilaksanakan di

Puskesmas Kebakkramat I Karanganyar selama 3 minggu mulai Senin, 6 Agustus

2012 sampai dengan Rabu, 29 Agustus 2012. Kegiatan tersebut meliputi:

Minggu Pertama

Senin, 6 Agustus 2012:

- Perkenalan dan orientasi (pengenalan mengenai bidang-bidang

pelayanan di Puskesmas Kebakkramat I)

- Pengarahan dari dr.Wahyu Purwadi Rahmat, M.Kes.

Selasa, 7 Agustus 2012:

- Mengikuti kegiatan Posyandu serentak di desa Macanan.

Rabu, 8 Agustus 2012:

- Melakukan Penyelidikan Epidemiologi penyakit malaria di desa

Kemiri bersama Ibu Indah Febriani.

- Bimbingan tentang KB bersama ibu Agustina

Kamis, 9 Agustus 2012

- Mengikuti kegiatan Posyandu serentak di desa Kebak

- Penyuluhan di kelas ibu hamil PKD Kemiri tentang Perubahan-

perubahan yang terjadi pada masa kehamilan, Persiapan-persiapan

menghadapi persalinan, Perawatan diri pada masa nifas, dan

Peintingnya ASI eksklusif.

Jumat, 10 Agustus 2012

- Mengikuti kegiatan penjaringan konselor sebaya PKPR di SMP 1

Kebakkramat bersama dr.Topan dan Ibu Mul

- Home visit pasien ulkus DM ibu Suminem di Desa Kemiri

Sabtu, 11 Agustus 2012

- Bimbingan dr.Wahyu Purwadi Rahmat, M.Kes. mengenai manajemen

dan program Puskesmas.

- Bimbingan mengenai imunisasi oleh Ibu Susi.

2

Page 3: Isi Phc Nunik

Minggu Kedua

Senin, 13 Agustus 2012

- Mengikuti kegiatan pelayanan di puskesmas (KIA dan BP)

Selasa, 14 Agustus 2012

- Mengikuti kegiatan imunisasi influensa dan meningitis untuk para

calon jemaah haji bersama dr.Arif dan Ibu Susi.

- Bimbingan dengan dr. Wahyu Purwadi Rahmat, M.Kes. mengenai

program KIA, gizi, dan P2P.

Rabu, 15 Agustus 2012

- Melihat kegiatan imunisasi balita.

- Merekap data Posyandu serentak bersama Ibu Anik

Kamis, 16 Agustus 2012

- Mengikuti kegiatan pelayanan di puskesmas (KIA dan BP)

- Follow up pasien ulkus DM di desa Kemiri (FOME)

- Kunjungan Rumah Pasien Gizi Buruk An. Alma Cahaya Bella di desa

Nangsri.

Minggu Ketiga

Kamis, 23 Agustus 2012

- Mengikuti kegiatan pelayanan kesehatan di balai pengobatan dan

UGD.

Jumat, 24 Agustus 2012

- Mengikuti kegiatan pelayanan kesehatan di balai pengobatan, KIA,

poli gigi dan UGD.

- Konsultasi PSC kepada dr. Wahyu Purwadi Rahmat, M.Kes.

Sabtu, 25 Agustus 2012

- Mengikuti kegiatan pelayanan kesehatan di balai pengobatan, KIA,

dan Farmasi.

- Home visit An. Alma Cahaya Bella di desa Nangsri.

3

Page 4: Isi Phc Nunik

BAB III

PEMBAHASAN

Puskesmas Kebakkramat I berada di jalan Solo Sragen km.12,

Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Puskesmas ini terdiri dari 5

desa binaan, yaitu Desa Kemiri, Desa Nangsri, Desa Macanan, Desa Kebak dan

Desa Waru. Puskesmas Kebakkramat I mencakup 1 puskesmas induk, 1

puskesmas pembantu di Desa Waru, 1 Rumah bersalin, 1 UGD Trauma Center, 5

Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) di Desa Kemiri, Desa Kebak, Desa Waru, Desa

Nangsri dan Desa Macanan, Ambulance 1 buah, Posyandu balita 34 buah, dan

Posyandu lansia 12 buah.

Moto Puskesmas Kebakkramat I adalah “Melayani dengan Hati”, visi

Puskesmas ini yaitu tercapainya kecamatan Kebakkramat sehat menuju

terwujudnya Indonesia sehat. Sedangkan misi puskesmas adalah :

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja

2. Mendorong kemandirian sehat bagi keluarga dan masyarakat wilayah kerja

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan layanan

kesehatan yang diselenggarakan

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga beserta

lingkungannya.

Puskesmas memiliki 3 fungsi yaitu menggerakkan pembangunan yang

berwawasan kesehatan, memberdayaan masyarakat dan keluarga untuk

berperilaku sehat serta memberikan pelayanan kesehatan primer. Menggerakkan

pembangunan berwawasan kesehatan dapat dinilai dari seberapa jauh institusi

non-kesehatan memperhatikan kesehatan bagi warganya. Salah satu gerakan yang

dilakukan Puskesmas Karanganyar I adalah dengan adanya PKPR (Pelayanan

Kesehatan Peduli Remaja) dengan penyuluhan kepada konselor sebaya seperti

yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kebakkramat. Sekitar 30an konselor

remaja diberikan penyuluhan mengenai NAPZA dan Kesehatan Reproduksi

Remaja. Diharapkan para konselor sebaya ini mampu menjadi  ujung tombak

menemukan dan mengenali potensi masalah teman sebaya, karena remaja

4

Page 5: Isi Phc Nunik

cenderung lebih terbuka untuk “curhat” terhadap teman sebayanya. Fungsi yang

lainnya yaitu memberdayakan masyarakat. Memberdayakan masyarakat

merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat

supaya berperilaku hidup sehat. Pemberdayaan tersebut berupaya untuk

memotivasi, memfasilitasi, menggali partisipasi aktif masyarakat di bidang

kesehatan, seperti munculnya upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM).

UKBM yang aktif di kecamatan Kebakkramat diantaranya adalah Posyandu dan

PKD.

Pelayanan yang mutlak pada Puskesmas adalah pelayanan kesehatan tingkat

primer. Upaya pelayanan kesehatan tingkat primer yang diselenggarakan oleh

Puskesmas bersifat holistic (bio-psiko-sosial), dan komprehensif (promotif,

preventif, kuratif, rehabilitatif). Hal ini berkaitan dengan program yang

dilaksanakan Puskesmas.

Dalam rangka mewujudkan fungsinya sebagai pelaksana program kesehatan,

Puskesmas Kebakkramat I terdiri dari 6 program pokok kesehatan meliputi:

Kesehatan Keluarga, Perbaikan Gizi Masyarakat, Kesehatan Lingkungan,

Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Promosi Kesehatan, dan

Pelayanan Kesehatan Dasar.

Sebelum pelaksanaan program, puskesmas terlebih dahulu membuat Plan of

Action (POA), yaitu bentuk perencanaan yang disusun sebagai pedoman

pelaksanaan kegiatan selama 1 tahun. POA akan membantu petugas puskesmas

agar dapat bekerja sesuai dengan rencana kerja dengan mempertimbangkan

berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

Program promosi kesehatan memiliki enam tahap dalam pelaksanaannya,

yaitu: Promosi kesehatan, specific protection (imunisasi), early diagnosis

(diagnosis dini), prompt treatment (pengobatan segera), disability limitation

(mengurangi kecacatan),dan rehabilitation.

Program kesehatan keluarga (Kesga) terdiri dari program Keluarga Berencana

(KB) dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Sasaran program KB terdiri dari

Passangan Usia Subur (PUS) dan Ibu bersalin. KB yang ddapat dilayani di

Puskesmas Kebakkramat I meliputi KB suntik 3-bulanan yang mengandung

5

Page 6: Isi Phc Nunik

progesteron, implant yang pemakaiaannya selama 3 tahun, AKDR yang

pemakaiannya selama 8 tahun, dan KB jenis lain seperti pil KB, kondom dan

MOW/MOP. Sedangkan sasaran KIA meliputi ibu hamil, ibu bersalin sampai

masa nifas (42 hari), bayi (0-1 tahun) dan balita (1-5 tahun). KB untuk pasien

jampersal dilakukan pada hari ke 40 setelah melahirkan.

Pelayanan di KIA Puskesmas Kebakkramat I meliputi pelayanan ANC dan

pelayanan bayi. Selain itu juga ada program imunisasi. Sasaran Program

Imunisasi meliputi bayi, anak sekolah, WUS dan khusus. Untuk bayi terdapat

program Lima Imunisasi dasar Lengkap (LIL) meliputi BCG, polio, DPT,

Hepatitis B, dan campak. Program imunisasi untuk anak sekolah disebut dengan

Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Program BIAS dibagi menjadi 2 periode.

Periode pertama diadakan pada bulan Juli dengan sasaran siswa SD kelas I baru

yang diberikan imunisasi campak. Periode kedua diadakan pada bulan Desember

dengan sasaran siswa SD kelas I-III, yang dibagi menjadi dua golongan umur

yaitu <7 tahun diberikan imunisasi DT sedangkan >7 tahun diberikan imunisasi

TT. Target cakupan dari program BIAS ini adalah 100%. Target untuk LIL dinilai

dengan Universal Child Immunization (UCI) dan drop out (DO). Yang

diperhitungkan dalam UCI hanya pencapaian imunisasi BCG, polio 4, DPT 3 dan

campak. Jika semua telah mencapai target minimal 90% maka dikatakan daerah

itu UCI. Drop out dihitung berdasarkan DPT dan campak. Nilai DO untuk

masing-masing harus < 5%, jika >5% harus ditelusuri penyebabnya.

Program imunisasi untuk Wanita Usia Subur (WUS) adalah imunisasi TT.

Imunisasi TT diberikan sebanyak 5 kali dengan jadwal sebagai berikut: T1 -, T2 4

minggu setelah T1, T3 6 bulan setelah T2, T4 1 tahun setelah T3, T5 1 tahun

setelah T4. Keberhaslan imunisasi WUS diukur dengan Universal Mother

Immunization (UMI), yang terdiri dari wanita hamil dan wanita tidak hamil.

Target UMI sebesar 80%. Adapun cakupan di Puskesmas Kebakkramat untuk

imunisasi WUS masih rendah yaitu sebesar 0,9% untuk wanita hamil dan 0,4%

untuk wanita hamil.

Selain itu imunisasi juga diberikan kepada para calon jemaah haji. Vaksin

yang diberikan adalah vaksin meningokok dan influenza. Perlindungan terhadap

6

Page 7: Isi Phc Nunik

meningokokus diperlukan untuk menghindari terjadinya penularan antar jemaah

haji di Mekah dan mencegah pembawa penyakit (karier) setelah kembali lagi ke

Indonesia, mengingat Arab Saudi merupakan negara epidemis terjadinya penyakit

meningokokus. Vaksin ini diberikan pada jemaah haji minimal 10 hari sebelum

berangkat ke Arab Saudi, dan bagi jemaah yang sudah divaksin sebelumnya

(kurang dari tiga tahun) tidak perlu vaksinasi ulang.

Virus influenza juga dianjurkan pada jemaah haji. Umumnya jemaah haji

Indonesia berusia lanjut dan beberapa diantaranya menderita penyakit kronis,

serta perubahan suhu yang ekstrim di Mekah mengakibatkan kekebalan tubuh

jemaah haji dapat menurun. Virus influenza sangat mudah menular melalui

dorplet, udara atau kontak langsung dengan penderita. Pada kondisi yang padat

dan berdesak-desakan sangat memudahkan terjadi penularan virus tersebut.

Vaksin diberikan minimal 2 minggu sebelum tiba di Arab Saudi. Selain imunisasi,

pemeriksaan fisik para jemaah haji juga dilakukan di Puskesmas Kebakkramat I.

Program perbaikan gizi yang ada di Puskesmas Kebakkramat I diantaranya

KADARSI (Keluarga Sadar Gizi), Penyuluhan pemberian ASI ekslusif,

Pemantauan garam beryodium untuk mencegah GAKI (Gangguan Akibat

Kekurangan Iodium), Pemberian tablet besi untuk ibu hamil dan Wanita Usia

Subur (WUS), dan pemberian vitamin A pada bayi dan balita setiap 6 bulan

sekali.

Tablet Besi diberikan ibu hamil untuk mencegah anemia defisiensi besi selama

kehamilan dan diberikan secara paket 30 tablet, 60 tablet atau 90 tablet. Tablet

besi diminum satu kali sehari pada malam hari untuk mencegah efek samping

mual. Untuk Wanita Usia Subur disarankan untuk mengkonsumsi tablet besi

secara mandiri, pada saat menstruasi dengan dosis satu tablet sehari dan pada saat

tidak menstruasi satu tablet seminggu untuk mencegah anemia defisiensi besi.

Pemberian vitamin A pada bayi dan balita di daerah Kebakkramat diberikan

saat dilaksanakannya Posyandu Serentak di 5 desa secara bergilir. Kegiatan yang

dilakukan pada Posyandu adalah pendaftaran, penimbangan pengukuran tinggi

badan, pencatatan, konseling, dan pelayanan. Pelayanan bisa meliputi pemberian

makanan tambahan, dan pemberian vitamin A. Pemberian vitamin A untuk

7

Page 8: Isi Phc Nunik

mencegah xerophtalmia rutin diberikan kepada balita pada bulan Februari dan

Agustus. Untuk bayi usia 6 bulan – 11 bulan diberikan vitamin A warna biru

dengan dosis 100.000 IU. Untuk bayi usia 12 bulan sampai 59 bulan diberikan

kapsul vitamin A warna merah dengan dosis 200.000 IU. Untuk ibu nifas

diberikan dua kali pemberian vitamin A warna merah dosis 200.000 IU,

pemberian pertama adalah sehari setelah melahirkan selanjutnya diberikan 24 jam

berikutnya.

Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit dilakukan untuk penyakit-penyakit

seperti diare, TB, Demam Berdarah, HIV/AIDS, malaria. Pada kasus TB

penemuan kasus dengan passive case detection yaitu pasien yang datang dengan

gejala-gejala yang dicurigai TB maka dilakukan deteksi segera dengan

pemeriksaan sputum Sewaktu – Pagi – Sewaktu. Pengeluaran dahak dilakukan

pada area terbuka yang terkena sinar matahari agar kuman tidak menyebar.

Pemeriksa menemani pasien mengeluarkan sputum dengan posisi dibelakang

pasien. Setelah didiagnosis BTA+ maka pasien akan mengikuti pengobatan DOTS

TB selama 6 bulan. Pemeriksaan orang serumah juga dilakukan pada anggota

keluarga yang tinggal serumah dengan pasien TB.

Selain TB, dilakukan pula Penyelidikan Epidemiologi untuk kasus DB dan

malaria. Kegiatan yang kemarin dilakukan oleh Puskesmas Kebakkramat I adalah

PE malaria dengan indikator adanya penemuan kasus malaria di wilayah

kecamatan Kebakkramat. PE dilakukan di desa Kemiri dengan mendatangi rumah

pasien dan melakukan kunjungan ke 10 rumah sekitar pasien. Pada PE dilakukan

pula pemeriksaan jentik berkala (PJB) dengan memeriksa jentik-jentik nyamuk

pada tampungan air. Angka Bebas jentik dihitung dengan 100% dikurangi HI

(House Index, yaitu jumlah rumah yang positif ditemukan jentik nyamuk dibagi

rumah yang diperiksa). Angka bebas jentik yang menjadi standar minimal adalah

95%. Selain itu dihitung pula Contrainer Index dengan membagi kontainer yang

positif jentik nyamuk dibagi dengan jumlah kontainer yang diperiksa. Selain itu

petugas Puskesmas sekaligus melakukan penyuluhan mengenai gerakan 3M,

(mengubur kaleng kaleng bekas, menguras bak mandi seminggu sekali, dan

membakar sampah).

8

Page 9: Isi Phc Nunik

BAB IV

KESIMPULAN

Kegiatan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat yang

dilaksanakan di Puskesmas Kebakkramat I Karanganyar telah memberikan ilmu,

dan pengalaman yang sangat berarti bagi dokter muda. Pengenalan program-

program kerja Puskesmas menunjukkan bahwa untuk mewujudkan masyarakat

Indonesia yang sehat tidak bisa hanya menitikberatkan pada program-program

kuratif dan rehabilitatif semata, namun juga secara komprehensif meliputi usaha

preventif dan promotif.

Banyak hal yang telah dipelajari sebagai bekal menjadi seorang dokter

yang tidak hanya berperan dalam memperhatikan kesehatan individu, melainkan

juga peran dokter terhadap upaya peningkatan kesehatan masyarakat, dan peran

dokter sebagai manajer. Pembelajaran manajemen yang diterapkan di Puskesmas

juga mengajari para dokter muda supaya mampu menjadi manager yang baik

sesuai tuntunan peran seorang dokter masa depan dalam konsep five star doctor’s.

9