Isi Phc Nunik
Transcript of Isi Phc Nunik
![Page 1: Isi Phc Nunik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/5572145d497959fc0b945f2b/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
Puskesmas merupakan UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas), yaitu unit
organisasi di lingkungan Dinas Kabupaten yang melaksanakan tugas teknis
operasional. Puskesmas adalah pelaksana pembangunan kesehatan dengan batas
wilayah kerja kecamatan. Yang dimaksud pembangunan kesehatan meliputi juga
pembangunan yang berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan
keluarga serta pelayanan kesehatan. Tugas dan fungsi Puskesmas tersebut
dijabarkan melalui berbagai program kerja dari Puskesmas.
Salah satu tujuan stase Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk mahasiswa
kedokteran UNS program profesi adalah untuk mengenalkan Puskesmas kepada
para dokter muda. Selama 3 minggu para dokter muda belajar di Puskesmas
dengan berbagai kegiatan, seperti bimbingan dan diskusi dengan pembimbing
Puskesmas, ikut kegiatan praktik di luar lapangan seperti posyandu, kelas ibu
hamil, penyelidikan epidemiologi, penjaringan PKPR, dan kunjungan rumah.
Selain itu dalam keseharian di Puskesmas para dokter muda bisa melihat langsung
kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas, seperti balai pengobatan, poli gigi,
rekam medis, kesehatan ibu dan anak, imunisasi, laboratorium dan kegiatan di
UGD.
Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, para dokter muda diharapkan
memahami tentang kegiatan pelayanan Puskesmas, manajemen dan administrasi
di unit pelayanan kesehatan primer. Hal ini terkait dengan peran seorang dokter
yang tidak hanya dalam peran fungsionalnya sebagai paramedis yang
mendiagnosis dan mengobati pasien saja, namun juga harus dapat berorganisasi
dan bekerjasama secara struktural demi mencapai suatu tujuan bersama yaitu
tercapainya kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
1
![Page 2: Isi Phc Nunik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/5572145d497959fc0b945f2b/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB II
KEGIATAN
Kegiatan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat dilaksanakan di
Puskesmas Kebakkramat I Karanganyar selama 3 minggu mulai Senin, 6 Agustus
2012 sampai dengan Rabu, 29 Agustus 2012. Kegiatan tersebut meliputi:
Minggu Pertama
Senin, 6 Agustus 2012:
- Perkenalan dan orientasi (pengenalan mengenai bidang-bidang
pelayanan di Puskesmas Kebakkramat I)
- Pengarahan dari dr.Wahyu Purwadi Rahmat, M.Kes.
Selasa, 7 Agustus 2012:
- Mengikuti kegiatan Posyandu serentak di desa Macanan.
Rabu, 8 Agustus 2012:
- Melakukan Penyelidikan Epidemiologi penyakit malaria di desa
Kemiri bersama Ibu Indah Febriani.
- Bimbingan tentang KB bersama ibu Agustina
Kamis, 9 Agustus 2012
- Mengikuti kegiatan Posyandu serentak di desa Kebak
- Penyuluhan di kelas ibu hamil PKD Kemiri tentang Perubahan-
perubahan yang terjadi pada masa kehamilan, Persiapan-persiapan
menghadapi persalinan, Perawatan diri pada masa nifas, dan
Peintingnya ASI eksklusif.
Jumat, 10 Agustus 2012
- Mengikuti kegiatan penjaringan konselor sebaya PKPR di SMP 1
Kebakkramat bersama dr.Topan dan Ibu Mul
- Home visit pasien ulkus DM ibu Suminem di Desa Kemiri
Sabtu, 11 Agustus 2012
- Bimbingan dr.Wahyu Purwadi Rahmat, M.Kes. mengenai manajemen
dan program Puskesmas.
- Bimbingan mengenai imunisasi oleh Ibu Susi.
2
![Page 3: Isi Phc Nunik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/5572145d497959fc0b945f2b/html5/thumbnails/3.jpg)
Minggu Kedua
Senin, 13 Agustus 2012
- Mengikuti kegiatan pelayanan di puskesmas (KIA dan BP)
Selasa, 14 Agustus 2012
- Mengikuti kegiatan imunisasi influensa dan meningitis untuk para
calon jemaah haji bersama dr.Arif dan Ibu Susi.
- Bimbingan dengan dr. Wahyu Purwadi Rahmat, M.Kes. mengenai
program KIA, gizi, dan P2P.
Rabu, 15 Agustus 2012
- Melihat kegiatan imunisasi balita.
- Merekap data Posyandu serentak bersama Ibu Anik
Kamis, 16 Agustus 2012
- Mengikuti kegiatan pelayanan di puskesmas (KIA dan BP)
- Follow up pasien ulkus DM di desa Kemiri (FOME)
- Kunjungan Rumah Pasien Gizi Buruk An. Alma Cahaya Bella di desa
Nangsri.
Minggu Ketiga
Kamis, 23 Agustus 2012
- Mengikuti kegiatan pelayanan kesehatan di balai pengobatan dan
UGD.
Jumat, 24 Agustus 2012
- Mengikuti kegiatan pelayanan kesehatan di balai pengobatan, KIA,
poli gigi dan UGD.
- Konsultasi PSC kepada dr. Wahyu Purwadi Rahmat, M.Kes.
Sabtu, 25 Agustus 2012
- Mengikuti kegiatan pelayanan kesehatan di balai pengobatan, KIA,
dan Farmasi.
- Home visit An. Alma Cahaya Bella di desa Nangsri.
3
![Page 4: Isi Phc Nunik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/5572145d497959fc0b945f2b/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB III
PEMBAHASAN
Puskesmas Kebakkramat I berada di jalan Solo Sragen km.12,
Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Puskesmas ini terdiri dari 5
desa binaan, yaitu Desa Kemiri, Desa Nangsri, Desa Macanan, Desa Kebak dan
Desa Waru. Puskesmas Kebakkramat I mencakup 1 puskesmas induk, 1
puskesmas pembantu di Desa Waru, 1 Rumah bersalin, 1 UGD Trauma Center, 5
Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) di Desa Kemiri, Desa Kebak, Desa Waru, Desa
Nangsri dan Desa Macanan, Ambulance 1 buah, Posyandu balita 34 buah, dan
Posyandu lansia 12 buah.
Moto Puskesmas Kebakkramat I adalah “Melayani dengan Hati”, visi
Puskesmas ini yaitu tercapainya kecamatan Kebakkramat sehat menuju
terwujudnya Indonesia sehat. Sedangkan misi puskesmas adalah :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja
2. Mendorong kemandirian sehat bagi keluarga dan masyarakat wilayah kerja
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan layanan
kesehatan yang diselenggarakan
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga beserta
lingkungannya.
Puskesmas memiliki 3 fungsi yaitu menggerakkan pembangunan yang
berwawasan kesehatan, memberdayaan masyarakat dan keluarga untuk
berperilaku sehat serta memberikan pelayanan kesehatan primer. Menggerakkan
pembangunan berwawasan kesehatan dapat dinilai dari seberapa jauh institusi
non-kesehatan memperhatikan kesehatan bagi warganya. Salah satu gerakan yang
dilakukan Puskesmas Karanganyar I adalah dengan adanya PKPR (Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja) dengan penyuluhan kepada konselor sebaya seperti
yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kebakkramat. Sekitar 30an konselor
remaja diberikan penyuluhan mengenai NAPZA dan Kesehatan Reproduksi
Remaja. Diharapkan para konselor sebaya ini mampu menjadi ujung tombak
menemukan dan mengenali potensi masalah teman sebaya, karena remaja
4
![Page 5: Isi Phc Nunik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/5572145d497959fc0b945f2b/html5/thumbnails/5.jpg)
cenderung lebih terbuka untuk “curhat” terhadap teman sebayanya. Fungsi yang
lainnya yaitu memberdayakan masyarakat. Memberdayakan masyarakat
merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat
supaya berperilaku hidup sehat. Pemberdayaan tersebut berupaya untuk
memotivasi, memfasilitasi, menggali partisipasi aktif masyarakat di bidang
kesehatan, seperti munculnya upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM).
UKBM yang aktif di kecamatan Kebakkramat diantaranya adalah Posyandu dan
PKD.
Pelayanan yang mutlak pada Puskesmas adalah pelayanan kesehatan tingkat
primer. Upaya pelayanan kesehatan tingkat primer yang diselenggarakan oleh
Puskesmas bersifat holistic (bio-psiko-sosial), dan komprehensif (promotif,
preventif, kuratif, rehabilitatif). Hal ini berkaitan dengan program yang
dilaksanakan Puskesmas.
Dalam rangka mewujudkan fungsinya sebagai pelaksana program kesehatan,
Puskesmas Kebakkramat I terdiri dari 6 program pokok kesehatan meliputi:
Kesehatan Keluarga, Perbaikan Gizi Masyarakat, Kesehatan Lingkungan,
Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Promosi Kesehatan, dan
Pelayanan Kesehatan Dasar.
Sebelum pelaksanaan program, puskesmas terlebih dahulu membuat Plan of
Action (POA), yaitu bentuk perencanaan yang disusun sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan selama 1 tahun. POA akan membantu petugas puskesmas
agar dapat bekerja sesuai dengan rencana kerja dengan mempertimbangkan
berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Program promosi kesehatan memiliki enam tahap dalam pelaksanaannya,
yaitu: Promosi kesehatan, specific protection (imunisasi), early diagnosis
(diagnosis dini), prompt treatment (pengobatan segera), disability limitation
(mengurangi kecacatan),dan rehabilitation.
Program kesehatan keluarga (Kesga) terdiri dari program Keluarga Berencana
(KB) dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Sasaran program KB terdiri dari
Passangan Usia Subur (PUS) dan Ibu bersalin. KB yang ddapat dilayani di
Puskesmas Kebakkramat I meliputi KB suntik 3-bulanan yang mengandung
5
![Page 6: Isi Phc Nunik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/5572145d497959fc0b945f2b/html5/thumbnails/6.jpg)
progesteron, implant yang pemakaiaannya selama 3 tahun, AKDR yang
pemakaiannya selama 8 tahun, dan KB jenis lain seperti pil KB, kondom dan
MOW/MOP. Sedangkan sasaran KIA meliputi ibu hamil, ibu bersalin sampai
masa nifas (42 hari), bayi (0-1 tahun) dan balita (1-5 tahun). KB untuk pasien
jampersal dilakukan pada hari ke 40 setelah melahirkan.
Pelayanan di KIA Puskesmas Kebakkramat I meliputi pelayanan ANC dan
pelayanan bayi. Selain itu juga ada program imunisasi. Sasaran Program
Imunisasi meliputi bayi, anak sekolah, WUS dan khusus. Untuk bayi terdapat
program Lima Imunisasi dasar Lengkap (LIL) meliputi BCG, polio, DPT,
Hepatitis B, dan campak. Program imunisasi untuk anak sekolah disebut dengan
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Program BIAS dibagi menjadi 2 periode.
Periode pertama diadakan pada bulan Juli dengan sasaran siswa SD kelas I baru
yang diberikan imunisasi campak. Periode kedua diadakan pada bulan Desember
dengan sasaran siswa SD kelas I-III, yang dibagi menjadi dua golongan umur
yaitu <7 tahun diberikan imunisasi DT sedangkan >7 tahun diberikan imunisasi
TT. Target cakupan dari program BIAS ini adalah 100%. Target untuk LIL dinilai
dengan Universal Child Immunization (UCI) dan drop out (DO). Yang
diperhitungkan dalam UCI hanya pencapaian imunisasi BCG, polio 4, DPT 3 dan
campak. Jika semua telah mencapai target minimal 90% maka dikatakan daerah
itu UCI. Drop out dihitung berdasarkan DPT dan campak. Nilai DO untuk
masing-masing harus < 5%, jika >5% harus ditelusuri penyebabnya.
Program imunisasi untuk Wanita Usia Subur (WUS) adalah imunisasi TT.
Imunisasi TT diberikan sebanyak 5 kali dengan jadwal sebagai berikut: T1 -, T2 4
minggu setelah T1, T3 6 bulan setelah T2, T4 1 tahun setelah T3, T5 1 tahun
setelah T4. Keberhaslan imunisasi WUS diukur dengan Universal Mother
Immunization (UMI), yang terdiri dari wanita hamil dan wanita tidak hamil.
Target UMI sebesar 80%. Adapun cakupan di Puskesmas Kebakkramat untuk
imunisasi WUS masih rendah yaitu sebesar 0,9% untuk wanita hamil dan 0,4%
untuk wanita hamil.
Selain itu imunisasi juga diberikan kepada para calon jemaah haji. Vaksin
yang diberikan adalah vaksin meningokok dan influenza. Perlindungan terhadap
6
![Page 7: Isi Phc Nunik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/5572145d497959fc0b945f2b/html5/thumbnails/7.jpg)
meningokokus diperlukan untuk menghindari terjadinya penularan antar jemaah
haji di Mekah dan mencegah pembawa penyakit (karier) setelah kembali lagi ke
Indonesia, mengingat Arab Saudi merupakan negara epidemis terjadinya penyakit
meningokokus. Vaksin ini diberikan pada jemaah haji minimal 10 hari sebelum
berangkat ke Arab Saudi, dan bagi jemaah yang sudah divaksin sebelumnya
(kurang dari tiga tahun) tidak perlu vaksinasi ulang.
Virus influenza juga dianjurkan pada jemaah haji. Umumnya jemaah haji
Indonesia berusia lanjut dan beberapa diantaranya menderita penyakit kronis,
serta perubahan suhu yang ekstrim di Mekah mengakibatkan kekebalan tubuh
jemaah haji dapat menurun. Virus influenza sangat mudah menular melalui
dorplet, udara atau kontak langsung dengan penderita. Pada kondisi yang padat
dan berdesak-desakan sangat memudahkan terjadi penularan virus tersebut.
Vaksin diberikan minimal 2 minggu sebelum tiba di Arab Saudi. Selain imunisasi,
pemeriksaan fisik para jemaah haji juga dilakukan di Puskesmas Kebakkramat I.
Program perbaikan gizi yang ada di Puskesmas Kebakkramat I diantaranya
KADARSI (Keluarga Sadar Gizi), Penyuluhan pemberian ASI ekslusif,
Pemantauan garam beryodium untuk mencegah GAKI (Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium), Pemberian tablet besi untuk ibu hamil dan Wanita Usia
Subur (WUS), dan pemberian vitamin A pada bayi dan balita setiap 6 bulan
sekali.
Tablet Besi diberikan ibu hamil untuk mencegah anemia defisiensi besi selama
kehamilan dan diberikan secara paket 30 tablet, 60 tablet atau 90 tablet. Tablet
besi diminum satu kali sehari pada malam hari untuk mencegah efek samping
mual. Untuk Wanita Usia Subur disarankan untuk mengkonsumsi tablet besi
secara mandiri, pada saat menstruasi dengan dosis satu tablet sehari dan pada saat
tidak menstruasi satu tablet seminggu untuk mencegah anemia defisiensi besi.
Pemberian vitamin A pada bayi dan balita di daerah Kebakkramat diberikan
saat dilaksanakannya Posyandu Serentak di 5 desa secara bergilir. Kegiatan yang
dilakukan pada Posyandu adalah pendaftaran, penimbangan pengukuran tinggi
badan, pencatatan, konseling, dan pelayanan. Pelayanan bisa meliputi pemberian
makanan tambahan, dan pemberian vitamin A. Pemberian vitamin A untuk
7
![Page 8: Isi Phc Nunik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/5572145d497959fc0b945f2b/html5/thumbnails/8.jpg)
mencegah xerophtalmia rutin diberikan kepada balita pada bulan Februari dan
Agustus. Untuk bayi usia 6 bulan – 11 bulan diberikan vitamin A warna biru
dengan dosis 100.000 IU. Untuk bayi usia 12 bulan sampai 59 bulan diberikan
kapsul vitamin A warna merah dengan dosis 200.000 IU. Untuk ibu nifas
diberikan dua kali pemberian vitamin A warna merah dosis 200.000 IU,
pemberian pertama adalah sehari setelah melahirkan selanjutnya diberikan 24 jam
berikutnya.
Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit dilakukan untuk penyakit-penyakit
seperti diare, TB, Demam Berdarah, HIV/AIDS, malaria. Pada kasus TB
penemuan kasus dengan passive case detection yaitu pasien yang datang dengan
gejala-gejala yang dicurigai TB maka dilakukan deteksi segera dengan
pemeriksaan sputum Sewaktu – Pagi – Sewaktu. Pengeluaran dahak dilakukan
pada area terbuka yang terkena sinar matahari agar kuman tidak menyebar.
Pemeriksa menemani pasien mengeluarkan sputum dengan posisi dibelakang
pasien. Setelah didiagnosis BTA+ maka pasien akan mengikuti pengobatan DOTS
TB selama 6 bulan. Pemeriksaan orang serumah juga dilakukan pada anggota
keluarga yang tinggal serumah dengan pasien TB.
Selain TB, dilakukan pula Penyelidikan Epidemiologi untuk kasus DB dan
malaria. Kegiatan yang kemarin dilakukan oleh Puskesmas Kebakkramat I adalah
PE malaria dengan indikator adanya penemuan kasus malaria di wilayah
kecamatan Kebakkramat. PE dilakukan di desa Kemiri dengan mendatangi rumah
pasien dan melakukan kunjungan ke 10 rumah sekitar pasien. Pada PE dilakukan
pula pemeriksaan jentik berkala (PJB) dengan memeriksa jentik-jentik nyamuk
pada tampungan air. Angka Bebas jentik dihitung dengan 100% dikurangi HI
(House Index, yaitu jumlah rumah yang positif ditemukan jentik nyamuk dibagi
rumah yang diperiksa). Angka bebas jentik yang menjadi standar minimal adalah
95%. Selain itu dihitung pula Contrainer Index dengan membagi kontainer yang
positif jentik nyamuk dibagi dengan jumlah kontainer yang diperiksa. Selain itu
petugas Puskesmas sekaligus melakukan penyuluhan mengenai gerakan 3M,
(mengubur kaleng kaleng bekas, menguras bak mandi seminggu sekali, dan
membakar sampah).
8
![Page 9: Isi Phc Nunik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082513/5572145d497959fc0b945f2b/html5/thumbnails/9.jpg)
BAB IV
KESIMPULAN
Kegiatan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat yang
dilaksanakan di Puskesmas Kebakkramat I Karanganyar telah memberikan ilmu,
dan pengalaman yang sangat berarti bagi dokter muda. Pengenalan program-
program kerja Puskesmas menunjukkan bahwa untuk mewujudkan masyarakat
Indonesia yang sehat tidak bisa hanya menitikberatkan pada program-program
kuratif dan rehabilitatif semata, namun juga secara komprehensif meliputi usaha
preventif dan promotif.
Banyak hal yang telah dipelajari sebagai bekal menjadi seorang dokter
yang tidak hanya berperan dalam memperhatikan kesehatan individu, melainkan
juga peran dokter terhadap upaya peningkatan kesehatan masyarakat, dan peran
dokter sebagai manajer. Pembelajaran manajemen yang diterapkan di Puskesmas
juga mengajari para dokter muda supaya mampu menjadi manager yang baik
sesuai tuntunan peran seorang dokter masa depan dalam konsep five star doctor’s.
9