Isi HAM Dalam Pandangan Islam

17

Click here to load reader

description

tugas untuk memenuhi kewarganegaraan

Transcript of Isi HAM Dalam Pandangan Islam

Page 1: Isi HAM Dalam Pandangan Islam

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Hak asasi manusia atau biasa disingkat HAM merupakan sebuah hal yang menjadi

keharusan dari sebuah negara untuk menjaminnya dalam konstitusinya. Melalui deklarasi

universal HAM 10 desember 1948 merupakan tonggak bersejarah berlakunya penjaminan hak

mengenai manusia sebagai manusia. Sejarah HAM dimulai dari magna charta di inggris pada

tahun 1252 yang kemudian kemudian berlanjut pada bill of rights dan kemudian berpangkal

pada DUHAM PBB. Dalam konteks keIndonesiaan penegakan HAM masih bisa dibilang

kurang memuaskan. Banyak faktor yang menyebabkan penegakan HAM di Indonesia

terhambat seperti problem politik, dualisme peradilan dan prosedural acara (kontras,

2004;160).

Islam sebagai agama bagi pengikutnya meyakini konsep Islam adalah sebagai way of

life yang berarti pandangan hidup. Islam menurut para penganutnya merupakan konsep yang

lengkap mengatur segala aspek kehidupan manusia. Begitu juga dalam pengaturan mengenai

hak asasi manusia Islam pun mengtur mengenai hak asasi manusia. Islam adalah

agama rahmatan lil alamin yang berarti agama rahmat bagi seluruh alam. Bahkan dalam

ketidakadilan sosial sekalipun Islam pun mengatur mengenai konsep kaum mustadhafin yang

harus dibela.

Dalam Islam, konsep mengenai HAM sebenarnya telah mempunyai tempat tersendiri

dalam pemikiran Islam. Perkembangan wacana demokrasi dengan Islam sebenarnya yang

telah mendorong adanya wacana HAM dalam Islam. Karena dalam demokrasi, pengakuan

terhadap hak asasi manusia mendapat tempat yang spesial. Berbagai macam pemikiran

tentang demokrasi dapat dengan mudah kita temukan didalamnya konsep tentang penegakan

HAM.

Bahkan HAM dalam Islam telah dibicarakan sejak empat belas tahun yang lalu

(Anas Urbaningrum, 2004;91). Fakta ini mematahkan bahwa Islam tidak memiliki konsep

tentang pengakuan HAM. berangkat dari itu makalah ini akan mencoba memberikan sedikit

penerangan mengenai wacana HAM dalam Islam.

1

Page 2: Isi HAM Dalam Pandangan Islam

1.2 Rumusan Masalah

Beberapa yang menjadi topik sentral permasalahan dalam makalah ini yang akan

dibahas adalah:

a. Apakah HAM itu?

b. Adakah HAM dalam islam?

c. Seperti apa bentuk HAM dalam Islam?

2. Pembahasan

2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)

Secara etimologi hak merupakan unsur normative yang berfungsi sebagai pedoman

prilaku , melindumgi kebebasan, kekebalan serta menjamin adanya peluang bagi manusia

dalam menjadi harkat dan martabatnya. Sedangkan asasi berarti yang bersifat paling mendasar

yang dimiliki manusia sebagai fitrah, sehingga tak satupun makhluk  mengintervensinya

apalagi mencabutnya.

Secara istilah HAM dapat dirumuskan dengan beberapa pendapat yang salah satu

diantaranya:

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan kodratnya

(Kaelan: 2002).

Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam Teaching Human

Rights, United Nations sebagaimana dikutip Baharuddin Lopa menegaskan bahwa

HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia

mustahil dapat hidup sebagai manusia

John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh

Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati.

Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan

bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan

keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan

anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,

hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan

martabat manusia.

2

Page 3: Isi HAM Dalam Pandangan Islam

Hak Asasi Manusia adalah hak-hak dasar atau hak-hak pokok yang di miliki oleh

setiap umat manusia sejak lahir sebagai Anugrah Tuhan YME kepada hambanya, yaitu umat

manusia tanpa terkecuali.

Hak asasi manusia melekat pada diri manusia sejak lahir, karena itu muncul gagasan

tentang hak asasi manusia dan pengakuan atas-Nya sehingga dalam proses ini lahir beberapa

naskah. Yang antara lain:

Magna Carta (Piagam Agung, 15 juni 1215)

Magna Carta di inggris memuat hal-hal sebagai berikut:

1) Seorang tidak boleh dipenjarakan (dihukum)dengan tidak ada vonis yang sah

menurut hukum.

2) Suatu pajak (cukai) tidak boleh dinaikkan dengan tanpa persetujuan sebuah  dewan

yang di dalamnya duduk kaum bangsawan, kaum pendeta, dan rakyat jelata.

Habeas Courpus Act Petition of  Right

Suatu dokumen yang lahir karena tuntutan rakyat yan duduk di House of

Commons (parlemen) kepada raja Charles III.

Bill of Right (Undang-Undang Hak, inggris 1689)

Undang-undang yang di terima parlemen inggris setelah mengadakan revolusi

tidak berdarah kepada raja James II (peristiwa kemenangan atas raja), yang isisnya

tentang hak-hak dan kebenaran warga Negara.

Declaration of Independence (Pernyataan kemerdekaan USA, 4 juli 1776)

Tututan adanya hak bagi setiap orang untuk hidup merdeka.

Revolusi Prancis, 5 agustus 1789

Bahwa manusia di lahirkan sama dalam keadaan merdeka dan memiliki hak-hak

yang sama. Terknal dengan symbol liberte = kemerdekaan, egalite = persamaan, dan

fraternite =persaudaraan.

The Four Freedom (empat kebebasan USA 1941)

Frankin D. Roosevelt (Amerika Serikat) merumuskan tentang

1) Freedom of speech and expression (kebebasan berbicara dan menyatakan

pendapat).

2) Freedom of worship (kebebasan beribadat);

3) Freedom from want (kemelaratan);

4) Freedom from fear (kebebasan dari rasa takut).

3

Page 4: Isi HAM Dalam Pandangan Islam

Universal Declaration of Human Right (10 desember 1948)

Universal Declaration of Human Right (pernyataan sedunia tentang Hak Asasi

Manusia). Pernyataan ini berisi, antara lain hak kebebasan politik, hak social, hak

beristirahat dan liburan, hak akan tingkat penghidupan yang cukup bagi penjagaan

kesehatanm keselamtan diri sendiri dan keluarga, serta hak asasi Pendidikan.

Hak-hak asasi manusia dapat dibagi atu dibedakan menjadi:

1. Hak-hak asasi pribadi atau Personal Right yang meliputi kebebasan menyatakan

pendapat, kebebasan memeluk agama, dan kebebasan bergerak.

2. Hak-hak asasi ekonomi atau Property Right, yaitu hak untuk memiliki sesuatu,

membeli dan menjualnya serta memanfaatkannya.

3. Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hokum dan

pemerintahan atau yang biasa disebut Right of Legal Equality.

4. Hak-hak asasi politik atau Political Right, yaitu hak untuk ikut serta dalam

pemerintahan, hak pilih (memilih dan dipilih dalam pemilihan umum), dan

mendirikan partai politik.

5. Hak-hak asasi social dan kebudayan atau Social and Cultur Right, misalntya hak

untuk memilih Pendidikan dan mengembangkan kebudayaan.

6. Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan

atau Prosedural Right, misalnya pengaturan dalam hal penangkapan,

penggeledahan dan peradilan.

2.2 Adakah HAM dalam Islam?

Pertanyaan adakah ham dalam Islam harus dirunut secara sejarah dialektika HAM

dalam Islam. Menurut Anas Urbaningrum hak asasi manusia atau lebih dikenal manusia

modern sebagai HAM, telah lebih dahulu diwacanakan oleh Islam sejak empat belas abad

silam. Hal ini memberi kepastian bahwa pandangan Islam yang khas tentang HAM

sebenarnya telah hadir sebelum deklarasi universal HAM PBB pada 18 Shafar 1369 Hijriyah

atau bertepatan dengan 10 Desember 1948 Masehi (Anas, 2004;91). Secara internasional umat

Islam yang terlembagakan dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada 5 Agustus 1990

mengeluarkan deklarasi tentang HAM dari perspektif Islam. Deklarasi yang juga dikenal

sebagai “Deklarasi Kairo” mengandung prinsip dan ketentuan tentang HAM berdasarkan

syari’ah (Azra).

HAM dalam Islam telah dibicarakan sejak empat belas tahun yang lalu (Anas

Urbaningrum, 2004;91). Ini dibuktikan oleh adanya Piagam Madinah (mitsaq Al-Madinah)

4

Page 5: Isi HAM Dalam Pandangan Islam

yang terjadi pada saat Nabi Muhammad berhijrah ke kota Madinah. Dalam Dokumen

Madinah atau Piagam Madinah itu berisi antara lain pengakuan dan penegasan bahwa semua

kelompok di kota Nabi itu, baik umat yahudi, umat nasrani maupun umat Islam sendiri,

adalah merupakan satu bangsa (Idris, 2004;102). Dari pengakuan terhadap semua pihak untuk

bekerja sama sebagai satu bangsa, didalam piagam itu terdapat pengakuan mengenai HAM

bagi masing-masing pihak yang bersepakat dalam piagam itu. Secara langsung dapat kita lihat

bahwa dalam piagam madinah itu HAM sudah mendapatkan pengkuan oleh Islam

Memang, terdapat prinsip-prinsip HAM yang universal; sama dengan adanya

perspektif Islam universal tentang HAM (huqul al-insan), yang dalam banyak hal kompatibel

dengan Deklarasi Universal HAM (DUHAM). Tetapi juga harus diakui, terdapat upaya-upaya

di kalangan sarjana Muslim dan negara Islam di Timur Tengah untuk lebih

mengkontekstualisasikan DUHAM dengan interpretasi tertentu dalam Islam dan bahkan

dengan lingkungan sosial dan budaya masyarakat-masyarakat Muslim tertentu pula.

2.3 Bentuk HAM dalam Islam

Islam sebagai agama universal membuka wacana signifikan bagi HAM. tema-tema

HAM dalam Islam, sesungguhnya merupakan tema yang senantiasa muncul, terutama jika

dikaitkan dengan sejarah panjang penegakan agama Islam. Menurut Syekh Syaukat Hussain

yang diambil dari bukunya Anas Urbaningrum, HAM dikategotrikan dalam dua klasifikasi.

Pertama, HAM yang didasarkan oleh Islam bagi seseorang sebagai manusia. Dan kedua,

HAM yang diserahkan kepada seseorang atau kelompok tertentu yang berbeda. Contohnya

seperti hak-hak khusus bagi non-muslim, kaum wanita, buruh, anak-anak dan sebagainya,

merupakan kategori yang kedua ini (Anas, 2004;92).

Berdasarkan temuan diatas akan kita coba mencari kesamaan atau kompatibilitas

antara HAM yang terkandung dalam Islam. Akan kita coba membagi hak asasi manusia

secara klasifikasi hak negatif dan hak positif. Dalam hal ini hak negatif yang dimaksud adalah

hak yang memberian kebebasan kepada setiap individu dalam pemenuhannya.

Yang pertama adalah hak negatif yaitu memberikan kebebasan kepada menusia

dalam pemenuhannya. Bebrapa yang dapat kita ambil sebagai contoh yaitu:

1. Hak atas hidup, dan menghargai hidup manusia. Islam menegaskan bahwa

pembunuhan terhadap seorang manusia ibarat membunuh seluruh umat manusia. Hak

ini terkandung dalam surah Al-Maidah ayat 63 yang berbunyi :

“Oleh karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi bani israil, bahwa: barang

siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang

5

Page 6: Isi HAM Dalam Pandangan Islam

lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia

telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memlihara kehidupan

seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia

semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan

(membawa) keternagan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantar amereka

sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka

bumi.” (QS 5;63)

2. Hak untuk mendapat perlindungan dari hukuman yang sewenarg wenang. yaitu dalam

surat Al An’am : 164 dan surat Fathir 18 yang masing masing berbunyi :

“Katakanlah: “Apakah aku mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah

tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah sesorang membuat dosa melainkan

kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak

akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan

akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan”. (QS 6;164)

“Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika

sesorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu

tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikit pun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum

kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang

takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka

mendirikan sembahyang. Dan barangsiapa yang mensucikan dirinya, sesungguhnya

ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah-lah

kembali(mu).”

(QS 35;18)

3. Hak atas keamanan dan kemerdekaan pribadi terdapat dalam surat An Nisa ayat 58

dan surat Al-Hujurat : 6 yang berbunyi seperti ini:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang

berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara

manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi

pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar

lagi Maha Melihat.”(QS 4;58)

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang yang fasik

membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan

suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaanya yang menyebabkan

kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS 49;6)

6

Page 7: Isi HAM Dalam Pandangan Islam

4. Hak atas kebebasan beragama memilih keyakinan berdasar hati nurani. Yang bisa kita

lihat secara tersirat dalam surat Al Baqarah ayat 256 dan surat Al Ankabut ayat 46

yang berbunyi:

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah

jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar

kepada yang thagut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah

berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha

Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS 2;256)

“Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara

yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zhalim di antara mereka, dan

katakanlah: “kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami

dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami

hanya kepada-Nya berserah diri.” (QS 29;46)

5. Hak atas persamaan hak didepan hukum secara tersirat terdapat dalam surat An-Nisa

ayat 1 dan 135 dan Al Hujurat ayat13:

“Hai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciotakan

dari diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada

keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan

bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling

meminta satu sama lain, dan (peliharalah)hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah

selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (QS 4;1)

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar

penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau

ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tau

kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin

menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau

enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala

apa yang kamu kerjakan.”

(QS 4;135)

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjdaikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku

supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara

kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya

Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

7

Page 8: Isi HAM Dalam Pandangan Islam

(QS 49;13)

6. Dalam hal kebebasan berserikat Islam juga memberikan dalam surat Ali Imran ayat

104-105 yang berbunyi:

“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada

kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar ;

merekalah orang yang beruntung.”

(QS 3;104)

“Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai berai dan

berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah

orang-orang yang mendapat siksa yang berat.” (QS 3;105)

7. Dalam memberikan suatu protes terhadap pemerintahan yang zhalim dan bersifat tiran.

Islam memberikan hak untuk memprotes pemerintahan yang zhalim, secara tersirat

dapat diambil dari surat An-Nisa ayat 148, surat Al Maidah 78-79, surat Al A’raf ayat

165, Surat Ali Imran ayat 110 yang masing masing berbunyi:

“Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang

kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha

Mengetahui.” (QS 4;148)

“Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan ‘Isa

Putera Maryam. Yang demikian itu. Disebabkan mereka durhaka dan selalu

melampaui batas.” (QS 5;78)

“Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan yang munkar yang

mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.”

(QS 5;79)

“Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami

selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan

kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu

berbuat fasik.”

(QS 7;165)

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh

kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah.

Sekiranya Ahli Kitab Beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; diantara mereka

yang ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”

(QS 3;110)

8

Page 9: Isi HAM Dalam Pandangan Islam

8. Dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya seperti bentuk hak positif dalam hak ekonomi

sosial dan Islam pun mengandung secara tersirat mengenai hak ini.

Hak mendapatkan kebutuhan dasar hidup manusia secara tersirat terdapat

dalam surat Al Baqarah ayat 29, surat Ad-Dzariyat ayat 19, surat Al Jumu’ah ayat 10,

yang berbunyi:

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada dimuka bumi untuk kamu dan

Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha

Mengetahui segala sesuatu.” (QS 2;29)

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan

orang miskin yang tidak mendapat bagian.”

(QS 51;19)

“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka

bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu

beruntung.” (QS 62;10)

9. Dalam hak mendapatkan pendidikan Islam juga memiliki pengaturan secara tersirat

dalam surat Yunus ayat 101, surat Al-Alaq ayat 1-5, surat Al Mujadilah ayat 11 dan

surat Az-Zumar ayat 9 yang masing-masing berbunyi berbunyi:

“Katakanlah: “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah

bermanfa’at tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi

orang-orang yang tidak beriman.”

(QS 10;101)

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: “berlapang-

lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah. Niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:berdirilah kamu, maka berdirilah kamu,

niscaya Allah akan meninggikan orang orang yang beriman diantaramu dan orang-

orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui

apa yang kamu kerjakan.” (QS 58;11)

“(apakah kamu hai orang yang musyrik) ataukah orang-orang yang beribadat

di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab)

akhrat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “adakah sama orang-

orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”. Sesungguhnya

orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”

9

Page 10: Isi HAM Dalam Pandangan Islam

3. Penutup

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan paparan diatas dan pembahasan diatas dapat ditarik keimpulan

berdasarkan beberapa analisis. Dari analisis diatas antara HAM yang berkembang di dunia

internasional tidak bertentangan antara satu sama lain. Bahkan organisasi Islam internasional

yang terlembagakan dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada 5 Agustus 1990

mengeluarkan deklarasi HAM.

Kemudian Islam mematahkan bahwa dalam Islam telah dibicarakan sejak empat

belas tahun yang lalu (Anas Urbaningrum, 2004;91). Fakta ini mematahkan bahwa Islam

tidak memiliki konsep tentang pengakuan HAM. Ini dibuktikan oleh adanya piagam madinah

(mitsaq Al-Madinah) yang terjadi pada saat Nabi Muhammad berhijrah ke kota Madinah.

Dalam dokumen madinah atau piagam madinah itu berisi antara lain pengakuan dan

penegasan bahwa semua kelompok di kota Nabi itu, baik umat yahudi, umat nasrani maupun

umat Islam sendiri, adalah merupakan satu bangsa (Idris, 2004;102). Dalam dokumen itu

dapat disimpulkan bahwa HAM sudah pernah ditegakkan oleh Islam

Berdasar analisis diatas Islam mengandung pengaturan mengenai HAM secara tersirat.

Dapat kita bagi menjadi sembilan bagian hak asasi manusia dalam islam yang pengaturannya

secara tersirat.

Hak atas hidup, dan menghargai hidup manusia. surah Al-Maidah ayat 63. Hak untuk

mendapat pelindungan dari hukuman yang sewenang - wenang yaitu dalam surat Al An’am :

164 dan surat Fathir 18. Hak atas keamanan dan kemerdekaan pribadi terdapat dalam surat An

Nisa : 58 dan surat Al-Hujurat:6. Hak atas kebebasan beragama memilih keyakinan berdasar

hati nurani secara tersirat dalam surat Al Baqarah : 256 dan surat Al Ankabut : 46. Hak atas

persamaan hak didepan hukum secara tersirat terdapat dalam surat An-Nisa:1 dan 135 dan Al

Hujurat : 13. Dalam hal kebebasan berserikat Islam juga memberikan dalam surat Ali Imran :

104-105. Dalam memberikan suatu protes terhadap pemerintahan yang zhalim dan bersifat

tirani secara tersirat dapat dilihat pada surat An-Nisa:148, surat Al Maidah:78-79, surat Al

A’raf :165, surat Ali Imran : 110.

Dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya seperti bentuk hak positif dalam hak

ekonomi sosial dan budaya Islam pun mengandung secara tersirat mengenai hak ini. Hak

mendapatkan kebutuhan dasar hidup manusia secara tersirat terdapat dalam surat Al Baqarah :

29, surat Ad-Dzariyat : 19, surat Al Jumu’ah : 10. Dalam hak mendapatkan pendidikan Islam

juga memiliki pengaturan secara tersirat dalam surat Yunus : 101, surat Al-Alaq : 1-5, surat Al

Mujadilah : 11 dan surat Az-Zumar : 9.

10

Page 11: Isi HAM Dalam Pandangan Islam

Dari pembahasan mengenai HAM di atas dapatlah kita tarik kesimpulan bahwa

Islam itu adalah agama yang asy-syumul (lengkap). Ajaran Islam meliputi seluruh aspek dan

sisi kehidupan manusia. Islam memberikan pengaturan dan tuntunan pada manusia, mulai dari

urusan yang paling kecil hingga urusan manusia yang berskala besar dan tentu saja telah

tercakup di dalamnya aturan dan penghargaan yang tinggi terhadap HAM. Memang tidak

dalam suatu dokumen yang terstruktur, tetapi tersebar dalam ayat suci Al-Qur’an dan Sunnah

Nabi saw.

11

Page 12: Isi HAM Dalam Pandangan Islam

KEPUSTAKAAN

Al-Qur’an

Thaha, Idris (2004). Demokrasi Religius: Pemikiran Politik Nurcholish Madjid dan M.

Amien Rais. Jakarta: Penerbit Teraju.

Radjab, Suryadi (2002). Dasar-Dasar Hak Asasi Manusia. Jakarta: PBHI.

Idrus, Junaidi (2004). Rekonstruksi Pemikiran Nurcholish Madjid Membangun Visi dan

Misi Baru Islam Indonesia. Jogjakarta: LOGUNG PUSTAKA.

Pramudya, Willy, Cak Munir (2004). Engkau Tak Pernah Pergi. Jakarta: GagasMedia.

Nainggolan, Zainuddin S (2000). Inilah Islam, Jakarta: DEA.

Urbaningrum, Anas (2004). Islamo - Demokrasi Pemikiran Nurcholish Madjid. Jakarta:

Penerbit Republika.

http://hmibecak.wordpress.com/2007/02/14/hak-asasi-manusia-dalam-islam/

http://dhanielalu.blog.com/makalah-ham-dan-pandangan-islam-tentang-ham/

12