Paper Isi Ham Individu

25
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk lebih memahami hakekat HAM terlebih dahulu memahami pengertian dasar tentang hak. Hak merupakan sesuatu yang harus diperoleh oleh seseorang. Secara definitif, hak merupakan unsur normatif yang berfungsi sebagai pedoman perilaku, melindungi kebebasan, kekebalan serta menjamin adanya peluang bagi manusia dan menjaga harkat dan martabatnya yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Dalam UU HAM pasal 1 menyatakan bahwa “HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan kebenaran manusia sebagai makluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Hakekat HAM merupakan upaya menjaga eksitensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dan kepentingan umum, begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi HAM menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama antara individu, pemerintah (aparatur pemerintah baik sipil maupun militer) dan negara. 1 | Hak Asasi Manusia

description

Paper

Transcript of Paper Isi Ham Individu

Page 1: Paper Isi Ham Individu

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk lebih memahami hakekat HAM terlebih dahulu memahami pengertian dasar

tentang hak. Hak merupakan sesuatu yang harus diperoleh oleh seseorang. Secara

definitif, hak merupakan unsur normatif yang berfungsi sebagai pedoman perilaku,

melindungi kebebasan, kekebalan serta menjamin adanya peluang bagi manusia dan

menjaga harkat dan martabatnya yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam

penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait

dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi.

Dalam UU HAM pasal 1 menyatakan bahwa “HAM adalah seperangkat hak yang

melekat pada hakekat dan kebenaran manusia sebagai makluk Tuhan Yang Maha Esa dan

merupakan anugerah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi,  dan dilindungi oleh negara,

hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan

martabat manusia. Hakekat HAM merupakan upaya menjaga eksitensi manusia secara

utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dan kepentingan

umum, begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi  HAM

menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama antara individu, pemerintah (aparatur

pemerintah baik sipil maupun militer) dan negara.

Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak

asasi manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat universal

artinya berlaku dimana saja, untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak

ini dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaanya juga

digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama

manusia. Dalam menggunakan Hak Asasi Manusia, kita wajib untuk memperhatikan,

menghormati, dan menghargai hak asasi yang juga dimiliki oleh orang lain. Kesadaran

akan hak asasi manusia, harga diri, harkat dan martabat kemanusiaannya, diawali sejak

manusia ada di muka bumi. Hal itu disebabkan oleh hak-hak kemanusiaan yang sudah

ada sejak manusia itu dilahirkan dan merupakan hak kodrati yang melekat pada diri

manusia. Sejarah mencatat berbagai peristiwa besar di dunia ini sebagai suatu usaha

untuk menegakkan hak asasi manusia.

1 | H a k A s a s i M a n u s i a

Page 2: Paper Isi Ham Individu

1.2 Rumusan MasalahAdapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembuatan karya tulis ini

diantaranya :

1. Apa saja penyebab pelanggaran Hak Asasi Manusia ?

2. Bagaimana cara penanggulangan pelanggaran Hak Asasi Manusia ?

3. Bagaimana tanggung jawab pemerintah daerah dalam menyelesaikan

permasalahan pelanggaran Hak Asasi Manusia ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan ini, adalah sebagai berikut :

1. Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia.

3. Untuk mengetahui cara-cara penanggulangan pelanggaran Hak Asasi Manusia.

4. Untuk mengetahui tanggung jawab pemerintah daerah dalam menyelesaikan

permasalahan pelanggaran Hak Asasi Manusia.

1.4 Batasan Permasalahan

Agar masalah pembahasan tidak terlalu luas dan lebih terfokus pada masalah

dan tujuan dalam hal pembuatan makalah ini, maka dengan ini penulis membatasi

masalah pada ruang lingkup HAM.

2 | H a k A s a s i M a n u s i a

Page 3: Paper Isi Ham Individu

BAB 2PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1. Pengertian HAM

HAM adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia. Dan tanpa hak-hak itu

manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia. Menurut UU No 39/1999, HAM

adalah seperangkat hak yang melekat pada manusia sebagai makhluk Tuhan Yang

Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan

dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta

perlindungan harkat dan martabat manusia. Dengan akal budinya dan nuraninya,

manusia memiliki kebebasan untuk memutuskan sendiri perbuatannya. Di samping

itu, untuk mengimbangi kebebasannya tersebut manusia memiliki kemampuan untuk

bertanggung jawab atas semua tindakan yang dilakukannya.

HAM dilahirkan oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin Eleanor Roosevelt

dan pada 10 Desember 1948 secara resmi diteriama PBB sebagai “Universal

Declaration of Human Rights” pada awalnya Dekralasi ini hanya mengikat secara

formal dan moral anggota PBB, tetapi sejak tahun 1957 dilengkapi dengan tiga

perjanjian, yaitu sebagai berikut:

1.      International Covenant on Economic, Sosial and Cultural Rights.

2.      International Covenant on Civil and Political Rights.

3.      Optional Protocol to the International Covenant on Civil and political

Rights.

Ketiga dokumen tersebut diterima sidang umum PBB 16 Desember 1966 dan

kepada anggota PBB diberi kesempatan untuk meratifikasi. Setiap negara yang

meratifikasi dokumen tersebut berarti terikat dengan ketentuan dokumen tersebut.

Konvensi tersebut bertujuan untuk menberi perlindungan hak-hak dan kebebasab

kepribadian manusia.

3 | H a k A s a s i M a n u s i a

Page 4: Paper Isi Ham Individu

2.1.2.  Ciri Pokok Hakikat HAM

Berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, dapat ditarik kesimpulan

tentang beberapa ciri pokok hakikat HAM yaitu:

HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian

dari manusia secara otomatis.

HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras,

agama, etnis, pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.

HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk

membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM

walaupun sebuah Negara membuat hukum yang tidak melindungi atau

melanggar HAM.

2.1.3. Macam-macam Hak Asasi Manusia

a) Hak asasi pribadi / Personal Right

• Hak kebebasan untuk bergerak, berpergian dan berpindah-pindah

tempat.

• Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat.

• Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan.

• Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama

dan kepercayaan yang diyakini masing-masing.

b) Hak asasi politik / Political Right• Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.

• Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.

• Hak membuat dan mendirikan partai politik dan organisasi

politik lainnya.

c) Hak asasi hukum / Legal Equality Right

• Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan

pemerintahan.

• Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / PNS.

• Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.

d) Hak asasi ekonomi / Property Rigths

4 | H a k A s a s i M a n u s i a

Page 5: Paper Isi Ham Individu

• Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli.

• Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.

• Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang.

• Hak kebebasan untuk memiliki susuatu.

• Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

e) Hak asasi peradilan / Procedural Rights

• Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan

• Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan,

penahanan dan penyelidikan di mata hukum.

f) Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right

• Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan.

• Hak mendapatkan pengajaran.

• Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan

minat.

2.1.4. Landasan Hukum Hak Asasi Manusia di Indonesia

Bangsa Indonesia mempunyai pandangan dan sikap mengenai Hak

Asasi Manusia yang bersumber dari ajaran agama, nilai moral universal, dan

nilai luhur budaya bangsa, serta berdasarkan pada Pancasila dan Undang-

undang dasar 1945.

Pengakuan, jaminan, dan perlindungan Hak Asasi Manusia tersebut

diatur dalam beberapa peraturan perundangan berikut.

a. Pancasila

Pengakuan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan

Yang Maha Esa.

Pengakuan bahwa kita sederajat dalam mengemban kewajiban dan

memiliki hak yang sama serta menghormati sesamam manusia

tanpa membedakan keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,

kedudukan social, warna kulit, suku dan bangsa.

Mengemban sikap saling mencintai sesama manusia, sikap

tenggang rasa, dan sikap tida sewenang-wenang terhadap orang

lain.

5 | H a k A s a s i M a n u s i a

Page 6: Paper Isi Ham Individu

Selalu bekerja sama, hormat menghormati dan selalu berusaha

menolong sesama.

b. Dalam Pembukaan UUD 1945

Menyatakan bahwa “ kemerdekaan itu adalah hak segala

bangsa, dan oleh karena itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan

karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan”. Ini

adalah suatu pernyataan universal karena semua bangsa ingin merdeka.

Bahkan, didalm bangsa yang merdeka, juga ada rakyat yang ingin

merdeka, yakni bebas dari penindasan oleh penguasa, kelompok atau

manusia lainnya.

c. Dalam Batang Tubuh UUD 1945

Persamaan kedudukan warga Negara dalam hokum dan

pemerintahan (pasal 27 ayat 1).

Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2).

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul (pasal 28).

Hak mengeluarkan pikiran dengan lisan atau tulisan (pasal 28).

Kebebasan memeluk agama dan beribadat sesuai dengan agama dan

kepercayaanya itu (pasal 29 ayat 2).

Hak memperoleh pendidikan dan pengajaran (pasal 31 ayat 1)

BAB XA pasal 28 a s.d 28 j tentang Hak Asasi Manusia

d. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Bahwa setiap hak asasi seseorang menimbulkan kewajiban dasar

dan tanggung jawab untuk menghormati HAM orang lain secara

timbale balik.

Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib

tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan oleh UU.

e. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM

Untuk ikut serta memelihara perdamaian dunia dan menjamin

pelaksanaan HAM serta member I perlindungan, kepastian, keadilan,

6 | H a k A s a s i M a n u s i a

Page 7: Paper Isi Ham Individu

dan perasaan aman kepada masyarakat, perlu segera dibentuk suatu

pengadilan HAM untuk menyelesaikan pelanggaran HAM yan berat.

f. Hukum Internasional tentang HAM yang telah Diratifikasi Negara RI

Undang- undang republic Indonesia No 5 Tahun 1998 tentang

pengesahan (Konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau

penghukuman lain yang kejam, ridak manusiawi, atau merendahkan

martabat orang lain.

Undang-undang Nomor 8 tahun 1984 tentang pengesahan Konvensi

Mengenai Penghapusan segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita.

Deklarasi sedunia tentang Hak Asasi Manusia Tahun 1948

(Declaration Universal of Human Rights).

2.1.5. Perkembangan Pemikiran Hak Asasi Manusia di Indonesia

1. Perkembangan pemikiran HAM dunia bermula dari:

a) Magna Charta

Pada umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM

di kawasan Eropa dimulai dengan lahirnya magna Charta yang antara

lain memuat pandangan bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaan

absolute (raja yang menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak terikat

dengan hukum yang dibuatnya), menjadi dibatasi kekuasaannya dan

mulai dapat diminta pertanggung jawabannya dimuka hukum(Mansyur

Effendi,1994).

b) The American declaration

Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The

American Declaration of Independence yang lahir dari paham

Rousseau dan Montesquuieu. Mulailah dipertegas bahwa manusia

adalah merdeka sejak di dalam perut ibunya, sehingga tidaklah logis

bila sesudah lahir ia harus dibelenggu.

c) The French declaration

Selanjutnya, pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration

(Deklarasi Perancis), dimana ketentuan tentang hak lebih dirinci lagi

7 | H a k A s a s i M a n u s i a

Page 8: Paper Isi Ham Individu

sebagaimana dimuat dalam The Rule of Law yang antara lain berbunyi

tidak boleh ada penangkapan tanpa alasan yang sah. Dalam kaitan itu

berlaku prinsip presumption of innocent, artinya orang-orang yang

ditangkap, kemudian ditahan dan dituduh, berhak dinyatakan tidak

bersalah, sampai ada keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum

tetap yang menyatakan ia bersalah.

d) The Four Freedom

Ada empat hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat, hak

kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai dengan ajaran agama

yang diperlukannya, hak kebebasan dari kemiskinan dalam pengertian

setiap bangsa berusaha mencapai tingkat kehidupan yang damai dan

sejahtera bagi penduduknya, hak kebebasan dari ketakutan, yang

meliputi usaha, pengurangan persenjataan, sehingga tidak satupun

bangsa berada dalam posisi berkeinginan untuk melakukan serangan

terhadap Negara lain ( Mansyur Effendi,1994).

2. Perkembangan pemikiran HAM di Indonesia

Pemikiran HAM periode sebelum kemerdekaan yang paling

menonjol pada Indische Partij adalah hak untuk mendapatkan

kemerdekaan serta mendapatkan perlakukan yang sama hak

kemerdekaan.

Sejak kemerdekaan tahun 1945 sampai sekarang di Indonesia

telah berlaku 3 UUD dalam 4 periode, yaitu.

a. Periode 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949,

berlaku UUD 1945.

b. Periode 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950,

berlaku konstitusi Republik Indonesia Serikat.

c. Periode 17 Agustus sampai 5 Juli 1959, berlaku UUD

1950.

d. Periode 5 Juli 1959 sampai sekarang, berlaku Kembali

UUD 1945.

2.1.6. HAM Dalam Perundang-undangan Nasional

8 | H a k A s a s i M a n u s i a

Page 9: Paper Isi Ham Individu

Dalam perundang-undangan RI paling tidak terdapat bentuk hukum

tertulis yang memuat aturan tentang HAM. Pertama, dalam konstitusi (UUD

Negara). Kedua, dalam ketetapan MPR (TAP MPR). Ketiga, dalam Undang-

undang. Keempat, dalam peraturan pelaksanaan perundang-undangan seperti

peraturan pemerintah, keputusan presiden dan peraturan pelaksanaan lainnya.

Kelebihan pengaturan HAM dalam konstitusi memberikan jaminan

yang sangat kuat karena perubahan dan atau penghapusan satu pasal dalam

konstitusi seperti dalam ketatanegaraan di Indonesia mengalami proses yang

sangat berat dan panjang, antara lain melalui amandemen dan referendum,

sedangkan kelemahannya karena yang diatur dalam konstitusi hanya memuat

aturan yang masih global seperti ketentuan tentang HAM dalam konstitusi RI

yang masih bersifat global. Sementara itu bila pengaturan HAM dalam bentuk

Undang-undang dan peraturan pelaksanaannya kelemahannya, pada

kemungkinan seringnya mengalami perubahan.

2.1.7 HAM Dalam Tinjauan Islam

Adanya ajaran tentang HAM dalam Islam menunjukan bahwa Islam

sebagai agama telah menempatkan manusia sebagai makhluk terhormat dan

mulia. Oleh karena itu, perlindungan dan penghormatan terhadap manusia

merupakan tuntutan ajaran itu sendiri yang wajib dilaksanakan oleh umatnya

terhadap sesama manusia tanpa terkecuali. Hak-hak yang diberikan Allah itu

bersifat permanent, kekal dan abadi, tidak boleh dirubah atau dimodifikasi

(Abu A’la Almaududi, 1998). Dalam Islam terdapat dua konsep tentang hak,

yakni hak manusia (hak al insan) dan hak Allah. Setiap hak itu saling

melandasi satu sama lain. Hak Allah melandasi manusia dan juga sebaliknya.

Konsep islam mengenai kehidupan manusia didasarkan pada

pendekatan teosentris (theocentries) atau yang menempatkan Allah melalui

ketentuan syariatnya sebagai tolak ukur tentang baik buruk tatanan kehidupan

manusia baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat atau warga

bangsa. Dengan demikian konsep Islam tentang HAM berpijak pada ajaran

tauhid. Konsep tauhid mengandung ide persamaan dan persaudaraan manusia.

Konsep tauhid juga mencakup ide persamaan dan persatuan semua makhluk

9 | H a k A s a s i M a n u s i a

Page 10: Paper Isi Ham Individu

yang oleh Harun Nasution dan Bahtiar Effendi disebut dengan ide

perikemakhlukan. Islam datang secara inheren membawa ajaran tentang

HAM, ajaran islam tentang HAM dapat dijumpai dalam sumber utama ajaran

islam yaitu al-Qur’an dan al-Hadits yang merupakan sumber ajaran normative,

juga terdapat praktek kehidupan umat islam.

Dilihat dari tingkatannya, ada 3 bentuk HAM dalam Islam, pertama,

Hak Darury (hak dasar). Sesuatu dianggap hak dasar apabila hak tersebut

dilanggar, bukan hanya membuat manusia sengsara, tetapi juga eksistensinya

bahkan hilang harkat kemanusiaannya. Sebagai misal, bila hak hidup

dilanggar maka berarti orang itu mati. Kedua, hak sekunder (hajy) yakni hak-

hak yang bila tidak dipenuhi akan berakibat hilangnya hak-hak elementer

misalnya, hak seseorang untuk memperoleh sandang pangan yang layak maka

akan mengakibatkan hilangnya hak hidup. Ketiga hak tersier(tahsiny) yakni

hak yang tingkatannya lebih rendah dari hak primer dan sekunder (Masdar F.

Mas’udi, 2002)

Mengenai HAM yang berkaitan dengan hak-hak warga Negara, Al

Maududi menjelaskan bahwa dalam Islam hak asasi pertama dan utama warga

negara adalah :

1. Melindungi nyawa, harta dan martabat mereka bersama-sama

dengan jaminan bahwa hak ini tidak kami dicampuri, kecuali

dengan alasan-alasan yang sah dan ilegal.

2. Perlindungan atas kebebasan pribadi. Kebebasan pribadi tidak bisa

dilanggar kecuali setelah melalui proses pembuktian yang

meyakinkan secara hukum dan memberikan kesempatan kepada

tertuduh untuk mengajukan pembelaan.

3. Kemerdekaan mengemukakan pendapat serta menganut keyakinan

masing- masing.

4. Jaminan pemenuhan kebutuhan pokok bagi semua warga negara

tanpa membedakan kasta atau keyakinan. Salah satu kewajiban zakat

kepada umat Islam, salah satunya untuk memenuhi kebutuhan pokok

warga negara.

10 | H a k A s a s i M a n u s i a

Page 11: Paper Isi Ham Individu

2.1.8. Lembaga Penegak Hak Asasi ManusiaImplementasi demokrasi dan HAM tidak akan bermakna dalam

kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat, apabila tidak ditunjang dengan penegakan Hukum dalam bidangnya. Oleh karena itu, harus diciptakan “budaya hukum” tanpa budaya hukum mudah terjadi pelanggaran hukum dalam masyarakat. Adanya perasaan hukum yang tumbuh ditandai dengan adanya keinginan dalam masyarakat itu sendiri untuk senantiasa berbuat benar, menegakan hak dan melakukan-melakukan kegiatan yang bermanfaat dalam masyarakat serta moral. Menurut Hugo Krabbe, tumbuhnya perasaan hukum akan menjelma menjadi kesadaran hukum yang menimbulkan kewajiban bagi setiap orang atau masyarakat untuk mematuhi hukum bukan karena tekanan dari pihak luar (penguasa). Bedasarkan pasal 281 ayat 5 Amandemen UUD 1945, pelaksanaan penegakan HAM akan diatur dengan peraturan perundang-undangan berpijak dari ketentuan tersebut, di keluarkan UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM.

2.2 Pembahasan

  2.2.1.  Sebab-Sebab Pelanggaran HAM

Berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya pelanggaran HAM

yang terjadi, yaitu sebagai berikut :

Kurangnya menghormati hak asasi orang lain, moral, etika, dan tata tertib

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Masyarakat warga yang belum berdaya.

Interprestasi dan penerapan yang salah dari norma–norma agama dan

perintah (intruksi).

Good Governence masih bersifat retorika.

Corporete Governence masih bersifat retorika .

2.2.2.   Cara-Cara Penanggulangan Pelanggaran HAM

Berikut ini adalah cara penanggulangan pelanggaran HAM yang

terjadi, yaitu sebagai berikut :

Membawa kasus–kasus pelanggaran hak asasi manusia ke pengadilan hak

asasi manusia dengan tetap menerapkan asas praduga tak bersalah.

Membangun budaya hak asasi manusia.

11 | H a k A s a s i M a n u s i a

Page 12: Paper Isi Ham Individu

Berdayakan mekanisme perlindungan hak asasi manusia yang ada dan

membentuk lembaga–lembaga khusus yang mengenai masalah masalah

khusus.

Mempergiat sosialisasi hak asasi manusia kepada semua kelompok dan

tingkat dalam masyarakat dengan mengikut sertakan LSM dalam

kemitraan dengan pemerintah.

Mencabut dan merivisi semua undang–undang peraturan yang

bertentangan dengan hak asasi manusia.

Memberdayakan aparat pengawas.

Mengembangkan managemen konflik oleh lembaga–lembaga

perlindungan hak asasi manusia.

Memprioritaskan penyusunan prosedur pengaduan dan penanganan kasus–

kasus pelanggaran hak asasi manusia.

Membentuk lembaga–lembaga yang membantu korban pelanggaran hak

asasi manusia dalam mengurus kompensasi dan rehabilitasi.

Mengembangkan lembaga-lembaga dan program–program yang

melindungi korban dan saksi pelanggaran hak asasi manusia.

2.2.3.    Kewajiban dan Tanggung Jawab Pemerintah

Berikut ini adalah kewajiban dan tanggung jawab Pemerintah menurut

UU No. 39 Tahun 1999, yaitu sebagai berikut:

Pemerintah Wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi,

menegakkan dan memajukan hak asasi manusia yang diatur dalam undang-

undang ini, peraturan peundang-undangan lain dan hukum internasional

tentang hak asasi manusia yang diterima oleh negara RI.

Kewajiban dan tanggung jawab pemerintah sebagaimana dimaksud

meliputi langkah implementasi yang efektif dalam bidang hukum, politik,

ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan negara dan bidang lain.

Hak dan kebebasan yang diatur dalam undang-undang ini hanya dapat

dibatasi oleh dan berdasarkan undang-undang, semata-mata untuk

menjamin pengakuan dann penghormatan terhadap hak asasi manusia serta

kebebasan dasar orang lain, kesusilaan, ketertiban umum dan kepentingan

bangsa.

12 | H a k A s a s i M a n u s i a

Page 13: Paper Isi Ham Individu

Tidak satu ketentuan pun dalam undang-undang ini boleh diartikan bahwa

pemerintah, partai, golongan atau pihak manapun dibenarkan mengurangi,

merusak atau menghapuskan hak asasi manusia atau kebebasan dasar yang

diatur dalam undang-undang ini.

BAB 3PENUTUP

3.1 Kesimpulan

13 | H a k A s a s i M a n u s i a

Page 14: Paper Isi Ham Individu

HAM adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia. Dan tanpa hak-hak itu

manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia. HAM adalah hak yang dimiliki

manusia yang telah telah diperoleh dan dibawahnya bersamaan dengan kelahiran

didalam kehidupan masyarakat.

HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam

sudah lebih dulu memperhatikan HAM. Ajaran Islam tentang Islam dapat dijumpai

dalam sumber utama ajaran Islam itu yaitu Al-Qur’an dan Hadits yang merupakan

sumber ajaran normatif, juga terdapat dalam praktik kehidupan umat Islam.

Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-

undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh

seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam

pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui

hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang

pengadilan HAM.

3.2 SaranUpaya agar sadar akan pentingnya Hak Asasi Manusia, maka penulis memberikan saran-

saran sebagai berikut:

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita sendiri.

Kerjasama antara Pemerintah daerah dan warga masyarakat Daerah perlu ditingkatkan.

Kita harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain

Pemerintah khususnya pihak kepolisian harus bisa menjadi sarana dalam menyelesaikan masalah pelanggaran HAM.

Pemerintah harus bisa bekerjasama dengan masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Pelanggaran hak asasi manusia di negara Indonesia khususnya di Daerah Jawa Barat, seharusnya ditanggapi dengan cepat dan tanggap oleh pemerintah dan disertai peran serta masyarakat.

Dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.bimbingan.org/prinsip-prinsip-kedaulatan.htm diakses pada 15 September 2014

14 | H a k A s a s i M a n u s i a

Page 15: Paper Isi Ham Individu

http://mukhliscaniago.wordpress.com/2012/06/28/pkn/ diakses pada 15 September 2014

http://unknown-mboh.blogspot.com/2012/11/pengertian-dan-macam-macam-ham-hak.html

Lasa dkk.LKS  Gita SMU PPKn. Hak Asasi Manusia. PT. Pabelan. Surakarta.Wikipedia Indonesia. 2007. Hak Asasi Manusia. id.wikipedia.Org/wiki/HakAsasi Manusia-26k.Diakses 02 Desember 2011Asri Wijayanti 2008 Sejarah perkembangan, Hak Asasi Manusia 

http://www.jimly.com/makalah/namafile/2/Demokrasi dan hak asasi manusia.doc

http://husnyarifuddin.blogspot.com/2012/04/penertian-dan-definisi-hak-asasi.html

http://www.zonasiswa.com/2014/07/pengertian-hak-asasi-manusia-ham.html

file:///E:/DOKUMEN/TUGAS/PKN/HAM/MAKALAH%20HAK%20ASASI%20MANUSIA%20%20%20Parida%20(%20STKIP%20-%20PGRI).htm

http://hukum.kompasiana.com/2013/04/05/kewenangan-pengadilan-ham-pada-kasus-kejahatan-terhadap-

kemanusiaan-di-lapas-cebongan-548614.html

LAMPIRAN

Artikel 1:

15 | H a k A s a s i M a n u s i a

Page 16: Paper Isi Ham Individu

Penggusuran Rumah

Penggusuran terhadap rumah warga selalu terjadi setiap tahun. Tata ruang kota

selalu menjadi alasan bagi pemerintah untuk melakukan kebijakan yang merugikan

bagi sebagian warga kota itu. Kebijakan pemerintah melakukan penggusuran ini

dinilai sebagai bentuk pelanggaran HAM. Hal itu terungkap dalam diskusi yang

digelar oleh Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Jl Pancawarga IV, Kalimalang,

Jakarta, Rabu (4/10/2006)

Artikel 2 :

MANUSIA Bintek Pemahaman Hak Asasi ManusiaOleh : putra_kesbangpol

Denpasar, Masalah kriminalitas, “dimana didalamnya menyangkut masalah

Hak Asasi Manusia (HAM) masyarakat mustinya faham akan hal itu, karena

merupakan hak bagi setiap orang untuk menikmati kebebasan dalam keterikatan,

menyikapi hal tersebut masyarakat perlu diberi pemahaman secara umum dan

mengetahui dengan jelas apa yang musti dilakukan dan apa yang diperbuat dalam

menegakkan ham tersebut, demikian disampaikan oleh walikotaa Denpasar IB Rai

Dharmawijaya mantra Dalam Sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten

Administrasi Pemerintahan Setda Kota Denpasar Drs. Ketut Mister dihadapan 50

peserta bimbingan pemahaman tentang Ham di Aula Hotel Dwikarya Denpasar 25/7.

MisterMenegaskan,” Walaupun angka pelanggaran terhadap Ham di Kota Denpasar

relative rendah, pemahaman terhadap pelaksanaan dan fungsi Ham patutlah terus

diupayakan, dari pelaksanaan bintek ini diharapkan muncul kader-kader yang mampu

memberikan informasi dan pemahaman yang benar dan lanjut menularkan hal tersebut

kepada msayarakat luas terhadap Ham tersebut.” Dikatakan,” dalam era demokrasi

dan reformasi di segala bidang, khususnya dalam pelaksanaan HAM telah dirasakan

menurunnya solidaritas dan kebersamaan anggota masyarakat, apalagi diimbangi

munculnya multi krisis, menambah beratnya beban masyarakat dalam menerapkan

pola hidup. Menyikapi hal tersebut mister menekankan, “ Kaum wanita, ibu dan

Anak-anak yang sering menerima kekerasan dalam rumah tangga (Kdrt), terus

diarahkan dan dibina dalam memahami Ham, sehingga dapat bersikap lebih waspada

terhadap amcaman kriminalitas. “Wanita pada umumnya sekarang lebih berani

menyikapi pelanggaran Ham yang menyangkut dirinya, begitu pula pelecehan Sex

16 | H a k A s a s i M a n u s i a

Page 17: Paper Isi Ham Individu

terhadap anak dibawah umur, boleh dikatakan meningkat setiap tahun”, ujar Nyoman

Masni dari lembaga perlindungan “anak,” Menurutnya Hak anak dalam era sekarang

banyak yang terenggut akibat kemajuan tehnologi dan dikejar target, sehingga

kalangan Ibu muda begitu ambisi memenuhi kepentinganya, anak yang mustinya

diberi peluang untuk bermain, akan tetapi dijejali dengan kegiatan lest, demi ambisi

orangg tua, dan itu sudah merenggut hak anak untuk bermain. “Adanya bintek yang

berlangsung 3 hari dengan peserta sebagian besar wanita, dimaksudkan memberikan

pemahaman Ham, dan menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya Ham di era

globalisasi ini” ujar Ketua Panitya pelaksana Bintek Ham Kesbangpol Kota Denpasar

I Wayan Budi Utama Yuana, SH.(krsn)

17 | H a k A s a s i M a n u s i a