Isd indonesia keranjang sampah nikotin kel.3
-
Upload
annisa-fauzia -
Category
Education
-
view
73 -
download
5
Transcript of Isd indonesia keranjang sampah nikotin kel.3
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar
(IAD), Ilmu Sosial Dasar (ISD), Ilmu Budaya Dasar (IBD). Selain itu untuk
menambah wawasan mengenai sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari
sehingga menimbulkan kepekaan kita sebagai makhluk sosial dalam
menghadapi berbagai permasalahan di lingkungan sekitar.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita temui berbagai
permasalahan baik itu sosial maupun budaya. Keadaan lingkungan ini bisa
dikatakan sudah tidak lagi sehat karena banyaknya polusi dan pencemaran
lingkungan. Salah satunya polusi udara yang disebabkan oleh para perokok
yang tidak mereka sadari bahaya dan akibatnya bagi diri sendiri maupun
orang lain.
Untuk itu kami menyusun sebuah makalah dengan judul
“ Indonesia Keranjang Sampah Nikotin “.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud nikotin ?
2. Mengapa indonesia disebut keranjang sampah nikotin ?
3. Apakah dampak sampah nikotin bagi perokok aktif dan perokok pasif?
1.3 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah antara lain :
1. Mengetahui maksud dari nikotin.
2. Mengetahui sebab Indonesia disebut keranjang sampah nikotin.
3. Mengetahui dampak sampah nikotin bagi perokok aktif dan perokok pasif.
1.4 Manfaat
1. Menambah wawasan mengenai nikotin.
2
2. Menambah wawasan mengenai sebab Indonesia di sebut sebagai keranjang
nikotin.
3. Menambah pengetahuan tentang bahaya nikotin bagi perokok pasif dan
perokok aktif.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Nikotin
Nikotin adalah zat yang di lepaskan ketika seseorang merokok. Nikotin
adalah zat paling adiktif dibandingkan dengan obat - obatan lain. Salah satu obat
yang paling banyak disalahgunakan penggunaannya adalah nikotin, yaitu bisa
berasal dari merokok atau mengunyah tembakau.
Nikotin mengandung senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang
dihasilkan secara alami pada berbagai macam tumbuhan, terutama suku terung-
terungan (Solanaceae) seperti tembakau dan tomat. Nikotin berkadar 0,3 sampai
5,0% dari berat kering tembakau berasal dari hasil biosintesis di akar dan
terakumulasi di daun.[1]
Dalam setiap satu batang rokok mengandung sedikitnya 10 miligram
nikotin. Nikotin inilah yang akan membuat seseorang kecanduan merokok,
apabila kebiasaan merokok dimulai sejak dini, ketagihan akan rokok semakin
kuat, bahkan kebanyakan pemakai narkoba dan peminum alkohol dimulai dari
merokok.
Dalam hitungan detik, nikotin pada rokok mulai mempengaruhi sistem
pusat syaraf dan seluruh tubuh. Pada bagian otak tertentu, setelah terkena
stimulasi nikotin, perokok akan bisa berpikir lebih ringan. Bagian otak lain, yang
merupakan pusat “kesenangan”, jika terstimulasi nikotin bisa membuat merasa
lebih rileks dan nyaman, lepas dari ketegangan.
[1] Open Dictionary Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Nikotin.html, accesed on
September 12, 2013. 21.08 WIB)
4
Nikotin pada rokok mempengaruhi hormon-hormon yang di produksi oleh
tubuh, itu semua dilakukan agar keseimbangan kimiawi terhadap nikotin bisa
tercapai. Perokok berat akan menjadi tergantung pada kadar hormon yang sangat
tinggi, yang diakibatkan nikotin, sehingga menjadi zat addictive yang sangat kuat
Membuat para perokok memerlukan untuk mengisap rokok dengan
interval waktu tertentu, dan apabila tidak dilakukan, atau di tunda,beberapa
perokok berat akan mengalami :
- Merasa cepat marah, hampa atau geram.
- Cemas atau gelisah.
- Stres dalam bekerja. [2]
Racun nikotin langsung menuju ke otak, merusak pemikiran dan tubuh,
perlahan-lahan nikotin merubah sel-sel otak menyebabkan perokok merasa perlu
merokok lebih banyak untuk mengatasi gejala-gejala ketagihan. Dengan membuat
otak merespon agar tubuh membuat zat endorphin lebih banyak. Endorphin
merupakan senyawa protein atau tepatnya sebagai body’s natural pain killer.
Struktur kimia Endorphin hampir sama dengan morphine yang merupakan pain
killer kelas atas. Endorphin dapat membuat seseorang merasa relaks dan euphoria.
Dalam jangka panjang, nikotin dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam
darah yang mengakibatkan perokok aktif sangat rentan terhadap stroke dan
serangan jantung. Hal ini disebabkan rusaknya pembuluh arteri dalam darah, yang
salah satu fungsinya mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. [3]
2.2. Indonesia Keranjang Sampah Nikotin
Disaat Malaysia dan Singapura menjadikan rokok sebagai ancaman masa
depan bangsa, Indonesia malah menyediakan tanah dan udaranya sebagai tong
sampah nikotin. Otomatis, Indonesia menjadi surga yang ramah bagi para
perokok.
[2] Open Why (http://note-why.blogspot.com/2012/09/bahaya-nikotin-pada-rokok.html,
accesed on September 12, 2013. 22.00 WIB)
[3] ibid
5
Dirjen Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes, Tjadra
Yoga Aditama mengatakan, saat ini Indonesia masih menjadi negara ketiga
dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia 61,4 juta perokok setelah Cina
dan India sekitar 60 persen pria dan 4,5 persen wanita di Indonesia adalah
perokok.[4]
Negara kita bagaikan maskapai rokok. Bagaimana tidak, bukan hanya
sampah nikotin, tetapi juga berbagai jenis cairan atau serbuk seperti alkohol,
heroin, kokain, sabu-sabu, ekstasi, dan berbagai racun begitu mudahnya masuk ke
negara indonesia. “Negara Bagai Keranjang Sampah Nikotin”
Apabila ada limbah dunia masuk, maka mulut indonesia menganga
menerimanya. Melarang merokok di indonesia memang tidak mungkin karena
sebagian besar penduduk indonesia bermata pencaharian sebagai penjual
tembakau.
2.3. Dampak Nikotin
Menurut Dr.Henry Miller “Rokok merupakan penyebab utama epidemic
kanker paru-paru, korbannya sebanding banyaknya dengan korban beberapa jenis
infeksi pada masa lalu, seperti : kolera, tipus, dan tuberculosis. [5]
Di dalam satu batang rokok sekitar 10 miligram, namun yang benar-benar
terserap ke dalam tubuh adalah sebanyak 1 sampai 2 miligram saja, sisanya
terbuang ke udara.
[4]Open Sindo news (http://nasional.sindonews.com/read/2013/05/31/15/744854/61-4-
juta-penduduk-indonesia-perokok-aktif.html, accesed on September 12, 2013. 20.24
WIB)
[5] Umi Istiqomah, Upaya Menuju Generasi Tanpa Merokok,(Surakarta : CV. “SETI-
AJI”, 2003) 21.
6
Melihat sisa nikotin yang keluar bersama asap rokok lebih banyak
terbuang di udara, dapat dipastikan bahwa perokok pasif mempunyai peluang
lebih besar untuk terserang berbagai macam penyakit dari nikotin. Perlu ada
pembatasan merokok di tempat umum, bahkan pelarangan total di sejumlah
tempat. Akan tetapi, perlu ada keseimbangan antara keinginan untuk melindungi
non-perokok, terutama anak di bawah umur, dari pengaruh terhadap asap rokok
pasif.
Tak perlu di pertanyakan bahwa merokok harus dilarang di rumah sakit dan
tempat pelayanan kesehatan, serta di sekolah dan tempat-tempat lain bagi anak di
bawah umur. Merokok hendaknya tidak dilakukan di tempat-tempat umum yang
sering didatangi masyarakat, seperti kendaraan umum dan tempat usaha yang
menyediakan layanan bagi masyarakat umum (seperti pasar swalayan, bank dan
kantor pos). Di tempat-tempat tersebut, perlu diberikan penandaan jelas bahwa
merokok tidak diperbolehkan.
Namun, meski sudah dikeluarkan larangan merokok di tempat umum masih
banyak perokok aktif yang dengan santainya melakukan kegiatan merokok di
tempat umum. Kurang sadarnya perokok aktif ini di dasari adanya keegoisan yang
muncul dalam diri mereka, “ego·is /égois/ n 1 Psi orang yg selalu mementingkan
diri sendiri”[6] egois dalam hal ini berarti, bahwa mereka tau dan mengerti banyak
dampak buruk yang terjadi apabila mereka merokok di tempat umum, tapi tetap
saja mereka melakukan hal tersebut.
Begitu besar dampak dari pengguna rokok hingga dapat dilihat dari berbagai
sudut mulai dari sudut kesehatan, ekonomi, dan sosial budaya. Tetapi dilihat dari
segi manapun semua berpusat pada terenggutnya hak hidup sehat dan dan
kebebasan menghirup udara segar.
[5] Opened KBBI Online (http://kbbi.web.id/egois.html, accesed on September 13, 2013. at
11.08 WIB)
7
Selain semua itu, masa depan para pemuda indonesia juga terenggut. Penerus
bangsa ini yang diharapkan menjadi yang terbaik dan lebih meningkatkan kualitas
negara ini justru malah menanam bibit penyakit dan menularkannya.
Adapun dampak merokok sebagai berikut (Depkes RI, 2003) [6] :
Bagi perokok aktif :
a. Meningkatkan risiko dua kali lebih besar untuk mengalami
serangan jantung.
b. Meningkatkan risiko dua kali lebih besar untuk mengalami
serangan stroke.
c. Meningkatkan resiko mengalami serangan jantung dua kali lebih
besar pada mereka yang mengalami tekanan darah tinggi atau
kadar kolesterol tinggi.
d. Meningkatkan resiko sepuluh kali lebih besar untuk mengalami
serangan jantung bagi wanita pengguna pil KB.
e. Meningkatkan resiko lima kali lebih besar menderita kerusakan
jaringan anggota tubuh yang rentan.
Bagi perokok pasif :
a. Bahaya kerusakan paru-paru. Kadar nikotin, karbon monoksida,
serta zat-zat lain yang lebih tinggi dalam darah mereka akan
memperparah penyakit yang sedang di derita, dan kemungkinan
mendapat serangan jantung yang lebih tinggi dari mereka yang
berpenyakit jantung. Anak-anak yang orang tuanya merokok akan
mengalami batuk, pilek, dan radang tenggorokan serta penyakit
paru-paru lebih tinggi. Wanita hamil yang merokok berisiko
mendapatkan bayi mereka lahir kurus, cacat, dan kematian.
8
b. Jika suami perokok maka asap rokok yang dihirup oleh istrinya
akan mempengaruhi bayi dalam kandungan.
[6] Tim Penulis Depkes Jakarta I, Kesehatan Remaja, Problem, dan Solusinya (Jakarta :
Salemba Medika, 2010) 101.
9
BAB III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Nikotin adalah zat yang di lepaskan ketika seseorang merokok, merupakan
zat paling adiktif dibandingkan dengan obat - obatan lain, dalam 1 batang rokok
mengandung 10 miligram nikotin namun, hanya 1 sampai 2 saja yang akan
terperangkap dalam tubuh. Sisanya, yaitu antara 8 sampai 9 miligram terbuang di
udara, inilah yang menjadi dasar alasan pemerintah untuk mengeluarkan larangan
merokok di tempat umum.
Namun, banyak sekali para perokok yang mengabaikan bahwa
sesungguhnya kerugian merokok juga berdampak pada seseorang disekitarnya,
dengan kata lain perokok ini dikatakan sebagai pribadi yang egois. Menjadi
pribadi yang egois sangatlah tidak baik, dan tercela.
Tidak ada dampak positif dari kegiatan merokok, baik itu untuk perokok
pasif maupun negatif. Berikut dampak dari rokok :
Bagi perokok aktif :
a. Meningkatkan risiko dua kali lebih besar untuk mengalami
serangan jantung.
b. Meningkatkan risiko dua kali lebih besar untuk mengalami
serangan stroke.
c. Meningkatkan resiko mengalami serangan jantung dua kali lebih
besar pada mereka yang mengalami tekanan darah tinggi atau
kadar kolesterol tinggi.
d. Meningkatkan resiko sepuluh kali lebih besar untuk mengalami
serangan jantung bagi wanita pengguna pil KB.
e. Meningkatkan resiko lima kali lebih besar menderita kerusakan
jaringan anggota tubuh yang rentan.
Bagi perokok pasif :
c. Bahaya kerusakan paru-paru. Kadar nikotin, karbon monoksida,
serta zat-zat lain yang lebih tinggi dalam darah mereka akan
memperparah penyakit yang sedang di derita, dan kemungkinan
10
mendapat serangan jantung yang lebih tinggi dari mereka yang
berpenyakit jantung. Anak-anak yang orang tuanya merokok akan
mengalami batuk, pilek, dan radang tenggorokan serta penyakit
paru-paru lebih tinggi. Wanita hamil yang merokok berisiko
mendapatkan bayi mereka lahir kurus, cacat, dan kematian.
d. Jika suami perokok maka asap rokok yang dihirup oleh istrinya
akan mempengaruhi bayi dalam kandungan.
11
Bab IV
Daftar Pustaka
BUKU :
Istiqomah, Umi.2003.Upaya Menuju Generasi Tanpa Merokok .Surakarta : CV. “SETI-
AJI”
Kesehatan Remaja, Problem, dan Solusinya.2010.Jakarta : Salemba Medika
ONLINE
Wikipedia, Nikotin, 12 September 2013, 21.08 WIB, dalam :
http://id.wikipedia.org/wiki/Nikotin.html
Why, Bahaya Nikotin, 12 September 2013, 22.00 WIB, dalam : http://note-
why.blogspot.com/2012/09/bahaya-nikotin-pada-rokok.html
Sindo news, Jumlah Perokok Aktif di Indonesia,12 September 2013, 20.24 WIB, dalam :
http://nasional.sindonews.com/read/2013/05/31/15/744854/61-4- juta-penduduk-
indonesia-perokok-aktif.html)