Iodoform 70

5
JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II “IODOFORM DARI ASETONJumat, 27 Juni 2014 Disusun Oleh : Rizky Dayu Utami 1112016200070 Kelompok 4: Kiki Sukirman Yeni Setiartini Petri Wahyusari Yasa Esa Yasinta PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

description

iodoform

Transcript of Iodoform 70

Page 1: Iodoform 70

JURNAL PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK II

“IODOFORM DARI ASETON”

Jumat, 27 Juni 2014

Disusun Oleh :

Rizky Dayu Utami

1112016200070

Kelompok 4:

Kiki Sukirman

Yeni Setiartini

Petri Wahyusari

Yasa Esa Yasinta

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: Iodoform 70

I. ABSTRAK

Pada percobaan kali ini yaitu berjudul sintesis iodoform. Tujuan dari

praktikum ini yaitu untuk mempelajari sintesis iodoform dari aseton. Pada

percobaan yang telah dilakukan penambahan aseton dilakukan berulang-ulang

demikian juga dengan penambahan air dengan perbandingan volume yang sama.

Setelah semua larutan melarut sempurna dengan iodium kemudian ditambahkan

NaOH 10% sedikit demi sedikit sampai terbentuk endapan kuning.

II. PENDAHULUAN

Iodoform merupakan senyawa kimia yang dapat disintesis berdasarkan

reaksi halogenasi, dengan bahan dasar iodium yang direaksikan dengan aseton

dan menggunakan bantuan natrium hidroksida. Prinsip dari reaksi

pembentukan iodoform adalah berdasarkan reaksi halogenasi yaitu dimulai

dengan pembentukan atom radikal bebas dari halogen (Evelyta, 2013).

Iodoform merupakan suatu zat kimia yang banyak digunakan dalam

bidang farmasi sebagai desinfektan dan antiseptik Antiseptik merupakan zat

yang bekerja bakteriostatik, biasanya dipakai pada infeksi bakteri pada kulit,

mukosa dan melawan bakteri pada luka. Sedangkan desinfektan merupakan zat

yang bekerja bakterisid, digunakan untuk membebaskan ruang dan pakaian

dari mikroba. Iodoform kadang-kadang sebagai antiseptik dan desinfektan di

bidang kedokteran gigi (Mardy,dkk., 2014).

Senyawa iodoform biasanya dibuat dari kloroform, bagaimanapun

pembuatannya berbeda dengan pembuatan kloroform, iodoform dibuat dari

regen natrium hipoiodit. Reaksi antara senyawa karbonil seperti CH3CO- dan

natrium hipoiodit. Iodoform dapat dibentuk menjadi Kristal kuning dengan

titik leleh 120 C (Irwandi, 2014,21).

Kelarutan iodide adalah serupa dengan klorida dan bromide. Perak,

merkurium (I), merkirium (II), tembaga (I), dan timbel iodide adalah garam-

garam yang sedikit larut (Vogel, 1985).

Dalam analisis kualitatif kadang – kadang terjadi bahwa suatu zat tidak

muncul sebagai endapan ketika pereaksi-pereaksi terdapat sedemikian,

Page 3: Iodoform 70

sehingga hasil kelarutan itu telah jau ditempati dan telah diambil

tindakantindaka untuk mencegah terjadinya kejadian lewat jenuh terhadap

larutan tersebut (Vogel, 1985).

III. ALAT, BAHAN DAN LANGKAH KERJA

Praktikum dilaksanakan pada Jumat, 27 Juni 2014 di Laboratorium Kimia

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Alat dan Bahan

Alat yang diperlukan yaitu kertas saring, gelas ukur, gelas kimia, kaca arloji,

neraca o hause, pipet tetes, batang pengaduk, spatula, magnetic stirrer. Dan

bahan yang diperlukan yaitu 2 gram KI, 1 gram I2, Aseton, aquades, NaOH

10%

Langkah Kerja Sintesis Iodoform

1) Larutkan 2 gram KI kedalam 3,75 air ditambah 1 gram I2

2) Ditambahkan 8,75 ml air diikuti dengan 2,5 ml aseton

3) Sambil diaduk ditambahkan NaOH 10% kedalam campuran tersebut sampai

warna kemerahan menghilang dan terbentuk endapan kuning kristal iodoform

4) Saring, cuci dengan sejumlah air dan keringkan

IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Persamaan Reaksi

C3H5OH + 4I2 + 6 NaOH → HCl3 + HCOONa + 5H2O + 5 NaI

Perhitungan

Karena percobaan kami gagal jadi kami tidak bisa menghitung endapannya.

Page 4: Iodoform 70

Pembahasan

Pada percobaan kali ini yaitu berjudul sintesis iodoform. Tujuan dari

praktikum ini yaitu untuk mempelajari sintesis iodoform dari aseton.

pembuatan iodoform yaitu dengan mereaksikan aseton, iodium dan NaOH.

Reaksi ini merupakan reaksi reduksi oksidasi yakni melibatkan kenaikan dan

penurunan bilangan oksidasi. Langkah pertama diambil 2,5 ml aseton, 3,75 ml

air dan diambil 2 g iodium yang dimasukkan kedalam labu erlenmeyer. Lalu

dikocok untuk melarutkannya, ternyata 2,5 ml aseton tidak mampu melarutkan

semua iodium , terjadi larutan lewat jenuh. Sehingga dilakukan penambahan

aseton dan air kembali sehingga semua iodium melarut semua.

Pada percobaan yang telah dilakukan penambahan aseton dilakukan

berulang-ulang demikian juga dengan penambahan air dengan perbandingan

volume yang sama. Setelah semua larutan melarut sempurna dengan iodium

kemudian ditambahkan NaOH 10% sedikit demi sedikit sampai terbentuk

endapan kuning. Tujuan dari penambahan air yakni untuk melakukan

pencucian terhadap iodoform yang terbentuk karena air merupakan pelarut

inert yaitu pelarut yang tidak menimbulkan reaksi apapun pada suatu sistem

dan tidak merusak reaksi didalamnya.

Reaksi yang terjadi pada proses pembuatan iodofrom ini melibatkan reaksi

reduksi oksidasi yang melibatkan penurunan bilangan oksidasi. Dimana

persamaan reaksi yang terjadi :

C3H5OH + 4I2 + 6 NaOH → HCl3 + HCOONa + 5H2O + 5 NaI

Pada percobaan kali ini kami mengalami kegagalan karena kurangnya I2

dalam praktikum sehingga tidak terbentuk endapan yang diharapkan.

V. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:

Reaksi pembentukan iodoform merupakan reaksi reduksikan penurunan

bilangan oksidasi.

Iodoform terbentuk dari aseton dan iodium dengan menggunakan NaOH.

Page 5: Iodoform 70

Reaksi yang terjadi pada proses pembuatan iodofrom ini melibatkan reaksi

reduksi oksidasi yang melibatkan penurunan bilangan oksidasi. Dimana

persamaan reaksi yang terjadi :

C3H5OH + 4I2 + 6 NaOH → HCl3 + HCOONa + 5H2O + 5 NaI

VI. REFERENSI

Irwandi Dedi. 2014. Prosedur Praktikum Kimia Organik. Penerbit : UIN-Press

Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.

Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.

Mardi,dkk. PETUNJUK PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA

ORGANIK.http://personal.its.ac.id/files/material/3931ariffadlanssimsiPrakti

kum%20SSO%20SK091342%20Genap%202013%202014%20Petunjuk%20.

pdf .2014. Diakses pada 04 Juli 2014 pukul 22.25 WIB.