Candi Zebra Edisi 70

48
Tidak Disiplin 55.086 Pengendara Ranmor Ditilang Sat Lantas Polres Jepara Gaet UNDIP Dalam Penanganan Korban Laka Target 2014, Polda se-Indonesia Operasional RTMC Regional Traffic Management Centre INOVASI BARU MENUJU MASA DEPAN No. 70 / Tahun XI / April 2011 MEDIA KOMUNIKASI & INFORMASI LALU LINTAS Majalah INFOLantas

description

Media Komunikasi & Informasi Lalu Lintas

Transcript of Candi Zebra Edisi 70

Page 1: Candi Zebra Edisi 70

Tidak Disiplin 55.086Pengendara Ranmor Ditilang

Sat Lantas Polres Jepara Gaet UNDIPDalam Penanganan Korban Laka

Target 2014, Polda se-IndonesiaOperasional RTMC

Regional Traffic Management CentreINOVASI BARU MENUJU MASA DEPAN

No. 70 / Tahun XI / April 2011

MEDIA KOMUNIKASI & INFORMASI LALU LINTAS

Majalah INFOLantas

Page 2: Candi Zebra Edisi 70

LAPORAN UTAMA

Surabaya, Candi Zebra.

Mengingat kepentingan akan informasi kelalu lintasan yang semakin urgen dan mendesak, maka Mabes POLRI terus mengembangkan

National Traffic Management Centre (NTMC). Polri menargetkan seluruh Polda hingga Polres mengembangkan program TMC (Traffic Management Centre) hingga 2014.

TMC merupakan program yang berfungsi sebagai Komando Koordinasi Komunikasi dan Informasi (K3I) di tingkat lalu lintas dan dapat digunakan lintas satuan maupun pemerintah daerah setempat.

Untuk tingkat nasional, program tersebut bernama National Traffic Management Centre (NTMC), sedangkan tingkat Polda yakni Regional Traffic Management Centre (RTMC) dan TMC ini juga berlaku hingga tingkat polres.

“Untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, kami menargetkan tahun 2014, seluruh Indonesia hingga tingkat Polres sudah selesai semua

dalam menyajikan informasi kelalu lintasan melalui RTMC,” kata Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Mabes POLRI Irjen Pol. Drs. Djoko Susilo kepada wartawan usai meresmikan Regional Traffic Management Centre (RTMC) Polda Jatim, di Kompleks Mapolda, Jl. Ahmad Yani, beberapa waktu yang lalu.

Djoko mengatakan, tidak semua polres bisa menerapkan program TMC. Menurutnya, pengoperasionalan TMC itu melihat karakteristik masing-masing daerah. Selain Polda Metro Jaya dan Polda Jatim, sampai saat ini baru ada 7 Polda yang melaksanakan RTMC. Diantaranya Bali, Yogyakarta, Sumatera, Sulawesi Selatan.

“Kalau di Jawa pasti, tapi kalau di luar Jawa dilihat karakteristik wilayah masing-masing. Tentunya selektif prioritas, karena ada masalah-masalah di tingkat Kabupaten dan Kotamadya,” tuturnya.

Ia menambahkan, program TMC bukan hanya untuk kepolisian lalu lintas, tapi juga bisa dimanfatkan satuan-satuan lain maupun instansi lainnya. (*/Prie)

Target 2014, Polda se-Indonesia Operasionalkan RTMC

Pelindung dan Penasehat : Kapolda Jateng Pemimpin Umum : Direktur Lalu Lintas Polda JatengPemimpin Redaksi : Kasubdit Dikyasa Polda Jateng Redaktur Pelaksana : T. Supriyadi Usaha dan Pengembangan : Kasubdit Min Reg Ident Sekretaris Redaksi : Kasie Ren Min, Kasie Turjawali Wartawan : T. Supriyadi, Andi Murgan Desain & Artistik : Susilo W. Alamat Redaksi / TU : Jl. Pahlawan No. 1 Semarang, Telp. (024) 70223221 Diterbitkan oleh : Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng dengan CV. Liandra Citra Pesona Rekening : Bank Mandiri Sugiyopranoto a/n Tugimin Supriyadi, SPsi. No. Rek. 136.0006700006.SU

SUNA

N RE

DAKS

I

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH2

Page 3: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH �

Semarang, Candi Zebra.

Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Tengah sebagai satu kesatuan

Organisasi yang melaksanakan tugas Operasional di bidang Lalu Lintas dalam pelaksanaan tugasnya harus dapat menjabarkan Kebijakan dan Strategi Kapolri.

“Action Plan” Kapolda Jawa Tengah yang akan dilaksanakan oleh seluruh kesatuan di wilayah tentu juga berdasarkan pada Kebijakan dan Strategi Kapolri. Pelaksanaan “Action Plan” Kapolda Jawa Tengah tersebut dilaksanakan dengan menyelenggarakan suatu sistem manajemen penyelenggaraan keamanan di ibukota Jawa Tengah dalam rangka menyikapi perubahan-

Regional Traffic Management Centre

INOVASI BARUMENUJU MASA DEPAN

LAPORAN UTAMA

perubahan sosial yang terjadi. Pelaksanaan ini harus dilakukan secara cepat, tepat, terprogram dan sistematis serta bersifat

sinergis dengan semangat “Speed and Professional” serta penuh rasa kebanggaan dalam memberikan pelayanan dan perlindungan bagi masyarakat.

Dalam rangka mengaplikasikan kebijakan Kapolda Jawa Tengah untuk meningkatkan kinerja pelayanan POLRI (khususnya di bidang lalu lintas), maka Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah berusaha membangun sarana penunjangnya sesuai pula dengan program Kapolda Jawa Tengah tentang SIAP (Sistem Informasi Aplikasi Polisi) yang diharapkan dapat membantu peningkatan kinerja pelayanan yang diinginkan tersebut.

Sarana yang dibangun ini adalah sarana penunjang dengan menggunakan teknologi komputer yang terintegrasi dan dapat

Dirlantas berbincang-bincang dengan Kasatlantas Polres Jepara dan Kasatlantas Polres Semarang, di sela-sela persiapan operasional RTMC.

Page 4: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH4

membantu kecepatan informasi yang disampaikan kepada seluruh pihak yang berkepentingan, sehingga diharapkan mampu membantu pelaksanaan tugas Polantas dalam menangani kemacetan, kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas secara cepat dan profesional. Sarana ini diberi nama Regional Traffic Management Centre (RTMC).

Sebuah inovasi baru untuk menjawab tantangan akan masa depan berkait dengan IT (Ilmu dan Teknologi) khususnya berkait dengan berbagai hal tentang kendaraan bermotor beserta perangkatnya mutlak diperlukan. Kendaraan, identitas kendaraan, surat-surat pendukungnya, beserta jalan dan berbagai sarana dan prasarana belakangan ini mutlak diperlukan oleh masyarakat. Masyarakat membutuhkan informasi cepat atas identitas kendaraan beserta perangkatnya dengan cepat.

Sehingga inovasi baru sangat dibutuhkan untuk menjawab

tantangan akan masa depan, berkait dengan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Jawaban atas inovasi baru untuk memanjakan masyarakat Jawa Tengah dalam mengakses informasi kelalu lintasan adalah dengan kemunculan RTMC “Regional Traffic Management Centre”

Kecepatan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat

membuat insan kepolisian khususnya Polisi Lalu Lintas bertindak cepat untuk dapat mengimbangi perkembangan Informasi dan teknologi. Tugas memberikan pengayoman, perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat saat ini memang harus diikuti dengan pola pelayanan yang terintegrasi dengan cepat dan akurat.

Menjawab tantangan akan perkembangan teknologi, Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng telah membangun pusat pelayanan informasi untuk masyarakat dengan selesai dibangunnya (RTMC) “Regional Traffic Management Centre”. Dengan adanya RTMC, maka masyarakat dapat memanfaatkan informasi seputar kelalu lintasan dengan cepat dan akurat.

Kemudahan mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, akan mendukung pula kelancaran berbagai hal kebutuhan yang berkait dengan kendaraan bermotor. Data-data yang dapat di akses dari TRMC juga berkait dengan jumlah kendaraan yang ada di Jawa Tengah.

Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Drs. Dwi

LAPORAN UTAMA

Ketua tim ketika sedang memotivasi anggota RTMC. (Foto : Prie)

Page 5: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH �

LAPORAN UTAMA

Sigit Nurmantyas, SH didampingi Kasubdit Reg Ident AKBP DR. Bakharudin mengatakan, bahwa kepentingan informasi yang akan didapatkan oleh masyarakat juga berkait dengan identitas sebuah kendaraan. Semisal seorang calon pembeli kendaraan bekas meragukan sebuah kendaraan yang akan dibelinya bermasalah atau tidak,

maka masyarakat bisa mengakses informasi tentang kendaraan tersebut dan menanyakannya di RTMC.

“Informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat seputar kelalu lintasan dapat disajikan oleh Team RTMC dengan mudah dan cepat. Selain itu, bagi masyrakat yang akan mengecek sebuah kendaraan

yang akan dibelinya, bermasalah atau tidak juga dapat menanyakan ke RTMC,” ungkap Direktur Lalu Lintas Polda Jateng.

Informasi Situasi Lalu LintasYang sangat membanggakan

tentunya, penyajian informasi situasi lalu lintas yang dapat diakses masayarakat. Situasi lalu lintas di tempat-tempat rawan macet, rawan kecelakaan dan rawan keramaian dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat.

Tidak sepereti tahun-tahun sebelumnya, informasi semacam itu hanya dapat diakses oleh masyarakat setahun sekali sewaktu pengaman Idul Fitri dan Tahun Baru, itupun sifatnya masih sangat terbatas. Sekarang masyarakat Jawa Tengah dimanjakan akan informasi yang dibutuhkan berkait dengan kelalu lintasan secara lengkap, cepat dan akurat dapat di peroleh melalui RTMC Ditlantas Polda Jateng.

Page 6: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH�

LAPORAN UTAMA

Didukung dengan tenaga terampil dan terdidik yang telah di training sedemikian rupa maka kebutuhan akan informasi kelalu lintasan dapat disajikan dengan mudah, cepat, dan akurat.

DR Bakharuddin juga menambahkan bahwa kebutuhan informasi akan kewajiban wajib pajak mengenai kendaraan yang harus diperpanjang masa berlaku STNK-nya, juga dapat diakses di RTMC.

“Wajib pajak yang ingin mengetahui besarnya pajak yang harus dibayar atas kepemilikan kendaraannya juga dapat di akses di RTMC,” jelas Doktor Kajian Ilmu Kepolisian ini.

Wujudkan Visi ITCKemajuan ilmu dan teknologi

tidak dapat ditunda lagi, sehingga kita tidak ketinggalan jaman dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena dengan mengikuti perkembangan jaman, kita tidak

akan “gaptek” (gagap teknologi). Sehingga RTMC diharapkan mampu menjawab tantangan akan masa depat, berkait dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

RTMC keberadaannya diharapkan mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat sebagai pusat komando, pusat komunikasi, koordinasi, yang berbasikan ITC “Information and

Communication Technology.” Selain itu RTMC diharapkan mampu sebagai dasar memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dan juga dalam rangka menciptakan pelayanan prima.

VisiMewujudkan RTMC sebagai

pusat komando, komunikasi, koordinasi dan informasi berbasis ITC (Information and Communication Technology) di jajaran Polda Jateng dalam rangka menciptakan pelayanan prima.

Misi Quick Respon Time Keberadaan RTMC juga

dikandung maksud Melayani masyarakat dengan Quick Respon Time, profesional dan akuntabel. Selain itu, juga diharapkan mampu memberikan informasi, registrasi, ranmor, pelanggaran & kemacetan lalu lintas, serta pelajaran masyarakat lainnya.

RTMC diharapkan pula berperan melayani dalam rangka “electronic law enforcement”. Selanjutnya juga melaksanakan pengendalian lalu lintas dan koordinasi dengan stakeholder untuk mewujudkan kamseltibcar lantas. (Prie)

Page 7: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH �

Masih banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi di wilayah hukum Jawa

Tengah, membuat Direktur Lalu Lintas Polda Jateng gerah. Dirlantas menginstruksikan Kasatlantas se Jajaran Polda Jateng agar menindak dengan tegas masyarakat Jawa Tengah yang tidak disiplin dalam berlalu lintas. Hal itu dilakukan karena kurban kecelakaan lalu lintas masih tinggi, sehingga membuatnya prihatin dan berpikir keras agar kurban kecelakaan lalu lintas dapat ditekan seminimal mungkin.

Karena di Jawa Tengah saja,

Tidak Disiplin Berlalu Lintas55.086 Orang Ditilang

Semarang, Candi Zebra. “Sebanyak 55.086 orang pengendara kendaraan

bermotor ditilang karena tidak disiplin berlalu

lintas. Diharapkan dengan mereka ditilang akhirnya

mereka menyadari bahwa mereka telah melakukan

pelanggaran, dan mau belajar disiplin berlalu

lintas, sehingga tidak merugikan diri sendiri dan

orang lain.”

pada bulan Januari Tahun 2011 terjadi 1.038 kecelakaan, sedangkan pada bulan Pebruari tahun 2011 terjadi kecelakaan sejumlah 1.424 kasus kecelakaan.

Akibat dari kecelakaan tersebut 101 orang meninggal dunia pada bulan Januari 2011, dan pada bulan Pebruari 2011 akibat kecelakaan lalu lintas 122 orang meninggal dunia. Sedangkan setiap hari terjadi kecelakaan dengan kurban meninggal dunia dengan jumlah rata-rata 14 orang dalam sehari pada tahun 2010.

“Sebanyak 55.086 orang pengendara kendaraan bermotor ditilang karena tidak disiplin berlalu lintas. Diharapkan dengan mereka ditilang akhirnya mereka menyadari bahwa mereka telah melakukan pelanggaran, dan mau belajar disiplin berlalu lintas, sehingga tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.”

Pengetatan Penerbitan SIM.Direktur Lalu Lintas Polda

Jateng Kombes Pol. Drs. Dwi Sigit Nurmantyas, SH, MHum didampingi Kasi Gar Ditlantas Polda Jateng Kompol V. Thirdy Hadmiarso, SIK mengatakan, bahwa masyarakat perlu diperketat dalam kepemilikan SIM. Karena dengan diperketat dalam kepemilikan SIM, bagi pemohon yang tidak lulus ujian akan dengan tekun belajar mengemudi dan mengetahui serta memahami hal-hal yang berkait dengan kelalu lintasan.

“Sekarang pemohon SIM

semakin diketati, sehingga banyak pemohon SIM yang tidak lulus. Karena tidak lulus dalam ujian SIM, maka pemohon diharapkan mau belajar cara mengemudi yang baik dan benar, serta aman. Selain itu dengan tidak lulus saat ujian SIM, membuat pemohon sadar dan belajar banyak tentang kelalu-lintasan,” jelas Dirlantas Kombes Pol. Drs. Dwi Sigit Nurmantyas,SH didampingi Kasubdit Bin Gakkum AKBP Dra. Pawestri Wijanarti.

Milliaran Rupiah Raib di Jalan Raya.Selain kecelakaan lalu lintas

mengakibatkan banyak orang meninggal dunia, harta benda bernilai milliaran rupiah juga raib di jalan raya. Kerugian material tersebut tak terelakkan bila terjadi kecelakaan lalu lintas.

Pada bulan Januari 2011 sedikitnya Rp. 1.450.925.000,00 dari hitungan kerugian material harus direlakan oleh pengendara kendaraan bermotor ataupun keluarga kurban akibat kecelakaan lalu lintas. Sedangkan pada bulan Pebruari kerugian material akibat kecelakaan lalu lintas senilai Rp. 1.059.940.000,00 juga harus direlakan oleh keluarga kurban kecelakaan lalu lintas.

Belajar dari kasus kecelakaan lalu lintas yang berakibat kerugian material miliaran rupiah, dan imaterial dengan melayangnya nyawa sia-sia di jalan raya, membuat kita mesti introspeksi diri, sudahkan kita peduli dan mentaati aturan berlalu lintas?(Prie)

LAPORAN UTAMA

Kasi Gar Ditlantas Polda Jateng Kompol V. Thirdy Hadmiarso, SIK saat menindak pelanggar lalu lintas.

Page 8: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH8

LAPORAN UTAMA

Semarang, Candi Zebra.

Kawasan Tertib Lalu Lintas beberapa waktu yang lalu telah selesai dilombakan.

Lomba yang diikuti Satlantas sejajaran Polda Jateng tersebut telah ditetapkan 3 Pemenang. Pemenang lomba KTL tersebut beberapa waktu yang lalu telah diumumkan. Juara Pertama adalah Satlantas Polrestabes Surakarta, kemudian juara dua adalah Satlantas Polres Jepara, dan Juara ketiga adalah Salantas Polres Banyumas.

Kawasan Tertib Lalu LintasSelesai Dilombakan

Sedangkan untuk perwakilan tingkat Nasional adalah Polrestabes Surakarta, yang akhirnya secara nasional juga menyandang juara Pertama. Kriteria penilaian menurut Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Jateng AKBP. Biman Ms didampingi Kompol Wayan Tudy, mengatakan bahwa krieteria penilaian lomba KTL adalah panjang Kawasan Tertib

Lalu Lintas. Selain itu juga jumlah pelanggaran yang terjadi di kawasan tertib lalu lintas. Selanjutnya juga adanya papan petunjuk KTL yang jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat. Sedangkan pemasangan rambu pada kawasan tertib lalu lintas tidak terhalang dan mudah dibaca dan dipahami oleh pengendara kendaraan bermotor.

Penilaian Kawasan tertib lalu lintas juga mengacu adanya pos yang selalu ada petugasnya. Kemudian ada juga petugas perkir yang selalu menata kawasan tersebut. Disebutkan juga penilaian KTL juga mengacu pada tingkat kesulitan di kawasan tersebut, apabila tingkat kesulitannya tinggi dan dapat diatasi dengan inovasi-inovasi yang dilakukan maka penilaiaannya juga semakin tinggi pula. Yang lebih membuat mantap dalam KTL, salah satu syarat Lomba KTL adalah adanya rekomendasi dari Bupati / Walikota.

Yang lebih menarik pada kawasan KTL juga dilengkapi juga dengan ada hijau dedunan yang asri rimbun dan tertata rapi. Yang tidak kalah penting dalam KTL tentunya ada Car Free Day, yang dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat.(Prie)

Page 9: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH �

LAPORAN UTAMA

Seperti kita ketahui bahwa kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kurban

meninggal dunia sebagian didominasi kalangan pelajar.

Pelajar Segera Mendapatkan Pelajaran Kurikulum Berlalu Lintas

Dengan terealisasinya kurikulum berlalu lintas di kalangan pelajar diharapkan kurban kecelakaan di kalangan pelajar dapat diminimalisai. Selain itu dengan adanya kurikulum berlalu

lintas di sekolah, para pelajar diharapkan dapat menjadi agen-agen Kamseltibcarlantas.

Untuk menjawab tantangan itu, Ditlantas Polda Jateng beberapa waktu yang lalu telah melakukan pembahasan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah yang juga melibatkan Kementrian Pendidikan Nasional Propinsi Jawa Tengah.

Hadir dalam pembahasan MoU tersebut Wadirlantas AKBP. Tri Warno Admojo, yang juga didampingi Kasubdit Dikyasa AKBP. Biman MS dan Kompol I Wayan Tudy.

“Dengan mengerti tata cara berlalu lintas secara teori dan praktek, diharapkan bisa menimbulkan tekad untuk tertib dalam berlalu lintas.,” jelas AKBP. Biman MS Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Jateng.(Prie)

Semarang, Candi Zebra.Tidak lama lagi

Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar

akan segera menurun drastis. Hal tersebut

didasari keinginan Ditlantas Polda Jateng

yang menginkan segera terealisasinya Kurikulum

berlalu lintas dikalangan pelajar.

Page 10: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH10

LAPORAN UTAMA

Semarang, Candi Zebra.

Peningkatan pelayanan kepada masyarakat merupakan hal yang mutlak dilakukan, karena

masyarakat wajib mendapatkan pelayanan yang maksimal. Oleh karena itu Ditlantas Polda Jateng sangat intens dengan permasalahan tersebut, sehingga senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang Registrasi dan Identifikasi, Ditlantas Polda Jateng beberapa waktu yang lalu menyelenggarakan pelatihan Reg Ident On Line.

Pelatihan Reg Ident On Line tersebut diselenggarakan di Aula Ditlantas Polda Jateng, yang langsung mendapatkan arahan dari Kasubdit Reg Ident AKBP. DR.

Bakharudin. Dalam kesempatan itu DR. Bakharudin mengatakan bahwa masyarakat saat ini semakin pinter, dan semakin kritis, sehingga harus mendapatkan pelayanan yang

maksimal, cepat dan akurat. Dengan mendapatkan pelayanan dengan maksimal, cepat dan akurat, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat.

“Pelatihan ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada kita, sehingga pelatihan ini diharapkan sebagai awal memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Dengan pelatihan semacam ini juga bermanfaat untuk memperkecil komplain dari masyarakat,” papar Doktor Kajian Ilmu Kepolisian tersebut.

Pelatihan yang diikuti perwakilan dari dealer-dealer kendaraan bermotor di Semarang tersebut berlangsung sangat khidmad dan penuh dengan antusiasme dari peserta. (Prie)

DR. Bakharudin :

Reg. Ident On Line Mempermudah dan Mempercepat Pelayanan

Perwakilan dari dealer kendaraan bermotor Kota Semarang ketika mengikuti pelatihan Reg Ident On Line.

AKBP. DR. Bakharudin, Kasubdit Reg Ident.

Untung Sukidjo meneliti dan mencermati BPKB.

Page 11: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH 11

OPINI

Masalah perpajakan belakangan ini menjadi isu yang menarik untuk diperbincangkan. Apalagi setelah

terbongkarnya keboborokan institusi yang mengelola pemasukan dari rakyat tersebut diketahui oleh masyarakat. Atas pencurian uang rakyat tersebut membuat masyarakat menjadi sinis terhadap insane-insan dari perpajakan. Mafia pajak yang salah satunya kini telah terbukti menyelewengkan uang rakyat membuat panik wajib pajak. Pertanyaan yang mucul tentu saja benarkah uang yang telah dibayarkan masuk ke kas Negara? Atau sekedar masuk ke kantong-kantong mafia pajak?

Selain itu masyarakat yang semakin pinter, tentu saja juga menanyakan apakah jumlah uang yang dibayarkan sudah benar dan sesuai jumlahnya?

Pertanyaan-pertanyaan semacam ini menjadi menarik untuk didiskusikan! Selain itu permasalahan ini juga sangat actual untuk dijadikan acuan sebuah penelitian. Sehingga Independi Pengadilan Pajak harus diawasi sejak Pengaturan Pembinaan Pengadilan Pajak.

Kasus terbongkarnya penyelewengan pajak oleh Gayus Tambunan yang menjadi milliader dengan mencuri uang rakyat, menggugah kita untuk ikut peduli dan mengawasi kinerja Kementrian Keuangan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak. Belakangan masyarakat tertidur seolah orang-orang pajak adalah orang yang terdidik dan jujur memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat, ternyata mafia pajak telah menggerogoti institusi tersebut.

Pelaksanaan pemunguntan pajak yang tidak sesuai dengan undang-undang perpajakan akan menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat wajib pajak, sehingga dapat mengakibatkan timbulnya sengketa pajak. Sengketa pajak itu sendiri adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan antara wajib

pajak atau penanggung pajak dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan banding atau gugatan kepada pengadilan pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan undang-undang penagihan pajak surat paksa.

Pengadilan pajak adalah lembaga peradilan yang dapat digunakan sebagai sarana bagi rakyat untuk mencari keadilan dibidang perpajakan.

Pengadilan merupakan instrument yang dapat digunakan sebagai sarana bagi pencari keadilan untuk mendapatkan keadilan, yakni untuk untuk melindungi wajib pajak (Pudyatmoko, 2009,50).

Sesuai dengan semangat dalam alenia IV Bagian Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi segeanap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, maka keberadaan pengadilan pajak sangat dibutuhkan oleh wajib pajak dalam mencari keadilan.

Wajib pajak harus dilindungi karena kedudukan mereka yang lemah. Hal ini disebabkan karena tidak seperti fiskus yang dengan kewenangan hukum publiknya dapat menentukan secara sepihak, sementara wajib pajak dan penanggung pajak tidak memiliki kewenangan semacam itu (Pudyatmoko, 2007,155). Oleh karena itu, pengadilan pajak merupakan sarana peyeimbang antara wajib pajak dan penanggung pajak sebagai pihak yang lemah dan disisi lain adalah Departemen Keuangan khususnya jajaran perpajakan.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesaia Tahun 1945 menegaskan bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara hukum. Dalam penjelasan Umum UUD 1945 ditegaskan bahwa Negara Republik Indonesia berdasarkan atas hukum (rechtsstaat) dan tidak berdasar atas kekuasaan semata (machtsstaat).

Independensi Pengadilan PajakSejak Pengaturan Pembinaan Pengadilan PajakMenurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002

Oleh: Kapolres Kendal Drs. Agus Suryo Nugroho,SH,MH

Page 12: Candi Zebra Edisi 70

Cita-cita tersebut dirumuskan oleh pendiri Negara sebagai konsep Indonesia adalah Negara hukum.

Negara hukum mempunyai makna bahwa setiap hubungan antara hokum dan kekuasaan, kekuasaan tunduk pada hokum sebagai kunci kestabilan politik dalam masyarakat (Wisnubroto, 1996).

Jadi jelas bahwa masyarakat wajib pajak pun juga perlu dilindungi hak-haknya sebagai wajib pajak. Sehingga tidak pada waktunya lagi Undang Undang dipergunakan untuk menakut-nakuti rakyat ataupun wajib pajak. Dan, apabila wajib pajak belem mengerti dan memahami hak dan kewajibannya maka perlu diberikan sosialisasi, bukan sebailknya ditakut-takuti.

Berkait dengan hal tersebut, dalam Pasal 24 Ayat (1) Undang Undang Dasar 1945 juga ditegaskan bahwa kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hokum dan keadilan. Sejalan dengan ketentuan tersebut, maka salah satu prinsip penting Negara hokum adalah adanya jaminan penyelenggaraan kekuasaan kehakiman yang merdeka, bebas dari pengaruh kekuasaan yang lain guna menyelenggarakan peradilan yang bebas untuk menegakkan hokum dan keadilan (Suparman dan Team redaksi Fokus Media, 2004).

Sebagai sarana bagi wajib pajak untuk mencari keadilan dan juga sebagai sarana penyeimbang

tentu Pengadilan Pajak harus dipastikan bebas dari pengaruh-pengaruh kepentingan-kepentingan pihak luar dari kekuasaan kehakiman. Pengadilan Pajak harus obyektif dari dari pengaruh pihak-pihak lain diluar pengadilan pajak. Dengan kata lain, pengadilan pajak harus independent. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang berdiri sendiri dan bebas dari campur tangan pihak pihak di luar kekuasaan kehakiman untuk menyelenggarakan peradilan demi terselenggaranya Negara hukum. Kebebasan kekuasaan kehakiman,

yang penyelenggaraannya diserahkan kepada badan-badan peradilan merupakan salah satu cirri khas Negara hokum (Mertokusumo, 2006).

Pengadilan pajak yang indeependen, bebas dari campur tangan pihak manapun di luar kekuasaan kehakiman adalah penting dalam rangka perlindungan hokum terhadap wajib pajak dan penanggung pajak. Pengaakajian mengenai Independensi Pengadilan Pajak Sejak Pengaturan Pembinaan Pengadilan Pajak menurut Undang Undang Nomor 14 Tahun 2002, menjadi strategis karena terdapat dua lembaga yang bersangkutan dengan pengadilan pajak, yakni Departemen Kehakiman dan Departemen Keuangan. Terlebih dengan adanya Undang Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman yang baru dan mempunyai potensi menjadikan satu sinergi semua kekuasaan peradilan.

Yang kemudian menjadi permasalahan adalah, bagaimana perkembangan independensi Pengadilan Pajak sebagai salah satu pilar pengadilan di Indonesia ? Yang kedua, bagaimana solusi terhadap kontradiksi antara Undang Undang Pengadilan Pajak dan Undang Undang Kekuasaan Kehakiman yang mempunyai pengaruh dalam menegakkan independensi Pengadilan Pajak? (Bersambung/$)

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH12

OPINI

Page 13: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH 13

OPINI

Akhir-akhri ini kecelakaan lalu lintas terjadi setiap hari, tidak pernah berhenti. Penderitaan keluarga yang ditinggalkan kurban kecelakaan

lalu lintas selalu bertautan dari hari ke hari. Ya, kecelakaan lalu lintas belakangan memakan kurban jiwa yang luar biasa jumlahnya. Kita lihat contohnya di Jawa Tengah saja, pada bulan Januari Tahun 2011 terjadi 1.038 kecelakaan, sedangkan pada bulan Pebruari tahun 2011 terjadi kecelakaan sejumlah 1.424 kasus kecelakaan.

Akibat dari kecelakaan tersebut 101 orang meninggal dunia pada bulan Januari 2011, dan pada bulan Pebruari 2011 akibat kecelakaan lalu lintas 122 orang meninggal dunia. Sedangkan setiap hari terjadi kecelakaan dengan kurban meninggal dunia dengan jumlah rata-rata 14 orang dalam sehari pada tahun 2010.

Ini tentu saja membuat bulu kuduk kita berdiri, lantaran untuk perang di Timur Tengah saja dalam sehari tidak memakan kurban meninggal dunia sebanyak itu. Keprihatinan kita tentunya dikarenakan belum adanya solusi yang tepat guna untuk mengatasi permasalahan semacam ini.

Banyak faktor yang menjadi penyebab timbulnya kecelakaan lalu lintas yang beruntun dari waktu ke waktu, diantaranya adalah kemudahan memiliki kendaraan bermotor, terutama sepeda motor. Selain itu, masih ada beberapa faktor lain seperti sarana dan prasarana jalan, dan juga perilaku pengendara kendaraan bermotor itu sendiri. Harap maklum! Tidak ada pendidikan yang benar-benar mampu memberikan konstribusi yang berarti terhadap calon pengendara kendaraan bermotor. Sehingga, akibatnya sangatlah fatal, pengendara kendaraan bermotor ugal-ugalan di jalan raya.

Ugal-ugalan itu diakibatkan pengendara kendaraan

KURIKULUM PENYELAMAT JIWAOleh: T. Supriyadi

“Tidak ada ceritanya anak didik dari SD, SMP dan SMA yang nilai matematiknya 5 berakibat meninggal dunia. Tidak ada ceritanya anak didik SD, SMP dan SMA meninggal dunia karena nilai bahasa inggrisnya 5 berakibat meninggal dunia. Tetapi tidak mengenal dan tidak mengerti perturan berlalu lintas banyak pelajar berguguran di jalan raya. Sehingga, bisa jadi tsunami yang sesungguhnya berada di jalan raya.”

bermotor tidak paham betul b a g a i m a n a mengendara i k e n d a r a a n dengan benar, b a g a i m a n a m e n t a a t i peraturan lalu lintas, dan b a g a i m a n a mengenal undang-undang lalu lintas, dan bagaimana menghargai petugas.

Sehingga diperlukan upaya yang maksimal agar kecelakaan di jalan dapat ditekan dan diminimalisir.

Selain itu dalam meminimalkan kecelakaan yang mengakibatkan kurban meninggal dunia (MD) juga perlu adanya dukungan beberapa komponen termasuk :1. Instrumen peraturan lalu lintas ‘traffic ruler”.2. Manajemen angkutan kota “road safety

management”.3. Pengetahuan lalu lintas “traffic knowledge”.4. Kesadaran mematuhi aturan lalu lintas “obyeing

safety traffic awarness”.

Pengetatan Penerbitan SIMSelain faktor dari pengemudi kendaraan bermotor

“human error” yang nota bene sebagai faktor penyebab terjadinya kecelakaan yang memberikan kontribusi terbesar, juga adanya ketidak tegasan dari oknum aparat kepolisian itu sendiri yang bertugas dalam penerbitan SIM (Surat Ijin Mengemudi).

Masih banyak pelayanan terhadap pemohon SIM memberikan bayak kelonggaran terhadap persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pemilik SIM. Misalnya, calon pemohon SIM langsung mendaftarkan diri untuk

Page 14: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH14

OPINI

mengisi formulir pendaftaran. Dan petugas langsung memproses permohonan itu dengan memberikan ujian teori dan praktek. Ini tentu tidak tepat, karena berdasarkan Pasal 218 PP . 44 Tahun1993, dalam mekanisme penerbitan SIM, pemohon lebih dulu sebelum mendaftar harus bisa menunjukkan foto copy KTP/pasport/ KIMS, kemudian surat keterangan sehat dari dokter, sertifikat dari sekolah mengemudi atau lembaga kursus mengemudi.

Banyak Satlantas melalui Baur SIM justru memutar balikkan ketentuan itu, dengan alasan yang dibuat-buat, agar dapat mengambil keuntungan pribadi (minimal mencuri waktu dan memepersingkat urusan!). Ini tentu tidak boleh terjadi !

Contoh kongkrit, Baur SIM di beberapa daerah justru memberikan ujian praktek dulu terhadap pemohon SIM, setelah tidak lulus baru disarankan pergi ke LPK kursus mengemudi untuk belajar. Ini jelas pelanggaran kebijakan yang harus diluruskan. Peranan LPK kursus mengemudi sebenarnya sangat vital dalam memberikan konstribusi bagi keselamatan jiwa bagi pemegang SIM. Karena LPK adalah satu-satunya lembaga yang berperan memberikan pelajaran secara teori dan praktek sebelum calon pemilik SIM mengajukan permohonan untuk mendapatkan SIM di Satlantas.

Alasan ini cukup masuk akal karena sampai saat ini belum ada kurikulum yang mengajarkan etika berlalu lintas, berikut peraturan pendukungnya. Yang ada hanyalah pelajaran tambahan yang diberi label ekstra kurikuler semacam PKS atau Kepramukaan yang meyelipkan beberapa pengertian berkait dengan kelalu lintasan

Kurikulum SekolahSejumlah faktor yang mempengaruhi tingginya

angka kecelakaan lalu lintas, terutama yang mengakibatkan kurban meninggal dunia, setidaknya menjadi salah satu bukti jika kepedulian sejumlah pihak terhadap keselamatan berkendara di jalan sangat rendah. Sejumlah pihak itu bisa datang dari pengguna atau pemakai jalan maupun oknum petugas yang berkompeten terhadap pengaturan kendaraan bermotor maupun arus lalu lintas.

Di sisi lain, jajaran elit pengambil kebijakan di lembaga dimaksud telah berinisiatif menerapkan langkah-langkah pencegahan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Langkah-langkah inisiatif tersebut adalah dengan cara membuat atau menyediakan jalur lambat, jalur pejalan kaki, program angkutan umum masal semacam bus way atau RBT (rupit Bus Transit). Selain itu

bisa juga dengan pengadaan ZSS “Zona Aman Sekolah”, pengadaan taman lalu lintas dan program pendukung lainnya. Upaya-upaya tersebut sudah banyak dilakukan, namun kenhyataannya kurban meninggal dunia akibat kecelakaan masih saja terus terjadi. Kenapa?

Karena kecelakaan tersebut didominasi rendahnya kepedulian pengendara kendaraan bermotor itu sendiri terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain. Oleh karenannya untuk mencegah , menekan atau menurunkan angka kecelakaan selain menempuh berbagai upaya tersebut, juga diperlukan adanya kurikulum pendidikan lalu lintas di sekolah sejak SD sampai dengan SLTA.

Kita perlu merenung sejenak ......“Tidak ada ceritanya anak didik dari SD, SMP dan

SMA yang nilai matematiknya 5 berakibat meninggal dunia. Tidak ada ceritanya anak didik SD, SMP dan SMA meninggal dunia karena nilai bahasa inggrisnya 5 berakibat meninggal dunia. Tetapi tidak mengenal dan tidak mengerti perturan berlalu lintas banyak pelajar berguguran di jalan raya. Sehingga, bisa jadi tsunami yang sesungguhnya berada di jalan raya.”

Dan, juga sudah banyak kurban meninggal dunia karena tidak tahu etika berlalu lintas, dan sudah banyak kurban meninggal dunia karena tingkah laku yang benar saat mengemudikan kendaraan di jalan raya, tidak dipahami.

Beruntung !, belakangan Direktorat Polda Jateng merespon dengan serius permasalahan ini. Sehingga telah dikaji MOU (Memorandum Of Understanding) antara Propinsi Jawa Tenga dalam hal ini Kementrian Pendidikan Nasional Propinsi Jawa Tengah dengan Polda Jawa Tengah guna membahas pelaksanaan Kurikulum berlalu lintas di kalangan pleajar.

Sejalan dengan pemikiran penulis sejak 13 tahun yang lalu, yang selalu menggembar -gemborkan di setiap seminar dan diskusi-diskusi kelalu lintasan, meminta agar Polri menggandeng Kementrian Pendidikan Nasional agar memasukkan kurikulum berlalu lintas menjadi sebuah mata pelajaran.

Dan akhirnya kita mesti berlega hati karena sebentar lagi kurikulum berlalu lintas menjadi mata pelajaran di sekolah, dan bukan sekedar menjadi mata pelajaran yang diberikan saat ekstra kurikuler. Harapan kita, apabila kurikulum berlalu lintas diterapkan di pendidikan dari SD hingga SLTA, tentu kita bisa berharap banyak dari kurikulum tersebut. Kedepan, tidak akan ada lagi tsunami di jalanan setiap hari. (T. Supriyadi adlh Psikolog & Pengamat Kepolisian, serta Kandidat Doktor Ilmu Psikologi UPI Y.A.I Jakarta)

Page 15: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH 15

ANEKA PERISTIWA

Candi Zebra.

Pada Jumat pagi, gempa dahsyat berkekuatan 8,9 Skala Ricther (SR)

mengguncang pesisir timur Honshu, Jepang. Lalu mengapa kadang gempa menimbulkan tsunami dan kadang tidak?.

Gempa yang terjadi di Jepang memicu tsunami setinggi 9,1 meter dan membuat US National Weather Service (USNWS) mengeluarkan peringatan bagi 50 negara di wilayah Pasifik.

Gelombang tsunami yang terjadi bahkan telah mencapai Hawaii. Pejabat telah memerintakan evakuasi di area pesisir Hawaii. Sebenarnya, apa yang menyebabkan terkadang gempa bisa memicu tsunami dan tidak?.

Beberapa faktor memiliki peran. Yakni, besarnya gempa, arah gempa dan topografi dasar laut. Pertama, besar gempa yang merupakan ukuran amplitudo gelombang seismik terbesar yang terekam harus melebihi ambang tertentu.

Kekuatan gempa bumi 8,9 SR di Jepang sudah cukup memicu tsunami. Tetapi, gempa bumi yang memiliki kekuatan 7,7 SR yang pernah melanda Indonesia pada Oktober 2010 lalu telah melampaui ambang batas untuk menyebabkan terjadinya tsunami.

Kekuatan gempa diukur menggunakan skala logaritmik, sehingga gempa dengan besaran 5 akan menghasilkan gelombang seismik 10 kali lebih besar dalam amplitudo dibanding gempa yang memiliki besaran 4.

“Gempa bumi yang kekuatannya di bawah 7 atau 7,5 SR biasanya tak memicu tsunami. Namun, kadang-kadang gempa bumi berkekuatan 6,0 SR saja bisa memicu tsunami lokal, tsunami yang lebih kecil dan

tak terlalu merusak,” kata ahli geofisika Don Blakeman dari National Earthquake Information Centre US Geological Survey (USGS).

Penelitian terbaru menemukan, gempa bumi yang melanda Haiti pada Januari 2010 benar-benar memicu serangkaian kecil tsunami lokal.

Tetapi menurut juru bicara USGS Bob Kimmel, karena gempa susulan yang terjadi kekuatannya tak melebihi 5,3 SR maka gempa itu tak cukup besar memicu tsunami tambahan.

Gempa bumi bisa memicu tsunami ketika aktivitas seismik menyebabkan tanah di sepanjang jalur patahan bergerak ke atas atau ke bawah. Ketika bagian dari dasar laut bergeser secara vertikal, baik naik atau turun, seluruh kolom air menjadi terpindah.

Alhasil menurut Blakeman, “gelombang” energi-pun tercipta dan mendorong air yang ada. Menurut ahli geofisika USGS John Bellini, gempa bumi yang mendorong tanah ke arah horisontal cenderung tidak menyebabkan gelombang dahsyat.

Ketika energi mendorong lempeng bumi secara horizontal, tanah tak akan naik atau turun, gempa-pun tak akan cukup untuk menimbulkan tsunami. Ketinggian gelombang tsunami dipengaruhi

pergerakan vertikal tanah. Jadi, perubahan topografi dasar laut bisa memperkuat atau mengurangi gelombang karena mereka berjalan bersama.

“Ketika bergerak di lautan, gelombang tsunami biasanya berjalan dengan kecepatan 805-1.287 kilometer per jam, kira-kira setara kecepatan pesawat jet. Namun, kecepatan tsunami akan melambat ketika mendekati tanah. Air tiba-tiba surut secara drastis dari pantai merupakan tanda peringatan tsunami sedang mendekat,” kata Blakeman.

Parahnya, terkadang tsunami datang berpasangan. Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika Indonesia, gempa 7,7 SR yang melanda Indonesia pada April lalu memicu dua tsunami.

Satu hal yang tak mempengaruhi tsunami adalah cuaca. Ini karena cuaca ditenagai energi yang berasal dari pergeseran dasar laut dan ombak secara signifikan tak terpengaruh kondisi cuaca di sekitarnya.

Menurut USGS, untuk menentukan apakah gempa akan menghasilkan tsunami dan untuk memprediksi seberapa parah kerusakan yang akan ditimbulkan, peneliti mengukur tinggi dan energi gelombang berikutnya menggunakan sensor tekanan laut dan pengukur pasang surut. (*/Andi M)

Mengapa Gempa Dapat Sebabkan Tsunami?

Page 16: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH16

BUGAR

Candi Zebra.

Jangan abaikan beberapa faktor yang mempengaruhi ketika Anda sedang bekerja.

Kondisi lingkungan tempat bekerja akan sangat menentukan kualitas dari hasil pekerjaan. Berikut adalah beberapa hal yang mempengaruhi dalam aktivitas bekerja :1. Kebisingan.

Suara bising dapat mempengaruhi kinerja dalam bentuk gangguan pendengaran. Tentu ini akan mengganggu komunikasi dengan lawan bicara dan bisa mengalami kehilangan pendengaran.

Bila memang diharuskan bekerja di tempat yang bising, sebaiknya Anda harus mengurangi intensitas berada pada tempat tersebut. Pengurangan tingkat bising pada sumbernya, penempatan isolator dan pemakaian alat proteksi pada telinga merupakan beberapa cara

untuk mengatasinya.2. Penerangan.

Tingkat kebutuhan penerangan, berhubungan pula dengan jenis pekerjaan. Semakin cermat atau membutuhkan ketelitian lebih yang kita kerjakan, semakin tinggi pula tingkat penerangan dibutuhkan.

Anda harus memperhatikan pembagian luminasi (penerangan) dalam jenis pekerjaan, pencegahan kesilauan, arah sinar, warna dan panas akibat lampu penerangan itu sangat penting.3. Suhu Udara.

Suhu yang tinggi atau panas dalam tempat bekerja dapat menimbulkan kejang, keletihan dan kepayahan karena panas, stroke dan miliaria. Pengaturan suhu ruang dengan air conditioner sangat dianjurkan sesuai dengan adaptasi tingkat kenyamanan Anda.4. Bau-Bauan.

Bau yang tidak sedap atau

menyengat pasti akan mengganggu kerja. Oleh karena itu, bila bekerja pada tempat yang menghasilkan bau menyengat, sebaiknya bisa meminimalisir dengan mengurangi interaksi pada tempat itu. Penambahan wewangian ke udara, menggunakan ventilasi atau sirkulasi udara yang baik dan penggunaan air conditioner dapat menguranginya.5. Waktu Kerja.

Penambahan waktu kerja lebih dari 8 jam per hari dapat menurunkan produktivitas. Dengan waktu 5 hari kerja per minggu, tidak akan merugikan kesehatan. Namun tetap harus mengatur istirahat yang disesuaikan dengan jenis pekerjaannya.6. Ruang dan Posisi Kerja.

Keluhan mengenai ruang dan posisi kerja paling banyak terdapat pada bagian punggung, tengkuk, lutut dan kaki. Sehingga harus menyesuaikan ruang dan posisi kerja dengan kondisi senyaman mungkin.7. Beban Kerja Fisik.

Beban kerja fisik diurutkan atas beberapa kriteria menurut konsumsi oksigen, ventilasi paru-paru, suhu rektal dan denyut jantung.

Semakin besar konsumsi oksigen, ventilasi paru-paru, suhu rektal dan denyut jantung ketika bekerja, maka akan semakin berat pengaruh pada kinerja.8. Warna.

Warna memberikan respon tersendiri terhadap psikologi Anda. Warna tertentu akan membuat objek terlihat lebih besar atau lebih dekat, memberikan kesan hangat dan penggabungan beberapa warna akan memberi pengaruh pada mood saat bekerja. (*/Andi M)

Faktor-Faktor PenyebabKeefektifan Bekerja

Page 17: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH 17

TIPS OTOMOTIF

Candi Zebra.

Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) merupakan momok menakutkan bagi pengguna jalan. Salah satu faktor penyebab utama laka lantas

adalah pengendara kendaraan bermotor tidak fokus atau tertidur sesaat karena mengalami tidur mikro (microsleep).

Tidur mikro adalah episode tidur yang hanya berlangsung sepersekian detik sampai 30 detik. Meskipun hanya sekejap, episode tidur itu sangat berbahaya bila terjadi dalam situasi yang menuntut kewaspadaan konstan, seperti mengemudikan kendaraan bermotor atau menjalankan mesin berat.

Orang yang mengalami tidur mikro biasanya tidak menyadari telah tertidur atau kehilangan fokus sesaat. Misalnya ketika mengalami tidur mikro saat mengemudikan mobil di jalan, pengemudi merasa selalu mengendalikan mobilnya dan kemudian tiba-tiba menyadari bahwa beberapa detik telah berlalu tanpa kesadaran.

Tidur mikro adalah reaksi pertahanan diri spontan karena tubuh mengalami defisit tidur, kelelahan fisik atau mental, depresi, sleep apnea, hipoksia, narkolepsi atau hipersomnia. Tidur mikro dapat terjadi kapan saja, namun dalam kebanyakan kasus tidur mikro diawali oleh gejala mengantuk berat dengan ciri

khasnya yaitu: 1. Sering melakukan kesalahan. Jika saat mengemudi,

maka kecepatan kendaraan sering tidak teratur, salah mengambil jalur, dan lain-lain.

2. Kepala sering mengangguk atau terkulai.3. Kelopak mata berat, sebentar-sebentar menutup

salah satu atau kedua mata.4. Perasaan lelah.5. Menguap.6. Sakit kepala.

Tips Atasi Microsleep.Bila telah mengemudikan kendaraan bermotor

dengan tempo 2-5 jam, sebaiknya perlu mengambil jeda istirahat untuk menghindari kelelahan. Begitu juga saat mendapati gejala mengantuk berat, maka harus sesegera mungkin menghentikan kendaraan bermotor untuk berjalan-jalan, lari-lari kecil atau mungkin tidur sejenak.

Ada cara yang menciptakan efek jangka pendek, dengan cara membuka jendela atau mengeraskan suara radio. Namun cara seperti ini tidak efektif karena tidak akan menghilangkan bahaya tidur mikro.

Kopi, minuman energi atau stimulan lainnya juga hanya menunda episode tidur dan tidak menghilangkan ancamannya. Bahkan mungkin setelah penundaan itu, serangan tidur mikro bisa saja kemudian menjadi lebih berat dan tak tertahankan.

Pengemudi sering kali tidak menyadari bahwa dirinya sedang mendapat tidur mikro, untuk itu pastikan ada orang yang mendampingi pengemudi untuk mengajak ngobrol dan mengawasi kesadarannya.

Bila perlu, paksa pengemudi untuk sekadar beristirahat atau menyegarkan diri jika menunjukkan sejumlah gejala kantuk. Lebih baik mencapai tujuan dalam waktu lebih lama sedikit daripada mengalami laka lantas akibat terburu-buru ingin cepat sampai. Selamat berkendara. Patuhi peraturan lalu lintas dan jangan lupa berdoa. (*/Andi M)

Waspadai Ancaman Microsleep Saat Berkendara

Page 18: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH18

RESENSI FILM

Candi Zebra.

Sebenarnya impian Anthony (Scott Mechlowicz) adalah menjadi seorang juru masak terkenal sementara Julian (Alphonso McAuley), sahabat baik Anthony, hanya berpikir tentang wanita.

Tak satu pun dari mereka pernah berangan-angan menjadi seorang detektif. Tapi kalau sudah takdir, apa boleh buat?.

Keputusan menjadi detektif juga datang atas dasar keterpaksaan. Tak satu pun dari mereka berhasil mencapai cita-cita dalam hidup mereka. Karena itu pula mereka memutuskan untuk cepat-cepat beralih tujuan. Celakanya, saat sudah menjadi detektif, tugas malah membuat mereka masuk ke dunia yang sama sekali tidak mereka kenal sebelumnya.

Tugas pertama mereka adalah mengawal seorang wanita panggilan yang menjadi saksi kunci dalam sebuah kasus besar. Tugas yang sepertinya sederhana ini malah membuat mereka berdua harus berhadapan dengan mafia, seorang senator yang korup, sampai pembunuh bayaran. Ternyata menjadi detektif pun tak semudah yang dibayangkan Anthony dan Julian. Mampukah mereka berdua bertahan dan menuntaskan tugas pertama mereka ini?. Film yang dibintangi Paz Vega, Janet McTeer, Christopher McDonald, Tony Curran, Scott Mechlowicz, DL Hughley ini bergenre action berbalut comedy direalease pada 1 April 2011. (*/Andi M)

Cat Run : Kisah Dua Detektif Konyol

Page 19: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH 19

PATROLI KELILING

Demak, Candi Zebra.

Suasana kondusif dalam berlalu lintas hendaknya selalu dijaga dan dipelihara,

mengingat situasi ini menyangkut urusan keselamatan jiwa bagi seluruh pengguna jalan. Sikap dan perilaku berlalu lintas secara memadai sampai kini masih terus dikembangkan di kalangan seluruh lapisan masyarakat oleh Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Demak.

“Berbagai situasi menyangkut apapun, berlalu lintas haruslah dilandasi rasa toleransi, saling menghargai dan menjaga keselamatan jiwa bersama bagi seluruh pengguna jalan. Inilah yang terus ditanamkan dan disadari semua lapisan masyarakat,” kata AKP I. Wayan Sono, Kasat Lantas Polres Demak.

Menyikapi dan menjaga situasi ini, maka Sat Lantas Polres Demak melakukan berbagai upaya antisipatif bagi masyarakat, diantaranya dengan memberlakukan tindakan tegas berupa penilangan bagi yang melakukan pelanggaran lalu lintas.

“Pelaku pelanggaran lalu lintas kami tindak tegas dengan penilangan. Namun yang lebih kami kedepankan adalah memberikan pendidikan pengetahuan berlalu lintas. Hal ini di samping sebagai efek jera, juga sebagai penambahan cakrawala pengetahuan berlalu lintas terutama menyangkut keselamatan jiwa,” jelasnya.

Apa yang dipaparkan di atas bukanlah ungkapan semata.

Sat Lantas Polres Demak mengedepankan pola sinergis d a l a m m e m b e r i k a n p e n d i d i k a n p e n g e t a h u a n berlalu lintas bagi seluruh l a p i s a n m a s y a r a k a t . Bahkan dalam k a m p a n y e Pilkada Langsung

secara damai dan tertib pada beberapa waktu kemarin sempat memberikan penindakan tegas bagi pelaku pelanggar lalu lintas.

“Ikrar untuk melaksanakan kampanye damai dan tertib merupakan kesepakatan, sehingga bagi masyarakat yang melakukan pelanggaran lalu lintas kami tindak tegas,” ungkapnya.

Selanjutnya Kasat Lantas menambahkan bahwa pelaku pelanggaran lalu lintas dalam kampanye Pilkada Langsung ini diantaranya meliputi kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor, perlengkapan pengaman berupa helm Standar Nasional Indonesia (SNI) serta perlengkapan berkendara diantaranya knalpot bersuara bising dan spion lengkap. Para pelaku pelanggaran lalu lintas ini kemudian digiring ke Mapolres Demak dan diberikan himbauan-himbauan terkait tentang tertib berlalu lintas dan keselamatan jiwa. (Andi M)

Diberlakukan Tindakan Tegas :

Pelanggar Lalu LintasSaat Kampanye Pilkada

Kasat Lantas Polres Demak AKP I. Wayan Sono menunjukkan sebuah kendaraan bermotor roda dua berknalpot bising yang dipakai peserta dalam kampanye Pilkada Langsung damai dan tertib. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Demak)

Anggota Sat Lantas Polres Demak menggiring peserta kampanye Pilkada Langsung damai dan tertib ke Mapolres Demak untuk diberikan himbauan-himbauan tekait tentang tertib berlalu lintas dan keselamatan jiwa dalam berkendara di jalan. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Demak)

Page 20: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH20

PATROLI KELILING

Grobogan, Candi Zebra.

Menumbuhkan sikap dan perilaku berlalu lintas secara tertib bagi semua kalangan masyarakat dilakukan dengan rutin serta berkesinambungan.

Upaya ini sebagai tujuan pencapaian keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcar lantas) dari Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Grobogan.

“Seperti diketahui bahwa mobilitas masyarakat terhadap berlalu lintas tingkatnya tinggi. Dengan mengedepankan penanaman dan menumbuhkan sikap serta perilaku berlalu lintas secara tertib maka dapat menunjang faktor tingkat mobilitas yang dilakukan masyarakat,” kata AKP Patmo Supriyadi, Kasat Lantas Polres Grobogan.

Penanaman dan penumbuhkembangan sikap serta perilaku ini dilakukan Sat Lantas Polres Grobogan di semua lini usia. Untuk anak-anak usia Taman Kanak-Kanak, secara rutin ditanamkan sikap dan perilaku berlalu lintas secara tertib melalui Polisi Sahabat Anak (PSA). Pada kegiatan PSA kali ini dilakukan di Mapolres Grobogan yang diikuti oleh Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tunas Melati sejumlah 15 murid dan PAUD Truwolu-Ngaringan sejumlah 25 murid.

“Dalam sehari itu memang dilakukan PSA selama dua kali dengan dua sekolah berbeda yang mengikutinya. Minat anak-anak begitu tinggi dalam mengikuti kegiatan tersebut, sehingga PSA dilakukan dua kali dalam sehari,” tandasnya.

Disinggung tentang pelaksanaan PSA dalam sebulannya, Kasat Lantas menjawab bahwa rata-rata kegiatan PSA dilakukan sejumlah 8 kali dalam sebulan.

Sementara itu untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan dan dampak lainnya, Sat Lantas Polres Grobogan memasang papan himbauan di lokasi-lokasi jalur yang terdapat jalan longsor.

“Masyarakat dihimbaukan agar selalu berhati-hati, mengurangi kecepatannya dan bersabar dalam melintasi di lokasi jalur yang terdapat jalan longsor,” jelasnya.

Ada 6 papan himbauan yang dipasang di lokasi Km. 15 Desa Gatak Kecamatan Pulo Kulon yakni di jalur Purwodadi menuju Kuwu di arah Blora dan di Km. 30 Desa Kalisari Kecamatan Wirosari yakni di jalur Purwodadi menuju Blora.

Di sisi lain, untuk mengantisipasi situasi kamseltibcar lantas usai Pilkada Langsung dilakukan penyekatan massa yang bertujuan untuk memelihara situasi dan iklim kondusif di dalam masyarakat.

“Penyekatan massa sebagai bagian untuk mengantisipasi terjadinya unjuk rasa secara massal, pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian kendaraan bermotor (curanmor) serta meningkatkan pelayanan masyarakat khususnya dalam kamseltibcar lantas,” tegas Kasat Lantas didampingi Aiptu Karyono Haris.

Lokasi-lokasi yang menjadi prioritas penyekatan massa adalah di perbatasan Solo, perbatasan Blora-Kudus serta perbatasan Semarang.

“Tujuan lain dari semua ini adalah untuk menghalau kerumunan massa dan provokasi dari luar daerah agar tidak melakukan demonstrasi yang berakhir secara anarkis. Penyekatan massa dilakukan sehari dua kali, yakni pagi dan malam hari,” ungkapnya. (Andi M)

Kamseltibcar LantasSebagai Tolok Ukur Berlalu Lintas

Kasat Lantas Polres Grobogan AKP Patmo Supriyadi memimpin langsung pelaksanaan PSA yang dilakukan di Taman Lalu Lintas Mapolres Grobogan dan diikuti oleh PAUD Tunas Melati. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Grobogan)

Salah seorang anggota Sat Lantas Polres Grobogan Aiptu Hartotok memasang papan himbauan di lokasi jalan longsor yang terdapat di jalur Purwodadi-Kuwu. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Grobogan)

Page 21: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH 21

PATROLI KELILING

Karanganyar, Candi Zebra.

Mencegah dan mengantisipasi selalu lebih baik. Ungkapan ini benar adanya dan

diterapkan Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Karanganyar dalam melakukan penindakan terhadap pelaku pelanggaran lalu lintas. Langkah ini dilakukan sebagai penerapan pemberian pendidikan pengetahuan berlalu lintas bagi masyarakat.

“Kami memegang pengutamaan penerapan upaya preventif dalam menindak pelaku pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polres Karanganyar yakni dengan memberikan pendidikan pengetahuan tata tertib berlalu lintas. Selama ini langkah tersebut masih efektif untuk meningkatkan

kesadaran,” kata AKP Dwi Erna Rustanti, S.Sos, Kasat Lantas Polres Karanganyar.

Bahkan untuk lebih menggencarkan pemberian pendidikan pengetahuan berlalu lintas ini, Sat Lantas Polres Karanganyar menindak pelaku pelanggaran lalu lintas di kalangan pelajar yang belum memenuhi syarat mengendarai kendaraan bermotor.

“Para pelajar usia SMP kan belum memenuhi syarat untuk mengendarai kendaraan bermotor, sehingga kami tindak dengan melakukan pembinaan dan penyuluhan. Di samping itu, agar untuk lebih dipahami akan faktor resiko dari pelanggarannya, maka para pelajar tersebut diminta

membuat surat pernyataan yang diketahui oleh orang tuanya,” jelasnya.

Pemberian pembinaan dan penyuluhan bagi para pelajar yang belum waktunya mengendarai kendaraan bermotor ini juga telah dikoordinasikan dengan sekolah setempat serta guru sekolah. Sekolah-sekolah yang para pelajarnya membawa kendaraan bermotor di sekolahnya diberikan himbauan-himbauan dan pesan-pesan tentang keselamatan berlalu lintas. Beberapa sekolah menengah pertama telah diberikan pembinaan dan penyuluhan, diantaranya : SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5 dan SMPN Jumantoro.

“Pengedepanan upaya preventif selalu diutamakan. Sebab para pelajar belum begitu memahami akan pentingnya berlalu lintas dengan aman, nyaman, tertib, lancar dan menjaga keselamatan jiwa,” ungkapnya. (Andi M)

Kedepankan Upaya Preventif :

Pelajar Diberikan Penyuluhan Dan Pernyataan Diketahui Orang Tua

Para pelajar usia SMP yang mengendarai kendaraan bermotor tanpa mengindahkan faktor tingkat resiko keselamatan jiwa diberikan pembinaan dan penyuluhan serta membuat surat pernyataan yang diketahui orang tuanya. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Karanganyar)

AKP Dwi Erna Rustanti, S.Sos, Kasat Lantas Polres Karanganyar. (Foto Andi M)

Page 22: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH22

PATROLI KELILING

Kebumen, Candi Zebra.

Siang yang terik itu tiba-tiba dikejutkan dengan meluncurnya sebuah ambulance yang membawa korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas).

Kemudian anggota Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Kebumen melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terjadinya laka lantas dengan cermat. Pemandangan itu terjadi dalam pelatihan olah TKP Sat Lantas Polres Kebumen yang dilakukan di Alun-Alun Kabupaten Kebumen pada Rabu (23/2) lalu.

“Olah TKP laka lantas ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan anggota Sat Lantas Polres Kebumen dalam melakukan penanganan laka lantas. Dengan adanya pelatihan ini maka penanganan bagi korban laka lantas dapat dilakukan secara tepat, cepat dan cermat,” kata AKP Valentinus Virasandy Asmoro, SH, SIK, Kasat Lantas Polres Kebumen.

Pelatihan olah TKP laka lantas dipimpin oleh Kanit Laka Iptu Joko Maryono, SH dan diikuti oleh seluruh anggota unit laka lantas beserta Kepala Pos Lantas seluruh Kebumen yang berjumlah 7 pos.

“Pelatihan ini digelar sebagai sarana memberikan bekal peningkatan kemampuan bagi anggota unit laka lantas agar dapat diterapkan dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat,” jelasnya.

Sebelumnya Sat Lantas Polres Kebumen melaksanakan kegiatan penanganan terpadu bagi korban laka lantas dengan pihak PT. Jasa Raharja (Persero), Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen dan RSUD Kebumen pada Rabu (2/2) lalu.

“Kerja sama terpadu penanganan bagi korban laka lantas dilaksanakan di Benteng Van Der Vijck di Gombong. Tujuan dari semua ini adalah untuk memberikan pelayanan secara cepat, tepat dan terpadu bagi korban laka lantas sehingga tingkat keselamatan jiwanya dapat termaksimalkan,” jelasnya.

Bagi korban laka lantas, menurut Kasat Lantas, juga mendapatkan biaya perawatan, baik untuk korban luka berat, luka ringan maupun meninggal dunia.

“Pemberian biaya santunan dilakukan setelah mendapatkan surat keterangan dari pihak kepolisian dan pengajuan klaim kepada PT. Jasa Raharja (Persero). Begitu juga untuk biaya perawatan Rumah Sakit bagi korban luka berat maupun luka ringan. Kami tetap menghimbau kepada masyarakat agar selalu mentaati peraturan berlalu lintas, menjaga tingkat emosi diri dan saling menghargai sebagai sesama pengguna jalan supaya terhindar dari resiko laka lantas,” pesan Kasat Lantas.

Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Wakil Bupati Kebumen Hj. Djuwarni, Muspida Plus dan para Kapolsek. (Andi M)

Pelatihan Olah TKP Untuk Tingkatkan Kecermatan Penanganan Laka Lantas

Kapolres Kebumen AKBP Andik Setiyono, SIK, SH, MH melakukan salam komando usai penandatanganan kerja sama penanganan laka lantas terpadu dengan PT. Jasa Raharja (Persero), Dinkes Kabupaten Kebumen dan RSUD Kebumen. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Kebumen)

Kanit Laka Iptu Joko Maryono, SH mencermati pelaksanaan pelatihan olah TKP laka lantas bagi anggota unit laka lantas dan Kepala Pos Lantas di Alun-Alun Kabupaten Kebumen. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Kebumen)

Page 23: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH 23

PATROLI KELILING

Kudus, Candi Zebra.

Dalam berlalu lintas terkandung unsur jamak, yakni semua lapisan dan

komponen yang terlibat di ruang lingkupnya mempunyai tanggung jawab untuk ikut serta menjaga dan memelihara suasana keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcar lantas). Sehingga dengan adanya peran keikutsertaan ini maka akan didapatkan secara maksimal suasana kamseltibcar lantas.

“Berlalu lintas memang melibatkan seluruh elemen lapisan dan komponen yang ada. Terpenting dari semua ini adalah adanya kesadaran bagi seluruh masyarakat dalam berlalu lintas itu sendiri,” kata AKP Umbar Wijaya, SH, Kasat

Lantas Polres Kudus.Apa yang diungkapkan di atas

tidak berlebihan, sebab Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Kudus pada Kamis (24/2) lalu melaksanakan kesepakatan antara Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Kudus, perwakilan buruh pabrik, angkutan umum pedesaan dan angkutan umum plat hitam tentang permasalahan pengangkutan buruh pabrik PT. Djarum di Brak Megawon. Langkah ini dilakukan sebagai peningkatan pelayanan kepada masyarakat untuk kelancaran dan kenyamanan berlalu lintas khususnya bagi pengendara kendaraan bermotor.

“Kelancaran dan kenyamanan dalam berlalu lintas merupakan

permasalahan mendasar yang harus mendapatkan solusi secara tepat dan terpadu. Untuk itu dilakukan koordinasi agar dapat dijadikan acuan sebagai peningkatan pelayanan kepada masyarakat khususnya kalangan buruh pabrik. Sehingga kelancaran dan kenyamanannya dalam berlalu lintas dapat memacu peningkatan produktivitas kinerja serta pertumbuhan ekonomi kerakyatan di wilayah hukum Polres Kudus ini,” ujarnya.

Selama ini terdapat 22 trayek angkutan umum dan 11 trayek angkutan umum plat hitam yang mengangkut para buruh pabrik Brak Megawon. Dalam kesepakatan yang dilaksanakan di Kantor Dishubkominfo Kabupaten Kudus itu dihasilkan butir-butir penting diantaranya :

1. Angkutan plat hitam tidak diperbolehkan mengangkut buruh pabrik sampai ke Brak Megawon.

2. Buruh dari wilayah yang tidak terjangkau oleh trayek angkutan umum boleh diangkut dengan angkutan umum plat hitam tetapi hanya sampai rute angkutan umum.

3. Angkutan umum plat hitam dari trayek Jojo, Sadang dan Termulus yang mengangkut buruh pabrik diturunkan di Pasar Brayung.

4. Penumpang angkutan umum plat hitam trayek Dawe dan Karang Subur diturunkan di Simpang Tiga Balai Desa Megawon. Sedangkan dari trayek Karang Rowo diturunkan di Simpang Tiga Jepang.

5. Angkutan umum trayek Terminal Jati-Pasar Brayung tidak diperbolehkan mengangkut buruh pabrik sampai di luar trayeknya. (Andi M)

Untuk Kelancaran Dan Kenyamanan Berlalu Lintas :

Koordinasikan Pengaturan Angkutan Umum

Kasat Lantas Polres Kudus AKP Umbar Wijaya, SH melakukan koordinasi antara Dishubkominfo Kabupaten Kudus, angkutan umum pedesaan, angkutan umum plat hitam dan manajemen PT. Djarum terkait dengan kelancaran serta kenyamanan berlalu lintas bagi masyarakat. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Kudus)

Page 24: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH24

PATROLI KELILING

Purbalingga, Candi Zebra.

Perilaku berlalu lintas dengan berlandaskan sopan santun dalam menjaga ketertiban dan

keteraturan merupakan cermin dari sikap setiap individu menerapkan tata tertib berlalu lintas. Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Purbalingga mengembangkan sikap dan perilaku berlalu lintas tersebut dalam kaitannya meminimalkan tingkat pelaku pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas (laka lantas).

“Kita gugah kembali kesadaran berlalu lintas bagi seluruh elemen dan komponen masyarakat yang ada. Dengan berdasarkan kesadaran ini maka dapat diwujudkan situasi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran (kamseltibcar lantas) yang ideal,” kata AKP Soliyah, SIK, Kasat Lantas Polres Purbalingga.

Penindakan atas pelaku pelanggaran dilakukan secara terpadu dan kontinyu. Hal ini

sebagai upaya untuk mengetahui batas tingkat ketertiban berlalu lintas dalam diri masyarakat.

“Titik berat fokus pelaksanaan penindakan pelaku pelanggaran lalu lintas adalah kendaraan bermuatan barang. Ini sebagai indikator untuk mengetahui seberapa jauh tingkat kesadaran dalam berlalu lintas itu diterapkan oleh masyarakat,”

jelasnya.Penindakan

bagi pelaku p e l a n g g a r a n lalu lintas ini dilakukan bersama-sama dengan Dinas Pe r h u b u n g a n K o m u n i k a s i dan Informasi (Dishubkominfo) K a b u p a t e n P u r b a l i n g g a serta dengan Detasemen Polisi

Militer (Denpom) IV Purwokerto. “Untuk pelaksanaan penindakan

kita lakukan secara bergiliran dan kontinyu. Diantaranya dengan Polsek-Polsek, Dishubkominfo dan Denpom. Lokasinya melalui stationer system dan hunting system,” ungkap Kasat Lantas didampingi Kaur Bin Ops Iptu Embar Yuliono, SH.

Penindakan dengan Polsek-Polsek dilakukan setiap dua kali dalam seminggu, begitu juga dengan Dishubkominfo Kabupaten Purbalingga dan Denpom IV Purwokerto untuk penindakan pelanggaran muatan.

“Penindakan dilakukan dengan tujuan untuk meminimalkan angka tingkat laka lantas serta kelancaran dan kenyamanan dalam berlalu lintas bagi masyarakat. Kita tetap kedepankan pemberian pengetahuan berlalu lintas bagi masyarakat dalam hal ini,” ujarnya. (Andi M)

Tindak Pelaku Pelanggaran Muatan Secara Terpadu Dan Kontinyu

Anggota Sat Lantas Polres Purbalingga mencermati pemeriksaan yang dilakukan Dishubkominfo terhadap pengemudi kendaraan barang. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Purbalingga)

Kasat Lantas Polres Purbalingga AKP Soliyah, SIK memimpin langsung dan memberikan pengarahan sebelum melaksanakan pendindakan pelaku pelanggaran lalu lintas bersama-sama dengan Dishubkominfo Kabupaten Purbalingga di lokasi Jl. Raya Dompo di perbatasan Purwokerto. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Purbalingga)

Page 25: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH 25

PATROLI KELILING

Purworejo, Candi Zebra.

Memberikan pelayanan, pengayoman dan perlindungan kepada masyarakat kini lebih ditingkatkan lagi oleh Satuan Lalu Lintas (Sat

Lantas) Polres Purworejo dengan memfasilitasi biaya dan santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas). Peningkatan pelayanan ini dituangkan dalam memorandum of understanding (MoU) antara Polres Purworejo, PT. Jasa Raharja (Persero), RSU Saras Husada dan Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo.

“Masyarakat yang mengalami kejadian dan menjadi korban laka lantas kini tinggal mengajukan klaim. Tidak perlu repot-repot lagi. Kemudian pihak PT. Jasa Raharja (Persero) akan langsung membayarkan kepada keluarga atau ahli waris korban laka lantas,” kata AKP Hary Ardianto, SH, SIK, Kasat Lantas Polres Purworejo.

Lebih lanjut Kasat Lantas menjelaskan bahwa selama ini pihak korban laka lantas mengurus sendiri keperluan tersebut.

“Maka sekarang tinggal mengajukan klaim disertai surat keterangan laka lantas dari Sat Lantas Polres Purworejo. Kemudahan-kemudahan ini ditujukan untuk masyarakat agar dapat dimanfaatkan bila mangalami kejadian dan menjadi korban laka lantas di wilayah hukum Polres Purworejo. Semua ini untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat,” jelas Kasat Lantas diampingi Kaur Bin Ops Iptu Haris Gunardi

dan Kanit Reg Ident Iptu Suparman.

Sementara itu, himbauan dan pesan-pesan keselamatan berlalu lintas terus ditingkatkan lagi dari hari ke hari kepada masyarakat. Terlebih di lokasi kawasan tertib lalu lintas (KTL) yang kini telah ditetapkan melalui SK Bupati Purworejo No. 188.4/53/2011 tanggal 31 Januari 2011 tentang Pembentukan Tim Pengendali dan Penertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kabupaten Purworejo. Dan Keputusan Bupati Purworejo No. 188.4/54/2011 tanggal 31 Januari 2011 tentang Penetapan KTL di Kabupaten Purworejo. “Lokasi KTL telah mengalami penambahan sarana dan pra sarana berupa rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan yang tujuannya untuk disiplin serta tertib berlalu lintas,” ungkapnya.

Penambahan rambu-rambu lalu lintas di lokasi KTL ada sejumlah 85. Lokasi yang ditetapkan kini mengalami penambahan sekitar 2 km, dari mulai Monumen Perjuangan Jl. Jenderal Sudirman sampai ke Jl. Tentara Pelajar (Monumen Jenderal A. Yani). (Andi M)

Korban Laka Lantas Tidak Perlu Repot Masalah Biaya

Kapolres Kebumen AKBP Priyo Waseso, SSi, MPP menandatangani kerja sama penanganan laka lantas terpadu bersama-sama dengan PT. Jasa Raharja (Persero), Dinkes Kabupaten Purworejo dan RSU Saras Husada bertempat di Gedung Tri Brata Mapolres Purworejo. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Purworejo)

AKP Hary Ardianto, SH, SIK, Kasat Lantas Polres Purworejo. (Foto Andi M)

Memasuki KTL dipasang papan petunjuk dan himbauan yang ditujukan bagi seluruh pengguna jalan. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Purworejo)

Page 26: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH26

PATROLI KELILING

Blora, Candi Zebra.

Memberikan pendidikan pengetahuan berlalu lintas di kalangan pelajar

dilakukan secara rutin melalui kegiatan upacara di setiap hari Senin pagi. Pembinaan dan penyuluhan berlalu lintas yang dikemas dalam Inspektur Upacara (Irup) kali ini dilakukan Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Blora bertempat di SMK 2 Blora.

“Sebagai generasi penerus bangsa tentunya para pelajar harus mendapatkan bekal pengetahuan dan pendidikan berlalu lintas secara memadai. Tujuan dari semua ini adalah untuk membentuk sikap dan perilaku dalam berlalu lintas secara aman, nyaman, selamat, tertib dan lancar,” kata AKP Amlis Chaniago, Kasat Lantas Polres Blora.

Dalam kesempatan itu, Kasat Lantas menekankan kepada para

pelajar tentang arti penting tertib dan menjaga sikap kehati-hatian dalam berkendara di jalan.

“Musim hujan seperti sekarang ini perlu diwaspadai. Permukaan jalan sering menjadi licin karena guyuran air hujan. Oleh sebab itu kehati-hatian dalam berkendara di jalan harus selalu dijaga. Terlebih di lokasi-lokasi tertentu terkadang banyak lobang yang tergenang air hujan sehingga permukaannya tampak rata dengan jalan. Padahal lobangnya lumayan dalam. Ini perlu diwaspadai dalam berkendara,” pesannya kepada para pelajar.

Penekanan lainnya adalah dalam menjaga tingkat emosional di dalam berkendara. Karena biasanya para pelajar kurang menghiraukan batas kecepatan dalam berkendara, akibatnya bisa menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan.

“Gak perlu emosional dalam berkendara di jalan, hanya karena ingin mendahului kendaraan lainnya. Tidak ada untungnya melakukan kebut-kebutan di jalan. Ini dapat merugikan diri sendiri dan pemakai jalan lainnya,” ujarnya.

Sementara itu menyikapi pelanggaran muatan yang berlebih, Sat Lantas Polres Blora melakukan tindakan tegas berupa penilangan. Prioritas penindakan dilakukan pada pelanggaran muatan yang potensial menimbulkan terjadinya kerawanan dalam kecelakaan lalu lintas (laka lantas).

“Kita tetap kedepankan pemberian pengetahuan tentang tertib berlalu lintas secara aman, nyaman, selamat, tertib dan lancar kepada masyarakat. Ini untuk menggugah kesadaran akan pentingnya keselamatan jiwa bersama,” jelasnya. (Andi M)

“Gak Perlu Emosional Dalam Berkendara Di Jalan…..”

Kasat Lantas Polres Blora AKP Amlis Chaniago melakukan dialog tentang tertib berlalu lintas dengan para guru di SMK 2 Blora sesudah pelaksanaan Irup. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Blora)

Anggota Sat Lantas Polres Blora menindak kendaraan bermuatan barang yang potensial menimbulkan terjadinya kerawanan dalam laka lantas. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Blora)

Page 27: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH 27

PATROLI KELILING

Kecuali itu, biaya juga dianggap lebih murah. Seperti terlihat di kawasan

Simpang Lima Semarang, setiap hari

Peminat Pelayanan SIM Keliling Masih Tinggi

banyak para pemohon yang ingin memperpanjang SIM nya. Terlihat di Depan STM Pembangunan atau depan Pos Lantas Simpang Lima,

Pelayanan SIM Keliling dari Satlantas Polrestabes Semarang senantiasa stand by melayani pemohon SIM.

Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP. Tjuk Winarno didampingi Paur SIM AKP. Baihaqi mengatakan sejauh ini pemohon perpanjangan SIM Masih cukup tinggi. Hal disebabkan pelayanan yang cepat dan fleksibel. Kecuali itu, masyarakat sangat senang dengan pelayanan yang tidak bertele-tele serta transparan.

Lebih lanjut Kasatlantas mengemukakan, bahwa selain pelayanan SIM keliling, Masyarakat sekarang juga lebih suka memohon SIM dengan cara Komunitas. SIM Komunitas ini mempermudah Satlantas dalam hal sosialisasi akan Undang Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya. (Prie)

Semarang,Candi Zebra.

Pemohon perpanjangan SIM (Surat Ijin

Mengemudi) belakangan ini masih meminati pelayanan

SIM keliling. Pelayanan model ini dipandang

lebih efektif, lebih cepat dan lebih

fleksibel.

Page 28: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH28

PATROLI KELILING

Salatiga, Candi Zebra.

Hari bebas berkendara (car free day) merupakan sebuah langkah dalam

mewujudkan global warming yang bermanfaat bagi masyarakat. Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Salatiga mencanangkan setiap hari Minggu sebagai car free day yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat.

“Car free day bukan hanya sebagai langkah dalam mengurangi dampak terjadinya polusi udara, namun lebih dari itu merupakan upaya mewujudkan go green bagi lingkungan sekitar,” kata AKP Dudy

Pramudya, SH, Kasat Lantas Polres Salatiga.

Di setiap hari Minggu pagi dari mulai pukul 05.00-09.00 WIB di sekitar Lapangan Pancasila selalu tumpah ruah oleh warga masyarakat yang menikmati car free day. Kegiatan inipun dimanfaatkan oleh Sat Lantas Polres Salatiga dengan memberikan sosialisasi tentang tertib berlalu lintas.

“Animo warga masyarakat pada setiap Minggu pagi terbilang tinggi. Bahkan dukungan mereka dalam car free day ini cukup tinggi, diantaranya dengan membantu memberikan leaflet kepada warga

m a s y a r a k a t lainnya tentang safety riding,” jelas Kasat Lantas.

A n e k a r a g a m kegiatan warga m a s y a r a k a t d i l a k u k a n dalam mengisi car free day ini, diantaranya adalah : jogging, sepatu

roda, bersepeda, pagelaran musik melalui atraksi disc jokey (DJ) maupun akustik band, free style klub sepeda BMX, fashion show, pertunjukkan sulap dan ramal melalui kartu tarot, fotografi serta bus mania community.

“Bus mania community merupakan suatu wadah kumpulan bagi para penggemar bus yang dibentuk sebagai ikatan sosial dan solidaritas dengan tujuan agar tidak ada perusahaan otobus yang bertindak nakal serta tidak tertib dalam berlalu lintas di jalan,” ungkapnya.

Dalam setiap kegiatan car free day ini Sat Lantas Polres Salatiga selalu mengajak dan menghimbau kepada warga masyarakat untuk melakukan doa bersama agar Indonesia dalam kedamaian.

“Kami mengajak dalam setiap kesempatan car free day kepada masyarakat untuk melakukan doa bersama agar Indonesia selalu dalam keadaan damai. Tidak ada rasa permusuhan dan saling menghargai untuk terciptanya situasi damai bagi seluruh lapisan masyarakat,” kata Kasat Lantas didampingi Kanit Dikyasa Ipda Rino. (Andi M)

Dalam Car Free Day :

Lakukan Doa Bersama Agar

Indonesia Damai

Aksi para model dalam car free day dengan bersepeda. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Salatiga)

Kasat Lantas Polres Salatiga AKP Dudy Pramudya, SH didampingi Kanit Reg Ident Iptu Gede Astaka dibantu warga masyarakat memberikan leaflet dan memberikan sosialisasi tentang safety riding kepada pengunjung car free day. ( Foto Dok. Sat Lantas Polres Salatiga)

Page 29: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH 29

PATROLI KELILING

Ungaran, Candi Zebra.Suasana kondusif di jalan merupakan idaman dari para pengendara kendaraan bermotor. Upaya mewujudkan itu adalah dengan melakukan berbagai himbauan dan sosialisasi kepada masyarakat.

Salah satunya dilakukan dengan cara pemasangan papan himbauan di lokasi-lokasi yang rawan terhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas (laka

lantas).“Pemasangan papan himbauan ini ditujukan untuk

menekan dan meminimalisir terjadinya tingkat laka lantas di kalangan pengendara kendaraan bermotor,” kata AKP Antonius Anang, SIK, Kasat Lantas Polres

Semarang.Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Semarang

baru-baru ini melakukan pemasangan papan himbauan yang ditujukan kepada para pengendara kendaraan bermotor agar berhati-hati ketika berkendara. Lokasi-lokasi turunan dan tikungan tajam menjadi prioritas pemasangan papan himbauan ini.

“Wilayah hukum Polres Semarang didominasi dengan jalur tikungan dan turunan, sehingga ini memerlukan konsentrasi tersendiri bagi para pengendara kendaraan bermotor yang melintas. Untuk meningkatkan kewaspadaan dalam berkendara ini maka kami melakukan pemasangan papan himbauan agar para pengendara kendaraan bermotor selalu bersikap hati-hati,” jelasnya.

Pemasangan papan himbauan berjumlah 6 ini diprioritaskan di lokasi jalur Kecamatan Jambu,

Ambarawa. “Lokasi jalur yang dipasangi papan himbauan tersebut banyak terdapat turunan dan tikungan, sehingga memerlukan konsentrasi dalam berkendara. Dengan adanya papan himbauan itu, maka para pengendara kendaraan bermotor sudah dapat melakukan antisipasi. Selain itu juga difungsikan agar laka lantas dapat terminimalisir dan tidak terulang di lokasi jalur tersebut,” ungkap Kasat Lantas. Selanjutnya Kasat Lantas menjelaskan bahwa lokasi-lokasi lain yang rawan terhadap terjadinya laka lantas akan dipasangi papan himbauan juga. “Terutama lokasi tikungan dan jalan menurun ataupun tanjakan. Hal ini juga sebagai peringatan bagi para pengendara kendaraan bermotor agar mengurangi tingkat kecepatannya dan tidak berebut saling mendahului,” ujarnya. (Andi M)

Pasang Papan Himbauan AgarLaka Lantas Tidak Terus Terulang

Pemasangan papan himbauan di lokasi Kecamatan Jambu yang dibantu secara gotong royong oleh warga masyarakat sekitar. Pemasangan papan himbauan ini sebagai langkah agar laka lantas dapat terminimalkan. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Semarang)

Page 30: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH30

PATROLI KELILING

Pelayanan itu diantaranya dengan pengaturan, penjagaan dan pengawalan lalu lintas bagi masyarakat.

“Kegiatan diawali dengan Gelar Pasukan Operasi Mantap dilanjutkan sistem pengamanan kota. Sejalnjutnya para kontestan Bupati dan Wakil Bupati yang keseluruhannya ada 5 calon memaparkan visi dan misinya melalui kampanye bagi masyarakat. Seluruh rangkaian kegiatan ini menyedot kekuatan massa. Sehingga perlu mendapatkan pelayanan agar tidak menimbulkan suatu insiden dan bisa berlangsung secara tertib,” kata AKP Wajiman, Kasat Lantas Polres Sragen.

Memberikan dan memelihara situasi kondusif bagi masyarakat merupakan tujuan utama dalam pelaksanaan Pilkada Langsung ini. Sehingga hal-hal terkait dengan pengerahan massa mendapatkan prioritas dalam penanganannya.

“Massa yang mengikuti kegiatan kampanye dihimbaukan selalu agar mentaati tata tertib berlalu lintas. Dalam berkampanye para kandidat Bupati dan Wakil Bupati telah sepakat untuk melaksanakan tertib berlalu lintas sehingga massa pendukung juga mengikuti anjuran tersebut,” jelasnya.

Lokasi-lokasi tempat dilakukannya kampanye juga mendapatkan prioritas dalam pengaturan, penjagaan dan pengawalan lalu lintas. Situasi ini untuk menjaga keteraturan dalam berlalu lintas dan tetap berlangsung lancar.

“Bagi yang melakukan pelanggaran lalu lintas, kami tidak segan-segan melakukan penindakan secara tegas dengan penilangan. Terutama pelanggaran lalu lintas yang potensial membahayakan keselamatan jiwa. Tujuan dari semua ini adalah mendidik sikap dan perilaku bagi masyarakat akan pentingnya keselamatan jiwa,” ungkapnya. (Andi M)

Tingkatkan Kesiagaan Dan Pelayanan Dalam Pilkada Langsung

Sragen, Candi Zebra.Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langsung yang dilakukan pada Sabtu (19/3) lalu, Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Sragen meningkatkan bentuk pelayanan dan kesiagaan terhadap masyarakat.

AKP Wajiman, Kasat Lantas Polres Sragen (kanan). (Foto Andi M)

Page 31: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH 31

PATROLI KELILING

Slawi, Candi Zebra.

Musim hujan pada saat sekarang ini ternyata membawa dampak kurang baik bagi kondisi

jalan di berbagai lokasi. Curah hujan yang turun dengan tingkat kuntitas tinggi menjadikan jalanan menjadi berlobang dimana-mana. Menyikapi ini, Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Tegal melakukan tindakan cepat dengan melakukan pengaspalan jalan di lokasi yang dianggap sebagai jalur utama bagi pengendara kendaraan bermotor.

“Pengaspalan jalan difokuskan di jalur Pantura khususnya di sepanjang Dampyak, Kecamatan Kramat akibat jalan berlobang. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya bagi para pengendara kendaraan

bermotor yang melintas sehingga kenyamanan, keamanan dan kelancarannya menjadi terprioritaskan,” kata AKP Wahyu Purwidiarso, SH, SIK, Kasat Lantas Polres Tegal.

Langkah pengaspalan di jalur Pantura sepanjang 5 km ini dilakukan agar aktivitas masyarakat dapat

berjalan dengan lancar sehingga bisa mendukung tingkat produktivitasnya.

“Seperti diketahui bahwa jalur Pantura merupakan jalur trans nasional yang tingkat kepadatannya tergolong tinggi. Maka dengan adanya pengaspalan jalan yang berlobang ini diharapkan dapat mendukung kegiatan dan aktivitas masyarakat di bidang lainnya secara signifikan,” ungkapnya.

Selain itu, Sat Lantas Polres Tegal membangun 5 Pos Lalu Lintas yang difungsikan sebagai sarana melaksanakan pengaturan, penjagaan,

pengawalan lalu lintas dan interaksi dengan masyarakat.

“Pembangunan Pos Lalu Lintas ini sebagai penambahan dari Pos Lalu Lintas yang telah ada sebelumnya. Tingkat kebutuhan ini diperlukan dalam rangka melakukan pelayanan cepat terhadap masyarakat berhubungan dengan kenyamanan dan kelancaran berkendara di jalan,” jelas Kasat Lantas.

Kelima Pos Lalu Lintas itu antara lain berada di : Simpang Tiga Adiwerna, Simpang Tiga Pagongan, Simpang Tiga Butak, Simpang Empat Perlintasan Kerata Api Srikandi dan Perempatan Singkil. (Andi M)

Pengaspalan Jalur Pantura Sepanjang 5 Km Untuk Kenyamanan Berlalu Lintas

Anggota Sat Lantas Polres Tegal bahu membahu melaksanakan pengaspalan jalan di jalur Pantura khususnya di sepanjang jalur Dampyak, Kecamatan Kramat. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Tegal)

Kasat Lantas Polres Tegal AKP Wahyu Purwidiarso, SH, SIK melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pos Lalu Lintas di Simpang Tiga Adiwerna. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Tegal)

AKP Wahyu Purwidiarso, SH, SIK, Kasat Lantas Polres Tegal. (Foto Andi M)

Page 32: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH32

PATROLI KELILING

Wonosobo, Candi Zebra.

Musibah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) bukan merupakan takdir ataupun suratan yang harus diderita. Namun dengan mematuhi

tata peraturan berlalu lintas maka semua itu dapat terhindarkan. Tetapi apabila tetap tidak dapat dihindari maka korban laka lantas mendapatkan prioritas dalam penanganannya. Hal ini tertuang dalam kerja sama penanganan bagi korban laka lantas antara Polres Wonosobo, PT. Jasa Raharja (Persero), Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, Rumah Sakit Islam Wonosobo dan RSUD KRT Setjonegoro.

“Korban laka lantas harus mendapatkan prioritas dalam penanganan, baik medis maupun perawatannya. Sebab keselamatan jiwa merupakan sesuatu yang penting. Dengan adanya kerja sama dalam penanganan bagi korban laka lantas ini, diharapkan korban yang terlibat laka lantas mendapatkan pelayanan penanganan secara maksimal,” kata Kapolres Wonosobo AKBP Yaved Duma Parembang, SIK, MSi melalui Kasat Lantas Polres Wonosobo AKP Darmono, SH.

Kerja sama penanganan untuk korban laka lantas ini meliputi pemberian santunan melalui PT. Jasa

Raharja (Persero) bagi korban meninggal dunia, korban luka berat dan korban luka ringan.

“Korban akibat laka lantas dapat menerima santunan setelah mengurus surat keterangan dari Sat Lantas Polres Wonosobo dan diajukan sebagai klaim di PT. Jasa Raharja (Persero),” ungkapnya.

Di samping menerapkan langkah kerja sama tersebut, Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Wonosobo juga menggencarkan sosialisasi tentang tertib berlalu lintas bagi masyarakat, diantaranya terfokus pada kendaraan bermuatan barang.

“Kendaraan bermuatan barang yang melebihi kapasitas dapat membahayakan pengendara kendaraan bermotor lainnya. Sehingga kami mensosialisasikan kepada pengemudinya agar tidak membawa muatan melebihi kapasitas,” jelas Kasat Lantas.

Kendaraan bermuatan berat seperti truk mendapatkan teguran untuk tidak membawa muatan melebihi kapasitas yang diperbolehkan.

“Namun apabila berpotensi dapat menimbulkan laka lantas, kami tak segan-segan melakukan penindakan secara tegas berupa penilangan. Semua ini bertujuan untuk keselamatan jiwa bagi pengguna jalan lainnya,” ujarnya. (Andi M)

Korban Laka Lantas Mendapatkan Prioritas Utama Dalam Penanganan

Kapolres Wonosobo AKBP Yaved Duma Parembang, SIK, MSi menandatangani kerja sama penanganan korban laka lantas dengan pihak PT. Jasa Raharja (Persero), Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, RSI Wonosobo dan RSUD KRT Setjonegoro. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Wonosobo)

Kasat Lantas Polres Wonosobo AKP Darmono, SH didampingi Kanit Patroli Ipda Agus Supriyono memberikan sosialisasi dan teguran kepada pengemudi truk agar tidak membawa muatan melebihi kapasitas. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Wonosobo)

Page 33: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH ��

PATROLI KELILING

Magelang, Candi Zebra. Mengantisipasi dan

menyikapi akan perkembangan tingkat kepadatan kendaraan

bermotor, maka diikuti dengan adanya

peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Peningkatan terutama dikhususkan terhadap sisi keselamatan jiwa bagi

masyarakat, salah satunya dengan adanya penanganan kecelakaan lalu lintas (laka lantas) secara terpadu.

“Penanganan laka lantas terpadu ini memang diperuntukkan bagi masyarakat yang mengalami laka lantas di jalan. Dengan adanya penanganan laka lantas secara terpadu tersebut, diharapkan korban meninggal dunia, luka berat maupun luka ringan dapat terselamatkan jiwanya secara cepat dan tepat,” kata Kapolresta Megalang AKBP Guritno Wibowo, SH, SIK, MSi melalui Kasat Lantas Polresta Magelang AKP Sumarni, SH.

Penanganan laka lantas secara terpadu yang dilaksanakan pada Kamis (24/2) lalu ini melibatkan antara pihak Polresta Magelang, PT. Jasa Raharja (Persero), Dinas Kesehatan Kota Magelang dan Rumah Sakit Umum.

“Pihak-pihak yang terkait dengan laka lantas dilibatkan untuk penanganan secara cepat dan tepat terhadap korban laka lantas. Bahkan masyarakat kini bila mengalami laka lantas tak perlu memikirkan biaya perawatan dan pengobatan. Cukup dengan surat keterangan dari Polresta Magelang lalu diajukan ke PT. Jasa Raharja maka biaya dapat diterima untuk pengobatan dan perawatan korban,” jelas Kasat Lantas.

Adapun untuk korban meninggal dunia, lanjut Kasat Lantas, sama seperti dengan korban luka berat maupun ringan tadi. Selanjutnya ahli waris akan menerima santunan dari PT. Jasa Raharja.

“Sedangkan dari sisi pertolongan medis, anggota Polresta Magelang sudah mendapatkan bekal pelatihan untuk penanganan bagi korban laka lantas di jalan. Sehingga ketepatan dalam penanganan pertama terhadap korban laka lantas menjadi lebih cepat. Sisi penyelamatan jiwa memang kami utamakan dalam penanganan korban laka lantas dengan cepat dan tepat. Itulah tujuan utamanya,” ungkapnya.

Sebagai langkah preventif dalam meminimalkan tingkat laka lantas, maka di setiap kesempatan selalu disosialisasikan kepada masyarakat tentang berbagai himbauan dan pesan-pesan keselamatan dalam berkendara di jalan. (Andi M)

Peningkatan Penanganan Laka Lantas Untuk Sisi Penyelamatan Jiwa

Kapolresta Magelang AKBP Guritno Wibowo, SH, SIK, MSi usai penandatanganan nota kesepahaman antara pihak Rumah Sakit Umum, PT. Jasa Raharja (Persero) dan Dinas Kesehatan Kota Magelang. (Foto Dok. Sat Lantas Polresta Magelang)

Page 34: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH34

PATROLI KELILING

Sebagai langkah berikutnya dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas disiplin berlalu

lintas maka dikembangkanlah jalur KTL ini. “Fokus prioritas KTL sementara ini ada di Jl. Slamet Riyadi. Selanjutnya akan dikembangkan di lokasi jalur lainnya yakni di Jl. Adi Sucipto. Koordinasi dengan Dishubkominfo Kota Surakarta, Satpol PP, TNI, Dinas Pertamanan serta Pemkot Surakarta telah dilakukan untuk ditingkatkan dan dituangkan melalui legal aspect-nya yakni dalam SK Walikota Surakarta,” kata Kompol Suhirman, Kasat Lantas Polresta Surakarta.

Bahkan untuk memantau

setiap saat tingkat kedisiplinan berlalu lintas masyarakat tersebut, di lokasi Gendingan telah didirikan pos pemantau terpadu. Operasi secara terpadu dan bersama-sama juga dilakukan setiap saat yang bertujuan untuk memantau perkembangan arus lalu lintas.

“Lokasi KTL merupakan upaya dalam meminimalisir tingkat pelanggaran lalu lintas. Secara otomatis hal ini akan meminimalkan tingkat angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di lokasi tersebut,” jelasnya.

Fasilitas berupa sarana dan pra sarana pendukung dalam berlalu lintas-pun kini lebih ditingkatkan

untuk mencapai keidealan sikap dan perilaku tertib berlalu lintas bagi seluruh komponen masyarakat.

“Sosialisasi kita lakukan secara rutin dan terpadu. Sehingga bidang-bidang penanganan yang bersangkutan dalam KTL dapat segera tertangani secara tepat,” ungkap Kasat Lantas.

Lebih jauh Kasat Lantas menambahkan bahwa para pengendara kendaraan bermotor yang akan melintas di lokasi KTL telah dapat mengetahuinya melalui petunjuk papan himbauan berupa display tulisan. Selain itu juga adanya ketersediaan jalur lambat dan jalur cepat. (Andi M)

KTL Upaya Meminimalisir Pelanggaran Lalu Lintas

Surakarta, Candi Zebra.Dibentuknya kawasan tertib lalu lintas (KTL) merupakan sarana bagi warga masyarakat dalam menerapkan sikap dan perilaku tertib berlalu lintas sehingga tujuan pokok mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcar lantas) dapat tercapai.

Kasat Lantas Polresta Surakarta Kompol Suhirman bersama-sama dengan Satpol PP, Korem, Dishubkominfo Kota Surakata dan Dinas Pertamanan melakukan pemantauan secara terpadu di lokasi pos pemantauan terpadu di Gendingan. (Foto Dok. Sat Lantas Polresta Surakarta)

Page 35: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH ��

PATROLI KELILING

Tegal, Candi Zebra.

Mengetuk kesadaran akan tertib berlalu lintas dapat dilakukan dengan beragam cara, salah satunya melalui kegiatan public address

(penerangan keliling). Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polresta Tegal kini mengembangkan inovasi peningkatan pelayanan terhadap masyarakat melalui mobile banner sebagai sarana membentuk sikap dan perilaku berlalu lintas di kalangan masyarakat agar berlandaskan keteraturan serta ketertiban.

“Public address merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di setiap harinya di jalan untuk mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar selalu menjaga ketertiban dan kelancaran dalam berlalu lintas. Agar sasarannya dapat mengena secara tepat dan menarik perhatian bagi masyarakat, kemudian dimunculkanlah mobile banner ini,” kata AKP Yuswanto Ardi, SH, SIK, Kasat Lantas Polresta Tegal.

Mobile banner ini dapat berpindah-pindah sesuai tingkat kebutuhan yang diperlukan. Dengan menggunakan kendaraan bermotor roda tiga dan bertuliskan pesan-pesan dan himbauan tentang tertib

berlalu lintas, mobile banner ini berjalan dari satu lokasi ke lokasi lainnya pada setiap harinya.

“Sehari dilakukan selama tiga kali untuk public address ini, yakni pagi, siang dan sore hari. Waktu yang dipilih merupakan waktu yang memiliki tingkat kepadatan tinggi arus lalu lintasnya. Pada pagi hari merupakan saat dimana anak sekolah dan pekerja berangkat, siang hari merupakan waktu pulang sekolah bagi para pelajar, sedangkan sore hari merupakan waktu bagi para pekerja pulang dari lokasi kerjanya menuju ke rumah,” jelasnya.

Efektivitas mobile banner ini terbukti dapat menarik pengguna

jalan untuk membaca pesan-pesan dan himbauan tertib berlalu lintas yang terpampang. Hal ini karena perpaduan antara kendaraan bermotor yang membawa dan desain tulisan yang ada.

“Kami akan terus mengembangkan inovasi-inovasi lainnya untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat,” ungkap Kasat Lantas. (Andi M)

Inovasi Peningkatan Pelayanan :

Public Address Dengan Gunakan Mobile Banner

Public address dengan menggunakan mobile banner yang berpindah-pindah lokasi merupakan sarana efektif dalam memberikan himbauan dan pesan-pesan tentang tertib berlalu lintas kepada masyarakat. (Foto Dok. Sat Lantas Polresta Tegal)

Public address dengan menggunakan mobile banner yang berpindah-pindah lokasi merupakan sarana efektif dalam memberikan himbauan dan pesan-pesan tentang tertib berlalu lintas kepada masyarakat. (Foto Dok. Sat Lantas Polresta Tegal)

Page 36: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH��

PATROLI KELILING

Boyolali, Candi Zebra.

Musim hujan telah tiba dan m e n g g u y u r

di berbagai lokasi. Terkadang tingginya tingkat curah hujan yang menerpa menjadikan para pengendara terhalang pandangannya akan jalur yang akan dilewati sehingga membutuhkan konsentrasi tersendiri dalam mengendarai kendaraan bermotornya.

“Untuk tetap memberikan pelayanan secara maksimal terhadap para pengendara kendaraan bermotor, maka Sat Lantas (Satuan Lalu Lintas) Polres Boyolali memakai raincoat (jas hujan) di saat bertugas,” kata AKP Sugandi, SIK, Kasat Lantas Polres Boyolali.

Raincoat yang dipakai seluruh anggota Sat Lantas Polres Boyolali ini berwarna senada seperti rompi yang digunakan keseharian di saat melakukan pengaturan, penjagaan dan pengawalan lalu lintas.

Kasat Lantas menegaskan bahwa fungsi raincoat ini ditujukan untuk lebih memberikan kemaksimalan pelayanan dalam mendukung menjalankan tugas keseharian walau di musim hujan sekalipun.

“Warna hijau menyala sengaja dipilih sehingga apabila terkena cahaya dapat memancarkan pendaran cahaya. Dengan begitu para pengendara kendaraan bermotor dapat melihat dari jarak pendangan tertentu. Selain itu bagi para pengendara

kendaraan bermotor kita himbaukan agar selalu menjaga kehati-hatian di kala berkendara di musim hujan. Tetap konsentrasi dan menjaga tingkat emosionalnya,” pesannya.

Di kegiatan lainnya dilakukan juga survey jalur dan penutupan jalur di lokasi yang mengalami jembatan ambrol, yakni di jalur lingkar Utara tepatnya di Jl. Prof. Soeharso (Kali Kiring).

Jalur di lokasi ini sebelumnya diperuntukkan bagi kendaraan berat jenis bus dan truk.

“Arus kemudian dialihkan melalui jalur utama dalam kota. Sementara itu jalur lingkar Selatan masih dapat dilalui dan berlangsung secara normal,” jelasnya.

Pengalihan ini dilakukan sebagai antisipasi terhadap terjadinya tingkat kecelakaan lalu lintas (laka lantas) dikarenakan kondisi jembatan setelah tergerus arus akibat turunnya tingkat curah hujan yang tinggi dalam beberapa waktu sebelumnya. (Andi M)

Inovasi Peningkatan Pelayanan Masyarakat :

Raincoat Untuk Musim Hujan

Raincoat yang digunakan seluruh anggota Sat Lantas Polres Boyolali untuk kemaksimalan dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di saat musim hujan. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Boyolali)

Raincoat tampak belakang. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Boyolali)

Kasat Lantas Polres Boyolali AKP Sugandi, SIK menunjukkan kondisi jembatan di jalur lingkar Utara yang mengalami keretakan dan kemiringan setelah diterpa hujan pada beberapa saat sebelumnya. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Boyolali)

Page 37: Candi Zebra Edisi 70

Koordinasi dengan bidang terkait masalah kelalu lintasan selalu dilakukan untuk mencapai tujuan dan hasil secara maksimal.

“Ini tertuang melalui Forum Lalu Lintas yang telah ada dan dibentuk pada tahun lalu. Sehingga menyangkut masalah bidang kelalu lintasan selalu berlandaskan masukan dan saran dari Forum Lalu Lintas ini,” kata AKP Nicholas Dedy Arifianto, SH, SIK, Kasat Lantas Polres Klaten.

Forum Lalu Lintas telah dibentuk dan ditetapkan berdasarkan SK Bupati Klaten No. 55.1.2/501/2010 tertanggal 30 Desember 2010 tentang Pembentukan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

“Keanggotaannya terdiri dari Dishubkominfo Kabupaten Klaten, Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Bina Marga, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda. Polisi dalam hal ini tidak bisa kerja sendiri, melainkan butuh partisipasi dari pihak lain

untuk mendukung kinerjanya melakukan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga peran serta instrumen pendukung juga diperlukan,” jelasnya didampingi Kanit Dikyasa Iptu Marwanto, SH.

Pembahasan dalam Forum Lalu Lintas diantaranya tentang kawasan tertib lalu lintas (KTL) yang akan dikembangkan di 11 jalur lokasi. Namun sementara ini fokus KTL masih di Jl. Veteran dan Jl. Pemuda.

“Lokasi KTL sudah dilengkapi dengan sarana dan pra sarana bagi penggunanya, seperti papan petunjuk, papan himbauan bahkan penyebaran pamflet kepada para masyarakat pengguna jalan. Harapan dari semua ini adalah agar kecelakaan lalu lintas (laka lantas) menjadi minimal dan pelanggaran lalu lintas juga minimal. Sampai kini sosialisasi terkait tersebut masih terus digencarkan,” ungkap Kasat Lantas.

Di sisi lain, dalam mendukung program go green, di tiap-tiap Pos Lalu Lintas ditanam pohon peneduh yang berfungsi untuk penghijauan dan meminimalisir tingkat polusi udara. (Andi M)

“Polisi Tidak Bisa Kerja Sendiri, Butuh Partisipasi Pihak Lain….”

Klaten, Candi Zebra.Gencarnya sosialisasi kepada masyarakat tentang tertib berlalu lintas

bertujuan untuk membentuk kesadaran sikap dan perilaku dalam mentaati tata tertib berlalu lintas di jalan.

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH ��

PATROLI KELILING

Pertemuan Forum Lalu Lintas yang dilakukan secara rutin untuk bersama-sama dalam melakukan kinerja dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terkait bidang lalu lintas dan angkutan jalan. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Klaten)

Kasat Lantas Polres Klaten AKP Nicholas Dedy Arifianto, SH, SIK menanam pohon peneduh di dekat Pos Lalu Lintas di Karang sebagai bentuk dukungan guna mensukseskan program go green. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Klaten)

Page 38: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH38

PATROLI KELILING

Wonogiri, Candi Zebra.

Penegakan hukum (gakkum) merupakan sebuah sarana mengingatkan kepada

masyarakat akan arti penting keselamatan jiwa, yang dilakukan melalui kegiatan penindakan bagi pelaku pelanggar lalu lintas. Di samping itu sebagai sarana memberikan kesadaran akan tertib berlalu lintas sehingga dapat mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcar lantas).

“Gakkum ini juga sebagai sarana meminimalkan angka tingkat kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang terjadi, baik di kota maupun di lokasi-lokasi lainnya di wilayah hukum Polres Wonogiri,” kata AKP M. Ridwan, SIK, Kasat Lantas Polres Wonogiri.

Sasaran gakkum pada kali ini difokuskan bagi kendaraan yang bermuatan lebih (overload), minibus yang penumpangnya bergelantungan dan truk yang parkir di lokasi yang membahayakan.

“Penindakan dilakukan dengan stationer system dan hunting system. Pelanggaran lalu lintas yang kasat mata akan mendapatkan penindakan secara tegas. Misalnya pelanggaran penggunaan safety belt. Namun kami tetap mengedepankan upaya dan pendekatan secara preventif terhadap masyarakat sebagai sarana memberikan pengetahuan berlalu lintas dan menjaga tingkat keselamatan jiwa,” jelasnya.

U n t u k m e n d u k u n g n y a maka public address terus digencarkan secara kontinyu, d i a n t a r a n y a melalui siaran Radio Gelora Indah Suara Wonogiri (GIS) yang berisikan himbauan terkait kamseltibcar lantas yang dalam sehari disiarkan selama 13 kali.

“Salah satu contohnya adalah light on di wilayah hukum Polres Wonogiri yang telah mengalami peningkatan. Biasanya pelaku pelanggaran bila ditindak telah mengetahuinya, namun karena faktor lupa sehingga terkadang

tidak melakukan menyalakan lampu utama kendaraan bermotor roda duanya. Untuk itu kami tetap memberikan teguran dan himbauan-himbauan terkait dengan

k e s e l a m a t a n jiwa sehingga dapat terbetik kesadaran dalam m e l a k s a n a k a n tata tertib berlalu lintas,” ungkap Kasat Lantas didampingi Kaur Bin Ops Iptu Surono, SH.

S e d a n g k a n untuk minibus yang membawa p e n u m p a n g

berlebihan dengan bergelantungan diambil langkah menurunkan penumpangnya.

“Bahkan kami sosialisasikan kepada para pelajar di setiap kesempatan menjadi Inspektur Upacara yang rutin digelar di

setiap Senin pagi, agar tidak menaiki minibus dengan berjejal dan bergelantungan. Ini dapat membahayakan keselamatan jiwa,” jelasnya. (Andi M)

Penindakan Untuk Meminimalkan Tingkat Laka Lantas

AKP M. Ridwan, SIK, Kasat Lantas Polres Wonogiri. (Foto Andi M)

KBO Iptu Surono, SH melakukan penindakan pelanggar light on pada kendaraan bermotor roda dua dengan mengedepankan pemberian pengetahuan tentang tertib berlalu lintas. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Wonogiri)

Penindakan dilakukan pada minibus yang berpenumpang berjejal dan bergelantungan dengan menurunkan penumpangnya. Tindakan ini sebagai antisipasi dan meminimalkan tingkat resiko laka lantas yang terjadi. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Wonogiri)

Page 39: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH ��

PATROLI KELILING

Jepara, Candi Zebra.

Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang penanganan bagi

korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas) dilakukan Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Jepara dengan memberikan pelatihan bagi anggotanya. Pelatihan yang digelar selama sehari ini dilakukan menjalin kerja sama dengan Ilmu Keperawatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang pada Jumat (25/2) lalu dan berlangsungg di Mapolres Jepara.

“Kerja sama pelatihan penanganan korban laka lantas ini merupakan tambahan pengetahuan bagi seluruh personil anggota Polres Jepara. Tujuannya adalah agar dapat melakukan penanganan secara tepat bagi korban luka berat maupun luka ringan sehingga tidak mengalami kefatalan saat penangangan dan dapat

terselamatkan jiwanya,” kata AKP Andi M. Indra Waspada, SH, SIK, Kasat Lantas Polres Jepara.

Pelatihan diikuti seluruh peronil anggota Sat Lantas Polres

Jepara dan anggota Polsek-Polsek yang keseluruhannya berjumlah 80. Materi yang diberikan berupa teori dan praktek secara langsung.

“Kami melibatkan pelatihan ini bagi anggota Polsek-Polsek terutama Polsek-Polsek yang berlokasi di arah jalur Jepara-Kudus, Jepara-Demak dan Jepara-Pati. Lokasi-lokasi jalur tersebut mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi arus lalu lintasnya. Dengan diberikannya pelatihan tersebut maka bila terjadi laka lantas dapat ditangani secara tepat, cermat dan cepat oleh Polsek bersangkutan tanpa menunggu kedatangan dari Unit Laka Lantas Sat Lantas Polres Jepara. Karena ini menyangkut masalah keselamatan jiwa,” jelas Kasat Lantas didampingi Kanit Dikyasa Ipda Tri Wahyuningsih, S.Sos.

Candi Zebra yang memantau secara langsung mendapati seluruh personil anggota yang terlibat dalam pelatihan ini mengikuti secara serius dan sungguh-sungguh. Terbukti saat diperkenankan untuk mempraktekkan melakukan pertolongan pertama terhadap korban luka berat mereka berlomba-lomba untuk mencobanya.

“Adanya pelatihan seperti ini merupakan sarana dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam bidang penanganan bagi korban laka lantas di jalan. Sehingga petugas di lapangan telah mendapatkan bekal pengetahuan medis secara mumpuni,” ujarnya. (Andi M)

Jalin dengan UNDIP Dalam Penanganan Korban Laka

Instruktur dari Ilmu Keperawatan dari Fakultas Kedokteran Undip Semarang menjelaskan secara teori pertolongan pertama dalam pelatihan penanganan korban laka lantas yang digelar di Mapolres Jepara. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Jepara)

Kasat Lantas Polres Jepara AKP Andi M. Indra Waspada, SH, SIK menyaksikan praktek penanganan bagi korban luka berat oleh personil anggota Polsek yang mengikuti pelatihan penangangan korban laka lantas. (Foto Andi M)

Page 40: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH40

PATROLI KELILING

“Selama ini jalur Pantura terkenal dengan image telah menelan korban akibat kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang terjadi. Ungkapan yang telah melekat ini sebenarnya muncul dari sikap dan perilaku

penggendara kendaraan bermotor yang tidak tertib dalam berlalu lintas. Apabila dalam berkendara di jalan tetap mengedepankan sikap dan perilaku tertib, maka semua itu akan berjalan secara aman, lancar dan

Rambu Petunjuk EfektifUntuk Tekan Tingkat Laka LantasBatang, Candi Zebra. Situasi dan kondisi lalu lintas yang dapat berubah-rubah dalam setiap hitungan waktu menjadikan para pengendara kendaraan bermotor harus selalu bersikap hati-hati di jalan. Untuk itulah guna lebih meningkatkan kewaspadaan di jalan bagi pengendara kendaraan bermotor, maka Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Batang melakukan pemasangan rambu-rambu petunjuk terkait dengan situasi dan kondisi jalanan yang akan dilalui.

Rambu petunjuk yang dipasang di lokasi tanjakan Grinsing agar para pengendara kendaraan bermotor selalu menjaga kewaspadaan dalam berkendara. (Foto Andi M)

Page 41: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH 41

PATROLI KELILING

nyaman,” kata AKP Arie Prasetya S, SIK, Kasat Lantas Polres Batang.

Wilayah hukum Polres Batang yang didominasi jalur Pantura Barat selama ini dikenal dekat dengan potensi tingkat laka lantas yang terjadi. Mengantisipasi ini, langkah-langkah untuk memberikan tingkat kesadaran dalam berlalu lintas bagi masyarakat dilakukan, diantaranya dengan memasang rambu-rambu petunjuk sejumlah 50 yang tersebar dari Tulis hingga Grinsing.

“Pemasangan rambu-rambu petunjuk ini untuk memberikan himbauan bagi para pengendara kendaraan bermotor yang melintas agar menjaga sikap dan perilaku dalam berlalu lintasnya. Penempatan pemasangan rambu-rambu petunjuk di lokasi-lokasi yang dipandang potensial mengundang kerawanan-kerawanan, diantaranya adalah di tikungan tajam, turunan tajam dan tanjakan tajam. Sehingga dengan adanya pemasangan ini, para pengendara kendaraan bermotor menjadi mengetahui kondisi dan situasi jalan yang akan dilaluinya serta dapat mengambil tindakan dalam berkendara,” jelasnya.

Pemasangan rambu-rambu pertunjuk ini dirasakan efektif dalam mengurangi angka tingkat laka lantas yang terjadi. Berdasarkan data yang ada, pada periode Januari sampai Februari 2011 tingkat laka lantas mengalami penurunan sampai 14%.

“Sebenarnya yang berperan adalah adanya kesadaran dari masyarakat itu sendiri terutama para pengendara kendaraan bermotor. Kami hanya berusaha secara maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat agar tercapai tingkat rasa kepuasan seperti yang diharapkan bersama. Selain itu, sosialisasi juga digencarkan sebagai sarana untuk mendukung pembentukan kesadaran tertib berlalu lintas di kalangan masyarakat,” ungkap Kasat Lantas.

Lokasi-lokasi pangkalan truk kini terus mendapat perhatian untuk mendapatkan sosialisasi. Karena

lokasi jalur Pantura memang sebagai perlintasan penghubung antar Provinsi sehingga kepadatan arus lalu lintasnya didominasi kendaraan berat jenis bus dan truk.

“Para pengemudi truk dan bus selalu kami berikan himbauan agar menjaga kecepatannya dalam berkendara. Menjaga tingkat emosionalnya, saling menghargai sebagai sesama pengguna jalan dan tidak berperilaku ugal-ugalan dalam menjalankan kendaraannya. Ini yang selalu kami tekankan. Sebab dari perilaku yang ugal-ugalan di jalan ini amat berpotensi mengundang kerawanan-kerawanan dan resiko terjadinya laka lantas,” ujar Kasat

Lantas.Disinggung tentang tindakan yang diambil bila ada

kejadian ugal-ugalan di jalan, Kasat Lantas menjelaskan bahwa akan melakukan tindakan tegas.

“Secara tegas akan kami tilang. Ini tidak bisa ditoleransi. Sebab resiko dari ugal-ugalan di jalan dapat membawa maut. Resiko terjadinya laka lantas amat

besar. Sisi lain dari itu, pengguna jalan lainnya menjadi terhambat dan tidak merasa nyaman,” tandasnya.

Selanjutnya Kasat Lantas menambahkan bahwa untuk ke depan, Sat Lantas Polres Batang

akan terus melakukan peningkatan pelayanan bagi masyarakat terutama untuk menuju dan menjadikan kualitas serta kuantitas tertib berlalu lintas terterapkan dalam rutinitas sehari-hari.

“Kami akan terus menggencarkan upaya-upaya pendekatan kepada masyarakat dan sosialisasi sebagai sarana menggugah kesadaran agar sikap dan perilaku tertib berlalu lintas terterapkan dalam keseharian. Himbauan kami kepada para pengendara kendaraan bermotor agar selalu menjaga sikap diri, jaga emosi dan taati tata peraturan lalu lintas yang ada sehingga keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcar lantas) dapat terwujud,” pesannya. (Andi M)

Sat Lantas Polres Batang akan terus melakukan peningkatan pelayanan bagi masyarakat terutama untuk menuju dan menjadikan kualitas serta kuantitas tertib berlalu lintas terterapkan dalam rutinitas sehari-hari.

AKP Arie Prasetya S, SIK, Kasat Lantas Polres Batang. (Foto Andi M)

Page 42: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH42

PATROLI KELILING

Dari Open House PSA :

Pengenalan Berlalu Lintas Langsung Dan Pengalaman Naik Helikopter

Pati, Candi Zebra.

Memberikan dan mempersiapkan calon-calon tunas pengendara kendaraan bermotor di masa depan, sudah selayaknya dibekali pengetahuan

berlalu lintas dimulai sejak sedini mungkin. Langkah ini diperlukan untuk menjadikan penambahan pengetahuan akan berlalu lintas sedini mungkin bagi anak-anak usia Taman Kanak-Kanak (TK). Pengenalan berlalu lintas ini dirangkum dalam kemasan kegiatan Polisi Sahabat Anak (PSA).

“Kagiatan PSA kami laksanakan secara rutin dengan tujuan untuk memberikan tambahan pendidikan pengetahuan berlalu lintas bagi anak-anak usia TK. Sehingga kesiapan mereka dalam berlalu lintas pada

ke depannya telah dipersiapkan mulai sejak sedini mungkin,” kata AKP Eva Guna Pandia, SIK, MM, Kasat Lantas Polres Pati.

Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Pati pada baru-baru ini melaksanakan open house PSA dari TK dan KB Islam Terpadu Nurul Fikri, Trangkil. Sejumlah 150 murid TK mengikuti sejak pagi hari sampai berakhirnya kegiatan ini dengan semangat tinggi.

“Pengenalan tata tertib berlalu lintas seperti aneka rambu-rambu lalu lintas diberikan di sini. Kemudian anak-anak dikenalkan belajar berlalu lintas secara

Kasat Lantas Polres Pati AKP Eva Guna Pandia, SIK, MM memberikan pengetahuan tentang tugas-tugas Polisi Lalu Lintas kepada anak-anak dan menjelaskan tentang helikopter untuk mendukung tugas Kepolisian. Keberadaan helikopter itu menarik minat bagi diri anak-anak dan menaikinya merupakan pengalaman tersendiri. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Pati)

Kasat Lantas Polres Pati AKP Eva Guna Pandia, SIK, MM memberikan ucapan salam dan menyapa anak-anak TK dan KB Islam Terpadu Nurul Fikri, Trangkil yang berkunjung di Sat Lantas Polres Pati dalam rangka PSA. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Pati)

Kapolres Pati AKBP Bernard Sibarani, SIK, Msi didampingi Kasat Lantas Polres Pati AKP Eva Guna Pandia, SIK, MM dalam penandatangan kerja sama penanganan laka lantas terpadu yang berlangsung di Mapolres Pati dengan PT. Jasa Raharja (Persero), Dinkes Kabupaten Pati, RS Mitra Bangsa, RS KSH, RS Islam Pati. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Pati)

Penutupan jalur ke arah Alun-Alun Kabupaten Pati yang digunakan untuk car free day. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Pati)

Page 43: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH 43

PATROLI KELILING

langsung seperti praktek ujian SIM dengan memakai mobil-mobilan. Tujuan dari semua ini adalah anak-anak dapat mengenal bagaimana tata cara berkendara secara baik dan benar. Kelak bila mereka telah dewasa, dalam memory-nya telah tertanam sikap dan perilaku tertib berkendara di jalan,” jelasnya.

Suasana riang tampak menyelimuti dalam kegiatan

PSA ini. Di samping belajar menganal pengetahuan lalu lintas melalui rambu-rambu lalu lintas dan tata tertib lainnya, mereka kali ini diberikan pengalaman lain yakni dengan disediakannya helikopter untuk dinaikinya. Tentunya ini merupakan pengalaman tersendiri bagi diri anak-anak tersebut.

“Kami sengaja menyediakan helikopter agar anak-anak dapat mempunyai tambahan wawasan dalam memory-nya. Helikopter ini juga sebagai pengenalan kepada anak-anak bahwa Kepolisian Republik Indonesia memiliki Polisi Udara dengan fasilitas antara lain adalah helikopter itu,” ungkap Kasat Lantas didampingi Kanit Dikyasa Ipda Endang Setyaningsih, SH.

MoU Laka Lantas Terpadu.Dalam kesempatan lainnya, Sat Lantas Polres Pati

melakukan kerja sama dalam bidang penanganan bagi korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas) dengan Rumah Sakit Mitra Bangsa, Rumah Sakit Keluarga Sehat Hospital, Rumah Sakit Islam Pati, PT. Jasa Raharja (Persero) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pati.

“Kerja sama bidang penanganan bagi korban laka lantas ini ditujukan sebagai sarana untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya bagi yang mengalami kejadian laka lantas. Dengan adanya pelayanan ini, maka dari keluarga korban ataupun

ahli waris akan dapat mengurus santunan pembayaran secara cepat melalui klaim yang diajukan dilengkapi dengan surat keterangan dari Sat Lantas Polres Pati,” jelas Kasat Lantas.

Peningkatan pelayanan ini difungsikan untuk mempermudah bagi masyarakat yang mengalami kejadian laka lantas, sehingga bagi korban luka berat, luka ringan ataupun meninggal dunia, kini dapat mengurus santunan yang diajukan dengan proses cepat.

Car Free Day.Semantara itu, di setiap hari Minggu di seputaran

Alun-Alun Kabupaten Pati diberlakukan car free day. Warga masyarakat dapat menikmati waktu rekreasi melalui public space yang ada ini secara nyaman dari mulai pukul 05.00-09.00 WIB.

“Car free day diperuntukkan agar pada hari itu masyarakat dapat mengisi dan menikmati hari liburnya di Alun-Alun Kabupetan Pati. Tujuan lainnya adalah untuk menjaga kualitas udara dari tingkat pencemaran polusi udara. Di samping itu juga sebagai sarana mengatasi dampak global warming,” kata Kasat Lantas. (Andi M)

Lomba jalan sehat yang dibuka oleh Bupati Pati, diikuti masyarakat umum dan berbagai instansi. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Pati)

Aneka permainan digelar untuk menarik minat masyarakat, diantaranya dengan memasukkan bola ke gawang dan berhadiah. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Pati)

Aneka permainan digelar untuk menarik minat masyarakat, diantaranya dengan memasukkan bola ke gawang dan berhadiah. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Pati)

Page 44: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH44

PATROLI KELILING

Kendal, Candi Zebra.

Memberikan perlindungan, pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat

dijabarkan dengan melakukan pendekatan-pendekatan secara faktual, diantaranya melalui patroli trabas di lingkup lokasi-lokasi yang sulit dijangkau kendaraan bermotor roda empat. Lokasi-lokasi yang sulit dijangkau ini disambangi patroli trabas untuk mengetahui situasi dan kondisi keamanannya.

“Dengan menggunakan kendaraan roda dua berupa trail kita mengadakan patroli trabas di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau oleh patroli biasa. Medan yang terjal dan naik turun merupakan tantangan tersendiri. Namun yang baku, menjalin kedekatan dengan warga masyarakat merupakan kepuasan tersendiri,” kata AKBP

Drs. Agus Suryo Nugroho, SH, MH, Kapolres Kendal.

Dalam Patroli Trabas kali ini Kapolres Kendal beserta anggotanya melakukan di rute lokasi di Kecamatan Singorojo. Lokasi yang

d i k e l i l i n g i hutan karet ini tampak sepi dan senyap, namun p e m u k i m a n penduduk ada di sekitarnya. W a r g a m a s y a r a k a t terlihat gembira sekali dengan dikunjunginya Patroli Trabas ini.

“ K i t a

mengedepankan

unsur-unsur kedekatan terhadap masyarakat. Hal ini agar ada timbal balik nantinya bila berkaitan dengan informasi-informasi yang penting sehingga masyarakat tanpa segan-segan dapat menyampaikan menyangkut situasi dan kondisi keamanan dan keteriban di masyarakat,” ungkapnya.

Kapolres Kendal juga menempatkan petugas jaga sejumlah dua personil anggota dalam sehari semalam di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau tersebut secara bergiliran. Bahkan dalam setiap kesempatan melakukan Patroli Trabas ini, Kapolres Kendal selalu menginap di rumah penduduk setempat.

“Tujuan kita adalah untuk mengetahui gambaran keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polres Kendal.

Implementasi POLMAS :

Lakukan Patroli TrabasDi Lokasi-Lokasi Sulit Dijangkau

Kapolres Kendal AKBP Drs. Agus Suryo Nugorho, SH, MH bersama dengan Sri Harno selaku Adm. Perkebunan PTPN IX Merbuh Kecamatan Singorojo melakukan dialog santai dengan para wartawan. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Kendal)

Kasat Lantas Polres Kendal AKP Juara Silalahi, SIK didampingi Baur Dikyasa Aiptu Suharnoko turut serta dalam Patroli Trabas dengan menggunakan trail di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Kendal)

Page 45: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH 45

PATROLI KELILING

Selain itu juga untuk kedekatan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Di kesempatan yang sama, turut dalam Patroli Trabas ini adalah Kasat Lantas Polres Kendal AKP Juara Silalahi, SIK yang mengungkapkan bahwa lokasi-lokasi yang sulit dijangkau harus mendapatkan pelayanan yang sama seperti lokasi lainnya sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi merata.

“Kami melakukan Patroli Trabas di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau sekalian untuk melakukan sosialisasi dan pendekatan-pendekatan kepada masyarakat setempat. Kegiatan ini juga sebagai implementasi dari POLMAS (Pemolisian Masyarakat),” kata Kasat Lantas.

Dalam kesempatan itu sosialisasi tentang sadar hukum dan tertib berlalu lintas dilakukan kepada segenap warga masyarakat di sekitar PTPN IX Merbuh Kecamatan Singorojo dengan bertempat di Balai Desa.MoU Laka Lantas.

Sementara itu pada kegiatan

sebelumnya, Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Kendal melaksanakan penandatanganan kesepakatan kerja sama penanganan bagi korban k e c e l a k a a n lalu lintas (laka lantas) terpadu dengan PT. Jasa Raharja ( P e r s e r o ) , Rumah Sakit S o e w o n d o , Rumah Sakit Islam Kendal, Rumah Sakit Darul Istiqomah dan Dinas K e s e h a t a n

Kabupaten Kendal.“Penanganan bagi korban

laka lantas secara terpadu ini difungsikan untuk mempermudah dan membantu masyarakat yang mengalami kejadian musibah laka lantas melalui pemberian santunan dana yang diberikan. Mekanisme pemberian santunan dana dengan mengajukan klaim disertai surat keterangan dari Sat Lantas Polres Kendal. Ini semata-mata untuk membantu penderitaan masyarakat yang mengalami musibah kejadian laka lantas,” jelas Kasat Lantas.

Namun yang lebih ditekankan, tambah Kasat Lantas, adanya peningkatan pelayanan ini diimbangi dengan menggencarkan sosialisasi tentang tertib lalu lintas di kalangan masyarakat.

“Meminimalkan tingkat laka lantas dan membuka kesadaran akan arti pentingnya keselamatan jiwa dalam berlalu lintas. Itu yang terpenting. Maka dari itu, sosialisasi terus digencarkan kepada masyarakat dengan tujuan untuk mengajak tertib. Kami juga himbaukan di setiap kesempatan bahwa ketertiban merupakan pangkal dari keselamatan,” tegasnya. (Andi M)

Kapolres Kendal AKBP Drs. Agus Suryo Nugroho, SH, MH didampingi Kasat Lantas Polres Kendal AKP Juara Silalahi, SIK menandatangani kerja sama penanganan laka lantas secara terpadu dengan PT. Jasa Raharja (Persero), RS Soewondo, RS Islam Kendal, RS Darul Istiqomah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Kendal)

Berkumpul bersama warga masyarakat untuk kedekatan diri dan bersosialisasi tentang sadar hukum dan tertib berlalu lintas. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Kendal)

Kapolres Kendal AKBP Drs. Agus Suryo Nugroho, SH, MH memberikan instruksi dan pengarahan kepada anggotanya sebelum melakukan Patroli Trabas di Mapolres Kendal. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Kendal)

Page 46: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH46

PATROLI KELILING

Brebes, Candi Zebra.

Tingginya tingkat curah hujan yang turun pada beberapa waktu ini mengakibatkan rusaknya fasilitas sarana jalan di berbagai lokasi,

termasuk di wilayah hukum Polres Brebes. Sebagai langkah dalam menanggulanginya, Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Brebes dengan sigap melakukan survey di tempat terjadinya kerusakan jalan.

“Kemudian kami melakukan koordinasi secara terpadu dengan para pemangku kepentingan bidang lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) dalam menangani gangguan fungsi jalan dikarenakan tanah ambles ini. Upaya ini dilakukan sebagai langkah untuk menghindari kerusakan lebih parah serta yang dapat mengakibatkan laka lantas (kecelakaan lalu lintas) dikarenakan oleh keberadaan kondisi jalan,” kata AKP Matrius, SIK, Kasat Lantas Polres Brebes.

Kerusakan jalan akibat tanah ambles ini terletak di lokasi Jl. Raya Siregol jalur Semarang-Purwokerto Km. 115, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes. Tanah ambles ini mencapai kedalaman sekitar 2 meter dan melintang dari sisi kiri ke kanan jalan. Kelebarannya mencapai 10 meter dan panjang mencapai sekitar 50 meter sehingga menyebabkan kemacetan di sepanjang jalur lokasi kerusakan.

“Koordinasi juga telah dilakukan dengan Polresta Tegal, Polres Tegal dan Polres Banyumas untuk memberikan himbauan kepada para pengemudi kendaraan bermotor dengan tujuan Bumiayu, Purwokerto, Cilacap agar menggunakan jalur Pantura, terutama bagi kendaraan berat jenis truk dan bus. Semua ini agar situasi lalu

lintas dapat berlangsung dengan nyaman dan aman,” terangnya.

Sampai saat berita ini diturunkan, Sat Lantas Polres Brebes dan para pemangku kepentingan bidang LLAJ telah melakukan pengurugan dengan pasir batu sejumlah 73 truk, tetapi jalan tetap masih ambles dan merekah.

“Penutupan dan pengalihan arus lalu lintas tujuan Brebes, Bumiayu, Purwokerto, Cilacap tetap dilakukan dengan memasang papan petunjuk di empat lokasi, diantaranya di pintu masuk dan keluar tol Pejagan, di depan Pos Lalu Lintas Pejagan Kecamatan Tanjung, di perempatan Pos Lalu Lintas Maya Polresta Tegal dan di pertigaan Klonengan Prupuk Polres Tegal,” ujarnya.

Untuk kendaraan-kendaraan berat yang telah berada di lokasi tanah ambles ini dibantu dengan mendorongnya dari belakang dan depan menggunakan derek. (Andi M)

Koordinasi Terpadu Para Pemangku Bidang LLAJ :

Tangani Gangguan Fungsi Jalan Akibat Tanah Ambles

Kasat Lantas Polres Brebes AKP Matrius, SIK beserta anggota Sat lantas Polres Brebes dengan dibantu masyarakat sekitar melakukan pengurugan di lokasi tanah ambles. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Brebes)

Proses pengerasan dan pemadatan jalan dilakukan bersama-sama secara terpadu dengan para pemangku kepentingan bidang LLAJ. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Brebes)

Pemasangan papan petunjuk pengalihan arus lalu lintas kepada para pengguna jalan di lokasi depan Pos Lalu Lintas Pejagan, Kecematan Tonjong. (Foto Dok. Sat Lantas Polres Brebes)

Page 47: Candi Zebra Edisi 70

EDISI 70 / TH. XI / APRIL 2011 DIREKTORAT LALULINTASKEPOLISIAN DAERAH JAWA TENGAH 47

ENTERTAINMENT

Candi Zebra.

Bom menjadi isu yang terus memanas belakangan ini. Semua orang khwatir, termasuk Julia Perez. Tapi Jupe mengaku setiap hari membawa “bom”.

Wah!..“Saya nggak usah bicara soal bom. Saya sendiri

kan sudah bom. Setiap hari bawa bom, memang nggak tahu?,” kata Jupe nakal.

Pernyataan Jupe itu tentu saja hanya guyonan. Namun sebenarnya artis ini sangat membenci isu bom.

“Kemarin sih sempat takut, apalagi dengar bomnya sudah sampai di daerah rumah aku, di Cibubur. Wah, itu sih sudah gawat banget, deh. Kalau takut sih pasti

ada, karena kita kan nggak tahu mereka itu tujuannya apa meneror kita dengan bom,” sambung pemilik nama lengkap Yulia Rachmawati ini.

Namun di sisi lain, seteru Dewi Persik ini mengaku bangga dengan kinerja POLRI. Menurut mantan istri Damian Perez ini, POLRI sudah bekerja sangat baik dalam menangani kasus bom.

“Aku melihat semakin banyak bom, kepolisian kita justru makin hebat soal menjinakkan bom. Kayaknya mereka belajar dari pengalaman di masa lalu dan sekarang kelihatan jadi jauh lebih baik lagi dalam menyelesaikan persoalan bom di Indonesia,” ujarnya. (*/Andi M)

Page 48: Candi Zebra Edisi 70

Team RTMC Ditlantas Polda Jateng Bersiap Mem

berikan Pelayanan TerbaiknyaKepada Masyarakat Berkait Inform

asi Kelalulintasan yang Dibutuhkan