Permenkes Ri Nomor 70

15
PERMENKES RI NOMOR 70 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGARAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT BERBASIS MASYARAKAT (MTBS-M) Oleh: Drg. Maria Silalahi, MPHM KEPALA SEKSI KIA DINKES PROVINSI NTT

Transcript of Permenkes Ri Nomor 70

PERMENKES RI NOMOR 70 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGARAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT BERBASIS MASYARAKAT (MTBS-M)

Oleh: Drg. Maria Silalahi, MPHM

KEPALA SEKSI KIA DINKES PROVINSI NTT

Menimbang a. bahwa kesulitan akses yankes pd

beberapa daerah di Indonesia menyebabkan masih tingginya kematian neonatal, bayi dan anak Balita;

b. bahwa dlm rangka pemberian akses yankes kpd masyarakat pd beberapa daerah sulit di Indonesia perlu melibatkan peran serta aktif masyarakat dlm yankes neonatal,bayi dan anak balita berdasarkan standar dan ketentuan yang berlaku

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b perlu menetapkan Permenkes penyelengaraan MTBS-M

MENGINGAT1. UU no.23 tahun 2002 ttg

Perlindungan anak2. UU no.36 tahun 2009 ttg Kesehatan3. PP No 38 tahun 2007 ttg Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemda Provinsi Dan Pemda Kabupaten / Kota

4. Kepmenkes no.828/Menkes/SK/IX/2008 ttg Juknis SPM Bidang Kesehatan

5. Permenkes no. 1144/Menkes/PER/VIII/2010 ttg Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Kesehatan

6. Permendagri No. 19 tahun 2011 ttg Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu

MEMUTUSKAN:

MENETAPKAN : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PENYELENGGARAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT BERBASIS MASYARAKAT (MTBS-M

PASAL 1Dalam Peraturan menteri ini yang dimaksud dengan 1. MTBS-M adalah pendekatan pelayanan kesehatan bayi dan anak balita terintegrasi dengan melibatkan masyarakat sesuai standar MTBS2. Bayi Muda adalah Bayi dengan rentangan usia mulai dari bayi baru lahir hingga sebelum genap berusia 2 (dua) tahun3. Balita adalah bayi berusia 2 (dua) bulan hingga sebelum genap berusia 5 (lima) tahun

PASAL 2

Penyelenggaraan MTBS-M TIDAK mengesampingkan kewajiban PEMDA untuk

memenuhi kebutuhan sumber daya kesehatan

PASAL 3 1) Penyelenggaraan MTBS-M bertujuan

untuk meningkatkan akses pelayanan Balita sakit di tingkat masyarakat pada daerah yg sulit akses terhadap yankes

2) Daerah sulit akses sebagaimana dimaksud pd ayat 1 (satu) dilakukan pada :

a. kelompok masyarakt yg tdk mendapat sumber daya yg berkesinambungan;

b. klpk masyarakt dg kendala sosbud dan/atau

c. klpk masyrkt dgn kendala geografis, transportasi dan musim

PASAL 41. Penentuan daerah sulit akses pada pasal 3

ditetapkan oleh Bupati / Walikota atas usulan dari Kepala Dinas Kesehatan setempat

2. Kadinkes mengusulkan daerah sulit akses HARUS terlebih dahulu melakukan pemetaan

3. Penetapan daerah sulit akses oleh Bupati / Walikota sekurang-kurangnya memuat Kecamatan sulit akses penyelenggara MTBS-M

PASAL 51. Pelayanan MTBS-M dilakukan oleh

kader setempat yang telah mendapat pelatihan sebagai pelaksana

2. Dalam melakukan pelayanan kader pelaksana MTBS-M HARUS dibawah pengawasan nakes yg berasal dari Puskesmas pelaksana MTBS setempat

3. Nakes yang ditetapkan oleh Kadinkes Kab / Kota sbg Supervisor

PASAL 6Puskesmas pelaksana MTBS setempat dan dinkes Kab/ Kota HARUS melakukan supervisi secara berkala terhadap pelaksanaan MTBS-M

PASAL 71. Penyelenggaraan upaya kesehatan MTBS-M dilakukan

melalui kegiatan dg pendekatan PROMOTIF, PREVENTIF dan /atau KURATIF terbatas

2. Pelayanan Kuratif terbatas (ayat 1) berakhir setelah yankes di daerah penyelengaraan MTBS-M tersebut telah dilakukan oleh nakes

3. Dalam hal daerah penyelenggara MTBS-M sdh dinyatakan BUKAN sebagai daerah sulit akses yankes, penyelenggaraan MTBS-M HARUS BERAKHIR, pelaksanaan yankes oleh kader pelaksana difokuskan pada kegiatan promotif dan preventif termasuk mempromosikan perilaku pencarian pertolongan kesehatan dan perawatan balita di rumah

PASAL 81. Ketentuan lebih lanjut mengenai

penyelenggaraan MTBS-M sebagaimana tercantum dlm Lampiran pedoman penyelenggaraan MTBS-M merupakan bagian tdk terpisahkan dari Permenkes ini.

2. Pedoman Penyelenggaraan MTBS-M digunakan sebagai acuan bg Pemerintah, pemda provinsi, pemda kab/kota, organisasi profesi, organisasi sosial dan keagamaan serta LSM yg bergerak di bidang pelayanan KIA

PASAL 9

Pembinaan dan Pengawasan terhadap penyelenggaraan MTBS-M dilaksanakan oleh menteri, gubernur, bupati/walikota dan kadinkes kab / kota dgn mengikutsertakan organisasi profesi dan masyarakat sesuai kewenangan masing - masing

PASAL 10Pendanaan terhadap Penyelenggaraan MTBS-M ini bersumber dari APBN, APBD atau sumber lain yg sah sesuai dgn ketentuan peraturan perundang – undangan

PASAL 11 Permenkes ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan (11 -11 – 2013)