INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

129
INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA DI DESA MANUNGGAL KABUPATEN LUWU TIMUR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Nur Windi Abidin 105381104317 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI MEI 2021

Transcript of INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

Page 1: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT

BERAGAMA DI DESA MANUNGGAL

KABUPATEN LUWU TIMUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Nur Windi Abidin

105381104317

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

MEI 2021

Page 2: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

iv

Page 3: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

iii

Page 4: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

iii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Alamat : Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar Fax (0411) 860 132

Makassar 90221 www.fkip-unismuh-info

SURAT PERNYATAAN

Mahasiswa yang bersangkutan:

Nama : Nur Windi Abidin

Stambuk : 105381104317

Jurusan : Pendidikan Sosiologi

Dengan Judul :Interaksi Sosial Masyarakat Antara Ummat Beragama di

Desa Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan Tomoni

Timur, Kabupaten Luwu Timur

Dengan menyatakan bahwa Skripsi yang saya ajukan di depan Tim

Penguji adalah hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau

dibuatkan oleh siapapun. Demikian pernyataan ini saya buat da saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 17 Mei 2021

Yang Membuat Pernyataan

Nur Windi Abidin

Page 5: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

vii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Alamat : Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar Fax (0411) 860 132

Makassar 90221 www.fkip-unismuh-info

SURAT PERJANJIAN

Mahasiswa yang bersangkutan:

Nama : Nur Windi Abidin

Stambuk : 105381104317

Jurusan : Pendidikan Sosiologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai skripsi ini, saya akan

menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)

2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2 dan 3 saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 17 Mei 2021

Yang Membuat Perjanjian

Nur Windi Abidin

Page 6: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

viii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Hiduplah menjadi dirimu sendiri dan jadikanlah hari ini lebih baik dari kemarin

dan esok lebih baik dari hari ini.

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. Karya sederhana ini penulis persembahkan untuk:

Kedua orang tua tercinta, ayah Sainal Abidin dan ibu Nur Rahma yang tidak

henti-hentinya memberi dukungan serta doa kepadaku, selalu jadi motivator

sejati dan mengajarkan kesabaran untukku.

Terima kasih pula untuk saudara-saudariku tersayang yang selalu memberikan

dukungan serta bantuan apapun untuk kemudahan ku dalam menempuh

pendidikan dan telah menjadi kakak yang bertanggungjawab untuk ku.

Terima kasih untuk semua yang ku lalui dan ku dapatkan berkat bantuan dan

dukungan para sabahat dan teman seperjuangan yang tidak akan terlupakan

sampai kapanpun.

Page 7: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

ix

ABSTRAK

Nur WindiAbidin ,2021, Interaksi Sosial Masyarakat Antara Ummat Beragama

di Desa Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten

Luwu Timur, Skripsi, jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar , (dibimbing Yumriani dan

Sudarsono)

Bertujuan untuk mengetahui interaksi sosial antara ummat beragama,

faktor pendorong dan faktor penghambat interaksi sosial antar ummat beragama

serta bentuk interaksi sosial masyarakat sekitar.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan

pendekatan deskriptif dengan mengambil lokasi penelitian di Desa Manunggal

Dusun Rantetiku Kecamatan Tomoni Timur Kabupaten Luwu Timur. Informan

penelitian berjumlah 12 orang . menggunakan teknik purposive sampling dengan

criteria informan adalah penduduk asli Desa Manunggal yang berumur 50 tahun

keatas. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan

dokumentasi dengan tahap analisis data kualitatif yaitu mengumpulkan data,

reduksi data, menyajikan data, menarik kesimpulan.

Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi sosial

masyarakat antara ummat beragama berlangsung baik dengan didukung oleh

adanya perilaku ysng terjalin melalui proses-proses interaksi yaitu komunikasi

dan menghasilkan bentuk kerjasama, faktor yang mendorong interaksi mereka

adalah faktor identifikasi dan asimilasi. Sedangkan faktor penghambat interaksi

mereka adalah faktor tindakan tradisional dan faktor perilaku menyimpang.

Kata Kunci : Interaksi sosial ummat beragama

Page 8: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

x

ABSTRACT

Nur Windi Abidin, 2021, Community Social Interaction Between Religious

People in Manunggal Village, Rantetiku Hamlet, East Tomoni District, East Luwu

Regency, Thesis, Department of Sociology Education, Faculty of Teacher

Training and Education, University of Muhammadiyah Makassar, (supervised by

YumrianiSudarsono)

Aims to determine the social interaction between religious communities,

the driving factors and inhibiting factors of social interaction between religious

communities and the form of social interaction of the surrounding community.

The type of research used is qualitative research with a descriptive

approach by taking the research location in Manunggal Village, Rantetiku Hamlet,

East Tomoni District, East Luwu Regency. There are 12 research informants .

using a purposive sampling technique with the criteria of informants are natives of

Manunggal Village aged 50 years and over. Data collection is done through

observation, interviews, and documentation with qualitative data analysis stages,

namely collecting data, reducing data, presenting data, drawing conclusions.

The results of this study indicate that social interaction between religious

communities is going well and is supported by the existence of behaviors that are

intertwined through interaction processes, namely communication and producing

forms of cooperation, the factors that encourage their interaction are identification

and assimilation factors. While the inhibiting factors for their interaction are

traditional action factors and deviant behavior factors.

Page 9: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

xi

KATA PENGANTAR

حيم حمن الره الره بسم الله

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Penggunaan

Jilbab Sebagai Gaya Hidup Perempuan Modern (Studi Kasus Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Makassar) sesuai dengan waktu yang telah

direncanakan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah

SAW, keluarga dan sahabatnya serta seluruh umatnya yang tetap istiqomah di atas

ajaran islam.

Dalam proses menyelesaikan skripsi ini merupakan suatu rangkaian

perjuangan bagi penulis. Selama proses dan penyusunan skripsi ini memiliki

kendala yang dihadapi penulis, tetapi karena doa, usaha, semangat dan motivasi

dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu

penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

proses menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih kepada ayah tercinta Sainal abiding dan ibu Nur rahma

yang selalu mendoakan dan memberi semangat serta dukungan bagi penulis,

terima kasih pula kepada kakak ku tersayang Margaretha Esra Ria yang selalu

memberikan semangat serta kekuatan untuk tetap sabar dan menjadi kakak yang

bertanggungjawab. Terima kasih kepada semua keluarga besarku serta sahabat-

sahabatku Fery, Klara, Klarisa, Uni, Niar, Samsidar, dan pejuang sarjana dan

tidak bisa disebutkan satu-satu yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Page 10: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

xii

Selanjutnya, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak

terhingga kepada Dr.Yumriani,S.Pd.,M.Pd sebagai pembimbing I, dan

Sudarsono,S.Pd.,M.Pd selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu,

tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis

mulai dari awal hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terimakasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar dan wakil, juga kepada Drs. H.Nurdin, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan

Sosiologi dan wakil, beserta seluruh staffnya. Segenap Dosen Jurusan Pendidikan

Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar atas bekal ilmu yang telah diberikan kepada penulis sejak pertama

menjadi mahasiswa.

Sebagai peneliti penulis sangat menyadari keterbatasan bahwa masih

terdapat kekurangan-kekurangan dalam skripsi ini. Saran dan kritikan dari

pembaca senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan skripsi selanjutnya.

Makassar, 17 Mei 2021

Nur Windi Abidin

Page 11: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................iii

SURAT PERNYATAAN....................................................................................iv

SURAT PERJANJIAN .......................................................................................v

MOTTO DAN PESEMBAHAN .........................................................................vi

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ..................................................................vii

ABSTRAK BAHASA INGGRIS .......................................................................viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................x

DAFTAR TABEL ...............................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................6

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................7

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................7

E. Defenisi Operasional ...............................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Konsep .....................................................................................10

B. Kajian Teori ............................................................................................16

C. Kerangka Pikir .......................................................................................21

D. Penelitian Terdahulu ...............................................................................23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian................................................................ 27

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................................... 30

C. Fokus Penelitian ........................................................................................ 31

D. Informan Penelitian ................................................................................... 32

Page 12: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

xii

E. Jenis Dan Sumber Data ............................................................................. 33

F. Instrumen Penelitian.................................................................................. 34

G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 35

H. Teknik Analisis Data ................................................................................. 36

I. Teknik Keabsahan Data ........................................................................... 37

J. Etika Penelitian ........................................................................................ 38

BAB IV GAMBARAN HISTORI LOKASI PENELITIAN

A. Deskripsi Umum Objek Penelitian ........................................... ................ 39

1. Letak Geografis ... ............................................................................... 39

2. Sejarah ................................................................................................. 39

3. Adat Istiadat... ..................................................................................... 42

4. Kepercayaan Berdasarkan Keyakinan................................................. 42

5. Sarana Keagamaan .............................................................................. 43

BAB V HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian... ...................................................................................... 44

1. Pola Interaksi Sosial Antar Masyarakat................................................ 44

B. Pembahasan ...................................................................................................... 50

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.. .............................................................................................. 61

B. Saran... ....................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 63

LAMPIRAN ...... .................................................................................................. 65

RIWAYAT HIDUP............................................................................................102

Page 13: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Nama Tabel Halaman

Gambar Kerangka Pikir.................................................................................... 21

Page 14: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Halaman

Lampiran

1. Dokumentasi ................................................................. 72

2. Pedoman Wawancara .................................................... 78

3. Data Informan ............................................................... 82

4. Transkrip Wawancara ................................................... 83

Page 15: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Toleransi antar umat beragama. Sebagai penduduk yang multicultural

mengharuskan kita untuk tetap mampu melaksanakan toleransi dalam

kehidupan sehari-hari jika ingin cita-cita bangsa ini dapat terwujud. Tanpa

adanya toleransi tidak menutup kemungkinan akan terjadi permasalahan atau

konflik yang dapat mengancam persatuan bangsa.

Pelaksanaan toleransi hanya akan terwujud jika masyarakat berprilaku

baik disetiap langkahnya, baik kepada orang yang memiliki agama yang sama

atau berbeda dengan dirinya. Sikap-sikap itu tidak akan muncul dengan

sendirinya tanpa didasari dengan pendidikan, baik pendidikan formal maupun

informal serta moral yang baik oleh manusia.

Secara umum Desa Manunggal adalah daerah dataran rendah sedikit

perbukitan dan rawa-rawa. Desa Manunggal di huni oleh berbagai suku (etnis)

yang antara lain : Suku Jawa, Toraja, Bugis, Pamona, Lombok, dan Makassar.

Adapun suku yang dominan adalah Suku Jawa dan Suku Toraja. Agama yang

dianut oleh masyarakat Desa Manunggal adalah Islam, Katholik, Protestan,

Hindu.

Data penduduk yang ada di Desa Manunggal, Kecamatan Tomoni

Timur, Kabupaten Luwu Timur antara lain: Islam 1008, Katholik 287,

Protestan 525, Hindu 42. Data tersebut di peroleh langsung dari buku yang di

berikan oleh kepala desa yang dimana buku tersebut memiliki semua data atau

Page 16: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

2

informasi mengenai Desa Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan Tomoni

Timur, Kabupaten Luwu Timur.Menurut Ulahaiyanan (2009) Dasar atau

landasan dari kerukunan dan toleransi antar umat beragama adalah: dasar

filosofis, dasar kebudayaan, kemasyarakatan dan kemanusiaan serta dasar

keagamaan.

Toleransi antar umat beragama harus kita jaga dengan baik seperti

contoh kasus yang terjadi pada tahun 2012 silam yang dimana melibatkan

perpecahan antara agama Hindu atau suku Bali dengan agama Katholik atau

suku Toraja, yang dimana kejadian bermula saat warga beragama Hindu

melakukan pengeroyokan kepada salah satu warga Bergama Katholik hingga

meninggal dunia yang di karenakan pengaruh minuman keras yang terjadi

sekitar pukul 12 malam.

Akibatnya memicu kemarahan oleh masyarakat beragama Katholik

yang kemudian melakukan penyerangan kepada pelaku yang Bergama Hindu,

pada saat kejadian tersebut masyarakat yang dulunya hidup rukun menjadi

renggang karena adanya kasus tersebut sehingga memicu saling serang antara

dua kelompok, kejadian itupun berlangsung lama sehingga masyarakat takut

melakukan aktivitas di luar rumah karena keadaan yang semakin memanas,

mulai dari pengrusakan rumah warga Bergama Hindu hingga pengrusakan

beberapa hasil sawah yang berada di jalan. Bantuan datang silih berganti

mulai dari masyarakat Toraja asli hingga bala bantuan yang datang tak

hentinya hingga menyebabkan masyarakat beragama Hindu menjadi

terkepung karena menjadi minoritas. Kemudian perpecahan tersebut mulai

Page 17: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

3

surut karena pelaku dari pengeroyokan tersebut telah bertanggung jawab atas

perbuatannya. Namun hingga saat ini tidak ada masyarakat yang melupakan

kejadian tersebut. Dan ini adalah suatu kejadian yang menurut saya paling

fatal yang pernah terjadi karena telah menghilangkan nyawa seseorang.

Oleh karena itu, toleransi antar umat beragama perlu di tingkatkan lagi

agar tidak terjadi konflik yang dapat merugikan banyak orang. Maka dari itu

peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat membantu masyarakat

agar menanamkan rasa toleransi lebih baik lagi untuk mencegah terjadinya

konflik sosial karena perbedaan ras, budaya, maupun agama.

Setiap agama membawa misi kedamaian dan keselarasan dalam

kehidupan, bukan saja sesama manusia, namun juga sesama makhluk Tuhan

penghuni semesta ini, dalam terminologi al-Quran, misi suci itu disebut

rahmahlil al-„alamin (rahmat dan kedamaian bagi semesta), dalam tataran

historisnya, misi agama tidak selalu artikulatif. Selain sebagai alat pemersatu

sosial, agama pun menjadi unsur konflik.

Konflik yang terjadi pada komunitas keagamaan selama ini karena

adanya kesalahpahaman atau kurangnya kesadaran beragama sehingga

menyebabkan banyak terjadinya konflik antar umat beragama. Konflik

merupakan gejala sosial yang serba hadir (omni present), baik merupakan

konflik per-orangan maupun konflik masyarakat. Sesungguhnya konflik

tersebut eksis di dalam kehidupan mikro dan makro sosiologis masyarakat.

Selama konflik tidak berpotensi kekerasan, hal tersebut merupakan fenomena

yang lumrah, namun apabila berpotensi kekerasan maka akan berdampak

negatif terhadap agama, bangsa dan Negara

Page 18: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

4

Interaksi merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa

interaksi, tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Bentuk umum proses

sosial adalah interaksi (yang dapat dinamakan proses sosial) karena interaksi

merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi

merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut

hubungan antara orang-orang perorangan dengan kelompok manusia. Apabila

keduanya bertemu maka, interaksi sosial dimulai saat itu, seperti saling

menegur, berjabat tangan, saling berbicara atau bahkan berkelahi. Aktivitas-

aktivitas semacam itu merupakan bentuk interaksi. Interaksi terjadi apabila

memenuhi dua syarat yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi.6 Interaksi

merupakan hal yang tidak dapat dihindari keberadaannya, mau tidak mau itu

terjadi pada siapa pun. Interaksi menyangkut berbagai aspek kerukunan umat

manusia seperti suku bangsa, adat istiadat. Salah satu fungsi agama ialah

memupuk tali persaudaraan umat manusia yang bercerai berai. Kerukunan

sebagai fakta hanya terdapat pada umat pemeluk agama yang sama, sebaliknya

perbenturan yang banyak terjadi antar golongan pemeluk agama yang lain

tidak sedikit menodai lembaran-lembaran sejarah. Keadaan ini tentu saja

menjadi penyebab utama adanya saling tuduh dalam kehidupan bermasyarakat

yang disebabkan adanya perbedaan iman, di samping itu, faktor suku, ras,

perbedaan budaya juga turut memainkan peran yang tidak kecil, dalam hal ini.

Dari itu, interaksi masyarakat merupakan suatu tesis yang selalu menarik

untuk diteliti dan dikaji terutama pada masyarakat yang kompleks dan bersifat

multikulturalisme. Sudah menjadi ciri khas umum bahwa pada masyarakat

Page 19: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

5

majemuk dan multi agama akan selalu ditemukan adanya gesekan-gesekan

sosial antar pemeluk agama yang berujung konflik. Apalagi pada masyarakat

multi agama itu didominasi oleh satu agama, sehingga konflik adalah suatu hal

yang tidak dapat dihindari namun dapat diminimalisir dengan cara

memperbaiki bangunan interaksi sosial dalam suatu masyarakat.

Pasal 29 UUD 1945 yang menyatakan bahwa negara berdasar atas

Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat

menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Ketentuan pasal 29 UUD 1945

yang menyatakan negara berdasar atas ke-Tuhanan Yang Maha Esa,

mengandung makna bahwa negara berkewajiban membuat peraturan

perundang-undangan atau melakukan kebijakan-kebijakan bagi pelaksanaan

wujud rasa keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di samping itu, negara

berkewajiban membuat peraturan perundang-undangan yang melarang siapa

pun melakukan pelecehan terhadap ajaran agama. Kebebasan beragama

merupakan HAM dan HAM termasuk kepentingan manusia yang paling

penting di dalam masyarakat. Kebebasan beragama itu harus diikuti dengan

rasa tanggung jawab oleh pemeluknya untuk mentaati aturan-aturan yang telah

ditetapkan dalam agamanya masing-masing termasuk juga tidak menambah

atau mengurangi kaidah-kaidah keyakinan yang ada dalam agama yang

dianutnya. Mengatur agar kebebasan seseorang dalam beragama tidak

mengganggu kebebasan beragama orang lain bukan soal gampang. Di titik ini

rambu-rambu hukum harus diperjelas seterang mungkin. Hukum mesti

Page 20: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

6

menjadi penengah antara kebebasan satu individu/ kelompok dengan

individu/kelompok lain.

Pasal 28 J UUD 1945 (1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi

manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara. (2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib

tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan Undang Undang dengan

maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak

kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan

pertimbangan moral, nilai-nilai 13 agama, keamanan, dan ketertiban umum

dalam suatu masyarakat demokratis. 5. Pasal 22 UU No. 39 Tahun 1999

tentang Hak Asasi Manusia (1) Setiap orang bebas memeluk agamanya

masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya.

(2) Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya masing-

masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka dapat

disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pola interaksi sosial antar ummat beragama di Desa

Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten

Luwu Timur?

2. Apakah faktor pendukung dan penghambat interaksi antara ummat

beragama di Desa Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan Tomoni

Timur, Kabupaten Luwu Timur ?

Page 21: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

7

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan:

1. Untuk mengetahui pola interaksi antar agama di Desa Manunggal, Dusun

Rantetiku, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat interaksi antara

agama di Desa Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan Tomoni Timur,

Kabupaten Luwu Timur ?

D. Manfaat Penelitian

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat meperkaya khasanah

penelitian untuk menambah ilmu pengetahuan, mengenai bagaimanakah pola

interaksi antar agama atau bagaimanakah masyarakat dapat berinteraksi dengan

baik di tengah perbedaan yang ada.

Sosial sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dalam

bidang ilmu komunikasi, khususnya mengenai perbedaan antar agama (Studi

Kasus Pada Masyarakat Desa Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan

Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur). Sebagai bahan referensi bagi peneliti

selanjutnya yang ingin mengkaji masalah yang sama di masa yang akan datang.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional penelitian ini meliputi kelompok sosial dan interaksi

Sosial :

1. Kelompok sosial

Di dalam kelompok sosial terdapat kesadaran bersama untuk saling

berkomunikasi atau berinteraksi di dalam suatu masyarakat. Meskipun

Page 22: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

8

memiliki latar belakang yang berbeda seperti perbedaan agama untuk

mewujudkan penerapan nilai-nilai sosial yang ada dan dibutuhkan dalam

suatu struktur sosial pada masyarakat. Secara sosiologi kelompok sosial

setiap kumpulan manusia yang memiliki pola interaksi yang terorganisir

dan terjadi secara berulang-ulang, kelompok sosial terjadi secara alami

karena manusia sadar akan hakikatnya yang tidak dapat hidup tanpa

bantuan orang lain dan akan terus membentuk interaksi sehingga suatu

kelompok terbentuk.

Contoh kelompok sosial yang terjadi di Desa Manunggal, Dusun

Rantetiku, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur adalah di

mana masyarakat Bergama Hindu atau suku Bali yang dulunya terlibat

masalah dengan agama Katholik atau suku Toraja yang mengakibatkan

rengangnya hubungan kedua suku tersebut namun karena adanya

kepentingan bersama mereka pun kemudian melupakan beberapa

permasalahan yang ada dan mulai bekerja sama dalam hal menanam padi

mulai dari pembelian pupuk masyarakat beragama Katholik ke masyarakat

beragama Hindu begitupun sebaliknya. Kelompok sosial ini terjadi karena

adanya kepentingan bersama oleh kedua belah pihak.

2. Interaksi sosial

Penulis melihat bahwa interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari

hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial

yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Di dalam kehidupan

sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu

Page 23: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

9

dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun

kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran. interaksi

sosial merupakan kunci rotasi semua kehidupan sosial. Dengan tidak

adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak

mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan

antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok

sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan

bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena

tanpa adanya interaksi sosial.

Dalam hal ini masyarakat di Desa Manunggal, Dusun Rantetiku,

Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur melakukan interaksi

dengan sangat baik. Meskipun sempat terjadi perpecahan namun tidak

menjadikan masyarakat menjadi enggan untuk berinteraksi, seperti yang

saya lihat bahwa masyarakat melakukan interaksi dengan baik. Sebagai

contoh masyarakat melakukan gotong royong dengan baik meskipun itu

masyarakat dengan minoritas atau mayoritas namun mereka melakukan

gotong royong dengan baik seperti saat membersihkan lapangan

kecamatan setelah melakukan kegiatan masyarakat tidak lagi memandang

ras ataupun agama namun mereka melakukan agar bagaimana lapangan itu

dapat terlihat bersih.

Page 24: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Konsep

Memelihara dan Mengembangkan Toleransi antar Umat Beragama, dalam

hal ini beberapa konflik yang terjadi karena kurangnya toleransi yang

mengakibatkan perpecahan di Desa Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan

Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur adalah perpecahan yang terjadi antara

agama Hindu dengan suku Bali dan agama Katholik dengan suku Toraja yang

menjadi konflik terbesar pada saat itu dikarenakan mengakibatkan

meninggalnya salah satu masyarakat yang beragama Katholik yang dimana

pelakunya adalah masyarakat beragama Hindu dengan melakukan

pengeroyokan setelah meminum minuman keras. Tinjauan ini memuat analisis

teoritis berbagai teori dan hasil penelitian yang saling berhubungan dengan

masalah yang diteliti. Tinjauan pustaka yang dilakukan mengantarkan penulis

ke kerangka dalam rangka pemecahan masalah pada kerangka pemikiran ini,

penulis memberikan pola hubungan atau kerangka konsep yang akan

digunakan untuk menjelaskan masalah yang teliti.

Menurut Ralph Linton (Suharto,1991 : 27) masyarakat adalah sekelompok

manusia yang telah hidup lama dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka

dapat mengatur dan mengorganisasikan serta menganggap diri mereka sebagai

suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.

Soerjono Soekanto (Basrowi, 2005 : 40) menyatakan bahwa sebagai suatu

pergaulan hidup atau suatu bentuk kehidupan bersama manusia, maka

masyarakat itu mempunyai cirri-ciri pokok, yaitu sebagai berikut :

Page 25: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

11

a. Manusia yang hidup bersama

Manusia atau individu yang secara besama-sama tinggal di suatu

tempat dan saling berhubungan biasanya hubungan atau interaksi ini di

lakukan secara teratur atau terstruktur dengan adanya kelompok social ini,

setiap individu dapat saling berinteraksi dan membantu satu sama lain.

b. Bercampur untuk waktu yang lama

Berhubungan dengan jangka waktu yang cukup lama yang

menghasilkan suatu hubungan yang erat akan menimbulkan suatu komunikasi

yang baik serta berinteraksi dengan

c. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan

Dengan adanya hubungan yang cukup lama maka individu atau

kelompok akan menyadari bahwa mereka merupakan suatu kesatuan yang di

mana saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya, karena sejatinya

masyarakat tidak dapat hidup tanpa bantuan dari orang lain.

d. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama.

Masyarakat merupakan sekelompok manusia yang terjalin erat

karena sistem tertentu, tradisi tertentu, konvensi dan hokum tertentu yang

sama, serta mengarah pada kehidupan kolektif. Sistem dalam masyarakat

saling berhubungan antara satu dengan manusia lainnya yang membentuk

suatu kesatuan.

Cirri-ciri masyarakat diatas selaras dengan definisi masyarakat yang

telah dikemukakan sebelumnya, bahwa masyarakat adalah sekelompok

manusia yang memiliki adat istiadat, tradisi, sikap dan perasaan yang sama.

Page 26: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

12

Masyarakat itu memiliki pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil

sehingga hubungan cepat tercipta dan semakin erat.

Proses interaksi sosial asosiatif meliputi kerjasama akomodasi, asimilasi

dan akulturasi.

a. Kerja sama (Cooperation)

Kerja sama yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu usaha bersama

antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau

beberapa tujuan bersama.

Kerja sama memiliki fungsi yang sangat penting sebagaimana yang

digambarkan oleh Charles H Cooley dalam bukunya “Sociological Theory

and Social Research” (Soenkanto 2009 :66) yakni

“Kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai

kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan

mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk

memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut, kesadaran akan adanya

kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang

sama dan adanya organisasi yang merupakan fakta-fakta yang penting dalam

kerjasama yang berguna”.

Dalam teori sosiologi melihat ada beberapa bentuk kerjasama yang ada

di masyarakat yakni sebagai berikut :

Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong menolong di

Desa Manunggal hal seperti gotong royong sering terjadi dimana masyarakat

melakukan bersih-bersih di sepanjang jalan agar menjadi lebih bersih dan

tertata secara rapi kemudian ada bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian

mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau

lebih dalam hal ini ketika ada seseorang yang hendak melaksanakan sebuah

Page 27: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

13

acara maka masyarakat beramai-ramai membantu kemudian di berikan

imbalan seperti bahan-bahan pokok makanan. Korporasi (Cooptation), yakni

suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam penerimaan unsure-unsur

baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi

sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam

stabilitas organisasi yang bersangkutan. Koalisi (Coalition) yakni kombinasi

antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Join

venture yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu

b. Akomodasi (Accommodation)

Kata akomodasi digunakan dalam dua arti, yaitu untuk menunjuk

pada suatu keadaan dan suatu proses. Sebagai suatu keadaan akomodasi

mengacu pada terjadinya suatu keseimbangan (equilibrium) dalam interaksi

antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya

dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam

masyarakat. Sedangkan sebagai suatu proses akomodasi merupakan suatu

tindakan aktif yang dilakukan untuk menerima kepentingan yang berbeda

dalam rangka meredakan suatu pertentangan yang terjadi.

Adapun tujuan dari pelaksanaan akomodasi yaitu :

1. Untuk meredakan pertentangan kepentingan yang menjamin agar tidak

terjadi kehancuran dari salah satu atau masing-masing pihak

2. Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu

3. Untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok-kelompok

sosial yang hidupnya terpisah sebagai akibat faktor-faktor sosial psikologis

Page 28: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

14

dan kebudayaan, seperti yang dijumpai pada masyarakat yang mengenal

sistem kasta.

4. Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah

Kimbal Young dan Richard W Mack (Soekanto,2009 70-71)

Melihat akomodasi sebagai suatu proses yang mempunyai beberapa bentuk yaitu :

1. Coercion yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh

karena adanya paksaan.

2. Compromise, yaitu suatu bentuk akomodasi ketika pihak-pihak yang

terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian

terhadap perselisihan yang ada.

3. Arbilration, yaitu suatu cara untuk mencapai Compromise apabila pihak-

pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya pertentangan

diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau

oleh suatu badan yang berkedudukan lebih tinggi dari pihak-pihak yang

bertentangan.

4. Mediation hampir menyerupai arbitration pada mediation diundanglah

pihak ketiga yang netral dalam soal perselisihan yang bertugas

mengusahakan suatu penyelesaian secara damai.

5. Conciliation, adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-

keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu

persetujuan bersama yang lebih bersifat lunak dari pada coertion dan

membuka kesempatan bagi pihak-pihak yang bersangkutan untuk

mengadakan asimilasi.

6. Toleratrion, yang disebut juga sebagai tolerant participation yang

merupakan suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal

bentuknya.

7. Stalemare yaitu suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan

mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada suatu titik tertentu

dalam melakukan pertentangan.

8. Adjudication yaitu penyelesaian perkara atau sengketa pengadilan

c.Asimilasi (Assimilation)

Asimilasi Merupakan proses sosial dalam taraf lanjut yang ditandai

dengan adanya usaha-usaha mengurai perbedaan-perbedaan yang terdapat antara

orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-

usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental

dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama

Page 29: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

15

Secara singkat, proses asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-

sikap yang sama walau kadang kala bersifat emosional, dengan tujuan untuk

mencapai kesatuan, atau paling sedikit mencapai integrasi dalam organisasi,

pikiran dan tindakan proses asimilasi timbul jika ada.

1. Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya

Kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaannya saling bertemu dan

melakukan kontak sosial intensif sehingga terjadi pembauran budaya tetapi tidak

menghilangkan budaya aslinya

2. Orang perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung

dan intense untuk waktu yang lama

Adanya hubungan social yang terjadi secara terus menerus dengan jangka

waktu yang cukup lama menimbulkan interaksi social untuk dapat hidup dengan

berbagai kebudayaan yang berbeda di lingkungan masyarakat.

3. Kebudyaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-

masing berubah dan saling menyesuaikan diri

Adaptasi kebudayaan mengharuskan seseorang untuk beradapsi atau

berbaur dalam lingkungan yang berbeda dengan kebudayaannya sehingga

terbentuknya hubungan sosial yang baik.

Menurut Koentjaraningrat (1996:160) asimilasi adalah suatu proses social

yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan

yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari

unsure-unsur kebudayaan serta golongan-golongan ittu masing-masing berubah

menjadi unsure-unsur kebudayaan campuran.

Page 30: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

16

d. Proses Disosiatif (Processes of Dissociation)

Proses disosiatif sering disebut sebagai opposisional processes sama

halnya dengan kerjasama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun

bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat

bersangkutan faktor yang sangat menentukan sebenarnya adalah sistem nilai

masyarakat tersebut

Untuk kepentingan analisis ilmu pengetahuan, oposisi atau proses-proses

yang disosiatif Soekanto (2009) membedakannya dalam 3 bentuk yakni sebagai

berikut :

1. Persaingan (Competition) persaingan atau competition dapat diartikan sebagai

suatu proses sosial, dimana individu maupun kelompok-kelompok manusia yang

saling bersaing mencara keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada

masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun

kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian public atau dengan

mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau

kekerasan (Soekanto, 2009 : 83)

2. Kontravensi(Contravention)

Kontravensi merupakan bentuk proses yang berada antara persaingan dan

pertentangan atau pertikaian kontravensi. Adapun bentuk-bentuk kontrovensi

yakni perbuatan penolakan, perlawanan, dan lain-lain serta menyangkal

pernyataan orang lain dimuka umum, melakukan penghasutan, berkhianat, dan

mengejutkan lawan.

3.Pertentangan (Conflict) pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses dimana

individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dan menentang pihak

lawan dengan ancaman atau kekerasan yang disebabkan oleh perbedaan-

perbedaan individu-individu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan dan

perubahan sosial pertentangan-pertentangan yang menyangkut suatru tujuan nilai

dan kepentingan bersifat positif, sepanjang tidak berlawanan dengan pola-pola

hubungan sosial didalam struktur sosial tertentu

B. Kajian Teori

Penelitian ini, penulis menggunakan teori

1. Tindakan sosial yang dikemukakan oleh Max Webber sebagai pijakan analisis

mengenai interaksi sosial masyarakat. Teori Tindakan sosial, manusia adalah

makhluk sosial apakah kita suka atau tidak, hampir semua yang kita lakukan

Page 31: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

17

berkaitan dengan orang lain. Sedikit sekali yang kita lakukan benar-benar

sendiri. Jadi, kajian tindakan sosial bagaimana kita dapat berinteraksi satu

sama lain dan apa yang terjadi ketika kita berinteraksi.

Tindakan sosial menurut Max Weber adalah suatu tindakan individu

sepanjang tindakan itu mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan

diarahkan kepada tindakan orang lain. Suatu tindakan individu yang diarahkan

kepada benda mati tidak masuk dalam kategori tindakan sosial. Suatu tindakan

akan dikatakan sebagai tindakan sosial ketika tindakan tersebut benar-benar

diarahkan kepada orang lain. Weber membedakan tindakan sosial ke dalam

empat tipe yaitu:

1. Tindakan rasionalitas instrumental (berorientasi tujuan) Tindakan ini

merupakan suatu tindakan sosial yang dilakukan seseorang didasarkan atas

pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan

itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan untuk mencapainya. Tindakan

ini dilakukan untuk mencapai tujuan dengan pertimbangan rasional.

2. Tindakan rasional nilai (berorientasi nilai/berdasarkan nilai) Tindakan

rasional nilai memiliki sifat bahwa alat-alat yang ada hanya merupakan

pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara tujuantujuannya

sudah ada di dalam hubungannya dengan nilai-nilai individu yang bersifat

absolut. Tindakan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan nilai etika,

adat maupun nilai lainnya.

3. Tindakan afektif / Tindakan yang dipengaruhi emosi Tipe tindakan sosial

ini lebih didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual.

Tindakan afektif sifatnya spontan, kurang rasional, dan merupakan

ekspresi emosional dari individu.

4. Tindakan tradisional / Tindakan karena kebiasaan Dalam tindakan ini,

seseorang memperlihatkan perilaku tertentu karena kebiasaan yang

diperoleh dari diri sendiri maupun orang lain, tanpa refleksi yang sadar

atau perencanaan yang matang.

2. Interaksionisme Simbolik Inti pandangan pendekatan ini adalah individu. Para

ahli di belakang perspektif ini mengatakan bahwa individu merupakan hal

yang paling penting dalam konsep sosiologi. Mereka melihat bahwa individu

Page 32: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

18

adalah obyek yang bisa secara langsung ditelaah dan dianalisis melalui

interaksinya dengan individu yang lain.Perspektif ini dikenal dengan nama

sosiolog George Herbert Mead (1863–1931), Charles Horton Cooley (1846–

1929), yang memusatkan perhatiannya pada interaksi antara individu dan

kelompok.

Mereka menemukan bahwa individu-individu tersebut berinteraksi dengan

menggunakan simbol-simbol, yang di dalamnya berisi tanda-tanda, isyarat dan

kata-kata. Interaksionisme simbolik di dalamnya terdapat simbol signifikan yang

mampu menghasilkan suatu interaksi untuk terjadi awal komunikasi. Simbol

signifikan adalah jenis gestur yang hanya dapat dilakukan oleh manusia. Gestur

baru menjadi simbol-simbol signifikan manakala dia membangkitkan di dalam

diri individu pelaku gestur dan di respon oleh sasaran gesture (George Ritzer dan

Douglas J. Goodman, 2010: 383).

Komunikasi terdapat di dalam proses interaksi, dimana interaksi tersebut

dapat berupa simbol-simbol yang di dalamnya berisi tanda-tanda, isyarat dan kata-

kata. Maksud dari simbol-simbol tersebut pada penelitian ini sengaja digunakan

untuk menarik perhatian agar para calon anggota baru Kerabat Kotak Jogja mau

dan tertarik untuk bergabung.

Simbol-simbol signifikan inilah yang membuat kita dapat benar-benar memiliki

komunikasi. Dengan adanya gestur maka dimungkinkannya terbentuknya

pemikiran, proses mental, dan lain-lain yang membuat manusia satu dengan

manusia lainnya memiliki komunikasi.

3. Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang

menyangkut hubungan antara orang perorangan dengan kelompok manusia.

Interaksi sosial juga dapat dikatakan sebagai sebuah bentuk hubungan yang

dibangun antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun

Page 33: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

19

kelompok dengan kelompok dalam kehidupan bermasyarakat. Di mana interaksi

juga merupakan sebuah proses sosial yang secara sengaja dibentuk untuk

memenuhi kebutuhan hidup (Elli Setiadi, 2011: 92) Interaksi sosial terjadi karena

adanya sebuah tindakan sosial yang dilakukan oleh pelakunya dan kemudian di

dalamnya terjadi kontak sosial, yaitu penyampaian pesan dari komunikator kepada

komunikan.

Soekanto (2002) mengemukakan bahwa interaksi sosial merupakan

hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang meliputi hubungan antara orang

perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara perorangan

dengan kelompok manusia

Soekanto (2002) mengemukakan aspek interaksi sosial yaitu :

a.Aspek kontak sosial, merupakan peristiwa terjadinya hubungan sosial antara

individu satu dengan lain. Kontak yang terjadi tidak hanya fisik tapi juga secara

simbolik seperti senyum, jabat tangan. Kontak sosial dapat positif atau negatif.

Kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan sedangkan kontak

sosialpositif mengarah pada kerja sama.

b.Aspek komunikasi. Komunikasi adalah menyampaikan informasi, ide, konsepsi,

pengetahuan dan perbuatan kepada sesamanya secara timbal balik sebagai

penyampai atau komunikator maupun penerima atau komunikan. Tujuan utama

komunikasi adalah menciptakan pengertian bersama dengan maksud untuk

mempengaruhi pikiran atau tingkah laku seseorang menuju ke arah positif.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek

interaksi sosial yang digunakan sebagai skala interaksi sosial yaitu kontak sosial

dan komunikasi, dengan alasan kedua aspek sudah mencakup unsur-unsur dalam

interaksi sosial serta dianggap dapat mewakili teori-teori yang lain.

4. Teori konflik adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosial tidak

terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan,

tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi

yang berbeda dengan kondisi semula. Teori ini didasarkan pada pemilikan

Page 34: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

20

sarana-sarana produksi sebagai unsur pokok pemisahan kelas dalam

masyarakat. Teori konflik muncul sebagai reaksi dari munculnya teori

struktural fungsional. Pemikiran yang paling berpengaruh atau menjadi dasar

dari teori konflik ini adalah pemikiran Karl Marx. Pada tahun 1950-an dan

1960-an, teori konflik mulai merebak. Teori konflik menyediakan alternatif

terhadap teori struktural fungsional.

Konflik merupakan bagian dari dinamika sosial yang lumrah di setiap

interkasi sosial dalam tatanan pergaulan keseharian masyarakat. Konflik dapat

berperan sebagai pemicu proses menuju penciptaan keseimbangan sosial. Bahkan

apabila konflik dapat dikelola dengan baik dapat juga dipakai sebagai perekat

dalam kehidupan masyarakat. Konflik dalam masyarakat dapat membawa keadaan

yang baik karena mendorong perubahan masyarakat, tetapi juga keadaan yang

buruk apabila berkelanjutan tanpa mencari solusi yang dianggap bermanfaat bagi

semua pihak. Karena itu harus dicari penyebab konflik tetapi juga bagaimana cara

mengatasinya (Garna, 1996: 66).

Karl Marx memandang teori konflik sebagai bentuk pertentangan kelas.

Dari sudut pandang itu, Marx memperkenalkan konsep struktur kelas di

masyarakat. Teori Marx melihat masyarakat sebagai arena ketimpangan

(inequality) yang dapat memicu konflik dan perubahan sosial. Marx menilai

konflik di masyarakat berkaitan dengan adanya kelompok yang berkuasa dan

dikuasai. Di teori Marx, konflik kelas dipicu oleh pertentangan kepentingan

ekonomi. Selain itu, setidaknya ada 4 konsep dasar dalam teori ini: Struktur

kelas di masyarakat; Kepentingan ekonomi yang saling bertentangan di antara

kelas yang berbeda; Adanya pengaruh besar dilihat dari kelas ekonomi

terhadap gaya hidup seseorang; Adanya pengaruh dari konflik kelas terhadap

perubahan struktur sosial.

Page 35: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

21

C. Kerangka Pikir

Toleransi antar umat beragama merupakan hal yang penting untuk

dimiliki setiap orang di saat ini. Apabila setiap orang mempunyai sikap

toleransi yang tinggi maka ini akan meminimalisir terjadinya konflik antar

umat beragama. Dan kehidupan antar umat beragama pun akan hidup dengan

tentram dan damai. Maka dari itu, sangatlah penting untuk menerapkan sikap

toleransi sejak dini sehingga ketika kita beranjak dewasa akan terbiasa dengan

sikap toleransi dengan umat beragama lainnya.

Toleransi dalam beragama memiliki pengertian yaitu tindakan saling

menghargai antar umat beragama. Tidak peduli apapun agama yang dianut,

antar masyarakat harus saling menghargai satu sama lain.

Gambar Kerangka Pikir

Perbedaan Agama Mayarakat Sekitar

Interaksi Sosial

Pola Interaksi Sosial

a. Kerjasama

b. Kerukunan

Faktor Penghambat Interaksi Sosial

Perliaku Menyimpang

Faktor Pendukung Interaksi Sosial

a. Identifikasi

b. Asimilasi

Page 36: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

22

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan

individu atau kelompok dengan kelompok. Meskipun seseorang dikatakan

berbeda dari orang lain seperti perbedaan agama maupun budaya namun tetap

memerlukan yang namanya interaksi agar bisa menjalin hubungan sosial

dengan baik, karena meskipun memiliki perbedaan namun interaksi tetaplah

harus tetap dilaksanakan agar kita dapat hidup dengan baik dilingkungan yang

memiliki perbedaan agama ataupun budaya tersebut.

Kemudian interaksi sosial antar ummat Bergama memiliki faktor

penghambat dan faktor pendukung.

Interaksi sosial antar ummat beragama yang akan di kaji oleh peneliti

bagaimana oaring-orang yang hidup berdampingan di dalam satu lingkungan

dapat menjalin hubungan sosial meskipun ada beberapa perbedaan yang

menonjol antara yang satu dengan yang lainnya. meskipun adanya konflik

mereka dapat menyelesaikannya dengan baik agar tetap dapat hidup dengan

hubungan sosial yang baik. Namun ada faktor pendukung dan faktor

penghambat di tengah menjalin interaksi sosial tersebut.

1. Faktor pendukung yaitu dengan melakukan interaksi sosial masyarakat

dapat menjalin komunikasi yang baik meskipun terdapat beberapa

perbedaan seperti perbedaan tingkah laku dan bahasa namun karena adanya

interaksi sosial masyarakat dapat saling membantu dalam menjalin

hubungan yang harmonis.

2. Hubungan keakraban dalam masyarakat Indonesia dapat meredam

pertentangan antar agama yang berbeda.

Page 37: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

23

3. Faktor penghambat yaitu keanekaragaman suku, bahasa, adat-istiadat dan

agama dalam kehidupan masyarakat merupakan suatu kenyataan yang

harus diterima sebagai kekayaan suku bangsa. Namun di samping itu dalam

keanekaragaman atau pluralitas tersebut juga mengandung kerawanan-

kerawanan yang dapat memunculkan konflik kepentingan atas kelompok

yang berbeda-beda tersebut.

Di dalam agama masih terdapat sekelompok orang yang berpandangan

sempit eksklusif dan menganggap orang lain sebagai ancaman. Masih adanya

kesenjangan sosial diantara kelompok-kelompok agama atau golongan dan

masyarakat. Dalam masyarakat yang demikian sangat muda timbul salah

paham yang dapat mengakibatkan keresahan sosial yang dipicu isu agama dan

yang sangat membahayakan adanya akumulasi kebencian tersembunyi dalam

masyarakat karena kesenjangan sosial dan ekonomi yang tidak kunjung ada

jalan keluar.

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh (Siti Rizqy Utami,2018) yang berjudul “

Implementasi Nilai-Nilai Toleransi Antar Umat Beragama Pada Lembaga

Pendidikan Non Muslim”.penelitian ini menggunakan metode penelitian

kualitatif. Menyimpulkan bahwa bagaimana toleransi antar agama di dalam

lingkungan sekolah dapat berjalan dengan baik atau dapat di jalankan dengan baik

oleh seluruh penghuni sekolah SMP Pangudi Luhur Salatiga. Di mana guru dan

siswa sama-sama membangun sikap toleransi itu saling mengingatkan antara satu

dengan yang lain di mana agama Katholik mengingatkan agama islam untuk solat

Page 38: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

24

begitupun sebaliknya perayaan natal agama Katholik turut di bantu persiapannya

oleh agama islam.

Persamaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian di atas adalah sama-

sama membahas masalah yang berkaitan dengan toleransi antar umat beragama.

Adapun permasalahan yang peneliti angkat disini adalah mengenai toleransi yang

ada di lingkungan sekolah yang berciri khas Katholik. Sementara perbedaan dari

penelitian ini dengan penelitian yang saya lakukan adalah penelitian ini

memfokuskan pada sikap toleransi yang ada dilingkungan sekolah sementara

penelitian yang saya lakukan memfokuskan pada sikap toleransi perbedaan agama

yang ada di sebuah desa.

Penelitian yang dilakukan oleh (Akbar Hashemi,2017) yang berjudul “

Interaksi Antar Umat Beragama “penelitian ini menggunakan metode penelitian

kualitatif. Menyimpulkan bahwa salah satu dari dua kecamatan yang ada di kota

Sabang, dengan komposisi masyarakat yang heterogen, dimana masyakatnya

hidup dalam sebuah perbedaan, dan jauh dari ketegangan-ketegangan justru

masyarakatnya hidup dalam keadaan rukun dan harmonis. Kondisi seperti ini

terwujud karena proses interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat mengarah

pada proses-proses yang asosiatif.

Seperti dijumpai adanya kerjasama (kooprasi) yang ditandai adanya

gotong royong dan tolong-menolong antar sesama masyarakat tanpa memandang

status agama dan suku seperti yang terjadi antara warga muslim dan Kristen.

Bentuk akomodasi yang ditandai dengan adanya keseimbangan dalam

masyarakat, seperti pola hubungan masyarakat yang membaur dan sikap

Page 39: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

25

masyarakatnya yang toleran terhadap perbedaan agama dan suku. Selanjutnya

adanya usaha-usaha untuk mencapai kestabilan, seperti peran pemerintah

Gampong dalam mewujudkan kestabilan hubungan masyarakat beda agama.

Selanjutnya asimilasi berupa usaha- usaha menumbuh-kembangkan kesatuan

tindak dan sikap seperti sikap muslim dan Kristen yang toleran, saling

menghormati dalam perbedaan dan sikap tolong menolong. Faktor-faktor

pendorng terjadinya interaksi sosial antar warga muslim dan Kristen di

Kecamatan Sukakarya yaitu: faktor kekeluargaan dan rasa bertetangga, sikap

menghormati antar pemeluk agama dan tradisi gotong royong. Meskipun secara

umum proses interaksi sosial masyarakat Sukakarya mengarah pada proses

asosiatif, namun tidak dapat dipungkiri bahwa potensi-potensi yang mengarah

pada interaksi yang disosiatif bisa saja terjadi namun hanya pada unit-unit terkecil

saja yang tidak begitu terlihat dan bisa hilang dengan sendirinya karena ditutupi

oleh kondisi masyarakat yang toleran dan rukun yang telah mengakar sejak lama.

Lebih lanjut juga dijumpai adanya eksistensi pemerintah baik ditingkat Gampong

maupun kota dalam menjaga kehidupan masyarakat yang rukun dan harmonis

dalam perbedaan agama, dengan selalu menciptakan ruang dimana masyarakat

antar agama dapat saling membaur dan berinteraksi seperti Jumat bersih dan

kegiatan lainnya.

Persamaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian di atas

adalah sama-sama membahas masalah yang berkaitan dengan toleransi antar umat

beragama sedangkan perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian yang saya

lakukan adalah toleransi yang di fokuskan di sini hanya ada pada dua agama yaitu

Page 40: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

26

islam dan Kristen sementara penelitianj yang saya lakukan memfokuskan pada 4

(empat) agama yakni Islam, Katholik, Protestan, dan Hindu di mana keempat

agama ini akan saling bertorensi antara yang satu dengan yang lainnya.

Page 41: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pendekatan

penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan

memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang

dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian

kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-

pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari

partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema khusus ke

tema-tema umum, dan menafsirkan makna data. Alasan memilih metode

penelitian kualitatif adalah untuk menggambarkan dan mendeskripsikan

secara mendalam mengenai bagaimana interaksi antar umat beragama di Desa

Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu

Timur.

Menurut Straussdn Corbin (2007:5) penelitian kualitatif merupakan jenis

penelitian yang digunakan untuk meneliti kehidupan sosial masyarakat secara

luas mulai dari sejarah ,tingkah laku , fungsionalisasi organisasi ,gerakan

sosial dan huibungan kekerabatan.Menurut Bogdan dan Taylor (1992:21)

penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif

dari objek yang di teliti baik melalui dokumen atau individu itu sendiri.

Alasan memilih jenis penelitian ini yaitu untuk menggambarkan dan

mendeskripsikan secara mendalam terkait dengan hubungan masyarakat

Page 42: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

28

manunggal dalam kehidupan antar agamadi Desa Manunggal, Kecamatan

Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur.

Pendekatan yang di gunakan peneliti adalah pendekatan tindakan sosial

Tindakan sosial menurut Max Weber adalah suatu tindakan individu

sepanjang tindakan itu mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan

diarahkan kepada tindakan orang lain. Suatu tindakan individu yang diarahkan

kepada benda mati tidak masuk dalam kategori tindakan sosial. Suatu tindakan

akan dikatakan sebagai tindakan sosial ketika tindakan tersebut benar-benar

diarahkan kepada orang lain.

Weber membedakan tindakan sosial ke dalam empat tipe yaitu:

1. Tindakan rasionalitas instrumental (berorientasi tujuan) Tindakan ini

merupakan suatu tindakan sosial yang dilakukan seseorang didasarkan atas

pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan

itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan untuk mencapainya. Tindakan

ini dilakukan untuk mencapai tujuan dengan pertimbangan rasional.

2. Tindakan rasional nilai (berorientasi nilai/berdasarkan nilai) Tindakan

rasional nilai memiliki sifat bahwa alat-alat yang ada hanya merupakan

pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara tujuan-tujuannya

sudah ada di dalam hubungannya dengan nilai-nilai individu yang bersifat

absolut. Tindakan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan nilai etika,

adat maupun nilai lainnya.

Page 43: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

29

3. Tindakan afektif / Tindakan yang dipengaruhi emosi Tipe tindakan sosial

ini lebih didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual.

Tindakan afektif sifatnya spontan, kurang rasional, dan merupakan

ekspresi emosional dari individu.

4. Tindakan tradisional / Tindakan karena kebiasaan Dalam tindakan ini,

seseorang memperlihatkan perilaku tertentu karena kebiasaan yang

diperoleh dari diri sendiri maupun orang lain, tanpa refleksi yang sadar

atau perencanaan yang matang.

Grand teori atau ada 3 teori besar dalam sosiologi yang membantu

peneleti dalam melaksanakan penelitiannya.

1. Teori Fungsionalisme (Struktural Fungsional), Emile Durkheim

Dalam teori ini, Durkheim melakukan pengkajian terkait konsep tatanan

sosial dan melihat bagaimana masyarakat dapat hidup secara harmonis

melalui konsep tersebut. Dimana teori ini melakukan pengkajian pada

level makro, yaitu dengan menilai bagaimana aspek masyarakat dapat

berfungsi.

Teori Fungsionalisme menjelaskan pemikiran durkheim yang

dijelaskan melalui pendekatan sistem. Pendekatan ini mengibaratkan

masyarakat sebagai organisme hidup, seperti manusia, hewan, dan

tumbuh-tumbuhan, yang dianalisis dengan sebuah struktur yang saling

berfungsi. Dalam teori ini dijelaskan, organisme hidup menyatu dalam

suatu tatanan sistem yang masing-masing organ memiliki fungsi sendiri

dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Page 44: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

30

2. Teori Konflik dan Alienasi, Karl Marx

Karl Marx melalui Teori Konflik-nya menjelaskan tentang bagaimana

peran konflik dalam memicu terjadinya suatu perubahan

3. Teori Interaksionisme Simbolik Max Weber

Teori interaksionisme simbolik menjelaskan bahwa individu bertindak

sesuai dengan interpretasi mereka terhadap makna yang ada pada dunia.

Teori ini juga menjelaskan bahwa setiap orang memberikan makna pada

simbol yang kemudian mereka interpretasikan secara subjektif pada

simbol-simbol tersebut.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Manunggal, Dusun Rantetiku,

Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur. Adapun alasan

memilih lokasi tersebut :

Rancangan kriteria pemilihan lokasi penelitian

a. Lokasi penelitian

Penelitian ini terkait dengan hubungan masyarakat Manunggal

dalam kehidupan antar agama di Desa Manunggal, Dusun Rantetiku,

Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur.

b. Peristiwa/ Persoalan isi

Perbedaan antar ummat beragama sering kita temui dibeberapa

daerah terutama dilokasi penelitian saya yang akan mengkaji mengenai

bagaimana hubungan antara agama yang berbeda dalam lingkungan

Page 45: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

31

yang sama serta bagaimana mereka menjalani interaksi di tengah

perbedaan yang ada baik itu perbedaan bahasa maupun tingkah laku.

c. Waktu penelitian : Penelitian ini diawali dengan mengajukan judul

penelitian , Setelah judul di terima peneliti lalu melakukan survey awal

terhadap kehidupan sosial di Desa Manunggal, Dusun Rantetiku,

Kecamatan TomoniTimur,Kabupaten Luwu Timur. Setelah itu peneliti

melakukan bimbingan kedosen secara langsung maupun secara online,

penelitian ini dilakukan selama 3 bulan dimulai dari penjelasan materi,

pengusulan judul, penyusunan proposal, konsultasi pembimbing,

sampai seminar akhir proposal penelitian.

C. Informan Penelitian

Informan adalah subjek penelitian yang memiliki informasi tentang

permasalahan atau fenomena yang diangkat peneliti. Pada penelitian ini dipilih

dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Purposive

sampling juga disebut judgmental sampling, yaitu pengambilan sampel

berdasarkan penilaian mengenai siapa-siapa saja yang pantas untuk dijadikan

sampel. Informan penelitian ada tiga yaitu, kunci, utama dan pendukung.

1. Informan Kunci

Adalah orang yang memiliki informasi secara menyeluruh tentang masalah

yang diangkat peneliti. Dalam penelitian ini informan kunci adalah kepala Desa

Manunggal, Dusun rantetiku, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur.

Page 46: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

32

2. Informan Utama

Adalah orang yang mengetahui secara teknis dan detail. Dalam penelitian

ini informan utama adalah Masyarakat yang beragama Hindu, Islam, Katholik,

Protestan.

3. Informan Pendukung

Adalah orang yang dapat memberikan informasi tambahan sebagai

pelengkap. Informan pendukung dalam penelitian ini adalah masyarakat atau

orang-orang sekitar yang menyaksikan fenomena.

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian yang akan di telaah dari penelitian ini adalah bagan bagan

dari rumusan masalah yang akan di telaah dan di teliti yakni :

1. Fokus permasalahan dari Rumusan masalah yang pertama yaitu

Bagaimanakah pola interaksi antara agama Islam, Katholik, Protestan, dan

Hindu di Desa Munggal dalam membangun hubungan harmonis, Bagan

dari Fokus rumusan masalah ini yaitu untuk mencari tau dan meneliti

bagaimana masyarakat dalam membangun hubungan yang baik dengan

agama yang berbeda dari mereka serta melakukan pendekatan sosial untuk

terjadinya suatu hubungan sosial yang terjadi didalam masyarakat. Serta

bagaimana masyarakat melakukan interaksi saat peristiwa pembuhan

antara agama yang satu dengan agama yang lain dalam hal ini agama

Hindu dan Katholik

2. Fokus Permasalahan dari Rumusan Masalah yang kedua yakni Apakah

faktor pendukung dan penghambat antara agama Islam, Katholik,

Page 47: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

33

Protestan ,dan Hindu di Desa Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan

Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur. Bagaimana masyarakat dapat

berbaur antara satu dengan yang lainnya di dalam lingkungan yang

berbeda, terdapat dua faktor yang ada di dalam lingkungan masyarakat

yang pertama adalah faktor pendukung terjadinya interaksi sosial antar

masyarakat yakni apa yang mempengaruhi masyarakat dapat tetap

menjalin interaksi yang baik tanpa menghilangkan status sosial masing-

masing. Manusia atau masyarakat sangat mengetahui bahwa kita hidup

sebagai makhluk sosial yang akan terus hidup dengan bantuan dari orang

lain kemudian fakor penghambat terjadinya interaksi sosial antar

masyarakat yakni di mana suatu agama ingin lebih unggul dari agama

yang lain, misalnya bersikap arogan serta menjelek-jelekkan agama lain

yang memicu terjadinya konflik.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk keperluan

dalam penelitian guna membantu peneliti dalam mengambil dan

mengumpulkan data sehingga data yang diberikan memiliki kualitas yang

baik. Adapun instrument yang digunakan adalah:

1. Pedoman adalah panduan, petunjuk atau acuan. Sedangkan wawancara

adalah percakapan yang berupa tanya jawab yang dilakukan oleh

narasumber dan pewawancara yang terdiri dari dua orang bahkan lebih

dalam waktu yang telah ditentukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

pedoman wawancara yakni panduan dalam melakukan kegiatan

Page 48: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

34

wawancara yang terstruktur dan telah ditetapkan oleh pewawancara

dalam mengumpulkan data-data penelitian baik itu tugas akhir, skripsi,

dan lainnya.

2. Alat perekam atau recording: alat ini digunakan untuk memudahkan

peneliti dalam mengulas hasil wawancara dengan mendengarkan hasil

rekaman dari informan peneliti dan juga sebagai alat untuk membantu

menjelaskan hasil dari lembar observasi.

3. Buku tulis dan pulpen sebagai alat untuk mencatat hal-hal yang

disampaikan oleh informan.

4. Kamera atau alat pengambil gambar sejenis yang bertujuan untuk

pembuktian data secara visual, dengan adanya kamera tersebut

F. Jenis dan Sumber Data

Data yang diperlukan dalam penelitian bersumber dari data primer

maupun data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari responden

melalui hasil wawancara atau pengamatan, sedangkan data sekunder diperoleh

secara tidak langsung melalui pihak kedua dengan menggunakan studi

dokumentasi atau literatur.

1. Data Primer

Sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber

aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu maupun hasil

observasi dari suatu obyek. Dengan kata lain, peneliti membutuhkan

pengumpulan data dengan cara menjawab pertanyaan riset (metode survei).

Page 49: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

35

Kelebihan dari data primer adalah data lebih mencerminkan kebenaran

berdasarkan dengan apa yang dilihat dan didengar langsung oleh peneliti.

2. Data Sekunder

Sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara

tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik

yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum. Dengan

kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara berkunjung ke

perpustakaan, pusat arsip atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan

penelitiannya.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara sebagai

berikut:

1. Wawancara

Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara

tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara

dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang

dinamakan interview guide (panduan wawancara). Walaupun wawancara

adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka,

wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian.

Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur yaitu

pertanyaan yang telah direncanakan sebelumnya.

Page 50: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

36

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah proses pengumpulan data-data seperti

dokumen biasanya berbentuk surat-surat, catatan harian, gambar atau foto

dan sebagainya. Dokumentasi pelengkap dari wawancara dan observasi,

karena dokumentasi digunakan pada saat melakukan observasi dan

wawancara terhadap informan penelitian yang berlangsung di lapangan

dengan pengambilan gambar dan video informan yang diteliti.

H. Teknik Analisis Data

Data yang di peroleh akan di analisis secara kualitatif yang mana di

paparkan secara deskriptif. Dengan menggambarkan masalah secara jelas dan

mendalam. Karakteristiknya penelitian kualitatif menurut Lexi Moleong (2007)

adalah deskripsi yaitu data yang di kumpulkan berupa kata-kata gambaran

bukan berupa angka-angka. Sugiono (2014:338) data yang di peroleh di

lapangan kemudian di olah secara kualitatif dengan melalui tiga tahap redupsi

data, yaitu:

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal- hal yang penting, di cari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah di reduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data, dan mencarinya bila di perlukan.

Page 51: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

37

2. Penyajian Data

Setelah data di reduksi maka langkah selanjutnya adalah penyajian data.

Melalui penyajian data maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola

hubungan, sehingga akan semakin mudah di pahami. Dalam penelitian kualitatif,

penyajian data biasa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan

antara kategori, flowcharts atau sejenisnya.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan ini di lakukan secara konduksi, kesimpulan yang di

ambil kemudian di verifikasi dengan jalan meninjau ulang catatan lapangan dan

mendiskusikan nya guna mendapatkan kesepakatan inter subjektif, hingga dapat

diperoleh kesimpulan yang kokoh.

I. Teknik Keabsahan Data

Analisis data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut, berulang, dan

terus menerus Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan menjadi

gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang

saling susul menyusul Analisis Miles dan Huberman Model Penelitian Kualitatif

Versi Bog dan dan Biklen Bogdan dan Biklen membedakan waktu analisis

menjadi dua, yaitu:

Analisis sewaktu masih di kancah (analysis in the field) Analisis sesudah

selesai di lapangan Langkah-langkah Analisis di Kancah:

1) Adakan penelitian yang mendalam

2) Buat keputusan sesuai dengan tipe penelitian yang ingin dicapai

3) Kembangkan pertanyaan analisis

Page 52: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

38

4) Rencanakan pengumpulan data yang akan ditemukan melalui pengamatan

5) Tulis beberapa komentar pengamat tentang ide-ide umum

6) Tulis memo untuk diri sendiri tentang apa yang sedang Anda teliti

7) Uji coba tema terhadap subjek

8) Memulai meluncurkan literatur sementara Anda sewaktu masih di lapangan

9) Bermain dengan methapor, analogi-analogi, dan konsep-konsep

J. Etika Penelitian

Etika Penelitian adalah Standar tata perilaku peneliti selama melakukan

penelitian dan menyusun desain penelitian , mengumpulkan data lapangan (

melakukan wawancara, Observasi dan pengumpulan data dokumen )

menyusun laporan penelitian hingga mempublikasikan hasil penelitian.

Adapun Etika penelitian yang di terapkan dalam penelitian ini yaitu

1. Peneliti Meminta Izin terlebih dahulu kepada pemerintah Desa terkait apa

yang akan dilakukan selama proses penelitian

2. Meminta Izin terlebih dahulu kepada calon informan untuk melakukan

wawancara dan menjelaskan tujuan penelitian ini dilakukan

3. Meminta izin kepada informan ketika akan melakukan wawancara sambil

observasi dan mengumpulkan dokumentasi melalui camera atau HP

4. Menjaga Kerahasiaan informan jika informan merasa sensitive

5. Menghargai Setiap yang dilakukan Informan selama proses penelitian

Page 53: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

39

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Deskripsi Umum Objek Penelitian

1. Letak Geografis Desa Maunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan Tomoni

Timur, Kabupaten Luwu Timur

Desa Manunggal terletak 7 Km dari Ibu Kota Kecamatan, atau 40 Km dari

Ibu Kota Kabupaten Luwu Timur dengan luas wilayah 6,5 Km, yang merupakan

daerah dataran ( Lahan Persawahan ) dan sedikit perbukitan . lahan persawahan

merupakan daerah terluas dan menjadi penghasil terbesar dari sektor pertanian (

Tanaman Padi) Desa Manunggal memiliki batas-batas sebagai berikut.

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Margomulyo Kecamatan Tomoni Timur

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Karambua Kecamatan Tomoni Timur

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa alam Buana Kecamatan Tomoni Timur.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bangun Karya/ Margomulyo Kecamatan

Tomoni Timur.

2. Sejarah Berdirinya Desa Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan

Tomoni Timur, Kabupaten Luwu timur

Desa Manunggal merupakan salah satu desa dari 8 Desa yang ada di

Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi

Selatan. Hasil pemekaran dari Desa bayondo Kecamatan Tomoni pada

tahun 1989 yang memiliki 4 Dusun yaitu :

Page 54: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

40

1. Dusun Rantetiku

2. Dusun Sidomulyo

3. Dusun Alam Buana

4. Dusun Korombua

Secara umum desa Manunggal adalah Daerah Dataran Rendah

sedikit Perbukitan dan Rawa-rawa. Sektor pertanian tanaman pangan

(Lahan Persawahan) merupakan lahan terkuas di Desa Manunggal.

Desa Manunggal di huni oleh berbagai Suku (Etnis) yang antara

lain: Suku Jawa, Suku Toraja, Suku Bugis, Suku Bali, Suku Pamona, Suku

Lombok dan Suku Makassar. Adapun Suku yang dominan adalah Suku

Jawa dan Suku Toraja. Agama yang dianut oleh penduduk Desa

Manunggal adalah : Islam, Kristen, Protestan dan Hindu.

Berikut adalah sejarah terbentuknya Desa Manunggal :1989-993 :

desa Manunggal berdiri sebagai Desa persiapan hasil dari pemekaran Desa

Bayondo, Kecamatan Tomoni dengan Pejabat sementara Bapak Sukardi,

menjabat sebagai Kepala Desa selama 3 bulan. Desa persiapan Manunggal

memiliki 4 dusun yaitu : Dusun Rantetiku, Sidomulyo, Korombua dan

Alam Buana. Pada tahun1989 pejabat sementara bapak Sukardi

mengundurkan diri dan digantikan oleh Bapak Muh.Naim BA sebagai

pejabat sementara hingga tahun 19931993-1999 : Pada tahun 1993 Desa

Persiapan Manunggal menjadi Defenitif, dan menyelenggarakan pemilihan

Page 55: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

41

kepala desa (PILKADES) yang diikuti oleh 2 calon yaitu: 1. Bapak Warso,

2. Bapak Sunarso.

Pada pemilihan kepala desa Bapak Warso terpilih sebagai kepala

Desa Manunggal. Selanjutnya pada tahun yang sama dilakukan pemekaran

dusun hingga pada pertengahan tahun 1999 Bapak Warso mengakhiri

masa jabatannya sebagai Kepala Desa.

1999-2001 : Dengan telah berakhirnya masa jabatan Bapak Warso sebagai

Kepala Desa maka untuk itu selanjutnya Kepala Desa Manunggal di Jabat

oleh Pegawai dari Kecamatan yaitu Bapak Drs.Irawan Ali dan berakhir

pada pertengahan tahun 2001

2001-2007 : Desa Manunggal melaksanakan Pemilihan Kepala Desa untuk

yangf ke-2 kalinya yang diikuti oleh 2 calon yaitu : 1. Bapak Zet Sae dan

2. Bapak Subagio. Dalam pilkades ini Bapak Subagio terpilih menjadi

Kepala Desa yang masa jabatannya berakhir pada tahun 2007

2008-2009 : Pelaksanaan tugas Kades Sugiarti selama 4 bulan.

2009-2010 : Pemerintah desa Mnunggal melaksanakan pemilihan kepala

dusun untuk 3 dusun yaitu : Dusun Rantetiku, Dusun Sidomulyo, dan

Dusun Korombua.

2009-2014 : Desa Manunggal melaksanakan pemilihan Kepala Desa untuk

yang ke-3 kalinya yang diikuti oleh 4 calon yaitu : Bapak Marsudi, Bapak

Sugiono, Bapak Anton, dan Bapak Philipus. Dalam Pilkades ini yang

terpilih adalah Bapak Subagio yang masa jabatannya berakhir pada tahun

2014.

Page 56: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

42

2014-2015 : Dengan telah berakhirnya masa jabatan Bapak Subagio

sebagai Kelapa Desa maka pejabat sementara untuk Desa Manunggal

dijabat oleh kasi pemerintah Kecamatan Tomoni Timur Bapak I

NyomanMandia,S.Pd hingga akhir 2015Sekarang : Desa Manunggal

melaksanakan Pemilihan kepala Desa untuk yang ke-4 kalinya diikuti oleh

4 calon yaitu : Bapak Bambang Sutrisno, Bapak Marsidi, Bapak Masudi,

dan Bapak Joni. Dalam Pilkades ini Bapak Bambang Sutrisno terpilih

menjadi Kepala Desa yang masa jabatannya akan berakhir pada tahun

2021.

3. Adat Istiadat

Adapun Adat Istiadat yang ada dimasyarakat dan masih dilestarikan

adalah Budaya yang sesuai dengan suku ( Etnis ) yang ada yaitu :

Untuk Suku Jawa : Wayang Kulit, Kuda Lumping yang biasanya dimainkan

ketika acara2 besar seperti pesta pernikahan, syukuran dll.

Untuk Suku Toraja : Rambu Solo‟ yang biasanya di gunakan pada acara

kematian untuk menghantarkan mayat pada peristirahatan terakhirnya.

4. Kepercayaan Berdasarkan Keyakinan

Di Desa Manunggal memiliki beberapa Keyakinan yang dianut oleh

masyarakat yaitu : Agama Islam, Agama Kristen, Agama Protestan, dan

Agama Hindu.

Page 57: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

43

5. Sarana Keagamaan

Di Desa Manunggal memiliki beberapa kepercayaan atau keyakinan

yang di anut oleh masyarakat oleh karena itu saran keagamaan juga harus di

tingkatkan berikut ini ada beberapa sarana keyakinan di antaranya :

Masjid, Gereja, Mushollah, dan Pura.

Page 58: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

44

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pola interaksi sosial antar agama

Bentuk jalinan interaksi yang terjadi antara individu dan individu,

individu dan kelompok serta kelompok dengan kelompok bersifat dinamis

dan mempunyai pola tertentu. Apabila interaksi sosial tersebut diulang

menurut pola yang sama dan bertahan untuk jangka waktu yang lama,

akan terwujud hubungan sosial yang relatif mapan.

Pola interaksi sosial memiliki cirri-ciri sebagai berikut :

a. berdasarkan kedudukan sosial dan perannya, sesuai dengan hasil

wawancara dengan salah satu narasumber yakni ZA selaku camat Tomoni

timur yang melakukan interaksi sosial dengan baik kepada seluruh

masyarakatnya meskipun memiliki latar belakang yang berbeda.

Sebaliknya masyarakat pun harus menaati peraturan yang ada guna

membantu terjalinnya interaksi sosial yang baik agar tidak terjadi konflik

seperti yang terjadi pada tahun 2012.

b. Merupakan suatu kegiatan yang terus berlanjut dan berakhir pada

suatu titik yang merupakan hasil dari kegiatan tadi. Hasil wawancara yang

dilakukan oleh masyarakat mengatakan bahwa untuk menjalin interaksi

masyarakat biasanya melakukan kegiatan gotong royong untuk

membersihkan desa serta membersihkan lapangan kecamatan jika akan

Page 59: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

45

dilaksanakan suatu kegiatan seperti pelaksanaan upacara Kemerdekaan

Republik Indonesia atau untuk melakukan kegiatan lain yang di mana

melibatkan semua masyarakat.

c. Mengandung dinamika. Artinya dalam proses interaksi sosial

terdapat berbagai keadaan nilai sosial yang diproses, baik yang mengarah

kesempurnaan maupun kehancuran. Contohnya, penerapan nilai-nilai

agama dalam kehidupan masyarakat dapat menciptakan keteraturan sosial

menurut TM selaku pendeta agama Kristen mengatakan sejauh ini

masyarakat hidup berdampingan dengan baik karena saling menghargai

antara agama satu dengan agama yang lainnya seperti jika ada perayaan

hari raya natal masyarakat yang beragama Kristen atau Katolik dapat

melakukan ibadah dengan aman karena tidak adanya gangguan dari

agama lain begitu pun sebaliknya agama Islam jika melakukan ibadah

solat Idul Fitri di lapangan berjalan dengan baik karena masyarakat yang

lainnya mengetahui pentingnya toleransi di tengah keberagamaan yang

ada.

d. Tidak mengenal waktu, tempat dan keadaan tertentu. Berarti

interaksi sosial dapat terjadi kapan dan di manapun. Seperti masyarakat

yang melakukan komunikasi kapan pun dan dimana pun namun tetap

menjalin komunikasi yang baik agar tidak terjadi konflik.

Sesuai dengan teori tindakan sosial manusia adalah makhluk sosial

apakah kita suka atau tidak hampir semua yang kita lakukan berkaitan

dengan orang lain. Karena masyarakat di Desa Manunggal adalah

Page 60: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

46

masyarakat yang majemuk artinya memiliki keberagaman maka mereka

harus menjalin komunikasi dengan baik agar dapat hidup berdampingan

dan menghindari yang namanya konflik.

a. Interaksi sosial antar agama

Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu

dengan individu maupun individu dengan kelompok atas adanya rasa

kebutuhan. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak pernah terlepas dari

interaksi sosial dan tidak akan pernah bisa hidup tanpa ada peran dari

individu yang lainnya. Adanya hal ini maka muncul kerjasama yang terjalin

agar dapat memenuhi kebutuhan manusia. Dalam kehidupan beragama tidak

lepas dengan adanya interaksi sosial, selebih masyarakat yang mempunyai

latar beragama yang heterogen, dengan adanya kontak sosial antar

masyarakat serta nilai-nilai beragama tentunya bisa membangun toleransi

antar umat beragama.

Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu antar orang

perorangan, antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia dan

sebaliknya, antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia

lainnya. Kontak sosial bisa bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif

adalah kontak sosial yang mengarah pada kerjasama. Kontak sosial negatif

mengarah pada pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan

kontak sosial. Kontak sosial juga dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak

primer terjadi bila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan

berhadapan muka. Sedangkan kontak sekunder memerlukan perantara.

Page 61: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

47

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi (pesan, ide, dan

gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain untuk saling memengaruhi satu

sama lain. Proses komunikasi dapat terjadi dengan dua cara, yaitu komunikasi

verbal (bentuk komunikasi secara lisan dan tulisan) dan komunikasi

nonverbal (bentuk komunikasi memakai simbol-simbol)

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa terciptanya kerukunan, karena

masing-masing dari setiap pemeluk agama saling terbuka dan menerima

keberadaan dari agama lain. Adanya keanekaragaman beragama yang ada di

Desa Manunggal, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur, tidak

membuat hubungan interaksi antara warga menjadi renggang dan kaku, justru

hal tersebut membuat keindahan tersendiri yang dapat dilihat didalam pola

interaksi bermasyarakat warga Desa Manunggal, Dusun Rantetiku,

Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur.

Dalam melakukan kegiatan yang bersifat sosial, masyarakat Dusun Desa

Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu

Timur tidak memandang adanya kelompok mayoritas ataupun minoritas.

Mereka selalu menanamkan rasa persaudaraan yang sangat kuat dan

menjunjung tinggi sikap gotong-royong di dalam masyarakatnya. Dalam

kaitannya dengan membangun toleransi umat beragama, masyarakat Dusun

Desa Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten

Luwu Timur secara umum mempunyai pola kerukunan yang sangat dinamik.

Hal ini terlihat dari pola hubungan sosial keagamaan dan pola hubungan

sosial kemasyarakatan, yang mana hal-hal tersebut akan menjelaskan

Page 62: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

48

bagaimana pola kerukunan umat beragama yang terjadi di Dusun Desa

Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu

Timur. Selain itu, terdapat pula faktor-faktor yang mempengaruhi toleransi

yang terjadi di Desa Manungga, Dusun Rantetiku, Kecamatan Tomoni Timur,

Kabupaten Luwu Timur yaitu: ikatan kekeluargaan, saling menghormati dan

menghargai antar umat beragama dan gotong royong.

Sesuai dengan yang dikatakan oleh informan BS bahwa meskipun kita

hidup dilingkungan dengan berbagai macam kebudayaan yang berbeda kita

dapat berbaur dengan masyarakat, menjalin komunikasi dengan baik serta

menjalin toleransi dengan baik agar tidak terjadi konflik.

Meskipun pada tahun 2012 silam telah terjadi konflik yang

mengarah kepada konflik antar agama yang membuat masyarakat menjadi

sangat terganggu di karenakan konflik yang berlangsung lama. Namun pada

saat sekarang ini masyarakat lebih menjadi toleransinya dan lebih menjaga

komunikasi atau interaksi yang baik agar konflik yang dulu pernah ada tidak

terjadi lagi dan masyarakat dapat hidup berdampingan satu sama lain.

Dalam hal ini teori tindakan sosial di ambil peneliti karena tindakan sosial

adalah tindakan yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh orang lain.

Artinya jika kita melakukan sesuatu maka akan mempengaruhi orang lain

karena hakikat dari interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara

individu yang satu dengan individu yang lainnya. Jika kita mampu menjalin

komunikasi atau interaksi dengan baik maka konflik tidak akan terjadi.

Page 63: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

49

Dan menurut masyarakat di Desa Manunggal, Dusun rantetiku, Kecamatan

Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur mengenai konflik yang terjadi di

tahun 2021 telah di selesaikan dengan baik-baik karena pihak yang berseteru

telah dipertemukan dan menyelesaikan konflik dengan baik dan masyarakat

telah menjalani kehidupan dengan baik meskipun di tengah keberagaman

namun jika kita mampu menjadi toleransi dengan baik maka konflik dapat

kita cegah dan masalah yang terjadi dapat diatasi dengan baik.

Menurut informan ZA selaku camat Tomoni-Timur konflik social yang

terjadi di tahun 2012 terjadi karena adanya factor balas dendam hingga terjadi

konflik yang merugikan semua pihak bukan hanya pihak yang berselisih

namun pihak yang tidak tahu mengenai permasalahan pun dirugikan. Karena

konflik berlangsung lama dan menghambat segala aktifitas yang terjadi

b. Pandangan Umat Muslim, Kristen Protestan, Kristen Katolik dan Hindu

Terhadap Hubungan Antar Umat Beragama

1) Pandangan Umat Muslim Terhadap Hubungan Antar Agama Menurut

pandangan umat Muslim di Desa Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan

Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur, kondisi hubungan antar agama

berlangsung baik.

Hal ini ditandai dengan tidak adanya konflik sebagai pemicu pemecah

belahnya hubungan antar agama yang telah berlangsung sejak lama.

Masyarakat kini lebih mengutamakan hidup rukun ketimbang harus

bermusuhan. Karena mereka menganggap agama bukan suatu hal yang

penting untuk dijadikan pemicu munculnya permasalahan di tengah mereka.

Page 64: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

50

Misalnya pada saat berobat ketika sakit, umat muslim tidak merasa

“aneh” jika berobat kepada dokter yang non-muslim, bahkan masyarakat lebih

banyak yang menganggap “cocok” dan serasi dengan metode pengobatan

dokter tersebut. Menurut LM selaku masyarakat yang beragama Islam ia

cenderung berobat ke dokter non muslim di banding berobat ke rumah sakit

yang jaraknya lumayan jauh dan pengobatannya juga hampir sama dengan

pengobatan yang ada di rumah sakit. Contoh lainnya misalnya seperti

bergotong royong dilingkungan masyarakat Bali, yang juga termasuk ke

dalam pekarangan rumah ibadah (Vihara dan Gereja) umat Hindu dan

Kristiani, masyarakat muslim tidak membedakan rumah ibadah nonmuslim

ini. Begitu juga ketika perayaan hari raya umat muslim, mereka tidak segan

mengundang umat non-muslim untuk bersilaturahmi dan mencoba untuk

mencicipi masakan yang mereka sediakan di saat itu.

Bahkan ketika di pasar pun umat muslim dan non-muslim ini terjalin

begitu akrab. Umat non-muslim tidak merasa sungkan harus saling sapa dan

mengucapkan salam pada umat muslim dan berbelanja pada mereka. Begitu

juga umat muslim, sangat menghargai keberadaan umat non-muslim ini.

Mereka tidak merasa risih ketika berbelanja ke toko umat Hindu dan kristiani.

Hidup berdampingan dengan berbeda-beda agama adalah suatu hal yang

sangat jarang terjadi hidup rukun. Mengingat pula pada daerah lainnya yang

begitu banyak konflik.

Namun di masyarakat ini telah menjadi suatu hal yang luar biasa.

Karena mereka bisa hidup berdampingan selama puluhan tahun tanpa adanya

gesekan-gesekan yang menyebabkan konflik yang berarti diantara mereka.

Page 65: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

51

Agama bagi mereka adalah hal yang biasa. Bukan agama yang membuat

mereka berbeda. Namun dengan kerukunan mereka bersaudara hingga terjalin

hubungan antar agama tersebut. Umat muslim meyakini Firman Allah dalam

Surah Al-Kafirun ayat 6. Yang atinya : “untukmu agamamu, dan untukku

agamaku”. Dengan dalil ini umat muslim meyakini bahwa tiap-tiap manusia

itu memang dilahirkan berbeda-beda, agar dapat saling mengenal.

Sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus

meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani

yang sempurna kesuciannya.

2) Pandangan Umat Kristiani (Katolik-Protestan) Terhadap Hubungan Antar

Agama Dengan hidup berada di tengah masyarakat mayoritas, umat kristiani

merasa sangat aman ketika beribadah menghadap Tuhan mereka. Karena

mereka menganggap tidak pernah menemukan suasana serukun dan sedamai

seperti yang mereka rasakan . Menurut TM selaku pendeta meskipun berada di

lingkunganh dengan mayoritas agama Islam tidak membuat ummatnya merasa

tidak nyaman dalam melakukan ibadah karena masyarakat telah menjalin

komunikasi dengan baik maka proses ibadah yang di lakukan di dalam Gereja

pun berjalan dengan baik karena toleransi yang dilakukan masyarakat sangat

baik.

Selama hidup berpuluh tahun di tengah masyarakat, umat Kristiani

merasa masih terlalu singkat karena kedamaian yang mereka dapatkan begitu

luar biasa. Masyarakat sangat menerima keberadaan mereka. Dan disanalah

letak kerukunan awal yang didapati. Umat kristiani menganggap hubungan

antar agama yang terjadi di tengah masyarakat Desa Manunggal, Dusun

Page 66: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

52

Rantetiku, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur ini dapat

menjadi contoh yang baik untuk daerah lainnya yang sering terjadi konflik

antar agama.

Karena mengingat masyarakat Desa Manunggal, Dusun Rantetiku,

Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur yang tidak terlalu

mempedulikan perbedaan agama itu adalah suatu hal yang berbeda.

3) Pandangan Umat Hindu Terhadap Hubungan Antar Agama Menurut umat

Budha, hubungan antar agama dalam masyarakat Desa Manunggal, Dusun

Rantetiku, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur ini adalah

refleksi dari ajaran Hindu mereka. Yang mana untuk tidak mengganggu

agama orang lain ketika tidak ingin diganggu pula agamanya. Dan untuk tidak

menjelekkan agama orang lain agar tidak terlihat kejelekan agamanya.

Hubungan antar agama ini adalah wujud dari ajaran tersebut. Karena

memang tidak terlihat bahkan tidak pernah adanya pergesekan yang

merugikan kedua belah pihak. Hubungan ini nantinya menjadi acuan anak

cucu mereka ketika ingin tumbuh dan menua seperti mereka di tengah

masyarakat Desa Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan Tomoni Timur,

Kabupaten Luwu Timur yang kebanyakannya ramah-tamah dan santun dalam

berteman, meskipun berbeda agama. Sehingga dengan hubungan tersebut,

tercipta kerukunan dan kedamaian antar umat serta tidak saling mengganggu.

Page 67: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

53

B. Pembahasan

1. Pola Interaksi Sosial Antara Ummat Beragama di Lingkungan

Masyarakat

Manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai naluri untuk hidup

bersama sejak awal adanya, manusia diciptakan untuk hidup berdampingan antara

satu dengan yang lainnya. berbagai kepentingan bersama di dalam menjalani

kehidupan telah mendorong manusia untuk selalu berinteraksi antara satu dan

lainnya.

Interaksi sosial merupakan syarat terbentuknya masyarakat, karena melalui

interaksi tersebut akan terjalin suatu hubungan antar individu dengan individu,

kelompok dengan kelompok, serta antara individu dengan kelompok yang di

tandai dengan adanya hubungan timbal balik antara pihak yang berinteraksi.

Terjadinya hubungan sosial yang dinamis antara agama yang satu dengan

agama yang lain didukung oleh adanya perilaku yang terjalin melalui proses-

proses interaksi seperti diungkapkan oleh informan ZA. Menurutnya interaksi

sosial antar ummat beragama dapat terjalin dengan baik karena masyarakat belajar

dari konflik yang terjadi pada tahun 2012 yang merugikan semua pihak.

Sama seperti yang diungkapkan informan BS yang menjelaskan bahwa

masyarakat menjalin erat hubungan sosial dengan sikap gotong royong yang baik

dan berbaur dengan masyarakat lainnya. Berdasarkan hasil wawancara,

komunikasi mempunyai peran penting untuk mewujudkan interaksi antar ummat

beragama di lingkungan masyarakat.

Page 68: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

54

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara informan HPL (37 tahun) Ia

menjelaskan bagaimana masyarakat dapat berbaur meskipun memiliki perbedaan

mulai dari perbedaan bahasa maupun adat istiadat. Hal ini senada dengan hasil

wawancara WY (33 tahun) yang menjelaskan arti penting toleransi untuk kita

semua yang berada dalam lingkungan majemuk yang memiliki berbagai macam

kebudayaan Menurutnya, masyarakat harus lebih sadar akan pentingnya toleransi

agar kita semua terhindar dari konflik seperti yang terjadi pada tahun 2012. Demi

terciptanya lingkungan yang damai

Adanya toleransi, yaitu seseorang yang menghargai kebudayaan atau

agama orang lain dalam bentuk perilaku sehingga masyarakat lain memberikan

reaksi terhadap perilaku toleransi tersebut. Hal ini sesuai dengan wawancara salah

satu informan TM Ia melakukan interaksi sosial dengan masyarakat yang

memiliki agama atau kebudayaan yang berbeda dengannya, menurutnya toleransi

itu perlu untuk meningkatkan interaksi kita dengan orang lain agar tidak ada jarak

antara agama yang satu dengan agama yang lainnya.

Menurut Dimont, toleransi adalah sikap untuk mengakui perdamaian dan

tidak menyimpan dari norma-norma yang diakui dan berlaku. Toleransi

juga diartikan sebagai sikap menghormati dan menghargai setiap tindakan

orang lain.

Interaksi merupakan salah satu bentuk komunikasi antara satu pihak

dengan pihak lainnya, sehingga terjadi pengertian bersama maka demikian

komunikasi yang dibangun oleh masyarakat dapat mewujudkan suatu tatanan

kehidupan yang lebih dinamis.

Page 69: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

55

Setelah melewati proses komunikasi, interaksi sosial antara ummat

beragama menghasilkan bentuk kerjasama. Bentuk interaksi sosial yang

dihasilkan dari interaksi sosial antar ummat beragama adalah kerjasama.

Kerjasama dapat dijumpai pada semua kelompok manusia kebiasaan-

kebiasaan dan sikap demikian dimulai sejak kanak-kanak di dalam lingkungan

keluarga . Atas dasar itu, ketika kita dewasa kita sudah mempunyai gambaran

masing-masing tentang kerjasama itu sendiri. Bentuk kerjasama akan berkembang

apabila digerakkan oleh keinginan untuk mencapai satu tujuan dan keinginan

bersama harus ada kesadaran bahwa kerjasama tersebut akan mempunyai manfaat

bagi semua pihak.

Kerjasama juga merupakan salah satu sistem yang diterima pada keadaan

dimana masyarakat terlalu mengandalkan bantuan orang lain karena sudah tidak

memiliki kemampuan untuk berinisiatif melakukan sesuatu kerjasama sebagai

salah satu bentuk hal umum yang terjadi pada masyarakat.

Dalam hasil wawancara YP (50 tahun) menuturkan bahwa kerjasama

merupakan salah satu bentuk interaksinya dengan masyarakat contoh kecil dari

kerjasama adalah gotong royong yang dimana melibatkan semua pihak.

2. Faktor Pendorong Interaksi Sosial Antar Ummat Beragama

a. Faktor Identifikasi

Faktor identifikasi adalah faktor yang dapat mendorong interaksi sosial

antar agama yang satu dengan agama yang lainnya. Identifikasi merupakan

kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang

Page 70: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

56

untuk menjadi sama dengan pihak lain. Hal ini dapat dilihat dari keinginan dalam

diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.

Hal ini dapat dilihat dari keinginan masyarakat untuk berbaur dalam

berinteraksi dengan masyarakat sekitar dari segi pendidikan karena sering

bersama dalam lingkup sekolah. Sehingga mereka dapat berinteraksi tanpa adanya

sekat perbedaan agama hal ini, senada dengan hasil wawancara LM menyatakan

bahwa dengan adanya pendidikan masyarakat sekitar dapat berinteraksi dengan

masyarakat lainnya yang memiliki latar belakang berbeda. Hal ini yang membuat

mereka saling mengenal dan membuat mereka sadar akan toleransi .

b. Asimilasi

Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau

dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan

secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial pernikahan memiliki

manfaat besar bagi kepentingan sosial.

Seperti yang diungkapkan oleh informan PK pernikahan yang terjadi

antara keluarganya dengan orang yang beragama lain membawa dampak bagi

interaksi mereka. Melalui pernikahan inilah mereka bisa saling mengenal dan

bertambah dekat dengan orang yang memiliki keyakinan berbeda dengan dirinya.

Contoh kecil mereka dapat menjalin hubungan yang lebih akrab sehingga

memunculkan sikap toleransinya dengan baik pula.

Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut ias ditandai dengan

adanya usaha-usaha menguangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-

perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga tujuan bersama. Apabila

Page 71: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

57

orang-orang melakukan asimilasi ke dalam suatu kelompok tersebut yang

mengakibatkan bahwa mereka dianggap sebagai orang asing. Dalam proses

asimilasi, mereka mengidentifikasi dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta

tujuan-tujuan kelompok .

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Interaksi Sosial Antara Ummat

Beragama

Di tengah Desa Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan Tomoni Timur,

Kabupaten Luwu Timur kini yang mayoritas penduduknya pemeluk agama Islam,

tentunya mereka tidak menutup diri untuk menerima para pendatang baru, baik

muslim Desa Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan Tomoni Timur,

Kabupaten Luwu Timur sangat membuka diri untuk hal yang demikian. Karena

pada hakikatnya Desa Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan Tomoni Timur,

Kabupaten Luwu Timur sangat senang untuk bersaudara dan berkerabat baik,

apalagi dengan para pendatang yang berbeda latar belakangnya dengan

masyarakat setempat, seperti misalnya para non-muslim tersebut.

Pembauran masyarakat setempat dengan pendatang terjadi sangat cepat.

Mengingat Desa Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan Tomoni Timur,

Kabupaten Luwu Timur yang ramah-tamah dan sangat memuliakan tamu, banyak

para pendatang, terlebih non-muslim merasa sangat senang telah hidup berada

ditengah-tengahnya. Mereka merasa jika di saat beribadah sama-sama merasa

aman dan tenteram, maka disanalah letak kepedulian masyarakat setempat untuk

mereka, meskipun mereka kaum yang minoritas.

Page 72: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

58

Sesuai dengan pernyataan IKS selaku informan mengatakan bahwa ummat

Hindu melakukan ibadah di Pura dengan sangat baik tanpa adanya hambatan dari

orang luar yang beragama lain karena menurutnya konflik yang terjadi pada tahun

2012 telah menyadarkan masyarakat akan pentingnya toleransi atau saling

menjaga antara satu sama lain agar terciptanya hubungan yang baik antar

masyarakat.

Begitu juga sebaliknya. Ketika umat muslim beribadah, non-muslim harus

menghormati dan menghargai. Hal ini mengingat lokasi rumah peribadatan umat

Kristiani dan Budha terletak di tengah-tengah permukiman umat muslim dan

berdekatan dengan masjid dan mushalla. Dalam hal pelaksanaan hari besar

keagamaan umat non-muslim, pemerintah tidak memiliki tindakan khusus untuk

melarang penyelenggaraannya. Asalkan tidak mengganggu keamanan dan

membuat resah penduduk sekitar rumah ibadah yang menjadi pusat kegiatan

keagamaan mereka. Bahkan pemerintah beserta TNI-POLRI ikut serta membantu

mengamankan berlangsungnya ritual mereka. Dengan berjaga di luar pagar rumah

ibadah mereka untuk mengantisipasi tindak kejahatan teroris maupun non-muslim

untuk menetap dan merantau menurut HTL selaku informan yang bekerja sebagai

Satpol PP mengungkapkan bahwa Satpol PP selaku pengaman Desa akan

membantu masyarakat untuk melakukan aktifitas dengan aman dan nyaman

terutama saat melakukan ibadahnya masing-masing dan menurut penuturan BT

selaku anggota kepolisian mengatakan bahwa masyarakat dapat melakukan

pengaduan ke pos Polisi apabila mendapatkan kekerasan atau melihat tindak

Page 73: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

59

kekerasan yang terjadi di lingkungan masyarakat untuk di tangani oleh pihak yang

berwajib agar masyarakat dapat beraktifitas dengan aman.

Dari penjelasan diatas dapat terlihat beberapa faktor pendukung interaksi

sosial antar umat beragama dalam masyarakat, diantaranya adalah :

a. Faktor kearifan lokal masyarakat setempat Kearifan lokal Desa Manunggal,

Dusun Rantetiku, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur ini

adalah salah satu faktor yang terpenting dalam menjalin hubungan antar

agama yang menjadi pendukung kehidupan rukun dan terjalin interaksi yang

baik antar mereka. Mengingat Desa Manunggal, Dusun Rantetiku, Kecamatan

Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur yang sesungguhnya adalah

masyarakat pribumi yang sangat hangat dan ramah. Tidak mempedulikan

agama sebagai hal yang menonjol untuk membedakan antar mereka. Menurut

informan TM selaku pendeta mengatakan bahwa selama ini hanya satu kali

terjadi konflik besar yang sangat meresahkan masyarakat dan setelah konflik

tersebut berhasil diselesaikan dengan baik masyarakat hidup dan beraktifitas

dengan baik serta menjalintoleransi dengan sangat baik untuk menghindari

terjadinya konflik.

b. Faktor pendukung dari pemerintah Pemerintah memiliki peran yang sangat

penting dalam mendukung kehidupan antar agama . Terlihat dari berperannya

pemerintah dalam sosialisasi antar agama dalam mengantisipasi konflik pada

tahun 2012.

Menurut informan ZA dan BS selaku pemerintah Desa mengatakan bahwa

ketika terjadi konflik pemerintah desa akan sigap dalam menangani hal tersebut

Page 74: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

60

agar konflik dapat segera diselesaikan dan tidak menghambat aktifitas

masyarakat, dan pemerintah desa juga menghimbau masyarakat agar ketika terjadi

konflik maka masyarakat dapat mengadukan kepada pemerintah setempat agar

dapat ditangani oleh pihak yang berwajib dan pemerintah juga berharap

masyarakat dapat menjaga toleransi agar kita semua dapat hidup berdampingan

dengan baik.

c. Faktor intern dan ekstern yang baik Faktor intern dalam beragama adalah hal

pendukung yang penting lainnya. Karena secara logikanya jika antar mereka

saja sudah memiliki benih masalah maka akan terbawa dan berdampak pada

hal lainnya. Sehingga wajib sesama kita berdamai baik antar muslim dan

muslim dan begitu juga sebaliknya dengan non-muslim.

Menurut LM selaku informan mengatakan bahwa konflik yang terjadi anta

masyarakat terjadi karena faktor balas dendam yang mengakibatkan timbulnya

konflik yang berlarut-larut dan masyarakat yang tidak dapat menjaga toleransinya

dengan baik sehingga menyebabkan ketersinggungan antar pihak yang berselisih.

d. Hubungan antar umat yang terjalin cukup erat hubungan antar umat yang

terjalin dengan baik menjadi salah satu keberhasilan bersama antar hubungan

antar agama yang terjadi dalam masyarakat. Mengingat di tempat lain tidak

terdapat hal demikian.

Menurut penuturan PK selaku informan yang bekerja sebagai imam masjid

mengatakan bahwa ia senantiasa mengingatkan masyarakat terutama yang

beragama Islam untuk saling menghargai agama lain dan tidak menimbulkan

konflik agar masyarakat dapat hidup berdampingan meskipun dengan budaya atau

Page 75: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

61

agama yang berbeda. Selaras dengan pernyataan PK, YP juga selaku ketua rukun

agama Katholik menuturkan bahwa ia senantiasa menghimbau masyarakat agar

tetap menjaga toleransi dan komunikasi yang baik agar masyarakat dapat hidup

aman dan damai serta terhindar dari konflik seperti yang terjadi pada tahun 2012

silam.

e. Adanya rasa saling menghargai Saling menghargai antar umat menjadi hal

yang wajib ada di tiap diri masyarakat. Terlebih dalam kehidupan antar

agama. jika rasa menghargai saja kurang di diri kita, maka tak terpungkiri

konflik akan terjadi. Penuturan BS selaku kepala desa menghimbau

masyarakatnya agar menjalin silaturahmi dengan baik serta menjaga

komunikasi masyarakat agar masyarakat tetap dalam keadaan rukun meskipun

memiliki kebudayaan yang berbeda.

f. Kuatnya dorongan untuk saling menjaga satu dan lainnya Menjadi salah satu

gerakan kecil yang sangat berarti jika sesama menjaga dan mengayomi satu

dan lainnya dalam kehidupan antar agama. Sedangkan faktor penghambat

interaksi sosial antar umat beragama dalam masyarakat adalah :

1) Adanya oknum yang salah menempatkan kebencian antar umat Provokasi

adalah pemicu timbulnya konflik di tengah masyarakat. Apalagi di tengah

kehidupan antar agama. banyak hal yang menjadi pemantik konflik

menjadi kobaran api. Sehingga hal ini harus di hindari dan semoga tidak

terdapat dan terjadi di tengah masyarakat kita

2) Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya hidup rukun

Banyak masyarakat awam yang kurang memahami bahwa kehidupan

Page 76: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

62

rukun adalah hal yang mudah dilakukan, jika tidak membedakan mereka

dengan kita. Namun hal ini dalam beberapa kalangan sangat susah

disosialisasikan karena terlalu fanatik terhadap kepercayaan dan agama

mereka.

3) Kurangnya kepedulian terhadap keamanan dan kenyamanan beribadah

Keamanan dan kenyamanan adalah hal penting ketika beribadah. Namun

masih terjadi ketidakamanan dan ketidaknyamanan dalam beribadah yang

disebabkan oleh beberapa kelompok yang tidak ingin melihat kehidupan

antar agama in menjadi baik. Bahkan mengelompokkan berbeda ini ke

dalam hal yang negatif, menjadikan sebagai bahan ejekan dan lainnya.

4) Adanya tindakan diskriminasi dari beberapa pihak. Seperti halnya dengan

di atas. Sikap diskriminasi ini biasanya terjadi jika tidak dengan rela

menerima perbedaan sebagai hal yang lumrah terjadi dalam masyarakat.

Sehingga terjadi pengelompokan, menyudutkan dan menjauhkan diri dari

masyarakat dan mereka yang di anggap berbeda. Sehingga ujung-ujungnya

timbulkan perdebatan dan konflik yang tidak terhindari.

Page 77: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

63

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan di lapangan, serta informasi

dan keterangan informan. Berikut adalah beberapa kesimpulan berdasarkan hasil

analisis data yang diperoleh di lapangan sebagai berikut

1. Interaksi sosial sebagai proses pengaruh-mempengaruhi, menghasilkan

hubungan tetap yang akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial.

Terjadinya hubungan sosial yang dinamis antara agama Islam, Kristen,

Katholik, dan Hindu oleh adanya perilaku yang terjalin melalui prose-proses

interaksi yaitu komunikasi dan menghasilkan bentuk kerjasama.

2. Faktor pendorong interaksi sosial antar agama adalah faktor identifikasi dan

asimilasi

Faktor penghambat interaksi sosial antar agama adalah faktor perilaku

menyimpang

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan adapun saran

yang dijadikan pertimbangan peneliti antara lain :

1. Kepada para peneliti sosial, terutama bagi mereka yang tertarik pada interaksi

sosial, dapat dijadikan suatu bahan referensi atau acuan bagi para peneliti yang

sejenis di masa mendatang tujuan kedepan yang hendak dicapai yakni semakin

banyaknya informasi tentang interaksi sosial.

Page 78: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

64

2. Kepada para aparat pemerintah dan lembaga pengabdian masyarakat dan

terkait untuk dapat lebih memperdalam penelitian interaksi sosial antar agama

3. Sukses dan terselenggaranya hal ini sedikit banyaknya terletak pada peran

masing-masing pihak baik pemerintah, instansi terkait maupun masyarakat itu

sendiri. Akhirnya kepada para peneliti lain yang sejenis, diharapkan mampu

menyajikan pembahasan yang lebih baik lagi.

Page 79: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

65

DAFTAR PUSTAKA

A.Marzali(2014) Struktur Fungsional: Antropologi Indonesia

Akbar.H (2017) Interaksi Antar Umat Beragama. Skripsi.

Anwar. (2016). Interaksi Antar Kasta Masyarakat Transmigran di Luwu Timur :

Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.

Burhan Bungin (2007).Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT.AdhityaAndrebina

Agung.

F.Nugrahani (2014) Metode Penelitian Kualitatif. Solo : Cakra Books

GustiYuliA.(2010) Perilaku Prososial Ditinjau Dari Empati dan Kematangan

Emosional. Jurnal Psikologi Universitas Maria Kudus

I Guwan (2013) Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta :Bumu Aksara

John W. Creswell ( 2016 ). Research, Design, pendekatan metode kualitatif,

kuantitatif, dan campuran Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

KholidahE.. (2012) Menanamkan Toleransi Multi Agama Sebagai Payung Anti

Radikalisme. Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan.

M.Hisyam(2006) Agama dan Konflik Sosial. Jurnal Masyarakat dan Budaya.*

Muhammad Ibnu.A(2020). Mengenal 3 Teori Besar Sosiologi dari Durkheim,

Karl Marx, &Weber, (https://tirto.id/mengenal-3-teori-besar-sosiologi-

dari-durkheim-karl-marx-weber-f8oL, diakses 02 Februari 2021).

Nana Darna.E (2018) Memilih Metode Penelitian Yang Tepat. JunalEkonologi

Ilmu Manajemen.

Nanag.M(2012). Sosiologi Perubahan Sosial.Jakarta:Rajawali Pers.

Nazmudin (2017) Kurukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama Dalam

Membangun Keutuhan NKRI. Journal of Govermwnt and Civil society.

Permata Sari.I.(2020) Interaksi Sosial Antar Ummat Beragama. Jurnal Sosiologi

Agama (JSAI).

Siti Rizqy.U (2018) Implementasi Nilai-Nilai Toleransi Antar Umat Beragama

Pada Lembaga Pendidikan Nonmuslim. Skripsi

Sudirman.T (2012). Bentrok di Kampung Trasnmigran, Seorang Warga Tewas :

Tribunnews.com

Page 80: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

66

SuviaN.(2019) Toleransi Masyarakat Beda Agama. Skripsi

SyaifulImam(2017) Interaksi Sosial Dalam Membangun Toleransi Antar Ummat

Beragama

Yeni.K (2018). Penanaman Sikap Toleransi Antar Siswa Beda Agama Di Sekolah

Confucius Terpadu SD Mulia Bakti Purwokerto. Skripsi .

Zainul,K. (2018). Implementasi Toleransi Antar Umat Beragama Di Desa Kolam

Kanan Kecamatan Barambai Kabupaten Barito Kuala. Jurnal Pendidikan

Kewarganegaraan.

Johnson,Doyle Paul.(1986). Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Terjemahan oleh

Robert M.ZLawang,Jakarta.PT.Gramedia

Vebriarto.ST.1990. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta. Andi Offset

Sayomukti, Nurani.2010. PengantarSosiologi : Dasar Analisis, Teori, &

Pendekatan Menuju Analisis Masalah-Masalah Sosial, Perubahan Sosial,

& Kajian Strategi.Yogyakarta :Ar-Ruzz Media

Setiadi,M Elly dkk.2011. Ilmu Sosial Budaya Dasar.Jakarta :Rajawali Pers.

Page 81: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

67

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 82: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

68

DOKUMENTASI

Gambar 1. Peneliti melakukan wawancara dengan informannya yaitu Bapak

Camat Tomoni-Timur

Gambar 2. Peneliti melakukan wawancara dengan informannya yaitu Bapak

Kepala Desa Manunggal

Page 83: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

69

Gambar 3. Peneliti melakukan wawancara dengan informannya yaitu Bapak

Kepala Rukun Agama Katholik

Gambar 4. Peneliti melakukan wawancara dengan informannya yaitu Ibu Pendeta

Page 84: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

70

Gambar 5. Peneliti melakukan wawancara dengan informannya yaitu Bapak

Pemangku Agama Hindu

Gambar 6. Peneliti melakukan wawancara dengan informannya yaitu Bapak

Imam Masjid

Page 85: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

71

Gambar 7. Tampak depan Kantor Bupati Luwu Timur

Gambar 8. Tampak depan gereja Katholik

Gambar. 9 Tampak depan pura/tempat sembahyang ummat Hindu

Page 86: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

72

Gambar. 10Tampak depan gereja Kristen/Protestan

Gambar. 11Tampak depan Masjid

Gambar. 12Peneliti melakukan wawancara dengan informannya yaitu anggota

Satpol PP selaku pengamanan Desa

Page 87: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

73

Gambar 13: Peneliti melakukan wawancara dengan informannya yaitu anggota

Kepolisian

Gambar 14: Peneliti melakukan wawancara dengan informannya adalah

masyarakat

Page 88: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

74

Gambar 15: Peneliti melakukan wawancara dengan informannya adalah

masyarakat

Page 89: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

75

PEDOMAN WAWANCARA

A. Pertanyaan Untuk Pemerintah Desa

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

1. Bagaimanakah peran pemerintah desa dalam menjaga kerukunan masyarakat

antar agama?

2. Apakah ada aturan-aturan yang harus ditaati masyarakat dalam lingkungan

sosial?

3. Bagaimanakah cara untuk mengatasi konflik yang terjadi antar agama?

4. Apakah faktor penghambat dan pendukung interaksi antar agama?

5. Menurut anda apakah toleransi antar agama di Desa Manunggal telah terjalin

dengan baik?

6. Bagaimanakah sistem pelaporan jika terjadi konflik antar masyarakat

beragama?

7. Sebagai kepala pemerintah Desa bagaimana cara anda untuk memberi

pemahaman kepada masyarakat untuk saling menjalin toleransi dengan baik?

8. Bagaimana interaksi sosial itu terjalin dengan baik di lingkungan masyarakat?

Page 90: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

76

B. Pertanyaan Untuk Tokoh Agama

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

1. Bagaimana ummat Kristen/Pantekosta, Katholi9k, Hindu dan Islam menyikapi

adanya perbedaan antar agama?

2. Sebagai pemuka agama bagaimana cara anda untuk memberi –pemahaman

kepada masyarakat untuk tetap menjaga toleransi?

3. Sebagai tokoh keagamaan bagaimana cara anda mengatasi konflik antar agama?

4. Apakah ada kesulitan yang di hadapi jika hendak melaksanakan hari raya

besar?

C. Pertanyaan Untuk Masyarakat Desa Manunggal

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

1. Bagaimana tanggapan anda mengenai perbedaan antar agama yang ada di desa

ini?

2. Bagaimanakah cara anda untuk menjalin interaksi atau komunikasi yang baik di

lingkungan masyarakat?

3. Apakah ada konflik yang terjadi antaer agama di lingkungan masyarakat?

Page 91: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

77

4. Kegiatan apakah yang dil;akukan secara bersama-sama untuk mempererat

toleransi antar agama?

5. Jika terjadi konlik, bagaimana cara anda mengatasi konflik tersebut?

6. Apakah ada hal-hal yang dilakukan oleh masing-masing agama yang

menghambat terjadinya komunikasi/interaksi sosial?

7. Apa yang harus anda lakukan jika terjadi konflik antar agama?

8. Siapakah yang berperan penting dalam menjaga toleransi antar agama?

9. Menurut ada kekurangan dan kelebihan berada dalam lingkungan dengan

berbagai keberagaman yang ada ?

D. Pertanyaan untuk aparat kepolisian selaku pengamanan desa

1. Bagaimana tanggapan anda mengenai konflik yangb terjadi di tahun 2021

silam?

2. Apakah ada konflik yang terjadi setelah tkonflik di tahun 2012?

3. Bagaimana cara anda mengatasi konflik antar agama?

4. Menurut anda bagaimana cara agar masyarakat senantiasa menjaga toleransi

dengan baik?

5. Mengapa perlu menjaga toleransi dengan baik?

Page 92: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

78

TRANSKRIP WAWANCARA

Hasil Wawancara 1

Nama Informan : BS

Pekerjaan : Kepala Desa

Waktu Wawancara : Jumat, 4 Mei,2021

MATERI WAWANCARA

Peneliti Mohon maaf bapak atas nama siapa?

Informan BS

Peneliti Umur berapa pak?

Informan 46 tahun

Peneliti Pekerjaan?

Informan Kepala desa maunggal

Peneliti Sudah berapa lama bapak menjabat sebagai kepala

desa?

Informan Tahun 2015-2021

Peneliti Bagaimana peran pemerintah desa dalam menjaga

toleransi antar agama di lingkungan masyarakat?

Informan Kami selaku pemerintah desa tentunya ingin melihat

masyarakat hidup berdampingan tanpa adanya

konflik apalagi yang menyangkut masalah agama,

kami sangat menekankan pada masyarakat bahwa

kita berada di lingkungan yang memiliki

Page 93: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

79

keberagaman baik dari segi agama maupun adat

istiadat, maka dari itu kita harus berperilaku baik

secara bahasa maupun tingkah laku untuk

menghindari yang nama konflik.

Peneliti Apakah ada aturan-aturan yang harus ditaati

masyarakat dalam lingkungan sosial?

Informan Terkait dengan aturan yang menjaga interaksi itu

biasanya dalam desa manunggal ada kearifan lokal

dari masing-masing ummat beragamakarena di desa

ini ada beberapa etnis bisa kita liat kearifan lokal

dari masyaraka, komunikasi itu bisa terjalin dengan

baik dengan adanya tokoh-tokoh agama yang telah

memberikan pemahaman kepada masing-masing

ummatnya untuk saling menjalin toleransi dengan

baik.

Peneliti Bagaimana cara untuk mengatasi konflik antar

agama?

Informan Yang sudah kita lakukan menyakapi konflik dengan

cara menajlinsilaturahmi baik dengan keluarga yang

berbeda agama dan mempererat tali silaturahmi

dengan tidak melakukan hal-hal yang bersifat

sensitive dalam artian tidak menjelek-jelekkan

agama yang satu dengan agama yang lain

Peneliti Bagaimana interaksi sosial itu terjalin dengan baik

di lingkungan masyarakat?

Informan Secara umum adalah saling menghormati antara

yang satu dengan yang lain agar tidak terjadi

Page 94: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

80

benturan-benturan yang mengatasnamakaagama

Peneliti Apakah faktor penghambat dan pendukung interaksi

antar agama ?

Informan Faktor penghambat salah satunya adalah adat

istiadat yang berbeda kemudian hubungan yang

belum terlalu dekat yang akan menjadi faktor

penghambat, faktor pendukungnya sebagaian besar

warga di desa manunggal telah menjadi hubungan

dengan baik sejak dulu dan telah menjalin

komunikasi dengan baik dikarenakan kita hidup

berdampingan maka kita akan saling membutuhkan

antara yang satu dengan yang lainnya.

Peneliti Bagaimanakah sistem pelaporan jika terjadi konflik

di dalam masyarakat?

Informan Jika skala konflik sudah meluas atau terlalu berlarut-

larut maka akan kita serahkan langsung kepada

pihak yang berwajib untuk di tindak lanjuti,

kemudian jika masalah atau konflik yang terjadi

masih bisa di selesaikan secara kekeluargaan maka

akan di selesaikan di kantor desa ini sendiri.

Page 95: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

81

Hasil Wawancara 2

Nama Informan : ZA

Pekerjaan : Camat Tomoni Timur

Waktu Wawancara : Seni,10 Mei 2021

MATERI WAWANCARA

Peneliti Mohon maaf bapak atas nama siapa?

Informan ZA

Peneliti Umur berapa pak?

Informan 37 tahun

Peneliti Pekerjaan?

Informan Camat Tomoni Timur

Peneliti Sudah berapa lama bapak menjabat sebagai kepala

desa?

Informan 4 tahun masa jabatan

Peneliti Bagaimana peran pemerintah desa dalam menjaga

toleransi antar agama di lingkungan masyarakat?

Informan Tomoni timur memiliki berbagai macam suku yang

ada mulai dari jadi multietnis selaku pemerintah

kecamatan mengelolamultietnis itu dengan penuh

kehati-hatian sehingga bagaimana hubungan

emosional antar masyarakat yang berbeda agama

sehingga kami selaku pemerintah desa perlu kehati-

hatian dalam menjalankan tugas setiap ada kegiatan-

kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan

sehingga Alhamdulillah sampai hari ini situasi

kecamatan tomoni timur dapat di kelola dengan

Page 96: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

82

baik.

Peneliti Apakah ada konflik yang terjadi di dalam

masyarakat?

Informan Terakhir konflik terjadi pada tahuh 2012 dan konflik

itu terjadi dan memang tidak bisa di pisahkan lagi

dan Alhamdulillah setelah kejadian tersebut tidak

terjadi lagi konflik dan sudah saling menjaga karena

merugikan semua pihak karena itu termasuk balas

dendam yang merugikan semua masyarakat dan

akan mendatangkan masalah baru.

Peneliti Apakah ada kegiatan yang dilakukan secara

bersama-sama?

Informan Alhamdulillah acara yang dilakukan secara bersama-

sama seperti gotong-royong antar desa dan seperti

acara keagaaman yang kita lakukan bersama-sama

yaitu pada saat melaksanakan solat IED Mubarak

atau sholat IdulFitri kemarin masyarakat yang Non-

muslim tidak menganggu acara yang berlangsung

Peneliti Bagaimana interaksi sosial itu terjalin dengan baik

di lingkungan masyarakat?

Informan Komunikasi kami dapat berjalan dengan baik karena

adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya

menjaga toleransi dengan baik, Alhamdulillah

kejadian pada tahun 2012 membuat kami sadar

bahwa jika kita berbicara yang sopan kepada orang

lain maka orang juga akan menghargai kita,

begitupun sebaliknya jika kita bersikap buruk

Page 97: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

83

terhadap seseorang maka orangpun tidak akan

menghargai kita itulah pentingnya saling

menghormati antara yang satu dengan yang lainnya.

Peneliti Apakah faktor penghambat dan pendukung interaksi

antar agama ?

Informan Faktor penghambat dan pendorong terjadinya

interaksi atau komunikasi yang baik tentu ada,

kitapun yang tinggal bersama keluarga yang tidak

memiliki perbedaan terkadang masih terjadi konflik,

apalagi kita yang hidup dilingkungan dengan

berbagai kebudayaan, adat istiadat dan agama yang

berbeda. Namun itu semua harus kita jadikan

sebagai tolak ukur untuk menghargai seseorang yang

berbeda dengan kita serta senantiasa menjaga

toleransi kita agar tidak terjadi konflik sosial.

Peneliti Menurut ada kekurangan dan kelebihan berada

dalam lingkungan dengan berbagai keberagaman

yang ada ?

Informan Kekurangan itu pastinya ada namun karena adanya

toleransi yang tinggi yang melekat pada masyarakat

antara agama yang satu dengan agama yang lainnya

serta koordinasi yang baik sehingga hal-hal yang

terjadi yang akan menyebabkan konflik akan segera

diselesaikan, seperti contoh masjid yang pada saat

bulan Ramadhan yang dipermasalahkan karena

suaranya yang agak keras namun karena ada

pertemuan sehingga mendaptkan solusi untuk

bagaimana supaya masyarakat dapat sama-sama

Page 98: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

84

hidup berdampingan tanpa adanya gangguan.

Hasil Wawancara 3

Nama Informan : TM

Pekerjaan : Pendeta Kristen Pantekosta

Waktu Wawancara :Rabu,12 Mei 2021

MATERI WAWANCARA

Peneliti Mohon ibu atas nama siapa?

Informan TM

Peneliti Umur berapa ibu?

Informan 43 tahun

Peneliti Agama?

Informan Kristen Pantekosta

Peneliti 1. Bagaimana ummat Kristen/Pantekosta, Katholi9k,

Hindu dan Islam menyikapi adanya perbedaan antar

agama?

Informan Kami sebagai pemuka agama tentunya sangat

menekankankepada ummat kami agar senantiasa

menjalin toleransi dengan baik agar kita dapat

menjalin komunikasi dengan baik dan agar terhindar

Page 99: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

85

dari konflik yang sering terjadi karena faktor

perbedaan agama maupun adat istiadat

Peneliti Sebagai pemuka agama bagaimana cara anda untuk

memberi –pemahaman kepada masyarakat untuk

tetap menjaga toleransi?

Informan Toleransi antar agama dapat kita lakukan dengan

berbagai hal yang paling menonjol adalah ketika

pada saat peryaan hari-hari besar setiap ummat

Bergama kita dapat juga menyambutnya dengan

penuh sukacita begitu pun sebaliknya agar kita

dapatn hidup berdampingan dengan baik dan tidak

mudah terpengaruh oleh orang-orang yang ingin

mnajdioprovokator yang akan memecah belah kita

dalam Bergama.

Peneliti Sebagai tokoh keagamaan bagaimana cara anda

mengatasi konflik antar agama?

Informan Ketika terjadi yang nama konflik antar agama kami

selaku tokoh keagamaan akan menyerahkan kepada

pihak yang berwajib jika konflik yang terjadi telah

menyebar hingga kepada masyarakat luas seperti

konflik antar agama pada tahun 2021 silam yang

melibatkan agama maka di serahkan kepada pihak

yang berwajib untuk menangani permasalahan

tersebut.

Peneliti . Apakah ada kesulitan yang di hadapi jika hendak

melaksanakan hari raya besar?

Page 100: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

86

Informan Yang sulit adalah ketika masyarakat mendengarkan

perkataan provokator mengenai agama seperti

menjelek-jelekkan agama yang satu dengan agama

yang lain kemudian terjadi konflik yang di mana itu

terjadi karena ulah orang-orang yang tidak

bertanggung jawab.

Hasil Wawancara 4

Nama Informan : IKS

Pekerjaan : Pemangku agama Hindu

Waktu Wawancara : Sabtu,15 Mei 2021

MATERI WAWANCARA

Peneliti Mohon maaf bapak atas nama siapa?

Informan IKS

Peneliti Agama?

Informan Hindu

Peneliti Umur?

Informan 58 tahun

Peneliti Pekerjaan ?

Informan Pemangku adat agama Hindu

Peneliti . Bagaimana tanggapan anda mengenai perbedaan

antar agama yang ada di desa ini?

Page 101: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

87

Informan Perbedaan di Desa ini mengajarkan kami untuk

bagaimana caranya agar dapat hidup berdampingan

tanpa adanya permasalahan-permasalahan.

Peneliti Bagaimanakah cara anda untuk menjalin interaksi

atau komunikasi yang baik di lingkungan

masyarakat?

Informan Komunikasi yang baik dapat terjadi ketika kita

senantiasa menjaga lisan atau ucapan kita kepada

seseorang, kita harus menghargai orang lain

sebagaimana orang lain menghargai kita.

Peneliti Kegiatan apakah yang dilakukan secara bersama-

sama untuk mempererat toleransi antar agama?

Informan Sejauh ini kegiatan yang selalu kami lakukan adalah

membabat rumput yang ada di lapangan kecamatan

agar menjadi indah dan untuk meningkatkan tali

persaudaraan masyarakat meskipun di latar

belakangi oleh perbedaan.

Peneliti Bagaimana cara anda sebagai pemangku agama

Hindu menyampaikan kepada masyarakat yang

beragama Hindu untuk menjaga toleransinya ?

Page 102: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

88

Informan Kami selalu menjaga toleransi dengan baik seperti

contoh pelaksanaan SolatIdulFitri yang dilakukan di

tengah lapangan yang kemudian di jaga oleh satpol

PP yang beragama Hindu serta masyarakat yang

tidak membuat kebisingan agar masyarakat yang

beragama Islam dapat Beribadah dengan baik.

Peneliti Apakah ada pembatas antara agama yang satu

dengan agama yang lain?

Informan Tidak ada pembatasan sama sekali karena masyarakt

juga berinteraksi atau melakukan komunikasi

dengan baik di dalam kehidupan sehari-harinya.

Hasil Wawancara 5

Nama : PK

Pekerjaan : Imam Masjid

Waktu Wawancara : Senin,17 Mei 2021

MATERI WAWANCARA

Peneliti Mohon maaf bapak atas nama siapa?

Informan PK

Peneliti Agama?

Informan Islam

Peneliti Umur?

Informan 52 tahun

Page 103: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

89

Peneliti Pekerjaan ?

Informan Imam Masjid

Peneliti Bagaimana tanggapan anda mengenai perbedaan

antar agama yang ada di desa ini?

Informan Perbedaan adalah suatu anugerah dari Allah SWT

,perbedaan antar agama maupun suku tidak menjadi

permasalahan yang besar bagi kami karena menurut

kami lebih indah jika kita dapat hidup

berdampingan.

Peneliti Bagaimanakah cara anda untuk menjalin interaksi

atau komunikasi yang baik di lingkungan

masyarakat?

Informan Mengucapkan kata-kata dengan baik juga

merupakan bentuk komunikasi yang baik agar

masyarakat juga mau menerima kita dengan baik.

Peneliti Kegiatan apakah yang dilakukan secara bersama-

sama untuk mempererat toleransi antar agama?

Page 104: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

90

Informan Sejauh ini kegiatan yang selalu kami lakukan adalah

membabat rumput yang ada di lapangan kecamatan

agar menjadi indah dan untuk meningkatkan tali

persaudaraan masyarakat meskipun di latar

belakangi oleh perbedaan.

Peneliti Bagaimana cara anda sebagai Imam Masjid

menyampaikan kepada masyarakat yang beragama

Islam untuk menjaga toleransinya ?

Informan Pesan saya jangan mudah tergoyahkan dengan

perkataan-perkatan buruk orang lain yang akan

memecah belah kita.

Peneliti Apakah ada pembatas antara agama yang satu

dengan agama yang lain?

Informan Kami selalu menjalin kehidupam dengan orang lain

atau orang yang beragama lain, oleh karena itu kami

tidak membatasi apapun itu

Page 105: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

91

Hasil Wawancara 6

Nama : BT

Pekerjaan :Satpol PP

Waktu Wawancara : Jumat,21 mei 2021

MATERI WAWANCARA

Peneliti Atas nama siapa?

Informan BT

Peneliti Agama ?

Informan Kristen

Peneliti Umur?

Informan 40 tahun

Peneliti Pekerjaan

Informan Polisi

Peneliti Bagaimana tanggapan anda mengenai konflik yang

terjadi pada tahun 2012?

Informan Menurut saya konflik itu terjadi karena adanya sikap

saling ejek antara satu dengan yang lainnya sehingga

memicu terjadinya permasalahan yang merugikan

semua karena permasalahan itu hingga

menyebabkan tewasnya salah satu anggota dari

kelompok yang bersiteru.

Peneliti Apakah ada konflik lain yang terjadi setelah tahun

2012?

Page 106: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

92

Informan Sejauh ini kami selaku pengamanan memaksimalkan

agar tidak terjadi lagi hal serupa pada tahun 2012

oleh karena itu, kami telah membangun kapolsek ini

untuk tempat pelayanan masyarakat, karena

sebenarnya kapolsek ini merupakan bagian dari desa

lain namun karena telah terjadi konflik besar pada

tahun 2012 maka kami memutuskan untuk

membangun kapolsek di desa ini untuk sebagai

pemangaman kepada masyarakat sekitar.

Peneliti Bagaiman cara anda mengatasi jika terjadi konflik

antar agama?

Informan Kami belajar dari pengalaman dengan menyikapi

permasalahan itu dengan penuh kehati-hatian karena

jangan sampai ada salah satu pihak merasa bahwa

kami mendukung salah satu pihak dari mereka yang

bersiteru, oleh karena itu kami tangani dengan

sebaik-baiknya. Dan sampai saat ini belum lagi kami

dapati konfl;ik atas dasar agama

Peneliti Menurut anda bagaimana supaya masyarakat

menjaga toleransi antar agama dengan baik?

Informan Menjaga toleransi dengan baik itu tugas kita semua

maka dari itu perlu kesadaran besar agar kita bisa

menghargai orang lain yang berbeda dari kita karena

itu kita harus menjalin komunikasi kita dengan baik.

Page 107: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

93

Hasil Wawancara 7

Nama : HLT

Pekerjaan :Satpol PP

Waktu Wawancara : Sabtu,22 Mei 2021

MATERI WAWANCARA

Peneliti Atas nama siapa?

Informan HTL

Peneliti Agama ?

Informan Kristen

Peneliti Umur?

Informan 45 tahun

Peneliti Pekerjaan

Informan PNS Satpol PP

Peneliti Bagaimana tanggapan anda mengenai konflik yang

terjadi pada tahun 2012?

Informan Kembali lagi pada konflik di tahun 2012 lalu yang

meresahkan semua kalangan masyarakat bukan

hanya kalangan yang bermasalahan saja, karena

konflik itu dulu semua masyarakat menjadi

terhambat segala pekerjaannya ada yang ingin ke

sawah namun terhalang karena takut akan di serang

oleh orang-orang yang bersiteru kemudian hasil padi

orang menjadi rusak karena orang-orang yang tidak

bertanggung jawab.

Page 108: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

94

Peneliti Apakah ada konflik lain yang terjadi setelah tahun

2012?

Informan Setelah kejadian itu masyarakat lebih berhati-hati

dalam melakukan segala kegiatan dan tidak lagi

menimbulkan konflik yang akan merugikan kita

semua

Peneliti Bagaiman cara anda mengatasi jika terjadi konflik

antar agama?

Informan Jika hal itu terjadi lagi maka akan kami atasi dengan

sebaik mungkin agar permasalahan tidak menyebar

atau meluas lagi.

Peneliti Menurut anda bagaimana supaya masyarakat

menjaga toleransi antar agama dengan baik?

Informan Pentingnya kesadaran diri masyarakat bahwa

mereka tidak dapat hidup sendiri melainkan harus

menjalin komunikasi dengan baik agar kita dapat

hidup berdampingan. Karena memang kita ini

berada dalam lingkungan yang berbagai macam

suku maupun agama.

Page 109: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

95

Hasil Wawancara 8

Nama : WY

Pekerjaan :Satpol PP

Waktu Wawancara : Sabtu,22 Mei 2021

MATERI WAWANCARA

Peneliti Atas nama siapa?

Informan WY

Peneliti Agama ?

Informan Hindu

Peneliti Umur?

Informan 33 tahun

Peneliti Pekerjaan

Informan Satpol PP

Peneliti Bagaimana tanggapan anda mengenai konflik yang

terjadi pada tahun 2012?

Informan Kembali lagi pada konflik di tahun 2012 lalu yang

meresahkan semua kalangan masyarakat bukan

hanya kalangan yang bermasalahan saja, karena

konflik itu dulu semua masyarakat menjadi

terhambat segala pekerjaannya ada yang ingin ke

sawah namun terhalang karena takut akan di serang

oleh orang-orang yang bersiteru kemudian hasil padi

orang menjadi rusak karena orang-orang yang tidak

bertanggung jawab.

Page 110: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

96

Peneliti Apakah ada konflik lain yang terjadi setelah tahun

2012?

Informan Setelah kejadian itu masyarakat lebih berhati-hati

dalam melakukan segala kegiatan dan tidak lagi

menimbulkan konflik yang akan merugikan kita

semua

Peneliti Bagaiman cara anda mengatasi jika terjadi konflik

antar agama?

Informan Jika hal itu terjadi lagi maka akan kami atasi dengan

sebaik mungkin agar permasalahan tidak menyebar

atau meluas lagi.

Peneliti Menurut anda bagaimana supaya masyarakat

menjaga toleransi antar agama dengan baik?

Informan Pentingnya kesadaran diri masyarakat bahwa

mereka tidak dapat hidup sendiri melainkan harus

menjalin komunikasi dengan baik agar kita dapat

hidup berdampingan. Karena memang kita ini

berada dalam lingkungan yang berbagai macam

suku maupun agama.

Page 111: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

97

Hasil Wawancara 9

Nama : KD

Pekerjaan :Satpol PP

Waktu Wawancara : Sabtu,22 Mei 2021

MATERI WAWANCARA

Peneliti Atas nama siapa?

Informan KD

Peneliti Agama ?

Informan Hindu

Peneliti Umur?

Informan 29 tahun

Peneliti Pekerjaan

Informan Satpol PP

Peneliti Bagaimana tanggapan anda mengenai konflik yang

terjadi pada tahun 2012?

Informan Kembali lagi pada konflik di tahun 2012 lalu yang

meresahkan semua kalangan masyarakat bukan

hanya kalangan yang bermasalahan saja, karena

konflik itu dulu semua masyarakat menjadi

terhambat segala pekerjaannya ada yang ingin ke

sawah namun terhalang karena takut akan di serang

oleh orang-orang yang bersiteru kemudian hasil padi

orang menjadi rusak karena orang-orang yang tidak

bertanggung jawab.

Page 112: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

98

Peneliti Apakah ada konflik lain yang terjadi setelah tahun

2012?

Informan Setelah kejadian itu masyarakat lebih berhati-hati

dalam melakukan segala kegiatan dan tidak lagi

menimbulkan konflik yang akan merugikan kita

semua

Peneliti Bagaiman cara anda mengatasi jika terjadi konflik

antar agama?

Informan Jika hal itu terjadi lagi maka akan kami atasi dengan

sebaik mungkin agar permasalahan tidak menyebar

atau meluas lagi.

Peneliti Menurut anda bagaimana supaya masyarakat

menjaga toleransi antar agama dengan baik?

Informan Pentingnya kesadaran diri masyarakat bahwa

mereka tidak dapat hidup sendiri melainkan harus

menjalin komunikasi dengan baik agar kita dapat

hidup berdampingan. Karena memang kita ini

berada dalam lingkungan yang berbagai macam

suku maupun agama.

Page 113: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

99

Hasil Wawancara 10

Nama : LM

Pekerjaan : IRT

Waktu Wawancara : Sealasa,25 Mei 2021

MATERI WAWANCARA

Peneliti Atas nama siapa?

Informan LM

Peneliti Agama?

Informan Islam

Peneliti Umur?

Informan 32 tahun

Peneliti Pekerjaan

Informan IRT

Peneliti . Bagaimana tanggapan anda mengenai perbedaan

agama?

Informan Kalau menurut saya sendiri yang namanya

perbedaan agama tidak dapat kita hindari karena

dimana-mana perbedaan itu pasti ada, di mana kita

harus saling menghargai sesame manusia.

Peneliti Bagaiaman pola interaksi di dalam lingkungan

Page 114: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

100

masyarakat?

Informan Kami selalu berkomunikasi dengan baik, agar tidak

terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan masalah

Peneliti Apakah ada konflik yang terjadi antara agama yang

satu dengan agama yang lain?

Informan Sejauh ini masalah yang paling parah menurut saya

adalah masalah yang ada pada tahun 2012 setelah itu

belum pernah terjadi permasalahan mengenai suku

atau agama lagi.

Peneliti Kegiatan apakah yang dilakukan secara bersama-

sama untuk mempererat toleransi antar agama?

Informan Kami selalu bergotong-royong dalam membersihkan

lapangan kantior camat baik saat telah melakukan

acara maupun tidak.

Peneliti Bagaiaman bentuk toleransi anda terhadap

perbedaan agama?

Informan Sikap kami terhadap perbedaan agama yaitu kami

tidak pernah menganggu proses ibadah ummat

beragama lain. Atau pun pada saat perayaan-

perayaan besar agama lain

Peneliti

Bagaimana cara anda mengatasi jika terjadi konflik

antar agama?

Page 115: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

101

Informan Untuk masalah konflik mengenai agama kami

menyerahkan kepada pihak yang berwajib untuk

menanganinya lebih baik

Peneliti Apakah ada hal-hal yang dilakukan oleh masing-

masing agama yang menghambat terjadinya

interaksi sosial?

Informan Sejauh ini belum ada kami temui hal-hal tersebut

kami selalu berusaha agar kita semua dapat hidup

berdampingan meskipun ada perbedaan

Peneliti Siapaka yang berperan penting dalam menjaga

toleransi antar agam?

Informan Kita semua memiliki peran penting dalam menjaga

sikap toleransi bukan hanya perseorangan namun

kita semua wajib menjaga toleransi dengan baik

Peneliti Menurut anda apakah kekurangan dan kelebihan

berada dalam lingkungan dengan berbagai

keberagaman?

Informan Meskipun ada kekurangan namun kita harus

berupaya bagaimana agar kekurangan itu tidak

menghambat kita dalam menjalin kehidupan sehari-

hari.

Page 116: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

102

BIODATA INFORMAN

1. Nama :Zulkifli Adi Saputra

Umur : 37 Tahun

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Pekerjaan : Camat Tomoni-Timur

2. Nama :Bambang Sutrisno

Umur : 46 Tahun

Agama : Kristen

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Kepala Desa Manunggal

3. Nama :HappriTandiLiling

Umur : 45 Tahun

Agama :Kristen

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Page 117: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

103

Pekerjaan : PNS Satpol PP

4. Nama :WayanYasana

Umur : 33 Tahun

Agama : Hindu

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Pekerjaan :Satpol PP

5. Nama :KadekDurmayasa

Umur : 29 Tahun

Agama : Hindu

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Pekerjaan :Satpol PP

6. Nama : Lia Miswati

Umur : 32 Tahun

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan :IRT

7.Nama : Bill Tawolida

Umur : 40 Tahun

Agama : Kristen

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Pekerjaan : Polisi

8. Nama : Tien Masokan

Page 118: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

104

Umur : 43 Tahun

Agama : Kristen/Protestan

Pekerjaan : Pendeta

9. Nama : Pak Kusni

Umur : 52 Tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : Imam Masjid

10. Nama : I KetutSulila

Umur : 58 Tahun

Agama : Hindu

Pekerjaan : Pemangku

Page 119: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

105

Page 120: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

106

Page 121: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

107

Page 122: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

108

Page 123: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

109

Page 124: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

110

Page 125: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

111

Page 126: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

112

Page 127: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

113

Page 128: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

114

Page 129: INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ANTARA UMMAT BERAGAMA …

115

RIWAYAT HIDUP

Nur WindiAbidin penulis dilahirkan di Bulukumba pada

tanggal 05 Juli 1999 yang merupakan anak pertama dari dua

bersaudara yang merupakan buah kasih sayang dari pasangan

Ayahanda Sainal Abidin dan Ibunda Nur Rahma. Putri

pertama yang akrab dipanggi dengan windi telah melalui

beberapa jenjang pendidikan. Penulis menempuh pendidikan

pertama pada tahun 2005 di SDN 180 Tampak Siring

Kabupaten Luwu Timur yang merupakan daerah tempat

penulis di besarkan, di sekolah tersebut penulis menimbah

ilmu selama enam tahun lalu selesai tahun 2011. Pada tahun yang sama penulis

memutuskan untuk melanjutkan pendidikan tingkat pertama di SMP Negeri 1

Tomoni Timur dan selesai pada tahun 2014. Pada tahun yang sama penlis

melanjutkan pendidikan disekolah SMA Negeri 1 Tomoni Timur dan selesai

2017. Kemudian pada tahun yang sama penulis berhasil lulus pada jurusan

Pendidikan Sosiologi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar program Strata (S1 Kependidikan). Alhamdulilah

Sekarang ini telah berhasil menyusun skripsi dengan judul “Interaksi Sosial

Masyarakat Antara Ummat Beragama di Desa Manunggal, Kabupaten

Luwu Timur”