Ummat yang terbaik
-
Upload
satrio-adi -
Category
Education
-
view
220 -
download
4
description
Transcript of Ummat yang terbaik
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,…….”.
(QS. Ali Imran: 110)
ALLAH SWT BERFIRMAN:
Ummat yang terunggul! Ummat yang terhebat! Ummat yang memimpin
dunia!Ummat yang menjadi teladan
bagi semua kaum! Ummat yang nombor satu
didunia!
“Khairu ummah” yaitu ummat terbaik,artinya:
PERSOALANNYA, APAKAH UMMAT ISLAM SEKARANG
MENJADI UMMAT TERBAIK DI DUNIA?
Lihatlah nasib saudara kita di myanmar
mereka tertindas, disiksa malahan dibunuh.
Kita lihat pula saudara kita di syria sedang bergolak sekarang.
Mereka dibunuh. Diantara orang yang dibunuh ialah bayi2, anak2.
“Setelah aku wafat,setelah lama aku tinggalkan, umat Islam akan lemah. Di atas kelemahan itu orang kafir
akan menindas mereka bagai orang yang menghadapi
piring dan mengajak orang lain makan bersama.”
Apa yang berlaku sekarang itu sesuai dengan hadis Nabi SAW ?
Memang benar apa yang diucapkan oleh kekasih Allah itu. Ummat Islam sekarang sedang dikerumuni oleh orang kafir yang lapar,bagaikan
orang yang baru keluar dari hutan. Mengapa umat Islam menjadi seperti itu, sedangkan dalam ayat yang tadi, Allah mengatakan ummat Islam itu
umat yang terbaik? Yang mana salah? Al Quran atau ummatnya?
Ada lanjutan dari ayat tersebut yaitu
ummat Islam menjadi ummat
yang terbaik kerana
melaksanakan amar ma’ruf dan
nahi mungkar serta beriman
kepada Allah.
Persoalannya!“Sudahkah kita melaksanakan amar
ma’ruf dan nahi mungkar?”“ Banyak ceramah-ceramah yang
diadakan di masjid-masjid, di surau-surau.Itukan amar ma’ruf nahi mungkar? ”
“Apakah ada yang tidak adil/seimbang dari amar ma’ruf nahi mungkar yang disampaikan oleh para pendakwah?”
Contoh yang mudah “Wahai orang-orang yang beriman! telah diwajibkan puasa ke atas kamu sebagaimana telah diwajibkan ke atas orang-orang daripada sebelum kamu. Semoga kamu bertaqwa.” (Al Baqarah,183) ayat ini selalu disampaikan sebagai perintah puasa.
5 ayat kebelakang “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan kamu menjalankan hukuman "Qisas" (balasan yang seimbang) dalam perkara orang-orang yang mati dibunuh...”(Al Baqarqh,178) Kenapa ayat ini jarang dikupas? Apa salah ayat ini? Atau hukum yang terkandung dalam ayat ini sudah tidak wajib lagi? Kalau ayat ini sudah tidak wajib, kenapa ayat puasa masih wajib? Apa yang membedakannya?
Banyak para pendakwah masih pilih kasih dalam memilih ayat al Quran yang ingin disampaikan kepada masyarakat.
Jika perintah puasa berakhir dengan ketakwaan, dalam ayat qisas juga berakhir dengan perkara yang sama. Perhatikan sambungan ayat tersebut, yaitu ayat 179 surah al Baqaroh: “Dan didalam hukuman Qisaas itu ada jaminan hidup bagi kamu, wahai orang-orang yang berakal fikiran, supaya kamu bertaqwa.”
Apakah kita dibenarkan bersikap begini? Bolehkah kita mendakwahkan ayat kewajipan puasa, pada waktu yang sama kita menyembunyikan ayat yang lain? Bolehkah kita mengamalkan ayat yang satu kemudian meninggalkan ayat yang lainnya?
Sikap seperti inilah yang dibenci oleh Allah, sebagaimana firman Allah dalam surah Al Baqarah :159 yang berbunyi:
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilak'nati Allah dan dilak'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melak'nati.”
Dalam Al Baqarah:85,Allah berfirman:
Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.
Dari kedua ayat tadi sudah terjawab kenapa ummat Islam menjadi ummat
yang mundur. Tidak lain hanyalah kerana umat Islam masih bersikap setengah-
setengah dengan Al Quran. Kalau didunia sudah terhina sebegitu rupa, bagaimana dengan akhirat? “Mereka ke dalam azab siksa yang amat berat”, begitulah yang
disebutkan dalam Al Quran.
.
Oleh karena itu, kita tidak boleh bersikap setengah-setengah
dalam mendakwahkan dan juga dalam
mengamalkan Al Quran.
Kesimpulan:
Tetap semangat.Jangan menyerah.
SELALU ISTIQOMAH.
Wassalam……
SELAMAT BERJUANG
DEMOKRASI
MELIHAT JUMLAH KEPALA
TANPA
MELIHAT ISI KEPALA
Hanya