INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

54
OLEH : OTTO BAKA PANA dan AMRIL SYAHPUTRA RANGKUTI

Transcript of INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Page 1: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

OLEH :

OTTO BAKA PANA dan AMRIL SYAHPUTRA RANGKUTI

Page 2: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Pengertian Integrated Coastal Management (ICM)

Pengelolaan Pesisir Terpadu (PPT) atau Integrated Coastal Management (ICM) merupakan pendekatan yang memberikan arah bagi pemanfaatan sumberdaya pesisir secara berkelanjutan dengan mengintegrasikan: berbagai perencanaan sektoral, berbagai tingkat pemerintahan, ekosistem darat dan laut, serta sains dan manajemen. Pendekatan tersebut ditempuh dimulai dengan keterpaduan perencanaan yang menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi, sosial budaya dan konservasi sumberdaya pesisir. Karakteristik utama PPT adalah mengintegrasikan elemen-elemen pengelolaan (perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian) yang terpisah menjadi suatu sistem yang terpadu dan serasi.

Berikut ini kami paparkan Interaksi Konsep ICM (Integrated Coastal Management) dalam pengelolaan pelabuhan di pelabuhan Makassar.

Page 3: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

POKOK BAHASAN

Page 4: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

I. GAMBARAN UMUM PELABUHAN MAKASSAR

Page 5: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Pelabuhan Makassar terletak di kawasan timur Indonesia, secara geografis masih berada di bagian tengah kepulauan Indonesia (Pulau Sulawesi), dimana pelabuhan ini berlokasi di tepi perairan Selat Makassar yang merupakan perairan dalam dan telah ditetapkan sebagai Alur Laut Kepulauan Indonesia.

Soekarno-Hatta menjadi nama lain pelabuhan ini, khususnya pelabuhan untuk kapal penumpang dan terminal penumpang. Pelabuhan ini dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV) .

Page 6: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

1.1. Kondisi Fisik Pelabuhan Makassar

Posisi titik koordinat Pelabuhan Makassar berada di tengah bentangan Nusantara pada posisi 05⁰ 08’ 08” BT dan 119⁰ 24’ 02” LS. Kondisi pantai di sekitar pelabuhan pada umumnya landai, dasar laut terdiri dari lumpur dan pasir. Alur pelayaran sepanjang 25 mil (Bouy terluar) dengan lebar ± 1 mil, kedalaman rata-rata -16 m. Pintu masuk (acces channel) lebar ± 200 m dengan panjang 2 mil, kedalaman rata-rata -10 s/d -14 m. Kelengkapan keselamatan bernavigasi dapat dilihat pada peta laut Indonesia No.139 dan No.176 dan buku tabel lampu suar DSI (Daftar Suar Indonesia).

a. Kondisi Alam

Kondisi GelombangTinggi gelombang di kolam Bandar antara 0 – 1 meter dan antara 0 – 2 meter di daerah labuh jangkar. Pada terminal umum, tinggi gelombang dapat mencapai 2,4 meter. Sedangkan di terminal peti kemas dapat mencapai 1 meter.

Kondisi ArusArah arus dominan di dalam kolam memanjang dermaga atau U ke S kecepatan 0 – 2 knots, dipengaruhi oleh aliran Sungai Tallo yang bermuara di DLKR. Kecepatan arus di terminal umum dan terminal peti kemas Pelabuhan Makassar mencapai 1 knot.

Kondisi Pasang SurutArah arus pasang surut utara ke selatan dan sebaliknya, pasang tertinggi 180 dm, terendah 5 dm. tinggi muka air laut rata-rata (MSL) 0,90 m. Karakteristik dari pasang surut di pelabuhan Makassar adalah semi diurnal / diurnal. Di area terminal umum dan terminal peti kemas elabuhan Makassar, pasang tertinggi 1,8 m LWS, terendah 0,9 m LWS.

AnginKecepatan rata-rata di pelabuhan Makassar berkisar antara 5 - 25 Km/Jam. Kecepatan angin maksimum terjadi pada bulan Desember – Januari yaitu berkisar antara 60 – 70 Km/Jam.

Page 7: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

TemperaturSuhu rata-rata di pelabuhan Makassar berkisar 24ºC – 31ºC. Sedangkan kelembaban udaranya berkisarantara 60–85 %..

GempaBerdasarkan Peta Gempa Indonesia menurut SNI-1726-2002, wilayah pelabuhan Makassar terletak padawilayah gempa zona 2 (dua) dengan pengaruh percepatan gaya sebesar 0,10 g.

b. Kondisi Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Pelabuhan (DLKp)

Berdasarkan SK Menteri Perhubungan No. KM 85 Tahun 1999, Tanggal 13/10/1999, wilayah Pelabuhan Soekarno Hatta (Pelabuhan Makassar) meliputi :

Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan, dengan luas Perairan adalah 2.978 Ha dan luas daratan yang dikuasai adalah 1.192.933 m² (119,2933 Ha)

Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan, dengan luas perairan adalah 39.740 Ha

Page 8: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl
Page 9: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl
Page 10: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

1.2. Kondisi Fasilitas Pelabuhan Makassar

a. Kolam Pelabuhan

Luas kolam pelabuhan Makassar adalah 315,20 Ha dengan kedalaman minimum mencapai -9 mLWS dan -8 mLWS pada dermaga. Pada Gambar berikut diperlihatkan areal kolam Pelabuhan Makassar.

Page 11: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

b. Alur Pelayaran, Daratan dan BreakwaterAlur pelabuhan Makassar adalah sepanjang 2,5 mil dan lebar 250 m dengan

kedalaman minimum 10 mLWS. Daratan Pelabuhan Makassar seluas 66,66 Ha yang dipergunakan untuk terminal peti kemas, umum dan penumpang. Pelabuhan Makassar juga ditunjang oleh fasilitas breakwater dengan panjang mencapai 1.581 m.

c. Terminal / Pangkalan Pelabuhan MakassarPelabuhan Umum Makassar saat ini terdiri dari 3 (tiga) pangkalan utama

yakni :1. Pangkalan Soekarno ( pelayanan bagi barang-barang general cargo dan

penumpang serta barang curah)

Page 12: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

2. Pangkalan Hatta

3. Pangkalan Paotere

Page 13: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Gambar Layout Pelabuhan Makassar Saat ini

Page 14: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl
Page 15: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Foto Pelabuhan Makassar

Page 16: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl
Page 17: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl
Page 18: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

1.3. Kondisi Lalu Lintas Arus Barang, Penumpang dan Kunjungan Kapal

a. Arus Barang Pelabuhan MakassarData arus bongkar/muat barang di Pelabuhan Makassar) pada tahun 2002 ‐

2012, menunjukkan pertumbuhan positif signifikan yang terjadi setiap tahunnya khususnya petikemas yang mencapai 7.173.266 ton (455.964 TEU’s) pada tahun 2011. Sementara Barang dalam bentuk kemasan lainnya berkembang fluktuatif.

Tabel Lalu Lintas Arus Barang Pelabuhan Makassar Tahun 2002 s.d 2012

Grafik Lalu Lintas Arus Barang Pelabuhan Makassar Tahun 2002 s.d 2012

Page 19: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Pangkalan Soekarno

Grafik Lalu Lintas Arus Barang Pangkalan Soekarno Pelabuhan Makassar Tahun 2002 s.d 2012

Page 20: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Tabel Lalu Lintas Arus Penumpang di Pangkalan Soekarno

Grafik Lalu Lintas Arus Barang Pelabuhan Makassar Tahun 2002 s.d 2012

Page 21: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Pangkalan Hatta

Tabel Lalu Lintas Arus Peti Kemas di Pangkalan Hatta

Page 22: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Grafik Lalu Lintas Arus Peti Kemas di Pangkalan Hatta

Page 23: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Tabel Kunjungan Kapal Menurut Jenis Tambatan di Pelabuhan Makassar tahun 2002 s.d 2012

Page 24: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Grafik Kunjungan Kapal Pelabuhan Makassar tahun 2002 s.d 2012

Page 25: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Kondisi Kerja Pelabuhan Makassar

Tabel Kondisi Pelayanan Kapal di Pelabuhan Makassar 2007 s.d 2011

Page 26: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Tabel Kondisi Utilitas Fasilitas Pelabuhan Makassar 2007 s.d 2011

Page 27: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Tabel Kondisi Pelayanan Barang di Terminal Peti Kemas Makassar 2007 s.d 2011

Page 28: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Tabel Proyeksi /Prediksi Menurut RIP Makassar Tahun 2004 dan Realisasi

Page 29: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

II . SUMBERDAYA YANG ADA DI SEKITAR KAWASAN PELABUHAN MAKASSAR DAN INTERAKSI YANG TERJADI DIANTARA SUMBERDAYA ALAM DAN BUATAN TERSEBUT

Page 30: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

2.1. Sumber Daya Yang Ada Sekitar Kawasan Pelabuhan Makassar

Sumber Daya Yang Ada Sekitar Kawasan Pelabuhan Makassar, merujuk pada kawasan Perkotaan Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminahasa, Takalar) terdiri atas :

Pusat kegiatan di kawasan perkotaan inti di Kota Makassar, meliputi: pusat pemerintahan provinsi; pusat pemerintahan kota dan/atau kecamatan; pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional; pusat pelayanan pendidikan tinggi; pusat pelayanan olahraga skala internasional, nasional, dan regional; pusat pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, dan regional; pusat kegiatan industri manufaktur; pusat kegiatan industri perikanan, pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; pusat pelayanan transportasi laut internasional dan nasional; pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional; pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; pusat kegiatan pariwisata; dan pusat kegiatan pertemuan, pameran, serta sosial budaya.

Pusat kegiatan di kawasan perkotaan Maros, Kabupaten Maros terdiri atas: pusat pemerintahan kabupaten dan/atau kecamatan; pusat perdagangan dan jasa skala regional; pusat pelayanan olah raga; pusat pelayanan kesehatan; pusat kegiatan industri manufaktur; pusat kegiatan industri perikanan; pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional; pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; pusat kegiatan pariwisata; dan pusat kegiatan pertanian.

Page 31: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Pusat kegiatan di kawasan perkotaan Sungguminasa, Kabupaten Gowa terdiri atas: pusat pemerintahan kabupaten dan/atau kecamatan; pusat perdagangan dan jasa skala regional; pusat pelayanan pendidikan tinggi; pusat pelayanan olah raga; pusat pelayanan kesehatan; pusat kegiatan industri manufaktur; pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; pusat kegiatan pariwisata; dan pusat kegiatan pertanian.

Pusat kegiatan di kawasan perkotaan Takalar, Kabupaten Takalar terdiri atas: pusat pemerintahan kabupaten dan/atau kecamatan; pusat perdagangan dan jasa skala regional; pusat pelayanan pendidikan tinggi; pusat pelayanan olah raga; pusat pelayanan kesehatan; pusat kegiatan industri manufaktur; pusat kegiatan industri perikanan; pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang; pusat transportasi laut regional; pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; pusat kegiatan pariwisata; dan pusat kegiatan pertanian.

Page 32: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl
Page 33: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

2.2. Interaksi Yang Terjadi diantara Sumber Daya Alam dan Buatan pada Kawasan Pelabuhan Makassar

Pada RT/RW Kota makassar terdapat Kawasan Pelabuhan Terpadu. Kawasan Pelabuhan Terpadu adalah kawasan yang diarahkan sebagai kawasan yang memberi dukungan kuat dalam satu sistem ruang yang bersinergi terhadap berbagai kepentingan dan kegiatan yang lengkap berkaitan dengan aktivitas kepelabuhanan dan segala persyaratannya. Misi pengembangan Kawasan Pelabuhan Terpadu adalah:

Mewujudkan kawasan jasa kepelabuhanan yang lengkap terpadu dengan standar internasional.

Meningkatkan kualitas ruang dari kondisi eksisting kawasan yang ada dengan jalan meremajakan, menata kembali, dan merevitalisasi dalam rangka mendukung fungsi utama sebagai pusat jasa kepelabuhanan.

Kawasan Pelabuhan Terpadu berada pada bagian tengah barat dan utara kota, mencakup wilayah KecamatanUjung Tanah dan Wajo

Page 34: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

III .STAKEHOLDERS YANG TERKAIT LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG DENGAN KEGIATAN KEPELABUHANAN DI PELABUHAN MAKASSAR

Page 35: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

3.1. Stakeholders Yang Terkait Langsung dengan Kegiatan Kepelabuhanan di Pelabuhan Makassar

Syahbandar adalah pejabat pemerintah di pelabuhan yang diangkat oleh Menteri dan memiliki kewenangan tertinggi untuk menjalankan dan melakukan pengawasan terhadap dipenuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran .

Otoritas Pelabuhan, adalah lembaga pemerintah di pelabuhan sebagai otoritas yang melaksanakan fungsi pengaturan, pengendalian dan pengawasan kegiatan pengawasan kegiatan kepelabuh anan yang diusahakan secara komersial.

Penjagaan Laut dan Pantai (Sea and Coast Guard) adalah lembaga yang melaksanakan fungsi penjagaan dan penegakan peraturan perundang-undangan di laut dan pantai yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada Presiden dan secara teknis operasional dilaksanakan oleh Menteri.

PT. Pelindo merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa kepelabuhan yang menyediakan sarana dan prasarana kepelabuhan dalam rangka menunjang kelancaran arus kapal laut, angkutan penumpang, dan pengiriman barang.

Bea Cukai adalah lembaga pemerintah di bawah kementrian keuangan yang Bertugas mengenakan bea import dan eksport dan pajak cukai terhadap barang/muatan yang masuk/keluar daerah.

Imigrasi adalah lembaga pemerintah di bawah kementrian Hukum dan HAM yang bertugas ;Mengawasi kapal-kapal yang datang dan berangkat dari dan ke luar negeri; Pasport pelaut dan penumpang; Imigration Clearance.

Page 36: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Dinas Kesehatan adalah Bertugas mengawasi kapal-kapal yang berhubungan dengan kesehatan ; Sertifikat bebas tikus dan fumigasi kapal; Kesehatan crew, buku kuning (imunisasi); Buku kesehatan kapal; Memberikan health clearance..

Dinas Karantina Hewan dan Tumbuh-tumbuhan adalah lembaga yang bertugas Mengawasi pengiriman hewan dan tanaman serta produk yang terkait misalnya : pakan ternak, obat hama, bibit tanaman, rumput laut, hasil laut, sapi, kerbau, kambing, babi.

3.2. Stakeholders Yang Terkait Tidak Langsung dengan Kegiatan Kepelabuhanan di Pelabuhan Makassar

Gubernur adalah Kepala Daerah Propinsi sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan mengenai otonomi daerah.

Walikota adalah Kepala Daerah Kota sebagaimana dimaksud peraturan perundang- undangan mengenai otonomi daerah.

Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan mengenai otonomi daerah

Page 37: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

IV .ISU –ISU UTAMA YANG TERJADI DI SEKITAR PELABUHAN MAKASSAR

Page 38: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

4.1. Isu – Isu Utama yang Terjadi di Sekitar Pelabuhan Makssar

Kurangnya Lahan PengembanganBack Up area pelabuhan sudah sangat terbatas untuk pengembangan, sehingga membutuhkan lahan baru untuk mengatasi kebutuhan area penumpukan barang (penumpukan peti kemas, dan area parkir kendaraan Roro). Diperkirakan lahan peti kemas sudah tidak dapat menampung pertumbuhan lagi pada tahun 2017 (melebihi kapasitas yang ada saat ini). Keterbatasan lahan pengembangan pelabuhan terutama untuk pengembangan terminal petikemas dan kurangnya ketersediaan lapangan parkir kendaraa dari kapal-kapal Ro-ro. Barang berupa kendaraan bermotor (Mobil) banyak parkir memenuhi area badan jalan sekitar gudang.

Page 39: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Traffic Jam (Kemacetan)Akses menuju Pelabuhan Makassar dapat ditempuh melalui jalan Toll

atau jalan biasa. Kondisi lalu lintas disekitar Pelabuhan Makassar terpantau sering terjadi kemacetan

terutama pada saat istirahat makan siang sekitar jam 11.00 – 13.00 Wita, pada saat jam pulang kerja kantor di sore hari, dan pada saat jadwal kedatangan kapal penumpang. Kondisi kemacetan ini sangat menghambat lalu-lintas masuk dan keluar kendaraan, terutama truk-truk petikemas.

Penyebab kemacetan yang terjadi disepanjang jalan sekitar Pelabuhan Makassar, adalah:

- kegiatan naik turun penumpang kapal untuk beralih moda transportasi.

- Jalan akses ke kawasan pergudangan terbatas

Page 40: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Kegiatan Bongkar Muat Barang dan Penumpang yang Bercampur.Kegiatan B/M barang dan Tambat kapal tidak optimal dengan adanya

kegiatan naik turun penumpang yangberada di tengah-tengah dermaga kargo umum / curah.

Operasional Terminal Curah KeringSaat ini di sebagian dermaga Pangkalan Soekarno diperuntukkan bagi

kapal-kapal curah baik curah pakan(tepung, dll) maupun curah non pakan (semen). Lokasi pabrik dan unit

pengantongan serta dermaga yang relatif berdampingan adalah tidak ideal dari sisi kesehatan lingkungan, sehingga perlu ditinjau mengenai alternatif merelokasi terminal curah ini.

Waktu OperasioanalJam kerja operasional di pelabuhan (24 jam sehari) untuk kegiatan /

aktifitas bongkar muat tidak sejalan / sama dengan pihak ketiga di luar terminal pelabuhan Makassar yang menerapkan batasan waktu jam kerja 7 jam sehari, sehingga kegiatan bongkar muat dengan pihak luar tidak optimal / 24 jam sehari.

Page 41: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Salah Satu Contoh isu Startegis :

“ Produktivitas Rendah pada Pelabuhan Makassar”

Page 42: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Penyebab Rendahnya Produktivitas pada Pelabuhan Makassar

Page 43: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Damapak Rendahnya Produktivitas pada Pelabuhan Makassar

Page 44: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Solusi yang Ditawarkan

Page 45: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

V .STARTEGI PENGELOLAAN KAWASAN DAN BISNIS PELABUHAN MAKASSAR AGAR MENGHASILKAN KEUNTUNGAN OPTIMAL BAGI SEMUA STAKEHOLDERS (WIN-WIN SOLUTION)

Page 46: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

5.1. Strategi Pengelolaan Kawasan dan Bisnis Pelabuhan Makassar

Memanfaatkan letak strategi dan kondisi alam serta aset-aset negara yang ada di pelabuhan Makassar, Garongkong dan Bodia/Takalar.

Meningkatkan kapasitas dan efisiensi fasilitas pelabuhan.

Mendorong pengembangan wilayah.

Mendorong partisipasi pemerintah daerah dan sektor swasta dalam pembangunan dan pengoperasian pelabuhan.

5.2. Kebijakan Pengelolaan Kawasan dan Bisnis Pelabuhan Makassar

Mempertahankan keberadaan aset lahan pelabuhan Makassar dengan menata ulang zonasi-zonasi pelabuhan dengan berorientasi pada efisiensi, spesialisasi pelayanan, berwawasan lingkungan untuk meningkatkan kelancaran arus keluar masuk barang dan penumpang.

Menetapkan zonasi fasilitas pelabuhan yang berorientasi pada peningkatan pelayanan pemerintahan dan sosial-masyarakat secara seimbang.

Mengembangkan kawasan pelabuhan/terminal baru secara terpadu mencakup kawasan Makassar, Garongkong dan Bodia untuk melayani peningkatan pertumbuhan/permintaan sekaligus dilakukan penataan pelabuhan dengan standar pelayanan internasional, termasuk aspek keamanan dan keselamatan.

Page 47: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Menyiapkan akses-akses jaringan transportasi darat (jalan akses/tol, kereta api) dan akses perairan/laut (alur pelayaran, alur masuk, kolam) yang mampu mengantisipasi pertumbuhan 20-30 tahun yang akan datang.

Merencanakan fasilitas dan peralatan pelabuhan yang dikelola oleh manajemen modern yang mampu mengantisipasi perkembangan teknologi bidang informasi dan teknologi serta teknologi perkapalan dan kepelabuhanan.

Merencanakan pentahapan pembangunan fasilitas pelabuhan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan lingkungan strategis.

Mendistribusikan sebagian kegiatan di pelabuhan Makassar ke kawasan lain (Garongkong dan Bodia) untuk membagi beban kepadatan transportasi pelabuhan Makassar dan kawasan di sekitarnya sekaligus mengembangkan kawasan lain yang belum padat kegiatannnya.

Merencanakan fasilitas pelabuhan dengan memperhatikan aspek usaha yang komersial dan nonkomersial secara komprehensif.

Merencanakan fasilitas pokok pelabuhan dan fasilitas penunjang kegiatan pelabuhan yang dapat mendorong usaha jasa kepelabuhanan dengan mengikutsertakan pemerintah daerah dan sektor swasta serta badan usaha pelabuhan.

Menyiapkan zonasi-zonasi baru yang dapat digunakan untuk kegiatan usaha penunjang jasa kepelabuhanan dan usaha lain yang terkait.

Page 48: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Rencana Penataan Zonasi Pelabuhan Makassar

Pelabuhan Makassar eksisting dilakukan penataan zonasi dengan konsep:

Pangkalan Hatta berfungsi sebagai Terminal Peti Kemas Domestik.

Pangkalan Soekarno terdiri atas terminal curah kering khususnya untuk barang curah kering pakan, kemudian terminal barang umum, dan terminal multi purpose.

Lokasi baru untuk terminal petikemas baik domestik maupun internasional dengan luasan berdasarkan hasil analisa kebutuhan pada bab ini dan terminal Roro. Lokasi disebut sebagai Makassar New Port terletak di perairan sekitar pelabuhan laut Makassar eksisting.

Page 49: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Gambar Rencana Penataan Zonasi Pelabuhan Makassar

Page 50: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Gambar Rencana Zonasi Pelabuhan Makassar

Page 51: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Gambar Rencana Pengembangan Pelabuhan Makassar Tahap I

Page 52: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Gambar Rencana Pengembangan Pelabuhan Makassar Tahap I dan II

Page 53: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl

Gambar Rencana Pengembangan Pelabuhan Makassar Tahap I, II dan III (2013 s.d 2032)

Page 54: INTERAKSI KONSEP ICM DALAM PENGELOLAAN PELABUHAN  DI PELABUHAN MAKASSARTugas ippl