Pelabuhan Slide
-
Upload
fajarmaulanaadrianto -
Category
Documents
-
view
91 -
download
22
description
Transcript of Pelabuhan Slide
-
LAY OUT PELABUHAN
-
SARANA DAN PRASARANA PELABUHAN
-
KAPAL
-
ALUR PELAYARAN
-
ALUR PELAYARAN
Alur pelayaran kapal digunakan untuk mengarahkan kapal
yang akan masuk kolam pelabuhan.
Alur pelayaran dan kolam pelabuhan harus cukup tenang
dari pengaruh gelombang dan arus.
Perencanaan alur pelayaran dan kolam pelabuhan
ditentukan berdasarkan kapal terbesar yang akan
menggunakan pelabuhan tersebut.
-
LAYOUT ALUR PELAYARAN
(Contoh pelabuhan Batu Ampar)
-
BAGIAN ALUR YANG DILEWATI KAPAL
Daerah kapal melempar sauh di luar pelabuhan
Daerah pendekatan diluar alur masuk
Alur masuk diluar pelabuhan dan didalam daerah
terlindung
Saluran menuju dermaga (daerah stabilisasi dan perlambatan)
Kolam putar
-
KEDALAMAN ALUR PELAYARAN
-
Kedalaman air total pada alur : H = d + G + R + P + S + K Dimana : d = draft kapal G = gerak vertical kapal karena gelombang dan squat R = ruang kebebasan bersih P = ketelitian pengukuran S = pengendapan sedimen antara dua pengerukan K = toleransi pengerukan
SQUAT
Adalah pertambahan draft kapal terhadap muka air yang disebabkan
oleh percepatan kapal. Diperhitungkan berdasarkan dimensi dan
kecepatan kapal serta kedalaman air.
-
LEBAR ALUR PELAYARAN
Ditentukan berdasarkan
a) lebar, kecepatan dan gerakan kapal
b) Trafik kapal, untuk satu atau dua jalur
c) Kedalaman alur
d) Sempit atau lebar e) Stabilitas tebing alur
f) Angin gelombang, arus dan arus melintang dalam alur
Lebar alur menurut OCDI Alur relatif panjang - Kapal sering bersimpangan : 2Loa (Loa = panjang kapal) - Kapal tidak sering bersimpangan : 1,5 Loa Selain - Kapal sering bersimpangan : 1,5 Loa - Kapal tidak sering bersimpangan : Loa
-
KOLAM PELABUHAN
Kolam pelabuhan merupakan perairan yang berada di depan
dermaga dimana kapal dapat berlabuh untuk melakukan
kegiatan bongkar muat barang, pengisian ulang bahan bakar
dan air bersih, perbaikan, dan lain-lain.
-
SYARAT KOLAM PELABUHAN Perairan harus cukup tenang, yaitu daerah yang terlindung dari angin,
gelombang, dan arus sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan kapal di pelabuhan tidak terganggu.
Lebar dan kedalaman perairan disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan.
Kapal yang bersandar memiliki kemudahan bergerak (maneuver).
Areal harus cukup luas sehingga menampung semua kapal yang datang berlabuh dan kapal masih dapat bergerak dengan bebas.
Radius harus cukup besar sehingga kapal dapat melakukan gerakan memutar dengan leluasa dan sebaiknya memiliki lintasan gerakan memutar melingkar yang tidak terputus.
Perairan cukup dalam supaya kapal terbesar masih dapat masuk saat kondisi muka air surut terendah.
-
PANJANG DAN LEBAR KOLAM
Panjang kolam tidak kurang dari panjang total kapal (Loa)
ditambah dengan ruang yang diperlukan untuk penambatan
yaitu sebesar lebar kapal.
Apabila dermaga digunakan untuk tambatan tiga kapal atau
kurang, lebar kolam di antara dermaga adalah sama dengan
panjang kapal (LOA). Sedangkan dermaga untuk empat kapal
atau lebih, lebar kolam adalah 1,5 LOA.
-
KEDALAMAN KOLAM
Harus diperhitungkan berdasarkan
1. Batimetri perairan
2. Elevasi muka air laut rencana berdasarkan pasang surut
3. Kondisi angin di lokasi perairan
4. Arah, kecepatan, dan tinggi gelombang di lokasi perairan
5. Arah dan kecepatan arus
6. Ukuran kapal rencana yang akan masuk ke pelabuhan
-
KEDALAMAN KOLAM
D = d + Vs + C Dimana:
D = kedalaman kolam pelabuhan (ditinjau dari muka air
surut terendah)
d = draft kapal terbesar saat keadaan muat penuh (full
load)
C = keel clearance (jarak aman kapal)
Vs = gerakan vertikal kapal akibat gelombang (Vgel) dan
squat (ayunan kapal vertikal)
Pada umumnya, kedalaman kolam pelabuhan adalah
1,1, kali draft kapal pada muatan penuh di bawah
elevasi air muka rencana.
-
KEDALAMAN KOLAM (OCDI, 2002)
-
TINGGI GELOMBANG DI KOLAM
Rumus Stevenson, yaitu :
B
bD
B
bHHp 1027.0
Dimana :
Hp = tinggi gelombang dititik P di dlm pelabuhan (m)
H = tinggi gelombang di mulut pelabuhan (m)
b = lebar mulut (m)
B = lebar kolam pelabuhan di titik P, yaitu panjang busur lingkaran dgn jari-jari D dan pusat pada titik tengah mulut (m)
D = jarak dari mulut ketitik P
-
GELOMBANG RUNUP Runup gelombang = elevasi tertinggi, diukur dari SWL (still water level),
yang dapat dicapai oleh lidah gelombang di lereng pantai (Sorensen,
1997).
-
PERHITUNGAN TINGGI GELOMBANG
RUNUP
Runup untuk gelombang acak didefinisikan
agak lain, memperhitungkan keacakan.
Ru2% = elevasi, diukur dari SWL (still water level), yang
dilampaui oleh 2% gelombang yang merambat pada
lereng pantai (Hughes 2005).
Catatan: lereng kasar dan kedap air.
-
PERHITUNGAN TINGGI GELOMBANG
RUNUP (2)
Rumus dari Coastal Engineering Manual 2001
Hmo = tinggi gelombang di perairan dalam
Lo = panjang gelombang di perairan dalam
tan = kemiringan lereng
Catatan: lereng kasar dan kedap air.
-
CONTOH
Tinggi Gelombang Rencana = Hmo = 4,5 meter
Perioda Gelombang Rencana = 10 s
Lo = gT2/(2) = (9,81)(10)2/(2) = 156 meter tan = 1:1,5 = 0,667 o = 0,667 / (4,5/156)1/2 = 3,93 Ru2% = 1,17 (o)0,46 Hmo = (1,17) (3,93)0,46 (4,5) meter = = 9,88 meter