ICM Kota Makassar - oceanjava.com Rencana Pengelolaan... · ICM Kota Makassar Rencana Pengelolaan...

29
ICM Kota Makassar Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu (Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar i

Transcript of ICM Kota Makassar - oceanjava.com Rencana Pengelolaan... · ICM Kota Makassar Rencana Pengelolaan...

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

i

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena hanya dengan

pertolongan-NYA maka “Laporan Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu (Integrated

Coastal Management-ICM)” Tahun anggaran 2015 ini dapat diselesaikan sesuai

dengan rencana. Dalam Laporan ini, dijelaskan potensi Masyarakat Kelurahan Untia,

sejarah kelurahan, visi dan misi kelurahan serta isu pengelolaan pesisir yang ada di

Kelurahan Untia Kota Makassar. Laporan ini memuat seluruh rencana pelaksanaan

pekerjaan mulai dari latar belakang pekerjaan, tujuan pekerjaan, gambaran umum

wilayah dan metoda pelaksanaan pekerjaan meliputi tahap persiapan, survey

lapangan, pengolahan data, dan keluaran.

Semoga Laporan Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu (Integrated Coastal

Management-ICM) ini memberikan gambaran yang nyata mengenai rencana

pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan.

.

Makassar, November 2015

ii

KATA PENGANTAR

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

Halaman

KATA PENGANTAR................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL......................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR................................................................................................... v

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1

1.2 Ruang Lingkup............................................................................................ 1

1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2

1.4 Proses Penyusunan..................................................................................... 2

BAB II. RONA WILAYAH PESISIR ............................................................................. 4

2.1 Keadaan geografis dan administrasi........................................................... 4

2.2 Kondisi Sosial Budaya................................................................................. 5

2.3 Aktivitas Ekonomi Masyarakat ................................................................... 10

2.4 Potensi SDA dan Ekosistem Pesisir.............................................................. 15

BAB III. ISU-ISU PENGELOLAAN ............................................................................. 16

3.1 Isu SDA dan Lingkungan.............................................................................. 16

3.2 Isu Sosial Budaya Gender............................................................................ 16

3.3 Isu Sosial EKonomi ..................................................................................... 16

3.4 Isu Kelembagaan......................................................................................... 16

BAB IV. RENCANA PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR ............................................. 17

4.1 Isu Prioritas................................................................................................. 17

4.2 Isu Strategi Pengelolaan............................................................................. 17

4.3 Rencana Aksi .............................................................................................. 23

4.4 Rencana Monitoring dan Evaluasi............................................................... 25

LAMPIRAN.............................................................................................................. 26

iii

DAFTAR ISI

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

Halaman

Tabel.1 Matrix Rencana Aksi ..................................................................... 23

Tabel.2 Rencana Monitoring dan Evaluasi ................................................. 45

iv

DAFTAR TABEL

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

Halaman

Gambar.1 Bagan Proses Penyusunan Rencana Pengelolaan Wilayah

Pesisir Terpadu.............................................................................. 3

Gambar.2 Pemukiman Desa Nelayan ............................................................ 4

Gambar.3 Peta Sea Use kelurahan Untia ....................................................... 6

Gambar.4 Fasilitas Gedung play Group.......................................................... 8

Gambar.5 Gedung Sekolah Dasar Kelurahan Untia........................................ 9

Gambar.6 Gedung SMK N 9 Makassar ........................................................... 9

Gambar.7 Masjed Kelurahan Untia ............................................................... 10

Gambar.8 Lahan Usaha Pertania ................................................................... 10

Gambar.9 Usaha Penangkapan Perikanan ..................................................... 11

Gambar.10 Usaha Budidaya Perikanan ........................................................... 11

Gambar.11 Peta Penggunaan Lahan Kelurahan Untia...................................... 11

Gambar.12 Jalan Desa ..................................................................................... 12

Gambar.13 Usaha Budidaya Perikanan ........................................................... 11

Gambar.14 Peta Penggunaan Lahan Kelurahan Untia...................................... 11

Gambar.15 Jalan Desa ..................................................................................... 12

Gambar.16 Jalan pemukiman nelayan ............................................................ 12

Gambar.17 Jembatan Keluarahan Untia........................................................... 12

Gambar.18 Penampungan air bersih ............................................................... 13

Gambar.19 Peta Infrastruktur Kelurahan Untia................................................ 13

v

DAFTAR GAMBAR

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

1.1 Latar Belakang

Pesisir merupakan kawasan yang komplek, dinamis dan lingkungan yang unik karena

pengaruh dari dua ekosistem, yaitu ekosistem daratan dan ekosistem lautan. Kawasan ini

mengkondisikan sebagai suatu sumberdaya pesisir dan apabila dikelola dengan benar dapat

menjadi tumpuan dan sumber pertumbuhan baru bagi pembangunan ekonomi secara

berkelanjutan dalam mewujudkan masyarakat yang maju dan mandiri.

Wilayah pesisir didefenisikan sebagai suatu wilayah dimana daratan berbatasan

dengan laut; batas di daratan meliputi daerah daerah yang tergenang air maupun yang tidak

tergenang air yang masih dipengaruhi oleh proses proses laut seperti pasang surut, angin

laut instrusi air laut, sedangkan batas dilaut daerah daerah yang dipengaruhi oleh proses

alami di daratan seperti sedimen dan mengalir air tawar kelaut serta benda‐benda yang

dibawa air kelaut.Dari aspek pembangunan, batas wilayah pesisir kearah laut ditetapkan 12

Mill laut dan kearah darat sampai batas kecamatan yang yang memiliki desa‐desa pesisir.

Memperhatikan realitas wilayah pesisir inilah yang mendorong KKP mengembangkan

program pembangunan masyarakat pesisir dengan mendapat dukungan dari IFAD.

Dalam rangka mengatasi degradasi sumber daya perikanan kelautan di Indonesia,

khususnya di Kota Makassar diperlukan suatu desain pengelolaan yang komprehensif. Desain

pengelolaan ini diharapkan dapat menyatukan beberapa kebijakan yang ada sehingga dapat

mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Desain pengelolaan tersebut adalah menyisihkan

lokasi-lokasi yang memiliki potensi keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, gejala alam dan

keunikan serta ekosistem yang ada didalamnya.

1.2 Ruang Lingkup

Daerah kajian adalah keseluruhan wilayah pesisir Kelurahan Untia Kota Makassar.

Penentuan titik sampling dilakukan melalui overlay peta yang ada dan menetapkan kriteria

berdasarkan :

1. Posisi geografis atau keterwakilan dalam wilayah administrasi2. Status pemanfaatan dan kondisi eksoistem pesisir dan laut

vi

PENDAHULUAN

BAB I

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

3. Potensi ekosistem pesisir dan laut4. Jumlah penduduk wilayah

1.3 Tujuan

Adapun sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:

1. Teridentifikasi secara menyeluruh informasi potensi sumber daya alam (pertanian,

kehutanan, kelautan dan perikanan, pertambangan dan energi, pariwisata, dll) dan jasa

lingkungan di Wilayah Pesisir Kota Makassar. 2. Teridentifikasinya isu strategis, baik terhadap masalah ekosistem wilayah pesisir, laut dan

pulau-pulau kecil maupun masalah-masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup di

Wilayah Pesisir Kota Makassar.3. Teridentifikasinya kebijakan pembangunan dan pengembangan wilayah laut, pesisir, dan

pulau-pulau kecil di Wilayah Pesisir Kota Makassar dalam dokumen perencanaan baik

nasional maupun daerah (RPJPN/D, RPJMN/D, RKP/RKPD), dokumen perencanaan spasial

(RTRWN, RTRW Sulawesi Selatan, RTRW Kota Makassar) dan dokumen lain yang terkait.4. Terumuskannya visi atau situasi yang diinginkan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut

Kelurahan Untia Kelurahan Kota Makassar di masa depan serta merumuskan misi untuk

mewujudkan visi;5. Terumuskannya kebijakan, strategi dan konsep pengembangan wilayah laut, pesisir dan

pulau-pulau kecil di Wilayah Pesisir Kota Makassar.6. Terjalinnya kerjasama dan koordinasi antar daerah di Wilayah Pesisir Kota Makassar untuk

pengelolaan dan pengembangan secara terpadu dan berkelanjutan.1.4 Proses Penyusunan

Proses penyusunan pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Pengelolaan Wilayah Pesisir

Terpadu Kelurahan Untia Kota Makassar ini adalah sebagai berikut :

1. Inventarisasi berbagai data primer dan sekunder berkaitan dengan potensi sumber daya

alam (pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan, pertambangan dan energi,

pariwisata, dll) dan jasa lingkungan di Pesisir Kelurahan Untia Kota Makassar.2. Identifikasi isu strategis yang ada ,khususnya isu kerusakan ekosistem wilayah pesisir,

ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan di Pesisir Kelurahan Untia Kota Makassar.;3. Identifikasi terhadap kondisi perekonomian wilayah baik berupa gambaran perekonomian

masyarakat, kegiatan investasi yang berkembang, dan potensi pengembangan ekonomi

untuk multi sektor yang ada di Pesisir Kelurahan Untia Kota Makassar.4. Identifikasi kondisi sosial dan nilai-nilai budaya (budaya lokal) dalam pengelolaan

sumberdaya pesisir dan kelautan.

vii

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

5. Melakukan analisis secara komprehensif dan integrasi secara spasial (citra satelit)

terhadap: kebijakan pembangunan dan pengembangan wilayah pesisir, pola pemanfaatan

ruang, daya dukung pengembangan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan,

kebutuhan dan potensi pengembangan infrastruktur wilayah pesisir, kondisi sosial budaya

masyarakat pesisir, dll.6. Penyusunan rencana induk pengelolaan wilayah Pesisir Kota Makassar.yang antaralain

berisi: isu strategis, visi dan misi, konsep kebijakan dan strategi pengembangan wilayah

pesisir dan laut, rencana struktur ruang wilayah pesisir dan laut, rencana pengembangan

pusat-pusat kegiatan wilayah pesisir dan laut, rencana infrastruktu rwilayah, rencana pola

pemanfaatan ruang pesisir dan laut, rencana kawasan-kawasan prioritas yang layak usaha

secara nasional dan regional serta sektor unggulan yang dapat dikembangkan.7. Mengadakan pertemuan dan diskusi melalui FGD di daerah dan pusat yang melibatkan

segenap pemangku kepentingan di Pesisir Kelurahan Untia Kota Makassar.

viii

RONA WILAYAH PESISIR

BAB II

Gambar 1. Bagan Proses Penyusunan Pengelolaan Pesisir Terpadu

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

2.1 Keadaan Geografis dan Adminsitrasi

Desa Nelayan kelurahan Untia secara administrasi terdapat 3 RW dari 5 RW yang ada di

kelurahan Untia dengan jumlah 355 KK dan 279 KK diantaranya adalah keluarga miskin. Sumber

mata pencaharian utama dominan sebagai nelayan. Penghuni Kampung Nelayan memiliki

sejarah dan nilai sosial budaya serta solidaritas sosial yang sudah terbangun sejak masih berada

pada komunitas lama yakni di pulau Lae-Lae. Pada komunitas baru pun terdapat pilar-pilar

modal sosial seperti adanya institusi/organisasi ekonomi berupa koperasi, kelompok dan

organisasi nelayan, jalinan kerjasama diantara mereka termasuk rasa toleransi, ada kelompok

arisan, BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat), dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM).

Gambar 2. Pemukiman Desa Nelayan

2.2 Kondisi Sosial-Budaya

Kelurahan Untia terbentuk pada tahun 2000 yang merupakan hasil pemekaran dari dua

kelurahan yaitu kelurahan Bulurokeng Kecamatan Biringkanaya dan Kelurahan Bira Kecamatan

tamalanrea. Penduduk kelurahan Untia sendiri terdiri menjadi dua bagian yaitu penduduk dari

kelurahan untia secara umum dan penduduk kelurahan untia yang bermukim di Desa nelayan.

Penduduk Desa nelayan merupakan penduduk dari pulau Lae – laer yang berhasil di

relokasi. Relokasi yang dimulai pada bulan Februari dan Maret tahun 1998 bagi 326 KK, namun

ix

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

yang berhasil pindah ke Kampung nelayan sampai sekarang ini hanya sekira 100 lebih KK, dan

umumnya hanya kepala keluarga yang status nelayan kecil/sawi atau buruh, sementara para

punggawa (pinggawa) masih tetap di Pulau Lae-Lae.

Sejumlah nelayan yang sudah menetap di Kampung nelayan tersebut aktivitas

ekonominya tetap bersentuhan dan memanfaatkan potensi sumber daya kelautan berupa

penyelam teripang dan menangkap ikan. Aktivitasnya sebagai nelayan juga tetap dilakukan

sama seperti ketika masih di komunitas lamanya di Pulau Lae-Lae sebaliknya juga warga Pulau

Lae-Lae melakukan hal yang sama. Bahkan hubungan dan kamunikasi diantara mereka

dikomunitas lama dan komunitas baru masih tetap berjalan, termasuk dukungan terhadap

aktivitas ekonomi profesi sebagai nelayan.

Selanjutnya, komunitas Kampung Nelayan Kelurahan Untia yang sudah bermukim sejak

tahun 1999 yang lalu dinamika interaksi sosial juga berkembang, dimana dalam komunitasnya

bukan hanya dihuni oleh nelayan dari pulau Lae-Lae tapi juga sudah berinterkasi dengan

komunitas lokal. Hal yang sama terjadi pada komunitas nelayan Pulau Lae-Lae berinteraksi dan

beradaptasi dengan komunitas lain termasuk penghuni baru. Untuk Komunitas Kampung

Nelayan, hubungan dan interaksi yang berlangsung sekarang ini dengan penduduk lokal juga

baik bahkan penuh kehangatan bukan hanya pada hubungan sosial tetapi juga pada hubungan

kerjasama pada aktivitas ekonomi, sehingga komunitas nelayan Kelurahan Untia bukan hanya

mengandalkan kehidupan ekonominya pada potensi kelautan tapi juga pada sektor ekonomi

lainnya seperti menjadi buruh bangunan, buruh industri rumahan, sektor jasa angkutan tukang

ojek, pengawas bangunan.

Pada awalnya penduduk Desa Nelayan sering mengalami ancaman, ketegangan dan

konflik, sehingga ada ketakutan dengan warga penduduk lokal. Namun sekarang ini hubungan

dan kerjasama dengan warga penduduk lokal sudah berlangsung dengan begitu baik bahkan

saat ini sudah sulit dibedakan antara warga hasil relokasi dan warga penduduk lokal. Hal ini

karena proses-proses sosial yang terjadi mengarah pada proses sosial yang asosiatif seperti

kerjasama, assimilasi, toleransi dalam bentuk perkawinan antara kedua komunitas, sehingga

akan mengarah pada hubungan dan solidaritas yang mekanik berupa hubungan darah dan

kekeluargaan.

Komunitas kampung nelayan mampu membangun hubungan/jaringan dan kerjasama

bukan hanya pada nelayan punggawa yang ada di Pulau Lae-Lae tapi juga sektor lainnya yang

x

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

dapat memberi penghasilan tambahan bagi keluarga nelayan seperti menjadi buruh industri

rumahan, buruh bangunan dan sektor jasa berupa tukang ojek.

Kelurahan Untia merupakan salah satu wilayah dari Kecamatan Biringkanaya Kota

Makassar Propinsi Sulawesi Selatan. Adapun batas daerah atau wilayah kelurahan adalah

sebagai berikut:

a. Sebelah utara Kabupaten Maros Kecamatan Marusu.

b. Sebelah timur Bulurokeng Kecamatan Biringkanaya.

c. Sebelah selatan Bira Tamalanrea.

d. Sebelah barat Selat Makassar.

Gambar 3. Peta Sea Use Kelurahan Untia

Kelurahan Untia terletak di pinggir jalan propinsi yang menghubungkan antara satu

kebupaten ke kabupaten lainnya. Oleh karena itu Kelurahan Untiaini bisa ditempuh dengan

mudahnya menggunakan semua jenis transportasi darat. Kelurahan Untia berjarak sekitar 4 Km

dari Kecamatan ke Ibu Kota Propinsi. Adapun waktu yang dibutuhkan dari Ibu Kota ke

Kecamatan Biringkanaya adalah 2 jam dengan menggunakan kendaraan roda dua. Kelurahan ini

ditinjau dari segi fisiknya terdiri dari dataran tinggi dan pegunungan/perbukitan.

Adapun luas wilayah Kelurahan Untia sebaga berikut:

a. Pemukiman seluas 18 ha/m2.

xi

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

b. Perkantoran seluas 1,50 ha/m2.

c. Persawahan seluas 1,15 ha/m2.

Masyarakat Kelurahan Untia Kec. Biringkanaya tidak hanya terdiri dari satu suku saja,

namun terdiri dari berbagai suku diantaranya adalah suku makassar dan suku Bugis. Banyaknya

perbedaan suku ini terjadi karena adanya penduduk urbanisasi dari desa ke Kota, khususnya

sulawesi Selatan yaitu Kelurahan Untia Kec. Biringkanaya. Berdasarkan data yang diperoleh dari

lokasi penelitian menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kelurahan Untia Kec. Biringkanaya

secara keseluruhan berjumlah 2075 jiwa dengan 623 KK dengan rincian sebagai berikut:

a. Laki-laki berjumlah 1078 jiwa.

b. Perempuan berjumlah 997 jiwa.

c. Jumlah total 2075 juwa.

d. Jumlah kepala keluarga 623 jiwa.

e. Kepadatan penduduk 81 / km.

Adapun jumlah penduduk Kelurahan Untia berdasarkan suku adalah sebagai berikut:

a. Suku Makassar berjumlah 1947 jiwa.

b. Suku Bugis berjumlah 114 jiwa.

c. Betawi berjumlah 1 Orang

d. Jawa Berjumlah 5 Orang

e. Ambon Berjumlah 5 Orang

f. Flores Berjumlah 3 Orang

Masyarakat Kelurahan Untia Kec. Biringkanaya sadar akan pentingnya pendidikan,

apalagi pendidikan agama. Data penelitan yang diperoleh tentang pendidikan masyarakat

Kelurahan Untia Kec. Biringkanaya adalah sebagai berikut:

a. Usia 3-6 thn yang sedang TK sebanyak 30 orang.b. Usia 7-18 thn yang tidak pernah sekolah sebanyak 9 orang.c. Usia 7-18 thn yang sedang sekolah sebanyak 17 orang.d. Usia 18-56 thn yang tidak pernah bersekolah sebanyak 90 orang.e. Usia 18-56 thn pernah SD tapi tidak tamat sebanyak 401 orang.f. Tamat S1/sederajat sebanyak 5 orang.g. Tamat SD / Sederajat sebnyak 611 orangh. Jumlah Usia 12 – 56 Tahun tidak tamat SLTP Sebanyak 519 Orangi. Jumlah Usia 18 – 56 Tahun tidak tamat SLTA Sebanyak 504 Orang

xii

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

Demi mempermudah masyarakat Kelurahan Untia Kec. Biringkanaya dalam mengenyam

pendidikan maka didirikanlah beberapa fasilitas dan sarana pendidikan. Sarana Pendidikan yang

ada di Kelurahan Untia adalah sebagai berikut:

a. Play Group sebanyak 1 gedung

Gambar 4. Fasilitas Gedung Play Group

b. SD sebanyak 1 gedung

xiii

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

Gambar 4. Dedung Sekolah dasar

b. SMK sebanyak 1 gedung

Gambar 5. Dedung SMK Negeri 9 Makassar

Masyarakat Kelurahan Untia Kec. Biringkanaya mayoritas beragama Islam dan

mempunyai kesadaran yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari adanya kegiatan pengajian.

Kegiatan yang diadakan adalah :

a. Yasinan dan arisan rutin yang dilaksanakan oleh ibu-ibu setiap bulan sekali.b. Memperingati hari-hari besar seperti maulid Nabi Muhammad SAW dan Isra al-Mi’raj Nabi

Muhammad SAW.c. Pengajian umum yang dilaksanakan tiap sabtu malam di masjid.d. Pengajian TPQ remaja yang dilaksanakan tiap hari di masjid.

Dalam mendukung aktivitas religius masyarakat Kelurahan Untia Kec. Biringkanaya

didukung dengan fasilitas infrastruktur berupa masjid dengan kondisi bangunan yang sangat

sederhana dan klasik.

xiv

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

Gambar 6. Mesjid kelurahan Untia

2.3 Aktivitas Ekonomi Masyarakat

Masyarakat Kelurahan Untia Kec. Biringkanaya bekerja disektor Budidaya perikanan,

pertanian, jasa angkutan, industri kecil, peternakan, nelayan dan pegawai instansi pemerintah.

Nelayan dan buruh tani adalah jenis mata pencaharian yang banyak diminati masyarakat.

Gambar 7. Lahan Usaha pertanian

Gambar 8. Usaha Penangkapan perikanan

xv

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

Gambar 9. Usaha Budidaya perikanan

Adapun tingkat mata pencaharian masyarakat Kelurahan Untia Kec. Biringkanaya dapat

dilihat di bawah ini:

a. Petani/petambak sebanyak 62 orang.

b. Buruh tani sebanyak 62 orang.

c. Pegawai negeri sipil sebanyak 10 orang.

d. Pedagang keliling sebanyak 15 orang.

e. Peternak sebanyak 35 orang.

f. Nelayan sebanyak 103.

g. Montir sebanyak 2 orang.

h. TNI sebanyak 2 orang.

i. POLRI sebanyak 2 orang.

j. Pensiunan PNS/TNI/POLRI sebanyak 3 orang/

k. Dukun kampung sebanyak 4 orang.

l. Karyawan perusahaan swasta sebanyak 19 orang.

m. Karyawan perusahaan pemerintah sebanyak 2 orang.

xvi

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

Gambar 10. Peta Penggunaan Lahan Kelurahan Untia

3.5.2 Kondisi Infrastruktur

Adapun Prasarana Transportasi Darat di kelurahan untia adalah sebagai berikut :

a. Jalan desa/kelurahan sepanjang 3 KM

b. Jalan antar desa/kelurahan sepanjang 4 km

c. Jembatan beton sebanyak 4 unit

d. Jembatan kayu sebanyak 5 unit

Gambar 10. Jalan Desa

xvii

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

Gambar 11. Jalan pemukiman nelayan

Gambar 12. Jembatan

a. Prasarana air bersih

Adapun Prasarana air bersih di kelurahan untia adalah sebagai berikut :

1. Tempat Penampungan air bersih sebanyak 3 unit

xviii

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

Gambar. 12 penampungan air bersih

Gambar 7. Peta Infrastruktur Kelurahan Untia

2.4 Potensi Sumberdaya Alam dan Jasa Lingkungan

Kelurahan Untia memiliki potensi mangrove yang masih cukup bagus dibeberapa titik,

dengan ketebalan sekitar 50-60 meter, sementara di beberapa tempat hanya sekiitar 10 meter,

karena dikonversi untuk kepentingan permukiman dan kepentingan lain.

Jenis mangrove yang umum tumbuh terdiri dari Rhizophora dan Avicennia. Sebahagian

dari vegetasi mangrove tersebut tumbuh secara alami dan sebahagian yang lain ditanam oleh

pemerintah bersama masyarakat, dan sebahagian lainnya ditanam secara swadaya oleh

masyarakat. Tingka kesadaran masyarakat terhadap pentingnya ekosistem mangrove cukup

tinggi, karena masyarakat telah menyadari pentngnya ekosistim ini sebagai pelindung pantai

dari bencana angina, gelombang dan intrusi air laut.

xix

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

3.1 Isu SDA dan Lingkungan1. Potensi sumberdaya ikan di wilayah pantai cenderung menurun2. Degradasi habitat wilayah pesisir 3. Degradasi lahan Budidaya perikanan

3.2 Isu Sosial Budaya1. Kurangnya ketersediaan air bersih2. Lokasi pengeringan ikan masih dilakukan dihalam rumah-rumah warga dan tidak tertata

dengan baik

1. Isu Sosial Ekonomi

xx

ISU-ISU PENGELOLAAN

BAB III

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

1. Pendapatan masyarakat pesisir masih rendah 2. Rendahnya kualitas pengolahan hasil perikanan, kemampuan permodalan dan bahan

baku3. Rumah produksi pengolahan belum memenuhi standar HACCP dan GMP

2. Isu Kelembagaan1. Kapasitas dan Keterpaduan dalam Perencanaan dan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan

Laut di Tingkat Kelurahan Masih Lemah2. Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan Wilayah

Pesisir dan Laut Belum Optimal

4.1 Isu Prioritas1 Degradasi habitat wilayah pesisir dan abrasi pantai2 Rendahnya Kualitas Pengolahan Hasil Perikanan, Kemampuan Permodalan dan Bahan

Baku

4.2 Isu Strategi PengelolaanBerdasarkan hasil FGD dan hasil survey potensi sumber daya pesisir dan pulau kelurahan

Untia maka diperoleh isu-isu prioritas yang akan dikelola berdasarkan strategi pengelolaan,

tujuan dan indicator pengelolaan. Uraian kompleks terhadap isu dalam rencana pengelolaan

strategis kelurahan Untia sebagai berikut:A. Isu SDA dan Lingkungan

xxi

RENCANA PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR

BAB IV

Potensi Sumberdaya Ikan di Wilayah Pantai Cenderung Menurun

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

Strategi Pengelolaan1. Rasionalisasi penangkapan ikan di wilayah pesisir dan laut2. Penetapan zonasi wilayah pesisir dan laut.Tujuan PengelolaanTerwujudanya perlindungan populasi ikan laut dengan menjauhkan alat tangkap yang

bersifat destruktif dan kontrol hasil penangkapan pada zona yang telah ditentukan. Indikator PengelolaanBerkurangnya penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan

Strategi pengelolaan1. Pengendalian pemanfaatan sumberdaya di wilayah pesisir dan laut2. Pengendalian pemanfaatan hutan mangrove di wilayah pesisir3. Pengelolaaan limbah pabrik yang ramah lingkungan Pengendalian pemanfaatan

sumberdaya di wilayah pesisir dan laut4. Pengendalian pemanfaatan hutan mangrove di wilayah pesisir

Pengelolaaan limbah pabrik yang ramah lingkunganTujuan Pengelolaan 1. Peningkatan daya dukung lingkungan2. Tidak berkurangnya luas hutan mangrove dan terumbu karangIndikator Pengelolaan1. Tidak berkurangnya luas hutan mangrove dan terumbu karang2. Kerang – kerang yang ada di wilyah pesisir tidk dapat dikonsumsi

Strategi pengelolaan1. Peralihan system budidaya perikanan

Tujuan Pengelolaan 1. Ketersediaan lahan budidaya bagi petambakIndikator Pengelolaan1. Berkurangnya lahan budidaya perikanan

B. Isu Sosial Budaya

Strategi Pengelolaan1. Membangun tempat penampungan air pada titik – titik strategisTujuan Pengelolaan1. Meningkatnya Pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam inovasi produkIndikator Pengelolaan1. Produk yang dihasilkan sama seperti yang ada dipasaran sehingga sulit memasarkan

produk

xxii

Degradasi Habitat Wilayah Pesisir

Kurangnya Ketersediaan Air Bersih

Degradasi Lahan Budidaya Perikanan

Lokasi Pengeringan Ikan Masih Dilakukan di Halaman Rumah-rumah Warga dan Tidak Tertata dengan Baik

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

Strategi Pengelolaan1. Meningkatkan sarana pengolahan/pengeringan hasil perikanan, sesuai dengan zona

yang ditetapkan2. Membangun Cold Storage sebagai tempat penampungan ikan pada musim-musim

produksi 3. ikan4. Meningkatkan sanitasi lingkungan permukiman masyarakat pesisirTujuan Pengelolaan1. Kelompok pengolahan melakukan penjemuran pada loasi yang tertataIndikator Pengelolaan1. Tertatanya zona pengolahan/pengeringan ikan pada saat musim puncan/ produksi ikan

sehingga tidak di halaman rumah – rumah warga dan tidak tertata dengan baik, selain

merusak estetikan juga terjadi polusi udara yang dapat mengganggu warga sekitar

C. Isu Sosial Ekonomi

Strategi Pengelolaan1. Pengembangan penanganan penangkapan ikan ke perairan lepas pantai2. Pengembangan teknologi tepat guna3. Pengembangan jaringan pemasaran4. Pembinaan mutu produk localTujuan PengelolaanTerwujudanya daya saing produk-produk hasil perikanan yang berkualitas baik dipasar

domestik maupun regionalIndikator Pengelolaan1. Meningkatknya produksi budidaya perikakan dan rumput laut dan perikanan tangkap2. Meningkatnya produksi sumberdaya pada bidang lain3. Meningkatnya produksi wilayah pesisir4. Meningkatnya produksi komuditi local

Strategi Pengelolaan

1. Memfasilitasi pengembangan usaha-usaha kecil berbasis masyarakat

2. Penguatan permodalan masyarakat

3. Regulasi di bidang investasi dan pemberian insentif investasi

4. Peningkatan keterampilan dan manajemen usaha

5. Pembinaan wanita nelayan

xxiii

Pendapatan Masyarakat Pesisir Masih Rendah

Rendahnya Kualitas Pengolahan Hasil Perikanan, Kemampuan Permodalan dan Bahan Baku

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

6. Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan dan lahan tidurTujuan PengelolaanMeningkatan pendapatan masyarakat dengan memberikan modal dan bahan baku untuk

dikelola baik secara individu atau kelompok kelompok usaha bersama.Indikator Pengelolaan1. Meningkatnya industri rumah tangga berbasis sumberdaya lokal.2. Meningkatnya jumlah wanita nelayan dalam kegiatan ekonomi produktif.3. Meningkatnya jumlah kelompok-kelompok usaha/badan usaha.

Strategi Pengelolaan1. Penataan rumah produksi sesuai standar HACCP dan GMPTujuan Pengelolaan1. Kelompok pengolahan melakukan kegiatan produksi pada tempat yang telah memenuhi

standar HACCP dan GMP

Indikator Pengelolaan1. Food safety kepada konsiumen2. Mendapatan sertifikasi produk

D. Isu Kelembagaan

Strategi Pengelolaan1. Menyediakan data dan informasi spacial pesisir yang akurat dan mudah diakses2. Memperkuat lembaga adat serta hak ulayat dalam pengelolaan sumber daya pesisir

dan laut.Tujuan PengelolaanTerwujudnya animo masayarakat dalam berpatispasi dan atau berperan aktif dalam proses

perencanaan dan pembangunan yang berasaskan kearifan local dengan didukung oleh

pemerintah setempat. Indikator Pengelolaan1. Meningkatnya peran masyarakat dalam perencanaan dan pengawasan pengelolaan

sumber daya pesisir dan laut2. Meningkatkan peran adat istiadat dalam pengelolaan wilayah pesisir

xxiv

Partisipasi Masayrakat dalam Perencanaan Pengawasan Pembangunan Wilayah Pesisir dan Laut Belum Optimal

Kapasitas dan Keterpaduan dalam Perencanaan dan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut di Tingkat Kelurahan Masih Lemah

Rumah Produksi Pengolahan Belum Memenuhi Standar HACCP dan GMP

ICM Kota Makassar

Rencana Pengelolaan Pesisir Terpadu(Integrated Coastal Managament (ICM) Kota Makassar

Strategi Pengelolaan1. Menyebarluaskan konsep Perencanaan dan Pengelolaan Pesisir dan Laut Terpadu

(ICZPM)2. Penyediaan data dan informasi spasial pesisir yang akurat dan mudah diakses

Tujuan PengelolaanMeningkatkan keterpaduan dalam pengelolaan wilayah pesisir dan laut yang berkelanjutan.Indikator Pengelolaan

1. Berkurangnya konflik sosial di wilayah pesisir dan laut Kelurahan Untia

2. Meningkatnya kerjasama dan koordinasi antar sektor baik pemerintah maupun swasta.

xxv

4.3 Rencana AksiTabel. 5. Matriks Rencana Aksi

Isu Strategi Program Kegiatan PelaksanaWaktu Sumber

Pendanaan1 2 3 4 5Degradasihabitatwilayahpesisir danabrasipantai

1. Pengendalian pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut

2. Direncankannya pembangunan tanggulpenahan ombak disepanjang pantai Buloa

1. Pengendalian pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut

2. Pembangunan tanggul penahan ombak

1. Penyuluhan terkait pengendalian pemanfaatan sumberdaya pesisirdan laut

2. Pembangunan tanggul oleh pemerintah dan dibantu masyarakatsetempat

DKP, Dinas Pariwisata, Masyarakat

√ √ √ IFAD, APBD

Rendahnya Kualitas Pengolahan Hasil Perikanan, Kemampuan Permodalan dan Bahan Baku

1. Memfasilitasi pengembangan usaha-usaha kecil berbasis masyarakat

2. Penguatan permodalan masyarakat

3. Regulasi di bidang investasi dan pemberian insentif investasi

4. Peningkatan keterampilan dan manajemen usaha

5. Pembinaan wanita

1. Meningkatnya industri rumah tanggaberbasis sumberdaya lokal.

2. Meningkatnya jumlah wanita nelayan dalam kegiatan ekonomi

1. Pembentukan kelompok – kelompok usaha dalam mengelolah produk hasil perikanan yang berkualitas dan berdaya saing baik dipasar domestic maupun regional

2. Membangun koperasi atau lembaga permodalan

DKP, Masyarakat

√ √ IFAD, APBD

nelayan6. Optimalisasi

pemanfaatan lahan pekarangan dan lahan tidur

produktif.3. Meningkatny

a jumlah kelompok-kelompok usaha/badan usaha.

masyarakat yang berfungsi untuk kemudahan akses permodalan,.

4.4. Rencana Monitoring dan Evaluasi

Tabel. 6. Rencana Monitoring dan Evaluasi

NoKegiatan

Waktu MonitoringPenanggung Jawab

1 2 3 4 5

1 Pembentukan Kelompok rehabilitasi √ DKP KOTA MAKASSAR2 Penanaman bibit √ √ DKP KOTA MAKASSAR3 Pembangunan sarana rekreasi √ √ √ DKP KOTA MAKASSAR4 Promosi wisata melalui penyebaran brosur √ √ √ √ √ DKP KOTA MAKASSAR5 Pengadaan Sarana dan Prasarana Wisata √ DKP KOTA MAKASSAR6 Penyuluhan dan pelatihan teknologi tepat guna √ √ DKP KOTA MAKASSAR7 Kerjasama dengan berbagai pihak pengelola hasil

perikanan√ √ DKP KOTA MAKASSAR

8 Pengadaan Alat tangkap alternative yang ramah lingkungan √ DKP KOTA MAKASSAR9 Pengadaan Sarana dan Prasarana √ DKP KOTA MAKASSAR10 Pelatihan pengolahan hasil perikanan dan pengemasan

produk√ √ DKP KOTA MAKASSAR

11 Pengadaan bahan baku olahan √ √ DKP KOTA MAKASSAR12 Kerjasama dengan berbagai pihak dalam memasarkan

produk olahan√ √ √ DKP KOTA MAKASSAR