Interaksi AgAb in Vitro-1112-RW 3

46
INTERAKSI ANTIGEN- ANTIBODI Riyani Wikaningrum Bagian Mirobiologi Fak. Kedokteran Univ. Yarsi

description

hh

Transcript of Interaksi AgAb in Vitro-1112-RW 3

  • INTERAKSI ANTIGEN-ANTIBODI

    Riyani Wikaningrum

    Bagian Mirobiologi

    Fak. Kedokteran Univ. Yarsi

  • Pendahuluan

    Ikatan antara Ag dan Ab bersifat spesifik Ikatan Ag dan Ab in vitro dipakai dalam diagnosis pemeriksaan serologi

    Tujuan: Mendeteksi Ag (suatu patogen) dengan memakai Ab

    yang telah diketahui Mendeteksi Ab dengan memakai Ag yang telah

    diketahui

    Contoh: Penentuan serotipe bakteri Penentuan Ab terhadap infeksi virus Herpes adanya

    Ab spesifik dalam serum penderita

  • Pendahuluan (lanj)

    Macam:

    Presipitasi

    Aglutinasi

    Pengikatan komplemen

    Syarat agar interaksi Ag-Ab in vitro ini dapat terihat Cross-lingking antara molekul Ag dan Ab

  • Cross-lingking Ag-Ab

  • No Cross-linking

  • Aglutinasi

    Reaksi Ab dengan Ag berupa partikel atau yang diikatkan pada partikel

    Partikel yang dapat dipakai:

    Sel darah merah Hemaglutinasi

    Latex Latex agglutination

    Bakteri Koaglutinasi

    Pemeriksaan semikwantitatif

    Dapat menentukan Titer

  • Agglutination

  • Latex Agglutination

  • Interpretasi Tes Serologi

    Kenaikan titer pemeriksaan serum akut dan

    konvalesen >= 4x Infeksi baru

    IgM

    IgG

  • HEMAGGLUTINATION

  • Hemaglutinasi

    Negatif aglutinasi

    1/2

    1/4

    1/8

    1/1

    6

    1/3

    2

    1/6

    4

    1/1

    28

    1/2

    56

    1/5

    12

    Positif aglutinasi

  • Hemagglutination

  • Treponema pallidum hemagglutination test (TPHA)

    Tes spesifik untuk deteksi antibodi terhadap T. pallidum

    Ag T. pallidum diikatkan pada permukaan SDM

  • Hambatan Hemaglutinasi

    Virus yang mempunyai hemaglutinin akan menghemaglutinasi SDM

    Apabila hemaglutinin virus ini diikat oleh antibodi spesifiknya, maka kemampuan hemaglutinasinya terhambat Tes Hambatan Aglutinasi

    Pada pemeriksaan dilakukan titrasi virus yang akan dipakai

    Pemeriksaan serum akut dan konvalesen

  • Hemagglutination Inhibition

  • Slide Agglutination

  • Presipitasi

    Ab berikatan dengan Ag yang terlarut

    Cross-link antara Ag-Ab akan membentuk endapan

    Contoh:

    Presipitasi tabung

    Presipitasi Agar Tes Elek

    Radial Immunodiffusion

  • Presipitasi tabung

  • REAKSI PRESIPITASI

    CONTOH. PERCOBAAN ELEK - OUCHTERLONY

    KUMAN DIFTERI

    ANTITOKSIN

    DIFTERI

  • Presipitasi

  • Gel Immunodifussion

  • Gel Immunodifussion

  • Immuno - Electrophoresis

  • Pengikatan Komplemen

    Prinsip Kompleks Ag-Ab mengaktifkan komplen

    Untuk melihat adanya ikatan Ag-Ab dipakai indikator Sistem hemolitik atau amboseptor Sel darah Merah dan hemolisin

    Ag + Ab (serum pos) + C Tidak hemolise

    Ag + Ab (serum neg) + C Hemolise

  • Complement Fixation

    Ag mixed with test serum to be assayed for Ab Standard amount of complement is added

    Erythrocytes coated with Abs is added

    Amount of erythrocyte lysis is determined

    Ag

    Patients

    serum

    Ag No Ag

    Ag

    Methodology

  • POSITIF NEGATIF

    REMMING

    P K P K

    P K

    lisis lisis lisis

    tidak

    lisis

    tidak

    lisis

    tidak

    lisis

    HASIL REAKSI PENGIKATAN KOMPLEMEN

    P: Percobaan (tes)

    K: Kontrol

  • Complement Fixation Test

    CFT Pos CFT Neg

  • Immunoassay

    Untuk melihat adanya ikatan Ag-Ab, salah satu komponen dilabel.

    Label bisa berupa:

    Radioaktif Radioimmunoassay

    Enzim Enzyme-immunoassay; Immunohistochemistry

    Fluorescein Immunoflurescens

  • Labeled Ab Test

  • Prinsip ada 2 macam:

    Direct label langsung diikatkan pada Ag atau Ab

    Indirect kompleks Ag-Ab diikatkan dengan Ab yang dilabel

    Metode indirect dipakai untuk meningkatkan sensitivitas pemeriksaan

  • IFA

    Immunofluorescence

    Assay

  • ELISA (Enzyme-Linked Imunosorbent Assay)

    Ag (Ab) difiksasi pada permukaan micrititer plate

    Enzim yang dipakai

    horseradish peroksidase

    Alkaline phosphatase

  • ELISA

  • Immunobloting

    Memakai prinsip Ag atau Ab diresapkan pada suatu kertas (nitroselulose)

    Tes sampel diteteskan pada kertas kompleks Ag-Ab diditeksi dengan metode antibodi yang dilabel

    Contoh:

    Western-blot test

    Immunobloting for Dengue IgG/IgM

  • Ag/A

    b level

    Day

    IgM IgG

    Typical Serologic Course

    Symptom

    NS1 Ag

    DAY -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    Antibody Bite

    NS1 Ag

    ACUTE INFECTION

    CONVALESCENCE STAGE

    Incubation

  • SD Dengue NS1Ag & IgG/IgM

    NS1 Ag for early acute phase samples (day 1 ~ 5)

    IgG/IgM Ab for early convalescence phase samples

    (after day 5 ~ 14)

    Ag/A

    b level

    Day

    NS1 Ag

    IgM

    IgG

    Ag/A

    b level

    Day

    NS1 Ag

    IgM

    IgG

    1 2 3 5 7 10 12 1 2 3 5 7 10 12

  • SD Dengue NS1Ag+Ab Combo

    NS1 Ag + Ab Combined test

    Ag/A

    b level

    Day

    NS1 Ag

    IgM

    IgG

    Simultaneous detection of Dengue NS1 Ag and IgG/IgM Ab test together !

    It will be perfect to diagnosis of dengue infection from acute to convalescent stage !

    1 2 3 5 7 10 12

  • Test Procedure

  • Western blot

    analysis for HIV