INSTRUKSI KERJA ALAT LABORATORIUM...
Transcript of INSTRUKSI KERJA ALAT LABORATORIUM...
INSTRUKSI KERJA ALAT
LABORATORIUM PENELITIAN
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENGGUNAAN LABORATORIUM PENELITIAN
A. PENGERTIAN
Laboratorium Penelitian merupakan fasilitas akademik Teknik Kimia yang
dimanfaatkan oleh mahasiswa dan/atau dosen untuk kegiatan penelitian.
B. TUJUAN
1. Mengoptimalkan pengelolaan laboratorium beserta semua sumberdaya yang ada di
dalamnya agar menjadi produktif, berkualitas dan terpercaya. Memberikan
pelayanan prima sebagai pusat penelusuran ilmu pengetahuan, pengembangan dan
aplikasi penelitian di bidang ilmu Teknik Kimia.
2. Sebagai pedoman penggunaan laboratorium untuk pelaksanaan penelitian
mahasiswa dan dosen.
C. RUANG LINGKUP
Kegiatan yang ada dalam lingkup laboratorium meliputi pelaksanaan kegiatan
penelitian, baik yang dilakukan oleh Mahasiswa maupun Dosen ataupun pihak luar
yang menggunakan laboratorium.
D. PROSEDUR PRAKTIKUM PENELITIAN
Mekanisme Pelaksanaan Praktikum
1. Peneliti/ praktikan harus membuat surat izin penelitian di laboratorium penelitian
dengan ditandatangani Asisten, Dosen Pembimbing dan Kepala laboratorium
yang bersangkutan.
2. Selama penelitian berlangsung, semua praktikan dan asisten wajib mematuhi
seluruh tata tertib laboratorium.
3. Menggunakan Jas Lab.
4. Menggunakan alat perlindungan diri (APD), seperti menggunakan memakai sepatu
tertutup, sarung tangan dan masker (untuk praktikum yang memerlukannya)
5. Asisten memberi pengarahan pemakaian alat yang tersedia kepada praktikan yang
kurang tau dalam pemakaian alat tesebut.
6. Praktikan/peneliti mengambil alat dan bahan praktikum yang dibutuhkan
secukupnya.
7. Setelah praktikum/penelitian selesai, semua alat yang digunakan wajib dibersihkan
dan dikembalikan ke ruang alat oleh praktikan/peneliti, disaksikan oleh asisten
yang beretugas.
8. Asisten melaporkan ke Kepala Laboratorium semua kegiatan penelitian yang telah
dilaksanakan setiap akhir semester.
E. MEKANISME PEMBUATAN JADWAL KERJA DI LABORATORIUM
PENELITIAN
1. Minimal satu minggu sebelum rencana bekerja di Laboratorium penelitian, setiap
Dosen ataupun Mahasiswa yang akan menggunakan laboratorium untuk
penelitian, harus menyerahkan atau melaporkan rancangan jadwal kerja kepada
Asisten laboratorium.
2. Asisten laboratorium menyusun keseluruhan jadwal kerja di laboratorium dan
menginformasikan kepada semua pihak yang terkait
3. Jika ada koreksi, maka Asisten dan peneliti merevisi jadwal pemakaian
laboratorium dan menginformasikannya kembali
PENGGUNAAN ALAT-ALAT DI LABORATORIUM
PENELITIAN
WATER BATH
Pengertian :
Water Bath merupakan peralatan yang berisi air yang bisa mempertahankan suhu air
pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan.
Prinsip kerja:
Pada saat dingin mensterilisasi steker dihidupkan, dipilih suhu (temperatur) yang
diinginkan (jika memungkinkan) dan atur. Pengaturan harus dilakukan sesuia dengan
pembacaan thermostat (bila tersedia), atau sesuai dengan suatu sistem pengawasan
suhu.
Fungsi Water bath :
Water bath dapat digunakan untuk :
1. Pemanasan pada suhu rendah 100 oC
2. Menguapkan zat atau larutan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi
Bagian-bagian water bath :
1. Pengatur suhu
2. pengaman kedudukan tinggi air
3. penangas air bisa dilengkapi motor penggerak sehingga dapat berfungsi sebagai
alat pengocok
4. elemen pemanas dengan listrik
5. tangas uap mempunyai satu hingga enam buah lubang untuk menaruh/meletakkan
benda yang akan diuapkan
Cara kerja water bath :
1. Air dimasukkan ke dalam bejana
2. Atur suhu yang dikehendaki dan hidupkan water bath
3. Masukkan benda yang akan dipanaskan ke dalam air (untuk tangas air) letakkan
benda pada salah satu lubang (untuk tangas uap), ingat lubang lain yang tidak
digunakan tetap ditutup.
Cara penyimpanan water bath :
1. Sebagai media pemanas digunakan air suling (jangan menggunakan air sumur,
karena menyebabkan korosi)
2. Selesai digunakan (jika menggunakan listrik) matikan arus listrik dan dicabut dari
arus listrik
3. Jika hendak disimpan air (media pemanas) dikosongkan.
Cara perawatan water bath :
1. Untuk perawatan, bersihkan alat hanya dengan lap bersih yang dibasahi air
kemudian lap dengan kain kering setiap selesai menggunakan alat
2. Box kontrol jangan sampai tersiram atau kemasukkan air karena dapat berakibat
tersengat tegangan listrik ( berbahaya ) atau alat akan menjadi rusak
3. cara rutin air dapat diganti atau ditambahi +/-2 bulan sekali
MAGNETIC STIRRER WITH HOT PLATE
Pengertian :
Magnetic Stirrer With Hot Plate merupakan alat yang digunakan untuk memanaskan
dan melakukan pengadukan dengan media stirer
Prinsip Kerja :
1. Alat ini digunakan untuk memanaskan bahan, dan dapat digunakan untuk
pengadukan.
2. Untuk menghidupkan atau mengaktifkan Hotplate diperlukan supply arus listrik.
Cara Kerja Magnetic Stirrer With Hot Plate :
1. Pasang kabel power ke sumber listrik.
2. Atur suhu yang diinginkan dengan memutar Tombol Heat.
3. Lampu indicator menyala menandakan unit sedang bekerja.
4. Setiap nilai yang ditetapkan akan dipertahankan apabila perangkat dimatikan atau
terputus dari hubungan listrik.
5. Tempatkan wadah/labu yang berisi bahan yang akan diaduk diatas unit, dengan
stirrer.
6. Atur putaran yang diinginkan dengan memutar Tombol Stir.
7. Untulk mengakhiri penggunaan atur tombol Heat atau Stir pada posisi OFF.
8. Cabut kabel stop kontak dari sumber listrik.
OVEN
Universal Oven Memmert UN 30 With
Natural Convection 20º C to 300° C
1. PRINSIP
Perubahan energi listrik menjadi energi panas dimana temperatur dalam oven
dijaga tetap konstan dengan alat kontrol thermometer.
2. FUNGSI
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan untuk mengeringkan
bahan yang dalam keadaan basah.
Untuk sterilisasi dengan menggunakan udara kering. Alat sterilisasi ini dipakai
untuk mensterilkan alat-alat gelas seperti Erlenmeyer, Petridisk (cawan petri),
tabung reaksi dan gelas lainnya. Bahan-bahan seperti kapas, kain dan kertas juga
dapat disterilkan dalam oven tetapi dalam temperatur tertentu, pada umumnya
temperatur yang digunakan pada sterilisasi cara kering adalah sekitar 140-170oC
selama paling sedikit 2 jam. Perlu diperhatikan bahwa lamanya sterilisasi
tergantung pada jumlah alat disterilkan dan ketahanan alat terhadap panas.
3. SPESIFIKASI
a) Universal Oven Memmert UN 30 With Natural Convection 20º C to 300° C
Spesifikasi:
Volume 32 L
Dimensi Interior 400 x 320 x 250 mm
Berat Netto 48 kg
Berat Gross 59 kg
Temperature min 5°C above ambient up to +300° C
230 V, 50/60 Hz
4. KOMPONEN
Tombol POWER adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan ataupun
mematikan oven.
Tombol untuk menyalakan atau mematiakn kipas.
Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik turunkan kecepatan putaran kipas.
Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar PV
menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan suhu yang diinginkan.
Tombol SET, UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah) digunakan untuk
mensetting suhu yang diinginkan. Dapat pula untuk mensetting waktu.
5. CARA KERJA OVEN
Prosedur / Cara Kerja Oven yaitu :
a) Hubungkan dengan sumber listrik
b) Masukkan alat yang akan dikeringkan, atur dengan rapi lalu tutup pintu
dengan rapat
c) Hidupkan alat dengan menekan tombol ON, lampu pilot akan menyala
(merah dan kuning)
d) Atur temperatur suhu dan waktu yang diinginkan
Bila suhu 170oC, atur waktu 1 jam
Bila suhu 160oC, atur waktu 2 jam
Bila suhu 150oC, atur waktu 2,5 jam
Bila suhu 140oC, atur waktu 3 jam
e) Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatiskemali
ke nol
f) Biarkan dingin, lalu keluarkan bahan dan alat yang disterilkan/dikeringkan
FURNANCE
A. INFORMASI ALAT
Nama alat : Furnance
Suhu maksimum : 1200 oC.
B. FUNGSI
Furnance digunakan untuk mengabukan atau mengarangkan (karbonisasi) suatu
zat padat
C. BAGIAN PENGOPERASIAN
Pasokan Cahaya: ketika tungku terhubung ke pasokan listrik
cahaya dalam menyala saklar yang berdekatan
Panas Switch: saklar memutus listrik ke elemen pemanas;
kecuali switch ini adalah off ada bahaya sengatan listrik saat
memasukkan benda
Panas Cahaya: bersinar terang berdekatan atau berkedip untuk
menunjukkan kekuatan yang yang diberikan ke elemen.
D. TOMBOL ALAT
Page key digunakan untuk menelusuri parameter dan
beralih di antara menu.
Tombol panah digunakan untuk menyesuaikan nilai
parameter yang dipilih serta menghentikan keluaran daya.
Kunci overtemperature digunakan untuk mengakses menu
overtemperature.
E. PROSEDUR KERJA ALAT
1. Hubungkan furnace dengan listrik. Arus listrik harus tetap menyala.
2. Operasikan instrument dengan mengaktifkan control temperature.
3. Tutup pintu furnace dan periksa control temperature dan lihat control
manualnya.
4. Tekan tombol key untuk mengetahui parameter dan beralih menu .
5. Menentukan suhu pemanasan yang diinginkan. Untuk menaikkan atau
menurunkan suhu tekan tombol . Suhu maksimal pada furnace yaitu
1200 ºC, tetapi diperkenankan hanya sampai suhu 1000 ºC untuk menjaga kondisi
furnace.
6. Furnace memanas sampai pertama kali panas nyala steady dan kemudian
berkedip saat mendekati suhu yang diinginkan. Untuk informasi control
temperature selanjutnya lihat di manual kontroler .
7. Setelah furnace bekerja sesuai dengan waktu yang ditentukan, suhu secara
otomatis akan turun.
8. Furnace diperbolehkan dibuka untuk pengambilan sampel ketika suhu furnace
sudah mencapai suhu di bawah 100 ºC.
9. Untuk mematikan furnace, atur posisi tombol off pada instrument, tampilan
controller akan hilang.
10. Lepaskan aliran listrik dari furnace.
NERACA/ TIMBANGAN
A. INFORMASI ALAT
Jenis alat : Neraca
B. FUNGSI
Untuk menimbang berat sampel
C. PROSEDUR KERJA ALAT
1. Sampel tidak boleh langsung diletakkan ke alat timbang tetapi harus ada
tempat sampel.
2. Tekan tombol on/off untuk menyalakan timbangan.
3. Tekan tombol tare sebelum menimbang sampel.
4. Setelah sampel selesai ditimbang, tekan kembali tombol on/off untuk
mematikan timbangan.