Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:...

96
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Skripsi Diajukan Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Oleh: NUR LAILATUL NI’MAH NIM: 1113104000004 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:...

Page 1: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU

BEKERJA

Skripsi

Diajukan Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Keperawatan

Oleh:

NUR LAILATUL NI’MAH

NIM: 1113104000004

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Page 3: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

iii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE PROGRAM STUDY OF NURSING SCIENCE

ISLAMIC STATE OF UNIVERSITY SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Undergraduated Thesis, June 2017

Nur Lailatul Ni’mah, NIM: 1113104000004

FACTORS AFFECTING EXCLUSIVE BREASFEEDING SUCCESS ON

WORKING MOTHER LABOR

xvii + 62 pages, 15 table, 9 appendices

ABSTRACT

Exclusive breast milk (ASI) is the best food for infant growth at the age of 0-6

months. Exclusive breastfeeding also has the content as an antibody that can

protect babies from various diseases. Given the huge benefits of exclusive

breastfeeding, the Indonesian government has targeted exclusive breastfeeding

coverage of 80%. But in reality there are still many mothers who do not give

exclusive breastfeeding to their babies. Exclusive breastfeeding tends to decline

for various reasons, one of which is because many mothers working. Based on the

Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) in 2012, 42% of mothers

who gave exclusive breastfeeding were found. The purpose of this study is to

determine the factors that affect the success of exclusive breastfeeding on working

mother labor. This study was conducted from April to May 2017. This type of

research is quantitative with cross sectional analytic approach. Sample technique

with total sampling counted 95 respondents. Data collection techniques using

questionnaires in the form of Guttman scale consisting of 17 questions. Method of

data analysis using chi-square statistical test. The result of the research shows that

there is no relationship between age (p-value = 0.704), education (p-value =

0.558), parity (p-value = 0.262), information source (0.315), knowledge (p-value

= 1.000) Attitude (p-value = 0.693), Working Environment (p-value = 0.667) to

the success of exclusive breastfeeding to working mothers in Kretek Tangan

Kretek Tangan (SKT) Unit Karangbener Djarum Kudus. It is expected that the

increase in support of health workers and employers related to the implementation

of exclusive breastfeeding so that the success of exclusive breastfeeding on

working mothers is increasing.

Key word: exclusive breastfeeding, Mother work

References: 30 ( 1985 - 2016)

Page 4: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

iv

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Juni 2017

Nur Lailatul Ni’mah, NIM: 1113104000004

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA BURUH

xvii + 62 halaman, 15 tabel, 9 lampiran

ABSTRAK

Air Susu Ibu (ASI) eksklusif merupakan makanan terbaik untuk tumbuh kembang

bayi pada usia 0–6 bulan. ASI eksklusif juga memiliki kandungan sebagai

antibodi yang dapat melindungi bayi dari berbagai macam penyakit. Mengingat

manfaat dari ASI eksklusif yang begitu besar, pemerintah Indonesia telah

menargetkan cakupan ASI eksklusif sebesar 80%. Namun kenyataannya masih

banyak ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayi nya. Pemberian

ASI eksklusif cenderung menurun dengan berbagai alasan, salah satunya karena

banyak ibu bekerja. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

(SDKI) tahun 2012 didapatkan 42% ibu yang memberikan ASI eksklusif. Tujuan

dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja buruh. Penelitian ini

dilakukan pada bulan april sampai mei 2017. Jenis penelitian adalah kuantitatif

dengan pendekatan analitik cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan

total sampling sebanyak 95 responden. Teknik pengumpulan data dengan

kuesioner dalam bentuk skala Guttman yang terdiri dari 17 pertanyaan. Metode

analisis data dengan menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian

didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara usia (p-value = 0.704), pendidikan

(p-value = 0.558), paritas (p-value=0.262), sumber informasi (p-value = 0.315),

pengetahuan (p-value = 1.000), Sikap (p-value = 0.693), Lingkungan kerja (p-

value = 0.667) terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja

buruh di Sigaret Kretek Tangan (SKT) Unit Karangbener Djarum Kudus.

Diharapkan adanya peningkatan dukungan tenaga kesehatan serta atasan kerja

terkait pelaksanaan pemberian ASI eksklusif sehingga keberhasilan pemberian

ASI eksklusif pada ibu bekerja semakin bertambah.

Kata kunci: ASI eksklusif, Ibu bekerja

Daftar bacaan: 30 (1985 - 2016)

Page 5: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Page 6: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

vi

LEMBAR PENGESAHAN

Page 7: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

vii

LEMBAR PENGESAHAN

Page 8: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

viii

RIWAYAT HIDUP

Nama : Nur Lailatul Ni’mah

Tempat, Tanggal lahir : Pati, 21 Oktober 1994

Status Pernikahan : Belum menikah

Alamat : Ds. Sukoagung. Kec. Batangan, Kab. Pati, Jawa

Tengah

Telepon : +62 8967 8094 86

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. 2013-2017 Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2. 2010-2013 MA Raudlatul Ulum Guyangan Trangkil Pati

3. 2007-2010 MTS Raudlatul Ulum Guyangan Trangkil Pati

4. 2004-2007 SDN Sukoagung Batangan Pati

5. 2001-2003 SDN Kedalon 02 Batangan Pati

6. 2000-2001 TK Miftahul Falah

Riwayat Organisasi

1. Anggota KASTRAD Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Jakarta

(2016)

2. Sekretaris Umum Silaturahmi Mahasiswa Pati (SIMPATI) periode 2016-

2017

3. Ketua Lembaga Semi Otonom (LSO) Ikatan Keluarga Alumni Madrasah

Aliyah Raudlatul Ulum (IKAMARU) periode 2015

Page 9: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kita panjatkan kepada Allah

SWT yang telah memberikan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

dapat menyelesaikan skripsi. Salawat serta salam selalu tercurahkan teruntuk

baginda Rasulullah Muhammad SAW, semoga kita semua temasuk umatnya yang

mendapatkan syafaat di dunia dan khususnya diakhirat. Amin.

Skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan

Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Bekerja Buruh” ini disusun untuk memenuhi

persyaratan kurikulum sarjana strata-1 (S-1) pada Program Studi Ilmu

Keperawatan (PSIK) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK)

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini pun

disusun dengan menerapkan dan untuk mengembangkan teori-teori yang peneliti

peroleh selama kuliah. Penulis masih memiliki banyak keterbatasan pengetahuan,

pengalaman serta kemampuan sehingga penyusunan ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapan kritik dan saran sehingga

kedepanya penyajian skripsi ini bisa lebih sempurna.

Penulis mendapatkan banyak dukungan, bantuan dan motivasi dari

berbagai pihak dalam proses penyelesaian skripsi ini. Maka dari itu, pada

kesempatan kali ini penulis bermaksud menyampaikan rasa terimakasih yang

setulusnya kepada:

1. Prof. Dr. Arif Sumantri, SKM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

x

2. Ibu Maulina Handayani, S.Kep., MSc selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan (PSIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Ernawati, S.Kep., Sp. KMB selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Keperawatan (PSIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yenita Agus, M.Kep.,Sp.Mat.,PhD selaku pembimbing akademik

sekaligus pembimbing proposal skripsi yang telah meluangkan waktu dan

mencurahkan pikirannya untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta

arahan kepada penulis selama proses penyusunan proposal.

5. Bapak Waras Budi Utomo, S.Kep, M.KM selaku pembimbing yang telah

meluangkan waktu dan bersedia memberikan arahan, bimbingan serta

motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini.

6. Bapak Karyadi, PhD & Ibu Ratna Pelawati, S.Kp.,M.Biomed selaku dosen

penguji skripsi yang telah memberikan masukan dan sarannya.

7. Bapak dan ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah

membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan serta

pengalamannya selama penulis mengikuti perkuliahan.

8. Kedua orang tua yang telah mendidik, membesarkan, memberikan

semangat dan selalu mencurahkan kasih sayang serta dukungan baik

secara material maupun spiritual untuk penulis dalam setiap langkah

menuju kesuksesan.

9. Seluruh keluarga besar PSIK 2013 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya kepada Muna Mushoffa dan Maulidah Nur Atiqoh yang

bersedia menjadi rekan terbaik dalam menjalani proses ini sehingga

Page 11: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

xi

peneliti mampu menyelesaikan skripsi sedemikian rupa. Semoga apa yang

kita kerjakan mendapatkan Ridho dari yang Maha Kuasa.

10. Sahabat terbaik Ilmi Karima Jamil, Aizatul Mardliyah, Fitria Lailatul

Maghfiroh, Sholihatur Riyadhoh dan Ulin Ni’mah yang turut membantu

dalam proses penyelesaian skripsi ini.

11. Serta seluruh pihak yang telah mendoakan dan mendukung kelancaran

proposal skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Atas bantuan serta dukungan yang telah diberikan sekecil apapun itu,

semoga Allah SWT senantiasa membalas dengan pahala yang berlimpah. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Semoga Allah senantiasa

memberikan rahmat, hidayah serta ampunan-Nya kepada kita. Amin Allahumma

Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Ciputat, Juni 2017

Penulis

Page 12: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

xii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Duhai Allah sang pemberi limpahan nikmat,

Kepada-Mu ku lumatkan seluruh keresahan yang tak lagi merakyat.

Dalam tenggang waktu yang tak lagi bersahabat,

Ku menengadah mengurai tumpukan harapan yang sebelumnya sengaja ku lipat.

Duhai Allah sang pemberi limpahan nikmat,

Kepada-Mu kini ku haturkan segala bentuk syukur yang tak lagi terukur.

Dan hanya kepada-Mu pula,

Ku sampaikan setiap bentuk pertanggungjawaban atas apapun yang ku kerjakan.

Semoga yang kini terselesaikan dan kedepan yang dikerjakan tak pernah lepas

dari RidaMu.

Page 13: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

xiii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................................................... v

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ix

BAB I .................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

1. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

2. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5

3. Rumusan Masalah ................................................................................................... 6

4. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 7

5. Ruang Lingkup ........................................................................................................ 8

BAB II ................................................................................................................................. 9

TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 9

Landasan Teori................................................................................................................ 9

1. ASI eksklusif ........................................................................................................... 9

2. Menyusui pada ibu bekerja buruh ......................................................................... 10

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif .............. 11

4. Kerangka Teori ..................................................................................................... 19

Bagan 1.1 Kerangka Teori ............................................................................................ 19

BAB III ............................................................................................................................. 20

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN OPERASIONAL ...................................... 20

1. Kerangka Konsep .................................................................................................. 20

2. Hipotesis ............................................................................................................... 21

3. Definisi Operasional ............................................................................................. 22

BAB IV ............................................................................................................................. 24

METODE PENELITIAN .................................................................................................. 24

1. Desain Penelitian .................................................................................................. 24

2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................ 24

Page 14: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

xiv

3. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................................ 25

4. Pengumpulan Data ................................................................................................ 26

Instrumen Pengumpulan Data ....................................................................................... 26

5. Uji Validitas dan Reabilitas .................................................................................. 28

a. Uji Validitas ...................................................................................................... 28

b. Reabilitas........................................................................................................... 29

6. Metode Pengolahan Data ...................................................................................... 29

7. Tehnik Analisis Data ............................................................................................. 31

a. Analisa Univariat .............................................................................................. 31

b. Analisa Bivariat ................................................................................................ 31

8. Etika Penelitian ..................................................................................................... 32

BAB V .............................................................................................................................. 33

HASIL PENELITIAN ...................................................................................................... 33

1. Gambaran Tempat Penelitian ................................................................................ 33

2. Gambaran Penelitian ............................................................................................. 33

3. Analisis Univariat ................................................................................................. 34

4. Analisis Bivariat .................................................................................................... 38

BAB VI ............................................................................................................................. 46

PEMBAHASAN ............................................................................................................... 46

1. Analisis Univariat ................................................................................................. 46

2. Keterbatasan Penelitian ......................................................................................... 58

BAB VII ............................................................................................................................ 60

KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................................... 60

1. Kesimpulan ........................................................................................................... 60

2. Saran ..................................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 63

Page 15: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

xv

DAFTAR SINGKATAN

ASI : Air Susu Ibu

BPS : Badan Pusat Statistik

Depkes : Departemen Kesehatan

IDAI : Ikatan Dokter Anak Indonesia

KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kemenkes : Kementerian Kesehatan

MAL : Metode Amenorea dan Laktasi

MP-ASI : Makanan Pendamping Air Susu Ibu

Riskesdes : Riset Kesehatan Dasar

SDKI : Survei Demografi Kesehatan Indonesia

WHO : World Health Organization

UNICEF : United Nations Childrens Fund

Page 16: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Gambaran usia responden pada ibu bekerja buruh di SKT (Sigaret Kretek

Tangan) Unit Karangbener Djarum Kudus ..................................................... 34

Tabel 5.2 Gambaran tingkat pendidikan responden pada ibu bekerja buruh di SKT

(Sigaret Kretek Tangan) unit Karangbener Djarum Kudus ............................ 35

Tabel 5.3 Gambaran paritas responden pada ibu bekerja di SKT (Sigaret Kretek Tangan)

unit Karangbener Djarum Kudus .................................................................... 35

Tabel 5.4 Gambaran Sumber Informasi tentang ASI Eksklusif pada ibu bekerja di SKT

(Sigaret Kretek Tangan) unit Karangbener Djarum Kudus ............................ 36

Tabel 5.5 Gambaran perilaku pemberian ASI eksklusif responden pada ibu bekerja di

SKT (Sigaret Kretek Tangan) unit Karangbener Djarum Kudus .................... 36

Tabel 5.6 Gambaran pengetahuan pemberian ASI eksklusif responden pada ibu bekerja di

SKT (Sigaret Kretek Tangan) unit Karangbener Djarum Kudus .................... 37

Tabel 5.7 Gambaran sikap pemberian ASI eksklusif responden pada ibu bekerja di SKT

(Sigaret Kretek Tangan) unit Karangbener Djarum Kudus ............................ 37

Tabel 5.8 Gambaran Linkungan kerja pemberian ASI eksklusif responden pada ibu

bekerja buruh di SKT (Sigaret Kretek Tangan) unit Karangbener Djarum

Kudus .............................................................................................................. 38

Tabel 5.9 Hubungan Usia terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif ..................... 39

Tabel 5.10 Hubungan pendidikan terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif ......... 40

Tabel 5.11 Hubungan paritas terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif ................ 41

Tabel 5.12 Hubungan sumber informasi dengan keberhasilan ASI eksklusif .................. 42

Tabel 5.13 Hubungan pengetahuan terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif ...... 42

Tabel 5.14 Hubungan Sikap terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif ................. 43

Tabel 5.15 Hubungan Lingkungan Kerja terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif

........................................................................................................................ 44

Page 17: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Kerangka Teori ................................................................................. 19

Bagan 2.1 Kerangka Konsep ............................................................................. 20

Page 18: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi esensial yang mengandung sel-

sel darah putih, imunoglobulin, enzim, hormon dan protein spesifik serta

zat gizi lainnya yang diperlukan untuk kelangsungan tumbuh kembang

bayi (Sherwood, 2012). Nutrisi dikategorikan sebagai salah satu faktor

penentu pertumbuhan yang optimal. Pertumbuhan yang optimal

merupakan indikator dari keberhasilan atas pemberian asupan nutrisi yang

baik (Sjarif, Lestari, Mexitalia, & Nasar, 2014). Jika bayi mengalami

kekurangan nutrisi atau gizi berat pada masa ini, pengurangan jumlah sel

otak akan terjadi sebanyak 15%-20% dan hal ini dapat mempengaruhi

potensi tumbuh kembang anak (Sjarif et al., 2014). Roesli (2008)

menyatakan bahwa sumber nutrisi dengan kualitas serta kuantitas terbaik

bagi bayi terdapat dalam ASI eksklusif.

ASI eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada anaknya

langsung setelah lahir sampai 6 bulan tanpa tambahan makanan atau

minuman apapun (Roesli, 2008). ASI eksklusif dikategorikan sebagai

makanan terbaik bayi dari karunia Tuhan yang komposisinya selalu

berubah dan disesuaikan dengan pertumbuhan bayi dari hari ke hari

(Pratiwi & Mardiana, 2016). Memberikan ASI eksklusif kepada bayi

berarti telah memberikan hadiah besar berupa imunisasi terbaik, gizi

Page 19: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

2

terlengkap, minuman tersehat dan air kehidupan (Utami Roesli, 2000: 36

dikutip dari jurnal Pratiwi & Mardiana, 2016).

Pemberian ASI eksklusif dapat bermanfaat untuk melindungi bayi

dari infeksi dan mencegah kekurangan kadar gula darah pada bayi. Bagi

ibu sendiri, menyusui dapat mempercepat proses pengecilan rahim secara

alami, mengurangi bahaya perdarahan sesudah melahirkan serta

menambah kesuburan pasca melahirkan (Saminem, 2008). Selain itu

menyusui bisa dijadikan sebagai proses awal pendidikan bayi karena dapat

merangsang indera penglihatan, pendengaran, penciuman rasa, bahkan

sensasi raba dan juga dapat meningkatkan interaksi bayi dengan ibunya

(Roesli, 2008). Mengingat pentingnya pemberian ASI, maka World Health

Organization (WHO) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF)

merekomendasikan kebijakan Infant Young and Child Feeding atau

disebut dengan Standar Emas Pemberian Makan pada Bayi dan Anak

yang salah satunya adalah memberikan ASI saja pada bayi sejak lahir

sampai usia 6 bulan (Depkes, 2012).

Namun pada kenyataannya pemberian ASI eksklusif di Indonesia

masih belum mencapai angka yang diharapkan yaitu 80%. Berdasarkan

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012

pencapaian ASI eksklusif sekitar 42%. Sedangkan dari dinas kesehatan

provinsi, cakupan pemberian ASI eksklusif hanya sekitar 54,3% (Pusdatin,

2015). Data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Jawa Tengah tahun 2015

menunjukkan cakupan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan sebesar 61,6%,

Page 20: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

3

sedikit meningkat dibandingkan pada tahun 2014 yaitu sebesar 60,7%.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kesehatan daerah Kudus

tahun 2014 diketahui dari 7.401 bayi (0-6 bulan) yang diberi ASI eksklusif

hanya sebesar 3,202 (43,3%), padahal target pemberian ASI di Kabupaten

ini adalah 50%.

Gangguan proses pemberian ASI eksklusif pada prinsipnya berakar

pada kurangnya pengetahuan, rasa percaya diri, dukungan keluarga serta

lingkungan sekitar (Hikmawati, 2008). Rendahnya pengetahuan ibu

tentang manfaat ASI serta manajemen laktasi sejak masa kehamilan

hingga melahirkan akan berdampak pada sikap ibu yang dapat

mempengaruhi perilaku terhadap pemberian ASI eksklusif (Hasrimayana,

2009). Padahal ibu dengan pengetahuan baik memiliki peluang 2,5 kali

untuk menyusui secara eksklusif (Afriana, 2004).

Sedangkan penelitian Sulistiyowati dan Siswantara (2014)

menyatakan bahwa gangguan proses pemberian ASI eksklusif terjadi

karena banyaknya ibu bekerja. Kendala ibu bekerja dalam memberikan

ASI eksklusif dikarenakan jarak tempat kerja yang cukup jauh dari rumah,

kurangnya ketersediaan fasilitas ruang memerah ASI di tempat kerja, jenis

pekerjaan dan kondisi lingkungan kerja yang tidak mendukung serta

rendahnya implementasi hak kesehatan reporoduksi pada pekerja

perempuan. Padahal pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah

mengeluarkan kebijakan terkait pemberian ASI eksklusif di tempat kerja

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 pasal 30 ayat 3

Page 21: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

4

(Abdullah, 2012). Hal ini berarti tidak semua perusahaan menerapkan

kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah dalam peraturan tersebut.

Hal ini perlu disikapi lebih lanjut, apalagi mengingat jumlah

pekerja perempuan di Indonesia yang semakin meningkat dari waktu ke

waktu (Abdullah, 2012). Dalam penelitian (Susanti, 2012) ditemukan

bahwa presentasi ibu menyusui yang berstatus bekerja di Indonesia sekitar

70%. Kerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu

kegiatan untuk mencari nafkah (mata pencaharian) guna memenuhi

kebutuhan hidup. Ibu bekerja berarti seorang ibu yang melakukan suatu

kegiatan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Profil Kesehatan Kabupaten Pati (2013) menyebutkan beberapa

upaya dalam meningkatkan keberhasilan menyusui yang salah satunya

ditunjang dengan memberikan informasi terkait pentingnya ASI eksklusif

kepada ibu dan cara mempertahankan menyusui sekalipun ibu berpisah

dari bayinya yang harus diberikan oleh tenaga kesehatan setempat.

Beberapa penelitian juga menemukan adanya faktor predisposisi

yang mencakup pengetahuan, umur, tingkat pendidikan, keterpaparan

informasi yang memiliki hubungan terhadap pemberian ASI eksklusif

(Abdullah, 2012). Notoatmodjo (2005) dalam bukunya mengemukakan

bahwa untuk mengubah perilaku individu perlu mengidentifikasi individu

tersebut terlebih dahulu. Dimana indentifikasi ini berkaitan dengan

karakteristik individu.

Page 22: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

5

Dari survei awal yang dilakukan di PT Djarum Kudus didapatkan

bahwa masih banyak ibu yang memberikan ASI kepada bayinya namun

tidak secara eksklusif. Hasil dari wawancara tersebut diketahui bahwa

sebanyak 5 dari 8 ibu memilih menggunakan susu formula dengan alasan

lebih mudah diberikan dan tidak mengurangi jam kerja ibu karena

sebagian besar ibu bekerja selama 7 jam dalam sehari dengan sistem

borongan. Sedangkan sisanya tetap memberikan ASI eksklusif karena

mendapatkan anjuran dari dokter dan perawat pada saat melahirkan dan

juga dapat menghemat biaya pengeluaran sehari-hari. Dari hasil

peninjauan juga ditemukan adanya ruang laktasi di pabrik tempat ibu

bekerja, sehingga hal ini dapat membantu ibu untuk tetap memberikan ASI

eksklusif dengan melakukan perah ASI.

Berdasarkan hal tersebut maka penelitian berjudul faktor-faktor

yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu

bekerja buruh perlu untuk dilakukan.

2. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Keberhasilan Pemberian ASI eksklusif pada ibu

pekerja buruh di Sigaret Kretek Tangan (SKT) Unit Karangbener

Djarum Kudus.

Page 23: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

6

b. Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran karakteristik (umur, pendidikan, paritas,

sumber informasi) pengetahuan, sikap, lingkungan kerja dan

perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja buruh.

2. Mengetahui hubungan karakteristik (umur, pendidikan, paritas,

sumber informasi) dan status pemberian ASI eksklusif pada ibu

bekerja buruh.

3. Mengetahui hubungan pengetahuan dan status pemberian ASI

eksklusif pada ibu bekerja buruh.

4. Mengetahui hubungan sikap dan status pemberian ASI eksklusif

pada ibu bekerja buruh.

5. Mengetahui hubungan lingkungan bekerja dan status pemberian

ASI eksklusif pada ibu bekerja buruh.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan,

didapatkan kesimpulan bahwa di SKT Unit Karangbener Djarum Kudus

masih banyak ibu bekerja yang memberikan ASI kepada bayinya namun

tidak secara eksklusif. Namun ada pula beberapa ibu yang masih tetap

memberikan ASI eksklusif dengan beberapa alasan yang telah

dikemukakan dalam latar belakang. Maka pada penelitian ini, peneliti

ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang berperan dalam keberhasilan

pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di tempat tersebut.

Page 24: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

7

4. Manfaat Penelitian

a. Bagi Profesi Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu

pengetahuan bagi profesi keperawatan dalam mengetahui faktor-faktor

apa saja yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI Eksklusif

pada ibu bekerja sehingga dapat meminimalkan dan mencegah

ketidakberhasilan pemberian ASI eksklusif.

b. Bagi Ibu Bekerja

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada ibu

bekerja terkait ASI eksklusif beserta manfaatnya sehingga dapat

memberikan motivasi ibu untuk tetap memberikan ASI kepada

bayinya.

c. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan umpan balik bagi

perusahaan atau pabrik tempat bekerja untuk memfasilitasi ruang

laktasi serta memberikan kebijakan ibu bekerja dalam memenuhi hak

maternitasnya sebagaimana yang telah disebutkan dalam Undang-

Undang (UU) Nomor 36/2009 tentang Kesehatan Pasal 128 ayat 2 dan

3 terkait pemberian dukungan secara penuh untuk ibu menyusui

dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus (ruang pemberian ASI

di tempat kerja dan tempat sarana umum).

Page 25: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

8

d. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat berguna untuk peneliti agar dapat lebih

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian

ASI eksklusif pada ibu bekerja serta dapat dijadikan dasar untuk

penelitian selanjutnya.

5. Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan di Sigaret Kretek Tangan (SKT) Unit

Karangbener Djarum Kudus Jawa Tengah dengan metode pengambilan

data primer dan sekunder menggunakan kuesioner yang diberikan kepada

ibu bekerja di pabrik tersebut.

Page 26: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

1. ASI eksklusif

a. Pengertian ASI eksklusif

ASI ekslusif adalah air susu ibu yang diberikan kepada anaknya

langsung setelah lahir sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan

atau minuman apapun (Roesli. 2008). Air Susu Ibu (ASI) adalah

nutrisi esensial yang mengandung sel-sel darah putih, imunoglobulin,

enzim, hormon dan protein spesifik serta zat gizi lainnya yang

diperlukan untuk kelangsungan tumbuh kembang kehidupan bayi

(Sherwood. 2012). Nutrisi merupakan salah satu faktor penentu

pertumbuhan yang optimal yang dijadikan indikator dari keberhasilan

atas pemberian asupan gizi yang baik (Sjarif et al., 2014). Air Susu Ibu

(ASI) dikategorikan sebagai makanan terbaik bayi yang merupakan

karunia Tuhan dan tidak dapat ditiru oleh para ahli makanan manapun

karena komposisinya selalu berubah yang disesuaikan dengan

pertumbuhan bayi dari hari ke hari (Pratiwi & Mardiana, 2016)

b. Manfaat ASI dan Menyusui

Menyusui memiliki banyak manfaat yang dapat ditinjau dari

beberapa aspek;

Apabila dilihat dari komposisinya, ASI mengandung kolostrum

yang merupakan cairan pelindung bayi yang kaya akan zat anti-infeksi,

Page 27: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

10

protein tinggi dan garam anorganik. Kolostrum ini merupakan air susu

pertama yang keluar 1-2 hari setelah ibu melahirkan dan berwarna

kekuningan. ASI pun mengandung taurin yang berfungsi sebagai neuro

transmiter serta berperan dalam proses maturasi sel otak, susunan saraf

serta pertumbuhan retina (Utami, Roesli, 2008 & Nurbaeti, Irma dkk,

2013). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan bahwa

kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibanding susu formula. Tinggi

kadar lemak ini dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak yang

cepat selama masa ini.

Apabila dilihat dari segi psikologi, interaksi antara ibu dan bayi

akan menumbuhkan ikatan kasih sayang dan rasa nyaman yang timbul

karena adanya sentuhan kulit antara keduanya (skin to skin contact).

Bayi pun akan merasa aman karena mendengar denyut jantung ibu

yang sudah dikenal sejak bayi dalam kandungan (depkes RI. 2001).

Jika ditinjau dari segi ekonomi, menyusui secara eksklusif sangat

praktis, mudah diberikan dan akan menghemat pengeluaran rumah

tangga karena ibu tidak membutuhkan biaya tambahan.

Menyusui secara eksklusif dapat menunda kehamilan karena

merupakan alat kontraspsi alamiah yang dikenal dengan istilah Metode

Amenorea Laktasi (MAL) (depkes RI. 2001).

2. Menyusui pada ibu bekerja buruh

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan kerja sebagai

suatu kegiatan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pekerja

Page 28: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

11

atau buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau

imbalan. Ibu bekerja berarti seorang ibu yang melakukan kegiatan guna

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kondisi ini akan mempersulit ibu

untuk beriteraksi lebih sering dengan anaknya, terutama pada ibu yang

memiliki bayi dan berkewajiban untuk menyusui. Handayani (2010) dalam

penelitian Susanti (2012) menyatakan, dalam kondisi apapun ibu tetap

dapat memberikan ASI kepada anaknya sekalipun masa cuti sudah

berakhir namun tidak secara kontak langsung. Alternatif yang dapat

ditempuh yaitu dengan pemberian ASI perah. Perilaku ini dibutuhkan

motivasi serta kesabaran yang ekstra (Susanti, 2012). Ibu yang tetap

menyusui setelah kembali bekerja justru akan meningkatkan produktivitas

dalam bekerja dan menurunkan angka absensi yang disebabkan anak sakit

serta menurunkan ketegangan pada ibu. Selain itu, perah ASI juga dapat

mengoptimalkan produksi ASI (Sjarif et al., 2014).

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif

Menurut Bloom, perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah

faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok atau

masyarakat. Sementara menurut Larence Green dalam Notoatmodjo

(2007), perilaku dipengaruhi oleh Faktor predisposisi (pengetahuan, sikap,

tradisi dan kepercayaan masyarakat, tingkat pendidikan, sosial ekonomi,

pekerjaan), Faktor pendukung (adanya fasilitas kesehatan), faktor penguat

(tenaga kesehatan dan dukungan atasan kerja).

Page 29: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

12

Selain ketiga faktor tersebut, lingkungan juga merupakan penyebab

yang dapat mempengaruhi terbentuknya perilaku spesifik. Hal ini meliputi

faktor-faktor individu maupun kolektif namun mempunyai pengaruh

dalam masalah kesehatan. Faktor ini seperti genetik, umur, jenis kelamin,

penyakit bawaan, tempat bekerja, atau timpat tinggal. (Green dan Kreuter,

1991 dalam Afifah, 2007).

Pada bagian di bawah ini akan dibahas beberapa faktor yang

berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif.

a. Pengetahuan

Pengetahuan merukapan fakta atau informasi yang dianggap

benar berdasarkan pemikiran observasi fenomena secara langsung

atau melalui pemberian alasan logis atau tindakan penyelesaian

masalah (Hidayat Alimul Aziz A, 2007). Dengan demikian,

perbuatan dan tingkah laku seseorang dapat terjadi menurut apa

yang diketahui dan diyakini sesuai dengan pengetahuan yang

dimiliki. Pengetahuan (Knowledge) juga diartikan sebagai hasil

penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek

melalui indra yang dimilikinya dengan waktu pengindraan

sehingga menghasilkan pengetahuan. Hal ini dipengaruhi oleh

intensitas dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo. 2007).

Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai tingkatan

yang berbeda-beda dan dibagi dalam 6 tingkatan:

Page 30: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

13

1. Tahu (Know)

Tahu hanya diartikan sebagai recall (memanggil) memori

yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Dalam

hal ini, tahu dikategorikan sebagai tingkat pengetahuan paling

dasar. Kata kerja untuk mengukur bahwa seseorang tahu

tentang yang dipelajari.

2. Memahami

Memahami bukan berarti sekedar tahu, bukan sekedar dapat

menyebutkan, tetapi harus dapat menginterpretasikan secara

benar tentang objek yang diketahui.

3. Aplikasi

Apabila seseorang telah memahami suatu objek, dapat

menggunakan dan mengaplikasikan prinsip yang telah

diketahui tersebut pada situasi atau keadaan yang lain.

4. Analisis

Analisis merupakan kemampuan seseorang untuk

menjabarkan dan memisahkan dan mencari hubungan antara

komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau

objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang

telah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut

telah dapat membedakan atau mengelompokkan membuat

diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek tersebut.

Page 31: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

14

5. Sintesis

Sintesis menunjukkan kepada kemampuan seseorang dalam

merangkum atau meletakkan sutau hubungan yang logis dari

komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Bisa

diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menyusun formulasi

baru dari beberapa formulasi yang telah ada (Notoatmodjo,

2010). Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan menurut Mubarok (2007), yaitu;

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan bimbingan yang diberikan

seseorang kepada orang lain terhadap suatu hal untuk

dipahami. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang

maka semakin mudah mereka paham dalam menerima

berbagai sumber informasi sehingga semakin banyak pula

pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya, semakin rendah

tingkat pendidikan seseorang maka akan menghambat

perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan

informasi baru yang diperkenalkan.

2. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang

memperoleh pengalaman serta pengetahuan tambahan baik

secara langsung maupun tak langsung.

Page 32: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

15

3. Umur

Bertambahnya umur seseorang akan megakibatkan

perubahan pada aspek psikis dan psikologis mental. Pada

aspek psikologis dan mental taraf berpikir seseorang akan

semakin matang dan dewasa.

4. Pengalaman

Pengalaman ialah suatu kejadian yang sebelumnya

pernah dialamai individu dalam berinteraksi dengan

lingkungannya. Pengalaman ini akan mempengaruhi gaya

berpikir seseorang, dimana pengalaman baik yang bersifat

menyenangkan secara psikologis akan menimbulkan kesan

yang membekas dalam emosi sehingga menimbulkan sikap

positif dan begitu pula sebaliknya.

5. Kebudayaan

Kebudayaan yang dimaksud adalah lingkungan sekitar.

Apabila dalam suatu wilayah mempunyai kebudayaan atau

keyakinan untuk menjaga kebersihan lingkungan, maka

sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap

selalu menjaga kebersihan lingkungan.

6. Minat

Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang

tinggi terhadap suatu keinginan menjadikan seseorang untuk

mencoba dan menekuni hal baru yang pada akhirnya akan

Page 33: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

16

membantunya memperoleh pengetahuan baru dan lebih

dalam.

7. Informasi

Kemudahan memperoleh informasi dapat membatu

seseorang untuk lebih cepat memperoleh pengetahuan baru.

b. Sikap

Menurut Gibson (1985) sikap merupakan faktor penentu

perilaku. Sikap (attitude) adalah kesiapan-kesiapan mental yang

dipelajari dan diorganisasi melalui pengalaman dan mempunyai

pengaruh tertentu atas cara tanggap seseorang terhadap orang lain,

objek dan situasi yang berhubungan dengannya. Seseorang dengan

sikap yang baik cenderung memiliki perilaku yang baik (Foot et al,

2005). Sikap berkaitan erat dengan pola pikir dan keyakinan

seseorang terhadap suatu objek. Disamping itu, sikap memiliki

fungsi psikologis yang berbeda dari setiap orang yang kedepannya

dapat mempengaruhi seseorang dalam memegang sikap yang

diyakininya. Sikap juga bagian dari tingkah laku dan penting dalam

kehidupan manusia untuk informasi guna mendukung manusia

dalam bersikap (Juherman, 2008). Ibu dengan sikap positif

terhadap manfaat ASI berencana memberikan ASI eksklusif

(Abdullah, 2011).

Berbeda dengan pernyataan Putra & Windiani (2013),

menurutnya sikap belum otomatis terwujud menjadi sebuah

Page 34: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

17

tindakan nyata. Terwujudnya sikap menjadi tindakan nyata

diperlukan adanya faktor pendukung lainnya. Hal ini bisa ditarik

kesimpulan bahwa individu yang memiliki sikap baik dengan

disertai faktor pendukung seperti memiliki pengetahuan baik atau

memperoleh dorongan (dukungan) bersifat positif terhadap suatu

hal maka kemungkinan memiliki perilaku yang baik.

c. Fasilitas Laktasi pada Ibu Bekerja

Dalam Undang – Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak

Asasi Manusia pasal 49, Ayat 2 menyatakan, wanita berhak

mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan pekerjaan

atau profesinya terhadap hal – hal yang dapat mengancam

keselamatan dan atau kesehatannya bekenaan dengan fungsi

reproduksi wanita. Penjelasan dari perlindungan khusus terhadap

kesehatan reproduksi yaitu merujuk pada layanan kesehatan yang

berkaitan dengan fungsi reproduksi wanita yang salah satunya

adalah memberikan kesempatan untuk menyusui.

Pada Undang- Undang No. 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan pasal 83 telah dijelaskan bahwa pekerja/buruh

perempuan yang anaknya masih menyusu harus diberi kesempatan

sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan

selama waktu kerja. Periode selama waktu kerja yaitu waktu yang

disediakan perusahaan pada para buruh/pekerja wanita untuk

menyusui anaknya dengan mempertimbangkan ketersediaan

Page 35: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

18

tempat/ruangan yang dapat digunakan untuk maksud semacam itu

menurut kondisi dan kemampuan finansial perusahaan yang akan

diatur dalam peraturan perusahaan atau kesepakatan kerja bersama.

Page 36: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

19

4. Kerangka Teori

Bagan 1.1 Kerangka Teori

Sumber: Noatmodjo (2007)

Faktor Predisposing (Predisposing)

1. Pengetahuan

2. Sikap

3. Keyakinan

4. Tradisi

6. Tingkat Pendidikan

7. Sosial Ekonomi

8. pekerjaan

Faktor pendukung (Enabling)

Sarana Prasarana atau Fasilitas

Kesehatan

Faktor penguat (reinforcing)

1. Petugas kesehatan

2. Atasan Kerja

Pemberian ASI

Eksklusif

Lingkungan Kerja

Karakteristik Individu:

Usia, pendiidika, Paritas, sumber

informasi

Page 37: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

20

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN OPERASIONAL

1. Kerangka Konsep

Kerangka Konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi

hubungan antara konsep satu terhadap konsep lainnya atau antara variabel

satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti

(Notoatmodjo, 2012). Dalam riset, variabel merupakan konsep dari

berbagai level abstrak yang didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk

pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian (Nursalam, 2008).

Variabel dalam penelitian ini diambil dari konsep Green Lawrence

dalam Notoatmodjo (2007) yang menyebutan bahwa faktor – faktor

perilaku terdiri dari faktor presdiposisi (Pengetahuan, Sikap), faktor

pendukung (Ketersediaan Fasilitas atau Sarana Prasarana) dan faktor

penguat ( Petugas Kesehatan dan Atasan Kerja), karakteristik individu dan

beberapa faktor yang tidak dimasukkan kedalam variabel, dihomogenkan

peneliti dalam kriteria inklusi yang telah ditetapkan.

Variabel Independen Variabel Dependen

Bagan 2.1 Kerangka Konsep

Perilaku Pemberian

ASI Eksklusif

Karakteristik Individu

Pengetahuan

Sikap

Lingkungan Kerja (Fasilitas

laktasi & Kebijakan Atasan)

Page 38: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

21

2. Hipotesis

a. Ada hubungan antara karakteristik (usia, pendidikan, paritas, sumber

informasi) dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu

bekerja buruh.

b. Ada hubungan antara pengetahuan dengan keberhasilan pemberian

ASI eksklusif pada ibu bekerja buruh.

c. Ada hubungan antara sikap dengan keberhasilan pemberian ASI

eksklusif pada ibu bekerja buruh.

d. Ada hubungan antara lingkungan kerja dengan keberhasilan pemberian

ASI eksklusif pada ibu bekerja buruh.

Page 39: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

22

3. Definisi Operasional

No. Variabel Penelitian Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1.

Karakteristik

Responden

a. Usia

Terdiri dari usia, pendidikan,

paritas, sumber informasi dan

perilaku

Lama hidup seseorang

dihitung dari tahun kelahiran

sampai ulang tahun terakhir

Kuesioner

Terbuka

Memberikan

Pertanyaan

terbuka

1 = Dewasa Awal

2 = DewasaAkhir

[Depkes RI, 2009]

Ordinal

b. Pendidikan

Berdasarkan ijazah terakhir

yang dimiliki

Kuesioner

Tertutup

Memberikan

pertanyaan

Pendidikan (UU No. 20 Th.

2003):

1. Sekolah Dasar

2. Pendidikan

menengah Pertama

3. Pendidikan

Menengah

Atas/Kejuruan

Ordinal

c. Paritas

Berdasarkan jumlah anak

yang dilahirkan Kuesioner

Memberikan

pertanyaan

terbuka

1 = Primipara

2 = Multipara Nominal

d. Sumber

Informasi

Suatu Objek atau media yang

bisa mengahsilakan informasi

Kuesioner

Tertutup

Memberikan

pertanyaan

1 = Non Nakes

2 = Nakes

Ordinal

e. Perilaku Suatu aktifitas makhluk hidup

Kuesioner

Tertutup

Memberikan

pertanyaan

2 = ASI Eksklusif

1 = Non ASI Eksklusif Ordinal

2. Pengetahuan

Fakta atau informasi yang

dianggap benar berdasarkan

pemikiran observasi

Kuesioner

tertutup

Memberikan

pernyataan

Nilai pengetahuan dikategorikan

dengan cara;

2 = baik, jika nilai responden >

Ordinal

Page 40: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

23

fenomena secara langsung

atau melalui pemberian

alasan logis.

cut off point median (8,00)

1 = Kurang baik, jika nilai

responden < cut off point median

(8,00)

3. Sikap

Kesiapan mental yang

dipelajari dan diorganisasi

melalui pengalaman dan

mempunyai pengaruh tertentu

atas cara tanggap seseorang

terhadap suatu objek dan

situasi yang berhubungan

dengannya.

Kuesioner

tertutup

Memberikan

Pernyataan

Nilai Sikap dikategorikan dengan

cara;

1 = Negatif, jika nilai responden

< cut off point mean (1.46)

2 = Positif, jika nilai responden >

cut off point mean (1.46)

Ordinal

4. Lingkungan Kerja

Keadaan atau situasi di

tempat kerja

Kuesioner

tertutup

Memberikan

Pertanyaan

Nilai Lingkungan kerja

dikategorikan dengan cara;

1 = Tidak Mendukung, jika nilai

responden < cut off point (1.51)

2 = Mendukung, jika nilai

responden > cut off point mean

(1.51)

Ordinal

Page 41: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

24

24

BAB IV

METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

menggunakan rancangan penelitian analitik dan desain cross sectional

(potong lintang). Desain penelitian ini digunakan untuk meneliti suatu

kejadian pada waktu yang bersamaan (sekali waktu), sehingga variabel

dependen dan variabel independen diteliti secara bersamaan

(Notoatmodjo, 2010). Variabel independen dalam penelitian ini adalah

karakteristik responden, tingkat pengetahuan, sikap, dan lingkungan kerja

terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif dan variabel dependen

dalam penelitian ini adalah perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu

bekerja.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di wilayah kerja SKT (Sigaret

Kretek Tangan) Unit Karangbener PT Djarum Kudus Jawa Tengah yang

merupakan pabrik rokok terbesar nomor tiga di Indoneisa. Dimana dalam

pabrik ini pekerjanya terdiri atas perempuan yang sebagian besar berusia

produktif dan berhak mendapatkan hak maternitas sesuai dengan ketentuan

yang berlaku. Penelitian ini dilakukan pada April – Mei 2017.

Page 42: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

25

3. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Masyarakat yang terdapat di suatu daerah, institusi atau berupa

data sekunder seperti rekam medis. Populasi penelitian juga

merupakan keseluruhan objek yang akan diukur ciri-cirinya sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam penelitian (Nursalam,

2008). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki

anak usia 6-12 bulan dan bekerja di SKT Unit Karangbener PT Djarum

Kudus.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki

oleh populasi dan digunakan untuk penelitian. Apabila populasi besar,

peneliti tidak mungkin mengambil semua untuk penelitian misal

karena terbatasnya dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang

dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk

populasi (Sujarweni, 2015). Teknik pengambilan sampel pada

penelitian ini menggunakan teknik total sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi

sebagai responden atau sampel (Sugiyono, 2009). Dengan demikian,

peneliti mengambil sampel dari seluruh populasi yang sesuai dengan

kriteria peneliti dan didapatkan 95 responden dengan cara consecutive

Page 43: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

26

sampling. Adapun kriteria inklusi untuk sampel yang digunakan dalam

penelitian adalah sebagai berikut:

Kriteria Inklusi:

1. Ibu pekerja yang memiliki pengalaman menyusui.

2. Memiliki Bayi berusia 6 bulan sampai 12 bulan.

3. Ibu dengan tingkat pendidikan SD sampai SMA.

4. Dapat membaca dan menulis.

Kriteria Esklusi:

1. Ibu yang melahirkan dengan sectio caesarea.

2. Memiliki bayi yang mengalami cacat bawaan.

4. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data primer dikumpulkan dengan

menggunakan kuesioner terstruktur yang berisi pertanyaan yang diadopsi

dari penelitian Dalimunthe (2007) dan telah dimodifikasi ulang oleh

peneliti.

Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan

untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan

pengukuran (Widoyoko, 2013). Alat pengukuran data dalam

penelitian ini menggunakan kuesioner yang menggunakan Skala

Guttman (Sugiyono, 2014).

Sebelum diolah lebih lanjut, data terlebih dahulu

dikategorikan dan disajikan dalam distribusi frekuensi, kemudian

Page 44: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

27

dikategorikan menjadi baik-buruk bagi variabel pengetahuan,

negatif-positif untuk variabel sikap, dan mendukung-tidak

mendukung untuk variabel lingkungan kerja. Pengkategorian ini

melalui uji normalitas. Jika data berdistribusi normal maka cut off

point menggunakan nilai mean. Jika data berdistribusi tidak normal

maka cut off point menggunakan nilai median.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas

beberapa bagian yaitu:

1. Karakteristik Responden

a. Usia, pertanyaan mengenai usia responden

dikelompokkan dalam 2 kategori menurut Depkes RI

(2009) yaitu 1 = Dewasa awal (26-35 tahun), 2 =

Dewasa akhir (36-45 tahun).

b. Pendidikan, pertanyaan ini terkait tingkat pendidikan

terakhir responden. Pendidikan diklasifikasikan

menjadi, 1 = SD, 2 = SMP, 3 = SMA

c. Paritas, pertanyaan ini untuk mengetahui berapa kali ibu

pernah melahirkan anak yang diklasifikasikan sebagai

berikut: 1 = Primipara, 2 = Multipara.

d. Sumber Informasi, untuk mengetahui jumlah ibu yang

memperoleh informasi dari tenaga kesehatan dengan

kasifikasi, 1 = Non Nakes, 2 = Nakes.

Page 45: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

28

e. Perilaku, untuk mengetahui jumlah ibu yang

memberikan ASI eksklusif dengan klasifikasi, 1 = Non

ASI eksklusif, 2 = ASI eksklusif.

2. Pengetahuan

Bagian kedua kuesioner untuk menilai tingkat

pengetahuan responden dengan jumlah 9 pernyataan.

3. Sikap

Bagian ke tiga kuesioner untuk menilai sikap responden

menggunakan 5 pernyataan.

4. Lingkungan Kerja

Bagian ke empat kuesioner untuk menilai lingkungan

kerja yang mencakup fasilitas laktasi dan dukungan atasan di

tempat kerja menggunakan 3 pertanyaan.

5. Uji Validitas dan Reabilitas

Kuesioner yang sudah tersusun dilakukan uji valid dengan 30

responden ibu bekerja buruh di SKT (Sigaret kretek Tangan) Unit

Karangbener Dajrum Kudus.

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur

itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

kuesioner. Untuk memperoleh data yang valid dan realibel maka

kuesioner tersebut harus diuji validitas dan reabilitas. Hasil uji

Page 46: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

29

valid dalam penelitian ini didapatkan 9 pertanyaan dari variabel

pengetahuan dinyatakan 6 yang valid, yaitu pada nomor 1, 4, 5, 6,

8 dan 9, sedang nomor 2, 3, 7 dinyatakan tidak valid. Pada

variabel Sikap dari 5 pentanyaan didapatkan 5 valid, yaitu pada

nomer 10, 11, 12, 13 dan 14. Pada variabel lingkungan kerja, dari 3

pertanyaan didapatkan 3 valid yaitu pada nomer 15, 16, dan 17.

Bagi nomor yang tidak valid telah dilakukan modifikasi pertanyaan

oleh peneliti.

b. Reabilitas

Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini

berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap

konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih dengan

menggunakan alat ukur yang sama. Pengukuran reabilitas

menggunakan bantuan software komputer dengan rumus Alpha

Cronbach. Hasil uji reabilitas dalam penelitian didapatkan, variabel

pengetahuan = 0, 775, Sikap = 0, 817, dan Lingungan Kerja = 0,

739.

6. Metode Pengolahan Data

Dalam melakukan analisis, data diolah terlebih dahulu dengan

tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang

diperolah dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama

Page 47: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

30

dalam pengujian hipotesis. Setiadi (2007) membagi 5 tahapan pengolahan

data sebagai berikut:

a. Editing

Peneliti melakukan pemeriksaan kembali kebenaran data

yaitu dengan memeriksa terlebih dahulu kuesioner yang diserahkan

oleh responden.

b. Coding

Peneliti melakukan pengkodean berupa angka numerik

pada data yang telah peneliti tetapkan. Pengkodean ini penting

terutama karena pengolahan data yang peneliti lakukan

menggunakan software statistik komputer.

c. Scoring (penetapan skor)

Setelah semua data terkumpul dan kelengkapannya

diperiksa, kemudian setelahnya dilakukan tabulasi dan diberikan

skor sesuai dengan kategori dari data serta jumlah item pertanyaan

dari setiap variabel.

d. Entri Data

Peneliti melakukan data entri yaitu memasukkan data

penelitian yang selanjutnya peneliti tampilkan dalam tabel

distribusi frekuensi.

e. Cleaning Data

Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali

data yang sudah dimasukkan ke dalam komputer untuk

Page 48: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

31

memastikan data telah bersih dari kesalahan sehingga data siap

dianalisa.

7. Tehnik Analisis Data

a. Analisa Univariat

Analisan univariat adalah analisa yang diperlukan untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan data secara sederhana

(Budiharto, 2008). Sedangkan menurut Setiadi (2007), analisa

univariat merupakan analisis setiap variabel yang dinyatakan

dengan menggambarkan dan meringkas data dalam bentuk tabel

atau gravik. Analisis data secara univariat dilakukan untuk

mendapatkan gambaran distribusi frekuensi variabel dependen dan

masing-masing variabel independen.

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang diperlukan untuk

menjelaskan hubungan dua variabel yaitu anatara variabel bebas

dan variabel terikat (Budiharto, 2006). Dalam penelitian ini analisa

bivariat yakni untuk menjelaskan empat variabel, yakni variabel

karakteristik responden, pengetahuan ibu, Sikap, lingkungan kerja

sebagai variabel independen/bebas dengan variabel perilaku

pemberian ASI eksklusif sebagai variabel dependen/terikat.

Peneliti menggunakan uji chi-square karena data untuk melihat

hubungan sangat erat kaitannya dengan kualitas data variabel

dependen dengan variabel independen (Budiharto, 2008).

Page 49: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

32

8. Etika Penelitian

Peneliti telah mendapatkan persetujuan dari perusahaan PT Djarum

di Kudus untuk melakukan penelitian terkait topik. Penelitian menerapkan

masalah etika yang meliputi:

a. Lembar persetujuan (informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan dan dijelaskan kepada

responden yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul

penelitian serta manfaat penelitian dengan tujuan responden dapat

mengerti maksud dan tujuan penelitian. Jika responden menolak,

maka peneliti tidak dapat memaksa dan tetap menghormati hak-hak

responden.

b. Tanpa Nama (Anonymity)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti

tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar

pengumpulan data yang diisi responden, lembar tersebut hanya

diberi kode tertentu misalnya inisial nama depan.

c. Kerahasiaan (Confidentiatily)

Informasi yang telah dikumpulkan oleh peneliti akan

dijamin kerahasiaannya. Jawaban yang telah diberikan responden

hanya diketahui oleh peneliti. Kuesioner tersebut juga menjadi

satu-satunya data untuk keperluan penelitian.

Page 50: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

33

BAB V

HASIL PENELITIAN

1. Gambaran Tempat Penelitian

Kudus merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah.

Berdasarkan Profil Kabupaten (2011), letak geografis Kabupaten Kudus

antara 1300 36-110

0 50 Bujur Timur dan antara 6

0 51-7

0 16 Lintang

Selatan. Luas wilayah Kabupaten Kudus tercatat sebesar 42.516 Ha atau

sekitar 1,3% dari luas Propinsi Jawa Tengah. Penelitian Fatimah dkk

(2013) menyatakan bahwa Kabupaten Kudus memiliki lebih dari 150

industri dari seluruh perusahaan yang ada. Berdasarkan gender, terdapat

81.682 wanita pekerja dan 80% dari jumlah tersebut bekerja di Djarum

Kudus (Fatimah, Martini, Rostyaningtyas, & Soemarmi, 2013)

Djarum Kudus merupakan perusahaan rokok terbesar di Indonesia

yang beralamatkan di Jln. Ahmad Yani No 28 – Kudus – Jawa Tengah.

Perusahaan ini memiliki banyak cabang yang salah satunya adalah Brak

SKT (Sigaret Kretek Tangan) Unit Karangbener Djarum Kudus di desa

Karangbener Kecamatan Bae Kudus yang saat ini merupakan lokasi

penelitian.

2. Gambaran Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Mei 2017 di SKT Unit

Karangbener Djarum Kudus. Responden dalam penelitian adalah ibu yang

bekerja di pabrik tersebut berjumlah 95 orang dan memiliki kriteria inklusi

sesuai dengan yang telah ditetapkan peneliti. Pada bulan februari lalu

Page 51: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

34

peneliti meminta izin dan menjelaskan maksud penelitian ke

bagian Public Affairs Departemen Djarum Kudus Pusat, sehingga dari

pihak pabrik menentukan tempat penelitian di salah satu cabang pabrik

Djarum yaitu di SKT Karangbener Kecamatan Bae. Dari keseluruhan ibu

yang bekerja didapatkan 95 orang yang memiliki anak usia 6 – 12 bulan

dan memenuhi syarat kriteria inklusi yang peneliti butuhkan.

Dari 95 populasi yang ada, akhirnya peneliti menetapkan sampel

dengan sistem total samping yaitu keseluruhan dari populasi merupakan

sampel. Sehingga pada hari senin 22 Mei 2017 peneliti mulai pengambilan

data dengan memberikan kuesioner berjumlah 95 kepada ibu di gedung

aula yang sengaja disediakan pabrik untuk kegiatan hari itu. Sebelum

mengisi kuesioner, peneliti terlebih dahulu memberikan penjelasan terkait

cara mengisi dan penjelasan dari pertanyaan yang terdapat dikuesioner.

Dalam rentang waktu sekitar 30 menit, proses pengambilan data pun

selesai.

3. Analisis Univariat

a. Karakteristik responden

Pengelompokan responden berdasarkan usia digambarkan pada

tabel 5.1 berikut;

Tabel 5.1 Gambaran usia responden pada ibu bekerja buruh di SKT

(Sigaret Kretek Tangan) Unit Karangbener Djarum Kudus

Kategori Usia Jumlah Persentase (%)

Dewasa awal (26-35 tahun) 62 65.3%

Dewasa akhir (36-45 tahun) 33 34.7%

Total 95 100%

Page 52: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

35

Berdasarkan tabel penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden berada pada tahap dewasa awal yaitu sebanyak

62 orang (65.3%). Sisanya berada pada tahap dewasa akhir sebanyak

33 orang (34.7%).

Pengelompokan responden berdasarkan tingkat pendidikan

digambarkan pada tabel 5.2:

Tabel 5.2 Gambaran tingkat pendidikan responden pada ibu bekerja

buruh di SKT (Sigaret Kretek Tangan) unit Karangbener Djarum

Kudus

Tingkat pendidikan Jumlah Pesentase (%)

SD 41 43.2%

SMP 40 42.1%

SMA 14 14.7%

Total 95 100%

Berdasarkan tabel 5.2 disimpulkan bahwa mayoritas responden

berpendidikan SD yaitu sebanyak 41 orang (43.2%) dan sisanya SMP

sebanyak 40 orang (42.1%) serta SMA yaitu sebanyak 14 orang

(14.7%).

Pengelompokan responden berdasarkan paritas digambarkan pada

tabel 5.3:

Tabel 5.3 Gambaran paritas responden pada ibu bekerja di SKT

(Sigaret Kretek Tangan) unit Karangbener Djarum Kudus

Jenis Paritas Jumlah Pesentase (%)

Primipara 4 4.2%

Multipara 91 95.8%

Total 95 100%

Berdasarkan tabel 5.3 dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden berada pada kategori Multipara yaitu dengan jumlah 91

Page 53: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

36

responden (95.8%). Sisanya 4 responden (4.2%) masuk kategori

Primipara.

Pengelompokan responden berdasarkan sumber informasi

digambarkan pada tabel 5.4:

Tabel 5.4 Gambaran Sumber Informasi tentang ASI Eksklusif pada ibu

bekerja di SKT (Sigaret Kretek Tangan) unit Karangbener Djarum

Kudus

Sumber Informasi Jumlah Pesentase (%)

Nakes 87 91,6%

Non Nakes 8 8,4%

Total 95 100%

Pada Tabel 5.4 di atas dapat diketahui sebagian besar ibu yang

menjadi responden ini mendapatkan informasi terakit ASI eksklusif

dari Tenaga Kesehatan sebanyak 87 responden (91,6%) dan sisanya

tidak memperoleh informasi sebanyak 8 responden (8,4%).

Pengelompokan responden berdasarkan perilaku pemberian ASI

Eksklusif

Tabel 5.5 Gambaran perilaku pemberian ASI eksklusif responden pada

ibu bekerja di SKT (Sigaret Kretek Tangan) unit Karangbener Djarum

Kudus

Perilaku Jumlah Pesentase (%)

ASI eksklusif 75 78,1%

Non ASI eksklusif 21 21,9%

Total 95 100%

Pada Tabel 5.5 di atas dapat diketahui sebagian besar ibu yang

menjadi responden ini memberikan ASI eksklusif sebanyak 75

Page 54: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

37

responden (78,1%) dan sisanya non ASI eksklusif sebanyak 21

responden (21,9%).

b. Gambaran responden berdasarkan pengetahuan

Tabel 5.6 Gambaran pengetahuan pemberian ASI eksklusif responden

pada ibu bekerja di SKT (Sigaret Kretek Tangan) unit Karangbener

Djarum Kudus

Pengetahuan Jumlah Pesentase (%)

Tinggi 84 88.4%

Rendah 11 11.6%

Total 95 100%

Pada Tabel 5.6 telah diketahui sebagian besar ibu yang menjadi

responden ini memiliki pengetahuan Tinggi dengan jumlah 84

responden (88.4%) dan sisanya pengetahuan rendah sebanyak 11

responden (11.6%).

c. Gambaran responden berdasarkan sikap

Tabel 5.7 Gambaran sikap pemberian ASI eksklusif responden pada

ibu bekerja di SKT (Sigaret Kretek Tangan) unit Karangbener Djarum

Kudus

Sikap Jumlah Pesentase (%)

Positif 44 46,3%

Negatif 51 53,7%

Total 95 100%

Pada Tabel 5.7 telah diketahui sebagian besar ibu yang menjadi

responden ini memiliki sikap negatif dengan jumlah 51 responden (53,

7%) dan sisanya sikap positif sebanyak 44 responden (46,3%).

Page 55: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

38

d. Gambaran responden berdasarkan lingkungan kerja

Tabel 5.8 Gambaran Linkungan kerja pemberian ASI eksklusif

responden pada ibu bekerja buruh di SKT (Sigaret Kretek Tangan) unit

Karangbener Djarum Kudus

Lingkungan Kerja Jumlah Pesentase (%)

Mendukung 48 50,5%

Tidak Mendukung 47 49,5%%

Total 95 100%

Pada Tabel 5.8 telah diketahui sebagian besar ibu yang menjadi

responden ini lingkungan kerja mendukung dengan jumlah 48

responden 50,5%) dan sisanya tidak mendukung sebanyak 47

responden (49,5%).

4. Analisis Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara

variabel independen dan dependen dalam penelitian. Analisa dilakukan

dengan cara memasukkan hasil kategori-kategori responden ke dalam tabel

contigency 2x2 melalui komputerisasi serta menggunakan derajat

kemaknaan 95% atau nilai α = 0.05. keputusan statistik diambil

berdasarkan p-value. Jika p- value < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima sedangkan jika p-value ≥ 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Hasil analisis statistik dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 56: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

39

Tabel 5.9 Hubungan Usia terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif

Perilaku

Total

OR

p-value Usia Non ASI

Eksklusif

ASI

Eksklusif

95% CI

F % F % F %

Dewasa_Akhir 6 18.2 27 81.8 33 100 0.639

Dewasa_Awal 16 25.8 46 74.2 62 100 (0.223-1.829) 0.704

Total 22 23.2 73 76.8 95 100

Berdasarkan tabel 5.9 telah diketahui bahwa dari 62 responden

(100%) terdapat 16 responden (25.8) usia dewasa awal dengan

perilaku non ASI eksklusif dan 46 responden (74.2%) dewasa awal

dengan perilaku ASI eksklusif. Sedangkan dari 33 responden (100%)

didapatkan 27 responden (81.8) usia dewasa akhir dengan ASI

eksklusif dan 6 responden (18.2) dewasa akhir dengan non ASI

eksklusif. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 0.639, artinya

ibu dengan dewasa akhir berpotensi 0.639 kali lipat perilaku non ASI

eksklusif. Melalui uji statistik dengan continuity correction,

didapatkan bahwa nilai p-value = 0.704 Ini menunjukkan bahwa tidak

ada hubungan bermakna antara usia dengan keberhasilan pemberian

ASI eksklusif pada ibu bekerja buruh di SKT Unit Karangbener

Djarum Kudus.

Page 57: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

40

Tabel 5.10 Hubungan pendidikan terhadap keberhasilan pemberian ASI

eksklusif

Perilaku

Total p-value Pendidikan Non ASI

Eksklusif

ASI

Eksklusif

F % F % F %

SD 11 26.8 30 73.2 41 100

SMP 8 20.0 32 80.0 40 100 0.558

SMA 3 21.4 11 78.6 14 100

Total 22 23.2 73 76.8 95 100

Berdasarkan tabel 5.10 telah diketahui bahwa dari 41 responden

(100%) terdapat 11 responden (26.8) pendidikan SD dengan perilaku

non ASI eksklusif dan 30 responden (73.2%)dengan ASI eksklusif,

dari 40 responden (100%) terdapat 8 responden (20.0%) pendidikan

SD dengan non ASI eksklusif dan 32 responden (80.0%) pendidikan

SMP dengan ASI eksklusif , sedangkan dari 14 responden (100%)

terdapat 3 responden (21.4) pendidikan SMA dengan non ASI

eksklusif dan 73 (76.9%) dengan ASI eksklusif. Dari hasil analisis

melalui uji statistik dengan continuity correction, didapatkan bahwa

nilai p-value = 0.558 Ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

bermakna antara pendidikan dengan keberhasilan pemberian ASI

eksklusif pada ibu bekerja buruh di SKT Unit Karangbener Djarum

Kudus.

Page 58: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

41

Tabel 5.11 Hubungan paritas terhadap keberhasilan pemberian ASI

eksklusif

Perilaku

Total

OR

p-value Paritas Non ASI

Eksklusif

ASI

Eksklusif

95% CI

F % F % F %

Primipara 0 0.0 4 100.0 4 100 0.758

Multipara 22 24.2 69 75.8 91 100 (0.675-0.852) 0.262

Total 22 23.2 73 76.8 95 100

Berdasarkan Tabel 5.11 diketahui bahwa dari 4 responden (100%)

tedapat 0 responden (0.0%) primipara dengan non ASI eksklusif dan 4

responden (100%) primipara dengan ASI eksklusif. Sedangkan dari 91

responden (100%) didapatkan 69 responden (75.8%) multipara dengan

ASI eksklusif dan sisanya 22 responden (23.2%) multipara non ASI

eksklusif. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 0.758, artinya

ibu dengan pripimara berpotensi 0.76 kali lipat perilaku non ASI

eksklusif. Melalui uji statistik dengan continuity correction,

didapatkan bahwa nilai p-value = 0.262 Ini menunjukkan bahwa tidak

ada hubungan bermakna antara paritas dengan keberhasilan pemberian

ASI eksklusif pada ibu bekerja buruh di SKT Unit Karangbener

Djarum Kudus.

Page 59: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

42

Tabel 5.12 Hubungan sumber informasi dengan keberhasilan ASI

eksklusif

Perilaku

Total

OR

p-value Sumber

Informasi

Non ASI

Eksklusif

ASI

Eksklusif

95% CI

F % F % F %

Nakes 19 21.8 68 78.2 87 100 0.758 0.315

Non

Nakes

3 37.5 5 62.5 8 100 (0.675-0.852)

Total 22 23.2 73 76.8 95 100

Berdasarkan Tabel 5.12 diketahui bahwa dari 87 responden (100%)

tedapat 19 responden (21.8%) nakes dengan non ASI eksklusif dan 68

responden (78.2%) nakes dengan ASI eksklusif. Sedangkan dari 8

responden (100%) didapatkan 3 responden (37.5%) nakes dengan ASI

eksklusif dan sisanya 5 responden (62.5%) non nakes non ASI

eksklusif. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 0.758, artinya

ibu dengan nakes berpotensi 0.76 kali lipat perilaku non ASI eksklusif.

Melalui uji statistik dengan continuity correction, didapatkan bahwa

nilai p-value = 0.315 Ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

bermakna antara paritas dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif

pada ibu bekerja buruh di SKT Unit Karangbener Djarum Kudus.

Tabel 5.13 Hubungan pengetahuan terhadap keberhasilan pemberian ASI

eksklusif

Perilaku

Total

OR

p-value Pengetahuan Non ASI

Eksklusif

ASI

Eksklusif

95% CI

F % F % F %

Rendah 2 18.2 9 81.8 11 100 0.711

Tinggi 20 23.8 64 76.2 84 100 (0.142-3.566) 1.000

Total 22 23.2 73 76.8 95 100

Page 60: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

43

Berdasarkan tabel 5.13 telah diketahui bahwa dari 11 responden

(100%) terdapat 2 responden (18.2%) memiliki pengetahuan rendah

dengan perilaku Non ASI eksklusif dan 9 responden (81.8%) memiliki

pengetahuan rendah dengan perilaku ASI eksklusif. Sedangkan dari 84

responden (100%) terdapat 64 responden (76.2%) memiliki

pengetahuan tinggi dengan perilaku ASI eksklusif dan 20 responden

(23.8%) memiliki pengetahuan tinggi dengan perilaku Non ASI

eksklusif. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 0.711, artinya

pengetahuan rendah berpotensi 0.711 kali lipat memiliki perilaku non

ASI Eksklusif. Melalui uji statistik dengan continuity correction,

didapatkan bahwa nilai p-value = 1.000. Ini menunjukkan bahwa tidak

ada hubungan antara pengetahuan dengan keberhasilan pemberian ASI

eksklusif pada ibu bekerja buruh di SKT Unit Karangbener Djarum

Kudus.

Tabel 5.14 Hubungan Sikap terhadap keberhasilan pemberian ASI

eksklusif

Perilaku

Total

OR

p-value Sikap Non ASI

Eksklusif

ASI

Eksklusif

95% CI

F % F % F %

Negatif 11 21.6 40 78.4 51 100 0.825

Positif 11 25.0 33 75.0 44 100 (0.318 -2.143) 0.693

Total 22 23.2 73 76.8 95 100

Berdasarkan tabel 5.14 dapat diketahui bahwa dari 51 responden

(100%) terdapat 11 responden (21.6%) memiliki sikap negatif dengan

perilaku non ASI eklusif dan 40 responden (78.4%) memiliki sikap

negatif dengan perilaku ASI eksklusif. Sedangkan dari 44 responden

Page 61: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

44

(100%) terdapat 11 responden (25.0%) memiliki sikap positif dengan

perilaku non ASI eksklusif dan 33 responden (75.0%) memiliki sikap

positif dengan perilaku ASI eksklusif . Dari hasil analisis diperoleh

pula nilai OR = 0.825, artinya sikap negatif berpotensi 0.825 kali lipat

tidak memberikan ASI secara Eksklusif. Melalui uji statistik dengan

continuity correction, didapatkan bahwa nilai p-value = 0.693. Ini

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap dengan

keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja buruh di SKT

Unit Karangbener Djarum Kudus.

Tabel 5.15 Hubungan Lingkungan Kerja terhadap keberhasilan pemberian

ASI eksklusif

Perilaku

Total

OR p-

value Lingkungan

kerja

Non ASI

Eksklusif

ASI

Eksklusif

95% CI

F % F % F %

Tidak

Mendukung

10 21.3 37 78.7 47 100 0.811

Mendukung 12 25.0 36 75.0 48 100 (0.312 -2.110) 0.667

Total 22 23.2 73 76.8 95 100

Berdasarkan tabel 5.8 diketahui bahwa dari 47 responden (100%)

terdapat 10 responden (21.3%) menyatakan lingkungan kerja tidak

mendukung dengan perilaku Non ASI eksklusif dan 37 responden

(78.7%) dengan lingkungan kerja tidak mendukung perilaku ASI

eksklusif, sedangkan dari 48 responden (100%) terdapat 12 responden

(25.0%) menyatakan lingkungan kerja mendukung perilaku non ASI

eksklusif dan 36 responden (75.0%) dengan lingkungan kerja

mendukung perilaku ASI eksklusif . Dari hasil analisis diperoleh pula

Page 62: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

45

nilai OR = 0.811, artinya lingkungan kerja yang tidak mendukung

berpotensi 0.811 kali lipat memiliki perilaku non ASI eksklusif.

Melalui uji statistik dengan continuity correction, didapatkan bahwa

nilai p-value = 0.667. Ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

antara lingkungan kerja dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif

pada ibu bekerja buruh di SKT Unit Karangbener Djarum Kudus.

Page 63: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

46

BAB VI

PEMBAHASAN

1. Analisis Univariat

Pada penelitian ini didapatkan karakteristik ibu berdasarkan usia

mayoritas berada pada kategori dewasa awal yaitu antara usia 26 sampai

35 tahun sebanyak 62 responden (65.3%). Sama halnya dengan Abdullah

(2012) yang mayoritas respondennya adalah ibu berusia 20 – 35 tahun.

Dimana menurut Abdullah (2012), faktor umur memainkan peran penting

sebagai pemicu ibu dalam memberikan ASI eksklusif yang artinya

semakin tua usia ibu, maka semakin banyak melakukan ASI eksklusif.

Berbeda dengan Ebrahim dalam Abdullah (2012) yang menyatakan,

wanita yang lebih muda justru memiliki kemampuan laktasi lebih baik,

karena adanya perkembangan kelenjar yang matang pada masa pubertas.

Sedangkan dalam penelitian Krisna (2003) menemukan bahwa tidak ada

pengaruh antara umur dengan pemberian ASI esklusif pada bayi usia 0 – 4

bulan.

Berdasarkan tingkat pendidikan, responden dalam penelitian ini

mayoritas berpendidikan SD yaitu sebanyak 41 orang (43.25). Pendidikan

merupakan panutan manusia dalam berbuat dan mengisi kehidupan

sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup (Satino & Yuyun Setyorini,).

Senada dengan penelitian Putra & I Gusti Ayu Trisna Windiani (2013),

tingkat pendidikan yang cukup tinggi dapat membentuk progresif pada diri

seseorang dalam menerima hal baru seperti pentingnya ASI eksklusif

Page 64: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

47

untuk bayi usia 0-6 bulan. Hal ini didukung oleh teori Notoadmodjo

(2010) yang menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang

maka semakin mudah mendapatkan informasi yang pada akhirnya dapat

mempengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif.

Berbeda dengan Saleh (2011) yang menemukan bahwa tingkat

pendidikan tinggi namun tidak dibarengi dengan pengetahuan tentang

praktik ASI eksklusif dapat mempengaruhi pemberian ASI ekslusif, yaitu

didapatkan subjek dengan pendidikan tinggi cenderung cepat memberikan

prelaktal dan MP_ASI lebih dini kepada bayinya karena kurangnya

pengetahuan tentang ASI eksklusif. Arifin (2002) dalam Saleh (2011)

menunjukkan bahwa rendahnya pendidikan dan kurangnya informasi

menjadi faktor yang berpengaruh terhadap kegagalan pemberian ASI

eksklusif.

Karakteristik responden berdasarkan paritas pada penelitian ini

mayoritas dalam kategori Multipara atau ibu yang melahirkan lebih dari

satu anak yaitu sebanyak 91 responden (95.8%). Paritas menunjukkan

jumlah kehamilan terdahulu yang telah mencapai batas viabilitas (mampu

hidup) dan telah dilahirkan tanpa mengingat jumlah anaknya (Forte,

William R & Oxorn, Harry, 2010). Faktor Paritas memiliki hubungan yang

bermakna dengan perilaku pemberian ASI eksklusif (p< 0,05; OR=3,574;

CI=1,356 -9,420), artinya ibu dengan status paritas multipara berpeluang 3

kali lebih besar dalam memberikan ASI eksklusif dibanding dengan ibu

primipara (Hakim, Ramlan, 2012).

Page 65: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

48

Hal ini juga dikemukakan Ida (2011) dalam penelitiannya yang

berjudul faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif

6 bulan di wilayah kerja puskesmas kemiri muka kota depok yaitu ada

hubungan bermakna antara paritas dengan perilaku pemberian ASI

eksklusif. Ibu dalam kategori paritas > 1 berpeluang 2,3 kali lebih besar

berperilaku ASI eksklusif dibanding ibu dengan paritas 1 kali. Jumlah

persalinan yang pernah dialami dapat memberikan pengalaman pada ibu

dalam memberikan ASI eksklusif. Selaras dengan Soetjiningsih 1997

dalam Hakim, Ramlan (2012) menyatakan bahwa pengalaman ibu dalam

mengurus anak memiliki pengaruh terhadap tingkat pengetahuan tentang

ASI eksklusif.

Sumber informasi merupakan informasi dari lingkungan sekitar

yang bisa diamati dan akan mempengaruhi bertambahnya pengetahuan

seseorang (Rahmayani, 2010) . Pada penelitian kali ini ditemukan bahwa

mayoritas responden mendapatkan informasi terakait ASI eksklusif dari

tenaga kesehatan yaitu sebanyak 87 orang (91.6%). Dalam hal ini,

informasi bisa diberikan tenaga kesehatan dalam bentuk penyuluhan.

Penyuluhan merupakan salah satu alat yang dapat meningkatkan

pengetahuan ibu menyusui eksklusif (Putra & Windiani, 2013). Sudarma,

Momon (2008) pun menyatakan bahwa sumber informasi dari tenaga

kesehatan memberikan dampak yang positif terhadap perilaku individu,

sehingga individu dapat menunjukkan sikap dan budaya hidup sehat.

Tenaga Kesehatan menurut Kementerian Kesehatan RI (2010) adalah

Page 66: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

49

setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta

memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam bidang kesehatan

(Khoiniasari, Aik, 2015).

Studi Kualitatif yang dilakukan Fikawati dan syafiq (2009)

didapatkan bahwa dukungan tenaga kesehatan penolong persalinan

memiliki pengaruh paling nyata dalam keberhasilan pelaksanaan ASI

eksklusif karena tidak hanya memberi dorongan melalui informasi

melainkan juga dorongan berupa tindakan (Abdullah, 2012). Adanya

keterpaparan informasi tentang menyusui secara eksklusif memungkinkan

ibu untuk memberikan ASI eksklusif lebih tinggi ( Afriana, Rosita dkk

dalam Abdullah (2012).

Pada penelitian ini didapatkan mayoritas responden memberikan

ASI eksklusif kepada anaknya yaitu sebanyak 75 orang (78.1%). Jika

mengingat target cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kudus,

maka penelitian kali ini menunjukkan adanya peningkatan yang cukup

signifikan yaitu dari target awal 50% sedangkan hasil penelitian diperoleh

data sebanyak 78,1%. Data dari hasil penelitian ini lebih besar jika

dibandingkan dengan penelitian Rahayu (2011) yang menyatakan bahwa

bayi yang mendapatkan ASI eksklusif sebanyak 63,7% sama dengan data

dari Riskesdas tahun 2007.

Perilaku merupakan penghayatan yang utuh dan reaksi seseorang

akibat adanya rangsangan baik internal maupun eksternal. Asiyah (2015)

menuliskan dalam bukunya bahwa perilaku juga dijadikan sebagai

Page 67: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

50

gambaran kecenderungan seseorang untuk bertindak atau melakukan

aktivitas sehari-hari. Sedangkan menurut Hakim, Ramlan (2012) Perilaku

manusia merupakan aktivitas yang mencakup perbuatan serta tindakan

yang telah dilakukannya. Welford (2001) menyatakan bahwa menyusui

adalah suatu pengalaman untuk proses pembelajaran bagi beberapa ibu.

Menyusui tidak murni berasal dari insting ibu, namun perlu adanya

pembelajaran yang dikembangkan untuk menambah pengetahuan

mengenai laktasi sehingga ibu dan bayinya memperoleh manfaat yang

optimal dari aktivitas menyusui (Juherman, Yulia N, 2008).

Pada penelitian kali ini didapatkan mayoritas responden memiliki

pengetahuan baik sebanyak 84 orang (88.4%). Pengetahuan merupakan

sejumlah informasi yang dikumpulkan, dipahami dan pengenalan terhadap

sesuatu hal (Notoadmodjo.2005). Pengetahuan bisa didapatkan dari

pengalaman individu yang diperoleh dari hasil belajar baik formal maupun

informal (Dalimunthe, 2007). Ibu dengan memiliki pengetahuan baik

memiliki peluang 2,5 kali untuk menyusui secara eksklusif (Afriana,

2004). Sama halnya dalam penelitian Juherman, Yulia N (2008) yang juga

menyatakan, pengetahuan tentang manfaat breastfeeding (menyusui)

berpengaruh kuat terhadap periode menyusui ibu. Kurangnya pengetahuan

tentang menyusui dari satu generasi atau bahkan lebih akan menjadi

kendala dalam pemberian ASI eksklusif pada ibu karena kurang adanya

dukungan yang.

Page 68: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

51

Pada penelitian kali ini didapatkan mayoritas ibu memiliki sikap

negatif yaitu sebanyak 51 responden (53.7%). Sikap merupakan kesiapan

mental yang dipelajari dan diorganisasikan melalui pengalaman dan

berpengaruh terhadap cara tanggap seseorang terhadap orang lain, objek

atau situasi yang berhubungan dengannya (Ghibson, 1985). Sikap

berkaitan erat dengan pola pikir dan keyakinan seseorang terhadap suatu

objek. Disamping itu, sikap memiliki fungsi psikologis yang berbeda dari

setiap orang yang kedepannya dapat mempengaruhi seseorang dalam

memegang sikap yang diyakininya. Sikap juga bagian dari tingkah laku

dan penting dalam kehidupan manusia untuk informasi guna mendukung

manusia dalam bersikap (Juherman, Yulia N, 2008). Ibu dengan sikap

positif terhadap manfaat ASI berencana memberikan ASI eksklusif

(Abdullah, 2011). Sama halnya Roesli (2000) yang juga menyatakan

bahwa terciptanya sikap positif mengenai ASI dan menyusui dapat

meningkatkan keberhasilan pemberian ASI secara eksklusif.

Pada penelitian kali ini didapatkan mayoritas ibu memiliki

lingkungan kerja yang mendukung yaitu sebanyak 48 responden (50.5%).

Lingkungan kerja memiliki pengaruh terhadap pembentukan perilaku

seseorang. Lingkungan yang mendukung memperoleh hasil 64% dalam

pemberian ASI eksklusif (Satino & Setyorini, Y, 2014). Salah satu faktor

pemungkin (Enabling) yang dapat mempengaruhi keberhasilan ASI

eksklusif pada ibu bekerja menurut Rizkianti, R & Saptarini (2014) adalah

adanya hak menyusui serta tersedianya sarana memerah dan menyimpan

Page 69: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

52

ASI seperti ruang menyusui, alat pompa, botol tempat menyimpan ASI

juga lemari pendingin di tempat kerja. Hal ini penting mengingat tidak

semua ibu bekerja dapat membawa serta anaknya. Selain tersedianya

fasilitas laktasi, Rizkianti juga mejabarkan bahwa dukungan atasan

merupakan salah satu bentuk faktor pendorong (Reinforcing) ibu dalam

pemberian ASI eksklusif. Responden dalam penelitian mengatakan bahwa

memperoleh dukungan dari atasan kerja dapat memberikan mereka

kebebasan memerah ASI pada jam kerja kapan pun mereka inginkan.

Analisa Bivariat

a. Hubungan Karakteristik (Usia, Pendidikan, Paritas, Sumber Informasi)

terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja buruh

Pada penelitian ini diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang

bermakna antara usia terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif

pada ibu bekerja buruh. Berbeda dengan penelitian Abdullah (2012)

yang mengemukakan bahwa semakin tua usia ibu, maka semakin

banyak melakukan ASI eksklusif. Namun lain halnya dengan

penelitian Krisna (2003) yang justru menemukan bahwa tidak ada

pengaruh antara umur dengan pemberian ASI esklusif.

Pada penelitian ini diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang

bermakna antara tingkat pendidikan terhadap keberhasilan pemberian

ASI eksklusif pada ibu bekerja buruh. Mendukung hal ini, dalam

penelitian Saleh (2011) mengemukakan bahwa tingkat pendidikan

namun tidak dibarengi dengan pengetahuan tengtang ASI eksklusif

Page 70: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

53

tidak dapat mempengaruhi perilaku positif terhadap keberhasilan

pemberian ASI eksklusif. Arifin (2002) dalam penelitiannya pun

menyatakan, rendahnya pendidikan dengan dibarengi kurangnya

informasi menjadi faktor yang berpengaruh terhadap kegagalan

pemberian ASI eksklusif.

Padahal dalam penelitiannya, Satino & Setyorini (2014)

menyatakan bahwa pendidikan merupakan panutan manusia dalam

berbuat dan mengisi kehidupan untuk meningkatan kualitas hidup.

Pernyataan ini dipertegas dengan statement WHO yang menyatakan,

semakin tinggi tingkat pendidikan perempuan maka semakin tinggi

pula pemanfaatan upaya kesehatan sehingga dapat mengurangi tingkat

kematian bayi (S. Rahayu & Apriningrum, 2014). Mendukung hal itu,

dalam bukunya Notoadmodjo (2010) pun menyatakan bahwa semakin

tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah mendapatkan

informasi yang kedepannya dapat mempengaruhi perilaku seseorang.

Pada penelitian ini diketahui bahwa tidak terdapat hubungan

bermakna antara paritas terhadap keberhasilan pemberian ASI

eksklusif pada ibu bekerja buruh. Paritas merupakan jumlah dari

kehamilan terdahulu yang telah mencapai batas viabilitas dan telah

dilahirkan tanpa mengingat jumlah anaknya (Forte, William R &

Oxorn, Harry, 2010). Berbeda dengan penelitian Hakim, R (2012)

yang justru menyatakan bahwa terdapat hubungan antara paritas

dengan pemberian ASI eksklusif yaitu ibu dengan status multipara

Page 71: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

54

berpeluang 3 kali lipat lebih besar dalam memberikan ASI eksklusif

dibanding ibu dengan status primipara. Mendukung pernyataan

tersebut, dalam penelitiannya Ida (2011) menyatakan bahwa jumlah

persalinan yang pernah dialami memberikan pengalaman pada ibu

dalam memberikan ASI eksklusif.

Pada penelitian kali ini diketahui bahwa tidak terdapat hubungan

bermakna antara sumber informasi dari tenaga kesehatan terhadap

keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja buruh. Padahal

informasi dari tenaga kesehatan memberikan dampak positif terhadap

perilaku individu dan dapat menunjukkan sikap serta budaya hidup

sehat (Sudarman, momon, 2008). Demikian pula dengan Abdullah

(2012) yang menyatakan bahwa dukungan tenaga kesehatan memiliki

pengaruh paling nyata terhadap keberhasilan pelaksanaan pemeberian

ASI eksklusif.

Selain dari tenaga kesehatan, Informasi juga dapat diperoleh

dari berbagai sumber yaitu dengan membaca buku dan majalah tentang

ASI, mencari informasi di internet, bertemu dengan konsultan laktasi

serta memanfaatkan kelompok sosial untuk berdiskusi dan bertukar

pikiran guna menambah wawasan terkait pentingnya pemberian ASI

eksklusif pada bayi (Riordan, 2005 dalam Juherman, Yulia N, 2008).

Page 72: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

55

b. Hubungan pengetahuan terhadap keberhasilan pemberian ASI

eksklusif pada ibu bekerja buruh

Pada penelitian ini diketahui bahwa tidak terdapat hubungan

yang bermakna antara pengetahuan terhadap keberhasilan pemberian

ASI eksklusif pada ibu bekerja buruh. Hal ini sependapat dengan

penelitian Ida (2012) yang menemukan bahwa tidak ada perbedaan

proporsi perilaku pemberian ASI eksklusif antara ibu berpengetahuan

tinggi tentang ASI eksklusif dengan yang berpengetahuan rendah,

dilihat dari hasil statistik yaitu P = 0,539. Salah satu kendala dalam

meningkatkan pemberian ASI eksklusif adalah kurangnya pengetahuan

tetang menyusui dalam keluarga. Dimana keluarga merupakan sumber

pemberi dukungan terbaik bagi ibu. Banyak ibu masa kini mendapati

ibu dan nenek mereka kurang pengetahuan tentang menyusui dan tidak

mampu memberikan dukungan (Juherman, Yulia N, 2008).

Berbeda dengan Afriana (2004), dalam penelitiannya telah

ditemukan adanya hubungan signifikan bahwa ibu yang memiliki

pengetahuan baik berpeluang 2,5 kali untuk menyusui eksklusif. Hal

ini senada dengan penelitian Abdullah (2012) yang menyatakan bahwa

semakin baik pengetahuan ibu, maka semakin berpeluang pula ibu

untuk memberikan ASI eksklusif. Efendi, Ferry & Makhfudli (2009)

pun menyatakan bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan

bertahan lebih lama daripada yang tidak didasari oleh pengetahuan.

Page 73: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

56

Dalam bukunya, Notoadmodjo (2005) mengemukakan bahwa

pengetahan merupakan sejumlah informasi yang dikumpulkan,

dipahami dan pengenalan terhadap sesuatu hal. Pengetahuan pun

berasal dari pengalaman tertentu dari seseorang yang dialami atau

diperoleh dari hasil belajar baik formal, informal maupun non formal

(Dalimunthe, 2007).

c. Hubungan Sikap terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada

ibu bekerja

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan

yang bermakna antara sikap dengan keberhasilan pemberian ASI

eksklusif pada ibu bekerja buruh. Penelitian Ida (2012) pun

menunjukkan hasil yang serupa yaitu tidak terdapat hubungan

bermakna antara sikap ibu terhadap ASI eksklusif dengan perilaku

pemberian ASI eksklusif 6 bulan. Mendukung hal ini, Putra &

Windiani (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa sikap belum

otomatis terwujud menjadi sebuah tindakan. Sikap merupakan

kesiapan mental yang dipelajari dan diorganisasikan melalui

pengalaman dan berpengaruh terhadap cara tanggap seseorang

terhadap orang lain, objek atau situasi yang berhubungan dengannya

(Ghibson, 1985 dalam Abdullah). Terwujudnya sikap menjadi

tindakan nyata diperlukan faktor dukungan dari pihak tertentu, seperti

tenaga kesehatan (Putra & Windiani, 2013).

Page 74: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

57

Berbeda dengan penelitian Foot et al (2005) dalam Saleh (2011)

yang justru menunjukkan adanya hubungan antara sikap ibu dengan

praktik pemberian ASI. Penelitian Foo LL, SJS Queck, MT Lim, M

Deurenberg-Yap (2005) dalam Budiyanto, Asti, & Yuwono (2015) pun

menyatakan bahwa di Singapura, sikap ibu berhubungan dengan

praktik pemberian ASI karena ibu yang menganggap ASI eksklusif

sebagai makanan terbaik untuk bayi akan berencana memberikan ASI

eksklusif.

d. Hubungan Lingkungan Kerja terhadap keberhasilan pemberian ASI

eksklusif pada ibu bekerja

Hasil dari penelitian didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang

bermakna antara lingkungan tempat kerja terhadap keberhasilan

pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja buruh. Lingkungan kerja

yang dimaksudkan adalah keadaan atau situasi yang memadai bagi ibu

pekerja untuk tetap memberikan ASI eksklusif pada anaknya. Hal ini

mencakup adanya fasilitas ruang pojok ASI, tersedia nya fasilitas

lemari pendingin bagi ibu pekerja yang disesuaikan dengan kebutuhan

karyawan serta adanya kebijakan dari atasan. Serupa dengan penelitian

Abdullah, Giri Inayah (2012) yang juga mengemukakan bahwa tidak

ada hubungan bermakna antara ketersediaan fasilitas di kantor dengan

pemberian ASI eksklusif (p=0.532).

Padahal menurut Satino & Setyorini, Yuyun (2014), lingkungan

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembentukan dan

Page 75: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

58

perkembangan perilaku seseorang. Faktor lingkungan berpengaruh

positif terhadap pemberian ASI eksklusif yaitu faktor lingkungan yang

mendukung pemberian ASI eksklusif memperoleh hasil 64% (32

responden) sedangkan lingkungan yang tidak mendukung memperoleh

hasil sebesar 36% (18 responden). Lingkungan mendukung disini

mencakup adanya fasilitas laktasi sesuai yang dibutuhkan ibu bekerja.

Sejalan dengan penelitian tersebut, Susanti (2012) pun menjelaskan

bahwa meskipun tidak ada kontak secara langsung dengan bayi, ibu

bisa memberikan ASI dengan melakukan kontak secara psikis melalui

ASI perah di ruang pojok laktasi tempat kerja. ASI hasil perah dapat

disimpan dalam lemari es selama tiga hari sedangkan dalam freezer,

ASI beku dapat bertahan sampai 3-4 bulan, sehingga dengan hal ini ibu

akan terbantu dalam pemberian ASI eksklusif pada bayinya ((Susanti,

2012). Maka ibu yang bekerja dan tidak membawa serta bayi nya

bukanlah alasan untuk tidak memberikan ASI eksklusif (Departemen

Kesehatan, 2005).

2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari keterbatasan

yang dimiliki peneliti sebagai berikut:

a. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang

hanya menggambarkan variabel yang diteliti, baik

independen maupun dependen pada waktu yang sama

sehingga peneliti tidak bisa melihat adanya sebab-akibat.

Page 76: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

59

b. Penelitian ini kurang menggali lebih dalam terkait fasilitas

ruang laktasi khususnya mengenai management pengelolaan

ASI dan Ruang penitipan bayi di tempat kerja.

c. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang berisi

beberapa pertanyaan yang diajukan untuk mengukur variabel

penelitian dan telah disediakan alternatif jawaban (pertanyaan

tertutup) sehingga jawaban belum menggali secara

keseluruhan jika dibandingkan dengan jawaban yang

bersifat terbuka.

d. Hasil dari peneitian ini tidak bisa dijadikan gambaran real

terkait Faktor–Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI

eksklusif pada ibu bekerja buruh karena hanya dilakukan di

satu cabang pabrik Djarum Kudus.

Page 77: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

60

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

a. Berdasarkan karakteristik, mayoritas responden pada penelitian ini

berada pada kategori dewasa awal (26-35 tahun) sebanyak 62

responden (65.3%), tingkat pendidikan mayoritas responden

berpendidikan SD yaitu sebanyak 41 orang (43.25), berdasarkan

paritas mayoritas dalam kategori multipara yaitu sebanyak 91

responden (95.8%), dan berdasarkan sumber informasi mayoritas

mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 87 orang

(91.6%), berdasarkan perilaku mayoritas responden memberikan ASI

eksklusif kepada anaknya yaitu sebanyak 75 orang (78.1%).

Berdasarkan variabel pengetahuan mayoritas responden memiliki

pengetahuan tinggi (baik) sebanyak 84 reponden (88.4%), berdasarkan

sikap dalam penelitian ini mayoritas responden memiliki sikap negatif

sebanyak 51 responden (53.7%), dan berdasarkan lingkungan kerja

mayoritas responden memiliki lingkungan kerja mendukung sebanyak

48 responden (50.5%).

b. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai P value untuk variabel

karakteristik responden (usia sebesar 0.704, pendidikan sebesar 0.262,

paritas sebesar 0,315, sumber informas sebesar 0.677) > 0,05. Maka

Page 78: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

berdasarkan hasil analisis secara statistik, disimpulkan bahwa belum

ada cukup bukti untuk menyatakan adanya hubungan antara variabel

karakteristik responden dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif

pada ibu bekerja buruh.

c. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai P value untuk variabel

pengetahuan; 1.000 Maka berdasarkan hasil analisis secara statistik,

disimpulkan bahwa belum ada cukup bukti untuk menyatakan adanya

hubungan antara variabel pengetahuan dengan keberhasilan pemberian

ASI eksklusif pada ibu bekerja buruh.

d. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai P value untuk variabel sikap;

0.693. Maka berdasarkan hasil analisis secara statistik, disimpulkan

bahwa belum ada cukup bukti untuk menyatakan adanya hubungan

antara variabel sikap dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif

pada ibu bekerja buruh.

e. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai P value untuk variabel

Lingkungan kerja; 0.667. Maka berdasarkan hasil analisis secara

statistik, disimpulkan bahwa belum ada cukup bukti untuk menyatakan

adanya hubungan antara variabel sikap dengan keberhasilan pemberian

ASI eksklusif pada ibu bekerja buruh.

Page 79: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diajukan:

a. Ilmu Keperawatan

Hendaknya hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan

mahasiswa terkait faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan

pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja, sehingga kedepannya dapat

dijadikan upaya untuk meminimalkan dan mencegah ketidakberhasilan

pemberian ASI eksklusif.

b. Ibu Bekerja

Diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih terkait

pentingnya ASI eksklusif sehingga kedepannya bisa menumbuhkan

motivasi ibu bekerja untuk meningkatkan pemberian ASI secara

eksklusif.

c. Peneliti Selanjutnya

Diharapkan penelitian selanjutnya menggunakan bentuk deskripstif

dengan pertanyaan terbuka sehingga dapat menggali lebih dalam

terkait faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI

eksklusif pada ibu bekerja. Bagi peneliti selanjutnya juga diharapkan

melakukan penelitian dengan topik serupa namun dengan variabel

yang lebih bervariasi dan dengan jumlah sampel yang lebih banyak,

serta dapat dilakukan analisis multivariat untuk melihat faktor yang

lebih dominan.

Page 80: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, G. I. (2012). Determinan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Bekerja di

Kementerian Kesehatan RI tahun 2012. Tesis Fakultas Ilmu Kesehatan

Masyarakat Universitas Indonesia.

Afifah, D. (2007). Pemberian ASI Eksklusif (Studi Kualitatif Di Kecamatan

Tembalang, Kota Semarang Tahun 2007) Factors Contributing To The

Failure Of Exclusive …. Retrieved from http://eprints.undip.ac.id/17024/

Afriana, N. (2004). Analisis Praktik Pemberian ASI eksklusif oleh ibu bekerja di

Instansi Pemerintahan DKI Jakarta Tahun 2004.

Budiharto. (2008). Metodology Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC.

Budiyanto, Asti, A. D., & Yuwono, P. (2015). Hubungan Ketersediaan Fasilitas

Penunjang Terhadap Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu yang

Bekerja Sebagai Tenaga Kesehatan. Jurnal Ilmiah Keperawatan, 11(1), 6–

18.

Dalimunthe, S. A. (2007). Faktor-Faktor Kegagalan Pemberian ASI Eksklusif

Pada Bayi 0-6 Blan Di Kelurahan Tegal Sari Kecamatan Kisaran Barat Kota

Kisaran. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, (32), 2012–

2013. http://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2

Fatimah, S., Martini, Rostyaningtyas, D., & Soemarmi, A. (2013). Faktor

Pelaksanaan Kesehatan Reproduksi Perusahaan dan Dukungan Keluarga

dalam Penentuan Pola Menyusui oleh Pekerja (Buruh) Wanita di Kabupaten

Kudus. Jurnal Gizi Indonesia, 2(1), 24–32.

Page 81: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

Hajjah, S. (2008). Kehamilan Normal: Seri Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.

Hasrimayana. (2009). Hubungan antara Sikap Ibu dengan Pemberian ASI

Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kedawung II Sragen.

Hidayat Alimul Aziz A. (2007). Riset Keperawatan dan Teknin Penulisan Ilmiah.

Jakarta: Salemba Medika.

Hikmawati, I. (2008). Faktor-Faktor Risiko Kegagalan Pemberian ASI Selama

Dua Bulan. Faktor-Faktor Risiko Kegagalan Pemberian Asi Selama Dua

Bulan, (September).

Juherman, Y. N. (2008). Pengetahuan, sikap, dan peranan ayah terhadap

pemberian asi eksklusif.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka

Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Pratiwi, D. M., & Mardiana. (2016). Analisis Faktor Penghambat Pemanfaatan

Ruang Menyusui di Tempat Kerja pada Pekerja Wanita di PT. Daya

Manunggal. Unnes Journal of Public Health, 5(2), 100–109.

Putra, H. G. S. A., & I Gusti Ayu Trisna Windiani. (2013). Karakteristik Ibu

Menyusui Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Di Desa Sidemen Kecamatan

Sidemen Kabupaten Karangasem 2013, 1–11.

Rahayu, L. (2011). BBLR (Berat Badan Lahir rendah) dan Pemberian ASI

Page 82: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

Eksklusif Terhadap Perubahan Status Stunting Pada Balita di Kota dan

Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Pencapaian MDG's. (April 2011),

160-169. Retrieved from

http://journal.unsil.ac.id/jurnal/prosiding/9/9leni_19.pdf

Rahayu, S., & Apriningrum, N. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan

Pemberian ASI Eksklusif pada Karyawati UNSIKA tahun 2013. Jurnal

Ilmiah Sosial Januari-Maret,I(1), 55-63

Rizkianti, A., Rachmalina, P., Novianti, & Saptarini, I. (2014). Analisis Faktor

Keberhasilan Praktik Pemberian Asi Eksklusif Di Tempat Kerja Pada Buruh

Industri Tekstil Di Jakarta. Buletin Penelitian Kesehatan, 42(4), 237–248.

Roesli, U. (2008). Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka

Bunda.

Satino & yyun Setyorini. Analisis faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI

Eksklusif pada Ibu Primipara di Kota surakarta. Jurnal Terpadu Ilmu

Kesehatan, 3, No 2, 125-130.

Sherwood, L. (2012). Fisiologi Manusia: dari Sistem ke Sel. Jakarta: EGC.

Sjarif, D. R., Lestari, E. D., Mexitalia, M., & Nasar, S. S. (2014). Buku Ajar

Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik. Jakarta: IKDAI.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatis dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sujarweni, W. (2015). SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sulistiyowati, T., & Siswantara, P. (2014). Perilaku Ibu Bekerja Dalam

Memberikan ASI Eksklusif di Kelurahan Japanan Wilayah Kerja Puskesmas

Page 83: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

Kemlagi-Mojokerta. Promkes, 2, 89–100.

Susanti, N. (2012). Peran Ibu Menyusui yang Bekerja dalam Pemberian ASI

Eksklusif bagi Bayinya. Egalita, 165–176.

Widoyoko, E. P. (2013). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Jakarta:

Salemba Medika.

Page 84: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

LAMPIRAN

Page 85: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author
Page 86: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author
Page 87: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

Lampiran 1

PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA BURUH

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

Assalamualaikum Wr.Wb

Saya Nur Lailatul Ni’mah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK)

Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) sedang melaksanakan penelitian skripsi

sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana

Keperawatan (S.Kep).

Dalam lampiran ini terdapat beberapa pertanyaan yang berhubungan

dengan penelitian. Untuk itu saya harap dengan segala kerendahan hati agar

kiranya Ibu bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang telah

disediakan. Kerahasiaan jawaban akan dijaga dan hanya diketahui oleh peneliti.

Saya harap kuesioner ini diisi dengan sejujur mungkin sesuai dengan apa

yang dipertanyakan. Sehingga hasil nya dapat digunakan untuk mengetahui

gambaran yang baik oleh peneliti.

Saya ucapkan terimakasih banyak untuk bantuan dan partisipasi ibu dalam

pengisian kuesioner ini.

Ciputat, April 2017

Tertanda

Peneliti

Apakah ibu bersedia menjadi responden?

YA/TIDAK

Tertanda

Responden

Page 88: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

Petunjuk Pengisian:

1. Istilah titik dibawah ini dan beri tanda check list (√) pada salah satu kolom

kurung ( ) sesuai dengan jawaban yang menurut ibu benar.

2. Bila ada yang kurang mengerti dapat ditanyakan kepada peneliti.

No. Kuesioner :

Tanggal :

1. Data Demografi

Nama :

Tanggal Lahir/Usia :

Pendidikan terakhir :

a. Tidak sekolah [ ]

b. SD [ ]

c. SMP [ ]

d. SMA [ ]

Jam Kerja :

Sumber Informasi :

a. Dari Tenaga Kesehatan [ ]

b. Lainnya [ ]

Identitas Bayi :

Nama Bayi :

Tempat tanggal lahir/Usia :

Anak ke :

Apakah ibu memberikan makanan tambahan (susu formula, air putih, buah, bubur)

ketika bayi berusia dibawah 6 bulan?

a. Ya

b. Tidak

Variabel Pernyataan Benar Salah

1. ASI eksklusif adalah

memberikan Air Susu Ibu saja

dari bayi baru lahir sampai usia

6 bulan

2. Pemberian air putih atau madu

atau susu formula saat bayi

Page 89: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

2. Pengetahuan

baru lahir disebut menyusui

secara eksklusif

3. ASI bersifat praktis dan mudah

diberikan kepada bayi

4. ASI eksklusif dapat

melindungi bayi dari penyakit

5. Memberikan ASI eklusif bisa

dijadikan sebagai KB alami

bagi ibu

6. Proses pemberian ASI yang

lancar memungkinkan asupan

gizi bayi menjadi lebih baik

7. Pemberian ASI cenderung

tidak bersih karena tidak

menggunakan alat bantu

(seprti: Botol)

8. Isapan dari mulut bayi akan

memperlancar pengeluaran

ASI selama 6 bulan

9. Bayi boleh diberikan makanan

atau minuman selain ASI dari

usia 3 bulan

3. Sikap

Pernyataan Setuju Tidak

Setuju

10. Menurut saya, memberikan

ASI kepada anak hanya ketika

berada di rumah saja

11. Menurut saya, wanita pekerja

yang menyusui tidak

memerlukan ruang pojok ASI

12. Menurut saya, pemberian ASI

saja selama 6 bulan tidak

memenuhi kebutuhan nutrisi

(gizi) bayi

13. Menurut saya, susu formula

sudah menjadi pendamping

ASI yang lengkap dari usia 0-6

bulan

14. Menurut saya, sekalipun

bekerja ibu tetap memberikan

ASI kepada anak dengan cara

memerah dan menyimpan ASI

di kulkas atau freezer

Pertanyaan Ya Tidak

15. Apakah ada fasilitas laktasi

(Ruang pojok ASI dan lemari

Page 90: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

4. Lingkungan

Kerja

pendingin) di tempat kerja ibu?

16. Apakah fasilitas laktasi di

tempat kerja ibu sesuai dengan

jumlah yang dibutuhkan

karyawan?

17. Apakah perusahaan /atasan

memberikan kebijakan/

kelonggaran waktu untuk

memerah ASI?

Page 91: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

Lampiran 6

A. Uji Validitas & Reabilitas

Item-Total Statistics

Pengetahuan

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

VAR00001 12.3333 8.023 .422 .609 .724

VAR00004 12.5000 7.155 .539 .876 .692

VAR00005 12.9000 6.921 .505 .873 .690

VAR00006 12.3667 7.826 .424 .785 .718

VAR00007 12.4000 8.317 .047 .782 .748

VAR00008 12.5000 6.741 .751 .884 .663

VAR00009 12.4667 6.947 .702 .871 .674

VAR00010 5.6333 2.102 .992 .986 .660

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.729 .775 8

Item-Total Statistics

Sikap

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 5.5333 7.223 .669 . .720

VAR00002 5.7000 7.459 .430 . .749

VAR00003 5.7333 6.892 .654 . .710

VAR00004 6.0333 7.344 .511 . .738

VAR00005 5.5000 7.500 .581 . .736

VAR00006 3.1667 2.213 1.000 . .677

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.762 .817 6

Page 92: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

Lampiran 7

Item-Total Statistics

Lingkungan

Kerja Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 3.1333 2.533 .553 .506 .679

VAR00002 3.2333 2.392 .539 .650 .667

VAR00003 3.5333 2.464 .395 .512 .723

VAR00004 2.0000 .828 .904 .833 .412

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items

N of

Items

.723 .739 4

B. Uji Normalitas

Descriptives

Statistic Std. Error

Pengetahuan Mean 8.17 .084

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 8.00

Upper Bound 8.34

5% Trimmed Mean 8.24

Median 8.00

Variance .673

Std. Deviation .821

Minimum 6

Maximum 9

Range 3

Interquartile Range 1

Skewness -1.149 .247

Kurtosis 1.365 .490

Statistics

Pengetahuan

N Valid 95

Missing 0

Mean 8.17

Median 8.00

Page 93: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

Lampiran 7

Descriptives

Statistic Std. Error

Sikap Mean 3.15 .141

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.87

Upper Bound 3.43

5% Trimmed Mean 3.19

Median 3.00

Variance 1.893

Std. Deviation 1.376

Minimum 0

Maximum 5

Range 5

Interquartile Range 2

Skewness -.371 .247

Kurtosis -.841 .490

Sikap

N Valid 95

Missing 35

Mean 3.15

Median 3.00

Descriptive

Statistic Std. Error

Lingkungan

Kerja

Mean 2.36 .075

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.21

Upper Bound 2.51

5% Trimmed Mean 2.40

Median 3.00

Variance .530

Std. Deviation .728

Minimum 1

Maximum 3

Range 2

Interquartile Range 1

Skewness -.672 .247

Kurtosis -.827 .490

Lingkungan Kerja

N Valid 95

Missing 35

Mean 2.36

Median 3.00

Page 94: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pengetahuan_1 * perilaku 95 100.0% 0 .0% 95 100.0%

pengetahuan_1 * perilaku Crosstabulation

perilaku

Total

Non ASI

eksklusif

ASI

eksklusif

pengetahuan_1 Rendah Count 2 9 11

Expected Count 2.5 8.5 11.0

Tinggi Count 20 64 84

Expected Count 19.5 64.5 84.0

Total Count 22 73 95

Expected Count 22.0 73.0 95.0

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .173a 1 .677

Continuity Correctionb .001 1 .971

Likelihood Ratio .182 1 .670

Fisher's Exact Test 1.000 .508

Linear-by-Linear

Association .171 1 .679

N of Valid Casesb 95

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,55.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

pengetahuan_1 (Non ASI

eksklusif /ASI eksklusif)

.711 .142 3.566

For cohort perilaku = Non

ASI eksklusif .764 .206 2.832

For cohort perilaku = ASI

eksklusif 1.074 .793 1.454

N of Valid Cases 95

Page 95: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

Lampiran 8

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

sikap_1 * perilaku 95 100.0% 0 .0% 95 100.0%

sikap_1 * perilaku Crosstabulation

perilaku

Total

Non ASI

eksklusif

ASI

eksklusif

sikap_1 Negatif Count 11 40 51

Expected Count 11.8 39.2 51.0

positif Count 11 33 44

Expected Count 10.2 33.8 44.0

Total Count 22 73 95

Expected Count 22.0 73.0 95.0

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .156a 1 .693

Continuity Correctionb .023 1 .880

Likelihood Ratio .156 1 .693

Fisher's Exact Test .808 .439

Linear-by-Linear

Association .155 1 .694

N of Valid Casesb 95

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,19.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for sikap_1 (Non

ASI eksklusif /ASI

eksklusif)

.825 .318 2.143

For cohort perilaku = Non

ASI eksklusif .863 .415 1.794

For cohort perilaku = ASI

eksklusif 1.046 .837 1.307

N of Valid Cases 95

Page 96: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Homerepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36633...KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA Author

Lampiran 9

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Lingkungan_Ker1 *

perilaku 95 100.0% 0 .0% 95 100.0%

fasilitas_1 * perilaku Crosstabulation

Perilaku

Total

Non ASI

eksklusif

ASI

eksklusif

Lingkungan_

Ker1

tidak mendukung Count 10 37 47

Expected Count 10.9 36.1 47.0

Mendukung Count 12 36 48

Expected Count 11.1 36.9 48.0

Total Count 22 73 95

Expected Count 22.0 73.0 95.0

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .185a 1 .667

Continuity Correctionb .035 1 .852

Likelihood Ratio .185 1 .667

Fisher's Exact Test .809 .426

Linear-by-Linear

Association .183 1 .669

N of Valid Casesb 95

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,88.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

Lingkungan_Ker1 (tidak

memadai / memadai)

.811 .312 2.110

For cohort perilaku = Non

ASI eksklusif .851 .407 1.778

For cohort perilaku = ASI

eksklusif 1.050 .842 1.309

N of Valid Cases 95