Instalasi Spm 2011

4

Click here to load reader

Transcript of Instalasi Spm 2011

Page 1: Instalasi Spm 2011

Aplikasi SPM 2011 Untuk Pengajuan Gaji Januari 2011

Kamis, 09 Desember 2010 | Kontributor : Budi PrasetyoSelasa, 7 Desember 2010 saya mendapatkan informasi dari Ketua Tim Pengembangan Aplikasi SPM/SP2D Direktorat Sistem Perbendaharaan -sebagai unit eselon II yang memiliki tanggung jawab pengembangan aplikasi di lingkup Ditjen Perbendaharaan- bahwa Aplikasi SPM 2011 sudah di-upload di intranet Ditjen Perbendaharaan, sehingga pada waktu launching pertama kali aplikasi tersebut satker belum dapat untuk mengunduhnya. Bersamaan dengan di-launchingnya aplikasi SPM 2011, secara otomatis aplikasi SP2D 2011 juga diluncurkan, beserta update aplikasi GPP baik bagi satker maupun KPPN.

Ketika saya mencoba untuk meng-install aplikasi SPM 2011 ada yang berbeda dengan aplikasi-aplikasi SPM tahun-tahun sebelumnya, yaitu databasenya menggunakan MySQL, tetapi user interface programnya tetap menggunakan Visual FoxPro. Alasan dipergunakannya MySQL adalah ketangguhan dalam mengelola database dalam jumlah besar, bisa diakses dengan berbagai bahasa pemrograman, selain itu juga database ini tidak berbayar (free of charge).

Seperti biasa, aplikasi SPM 2011 terdiri dari dua file exe, yaitu Install_Aplikasi_SPM2011_v7.0.0.exe dan Install_Database_SPM2011_v7.0.0.exe dan disertakan satu folder modul/manual aplikasi. Untuk memulai tahapan instalasi, bisa dimulai dari file exe mana saja, baik interface aplikasi maupun database terlebih dahulu. Saya akan coba untuk menjelaskan untuk instalasi dari database lebih dulu. Instalasi database hampir sama dengan instalasi sebelum-sebelumnya, yang menjadi perbedaan adalah adanya tambahan peng-install-an ODBC/MySQL Connector sebagai penghubung antara MySQL dengan interface Visual FoxPro. Ada hal yang saya tekankan dalam instalasi database tersebut yang sering dilewatkan oleh satuan kerja, yaitu pada tahapan Data Print Setup. Pada waktu muncul halaman Data Print Setup, pilih OK, kemudian di bagian berikut, seringkali pihak operator satker memilih tombol Exit Setup, seharusnya yang dilakukan adalah menge-klik tombol gambar komputer pada halaman tersebut sehingga muncul comment Data Print Setup completed successfully.

Instalasi interface program adalah seperti tahun-tahun sebelumnya, sehingga tidak perlu saya jelaskan disini. Saat instalasi selesai maka di desktop akan muncul dua icon, yaitu startup dan Aplikasi SPM 2011. Startup berfungsi untuk membuat username dan password serta kewenangan user. Startup dapat digunakan dengan memasukkan user ID: startup dan password: startup. Dalam pembuatan username dan password terdapat dua jenis kewenangan yaitu supervisor dan operator. Secara default user startup sebagai supervisor dan user super sebagai operator, default ini dapat diubah sesuai kebutuhan.

Untuk memulai aplikasi, dapat menggunakan username: super, password: super, dan Server IP diisi IP komputer server berada, apabila komputer itu sendiri yang digunakan, maka Server IP dapat dikosongkan. Satker dapat memulai perekaman dari menu referensi I yang dimulai dari sub menu Satker hingga sub menu Bank. Untuk hal tersebut sudah cukup jelas dipaparkan dalam modul Bab II.

Setelah setting referensi I selesai, maka dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu transfer pagu. Untuk tahun ini struktur DIPA berubah dan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, hal itu didasarkan atas Penganggaran Berbasis Kinerja. Pada aplikasi SPM 2011 menurut informasi awal yang saya dapatkan, untuk pagu tidak akan disediakan menu perekaman pagu, walaupun dimenu pagu terdapat menu R/U/H Pagu, sehingga modul yang disertakan perlu dikoreksi pada Bab III halaman 5 yang menyebutkan “…, dimana pada submenu ini kita dapat merekam, mengubah & menghapus data-data pagu kita.” Oleh karena pagu tidak direkam maka pagu bisa dimasukkan ke aplikasi hanya dengan menggunakan cara transfer. Pagu sementara telah disediakan oleh Ditjen Perbendaharaan melalui KPPN. Untuk melakukan transfer, pada waktu saya menguji coba aplikasi tersebut, ternyata proses transfer pagu tersebut tidak dapat menggunakan username: super password: super, sehingga hal ini dapat membingungkan bagi pengguna aplikasi. Username dan password yang digunakan untuk transfer pagu hanya dapat dilakukan dengan menggunakan username dan password startup.

Untuk proses selanjutnya telah dipaparkan secara jelas dalam modul. Penjelasan awal ini hanya bertujuan melengkapi apa yang tidak dijelaskan pada modul tersebut, mengingat informasi ini harus segera disampaikan ke satuan kerja. Informasi yang dapat saya sampaikan, aplikasi ini hanya bersifat sementara dan hanya digunakan untuk perekaman gaji Januari 2011. Untuk perbaikan aplikasi yang digunakan secara definitif akan dilakukan update pada waktu mendatang. Semoga tutorial sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua Stakeholder KPPN.Troubleshooting Aplikasi SPM 2010Jumat, 26 Februari 2010 | Kontributor : metamorphSeperti kebiasaan di awal dan pergantian tahun pada aplikasi SPM selalu ada penggantian aplikasi dari

Page 2: Instalasi Spm 2011

tahun-tahun sebelumnya. Hal yang sama terjadi pada tahun ini, yaitu aplikasi SPM 2009 digantikan dengan aplikasi SPM 2010, dengan perubahan pada fitur-fitur tertentu, seperti pada setting referensi bank (sebenarnya update terakhir dari aplikasi SPM 2009 telah menyertakan setting referensi bank ini) dan proses perekaman data kontrak.

Hal-hal yang sering ditanyakan satker dalam setting referensi I, yaitu pada setting referensi bank bahwa bank satker bersangkutan tidak terdapat pada daftar yang ada, dan untuk menambah referensi bank tersebut tidak disediakan fasilitas untuk melakukan penambahan referensi bank satker tersebut. Perlu diketahui bersama bahwa tidak semua cabang atau unit dari bank memiliki kode bank dari Bank Indonesia, hal itulah yang menyebabkan referensi bank tidak mencantumkan semua bank cabang atau pun unit.Sebelum saya menjelaskan hal tersebut ada baiknya saya akan memberikan petunjuk tentang setting referensi bank, yaitu: Pilih menu “Referensi I” pada sub menu “bank” Pada pilihan wilayah kerja, silakan dipilih dimana bank satker Saudara berada Berikan tanda cek (√) pada kolom “pilih” Pilih “keluar”

Apabila bank satker Saudara tidak terdapat pada referensi tersebut, paling tidak ada dua pilihan yang dapat dilakukan oleh satker berkaitan dengan hal itu:

Tetap melakukan hal-hal di atas dengan memilih bank yang sama dengan lokasi yang terdekat dengan bank satker bersangkutan, dengan catatan bahwa nomor yang dicantumkan dalam SPM adalah benar, karena dalam komponen nomor rekening bank yang bersangkutan, telah menunjukkan cabang atau unit mana bank tersebut berada. Atau dengan cara mengetik secara manual pada nama bank dengan mengosongkan tempat kode bank BI.

Permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi oleh satker antara lain: Pada proses perekaman pagu secara manual (bukan menggunakan fasilitas transfer pagu dari aplikasi DIPA), permasalahan yang sering muncul adalah ketika satker akan merekam jenis kewenangan satker, seringkali jenis kewenangannya yang muncul secara otomatis adalah KP dan tidak dapat dilakukan perubahan karena tertutup. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi permasalahan ini adalah:

Pilih menu referensi I pada sub menu satker Pilih "ubah" Isikan kode satker atau nama satker pada kolom pencarian Cek pada uraian form “Jenis Satker”, kode-kode jenis satker adalah sebagai berikut:

(1) Angka 1 = KP (Tertutup/Tidak Dapat Diubah) (2) Angka 2 = KD (Tertutup/Tidak Dapat Diubah) (3) Angka 3 = KP/KD (4) Angka 4 = DK/TP (5) Angka-angka yang lain akan mewakili jenis kewenangan yang tidak disebutkan di atas, tetapi apabila kita melihat pada tabel referensi databasenya maka akan didapatkan data sebagai berikut:

1:Permanen 2:Sementara 3:Khusus 4:SKPD 5:Non Vertikal 6:Sementara

Sesudah jenis satker telah disesuaikan dengan jenis kewenangan satker Saudara, maka proses perekaman pagu dapat dilanjutkan, dan jenis kewenangan akan terisi secara otomatis, atau apabila menghendaki untuk diubah maka jenis kewenangan tersebut dapat diubah selama jenis satkernya 3 dan 4.

Pada proses transfer pagu, satker kadangkala melupakan untuk mengisi nomor DIPA dan hal itu akan mengakibatkan pada proses perekaman SPM, nomor DIPA tidak akan muncul secara otomatis, sehingga harus dilakukan proses ulang transfer data pagu dengan sebelumnya menghapus data pagu yang lama.

Page 3: Instalasi Spm 2011

Pada pencetakan SPM muncul “OLE Object Error 23”, hal ini disebabkan karena pada waktu menginstall Aplikasi SPM, OLE CMGPrint tidak ikut di-install, karena biasanya satker memilih “Exit Setup”. Untuk mengatasi hal ini yang harus dilakukan adalah: a.Buka folder Aplikasi SPM 2010 b.Kemudian buka sub folder OLE CMGPrint c.Klik “setup.exe” d.Klik gambar komputer

Pada pencetakan SPM dengan mode tayang muncul “....banner too large...” dan SPM yang dikehendaki tidak tertayang. Hal ini disebabkan karena aplikasi SPM 2010 tidak kompatibel dengan jenis beberapa printer pada tipe tertentu khususnya merek HP (Hewlett Packard), dan untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengganti default printer jenis lainnya.

Pada waktu transfer data SPM ke KPPN pada tulisan selisih berwarna merah yang menandakan adanya selisih antara tabel spmind dengan tabel rinciannya spmmak dan spmmap. Hal ini disebabkan karena user ketika melakukan perekaman SPM pada bagian perekaman akun MAK dan MAP ketika ada kesalahan atau validasi dari aplikasi diabaikan dan langsung memilih ke perekaman bendahara, hal itu membuat rincian pada akun MAK dan MAP tidak akan terekam. Oleh sebab itu andaikata ada validasi dari aplikasi jangan diabaikan begitu saja. Hal yang harus dilakukan apabila masalah tersebut terjadi adalah dengan melakukan ubah SPM tersebut dan melakukan perekaman ulang pada rincian akun MAK dan MAP nya.Untuk sementara sampai disini tutorial ini yang dapat saya bagikan, dengan harapan agar semua mitra kerja dari KPPN mendapatkan solusi dalam menghadapi permasalahan di aplikasi SPM 2010.