INOVASI SEKTOR PUBLIK DALAM PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK Dani Darmawan 1465141012.pdf ·...
date post
26-Apr-2019Category
Documents
view
222download
3
Embed Size (px)
Transcript of INOVASI SEKTOR PUBLIK DALAM PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK Dani Darmawan 1465141012.pdf ·...
1
INOVASI SEKTOR PUBLIK DALAM PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK
KENDARAAN BERMOTOR KOTA MAKASSAR
Dani Darmawan1
1Universitas Negeri Makassar 1Fakultas Ilmu Sosial
ABSTRAK
Dani Darmawan. 2018. Inovasi Sektor Publik Dalam Pelayanan Pembayaran Pajak Kendaraaan
Bermotor Kota Makassar. Skripsi. Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Makassar. Dibimbing oleh Ibu Herlina Sakawati dan Bapak Ismail.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan inovasi pelaksanaan
pelayanan pajak kendaraan berbasis elektronik secara non tunai di Kantor SAMSAT Makassar. Dalam
penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk memperoleh data (data primer dan data
sekunder) melalui teknik pengumpulan data dalam bentuk observasi dan wawancara kepada narasumber yang terkait. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan serangkaian teknik atau
metode, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan pajak kendaraan bermotor secara non tunai atau e-Samsat di Kantor Samsat Makassar 1 Selatan dapat dinilai efektif karena dapat memudahkan dan
menguntungkan masyarakat sebagai wajib pajak. Hanya saja masih banyak kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaannya, kendala yang dihadapi yaitu minimnya anggaran serta tata cara pembayaran
yang masih terbilang rumit yang membuat sebagian masyarakat lebih memilih melakukan pembayaran secara manual atau tunai, sehingga mengurangi nilai efektifitas dalam pelaksanaannya. Selain itu,
paradigma masyarakat yang masih bersifat tradisional dalam menyikapi e-Samsat menjadi tantangan
tersendiri dalam mengubah pandangan masyarakat menghadapi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini.
Kata kunci: Inovasi, Pelayanan, Pajak
LATAR BELAKANG
Inovasi pada umumnya sering dilakukan oleh sektor swasta dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggannya sebagai upaya
untuk tetap eksis dalam persaingan pasar, oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi sektor
swasta untuk mengembangkan berbagai
inovasi. Keberhasilan sektor swasta dalam berinovasi, mulai dilirik oleh sektor publik
untuk menyediakan pelayanan yang lebih
efektif dan efisien.
Inovasi dalam sektor publik telah menjadi wacana penting diberbagai negara,
terutama di negara berkembang karena dengan
adanya inovasi dalam sektor publik dianggap dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas
pelayanan publik dan menjadi solusi dalam
pemecahan masalah publik. Inovasi dalam
sektor publik sangat identik dan sering dikaitkan dengan perubahan yang dilakukan
oleh pemerintah yang dikenal sebagai konsep e-government. Hal utama yang menjadi indikator
bahwa penyedia layanan publik telah responsif
terhadap masyarakat adalah munculnya inovasi pelayanan. Dalam penyelenggaraan pelayanan
publik, inovasi juga bisa diartikan sebagai
proses memikirkan dan mengimplementasikan kebijakan publik yang original, penting, dan
berdampak.
Pelayanan publik sebagai salah satu
fungsi utama pemerintah adalah sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat atas
pengadaan barang dan jasa yang diperlukan
masyarakat, karena pemenuhan kepentingan dan kebutuhan masyarakat sangat menentukan
bagi kelangsungan dan tegaknya sistem
pemerintahan, sehingga yang sekarang menjadi
tugas pemerintah pusat maupun pemerintah daerah adalah bagaimana memberikan
2
pelayanan publik yang mampu memuaskan masyarakat. Pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat harus senantiasa baik dan
berkualitas serta mendekati harapan
masyarakat karena baik buruknya pelayanan publik yang diberikan birokrat kepada
masyarakat sering dijadikan tolak ukur
keberhasilan suatu instansi pemerintah. Dalam kaitannya dengan pemungutan
pajak kendaraan bermotor maka Sistem
Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) berkewajiban untuk memberikan
pelayanan yang optimal, ada berbagai macam
alasan SAMSAT harus memberikan pelayanan
yang optimal yaitu wajib pajak memiliki hak untuk dihormati, wajib pajak bukan bawahan
instansi yang dapat diperintah paksa, pajak
merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Oleh sebab itu, SAMSAT bisa diartikan
sebagai instansi yang berkepentingan untuk
memberi kepuasan dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor.
SAMSAT yang merupakan suatu sistem
kerja sama terpadu antara Polisi Republik
Indonesia, Badan Pendapatan Provinsi, dan PT Jasa Raharja, adapun tujuan dari penyatuan ini
adalah mempermudah pengurusan pajak
kendaraan bermotor serta meningkatkan pelayanan kepada para pemilik kendaraan
bermotor, dengan demikian diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan Negara dan Daerah,
karena terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab,
kewajiban, kewenangan para wajib pajak
dengan penyelenggaraan pelayanan publik. Berdasarkan penelitian terdahulu yang
telah dilakukan oleh Sayed Achmad Perkasa
Putra (2013) dengan judul Tanggapan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap Kualitas
Pelayanan Di Kantor SAMSAT Wilayah 1
Makassar dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelayanan yang diberikan kepada responden wajib pajak dapat dikategorikan cukup baik,
namun diharapkan agar SAMSAT Wilayah 1
Makassar harus mampu meningkatkan kualitas pelayanan pajaknya seiring dengan
meningkatnya harapan wajib pajak terhadap
kualitas pelayanan dari waktu ke waktu, terkhusus menyikapi pesatnya pertumbuhan
pemakaian kendaraan bermotor di Makassar
1 Sayed Achmad Perkasa Putra. 2013. Tanggapan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap Kualitas Pelayan Di Kantor
Samsat Wilayah I Makassar, hal. 117.
dan keinginan masyarakat akan pelayanan yang nyaman dan praktis1.
Ratih Kusuma Wardani Sagita (2017)
dengan judul Pengaruh Norma Subjektif dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor pada Kantor
SAMSAT Wilayah 1 Kota Makassar dapat
diperoleh data bahwa proses pemungutan pajak kendaraan bermotor masih belum optimal
karena rendahnya partisipasi masyarakat dalam
melaksanakan kewajiban perpajakannya, hal ini dapat dilihat dari selisih dan persentase
jumlah kendaraan bermotor yang membayar
pajak 4 tahun terakhir berikut.
Tabel 1. Jumlah Kendaraan Bermotor yang Terdaftar dan Membayar Pajak
Kendaraan Bermotor Tahun Jumlah
Kendaraan
Jumlah
Kendaraan
yang
Membayar
Pajak
Selisih %
2013 1.160.385 563.853 596.532 49
2014 1.252.755 555.760 696.995 44
2015 1.338.141 511.235 826.906 38
2016 1.425.150 485.842 939.308 34
Sumber: SAMSAT Wilayah 1 Kota Makassar
(2017) Tabel 1. Menunjukkan bahwa dari tahun
2013 sampai dengan tahun 2016 jumlah
kendaraan bermotor terdaftar mengalami peningkatan setiap tahunnya, tetapi tidak
sebanding dengan jumlah wajib kendaraan
bermotor yang membayar pajak kendaraan
bermotornya, sehingga terdapat selisih yang cukup signifikan antara jumlah kendaraan yang
terdaftar dengan jumlah kendaraan bermotor
yang membayar pajak. Selain itu, persentase jumlah kendaraan yang membayar pajak
kendaraan bermotor juga mengalami
penurunan dari tahun ke tahun2. Selain masalah masalah yang telah
dijelaskan sebelumnya, masalah yang dihadapi
oleh pemerintah melalui kantor SAMSAT
dalam meningkatkan minat dan kemauan masyarakat untuk membayar pajak kendaraan
mereka dalam segi teknis masih terbilang
banyak. Hal ini didasarkan pada berbagai hal salah satunya keluhan masyarakat yang
menganggap bahwa jarak yang cukup jauh
antara tempat tinggal dengan kantor SAMSAT memicu munculnya faktor kemalasan. Oleh
karena itu, BAPENDA Kota Makassar harus
2 Ratih Kusuma Wardani Sagita. 2017. Pengaruh Norma Subjektif dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Kendaraan Bermotor pada Kantor Samsat Wilayah I Kota
Makassar, hal. 2 3.
3
menyusun sebuah strategi yang mampu menangani masalah masalah tersebut agar
dapat memicu minat dan keinginan masyarakat
untuk membayar pajak.
Perkembangan sistem informasi dan komunikasi masa kini menjadi jawaban atas
pemasalahan tersebut. Hal ini bahkan menjadi
peluang yang dapat digunakan pemerintah daerah terkait memberikan kemudahan dan
kenyamanan dalam pembayaran pajak
kendaraan. Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA)
Sulawesi Selatan yang mengontrol 25
SAMSAT induk di Sulawsi Selatan pada
tanggal 6 November 2017 telah menghadirkan layanan baru, yakni pembayaran Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB) melalui Anjungan
Tunai Mandiri (ATM) atau kartu debit di mesin Electronic Data Capture (EDC) yang disebut e-
Samsat. Hal ini di dukung oleh pernyataan
Kepala BAPENDA Sulawesi Selatan yang dikutip dari bapendasulsel.web.id, sebagai
berikut.
Keunggulan pembayaran PKB via ATM
dan EDC sangat banyak, antara lain, masyarakat merasa nyaman dan praktis serta
tidak perlu antre untuk me