INFUS INTRAVENA

11
ROBERT TUNGADI INFUS INTRAVENA

description

567

Transcript of INFUS INTRAVENA

Infus intravena

Robert tungadiInfus intravenaInfus intravenaada beberapa keuntungan pemberian IV orde nolDalam keadaan sakit yg kritis, antibiotik dpt diberikan dalam bentuk cairan botol IV bersama cairan IV, elektrolit-elektrolit atau bahan makananLaju infus dapat dengan mudah diatur sesuai kebutuhan penderitaInfusi konstan mencegah fluktuasi puncak dan peluang kadar obat dalam darah khusus untuk obat yang mempunyai indeks terapi sempitKonsentrasi obat dalam plasma dengan infus IV pada laju tetap dapat dilihat pd gbr 12-1 di text book. KADAR PLATEAUKadar plateau atau konsentrasi tunak : suatu keadaan dimana laju obat meninggalkan tubuh = laju obat memasuki tubuh (infusi).Waktu yg diperlukan untuk mencapai kadar tunak obat dalam darah bergantung pada waktu paruh eliminasi. Jika obat diberikan pada laju infusi yang lebih tinggi, diperoleh kadar tunak yang lebih tinggi tetapi waktu yang diperlukan untuk mencapai keadaan tunak tetap sama (spt terlihat pada gbr 12-2 pada text book).

Model kompartemen satuSelama infusi pada laju yang konstan, konsentrasi obat pada setiap waktu t dapat dihitung jika laju infusi (R), Vd dan tetapan eliminasi (K) diketahui :Cp = R (1 e-Kt) Vd. KJika infusi IV dihentikan maka slop dari kurva eliminasi = - K/2,3 (dpt dilihat pd gbr 12-3 pd text book)Persamaan diatas menunjukkan konsentrasi Cp meningkat bila waktu (t) bertambah Pada keadaan tunak (yakni pada waktu tidak terbatas setelah infusi dimulai), t sangat besar.Persamaan menjadi :Cp = R [1 e-K()] Vd. KKarena e-K() mendekati nol persamaan menjadi :Cp = R/Vd.K Pada keadaan tunak laju infusi = laju eliminasi, oleh karena itu perubahan konsentrasi obat dlm plasma =0 :dCp/dt = 0dCp/dt = R/Vd K (Cp) = 0(laju masuk) (laju keluar) = 0R/Vd = K.CpCp = R/Vd.KPersamaan diatas menunjukkan bahwa konsentrasi tunak (Cp ) bergantung pada Vd, K dan R.Continue Infus IV dapat dipakai sebagai suatu sumber data untuk menentukan klirens tubuh total jika laju infusi dan kadar tunak dapat ditentukan dengan persamaan :Cp = R/Vd.KVd.K = R/CpKarena klirens tubuh total ClT = Vd.KClT = R/CpObat-obat model kompartemen duaUtk obat yg mengikuti model kinetik kompartemen dua terbuka konsentrasi obat pada setiap waktu t setelah infusi dimulai bergantung pada :R, Vd, t eliminasi, dan K spt persamaan dibwah ini :Cp = R/Vp.K [1 + b K e-at + K a e-bt] a b a b Pada keadaan tunak (yakni pada t=) pernyataan dalam kurung menjadi hilang krn = 0 sehingga :Cp = R/Vp.KPersamaan ini menunjukkan konsentrasi tunak dari suatu obat yang mengikuti model kompartemen dua terbuka karena Vp.K = Vb.bVb = volume distribusi dari obatVp = volume kompartemen sentralSubstitusi persamaan diatas sehingga didapat :Cp = R/Vb.bCth soal :Volume kompartemen sentral suatu obat 5 L. tetapan laju eliminasi keseluruhan tidak diketahui tetapi b didapat 0,02 jam-1. Dengan laju infusi obat 2 mg/jam selama beberapa hari menghasilkan konsentrasi tunak obat dalam serum 5 g/ml. Berapakah Vb ?Infusi dengan penambahan dosis muatanDosis muatan DL atau dosis bolus awal dari suatu obat digunakan untuk memperoleh konsentrasi tunak secepat mungkin.Dik bahwa konsentrasi obat dalam tubuh untuk model kompartemen satu setelah dosis IV dijabarkan dengan rumus :C1 = Coe-Kt = DL.e-Kt VdDan konsentrasi dengan infusi pada laju R adalah :C2 = R (1-e-Kt) Vd.KJika dianggap suatu dosis IV bolus DL suatu obat dan infusi IV diberikan pada waktu yang sama.Konsentrasi total Cp pada waktu t setelah dimulainya infusi = C1 + C2 karena jumlah dari bolus dan infusi atau :Cp = C1 + C2 Cp = R/VdK + [DL e-Kt R e-Kt] Vd VdKDosis muatan (DL) = jumlah obat dalam tubuh pada keadaan tunakDL = CpVdOleh karena itu, DL = R/KUntuk Cp pada konsentrasi tunak alam plasma :Cp = R/VdK + 0Cp = R/Vd.K (Cp adalah tetap pada setiap waktuDosis muatan yang diperlukan untuk mendapatkan kadar tunak obat yang segera juga diperoleh dengan persamaan :Persamaan dosis muatan :Cp = DL/Vd e-KtPersamaan infusi :Cp = R/KVd (1 e-Kt)Penjumlahan dua persamaan diatas menghasilkan persamaan yang menjelaskan infusi secara serentak setelah suatu dosis muatan : Cp = DL/Vd e-Kt + R/VdK (1 e-Kt)Dengan mendiferensialkan persamaan diatas pada keadaan tunak diperoleh :DL = R/K = dosis muatan