INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu...

24
INFOBPJS MEDIA EKSTERNAL BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017 Kesehatan RAKYAT MAKIN MUDAH MENGGAPAI LAYANAN 3 TAHUN JOKOWI-JK

Transcript of INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu...

Page 1: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

INFOBPJSMEDIA EKSTERNAL BPJS KESEHATANEDISI 54 TAHUN 2017 Kesehatan

RAKYAT MAKIN MUDAH MENGGAPAI LAYANAN

3 TAHUNJOKOWI-JK

Page 2: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa
Page 3: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

CEOMessage

Direktur Utama Fachmi Idris

DATABegitu pentingnya data dan keakuratannya sehingga pada pada tahun 1998 diceritakan bagaimana sebuah perusahaan travel di Malaysia menuntut perusahaan yang mengedarkan buku Yellow Pages karena kesalahan data yang dimuat di dalamnya. Ketika itu, Banner Travel ingin mempromosikan paket liburan eksotik (exotic) ke tempat-tempat wisata yang masih alami dan jarang dikunjungi wisatawan. Sayangnya, perusahaan Pacific Bell yang mengurus iklan tersebut salah menuliskan kata exotic menjadi ‘erotic'. Kesalahan ini telah menyebabkan Banner Travel kehilangan 80% pelanggan dan kemudian menuntut pihak pengiklan sebesar RM 43 juta serta meminta ganti rugi pengembalian seluruh biaya iklannya dikembalikan.

Begitu pula dengan kejadian tahun 2006. Perusahaan penerbangan Alitalia Airlines telah keliru mencantumkan data harga tiket pada laman web-nya untuk sebuah promosi penerbangan dari Toronto ke Cyprus yang semestinya seharga $3900 menjadi $39. Ketika mereka menyadari kesalahan data yang mereka cantumkan tersebut, didapati ternyata 2000 orang telah melakukan pemesanan tiket secara online. Akhirnya, mereka pun terpaksa menutupi kesalahan ini dengan merugi memberangkatkan ke-2000 penumpang yang telah memesan tiket dengan harga yang sangat murah tersebut.

Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena baru dunia bagaimana kekuatan data begitu dasyatnya. Dalam artikel tersebut dikatakan bahwa lima perusahaan besar yaitu Google, Amazon, Apple, Facebook dan Microsoft pada kuartal pertama 2017 secara kolektif telah mengumpulkan keuntungan lebih dari $25 miliar. Keberhasilan kelima raksasa dunia ini tidak lepas dari pola bisnis baru yang mereka jalankan yang sangat terkait dengan keberlimpahan data yang tersedia di dunia maya. Dengan mengumpulkan lebih banyak data (akurat), sebuah perusahaan memiliki lebih banyak kesempatan untuk memperbaiki produknya, menarik lebih banyak pengguna, dan menghasilkan lebih banyak lagi data dan sebagainya. Sebagai contoh, semakin banyak data yang dikumpulkan Tesla, maka mobil yang mampu mengemudikan dirinya sendiri tersebut akan semakin baik dan akurat dalam mencapai tujuan perjalanannya.

Cara atau pola bisnis dan teknik persaingan yang dilakukan dalam era digital atau “ekonomi data” ini sungguh jauh berbeda dengan cara bisnis se-abad yang lalu yang dilakukan oleh perusahaan minyak. Jika dulu perusahaan minyak memanen keuntungan dari eksploitasi minyak dengan sistem, teknologi dan strategi manajemen yang begitu dirahasiakan satu sama lain dalam rangka memenangkan persaingan, maka kini efek dari bisnis jaringan (yang menghasilkan data lebih banyak) menjadi kekuatan baru yang tidak terbendung dalam memenangkan pasar pelanggan.

Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa pengumpulan data secara sistematik, analisis dan interpretasi data mengenai suatu peristiwa yang terkait dengan keseluruhan bisnis, telah melahirkan raksasa ekonomi. Hal ini dapat dilihat ketika Google dapat melihat apa yang orang cari, ketika Facebook mengetahui apa yang orang bagikan, dan ketika Amazon mendata apa yang orang beli. Mereka memiliki kemampuan untuk mengetahui seluruh aktivitas di pasar mereka sendiri dan juga hal-hal lain yang terkait mengait dengan bisnisnya. Dengan berbagai data ini, mereka kemudian dapat melihat kapan sebuah produk atau layanan baru memperoleh daya tarik, kapan harus memperbesar kapasitas, mengubah mode, beradaptasi dengan sistem baru dan seterusnya.

Termasuk mendeteksi kapan produk dan jasa layanan mereka terancam sehingga melahirkan berbagai inovasi baru. Dan inovasi yang paling dasyat adalah ketika mereka menggabungkan kekuatan data yang dimiliki masing-masing menjadi sebuah produk baru yang sangat efektif, canggih, dan sangat diminati pasar. Dengan lahirnya kesadaran baru ini, tantangan kita saat ini adalah akankah kita hanya menjadi objek data, atau sebaliknya kitalah sang kreator yang akan menggenggam dunia melaui data.

Pada laman berita online The Economist tanggal 6 Mei 2017, ditampilkan berita yang cukup menghebohkan para pemerhati

ekonomi dan teknologi dunia, yaitu artikel yang berjudul “The world’s most

valuable is no longer oil, but data”. Dalam artikel ini disebutkan bahwa

saat ini data adalah sumber daya yang paling berguna di dunia.

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

Page 4: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

BULETIN DITERBITKAN OLEH BPJS KESEHATAN :Jln. Letjen Suprapto PO BOX 1391/JKT Jakarta Pusat

Tlp. (021) 4246063, Fax. (021) 4212940

PENGARAH

Fachmi Idris

PENANGGUNG JAWABMira Anggraini

PIMPINAN UMUM

Afrizayanti

PIMPINAN REDAKSI

Nopi Hidayat

SEKRETARIS

Rini Rahmitasari

SEKRETARIAT Ni Kadek M.Devi Eko Yulianto

Paramita Suciani

REDAKTURElsa NoveliaAri Dwi AryaniBudi SetiawanDwi SuriniTati Haryati DenawatiAngga FirdauzieJuliana RamdhaniDiah IsmawardaniRanggi Larissa Izzati

Darusman Tohir

DISTRIBUSI & PERCETAKAN Erry Endri Anton Tri WibowoAkhmad TasyrifanArsyad Didik Darmadi

Ramadhona A Lakoni

Salam Redaksi

BINCANG

5

14

16

17181920

DAFTAR ISI

126

10

Rhenald Kasali

Pembaca Setia Media Info BPJS Kesehatan, Program JKN-KIS merupakan salah satu Program Prioritas Pemerintahan Presiden Jokowi-JK yang tercantum dalam Nawacita ke-5, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Dalam lebih dari 3 tahun berjalannya program ini, kendati masih terdapat hal-hal yang perlu ditingkatkan, kita tidak bisa menutup mata bahwa program ini secara nyata telah memberikan dampak positif bagi masyarakat. Beragam manfaat itu seperti peningkatan status kesehatan masyarakat, proteksi finansial, dan pertumbuhan ekonomi sektor kesehatan.

Ini terlihat dari makin tingginya angka pemanfaatan pelayanan kesehatan peserta JKN-KIS dari waktu ke waktu. Lebih dalam seperti apa gambaran 3 tahun kinerja Pemerintah Jokowi –JK yang tercermin dalam program JKN-KIS yang dikelola BPJS Kesehatan, Media Info BPJS Kesehatan akan merangkumnya di rubrik FOKUS.

Dalam edisi iniMedia Info BPJS Kesehatan akan berbincang dengan salah satu guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sekaligus praktisi bisnis, Rhenald Kasali, yang akan berbicara mengenai kehadiran Program JKN-KIS dan kemanfaatannya bagi masyarakat Indonesia saat ini. Bagaimana pandangan beliau terkait makna gotong royong, kesemuanya akan dimuat dalam rubrik BINCANG.

Seiring dengan penerbitan Info BPJS Kesehatan, kami mengucapkan terima kasih atas berbagai dukungan dan tanggapan atas terbitnya media ini. Kami pun terus berupaya dalam memberikan informasi yang baik, akurat dan diharapkan kehadiran media ini dapat menjadi jembatan informasi yang efektif bagi BPJS Kesehatan dan seluruh stakeholder. Selamat beraktivitas.

Redaksi

KINERJA 3 TAHUN JOKOWI-JK MELALUI JKN-KIS

Kilas & Peristiwa & BPJS Kesehatan Raih Penghargaan Inovasi PelayananFokus - Tiga Tahun Jokowi-JK Rakyat Makin Mudah Menggapai Layanan

Mari Perbaiki Produktivitas Indonesia Melalui JKN-KISHadirnya program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sejak 1 Januari 2014 membawa perubahan pada bidang kesehatan di Indonesia.

Pelanggan - Hadir di Mall Pelayanan Publik, Layanan BPJS Kesehatan Semakin Mudah Dijangkau

Inspirasi - Inovasi “SWA JKN” Percepat Terwujudnya Cakupan Semesta

Testimoni- Kisah Bayi-Bayi Yang Terselamatkan Program JKN-KIS

Benefit- Layanan Ambulance Bagi Pasien Rujukan Antar Faskes

Sehat & Gaya Hidup - Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja Perlu Jadi Prioritas

Recharge - Bermain Teka-Teki Silang Bisa Kurangi Risiko Pikun

Persepsi - Apa Benar BPJS Kesehatan Bertindak Sewenang-Wenang Terhadap Faskes?

Page 5: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017 INFO BPJS KESEHATAN

EDISI 54 TAHUN 2017

JAKARTAKILAS & PERISTIWA 5KILAS & PERISTIWA

JAKARTA

BPJS Kesehatan memperoleh 2 kategori penghargaan sebagai lembaga pemerintah dengan “Komitmen Pengembangan organisasi" dan "Komitmen Pengembangan Organisasi Terintegrasi" terbaik dari PP Management. Penghargaan tersebut diterima oleh Direktur SDM & Umum BPJS Kesehatan Mira Anggraini, di Jakarta Rabu (23/08).

Sebagai Badan Hukum Publik yang yang ditunjuk oleh undang-undang untuk mengelola Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) tentu saja tidak luput dari berbagai dinamika dalam pengelolaan organisasi. Dalam kurun waktu 3,5 tahun program ini berjalan, terdapat strategi baru yang mengharuskan organisasi ini mengubah visi, misi serta struktur organisasi sehingga dapat menjawab tantangan dan dinamika pengelolaan program ke depan.

“Hal yang cukup dirasakan bagi organisasi BPJS Kesehatan adalah terdapat perubahan struktur organisasi. Perubahan struktur ini merupakan konsekuensi dari strategi baru yang sudah ditetapkan oleh BPJS Kesehatan, yaitu strategi yang sudah dituangkan dalam Renstra BPJS Kesehatan 2016-2021. Konsekuensi yang mewajibkan kita untuk terus

BPJS Kesehatan Raih Penghargaan atas Komitmen Pengembangan Organisasi Terintegrasi dari PPM

BPJS Kesehatan memperoleh penghargaan "Inovasi Pelayanan" pada program Drop Box calon peserta BPJS Kesehatan. Apresiasi Inovasi Award Koran Sindo ini diterima oleh Sekretaris Utama BPJS Kesehatan Afrizayanti, di Jakarta Selasa (29/8).

Adapun penilaian penghargaan ini adalah melalui validasi data yang telah ditetapkan oleh penyelenggara. Juri dari penghargaan ini antara lain, Dosen senior FE UI Dr. Budi Frensidy, Pemred Koran Sindo Pung Purwanto, Dr. Wahyu T Setyobudi SSi, MM. Dosen PPM School of Manajemen.

Selain untuk merealisasikan cita-cita universal health coverage, BPJS Kesehatan juga terus berinovasi untuk memberikan kemudahan pelayanan bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan waktu untuk mendaftarkan diri dan anggota keluarganya sebagai peserta JKN-KIS.

Khusus untuk pendaftaran calon peserta kategori Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri dan peserta kategori Bukan Pekerja (BP), BPJS Kesehatan memperluas kanal-kanal pendaftaran yang telah ada. Salah satunya

BPJS Kesehatan Raih Penghargaan Inovasi Pelayanan

mekanisme pendaftaran melalui dropbox yang terdapat di kantor kecamatan di masing- masing wilayah.

Dalam kesempatan yang sama, dalam pembukaan acara ini, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudi Antara menyampaikan pesan dari Presiden RI, "Selamat kepada penerima penghargaan, semoga kita selalu mampu meningkatkan inovasi dan kreatif serta mampu berfikir out of the box".

berbenah mengikuti perubahan lingkungan strategis yang ada,” ujar Mira Anggraini.

Mira menambahkan, perubahan struktur organisasi bertujuan untuk semakin memudahkan seluruh elemen di BPJS Kesehatan dalam mencapai target-target organisasi. Pengembangan organisasi yang terintegrasi ini merupakan komitmen manajemen BPJS Kesehatan untuk tercapainya program JKN-KIS yang berkualitas dan berkesinambungan bagi seluruh penduduk Indonesia, melalui BPJS Kesehatan yang handal unggul dan terpercaya.

Page 6: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

FOKUSUtama6

Namun, itu semua adalah cerita masa lalu. Kisah saat negara kita belum memiliki program jaminan sosial kesehatan. Sejak bergulirnya program Jaminan Kesehatan

Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), berobat ke RS bukanlah lagi mimpi di siang bolong bagi rakyat. Kebutuhan layanan kesehatan mereka kini telah dipayungi oleh program yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Tanggal 1 Januari 2014 adalah tonggak sejarah bagi dunia kesehatan di Tanah Air. Karena di hari keramat itulah program JKN-KIS mulai digulirkan. Kehadiran program yang telah lama ditunggu itu memungkinkan

setiap warga negara mendapatkan akses dan jaminan mendapatkan pelayanan kesehatan.

Menteri Pemberdayaan Kemanusiaan dan Kebudayaan Republik Indonesia Puan Maharani menyatakan bahwa program JKN-KIS merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Jokowi-JK. JKN-KIS merupakan implementasi dari Nawacita ke-5, yaitu meningkatan kualitas hidup manusia Indonesia.

Lewat program ini, lanjut Puan, diharapkan mampu meretas jalan perubahan demi Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Tanpa terasa program JKN-KIS sudah bergulir selama tiga tahun. Kendati masih menyimpan sejumlah persoalan, kita tidak bisa menutup mata bahwa program ini secara nyata telah memberikan dampak positif bagi masyarakat. Beragam manfaat itu seperti peningkatan status kesehatan masyarakat, proteksi finansial, dan pertumbuhan ekonomi sektor kesehatan.

Gambaran nyata perkembangan program JKN-KIS disebutkan oleh Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek, saat memberi arahan pada peserta program Nusantara Sehat (NS), di Jakarta, belum lama ini.

TIGA TAHUN JOKOWI-JKRakyat Makin Mudah Menggapai Layanan

Bagi masyarakat berkantung tipis, berobat ke rumah sakit (RS) adalah pengalaman yang kurang menyenangkan. Dengan tarif yang mencekik leher, sebagian publik memilih untuk tidak pergi ke dokter untuk berobat bila sakit. Sebuah kebijakan yang sejatinya berbahaya, tetapi cukup logis bila uang di tangan tidak mencukupi.

Page 7: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017 INFO BPJS KESEHATAN

EDISI 54 TAHUN 2017

FOKUS 7

Menkes RI Nila F. Moeloek

Hal itu, lanjut dia, bisa dilihat dari grafik pemanfaatan (utilisasi) JKN-KIS yang terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. Pada 2014 total ada 92,3 juta peserta yang memanfaatkan kartu BPJS Kesehatan untuk berobat jalan, baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti puskesmas, dokter praktik perorangan/klinik pratama. Di 2015 jumlahnya melonjak jadi 146,7 juta, 2016 menjadi 192,9 juta dan pada semester I 2017 sudah mencapai 106,2 juta. Pemanfaatan rawat inap RS juga mengalami peningkatan serupa. Mulai 4,2 juta di 2014, 6,3 juta (2015), 7,6 juta (2016) dan 4 juta pada semester I 2017.

Dari catatan tersebut tergambar jelas bahwa sepanjang tiga tahun masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) akses publik yang bisa menjangkau faskes semakin bertambah. Artinya, pameo klasik bahwa orang miskin dilarang sakit semakin memudar di zaman ini. Karena saat ini semua warga negara bisa berobat ke sarana kesehatan bila jatuh sakit dengan biaya yang sudah di-cover BPJS Kesehatan.

Kontribusi pemerintah

Kendati program JKN-KIS dikelola BPJS Kesehatan, pemerintah tentu tidak hanya berpangku tangan membiarkan program ini dijalankan sendirian. Guna menyempurnakan program, Nila menyebutkan, selama tiga tahun ini telah banyak yang dilakukan pemerintah.

Hal itu, kata dia, dilakukan mulai dari terus meningkatkan jumlah peserta JKN-KIS dan faskes yang melayani JKN-KIS. Di samping itu, pemerintah juga meningkatkan anggaran pembayaran iuran BPJS Kesehatan bagi penduduk miskin. Dengan demikian, bakal semakin banyak orang yang bisa menjangkau layanan kesehatan.

Peran pemerintah untuk perlindungan finansial bagi masyarakat miskin dan rentan, lanjut Nila juga meningkat selama masa pemerintahan Jokowi-JK. Jumlah penduduk termiskin (PBI) yang iuran BPJS Kesehatannya dibayari pemerintah di 2014 mencapai 87,8 juta jiwa meningkat menjadi 91,1 juta jiwa pada 2015 dengan biaya dari APBN sebesar Rp19,8 triliun.

Pada 2016 biaya yang ditanggung pemerintah menjadi Rp24,8 triliun untuk menanggung 91,1 PBI, dan di semester I 2017 pemerintah sudah membayarkan Rp16,1 triliun.

Pemerintah juga terus memperkuat sarana kesehatan demi mendukung program JKN-KIS. Sesuai dengan semangat pemerintahan Jokowi-JK, yakni membangun dari pinggiran, di Daerah Tertinggal Perbatasan kepulauan (DTPK) saat ini terdapat 127 Kabupaten/Kota yang melakukan pelayanan kesehatan bergerak, dan sebanyak 1.668 Puskesmas telah bekerjasama melalui Dinkes bekerjasama dengan unit transfusi darah (UTD) dan rumah sakit (RS).

“Warga yang bisa menjangkau layanan kesehatan terus bertambah. Hal ini akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara terus menerus,” sebut Nila.

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

Page 8: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

8 FOKUSGuna meningkatkan mutu layanan sarana kesehatan, sambung Nila, sejumlah 1.465 Puskesmas di 1.306 Kecamatan telah terakreditasi. Selain itu, dari total 2.598 RS di Indonesia, sebanyak 777 RS telah terakreditasi secara nasional, yang terdiri dari 327 RS Pemerintah dan 450 RS Swasta.

“Yang lebih membanggakan, sebanyak 24 RS di Indonesia telah terakreditasi secara internasional,” imbuh dia.

Selain memperkuat sarana kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tidak lupa juga meningkatkan distribusi tenaga kesehatan lewat berbagai program. Salah satu program yang digagas sejak Nila menjadi orang nomor satu di Kemenkes adalah Nusantara sehat (NS). NS merupakan program pengiriman tim tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, laboran, gizi, dan kefarmasian ke DTPK.

Upaya lain yang dilakukan untuk mengatasi maldistribusi nakes adalah program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS). Adapun upaya lain yang dilakukan adalah, Program Intershipship Dokter Indonesia (PIDI). Program intership merupakan program pra-registrasi untuk meningkatkan kemahiran dan kemandirian dokter umum dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Kendati jumlah rakyat yang bisa mengakses faskes semakin bertambah, Nila menggarisbawahi sebagian besar anggaran JKN-KIS terserap untuk membiayai penyakit kronis berbiaya mahal (katastropik), seperti penyakit jantung koroner, gagal ginjal kronik, kanker, dan stroke.

Terlebih, pelayanan kesehatan peserta JKN masih didominasi pada pembiayaan kesehatan di tingkat lanjutan (RS) dibandingkan di tingkat dasar. Fakta ini, sambung Nila, perlu ditindaklanjuti karena berpotensi menjadi beban yang luar biasa terhadap keuangan negara.

“Biaya penyakit katastropik cukup besar. Berapa pun biaya yang dianggarkan pemerintah tetap akan habis jika pencegahan dan pengendalian penyakit tidak dilakukan,” sebut Nila.

Partisipasi publik

Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris memaparkan bahwa semakin positifnya kinerja JKN-KIS dalam tiga tahun terakhir merupakan modal penting untuk mencapai cakupan semesta (universal health coverage/UHC).

Senada dengan Menkes Nila F. Moeloek, kinerja positif JKN-KIS bisa dilihat dari terus meningkatnya kepesertaan, pelayanan serta pemanfaatan.

Atas kinerja positif itu, di 2016, lanjut Fachmi, Kantor Staf Presiden (KSP) memberi rapor hijau atas sejumlah capaian. Yaitu, terdisitribusinya Kartu Indonesia Sehat hingga 100%, tercapainya jumlah fasilitas kesehatan (faskes) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan mencapai 88% dari target yang diberikan pemerintah, yaitu 70%.

Selama tiga tahun berturut-turut, lanjut Fachmi, dalam mengelola program JKN-KIS, BPJS Kesehatan memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari hasil audit sejumlah akuntan publik.

Seperti pepatah tidak ada gading yang tidak retak, begitu pula jalannya program JKN-KIS. Meski sudah cukup banyak perbaikan yang telah dilakukan, tentu saja tantangan yang dihadapi juga semakin besar.

Beragam permasalahan seperti keluhan peserta soal diskriminasi pelayanan di RS, permasalahan klaim, hingga defisit anggaran merupakan pekerjaan rumah yang wajib bisa diselesaikan baik oleh BPJS Kesehatan maupun pihak terkait lainya.

Berkenaan dengan masih adanya keluhan peserta, Fachmi berucap bahwa program seperti ini tidak mungkin bisa mencapai 100% kepuasan. Karena hal yang dihadapi adalah subyektivitas dari individu yang berbeda-beda.

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

Page 9: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017 INFO BPJS KESEHATAN

EDISI 54 TAHUN 2017

FOKUS 9

Yang jelas, ujar dia, BPJS Kesehatan akan terus memperbaiki sistem pelayanan dalam program JKN-KIS. Adapun upaya meningkatkan kepuasan peserta difokuskan lewat cara perbaikan sistem pelayanan online untuk seluruh peserta, implementasi Coordination of Benefit (COB) untuk Peserta Pekerja Penerima Upah, perluasan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan (tingkat pertama dan lanjutan) khususnya optimalisasi peran FKTP.

Berkenaan dengan masalah defisit anggaran BPJS Kesehatan, yang bila dibiarkan bisa mengancam keberlangsungan program, Fachmi mengatakan ada sejumlah fokus yang akan dilakukan pada tahun ini. Diantaranya adalah, dengan meningkatkan rekrutmen peserta potensial dan meminimalkan adverse selection.

Untuk memudahkan peserta membayar iur, BPJS Kesehatan akan menggenjot kolektibilitas iuran peserta dari seluruh segmen, peningkatan kepastian dan kemudahan bagi peserta untuk membayar iuran.

Selain itu, untuk meminimalkan terjadinya kecurangan pada program JKN, BPJS Kesehatan menerapkan law enforcement bagi fasilitas kesehatan, peserta JKN-KIS dan Badan Usaha yang melanggar. Selanjutnya, guna mengurangi defisit, pihaknya terus memberlakukan kebijakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan dana operasional serta optimalisasi kendali mutu dan kendali biaya Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan.

Fachmi menegaskan, untuk menjamin cita-cita cakupan semesta pada 2019 nanti, BPJS Kesehatan terus memberlakukan percepatan rekrutmen peserta. Caranya melalui mobilisasi peran strategis kelembagaan baik pemerintah maupun nonpemerintah untuk menggerakan partisipasi dan peran serta masyarakat agar sadar memiliki jaminan kesehatan.

Di samping itu, dengan meningkatkan peran serta aktif Kader JKN-KIS melalui organisasi kemasyarakatan, keagamaan yang memiliki struktur nasional daerah berbasis masyarakat. Hasilnya tentu saja “Jumlah peserta JKN-KIS yang terus bertambah. Kini sudah hampir 70% penduduk Indonesia menjadi peserta JKN-KIS,” ujar Fachmi.

Terakhir, lanjut Fachmi, tidak mungkin program JKN-KIS akan sukses bila hanya dijalankan oleh BPJS Kesehatan seorang diri. Dukungan dari pemerintah pusat, daerah, dan khususnya masyarakat sangat dibutuhkan.

Pasalnya, pada dasarnya kunci sukses program JKN-KIS adalah gotong royong. Dengan demikian partisipasi aktif masyarakat menjadi faktor utama bila program mulia ini ingin terus berkembang.

Adapun partisipasi aktif yang dimaksud adalah, partisipasi aktif mendaftarkan dirinya ke dalam Program JKN-KIS, menjadikan pola hidup sehat sebagai budaya dan kebutuhan sehari-hari, serta aktif membayar iuran.

“BPJS Kesehatan tidak mungkin berjalan sendiri. Kami membutuhkan dukungan dari seluruh rakyat Indonesia, “ tutup Fachmi.

Sebagai masyarakat, tentu kita sangat berharap agar kesinambungan program JKN-KIS harus dapat tetap terjaga. Dan untuk itu diperlukan langkah-langkah sistematis dan menyeluruh untuk mempertahankan Program JKN-KIS melalui penguatan regulasi, agar program ini dapat terus berlangsung (sustainability) dan memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.

Page 10: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

Bincangtokoh10

Hadirnya program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sejak 1 Januari 2014 membawa perubahan pada bidang kesehatan

di Indonesia. Walau tak sedikit menghadapi tantangan, program JKN-KIS sudah membantu banyak masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Sekarang, masyarakat tidak perlu ragu untuk menyambangi fasilitas kesehatan selama status kepesertaan JKN-KIS yang mereka miliki masih aktif karena jaminan yang diberikan program tersebut tergolong komprehensif.

Mengingat pentingnya program JKN-KIS, butuh peran aktif seluruh elemen masyarakat. UU No.4 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) mengamanatkan ada 9 prinsip penyelenggaraan SJSN salah satunya gotong royong. Sebagai bagian dari SJSN,

program JKN-KIS perlu dukungan agar bisa berjalan secara

berkelanjutan.

MARI PERBAIKI PRODUKTIVITAS INDONESIA

MELALUI JKN-KISWujudkan gotong royong dalam program JKN-KIS dengan cara rutin membayar iuran.

Guru Besar Fakultas Ekonomi UIRhenald Kasali

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

Page 11: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017 INFO BPJS KESEHATAN

EDISI 54 TAHUN 2017

BINCANG 11Apa sebenarnya maksud gotong royong itu? Apa manfaat jadi peserta JKN-KIS? Bagaimana menjaga keberlanjutan program JKN-KIS? Untuk menjawab berbagai hal tersebut redaksi Info BPJS Kesehatan beruntung bisa berbincang dengan guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sekaligus praktisi bisnis, Rhenald Kasali. Berikut ini kutipan wawancaranya.

Apa maksud gotong royong dalam program JKN-KIS?

Sama seperti anda saya pun ketika sehat tidak pernah berpikir akan membutuhkan bantuan ketika sakit. Tapi ketika kita sakit dan butuh pertolongan komprehensif dan banyak biaya, baru kita berpikir dan seringkali kita baru berpikir untuk membayar iuran.

Ketika operasi sudah selesai kita berpikir sudah selesai dan kita tidak perlu membayar iuran lagi. Kalau ini kita lakukan, betapa kasihan dan menjadi beban orang yang membutuhkan kerjasama kita untuk membayar iuran bersama. Iuran adalah kegiatan gotong royong untuk saling melengkapi dan menyelamatkan satu sama lain ketika kita mengalami musibah kesehatan. Oleh karena itu membayar iuran tepat waktu dan berkelanjutan ini upaya menjaga gotong royong diantara kita.

Apa manfaat menjadi peserta JKN-KIS?

Saya kira kita semua sama bukan? Ketika kita lagi sehat kita tidak berpikir kalau akan mendapat bantuan kalau nanti sakit. Kita berpikir sehat akan selamanya. Tapi kita sekarang berada di era JKN-KIS dimana kita semua mendapat pelayanan kesehatan yang tak lagi terbatas, terutama kalau kita mendapat musibah dan butuh operasi atau perawatan kesehatan yang komprehensif.

Kadang kita berpikir mudahnya, kita bayar saja pada saat menjelang operasi, pada saat operasi selesai kita tidak merasa perlu membayarnya lagi. Kadang kita berpikir tidak perlu membayar iuran tepat waktu karena toh kita sehat-sehat saja.

Tapi tahukah anda? Karena disitulah letak gotong royong. Iuran di era JKN-KIS adalah iuran kebersamaan kita untuk saling menoling satu sama lain untuk mengurangi beban penderitaan yang sangat membutuhkan. Partisipasi kita dengan membayar iuran tepat waktu adalah ujud pelaksanaan pancasila dalam bentuk gotong royong.

Seberapa penting program JKN-KIS bagi pemberi kerja?

Kadang saya berpikir, alat komunikasi yang kita miliki sekarang sudah disebut sebagai telepon pintar. Telepon ini lebih pintar dari kita untuk mengingat ribuan angka bahkan mengambil informasi.

Kadang saya berpikir apalagi yang harus kita lakukan untuk memperkuat modal kita dalam bekerja, berwirausaha membangun bangsa ini di masa depan. Saya kira yang dimaksud dengan modal insani atau human capital di perusahaan itu adalah tenaga kerja yang sehat. Oleh karena itu kita menyadari bahwa hak pekerja yang tidak bisa ditunda itu adalah kesehatan. Kesehatan dengan cara ikut di dalam sistem JKN-KIS dan itu adalah hak pekerja yang tidak bisa ditunda.

Dengan membayar itu semua maka kita bisa memberikan proteksi dini bagi para pekerja yang akhirnya meningkatkan produktivitas kita semua. Bangsa unggul adalah bangsa yang produktif, bangsa yang cerdas yang bisa mengalahkan telepon yang sudah pintar ini, tapi juga bangsa yang sehat.

Bagaimana cara agar fasilitas kesehatan (faskes) bisa bersinergi yang baik dalam program JKN-KIS?

Ketika anak anda bercita-cita jadi dokter, perawat atau pelayan kesehatan lainnya, pasti anda merasakan betapa baik anak itu. Anak itu akan memberi pertolongan kepada orang lain. Ketika dewasa kita mendapatkan pendidikan untuk memberikan pelayanan.

Pelayanan faskes yang kita berikan bersama-sama akan menjadi citra yang baik bagi bangsa ini. Kalau

kita bisa sama-samabisa terus memperbaikinya, namun kita sering mendengar ada saja keluhan dan kesulitan-kesulitan. Mungkin karena kita belum memberikan pelayanan dan dukungan yang memadai.

Oleh karena itu maka kita memerlukan kerjasama agar bisa terus meningkatkan pelayanan. Apakah anda klinik kecil, puskesmas, dokter praktik keluarga, atau di sebuah RS besar, kita semua harus bekerjasama untuk memberikan pelayanan publik yang baik. Dukungan anda dalam memberikan pelayanan publik adalah sebuah usaha untuk membangun nilai-nilai pancasila yang tentu saja dihormati oleh orang-orang yang mendapat pelayanan.

Upaya apa yang perlu dilakukan untuk menjaga keberlanjutan program JKN-KIS?

Seringkali kita iri melihat pelayanan kesehatan di negara lain. Kita iri melihat sikap pemerintah yang peduli terhadap masyarakatnya dan kita iri kepada sikap para pemberi kerja yang begitu peduli dengan karyawan-karyawan dan pegawainya.

Kita iri melihat para pekerja yang begitu produktif. Kita juga iri melihat faskes dan tenaga medis yang bekerja dengan sungguh-sungguh untuk memberikan pelayanan kesehatan. Tapi sesungguhnya hal itu bisa dilaksanakan di Indonesia.

Sesungguhnya hal itu sudah berada di depan mata kita. JKN-KIS dan dengan kartu itu sesungguhnya kita bisa bekerjasama untuk memperbaiki pelayanan dan untuk meningkatkan kerjasama sehingga kita bisa memiliki modal insani yang lebih baik. Dan alangkah indahnya kalau kita semua berhenti untuk saling menyindir, berhenti untuk saling menyalahkan, berhenti untuk mencari segala kekurangan, tapi mari kita fokus untuk memperbaikinya.

Dukungan dari semua pihak itu tentu akan saling menyemangati untuk kita semua. Mari kita bersama-sama memperbaiki produktivitas bangsa ini melalui program JKN-KIS.

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

Page 12: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

12 PELANGGAN

BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) berkomitmen untuk terus meningkatkan kepuasan peserta. Hal

tersebut salah satunya dibuktikan melalui keterlibatan BPJS Kesehatan sebagai salah satu Institusi yang turut berpartisipasi membuka konter pelayanan pelanggan di Mal Pelayanan Publik yang telah beroperasi di sejumlah kota besar di Indonesia, salah satunya di Jakarta.

Keberadaan Mal Pelayanan Publik berawal dari gagasan untuk menyatukan pelayanan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan juga swasta dalam satu gedung, dengan harapan agar dapat memenuhi kebutuhan dan hak dasar setiap warga negara Indonesia untuk mendapatkan pelayanan publik yang prima secara One Stop service.

Ide pembangunan fasilitas tersebut digagas oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Dalam implementasinya, Kementerian PANRB bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi/Kota/Kabupaten, dan juga dengan lembaga-lembaga yang memiliki kewenangan pelayanan publik.

“Mal Pelayanan Publik merupakan solusi atas adanya keluhan masyarakat yang selalu kerepotan dengan birokrasi yang selama ini dianggap berbelit. Inovasi Mal Pelayanan Publik berkonsep modern ini merupakan

jawaban dalam mempermudah segala pelayanan yang dibutuhkan warga. Konsepnya mengintegrasikan semua pelayanan publik yang diperlukan di satu tempat,” ujar Menteri PANRB, Asman Abnur.

Layanan Lengkap Dalam Satu Tempat

Dibukanya Mal Pelayanan Publik sebagai pusat pelayanan untuk masyarakat ini juga sejalan dengan strategi dan fokus utama BPJS Kesehatan. Selain dapat semakin mempermudah akses pelayanan kepada peserta dan calon peserta JKN-KIS, harapannya tentu saja agar dapat meningkatkan kepuasan peserta program JKN-KIS.

Di Mal Pelayanan Publik milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang terletak di Jalan HR. Rasuna Said Kavling C-22, Setiabudi, Jakarta Selatan, terdapat sekitar 328 jenis layanan yang disediakan, di mana 296 layanan berasal dari Pemprov DKI Jakarta, sementara 32 lainnya berasal dari tujuh kementerian maupun lembaga.

Untuk konter pelayanan BPJS Kesehatan, letaknya berada di lantai tiga. Untuk mengaksesnya, Mal ini juga telah membuat sistem antrean berbasis teknologi yang akan memudahkan pengunjung mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhannya.

Di lantai pertama, persisnya di sisi kanan setelah pintu utama, sudah disediakan tiga komputer untuk

Hadir di Mall Pelayanan Publik,Layanan BPJS Kesehatan Semakin Mudah Dijangkau

Page 13: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017 INFO BPJS KESEHATAN

EDISI 54 TAHUN 2017

PERSEPSI 13

mendapatkan nomor antrean. Peserta atau calon peserta JKN-KIS hanya tinggal memilih pelayanan BPJS Kesehatan pada layar komputer tersebut, setelah itu akan keluar nomor antrean untuk pelayanan yang dituju. Apabila ada antrean yang cukup banyak, di setiap lantai juga sudah disediakan ruang tunggu yang nyaman.

Kemudahan Layanan Peserta JKN-KISSejak diresmikan pada 12 Oktober 2017, konter pelayanan BPJS Kesehatan di Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, mulai dari mencetak kartu, mendaftar sebagai peserta, atau hanya sekedar bertanya-tanya seputar program JKN-KIS. Salah satunya oleh Kristiono yang tinggal di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

“Di Mal Pelayanan Publik, saya bisa mendaftar sebagai peserta baru program JKN-KIS, sekaligus bisa sambil mengurus perpanjangan SIM. Benar-benar bisa menghemat waktu karena semua urusan saya bisa selesai di satu tempat,” tutur dia.

Di konter BPJS Kesehatan yang ada di Mal Pelayanan Publik, pelayanan yang diberikan memang hampir sama dengan yang ada di kantor cabang BPJS Kesehatan. Masyarakat ataupun peserta JKN-KIS dapat memperoleh informasi terkait program JKN-KIS, pendaftaran peserta, mutasi perubahan dan update data peserta, serta pencetakan kartu apabila kartu rusak atau hilang. Pelayanan di loket BPJS Kesehatan ini dibuka mulai pukul 08.00 – 15.00 WIB. Adapun persyaratan pendaftaran di Mal Pelayanan Publik adalah calon peserta cukup membawa data diri berupa kartu tanda penduduk (KTP) elektronik, mengisi daftar isian peserta (DIP) yang telah disediakan, dan menyampaikan nomor rekening

Tidak hanya di Mal Pelayanan Publik milik Pemprov Jakarta, konter pelayanan BPJS Kesehatan juga sudah hadir di Mal Pelayanan Publik yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Fasilitas tersebut sudah diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sejak 6 Oktober 2017 lalu.

Di Kabupaten Banyuwangi, Mal Pelayanan Publik juga dilengkapi dengan beragam fasilitas. Selain tempat bermain anak dan pojok baca, juga disediakan pos pembinaan kesehatan terpadu yang menyediakan layanan tes dan konsultasi kesehatan gratis. Menurut Menteri PANRB, Asman Abnur, ke depannya akan ada lebih banyak lagi Mal Pelayanan Publik yang dibuka oleh pemerintah daerah di wilayahnya masing-masing.

Sediakan Banyak Kanal Pendaftaran

Adanya konter BPJS Kesehatan di Mal Pelayanan publik hanyalah satu dari sekian banyak kemudahan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan untuk peserta dan calon peserta program JKN-KIS.

Sejak Maret 2017, BPJS Kesehatan juga telah bekerja sama dengan jaringan Lippo Malls dengan membuka konter pendaftaran di seluruh mal milik Lippo Group, khususnya pendaftaran untuk Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri.

Selain untuk memudahkan masyarakat mendaftarkan diri dan anggota keluarganya sebagai peserta JKN-KIS, terobosan itu juga dilakukan BPJS Kesehatan dalam upaya memastikan jaminan kesehatan cakupan semesta (universal health coverage) dapat tercapai pada 1 Januari 2019.

Proses pendaftaran peserta di jaringan Mal Lippo Group juga sangat mudah. Calon peserta cukup membawa data diri berupa kartu tanda penduduk (KTP) elektronik, mengisi daftar isian peserta (DIP) yang telah disediakan, dan menyampaikan nomor rekening. Calon peserta akan mendapatkan nomor virtual account (VA) dan juga dikonfirmasi melalui SMS. Setelah mendapatkan nomor VA, calon peserta diwajibkan membayar iuran pertama paling cepat 14 hari dan paling lambat 30 hari setelah pendaftaran. Apabila peserta telah melakukan pembayaran iuran pertama, BPJS Kesehatan akan mencetak dan mendistribusikan kartu peserta JKN-KIS ke alamat domisili (yang tercantum pada saat mendaftar).

Selain di mal jaringan Lippo Group, kanal-kanal pendaftaran lainnya yang telah disiapkan BPJS Kesehatan di antaranya melalui Pelayanan Dropbox Kantor Cabang BPJS Kesehatan, aplikasi mobile JKN, website BPJS Kesehatan Care Center 1500-400, melalui Kader JKN, Mobile Customer Service (MCS), melalui Booth (Lokasi Prioritas KC Ibu Kota Provinsi; CFD/Olahraga bersama, Event/Pameran), melalui kartu kredit (BNI), melalui Kantor Cabang Bank Mandiri, BNI, dan BRI yang ditunjuk, serta melalui berbagai point of service (POS) di ruang publik, seperti Pelayanan Dropbox Kelurahan atau Kecamatan.

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

Page 14: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

INSPIRASI14

Salah satu tantangan dalam upaya mewujudkan cakupan semesta (universal health coverage) program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) adalah kondisi

geografis Indonesia yang sangat luas. Karenanya, beragam inovasi terus dilakukan BPJS Kesehatan, sebagai penyelenggara program JKN-KIS, seperti yang dilakukan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Jambi lewat program SWA JKN.

Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Jambi, Dyah Miryanti menjelaskan, program SWA JKN bertujuan untuk menjaring pemerataan keanggotaan JKN-KIS bagi masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil, dan juga bagi masyarakat di kota yang belum mendapatkan perlindungan JKN-KIS.

Berdasarkan pemetaan Master File Kepesertaan bulan Juni 2017 terhadap data penduduk DISDUKCAPAIL Provinsi Jambi, terdapat 1.453.217 jiwa atau 47.3% penduduk di Provinsi Jambi yang belum memiliki Jaminan Kesehatan Nasional. Dari jumlah tersebut, 67% berada di wilayah dengan keterbatasan geografis dan infrastruktur. Minimnya akses jalan yang layak dan jarak tempuh rata-rata lebih dari dua jam dari kantor layanan terdekat, menjadi hambatan terbesar yang dihadapi warga untuk melakukan administrasi pendaftaran program JKN-KIS.

"Program SWA JKN bisa menjadi media bagi setiap populasi di Provinsi Jambi, agar bisa menjadi masyarakat mandiri yang memiliki karakter gotong royong yang kuat, dengan tata kelola pendataan dan model dukungan pendanaan iuran yang disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing wilayah. Bisa murni swadaya swekelola, melalui aparat desa, Koperasi Unit Desa (KUD), APBDes, atau bahkan dipadukan dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat seperti gugus tahan pangan," ujar Dyah.

Program SWA JKN ini sudah dijalankan di banyak desa yang menjadi pilot project sejak Juli 2017. Salah satunya adalah Desa Delima, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Desa kecil ini berada di tengah-tengah perkebunan Kelapa Sawit dan Pohon Akasia yang luasnya mencapai puluhan ribu hektar. Untuk mengakses pelayanan BPJS Kesehatan terdekat di kabupaten, jarak tempuhnya sekitar 2 jam melewati jalan yang relatif berdebu. Bila turun hujan, medannya akan semakin sulit karena kondisi tanah yang licin. Akses internet di desa tersebut juga sangat terbatas, sehingga tidak memungkinkan untuk memanfaatkan kanal pelayanan lainnya yang disediakan BPJS Kesehatan.

Melalui program SWA JKN, akhirnya dibuat mekanisme “BPJS Kolektif”, dimana pengurusan pendaftaran kepesertaan JKN-KIS, pembayaran iuran, hingga penagihan iuran dikelola secara mandiri oleh aparat desa setempat. Warga desa hanya tinggal datang ke kantor desa untuk mendaftar atau membayar iuran. Apabila tidak sempat datang, aparat desa nantinya akan melakukan penagihan langsung ke rumah warga.

"Kami ini kan kebanyakan buruh harian. Kalau harus ke kabupaten yang jaraknya jauh untuk mengurus pendaftaran atau membayar iuran, kami bisa kehilangan pemasukan. Dengan adanya BPJS Kolektif, warga di desa kami jadi lebih mudah untuk mendaftar dan membayar iuran,” ujar Kepala Seksi bagian Kesejahteraan Masyarakat Desa Delima, M. Saiful Bachri.

Melalui mekanisme ini, warga di Desa Delima semakin banyak yang terlindungi program JKN-KIS. Kunjungan ke Puskesmas Pembantu Desa Delima juga meningkat karena warga telah memiliki akses ke pelayanan kesehatan. Tidak ada lagi warga yang mengurus SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) untuk berobat.

Warga Desa Delima juga sepakat dengan pungutan biaya administrasi sebesar Rp 3.000 per keluarga per bulan yang digunakan sebagai dana operasional petugas penagihan dari aparat desa, serta sebagai dana talangan. "Bila ada warga yang tidak bisa membayar iuran bulanan karena misalkan sedang ada kebutuhan mendesak, biaya administrasi tersebut bisa dipakai untuk menambal iuran yang bolong. Jadi ada semangat gotong royong untuk membantu warga lain yang membutuhkan," tuturnya.

Solusi Pendanaan

Tidak hanya merekrut peserta baru, program SWA JKN juga memikirkan bagaimana pembiayaan iuran di Desa JKN bisa terus berkelanjutan. BPJS Kesehatan Kantor Cabang Jambi menawarkan beberapa alternatif

INOVASI “SWA JKN” Percepat Terwujudnya Cakupan Semesta

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

Page 15: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017 INFO BPJS KESEHATAN

EDISI 54 TAHUN 2017

INSPIRASI 15solusi, seperti melalui APBDes, swadaya dan swakelola oleh masyarakat, swadaya yang dikelola aparat desa, anggaran unit ekonomi produktif (BUMDES/KUD), atau melalui usaha pemberdayaan masyarakat.

Konsep yang sudah dijalankan seperti di Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, adalah Program Gugus Ketahanan Pangan. Program ini merupakan alternatif yang dipilih untuk mengupayakan kemampuan masyarakat agar tetap bisa terlindungi program JKN-KIS. Bekerja sama dengan TNI, masyarakat setempat yang belum menjadi peserta JKN-KIS dibekali sekitar 200 polibag cabai setiap KK untuk ditanam dan dipelihara. Jika sudah tiba masa panen, masyarakat dapat menjualnya ke Koperasi Unit Desa (KUD) setempat. Uang hasil panen tersebut selanjutnya disetorkan ke rekening bank dan sebagian akan dipotong secara rutin untuk membayar iuran JKN-KIS setiap bulannya, sebagian lagi digunakan untuk proses tanam selanjutnya.

"Model pembiayaan ini kita sesuaikan dengan karakteristik masing-masing desa. Misalnya di Desa Delima, kita sedang mengembangkan konsep Bank Sampah untuk menghasilklan pupuk kompos. Nantinya hasil dari usaha tersebut bisa menjadi buffer fund kalau ada warga yang tidak bisa membayar iuran," tutur Dyah.

Dukungan Pemerintah

Mekanisme BPJS Kolektif yang sudah dijalankan di sejumlah desa juga mendapatan dukungan penuh dari Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Dr Safrial. Melalui mekanisme ini dan juga sistem pendanaan yang berkelanjutan, ia berharap pada pertengahan 2018 sudah ada peningkatan yang signifikan dari jumlah warga di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang terlindungi program JKN-KIS.

Untuk soluasi pembiayaan, ia juga menyampaikan beberapa alternatif kepada Camat dan Kepala Desa, seperti melalui BUMDES atau KUD. “Saya juga katakan, untuk warga yang tidak mampu, mereka bisa diberdayakan melalui berbagai

program dengan dana desa yang dikucurkan ke desa. Nantinya dari hasil kerja itu, sebagian bisa dipotong untuk dana JKN-KIS. Kalau ada desa yang tidak mampu, akan kita intervensi melalui APBD kita,” ujar Dr Safrial.

Sementara itu di Kabupaten Batanghari, Bupati Ir. H. Syahirsah, Saya juga telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) perihal penetapan 14 desa dan 2 kelurahan di wilayahnya yang menjadi percontohan Desa JKN. Pemkab Batanghari juga langsung menunjuk empat instansi yang dilibatkan dalam mensukseskan program ini, yaitu Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa (PMD), dan juga Dukcapil.

“Melalui SK Bupati ini, seluruh kepala desa dan lurah langsung bergerak untuk mendaftarkan warganya yang belum mendapatkan perlindungan JKN-KIS. Sampai akhir tahun ini, harapannya seluruh masyarakat di 14 desa dan 2 kelurahan tersebut sudah terdaftar dalam program JKN-KIS, sehingga tahun depan bisa kita implementasikan juga di desa dan kelurahan lain,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Batanghari, H Bakhtiar.

Dalam prosesnya, instansi yang telah ditunjuk tersebut langsung melakukan pemetaan untuk mendapatkan data jumlah warga yang akurat. Sebab menurut Bakhtiar, sejauh ini belum ada data yang valid perihal jumlah penduduk Kabupaten Batanghari, maupun data penduduk miskin yang seharusnya mendapatkan bantuan. Saat ini selain mengintegrasikan kepesertaan Jamkesda ke dalam program JKN-KIS, Pemkab Batanghari juga mendaftarkan para guru Pengajian Antara Magrib Isya (Pami), pegawai syara' (imam, khatib, bilal) dan guru DTA sebagai peserta PBPU Kolektif.

“Kalau datanya sudah jelas, nanti kan bisa ketahuan mana saja yang belum terdaftar di JKN-KIS. Untuk warga yang miskin dan belum terdata bisa ditanggulangi dengan APBD, sementara yang mampu akan didorong untuk mendaftar secara mandiri,” ujar Bakhtiar.

Seperti Desa JKN lainnya, warga yang mampu tersebut akan didaftaran secara kolektif oleh aparat desa. Pembayaran iuran bulanan juga dilakukan di kantor desa. Dengan begitu, warga tidak lagi mengalami kesulitan, sehingga bisa mempercepat terwujudnya cakupan semesta program JKN-KIS.

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

Page 16: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

16TESTIMONI

Tidak seperti orang dewasa, sistem kekebalan tubuh pada bayi yang baru dilahirkan belumlah sempurna. Kondisi ini membuat mereka sangat rentan terhadap berbagai penyakit.

Karenanya, bayi yang akan dilahirkan juga perlu mendapatkan jaminan perlindungan kesehatan dari program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Apalagi tidak sedikit bayi yang dilahirkan lebih dini atau prematur, sehingga membutuhkan penanganan medis yang serius di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU).

Seperti pengalaman peserta JKN-KIS asal Jakarta bernama Carla Putri Prasetia. Di kehamilan pertamanya tahun 2016 lalu, Carla mengaku sempat mengalami pre-eklampsia berat atau hipertensi selama masa kehamilan. Kondisi yang membahayakan tersebut bahkan memaksanya untuk melahirkan lebih dini dengan risiko bayinya lahir prematur. Bila dipertahankan, justru akan menimbulkan risiko lain yang lebih membahayakan pada dirinya dan juga bayinya.

“Ketika mememeriksakan kondisi kehamilan di puskesmas, saya ternyata mengalami pre-eklampsia berat. Saat usia kandungan baru 32 minggu, tekanan darah semakin meningkat. Saya pun kemudian dirujuk ke RSUD Koja untuk menjalani operasi sesar,” cerita Carla Putri.

Tiga Minggu di Ruang Perinatologi

Tanggal 16 Juli 2016, Carla menjalani operasi sesar di RSUD Koja. Ketika dilahirkan, berat badan bayinya hanya 1,9 kilogram dengan panjang 40 cm. Seperti bayi prematur pada umumnya, kondisi fisik bayinya itu sangat lemah lantaran organ-organ tubuhnya belum terbentuk dengan sempurna. Untuk bisa bertahan hidup, bayi yang diberi nama Danadyaksa Pratama Saputra itu harus mendapatkan penanganan intensif di ruang Perinatologi.

Sebagai peserta kelompok Pekerja Penerima Upah (PPU), Carla dan suaminya diberikan waktu 3x24 jam untuk mengurus kepesertaan bayi Danadyaksa. Tidak ada masa aktivasi 14 hari seperti pendaftaran peserta mandiri, jadi kepesertaan bayinya bisa langsung aktif setelah didaftarkan. Sambil menunggu proses itu berjalan, bayinya juga tetap mendapatkan penanganan intensif di ruang Perinatologi.

“Alhamdulillah, proses pendaftarannya sangat dimudahkan, sehingga biaya perawatan anak saya di ruang Perinatologi selama tiga minggu bisa ikut ditanggung BPJS Kesehatan. Yang lebih penting lagi, nyawa anak saya bisa tertolong,” tuturnya.

Didaftarkan Saat Masih Di Kandungan

Melihat risiko masalah kesehatan yang mengintai bayi baru lahir, untuk peserta mandiri program JKN-KIS, sebaiknya langsung mendaftarkan bayi sejak terdeteksi adanya denyut jantung bayi dalam kandungan. Sebab apabila bayi tersebut tidak didaftarkan selambat-lambatnya 14 hari sebelum lahir, maka akan berlaku masa aktivasi selama 14 hari kerja. Sehingga apabila bayi yang dilahirkan harus mendapatkan penanganan medis saat masih dalam tenggat waktu 14 hari tersebut, biayanya tidak akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Manfaat mendaftarkan bayi saat masih dalam kandungan sudah dirasakan oleh peserta mandiri program JKN-KIS di Jakarta bernama Adi Putro Raharjo. Sesaat setelah istrinya melahirkan anak pertama yang diberinya nama Pijar Alfatih Rahardika, memang tidak ada masalah kesehatan yang berarti pada anaknya itu. Namun tidak ada yang bisa menjamin bayi yang baru dilahirkan akan baik-baik saja.

“Proses kelahiran istri saya sebenarnya normal di usia kehamilan 37 minggu. Bayi kami pun lahir dalam kondisi sehat, tidak ada masalah kesehatan yang serius. Tapi malam harinya, tiba-tiba bayi kami mengalami hipotermia. Suhu tubuhnya sampai 32 derajat, sehingga harus diobservasi di ruang perawatan khusus selama hampir satu minggu,” cerita Adi Putro.

Adi merasa bersyukur karena sudah mendaftarkan bayinya jauh hari sebelum dilahirkan. Sehingga biaya perawatan untuk anaknya yang tiba-tiba mengalami hipotermia bisa ikut ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

“Pendaftaran untuk bayi sudah dilakukan sejak tujuh bulan dalam kandungan. Alhamdulillah, untuk proses persalinan dan juga perawatan bayi selama di rumah sakit, biayanya nol rupiah. Asalkan kita menjalaninya sesuai prosedur, semuanya benar-benar dijamin oleh BPJS Kesehatan,” tutur Adi.

KISAH BAYI-BAYI YANG TERSELAMATKAN PROGRAM JKN-KIS

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

Page 17: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017 INFO BPJS KESEHATAN

EDISI 54 TAHUN 2017

17Benefit

Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan kabar seorang ibu membawa jenazah bayinya naik angkutan kota (angkot) di Bandar Lampung lantaran diduga rumah sakit yang

merawat bayi tersebut tidak bersedia mengantar jenazah dengan ambulans. Kabar tersebut menjadi viral setelah foto-foto ibu dan bayinya diposting di media sosial. Kabar-kabar serupa sebelumnya juga sudah menghiasi pemberitaan di media masa.

Terlepas dari benar atau tidaknya isu-isu tersebut, penting bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) untuk mengetahui dan memahami dengan betul apa saja benefit atau manfaat yang diperoleh, khususnya untuk layanan ambulans.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 tahun 2013 maupun Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 28 tahun 2014, layanan ambulans diberikan untuk pasien rujukan dengan kondisi tertentu. Layanan ambulans diberikan untuk mengantar pasien dari fasilitas kesehatan (faskes) yang satu ke faskes lainnya dengan tujuan menjaga kestabilan dan keselamatan pasien.

Pelayanan ambulans hanya dijamin bila rujukan dilakukan pada faskes yang bekerjasama dengan BPJS. Bisa juga dari faskes yang tidak bekerjasama BPJS Kesehatan dengan tujuan penyelamatan nyawa pasien. Misalnya pasien dalam keadaan darurat dan ditangani RS yang bersangkutan. Setelah kondisi daruratnya telah teratasi dan pasien dalam kondisi dapat dipindahkan, maka RS yang tidak bekerjasama ini bisa mengantarkan pasien dengan ambulans ke RS yang bekerjasama BPJS Kesehatan.

Pelayanan ambulans diberikan kepada peserta dalam kondisi tertentu berdasarkan rekomendasi medis dari dokter yang merawat. Kondisi tertentu yang dimaksudkan, yakni pasien sesuai indikasi medis berdasarkan rekomendasi medis dari dokter yang merawat. Selain itu, pelayanan ambulans dapat diberikan untuk evakuasi pasien pada kondisi kelas perawatan sesuai hak peserta penuh dan pasien sudah dirawat paling sedikit selama 3 hari di kelas satu tingkat di atas haknya. Pelayanan ambulans pada kondisi pasien rujuk balik rawat inap yang masih memerlukan pelayanan rawat inap di faskes tujuan juga dijamin oleh BPJS Kesehatan. Misalnya, pasien kanker rawat inap dengan terapi paliatif di RS tipe A dirujuk balik ke RS tipe di bawahnya untuk mendapatkan rawat inap paliatif (bukan rawat jalan).

Pelayanan ambulan diberikan untuk rujukan antar faskes tingkat pertama, dari faskes tingkat pertama ke faskes rujukan tingkat lanjutan maupun antar faskes rujukan tingkat lanjutan.

Pelayanan ambulans ini tidak dijamin apabila tidak sesuai ketentuan. Misalnya, jemput pasien di rumah, jalan atau lokasi lain selain di faskes. Juga tidak dijamin untuk mengantar pasien ke tempat selain faskes. Pelayanan ambulans untuk rujukan parsial, misalnya antar jemput pasien atau spesimen dalam rangka mendapatkan pemeriksaan penunjang atau tindakan, yang merupakan rangkaian perawatan pasien di salah satu faskes, juga tidak ditanggung. Layanan ambulans untuk kejadian kecelakaan di tempat kerja, rumah, atau kecelakaan lalu lintas juga tidak dijamin. Termasuk juga untuk membawa jenazah tidak dijamin.

Faskes dapat menggunakan ambulans milik sendiri atau membuat jejaring dengan pihak ketiga penyelenggara pelayanan ambulans. Pihak ketiga tersebut, antara lain pemda atau Dinas Kesehatan Provinsi yang mempunyai ambulans, ambulans 118, dan dari yayasan penyedia layanan ambulans. Kerjasama dengan pemberi pelayanan ambulans dilakukan melalui perjanjian kerjasama antara BPJS Kesehatan Kantor Cabang dengan faskes bukan antara BPJS Kesehatan Kantor Cabang dengan pihak ketiga penyelenggara ambulans.

Penggantian biaya pelayanan ambulan sesuai dengan standar biaya ambulan yang ditetapkan oleh pemda. Dalam hal belum terdapat tarif dasar ambulans yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah, maka tarif mengacu kepada tarif yang berlaku di kabupaten/kota yang kondisi geografisnya relatif sama dalam satu wilayah provinsi.

LAYANAN

Bagi Pasien Rujukan Antar Faskes AMBULANCE

Page 18: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

18

SEHATGaya Hdup

Memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (World Mental Health Day) tahun ini yang diperingati pada 10 Oktober, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengangkat tema

kesehatan jiwa di tempat kerja. WHO memandang tema ini sangat penting, mengingat jumlah orang yang menderita stress, depresi, hingga gangguan jiwa berat banyak terjadi di tempat kerja, namun belum menjadi prioritas pemberi kerja baik itu perusahaan maupun pemerintah.

Mengapa kesehatan pekerja demikian pentingnya? Penelitian menunjukkan banyak tempat kerja yang tidak sehat akibat dari pekerjanya stres dan depresi, sebaliknya tempat kerja menyebabkan karyawannya mengalami gangguan jiwa. Selain individu pekerjanya, gangguan jiwa juga merugikan perusahaan, bahkan terhadap kualitas sebuah bangsa.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan (Kemkes) dr Fidiansjah mengatakan, kelompok masyarakat yang paling rentan mengalami depresi dan gangguan mental tertinggi adalah pekerja. Penelitian menunjukkan, sebanyak 14,7% atau 1 dari 6.8 orang bekerja mengalami masalah kesehatan jiwa di tempat kerja. Lebih dari 10% pekerja mengajukan cuti dikarenakan depresi. Wanita yang bekerja penuh waktu dua kali lebih besar menderita masalah kesehatan jiwa, yakni 19,8%, dibandingkan laki-laki yang juga bekerja penuh waktu hanya 10,9%.

Penelitian di Inggris menemukan sebanyak 12,7% dari ketidakhadiran karyawan di tempat kerja dikarenakan kondisi kesehatan jiwa. Di Indonesia, sebuah survei yang dilakukan perusahaan kimia dengan melibatkan lebih dari 1900 pekerja juga menunjukkan lebih dari 20% mengalami gangguan mental emosional.

Menurut Fidiansjah, gangguan kesehatan jiwa menjadi ancaman besar bagi produktivitas angkatan kerja, terutama bagi Indonesia, apabila tidak diatasi dengan baik. Pasalnya, kata dia, angkatan kerja Indonesia terus meningkat, yang mana di 2017 mencapai 131,55 juta orang, dan jumlahnya akan meningkat drastis saat terjadi bonus demografi pada 2025-2035 mendatang.

Kerugian ekonomi yang ditimbulkan pun cukup besar. WHO menyebut lebih dari 300 juta orang di dunia menderita depresi. Secara global, biaya yang dikeluarkan untuk penanganan gangguan jiwa mencapai

US$ 2,5 triliun per tahunnya, dan diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 6 triliun pada 2030. Total kerugian dalam rentan 2011-2030 mencapai US$ 16,3 triliun.

Dikatakan Fidiansjah, 94% gangguan jiwa di tempat kerja menunjukkan gejala kognitif depresi, seperti kesulitan dalam berkonsentrasi, susah membuat keputusan dan mengingat. Kondisi ini menyebabkan penurunan fungsi kerja dan menurunnya produktivitas secara signifikan.

Sayangnya, sebagian besar pekerja dengan depresi tidak mendapat perawatan. Ini dikarenakan kurangnya kesadaran terhadap gangguan jiwa, terutama level ringan seperti stress. Selain itu, sebagian besar pemberi kerja atau perusahaan belum memberi perhatian pada kesehatan jiwa karyawan.

“Baru ada 43% dari level pimpinan menginginkan adanya kebijakan yang mendukung pekerja yang mengalami gangguan jiwa. Sementara pekerja masih kesulitan menyampaikan bahwa mereka mengalami gangguan jiwa di tempat kerja,” kata Fidiansjah.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia dr Eka Viora mengatakan, lingkungan kerja yang buruk dan tidak kondusif juga memicu banyaknya kasus gangguan jiwa.

Kondisi tersebut, seperti beban kerja yang menumpuk, tuntutan target kerja, komunikasi atau relasi yang buruk antara pimpinan dengan bawahan, perlakuan tidak adil, bekerja di bawah tekanan, pelecehan, dianggap remeh karena kondisi tertentu, gaji yang tak kunjung ada perbaikan, jenjang karier yang tidak jelas, jam kerja tidak menentu, dan lain-lain. Wartawan, kata Eka, salah satu profesi yang paling rentan terhadap gangguan jiwa.

Perusahaan sudah saatnya memberi perhatian pada masalah ini. Misalnya dengan menyediakan wadah khusus untuk pekerja berkonsultasi, konseling atau curhat tentang permasalahan yang dihadapi. Fasilitas kesehatan milik perusahaan yang selama ini hanya dipergunakan untuk pengobatan fisik, juga harus menerima pengobatan psikologis. Di samping kebijakan lain yang mendukung kesehatan jiwa dan produktivitas karyawan.

Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja Perlu Jadi Prioritas

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

Page 19: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017 INFO BPJS KESEHATAN

EDISI 54 TAHUN 2017

19Recharge

Demensia Alzheimer atau sering disebut penyakit pikun telah menjadi momok bagi orang-orang yang telah mendekati usia lanjut. Dokter spesialis syaraf dari Rumah

Sakit Atma Jaya Jakarta, Yuda Turana menjelaskan, penyakit ini ditandai dengan penurunan fungsi otak yang menyebabkan penderitanya mengalami gangguan ingatan, penilaian, dan sulit berpikir. Pada tingkat lanjut, penderitanya juga mengalami gangguan perilaku seperti berhalusinasi dan emosi yang tidak terkontrol.

"Orang-orang yang mengalami Demensia Alzheimer paling sering mengalami gangguan daya ingat. Mereka jadi sulit fokus dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang sebetulnya sangat sederhana, misalnya saja mengoperasikan telepon. Mereka juga sering mengalami disorientasi, gangguan berkomunikasi, sering salah dalam membuat keputusan, menarik diri dari pergaulan, dan emosinya sering berubah-ubah. Bahkan bisa sangat lupa dengan orang-orang di sekitarnya,” kata Yuda Turana.

Bermain Teka-Teki Silang

Meskipun penurunan fungsi otak ini tidak bisa dihindari saat usia lanjut, namun menurut Yuda risikonya dapat dikurangi melalui berbagai aktivitas yang merangsang otak. Contoh sederhananya adalah bermain Teka-Teki Silang (TTS).

"Untuk yang sudah mendekati usia lanjut, kita harus tetap aktif melakukan kegiatan yang menstimulasi fungsi kognitif, melakukan latihan memori dan relaksasi untuk mengurangi risiko Demensia Alzheimer, salah satunya dengan bermain TTS," tuturnya.

Namun ditegaskan Yuda, kegiatan tersebut harus dilakukan dengan senang hati, bukan karena terpaksa lantaran ingin menghindari risiko penyakit pikun. "Intinya melakukan kegiatan-kegiatan yang disenangi. Sebab kalau tidak disenangi, nanti fungsi kognitifnya malah jadi jelek. Kalau tidak suka bermain TTS, kita bisa memilih kegiatan lain yang pada prinsipsinya dapat menstimulasi fungsi kognitif dan relaksasi seperti merajut, melukis, menulis, pokoknya kegiatan-kegiatan yang disenangi," pesannya.

Manfaat bermain TTS untuk mencegah kepikunan juga telah dirasakan sutradara Mira Lesmana. Kebiasaan ini dia tiru dari orangtuanya yang tetap memiliki daya ingat tinggi, meskipun sudah berusia lanjut. Bahkan menurut pengakuan Mira, orangtuanya bisa mengingat beberapa nomor telepon tanpa harus mencatatnya.

"Supaya tidak cepat pikun, saya mulai membiasakan diri untuk mengisi TTS atau bermain Sudoku. Apalagi usia saya kan sudah di atas 50 tahun. Tapi kegiatan ini juga harus disertai dengan pola hidup sehat," tutur Mira

Terapi Musik

Bila TTS bisa membantu mengurangi risiko, bagaimana dengan orang-orang yang sudah terkena Demensia Alzheimer? Mendengarkan musik ternyata bisa menjadi pilihan karena dapat membuat otak manusia lebih aktif mengingat kembali berbagai kenangan penting. Stimulasi dari kenangan masa lalu akan membangkitkan emosi Orang Dengan Demensia (ODD) khususnya, secara positif.

Direktur Regional Alzheimer’s Disease International - Asia Pasifik, DY Suharya menjelaskan, mendengarkan musik dan juga bernyanyi akan mengaktifkan otak kiri dan kanan pasien demensia. Otak akan bekerja secara menyeluruh dan membuat ODD menggunakan kapasitas otak lebih dari biasanya, dan memacu berbagai fungsi otak.

Bermain Teka-Teki Silang Bisa Kurangi Risiko Pikun

“Selain itu, mendengarkan musik bagi ODD juga dapat membuat suasana hati lebih tenang dan merangsang interaksi positif, memfasilitasi fungsi kognitif dan mengkoordinasikan gerakan motorik,” kata DY Suharya.

Direktur Eksekutif Alzheimer’s Indonesia, Sakurayuki menambahkan, mendengarkan musik juga dapat membuat ODD lebih tenang dalam menghadapi sundown syndrome, yaitu perilaku saat ODD mengalami disorientasi dan kebingungan menjelang matahari terbenam. Musik dapat membantu ODD lebih rileks dan membuat suasana hati lebih terjaga. Sementara bagi anak muda dan lansia yang tidak terkena demensia, mendengarkan musik dapat mengurangi risiko demensia di masa yang akan datang karena mengurangi risiko depresi.

Sutradara Mira Lesmana

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

Page 20: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

20 PERSEPSI

Ada pandangan yang berkembang di masyarakat menuding BPJS Kesehatan bertindak sewenang-wenang terhadap faskes. Misalnya, memutus kontrak kemudian memindahkan

peserta ke faskes lain dan menghentikan pembayaran kapitasi. Apa yang menjadi alasan BPJS Kesehatan untuk menjalin atau memutus kontrak suatu faskes?

Peran fasilitas kesehatan (faskes) sangat penting dalam penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Faskes memberikan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan medis kepada peserta JKN-KIS demi pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan peserta tersebut. Dalam melaksanakan peran tersebut, fasilitas kesehatan dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan oleh pemerintah untuk memastikan bahwa pelayanan yang diberikan memenuhi standar mutu pelayanan.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011, BPJS Kesehatan atas nama peserta JKN-KIS, bertugas membuat kontrak dengan fasilitas kesehatan yang akan memberikan pelayanan kepada peserta. Sebelum melakukan kontrak, BPJS Kesehatan wajib memastikan faskes yang akan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Proses seleksi fasilitas kesehatan yang akan bekerja sama ini bertujuan untuk upaya standardisasi atau kendali mutu pelayanan, mengurangi variasi mutu yang besar antar Faskes dan tercapainya pelayanan

kesehatan yang efektif dan efisien. Untuk itu, BPJS Kesehatan hanya bekerja sama dengan faskes terseleksi yang telah lolos proses penilaian.

Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh fasilitas kesehatan yang akan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan tersebut tertuang dalam berbagai peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes). Beberapa diantaranya adalah Permenkes Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional beserta perubahannya dan Permenkes Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan terdiri dari persyaratan mutlak dan persyaratan teknis. Persyaratan mutlak wajib dipenuhi oleh fasilitas kesehatan karena menyangkut ijin dan kewenangan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Persyaratan mutlak ini antara lain surat izin operasional Faskes, Surat Izin Praktik (SIP) tenaga kesehatan yang berpraktik, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan atas nama Faskes, salinan perjanjian kerja sama dengan jejaring (bagi faskes melakukan kerja sama dengan jejaring), permohonan kerja sama dan pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan JKN. Khusus untuk RS, harus ada penetapan kelas dari institusi yang berwenang.

Persyaratan teknis menyangkut kelengkapan sarana dan prasarana, ketersediaan dan kompetensi tenaga

Apa Benar BPJS Kesehatan Bertindak Sewenang-Wenang Terhadap Faskes?

Page 21: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017 INFO BPJS KESEHATAN

EDISI 54 TAHUN 2017

21

PAKE BPJS MASIH BAYAR

Pakai BPJS kok masih bayar ya? Pukul 03.00 akhirnya saya minta pulang paksa, diperbolehkan pulang sekitar pukul 08.00 pagi,,setelah itu saya bawa ibu ke Puskesmas dan minta dirujuk ke PHC. Tapi di PHC sudah enggak bisa dipakai lagi BPJS-nya, terus solusinya bagaimana agar BPJS bisa terpakai kembali?Pengirim : [email protected] – Jakarta

Pada prinsipnya, fasilitas kesehatan tidak diperkenankan menarik iuran biaya kepada peserta JKN-KIS kecuali:

- Peserta tidak mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku. Misalnya langsung pergi ke RS tanpa mendapat rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat

kesehatan, ketersediaan system dan prosedur serta komitmen untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada peserta JKN-KIS. Pemenuhan persyaratan teknis tersebut oleh fasilitas kesehatan akan dipertimbangkan dalam memutuskan apakah faskes tersebut akan dikontrak oleh BPJS Kesehatan. Selain persyaratan di atas, fasilitas kesehatan yang mengajukan permohonan kerja sama juga harus memahami tentang kebijakan dan ketentuan yang berlaku dalam program JKN-KIS. Hal ini untuk menghindarti terjadinya konflik selama masa kerja sama dan untuk memastikan kualitas layanan yang diberikan kepada peserta JKN-KIS sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.

Jika dalam suatu kecamatan tidak terdapat dokter berdasarkan penetapan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat, BPJS Kesehatan dapat bekerjasama dengan praktik bidan dan/atau perawat untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Persyaratan yang harus dipenuhi praktik bidan dan/atau perawat terdiri atas SIP, NPWP, perjanjian kerjasama dengan dokter atau Puskesmas pembinanya dan pernyataan bersedia mematuhi aturan JKN. Kemudian, harus mendapatkan rekomendasi dari Kepala Dinas Kabupaten/Kota dan organisasi profesi.

Proses asesmen pemenuhan syarat yang biasa disebut kredensialing ini tidak hanya dilakukan oleh BPJS Kesehatan sendiri, namun dapat melibatkan dinas kesehatan kabupaten/kota dan/atau asosiasi faskes.

Untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi proses kerja sama, BPJS Kesehatan mengembangkan aplikasi berbasis jaringan (web based application) yang dapat digunakan oleh faskes calon mitra untuk mendaftar dan memantau proses kerja sama. Aplikasi yang dinamai Health Facilities Information System

(HFIS) ini dapat diakses di situs jaringan BPJS Kesehatan http://hfis.bpjs-kesehatan.go.id/hfis/. Selain faskes calon mitra, publik juga dapat ikut memantau perkembangan proses kerja sama ini pada fitur monitoring pendaftaran faskes di portal resmi BPJS Kesehatan. HFIS merupakan salah satu dari sekian upaya BPJS Kesehatan untuk meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan peserta maupun mitra.

Kerja sama antara BPJS Kesehatan dan faskes diikat secara hukum oleh kontrak kerja sama dengan masa berlaku biasanya satu tahun. Selama kontrak berlaku, baik BPJS Kesehatan maupun fasilitas kesehatan memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi satu sama lain. Ketidakpatuhan salah satu pihak terhadap isi kontrak akan berdampak pada pengenaan sanksi administratif hingga pemutusan kerja sama.

Selain pertemuan koordinasi yang dilakukan selama masa kontrak, evaluasi kepatuhan terhadap kontrak pun dilaksanakan secara berkala. Evaluasi ini untuk memastikan kepatuhan akan komitmen dan meningkatkan kualitas hubungan antara BPJS Kesehatan dengan faskes. Slogan kerja sama BPJS Kesehatan dengan Faskes yaitu Paham-Komitmen-Kontrak-Jaga (Pak Koja) merupakan cerminan dari komitmen kedua belah pihak untuk kerja sama yang profesional dan berkualitas.

Jadi, kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan faskes sudah dipagari oleh rambu-rambu regulasi, sehingga BPJS Kesehatan dan faskes tidak bisa bertindak sewenang-wenang terhadap satu sama lain. Lagi pula, ada mekanisme kontrol terhadap pemberian layanan kesehatan oleh pemangku kepentingan lainnya seperti pemerintah pusat dan pemerintah daerah, Asosiasi faskes, organisasi profesi, dan lain-lain. Tentu saja, semuanya dilakukan demi peningkatan kualitas layanan kepada peserta JKN-KIS.

Pertama (FKTP). Dalam kondisi darurat, peserta bisa langsung pergi ke RS. Kondisi darurat yang dimaksud adalah kondisi yang dapat menyebabkan keparahan, kecacatan, dan/atau kematian jika tidak segera ditangani. - Peserta meminta hak di luar hak kelas perawatannya. Misalnya, naik kelas rawat inap, minta ganti obat, minta tambah vitamin, dan sebagainya. - Apabila peserta JKN-KIS mengalami kesulitan dalam memperoleh pelayanan kesehatan di rumah sakit, maka ia dapat melakukan pengaduan kepada: - Petugas BPJS Kesehatan Center yang bertugas di rumah sakit tersebut; - Care Center BPJS Kesehatan 1500400; - Website BPJS Kesehatan www.bpjs-kesehatan. go.id pada Menu Hubungi Kami; - Kantor Cabang BPJS Kesehatan terdekat.

KONSULTASI

JAWAB

INFO BPJS KESEHATAN EDISI 54 TAHUN 2017

Page 22: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa
Page 23: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa
Page 24: INFOBPJS€¦ · Kembali kepada artikel The Economist di atas, kita disuguhkan lagi pada satu fenomena ... Sistem surveilans atau kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus berupa