Indonesia Raya Hernia

22
2.1 Anatomi Diafragma Di inferior, toraks terbuka ke arah abdomen melalui sebuah lubang besar. Lubang ini dibatasi oleh simfisis xiphosternalis, arkus kostae, dan korpus vertebra torasika XII. Lubang ini ditutupi oleh sebuah septum muskular dan tendinosa, diafragma, yang ditembus oleh alat-alat yang berjalan antara toraks dan abdomen. Bila dilihat dari depan, diafragma melengkung ke atas membentuk kubah kanan dan kiri. Tinggi kubah kanan mencapai pinggir atas kosta V, dan kubah kiri dapat mencapai pinggir bawah kosta V. Kubah kanan terletak lebih tinggi akibat adanya lobus hepatis dekstra yang besar. Tinggi diafragma berbeda- beda sesuai tahapan respirasi, sikap tubuh, dan derajat pembesaran organ-organ abdomen. Diafragma lebih rendah pada waktu posisi duduk atau berdiri; dan lebih tinggi pada waktu berbaring atau setelah makan kenyang. Gambar 1. Anatomi diafragma dilihat dari inferior

Transcript of Indonesia Raya Hernia

Page 1: Indonesia Raya Hernia

2.1 Anatomi Diafragma

Di inferior, toraks terbuka ke arah abdomen melalui sebuah lubang besar. Lubang ini

dibatasi oleh simfisis xiphosternalis, arkus kostae, dan korpus vertebra torasika XII. Lubang

ini ditutupi oleh sebuah septum muskular dan tendinosa, diafragma, yang ditembus oleh alat-

alat yang berjalan antara toraks dan abdomen.

Bila dilihat dari depan, diafragma melengkung ke atas membentuk kubah kanan dan kiri.

Tinggi kubah kanan mencapai pinggir atas kosta V, dan kubah kiri dapat mencapai pinggir

bawah kosta V. Kubah kanan terletak lebih tinggi akibat adanya lobus hepatis dekstra yang

besar. Tinggi diafragma berbeda-beda sesuai tahapan respirasi, sikap tubuh, dan derajat

pembesaran organ-organ abdomen. Diafragma lebih rendah pada waktu posisi duduk atau

berdiri; dan lebih tinggi pada waktu berbaring atau setelah makan kenyang.

Bila dilihat dari samping, diafragma mempunyai bentuk seperti huruf J terbalik,

lengan panjang berjalan ke atas dari kolumna vertebralis dan lengan pendek berjalan ke

depan sampai pada prosesus xiphoideus.

Lubang pada Diafragma

Diafragma mempunyai tiga lubang utama:

Hiatus aorticus terletak anterior terhadap korpus vertebra torasika XII. Lubang ini

dilalui oleh aorta, duktus torasikus, dan vena azigos.

Gambar 1. Anatomi diafragma dilihat dari inferior

Page 2: Indonesia Raya Hernia

Hiatu esofageus terletak setinggi vertebra torasika X. Lubang ini dilalui oleh esofagus,

nervus vagus dekstra dan sinistra, rami esofageales arteria dan vena gastrika sinistra,

dan pembuluh limfatik dari sepertiga bagian bawah esofagus.

Foramen venae kavae terletak setinggi vertebra torasika VIII. Lubang ini dilalui oleh

vena kava inferior dan cabang-cabang terminal nervus frenikus dekstra.

Persarafan Diafragma

Persarafan motorik untuk masing-masing sisi diafragma hanya berasal dari nervus frenikus

(C3, C4, C5). Saraf sensorik untuk pleura parietalis dan peritoneum yang meliputi

permukaan tengah diafragma berasal dari nervus frenikus. Persarafan sensorik bagian

perifer diafragma berasal dari enam nervi interkostales yang terbawah.

Fungsi Diafragma

Otot inspirasi

Diafragma merupakan otot inspirasi yang paling penting.

Otot peregang perut

Kontraksi diafragma membantu otot-otot dinding anterior abdomen meningkatkan

tekanan intra-abdominal untuk mengosongkan isi pelvis (miksi, defekasi, partus).

Mekanisme ini selanjutnya dibantu dengan melakukan inspirasi dalam sambil menutup

glotis. Diafragma tidak dapat bergerak ke atas oleh karena udara yang terperangkap di

dalam saluran pernafasan. Kadang-kadang udara dapat keluar dengan menghasilkan

suara seperti orang mendengkur.

Otot pengangkat beban berat

Menarik nafas dalam dan mempertahankan diafragma seperti diuraikan di atas

memungkinkan peningkatan tekanan intra-abdominal sedemikian rupa sehingga

membantu menyokong kolumna vertebralis dan mencegah gerakan fleksi. Keadaan ini

sangat membantu otot-otot post-vertebra dalam gerakan mengangkat beban berat. Jelas

sekali pada situasi di atas dibutuhkan kontrol otot-otot sfingter vesika urinaria dan

kanalis analis yang baik.

Pompa torakoabdominalis

Page 3: Indonesia Raya Hernia

Penurunan diafragma mengurangi tekanan intratorakal dan dalam waktu yang

bersamaan meningkatkan tekanan intraabdominalis. Perubahan tekanan ini memompa

darah di dalam vena kava inferior dan mendorongnya ke atas masuk ke dalam atrium

dekstra kor. Cairan limfe di dalam pembuluh-pembuluh limfatik abdomen juga diperas

dan didorong ke atas masuk ke duktus torasikus dengan bantuan tekanan negatif

intratorakal. Adanya katup-katup di dalam duktus torasikus mencegah aliran balik

cairan limfe.

2.2 Hernia

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian

lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi

hernia.Cincin hernia dibentuk dari lapisan-lapisan dinding yang dilalui oleh kantong hernia.

Kantong hernia merupakan kantong (divertikulum) yang mempunyai leher dan badan

(korpus). Isi hernia dapat terdiri dari setiap struktur yang ditemukan di dalam kavitas

abdominalis dan dapat bervariasi dari sebagian kecil omentum sampai organ besar seperti

ginjal (ren).

Berdasarkan proses terjadinya, hernia dibagi atas hernia kongenital (bawaan dari lahir)

dan hernia akuisita (didapat). Sedangkan menurut letaknya, hernia dibagi menjadi hernia

diafragmatika, hernia inguinalis, hernia femoralis, hernia skrotalis, dan lain sebagainya.

Menurut sifatnya, hernia dapat dibagi menjadi hernia reponibel bila isi hernia dapat

keluar masuk (misal, usus keluar jika berdiri atau mengedan, dan masuk lagi jika berbaring

atau didorong masuk perut); dan hernia ireponibel jika isi kantong tidak dapat direposisi

kembali ke dalam rongga perut. Bila isi hernia mengalami perlekatan pada kantong hernia,

maja hernia ini disebut hernia akreta. Apabila isi hernia terjepit cincin hernia sehingga isi

terperangkap dan tidak dapat kembali ke dalam kavitas abdominalis serta terjadi gangguan

pasase dan vaskularisasi, hernia ini disebut hernia inkarserata atau hernia strangulata.

Secara klinis, hernia inkarserata lebih dimaksudkan untuk hernia ireponibel dengan gangguan

pasase, sedangkan gangguan vaskularisasi disebut sebagai hernia strangulata.

2.2.1 Hernia Diafragmatika

Hernia isi perut ke dalam rongga toraks bisa terjadi sebagai akibat defek trauma atau

kongenital pada diafragma. Gejala dan prognosisnya tergantung pada lokasi defek dan

anomali yang menyertainya. Defek ini bisa terjadi pada hiatus esofageus (hernia hiatus),

Page 4: Indonesia Raya Hernia

berdekatan dengan hiatus (hernia paraesofagus), retrosternal (Morgagni), atau posterolateral

(Bochdalek). Walaupun semua defek ini kongenital, istilah hernia kongenital diafragmatika

(HKD) menjadi sinonim dengan herniasi melalui foramen posterolateral Bochdalek. Lesi ini

biasanya terdapat pada distres respirasi berat pada masa neonatus, yang disertai dengan

anomali sistem organ lain dan mempunyai mortalitas yang berarti (40-50%).

Pembagian Hernia diafragmatika :

a. Traumatica : hernia akuisita, akibat pukulan, tembakan, tusukan

b. Non-Traumaticaterdiridari:

1) Kongenital

a. Hernia Bochdalek atau Pleuroperitoneal

Celah dibentuk pars lumbalis, pars costalis diafragma

b. Hernia Morgagni atau Para sternalis

Celah dibentuk perlekatan diafragma pada costa dan sternum

2) Akuisita

Hernia Hiatus esophagus

Ditemukan pada 1 diantara 2200-5000 kelahiran dan 80-90% terjadi pada sisi tubuh

bagian kiri. 2

Pada hernia morgagni defek terjadi pada bagian retrosternal yaitu di dekat xyphoid

prosesus atau di bagian anterior dari diafragma. Terjadi sekitar 2% dari semua kasus hernia

diafragmatik kongenital. Sebagian besar terjadi pada sisi kanan tubuh. Kemudian pada hernia

bochdalek defek terjadi pada bagian dorsal atau di bagian posterior dari diafragma. Hernia

bochdalek ini adalah manifestasi paling umum dari hernia diafragmatik kongenital yang

Gambar 2. Hernia kongenital diafragmatika

Page 5: Indonesia Raya Hernia

mencapai 95% kasus. Dalam hal ini kelainan diafragma ditandai dengan lubang di sudut

postero-lateral dari diafragma dari bagian visera abdomen ke dalam rongga dada. Mayoritas

hernia bochdalek (80-85%) terjadi pada sisi kiri diafragma, sebagian besar kasus sisanya

terjadi pada sisi kanan dan sebagian kecil yaitu bilateral, kiri dan sisi kanan. 4,5

Hernia hiatal yaitu herniasi yang terjadi dengan melewati oesophagus hiatus, yang

merupakan celah masuk esofagus ke rongga abdomen. Hernia hiatal dapat dibagi menjadi dua

yaitu hernia geser (sliding hernia) yaitu berpindahnya cardia ke atas, dibagian posterior dari

mediastinum dan hernia paraesophageal (rolling hernia) yaitu pindahnya fundus gaster ke

atas dan yang ketiga adalah hernia kombinasi sliding yang merupakan bentuk campuran dari

rolling dan sliding. 4

Hernia traumatik yang juga merupakan bagian dari hernia diaframatik disebabkan

oleh adanya trauma benda tumpul atau tajam pada perut terutama pada sisi kiri sebab pada

sisi kanan perut terlindungi oleh hati.4

1. ETIOLOGI

Penyabab pasti hernia masih belum diketahui. Hal ini sering dihubungkan dengan

penggunaan thalidomide, quinine, nitrofenide, antiepileptik, ataudefisiensi vitamin A

selama kehamilan. Pada neonatus hernia ini disebabkan oleh gangguan pembentukan

diafragma. Seperti diketahui diafragma dibentuk dari 3 unsur yaitu membran

pleuroperitonei, septum transversum dan pertumbuhan dari tepi yang berasal dari otot-

otot dinding dada. Gangguan pembentukan itu dapat berupa kegagalan pembentukan

sebagian diafragma, gangguan fusi ketiga unsur dan gangguan pembentukan otot. Pada

gangguan pembentukan dan fusi akan terjadi lubanghernia, sedangkan pada gangguan

pembentukan otot akan menyebabkan diafragma tipis dan menimbulkan eventerasi.

Janin tumbuh di uterus ibu sebelum lahir, berbagai sistem organ berkembang dan

matur. Diafragma berkembang antara minggu ke-7 sampai 10 minggu kehamilan.

Esofagus (saluran yang menghubungkan tenggorokan ke abdomen), abdomen, dan

usus juga berkembang pada minggu itu.Pada hernia tipe Bockdalek, diafragma

berkembang secara tidak wajar atau usus mungkin terperangkap di rongga dada pada

saat diafragma berkembang. Pada hernia tipe Morgagni, otot yang seharusnya

berkembang di tengah diafragma tidak berkembang secara wajar. Pada kedua kasus di

atas perkembangan diafragma dan saluran pencernaan tidak terjadi secara normal.

Hernia difragmatika terjadi karena berbagai faktor, yang berarti “banyak faktor” baik

faktor genetik maupun lingkungan. 2

Page 6: Indonesia Raya Hernia

Pada Hernia kongenital gangguan difusi bagian sentral dan bagian kostal diafragma di

garis median mengakibatkan defek yang disebut foramen Morgagni. Tempat ini dapat

menjadi lokasi hernia retrosternal yang disebut juga hernia parasternalis. Jika

penutupan diafragma tidak terganggu, foramen morgagni dilalui oleh a. Mammaria

interna dengan cabangnya a.epigastrika superior. Gangguan penutupan diafragma di

sebelah posterolateral meninggalkan foramen Bochdalek yang akan menjadi lokasi

hernia pleuroperitoneal. 8

Ruptur diafragma traumatik dapat terjadi karena cedera tajam atau cedera tumpul.

Hernia karena trauma tumpul kebanyakan terjadi di bagian tendineus kiri karena di

sebelah kanan dilindungi oleh hati. Visera seperti lambung dapat masuk ke dalam

toraks segera setelah trauma atau berangsur-angsur dalam waktu berbulan-bulan atau

bertahun-tahun. 8

Salah satu penyebab terjadinya hernia diafragma adalah trauma pada abdomen, baik

trauma penetrasi maupun trauma tumpul abdomen., baik pada anak-anak maupun

orang dewasa. Mekanisme dari cedera dapat berupa cedera penetrasi langsung pada

diafragma atau yang paling sering akibat trauma tumpul abdomen. Pada trauma tumpul

abdomen, penyebab paling seering adalah akibat kecelakaan sepeda motor. Hal ini

menyebabkan terjadi penigkatan tekanan intraabdominal yang dilanjutkan dengan

adanya rupture pada otot-otot diafragma.2

Tekanan dalam perut yang meningkat dapat disebabkan oleh batuk yang kronik, susah

buang air besar, adanya pembesaran prostat pada pria, serta orang yang sering

mengangkut barang-barang berat. Penyakit hernia akan meningkat sesuai dengan

penambahan umur. Hal tersebut dapat disebabkan oleh melemahnya jaringan

penyangga usus atau karena adanya penyakit yang menyebabkan tekanan di dalam

perut meningkat. 9

2.Muslimah. Hernia Diafragmatika. [online]. 2012. [cited 2012 Jan 9] : [screen] ½ .

Available from : URL:http://lampungpost/hernia.htm.

8. Sjamsuhidajat R. Diafragma. Dalam: Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta. EGC. 51

9.Agus Pakusarakan. Hernia. [online]. 2012. [cited 2012 Jan 10] : [screen] 3/13 . Available from : URL:http://Arsipblog/hernia.htm

2. Epidemiologi

Menurut lokasinya hernia diafragma traumatika 69 % pada sisi kiri, 24 % pada sisi

kanan, dan 15 % terjadi bilateral. hal ini terjadi karena adanya hepar di sisi sebelah

Page 7: Indonesia Raya Hernia

kanan yang berperan sebagai proteksi dan memperkuat struktur hemidiafragma sisi

sebelah kanan. Hernia diafragma kongenital insidennya 1:2100 – 1:5000 kelahiran.

Insiden yang tinggi pada bayi dan anak-anak dengan gabungan kelainan yang lain

yaitu 16-56%. Pada Cromosom abnormal : 30%, di jantung : 13%, Pada kerusakan

saraf : 28%, Ginjal : 15%. 6,7

Hernia Bochdalek merupakan kelainan yang jarang terjadi. McCulley adalah orang

pertama yang mendeskripsikan kelainan ini pada tahun 1754. Bochdalek pada tahun

1848 menggambarkan secara detail aspek embriologi dari hernia ini. Tipe yang paling

sering terjadi (80%) adalah defek posterolateral atau hernia Bochdalek.2

Perbandingan insiden pada laki-laki dan perempuan sebesar 4: 1. Ditemukan pada 1

diantara 2200 – 5000 dan 80 – 90 % terjadi pada sisi tubuh bagian kiri. Hernia

Bochdalek paling banyak dijumpai pada bayi dan anak-anak. Pada dewasa sangat

jarang ( sekitar 10% dari semua kasus) dan sering terjadi misdiagnosis dengan pleuritis

atau tuberculosis paru-paru.2

2.Muslimah. Hernia Diafragmatika. [online]. 2012. [cited 2012 Jan 9] : [screen] ½ .

Available from : URL:http://lampungpost/hernia.htm.

6.Siegelman S. Evan. Congenital Diaphragmatic Hernia. In: Body MRI. Philadelphia.

Department of Radiology Hospital of the University of Pennsylvania. Page 360.

7.Mettler A. Fred. Respiratory Diseases in the Newborn. In: Essentials of Radiology.

New Mexico. W.B Saunders Company. Page 416

.

Gambar 3. Defek diafragma pada, A. hernia bochdalek, B. hernia morgagni dan hernia anterior lainnya, C. hernia sentral

3. Patofisiologi

Page 8: Indonesia Raya Hernia

Gangguan fusi bagian sternal dan bagian kostal diafragma di garis median

mengakibatkan defek yang disebut foramen Morgagni. Tempat ini dapat menjadi

lokasi hernia retrosternal yang disebut juga hernia parasternalis. Hernia retrosternal ini

hanya sekitar 10% dari semua kasus hernia diafragmatika dan jarang menimbulkan

masalah selama usus halus masuk ke mediastinum pelan-pelan.

Tujuh puluh sampai delapan puluh persen (70-80%) merupakan hernia

posterolateral melalui foramen Bochdalek yang terbentuk akibat kegagalan penutupan

kanalis pleuroperitoneal pada 10 minggu kehidupan janin. Usus halus, gaster, limpa,

serta sebagian kolon transversum dari rongga peritoneal dapat masuk ke rongga toraks

(90% sebelah kiri). Selanjutnya paru-paru di rongga toraks yang bersangkutan tidak

berkembang (hipoplasi) dan tidak berfungsi baik pada waktu lahir.

4. Manifestasi Klinis

Walaupun hernia Morgagni merupakan hernia kongenital, hernia ini jarang

menimbulkan gejala sebelum usia dewasa. Sebaliknya, hernia Bochdalek menyebabkan

gangguan pernapasan segera setelah lahir sehingga memerlukan pembedahan darurat.

Namun, kedua jenis ini sering tidak menimbulkan gejala sehingga dapat merupakan

kelainan asimtomatik.

Sisi toraks yang terkena terlihat lebih menonjol, perkusi pekak, suara napas

menghilang pada auskultasi. Mediastinum tergeser ke sisi toraks yang normal.

Pada literatur lain disebutkan gejala yang timbul pada hernia diafragmatika antara

lain sebagai berikut:

1. Retraksi sela iga dan substernal

2. Perut kecil dan cekung

3. Suara nafas tidak terdengar pada paru karena terdesak isi perut.

4. Bunyi jantung terdengar di daerah yang berlawanan karena terdorong oleh isi

perut.

5. Terdengar bising usus di daerah dada.

6. Gangguan pernafasan yang berat

7. Sianosis (warna kulit kebiruan akibat kekurangan oksigen)

8. Takipneu (laju pernafasan yang cepat)

9. Bentuk dinding dada kiri dan kanan tidak sama (asimetris)

10. Takikardia (denyut jantung yang cepat).

Page 9: Indonesia Raya Hernia

5. Komplikasi

Lambung, usus dan bahkan hati dan limpa menonjol melalui hernia. Jika

hernianya besar, biasanya paru-paru pada sisi hernia tidak berkembang secara sempurna.

Setelah lahir, bayi akan menangis dan bernafas sehingga usus segera terisi oleh udara.

Terbentuk massa yang mendorong jantung sehingga menekan paru-paru dan terjadilah

sindroma gawat pernafasan. Sedangkan komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita

hernia diafragmatika tipe Bockdalek antara lain 20 % mengalami kerusakan kongenital

paru-paru dan 5 – 16 % mengalami kelainan kromosom.

Selain komplikasi di atas, ada pula beberapa komplikasi lainnya, yaitu:

1. Adanya penurunan jumlah alvieoli dan pembentukan bronkus.

2. Bayi mengalami distress respirasi berat dalm usia beberapa jam pertama.

3. Mengalami muntah akibat obstuksi usus.

4. Kolaps respirasi yang berat dalam 24 jam pertama

5. Tidak ada suara nafas.

2.2.2 Diagnosis Radiologi Pada Kasus Hernia Diafragmatika

Diagnosis prenatal dengan ultrasonografi (USG) adalah lazim. Evaluasi dengan seksama

untuk anomali lainnya harus melibatkan pemeriksaan ekokardiografi dan amniosintesis.

Kadang-kadang, janin dengan USG dalam rahim tidak mempunyai kelainan pada foto

Roentgen setelah lahir. Orang tua dengan diagnosis hernia diafragmatika USG harus

dinasihati dengan seksama oleh multidisipliner yang sangat berpengalaman dengan keadaan

ini, jika harus dihindari terminasi yang tidak perlu dan harapan yang tidak realistik.

Temuan hernia diafragmatika pada USG antara lain

Kardiomediastinal shift +/- abnormal kardiak aksis

Lambung dan jantung berada dalam posisi transversal yang sama; hal ini membuat

hernia sinsitra lebih mudah dideteksi pada USG

Vena porta di thorax (Doppler)

Absens bowel loop di abdomen

Mungkin ditemukan polihidramnion pada gambaran sonografi

Page 10: Indonesia Raya Hernia

Gambar 4. USG hernia diafragma congenital. Dengan USG obstetric koronal (atas ke kanan gambar, thorax tengah, abdomen kiri) menunjukkan lambung dan jantung berada dalam cavum thorax. Diafragma dapat terlihat sebagai garis kurva vertikal echogenik yang memisahkan abdomen dan thorax. Jantung bagi tergeser ke sebelah kanan.z

Setelah lahir kebanyakan bayi dengan hernia diafragmatika akan mengalami kolaps

respirasi yang berat dalam 24 jam pertama. Tidak adanya suara nafas dan bergesernya tempat

suara jantung sering terjadi pada HKD, disertai dengan perut skafoid pada bayi.

Foto Roentgen toraks biasanya membantu diagnostik. Pandangan lateral sering

menampakkan usus masuk melewati bagian posterior diafragma. Selain itu tampak pula:

Diafragma indistinct dengan opasifikasi pada semua hemithorax

Perut skapoid

Deviasi garis endotrakeal tube, nasogastrik tube, arteri umbilical dan kateter vena.

Page 11: Indonesia Raya Hernia

Kadang-kadang lesi kistik kongenital paru bisa menghasilkan gambaran radiografi

yang sama. Perbedaan dengan hernia diafragmatika bisa ditegakkan dengan USG

pascanatal atau injeksi kontras ke dalam lambung atau kateter arteri umbilikalis untuk

mengenali usus di atas diafragma. Pada anak yang lebih tua, dengan gejala yang tidak

khas, pemeriksaan kontras saluran cerna biasanya diperlukan. USG dan fluroskopi

membantu membedakan elevasi dari hernia yang sebenarnya. CT-scan dibutuhkan untuk

menyingkirkan pneumatokel atau komplikasi efusi.

Gambar 6. Foto Roentgoen toraks AP hernia Morgagni. Terlihat perselubungan udara dan dinding usus halus di rongga toraks.

Gambar 5. Foto Roentgen thorax AP hernia kongenital

Page 12: Indonesia Raya Hernia

Gambar 7. Foto polos thorax AP Posisi NGT (nasogastrik tube) pada cavum thorax merupakan salah satu temuan pada hernia diafragmatika

Gambar 9. Foto Roentgen toraks lateral hernia Morgagni. Terlihat perselubungan udara di dalam rongga toraks

Gambar 8. MRI iniencephaly dengan hernia diafragma

Page 13: Indonesia Raya Hernia

Pemeriksaan MRI dapat membantu untuk mengidentifikasi adanya hipoplasia

pulmoner pada hernia. Radio paru-kepala (lung-head ratio) dapat dinilai menggunakan

USG dan MRI, diameter aksial kedua paru dikalikan, dan dibagi dengan lingkar kepala

dapat digunakan untuk menilai adanya hipoplasia pulmoner. Rasio <1,0 dikaitkan dengan

prognosis malam, dan >1,4 dikaitkan dengan prognosis baik.

Pemeriksaan Foto Roentgen Saluran Cerna dengan Kontras

Foto Roentgen polos seringkali sudah memberikan informasi penting, seperti halnya pada

kasus diafragmatika. Namun, dengan adanya pemikiran tentang berbagai diagnosis

banding, pemeriksaan menggunakan zat kontras pun dilakukan untuk meyakinkan

Gambar 11. Foto toraks hernia diafragmatika. Terlihat jelas sekali adanya perselubungan udara

dan kontur-kontur dinding usus halus yang menembung diafragma dan mengisi ruang toraks

sinistra mendesak organ-organ yang berada di ruang ini ke arah kontralateral.

Page 14: Indonesia Raya Hernia

diagnosis. Kontras yang dilakukan pada pemeriksaan ada dua macam, yaitu (1) kontras

positif dan (2) kontras negatif.

Kontras positif

Kontras positif yang biasanya digunakan dalam pemeriksaan radiologik traktus

digestivus adalah barium sulfat (BaSO4). Bahan ini adalah suatu garam bewarna putih,

berat (karena barium mempunyai massa atom yang berat), dan tidak larut dalam air.

Garam ini diaduk dalam air, dengan perbandingan tertentu, sehingga membentuk

suspensi. Suspensi ini harus diminum oleh pasien pada pemeriksaan esofagus, lambung,

dan usus halus; atau dimasukkan lewat klisma pada pemeriksaan kolon (enema).Sinar

Roentgen tidak dapat menembus BaSO4 tersebut sehingga menimbulkan bayangan

radioopak dalam foto Roentgen.

Kontras positif lain yang lazim digunakan adalah zat yang mengandung unsur

iodium. Zat kontras ini digunakan untuk pemeriksaan traktus urinarius (ginjal, ureter,

vesika urinaria), pembuluh-pembuluh darah, limfe, dan sumsum tulang belakang. Perlu

ditambahkan bahwa untuk beberapa pemeriksaan traktus digestivus, BaSO4 kadang

tidak dipilih sebagai kontras, melainkan zat yang mengandung iodium. Kasus-kasus

yang dimaksud adalah atresia esofagus dan penyakit Hirschprung.

Kontras negatif

Udara merupakan salah satu bentuk kontras negatif yang paling murah, paling bagus,

alamiah, dan dapat diperoleh dimana-mana. Sayangnya tidak selalu dapat diterapkan.

Sebagai kontras negatif pengganti, digunakan CO2.

Page 15: Indonesia Raya Hernia

2.2. 3

Penatalaksanaan

Pertahankan neonatus agar tetap hangat. Bila perlu terapi ventilasi dengan tekanan ringan.

Pasang sonde lambung dan lakukan penghisapan kontinyu untuk mencegah distensi usus.

Dapat juga dilakukan pemeriksaan pH dan gas darah.

Pembedahan elektif perlu untuk mencegah penyulit. Tindakan darurat juga perlu bila

ditemukan adanya insufisiensi jantung-paru pada neonatus. Reposisi hernia dan penutupan

defek memberikan hasil baik.

Umumnya koreksi dilakukan melalui laparotomi. Pada keadaan post-operatif, pasien

perlu diberikan napas bantuan dengan ventilator, serta pemeriksaan pH dan gas darah yang

frekuen.

Gambar 12. MRI koronal Hernia diafragmatika

Page 16: Indonesia Raya Hernia

Gambar 13. Foto polos thorax neonates dengan hernia diafragmatika congenital. Tampak gambaran usus pada hemithorax kiri, mediastinum tergeser ke sisi kontralateral dan ruang paru menyempit. B dan C, pada laparatomi, bagian kiri, ditemukan hernia diafragmatika posterolateral. Pada B, bagian usus halus terlihat memasuki rongga thorac melalui lubang. Pada C, terlihat setelah mengurangi isi hernia. D, pasien meninggal dengan hipertensi pulmonal persisten beberapi setelahnya. Pada autopsy ditemukan hipoplasia paru kiri berat dan hipoplasia sedang pada paru kanan.

Prognosis sangat bergantung pada kondisi paru-paru. Mortalitas mencapai 50% pada

neonatus yang pada hari pertama kelahiran menunjukkan sindrom distres respirasi berat.

Pada kasus dengan sindrom distres respirasi ringan dan neonatus dapat mencapai umur 3

hari pertama, umumnya dapat tertolong 100%. Prognosis buruk bila paru-paru sangat

hipoplastik dan dengan resusitasi tidak terdapat perbaikan saturasi oksigen darah.