Indera Rasa Kulit St3

16
1 BAB I DASAR TEORI Kulit merupakan pembungkus yang elastik yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan. Kulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas ukurannya, yaitu 15% dari berat tubuh dan luasnya 1,50 1,75 m², rata-rata tebal kulit 1-2 mm, paling tebal (6 mm) ada ditelapak tangan dan kaki paling tipis (0,5 mm) ada di penis. Kulit di bagian atas terdiri dari tiga lapisan pokok yaitu : epidermis, dermis atau korium dan jaringan subkutan atau subkutis. Kulit terbagi atas 3 (tiga) lapisan pokok yaitu : a. Epidermis, terbagi atas empat lapisan yaitu : lapisan basal atau stratum germinativum yang berfungsi membentuk lapisan disebelah atasnya, lapisan malpighi atau stratum spinosum, lapisan granular atau stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering serta umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin) dan lapisan tanduk atau stratum korneum. b. Dermis atau korium merupakan lapisan di bawah epidermis dan diatas jaringan subkutan. Penyusun utama dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat lentur/elastis sehingga kulit dapat mengembang. Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawa makanan dan oksigen, selain itu berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal rambut terdapat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.

Transcript of Indera Rasa Kulit St3

Page 1: Indera Rasa Kulit St3

1

BAB I

DASAR TEORI

Kulit merupakan pembungkus yang elastik yang melindungi tubuh dari

pengaruh lingkungan. Kulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas

ukurannya, yaitu 15% dari berat tubuh dan luasnya 1,50 – 1,75 m², rata-rata tebal

kulit 1-2 mm, paling tebal (6 mm) ada ditelapak tangan dan kaki paling tipis (0,5

mm) ada di penis. Kulit di bagian atas terdiri dari tiga lapisan pokok yaitu :

epidermis, dermis atau korium dan jaringan subkutan atau subkutis.

Kulit terbagi atas 3 (tiga) lapisan pokok yaitu :

a. Epidermis, terbagi atas empat lapisan yaitu : lapisan basal atau stratum

germinativum yang berfungsi membentuk lapisan disebelah atasnya,

lapisan malpighi atau stratum spinosum, lapisan granular atau stratum

granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi

keras dan kering serta umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin)

dan lapisan tanduk atau stratum korneum.

b. Dermis atau korium merupakan lapisan di bawah epidermis dan diatas

jaringan subkutan. Penyusun utama dermis adalah jaringan penyokong

yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna

kuning. Serat kuning bersifat lentur/elastis sehingga kulit dapat

mengembang.

Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis

membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan

dengan pembuluh darah yang membawa makanan dan oksigen, selain itu

berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal rambut terdapat

otot penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut

mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat

timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian

dalam tubuh dari kerusakan mekanik.

Page 2: Indera Rasa Kulit St3

2

c. Jaringan Subkutan (subkutis atau hipodermis) merupakan lapisan yang

langsung dibawah dermis, yang berfungsi untuk penyeka panas, bantalan

terhadap trauma dan tempat penumpukan energi.

Selain sebagai indera peraba, kulit juga berfungsi sebagai indera perasa.

Indera perasa di kulit karena rangsangan terhadap sensoris dalam kulit. Fungsi

indera perasa yang utama adalah merasakan nyeri, perabaan, panas dan dingin.

Mekanisme sensoris yang dapat dirasakan dapat dibagi dalam dua golongan

menurut pilogenesisnya, jalur saraf spinalnya dan daerah korteks serebri tempat

mekanisme ini di integrasikan.

Golongan pertama adalah paleo-sensibilitas, yang meliputi rasa-rasa

primitive atau rasa-rasa vital seperti rasa raba, tekan, sakit, dingin dan panas.

Saraf aferen dan rasa-rasa ini bersinaps dengan interneuron-unterneuron yang

bersinaps lagi dengan motorneuron-motorneuron dari medulla spinalis dan

sentrum atasan (thalamus dan korteks serebri) melalui traktus spino-talamikus.

Golongan kedua adalah gnostik atau neo-sensibilitas, yang meliputi rasa-

rasa yang sangat dideferensiasikan, seperti pengenalan letak rasa tekan,

diskriminasi rasa tekan, diskriminasi kekuatan rangsang, diskriminasi kekerasan,

diskriminasi ukuran dan bentuk. Saraf aferen dari rasa-rasa ini menghantarkan

impuls-impuls yang terutama dialirkan melalui traktus dorso-spinalis kea rah

sensoris di dalam korteks serebri, setelah diintegrasikan seperlunya pada pusat-

pusat dibawahnya.

Selain itu, kulit dilengkapi dengan reseptor-reseptor khusus. Reseptor

untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk

tekanan, ujunganya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk

rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.

Kepekaan peraba pada manusia sangat besar, terutama di ujung jari dan bibir.

Klasifikasi reseptor antara lain :

1. Berdasarkan tipe energi khusus atau kepekaan terhadap modalitas tertentu:

a. Termoreseptor (peka terhadap perubahan suhu)

Page 3: Indera Rasa Kulit St3

3

b. Mekanoreseptor (peka terhadap sentuhan dan tekanan)

c. Kemoreseptor (peka terhadap kimiawi)

d. Osmoreseptor (peka terhadap perubahan tekanan osmotik)

2. Berdasarkan sumber rangsangan :

a. Elektroreseptor, terletak pada permukaan tubuh dan berespons

terhadap rangsangan eksterna atau luar.

b. Propioreseptor, berespons terhadap perubahan posisi dan pergerakan

terutama berhubungan dengan system musculoskeletal.

c. Interoreseptor, terletak pada visera atau alat dalam dan pembuluh

darah.

3. Berdasarkan morfologi

a. Badan terakhir yang bebas atau terbuka (tanpa kapsul) yang tak

berhubungan dengan tipe sel lainnya.

b. Badan akhir yang berkapsul (korpuskular) yang mengandung unsure

bukan saraf disamping saraf badan akhir saraf.

Page 4: Indera Rasa Kulit St3

4

BAB II

HASIL PERCOBAAN

2.1 DATA PENGAMATAN

2.3.1. Paleo-sensibilitas

2.3.1.1 Rasa Panas dan Dingin

Nama orang coba : Anindya Roshida

Umur : 19 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

A. Jari Tangan

Lokasi Uraian Rasa

Ka ( dingin ) Dingin, Kaku

Ki ( panas ) Panas, Sakit

Ka - Ki ( normal ) kanan terasa kaku dan tangan kiri terasa sakit

(cekit-cekit)

B. Punggung Tangan

Lokasi Uraian Rasa

Kondisi kering Biasa

Basahi alkohol Terasa sangat dingin

Olesi alkohol Terasa dingin

Page 5: Indera Rasa Kulit St3

5

2.3.1.2 Reaksi – Reaksi di Kulit

Nama orang coba : Puspandaru Nur I.

Umur : 18 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Telapak Tangan

Lengan Bawah

Kuduk

Page 6: Indera Rasa Kulit St3

6

Pipi

No Perlakuan

Jumlah Reseptor Rasa-rasa

Kulit

Tel

apak

Tan

gan

Len

gan

Tan

gan

Kuduk

Pip

i 1. Nyeri 2 3 2 3

2. Tekan 2 3 3 3

3. Suhu dingin 4 4 4 2

4. Suhu panas 2 5 3 4

2.3.2. Neo-sensibilitas

2.3.2.1.Neosensibilitas Lokalisasi Rasa Tekan

Nama orang coba : Bimasakti Wahyu

Umur : 18 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Lokasi Taruh Titik Tekan dan Tunjuk

I (mm) II (mm) III (mm) Rerata

Ujung Jari 5 4 2 3,67

Page 7: Indera Rasa Kulit St3

7

Telapak

Tangan 4 6 5 5

Lengan

Bawah 4 14 10 9,33

Lengan Atas 15 8 19 14

Pipi 4 10 6 6,66

Kuduk 4 7 15 8,66

2.3.2.1 Neosensibilitas Diskriminasi Rasa Tekan Dua Titik Simultan

Nama orang coba : Haris Mega Prasetyo

Umur : 18 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

No Perlakuan

Dari kecil ke besar Dari besar kek kecil

Jarak dua titik

Rerata

Jarak dua titik

Rerata (mm) (mm)

I II III I II III

1 Telapak

Tangan 4 10 10 8 6 10 6 8

2 Lengan

Bawah 14 20 16 16,67 8 16 24 19,3

3 Lengan Atas 10 8 10 9,33 6 10 10 8,67

4 Pipi 6 4 4 4,67 6 8 2 5,33

5 Kuduk 4 4 6 4,67 4 4 4 4

6 Bibir 4 4 2 3,33 2 2 2 2

7 Lidah 4 4 4 4 2 2 2 2,67

8 Depan Telinga 6 4 4 4,67 4 4 4 5,33

Page 8: Indera Rasa Kulit St3

8

B. Diskriminasi Rasa Tekan Dua Titik Berurutan

No Perlakuan

Dari kecil ke besar Dari besar kek kecil

Jarak dua titik

Rerata

Jarak dua titik

Rerata (mm) (mm)

I II III I II III

1 Telapak

Tangan 10 8 10 9,33 6 8 6 6,63

2 Lengan

Bawah 16 18 18 17,33 16 14 10 13,33

3 Lengan Atas 10 8 6 8 8 4 2 4,67

4 Pipi 6 4 2 4 4 4 4 4

5 Kuduk 6 4 4 4,67 4 4 6 4,67

6 Bibir 4 4 4 4 2 2 4 2,67

7 Lidah 2 2 2 2 2 4 4 3,33

8 Depan Telinga 6 8 6 6,63 6 4 2 4

2.3.3. Deskriminasi Kekuatan Rangsangan Hukum Weber-Fechner

Nama orang coba : Laura Willy

Umur : 18 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

No. Beban Awal (g) Ulangan (mm) Rerata

I II III

1 Beban Awal 5 g + + + +

2 Beban Awal 10 g + + + +

3 Beban Awal 50 g + + - +

4 Beban Awal 100 g + - - -

5 Beban Awal 200 g + + + +

Page 9: Indera Rasa Kulit St3

9

Hubungan antara Beban Awal terhadap Beban yang Dirasakan

Nilai Benar pada Diskriminasi Kekasaran, Ukuran dan Bentuk

Nama orang coba : Affian Hudatama Putra

Umur : 18 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

2.3.4.1 Kemampuan Diskriminasi Kekasaran

No Kekasaran

Kertas

Gosok

Jari Tangan Telapak Tangan Lengan Bawah Kuduk

Ulangan Ulangan Ulangan Ulangan

I II III I II III I II III I II III

1. 0 - - - - - - - - - - - - - - - -

2. 1 - - - - - - + - - - - - - - + -

3. 2 + + + + + - + + - - + + + + + +

4. 3 + + + + + + + + - + + + + + + +

140

120

100

80

60

40

20

0

20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220

Page 10: Indera Rasa Kulit St3

10

2.3.4.2 Kemampuan Diskriminasi Bentuk

No Kekasaran

Kertas

Gosok

Jari Tangan Telapak Tangan Lengan Bawah Kuduk

Ulangan Ulangan Ulangan Ulangan

I II III I II III I II III I II III

1. Persegi + - + + - + - - - - - - - - - -

2. P. Panjang + + + + + + + + + - + + - + + +

3. Segitiga + + + + - + + + + + + + + + + +

4. Lingkaran + + + + + + + + + + - + + + + +

Page 11: Indera Rasa Kulit St3

11

BAB III

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap indera rasa kulit.

Pengamatan yang pertama adalah rasa panas dan dingin. Pada pengamatan

tersebut kita memasukkan jari telunjuk kanan ke dalam air es dan jari telunjuk kiri

ke dalam air hangat.Saat jari telunjuk dimasukkan timbul rasa-rasa seperti panas,

dingin, sakit, dsb. Pada air es, jari telunjuk terasa dingin serta kaku yang

disebabkan karena adanya pengurangan kalor pada jari telunjuk kanan sedangkan

pada air hangat, jari telunjuk semakin lama terasa semakin panas dan sakit yang

disebabkan karena adanya penambahan kalor pada jari telunjuk tersebut. Hal itu

menunjukkan bahwa dalam kulit terdapat berbagai macam reseptor sesuai dengan

fungsinya sebagai termoreseptor, untuk mendeteksi rasa panas disebut Ruffini dan

untuk mendeteksi rasa dingin disebut Krause. Adanya rasa kaku (tekanan) pada

jari telunjuk kanan menunjukkan adanya reseptor Paccini dan rasa sakit

menunjukkan adanya reseptor Free Nerve Ending.

Selain itu dilakukan juga pengamatan terhadap punggung tangan yang

diolesi atau dibasahi dengan alkohol lalu meniup punggung tangan tersebut.

Namun, sebelum diberi alkohol punggung tangan ditiup terlebih dahulu. Saat

tidak diberi alkohol punggung tangan terasa biasa. Lalu setelah diolesi alkohol

dan ditiup, punggung tangan terasa dingin bahkan terasa lebih dingin saat dibasahi

dengan alkohol. Setiap zat yang menguap membutuhkan energi untuk mengubah

wujudnya dari cair menjadi gas. Sebagai contoh, memanaskan air terus-menerus

akan mengubah wujud air dari cair menjadi gas. Panas dari api akan mengubah air

menjadi uap air. Hal tersebut berlaku juga terhadap alkohol. Sebagaimana

diketahui, titik uap alkohol sangat rendah yang artinya dibutuhkan hanya sedikit

panas untuk mengubah bentuk cair alkohol menjadi uap. Ketika alkohol

diteteskan di lengan, panas tubuh sudah cukup untuk mengubah wujudnya.

Dengan demikian panas dari tubuh mengalir ke alkohol. Sewaktu aliran panas dari

tubuh terjadi, di saat itulah kulit terasa dingin.

Page 12: Indera Rasa Kulit St3

12

Pengamatan yang kedua adalah reaksi-reaksi yang timbul di kulit. Rasa

panas, dingin, raba, tekan, dan nyeri dihantarkan oleh serat-serat saraf yang

terpisah, yang menghubungkan titik-titik di kulit. Kepadatan titik-titik rasa

(reseptor) untuk rasa-rasa diatas, pada berbagai tempat dikulit tidak sama.

Percobaan ini dilakukan di telapak tangan, lengan bawah, kuduk, dan pipi.

Masing-masing tempat tersebut memiliki reseptor nyeri, tekan, suhu dingin,, dan

suhu panas namun letaknya berbeda-beda. Di bagian telapak tangan mayoritas

terdapat reseptor suhu dingin. Pada bagian lengan bawah banyak terdapat suhu

panas. Di bagian kuduk sama dengan dibagian telapak tangan yaitu reseptor suhu

dingin dan di bagian pipi banyak terdapat suhu panas.

Pengamatan yang ketiga adalah neosensibilitas lokalisasi rasa tekan. Pada

percobaan kali ini pertama-tama mata orang coba ditutup kemudian tekan ujung

jari dengan kuat menggunakan ujung pensil. Lalu orang coba menunjukkan

dengan tepat letak bagian tubuh yang dirangsang tersebut. Dan dilakukan

pengukuran antara titik tunjuk dalam mm. Percobaan ini dilakukan di beberapa

daerah yaitu telapak tangan, lengan bawah, lengan atas, dan kuduk. Reseptor taktil

(reseptor rasa tekan) adalah mekanoreseptor. Mekanoreseptor berespons terhadap

perubahan bentuk dan penekanan fisik dengan mengalami depolarisasi dan

menghasilkan potensial aksi. Apabila depolarisasinya cukup besar, maka serat

saraf yang melekat ke reseptor akan melepaskan potensial aksi dan menyalurkan

informasi ke korda spinalis dan otak. Reseptor taktil yang berbeda memiliki

kepekaan dan kecepatan mengirim impuls yang berbeda pula. Dikriminasi titik

adalah kemampuan membedakan rangsangan kulit oleh satu ujung benda dari dua

ujung disebut diskriminasi dua titik. Berbagai daerah tubuh bervariasi dalam

kemampuan membedakan dua titik pada tingkat derajat pemisahan bervariasi.

Pengamatan yang keempat adalah diskriminasi rasa tekan dua titik

simultan dan dua titik berurutan. Pada percobaan ini mata orang coba ditutup,

kemudian tekan kedua ujung jari dengan jangka secara serentak. Pertama-tama,

kita mengambil jarak ujung jangka yang kecil sehingga orang coba belum dapat

membedakan dua titik, setelah itu kita memperbesar jarak ujung jangka setiap

2mm sampai dapat dibedakan dua titik oleh orang coba. Percobaan seperti diatas

Page 13: Indera Rasa Kulit St3

13

dilakukan kembali namun bedanya ditekan pada kedua ujung jamgka secara

berturut-turut (successif). Dalam praktikum ini bagian yang terbesar ambang

diskriminasi rasa tekan yaitu pada lengan bawah dan yang terkecil adalah bibir.

Menurut toeri, yang terbesar harusnya adalah kuduk. Perbedaan hasil tersebut

disebabkan karena adanya ketidakakuratan dalam melakukan pengukuran dan

kesalahan dalam pengamat.

Selain itu, dilakukan pula pengamatan neosensibilitas diskriminasi

kekuatan rangsangan-Hukum Weber Fechner. Menurut Weber stimulus yang

berbeda yang perbedaan itu dapat diamati oleh individu atau subjek

disebut Dufference Limen (DL). Weber membuat formulasi yang

terkenal denganhokum weber yaitu:“Didalam memperbandingkan dua

objek, perbedaan itu dapat diamati bila ditambah stimulus telah mencapai

perbandingan yang tertentu terhadap standarnya”. A t a s d a s a r f o r m u l a s i

W e b e r d a n a t a s p r i n s i p y a n g d i k e m u k a k a n n y a m a k a

F e c h n e r berpendapat bahwa:“Bila stimulus bertanbah dengan suatu

perbandingan yang tetap, maka pengamatan yang ditimbulkan bertanbah dengan

tambahan yang sama”. Dari persamaan keduanya ini dikenal dengan

hokum Weber-Fechner atau sering pula disebutdengan hukum Fechner.

Percobaan yang terakhir adalah kemampuan diskriminasi kekerasan dan

bentuk. Kepekaan kulit yang berambut terhadap stimulus besar, sehingga diduga

bahwa akhiran syaraf yang mengelilingi foliculus rambut adalah reseptor taktil.

Kepaekaan terhadap taktil halus diketahui dengan menentukan jarak terdekat

antara dua titik di kulit yang sekaligus distimulasi dan masih dapat dibedakan

sebagai dua titik. Implus taktil ini dihantarkan melalui fasciculus gracillis

cuneatus. Implus taktil kasar dihantarkan melalui tractus spinothalamicus

anterior. Reseptor taktil kasar paling dirasakan pada saat menggunakan kertas

gosok nomor 3. Sedangkan reseptor taktil halus pada kertas gosok nomor 0. Selain

itu, pada diskriminasi bentuk, lebih mudah mengidentifikasi bentuk lingkaran

daripada persegi, karena lingkaran memiliki bentuk yang paling berbeda dari

bentuk yang lain. Sensasi raba, umunya disebabkan oleh reseptor taktil di dalam

Page 14: Indera Rasa Kulit St3

14

kulit atau di dalam jaringan tepat dibawah kulit. Semakin berbeda suatu benda

maka kutil juga dapat membedakannya dan semakin kasar permukaan suatu

benda, kulit dapat merasakan rabaan yang ditimbulkan.

Page 15: Indera Rasa Kulit St3

15

BAB IV

KESIMPULAN

Kulit merupakan indera peraba. Di dalam kulit terdapat berbagai macam

resptor yang dapat menimbulkan rasa nyeri, tekanan, sakit, panas ataupun dingin.

Selain itu, kulit juga dapat merasakan kasar atau halusnya suatu benda dan bentuk

dari benda tersebut. Reseptor kulit dapat berupa mekanoreseptor, termoreseptor,

reseptor nyeri, dan kemoresptor. Mekanoreseptor berkaitan dengan indera peraba

dan kinestesi. Termoresptor berkaitan dengan penginderaan yang mendeteksi

panas dan dingin, reseptor nyeri berkaitan dengan mekanisme protektif bagi kulit

dan kemoreseptor mendeteksi rasa asam, basa dan garam. Semua reseptor tersebut

berhubungan dengan sistem saraf dan otak sehingga kita dapat mengetahui apa

yang kita rasakan dan melakukan respon dari apa yang dirasakan.

Page 16: Indera Rasa Kulit St3

16

DAFTAR PUSTAKA

Seksi Laboratorium Psikologi Faal, 2001, Petunjuk Praktikum Psikologi Faal,

Yogyakarta: Laboratorium Psikologi Faal Fakultas Psikologi UGM.

Anonim . ( 2010 ). Lima Alat Indera. http://organisasi.org/. 21 Maret 2010. 22.00.

drg. Suhartini, M. Biotech, dkk. 2012.Petunjuk Praktikum Fisiologi Blok Sistem

Tubuh III Edisi II.Laboratorium Fisiologi Fakultas kedokteran Gigi Univ.

Jember.

Arisworo, Djoko.Sutresna, Nana.Yusa.2006. IPA Terpadu (Biologi, Kimia,

Fisika). Grafindo Media Pratama:Jakarta.