imun (Autosaved)

download imun (Autosaved)

of 9

description

oke

Transcript of imun (Autosaved)

BAB 1PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hematologi berkaitan dengan darah dan jaringan pembentuk darah. Sistem hematologi juga mencakup sistem makrofag-monosit (fagosit mononuklear) yang berasal dari hati, kelenjar getah bening, dan susmsum tulang. System makrofag-monosit ini akan memfagosit bahan-bahan mulai dari mikroorganisme asing sampai eritrosit mati dari darah dan jaringan tubuh. Gangguan-gangguan yang timbul dari sistem ini, disebut diskrasia darah, berkisar dari penyakit yang ringan dan dapat diobati sampai yang berkembang cepat dan mematikan (Price, 2006). Dalam melakukan pengkajian keperawatan klien yang diduga atau yang mengalami gangguan sistem hematologi, kemungkinan akan mengalami kesulitan dikarenakan gambaran klinis atau tanda serta gejala yang hamper sama antara gangguan hematologi primer dan sekunder. Namun, bila dilakukan dengan teliti, sistematis, serta memahami dengan baik fisiologis dari setiap organ sistem hematologi, maka kesulitan akan dapat dihindari. Informasi dikumpulkan dari klien maupun dari keluarga tentang riwayat penyakit dan kesehatan yang akan menjadi pemeriksaan fisik serta perencanaan keperawatan (Handayani & Hariwibowo, 2008).Oleh karena itu, kelompok membahas tentang pengkajian umum sistem hematologi mulai dari identitas, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan laboratorium/diagnostik.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengkajian pada sistem hematologi?

2. Bagaimana riwayat kesehatan pada sistem hematologi?

3. Bagaimana pemeriksaan fisik pada sistem hematologi?4. Bagaimana pemeriksaan diagnostik/laboratorium pada sistem hematologi?

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan UmumMengetahui dan mengerti tentang pengkajian umum sistem hematologi.1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengkajian pada sistem hematologi.2. Untuk mengetahui riwayat kesehatan pada sistem hematologi.3. Untuk mengetahui pemeriksaan fisik pada sistem hematologi.4. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik/laboratorium pada sistem hematologi.BAB 2

KONSEP TEORI2.1. Pengkajian (Handayani & Hariwibowo, 2008)Nama : -Umur: Usia yang sangat muda dan sangat tua.Jenis Kelamin: Perempuan lebih beresiko dari pada laki-laki.Alamat: Daerah yang pernah terkena bom, seperti di Hirosima dan NagasakiPekerjaan: Berhubungan dengan radiasi, bahan kimiaPendidikan: -No Register : -

Suku/Bangsa: orang Amerika keturunan AfrikaTanggal MRS : -2.2. Riwayat Kesehatan (Elsevier, 2014)1. Keluhan Utama

Klien biasanya mengeluh demam, kelelahan, atau perdarahan.2. Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien biasanya mengeluh merasa kelelahan, rasa tidak enak, demam, anoreksia, menurunnya berat badan, dan diare kronis.3. Riwayat Kesehatan Dahulu

Tanyakan pada klien apakah pernah didiagnosis penyakit hematologis sebelumnya, hematologis kongenital (imunodefisiensi), penyakit ileum terminal, autoimun, hati, dan ginjal, apakah pernah mengalami episode berat pada penyakit yang sering dialami masa kanak-kanak.4. Riwayat Penyakit Keluarga

Tanyakan pada klien apakah terdapat keluarga yang menderita keganasan hematologis, penyakit sel sabit, gangguan perdarahan, dan kondisi genetik lainnya, riwayat infeksi, penyakit autoimun, kolesistektomi.5. Riwayat Sosial

Tanyakan pada klien apakah pernah merokok, menggunakan obat-obat terlarang, pasangan seks multipel, pekerjaan tertentu, lokasi antara rumah dan pekerjaan.6. Riwayat Pengobatan

Tanyakan pada klien tentang penggunaan antikoagulan atau trombolitik, penggunaan antibiotic dalam waktu dekat ini, penggunaan NSAID kronis (termasuk produk yang mengandung salisilat)7. Riwayat Bedah DahuluTanyakan pada klien apakah ada pembedahan dalam waktu dekat ini, transplantasi organ, penggantian katup jantung, gastrektomi, spelektomi.

8. Riwayat Kebiasaan Makan

Tanyakan pada klien bagaimana asupan zat-zat penting dalm jumlah sedikit, jenis makan yang dimakan (misal, fegetarian ketat, atkin), riwayat diet lengkap, konsumsi kafein, konsumsi alcohol?2.3. Pemeriksaan Fisik (Elsevier, 2014)1. Keadaan Umum: somnolen - koma2. TTV

TD, RR, N, T mengalami perubahan bisa naik ataupun turun

3. Pemeriksaan Sistem

Manifestasi Kemungkinan penyebab

Mata

Gangguan penglihatan

KebutaanJaundiceMata merah, mata berair, gatal-gatal, lingkaran hitam allergic shiner (kantung mata gelap karena alergi), mata rakun

Anemia, polisitemia

Perdarahan retinal terkait trobositopenia atau kelainan perdarahan

Anemia hemolitik

Alergi

Telinga Vertigo atau tinnitus

Darah dikanal auditori eksterna atau memar pada membrane timpani

Darah di telinga tengah

Otitis media kronis, mastoiditis

Gangguan pendengaran terkait robeknya gendang telinga, jaringan parut, atau membrane timpani berlubangAnemia parah

Kelainan perdarahan

Imunodefisiensi atau infeksi kronis dan penggunaan obat-obatan ototoksik

HidungEpitaksis

Krusta disekitar hidung, drainase sinopulmonarius, indikasi sinusitis kronis

Bersin-bersin, hidung tesumbat, rhinitis, polip nasal, kualitas suara nasalTrombositopenia dan kelainan pendarahan

Imunodefisiensi

Alergi

MulutLidah halus, licin, merah terang, dan bengkak

Perdarahan gusi

Ulkus di mulut, kandidiasis, gingivitis, periodontitis, karies dental, dan gigi lepasPembengkakan tonsil, inflamasi, bernanah; bengkak pada bibir dan lidah, membuang dahak sangat sering, sakit tenggorokan, palatum terasa gatal, dan suara serakAnemia pernisiosa, anemia karena kurang zat besi, trombositopenia, kelainan perdarahan, imunodefisiensi, alergi

Saluran pernafasanDispenia atau ortopnea

Mengi, batuk-batuk, batuk tidak efektif, gagal nafasAnemia, krisi sel sabit

Alergi

Sistem kardiovaskulerTakikardial, jantung berdebar-debar, murmur, terutama pada sistolik dan anginaAnemia

Saluran cernaDisfalgia

Nyeri perut

Hepatomegaly, splenomegaly

Hematemesis dan melena

Muntah, kram, dan diareAtropi membrane mucus berhubungan dengan anemia kurang zat besi

Penyakit sel sabit, perdarahan retroperitoneal, hemolysis akut

Anemia hemolitik berdampak pada perusakan eritrosit

Trombositopenia dan kelainan perdarahan

Alergi

Saluran urogenitalHematuria

Amenorea dan menoragi

Berkurangnya fertilitasHemolysis dan kelainan perdarahan

Kekurangan zat besi dan kelainan perdarahan

Anemia parah

System musculoskeletalNyeri punggungNyeri sternum, sakit pada tulang dan persendian

Hemolysis

Krisi sel sabit

Hemartrosis atau perdarahan sendi, hemophilia

Sistem sarafSakit kepala dan kebingungan

Perdarahan otak

Neuropati perifer, parastesis, kehilangan keseimbanganTrombositopenia atau kelainan perdarahan

Anemia pernisiosa

2.4. Pemeriksaan Diagnostik/Laboratorium (Elsevier, 2014)1. Pemeriksaan Laboratorium

a. Uji darah lengkap

1) Hitung sel darah merah ( menghitung jumlah sel darah merah per mm3. Nilai normal berfariasi tergantung umur dan gender.2) Kadar hemoglobin ( digunakan untuk mengevaluasi kandungan hemoglobin (besi dan kapasistas dengan mengukur jumlah gram hemoglobin per 100 darah (dl).

3) Kadar hematokrit ( untuk mengukur volume sel darah merah dalam persen darah total, nilai normal bergantung umur dan gender.

4) Indeks sel darah merah Rerata volume korpuskular (MCV) ( mengukur dimensi eritrosit dan kandungan hemoglobin. Nilai normal 76-100m3.

MCV < 76m mengindikasikan sel darah merah kecil abnormal atau mikrotik.

MCV > 76m mengindikasikan sel darah merah besar abnormal atau makrotik. Rerata Korpuskular Hemoglobin (MCH) ( mengukur kandungan hemoglobin dalam sel darah merah. Nilai normal 27-33 pg.MCH < 27 pg mengindikasikan defisiensi hemoglobin, hipokromatis sel darah merah

MCH < 33 pg mengindikasikan sel makrositik dengan volume besar abnormal hemoglobin.

Rerata Konsentrasi Korpuskular Hemoglobin (MCHC) ( mengukur rerata konsentrasi hemoglobin dalam 100ml (1dl) dalam sel darah merah. Nilai normal 32-36 g/dl sel darah merah.MCHC < 32g/dl mengindikasikan defisiensi hemoglobin

MCHC tetap normal ketika MCH > 32 g/dl karena sel berukuran besar (sedikit sel yang dapat dipaketkan dalam satu dl).

5) Hitung Platelet ( platelet memiliki fungsi utama dalam pembekuan darah. Jumlah platelet (trombosit) per mm3 darah.

6) Hitung leukosit ( jumlah leukosit dalam mm3 darah.7) Hitung jenis leukosit ( menentukan proporsi 5 jenis leukosit dalam 100 sel darah putih.

8) Hitung retikulosit ( mencerminkan sel darah merah, hitung retikulosit mengukur tingkat respon sumsum tulang terhadap berkurangnya jumlah eritrosit dalam sirkulasi. Terutama mengukur jumlah retikulosit dilepaskan dari sumsum tulang ke darah.

b. Kapasitas ikatan besi total (total iron binding capacity [TIBC])

c. Transferrin

d. Saturasi Transferrin

e. Ferritin

f. Folat

g. Vitamin B12h. Uji Schilling (penyerapan vitamin B12)

2. Pemeriksaan Diagnostik

a. Aspirasi Sumsum Tulang dan Biopsi ( digunakan untuk menguji dan mengkaji diskrasia seperti anemia aplastic, leukemia, anemia, trombositopenia.b. Immunophenotyping Limfosit1) Analisis subpopulasi limfosit berdasarkan sitometri aliran ( mengukur jumlah total dan persentase sel limfosit B, limfosit T dan subtipe limfosit T (CD4, CD8) pada sampel darah tepi.2) Isotope imunoglobulin ( mengukur kadar serum berbagai macam immunoglobulin, IgG, IgA, IgM, IgD, dan IgE; sub-kelas IgG dapat juga diukur (IgG1, IgG2, IgG3, IgG4)c. Radiografi1) Rontgen dada ( mengkaji bagian atas dada dan bagian bawah leher.

2) Computed tomography (CT) ( mengkaji integritas sinus

3) Limfangiografi ( untuk mengetahui adanya keganasan, metastasis, atau obstruksi

d. Uji Kulit ( untuk mengetahui sensitivitas terhadap alergen tertentu.1) Uji patch

2) Uji gores (uji tine atau uji tusuk)

3) Uji hipersensitivitas tipe lambatBAB 3PENUTUP

3.1 SimpulanUntuk mengetahui apakah seseorang itu mengalami gangguan system hematologi, maka dilakukan pengkajian umum sistem hematologi mulai dari identitas, riwayat kesehatan, serta pemeriksaan fisik dan diagnostik secara teliti, sistematis, serta memahami dengan baik fisiologis dari setiap organ sistem hematologi. Sehingga tidak terjadi kekeliruhan dalam menegakkan diagnosa serta memberikan asuhan keperawatan.3.2 SaranSebagai seorang perawat seharunya dapat melakukan pengkajian umum sistem hematologi secara teliti, sistematis, serta memahami dengan baik fisiologis dari setiap organ sistem hematologi.DAFTAR PUSTAKAElsevier. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Menejemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan, Ed 8-Buku 3. Jakarta: Salemba Medika.

Handayani, W., & Hariwibowo, A. S. (2008). Asuhan Keperawatn Pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.

Price, S. A. (2006). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, E/6, Vol.2. jakarta: Buku Kedokteran EGC.

10