IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

119
IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI SISWA KELAS VII SMPIT DI PONDOK PESANTREN AL-QURANIYYAH Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh RUWAIDAH 1110011000141 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

Page 1: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PAI SISWA KELAS VII SMPIT DI

PONDOK PESANTREN AL-QURANIYYAH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

RUWAIDAH

1110011000141

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

LEⅣIBAR PENGESAHAN SKRIPSI

IPIPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIAGET TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PAISISWA KELAS VⅡ SPIPIT

PONDOK PESANTttN AL… QURANIYYAHSkHpsiini Dittukan Kepada Fakultas 1lmu Tarbiyah Dal■ Kcg■lruall Untuk

Mel■ enlllli Persyaratal■ Memperolch gelar Sttal■ a Pendidikall lslam(S.Pd.I)

Oleh:

RuwaidahNIN4:11100110000141

Prof Dr.H.A.Sva■ 'ic Noor,MA

NIP.194709021967121001

JURUSAN PENDIDIKAN AGAⅣ IA ISLAPI

FAKULTASILⅣ IU TARBIYAⅡ DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF ⅡIDAYATULLAⅡ

JAKARTA

2017

Page 3: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

LEVIIBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skl・ipsi bettudul“ Implikasi Teri Kognitif Jean Piaget Terhadao Prestasi Belttar PAI

Siswa kelas VII di Pondok Pesantren Al―Quraniyyah" disusun oleh Ruwaidah

ll10011000141.Diaukan kepada Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan(FITK)UIN Sya五 f

Hidayatullah Jakartao Dinyttakan lulus dalam ttian munaqasah pada tangga1 22 Juni 2017 di

depan dewan pengji.Karena itu,penulis berhak mcFnperOleh gelar saJana PCndidikall(

S.Pd).

Jakarla, 22 jnri 2017

Panitia Penguji Munaqasah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Pallitia(Ketua」 urusan PAI)Dr.H.Abdul Malid Kllon3 M.AgNIP.195807071987031005

Sckretans Jurusan PAI

NIal‐han■ ah Shalch Lc3 111A

NIP.197203132008012010

Pcngtl」 iI

Drs.H.Achmad Ghalib,M.AgNIP.195410151979021001

Pcngu」 l II

Dr.劇halimi M.AgNIP.196505151991031002

多ο′

/ケ

`ο

′ ι―ノ}

多0/`-1午

Jo'e - tT

n(FITK)

Mengetahui,

Page 4: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama

NIM

Jurusan

Judul Skripsi

Dosen Pembimbing

NIP

: Ruwaidah

:11100110000141

: Pendidikan Agama Islam

:" Implikasi Teori Kognitif Jean Piaget Terhadap Prestasi

Belajar Pai Siswa kelas VII SMPIT Pondok Pesantren Al-

Quraniyyah"

: Prof. Dr. H. Ahmad Syaf ie Noor

:19470902 1967121001

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya

sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apayang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta,

blINl.1110011000141

Juni 2017

menvatakan.

Page 5: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

iv

ABSTRAK

Ruwaidah(NIM: 11100110000141). Implikasi Teori Kognitif Jean Piaget

Terhadap Prestasi Belajar Pai Siswakelas VII SMPIT Al-Quraniyyah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

implikasiteorikognitif Jean Piaget terhadapprestasibelajarsiswaPenelitian ini

dilaksanakan di Yayasan PondokPesantren Al-Quraniyyah dari bulan September –

Oktober 2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, analisis

Korelasi ProductMomentdengan taraf 5 % Dengan memeriksa tabel nilai “r”

product moment ternyata df sebesar 83. Pada taraf signifikan 5% = 0,213

sedangkan pada taraf signifikan 1 % diperoleh = 0,278. Maka hasil yang didapat

adalah lebih besar baik pada taraf signifikan 1% (0.341< 0,213) maupun 5%

(0,341< 0,278) . Dengan demikian dapat diketahui, Hipotesis nihil (Ho) ditolak

sedangkan Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dari perhitungan ini berarti

menunjukkan terdapat korelasi yang signifikan antara Implikasi teori Piaget

dengan prestasi belajar siswa pada pada bisdang studi PAI.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implikasi teori Piaget terhadap

prestasi belajar siswa kelas VII di SMPIT Al-Quraniyyah sudah diterapkan oleh

guru PAI dengan cukup baik, sehingga berdasarkan angket yang disebar oleh

penulis sesuai dengan nilai – nilai karakter siswa dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa. Walaupun belum seluruh siswa merasakan dampaknya, namun

secara keseluruhan sudah cukup baik dan sudah tertanam oleh diri siswa. Dan

metode yang dilakukan oleh guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

yaitu dengan menerapkan teori piaget dan tentunya nasihat-nasihat yang

diberikan. Adapun nilai karakter yang sudah terbentuk dalam diri siswa baik sikap

atau perilakunya antara lain; nilai karakter religius, jujur, toleransi, disiplin,

kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi,

bersahabat, gemar membaca, peduli lingkungan dan peduli sesama. Berdasarkan

kesimpulan di atas yang menyatakan bahwa pengaruh teori piaget terhadap pretasi

belajar pembelajaran PAI cukup baik meskipun belum semua siswa prestasi

belajarnya meningkat. Maka, implikasinya adalah perbaikan dan pengembangan

prestasi siswa melalui pelatihan dan pembiasaan yang diterapkan oleh guru PAI

dan guru- guru lainnya.

Page 6: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

v

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang pantas penulis ungkapkan selain puji syukur kehadirat

Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah membimbing umatnya menuju jalan

yang di ridhai Allah.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademik di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka menggapai gelar sarjana

pendidikan Islam (S.Pd.I). Dalam penyusunan ini penulis menyadari sepenuhnya

bahwa skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu dan memberikan motivasi maupun dorongan materil.

Ucapan terima kasih khususnya penulis sampaikan kepada:

1. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, BapakProf. Dr. H. Ahmad Thib

Raya,MA. beserta staffnya.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Bapak Dr. H. Abdul Majid Khon,

M.Ag dan sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Ibu Marhamah Saleh,

MA beserta staff

3. Bapak Prof. Dr. H. A. Syafi’ie Noor yang telah sabar dan meluangkan

waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Jazakumullah khairan katsiran

4. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, semoga

bapak dan ibu dosen selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Semoga

ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfaat dikemudian hari.

5. Bapak pimpinan Perpustakaan Utama beserta staff, Perpustakaan Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan, atas segala kemudahan yang diberikan kepada

penulis untuk mendapatkan referensi yang mendukung penyelesaian skripsi

ini.

Page 7: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

vi

6. Rasa terima kasih, cinta, danbakti penulis persembahkan kepada kedua orang

tua, Ayahanda Muhammad Amin S.Pd dan Ibunda Nurasiah, atas segala kasih

sayang, doa, dan cintayang tak pernah berkurang, dan tak pernah tergantikan.

Untuk adik-adik tersayang, Afwan kasaubi, Zaid Sya’bani, Zahwan

Khoirusyihab, yang turut simpatik dan mendoakan penulis. Juga buat seluruh

keluarga besar yangtakhentimendoakanpenulis.SemogaAllahselalu

membahagiakan orang-orang yang penulis cintai. Amiin.

7. Rasa terima kasih, dancinta penulis persembahkan kepada

suamiSudirmanyangturutmemberidukunganbaikmorilmaupun

materilselalumenemanisukadandukapenulisanskripsiini.

Terimakasihatasmotivasi, doadanbantuantiadahenti yang menjadipendorong

agar penuliscepat-cepatmenyelesaikanskripsiini.

8. Terimakasihkepadabuahhatiku Fauzan Adli Azhim kau adalahkaruniaamanah

Allah SWT yang menjadipenyemangatdanpenyejukmatabagipenulis.

9. Bapak Ust. Anshari Sag, MM, kepalasekolah SMPIT Al-Quranyyahbeserta

staff yang telah memberikan kesempatan dan membantu untuk melakukan

penelitian skripsi ini. Terima kasih penulis haturkan pula kepada Ust.

FahmiUbaidillahSpd.i atas semua bantuan yang diberikan kepada penulis.

10. Teruntuk ibu Vitria SusantiM.Pd, yang selalu mengarahkan penulis disaat

sedang buntu.

11. Keluarga UKM KSR PMI unit UIN SyarifHidayatullah Jakarta, khususnya

angkatan PSR yang selalu membuat penulis tersenyum dan termotivasi.

Terima kasih atas pengalaman yang luar biasa.

12. Teman-temanku mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2010,

khususnya kelas D dan C yang sama-sama berjuang dan saling mendukung

satu sama lain. Terima kasih atas keceriaan yang telah kalian berikan.

13. Semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatunya, yang telah berjasa

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

vii

Penulis hanya dapat mendoakan kepada semua pihak yang turut

berpartisipasi dengan tulus dalam penyusunan skripsi ini semoga menjadi amal

baik yang akan dibalas oleh Allah SWT dengan berlipat ganda.

Karya tulis yang sangat sederhana ini tentunya masih jauh dari kata

sempurna, oleh karena itu penulis tidak menutup kritik dan saran yang bersifat

konstruktif. Tak lupa penulis mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya

jika dalam penulisan skripsi ini ada yang kurang berkenan. Penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis, umumnya bagi para

pembaca sekalian.

Jakarta, Juni 2017

Ruwaidah

Page 9: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................. ii

ABSTRAK ........................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 6

D. Perumusan Masalah............................................................................ 6

E. Tujuan Penelitan ................................................................................. 7

F. Manfaat Penelitian.............................................................................. 7

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Teori Kognitif Jean Piaget

1. Riwayat Hidup Jean Piaget .......................................................... 8

2. Pengertian teori kognitif Jean Piget ............................................. 8

3. Tahap-tahap Perkembangan kognitif Jean Piaget……………… 10

4. Perkembangan kognitivisme menurut beberapa ahli.................... 13

5. Implikasi Teori Piaget terhadap hasil belajar Pai siswa………... 16

B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam ......................................... 21

1. Pengertian Prestasi Belajar .......................................................... 21

2. Pengertian pendidikan Agama Islam ........................................... 24

3. Dasar pelaksanaan pendidikan agama islam ............................... 26

4. Tujuan pendidikan agama islam .................................................. 27

5. Ruang lingkup pendidikan agama islam ...................................... 29

6. Metode dan teknik pendidikan agama islam ............................... 30

C. Pendidikan Islam Terpadu .................................................................. 32

D. Penelitan yang relevan ....................................................................... 34

Page 10: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

ix

C. Kerangka berpikir ............................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu ............................................................................. 36

B. Metode Penelitian ............................................................................... 36

C. Variable Penelitan .............................................................................. 36

D. Populasi dan Sample .......................................................................... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 38

F. Instrument Penelitian.......................................................................... 41

G. Teknik Pengolahan Data .................................................................... 42

H. Hipotesis ............................................................................................ 44

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum pondok pesantren Al-Quraniyyah ............................. 45

1. Sejarah berdirinya pondok pesantren Al-Quraniyyah ...................... 45

2. Visi Misi SMPIT Al-Quraniyyah .................................................... 45

3. Tujuan sekolah SMPIT Al-Quraniyyah ........................................... 46

4. Struktur organisasi SMPIT AlQuraniyyah ....................................... 46

5. Keadaan pendidik tenaga pendidik dan siswa .................................. 47

6. Keadaan geografis SMPIT Al-Quraniyyah ...................................... 49

B. Hasil Penelitan ....................................................................................... 50

C. Deksriptif Data ....................................................................................... 54

D. Analisi Data ............................................................................................ 64

E. Interpretasi Data .................................................................................... 71

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ............................................................................................ 72

B. Saran ....................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 74

LAMPIRAN

Page 11: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Responden 38

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket 41

Tabel 3.3 Tabel Skor Alternative Jawaban 42

Tabel 3.4 Tabel Skala Prosentase 40

Tabel 4.1 kepala sekolah dan wakil kepala sekolah 47

Tabel 4.2 latar belakang pendidikan 47

Tabel 4.3 tenaga kependidikan 48

Tabel 4.4 jumlah siswa tiga tahun terakhir 49

Tabel 4.5 jumlh siswa smp tahun 2015/2016 mukim/tidak

mukim

49

Tabel 4.6 ruang belajar 49

Tabel 4.7 ruang belajar lain 50

Tabel 4.8 ruang kantor 50

Table 4.9 guru datang ke kelas tepat waktu 55

Table 4.10 guru berpakaian rapih dan sopan 55

Tabel 4.11 guru mengucap salam ketika masuk kelas 56

Tabel 4.12 guru mengecek kebersihan kelas 56

Tabel 4.13 guru mengulang pelajaran sebelumnya 57

Tabel 4.14 guru menjelaskan mati pelajaran dengan metode

yag sesuai

57

Tabel 4.15 guru memberikan kesempatan pada siswa untuk

bertanya

58

Tabel 4.16 guru merespon pertanyaan siswa 58

Tabel 4.17 guru lebih banyak melibatkan siswa dalam

pembelajaran aktif

59

Page 12: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

xi

Tabel 4.18 guru memberika score dengan melihat dari tiga

aspek: kognitif afektif psikomotorik

60

Tabel 4.19 guru menampilkan dalil quran atau hadis pada

setiap materi pelajaran

60

Tabel 4.20 guru banyak memberikn contoh contoh dalam

kehidupan sehari hari yang sesuai pada setiap pembahasan

materi

61

Tabel 4.21 guru memotivai siswa untuk rajin membaca al-

Quran di rumah

61

Tabel 4.22 guru menanamkan rasa cinta pada sesama umat

islam dan negara

62

Tabel 4.23 guru memberikan pujian pada siswa yang

menjawab dengan benar

62

Tabel 4.24 guru menyuruh siswa untuk sholat berjamaah di

sekolah

63

Tabel 4.25 guru memberikan nasihat sebelum mengakhiri

pelajaran

63

Tabel 4.26 nilai hasil angket dan nilai rapot siswa dalam

mata pelajaran PAI

64

Tabel 4.27 perhitungan angka indeks korelasi antara

variable X dan variable Y

67

Page 13: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Berbicara tentang pendidikan tidak terlepas dari berbagai aspek, antara lain

tujuan, kurikulum, metode, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam memilih metode

maupun evaluasi guru harus memperhatikan aspek psikologis anak didik sehingga

dalam mengadakan proses pembelajaran tidak ada ketimpangan atau kesenjangan

antara materi dan aspek psikologis anak didik.memilih metode maupun evaluasi

guru harus memperhatikan aspek psikologis anak didik sehingga dalam

mengadakan proses pembelajaran tidak ada ketimpangan atau kesenjangan antara

materi dan aspek psikologis anak didik.

Teori pembelajaran merupakan penyedia panduan bagi pengajar untuk

membantu siswa didik dalam mengembangkan kognitif, emosional, sosial, fisik,

dan spiritual. Panduan-panduan tersebut adalah kejelasan informasi yang

mendeskripsikan tujuan, pengetahuan yang diperlukan, dan unjuk kerjaan itu

penting. Hal ini adalah untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi di dunia

pendidikan. Ada dua perubahan yang perlu diantisipasi, yaitu perubahan yang

sifatnya sedikit demi sedikit (piecemeal) dan yang bersifat sistemik (systemic).

Jadi teori pembelajaran itu penting sebagai suatu dasar pengetahuan yang

memandu praktek pendidikan: “bagaimana memfasilitasi belajar” dalam dunia

pendidikan yang senantiasa berubah, terlebih dalam cakupan yang sistemik.

Menurut Paul Henry dkk dalam bukunya Paul Henry, dkk, Pekembangan

dan Kepribadian Anak, jilid II adalah

Teori kognitif adalah teori yang umumnya dikaitkan dengan proses belajar.

Kognisi adalah kemampuan psikis atau mental manusia yang tercakup dalam

hal mendapatkan, mengolah, mengorganisasikan, dan menggunakan

pengetahuan. Dua kerangka kerja yang penting untuk mempelajari kognisi

ialah teori Piaget dan pendekatan pembentukan informasi (informatioan-

processing approaches), piaget berpendapat bahwa tujuan dari perkembangan

kecerdasan ialah adaptasi atau penyesuaian. Individu itu aktif, ingin tahu,

dapat menemukan hal-hal baru, dan membutuhkan pengetahuan melalui

Page 14: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

2

interaksi dengan dunia. Konsep inti dalam teori Piaget ialah operasi, yaitu

sebuah tindakan yang dibentuk secara mental oleh seorang anak dan memiliki

sifat tambahan yaitu timbal balik (reversible). Proses utama yang

menyebabkan seorang anak tumbuh dari satu tahap fungsi kognitif ke tahap

selanjutnya adalah asimilasi, akomodasi, dan keseimbangan. Asimilasi

menilai usaha anak untuk menyatukan informasi dari lingkungan ke dalam

struktur kognitif yang ada. Akomodasi terjadi bila struktur kognitif berubah

supaya sesuai dengan informasi yang baru. Keseimbangan ialah keadaan

seimbang antara asimilasi dan akomodasi. Kedaan berpikir cenderung

mendekati suatu keadaan seimbang.1

Bagi seseorang yang sudah mengetahui prinsip penjumlahan, jika gurunya

memperkenalkan prinsip perkalian, maka proses pengintegrasian antara prinsip

penjumlahan (yang sudah ada di benak siswa) dengan prinsip perkalian (sebagai

informasi baru), inilah yang disebut proses asimilasi. Jika seseorang diberi sebuah

soal perkalian, maka situasi ini disebut akomodasi, yang dalam hal ini berarti

pemakaian (aplikasi) prinsip perkalian tersebut dalam situasi yang baru dan

spesifik.

Menurut Hamzah B. Uno, dalam bukunya Orientasi Baru Dalam Psikologi

Pembelajaran ialah

Agar seseorang tersebut dapat terus berkembang dan menambah ilmunya,

maka yang bersangkutan menjaga stabilitas mental dalam dirinya, diperlukan

proses penyeimbangan. Proses inilah yang disebut equilibrasi proses

penyeimbangan antara dunia luar dan dunia dalam. Tanpa proses ini,

perkembangan kognitif seseorang akan tersendat-sendat dan berjalan tak

teratur (disorganized)2.

Menurut Ausubel, yang dikutip oleh Hamzah B. Uno , dalam buku

orientasi baru dalam psikologi Pembelajaranadalah, “siswa akan belajar dengan

baik jika apa yang disebut “pengatur kemajuan(belajar)” (advance organizers)

didefinisiakan dan dipresentasikan dengan baik dan tepat kepada siswa”3

Pengatur kemajuan belajar adalah konsep atau informasi umum yang mewadahi

(mencakup) semua isi pelajaran yang akan diajarkan siswa. Ausubel percaya

bahwa “Advance Organizers” dapat memberikan tiga macam manfaat, yakni :

1 Paul Henry, dkk, Pekembangan dan Kepribadian Anak, jilid II, Med Meitasari Tjandrasa

(Jakarta: Erlangga, 1994), hal. 229 2 Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran,(Jakarta: Bumi Aksara,

2006), hal. 11 3Ibid, hal. 12

Page 15: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

3

1. Dapat menyediakan suatu kerangka konseptual untuk materi belajar

yang akan dipelajari oleh siswa.

2. Dapat berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara apa

yang sedang dipelajari siswa “saat ini” dengan apa yang “akan”

dipelajari siswa

3. Mampu membantu siswa untuk memahami bahan belajar secara lebih

mudah4

Untuk terjadinya proses belajar pada diri siswa diperlukan kondisi internal

maupum eksternal seperti memori dan aspek lain dari luar yang mempengaruhi

pembelajaran, termasuk diantaranya teori belajar yang digunakan yang digunakan

oleh pengajar, diantaranya ialah teori kognitif Jean Piaget.

Menurut Muhibbin Syah, “ranah psikologis siswa yang terpenting adalah ranah

kognitif. Ranah kejiwaan yang berkedudukan pada otak ini, dalam perspektif

psikologi kognitif adalah sumber sekaligus pengendali ranah-ranah kejiwaan

lainnya, yaitu afektif (rasa), dan ranah psikomotorik (karsa).”5

Perkembangan kognitif meliputi peningkatan pengetahuan, yang sering

juga disebut “perkembangan intelektual”, dan perluasan kemampuan berbahasa.

Dalam hal ini Jean Piaget menjadi seorang pelopor dengan mengadakan penelitian

tentang fase-fase dalam cara berpikir anak selama tahun-tahun perkembangannya

sampai mampu berpikir menurut cara orang dewasa, proses perkembangan ini

dipandang sebagai proses reorganisasi dalam berpikir yang berlangsung secara

berkesinambungan. Menurut Piaget perekembangan intelektual bersumber pada

dua kecendrungan dasar, yaitu kecendrungan untuk mengadakan organisasi dan

adaptasi. Kecendrungan yang pertama mengandung kemampuan untuk

menghubungkan unsur yang satu dengan unsur yang lain, sehingga tercipta

satuan-satuan yang bermakna dan lahirlah struktur-stuktur yang semakin

kompleks. Kecenderungan yang kedua mengandung kemampuan untuk

menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.

Adaptasi ini berlangsung dengan dua cara, yaitu asimilasi dan akomodasi.

4Ibid, hal. 12

5 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosda, 1995),

h. 83

Page 16: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

4

Menurut pieget mengadakan organisasi dan adaptasi, yang meliputi asimilasi dan

akomodasi, berlangsung dalam suatu proses yang mirip dengan upaya mencari

keseimbangan. Ide pokok yang terkandung dalam sistematika Pieget ialah cara

berpikir anak dan cara menangani obyek-obyek melalui pikirannya secara

berangsur-angsur berubah. Konsepsi dasar ini kiranya tidaak dapat disangkal dan

mengandung implikasi praktis bagi guru yang mengajar di sekolah, yaitu guru

harus memahami cara berpiki siswa dan caranya siswa mengolah data yang masuk

melalui alat indera, sambil menantang siswa untuk mengubah caranya berpikir

bila hal itu ternyata perlu.6

Studi Pieget mengisyaratkan agar guru meneliti bahasa siswa dengan

saksama untuk memahami kualitas berpikir anak di dalam kelas. Deskripsi Pieget

mengenai hubungan antara tingkat perkembangan konseptual anak dengan bahan

pelajaran yang kompleks menunjukkan bahwa guru harus memperhatikan apa

yang harus diajarkan dan bagaimana mengajarkannya. Situasi belajar yang ideal

adalah keserasian antara bahan pengajaran yang kompleks dengana tingkat

perkembangan konseptual anak. Jadi, guru harus dapat menguasai perkembangan

kognitif anak, dan menetukan jenis kemampuan yang dibutuhkan oleh anak untuk

memahami bahan pelajaran itu. Strategi belajar yang dikembangkan dari teori

pieget ialah mengharapkan anak dengan sifat pandangan yang tidak logis. Anak

sulit mengerti sesuatu pandangan yang berbeda dengan pandangannya sendiri

(anak itu berkembang dari alam pandangan yang egosentris ke alam pandangan

yang sosiosentris). Tipe kelas yang dikehendaki oleh Piaget menekankan pada

transmisi penegtahuan melalui metode ceramah diskusi dan mendorong guru

untuk bertindak sebagai katalisator dan siswa belajar sendiri. Tujuan pendidikan

bukanlah meningkatkan jumlah pengetahuan, tetapi meningkatkan kemungkinan

bagi anak untuk menemukan dan menciptakan sendiri.

Satu diantara hal-hal yang penting dalam belajar mencakup soal

kematangan anak untuk belajar. Menurut Piaget operasi mental tertentuterdapat

pada tingkat perkembangan yang berbeda-beda yang membatasi kesanggupan

anak untuk mengelola masalah-masalah tertentu terutama pada tahap abstrak. Ini

6 W.S. Winkel , Psikologi Pengajaran, (Yogyakarta: Media Abadi, 2004), h. 19-21

Page 17: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

5

menunjukkan bahwa guru harus dengan tepat menyesuaaikan bahan pengajaran

yang kompleks denangan tahap perkembangan anak. Ini berarti bahwa guru sering

harus menunggu tahap perkembangan anak yang tepat untuk menyampaikan

bahan tertentu kepadanya.7

Dalam konteks belajar formal, antara proses perkembangan dengan proses

belajar (proses belajar mengajar) yang dikelola oleh guru terdapat benang merah

yang mengikat kedua proses tersebut. Program pengajaran di sekolah yang baik

adalah yang mampu memberikan dukungan kepada para siswa dalam

menyelesaikan tugas-tugas perkembangan mereka. Oleh karena itu, setiap guru

(termasuk guru pendidikan agama islam atau guru agama), selayaknya memahami

seluruh proses dan tugas perkembangan manusia.

Menurut Thohirin mengetahui Pengetahuan tentang proses perkembangan

dengan segala aspeknya sangat banyak manfaatnya, antara lain:

Guru dapat memberikan layanan bantuan dan bimbingan yang tepat

kepada para siswa, relevan dengan tingkat perkembangannya.Guru dapat

mngantisipasi kemungkinan-kemungkinan timbulnya kesulitan belaja siswa

tertentu, seterusnya segera mengambil langkah-langkah yang tepat untuk

menanggulanginya.Guru dapat mempertimbangkan waktu yang tepaat untuk

memulai aktivitas proses beajar mengajar tetentu.Guru dapat menemukan dan

menetapkan tujun-tujuan pembelajaran dan pengajaran materi pelajaran

tertentu.8

Pembelajaran PAI yang selama ini masih banyak kritikan, kurang optimal

dan kurang memperhatikan perkembangan kognisi peserta didik, maka dalam

rangka pengembangan pembelajaran supaya lebih optimal dapat menggunakan

teori perkembangan kognitif Piaget sebagai pertimbangan.Oleh karena itu tulisan

ini memaparkan tentang sejarah singkat kehidupan Piaget, tahap perkembangan

kognitif Piaget, dan implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam

pembelajaran PAI.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang

7 Wasty Soemanto , Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, (Jakarta:

Pt Rineka Cipta, 2006), H. 225-226 8 Thohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agam Islam, (Jakarta:PT. Raja Grafindo

Persada, 2006), h. 51

Page 18: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

6

diteliti dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Guru harus memahami tahapan atau prose perkembangan siswa

2. Guru harus tepat menyesuaikan banam pengejaran dengan tahap

perekembangan siswa.

3. Proses pembelajaran PAI yang tidak efektif.

4. Sarana dan prasana yang kurang memadai

5. Perkembangan kognitif anak dalam pendidikan, dan implikasi teori

pieget terhadap hasil belajaar PAI siswa.

C. Pembatasan Masalah

Permasalahanhasil belajar dengan prestasi belajar siswa amatlah luas,

sehingga agar penulisan skripsi yang kami susun ini lebih terarah dan mengena

serta tidak terlalu melebar pembahasannya, maka penulis berusaha untuk

memberikan batasan masalah tersebut yang akan diteliti ialah.

1. Implikasi yang dimaksud ialah keterlibatan teori kognitif Jean Piaget

terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPIT Pondok

Pesantren Al-Quraniyyah

2. Sedangkan prestasi belajar yang dimaksud dalam skripsi ini adalah

kemampuan siswa yang diperoleh dari aspek kognitif yang dapat dilihat

dari hasil belajar siswa berupa nilai raport dalam bidang studi PAI.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut di atas, maka

dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut : “ Adakah Implikasi teori

kognitif Pieget terhadap Prestasi belajar PAI siswa kelas VII di SMPIT di pondok

pesantren `Al-Quraniyyah?

E. Tujuan Penelitian

Dalam hal ini, penulis mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai

antara lain adalah :

1. Menguji kebenaran hipotesis yang diajukan terhadap masalah yang

dihadapi

Page 19: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

7

2. Ingin mengetahui secara obyektif teori kognitif Pieget dengan hasil

prestasi belajar pada mata pelajaran PAI

3. Menelaah dan mengkaji bagaimana hubungan Teori kognitif Pieget

dengan prestasi belajar siswa di sekolah.

F. Manfaat Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Manfaat penelitian ini sebagai kajian dan pengembangan ilmu

pendidikan antara lain sebagai acuan penelitian pendidikan anak usia

sekolah.

2. Kegunaan Praktis

Dalam dunia pendidikan dapat memberikan kontribusi dalam bidang

mengembangkan kognitif anak sehingga dapat terbentuk pribadi anak

yang islam.

3. Bagi penulis, sebagai bahan latihan dalam penulisan ilmiyah berkaitan

dengan teori perkembangan kognitif Jean Piaget

Page 20: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

8

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Teori kognitif Jean Piaget

1. Riwayat hidup Jean Piaget

Paul henry menjelaskan dalam buku perkembangan dan kepribadian

anak bahwa

Jean Piaget adalah seorang psikolog perkembangan yang sangat

berpengaruh dalam abad ke-20 sebagian besar karena karya teoritis dan

empirisnya, kognisi telah menjadi tahap inti dalam penelitian

perkembangan anak sejak tahun 1960. Seperti akan kita lihat, teori Piaget

tentang pertumbuhan kognitif dan perubahannya adalah asli,

komprehensif, integratif, dan elegan.1

Sedangkan menurut Robert E. Slavin. Dalam buku Psikologi

pendidikan, teori dan praktik jild I bahwa

Jean Piaget yang lahir di Swiss pada tahun 1896, adalah pakar

psikologi perkembangan yang paling berpengaruh dalam sejarah

psikologi. Setelah memperoleh gelar doktornya dalam biologi, dia

menjadi lebih tertarik dengan psikologi, dengan mendasarkan teori-

teorinya yang paling awal pada pengamatan yang saksama terhadap

ketiga anaknya sendiri. Piaget menganggap dirinya menerapkan prinsip-

prinsip dan metode-metode biologi pada studi perkembangan manusia,

dan banyak istilah yang dia perkenalkan pada psikologi yang diambil

langsung dari biologi.2

Piaget wafat tahun 1980 pada usia 84 tahun. Sepanjang hidupnya ia

melakukan penelitian yang sangat cermat dan mencatat kegiatan spontan

bayi dan anak, merancang banyak “tes” kemampuan kognitif, dan

memberikan soal pada ribuan anak dan orang dewasa. Ia seorang penulis

yang berhasil, menerbitkan lebih dari 30 buku dan 200 artikel.

2. Pengertian Teori Kognitif Jean Piaget

1 Paul Henry, dkk, Pekembangan dan Kepribadian Anak, jilid II, Med Meitasari

Tjandrasa (Jakarta: Erlangga, 1994), hal. 197 2Robert E. Slavin. Psikologi pendidikan, teori dan praktik jild I (Jakarta: PT Indeks,

2008) h. 42

Page 21: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

9

Ketika seseorang membaca dan berpikir mengenai pertanyaan apakah

definisi psikologi kognitif ? maka ia sedang melibatkan kognisinya. Psikologi

kognitif membahas persepsi terhadap informasi, membahas pemahaman

Perkembangan kognitif adalah bidang khusus dalam psikologi yang

mempelajari bagaimana ketrampilan berpikir berkembang, teori-teori

perkembangan kognitif secara tradisional biasanya berfokus pada periode

bayi sampai masa dewasa. Ada satu teori yang mendominasi bidang ini

selama hamper seluruh abad ke-20 yaitu teori Piaget tentang tahapan

perkembanagan kognitif.

Menurut David Matsumoto, “Piaget mendasarkan teorinya pada

pengamatan terhadap anak-anak Swiss. Ia menemukan ternyata anak-anak

dari usia berbeda cenderung memecahkan masalah secara berbeda pula.”3

Ada dua prinsip utama dalam perkembangan kognitif Jean Piaget

yaitu: organisasi dan adaptasi. Organisasi (organization) mengacu pada sifat

dasar structural mental yang digunakan untuk mengeksplorasi dan memahami

dunia. Pikaran dalam perspektif paget terstruktur atau terorganisasi,

meningkat kompleksitasnya dan terintegrasi. Tingkat berpikir yang paling

sederhana adalah skema, yaitu representasi mental beberapa tindakan (fisik

maupun mental) yang dapat dilakukan terhadap objek. Pada bayi yang baru

lahir, menghisap, menggengam, dan melihat adalah skema yang digukan

sebagi strategi kognitif bayi untuk melihat dunia. Dalam perkembangannya

skema-skema ini terintegrasi secara progresif dan terkoordinasikan dalam

pola-pola yang teratur, sehingga membentuk pikiran orang dewasa. Adaptasi

mencakup dua proses, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses

perolehan informasi dari luar, dan pengasimilasiannya dengn pengetahuan

dan prilaku kita sebelumnya. Pada bayi dunianya lebih banyak dipengaruhi

oleh bendaa-benda fisik, dan skema pertamanya adalah memasukan benda-

benda ke dalam mulutnya. Akomodasi melipuiti proses perubahan

(adaptasi)skema lama untuk memproses informasi dan objek-objek baru di

3 David Matsumoto, Pengantar Psikologi Lintas budaya, (Yogyakarta: Pustaka

pelajar 2008), hal. 155

Page 22: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

10

lingkungannya.4

3. Tahap-tahap Perkembangan kognitif Jean Piaget

Telah diketahui bersama bahwa peserta didik berkembang dipengruhi

oleh potensi yang ada pada dirinya dan dikembangkan oleh pengalaman yang

diperoleh dari lingkungan di mana peserta ia berada. Tugas guru atau

pendidik ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik

memperoleh pengalaman yang mampu mengembangkan potensi secara wajar.

Jean Piaget telah banyak membuat kajian dan eksperimen dalam

bidang psikologi pembelajaran kanak-kanak. Beliau berpendapat bahwa

pemikiran kanak-kanak berbeda pada masing-masing tingkatan. Ia membagi

perkembangan pemikiran kanak-kanak menjadi empat tingkatan; tingkatan

sensorimotor, tingkat praopersai, tingkatan operasi konkret, dan tingkatan

operasi formal. Setiap tahap mempunyai tugas kognitif yang harus

diselesaikan. Tingkatan sensori motor (0-2 tahun), pemikiran anak

berdasarkan tindakan indrawinya. Tingkatan Praoperasional (2-7

tahun), pemikiran anak ditandai dengan penggunaan bahasa serta tanda untuk

menggambarkan konsep. Tingkatan Operasi konkret (7-11 tahun) ditandai

dengan penggunaan aturan logis yang jelas. Tahap Operasi Formal dicirikan

dengan pemikiran abstrak, hipotesis, deduktif, serta induktif.

a. Tahap Sensorimotor

Menurut John W Santrock “Tahap ini berlangsung dari kelahiran

sampai usia 2 tahun, merupakan tahap pertama Piaget. Pada tahap ini,

bayi membangun suatu pemahaman tentang dunia dengan

mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman sensiris (seperti melihat

dan mendengar) dengan tindakan-tindakan motorik fisik, oleh karena

itulah istilahnya sensorimotor.5”

Pada permulaan tahap ini, bayi yang baru lahir sedikit lebih banyak

4 Robert l. Solso dkk, Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan, Mikael Rahardanto dan

Kristianto batuadji,( Jakarta: Erlangga 2007) 5 John W. Santrock,. life-Span devepoment,Jilid 1, Penterjemah Ahmad Chusairi, dkk,

(Jakarta: Erlangga 2002), hal. 44.

Page 23: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

11

dari pada pola-pola refleks. Pada akhir tahap, anak berusia 2 tahun

memiiki pola-pola sensorimotor yang kompleks dan mulai berpoerasi

dengan simbol-simbol primitif.

Menurut Jean Piaget dalam buku psikologi anak ialah

Aspek paling menarik dalam perkembangan tindakan-tindakan

sensorimotor selama tahun pertama usia anak adalah bahwa aspek ini

bukan hanya menuntun pada pengalamn pembelajaran elementernya

yang menjadi sumber kebiasaan sederhana pada level di mana

kecerdasan sebenarnya belum diobservasi, tetapi juga memberikan

suatu rangkaian peghubung berkelanjutan antara reaksi karena

kebiasaan dan kecerdasan. Dengan demikian, sesudah tahap refleks,

dan tahapan kebiasaan awal dan tahap yang ketig memperkenalkan

transisi selanjutnya setelah berawalny koordinasi antara penglihatan

dan kemampuan menggenggam dan memanipulasi apa saja yang ia

lihat di dekatnya.6

b. Tahap Praoperasi

Menurut Jhon W Santrock ”Peringkat ini bermula dari umur 2

tahun hingga 7 tahun, merupakan tahap kedua Piaget. Pada tahap ini,

anak-anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar”.7

Menurut Paul Suparno ”Pada peringkat ini, anak-anak lebih sosial

dan menggunakan bahasa serta tanda untuk menggambarkan sesuatu

konsep. Secara jelas, penggunaan bahasa pada masa ini

menggambarkan cara berfikir simbolik”.8

Menurut Jean Piaget dalam buku psikologi anak ialah

Disamping dicirikan berfikir simbolik pada masa ini, juga

dicirikan dengan pemikiran intuitif. Pemikiran simbolis, yaitu

pemikiran dengan menggunakan simbol atau tanda, berkembang

sewaktu anak mulai suka menirukan sesuatu. Keaktifan anak

menirukan orang tuanya akan memperlancar pemikiran

simbolisnya. Demikian juga kemapuan sesorang anak menirukan

berbagai hal yang dialami dalam hidupnya akan membantu

pembentukan pengetahuan simbolisnya. Dengan adanya

penggunaan simbol, anak dapat mengugkapkan dan sesuatu hal

yang terjadi, dapat membicarakan macam-macam benda dalam

6 Jean Piaget dan Barbel Inhelder, Psikoligi Anak, penterjemah Miftahul Jannah,

(Yogyakarta: Pustakan Pelajar, 2010), hal. 12 7 John W. Santrock,. Op. Cit, hal. 45

8 Paul Suparno, ,Teori perkembangan kognitif Jean Piaget,(Yoyakarta: Kanisius, 2001)

hal.49.

Page 24: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

12

waktu bersamaan. Pemikiran intuitif adalah persepsi langsung akan

dunia luar tetapi tanpa dinalar terlebih dahulu.9

Intuisi merupakan pemikiran imajinal atau sensasi langsung tanpa

dipikir lebih dahulu. Memang pemikiran intuitif ini memiliki

kelamahan yaitu anak hanya dapat lihat satu arah saja, anak belum

dapat melihat gagasan, tetapi hanya satu arah saja. Apabila beberapa

gagasan digabungkan, pemikiran anak menjadi kacau. Dengan kata

lain pada masa ini anak belu mampu berfikir decentred, melihat

berbagai segi dalam satu kesatuan.

c. Tahap Operasi Konkret

Peringkat ini bermula dari umur 7 tahun hingga 11 tahun,

merupakan tahap ketiga Piaget. Menurut John W Santrock, ”pada

tahap ini, anak-anak dapat melakukan operasi, dan penalaran logis

menggantikan pemikiran intuitif sejauh pemikiran dapat diterapkan ke

dalam contoh-contoh yang spesifik atau konkret.”10

Menurut Jean Piaget dalam buku psikologi anak ialah

Operasi itu bersifat reversibel, artinya dapat mengerti dalam

dua arah, yaitu satu pemikiran yang dapat dikembalikan kepada

awalnya lagi. Yang juga sangat maju dalam tahap ini adalah

kemampuan anak mengurutkan dan mengklasifikasi objek.

Dengan operasi itu anak telah mengembengkan pemikiran logis

yang dapat diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah

konkret yang dihadapi. Pada tahap ini anak juga sudah mampu

menganalisis dari berbagai segi. Meskipun pada tahap ini anak

sudah mengembangkan pemikiran logis tetapi masih terbatas pada

suatu yang konkret, belum bersifat abstrak apalagi hipotetis.11

d. Peringkat Operasi Formal

Menurut Jhon W Santrock “Peringkat ini bermula dari pada umur

11 tahun, merupakan tahap keempat Piaget. Pada tahap ini anak-anak

melampaui dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkret dan berfikir

9Jean Piaget dan Barbel Inhelder, Psikologi Anak, penterjemah Miftahul Jannah,

(Yogyakarta: Pustakan Pelajar, 2010), hal. 70 10

John W. Santrock,. life-Span devepoment,Jilid 1, Penterjemah Ahmad Chusairi, dkk,

(Jakarta: Erlangga 2002), hal. 45 11

Jean Piaget dan Barbel Inhelder, Op. Cit, hal. 114

Page 25: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

13

secara abstrak dan lebih logis.”12

Menurut Jean Piaget dalam buku psikologi anak mengenai

peringkat Operasional formal ialah

Mereka memecahkan permasalahan yang dihadapi dengan

reasoning dan logika. Ada pembebasan pemikiran dari pengalaman

langung menuju ke pemikiran yang berdasarkan proposisi dan

hipotesis. Asimilasi dan akomodasi terus berperan dalam mmbentuk

skema yang lebih menyeluruh pada pemikiran remaja. Pada saat ini,

pemikiran remaja dengan pemikran orang dewasa sama secara

kualitas, namun bereda secara kuantitas.13

Pada tahap ke empat ini usia anak 11 tahun ke atas, masa-masa

usia SMP yang menjadi rujukan pada penelitian ini yaitu tahap ke

empat Piaget. Pada pemikiran formal, unsur pokok pemikiran adalah

pemikiran deduktif, induktif, dan abstrkatif. Pemikiran deduktif,

mengambil kesimpulan khusus dari pengalaman yang umum.

Pemikiran induktif, mengambil kesimpulan umum dari pengalaman-

pengalaman yang khusus, dan pemikiran abstraktif tidak langsung dari

objek. Pada tahap perkembangan ini, remaja sudah dapat memahami

konsep proposisi dengan baik, menggunakan kombinasi dalam

pemikirana, dapat menggabungkan dua refrensi pemikiran, sudah

mengerti probabilitas dengan unsur yang menyertainya serta

permutasinya.

4. Perkembangan kognitivisme menurut beberapa ahli

a. David Paul Ausubel

David P Ausubel adalah seorang ahli psikologi kognitif. Menurut

Ausubel bahan subjek yang dipelajari siswa mestilah “bermakna”

(meaningfull). Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses

mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat

dalam struktur kognitif seseorang. Struktur kognitif ialah fakta-fakta,

konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan

12

John W. Santrock. Op. Cit , hal. 45. 13

Jean Piaget, Op.Cit, hal 160

Page 26: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

14

diingat siswa. Pembelajaran bermakna adalah suatu proses

pembelajaran di mana informasi baru dihubungkan dengan struktur

pengertian yang sudah dimiliki seseorang yang sedang melalui

pembelajaran. Pembelajaran bermakna terjadi apabila siswa boleh

menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan yang

sudah mereka miliki. Artinya, bahan subjek itu mesti sesuai dengan

keterampilan siswa dan mesti relevan dengan struktur kognitif yang

dimiliki siswa. Oleh karena itu, subjek mesti dikaitkan dengan

konsep-konsep yang sudah dimiliki para siswa, sehingga konsep-

konsep baru tersebut benar-benar terserap olehnya. Dengan demikian,

faktor intelektual-emosional siswa terlibat dalam kegiatan

pembelajaran. Cara Pembelajaran Bermakna dengan Menggunakan

Peta Konsep :

1). Pilih suatu tema bacaan dari buku pelajaran

2). Tentukan konsep-konsep yang relevan

3). Urutkan konsep-konsep dari yang paling inklusif ke yang paling

tidak inklusif atau contoh-contoh.

4). Susun konsep-konsep tersebut di atas kertas mulai dari konsep

yang paling inklusif di puncak konsep ke konsep yang tidak

inklusif di bawah .

5). Hubungkan konsep-konsep ini dengan kata-kata penghubung

sehingga menjadi sebuah peta konsep.

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi belajar bermakna

menurut Ausubel adalah struktur kognitif yang ada, stabilitas, dan

kejelasan pengetahuan dalam suatu bidang studi tertentu dan pada

waktu tertentu.14

Menurut Ausubel, yang dikutip dari buku psikologi belajar

karya Mulyati

seorang anak akan belajar dengan mengasosiasikan fenomena

baru ke dalam sekema yang telah ia punya. Dalam proses itu

14

Mulyati, Psikologi Belajar, (yogyakarta: Andi Publisher, 2005), hal. 80

Page 27: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

15

seseorang dapat mengembangkan skema yang ada atau dapat

mengubahnya. Dalam proses belajar ini anak mengonstruksi apa

yang ia pelajari sendiri. Inti dari teori belajar bermakna Ausubel

adalah suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-

konsep releven yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.15

Belajar akan mendatangkan hasil atau bermakna kalau guru

dalam menyajikan Pandangan Kognitifisme dan Aplikasinya dalam

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Anak Usia Dini materi

pelajaran yang baru dapat menghubungkannya dengan konsep yang

relevan yang sudah ada dalam struktur kognisi anak

b. Jerome Bruner

Jerome Bruner adalah guru besar di dua universitas terkemuka

dunia yaitu Harvard (AS) dan Oxford (Inggris). Yatim di usia 12

tahun dan keluarga yang sering pindah tidak menghalanginya untuk

berprestasi. Bruner memiliki peran besar dalam perubahan arus utama

psikologi dari behaviorisme ke kognitifisme pada dekade 1950-an dan

1960-an. Karya pentingnya yang secara eksplisit mengawali

kognitifisme diterbitkan tahun 1956, A Study in Thinking.

Menurut Bruner dalam bukunyA the process of education ialah

Gagasan utama Bruner didasarkan kategorisasi. “Memahami

adalah kategorisasi, konseptualisasi adalah kategorisasi, belajar adalah

membentuk kategori-kategori, membuat keputusan adalah

kategorisasi.” Bruner mengemukakan ada dua mode utama dalam

berpikir: naratif dan paradigmatik. Dalam berpikir naratif, pikiran

fokus pada berpikir yang sekuensial, berorientasi pada kegiatan, dan

dorongan berpikir secara rinci. Dalam berpikir paradigmatik, pikiran

melampaui kekhususan sehingga memperoleh pengetahuan yang

sistematis dan kategoris. Pada mode pertama, proses berpikir seperti

halnya cerita atau drama. Pada mode kedua, berpikir secara

berstruktur seperti halnya menghubungkan berbagai gagasan

mendasar dengan cara yang logis. Dalam penelitiannya terhadap

perkembangan anak.16

Bruner menelorkan gagasan tentang tiga mode representasi:

representasi enactive (berbasis tindakan atau kinestetik), representasi

iconic (berbasis gambaran atau visualisasi), dan representasi simbolik

15

Ibid, hal. 78 16

Bruner JS, the process of education, (USA: Harvard university press, 1977), hal. 23-

24

Page 28: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

16

(berbasis bahasa atau auditori). Dari ketiga istilah diatas bisa kita

simpulkan kedalam 3 gaya belajar seorang anak didik. Proses belajar

lebih ditentukan bagaimana guru mampu mengatur pembelajaran

sesuai dengan gaya belajar siswa.

Menurut bruner yang dikutip oleh Dahar dalam bukunya yang

berjudul teori-teori belajar dan pembelajaran ialah

Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap:

1) Enaktif; (aktivitas untuk memahami lingkungan melalui

observasi langsung terhadap realitas yang terjadi)

2) Ikonik; (Siswa mengobservasi realitas tidak secara

langsung, tetapi melalui sumber sekunder , misalnya

melalui gambar-gambar atau tulisan)

3) Simbolik; (siswa membuat abstraksi berupa teori,

penafsiran, analisis terhadap realitas yang telah diamati dan

alami, seseorang mampu memiliki ide-ide atau gagasan

abstrak yang dipengaruhi oleh kemampuan dalam

berbahasa dan logika.)17

Semua representasi mode tersebut tidak bisa dijelaskan sebagai

jenjang yang terpisah, namun terintegrasi. Representasi simbolik

menjadi mode terakhir. Menurut Bruner, teori ini menyatakan anak

akan produktif ketika menghadapi materi baru dengan mengikuti

representasi secara progressif mulai dari tahap enactive ke iconic, baru

kemudian ke simbolik; bahkan hal ini juga berlaku bagi pembelajar

dewasa. Dari sinilah terlahir teori Discovery Learning, maksudnya

yaitu anak mengorganisasikan metode penyajian dengan cara dimana

anak dapat mempelajari bahan sesuai dengan tingkat kemampuan

anak. Dalam pembelajarannya anak harus dikondisikan berperan

secara aktif dan memiliki aktifitas dalam belajar di kelas.

5. Implikasi Teori Piaget terhadap hasil belajar Pai siswa

Dalam kamus ilmian populer, Implikasi adalah keterlibatan atau

17

Dahar, R.W. teori-teori belajar dan pembelajaran, (Jakarta: Erlangga 2011), hal. 78

Page 29: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

17

keadaan terlibat.18

Maksud implikasi dalam penelitian ini yakni keterlibatan

teori Jean Piaget tersebut dalam pendidikan terkait dengan hasil belajar PAI

siswa. Keterlibatan dalam pendidikan ini bisa dalam tujuan, metode (strategi),

maupun materinya. Sebab teori piaget (teori kognitif) merupakan salah satu

teori belajar dalam psikologi yang berpengaruh besar dalam dunia

pendidikan.

Menurut Baharuddin, dkk. Dalam bukunya Teori Belajar dan

Pembelajaran,

Teori ini menjelaskan tentang bagaimana cara seseorang dapat

memperoleh pengetahuan, dan mengolahnya dalam proses berpikir

sehingga proses perkembangan yang lain juga akan berkembang secara

baik. Teori kognitif memandang bahwa proses belajar bukan sekedar

stimulus dan respon yang bersifat mekanistik kan tetapi lebih dari itu

yakni melibatkan kegiatan mental yang ada di dalam diri individu yang

sedang belajar. Oleh sebab itu menurut teori kognitif belajar adalah

sebuah proses mental yang aktif untuk menerima, mencapai, mengingat,

dan menggunakan pengetahuan.19

Menurut Muhibbin Syah, dalam buku Psikologi Belajar mengenai arti

kognitif ialah, “Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang sepadan

dengan knowing yang berarti mengetahui. Dalam arti yang lebih luas

cognition (kognisi) adalah suatu proses perolehan, penataan, dan

pengguanaan pengetahuan.”20

Mengenai maksud dari kognisis ini, Paul Henry menjelaskan bahwa:

“kognisi adalah kegiatan mental dalam memperoleh, mengolah,

mengorganisasi, dan menggunakan pengetahuan, sedangkan proses yang

paling utama dalam kognisis meliputi mendeteksi, menginterpretasi,

mangklarifikasi, dan mengingat informasi, mengevaluasi gagasan, menyring

prinsip dan mengambil kesimpulan segala macam pengalaman yang di dapat

dalam kehidupannya.21

18

Pius A Partanto, dkk. Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arloka , 1994), hal.247. 19

Baharuddin, dkk. Teori Belajar dan Pembelajaran, (yogyakarta: Arruz Media, 2007),

hal. 87 20

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jkarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 22 21

Paul Henry, dkk, Pekembangan dan Kepribadian Anak, jilid II, Med Meitasari

Tjandrasa (Jakarta: Erlangga, 1994), hal. 194

Page 30: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

18

Dalam perkembangan selanjutnya menurut Muhibbin Syah “istilah

kognitif sebagai salah satu domain atau wilayah psikologis manusia yang

meliputi setiap prilaku mental yang berkaitan dengan pemahaman,

pertimbangan, pengolahan informasi, penmecahan masalah, kesengajaan dan

kejiwaan. Aspek kejiwaan yang berpusat di otak ini juga berhubungan dengan

konasi (kehendak), dan afeksi (perasaan).”22

Dengan demikian kognisi ini sangat penting sebab kognisi merupakan

tempat proses diawali perolehan penegtahuan yang masuk dalam diri

seseorang melalui berbagi proses. Proses perkembangan kognitif sangat

mempengaruhi perkembangan aspek yang lain seperti afeksi.

Menurut Jean Piaget, yang dikutip Hamzah B. Uno, dalam buku

Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, “proses belajar harus

disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif yang dilalui siswa, sebab

konsep berpikir anak-anak dengan remaja maupun dewasa itu berbeda, jadi

materi atau strategi yang akan digunakan oleh guru harus disesuaikan sengan

tingkat berpikirnya.”23

Sedangkan teori yang mengkaji dan meneliti mengenai proses kognitif

disebut teori kognitif. Kognitif merupakan kemampuan yang berpusat di otak

ini dan berfungsi untuk menerima, menglah dan menginterpretasikan

pengetahuan-pengetahuan dan pengalaman-pengalaman yang diperoleh anak

melalui interaksinya dengan lingkungan. Melalui kognitif ini anak akan

mampu menggunakan cara berpikirnya dan mengerti akan objek, pengalaman

dana pengetahuan yang diperolehnya dalam hidupnya.

Berpikir tidak bisa dipisahkan dengan akal tempat untuk berpikir,

dalam Islam telah dijelaskan bahwa yang membedakan manusia dengan

makhluk yang lainnya adalah terletak pada akalnya, oleh sebab itu potensi

akal(kognisi) seseorang sangat berharga dan perlu diarahkan ke hal yang

positif agar kepribadian seseorang sangat dipengaruhi oleh konsep

berpikirnya.

22

Muhibbin Syah, Op. Cit, hal. 22 23

Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2006), hal. 11

Page 31: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

19

Menurut Zahruddin, dkk, dalam buku Pengantar Studi Akhlak,

“Dalam Islam akal (kognisi) sangat dijunjung tinggi, akan tetapi akal pikiran

manusia sangat terbatas hal ini berpengaruh pada pengetahuan yang

diperolehnya juga akan terbatas sehingga dengan pengetahuan yang terbatas

manusia kan sulit memecahkan segala permasalahan yang ada.”24

Sebagaimana dalam firman Allah SWT. Q-S: Al-Isra’:85, berikut:

ح مب أحيخم من آلعلم إلب قليلا يسئلنك عن الز قل الزح من أمز ربي

Artinya : “Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu

Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan

sedikit".25

Maka dari hal itu akal (kognisi) perlu arahan dan perlu dikembangkan

yakni dengan berbagai hal seperti melalui pendidikan dan lain sebagainya

agar pengetahuan seseorang semakin lusa dan mendalam. Dalam pendidikan

pengembangan akal merupakan hal yang utama dan hal ini sangat

berpengaruh terhadap pengembangan sikap dan kepribadiannya. Terkait

dengan pengembangan akal maka peru pengetahuan dan kajian lebih

mendalam lagi mengenai teori perkembangan kognitif agar dalam

mengembangkannya sesuai dengan tingkat usia perkembangan seseorang.

Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang sangat

urgent atau penting. Hal itu disebabkan karena PAI tidak hanya belajar dan

fokus dengan teori-teori saja, tetapi ditekankan pada praktek di kehidupan

sehari-hari siswanya. Lebih jauh lagi dengan belajar PAI para siswa

diharapkan memiliki rasa agama (religiusity) yang kuat sehingga menjadikan

siswa-siswanya sebagai generasi penerus bangsa yang amanah dan

berakhlakul karimah. Setelah di atas dibahas tentang teori perkembangan

kognisi Jean Piaget, maka disini kami mengaitkan antara teori perkembangan

kognisi Jean Piaget dengan pembelajaran PAI. Telah disebutkan bahwa

Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya

24

Zahruddin, dkk, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta:Grafindo, 2004), hal. 51 25

Al-quran dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia, (Semarang: CV Alwaah 1993), H. 437

Page 32: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

20

melalui empat periode utama yang berkorelasi dan semakin canggih seiring

bertambahnya usia, yaitu

a. Periode sensorimotor (usia 0-2 tahun)

b. Periode praoperasional (usia 2-7 tahun)

c. Periode operasional konkrit (usia 7-11 tahun)

d. Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

Pada tahap sensorimotor PAI sudah dapat diajarkan pada anak.

Seperti membiasakan membaca hamdalah, makan dengan tangan kanan dan

sebagainya. Karena pada tahap ini anak mengandalkan reflex bawaaannya

untuk mengeksplorasi dunianya. Dengan membiasakan membaca hamdalah

dan sebagainya diharapkan ketika dewasa nanti sang anak akan selalu

melakukannya karena suadah menjadi reflek sejak kecil.

Selanjutnya pada tahapan praoperasional anak akan belajar

menggunakan dan mempresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata.

Sehingga ketika sang anak banyak bertanya janganlah dimarahi, tetapi

jawablah dengan lemah lembut dan pengertian. Kaitkanlah penjelasan-

penjelasan yang kita sampaikan pada anak dengan keislaman. Contohnya

ketika anak bertanya tentang hewan peliharaan ayam maka terangkanlah

ayam itu apa, disambung dengan manfaat ayam. Kita juga harus menyayangi

ayam dengan cara memberinya makan, hal ini merupakan bagian dari

keislaman karena islam mengajarkan kita memiliki kasih saying pada

makhluk ciptaa Allah swt. Pelajaran-pelajaran yang diterima oleh sang anak

akan membekas pada dirinya sampai anak dewasa bahkan sampai ajal

menjemputnya.

Pada tahap yang ketiga, yaitu tahap operasional konkrit sang anak

sudah dapat menggunakan logikanya secara memadai. Sudah saaatnya sang

anak diajari tata cara beribadah sesuai syariat, membiasakan anak untuk taaat

beribadah, mengingatkan anak bila berbuat jelek, mengajaknya pada

pembiasaaan perbuatan baik.

Pada tahap yang terakhir, yaitu tahapan operasional formal sang anak

sudah mampu berfikir secara abstarak, menalar secara logis dan menarik

Page 33: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

21

kesimpulan dari informasi yang tersedia. Sudah dapat memahami hal-hal

seperti cinta, bukti logis dan nilai. Sang anak sudah bisa diajak untuk

memaknai arti ibadah yang dilakukan, mengartikan kejadian-kejadian dalam

hidup, melatih kesabarannya, menghargai orang lain dan sebagainya. Hal ini

akan sangat bermanfaat bagi anak karena sebentar lagi dia akan menginjak

masa dewasa dimana seseorang harus sudah peka dengan kondisi sosial

sekitarnya dan menghadapinya dengan penuh kebijaksanaan, sehingga tujuan-

tujuan hidup yang mulia dapat tercapai dengan baik, meskipun tidak

dipungkiri bahwa untuk mencapai tahaan ini harus melewatinya dengan

pengalaman-pengalaman yang baik atau buruk. Hal ini sudah menjadi kodrat

manusia. Manusia sudah seharusnya menuju arah yang lebih baik agar

tercapai tujuan hidupnya yang hakiki.

B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Prestasi Belajar

Kata prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar.

Sebelum menguraikan lebih jauh arti prestasi belajar secara luas, maka

terlebih dahulu mengetahui arti dari prestasi dan belajar itu sendiri secara

terpisah.

Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu: Prestasi dan belajar. Yang

dimaksud dengan prestasi adalah “hasil yang dicapai dari apa yang telah

dikerjakan.”26

a. Pengertian Prestasi

Kata prestasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu hasil

usaha yang dicapai. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata

prestasi dipahami yaitu “ Prestasi adalah hasil usaha yang telah

dicapai atau yang dilakukan dan dikerjakan.”27

Menurut Gagne, yang dikutip Abdul Gafur, dalam buku Desain

Instruksional, “prestasi adalah penguasaan siswa terhadap materi

pelajaran tertentu yang telah diperoleh dari hasil tes belajar yang

26

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1998), h. 70. 27

Ibid, hal. 70

Page 34: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

22

dinyatakan dalam bentuk skor.”28

Menurut Syaiful Bahri Djamarah yang menyatakan bahwa

prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan

dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan

pelajaran yang disajikan kepada mereka dan nilai-nilai yang terdapat

di dalam kurikulum. Jadi prestasi dapat diartikan sebuah hasil yang

dapat diperoleh apabila telah mencapai apa yang terjadi sebuah tujuan

yang dicapai seseorang.”29

Menurut Slameto, dalam buku Belajar dan Faktor-faktor Yang

Mempengaruhinya, “Prestasi belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman indivudu itu

dalam interaksi dengan lingkungannya.”30

b. Pengertian Belajar

Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar.

Prestasi adalah hasil usaha yang telah dilakukan seseorang setelah

melakukan pekerjaan atau perbuatan. Sedangkan belajar menurut

beberapa pendapat adalah:

1) Menurut M. Uzer Usman, “belajar adalah proses perubahan

tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu

dengan lingkungannya.”31

2) “Belajar menurut aliran Piaget adalah adaptasi yang holistik

dan bermakna yang datang dari dalam diri seseorang terhadap situasi

baru, sehingga mengalami perubahan yang relatif permanen.”32

3) Menurut Syaiful Bahri, “belajar adalah hasil dari suatu

kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual

maupun kelompok.”

28

Abdul Gafur, Desain Instruksional, (Jakarta: BPT. IKIP, 1983), h. 9 29

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), Cet ke-

2, hal. 13. 30

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Bina

Aksara, 1998), h. 32. 31

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2005) Cet. 2, hlm 5 32

Prof. Dr. Conny R. Semiawan, Belajar Dan Pembelajaran Prasekolah Dan Sekolah

Dasar, (Jakarta: PT Mancana Jaya Cemerlang, 2008) Cet.3, hlm 11

Page 35: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

23

4) “Belajar (learning) seringkali didefinisikan sebagai perubahan

yang secara relatif berlangsung lama pada masa berikutnya yang

diperoleh dari pengalaman-pengalaman.”33

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang

sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi

kebutuhan hidup. Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam

seluruh aspek tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Perubahan-

perubahan tersebut berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan,

kecakapan, keterampilan, sikap, harga diri, minat, watak dan penyesuaian

diri, dengan kata lain meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Adapun mengenai definisi belajar menurut Nana Sudjana adalah

“suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan, dimana perubahan

tersebut dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan

pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, kecakapan, kemampuan, daya

penerima, dan lain-lain yang ada pada diri individu.”34

Sedangkan menurut M. Arifin, “belajar adalah suatu kegiatan anak

didik dalam menerima, menanggapi serta menganalisa bahan-bahan pelajaran

yang disajikan oleh guru yang berakhir pada kemampuan anak menguasai

bahan pelajaran yang disajikan.”35

Menurut M. Dalyono, “prestasi belajar dipengaruhi dari beberapa

faktor yaitu faktor internal (faktor yang berasal dari diri siswa, seperti

kesehatan, inteligensi, bakat, minat, motivasi dan cara belajar) dan faktor

eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti pendapatan orang

tua, lingkungan sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitarnya).”36

Sebelum siswa mendapat pendidikan di sekolah, terlebih dahulu siswa

mendapatkan pendidikan di keluarga. Keluarga adalah wadah pertama dan

33

Dra. Fadhilah Suralaga, M. Si, dkk, Psikologi Pendidikn Dalam Perspektif Islam,

(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005) Cet. 1, hlm 60 34

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 1998), Cet ke-4, h. 28. 35

M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan

Masyarakat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), Cet. Ke-4, h. 172 36

M. Dallyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cita, 1997) Cet. 1, hal 55

Page 36: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

24

utama bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa. Apabila dalam suasana

keluarga itu baik, maka akan baik pula perkembangan siswa tersebut.

Sesuai dengan pendapat Mahjubah Magazine:

Keluarga adalah buaian tempat anak melihat cahaya kehidupan

pertama. Memang diakui bahwa keluarga meninggalkan bekas yang

mendalam terhadap watak, pikiran, sikap dan prilaku. Masa kanak-kanak

merupakan periode yang menentukan dalam pembentukan kepribadian,

sebab pada masa tersebut peranan keluarga mencakup semua hal, orang

tua bertugas medidik anak.37

Dari pengertian prestasi dan belajar yang telah dikemukakan di atas,

dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa adalah hasil belajar

yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan

pembelajaran disekolah. Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan

melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru

terhadap siswa dan hasil dari ujian atau ulangan yang ditempuhnya, karena

unsur yang ada dalam prestasi belajar siswa terdiri dari hasil belajar dan nilai

siswa. Jadi seseorang dapat memperoleh prestasi apabila telah melakukan

proses belajar beberapa waktu dalam penguasaan pengetahuan dan

keterampilan.

Menurut M. Dalyono, “prestasi belajar dipengaruhi dari beberapa

faktor yaitu faktor internal (faktor yang berasal dari diri siswa, seperti

kesehatan, inteligensi, bakat, minat, motivasi dan cara belajar) dan faktor

eksternal (faktor yang berasl dari luar diri siswa seperti pendapatan orang tua,

lingkungan sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitarnya).”38

2. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah “proses

perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses

37

Mahjubah Magazine, Pendidikan Anak Sejak Dini Hingga Masa Depan, (Jakarta: CV.

Firdaus, 1992) hal 13 38

M. Dallyono. Op. Cit , hal 55

Page 37: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

25

pembuatan dan cara mendidik”.39

Pendidikan dalam UU Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003

tentang sisdiknas adalah “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat dan negara.”40

Menurut Ahmad Tafsir, “pendidikan adalah usaha mengembangkan

seseorang agar terbentuk perkembangan yang maksimal dan positif.”41

Abdul Rahman An-Nahlawi mengartikan pendidikan “merupakan kegiatan

yang betul-betul memiliki tujuan, sasaran, dan target”.42

Dengan demikian, pendidikan adalah proses bimbingan yang

diberikan secara sengaja oleh pendidik melalui upaya pengajaran dan

pelatihan terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju

kedewasaan, sehingga terbentuklah kepribadian utama yang berguna bagi

peranannya dimasa yang akan datang.

Jika pendidikan disandarkan pada kata agama islam, “pendidikan

agama islam” atau “pendidikan islam” menunjukkan warna pendidikan

tertentu, yaitu pendidikan yang berwarna Islam, pendidikan yang islami, yaitu

pendidikan yang berdasarkan islam.

Pendidikan Islam menurut Zakiyah Darajat adalah “suatu usaha untuk

membina dan mengasuh pesrta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran

Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat

mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup”.43

39

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Depdikbud RI, 1998), h.667 40

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Undang-Undang tentang Sistem

Pendidikan Nasional, (Bandung: Fokus Media, 2013), hal. 2 41

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islami, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),

h.38 42

Abdul Rahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan

Masyarakat,(Bina Insani Press, 1995),h.21 43

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama islam Berbasis Kompetensi:

Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),

cet.ke-3,h.130

Page 38: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

26

Sedangkan menurut Abuddin Nata, pendidikan Islam adalah “upaya

membimbing, mengarahkan, dan membina peserta didik yang dilakukan

secara sadar dan terencana agar terbina suatu kepribadian yang utama sesuai

dengan nila-nilai ajaran Islam.”44

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan

agama islam atau pendidikan islami merupakan usaha sadar yang dilakukan

pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini,

memahami, dan mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran atau pelatihan yang telah dikumpulkan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

3. Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Dasar pelaksanaan pendidikan agama islam di sekolah-sekolah di

Indonesia mempunyai landasan yang kuat.

Sebagaimana yang di kemukakan oleh Abdul Majid, “Dasar

pendidikan Islam dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu:

a. Dasar Yuridis/Hukum,

b. Segi Religus,

c. Aspek Psikologis”.

Keterangan ketiga tujuan tersebut adalah:

a. Dasar Yuridis/Hukum

Dasar yuridis formal tersebut terdiri dari tiga macam, yaitu:

1. Dasar Ideal, yaitu dasar falsafah negara Pancasila, sila pertama:

Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Dasar Struktural/Konstitusional, yaitu UUD 1945 dalam bab XI pasal 29

ayat 1 dan 2 yang berbunyi : Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang

Maha Esa dan negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk

memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan

kepercayaannya itu.

44

Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002),

cet.7, h. 292

Page 39: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

27

3. Segi Religus

Menurut ajaran Islam pendidikan agama adalah perintah Tuhan dan

merupakan perwujudan ibadah kepadaNya. Dalam al Qur’an banyak ayat

yang menunjukkan perintah tersebut, antara lain:

1) QS. An Nahl:125

المعظت آلحسنتꞌادع إل أحسن سبيل ربك بآ لحكمت إن جذليم بآلخ ى

أعلم بمن ضل عن سبيلو أعلم بب لميخذين ربك ى ىTuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk.(Q.S. An Nahl [16]: 125)

2) QS. Al Imran:104

ن يبمززيذعن إل آلخيلخكن منكم أمت يني ن بآلمعزف

(1)سرة العمزان: ىم آلمفلحن كۑأل عن آلمنكز

Artinya:

dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada

kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar,

merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Al Imran [3]:104)

3) Al Hadis :

(461)راه البخبر: بلغ عنى ولو آية

Artinya:

Sampaikanlah ajaran kepada orang lain walaupun hanya sedikit.

(Diriwayatkan oleh Imam Bukhari: 3641)

b. Aspek Psikologis

Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan

kehidupan bermasyarakat. Sebagaimana dikemukakan oleh Zuhairini, dkk

semua manusia di dunia ini selalu membutuhkan adanya pegangan hidup

yang disebut agama. Mereka merasakan bahwa dalam jiwanya ada suatu

perasaan yang mengakui adanya Zat Yang Maha Kuasa, tempat mereka

berlindung, dan tempat mereka memohon pertolonganNya. Mereka merasa

Page 40: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

28

tenang dan tentram hatinya kalau mereka dapat mendekat dan mengabdi

kepada Zat Yang Maha Kuasa. Berdasarkan uraian diatas, jelas bahwa hati

membuat hati tenang dan tentram dengan jalan mendekatkan diri kepada

Tuhan.

4. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Islam menghendaki manusia dididik agar mampu merealisasikan

tujuan hidupnya sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Allah. Tujuan hidup

manusia itu adalah beribadah kepada Allah. Ini diketahui darه ayat 56 surat

al-Dzariyat:

آلإنس إلاليعبذن (66)سراة الذاريب ث: مبخلقج آلجن

Artinya:

dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

mengabdi kepada-Ku.”(Q.S. Al-Dzariyat [51]: 56

Pendidikan Agama Islam menurut Abdul Majid mempunyai maksud

dan tujuan, yaitu :

Untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian

dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman

peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang

terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan

bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang

lebih tinggi.45

Sedangkan menurut Abdul Fattah Jalal, “tujuan umum pendidikan

islami adalah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah.”46

Aspek tujuan pendidikan Islam menurut Ramayulis meliputi empat

hal, yaitu:

a. Tujuan Jasmaniah (Ahdaf al Jismiyyah)

Tujuan pendidikan islam adalah untuk membentuk manusia

muslim yang sehat dan kuat jasmaninya serta memiliki

keterampilan yang tinggi.

45

Abdul Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama islam Berbasis

Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2006), cet. 3 h.135 46

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islami (Bandung: PT Rosdakaya, 2012), h.64

Page 41: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

29

b. Tujuan Rohaniah (Ahdaf al Ruhyyah)

Tujuan ini dikaitkan dengan kemampuan manusia menerima

agama Islam yang inti ajarannya adalah keimanan dan ketaatan

kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa dengan tunduk dan patuh

kepada nilai-nilai moralitas yang diajarkanNya dengan mengikuti

keteladanan Nabi Muhammad SAW

c. Tujuan akal (ahdaf al aqliyyah

Aspek tujuan ini bertumpu pada pengembangan intelegensia yang

berada dalam otak sehingga mampu memahami dan menganalisis

fenomena-fenomena ciptaan Allah di jagad raya ini

d. Tujuan Sosial (Ahdaf al Ijtima’iyah)

Pendidikan menitikberatkan perkembangan karakter-karakter

yang unik, agar manusia mampu beradaptasi dengan standar

masyarakat bersama-sama dengan cita-cita yang ada padanya. 47

Ahmad Tafsir mengatakan tujuan akhir pendidikan islam yaitu “untuk

menjadi manusia yang sempurna. Adapun ciri manusia sempurna adalah

jasmaninya sehat dan kuat, akalnya cerdas serta pandai dan hatinya penuh

iman kepada Allah”. 48

Tujuan Pendidikan Islam menurut Alisuf Sabri, yaitu “membentuk

kepribadian muslim atau insan kamil yang beriman, berakhlak, berilmu, dan

berketerampilan yang senantiasa berupaya mewujudkan dirinya dengan baik

secara maksimal guna memperoleh kesempurnaan hidup karena didorong

oleh sikap ketakwaan dan penyerahan diri kepada Allah agar memperoleh

ridhoNya.”-49

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa, tujuan pendidikan secara islami

adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan mengenai Islam

dan juga membentuk akhlakul karimah agar menjadi muslim yang cerdas.

5. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama islam sebagai ilmu dan amaliyah mempunyai ruang

lingkup yang sangat luas yang dijadikan landasan spiritual, dan bila

dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, maka kehidupan manusia akan

baik.

Adapun urutan prioritas pendidikan Islam dalam upaya pembentukan

47

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta: Kalam Mulia, 2013) cet. 10, h. 222-225 48

Ahmad Tafsir. Op. Cit, h.63 49

Alisuf Sabri, Ilmu Penddikan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), h. 109

Page 42: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

30

kepribadian muslim menurut Zuhairini adalah

a. Pendidikan keimanan kepada Allah SWT,

b. Pendidikan akhlakul karimah,

c. Pendidikan ibadah50

Menurut Muhammad Daud, “ruang lingkup pendidikan agama Islam

terdiri atas akidah, syariah, dan akhlak.” 51

Sedangkan menurut Zakiah Darajat, “ruang lingkup pengajaran

pendidikan agama Islam meliputi pengajaran keimanan, pengajaran akhlak,

pengajaran ibadat, pengajaran fiqh, pengajaran ushul fiqh, pengajaran qiraat

qur’an, pengajaran tafsir, pengajaran ilmu tafsir, dan pengajaran hadis”.52

Walaupun dari ketiga pendapat tersebut terdapat perbedaan mengenai

ruang lingkup pendidikan agama Islam, dapat disimpulkan bahwa ruang

lingkup pendidikan agama Islam antara lain ketauhidan (keimanan), akhlak

(tingkah laku seorang muslim dan muslimah), syariah (termasuk ibadah

sehari-hari).

6. Metode dan Teknik Pendidikan Agama Islam

Samsul Nizar mengutip pendapat Hamka yang membagi metode

pendidikan Islam kepada empat macam metode, yaitu:

a. metode diskusi

b. metode darmawisata

c. metode eksperimen

d. metode resitasi atau assignment (pemberian tugas) 53

Keterangan keempat metode tersebut sebagai berikut:

1) Metode diskusi

Diskusi merupakan proses saling bertukar pikiran antara dua orang

atau lebih. Melalui proses ini, kedua belah pihak akan saling berdialog dan

mengemukakan pandangannya secara argumentatif. Proses ini dilakukan

50

Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet.5, h.155-158 51

Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2008), h. 133 52

Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2008), cet.4, h. 63-101 53

Samsul Nizar, Memperbincangkan Dinamika Intelektual dan Pemikiran Hamka

Tentang Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2008),h.178-180

Page 43: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

31

dengan penuh keterbukaan dan persaudaraan. Tujuan utamanya adalah

mencari kebenaran

2) Metode darmawisata

Metode ini dimaksudkan agar tumbuh kepekaan sosial pada peserta

didik. Seorang pendidik bisa mempergunakan metode darmawisata untuk

mengenalkan peserta didik pada realitas lingkungannya secara dekat dan

konkret.

3) Metode eksperimen

Melalui eksperimen, peserta didik akan diformulasi untuk melakukan

serangkaian observasi dan latihan-latihan yang berfungsi untuk memperkaya

pengalaman mereka terhadap materi (teori) ilmu pengetahuan yang mereka

miliki. Melalui pendekatan metode eksperimen secara langsung terhadap

objek yang dipelajari, maka peserta didik akan memperoleh pengalaman

langsung terhadap berbagai fenomena sosialnya

4) Metode resitasi atau assignment (pemberian tugas)

Agar peserta didik memiliki rasa tanggung jawab terhadap amanat

yang diberikan kepadanya, maka pendidik dapat melakukan pendekatan

dengan menggunakan metode resitasi, yaitu memberikan sejumlah soal-soal

pendidikan untuk dikerjakannya secara baik dan benar.

Sedangkan metode pendidikan Islam menurut Ramayulis dibagi

kepada sepuluh, yaitu : “(a) Metode Ceramah, (b) Metode Tanya Jawab, (c)

Metode Diskusi, (d) Metode Pemberian Tugas, (e) Metode Demonstrasi, (f)

Metode Eksperimen, (g) Metode kerja kelompok, (h) Metode kisah, (i)

Metode Amsal, (j) Metode Targhib dan (k) Tarhib."54

Adapun teknik mengajar menurut Hadari Nawawi yang dikutip oleh

Ramayulis, terdiri dari:

a. Mendidik melalui keteladanan

b. Mendidik melalui kebiasaan

c. Mendidik melalui nasihat dan cerita

d. Mendidik melalui disiplin

e. Mendidik melalui partisipasi

54

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta: Kalam Mulia, 2013) cet. 10, h..280-286

Page 44: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

32

f. Mendidik melalui pemeliharaan55

:

Adapun metode yang lazim digunakan dalam pendidikan pesantren

adalah sebagai berikut, yang oleh Mujamil Qomar ialah

1) Wetonan, yakni suatu metode kuliah dimana para santri mengikuti

pelakaran dengan duduk mengelilingi kiai yang menerangkan pelajaran.

Santri menyiimak kitab masing-masing dan mencatat jika perlu.

Pelajaran diberikan pada waktu-waktu tertentu, yaitu sebelum atau

sesudah melaksanakan shalat fardhu. Di jawa barat, metode ini sebut

dengan bandongan, sedangkan di Sumatera di sebut dengan halaqah.

Penerapan metode ini membuat santri bersikap pasif, sebab

keberlangsungan pengajaran didominasi oleh pengajar/ kyai. Santri tidak

diberi kesempatan untuk bertanya apalagi mengkritisi. Hal inilah yang

perlu dirubah, santri harus diberi kesempatan untuk sekedar bertanya atau

mengkritisi, sehingga hubungan interaksi terjadi dalam sebuah proses

pembelajaran. Metode ini merupakan hasil adaptasi dari metode

pengajaran agama yang berlangsung di Timur Tengah terutama Mekah

dan Al-Azhar, Mesir. Hal ini timbul dari hasil interaksi intelektual antara

perintis (kyai) pesantren dengan pendidikan yang berlangsung di sana.

2) Metode sorogan, yakni suatu metode dimana santri menghadap kiai

seorang demi seorang dengan membawa kitab yang akan dipelajarinya.

Metode sorogan ini merupakan bagian yang paling sulit dari keseluruhan

metode pendidikan Islam tradisional, sebab sistem ini menuntut

kesabaran, kerajinan, ketaatan dan disiplin pribadi santri/ kendatipu

demikian, metode ini diakui paling intensif, karena dilakukan seorang

demi seorang dan ada kesempatan untuk tanggung jawab langsung.

3) Metode hafalan, yakni suatu metode dimana santri menghafal teks

atau kalimat tertentu dari kitab yang dipelajarinya.

Bahkan dipesantren, keilmuan hanya dianggap sah dan kokoh bila

dilakukan melalui transmisi dan hafalan, baru kemudian menjadi

keniscayaan. Lebih jauh lagi, parameter kealiman seseorang dinilai

berdasarkan kemampuan menghafal teks-teks.

4) Metode muhawarah, adalah suatu kegiatan berlatih bercakap-cakap

dengan bahasa arab yang diwajibkan pesantren kepada santri selama

mereka tinggal di pesantren. Frekuensi penerapan metode ini di pesantren

tidak ada keberagaman. Ada yang menerapkan hanya pada kegiatan-

kegiatan tertentu, tetapi ada beberapa pesantren yang mewajibkan

penggunaan metode ini kepada santrinya setiap hari.56

Penggunaan teknik dan metode dapat digunakan bersama-sama atau

55

Ibid. h.287-290 56

Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007),

hlm. 150

Page 45: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

33

saling menunjang. Misal mendidik melalui disiplin akan lebih efektif bisa

diikuti dengan cara keteladanan.

C. Pendidikian Islam Terpadu

Pendidikan Islam dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah “proses

pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam

usaha mendewasakan kepribadiannya melalui penngajaran dan latihan.

Pendidikan berarti pula sebagai usaha potensi-potensi yang terpendam dan

tersembunyi.”57

Terpadu berarti sudah dipadu (disatukan, dilebur menjadi

satu),58

Menurut Jaringan Sekolah Islam Terpadu Pendidikan Islam Terpadu

adalahPendidikan yang memadukan sains dan agama secara berdampingan

untuk membimbing anak didiknya berkepribadian Islam dan berwawasan

global (menguasai pengetahuan umum). Sedangkan maksud dari pendidikan

Islam Terpadu adalah pendidikan yang berusaha membentuk kepribadian

Islam secara komprehensif, dengan sistem pendidikan yang menyeimbangkan

pendidikan akhlakiyah, fikriyah dan jasadiyah.

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al-Quraniyyah terletak di

jalan panti asuhan Ceger rt 003/012, Jurangmangu Timur Kecamatan Pondok

Aren, Kota Tangerang Selatan Banten Sekolah Islam Terpadu pada

hakekatnya adalah sekolah yang mengimplementasikan konsep pendidikan

Islam berlandaskan Al Qur‟ an dan As Sunnah. Konsep operasional Sekolah

Islam Terpadu merupakan akumulasi dari proses pembudayaan, pewarisan

dan pengembangan ajaran agama Islam, budaya dan peradaban Islam dari

generasi ke generasi. Dalam aplikasinya sekolah Islam Terpadu diartikan

sebagai sekolah yang menerapkan pendekatan penyelenggaraan dengan

memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi satu jalinan

kurikulum, dengan pendekatan ini, semua mata pelajaran dan semua kegiatan

sekolah tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan nilai Islam. Diawal

berdirinya, sekolah Islam terpadu ingin mengubah citra sekolah Islam yang

57

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai

Pustaka, 2002), hlm. 954 58

Ibid, hlm. 810.

Page 46: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

34

dianggap kurang kompetitif dengan sekolah umum maupun sekolah non-

Islam pada umumnya. Saat itu, sekolah pada umumnya hanya menekankan

kepentingan akademik dan masalah agama menjadi hal yang kurang

ditanamkan. Namun, pada masa sekarang, kesadaran orang tua akan

kebutuhan pendidikan agama semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dengan

makin banyaknya bermunculan sekolahsekolah yang berbasis Islam dengan

jumlah siswa yang tidak lagi sedikit. SMP Islam Terpadu Al-Quraniyyah

merupakan salah satu lembaga pendidikan yang juga berkomitmen untuk

menerapkan kombinasi pendidikan umum dengan pendidikan agama dengan

4 (empat) visi utamanya, yaitu:

1. Membentuk generasi yang kreatif, berdaya juang tinggi dan

bertanggung jawab.

2. Menyiapkan calon pemimpin masa depan yang menguasai

IPTEK, inovatif dan aplikatif.

3. Melahirkan generasi yang cakap secara emosional, intelektual dan

spiritual serta berwawasan internasional.

4. Menjadikan SMP IT sebagai sekolah model dalam

pengintegrasian IPTEK dan wawasan Qur’ani.

D. Penelitian yang relevan

Penulis menemukan beberapa tulisan tentang Teori Jean Piaget.

Diantarannya Desmita Teori perkembangan kognitif Jean Piaget

adalah,

Salah satu teori yang menjelaskan bagaiman anak beradaptasi dan

menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian yang ada di sekitarnya.

Bagaimana cara anak belajar mengelompokkan objek-objek untuk

mengetahui persamaan dan perbedaannnya, dan untuk memahami

penyebabab terjadinya perubahan objek dan satu peristiwa, dan untuk

membentuk perkiraan tentang objek dan peristiwa tersebut.59

Dalam bukunya Sri Esti Wuryani, “kemampuan kognitif adalah hasil

dari hubungan hubungan perkembangan otak sistem nervous dan

pengalaman-pengalaman yang membantu individu untu beradaptasi dengan

59

Desmita, psikologi Perkembangan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 45

Page 47: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

35

lingkungannya.60

Dari buku Desmita dan Sri Esti Wuryani, yang penulis temukan,

semuanya membahas tentang teori perkembangan kognitif Jean Piaget

mengenai pendidikan. Namun dari sekian buku berbeda dengan penulis dalam

penulisan skripsi ini. Dalam penelitian ini penulis mengkaji tentang teori

perkembangan kognitif yang dikembangkan oleh Jean Piaget dan

implikasinya terhadap hasil belajar PAI siswa.

E. Kerangka Berpikir

Teori perkembangan kognisi Jean Piaget ini bisa diterapkan dalam

pembelajaran PAI, terlebih lagi karena teori ini memfokuskan perkembangan

manusia dari lahir sampai dewasa. Sehingga cocok sekali apabila dipakai oleh

para pendidik dalam pembelajaran PAI yang sesuai dengan kognisi anak.

Teori Perkembangan Kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget.

Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi

perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan,

yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat

merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi

konsep yang berdasar pada kenyataan.

60

Sri Esti Wuryani, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 2006), hal.72.

Page 48: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMPIT Al-Quraniyyah dari tanggal 01

September sampai 20 Oktober 2015 yang bertempat di Jl. Panti Asuhan Ceger RT.

003/012 Jurangmangu Timur Kec. Pondok Aren-Kota Tangerang Selatan- Banten

Kode Pos. 15222. Telp. (021) 73440835

B. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam

pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan

yang dihadapi,, dalaam penelitian ini penulis menggunakan penelitian lapangan

melalui teknik analisis korelasional.

Penelitian lapangan (field research) adalah penelitian ini dilakukan dengan

terjun langsung ke objek penelitian, karena dalam penelitian ini memeerlukn data

yang valid, akurat dan signifikan dengan permasalahan agar dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya.

C. Variabel Penelitian

Menurut Suharimi Arikunto, “Variabel adalah objek penelitian, atau apa

yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.1”

Sedangkan menurut Sugiyono, “variabel penelitian adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.2” Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat

(Y).

1. Variabel bebas atau independen variabel X adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini sebagai variabel bebas

adalah Implikasi teori kognitif Jean Piaget.

1Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 2006), hlm. 118

2 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010) cet. 9, hlm.61

Page 49: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

37

2. Variabel terikat atau dependen variabel Y adalah variabel yang

dipengaruh atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.3

Yang merupakan hasil dari perlakuan variabel bebas, yaitu: prestasi

belajar siswa kelas VII SMPIT Al-Quraniyyah.

D. Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi menurut Suharsimi Arikunto adalah “keseluruhan subjek

penelitian.”4. Namun, tidak menggunakan istilah populasi, oleh Spradley yang

dikutip oleh Sugiyono, populasi dinamakan social situation atau situasi sosial

yang terdiri atas tiga elemen, yaitu tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas

(activity) yang berinteraksi secara sinergis.5

Dalam penelitian ini yang menjadi yang menjadi populasi adalah siswa kelas VII

SMPIT Al-Quraniyyah yang berjumlah 170 orang

Sampel

Untuk menyederhanakan proses pengumpulan data dan pengolahan data,

maka penulis mengambil teknik sampling. Yaitu mengambil sampel sebanyak

lebih kurang 50 % dari seluruh jumlah populasi. Pengambilan sampel penelitian

ini berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto yaitu:

“apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehiingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya

lebih besar, dapat diambil 10-15%, atau 20-25%, atau lebih”.6

Berdasarkan dokumentasi SMPIT Al-Quraniyyah, diketahui bahwa jumlah

kelas VII ada 5 kelas, dengan jumlah 170 siswa. Berdasarkan tata cara

pengambilan sampel di atas, sampel yang akan diambil adalah 50% x 170 siswa =

85 dari semua kelas jadi jumlah sampelnya adalah 17 siswa dari masing-masing

kelas . Dengan demikian peneliti mengambil 85 siswa dari populasi siswa kelas

VII SMPIT Al-Quraniyyah, sebagai perwakilan subjek penelitian dengan

3Ibid, hal. 61

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2002), cet. 12, h.108 5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Alfabeta, 2011), cet.13, h. 297

6Suharsimi Arikunto, Op. Cit , h.10

Page 50: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

38

menggunakan proportional random sampling dengan perincian sebagai berikut :

Berikut ini adalah banyak sampel yang diambil dari jumlah populasi yang

ada:

Tabel 3.1

No kelas Jumlah responden

1

2

3

4

5

VII A

VII B

VII C

VII D

VII E

17

17

17

17

17

Jumlah 85

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam

pendekatan penelitian kualitatif.Observasi merupakan langkah awal yang

dilakukan peneliti. Dalam observasi ini peneliti akan melihat langsung kegiatan

belajar mengajar yang dilakukan oleh pihak yang terkait penelitian. Dalam

penelitian ini ialah semua yang mencakup ruang lingkup sekolah. Hasil observasi

ini akan digunakan untuk sumber data penelitian.

Dalam observasi, ada tiga komponen yang menjadi obyek penelitian,

yaitu: Place (Tempat), Actor (pelaku) dan Activities (aktivitas). Place atau tempat

disini adalah lingkungan belajar di SMPIT Al-Quraniyah. Actor atau pelaku disini

adalah ustadz atau guru agama. Activities atau aktivitas disini adalah kegiatan

belajar mengajar.

a. Place (tempat)

Tempat yang menjadi obyek penelitian disini ialah SMPIT Al-Quraniyyah,

Kota Tangerang Selatan. Yang berlokasi Jl. Panti asuhan Kp. Ceger No. 06

Jurang Mangu Timur Rt 003/012 kecamatan Pondok Aren kota Tangerang

Selatan.

b. Actor(pelaku)

Page 51: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

39

Pelaku yang diobservasi/diamati dalam penelitian ini adalah guru mata

pelajaran PAI dan para siswa di SMPIT Al-Quraniyyah, Tangerang Selatan.

Jumlah guru yang mengajar di SMPIT Al-Quraniyyah iniberjumlah31orang.

Secara keseluruhan, ada 2 orang yang mengajar mata pelajaran Pendidikan

Agama, ada 1 orang yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia,2 orang

mengajar mata pelajaranMatematika,2orangmengajar IPA, 2 orang mengajar

mata pelajaran Bahasa Inggris, 2 orang mengajar IPS,2 orang mengajar mata

pelajaran Penjaskes, 2 orang yang mengajar mata pelajaran Seni Budaya,2

orang mengajar mata pelajaran PPKn,1orang mengajar mata pelajaran TIK, 2

orang mengajar BK,2 orang mengajar Bahasa Arab dan Tafsir ,1orang

mengajar mata pelajaran Sejarah Peradaban Islam, 8 orang mengajar mata

pelajaran Murotal/BTQ/Al-Qur’an.

Penelitian ini mengambil kelas VII. Kelas yang diajarkan sebanyak 5 kelas

dalam seminggu. Meliputi kelas VII.1, kelas VII.2, kelas VII.3, kelas VII.4,

dan kelas VII.5. Masing-masing kelas mendapat pelajaran PAI 2 jam

pelajaran dalam seminggu.

Adapun jumlah siswa SMPI T A l - Q u r a n i y y a h pada tahun ajaran

2015/2016 kelas VII sebanyak 170 siswa.

c. Activities/ aktivitas

Aktivitas yang diamati dalam penelitian ini adalah seluruh kegiatan

pembelajaran guru PAI yang mengimplementasikan Pendidikan berbasis nilai

karakter pada siswa.Para guru di SMPIT Al-Quraniyyah ini, hadir di sekolah

pada pagi hari sebelum pukul 06.45 WIB.pada hari senin sebelum kegiatan

pembelajaran berlangsung, para guru mengikuti upacara bendera atau upacara

pembinaan. Setelah selesai upacara, para guru mengadakan breafing sebentar

dipandu oleh kepala sekolah.Pada hari selasa, sebelum kegiatan pembelajaran

berlangsung para siswa dan wali kelas bertadarus selama kurang lebih 30

menit.Lalu, KBM 2 jam, setelah itu siswa dan guru mengikuti salat dhuha

berjamaah di masjid.Pada hari rabu, sebelum KBM, seluruh siswa dan guru

senam bersama dilapangan.Setelah selesai senam, para guru breafing sebentar

dipandu oleh kepala sekolah. Hari Kamis, sebelum mengikuti kegiatan

Page 52: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

40

pembelajaran para guru mengikuti kegiatan tadarusan, dilanjut dengan KBM

2 jam lalu shalat dhuha. pada hari Jum’at, sebelum mulai pelajaran, guru dan

siswa bertadarus bersama, dilanjut dengan KBM 2 jam, lalu shalat dhuha

bersama.

Kegiatan pembelajaran di kelas dimulai jam 07.15. ketika pembelajaran

dimulai para guru memasuki kelasnya masing-masing. Jika tidak ada jam

mengajar atau waktu istirahat tiba para guru masuk ke ruangan guru dan

duduk di mejanya masing-masing. Dan ketika waktu zhuhur tiba, para guru

dan siswa mengikuti salat dhuzur berjamaah.Sebagian dari guru memiliki

jadwal imam masing-masing untuk memimpin salat berjamaah.

Ketika bel tanda kegiatan pembelajaran akan berlangsung para siswa

masuk ke kelas masing-masing. Siswa duduk di tempatnya masing-masing.

Mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung. Sampai bel tanda

istirahat.Ketika bel tanda istirahat berbunyi siswa diperbolehkan keluar

kelas sampai waktu istrahat selesai. Para siswa masuk kembali ke kelas dan

mengikuti pelajaran selanjutnya sampai waktu salat dzuhur berjamaah tiba.

Ketika bel tanda salat berjamaah akan berlangsung siswa dipersilahkan keluar

kelas untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan salat dzuhur berjamaah.

Setelah selesai salat, siswa dipersilahkan untuk masuk ke kelas kembali untuk

melaksanakan pembelajaran selanjutnya.Sampai tanda bel untuk pulang

berbunyi.

Observasi sebagai metode ilmiah dilakukan dengan pengamatan dan

pencatatan secara sistematik terhadap fenomena dan kejadian yang diselidiki7.

Oleh karenanya metode ini dimaksudkan dapat melihat secara langsung pada

kesiapan siswa dan guru, keaktifan siswa ketika menerima pelajaran dan

menangkap informasi yang terjadi secara nyata tentang proses dan produk

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMPIT Al-Quraniyyah.

d. Angket

Kuesioner menurut Suharsimi Arikunto adalah “Sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam

7Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2006)hlm.162

Page 53: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

41

arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”

Dengan menggunakan angket ini penulis ingin mendapatkan data yang

objektif dari responden melalui sejumlah pertanyaan yang telah

disediakan.Angket berfungsi sebagai data penunjang dari wawancara.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik Suharsimi Arikunto

dengan kuesioner tertutup, “yaitu kuesioner yang sudah disediakan

jawabannya sehingga responden tinggal memilih.”Angket ini diberikan

kepada siswa kelas VII SMPIT Al-Qur’aniyyah.

e. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu bahan arsip yang diperlukan karena

adanya permintaan seorang peneliti. Metode ini digunakan untuk memperoleh

data dengan cara mengambil atau mengutip suatu dokumen atau catatan yang

ada. Misalnya struktur kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI), arsip-arsip,

satuan pelajaran, penggunaan alat media pembelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) yang terkait dengan proses dan hasil pembelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI) di SMPIT Al-Quraniyyah.

Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini terdiri dari

kepala sekolah, siswa dan guru Pendidikan Agama Islam (PAI), proses

kegiatan belajar mengajar dan hasil dari pembelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI) di SMPIT Al-Quraniyyah. Di samping itu sumber data juga

berupa kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI), media pembelajaran,

persiapan mengajar.

F. Instrumen Penelitian

Langkah penting dalam kegiatan pengumpulan data adalah melakukan

pengujian terhadap instrumen yang akan digunakan. Instrumen dalam penelitian

ini adalah instrumen angket, implikasi teori Jean Piaget sebagai variabel (x) dan

prestasi belajar PAI siswa variabel (y)

Adapun kisi-kisi instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Angket

Page 54: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

42

Variabel Indikator Nomor Soal Jumlah Item

Variabel x

Pendidikan

Nilai

Karakter

Variabel Y

1. Kedisiplinan

2. Nilai Religius

3. Peduli Lingkungan

4. Demokratis

5. Kreatif

6. Mandiri

7. Menghargai Prestasi

8. Gemar Membaca

Nilai raport

siswa

1,2

3,10,14,15

4

7

5,6,11

8,9

12

13

2

4

1

1

3

2

1

1

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yng digunakan dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui ada atau tidaknya korelasi dalam dua variabel. Maka sebelum

Pengolahan data angket dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa

teknik yaitu:

1. Editing Yaitu meneliti kembali data yang telah dikumpulkan dalam rangka

mengetahui apakah data itu sudah lengkap atau belum, serta melengkapi

data yang kurang. Tujuan dari editing adalah untuk meminimalisir data-data

yang kurang diperlukan dalam penelitian, sehingga proses mengolah data

efektif.

2. Scoring, yaitu merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir

pernyataan yang terdapat dalam angket. Dalam pengambilan angket

menggunakan skala likert, yaitu: Selalu, Sering, Kadang-kadang, dan Tidak

Pernah, yang harus dipilih oleh responden. Maka penulis melakukan

perhitungan skor rata-ratanya denganketentuan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Tabel SkorAlternatifJawaban

Page 55: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

43

Pilihan Jawaban Skor Pernyataan

Positif (+) Negatif (-)

Selalu (S)

Sering (SR)

Kadang – kadang (KD)

Tidak Pernah (TP)

4

3

2

1

1

2

3

4

a. Alternatif jawaban A, dengan bobot nilai 4

b. Alternatif jawabanB, dengan bobot nilai 3

c. Alternatif jawaban C, dengan bobot nilai 2

d. Alternatif jawaban D, dengan bobot nilai 1

3. Tabulating

Tabulating adalah mengolah data dengan memindahkan jawaban yang

terdapat di dalam angket dan telah dikelompokkan ke dalam bentuk tabel

frekuensi yang tujuannya memudahkan penulis dalam mengolah data yang telah

diedit.

Tujuan dari tabulasi untuk mendapatkan gambaran frekuensi dalam setiap

item yang penulis kemukakan.Sehingga tampak jawaban angket yang satu dengan

yang lainnya.

Kemudian, pedoman yang penulis gunakan untuk mencari presentase data adalah:

P=

Keterangan:

P= Angkapersentasi untuk setiapjawaban

F= Frekuensi untuk setiap jawaban

N=Jumlah Responden

100% =Bilangan tetap (konstanta)

:

Tabel 3.4

N

100%

Page 56: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

44

Tabel Skala Prosentase

No Presentase Penafsiran

1 100% Seluruhnya

2 90%-99% Hampir Seluruhnya

3 60%-89% Sebagian Besar

4 51%-59% Lebih Dari Setengah

5 50% Setengahnya

6 40%-49% Hamper Setengahnya

7 10%-39% Sebagian Kecil

8 1%-9% Sedikit Sekali

9 0% Tidak Sama Sekali

4. Analisis korelasi Product Moment yang digunakan untuk mencari

pengaruh antara variabel x dan variabel y rumus yang digunaka yaitu:

. ∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan

Angka indeks korelasi “r” product moment

N = Number of cases

∑ = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

H. Hipotesis

Dalam penelitian ini perlu sekali adanya hipotesis, karena hipotesis sebagai

indikasi untuk menareik kesimpulan penelitian yang berebntuk dalil atau

generalisassi yang akan dibuktikan dan diteliti serta diuji kebenarannya. Dalam

penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

Ha : ada hubungan yang nyata antara implikasi teori kognitif Piaget dengan

prestasi belajar PAI

Ho : tidak terdapat hubungan yang nyata antara implikasi teori kognitif Piaget

dengan prestasi belajar PAI.

Page 57: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMPIT Al-Quraniyyah

1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Quraniyyah

Pondok Pesantren Al-Quraniyyah adalah sebuah yayasan berbadan hukum

yang mencetak santri agar dapat membaca al-Quran secara fasih dan benar sesuai

dengan ilmu tajwid, serta mampu melantunkannya sesuai dengan ilmu Naghom dan

ilmu Qiraat yang berlaku. Pondok pesantren Al-Quraniyyah didirikan di atas tanah

wakaf seluas 3640 M2 dan milik pengasuh/ kyai seluas 150 M2 pada tahun 2001

yang di pimpin oleh Drs. KH.M. Sobron Zayyan, MA. Dengan nomor statistic pondok

pesantren pada kadepag 512280407295, alamat YPI PONPES Al-Quraniyyah

bertempat di Jl. Panti asuhan Kp. Ceger No. 06 Jurang Mangu Timur Rt 003/012

kecamatan Pondok Aren kota Tangerang Selatan. Dan pada tahun 2005 baru didirikan

SMPIT Al-Quraniyyah dengan akreditas A pada tahun 2012.

2. Visi Misi SMP IT Al-Qur’aniyyah

Visi SMP IT Al-Qur’aniyyah semenjak didirikan pada tahun 2005 yaitu

berusaha untuk menjadi sekolah yang,

" Unggul dalam prestasi, kompetitif dalam IPTEK dan berperilaku Qur’ani ".

Adapun Misi SMP IT Al-Qur’aniyyah yaitu;

a. Membentuk generasi yang kreatif, berdaya juang tinggi dan bertanggung

jawab.

b. Menyiapkan calon pemimpin masa depan yang menguasai IPTEK, inovatif

dan aplikatif.

c. Melahirkan generasi yang cakap secara emosional, intelektual dan spiritual

serta berwawasan internasional.

d. Menjadikan SMP IT sebagai sekolah model dalam pengintegrasian IPTEK

dan wawasan Qur’ani.

Page 58: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

46

Drs.KH.M. Sobron Zayan, MA

Pimpinan Umum YPI Al Qur’aniyyah

H.Muhammad Yunus,S.Ag.

Kabid. Pendidikan YPI Al Qur’aniyyah

ANSHARI,S.Ag.,MM

Kepala Sekolah

3. Tujuan Sekolah SMPIT Al-Quraniyyah

Tujuan disusunnya Kurikulum SMP IT Al-Qur’aniyyah diantaranya adalah ;

a. Membangun sistem pendidikan yang integralistik dan komprehensif

dengan melakukan integralisasi antara ilmu Al-Qur’an dan kemajuan

IPTEK.

b. Sebagai dasar dan landasan dalam penyusunan program pengembangan ke

depan.

c. Sebagai acuan dan pedoman yang jelas dalam mengambil langkah –

langkah yang harus dilakukan dalam rangka pengembangan 10 tahun ke

depan.

d. Sebagai alat ukur dalam penilaian keberhasilan atau pencapaian target

pengembangan.

4. Struktur Organisasi SMPIT Al-Quraniyyah

Struktur organisasi dalam suatu perkumpulan atau lembaga sangat penting,

karena keberadaan struktur organisasi tersebut akan memberikan informasi mengenai

sejumlah personil yang menempati jabatan tertentu dalam lembaga tersebut.

Struktur organisasi YPI Pon-Pes Al-Quraniyyah bersifat fungsional dan

pemerataan. Setiap personil berkewajiban melaksanakan tugas menurut fungsinya,

dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah. Penentuan struktur ini berhubungan

dengan tugas dan tanggung jawab supaya memperoleh mekanisme kerja yang lancar

serta memperoleh eefisiensi kerja yang optima

Adapun Bagan Struktur Organisasi YPI Pon-Pes Al-Quraniyyah, adalah :

Page 59: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

47

Fahmi Ubaidillah, S.Pd.I

Wakabid. Kesiswaaan

Eva Huzaifah, S.Pd.

Wakabid. Kurikulum

H. Zainal Muttaqin, S.Ag.,M.A

Bimbingan Konseling

Drs. Kamaluddin,M.Si

Ketua Komite

Alif Awwaludin,SE

Kepala TU

Wali Kelas Guru Mata Pelajaran Pembina Laboratorium

5. Keadaan Pendidik Tenaga Kependidikan dan Siswa SMPIT Al-Quraniyyah

Tabel 4.1

Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah

No Jabatan Nama Pend.Terakhi

r

Masa Kerja

(Th) 1.

Kepala

Sekolah Anshari, Ag.,MM S2 9 th

2. Wakil Kepala

Sekolah I

Misbakhus Shobar,

M. Si S2 7 Th

3. Wakil Kepala

Sekolah II

Eva Huzaifah

,S.Pd.I S1 7 Th

4.

Wakil Kepala

Sekolah

III

Fahmi Ubaidillah,

S.Pd S1 4 Th

*) Diisi S2/S3/S1/D4/Sarmud/D3/SLTA/SLTP

Tabel 4.2

No Guru Mata

Pelajaran

Pendidikan Terakhir

Jumlah

5+6

S1/D4/Akta IV/S2/S3 Belum

S1/D4 Sesuai Tdk

Sesuai

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7

1. Pendd. Agama 2 2

2. Bahasa Indonesia 1 1

3. Matematika 2 2

Page 60: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

48

4. Ilmu Peng. Alam 2 2

5. Bahasa Inggris 2 2

6. Ilmu Peng. Sosial 2 2

7. Penjaskes 1 1 2

8. Seni Budaya 2 2

9. PPKn 2 2

10. TIK 1 1

11. BK 2 2

12. B. Arab & Tafsir 2 2

13.

Sejarah

Peradaban

Islam

1

1

14 Murotal / BTQ /

Al Qur’an

8 - 8

Jumlah 24 7 31

Keterangan : Sesuai = Memiliki latar belakang pendidikan sekurang-

kurangnya S1, sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan. Tidak Sesuai

= Memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya S1, tetapi tidak sesuai

dengan mata pelajaran yang diajarkan.

Table 4.3

Tenaga Kependidikan

No Jenis Tenaga

Pendukung

Jumlah Tenaga Pendukung dan

Kualifikasi Pendidikannya Jumlah

SD/SMP/SMA D1/D2/D3 S1/S2/S3

1. Tata Usaha 2 1 1 4

2. Perpustakaan 1 1

3. Laboran IPA 1 1

4. Teknisi Komputer 1 1

5. Laboran Lab. Bahasa

6.

PTD ( Pdd.Teknologi

Dasar )

Page 61: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

49

No

Kondisi Jumlah (lokal)

Keterangan Kondisi Kerusakan

1. Baik 6 <15%

2. Rusak Ringan 4 15% - < 30 %

3. Rusak sedang 1 30% - <45%

7. Kantin 2 2

8. Penjaga Sekolah / OB 2 2

9. Tukang Kebun 1 1

10. Keamanan 1 1

11. Lainnya

Jumlah 13

Tabel 4.4

Jumlah Siswa Tiga Tahun Terakhir

Tahun

Pelajaran Pendaftar

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah Kls

VII

+ VIII + IX

Siswa Romb

el Siswa Romb

el Siswa Rombel Siswa Rombel

2013/2014 235 120 3 84 3 52 2 256 9

2014/2015 235 170 5 109 3 78 3 332 11

2015/2016 240 170 5 165 5 105 3 440 13

Tabel 4.5

Jumlah Siswa SMP Tahun 2015/2016 Mukim/Tdk Mukim

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah Kls

VII + VIII + IX

Mukim Tdk

Mukim Mukim

Tdk

Mukim Mukim

Tdk

Mukim Mukim

Tdk

Mukim

170 - 165 - 105 - 440 -

6. Keadaan Geografis SMPIT Al-Quraniyyah

Keadaan geografis SMPIT Al-Quraniyyah antara lain letak Ruang Belajar,

Ruang Kantor, dan Ruang Penunjang.

Tabel 4.6

Ruang Belajar

Page 62: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

50

Tabel 4.7

Ruang Belajar Lain

No Jenis Ruang

Kondisi

Jumlah Baik

Rusak

Ringan

Rusak

Sedang

Rusak

Berat

Rusak

Total

1. Perpustakaan 1 1

2. Lab IPA 1

3. Keterampilan

4. Multimedia

5. Kesenian

Jumlah 2

Tabel 4.8

No Jenis Ruang

Kondisi

Jumlah Baik

Rusak

Ringan

Rusak

Sedang

Rusak

Berat

Rusak

Total

1. Kepala Sekolah 1 1

2. Wakil Kepala

sekolah 1 1

3. Guru 1 1

4. Tata Usaha 1 1

5. Tamu 1 1

Jumlah 1 4 5

B. Hasil penelitian

Piaget bukanlah seorang pendidik dan tidak pernah berpura - pura menjadi

Page 63: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

51

seorang pendidik. Tetapi dia memberi suatu kerangka konseptual yang bagus untuk

memandang masalah-masalah pendidikan, termasuk pembelajaran. Terdapat

beberapa prinsip dalam teori perkembangan kognitif Piaget yang dapat diterapkan

dalam pcmbelajaran pendidikan agama lslam (PAl). Pertama, isu terpenting dalam

pembelajaran adalah komunikasi. Menurut teori Piaget, pikiran anak bukan suatu

kotak yang kosong; sebaliknya anak memiliki sejumlah gagasan tentang dunia fisik

dan alamia, yang berbeda dengan gagasan­ gagasan orang dewasa. Sebagai orang

tua atau guru harus belajar memaharni apa yang dikatakan oleh anak-anak atau

peserta didik dan menanggapi dengan cara bicara yang sama dengan yang

digunakan oleh anak-anak. Kedua, anak atau peserta didik belajar mengkonstruksi

pengetahuanya sendiri. Ketiga, anak atau peserta didik pada dasarnya adalah suatu

makluk yang berpengetahuan, yang selalu termorivasi untuk memperoleh

pengetahuan atau dengan kata lain anak memiliki keaktifan belajar.

Pembelajaran PAI yang selarna ini masih banyak kritikan, kurang optimal

dan kurang memperhatikan perkembangan kognisi peserta didik, maka dalam

rangka pengembangan pembelajaran supaya lebih optimal dapat menggunakan

teori perkembangan kognitif Piaget sebagai pertimbangan.

Pada hakikatnya, belajar menurut teori kognitif dijelaskan sebagai suatu

aktifitas belajar yang berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi perceptual

dan proses internal. Kegiatan pembelajaran yang berpijak pada teori belajar kognitif

ini sudah banyak digunakan.

Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, mengembangkan strategi dan tujuan

pembelajaran, tidak lagi mekanistik sebagaimana yang dilakukan dalam pendekatan

behavioristik. Kebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar

amat diperhitungkan, agar lebih bermakna bagi siswa. Menjadi seorang guru harus

memperhatikan perkembangan Siswa dalam proses berpikirnya. Mereka mengalami

perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu. Anak usia pra sekolah dan awal

sekolah dasar akan dapat belajar dengan baik, terutama jika menggunakan benda-

benda kongkrit. Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan,

Page 64: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

52

karena hanya dengan mengaktifkan siswa maka proses asimilasi dan akomodasi

pengetahun dan pengalaman dapat terjadi dengan baik.

Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengkaitkan

pengalaman atau informasi baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki si

belajar.

Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran disusun dengan

menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana ke kompleks. Belajar

memahami akan lebih bermakna dari pada belajar menghafal. Agar bermakna,

informasi baru harus disesuaikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah

dimiliki siswa. Tugas guru adalah menunjukkan hubungan antara apa yang sedang

dipelajari dengan apa yang telah diketahui siswa. Adanya perbedaan individual pada

diri siswa perlu diperhatikan, karena faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan

belajar siswa. Perbedaan tersebut misalnya pada motivasi, persepsi, kemampuan

berpikir, pengetahuan awal dan sebagainya.

Tokoh-tokoh aliran kognitif termasuk diantaranya Piaget secara umum

memiliki pandangan yang sama yaitu mementingkan keterlibatan siswa secara aktif

dalam belajar. Menurut Piaget, hanya dengan mengaktifkan siswa secara optimal

maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi

dengan baik.

Dari pemahaman di atas, maka langkah-langkah pembelajaran yang akan

dilakukan oleh guru ialah, menentukan tujuan pembelajaran, memilih materi

pelajaran menentukan topik-topik yang dapat dipelajari siswa secara aktif.

Menentukan kegiatan belajar yang sesuai untuk topik-topik tersebut, misalnya

penelitian, memecahkan masalah, diskusi, simulasi dan sebagainya. Mengembangkan

metode pembelajaran untuk merangsang kreatifitas dan cara berpikir siswa.

Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.

Strategi pendidikan dalam sistem pendidikan Islam adalah bertujuan untuk

membentuk pola pikir Islami (aqliyah Islamiyah) dan pola sikap islami (nafsiyyah

islamiyah), serta membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan yang

Page 65: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

53

berhubungan dengan masalah kehidupan. Seluruh materi pelajaran yang akan

diajarkan disusun atas dasar strategi tersebut. Strategi ini disusun dari sekumpulan

hukum-hukum Islam dan berbagai peraturan administrasi yang berkaitan dengan

pengaturan pendidikan formal.

Dalam perspektif pendidikan Islam, proses pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan kognitif, pembentukannya bisa dilakukan melalui

pembelajaran yang diberikan harus dapat mengasah tingkat kecerdasan peserta didik.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam kelas misalnya, kalau dalam belajar kognitif

menurut Piaget bisa dilakukan dengan mengenalkan dan mengaitkan kepada peserta

didik pengetahuan yang akan disampaikan dengan pengetahuan yang telah ada di

sebelumnya.

Pendidikan Islam dalam pelaksanaannya membutuhkan metode yang tepat

untuk menghantarkan kegiatan pendidikannya ke arah tujuan yang di cita-citakan.

Bagaimanapun baik dan sempurnanya suatu kurikulum pendidikan Islam, ia tidak

akan berarti apa-apa, manakala tidak memiliki metode atau cara yang tepat dalam

mentransformasikannya kepada peserta didik. Metode merupakan syarat untuk

efesiensinya aktivitas kependidikan Islam. Hal ini berarti bahwa metode termasuk

persoalan yang esensial, karena tujuan pendidikan Islam itu akan tercapai secara tepat

guna manakala jalan yang ditempuh menuju cita-cita tersebut benar-benar tepat.

Jenis-jenis metode yang relevan yang digunakan dalam pembelajaran

kognitif, adalah:

1. Metode ceramah

Metode ceramah sudah lama digunakan para pengajar, baik di sekolah

maupun di perguruan tinggi. Ini tidak berarti bahwa ceramah merupakan metode

yang asing, dalam arti tidak dapat digunakan lagi. Metode ceramah dapat

digunakan dalam kondisi berikut :

a. Guru ingin mengajarkan topik baru, pada pendahuluan proses belajar

mengajar, guru dapat mengantarkan gambaran umum tentang topic itu dengan

berceramah.

Page 66: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

54

b. Tidak ada sumber bahan pelajaran pada pelajar, sehingga pelajar dituntut

kreativitasnya untuk membuat catatan penting dari bahan pelajaran yang

disampaikan guru.

c. Guru menghadapi jumlah pelajar yang cukup banyak.

2. Tanya jawab

Metode ini memungkinkan terjadinya komunikasi langsung antara guru dan

pelajar, bias dalam bentuk pelajar bertanya guru menjawab. Adapun tujuan dari

metode ini untuk mengetahui penguasaan pelajar, menguatkan pengetahuan dan

gagasan pelajar untuk memotivasi pelajar untuk aktif berpikir dan menorong

pelajar untuk berbuat, dan menunjukkan kebenaran.

3. Diskusi

Metode ini merupakan kegiatan tukar menukar informasi, pendapat dan unsur-

unsur pengalaman secara teratur. Adapun tujuan metode diskusi adalah untuk

memperoleh pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu

dan mempersiapkan keputusan bersama.

Proses atau peristiwa belajar seseorang, bukan semata-mata ikatan antara

stimulus respons melainkan juga melibatkan proses kognitif.

Dalam peristiwa belajar tertentu sangat terbatas ruang lingkupnya, misalnya

belajar meniru sopan santun di meja makan dan bertegur sapa, peranan ranah cipta

siswa tidak begitu menonjol, meskipun seseungguhnya keputusan untuk meniru atau

tidak ada pada orang itu sendiri.

C. Deskripsi Data

Data yang akan penulis sajikan dalam skripsi ini ialah hasil penyebaran angket

tentang implikasi teori kognitif Piaget/perkembangan kognitif. Dalam penelitian ini

penulis menganalisis apakah terdapat kontribusi yang dapat m,enghasilkan

keterlibatan abntara variabel x dan variabel y sehingga dapat diketahui apakah

terdapat hubungan yang signifikan atau tidak antara kedua variabel tersebut.

Angket yang penulis buat adalah untuk diberiakn dan diisi kepada siswa,

karena siswa yang secara langsung mengetahui sekaligus mengikuti kegiatan belajar

Page 67: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

55

mengajar mata pelajaran PAI.

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan tehnik observasi, wawancara,

penyebaran angket yang disebarkan kepada siswa kelas VII dengan mengambil

sample sebanyak 85 siswa dari keseluruhan populasi yang ada dan dokumentasi

untuk mendapatkan informasi tentang prestasi belajar siswa yang diperoleh dengan

melihat nilai ujian tengah semester siswa pada nilai raport siswa.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh data dari persepsi siswa

mengenai Implikasi Teori Piaget terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam pembelajaran

PAI yang dilaksanakan oleh guru PAI. Hal ini akan penulis kemukakan dalam

bentuk tabel-tabel analisis data di bawah ini:

Tabel 4.9

Guru datang ke kelas tepat waktu ( Nilai Karakter: Disiplin)

No Alternatif

Jawaban

Frekuensi Persentase

1 4

3

2

1

14

32

31

8

16.47

37.65

36.47

9.41

Jumlah 85 100 %

Dari tabel diatas, yang menjawab selalu 16.47%, yang menjawab sering

3 7 .65%, yang menjawab jarang 36.47%, dan yang menjawab tidak pernah 9.41%.

Jadi pada pernyataan ini, yang lebih banyak adalah jawaban sering (37.65%).dengan

demikian, bahwa guru PAI menerapkan kedisiplinan waktu baik.

Tabel 4.10

Guru berpakaian rapih dan sopan (Nilai Karakter: Disiplin)

N

o

Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

2 4

3

2

1

65

15

5

0

76.47

17.65

5.88

0

Jumlah 85 100%

Page 68: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

56

Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 76.47%, yang menjawab

sering ada 17.65%, yang menjawab kadang-kadang ada 5.88%, dan yang

menjawab tidak pernah ada 0. Maka, yang lebih banyak jawabannya adalah

selalu (76.47%).Dengan demikian, guru PAI menerapkan berpenampilan dengan

baik pada siswa.

Tabel 4.11

Guru mengucap salam ketika masuk kelas ( Nilai Karakter: Religius)

N

o

Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

3 4

3

2

1

64

15

6

0

75.29

17.65

7.06

0

Jumlah 85 100%

Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 75.29%, yang menjawab

sering ada 17.65%, yang menjawab kadang-kadang ada 7.65%, yang menjawab

tidak pernah ada 0. Maka, yang lebih banyak jawabannya adalah selalu

(75.29%).dengan demikian, guru PAI menerapkan kebiasaan mengucap salam pada

saat masuk kelas dengan sangat baik.

Tabel 4.12

Guru mengecek kebersihan kelas ( Nilai Karakter:

Cinta Lingkungan, Disiplin, peduli sesama)

N

o

Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

4 4

3

2

1

9

20

54

2

10.59

23.53

63.53

2.35

Page 69: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

57

Jumlah 85 100%

Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 10.59%, yang menjawab sering

ada 23.53%, yang menjawab kadang-kadang ada 63.53%, dan yang menjawab

tidak pernah ada 2.35%. maka, jawaban yang lebih banyak adalah kadang-

kadang (63.53%). dengan demikian, guru PAI menerapkan kedisiplinan dalam hal

kebersihan dengan kurang baik dikelas

Tabel 4.13

Guru Mengulang Pelajaran Sebelumnya

(Nilai Karakter: Rasa Ingin Tahu)

N

o

Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

5 4

3

2

1

10

36

37

2

11.76

42.35

43.53

2.35 Jumlah 85 100%

Dari tabel diatas, yang menjawab selalu,ada 11.76 %, yang menjawab

sering,ada 42.35%, yang menjawab kadang-kadang ada 43.53%, yang menjawab

tidak pernah ada 2.35%. maka, yang banyak jawabannya adalah kadang-kadang

(43.53%). Dengan demikian, guru PAI kurang baik dalam menerapkan pengulangan

pelajaran di kelas.

Tabel 4.14

Guru Menjelaskan Materi Pelajaran Dengan Menggunakan Metode Yang

Sesuai (Nilai Karakter: Kreatif)

N

o

Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

Page 70: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

58

6 4

3

2

1

47

27

9

2

55.29

31.76

10.59

2.35

Jumlah 85 100%

Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 55.29%, yang menjawab

sering ada 31.76%, yang menjawab kadang-kadang ada 10.59%, yang menjawab

tidak pernah ada 2.35%.maka, yang banyak jawabannya adalah selalu (55.29%).

dengan demikian, guru PAI menerapkan nilai karakter kreatif dalam mengajar

dikelas dengan sangat baik.

Tabel 4.15

Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

(Demokratis, Toleransi)

N

o

Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

7 4

3

2

1

59

22

2

2

69.41

25.88

2.35

2.35

Jumlah 85 100%

Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 69.41%, yang menjawab sering

ada 25.88%, yang menjawab kadang-kadang ada 2.35%, yang menjawab tidak

pernah ada 2.35%. maka banyak jawabannya adalah selalu (69.41%) dengan

demikian, guru PAI menerapkan nilai karakter demokratis dengan memberikan

kesempatan bertanya kepada siswa dengan sangat baik.

Tabel 4.16

Guru merespon pertanyaan siswa (Nilai Karakter: Toleransi)

Page 71: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

59

N

o

Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

2 8 4

3

2

1

59

22

4

0

69.41

25.88

4.71

0

Jumlah 85 100%

Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 69.41%, yang menjawab sering

ada 25.88%, yang menjawab kadang-kadang 4.71%, yang menjawab tidak pernah 0.

Jadi, yang lebih banyak jawabannya adalah selalu (69.41%). dengan demikian,

guru PAI menerapkan nilai karakter toleransi dan menghargai prestasi dengan baik

terutama dalam hal menjawab pertanyaan siswa.

Tabel 4.17

Guru lebih banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran aktif

(Nilai Karakter: Demokratis, Kreatif, mandiri, kerja keras, bersahabat)

N

o

Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

9 4

3

2

1

43

28

14

0

50.59

32.94

16.47

0

Jumlah 85 100%

Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 50.59%, yang menjawab sering

ada 32.94%, yang menjawab kadang-kadang ada 16.47%, dan yang menjawab tidak

pernah ada 0. Maka, jawaban yang lebih banyak adalah selalu ( 50.59%). Dengan

demikian, guru PAI menerapkan pembelajaran aktif dengan melibatkan siswa dengan

baik.

Page 72: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

60

Tabel 4.18

Guru memberikan score dengan melihat dari 3 aspek; kognitif, afektif,

psikomotorik ( Nilai Karakter: Jujur, Disiplin, Demokratis)

N

o

Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1

0

4

3

2

1

40

31

12

2

47.06

36.47

14.12

2.35

Jumlah 85 100%

Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 47.06%, yang menjawab sering

ada 36.47%, yang menjawab kadang-kadang ada 14.12%, dan yang menjawab tidak

pernah ada 2.35%. maka, jawaban yang lebih banyak adalah selalu (47.06%).

Dengan demikian guru PAI menerapkan kejujuran dan demokratis dengan baik

dalam hal penilaian score untuk siswa.

Tabel 4.19

Guru menampilkan dalil Qur’an atau hadits pada setiap materi pelajaran

( Religius, gemar membaca)

N

o

Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1

1

4

3

2

1

18

19

48

0

21.18

22.35

56.47

0 Jumlah 85 100%

Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 21.18%, yang menjawab sering

ada 22.35%, yang menjawab kadang-kadang ada 56.47%, dan yang menjawab tidak

pernah 0. Maka, jawaban yang lebih banyak adalah kadang-kadang (56.47%).

Dengan demikian, guru PAI kurang baik dalam menerapkan dalil Qur’an dan hadits

Page 73: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

61

didalam materi pelajaran.

Tabel 4.20

Guru banyak memberikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari- hari yang

sesuai pada setiap pembahasan materi ( Nilai Karakter : peduli lingkungan,

Kreatif)

N

o

Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1

2

4

3

2

1

22

30

31

2

25.88

35.29

36.47

2.35

Jumlah 85 100%

Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 25.88%, yang

menjawab sering ada 35.29%, kadang-kadang ada 36.47%, dan yang menjawab

tidak pernah ada 2.35%. dengan demikian, guru PAI kurang baik dalam

menerapkan pembelajaran yang mengaitkan dengan contoh- contoh kehidupan

sehari-hari.

Tabel 4.21

Guru memotivasi siswa untuk rajin membaca Al-Quran dirumah (Nilai

Karakter: Religius, gemar membaca)

N

o

Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1

3

4

3

2

1

21

24

36

4

24.71

28.24

42.35

4.71 Jumlah 85 100%

Dari tabel diatas, maka yang menjawab selalu ada 24.71%, yang

menjawab sering ada 28.24%, yang menjawab kadang-kadang ada 42.35%, yang

Page 74: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

62

menjawab tidak pernah ada 4.71 %. Jadi jawaban yang lebih banyak adalah

kadang-kadang (42.35%). Dengan demikian, guru PAI kurang baik dalam

menerapkan kepada siswa untuk rajin membaca Al-Qur’an.

Tabel 4.22

Guru menanamkan rasa cinta pada sesama umat Islam dan negara (Nilai

Karakter: Peduli Sesama, Cinta tanah Air, Cinta damai)

N

o

Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1

4

4

3

2

1

48

24

13

0

56.47

28.24

15.29

0

Jumlah 85 100%

Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 56.47%, yang menjawab sering

ada 28.24%, yang menjawab kadang-kadang ada 15.29%, yang menjawab tidak

pernah ada 0. Jadi yang banyak jawabannya adalah selalu ( 56.47%). Dengan

demikian, guru PAI menerapkan dengan baik pada siswa untuk cinta tanah air, dan

peduli sesama manusia.

Tabel 4.23

Guru memberikan pujian pada siswa yang menjawab dengan benar (Nilai

Karakter : Menghargai Prestasi)

N

o

Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1

5

4

3

2

1

27

42

16

0

31.76

49.41

18.82

0

Jumlah 85 100%

Page 75: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

63

Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 31.76 %, yang menjawab

sering ada 49.41%, yang menjawab kadang-kadang ada 18.82%, dan yang

menjawab tidak pernah ada 0. Dengan demikian, guru PAI menerapkan nilai

karakter menghargai prestasi dengan baik pada siswa yang pintar dan menjawab

pertanyaan-pertanyaan dengan benar.

Tabel 4.24

Guru menyuruh siswa untuk shalat berjamaah disekolah (Nilai Karakter :

Religius, Disiplin)

N

o

Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1

6

4

3

2

1

18

19

48

0

21.18

22.35

56.47

0 Jumlah 85 100%

Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 21.18%, yang menjawab

sering ada 22.35%, yang menjawab kadang-kadang ada 56.47%, dan yang

menjawab tidak pernah ada 0. Dengan demikian, guru PAI menerapkan pada

siswa untuk shalat berjamaah selama disekolah kurang baik.

Tabel 4.25

Guru memberikan nasihat sebelum mengakhiri pelajaran ( Nilai Karakter:

Peduli sesama, bersahabat)

N

o

Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1

7

4

3

2

1

22

30

31

2

25.88

35.29

36.47

2.35 Jumlah 85 100%

Page 76: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

64

Dari tabel diatas, yang menjawab selalu ada 25.88%, yang menjawab sering

ada 33.29%, yang menjawab kadang-kadang ada 36.47%, dan yang menjawab

tidak pernah ada 2.35%. dengan demikian, yang banyak jawabannya adalah

kadang-kadang (36.47%). Dengan demikian, guru PAI kurang baik dalam

menerapkan pemberian nasihat pada siswa di setiap akhir pertemuan.

D. Analisis data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang

mudah dibaca dan diiterpretasikan. Dalam proses ini digunakan statistik yang salah

satu fungsinya adalah untuk menyederhanakan data penelitian yang besar jumlah

menjadi informasi yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Maka tehnik yang

digunakan adalah rumus product moment, karena dalam penelitian ini terdapat dua

variabel yang perlu mendapat kejelasan, apakah terdapat hubungan antara kedua

variabel atau tidak terdapat hubungan,. Kedua variabel tersebut ialah impilkasi teori

kognitif Jean Piaget dan prestasi belajar siswa.

Tabel 4.26

Nilai Hasil Angket Dan Nilai Raport Siswa Dalam Mata Pelajaran PAI

NO.

NAMA SISWA KELAS HASIL

ANGKET

NILAI MID

SEMESTER

1 Ary Aditya VII A 112 76

2 Ayu Nita Sari VII A 109 80

3 Chika Salamah VII A 101 76

4 Dimas Ardiansyah VII A 105 76

5 Fara Fadya Azahra VII A 105 76

6 Ilham Haqiqi VII A 104 60

7 Laila nurahmah VII A 109 48

8 Latif Setiawan VII A 104 92

9 Muhammad Akbar VII A 106 36

10 Muhammad Zidan VII A 97 76

11 Najma Firda S VII A 105 76

12 Nanang Fasya M VII A 117 80

13 Rafli Saputra VII A 113 60

Page 77: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

65

14 Reza Aditya VII A 98 56

15 Shofa Maulidah VII A 105 72

16 Siti sholihat VII A 99 80

17 Wafi Waliyyuddin VII A 101 52

18 Achmad Daffa Z VII B 99 60

19 Adelia Kahlila P VII B 130 100

20 Adila Putri L VII B 129 96

21 Danang Saputra VII B 94 100

22 M. Farhan VII B 110 76

23 Muhammad Agil A VII B 97 100

24 Naufal Hilmi F VII B 97 92

25 Reza Agustina VII B 112 80

26 Reza Ramadhan VII B 103 88

27 Sadam Choirufiddin VII B 97 92

28 Salsabila VII B 114 80

29 Tika Ayu N VII B 130 92

30 Salsabila Nurrahman VII B 130 88

31 Umi Latifah VII B 113 80

32 Yasmin Nurul F VII B 130 80

33 Zahra Khumairoh VII B 130 80

34 Candray VII B 95 100

35 Ahmad Baihaqi VII C 130 92

36 Albaita G VII C 130 88

37 Albary Farid VII C 130 72

38 Ali Budimansyah VII C 130 96

39 Dhilla Shafirra A VII C 130 76

40 Dinda Zahrani VII C 123 80

41 Fahmi Mubarok VII C 130 92

42 Iqmal Akbar VII C 114 76

43 Marwah Audiah VII C 130 88

44 Muhammad Fauzan N VII C 130 92

45 Muhammad Febrian VII C 113 80

46 Muhammad Fikri VII C 130 92

47 Nazwa El-Fitri VII C 130 88

48 Pertiwi VII C 95 80

49 Untaran Zaki VII C 115 80

Page 78: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

66

50 Vikki Harisyono VII C 109 56

51 Wahyudi VII C 112 68

52 Andika Wirayuda VII C 94 80

53 Ari Rifki Alhafidz VII D 110 52

54 Cholifia Nur Amalia VII D 97 60

55 Ega Dwi Khatami VIID 105 68

56 Ichliyani Aqila P VII D 112 52

57 Hasna Fadhilla A VII D 103 100

58 Ika Febriyani VII D 97 88

59 Luthfina Nufaisa VII D 110 100

60 Maulida Fitri VII D 104 80

61 Muhammad Rafli VII D 99 40

62 Rifda Wafiah VII D 114 84

63 Rini Rahayu VII D 118 92

64 Syafna Febiola VII D 112 92

65 Wilian Syahputra VII D 105 72

66 Winiar Latifah VII D 105 92

67 Zan Baihaqi VII D 108 48

68 Nursaida VII D 99 60

69 Baihaqi Hakim VII E 99 56

70 Fathan Qorib VII E 104 68

71 Fauziah Ratu Dewi K VII E 91 80

72 Hani Rahmawati VII E 91 52

73 Ibnu Umair VII E 94 60

74 Karima Abdul A VII E 102 68

75 M. RaIhan Syah VII E 107 56

76 Mariatul Kiftiah VII E 109 100

77 Muhammad Irfanuddin VII E 107 88

78 Neneng VII E 99 76

79 Nur Afifah Rahman VII E 99 76

80 Rizki Mutasim VII E 94 80

81 Rizki Septian Fauzi VII E 94 60

82 Siti Khoirun Nisa VII E 98 56

83 Suci Ayu Lestari VII E 94 72

84 Sultan Akbar VII E 103 80

85 Yazid Aslam VII E 103 52

Page 79: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

67

∑ 9261 6482

Tabel 4.27

Perhitungan Angka Indeks Korelasi

Antara Variabel X Dan Variabel Y

NO. X Y XY X2 Y2

1 112 76 8512 12544 5776

2 109 80 8720 11881 6400

3 101 76 7676 10201 5776

4 105 76 7980 11025 5776

5 105 76 7980 11025 5776

6 104 60 6240 10816 3600

7 109 48 5232 11881 2304

8 104 92 9568 10816 8464

9 106 36 3816 11236 1296

10 97 76 7372 9409 5776

11 105 76 7980 11025 5776

12 117 80 9360 13689 6400

13 113 60 6780 12769 3600

14 98 56 5488 9604 3136

15 105 72 7560 11025 5184

16 99 80 7920 9801 6400

17 101 52 5252 10201 2704

18 99 60 5940 9801 3600

19 130 100 13000 16900 10000

20 129 96 12384 16641 9216

21 94 100 9400 8836 10000

22 110 76 8360 12100 5776

23 97 100 9700 9409 10000

24 97 92 8924 9409 8464

25 112 80 8960 12544 6400

26 103 88 9064 10609 7744

27 97 92 8924 9409 8464

28 114 80 9120 12996 6400

Page 80: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

68

29 130 92 11960 16900 8464

30 130 88 11440 16900 7744

31 113 80 9040 12769 6400

32 130 80 10400 16900 6400

33 130 80 10400 16900 6400

34 95 100 9500 9025 10000

35 130 92 11960 16900 8464

36 130 88 11440 16900 7744

37 130 72 9360 16900 5184

38 130 96 12480 16900 9216

39 130 76 9880 16900 5776

40 123 80 9840 15129 6400

41 130 92 11960 16900 8464

42 114 76 8664 12996 5776

43 130 88 11440 16900 7744

44 130 92 11960 16900 8464

45 113 80 9040 12769 6400

46 130 92 11960 16900 8464

47 130 88 11440 16900 7744

48 95 80 7600 9025 6400

49 115 80 9200 13225 6400

50 109 56 6104 11881 3136

51 112 68 7616 12544 4624

52 94 80 7520 8836 6400

53 110 52 5720 12100 2704

54 97 60 5820 9409 3600

55 105 68 7140 11025 4624

56 112 52 5824 12544 2704

57 103 100 10300 10609 10000

58 97 88 8536 9409 7744

59 110 100 11000 12100 10000

60 104 80 8320 10816 6400

61 99 40 3960 9801 1600

62 114 84 9576 12996 7056

63 118 92 10856 13924 8464

64 112 92 10304 12544 8464

Page 81: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

69

65 105 72 7560 11025 5184

66 105 92 9660 11025 8464

67 108 48 5184 11664 2304

68 99 60 5940 9801 3600

69 99 56 5544 9801 3136

70 104 68 7072 10816 4624

71 91 80 7280 8281 6400

72 91 52 4732 8281 2704

73 94 60 5640 8836 3600

74 102 68 6936 10404 4624

75 107 56 5992 11449 3136

76 109 90 9810 11881 8100

77 107 88 9416 11449 7744

78 99 76 7524 9801 5776

79 99 76 7524 9801 5776

80 94 80 7520 8836 6400

81 94 60 5640 8836 3600

82 98 56 5488 9604 3136

83 94 72 6768 8836 5184

84 103 80 8240 10609 6400

85 103 52 5356 10609 2704

∑ 9261 6482 711598 1021323 514372 Dari tabel di atas diketahui data sebagai berikut :

85

9261

6482

711598

1021323

514372

Page 82: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

70

=

=

=

=

= 0,341

Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruh, maka hasil yang didapat antara

variabel X dan variabel Y diperoleh angka “r” product moment sebesar 0,341

Selanjutnya setelah melakukan perhitungan, langkah berikutnya adalah memberikan

interprestasi dengan menggunakan tabel nilai “r” : df= N – nr = 85 -2 = 83

Dengan memeriksa tabel nilai “r” product moment ternyata df sebesar 83.

Pada taraf signifikan 5% = 0,213 sedangkan pada taraf signifikan 1 % diperoleh

= 0,278. Maka hasil yang didapat adalah lebih besar baik pada taraf

signifikan 1% (0.341< 0,213) maupun 5% (0,341< 0,278) . Dengan demikian dapat

diketahui, Hipotesis nihil (Ho) ditolak sedangkan Hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Dari perhitungan ini berarti menunjukkan terdapat korelasi yang cukup signifikan

antara Implikasi teori Piaget dengan prestasi belajar siswa pada pada bisdang studi

PAI.

Page 83: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

71

Setelah melakukan uji hipotesis untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel X terhadap variabel Y yang dinyatakan dalam bentuk persen, maka

digunakan rumus “Coefiecient of determinan” atau koefisien penentu yang dalam hal

ini digunakan untuk lebih memudahkan pemberian interprestasi angka indeks korelasi

“r” product moment di atas sebagi berikut:

KD = x 100%

= x 100%

= 0,116281x100%

= 11, 6281 %

Maka koefisien determinan dimaksudkan untuk mengetahui besarnya

pengaruh yang diberikan paeda implikasi teori kignitif Jean Piaget terhapag prestasi

belajar PAI siswa SMPIT pondok pesantren Al-Quraniyyah. Dari perhitungan diatas

diperoleh hasil koefisien determinan sebesar 11,6281%. Hal ini menun jukkan

bahwasanya variabel X (implikasi teori Piaget) telah memberikan pengaruh terhadap

variabel Y (pprestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI) sebesar 11,6281% dan

menunjukkan bahwasanya 88% dari prestasi bealajar siswa dipengaruhi oleh faktor

lain. Faktor tersebut kemungkinan dapat juga disebabkan oleh faktor internal atau

eksternal siswa.

E. Interpretasi Data/Pembahasan Hasil Penelitian

Implikasi dari teori piaget t e r h a d a p p r e s t a s i yang dilaksanakan guru

PAI di SMPIT Al-Quraniyyah adalah dengan cara memberikan contoh kepada

siswa, pembiasaan yang diterapkan kepada siswa dan mempraktikkannya langsung

dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam proses belajar mengajar yang

berlangsung selama di sekolah sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar masing

– masing siswa. Dari hasil wawancara kepada kepala sekolah SMPIT Al-Quraniyyah,

didapat hasil bahwa guru PAI sudah cukup baik dalam menerapkan nilai karakter

Page 84: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

72

kepada siswa. Terbukti dengan kesopanan siswa terhadap guru, berlangsungnya

pembiasaan kultum yang dibawakan oleh siswa secara bergantian setiap selesai

shalat zuhur berjamaah, siswa bisa memimpin zikir dan doa sehabis shalat

berjamaah secara bergantian, siswa laki-laki mendapat jadwal azan dan iqamat di

masjid setiap harinya. Dan juga, upaya kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas

guru-gurunya khususnya guru PAI, dengan mengadakan workshop tentang

kurikulum 2013, mengikuti seminar tentang pembuatan silabus dan RPP

berkarakter, membiasakan kedisiplinan dengan datang tepat waktu setiap harinya.

Dari penjelasan di atas maka peneliti dapat memberi jawaban terhadap

rumusan masalah yang ada di BAB I yaitu terdapat korelasi yang sedang atau cukup

antara implikasi teori kognitif Jean Piaget terhadap prestasi belaja PAI siswa. Ini

dapat dilihat dari hasil yang didapat adalah lebih besar baik pada taraf

signifikan 1% (0.341< 0,213) maupun 5% (0,341< 0,278) . Dengan demikian dapat

diketahui, Hipotesis nihil (Ho) ditolak sedangkan Hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Dari perhitungan ini berarti menunjukkan terdapat korelasi yang signifikan antara

Implikasi teori Piaget dengan prestasi belajar siswa pada pada bisdang studi PAI.

Page 85: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode korelasi

product moment , dengan pendekatan kuantitatif. Yaitu terdapat korelasi yang

sedang atau cukup antara implikasi teori kognitif Jean Piaget terhadap prestasi

belaja PAI siswa. Ini dapat dilihat dari hasil yang didapat adalah lebih besar baik

pada taraf signifikan 1% (0.341< 0,213) maupun 5% (0,341< 0,278) . Dengan

demikian dapat diketahui, Hipotesis nihil (Ho) ditolak sedangkan Hipotesis

alternatif (Ha) diterima. Dari perhitungan ini berarti menunjukkan terdapat

korelasi yang signifikan antara Implikasi teori Piaget dengan prestasi belajar siswa

pada pada bisdang studi PAI. Maka, dapat disimpulkan bahwa,

1. Implikasi teori Piaget terhadap prestasi belajar siswa kelas VII di

SMPIT Al-Quraniyyah sudah diterapkan oleh guru PAI dengan cukup

baik, sehingga berdasarkan angket yang disebar oleh penulis sesuai

dengan nilai – nilai karakter siswa dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa. Walaupun belum seluruh siswa merasakan dampaknya, namun

secara keseluruhan sudah cukup baik dan sudah tertanam oleh diri

siswa. Dan metode yang dilakukan oleh guru PAI dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu dengan menerapkan teori

piaget dan tentunya nasihat-nasihat yang diberikan.

2. Adapun nilai karakter yang sudah terbentuk dalam diri siswa baik

sikap atau perilakunya antara lain; nilai karakter religius, jujur,

toleransi, disiplin, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, cinta

tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, gemar membaca, peduli

lingkungan dan peduli sesama. Berdasarkan kesimpulan di atas yang

menyatakan bahwa pengaruh teori piaget terhadap pretasi belajar

pembelajaran PAI cukup baik meskipun belum semua siswa prestasi

belajarnya meningkat. Maka, implikasinya adalah perbaikan dan

Page 86: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

73

pengembangan prestasi siswa melalui pelatihan dan pembiasaan yang

diterapkan oleh guru PAI dan guru- guru lainnya.

B. Saran.

1. Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan

baik, terutama jika menggunakan benda-benda kongkrit.

2. Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan, karena

hanya dengan mengaktifkan siswa maka proses asimilasi dan akomodasi

pengetahun dan pengalaman dapat terjadi dengan baik.

3. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengkaitkan

pengalaman atau informasi baru dengan struktur kognitif yang telah

dimiliki si belajar.

4. Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran disusun

dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana ke

kompleks.

5. Belajar memahami akan lebih bermakna dari pada belajar menghafal. Agar

bermakna, informasi baru harus disesuaikan dan dihubungkan dengan

pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Tugas guru adalah menunjukkan

hubungan antara apa yang sedang dipelajari dengan apa yang telah

diketahui siswa.

6. Adanya perbedaan individual pada diri siswa perlu diperhatikan, karena

faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Perbedaan

tersebut misalnya pada motivasi, persepsi, kemampuan berpikir,

pengetahuan awal dan sebagainya.

Page 87: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

74

DAFTAR PUSTAKA

.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahnya, Semarang:

CV Alwaah, 1993

Andayani, Dian dan Abdul Abdul Majid, Pendidikan Agama islam Berbasis

Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT

Remaja Rosda karya, 2006 cet.ke-3,

An-Nahlawi, Abdul Rahman, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan

Masyarakat, Bina Insani Press, 1995

Arifin, M, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolahdan

Masyarakat, Jakarta: BulanBintang, 1978 Cet. Ke-4

Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2007

Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:PT.

RinekaCipta, 2006

Baharuddin, dkk. Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Arruz Media,

2007

Barbel, Inhelder dan Jean Piaget , Psikoligi Anak, penterjemah Miftahul Jannah,

yogyakarta: Pustakan Pelajar, 2010

Daud Ali, Mohammad, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2008

Dallyono, M, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. RinekaCita, 1997 Cet. 1

Daradjat, Zakiah,Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2008, cet.4, h. 63-101

Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006

Departemen Pendidikan, dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 1998

Djamarah Saipul, Bahri, PsikologiBelajar, Jakarta: PT RinekaCipta, 2008, Cet ke-

2

Gafur, Abdul, Desain Instruksional, Jakarta: BPT. IKIP, 1983

Henry, Paul, dkk, Pekembangan dan Kepribadian Anak, , Med Meitasari

Tjandrasa Jakarta: Erlangga, 1994 jilid II

JS, Bruner the process of education, USA: Harvard university press, 1977

Page 88: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

75

Matsumoto, David, Pengantar Psikologi Lintas budaya, Yogyakarta: Pustaka

pelajar 2008

Magazine, Mahjubah, Pendidikan Anak Sejak Dini Hingga Masa Depan, Jakarta:

CV. Firdaus, 1992

Mulyati, Psikologi Belajar, yogyakarta: Andi Publisher, 2005

Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2002,

cet.7

Nizar, Samsul, Memperbincangkan Dinamika Intelektual dan Pemikiran Hamka

Tentang Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2008

Qomar, Mujamil, Manajemen Pendidikan Islam, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007

Partanto, Pius A dkk.Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arloka , 1994

Ramayulis, IlmuPendidikan Islam Jakarta: Kalam Mulia, 2013 cet. 10

R.W, Dahar. teori-teori belajar dan pembelajaran, Jakarta: Erlangga 2011

Sabri, Alisuf, IlmuPenddikan, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999

Santrock, John W. life-Span devepoment, Penterjemah Ahmad Chusairi, dkk,

Jakarta: Erlangga, 2002. Jilid 1

Semiawan, Conny R., Belajar Dan Pembelajaran Prasekolah Dan Sekolah

Dasar, Jakarta: PT Mancana Jaya Cemerlang, 2008 Cet.3

Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan,

Jakarta: PTRinekaCipta, 2006

Solso, Robert l. dkk, Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan, Mikael Rahardanto dan

Kristianto batuadji, Jakarta: Erlangga 2007

Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 1998, Cet ke-4,

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatankuantitatif, Kualitatif Dan

R&D,Bandung: alfabeta, 2010 cet. XI

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:Alfabeta, 2011, cet.13

Suparno, Paul, Teori perkembangan kognitif Jean Piaget, Yoyakarta: Kanisius,

2001

Page 89: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

76

Suralaga, Fadhilah ,dkk, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2005 Cet. 1

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT Bina

Aksara, 1998

Slavin, Robert E..Psikologi pendidikan, teori dan praktik Jakarta: PT Indeks, 2008

Syah, Muhibbin Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:

Rosda, 1995. Jilid 1

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2007

Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Islami Bandung: PT Rosdakaya, 2012

Thohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agam Islam, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan, dan Pengembangan Bahasa, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Depdikbud RI, 1998

Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: PustakaSetia, 1997

Uno, B. Hamzah. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran ,Jakarta: Bumi

Aksara, 2006

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Undang-Undang tentang Sistem

Pendidikan Nasional,Bandung: Fokus Media, 2013

Usman, Moh. Uzer, Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar

Mengajar Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999,

Winkel, W.S ,Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: Media Abadi, 2004

Wuryani, Sri Esti, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Grasindo, 2006

Zahruddin, dkk, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta:Grafindo, 2004

Page 90: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

Uji Referensi

No NoFootnote

Bab Halamanskripsi

Referensi Paraf

1 1 1つ乙 Paul Henry, dk, Pekembangan dan Kepribadian

Anak, jilid II, Med Meitasari ljandrasa (Jakarta:Erlangga, 1, 99 4), hal. 229

つ4

つ乙 1

う4 Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi

Pembelajaran, (lakarta: Bumi Aksara, 2006), hal.11

う0

う0 1

う乙 Hanlzah B.Uno,θ rたん″sJ Bα′

"Dαルz PsJわ′οgJ

R“ bθ′g/iα rαれ,(Jよma:Bullllli Aksara,2006),hal.

12 i t4 4 1

OJ Halnzah B・ UnO,θ′ノθηたsJ Bα rγ Dαル〃PsJわ′οgJ

Pθ″bθ′″αrα4,(Jakarta:Bumi Aksara,2006),hal.

12″D 5 1 3 MuhibbinSyah,

PsJス,′οgJPθ4グJグJ肋れグθ4gα4Pθηグθλα′α43α′ν′

Gttdung Ros亀 1995),h.83 /

6 6 1 4 W.So Winkel , お Jわ′οgJ R4gの α“

(Yogyakarta:NIedia Abadi,2004),h.19… 21ヽ―

7 7 1 4 Thohi五n, おJわ′οgz Pθ“

bθりα″ακ ル4訪訪滋4Иgα

“カル

“,(Jakarta:PT.Rtta Graflndo Pcrsada,

2006),h.49

8 8 1 5 WastySoemanto

,P s i ko I o gi P endi dikanL an d a s anK erj aP em i mp in P endidikan, (Jakarta: PtRinekaC ipta, 2006), H. 225 -226

k

|

9 9 1 5 Thohi五 n, Psikologi Pembelttaran PendidikanAgarll lslam,(」 akarta:PT.Rtta Graflndo Persada,

2006),h.5110 1 2 8 Pad HcШγ, dkk,

たた“

bα4gαηあηκυrJbα ttα 7И″αんjilid IL M改

Mcitasari巧 andrasa(Jak壼 a Erlangg■ 1994),hd.197

つん

つ乙 8 Robert E.Slavin.Psik010gi pendidikan,teori dan

praktik iild I(Jakarta:PT Indeks,2008)h.42

12 うD

つ4 9 David Matsumoto, Pengantar Psikelogi Lintas

budaya, (Yogyakarta: Pustaka pelajar 2008), hal.155 〉 |

う、υ 4 つ

ん 10 Robertl.Solso dkk,Psikologi]く ognitifEdisi

靱 tttr躙留瑞:T団亜血°

14 5 2 10 Paul Supamo, Teori perkembangan kognitif JeanPiaget, (Yoyakarta: Kanisius 2002). hal. 25.

15 6 2 John W.Santrock,.′ 推―シα“ルソリοttθ″′,」ilid 1/

Pelltttemall Ahmad Chusai五 , dkk,(Jakarta:

Page 91: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

Erlangga, 2002)hal 4 4.

16 7 つ4 John W.Santrock.Lifc¨ Span devepoment,Jilid l,

Pcntcゴ emah Ahad Chusd五,dklc,(JakttaErlangAa 2002),hal.45

17 8つ4 剛

』Suparno, 2007, Teori perkembangan kognitifPiaget, Yoyakarta: Kanisius, hal.49. \

^18 9つ

4つん Paul Supamo, Teori perkembangan kognitif Jean

Piaget, (Yoyakarta: Kanisius 2001), hal 62.1

19 10 つ4

つ4 Johll W. Santrock, 2002. ′権―

シα4ルソ響ο“θ4′,Jilid l, PentttCmah Ahnad

Chusai五 ,dkk,Jakarta:Erlangga,hal.45

―、1ノ

20 つ4 13 Johll W.Santrock,.′ 権_シα4ルソリο″θ″,Jilid l,

Pcl■t"crntt Ahmad Chusai五, dklc,(JakartaErlangga2002),hal.45

つ4

つ4 2 13 Paul Suparno, Teori perkembangan kognitif Jean

Piaget, (Yoyakarta: Kanisius 2001), hal 100 \22 13 つ

4 13 Pius A Partanto, dkk.Kiα“νs刀

“JαttPηッ′θろ

(Stlrabaya Arloka,1994),hal.247.l

λ

23 14 つ4 14 Baharuddin,dkk.Teo五 Bcttar dan Pcmbelttaran,

(yOgyakarta:AHuz ⅣIedia,2007),hal.871

24 15 2 14 4ヽuhibbin Syah,Psikologi Bel萄 ar,(」karta:PT.

Raia Graflndo Pttada,2007),hal.22

24 16 2 14 Paul Hellry,dkk,Pθル閉bα4gαηゐη κttrJbα″αれИηαんjilid IL Med Meitasari ηalldrasa(Jakart=、

ノErlallgga,1994).hal.194

25 17 2 14 NIuhibbin Syal.,Psikologi Belttar,(」kalta:PT.

Raia Graflndo Persada,2007).hal.22ヽ

26 18 つん 15 Halnzah B.Uno,Orientasi Baru Dalam Psikologi

Pcmbelttaran,cakarta Bunli Aksara,2006),hal.

11

′′′‐‐‐ヽい

27 19 つん 15 ZJヒuddin,dkk,Pengantar Studi Akhlak,

(Jakarta:Graflndo,2004),hal.51 )

28 20 2 16 Al-quran dan Terjemahnya, Departemen AgamaRepublik Indonesia, (Semarang: CV Alwaah) h.4?1

ヽ 、

29 つん 2 18 DepartemenP endidikandanKebudayaan,

KamusBesarBahasa Indonesia, (Jakarta:BalaiPustaka, 1998), h. 70.

30 22 2 18 DcpartemenPendidikandanKcbudayaan,

Kαz夕sBθsα rBα力鰐α レグοttθsjα, (Jakarta:BalaiPustaka,1998),h.70.

Page 92: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

う0

つD

つ4

つ4 18 Abdul Ga缶,Dθ sα Jη Ls″力なJθ 4α′,(J』caia:BPT.

IKIP,1983),h.9つ4

うD 24 つ

4 19 Sytthl Bahri ttalllarall,お Jわ′θgJ Bθ′″αr,

(Jakarta:PT Rincka Cipta,2008),Cet ke… 2,hal.13

33 25 つ乙 19 Slametoメθttα′励η乃筋 r_/aルθr乃低

ル化ηψθ4gα′π力;りα,(Jakarta:PT Bina Aksara,1998),h.32

34 26 つ4 19 Moh. Uzer lJsman, Menjadi Guru Profesional

(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2005) Cet.2,hlm 5

35 27 04 19 Prof Dr.Colllly R.Semiawalll,3θ′″α′Dα4

&醐bθttα″αηルαSθわル乃Dα刀ル/raあ力Dαsαろ

(Jakarta:PT Mancana Jaya Cemerlang,2008)Cet.3,hlm ll

36 28 つ乙 19 Dra.Fadhilah Suralaga,ゝ/1.Si,dkk,Psノたθ′οgノ

ル 4グJグJル Dα′α“&″Ψθル√カル

“,(Jよarta uIN

Jakarta Press,2005)Cet.1,hlm 60

37 29 つ4 20 Nana Sudjana, Dasar-dasar Prose/

BelajarMengajar, (Bandurd:SinarBaruAlgensindo, 1998), Cet ke-4, h. 28. ヽ

38 30 つ4 20 M- Arifin, HubunganTimbalBalikPendidikan

Agama di LingkunganSekolahdanMasyarakat,(-Iakarta: BulanBintan g, 197 8), Cet. Ke-4, h. 11 2

39 う0

つ4 20 M.Dallyono,お Jわ′οgJ PθれグJグJ肋れ,(Jakarta:PT.

Rineka Cita,1997)Cet.1,ha1 55 社40 32 つ

んつ4 Mttubrah Magazinc,Pcndidikan Anak Saak Dini

Hingga Masa Depan,(」 akarta cv.Firdaus,1992)hal 13

41 33 2 21 M.Dallyono,Psikolo3i Pendidikan,(」 akarta:PT.

Rineka Cita.1997)Cet.1,hal.55つ乙

ス守 34 2 22

PenyuwKalnur蒻 江PembhattdttmgembyanBahasa, KalnusBcsarBahasa lndonesia,

(Jakarta:Dcpdikbud RI,1998),h.667ヽ

43 35 2 22 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003,Undang-UndangtentangS istemP endidikanN asional,(Banduns: Fokus Media. 2013). hal.2

―ヽK

44 36 2 22 Ahmad Tafsir,1lmuPendidikanlslami,(Bandung:

PT RelnaiaRosdakarva,2012).h.38

45 37 2 22 Abdul Rdコnan An…Nahlawi,Pendidikan lslaln di

Rumah,Sckolahン dan Masyarak江,(Bina lnsalliPress,1995),h.21 ′

46 38 つん 22 Abdul Maji<i dan Dian Andayani, Pendidikan

Agama islam Berbasis Kompetensi: Konsep danImplementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT -/Remaia Rosdakarya. 2006). cet.ke-3.h. 1 30

|

Page 93: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

47 39 つん 22 Abuddin Nata,Metodblogi Studi lslam,(Jakaia:

PT Raia Graflndo Persada,2002),cct.7.h.292

48 40 つ乙 26 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan

Agama islam Berbasis Kompetensi: Konsep danImplementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PTRemaj a Rosdakarya, 2006), cet.ke-3,h. 1 32-13 4

49 41 つ乙 27

Abdul Majid dan Dian Andayani, PendidikanAgama islam Berbasis Kompetensi: Konsep danImplementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PTRemaj a Rosdakarya, 2006), cet.ke-3,h. 1 3 5

50 42 つん 26 Ahmad Tafsir,1lmuPcndidikanlslami(Bal■dung:

PT Rosdakaya,2012),h.6451 43 2 26 Ral■■ayulis,17“ γ Pθん″訪滋74おια

“(Jakarta:

Kalaln Mulia,2013)cet.10,h.222-225 ノ

52 44 2 26 Ahmad Tafsir,刀〃OJPθれグJ′′め油 ′α“J(Bandul鯉″

PT Rosdakaya,2012),h.63

う0

′ヽジ 45 つ

乙 27 Alisuf Sabri,〃“"Pθ

れググJル7れ,(Jakarta:CV.Pedoman IIInu Jaya,1999),h.109

54 46 つ乙 27 Zuhai五 ni,Filsafat Pcndidikan lslam,(Jakaia:

B■ll■li Aksara,2009),CCt.5,h.155-158 rd55 47 2 27 lヽohalnlnad]Daud Ali,Pcndidikan Agama lslam,

(Jakarta:PT.Rtta GraflndoPersada,2008),h。 133み

56 48 つ4 27 ZakiahDarattat, 崚 わグJKttνs夕∫θ暉″α

“κ

∠gα

“αカル醐,(Jakarta:PT BumiAksara,2008),

cet.4,h.63-101

50 49 2 28

滋 ″ θ′bJ危埓 んαの 加α“J肋ルたた勧 α肋 ′ c閉/

″αttα“物 ル η″刀gPaれ訪″肋 η おル〃,(Jakal‐ ta:

Kencana,2008),h.178… 180

51 50 2 29 Ralnayulis,〃 醐ν Pθ〃 JグJttη お勉“

(JakartaKalam Ⅳlulia,2013)cct.10,h..280-286

52 51 2 29 Ramayulis,J物“Pc刀グJグJ物れお′α

“(Jakaia

Kalam Mulia,2013)cet.10,h..280-286

53 52 2 30 MuianOil QOmar,協η″θ“θ4PθηグJグJttκ 力′α

“リ

(Jakatta:Penerbit Erlangga.2007)3 hlln.15054 う

0rヽυ 2 30 Desmita, p s iko I o gi P erkemb an g an, (B andtng:

Remaia Rosdakarya. 2006). hal. 45

55 54 2 30 S五 Esti Wuryani,PsJわ ′οgJ Pθ 4′グJ腸れ,(JakartaGrasindo,2006),hal.72.

56 1うD 32 Prof. Dr. SuharsimiArikunto,

P r o s e dur P ene li t i an Sua tuP e it d ek a t an P r akt ik.(Jakarla:

PT. RinekaCipta, 2006), hlm. 118

/

J

Page 94: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

57 つ4 3

つん

0つ Prof. Dr. Sugiyono, MetodePenelitianPendidikan:

P endi dikanKuantit atif, Kualit atif,dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010) cet. 9,hlm.61

58 3 3 33 Prof. Dr. Sugiyono, Meto deP enelitianP endidikan :P endi dikanKuanti t atif, Kuali t atif,dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010) cet.9,hlm.61

59 4 う0

つD

つD Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu

Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta,2002\, cet.12, h.108

60 5うD 33 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,

(Bandung:Alfabeta, 20I l), cet. 1 3, h. 297 ac_61 6 3 33 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu

Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta,2002), cet. 12, h.10

Jakartas Jwi2}Il

Yang mengesahkan,

NIP。 194709021967121001

Pro■ Dr.H.A.Syafl'iご Noor,MA

Page 95: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

Lampiran

1 76 44 922 80 45 803 76 46 924 76 47 88

5 76 48 806 60 49 80

7 48 50 568 92 51 689 36 52 8010 76 53 5211 76 54 60

12 80 55 6813 60 56 5214 56 57 10015 72 58 88

16 80 59 10017 52 60 80

18 60 61 4019 100 62 8420 96 63 92

21 100 64 9222 76 65 72

23 100 66 9224 92 67 48

25 80 68 6026 88 69 5627 92 70 6828 80 71 80

29 92 72 5230 88 73 6031 80 74 6832 80 75 5633 80 76 100

34 100 77 8835 92 78 76

36 88 79 7637 72 80 8038 96 81 6039 76 82 5640 80 83 72

41 92 84 8042 76 85 5243 88

NO.

RESPONDEN

NILAI

RAPORT

NO.

RESPONDEN

NILAI

RAPORT

DATA NILAI RAPORT ( Y )

Page 96: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

Lampiran

No. X Y No. X Y

1 112 76 44 130 92

2 109 80 45 113 80

3 101 76 46 130 92

4 111 76 47 130 88

5 109 76 48 95 80

6 104 60 49 115 80

7 109 48 50 109 56

8 104 92 51 112 68

9 106 36 52 94 80

10 97 76 53 110 52

11 105 76 54 97 60

12 117 80 55 105 68

13 113 60 56 112 52

14 98 56 57 103 100

15 105 72 58 97 88

16 99 80 59 110 100

17 101 52 60 104 80

18 99 60 61 99 40

19 130 100 62 114 84

20 129 96 63 118 92

21 94 100 64 112 92

22 110 76 65 105 72

23 97 100 66 115 92

24 105 92 67 108 48

25 112 80 68 111 60

26 103 88 69 110 56

27 97 92 70 104 68

28 114 80 71 91 80

29 130 92 72 113 52

30 130 88 73 108 60

31 113 80 74 102 68

32 130 80 75 107 56

33 130 80 76 109 100

34 95 100 77 107 88

35 130 92 78 99 76

36 130 88 79 106 76

37 130 72 80 94 80

38 130 96 81 96 60

39 130 76 82 98 56

40 123 80 83 96 72

41 130 92 84 103 80

42 114 76 85 107 52

43 130 88 86 107 60

87 98 68

88 98 56

SKOR TOTAL PENELITIAN

Page 97: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

Lampiran

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112

2 4 4 2 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 2 4 4 3 3 3 109

3 2 4 4 2 2 1 4 4 2 1 4 4 1 2 3 2 3 2 3 3 101

4 2 3 3 3 4 3 4 2 2 3 4 4 3 2 2 2 1 4 4 3 105

5 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 105

6 3 4 3 2 2 3 1 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 4 104

7 3 4 3 3 4 1 4 3 2 3 2 3 2 2 2 4 3 4 2 4 109

8 3 4 4 2 2 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 2 2 4 1 1 104

9 3 3 4 2 4 4 1 4 2 3 2 4 4 3 4 2 2 3 4 4 106

10 2 3 4 2 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 3 4 2 97

11 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 2 105

12 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 2 3 4 3 2 2 3 4 4 3 117

13 3 4 4 2 3 2 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 3 113

14 3 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 98

15 3 4 4 2 2 3 4 3 2 4 2 2 1 3 2 3 4 3 4 4 105

16 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 99

17 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 2 2 3 2 1 101

18 2 4 4 3 3 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 99

19 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 3 2 2 4 4 4 130

20 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 2 2 3 4 3 3 2 3 4 4 129

21 4 3 4 2 3 3 3 4 4 3 2 2 2 4 3 2 2 4 3 3 94

22 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 110

23 2 4 4 1 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 2 3 3 4 4 97

24 2 4 3 2 3 2 4 4 4 2 3 2 3 2 3 4 2 3 3 4 97

25 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 112

26 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 2 4 4 3 103

27 2 4 2 3 2 3 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 97

28 3 2 4 3 2 3 3 4 3 1 2 3 2 4 3 2 3 2 4 3 114

29 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 2 2 3 4 3 4 130

30 4 4 4 2 2 3 3 4 3 4 2 4 2 4 2 3 3 4 3 4 130

31 1 4 3 2 2 2 3 4 3 3 2 4 4 4 3 2 2 3 4 4 113

32 3 4 3 2 3 4 4 4 3 3 2 2 3 4 3 2 3 4 4 4 130

33 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 2 4 3 3 3 4 130

34 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 2 3 3 4 1 95

35 4 4 4 2 3 3 4 2 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 3 4 130

36 2 4 2 4 2 3 4 4 2 4 2 3 2 2 4 2 2 4 3 2 130

37 3 4 4 4 2 2 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 130

38 2 4 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 1 4 4 2 4 4 1 2 130

39 2 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 2 2 4 3 4 4 4 4 130

40 1 4 4 3 2 4 4 4 4 3 2 2 4 4 3 4 2 4 4 4 123

41 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 4 4 3 2 2 4 4 4 130

42 2 4 3 2 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 2 2 4 3 2 1 114

43 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4 130

44 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 2 4 4 4 130

45 1 4 4 1 1 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 2 2 4 4 4 113

46 3 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 130

47 2 3 4 2 2 2 3 4 4 3 2 2 4 4 4 2 3 4 4 3 130

48 4 2 4 4 2 4 4 4 3 2 3 2 3 4 4 2 3 3 4 4 95

49 2 4 4 2 3 4 3 4 4 2 2 4 3 2 3 3 2 3 4 3 115

50 2 4 4 2 3 4 3 4 4 2 2 3 2 2 4 2 3 3 4 4 109

DATA INSTRUMEN IMPLIKASI TEORI PIAGET ( X )

NO.BUTIR PERNYATAAN

NILAI

Page 98: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

51 1 4 3 2 2 4 3 3 4 4 2 3 2 4 3 2 2 4 4 2 112

52 3 4 3 2 4 2 4 3 4 3 2 3 4 3 4 2 2 4 4 4 94

53 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 2 2 3 4 4 4 110

54 4 4 4 2 3 4 4 3 3 2 2 2 1 4 2 2 1 4 3 3 97

55 2 4 4 2 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 105

56 2 3 4 3 2 2 3 3 4 2 2 3 2 4 4 3 2 3 3 4 112

57 2 3 4 3 2 4 4 4 3 3 2 2 2 4 3 2 4 3 4 4 103

58 1 4 4 3 2 4 4 4 3 2 2 2 2 2 3 2 4 3 4 2 97

59 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 2 3 2 4 4 2 3 4 3 1 110

60 2 4 4 2 3 3 3 4 4 3 2 2 2 4 4 2 3 4 3 4 104

61 1 4 2 2 1 4 4 2 4 3 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 99

62 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 2 2 4 3 2 2 4 3 2 114

63 3 4 4 2 2 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 2 4 4 3 2 118

64 2 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 2 4 4 4 1 112

65 4 4 4 2 3 3 4 4 2 4 2 2 2 4 3 4 3 4 4 4 105

66 3 2 4 2 4 4 4 4 2 3 2 2 2 4 3 2 2 4 4 4 105

67 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 2 4 3 2 4 4 2 4 108

68 2 4 4 2 2 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 99

69 2 4 4 2 2 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 4 4 99

70 1 4 4 2 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 104

71 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 2 3 4 3 4 91

72 2 2 4 3 3 4 4 3 4 2 4 2 2 4 3 3 3 4 4 4 91

73 3 3 2 2 3 4 4 4 4 2 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 94

74 3 4 4 2 2 4 4 4 2 4 3 2 3 3 4 3 2 4 3 3 102

75 1 4 4 2 2 4 4 4 4 2 2 1 3 3 4 2 2 3 4 3 107

76 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 3 3 3 3 2 2 4 1 4 109

77 2 2 4 2 2 3 4 3 4 4 2 3 3 4 3 2 3 4 4 4 107

78 3 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 2 2 4 4 2 3 3 4 4 99

79 2 4 4 2 2 4 4 4 2 3 2 1 3 3 4 3 2 3 2 3 99

80 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 2 2 4 4 3 94

81 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 94

82 2 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 2 2 4 2 2 3 4 3 4 98

83 2 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 94

84 2 3 4 2 2 4 4 4 3 3 2 3 2 3 4 2 2 3 3 3 103

85 2 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 4 4 103

Page 99: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

Nama :

Kelas :

Petunjuk pengisian:

• Berilah tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang anda anggap benar sesuai dengan

pilihan Anda

• Angket ini tidak mempengaruhi nilai PAI Anda.

No Pertanyaan 4 3 2 1

1 Guru datang ke kelas tepat waktu

2 Guru berpakaian rapih dan sopan

3 Guru mengucap salam ketika masuk kelas

4 Guru mengecek kebersihan kelas

5 Guru menegur siswi yang tidak memakai kerudung di

kelas maupun diluar kelas

6 Guru meminta siswa/i untuk bertadarus sebelum pelajaran

dimulai

7 Guru mengulang materi sebelumnya

8 Guru menjelaskan mata pelajaran dengan menggunakan

metode yang sesuai

9 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya

10 Guru merespon pertanyaan siswa

11 Guru lebih banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran

aktif

12 Guru memberikan skor dengan melihat dari 3 aspek

(kognitif, afektif, dan motorik)

13 Guru menampilkan dalil Qur’an atau hadits pada setiap

materi pelajaran

14 Guru banyak memberikan contoh dalam kehidupan sehari

– hari yang sesuai pada setiap perubahan materi

15 Guru memotivasi siswa agar rajin membaca Al Qur’an di

rumah

16 Guru menanamkan rasa cinta pada sesama umat Islam

dan Negara

17 Guru memberikan pujian pada siswa yang menjawab

dengan benar

18 Guru menegur siswa jika makan dan minum berdiri, baik

di dalam kelas atau di luar kelas

19 Guru menyuruh siswa agar shalat berjamaah di sekolah

Page 100: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

20 Guru memberi nasihat sebelum mengakhiri pelajaran

Ket: 4=Selalu, 3=sering, 2=kadang-kadang, 1=tidak pernah

Page 101: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

PROFIL

SMP IT AL-QUR’ANIYYAH

TAHUN 2014/2015

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG SELATAN

Jl Panti Asuhan Ceger Rt. 03 Rw.012 Jurangmangu

Timur Pondok Aren Tangerang Selatan 15222

Page 102: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

DATA SMP TAHUN 2014/2015

A. IDENTITAS

1. Nama SMP : SMP Islam Terpadu Al-Qur’aniyyah

2. Alamat : Jl Panti Asuhan Ceger Rt. 03 Rw.012

Jurangmangu Timur Pondok Aren

Tangerang Selatan 15222

3. Akreditasi Sekolah : Terakreditasi A Tahun 2012

4. Penerapan MBS di SMP Sejak Tahun : 2008

5. SMP berdiri sejak tahun : 2005

6. Rekening Rutin SMP : BANK BJB

a. Nama Bank : BANK BJB

b. Nomor Rekening : 0013482322100

c. Nama Pemegang Rekening : SMP IT AL-Quraniyyah

7. Kepala Sekolah

a. Nama : Anshari. S. Ag., MM

b. NIP : 197702042008011008

c. Pendidikan Terakhir : S2

d. No. Telepon/HP : 021 9733 5503 / 0813 1433 4660

8. Wakil Kepala Sekolah (Kurikulum)

a. Nama : Misbakhus Shobar. S. Hum

b. NIP : -

c. Pendidikan Terakhir : S1

d. No. Telpon/HP : 0815 1403 4954

Page 103: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

PROFIL SEKOLAH

Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program

pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah/madrasah. Sekolah/madrasah

sebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus memperhatikan perkembangan dan tantangan

masa depan. Perkembangan dan tantangan itu misalnya menyangkut: (1) perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, (2) globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan

dan mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat, (3) era informasi, (4) pengaruh globalisasi

terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, (5) berubahnya kesadaran masyarakat dan orang

tua terhadap pendidikan, (6) dan era perdagangan bebas.

Tantangan sekaligus peluang itu harus direspon oleh sekolah kami, sehingga visi sekolah

diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain merupakan citra moral yang

menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang. Namun demikian, visi sekolah

harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional. Visi juga harus memperhatikan dan

mempertimbangkan (1) potensi yang dimiliki sekolah/madrasah, (2) harapan masyarakat yang

dilayani sekolah/madrasah.

Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yang terkait (stakeholders) bermusyawarah, sehingga

visi sekolah mewakili aspirasi berbagai kelompok yang terkait, sehingga seluruh kelompok yang

terkait (guru, karyawan, siswa, orang tua, masyarakat, pemerintah) bersama-sama berperan aktif

untuk mewujudkannya.

Visi pada umumnya dirumuskan dengan kalimat: (1) filosofis, (2) khas, (3) mudah diingat.

Berikut ini merupakan visi yang dirumuskan oleh sekolah kami, SMP IT Al-Qur'aniyyah.

A. Visi SMP IT Al-Qur’aniyyah

Visi SMP IT Al-Qur’aniyyah semenjak didirikan pada tahun 2005 yaitu berusaha untuk

menjadi sekolah yang,

" Unggul dalam prestasi, kompetitif dalam IPTEK dan berperilaku Qur’ani ".

B. Misi SMP IT Al-Qur’aniyyah

Adapun Misi SMP IT Al-Qur’aniyyah yaitu;

1. Membentuk generasi yang kreatif, berdaya juang tinggi dan bertanggung jawab.

2. Menyiapkan calon pemimpin masa depan yang menguasai IPTEK, inovatif dan

aplikatif.

Page 104: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

3. Melahirkan generasi yang cakap secara emosional, intelektual dan spiritual serta

berwawasan internasional.

4. Menjadikan SMP IT sebagai sekolah model dalam pengintegrasian IPTEK dan

wawasan Qur’ani.

C. Tujuan Sekolah

Tujuan disusunnya Kurikulum SMP IT Al-Qur’aniyyah diantaranya adalah ;

1. Membangun sistem pendidikan yang integralistik dan komprehensif dengan melakukan

integralisasi antara ilmu Al-Qur’an dan kemajuan IPTEK.

2. Sebagai dasar dan landasan dalam penyusunan program pengembangan ke depan.

3. Sebagai acuan dan pedoman yang jelas dalam mengambil langkah – langkah yang harus

dilakukan dalam rangka pengembangan 10 tahun ke depan.

4. Sebagai alat ukur dalam penilaian keberhasilan atau pencapaian target pengem

bangan.

Page 105: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

Hal. 1

PROFIL SEKOLAH

TAHUN 2014

1. Nama Sekolah : SMP IT AL-QUR’ANIYYAH

2. NSS / NPSN : 20022803311021 / 20614206

3. Tipe Sekolah : Permanen

4. Alamat Sekolah : Jl. Panti Asuhan Ceger RT. 003/012 Jurangmangu Timur Kec. Pondok Aren

-Kota Tangerang Selatan- Banten Kode Pos. 15222. Telp. (021) 73440835

- Jalan : Panti Asuhan Ceger

- Kelurahan : Jurangmangu Timur

- Kecamatan : Pondok Aren

- Kab/Kota : Tangerang Selatan

- Propinsi : Banten

- Telp/Fax : (021) 73440835

- E-mail : [email protected]

5. Status Sekolah : Wakaf

6. Nilai Akreditasi Sekolah : A

7. Luas Lahan, dan jumlah rombel

- Luas Lahan : 1.916 m

- Jumlah ruang lantai 1 : 3

- Jumlah ruang lantai 2 : 4

- Jumlah ruang lantai 3 : 4

8. Jumlah Rombel : 11

10. Data Peserta Didik Baru 3 (tiga) tahun terakhir yang dinyatakan diterima di sekolah

Tahun

Pelajaran

Daya Tampung

Peserta Didik Baru

Jumlah Pendaftar

Peserta Didik Baru

Jumlah Peserta Didik

Baru Yang Diterima

Rata-rata NUN

Yang Diterima

2012/2013 160 210 150

2013/2014 180 257 249

2014/2015 250 400 350

11. Data Peserta Didik 3 (tiga) tahun terakhir

Th. Pelajaran

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah

(Kls. VII + VIII + IX)

Jml Siswa Jumlah

Rombel Jml Siswa

Jumlah

Rombel Jml Siswa

Jumlah

Rombel Jml Siswa

Jumlah

Rombel

L P L P L P L P

2012/2013 25 24 2 21 18 2 20 23 2 65 52 6

2013/2014 70 50 4 32 45 3 24 28 2 126 123 9

2014/2015 80 80 5 62 47 3 32 45 3 187 159 11

12. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a. Kepala sekolah

No Jabatan Nama

Jenis

Kela-min Usia Pend

Akhir

Masa

Kerja L P

1 Kepala Sekolah Anshari, S.Ag. MM Ya 35 S2 Ya

Page 106: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

Hal. 2

b. Guru

1. Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah

No. Tingkat Pendidikan

Jumlah dan Status Guru

Jumlah GT/PNS GTT/Guru Bantu

L P L P

1. S3/S2 2 - - - 2

2. S1 15 7 - - 22

3. D-4 - - - -

4. D3/Sarmud - - - -

5. D2 - - - -

6. D1 - - - -

7. ≤ SMA/sederajat - - - -

Jumlah

2. Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan (keahlian)

No. Guru

Jumlah guru dengan latar

belakang pendidikan sesuai

dengan tugas mengajar

Jumlah guru dengan latar

belakang pendidikan yang

TIDAK sesuai dengan tugas

mengajar Jumlah

D1/D2 D3/

Sarmud S1/D4 S2/S3 D1/D2

D3/

Sarmud S1/D4 S2/S3

1. IPA 3 3

2. Matematika 1 1 2

3. Bahasa Indonesia 2 2

4. Bahasa Inggris 2 2

5. Pendidikan Agama 2 2

6. IPS 1 1 2

7. Penjasorkes 2 1

8. Seni Budaya 1 1 2

9. PKn 2 1

10. TIK/Keterampilan 2 2

11. BK 1 2

12. Lainnya: Mulok 2 13 15

Jumlah 35

3. Pengembangan kompetensi/profesionalisme guru

No. Jenis Pengembangan Kompetensi

Jumlah guru yang telah mengikuti

pengembangan kompetensi/profesionalisme

Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Diklat Kurikulum 2013 7 7 14

2. Pelatihan Metode Pembelajaran/CTL 11 9 20

3. Pelatihan PTK/KTI

4. Sertifikasi Profesi 4 2 6

5. Pelatihan lainnya: ..............

Page 107: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

Hal. 3

4. Prestasi guru

No. Jenis lomba

Perolehan kejuaraan 1 sampai 3 dalam

3 tahun terakhir

Tingkat Jumlah Guru

1. Lomba PTK

Nasional

Provinsi

Kab/Kota

2. Lomba Karya tulis Inovasi Pembelajaran

Nasional

Provinsi

Kab/Kota

3. Lomba Guru Berprestasi

Nasional

Provinsi

Kab/Kota

4. Lomba lainnya ......

Nasional

Provinsi

Kab/Kota

c. Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung

No. Tenaga pendukung

Jumlah tenaga pendukung dan

kualifikasi pendidikannya

Jumlah tenaga

pendukung

Berdasarkan Status

dan Jenis Kelamin Jumlah

≤ SMP SMA D1 D2 D3 S1 PNS Honorer

L P L P

1. Tata Usaha 1 1 1 3 3

2. Perpustakaan 1 1 1

3. Laboran lab. IPA 1 1 1

4. Teknisi lab. Komputer 1 1 1

5. Laboran lab. Bahasa

6. PTD (Pend Tek.

Dasar)

7. Kantin 2 2

8. Penjaga Sekolah 2 1 3

9. Tukang Kebun 1 1

10. Keamanan 1 1

11. Lainnya: ...................

Jumlah 13

13. a) Data Ruang Belajar (Kelas)

Kondisi

Jumlah dan ukuran Jumlah ruang lainnya yang

digunakan untuk Ruang Kelas

(e)

Jumlah ruang yang digunakan untuk.

Ruang Kelas (f)=(d+e)

Ukuran 7x9 m

2

(a)

Ukuran > 63m

2

(b)

Ukuran < 63 m

2

(c)

Jumlah (d) =(a+b+c)

Baik < 15% < 15% < 15% 3

4

Rsk ringan 15% - < 30% 2

Rsk sedang 15% - < 30% 2

Rsk Berat

Rsk Total 5

Page 108: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

Hal. 4

Keterangan kondisi:

Baik Kerusakan < 15%

Rusak ringan 15% - < 30%

Rusak sedang 30% - < 45%

Rusak berat 45% - 65%

Rusak total >65%

b) Data Ruang Belajar Lainnya (di isi dalam angka)

Jenis Ruangan Jumlah

Ruang

Ukuran

(pxl) Kondisi*) Jenis Ruangan

Jumlah

Ruang

Ukuran

(pxl) Kondisi

Perpustakaan 1 8x6 Lab. Bahasa

Lab. IPA 1 8x6 Lab. Komputer 1 8x6

Ketrampilan PTD

Multimedia Serbaguna/aula 1 15X10

Kesenian ……………

c) Data Ruang Kantor (di isi dalam angka)

Jenis Ruangan Jumlah

Ruang

Ukuran

(pxl) Kondisi*)

1. Kepala Sekolah 1 8x7 Baik

2. Wakil Kepala Sekolah 1 4x5 Baik

3. Guru 1 8x6 Baik

4. Tata Usaha 1 8x6 Baik

6.Ruang BK - Baik

d) Data Ruang Penunjang (di isi dalam angka)

Jenis Ruangan Jumlah

Ruang

Ukuran

(pxl)

Kondisi*) Jenis Ruangan Jumlah

Ruang

Ukuran

(pxl)

Kondisi

Gudang 1 6x4 Baik Ibadah 1 15x10 Baik

Dapur 1 Rusak

Ringan Ganti

Reproduksi Baik

KM/WC Guru 2 3x2 Rusak

ringan Hall/lobi

KM/WC Siswa 2 3x2 Rusak

ringan Kantin 1 6x5 Baik

BK 1 Baik Rumah Pompa/

Menara Air

UKS Bangsal Kendaraan

PMR/Pramuka Rumah Penjaga

OSIS Pos Jaga 1 Baik

Studi Musik ............

Page 109: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

Hal. 5

14. Lapangan Olahraga dan Upacara

Lapangan Jumlah Ukuran

(pxl) Kondisi Keterangan

1. Lapangan Olahraga

a. Bulu Tangkis

b. Bola Basket

c. Footsal

d. Bola Volli

e. Tenis Meja

f. .............

1 Rusak

Ringan

2. Lapangan Upacara 1 Rusak

Ringan

15. Kepemilikan Tanah : Yayasan

Status Tanah : Hak Mlik

Luas Lahan/Tanah : 1.916 m

Luas Tanah Terbangun : 1.250 m

Luas Tanah Siap Bangun : 276 M

Luas Lantai Atas Siap Bangun : 250 M

*) Coret yang tidak perlu

Lampirkan rencana tapak (site plan) sekolah skalatis (berskala) dengan ukuran kertas minimal A4.

16. Perabot (furniture) utama

a. Perabot ruang kelas (belajar)

No. Jumlah ruang

kelas

Perabot

Jumlah dan kondisi

meja siswa

Jumlah dan kondisi

kursi siswa

Almari + rak

buku/alat Papan tulis

Jm

l

Baik

Rsk.

Rin

gan

R

sk.

Bera

t

Jm

l

Baik

Rsk.

Rin

gan

R

sk.

Bera

t

Jm

l

Baik

Rsk.

Rin

gan

R

sk.

Bera

t

Jm

l

Baik

Rsk.

Rin

gan

Rsk.

Bera

t 11 360 250 80 25 360 260 80 30 11 7 3 1 11 8 3 1

b. Perabot ruang belajar lainnya

No. Ruang

Perabot

Meja Kursi Almari + rak

buku/alat Lainnya

Jm

l

Baik

Rsk.

Rin

gan

R

sk.

Bera

t

Jm

l

Baik

Rsk.

Rin

gan

R

sk.

Bera

t

Jm

l

Baik

Rsk.

Rin

gan

R

sk.

Bera

t

Jm

l

Baik

Rsk.

Rin

gan

R

sk.

Bera

t

1. Perpustakaan 10 10 10 10 10 6 4

2. Lab. IPA 10 10 10 10 5 5

3. Ketrampilan

4. Multimedia

5. Lab. bahasa

6. Lab. komputer 20 15 5 20 15 5

7. Serbaguna

8. Kesenian

Page 110: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

Hal. 6

9. PTD

10. Lainnya: ........

c. Perabot Ruang Kantor

No. Ruang

Perabot

Meja Kursi Almari + rak

buku/alat Lainnya

Jm

l

Baik

Rsk.

Rin

gan

R

sk.

Bera

t

Jm

l

Baik

Rsk.

Rin

gan

R

sk.

Bera

t

Jm

l

Baik

Rsk.

Rin

gan

R

sk.

Bera

t

Jm

l

Baik

Rsk.

Rin

gan

Rsk.

Bera

t

1. Kasek 1 Ya 1 Ya 2 Ya

2. Wakasek 1 Ya 1 Ya 1 Ya

3. Guru 1 Ya 1 Ya 1 Ya

4. Tata Usaha 3 Ya 3 Ya 2 Ya

5. Tamu 2 Ya 2 Ya

6. Lainnya: …..

d. Perabot Ruang Penunjang

No. Ruang

Perabot

Meja Kursi Almari + rak

buku/alat Lainnya

Jm

l

Baik

Rsk.

Rin

gan

R

sk.

Bera

t

Jm

l

Baik

Rsk.

Rin

gan

R

sk.

Bera

t

Jm

l

Baik

Rsk.

Rin

gan

R

sk.

Bera

t

Jm

l

Baik

Rsk.

Rin

gan

Rsk.

Bera

t

1. BK

2. UKS

3. Pramuka

4. PMR

5. OSIS

6. Gudang

7. Ibadah

8. Koperasi

9. Hall/lobi

10. Kantin

11. Pos jaga

12. Reproduksi

13. Lainnya: …..

Page 111: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

Hal. 7

17. Koleksi Buku Perpustakaan

No. Jenis Jumlah Kondisi

Rusak Baik

1. Buku siswa/pelajaran (semua mata pelajaran) 200 Ya

2. Buku bacaan (misalnya novel, buku ilmu

pengetahuan dan teknologi, dsb.)

175 Ya

3. Buku referensi (misalnya kamus, ensiklopedia, dsb.) 60 YA

4. Jurnal 30 Ya

5. Majalah 50 Ya

6. Surat kabar 120 Ya

7. Lainnya: .....................................

Total

18. Fasilitas Penunjang Perpustakaan

No. Jenis Jumlah/Ukuran/Spesifikasi

1. Komputer 30

2. Ruang baca 5

4. TV 2

5. LCD 10

6. VCD/DVD player 2

7. Lainnya: ..........................

19. Alat/Bahan di Laboratorium/Ruang Keterampilan/Ruang Multimedia (di isi dalam angka)

No. Alat/bahan

Jumlah, kualitas, dan kondisi alat/bahan*)

Jumlah Kualitas Kondisi

Kurang

dari 25%

dr keb.

25%-50%

dr keb.

50%-75%

dr keb.

75%-

100% dr

keb.

Kurang Cukup Baik Sangat

baik

Rusak

berat

Rusak

ringan Baik

1. Lab. IPA Ya Ya Ya

2. Lab. bahasa Ya Ya Ya

3. Lab. komputer Ya Ya Ya

4. Ketrampilan

5. PTD

6. Kesenian

7. Multimedia

*) Lampirkan daftar alat pada laboratorium/ruang dengan spesifikasi teknisnya.

Page 112: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

Hal. 8

20. Prestasi sekolah/siswa tiga (3) tahun terakhir

a. Prestasi Akademik: NUN

No. Tahun

Pelajaran

Rata-rata NUN

B. Ind IPA Mat B. Ing Jumlah Rata-rata

1. 2011/2012 2 3 1 4

2. 2012/2013 5 3 1 2 11

3. 2013/2014 5 4 2 3 14

b. Prestasi Akademik: Peringkat rerata NUN

No. Tahun

Pelajaran

Peringkat

Tingkat Kecamatan (Rayon) Tingkat Kab/Kota Tingkat Propinsi

Sek.

Negeri

Sek.

Swasta

Sek.

Negeri dan

Swasta

Sek.

Negeri

Sek.

Swasta

Sek.

Negeri

dan

Swasta

Sek.

Negeri

Sek.

Swasta

Sek. Negeri

dan Swasta

1. 2011/2012

2. 2012/2013

3. 2013/2014

c. Prestasi Akademik: Nilai Ujian Sekolah (US)

No Mata Pelajaran Rata-rata Nilai US

Tahun 2011/2012 Tahun 2012/2013 Tahun 2013/2014

1 Pendidikan Agama

2 PKn

3 I P A

4 I P S

5 Seni dan Budaya

6 Penjas

7 Ketrampilan

8 Mulok

d. Angka Kelulusan dan Melanjutkan

No. Tahun Ajaran

Jumlah Kelulusan dan Kelanjutan Studi

Jumlah

Peserta

Ujian

Jumlah

Lulus % Kelulusan

% Lulusan

yang

Melanjutkan

Pendidikan

% Lulusan yang

TIDAK Melanjutkan

Pendidikan

1. 2011/2012 100%

2. 2012/2013 40 40 100% 100%

3. 2013/2014 52 52 100% 100%

Page 113: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

Hal. 9

e. Perolehan Kejuaraan/Prestasi Akademik: Lomba-lomba

No. Nama Lomba

Tahun 2012/2013 Tahun 2013/2014

Juara

ke:

Tingkat Juara

ke:

Tingkat

Kab/

Kota Propinsi Nasional

Kab/

Kota Propinsi Nasional

1. Pend. Agama 2 1

2. Sains IPA 3 1

3. IPS 1 1

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

f. Perolehan Kejuaraan/Prestasi Non Akademik

No. Nama Lomba

Tahun 2012/2013 Tahun 2013/2014

Juara

ke:

Tingkat Juara

ke:

Tingkat

Kab/

Kota

Propinsi Nasional Kab/

Kota

Propinsi Nasional

1. Hajir Marawis 1 Ya 1 Ya

2. MTQ 1 Ya 1 Ya

3. Syarhil Qur’an 1 Ya 2 Ya

4.

5.

6.

7.

g. Jumlah dan prosentase siswa drop-out

No Kelas Jumlah dan prosentase siswa drop-out

2010/2011 2011/2012 2012/2013 2013/2014

1 VII 2 4 1 2

2 VIII 3 1 2 0

3 IX 2 0 2 0

Total (%)

h. Jumlah dan prosentase siswa yang TERANCAM drop-out

No Kelas Jumlah dan prosentase siswa terancam drop-out

2010/2011 2011/2012 2012/2013 2013/2014

1 VII 5 2 1 0

2 VIII 1 2 4 0

3 IX 2 0 1 0

Total (%)

Page 114: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

Hal. 10

21. Sumber Dana 3 (tiga) tahun terakhir

No Sumber Dana Tahun 2011/2012 Tahun 2012/2013 Tahun 2013/2014

1. Rutin

2. APBD Kab/Kota

3. APBD Propinsi

4. BOS

5. Komite Sekolah/Orang tua

siswa (jumlah keseluruhan

iuran bulanan dan

sumbangan pendidikan

bagi siswa baru)

6. School Grant

7. Grant Pendidikan

Kecakapan Hidup

8. Subsidi Imbal Swadaya

Lain-lain: ...........................

Jumlah

22. Alokasi Dana 2 (dua) tahun terakhir

No. Jenis pembiayaan Tahun 2012/2013

(Rupiah)

Tahun 2013/2014

(Rupiah)

1. Investasi

2. Operasional

3. Personal

Jumlah

23. Lain-lain

a. Alasan lulusan SMP tidak melanjutkan ke SMA/SMK/sederajat

No Alasan tak melanjutkan Urutan alasan dari yang paling utama dengan

memberi nomor 1 s.d. 9*)

1 SMA/SMK/sederajat yang ada terlalu jauh/tak

terjangkau

2 Tidak mampu membiayai

3 Transportasi sulit/mahal

4 Kondisi geografis (medan sulit)

5 Daerahnya terpencil

6 Pendidikan dipandang kurang penting

7 Bekerja

8 Menikah

9 Lain-lain, sebutkan:

Page 115: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

Hal. 11

b. Latar Belakang Sosial Ekonomi Orangtua Siswa

1). Pekerjaan orangtua/wali siswa

No. Pekerjaan Prosentase

1. PNS 30

2. TNI/POLRI 5

3. Petani 21

4. Swasta 160

5. Nelayan 5

6. Politisi (misalnya anggota DPR) 2

7. Perangkat Desa 100

8. Pedagang 60

... ... ...

2) Penghasilan orangtua/wali (gabungan kedua orangtua) siswa

No. Penghasilan Prosentase

1. Kurang dari Rp.1.000.000,- 10%

2. Antara Rp.1.000.000,- s.d. Rp.2.000.000,- 30%

3. Antara Rp.2.000.000,- s.d. Rp.3.000.000,- 80%

4. Antara Rp.3.000.000,- s.d. Rp.4.000.000,- 50%

5. Lebih dari Rp.4.000.000,-

Tangerang Selatan, 08 September 2014 Kepala Sekolah,

Anshari. S. Ag., MM

NIP

Page 116: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl lr″ 」uanda Ⅳo 95 ClpuFar′ 解 イ2′ndonesa

FORM(FR)

No Dokumen : FI丁 K― FR―AKD-081

Tg!.Te「 bit : l Maret 2010

No.Revisi: : 01

Ha:

SURAT BIMBINGAN SKR:PSi

Nomor :

La-p. :

Hal :

Jakart4 3l Agustus 2015

Bimbingan Skripsi

Kttada Yth.

ProfDr.H.Ahmad Syafl'i Noor.

Pcmbimbillg Skripsi

Fakultas ILnu Tarbiyah dan Keguruan

lIIN SyarifHidayatullah

Jakam.

И∬αあ“ノαJαJ肋″wλ wb.

Dengan ini dihaFapkan kesediaan saudaFa unmk mttadi pembimbillg 1/11

Kmateri/teknis)penulisan skripsi mahasiswa:

Nallla :Ruwaidah

NIM :1110011000141

Jurusall :Pendidikan Agama lslam

Selnester :Ⅸ (Sembilan)

Judul Skripsi : IMPLIKASI TEORI KOGNIll「 JEAN PIAGET

TERIIIADAP PRESTASI BELAJAR PAI SISWA KELAS

VISMPITPONDOK PESNREN ALttQURUHAH

Judul"rsebut“ lah di"可u101eh Jllrusan yang bersangkutan pada tangga1 08 0ktober

2014,abstraksy。 露清″θ terlmpiro Saudara dapat melakukan perubaban redaksiollal padajudul“sebut.Apabila perubahan substansial dianggap perlL mohon pembimbingmellghubungl Jllmsall terlebih dahulu。

Bimbingan skripsi ini dihTapkan seLsai dalam w泳 加 6(… )bulan,dan dapatdipe甲呵 allg SelaIILa 6(enamp bulanbdbttyatanpa suratperp鯛 脚喝m.

Atas perhatiall dan keJa Salna Saudarι kami ucapkan terima kasih.

Was s al amu' alaikum wr.wb.

Tembusan:l. DekanFITK2. MahaqisYn yf3.

Mttid Khon,M.Ag.807071987031005

Page 117: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFI丁K」l′こHJ“ nda Nο 95 Crpυra`′ 5`′ 2′ndonesra

FORM(FR}

No.Dokumen : FI丁 K‐ FR―AKD-066

Tgl.Terbl : l Maret 2010

No. Revisi: ; 01

Ha

SURAT PERMOHONAN:ZIN OBSERVASi

Nomor : Un.0 1/Ft./KM .Ot .Y .!1.fl20rcLamp.Hal

Kepada Yth.Kepala SekolahSMPIT Al-Qura'niyryah Pd. Aren

As s alamu' al aikum wr. w b.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Nanrir

NIM

Jurusar /Prodi

Semester

Tembusan:Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jakarta, 01 September 2015

Ruwaldah

ll10011000141

Pendidikan Agama lslam

XI

adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifI{idayatullah Jakarla dan sehubungan dengan penyelesaian tugas mata kuliah "skripsi",mahasiswa tersebut memerlukan obsen,asi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kamimohon kesediaan Saudara unfuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikanbantuannva.

Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih.Vlas s al amu' al aikum wr.w b.

a.n. DekaaKabag. Tata Usaha

rイ

/プ

171992031

Page 118: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

Nomor : Un.01/F. 1 /KM.O1 .St.llISh.tZOlSLamp. : Outline/ProposalHal : Permohonan lzin Penelitian

Kepada Yth.Kepala SekolahSMPIT Al-Qur'aniyyah Pd. ArendiTempat

Assal a m u' al a i ku m wr.wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Jakarta, 01 September 2015

Nama

NIM

:Ruwaidah

:1110011000141

戸J

KEMENTERIAN ACAMAUIN JAKARTAFITK」l lr″ Jυanda Ⅳ0 95 Clpυ rar′ 5ィア2′ndonesfa

FORM(FR)

No Dokumen : F!TK‐ FR―AKD-082

Tg!Terbl : l Maret 2010No.Revisi: _ :1 01

Ha

SURAtt PERMOHONAN:ZIN PENELITIAN

Jurusan : Pendidikan Agama lslarn

Semester :Xl

Judul Skripsi : lmplikasi Teori Kognitif Jean Piaget Terhadap Hasil Belajar PAI

Siswa SMPIT Al-Qur'aniyyah

adaiah benar mahasiswa/r Fakuiias llmu Tarbiyah cjan l(eguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) diinstansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapai ntengizinkan mahasiswa tei'sebutmelaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja same Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wa ssa I a m u'al ai ku m wr.wb.

ikan Agarna Islam

酬 i鶴:″Tembusan:

1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan

二おゝ

Page 119: IMPLIKASI TEORI KOGNITIF JEAN PIEGET TERHADAP PRESTASI ...

・・ ―し

SEKOLAH MENENCハ 、H PERTAMA ISLAM ttERPADU

〔ら】MIP IT AL口QIJR'ANI】ピnlrAⅡ

TERAKREDITASI■■A‖

」I PantiAsuhan Ceger Rt 03ノ 012 Jurangmangu ttimur― Pondok Aren Tangerang Selatan― Banten 15222Telp.:021-73440835 Email:smplalquraniyyah(Dyah00 CO id

Nama

Jabatan

Menerangkan dengan sebenarnya bahwa :

Yang bertandatangan di bawahini:

Nama

Tempat/Tanggal l′ ahir

W

Program Studi

Unlversltas

SURAT KETERANGANNo:07‐D/SMPIT AL― Q/X/2015

:Anshari,S.Ag。 ,MⅣ l.

:Kepala SIIP IT Al‐ Qur'aniyah

Ruwandah

Jakarta9 16 0ktober 1992

1110011000141

PAI(Pendidikan Agama lslam)

UIN SyarifIIidayatullah Jakarta

Adalah benar telah melaksanakan penelitian (Riset) di SMP IT Al-Qur'aniyah

terhitung sejak 01 September s/d 20 Oktober 2015 dalam rangka penyusunan slaipsi

dengan judul: "Implikasi Teori Kognilif fean Piaget Terhadap Hasil Belajar PAI Siswa

SMP IT Al-Qur'aniyyah"

Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenamya, dan untuk

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tangerang Selatan, 20 Oktober 2015

IT Al-Qur'aniyyah

200801 1008