IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM...

160
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI MERTI DUSUN UNTUK MENUMBUHKAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (Studi kasus di dusun Kedakan desa Kenalan kec. Pakis kab. Magelang) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh : NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Transcript of IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM...

Page 1: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

i

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM

DALAM TRADISI MERTI DUSUN UNTUK

MENUMBUHKAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

(Studi kasus di dusun Kedakan desa Kenalan kec. Pakis

kab. Magelang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

NURUL QOMARIYAH

11111184

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

Page 2: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

ii

Page 3: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

iii

Page 4: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

iv

MOTTO

Selama tangan dan kaki masih bisa bergerak

Selama mulut masih bisa bicara

Selama mata masih bisa berkedip

Selama nadi masih berdenyut

“Hiasilah selalu dengan akhlak yang baik”

هى عن الفحشاء والمنكر إن الل يمر بلعدل واإلحسان وإيتاء ذي القرب وي ن رون والب غي يعظكم لعلكم تذك

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan

berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan

permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (An-Nahl: 90)

Page 5: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

v

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Skripsi ini untuk. . .

Bapakku Yasak, dan Ibuku Siti Sulimah;

“Yang senantisa mencurahkan kasih sayang, semangat, dukungan, motivasi dan doa untuk anak-anaknya tanpa henti”

“Jasa-jasa dan pengorbanan kalian tidak akan pernah bisa aku balas, Terimakasih untuk segalanya”

Kakak-ku Latif Sa’dullah, Adik-ku Ahmad Kholidun

Naja, Kakak Ipar-ku Ayu Lestari dan Keluarga-ku

semuanya;

“Yang membuatku semangat untuk menuju langkah kesuksesan ”

Teman-teman PAI E (ExcLusive) dan Sahabat”ku

“Untuk teman-teman PAI E angakatan 2011 yang selalu membantu dan memberi semangat hingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini, khususnya sahabat-sahabatku yang rela berbagi pengalaman, keceriaan dan melewati bersama setiap suka maupun duka, terimakasih banyak. "

~~~»Dunia tak akan berwarna tanpa kalian semua«~~~

*Terimakasih Semuanya*

Page 6: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, kami ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah

memberikan rahmat serta hidayah-Nya. Sholawat dan salam semoga selalu

tercurahkan kepada junjungan Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW., sehingga

penyusunan skripsi yang berjudul IMPLEMENTASI NILAI-NILAI

PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI MERTI DUSUN UNTUK

MENUMBUHKAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (Studi kasus di dusun

Kedakan desa Kenalan kec. Pakis kab. Magelang) di IAIN Salatiga dapat

terselesaikan.

Dalam penyelesaian penelitian ini penulis banyak mendapatkan bantuan,

bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak baik berupa materi maupun

spiritual. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis hanya bisa mengucapkan

banyak terima kasih dan dengan diiringi doa semoga amal baik yang telah di

berikan, mendapatkan balasan pahala dari sisi Allah SWT.

Untuk itu penulis ucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama

Islam.

3. Bapak Dr. Phil. Asfa Widiyanto, MA. selaku Pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan fikiranya dengan penuh kesabaran dan

kebijaksanaan dalam memberikan bimbingan pengarahan sehingga penulis

dapat menyelesaikan penelitian ini.

Page 7: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

vii

4. Bapak, Ibu dan segenap keluarga yang telah memberikan doa restunya kepada

penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

5. Rekan-rekan yang telah membantu penulis hingga terselesainya penelitian ini.

Karena keterbatasan penulis, penulis menyadari dalam penulisan

penelitian ini masih banyak kekurangannya dan penulis berharap saran dan

masukan dari para pembaca demi kebaikan penelitian ini.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya serta dapat menunjang pengembangan ilmu

pengetahuan.

Salatiga, 15 Maret 2016

Penulis

Page 8: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

viii

ABSTRAK

Qomariyah, Nurul. 2016. IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM

DALAM TRADISI MERTI DUSUN UNTUK MENUMBUHKAN

KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (Studi kasus di dusun Kedakan desa

Kenalan kec. Pakis kab. Magelang) Dosen Pembimbing: Dr. Phil. Asfa

Widiyanto, MA.

Kata kunci: Nilai-nilai Pendidikan Islam, Tradisi Merti Dusun, dan Kerukunan

Umat yang Berbeda Agama

Tradisi Jawa akan selalu berhubungan dengan ritual. Namun ritual yang

dilaksanakan secara Islami akan bermanfaat sebagai penyebaran Islam, dan dapat

menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat. Begitu pula dengan

nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam tradisi Merti Dusun di dusun

Kedakan, diantaranya adalah nilai toleransi, saling membantu, persatuan dan

kesatuan. Di dusun Kedakan terdapat keyakinan yang berbeda yaitu Islam dan

Kristen, sehingga akan sangat bermanfaat apabila diterapkan nilai-nilai yang

terdapat dalam tradisi Merti Dusun tersebut. Masyarakat dusun Kedakan akan

memiliki kehidupan yang tenteram, bebas dari ancaman, konflik antar umat

beragama dan terhindar dari terjadinya kekerasan diantara warga muslim dan non-

muslim. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah makna tradisi

Merti Dusun di dusun Kedakan desa Kenalan kec. Pakis kab. Magelang?, 2)

Bagaimana upaya untuk menumbuhkan kerukunan umat beragama di dusun

Kedakan desa Kenalan kec. Pakis kab. Magelang?, 3) Bagaimana implementasi

nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi Merti Dusun untuk menumbuhkan

kerukunan umat beragama di dusun Kedakan desa Kenalan kec. Pakis kab.

Magelang?

Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui makna tradisi Merti Dusun di

dusun Kedakan desa Kenalan kec. Pakis kab. Magelang, upaya untuk

menumbuhkan kerukunan umat beragama di dusun Kedakan desa Kenalan kec.

Pakis kab. Magelang, dan implementasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi

Merti Dusun untuk menumbuhkan kerukunan umat beragama di dusun Kedakan

desa Kenalan kec. Pakis kab. Magelang.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

antropologi agama dan untuk mendapatkan data maka digunakan metode

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah warga

muslim dan Kristen. Setelah dianalisis dan disimpulkan bahwa perbedaan

keyakinan di dusun Kedakan tidak dipermasalahkan. Bahkan saat acara tradisi

Merti Dusun yang seharusnya berbeparan di dalamnya hanya orang Islam saja,

namun warga Kristen suka rela membantu dengan bergotong-royong untuk

menyiapkan tempat yang akan dijadikan acara tersebut dan ikut meramaikan

bersama-sama pada saat pementasan pagelaran wayang. Hal itu didasarkan oleh

nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi Merti Dusun yang diterapkan dalam

masyarakat dusun Kedakan, yaitu: (1) Khuluqiyyah, yang berkaitan dengan

Page 9: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

ix

pendidikan etika, bertujuan untuk membersihkan diri dari perilaku rendah dan

menghiasi diri dengan perilaku terpuji. (2) Amaliyyah, yang berkaitan dengan

pendidikan tingkah laku sehari-hari, baik yang berhubungan dengan pendidikan

ibadah maupun muamalah. Pendidikan ibadah memuat hubungan antara manusia

dengan Tuhannya, seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan nazar yang bertujuan

untuk aktualisasi nilai-nilai ubudiyah. Sedangkan pendidikan muamalah itu

memuat hubungan antar-manusia, baik secara individual maupun institusional.

Page 10: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

PENGESAHAN.................................................................................................iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL..............................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6

E. Penegasan Istilah ...................................................................... 6

F. Studi Kepustakaan .................................................................... 10

G. Metode Penelitian ..................................................................... 18

H. Sistematika Penulisan................................................................ 23

Page 11: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

xi

BAB II KAJIAN TEORI

A. Tradisi Merti Dusun .................................................................. 25

B. Pendidikan Islam ......................... ............................................ 36

C. Kerukunan Umat Beragama ..................................................... 40

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Letak Geografis Dusun Kedakan .............................................. . 52

B. Keadaan Sosial Kemasyarakatan Agama ................................. . 57

C. Kegiatan Bersama Antara Umat Islam dan Kristen ................. . 60

D. Kerukunan Umar Beragama di dusun Kedakan ....................... . 61

E. Temuan Penelitian .................................................................... . 64

BAB IV ANALISIS DATA

A. Makna Tradisi Merti Dusun di dusun Kedakan ....................... . 69

B. Upaya untuk Menumbuhkan Kerukunan Umat Beragama........ 74

C. Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Merti

Dusun untuk Menumbuhkan Kerukunan Umat Beragama........ 78

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 90

B. Saran ........................................................................................ 92

C. Penutup ..................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara

2. Daftar Riwayat Hidup

3. Daftar Nilai SKK

4. Lembar Konsultasi

5. Surat Pembimbing

6. Surat Ijin Penelitian

7. Data Penduduk dusun Kedakan

8. Dokumentasi

Page 13: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

xiii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

2. Tabel 3.2 Data Pemeluk Agama

3. Tabel 3.3 Pendidikan Masyarakat

4. Tabel 3.4 Sarana Pendidikan

Page 14: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki banyak pulau dengan berbagai ragam suku dan

budaya. Masing-masing suku bangsa memiliki tradisi, kebiasaan, adat

istiadat, dan budaya tersendiri yang mempengaruhi kehidupan mereka.

Budaya itu harus dilestarikan supaya menjadi pribadi yang dapat

menemukan jati diri bangsa. Budaya merupakan bentuk cara hidup yang

berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang yang diwariskan

dari generasi ke generasi selanjutnya. Sebagaimana yang dinyatakan oleh

Syam (2009: 68-69) “kebudayaan merupakan produk atau hasil aktifitas

nalar manusia, dimana ia memiliki kesejajaran dengan bahasa yang juga

merupakan produk dari aktifitas nalar manusia tersebut”.

Diantara banyak pulau di Indonesia, Jawa termasuk pulau yang

memiliki berbagai ragam budaya. Kebudayaan Jawa menurut Roqib (2007:

36) “merupakan kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat Jawa

dengan beberapa variasi dan heterogenesis masyarakat yang berkembang

baik di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, maupun Jawa Timur”.

“Kebudayaan akan menjadi sebuah tradisi atau adat istiadat apabila

dilakukan secara terus-menerus” (Yahya, 2009: 2). Nilai-nilai yang ada

Page 15: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

2

pada suatu tradisi apabila diterapkan di dalam masyarakat akan

memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat. Dalam

pelaksanaan tradisi akan selalu berhubungan dengan ritual atau upacara

tradisional. Namun ritual yang dilaksanakan secara islami akan bermanfaat

sebagai penyebaran Islam, dan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan

dalam masyarakat. Dalam pelaksanaan tradisi juga dapat dijadikan sarana

untuk penanaman nilai-nilai pendidikan Islam dalam masyarakat.

“Tradisi berarti suatu tatanan eksistensi manusia dan bagaimana

masyarakat mempresentasikannya di dalam kehidupannya” (Syam, 2009:

71). Tradisi merupakan suatu hal yang tertata sejak zaman dahulu, tinggal

bagaimana masyarakat sekarang melaksanakannya, begitu pula tentang

tradisi Jawa.

Menurut Saksono (2014: 120-121) menyatakan bahwa:

Tradisi Jawa adalah tradisi yang amat kaya dan dihimpun dari

kesusastraan yang merentang dari sumber-sumber kuno Sansekerta

hingga kisah-kisah babad dan legenda-legenda kerajaan, yang

ditafsirkan oleh pementasan wayang kulit. Tradisi Jawa dapat

menanamkan hubungan kekerabatan perilaku kehidupan sehari-hari

antara diri terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar menjadi lebih

dekat.

Tradisi Jawa yang dilaksanakan oleh kebanyakan masyarakat desa

masih kental dengan acara-acara yang dijalankan oleh leluhurnya. Seperti

halnya masyarakat yang ada di dusun Kedakan desa Kenalan kec. Pakis

kab. Magelang masih menjunjung tinggi tradisi Jawa, misalnya tradisi

Merti Dusun atau disebut juga bersih desa. Tetapi masyarakat di dusun

Page 16: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

3

Kedakan tetap berpegang teguh pada ajaran-ajaran agama Islam dalam

melaksanakan tradisi tersebut. Tradisi Merti Dusun biasa dikenal oleh

masyarakat sekitar sebagai selametan desa dalam mewujudkan rasa syukur

mereka terhadap rezeki yang telah dilimpahkan oleh Allah SWT. dan

bentuk keselarasan mereka terhadap alam karena alam dan manusia saling

melengkapi satu sama lainnya. Dalam tradisi Merti Dusun terkandung

nilai-nilai pendidikan Islam yang akan menjadikan masyarakat lebih dekat

dengan Allah SWT., dan menjadikan kehidupan bermasyarakat yang

aman, damai, tenteram, dan sejahtera. Tradisi Merti Dusun dilaksanakan

dalam sekali satu tahunnya yang bertepatan pada bulan Safar dalam

kalender Islam yang berdasarkan tahun Qomariyah. Dalam tradisi Merti

Dusun, masyarakat biasanya mengadakan acara-acara kesenian, misalnya

wayangan.

Tradisi Merti Dusun dipimpin oleh tokoh terkemuka di dalam

masyarakat, seperti kepala dusun. Acara merti dusun bisa jadi lebih ramai

dibandingkan pada hari raya Idul Fitri. Keramaian terjadi karena adanya

antusias dari masyarakat sekitar. Masyarakat dusun Kedakan mempercayai

bahwa semakin ramai acara Merti Dusun dan banyaknya saudara,

tetangga, dan teman yang berkunjung ke tempat mereka, akan semakin

bertambah dan berlipat ganda pula rezeki yang akan diberikan Allah SWT.

kepada mereka. Dengan adanya tradisi yang berpengaruh besar bagi

masyarakat dusun Kedakan yang mengajarkan tentang nilai-nilai

Page 17: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

4

pendidikan Islam berupa tatakrama, kerukunan dan keselarasan, tradisi

tersebut memiliki hubungan yang kuat terhadap agama.

Menurut Joachim Wach, “agama adalah problem pemikiran yang

utama, agama adalah perbuatan manusia yang paling mulia dalam

kaitannya dengan Tuhan Maha Pencipta, kepada-Nya lah manusia

memberikan kepercayaan dan membangun keterikatan yang

sesungguhnya” (Fauzi, 2007: 3). Agama adalah suatu kepercayaan yang

dimiliki seseorang terhadap Tuhan Maha Pencipta untuk melakukan

ibadah, sehingga seseorang dapat berhubungan yang lebih dekat dengan

Tuhannya.

“Hubungan agama dan kebudayaan itu dapat terjadi karena adanya

agama yang mempengaruhi kebudayaan dalam pembentukannya, nilainya

adalah agama, tapi simbolnya adalah agama; kebudayaan dapat

mempengaruhi simbol agama; kebudayaan dapat menggantikan sistem

nilai dan simbol agama” (Roqib, 2007: 6). Agama tidak akan tersebar

tanpa adanya budaya. Sehingga kebudayaan tidak akan terlepas

hubungannya dari agama, karena dalam masyarakat Jawa masih

menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang sesuai dengan ajaran-ajaran

agama.

Merti Dusun juga merupakan acara yang dapat menumbuhkan

kerukunan, tali silaturrahmi, dan saling menghormati antar umat

beragama. Sebagaimana yang diungkapkan Hadziq (2009: 381) bahwa

Page 18: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

5

“Kerukunan adalah cara atau sarana untuk mempertemukan, mengatur

hubungan luar antara orang yang tidak seagama dalam proses sosial

kemasyarakatan”. Dengan begitu, dalam kehidupan bermasyarakat

diperlukan komunikasi antar sesama masyarakat, baik seagama maupun

beda agama. Komunikasi antar masyarakat beragama akan mewujudkan

kehidupan yang tenteram, bebas dari ancaman, konflik antar umat

beragama dan terhindar dari terjadinya kekerasan diantara satu sama lain.

Masyarakat juga akan menjadi kuat atau kokoh dengan tali persaudaraan

dan persatuan yang ada diantara mereka.

Oleh karena itu, berawal dari latar belakang tersebut peneliti

mengajukan sebuah penelitian dengan judul “Implementasi Nilai-nilai

Pendidikan Islam Dalam Tradisi Merti Dusun Untuk Menumbuhkan

Kerukunan Umat Beragama (Studi Kasus di dusun Kedakan desa

Kenalan kec. Pakis kab. Magelang).

B. Rumusan Masalah

1. Apakah makna tradisi Merti Dusun di dusun Kedakan desa Kenalan

kec. Pakis kab. Magelang?

2. Bagaimana upaya untuk menumbuhkan kerukunan umat beragama di

dusun Kedakan desa Kenalan kec. Pakis kab. Magelang?

3. Bagaimana implementasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi

Merti Dusun untuk menumbuhkan kerukunan umat beragama di dusun

Kedakan desa Kenalan kec. Pakis kab. Magelang?

Page 19: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

6

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang:

1. Makna tradisi Merti Dusun di dusun Kedakan desa Kenalan kec. Pakis

kab. Magelang

2. Upaya untuk menumbuhkan kerukunan umat beragama di dusun

Kedakan desa Kenalan kec. Pakis kab. Magelang

3. Implementasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi Merti Dusun

untuk menumbuhkan kerukunan umat beragama di dusun Kedakan

desa Kenalan kec. Pakis kab. Magelang

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun praktis, diantaranya sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis dapat memberikan manfaat

bagi lembaga IAIN Salatiga berupa ilmu pengetahuan sosial; agama;

dan budaya, serta sebagai mahasiswa dapat menerapkan nilai-nilai

Pendidikan Islam dalam lingkungan masyarakat agar tercipta

kerukunan dan kedamaian pada kehidupan masing-masing.

2. Manfaat praktis

Manfaat penelitian ini dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat

agar lebih taat kepada Tuhannya, tetap menjaga tradisi-tradisi yang

telah ada, menyambung silaturrahmi, dan menanamkan nilai-nilai

Page 20: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

7

Pendidikan Islam, serta menumbuhkan kerukunan baik sesama agama

maupun berbeda agama dalam kehidupan bermasyarakat.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami pengertian

dari judul tersebut, penulis menjelaskan pengertian istilah-istilah yang

terdapat di dalamnya hingga menjadi pengertian yang utuh sebagai

berikut:

1. Implementasi

“Implementasi adalah suatu proses penerapan ide, konsep,

kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga

memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan,

keterampilan maupun nilai, dan sikap” (Kunandar, 2011:233).

Implementasi dapat berarti sebagai suatu pelaksanaan dan penerapan

dalam suatu kegiatan yang terencana dan didasarkan pada acuan norma

untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Nilai

“Nilai merupakan ukuran untuk menentukan apakah sesuatu itu

baik atau buruk” (Ali, 2007: 46). Nilai berarti rujukan yang dapat

menentukan suatu pilihan baik atau buruk.

3. Pendidikan

“Pendidikan merupakan latihan mental, moral, dan fisik yang

menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas

Page 21: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

8

kewajiban, menumbuhkan kepribadian, dan tanggungjawab dalam

masyarakat selaku hamba Allah” (Uhbiyati, 1997: 12). Pendidikan

adalah suatu proses mendapatkan ilmu yang menjadikan seseorang

lebih berharga dan memiliki pengetahuan lebih luas.

4. Islam

“Islam adalah agama yang berasal dari Allah SWT. yang

diturunkan melalui utusan-Nya, Muhammad saw. Ajaran-ajaran Islam

tertuang dalam Al-Qur’an dan sunnah, berupa petunjuk-petunjuk,

perintah-perintah, dan larangan-larangan demi kebaikan manusia”

(Hamid, 2008: 17). Islam merupakan petunjuk, perintah, dan larangan

bagi penganutnya yang akan menjadikan pribadi yang baik menuju

ridlo-Nya.

5. Pendidikan Islam

“Pendidikan Islam merupakan sistem pendidikan yang dapat

memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya

sesuai dengan cita-cita Islam, karena nilai-nilai Islam telah menjiwai

dan mewarnai corak kepribadiannya” (Uhbiyati, 1997: 13). Pendidikan

Islam yaitu sistem pendidikan yang memberikan ilmu pengetahuan

tentang Islam, yang menjadikan seseorang memiliki kepribadian yang

sesuai dengan norma-norma Islam.

Page 22: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

9

6. Tradisi

Menurut Mujib (2006: 42) menyatakan bahwa tradisi atau

‘uruf/adat adalah:

Kebiasaan masyarakat, baik berupa perkataan maupun

perbuatan yang dilakukan secara kontinu dan seakan-akan

merupakan hukum tersendiri, sehingga jiwa merasa tenang

dalam melakukannya karena sejalan dengan akal dan diterima

oleh tabiat yang sejahtera.

Tradisi berarti segala sesuatu yang telah menjadi kebiasaan

masyarakat untuk melakukan suatu hal yang sesuai dengan aturan

dalam masyarakat.

7. Merti Dusun

Menurut Khalil (2008: 292) menyatakan bahwa:

Merti Dusun atau bersih dusun adalah sebuah selametan

yang melibatkan seluruh warga dusun dan dilaksanakan sekali

dalam setahun. Dalam melaksanakan bersih desa, secara

spiritual masyarakat membersihkan diri dari kejahatan, dosa,

dan segala yang menyebabkan kesengsaraan.

Tradisi Merti Dusun yaitu bentuk pembersihan diri masyarakat

dari hal-hal buruk yang dilakukan sekali dalam setahun, yaitu pada

bulan Sapar atau Safar dalam kalender Qomariyah.

8. Kerukunan

Berkaitan dengan kerukunan, Hadziq dkk (2009: 379-381)

menyatakan sebagai berikut:

Kerukunan berasal dari bahasa Arab “ruknun” yang

berarti tiang, dasar atau sila. ....Dalam pengertian sehari-hari

rukun dan kerukunan berarti damai dan perdamaian. .... Rukun

Page 23: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

10

dan damai dapat disebut kerukunan sementara, kerukunan

politik, dan kerukunan hakiki. Kerukunan sementara adalah

kerukunan yang dituntut oleh situasi. .... Kerukunan politis sama

dengan kerukunan sementara yang digunakan sebagai taktik atau

alat untuk mencapai tujuan tertentu. .... Sedangkan kerukunan

hakiki yaitu kerukunan yang didorong oleh kesadaran dan hasrat

bersama demi kepentingan bersama. Kerukunan hakiki adalah

kerukunan murni mempunyai harga dan nilai yang tinggi dan

bebas dari segala pengaruh dan hipokrisi.

9. Umat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 988) kata umat

berarti “para penganut (pemeluk atau pengikut) suatu agama”. Umat

adalah sekelompok orang yang menganut suatu agama dan mengikuti

ajaran agama tersebut yang dibawa oleh Nabi.

10. Agama

“Menurut pernyataan Thomas Luckman, agama merupakan

kapasitas organisme manusia untuk memuliakan hakikat biologisnya

melalui pembangunan semesta-semesta makna yang obyektif,

mengikat secara moral, dan meliputi budaya” (Ilyas, 2012: V). Agama

merupakan pedoman bagi seluruh penganutnya untuk menjalankan

ajaran-ajaran yang ada di dalamnya.

11. Kerukunan Umat Beragama

“Kerukunan umat beragama yaitu kehidupan beragama yang

rukun, tenteram, dan damai antar anggota masyarakat yang berbeda

agama atau keyakinan” (Ilyas, 2012: 221, 242). Kerukunan umat

beragama yaitu perwujudan dari kehidupan bermasyarakat yang damai,

Page 24: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

11

rukun, tenteram, dan sejahtera baik sesama agama maupun berbeda

agama.

F. Studi Kepustakaan

Untuk mengetahui tentang penelitian ini yang lebih jelas, maka perlu

kiranya mengkaji hasil penelitian terdahulu. Ada beberapa studi yang

serupa tentang nilai-nilai pendidikan dalam merti dusun dan kerukunan

antar umat beragama yang dapat dijadikan rujukan oleh penulis,

diantaranya:

Jurnal Ilmiah PPKN IKIP Veteran Semarang yang ditulis oleh

Puniatun, yang berjudul “Pelaksanaan Tradisi Sedekah Bumi Sebagai

Upaya Untuk Memelihara Kebudayaan Nasional”. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif, sehingga dapat menghasilkan data

deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dihadapi. Berasal dari sumber data yang akurat berdasarkan

informasi dari masyarakat, sehingga menghasilkan data bahwa tradisi

sedekah bumi berarti perwujudan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan

Yang maha Esa dalam rangka sedekah bumi. Dalam pelaksanaan sedekah

bumi dipentaskan sebuah kesenian yang berupa wayang kulit. Dalam

cerita wayang kulit, dapat dijadikan sebagai alat propaganda yang baik

untuk menyampaikan sebuah pendidikan. Misalnya pendidikan anti

korupsi, sifat kesatria yang memiliki kejujuran, tanggung jawab, disiplin

dan kerja keras. Karena pendidikan merupakan sarana untuk mengetahui

kebudayaan yang menyangkut bahasa, tingkah laku, dan budi pekerti

Page 25: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

12

manusia dalam bermasyarakat. Dalam tradisi sedekah bumi sangat

berperan dalam perkembangan moral karena di dalamnya terkandung

nilai-nilai kepahlawanan, kesetiaan, kejujuran, kerja keras, rela berkorban

dan sebagainya.

Jurnal pengetahuan dan pemikiran seni yang ditulis oleh Wahyu

Lestari sebagai staf pengajar Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri

Semarang, yang berjudul “Ruwatan (Merti Desa) Masyarakat

Gunungkidul Pasca Gempa Bumi Tektonik di Daerah Istimewa

Yogyakarta”. Merti desa merupakan salah satu upacara ritual yang sudah

mentradisi pada masyarakat Jawa khususnya. Merti Desa sebagai bentuk

upacara ritual oleh masyarakat Gunungkidul dilaksanakan pada setiap

tahun sekali, sebagai tradisi dan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa. Merti Desa dilaksanakan dalam berbagai rangkaian acara

seperti upacara yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, dipimpin oleh

Pemerintah daerah pada wilayah desa tertentu, diikuti oleh warga

masyarakat setempat, oleh pemerintah atau pamong desa. Upacara Merti

Desa juga sekaligus dapat digunakan sebagai wahana mengajak

masyarakat melestarikan dan nguri-uri tradisi warisan nenek moyang serta

mengajak masyarakat mengambil hikmah dan nilai-nilai yang terkandung

dalam upacara tradisi Merti Desa. Diharapkan masyarakat dapat

menikmati hiburan atau tontonan serta mendapat tuntunan dan mengambil

nilai filosofis yang terkandung di dalamnya, diantaranya manusia harus

selalu eling lan waspodho, mengingat dan mengucapkan terimakasih

Page 26: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

13

kepada Bumi yang telah memberi segalanya untuk kebutuhan kehidupan

manusia. Merti Desa merupakan salah satu tradisi Jawa yang memiliki

nilai-nilai religius, yang dapat dijadikan untuk perantara sebuah harapan,

doa, dan cita-cita agar mendapat kebaikan, keselamatan, dan kesejahteraan

dalam menjalankan hidup.

Jurnal yang ditulis oleh Amalia Septi Puspitasari Fakultas

Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, Universitas Muhammadiyah

Purworejo Tahun 2012, yang berjudul “Kajian Folklor Tradisi Merti

Dhusun di Dusun Tugono Desa Kaligono Kecamatan Kaligesing

Kabupaten Purworejo”. Yang membahas tentang prosesi tradisi merti

dhusun, fungsi tradisi merti dhusun, dan makna simbolik yang terkandung

dalam tradisi merti dhusun di dusun Tugono. Jenis penelitian yang

digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan emik,

dimana peneliti mendasarkan sudut pandang partisipan. Dalam prosesi

merti dhusun hal yang dilakukan adalah membersihkan dusun dan bersih

kubur, ziarah kubur, tayub siang, mengumpulkan jolen, kirab dilanjutkan

hiburan tayub sampai pagi hari. Dan fungsi yang terdapat dalam tradisi

merti dhusun yaitu sebagai fungsi sosial, fungsi ritual, fungsi pelestarian

tradisi, fungsi hiburan, fungsi pendidikan baik pendidikan ketuhanan

maupun budi pekerti, dan fungsi ekonomi. Sedangkan makna yang

terkandung dalam ubarampe meliputi tumpeng robyong, tumpeng tunjung,

tumpeng rasul dan ayam ingkung, boning baning, jenang abang putih, sega

golong lima, ambeng kalih, sekul sepuh, jajan rekan, dan jajan pasar.

Page 27: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

14

Skripsi yang ditulis oleh AA Ihyauddin Al- Mahali Jurusan tarbiyah,

Program Studi Pendidikan Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Salatiga Tahun 2012, yang berjudul “Nilai-nilai Pendidikan

Islam yang Terkandung dalam Tradisi Merti Desa (Studi di Dusun

Bawang Desa Tukang Kec. Pabelan Kab. Semarang)”, yang membahas

tentang nilai-nilai Pendidikan Islam yang terkandung dalam Tradisi Merti

Desa di dusun Bawang. Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk

mengetahui nilai-nilai Pendidikan Islam yang terkandung dalam Tradisi

Merti Desa di dusun Bawang. Jenis penelitian yang digunakan adalah

deskriptif kualitatif, dan metode dalam pengumpulan data peneliti

menggunakan studi dokumentasi, wawancara, dan observasi. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan merti desa yaitu pada

waktu penduduk tani selesai melaksanakan panen padi raya secara

serentak, yang biasanya bertepatan pada bulan Juni atau Juli pada hari

Rabu Wage, yang diyakini bahwa hari tersebut merupakan hari lahirnya

Dusun Bawang. Merti desa dimaksudkan untuk mengungkapkan rasa

syukur masyarakat terhadap Dewi Sri (Dewi Padi) sebagai penjaga

keamanan para tani, dan wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

yang telah mengabulkan panen hasil tanaman padi tersebut. Merti Desa

memberikan nilai-nilai yang baik bagi masyarakat, pertama nilai aqidah

yaitu suatu bentuk keyakinan masyarakat terhadap Allah SWT yang telah

memberikan keselamatan atas hasil panennya. Kedua, nilai ibadah yang

berupa pembacaan doa atau tahlilan untuk mendoakan keselamatan warga

Page 28: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

15

dan arwah sebagai wujud ibadah. Ketiga, nilai gotong royong atau

kerjasama yaitu masyarakat secara bersama-sama bekerja bakti

membersihkan makam dan membuat umbul-umbul. Keempat, nilai syukur

yaitu mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa dengan memberikan

sebagian dari apa yang telah diperolehnya, seperti memberikan makanan.

Skripsi yang ditulis Natalia Tri Andyani Jurusan Sosiologi dan

Antropologi, Fakultas Imu Sosial Universitas Negeri Semarang Tahun

2013, yang berjudul “Eksistensi Tradisi Saparan pada Masyarakat Desa

Sumberejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang”, yang membahas

tentang pelaksanaan tradisi saparan dan sebab-sebab masyarakat desa

sumberejo masih melaksanakan tradisi Saparan, serta eksistensi Saparan di

desa Sumberejo. Tradisi Saparan merupakan tradisi yang bermula dari

bentuk merti desa yang dilaksanakan oleh penduduk desa Sumberejo

setiap bulan Sapar. Merti desa merupakan upacara syukuran atau slametan

atas keberkahan dan kelimpahan yang telah di dapat oleh warga.Ada tiga

bentuk perayaan dalam pelaksanaan Saparan yang berupa perayaan

komunal, individu, dan hiburan. Perayaan komunal yaitu doa bersama di

rumah kepala dusun, doa tersebut memiliki tujuan kemakmuran dan

keselamatan desa serta untuk memperkuat solidaritas diantara warga.

Perayaan individu dilaksanakan di rumah masing-masing warga dengan

tujuan untuk mempererat tali kekerabatan. Sedangkan perayaan hiburan

bertujuan untuk meramaikan suasana Saparan. Masyarakat desa

Sumberejo masih mempertahankan tradisi Saparan karena tradisi Saparan

Page 29: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

16

ternyata masih sangat fungsional dalam kehidupan sosial masyarakat desa

Sumberejo. Diantaranya adalah berfungsi sebagai pembawa kemakmuran,

menjaga ikatan kekerabatan, menjaga ikatan solidaritas dan kerukunan

warga, hiburan, serta menjaga warisan budaya.

Skripsi yang ditulis oleh Lina Kurniawati Jurusan Tarbiyah, Program

Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Salatiga Tahun 2013, yang berjudul “Slametan dalam Perspektif

Pendidikan Islam”, yang membahas tentang nilai yang terkandung dalam

tradisi slametan, konsep pendidikan Islam menurut para tokoh pendidikan

Islam, dan slametan dalam perspektif pendidikan Islam. Skripsi ini

menggunakan metode yang bersifat literatur (kepustakaan), dan observasi

kepustakaan. Membahas tentang nilai-nilai pendidikan Islam yang

terkandung dalam tradisi slametan. Pertama, nilai tauhid yang berarti

bahwa manusia harus mempercayai adanya Tuhan yang Maha Esa dengan

cara beriman dan bertakwa kepadaNya. Kedua, nilai kemanusiaan yang

berarti bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia diantara

makhluk-makhluk lainnya yang memiliki akal untuk berfikir, belajar,

memahami, dan merenung. Ketiga, nilai kesatuan umat manusia yang

merupakan prinsip untuk memelihara keutuhan sosial dalam menentukan

nasib umat manusia. Keempat, nilai keseimbangan yang berarti bahwa

umat manusia diajak untuk hidup yang seimbang agar tidak terjebak dalam

kehidupan duniawi yang materialis dan sekuler. Kelima, nilai rahmatan lil

Page 30: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

17

alamin yaitu Allah mengutus Rasulullah tidak hanya untuk segolongan

umat saja, melainkan seluruh isi semesta alam.

Jurnal At-Tafkir pada tahun 2014 yang ditulis oleh Syamsul Rizal

yang berjudul “Kerukunan Antar Umat Beragama di Desa Sidawangi

Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon”. Dalam penelitian ini membahas

tentang nilai-nilai kearifan lokal yang ada di desa tersebut yang terwujud

dalam sebuah acara, misalnya sedekah bumi. Dalam sedekah bumi sudah

menjadi kegiatan ritual secara turun-temurun yang bertujuan agar tanaman

yang mereka tanam menghasilkan hasil yang melimpah. Dan ada pula

acara sabtuan dan tahlilan, yang dijadikan masyarakat sebagai kontrol

terhadap dampak negatif yang diakibatkan oleh modernisasi dan

globalisasi dalam masyarakat. Dalam acara sedekah bumi mereka saling

menanamkan nilai-nilai dalam bermasyarakat yang baik, maka tidaklah

dibedakan dalam pelaksanaan sedekah bumi antara umat Islam dan

Kristen. Sehingga dapat menumbuhkan sikap bermasyarakat yang rukun

tanpa adanya konflik antar umar berbeda agama.

Dalam hal ini penulis akan membahas tentang Implementasi nilai-

nilai pendidikan Islam dalam Tradisi Merti Dusun untuk Menumbuhkan

Kerukunan Umat Beragama (Studi Kasus di dusun Kedakan desa Kenalan

kec. Pakis kab. Magelang). Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah

metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan antropologi agama.

Menurut penulis penelitian yang lebih lanjut perlu dilakukan, karena

adanya suatu tradisi merti dusun di dalamnya terdapat nilai-nilai

Page 31: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

18

pendidikan Islam yang dapat menimbulkan dan menubuhkan kerukunan

dalam masyarakat yang berbeda keyakinan di dusun Kedakan. Dalam

pelaksanaan upacara tradisi merti dusun, masyarakat dapat menjalin

hubungan kehidupan yang rukun, saling menghormati dan orang yang

berbeda agama ikut serta dalam meramaikan upacara tersebut. Dengan

dilakukan penelitian, penulis dapat mengetahui makna tradisi Merti

Dusun, nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi Merti Dusun, upaya

untuk menumbuhkan kerukunan umat beragama, serta cara penerapan

nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi Merti Dusun untuk

menumbuhkan kerukunan umat beragama.

G. Metode Penelitian

“Metode penelitian merupakan pisau bedah untuk mengetahui

permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Metode penelitian memuat

tentang metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci” (Maslikhah,

2013: 318). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Menurut Emzir (2014: 174) tentang metode tersebut adalah:

Metode ini mencakup masalah deskripsi murni tentang

program dan/atau pengalaman orang di lingkungan penelitian.

Tujuan deskripsi ini adalah untuk membantu pembaca

mengetahui apa yang terjadi di lingkungan di bawah

pengamatan, seperti apa pandangan partisipan yang berada di

latar penelitian, dan seperti apa peristiwa atau aktivitas yang

terjadi di latar penelitian.

Page 32: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

19

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan antropologi agama. “Antropologi agama yaitu ilmu

pengetahuan yang mempelajari tentang manusia yang menyangkut

agama dengan pendekatan budaya” (Hadikusuma, 1993: 9).

Pendekatan antropologi agama dilakukan untuk mengetahui berbagai

hal tentang suatu acara dan upacara keagamaan, misalnya untuk

mengetahui kapan acara dan upacara agama dilaksanakan, tempat

pelaksanaan, alat perlengkapan, maksud dan tujuan pelaksanaan, tata-

tertib dan tata-cara pelaksanaan, serta orang-orang yang bertindak

dalam pelaksanaan upacara keagamaan.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Kedakan Desa Kenalan

Kec. Pakis Kab.Magelang.

3. Sumber Data

Sumber data yang akan diperoleh dalam penelitian ini

menggunakan subyek sebanyak 10 sampel, yang terdiri dari 2

perangkat desa yaitu kepala dusun dan modin, 3 orang tokoh

masyarakat, dan 5 orang warga. Subyek yang telah dipilih diharapkan

dapat memberikan informasi mengenai keadaan yang sebenarnya.

4. Metode Pengumpulan Data

“Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode

Page 33: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

20

pengumpulan data dapat berupa angket, wawancara, pengamatan atau

observasi, tes, dan dokumentasi (Arikunto: 2010: 203). Dalam

penelitian kualitatif yang memerlukan banyak sumber data agar

hasilnya dapat dipertanggungjawabkan, maka metode pengumpulan

data yang peneliti gunakan adalah:

a. Wawancara

“Wawancara adalah diskusi antara dua orang atau lebih dengan

tujuan tertentu (Kahn dan Cannel 1957). Wawancara

memungkinkan peneliti mengumpulkan data yang beragam dari

para responden dalam berbagai situasi dan konteks” (Sarosa, 2012:

45). Wawancara dilaksanakan menggunakan dua langkah, yang

pertama peneliti melakukan deskripsi dan orientasi awal tentang

masalah dan subyek yang dikaji. Kedua, peneliti melakukan

wawancara mendalam sehingga menemukan informasi yang lebih

banyak dan penting sampai menemukan inti dari permasalahannya.

b. Observasi

“Menurut Hughes (2005), observasi atau studi lapangan yaitu

pengamatan akan mausia pada ‘habitatnya’” (Sarosa, 2012: 56).

Observasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap

proses maupun tahapan dalam pelaksanaan tradisi merti dusun di

Dusun Kedakan Desa Kenalan Kecamatan Pakis Kabupaten

Magelang.

Page 34: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

21

c. Dokumentasi

“Esterberg (2002) menyatakan bahwa dokumen adalah segala

sesuatu materi dalam bentuk tertulis yang dibuat oleh manusia”

(Sarosa, 2012: 61). Dokumentasi digunakan sebagai alat untuk

pelengkap data dalam penelitian, bersumber dari manusia baik

berbentuk catatan dalam kertas (hardcopy) maupun elektronik

(softcopy) yang berupa buku, foto, dan lain-lain. Fokus penelitian

sebagai sumber data yang ada di dokumentasi adalah pelaksanaan

tradisi merti dusun dan kerukunan antar umat beragama.

5. Analisis Data

Moleong (2009: 248) menyatakan bahwa analisis data kualitatif

adalah:

Upaya yang dilakukan dengan data, mengorganisasikan

data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan

apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan kepada orang lain.

“Proses analisis data sebagaimana penelitian kualitatif, maka

digunakan teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan

verifikasi” (Maslikhah, 2013: 323). Yaitu sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Tahap ini dilakukan proses pemilihan dan pemusatan dengan

menelaah seluruh data dari berbagai sumber baik dari wawancara,

Page 35: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

22

observasi, maupun dokumentasi. Sehingga dapat memperoleh hal-

hal pokok dari data atau informasi yang diperoleh di lapangan.

b. Penyajian Data

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengelompokan atau

merangkum informasi tersusun. Dari pengelompokan dan

rangkuman informasi tersebut, dapat menjadi kesimpulan yang

singkat, padat, dan bermakna. Sehingga penelitiannya dapat

diketahui dengan mudah.

c. Verifikasi Data

Pada tahap ini peneliti melakukan pencarian makna dari setiap

gejala yang diperoleh dari lapangan. Makna yang telah diperoleh

dibandingkan dengan buku penunjang hingga mendapat

kesimpulan. Kemudian dilakukan pengujian terhadap kesimpulan

yang telah diambil. Kesimpulan itu dihubungkan dengan hasil

penelitian dengan teori para ahli dengan cara member-check.

Sehingga peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian untuk

dilaporkan.

6. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk mengecek keabsahan data, peneliti menggunakan teknik

triangulasi dengan beberapa langkah pengujian, yaitu uji derajat

kepercayaan, keteralihan, kebergantungan, dan kepastian. Dengan

pengujian itu, peneliti perlu melakukan observasi secara terus-menerus

Page 36: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

23

hingga memperoleh pembuktian terhadap sesuatu yang diteliti,

membuat uraian laporan berdasarkan data yang diperoleh secara jelas,

menentukan konsultan peneliti yang sesuai bidangnya, dan yang

terakhir adalah mengkonfirmasikan data yang telah diperoleh kepada

para ahli.

7. Tahap-tahap Penelitian

Tahap-tahap yang diambil peneliti untuk memulai penelitian

yaitu dengan menentukan judul atau topik penelitian, pengkajian buku-

buku yang berkaitan dengan Pendidikan Islam, tradisi Merti Dusun dan

kerukunan umat beragama, pencarian informasi mengenai topik

penelitian, menentukan lokasi yang akan diteliti, menentukan subyek

yang akan diteliti untuk memperoleh suatu data, pencarian terhadap

prosedur pengumpulan data, dan menganalisis data yang ada, serta

melakukan pengecekan terhadap keabsahan data.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penelitian skripsi ini dipakai sebagai aturan yang saling

terkait dan saling melengkapi, adapun sistematika penulisan sebagai

berikut:

BAB I Pendahuluan, menjelaskan secara umum tentang arah

penelitian yang dilakukan, yang mengenai latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dan

Page 37: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

24

kegunaan penelitian, penegasan istilah, studi kepustakaan,

metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Teori, bab ini membahas tentang tradisi Merti

Dusun, pendidikan Islam, dan kerukunan umat beragama di

dusun Kedakan desa Kenalan kec.Pakis kab.Magelang.

BAB III Laporan Hasil Penelitian, yang berisi letak geografis,

keadaan sosial kemasyarakatan agama, kegiatan bersama

antara umat Islam dan Kristen di dusun Kedakan desa

Kenalan kec. Pakis kab. Magelang, dan temuan penelitian.

BAB IV Analisis Data, berisi analisis tentang makna tradisi Merti

Dusun, upaya untuk menumbuhkan kerukunan umat

beragama, dan implementasi nilai-nilai pendidikan Islam

dalam tradisi Merti Dusun untuk menumbuhkan kerukunan

umat beragama di dusun Kedakan desa Kenalan kec. Pakis

kab. Magelang.

BAB V Penutup, bab ini akan disampaikan tentang kesimpulan,

saran dan penutup.

Diakhiri dengan daftar pustaka, dan lampiran-lampiran yang dapat

mendukung laporan penelitian ini.

Page 38: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

25

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tradisi Merti Dusun

1. Pengertian Tradisi Merti Dusun

Merti Dusun adalah suatu kegiatan yang dilakukan masyarakat

dusun dengan bergotong-royong tanpa melihat status, baik itu orang

Islam maupun Kristen. Walaupun dalam acara Merti Dusun yang

sangat berperan adalah masyarakat Islam, namun masyarakat Kristen

pun ikut membantu misalnya dengan ikut serta menyiapkan tempat

yang akan dijadikan acara Merti Dusun.

Menurut Koentjaraningrat (1999) dalam skripsi Al-Mahali

(2012: 30) menyatakan bahwa:

Merti Dusun, Memetri Dusun, Kadeso, Tu deso, bersih

dusun atau kalau jaman sekarang orang menyebut Ulang Tahun

Dusun kesemua kosa kata tersebut mempunyai arti yaitu suatu

bentuk syukur masyarakat dusun dimana mereka tinggal dengan

suatu rangkaian kegiatan diantaranya; melakukan Merti Dusun,

selamatan bersama dan pagelaran wayang semalam suntuk

(tradisi) kesemua kegiatan memiliki arti yang signifikan dalam

menata system kemasyarakatan ala adat Jawa (salah satu

penjabaran ajaran dalam kitab Rojo Niti).

Merti Dusun merupakan sebuah tradisi, budaya, selamatan, dan

bentuk ritual yang telah ada sejak zaman dahulu dan hingga sekarang

masih terlaksana dengan baik. Merti Dusun dilaksanakan oleh seluruh

Page 39: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

26

warga desa, baik laki-laki maupun perempuan, tua muda, bersama

pamong desa dan sesepuh desa, petinggi dan pemangku adat. Dan

bahkan warga tetangga juga ikut meramaikannya. Dengan adanya

gotong royong antar warga biaya yang dihabiskan dalam acara Merti

Dusun, ditanggung bersama berapapun totalnya. Berasal dari arti

sebuah Merti Dusun, maka akan lebih jelas apabila dijelaskan secara

terperinci.

a. Tradisi

“Tradisi merupakan khasanah yang terus hidup dalam

masyarakat secara turun-temurun yang keberadaannya akan selalu

dijaga dari satu generasi ke generasi berikutnya” (Yahya, 2009: 2).

Tradisi merupakan suatu hal yang dilaksanakan dengan meniru dari

generasi sebelumnya, dan sebagai generasi berikutnya harus

melestarikannya dengan baik.

Berkaitan dengan hal itu, Sujamto (1992: 185) menyatakan

bahwa “tradisi atau adat merupakan aturan yang lazim dilakukan

sejak dahulu kala, kebiasaan, cukai, dan wujud gagasan

kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya, norma, hukum, dan

aturan-aturan yang satu dengan lainnya berkaitan menjadi suatu

sistem”. Adat merupakan kebiasaan dan wujud gagasan dari

masyarakat yang di dalamnya terdapat nilai-nilai kebudayaan,

sehingga masyarakat akan lebih banyak bermakna dan hidup

menjadi lebih sejahtera.

Page 40: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

27

b. Kebudayaan

Dalam teori Antropologi, “kebudayaan adalah seluruh sistem

gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia

dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan

belajar” (Koentjaraningrat, 2011: 72). Kebudayaan merupakan

suatu tindakan yang dilakukan manusia sejak zaman dahulu hingga

sekarang masih dijalankan dan dijadikan sebuah pendidikan dalam

kehidupan.

Menurut M.M. Djojodiguno dalam buku Widagdho (1994:

20-21) mengatakan bahwa kebudayaan atau budaya adalah daya

dari budi, yang berupa:

1) Cipta, yaitu kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia

segala hal yang ada dalam pengalamannya, yang meliputi

pengalaman lahir dan batin. Hasil cipta berupa berbagai ilmu

pengetahuan.

2) Karsa, yaitu kerinduan manusia untuk menginsyafi tentang hal

“sangkan paran”. Darimana manusia sebelum lahir (sangkan),

dan kemana manusia sesudah mati (paran). Hasilnya berupa

norma-norma keagamaan atau kepercayaan. Timbullah

bermacam-macam agama, karena kesimpulan manusiapun

bermacam-macam pula.

3) Rasa, yaitu kerinduan manusia akan keindhaan, sehingga

menimbulkan dorongan untuk menikmati keindahan. Manusia

Page 41: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

28

merindukan keindahan dan menolak keburukan atau kejelekan.

Buah perkembangan rasa ini terjelma dalam bentuk berbagai

norma keindahan yang kemudian menghasilkan macam

kesenian.

Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara yaitu buah budi

manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh

kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang

merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi

berbagai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat

tertib dan damai. Sedangkan menurut Koentjaraningrat kebudayaan

adalah gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya

dengan belajar serta keseluruhan dari hasil budi pekertinya

(Widyosiswoyo, 1996: 33-34). Jadi, kebudayaan adalah suatu

kebiasaan yang dilakukan oleh manusia dalam menyampaikan

bentuk kebahagiaan dan rasa syukur terhadap apa yang telah

diberikan oleh Sang Pencipta dengan menanamkan nilai-nilai

pendidikan yang berupa budi pekerti luhur sebagai manusia.

“Kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks meliputi

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, adat, dan

berbagai kemampuan maupun kebiasaan yang diperoleh manusia

sebagai anggota masyarakat” (Khalil, 2008: 130). Dalam

kebudayaan Jawa ada beberapa budaya yang masih dikembangkan

oleh masyarakat. Diantaranya tradisi yang berkaitan dengan

Page 42: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

29

lingkaran hidup dan upacara yang berkenaan dengan kekeramatan

bulan-bulan Islam, misalnya pada bulan Safar atau Saparan. Pada

bulan Safar masyarakat menyebut acara tersebut dengan merti

dusun atau bersih desa.

c. Ritual

“Ritual dipandang sebagai konsensus simbolik (secara khas

mencerminkan proses sosial) menuju pengakuan lebih besar atas

improvisasi, atau penggunaan kreatif simbol-simbol dan

fragmentasi makna” (Beatty, 2001: 37). Sebagaimana yang

dijelaskan oleh Sutrisno (2005: 96) menyatakan bahwa “Ritual

merupakan sebuah bentuk dari perayaan-perayaan, festival, dan

acara-acara budaya dalam masyarakat”.

Ritual berarti sebuah bentuk atau simbol dari pelaksanaan

budaya yang sudah dirancang sedemikian rupa untuk dilaksanakan

oleh masyarakat yang tidak dapat berubah untuk menuju tujuan

tertentu. Simbol-simbol dalam ritual dimaksudkan sebagai sarana

atau media untuk menitipkan pesan-pesan atau nasihat-nasihat bagi

masyarakat.

d. Selametan

“Selametan merupakan bentuk penerapan sosio-religius orang

Jawa, praktek perjamuan yang dilaksanakan bersama-sama dengan

para tetangga, sanak keluarga, teman, dan sahabat” (Yana, 2012:

Page 43: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

30

47). Selametan dimaksudkan sebagai bentuk rasa syukur

masyarakat dusun terhadap apa yang ada di alam semesta,

disamping itu juga sebagai bentuk permohonan maaf atas

kesalahan dan dosa yang telah mereka lakukan beserta para leluhur

mereka. Selametan juga bermaksud untuk mendekatkan antar

sesama warganya agar semakin mengenal satu sama lainnya,

menjaga silaturrahim, dan menumbuhkan kerukunan dalam

kehidupan bermasyarakat.

Menurut Koentjaraningrat (2004: 348) menyatakan bahwa

upacara selamatan dapat digolong-golongkan ke dalam empat

macam sesuai dengan peristiwa atau kejadian kehidupan manusia

sehari-hari, yaitu:

a) Selamatan dalam rangka lingkaran hidup seseorang, misalnya

hamil tujuh bulan, kelahiran, upacara potong rambut pertama,

upacara menyentuh tanah untuk pertama kali, upacara menusuk

telinga, sunat, kematian, serta saat-saat setelah kematian.

b) Selamatan yang bertalian dengan bersih desa, penggarapan

tanah pertanian, dan setelah panen padi.

c) Selamatan berhubungan dengan hari-hari serta bulan-bulan

besar Islam.

d) Selamatan pada saat-saat yang tidak tertentu, berkenaan dengan

kejadian-kejadian, seperti perjalanan jauh, menempati rumah

Page 44: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

31

kediaman baru, menolak bahaya (ngruwat), janji kalau sembuh

dari sakit (khaul), dan lain-lain.

2. Tujuan Tradisi Merti Dusun

Merti Dusun dilaksanakan dalam mewujudkan rasa syukur atau

penghormatan terhadap alam semesta dengan diadakannya selametan

dan pagelaran wayang. Tradisi Merti Dusun merupakan tradisi Islam

Jawa, sehingga masyarakat memanfaatkan acara tersebut sebagai

penanaman nilai-nilai pendidikan Islam terhadap generasi penerus

bangsa. Jika nilai-nilai pendidikan Islam itu tertanam dengan baik,

maka masyarakat akan lebih dekat dengan Allah SWT., serta memiliki

sifat dan sikap yang baik terhadap lingkungan sekitar, misalnya

manusia. Masyarakat akan menjadi satu kesatuan dalam kehidupan

bermasyarakat dengan hidup saling rukun, toleransi, menghargai, dan

menghormati kepada siapa saja walaupun berbeda agama.

Merti Dusun memiliki maksud untuk menumbuhkan kerukunan

antar umat manusia baik sesama agama maupun berbeda agama, baik

yang kaya maupun miskin, dan yang memiliki kasta maupun orang

biasa. Sebagai pembelajaran bagi generasi muda agar tidak lupa akan

sejarah budaya Jawa, khususnya budaya yang ada di desa. Tradisi

Merti Dusun berfungsi sebagai proses mendekatkan diri kepada Allah

dan menuju jalan-Nya. Tradisi Merti Dusun juga bertujuan sebagai

sarana silaturrahim antar warga, saudara, dan teman. Agar antar warga,

saudara, dan teman terjalin persatuan dan kesatuan yang kokoh dan

Page 45: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

32

dapat menjalankan suatu tradisi sebagai pelestarian budaya Jawa.

Acara Merti Dusun bertujuan agar dusunnya menjadi tenteram, bersih,

terib, teratur, indah, dan nyaman sehingga tetap terjaga ketahanan dan

kekokohan dusunnya. Tradisi Merti Dusun juga bertujuan agar

lingkungan masyarakatnya mendapat keselamatan dan kebahagiaan di

dunia maupun akhirat.

Dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13 dijelaskan bahwa

manusia diciptakan berbagai bangsa untuk saling kenal, yang

berbunyi:

م من ذكر وأن ثى وجعلناكم شعوبا وق بائل لت عارفوا إن ي أي ها الناس إن خلقناك

أكرمكم عند الل أت قاكم إن الل عليم خبي

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan

kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu

saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling

mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling

bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Terjemah surat Al-

Hujurat ayat 13)

3. Materi Tradisi Merti Dusun

Materi yang terdapat dalam tradisi Merti Dusun berupa nilai-

nilai pendidikan Islam. Nilai-nilai yang terdapat dalam tradisi Merti

Dusun sangatlah bermanfaat bagi masyarakat. Karena dalam tradisi

Merti Dusun merupakan wujud syukur kepada Tuhan yang telah

melimpahkan rejeki. Kemudian Merti Dusun diungkapkan sebagai rasa

Page 46: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

33

persaudaraan terhadap sesama warga yang dimaksudkan untuk saling

gotong-royong, toleransi, guyup rukun antar masyarakat dusun

Kedakan.

4. Pendidik dalam Tradisi Merti Dusun

Sebagai pendidik yang ada dalam tradisi Merti Dusun ini berasal

dari tokoh masyarakat dan tokoh agama. Sebagai tokoh pemuka dalam

masyarakat akan menjadi panutan bagi warganya. Maka dari itu,

sebagai seorang pemuka berperan penting dalam menanamkan sikap-

sikap positif agar kehidupan dalam masyarakat menjadi damai,

tenteram, dan nyaman.

5. Peserta Didik dalam Tradisi Merti Dusun

Seluruh warga dusun Kedakan merupakan peserta didik yang

akan mentaati dan menghormati semua perintah pendidiknya. Sebagai

warga dusun hanya akan mengikuti hal-hal yang positif, menurut

mereka baik bagi diri mereka sendiri dan bagi warga lainnya. Sebagai

warga dusun yang taat, akan mengikuti dan menghormati

pemimpinnya sebagaimana mengikuti dan menghormati orang tuanya

sendiri.

6. Metode dalam Tradisi Merti Dusun

Menanamkan sikap toleransi, menghormati, dan kerukunan

merupakan bentuk metode dalam tradisi Merti Dusun. Dengan sikap

toleransi, masyarakat akan memiliki kehidupan yang damai tanpa

Page 47: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

34

membeda-bedakan antara agama yang satu dengan lainnya.

Menghormati, baik kepada pemimpin maupun kepada rang yang

sederajat, pada bawahan, bahkan menghormati pada orang yang

memiliki keyakinan berbeda akan menumbuhkan sifat saling

mengasihi antar sesama warga. Kerukunan akan menjadikan warganya

hidup secara damai tanpa adanya suatu perselisihan dan permusuhan.

7. Lembaga dalam Tradisi Merti Dusun

Lembaga yang digunakan dalam acara Merti Dusun adalah

masyarakat. Di dalam masyarakat, seluruh warga akan terbentuk

sebuah kebiasan-kebiasaan, pengetahuan sikap, dan keagamaan yang

dimiliki akan terbentuk sesuai dengan keyakinan masing-masing tanpa

adanya suatu paksaan dari luar.

8. Proses dalam Tradisi Merti Dusun

Menurut Bratasiswara dalam skripsi Al-Mahali (2012: 32)

menyatakan bahwa dalam kegiatan merti dusun adalah sebagai berikut:

a. Penataan hunian keluarga, kebersihan lingkungan rumah,

pekarangan, kebun, halaman, selokan, penerangan, dan sebagainya.

b. Kerja bakti atau gotong royong membenahi tempat umum, jalan,

makam, sumber air, sungai, telaga, tempat ibadah, balai desa,

petilasan, dan sebagainya.

c. Kenduri atau selamatan yang disebut juga sedekahan dalam

berbagai bentuk: arak-arakan gunungan, barisan ancak, ambengan,

Page 48: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

35

dan berbagai sebutan lain yang berisikan makanan sebagai wujud

rasa syukur.

d. Pentas seni atau hiburan sebagai kegiatan akhir atau hiburan bagi

warga, seperti wayangan, reyog, jatilan, tayub atau hiburan lain

yang lazim diselenggarakan dalam acara merti desa.

Acara Merti Dusun biasanya dimulai dengan bersih-bersih

lingkungan yang dilaksanakan oleh semua warga, dilanjutkan kerja

bakti atau gotong royong untuk membenahi tempat-tempat umum yang

ada di dusun, kemudian selametan diiringi dengan tahlilan, kemudian

makan bersama, yang terakhir adalah pentas atau pagelaran, seperti

wayangan.

Acara yang menjadi puncak kegiatan adalah wayangan. Menurut

Woodward (2004: 329) menyatakan bahwa:

Tradisi wayang adalah salah satu komponen kebudayaan

Jawa yang paling kompleks dan canggih. Kebanyakan muslim

kejawen menganggap wayang bisa mewujudkan hakikat

kebenaran filosofis dan etika. Selain itu, wayang bisa lebih

jernih mendefinisikan, dibandingkan hal apapun, apa artinya

menjadi orang Jawa.

Tradisi wayangan dilaksanakan sebagai bentuk kesenian yang

harus dilestarikan oleh generasi muda, agar kesenian-kesenian yang

ada di Indonesia tidak hilang begitu saja. Wayangan memberikan

makna yang bersifat positif bagi masyarakat, karena nilai yang

Page 49: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

36

terkandung dalam pagelaran wayang memiliki nilai-nilai pendidikan

yang berupa perilaku dan sikap baik yang dimiliki para tokoh wayang.

9. Media dalam Tradisi Merti Dusun

Media dalam tradisi Merti Dusun yaitu seluruh masyarakat,

materi yang berupa nilai-nilai pendidikan Islam, dan kejadian dalam

acara Merti Dusun, misalnya tahlilan bersama, wayangan, serta

gotong-royong. Media yang digunakan bertujuan agar dapat mencapai

suatu tujuan tertentu yaitu menjadi warga yang hidup dalam

kerukunan, tanpa adanya suatu konflik antar sesama warga.

10. Lingkungan dalam Tradisi Merti Dusun

Lingkungan masyarakat merupakan sebuah ruang yang dapat

mempengaruhi seluruh warga baik itu hal baik maupun buruk. Apabila

dalam masyarakat ditanamkan sikap positif, maka seluruh warga akan

memiliki sifat dan sikap yang positif pula. Dalam masyarakat akan

memberikan penyesuaian terhadap sekitar, memperkenalkan

kehidupan bermasyarakat, memberi kebebasan dalam memilih sebuah

prinsip, menanamkan hubungan yang baik antar sesama manusia.

B. Pendidikan Islam

1. Pengertian Pendidikan Islam

Mengenai hal pendidikan Islam, Achmadi (2010: 26-27)

menyatakan bahwa di dalam Al Qur’an dan Hadits yang menjadi

sumber utama ajaran Islam, dapat ditemukan kata kerja yang

Page 50: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

37

pengertiannya terkait dengan pendidikan, yaitu rabba, ‘allama, dan

addaba. Rabba yang masdarnya tarbiyyatan memiliki arti mengasuh,

mendidik, dan memelihara. Kemudian ‘allama yang masdarnya

ta’liman berarti mengajar yang lebih bersifat pemberian atau

penyampaian pengertian, pengetahuan, dan keterampilan. Sedangkan

addaba yang masdarnya ta’diban dapat diartikan mendidik yang secara

sempit mendidik budi pekerti dan secara lebih luas meningkatkan

peradaban.

Pendidikan Islam pada dasarnya adalah proses pembentukan

pribadi manusia sesuai dengan ajaran Islam, yang terwujud dalam amal

perbuatan dan tingkah laku. Sebagaimana yang diungkapkan oleh

Muhammad SA. Ibrahimi bahwa “pendidikan Islam adalah suatu

sistem pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan

kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam, sehingga dengan mudah

ia dapat membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran Islam” (Mujib,

2006: 25).

Pendidikan Islam berfungsi sebagai cara untuk memelihara dan

mengembangkan fitrah dan sumber daya manusia menuju terbentuknya

makhluk Tuhan yang berkualitas sesuai dengan pandangan Islam, agar

tercapainya keselarasan dan kesempurnaan hidup di dunia maupun

akhirat.

Page 51: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

38

2. Sejarah Pendidikan Islam

Beberapa kisah Nabi di dalam Al Qur’an yang berkaitan dengan

pendidikan, Mujib (2006: 34) menceritakan tentang kisah Nabi Nuh as.

yang berisi bahwa:

Nabi Nuh as. mampu mendidik dan mengentaskan

masyarakat dari banjir kemaksiatan melalui perahu keimanan,

tidak membela dengan membabi buta kepada keluarga yang

salah, dan menjadi pemula dalam mengembangkan teknologi

perkapalan.

Dalam Al Qur’an dijelaskan tentang kisah tersebut dalam surat

Al Ankabut ayat 14 yang berbunyi:

ا ا إل ق ومه ف لبث فيهم ألف سنة إال خسني عاما ولقد أرسلنا نوحا

فأخذهم الطوفان وهم ظالمون

Artinya:“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada

kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun

kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar,

dan mereka adalah orang-orang yang dlalim”. (Terjemah

surat Al Ankabut ayat 14)

Pendidikan Islam yang terkandung dalam kisah Nabi Nuh as.

berarti mengajarkan kepada manusia untuk berbuat adil, dan memberi

contoh kepada orang lain untuk mengembangkan teknologi

perkapalan, serta menunjukkan bahwa orang yang memiliki keimanan

terhadap Allah SWT. akan diberi keselamatan baik di dunia maupun

akhirat.

3. Tujuan Pendidikan Islam

Page 52: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

39

“Tujuan merupakan standar usaha yang dapat ditentukan, serta

mengarahkan usaha yang akan dilalui dan merupakan titik pangkal

untuk mencapai tujuan-tujuan lain” (Mujib, 2006: 71). Tujuan

merupakan titik akhir dari proses pencapaian yang dilalui dalam suatu

hal tertentu.

Tujuan pendidikan Islam ditujukan hanya untuk mengabdi

kepada Allah SWT.. Dalam hal ini Zakiyah Daradjat mengemukakan

bahwa “tujuan pendidikan Islam yaitu kepribadian seseorang yang

membuatnya menjadi insan kamil dengan pola takwa, insan kamil

artinya manusia utuh rohani dan jasmani, dapat hidup dan berkembang

secara wajar dan normal karena takwanya kepada Allah SWT.”

(Uhbiyati, 1997: 41). Ada beberapa pembagian dan tahapan dalam

tujuan pendidikan, yaitu tujuan tertinggi atau terakhir, tujuan umum,

tujuan khusus. Menurut Achmadi (2010: 97-106) menyatakan bahwa:

a. Tujuan tertinggi atau terakhir

Tujuan tertinggi atau terakhir merupakan tujuan mutlak yang tidak

mengalami perubahan pada dasarnya sesuai dengan tujuan hidup

manusia dan peranannya sebagai ciptaan Allah agar menjadi

hamba Allah yang bertakwa, menjadi khalifatullah fil ardl (wakil

Tuhan di bumi) yang mampu memakmurkannya, memperoleh

kesejahteraan hidup dan kebahagiaan di dunia maupun akhirat.

Page 53: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

40

b. Tujuan umum

Tujuan umum lebih bersifat empirik dan realistik yang berfungsi

sebagai arah dalam taraf pencapaiannya dapat diukur karena

menyangkut perubahan sikap, perilaku, dan kepribadian subjek

didik, sehingga mampu menghadirkan dirinya sebagai sebuah

pribadi yang utuh. Tujuan umum yang berasal dari pendekatan

empiris dalam perspektif qur’ani yaitu mengenalkan manusia akan

peranannya diantara makhluk dan tanggungjawab pribadinya

dalam hidup, mengenalkan manusia akan hubungannya dengan

lingkungan sosialnya dan tanggungjawabnya dalam tata hidup

bermasyarakat, mengenalkan manusia dengan alam ini dan

mengajak mereka untuk mengetahui hikmah diciptanya serta

memberikan kemungkinan kepada mereka untuk mengambil

manfaatnya, serta mengenalkan manusia dengan pencipta alam

(Allah) dan memerintahkan beribadah kepada-Nya.

c. Tujuan khusus

Tujuan khusus merupakan pengkhususan dari tujuan atau terakhir

dan tujuan umum. Pengkhususan tersebut dapat didasarkan pada

kultur dan cita-cita suatu bangsa dimana pendidikan itu

diselenggarakan, minat, bakat, dan kesanggupan, tuntunan situasi,

serta kondisi pada kurun waktu lama.

Menurut Uhbiyati (1997: 53-54) menyatakan bahwa tujuan khusus

diantaranya adalah:

Page 54: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

41

Memperkenalkan akidah-akidah Islam, dasar-dasarnya,

asal-usul ibadat, dan cara-cara melaksanakannya;

menumbuhkan kesadaran yang betul pada pribadi seseorang

terhadap agama; menanamkan keimanan kepada Allah SWT.,

malaikat-malaikat, rasul-rasul, kitab-kitab, dan hari akhir;

menanamkan rasa cinta dan penghargaan kepada Al Qur’an,

membersihkan hati mereka dari rasa dengki, hasad, iri hati,

benci, kekasaran, kedzaliman, egoisme, tipuan, khianat,

nifak, ragu, perpecahan, dan perselisihan.

C. Kerukunan Umat Beragama

1. Pengertian Kerukunan Umat Beragama

Dalam memahami pengertian tentang kerukunan umat

beragama, Hadziq (2009: 380-381) menyatakan bahwa kerukunan

berarti “tiang, dasar atau sila”. Sedangkan menurut istilah kerukunan

berarti suatu kesatuan yang terdiri atas berbagai unsur yang berlainan,

dan setiap unsur tersebut saling menguatkan. Rukun atau damai

memiliki penafsiran menurut tujuan, kepentingan dan kebutuhan

masing-masing, sehigga dapat disebut kerukunan sementara,

kerukunan politik, dan kerukunan hakiki. Kerukunan sementara yaitu

kerukunan yang dituntut oleh situasi, seperti menghadapai musuh

bersama. Kerukukunan politik yaitu sebagai taktik atau alat untuk

mencapai tujuan tertentu. Sedangkan kerukunan hakiki yaitu

kerukunan hidup umat beragama yang secara konvensional biasanya

dipakai untuk kerukunan antar umat beragama, yaitu sebagai cara atau

sarana untuk mempertemukan, mengatur hubungan luar antara orang

yang tidak seagama dalam proses kemasyarakatan.

Page 55: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

42

Kerukunan merupakan segala bentuk usaha untuk

mempertemukan hal yang barlainan menuju suatu tujuan tertentu di

dalam masyarakat agar terjadi keselarasan antar sesama umat manusia.

Kemajemukan bangsa Indonesia yang terdiri atas puluhan etnis,

budaya, suku, dan agama, membutuhkan konsep yang memungkinkan

terciptanya masyarakat yang damai dan rukun. Pemerintah Indonesia

menggulirkan konsep yang berupa tri kerukunan umat beragama dalam

menciptakan kehidupan masyarakat atau antar umat beragama yang

rukun. Tri kerukunan ini meliputi; (a) kerukunan intern umat beragama

yang disebut juga ukhuwah Islamiyah dalam Islam (salah satu sarana

mengurangi ketegangan intern umat Islam agar tidak mengarah pada

konflik), (b) kerukunan antar umat beragama (kehidupan beragama

yang rukun, tenteram, dan damai antar anggota masyarakat yang

berbeda agama atau keyakinan), (c) kerukunan antara umat beragama

dan pemerintah (sebuah sarana untuk menciptakan stabilitas, persatuan

dan kesatuan bangsa). Tri kerukunan umat beragama bertujuan agar

masyarakat Indonesia bisa hidup dalam kebersamaan, sekali pun

banyak perbedaan (Ilyas, 2012: 241).

Kerukunan ada apabila ada suatu keharmonisan, yang

merupakan sebuah kondisi ideal dalam tatanan masyarakat (Jawa)

dimana setiap individu dituntut untuk menjaga kerukunan (rukun)

dengan sebisa mungkin menghindari adanya konflik terbuka di antara

mereka (Ilyas, 2012: 227). Keharmonisan dalam kehidupan masyarakat

Page 56: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

43

sangatlah penting dan berharga dengan menjaga kerukunan agar tidak

terjadi konflik antar sesama warga.

Dalam keharmonisan sosial pada masyarakat Jawa ditopang oleh

dua prinsip utama, yaitu prinsip hormat dan prinsip rukun. Prinsip

hormat, merupakan kesadaran dari tiap individu manusia Jawa

mengenai kedudukannya dalam masyarakat yang hierarkis dimana

seseoarang harus bisa menghormati orang lain yang lebih tua atau

lebih tinggi derajatnya dengan menerapkan unggah-ungguh dan

kawruh basa pada dasarnya adalah sebuah cara untuk menjaga

kerukunan sebagai pencapaian harmoni dalam masyarakat. Sedangkan

prinsip rukun, yaitu sebuah kondisi untuk mempertahankan kondisi

masyarakat yang harmonis, tenteram, aman, tanpa perselisihan, dan

bersatu dalam maksud untuk saling membantu (Ilyas, 2012: 227).

Dengan adanya prinsip hormat dan prinsip rukun, kehidupan

masyarakat akan menjadi rukun, damai, tenteram, dan tanpa adanya

suatu perselisihan, serta dapat terjaga keharmonisannya.

Ilyas (2012: 271-272) mengungkapkan bahwa di dalam Serat

Wuruk Respati bait 21-22 berbunyi sebagai berikut ini:

“…yen wong apasanakan// prasanakan aja nguciwani/

nora kandel sira pawong sanak/ aja dursila manahe/ ing wong

amitra karuh/ tatakrama dipun abecik/ amitra pawong sanak/

aja salah ukur/ aja watek adodora/ mitra karuh aja sira

ambaseni/ miwah ing wong atuwa//”

Terjemahan: “Apabila menjalin persaudaraan, hubungan persaudaraan

itu jangan saling membuat kecewa. Tidak lebih hebat

Page 57: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

44

dirimu dari yang lain. Jangan memiliki hati jahat kepada

teman atau saudara. Tatakrama dijaga. Jangan salah

sangka. Jangan suka berdusta. Jangan mengecewakan

sahabat karib dan orang tua”.

Hubungan persaudaraan baik sesama manusia, seagama,

sebangsa, sesuku, berbeda agama, beda bangsa, dan beda suku.

Tidaklah ada pertentangan atau perselisihan, karena dapat

mengakibatkan kehidupan yang tidak rukun dan tidak nyaman.

Menurut Ilyas (2012: 277-279) menyatakan tentang kehidupan

bermasyarakat harus memiliki sikap sebagai berikut:

Watak(sikap) yang perlu dimiliki setiap orang Jawa di

dalam upaya melestarikan harmoni dengan Tuhan, alam, dan

lingkungan sebagai dasar keharmonisan hubungan antar umat

beragama, diantaranya adalah lila (rela atau ikhlas), narima

(menerima atas apa yang sudah diberikan Tuhan kepadanya),

temen (menepati janji), sabar (kuat menghadapi cobaan), dan

budi Luhur (berbudi luhur).

Keharmonisan dapat terwujud dalam bentuk toleransi kepada

sesama manusia. Toleransi merupakan bentuk kebebasan yang

diberikan kepada sesama manusia dalam memiliki suatu keyakinan dan

mengatur hidupnya agar terjalin kehidupan masyarakat yang rukun dan

damai. Menurut Hadziq (2009: 5), “toleransi merupakan sikap lapang

dada atau kesabaran dalam memberikan kebebasan kepada sesama

manusia sebagai warga masyarakat untuk menjalankan keyakinan dan

mengatur hidupnya”.

Ada beberapa ruang lingkup dalam toleransi yang harus

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Hadziq (2009: 5-6)

Page 58: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

45

menyatakan bahwa ruang lingkup toleransi dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Mengakui hak orang lain, yaitu suatu sikap mental yang mengakui

hak setiap orang di dalam menentukan sikap atau tingkah laku dan

nasibnya masing-masing.

b. Menghormati keyakinan orang lain, yaitu keyakinan seseorang

telah tertanam dalam hati dan dikuatkan dengan landasan tertentu,

maka kita perlu adanya kesadaran untuk menghormati keyakinan

orang lain.

c. Agree In Disagreement (setuju dalam perbedaan), yaitu suatu

perbedaan selalu ada dimanapun, maka dengan perbedaan itu kita

harus menyadari adanya keanekaragaman kehidupan ini.

d. Saling mengerti, merupakan salah satu unsur toleransi yang paling

penting, apabila tidak adanya saling pengertian itu tentu tidak akan

terwujud toleransi.

e. Kesadaran dan kejujuran, yang menyangkut sikap, jiwa dan

kesadaran bathin seseorang yang sekaligus juga adanya kejujuran

dalam bersikap, sehingga tidak terjadi pertentangan antara sikap

yang dilakukan dengan apa yang terdapat dalam bathinnya.

f. Falsafah Pancasila, merupakan suatu landasan yang telah diterima

oleh segenap manusia Indonesia, yang merupakan tata hidup bagi

mereka.

Page 59: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

46

Berkaitan dengan sikap toleransi, Hadziq (2009: 13)

menyatakan bahwa:

Dalam kitab Hindhu yaitu kitab suci Veda dinyatakan

sebuah kalimat “Tat Tvam Asi” yang mempunyai makna

Engkau, Dia adalah kamu, Aku adalah Dia, Engkau adalah Aku.

Kalimat ini menjelaskan bahwa manusia pada dasarnya adalah

saudara dari manusia lain dan teman dari insan ciptaan-Nya.

Walaupun manusia dilahirkan di tempat yang berbeda dengan

agama atau keyakinan yang berbeda pula, manusia itu tetap saudara

satu sama lain yang sama-sama diciptakan oleh Tuhan. Dalam Al-

Qur’an surat An-Nisa’ ayat 131, Allah berfirman:

نا الذين أوتوا الكتاب من ي ماوات وما ف األرض ولقد وص ولل ما ف الس

كم أن ات قوا الل وإن تكفروا فإن لل ما ف ماوات وما ف األرض ق بلكم وإي الس

ا يدا غنيا ح وكان الل

Artinya: “Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di

bumi, dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-

orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada

kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir,

maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa

yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha

Kaya lagi Maha Terpuji”. (Terjemah surat An-Nisa’ ayat

131)

“Manusia dilahirkan dengan adanya suatu agama, yang akan

menentukan mereka dalam melakukan suatu perbuatan. Istilah agama

berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti menemukan adanya

kepercayaan manusia berdasarkan wahyu dari Tuhan” (Hadikusuma,

1993: 16). “Agama mengajarkan nilai-nilai, dan nilai-nilai itu

Page 60: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

47

melahirkan prosedur-prosedur yang mengatur tingkah laku para

pemeluknya” (Soeriawidjaja-Roring, 1990: 113). Agama mengajarkan

norma-norma yang mengatur kehidupan manusia, agar menjadi

manusia yang tertata dengan baik dan menjadikan adanya

keharmonisan antar sesama manusia. Dalam Al-Qur’an surat Al-

Baqarah: 213; Allah berfirman:

نا به ي نا إليك وما وص ا والذي أوحي ين ما وصى به نوحا شرع لكم من الد

ين وال ت ت فرقوا فيه كب ر على المشركني ما إب راهيم وموسى وعيسى أ ن أقيموا الد

يتب إليه من يشاء وي هدي إليه من ينيب تدعوهم إليه الل

Artinya: ”Dia telah mensyariatkan kamu tentang agama apa yang telah

diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami

wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan

kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan

janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi

orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka

kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang

dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama) -

Nya orang yang kembali (kepada-Nya)”. (Terjemah surat Al-

Baqarah: 213)

Menurut Setiadi (2010: 101) menyatakan bahwa agama tidak

akan terlepas dari kehidupan masyarakat, sehingga memiliki fungsi

sebagai berikut:

a. Berfungsi edukatif: ajaran agama secara yuridis berfungsi

menyuruh dan melarang

b. Berfungsi penyelamat

Page 61: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

48

c. Berfungsi sebagai perdamaian

d. Berfungsi sebagai social control

e. Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas

f. Berfungsi transformative

g. Berfungsi kreatif

h. Berfungsi sublimatif

“Kerukunan umat beragama dalam pandangan Islam

(seharusnya) merupakan suatu nilai yang terlembagakan dalam

masyarakat. Islam mengajarkan bahwa agama Tuhan adalah universal

karena Tuhan telah mengutus Rasul-Nya kepada setiap umat manusia”

(Ilyas, 2012: 221). Agama apa saja yang telah dipegang seseorang

hendaknya ditegakkan, tidak adanya perpecahan antar umat. Karena

semua yang ada di alam semesta hanyalah milik Allah SWT.

2. Sejarah Agama Islam

Mengenai agama Islam, Respati (2014: 96-98) menyatakan

bahwa:

Islam dibawa oleh Muhammad yang merupakan putra

Abdullah bin Abdul Muthalib dan ibunya bernama Siti

Aminah.Muhammad lahir pada hari Senin 12 Rabiul Awal tahun

Gajah atau 20 April 571 Masehi. Sewaktu kelahiran

Muhammad, Makkah tengah berada di dalam zaman Jahiliyah

yang sering pula disebut dengan zaman kegelapan atau zaman

kebodohan.Semenjak lahir, Muhammad telah menjadi anak

yatim.Karena Abdullah ayahnya telah wafat, ketika Muhammad

masih di dalam kandungan.

Muhammad tumbuh dengan sifat kejujuran hingga

mendapat gelar Al-Amin.Disamping sifat jujur, Muhammad

Page 62: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

49

juga memiliki sifat-sifat lainnya yang patut untuk diteladani bagi

setiap manusia yaitu Shiddiq (benar), Amanah (dapat

dipercaya), dan Tabligh (menyampaikan).

Pada saat usia 25 tahun Muhammad menjadi suami Siti

Khodijjah yaitu wanita yang telah berusia 40 tahun. Setelah lima belas

tahun menikah, Muhammad didatangi oleh Malaikat Jibril. Kepada

Muhammad, Jibril menyampaikan amanat dari Allah SWT. untuk

mengangkatnya sebagai rasulullah yang berupa wahyu. Melalui wahyu

yang berupa Al-Qur’an, Muhammad diperintahkan untuk menyebarkan

Islam kepada seluruh manusia. Berawal secara diam-diam atau

sembunyi-sembunyi, Muhammad menyebarkan Islam kepada orang

terdekatnya terlebih dahulu, karena banyak pertentangan dari kaum

kafir Quraisy. Dengan bertambahnya waktu, Muhammad akhirnya

memberanikan diri untuk menyebarkan Islam secara terang-terangan.

Dan kini islam telah tersebar di berbagai manca Negara.

3. Prinsip-prinsip Kerukunan Agama Islam dan Kristen

a. Prinsip Kerukunan Agama Islam

Menurut Muhaimin (2004: 116-120) menyatakan bahwa

“umat Islam meyakini bahwa agama Islam adalah agama yang

terakhir. Islam juga mengakui Nabi-Nabi sebelum Muhammad

SAW. serta agama-agama yang diturunkan melalui Nabi-Nabi itu”.

Dengan adanya keberagaman agama dan golongan, maka Allah

berfirman sebagai perintah untuk menunjukkan prinsip kerukunan

Page 63: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

50

Agama Islam yang terdapat dalam Surat Al-Hujurat ayat 13 yang

berbunyi:

ي أي ها الناس إن خلقناكم من ذكر وأن ثى وجعلناكم شعوبا وق بائل لت عارفوا إن

ن الل عليم خبي أكرمكم عند الل أت قاكم إ

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu

dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan

menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku

supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya

orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah

ialah orang yang paling bertakwa di antara

kamu.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Mengenal”. (Terjemah surat Al-Hujurat ayat 13)

Firman Allah SWT. juga menegaskan bahwa di dalam

beragama tidak ada paksaan, baik berasal dari agama, bangsa,

suku, bahasa, dan warna kulit yang berbeda. Yang ditegaskan

dalam Surat Ar-Rum ayat 22 yang berbunyi:

ماوات واألرض واختالف ألسنتكم وألوانكم إن ف ذلك ومن آيته خلق الس

آليت للعالمني

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah

menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan

bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang

demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi

orang-orang yang mengetahui”. (Terjemah surat Ar-Rum

ayat 22)

Page 64: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

51

Firman Allah SWT. dalam Surat An-Nisa’ ayat 36 juga

memerintahkan untuk berbuat kebaikan dan menegakkan tali

persaudaraan kepada siapa saja dari berbagai bangsa dan agama,

yang berbunyi:

ئاا وبل والدين إحسانا وبذي القرب والي تامى واعبدوا الل وال تشركوا به شي

بيل والمساكني والار احب بلنب وابن الس ذي القرب والار النب والص

ب من كان متاال فخوراا وما ملكت أيانكم إن الل ال ي

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-

Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada

dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim,

orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga

yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba

sahayamu.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-

orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”.

(Terjemah surat An-Nisa’ ayat 36)

b. Prinsip Kerukunan Agama Kristen

Menurut Muhaimin (2004: 135-140) menyatakan bahwa

prinsip kerukunan atau kedamaian Agama Kristen yaitu terdapat

pada ajaran yang dibawa oleh Yesus, yang berbunyi:

1) Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka

akan disebut anak-anak Allah (Matius 5:8)

2) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti

gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: janganlah kamu melawan

orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang

Page 65: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

52

menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena

mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun

yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah

bersama dia sejauh dua mil.

3) Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah

kejahatan dengan kebaikan. Yang dapat dijabarkan dengan

tindakan-tindakan sebagai berikut:

a) Menggunakan kekuatan moral ketimbang kekuatan fisik

b) Mencari alternatif lain ketimbang kekerasan

c) Mempertahankan kemanusiaan dan harga diri sebagai

manusia

d) Menolak menerima posisi inferior (direndahkan)

e) Buka (singkapkan) ketidakadilan sistem yang ada

f) Permalukan para penindas supaya bertobat

g) Rela menderita ketimbang membalas dendam

h) Siap menerima hukuman karena melanggar hukum yang

tidak adil

Page 66: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

53

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Letak Geografis Dusun Kedakan Desa Kenalan

1. Keadaan Monografi

Salah satu dari beberapa dusun yang ada di desa Kenalan yaitu

dusun Kedakan. Dusun Kedakan adalah sebuah dusun yang terletak di

desa Kenalan kecamatan Pakis kabupaten Magelang. Adapun daerah-

daerah yang berbatasan dengan dusun Kedakan adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Genikan

b. Sebelah Timur : Gunung Merbabu

c. Sebelah Barat : Kebun

d. Sebelah Selatan : Gesingan

Luas dusun Kedakan ±20ha yang terdiri dari 3 RT yaitu RT 01,

RT 02, RT 03.Luas dusun tersebut merupakan lahan perkebunan,

makam, tanah waqaf, dan pertanian, serta rumah warga yang dimiliki

dusun Kedakan.

Dusun Kedakan terletak jauh dari keramaian dan jalan raya,

lebih tepatnya di lereng gunung Merbabu. Dengan kondisi seperti itu,

tidak membuat warganya putus asa dalam membangun sebuah usaha.

Karena masih luas lahan pertaniannya mereka memanfaatkan lahan

Page 67: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

54

tersebut untuk bertani, dengan begitu mereka dapat menghasilkan

sayur-sayuran untuk lauk sehari-hari, selain itu juga dapat dijual dan

mereka akan mendapatkan penghasilan.

2. Keadaan Demografi

Menurut data yang dihasilkan, penduduk dusun Kedakan terdiri

dari 85 kepala keluarga. Di bawah ini adalah deskripsi penduduk

dusun Kedakan desa Kenalan kec. Pakis kab. Magelang berdasarkan

data yang diperoleh dari kantor kelurahan desa Kenalan.

Tabel 3.1

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

No Uraian/Jenis Data Jumlah Satuan

1. Jumlah Penduduk 275 Orang

a. Laki-laki 141 Orang

b. Perempuan 134 Orang

No Kelompok Umur Jumlah Satuan

1. 0-5tahun 16 Anak

2. 6-10 tahun 16 Anak

3. 11-15 tahun 18 Anak

4. 16-20 tahun 19 Anak

5. 21-25 tahun 14 Orang

6. 26-30 tahun 19 Orang

Page 68: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

55

7. 31-35 tahun 30 Orang

8. 36-40 tahun 21 Orang

9. 41-45 tahun 21 Orang

10. 46-50 tahun 17 Orang

11. 51-55 tahun 26 Orang

12. 56-60 tahun 24 Orang

13. 61-65 tahun 10 Orang

14. 66-70 tahun 12 Orang

15. 71 tahun ke atas 12 Orang

Jumlah 275 Orang

Sumber: Dokumen Dusun Kedakan

3. Keadaan Keagamaan

Masyarakat dusun Kedakan terdapat dua keyakinan yang

berbeda tentang agama, yaitu Islam dan Kristen. Adapun keyakinan

tentang agama yang dianut oleh masyarakat dusun Kedakan adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.2

Data Pemeluk Agama

No. Agama Prosentase

1 Islam 75%

2 Kristen 25%

Sumber: Dokumen Dusun Kedakan

Page 69: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

56

Adanya perbedaan keyakinan di dusun Kedakan tidak

membuat warganya melakukan hal-hal yang melanggar norma-

norma agama dan pemerintah. Mereka justru saling membangun

sikap toleransi, menghormati, tolong-menolong. Mereka

melakukan hal tersebut demi kebaikan bersama dan menjadikan

kehidupan bermasyarakat yang damai, tenteram, dan sejahtera

tanpa adanya suatu ancaman.

4. Keadaan Pendidikan dan Mata Pencaharian

Dusun Kedakan sangatlah jauh dari perkotaan, letaknya berada

di lereng Gunung Merbabu. Namun demikian, masyarakat dusun

Kedakan tetap memberikan motivasi kepada anak-anak mereka untuk

memperoleh pendidikan, walaupun sekolah yang harus ditempuh jauh.

Para orang tua juga memiliki kemauan untuk memasukkan anak-

anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sampai ke luar kota.

Para orang tua memiliki tujuan agar nasib anak-anaknya di masa depan

menjadi baik.

Pendidikan sangatlah penting bagi seluruh manusia untuk

memajukan kesejahteraan hidup dan perekonomian pada masyarakat.

Dengan pendidikan seseorang akan lebih maju dalam hal berfikir,

karena adanya pengalaman yang telah didapat pada saat mencari ilmu.

Dengan pendidikan pula pola pikir seseorang akan lebih mudah

menerima informasi dan tidak akan gagap teknologi di zaman era

Page 70: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

57

globalisasi ini. Menurut tingkat pendidikan yang ditempuh masyarakat

dusun Kedakan dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Pendidikan Masyarakat

No. Jenis Pendidikan Jumlah

1 Universitas DI/ DII/ DIII/ D4/ S1/ S2 1

2 SMA/ Sederajat 4

3 SMP/ Sederajat 42

4 SD/ Sederajat 163

5 Belum Tamat SD 25

6 Tidak/ Belum Sekolah 39

Sumber: Dokumen Dusun Kedakan

Adapun sarana pendidikan yang ada di dusun Kedakan yaitu:

Tabel 3.4

Sarana Pendidikan

No. Jenis Sarana Jumlah Jumlah Murid

1 RA 1 ±20 anak

Sumber: Dokumen dusun Kedakan

Perekonomian yang ada di dusun Kedakan sangatlah maju

dalam hal pertanian, hal itu diwujudkan sebagian besar masyarakatnya

memiliki lahan pertanian. Adapula yang memiliki pekerjaan selain

Page 71: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

58

petani yaitu swasta dengan prosentase hanya 5%, tetapi mereka masih

juga mengelola lahan pertanian. Sehingga masyarakat dusun Kedakan

dapat dikatakan mata pencahariannya adalah dengan bertani.

B. Keadaan Sosial Kemasyarakatan Agama

1. Keadaan Masjid

Masjid di dusun Kedakan bernama Masjid Nurul

Hudha.Sebelumnya di dusun Kedakan belum ada tempat ibadah yang

khusus, sehingga pelaksanaan ibadah seperti sholat 5 waktu

dilaksanakan di rumah Bapak Miftah. Setelah itu, pada tahun 1984

masyarakat dusun Kedakan mendirikan sebuah Mushola dan sekitar 5

tahunan dari sekarang barulah berdiri sebuah Masjid yang telah

dibangun oleh masyarakat dusun Kedakan secara bersama-sama.

Pelaksanaan Tradisi Merti Dusun dahulu sebelum adanya

masjid berada di Padepokan atau yang disebut dengan lapangan.

Sempat juga dilaksanakan di tempat Pak Dusun, dilanjutkan

pelaksanaan tersebut di Mushola, dan kemudian setelah berdirinya

Masjid acara tersebut dilaksanakan di sana. Saat acara Tradisi Merti

Dusun dilaksanakan di lapangan, warga Kristen ada yang mengikuti

acara tersebut, walaupun tidak ikut tahlilan. Seperti halnya yang

diungkapkan oleh Bapak Miftah:

Page 72: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

59

“dulu ya mbak sebelum adanya Mushola dan Masjid, warga

Kristen juga ada yang ikut acara Merti Dusun, saat itu

pelaksanaannya masih di Padepokan atau lapangan. Ya bisa

dibilang warga sini itu termasuk Islam abangan mbak. Warga

Islam juga tidak ada masalah dengan hal tersebut, karena

warga dusun Kedakan itu sangat menjunjung nilai kerukanan.”

2. Keadaan Gereja

Gereja di dusun Kedakan bernama Gereja Kristen Jawa (GKJ),

gereja ini termasuk Pepanthan atau yang disebut anak, sedangkan

induknya berada di Ngablak. Gereja yang dimiliki dusun Kedakan

sudah lama berdiri, gereja ini lebih dahulu berdiri dibandingkan

Masjid. Gereja ini kira-kira berdiri sudah sekitar 25 tahunan yang saat

ini pemimpinnya baru kosong. Yang digantikan atau didatangkan dari

Pendeta Magelang yang bernama Bapak Saryono.

3. Struktur Organisasi Islam dan Kristen

Dalam mewujudkan tujuan dalam melaksanakan tugas yang

akan dicapai perlu adanya suatu organisasi yang baik. Organisasi

dalam arti luas adalah badan pengatur segala hal dalam mewujudkan

suatu tujuan. Maka dari itu, agar tercapai tujuan tersebut perlu adanya

organisasi yang teratur. Adapun struktur organisasi Islam dan Kristen

yang ada di dusun Kedakan adalah:

Page 73: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

60

Struktur Organisasi Islam di dusun Kedakan

Ta’mir Masjid Nurul Hudha

Penasehat

Bp. Sudiyono

Ketua

1. Bp. Sudarno

2. Bp. Muhlisun

Sekretaris Bendahara

Bp. Muryono Bp. Sutrimo

Pendikdak Bazis Pembangunan RemajaMasjid

Bp. Wahono Subardi AA Bp. Bambang Rohmatullah

Sugiyanto Widodo Bp. Samsu Budi Santoso

Suyono Muryadi

Struktur Organisasi Kristen di dusun Kedakan

Ketua

Bp. Marmin

Sekretaris Bendahara

Bp. Suyanto Bu. Parti

Kelompok

Kel.Anak-anak Kel.Bapak-bapak Kel.Ibu-ibu Kel. Pemuda

Bu Maryani Bp. Subardi Bu Sumani JokoPrasetyo

Page 74: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

61

C. Kegiatan Bersama Antara Umat Islam dan Kristen di Dusun

Kedakan

1. Kegiatan Sosial Masyarakat Dusun Kedakan

Adapun kegiatan sosial di dusun Kedakan antara lain:

a. Kerja bakti dusun Kedakan

b. Gotong royong membuat rumah warga, baik rumah orang Islam

maupun Kristen

c. Gotong royong membuat rumah ibadah

d. Basecamp pendakian yang dikelola bersama antar remaja Islam

dan Kristen. Kegiatan ini dinamakan Grabupal, yang dibagi

menjadi 7 kelompok untuk jaga basecamp secara bergantian

e. Kelompok tani warga Islam dan Kristen, kelompok tani untuk

bapak-bapak bernama Suka Tani yang diselenggarakan pada Rabu

Kliwon. Sedangkan kelompok tani ibu-ibu bernama Mekar Tani

yang diselenggarakan pada Rabu Legi

2. Kegiatan Keagamaan Umat Islam

Kegiatan keagamaan Umat Islam antara lain:

a. Fatayat dan Muslimat setiap selapanan atau sebulan lebih sepuluh

hari

b. Tahlilan pada setiap hari Kamis malam Jum’at setelah sholat

Maghrib

c. Tradisi Merti Dusun pada bulan Safar tiap setahun sekali

Page 75: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

62

3. Kegiatan Keagamaan Umat Kristen

Kegiatan keagamaan Umat Kristen antara lain:

a. Hari Senin jam 18.00-selesai persekutuan ibu-ibu yang

dilaksanakan di rumah warga secara bergilir

b. Hari Kamis jam 17.00-selesai persekutuan semua warga Kristen di

dusun Kedakan

c. Hari Jum’at jam 19.00-selesai persekutuan bapak-bapak di rumah

warga secara bergilir

d. Hari Sabtu jam 18.00-selesai persekutuan anak-anak

e. Hari Minggu jam 07.00-selesai kebaktian orang tua dan anak yang

dipimpin pendeta secara bergilir

D. Kerukunan Umat Beragama di dusun Kedakan

Kondisi keagamaan di dusun Kedakan memiliki dua keyakinan

yang berbeda, yaitu Islam dan Kristen. Namun di dalam sosial

kemasyarakatan, tidak ada masalah antara satu sama lain. Mereka bisa

saling menghormati keyakinan yang berbeda, dengan begitu masyarakat

dusun Kedakan sangatlah baik dalam hal kerukunan. Keduanya dapat

menciptakan kondisi masyarakat yang aman, damai, dan harmonis tanpa

adanya suatu permusuhan.

1. Tokoh masyarakat dusun Kedakan

Sebagai seorang tokoh masyarakat yang menjadi kepala dusun,

sangatlah berperan penting di tengah-tengah masyarakat dalam hal

kerukunan. Kepala dusun yang menjadi pemimpin atau kepala

Page 76: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

63

keluarga dalam dusunnya akan menjadi sorotan dan panutan bagi

warganya. Sebagai seorang pemimpin juga akan memberi pengaruh

yang tinggi. Apabila memberi contoh yang baik, maka akan menjadi

pemimpin yang dihormati, dipatuhi, disegani, dan dihargai oleh

warganya.

Kehidupan kemasyarakat di dusun Kedakan terbentuk adanya

suatu kerukunan yang baik dalam hal sosial, kerukunan itu berasal dari

faktor kerjasama berupa kerja bakti dan gotong royong, serta

musyawarah bersama antar warga tanpa memandang status agama.

Tokoh masyarakat berperan untuk memberi contoh yang baik, dan

memberikan arahan untuk menjaga kerukunan yang ada di dusun

Kedakan, agar tidak terjadi permusuhan dalam perbedaan pendapat

tentang agama.

Dalam kehidupan masyarakat, sosok tokoh masyarakat adalah

figur yang menjadi panutan untuk memberikan contoh yang baik bagi

warganya, dan memperlakukan warganya dengan sama tanpa

membeda-bedakan satu dengan lainnya. Seperti halnya yang

dinyatakan oleh bapak Suroyo:

“Kerukunan di sini itu harus selalu dijaga mbak, walaupun di

dusun Kedakan memiliki dua agama yang berbeda yaitu Islam

dan Kristen. Kita kan sama saja beribadah, hanya saja tempat

dan caranya yang berbeda. Diantara kita ya tidak boleh

bermusuh-musuhan, malah justru harus saling membantu siapa

saja jika ada yang membutuhkan.”

Page 77: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

64

Dalam agama baik dalam Islam maupun Kristen diajarkan untuk

saling berbuat baik pada sesama manusia. Sehingga kerukunan di

dusun Kedakan antara pemimpin dan warganya, serta antar warga

berjalan dengan baik.

2. Tokoh agama masyarakat dusun Kedakan

Dalam agama Islam dan Kristen mengajarkan kepada

pengikutnya untuk saling berbuat baik, toleransi, dan menghormati

kepada sesama manusia, serta tidak boleh adanya suatu permusuhan

diantara keduanya. Sebagai sesama manusia hendaknya saling tolong-

menolong tanpa melihat status, dengan tidak adanya permusuhan dan

perselisihan maka hidup dalam bermasyarakat akan tenteram, damai,

dan nyaman.

Seperti halnya yang dinyatakan oleh tokoh agama Islam:

“Sama-sama makhluk Tuhan ya sudah seharusnya untuk saling

menyayangi mbak yaitu misalnya dengan cara saling

membantu. Kita tidak boleh merasa benar dan salah, kita hanya

perlu menjalankan keyakinan masing-masing saja. Saat ada

warga Kristen yang perlu bantuan, ya kita sebagai tetangga

sudah seharusnya membantu mbak.”

Sebagaimana yang dinyatakan oleh tokoh agama Kristen adalah:

“Dalam pembangunan Masjid warga Kristen juga ikut kerja

bakti mbak, kita niatnya hanya untuk saling membantu saja.

Hidup bermasyarakat sudah seharusnya untuk saling tolong-

menolong mbak.”

Page 78: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

65

3. Kerukunan masyarakat dusun Kedakan

Kerukunan merupakan ajaran yang diterapkan dalam agama

Islam maupun Kristen. Hubungan yang baik antar sesama manusia

akan menciptakan suasana kedamaian dan ketentraman dalam

kehidupan bermasyarakat. Untuk menjaga hubungan yang baik di

dusun Kedakan dengan adanya keyakinan yang berbeda, maka perlu

adanya sikap saling tenggang rasa, toleransi, menghormati,

menghargai, dan tidak memaksakan seseorang untuk masuk ke dalam

agama tertentu. Walaupun tujuan yang dicapai adalah sama, diantara

keduanya memiliki tempat dan cara yang berbeda dalam beribadah.

Seperti halnya yang dinyatakan oleh bapak Mukhlisun:

“Karena di sini terdapat dua agama yaitu Islam dan Kristen,

saya sebagai warga muslim ya harus menghargai saja mbak.

Tujuan kita sama kok, hanya saja dalam beribadah tempat dan

caranya yang berbeda.”

Kerukunan di dusun Kedakan terjadi karena adanya hal yang

melatarbelakangi yaitu kegiatan sosial kemasyarakatan. Misalnya,

kerja bakti membangun Masjid atau Gereja yang dilakukan oleh warga

Islam dan Kristen, mendirikan tenda dalam acara tradisi Merti Dusun

atau acara keagamaan lainnya, dan kelompok tani, serta basecamp

pendakian yang dilaksanakan oleh para remaja. Dengan kegiatan-

kegiatan tersebut, kerukunan dan tali persaudaraan di dusun Kedakan

terjalin dengan baik tanpa membedakan status agamanya.

Page 79: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

66

E. Temuan Penelitian

Setelah melaksanakan wawancara dengan beberapa informan, maka

peneliti mendapatkan data sebagai berikut:

Keadaan masyarakat dusun Kedakan sangatlah baik dalam hal

kerukunan, karena hidup di desa itu warganya masih memegang erat tali

persaudaraan walaupun berbeda dalam hal keyakinan. Kerukunan di dusun

Kedakan terbentuk adanya sosial kemasyarakatan yang terkandung melalui

pendidikan Islam dalam tradisi Merti Dusun. Tokoh masyarakat misalnya

kepala dusun yang berperan menjadi pemimpin dan panutan. Sebagai

masyarakat akan mengikuti perintahnya dan menghormati sebagaimana

seorang anak yang mengikuti perintah dan menghormati orang tuanya.

Maka pemimpin yang menjadi sebagai orang tua harus memberikan

contoh yang baik kepada anak-anaknya agar dalam rumah tangga

terbentuk kehidupan yang damai, tenteram dan nyaman.

Selain kepala dusun, tokoh masyarakat lainnya adalah tokoh

agama. Tokoh agama baik dalam Islam maupun Kristen hendaknya

memberikan pemahaman kepada umat masing-masing untuk tidak saling

memusuhi. Mereka hendaknya saling menghormati, tolong-menolong, dan

bersama-sama membangun kehidupan bermasyarakat yang sejahtera.

Dalam kegiatan tradisi Merti Dusun dapat menumbuhkan

kerukunan yang ada di dusun Kedakan. Tradisi Merti Dusun dilaksanakan

oleh warga muslim di Masjid dengan membawa makanan dan berkumpul

Page 80: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

67

bersama untuk tahlilan, yang kemudian dilanjutkan dengan makan

bersama. Setelah itu, warga muslim bergantian berkunjung ke rumah

warga muslim lainnya. Dan acara yang terakhir adalah menyaksikan

pementasan wayang di rumah bapak kadus, yang disaksikan oleh warga

Islam dan Kristen. Tradisi itu sudah ada sejak zaman dahulu, dengan

begitu sebagai masyarakat tinggal meneruskan saja. Tradisi atau budaya

tidak dapat dipisahkan dengan agama, karena keduanya saling berkaitan.

Dalam tradisi terdapat nilai-nilai pendidikan Islam yang berupa pendidikan

keimanan, etika, dan tingkah laku sehari-hari, yang akan menjadikan

masyarakatnya hidup tenteram, nyaman, dan damai.

Nilai-nilai pendidikan yang berupa pendidikan keimanan, memiliki

tujuan agar warganya lebih taat kepada Allah. Kemudian pendidikan yang

berupa etika melatih masyarakat menjadi pribadi yang memiliki akhlak

terpuji. Sedangkan nilai pendidikan tingkah laku menjadikan manusia

berperilaku yang baik, seperti memiliki sikap toleransi, mengormati, dan

rukun terhadap masyarakat sekitarnya. Toleransi yaitu sikap menerima dan

menghargai perbedaan yang ada, baik secara agama atau keyakinan, sosial,

ekonomi maupun pendidikan. Toleransi sangat dibutuhkan dalam hidup

bermasyarakat untuk membangun kedamaian. Menghormati yaitu sikap

menghormati kepada sesama manusia misalnya menghormati kepada

pemimpin, orang yang lebih tua, termasuk dalam menghormati keyakinan

yang berbeda. Kerukunan yaitu sikap hidup rukun dengan tidak adanya

suatu perselisihan dan permusuhan antara perbedaan yang ada di dusun

Page 81: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

68

Kedakan. Dengan tertanamnya nilai-nilai pendidikan Islam dalam

masyarakat, maka hidup akan lebih bermakna dan berkualitas.

Berasal dari pengamatan penulis, pergaulan masyarakatyang ada di

dusun Kedakan antara warga Islam dan Kristen dalam sehari-harinya

adalah baik dan rukun. Mereka bergaul dengan tidak memandang apakah

seseorang berasal dari umat Islam atau Kristen, mereka hidup menjadi

keluarga dalam satu kesatuan yang utuh dengan saling menjaga

talisilaturrahim diantara mereka. Hal yang mendorong mereka untuk hidup

rukun adalah menjalin dan mempererat tali persaudaraan mereka walaupun

berbeda keyakinan. Mereka saling berbagi dalam hal apapun baik senang

maupun susah, misalnya ketika ada orang sakit. Semua warga ikut

berpartisipasi dalam menjenguk orang yang sakit, bahkan dalam

membangun masjid tidak hanya warga muslim saja namun warga Kristen

juga ikut kerja bakti.

Masyarakat dusun Kedakan pada kenyataannya dapat hidup

bersama walaupun terdapat perbedaan dalam keyakinan atau agama. Dan

ketika mereka dihadapkan dalam suatu masalah, mereka dapat

memecahkan masalah tersebut dengan kepala dingin dan terselesaikan

dengan cara damai, ditandai bahwa dahulu masyarakat Kristen juga ikut

serta melaksanakan tradisi Merti Dusun, saat itu pelaksanaannya berada di

lapangan. Tetapi setelah pelaksanaan tradisi berada di Masjid, warga

Kristen tidak ikut karena tempat pelaksanaannya di rumah ibadah warga

Islam. Terjadinya kejadian tersebut, tidak membuat warga dusun Kedakan

Page 82: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

69

saling bermusuhan. Justru warga Kristen ikut bergotong-royong

membersihkan dan menyiapkan tempat yang akan dijadikan acara tersebut.

Warga dusun Kedakan memiliki dua keyakinan yang berbeda, tempat

ibadah yang berbeda pula. Namun tujuan yang dimiliki keduanya sama,

yaitu untuk menjadi insan yang sempurna terhadap Allah.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai

pendidikan Islam dalam tradisi merti dusun untuk menumbuhkan

kerukunan antar umat beragama didasarkan pada nilai-nilai Islam yang

terbentuk dalam sikap rasa toleransi, saling menghormati, tolong-

menolong, tenggang rasa, dan tidak ada paksaan antara satu sama lainnya.

Dengan sikap toleransi, dapat menumbuhkan kerukunan antar umat

beragama, solidaritas yang tinggi, mempererat tali persaudaraan dan

menjadikan hidup yang harmonis, damai, tenteram, dan nyaman.

Page 83: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

70

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Makna Tradisi Merti Dusun di Dusun Kedakan

1. Makna Tradisi Merti Dusun

Tradisi merupakan bentuk ritual keagamaan yang tidak hanya

sebagai pewarisan semata dari leluhur. Namun, tradisi harus ada

tujuannya yaitu untuk menanamkan nilai-nilai atau norma-norma

pendidikan Islam melalui pengulangan hal-hal yang telah ada pada

masa lalu. Tradisi dapat disebut juga dengan selamatan yang dihadiri

oleh semua warga seperti tradisi Merti Dusun. Menurut Khalil ( 2008:

49) menyatakan bahwa “dalam selamatan terungkap nilai-nilai yang

dirasakan sangat mendalam oleh orang Jawa, yaitu nilai kebersamaan,

persaudaraan, dan kerukunan”.

Menurut Yana (2012: 48) menyatakan bahwa:

Ritual selamatan merupakan cerminan bahwa manusia

hendaknya memiliki hubungan erat yang harmonis dengan

lingkungan masyarakat dan alam sekitar. Bahwa manusia wajib

memelihara kerukunan, saling menjaga dan berintrospeksi

dengan masyarakat dan alam sebagai sebuah hal yang tidak

dapat ditinggalkan. Apabila masyarakat saling menjaga

kerukunan terhadap sesama umat beragama maupun berbeda

agama, lingkungan masyarakat akan terjaga dengan baik,

tenteram, dan nyaman.

Page 84: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

71

Seperti halnya yang diungkapkan oleh Bapak Suroyo:

“Merti Dusun itu disebut ulang tahun dusun yang dilaksanakan

dalam 1 tahun sekali setiap bulan Sapar mbak. Acara ini

termasuk turun-temurun yang menjadi adat istiadat dan tidak

akan mungkin berubah. Sejak saya masih kecil, tradisi Merti

Dusun sudah ada yang menjadi bentuk syukuran atau rasa

syukur oleh warga Islam, dan juga untuk menanamkan

kerukunan antar umat. Walaupun warga Kristen tidak ikut ke

Masjid, tapi mereka ikut membantu merayakan dan sebelum

acara juga ikut gotong royong seperti mendirikan tratak.”

Menurut Yahya (2009: 3) menyatakan bahwa:

Dalam masyarakat Jawa, filsafat hidup mereka berpusat

pada konsep harmoni. Konsep yang dibangun dari dua landasan

pokok. Pertama, perlunya seseorang menghindari konflik dan

menjaga sikap hidup rukun. Kedua, sikap hidup ini harus

dilakukan dengan dilandasi sikap hormat yang bertujuan pada

terciptanya keselarasan hidup. Masyarakat Jawa

mengungkapkan dengan istilah rukun agawe sentosa, crah

agawe bubrah, artinya ‘rukun akan menjadikan kuat, sedangkan

perselisihan hanya akan mendatangkan kehancuran.

“Kebudayaan Jawa pada dasarnya bersifat momot, sejuk dan non

sektaris, yang akan menunjang semangat gotong-royong dan

kerukunan yang amat diperlukan dalam memupuk persatuan dan

kesatuan Bangsa” (Sujamto, 1992: 37). Untuk itu, budaya Jawa harus

tetap dilestarikan agar masyarakat saling mengenal satu sama lainnya

lebih dekat sehingga menjadi rukun dan sejahtera.

Menurut Saruan (2003: 50) menyatakan bahwa kebudayaan

yang diterapkan atau dijalankan oleh masyarakat memiliki banyak

manfaat, diantaranya:

Page 85: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

72

a. Sebagai usaha manusia (daya kreativitas dan inventivitas atau

penemuan yang menghasilkan sesuatu)

b. Sebagai proses belajar berdasarkan kecakapan manusia

c. Sebagai fungsi normatif yang berstruktur dan berunsur

d. Sebagai nilai-nilai yang menentukan martabat manusia

e. Sebagai lambang-lambang dan gambar-gambar yang mempunyai

sistem arti dan nilai

f. Sebagai proses tindakan, yaitu interaksi sosial dengan

perubahannya melestarikan kehidupan manusia

“Selamatan bertujuan untuk menciptakan keadaan sejahtera,

aman, dan bebas dari gangguan makhluk yang nyata maupun halus

yang menjadikan suatu keadaan slamet” (Beatty, 2001: 43). Sehingga

keadaan yang ada dalam tradisi terjaga dengan baik, tidak adanya

gangguan baik dari makhluk yang nyata maupun halus terhadap

masyarakat yang menjadikan satu sama lainnya berpecah belah dan

keadaan lingkungan menjadi tidak nyaman dan tenteram.

Seperti halnya yang dinyatakan oleh Bapak Mukhlisun:

“Dalam Merti Dusun itu ya mbak ada tujuannya, yaitu untuk

keselamatan. Baik keselamatan untuk desanya, warganya, dan

juga dalam hasil panennya. Manfaatnya juga ada mbak, yaitu

untuk mempererat tali silaturrahim antar warganya. Pada saat

Merti Dusun warga Kristen kalau masih saudara juga dapat

undangan untuk hadir ke rumah mbak.”

“Sikap-sikap yang harus dikembangkan dari kebudayaan yaitu

untuk menumbuhkan kesadaran beragama dan untuk menumbuhkan

Page 86: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

73

kesadaran spiritualitas” (Saruan, 2003: 64). Sehingga dengan

perkembangan kebudayaan, suatu kesadaran beragama dan spiritualitas

masyarakat dapat berkembang dengan lebih baik dan sesuai dengan

ajaran-ajaran agama.

“Aspek budaya Jawa yaitu toleransinya amat besar terhadap hal-

hal yang berbeda serta sifatnya sejuk yang dilandasi oleh rasa asih ing

sesami (mencintai sesama) dan menghormati semua agama dengan

tulus” (Sujamto, 1991: 39). Toleransi yang diterapkan dalam budaya

Jawa akan membawa manfaat yang banyak bagi masyarakat,

diantaranya adalah menumbuhkan kerukunan masyarakat itu sendiri,

baik masyarakat sesama agama maupun yang berbeda agama.

Menurut Saruan (2003: 64) menyatakan bahwa kebudayaan dan

agama tidak dapat dipisahkan yang keduanya saling memberi nilai

tambah, yaitu:

1) Bahwa tiap agama mempunyai cara pandangnya sendiri terhadap

kebudayaan, yang berkaitan erat dengan sejarah dalam konteks

situasi dan kondisi agamanya, yang membawa implikasi dalam

operasionalnya

2) Bahwa salah satu contoh dari implikasi positif ini ialah bagaimana

Negara kita masih tetap menjadi Negara kesatuan dengan satu

bangsa dan bahasa yang satu.

Page 87: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

74

Nilai-nilai positif yang ada dalam suatu agama banyak

diterapkan dalam kebudayaan, seperti nilai kerukunan, kehormatan,

dan sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu kebudayaan dan agama

yang memiliki hubungan erat antara satu sama lain tidak dapat

dipisahkan. Agama memiliki cara pandang tersendiri terhadap

kebudayaan, dan kebudayaan juga menjadi peran untuk menyatukan

antar warga, bangsa, dan bahasa menjadi satu kesatuan tanpa adanya

suatu perselisihan.

2. Peran Masyarakat dalam Pelaksanaan Tradisi Merti Dusun

Kegiatan tradisi Merti Dusun dilaksanakan di Masjid dengan

dimulai tahlilan bersama oleh warga muslim. Warga muslim

berbondong-bondong berangkat bersama menuju Masjid membawa

makanan yang akan dimakan bersama-sama. Seperti halnya yang

dinyatakan oleh ibu Mukaromah:

“Tradisi Merti Dusun pelaksanaannya itu pada Rabu Kliwon

setiap bulan Sapar mbak, warga muslim kumpul bareng

membawa makanan di Masjid untuk melaksanakan tahlilan

terus makan bersama. Kegiatan itu dilaksanakan pada jam

09.00 yang akan dipimpin oleh tokoh agama.”

Tradisi Merti Dusun awalnya dilaksanakan di padepokan atau

lapangan. Tradisi ini dihadiri oleh warga dari beberapa dusun,

diantaranya dusun Kedakan. Sebelum adanya Mushola dan Masjid

tradisi Merti Dusun dilaksanakan di rumah pak kadus. Seperti halnya

yang dinyatakan oleh bapak Miftah:

Page 88: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

75

“Sebelum ada Mushola dan Masjid dulunya tradisi Merti Dusun

dilaksanakan di padepokan atau lapangan, terus di tempat pak

kadus. Setelah ada Mushola ya dilaksanakan disitu, dan

sekarang dilaksanakan di Masjid karena sudah ada Masjid

mbak. Dulu saat masih dilaksanakan di padepokan, warga

Kristen juga ada yang mengikuti acara Merti Dusun.”

Masyarakat dusun Kedakan bersama-sama memperingati tradisi

Merti Dusun khususnya bagi warga muslim. Walaupun bagi warga

Kristen hanyalah sekedar membantu membangun tenda untuk

pelaksanaan tradisi tersebut dan ikut meramaikan saat pementasan

wayang, namun apabila warga Kristen memiliki saudara muslim maka

akan mendapat undangan untuk hadir berkunjung ke rumah saudaranya

yang melaksanakan tradisi Merti Dusun. Karena berkunjung antar

rumah merupakan serangkaian acara dalam tradisi Merti Dusun.

B. Upaya untuk Menumbuhkan Kerukunan Umat Beragama di Dusun

Kedakan

Menurut Hadziq (2009: 54-59) menyatakan bahwa untuk menopang

agama-agama dapat damai, maka diperlukan perhatian terhadap empat

pokok yaitu:

1. Membina jalinan relasi antar agama, memiliki posisi dasar yang

pertama adalah bahwa tidak ada agama yang benar, kedua hanya ada

satu agama yang benar dan agama lain tidak benar, ketiga semua

agama sama-sama benar, keempat yaitu bahwa ada satu agama yang

benar dan semua agama memiliki andil kebenaran dalam agama yang

benar tersebut.

Page 89: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

76

2. Mendasari kehidupan agama dalam konstitusi Indonesia, yaitu dengan

adanya Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa Indonesia dalam sila

pertama yang berbunyi Ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Membuktikan

bahwa suatu agama mengajarkan nilai-nilai untuk saling menghargai,

menghormati, dan dapat bekerja sama. Tidak ada klaim dalam

membenarkan salah satu agama.

3. Memelihara kerukunan antar agama, yaitu memelihara hidup dalam

suasana baik dan damai, tidak bertengkar, bersatu hati dan bersepakat

antar umat yang berbeda-beda agamanya. Kerukunan antar umat yang

berbeda-beda agama didasarkan pada bangsa Indonesia merupakan

satu keluarga besar (familia Dei). Sebagai keluarga besar hubungan

satu terhadap yang lain didasarkan pada kasih, kebenaran, keadilan,

dan kebebasan.

4. Melaksanakan dialog antar agama, yang dilaksanakan secara terbuka

dan tulus akan menghasilkan kerukunan antar-sesama. Melalui dialog

yang mampu memahami dan menghormati satu terhadap yang lain,

kedamaian akan tercipta.

Upaya dalam menumbuhkan kerukunan di dalam masyarakat dusun

Kedakan sebagai tokoh masyarakat memiliki prinsip yang berbeda,

misalnya kepala dusun dan tokoh agama pasti memiliki cara yang berbeda

dalam meningkatkan kerukunan, diantaranya:

a. Upaya dalam menumbuhkan kerukunan yang dilakukan oleh kepala

dusun

Page 90: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

77

Sebagai kepala dusun, bapak Suroyo memiliki usaha untuk

meningkatkan kerukunan kepada warganya dengan cara menjalin tali

silaturahmi dan membantu warganya yang membutuhkan baik pada

warga yang seagama maupun berbeda agama. Usaha lain yang

diterapkan dalam warganya adalah kerja bakti bersama dengan seluruh

warga dusun Kedakan.

“Sebagai seorang pemimpin, itu memang seharusnya memberi

contoh yang baik mbak. Dengan begitu, saya ikut kerja bakti

bersama dengan warga baik dalam pembangunan rumah

warga, rumah ibadah juga mbak dengan kata lain Masjid atau

Gereja, karena kebetulan disini ada dua agama. Jadi kerukunan

itu harus tetap dijaga, walaupun tempat dan caranya berbeda

dalam hal ibadah.”

Dengan upaya yang dilakukan tersebut, maka kerukunan yang

ada di masyarakat dusun Kedakan sangatlah baik, dapat mempererat

hubungan, memiliki sikap tenggang rasa, menghargai, dan toleransi

antar sesama warga tanpa membedakan status baik Islam maupun

Kristen.

b. Upaya dalam menumbuhkan kerukunan yang dilakukan oleh tokoh

agama Islam

Untuk menumbuhkan kerukunan di dalam masyarakat dusun

Kedakan, sebagai tokoh agama Islam melakukan hubungan yang baik

sebagaimana mestinya. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Miftah:

“Ketika ada orang yang meninggal saya ikut takziyah mbak,

walaupun yang meninggal itu orang Kristen, tujuannya ya

sebagai rasa toleransi dan menghargai saja mbak antar sesama

warga.”

Page 91: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

78

c. Upaya dalam menumbuhkan kerukunan yang dilakukan oleh tokoh

agama Kristen

Upaya yang dilakukan untuk menumbuhkan kerukunan oleh

tokoh agama Kristen yaitu dengan mengikuti kegiatan sosial bersama,

sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu Sumani:

“Masyarakat dusun Kedakan akan selalu rukun mbak, jika

warganya selalu bergotongroyong tanpa melihat status agama,

yaitu dengan kerja bakti mbak misalnya, membangun rumah,

membangun Masjid dan Gereja, adanya kegiatan kelompok tani,

serta camp pendakian yang dijalankan oleh remaja baik Islam

maupun Kristen.”

Menurut Hadziq (2009: 386-392) menyatakan bahwa ada beberapa

paham (teori) tentang cara mewujudkan kerukunan antar umat beragama,

yaitu:

1) Sinkritisme, yaitu paham yang menginginkan dan berusaha untuk

melebur berbagai agama kepada satu totalitas dengan agama-agama

yang ada sebagai madzhab atau sekte dari agama totalitas tersebut.

Yang beranggapan bahwa agama memiliki dasar yang sama, sedang

perbedaan antara satu dengan lainnya terletak bukan pada hakikat

tetapi pada penafsiran hakikat agama.

2) Resconception, bertujuan untuk mewujudkan satu agama baru yang

dapat menampung kebutuhan semua manusia dengan cara mempelajari

atau meninjau kembali ajaran agama yang dianutnya dalam rangka

berhubungan dengan pemeluk agama lain untuk mencari persamaan-

Page 92: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

79

persamaan. Sehingga dapat dipupuk ikatan baru yang membentuk

humanisme universal.

3) Conversion, yaitu menghendaki saling tukar agama antara pemeluk

agama yang satu dengan lainnya agar dapat rukun.

4) Pluralisme Agama, yaitu suatu paham yang mengajarkan bahwa semua

agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah

relatif. Oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim

bahwa hanya satu agamanya saja yang benar sedangkan agama yang

lain salah.

5) Agree In Disagreement, yaitu bahwa semua penganut agama setuju

rukun dengan berprinsipkan pada pemeliharaan eksistensi semua

agama yang ada. Tiap penganut agama harus meyakini bahwa agama

yang ia anut itulah agama yang benar, tetapi disamping itu ia

menghormati eksistensi agama-agama lain dengan segala hak asasi

pemeluknya, termasuk kebebasan untuk mengekspresikan keyakinan

agamanya tersebut.

C. Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Merti

Dusun untuk Menumbuhkan Kerukunan Umat Beragama di Dusun

Kedakan

Nilai merupakan tolak ukur kebenaran dalam menentukan sesuatu.

Nilai dapat menjadikan manusia miliki konsep, gagasan, ide, perilaku,

serta memunculkan budaya-budaya. Nilai mempunyai tingkatan-tingkatan

Page 93: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

80

yang menentukan kepentingan dari nilai itu. Menurut Ali (2007: 53)

menyatakan bahwa nilai dibagi menjadi enam tingkatan, yaitu:

1. Nilai dasar, yaitu merupakan hakekat, esensi, intisari atau makna yang

terdalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai dasar ini bersifat universal

karena menyangkut hakekat kenyataan objektif segala sesuatu

misalnya hakekat Tuhan, manusia atau segala sesuatu lainnya.

2. Nilai instrumental, merupakan suatu pedoman yang dapat diukur atau

diarahkan. Misalnya nilai instrmental yang berkaitan dengan tingkah

laku manusia dalam kehidupan sehari-hari maka hal itu akan

merupakan suatu norma moral.

3. Nilai praksis, pada hakikatnya merupakan penjabatan lebih lanjut dari

nilai instrumental dalam suatu kehidupan nyata. Sehingga nilai praksis

ini merupakan perwujudan dari nilai instrumental.

Nilai juga sangat berperan dalam suatu budaya, misalnya budaya

Jawa Islam. Nilai yang terdapat dalam budaya Jawa Islam itu

“memberikan arah pembentukan sistem budaya (gagasan atau konsep),

sosial (pola tingkah laku), dan hasil kebudayaan fisik (artifacts) yang

bercorak Jawa Islam” (Amin, 2002: 281).

Dalam tradisi Jawa Islam terdapat banyak nilai-nilai pendidikan

Islam di dalamnya. Dalam Al Qur’an memuat nilai normatif yang menjadi

acuan dalam pendidikan Islam, yaitu (Mujib, 2006: 36):

Page 94: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

81

a. I’tiqadiyyah, yang berkaitan dengan pendidikan keimanan, seperti

percaya kepada Allah, malaikat, rasul, kitab, hari akhir, dan takdir,

yang bertujuan untuk menata kepercayaan individu.

b. Khuluqiyyah, yang berkaitan dengan pendidikan etika, bertujuan untuk

membersihkan diri dari perilaku rendah dan menghiasi diri dengan

perilaku terpuji.

c. Amaliyyah, yang berkaitan dengan pendidikan tingkah laku sehari-

hari, baik yang berhubungan dengan pendidikan ibadah maupun

muamalah. Pendidikan ibadah memuat hubungan antara manusia

dengan Tuhannya, seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan nazar yang

bertujuan untuk aktualisasi nilai-nilai ubudiyah. Sedangkan pendidikan

muamalah itu memuat hubungan antar-manusia, baik secara individual

maupun institusional.

Nilai-nilai dalam tradisi Merti Dusun itu mencerminkan keunikan

masyarakat yang dijadikan sebagai sarana pembelajaran bagi kehidupan

masyarakat. Seperti halnya yang telah diungkapkan oleh bapak Whn:

“Dalam tradisi merti dusun itu ada nilai yang harus disalurkan

untuk anak cucu kita selanjutnya mbak, seperti mengingat bahwa

bumi itu ciptaan Allah, mengenang jasa para leluhur kita yang telah

meninggal, dan meningkatkan kerukunan yang ada di desa sini

mbak”.

Berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan Islam, bapak Syn

mengungkapkan:

“Karena Merti Dusun itu tradisi Jawa Islam, nilai yang ada di

dalamnya juga ada pendidikan Islamnya mbak, misalnya ya kita

Page 95: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

82

disuruh untuk mengingat Allah, mengajarkan untuk berperilaku

baik, membangun solidaritas antar sesama manusia, dan

menerapkan kerukunan serta tolong-menolong sama siapa saja,

jangan membeda-bedakan diantara perbedaan keagamaan yang ada

di dusun sini mbak”.

Islam mengajarkan tentang pendidikan, dan di dalam pendidikan

Islam terdapat sebuah nilai-nilai yang melahirkan prosedur-prosedur, yang

akan mengatur tingkah laku para pemeluknya. Begitu pula dalam tradisi

Merti Dusun, terdapat sebuah nilai-nilai pendidikan Islam yang harus

diterapkan dalam masyarakat agar menumbuhkan kerukunan di dalam

kehidupan. Berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan Islam, telah

dikemukakan bahwa pendidikan Islam itu berlandaskan humanisme, maka

terdapat nilai-nilai sebagai berikut:

1) Kemanusiaan

“Kemanusiaan ialah pengakuan akan hakekat dan martabat

manusia. Setiap manusia memiliki hak-hak tertentu yang harus

dihargai dan dilindungi, yang membedakan antara orang yang satu

dengan lainnya hanyalah ketaqwaannya” (Achmadi, 2010: 89).

Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al Hujurat ayat 13, yang

berbunyi:

اكم شعوبا وق بائل لت عارفوا إن ي أي ها الناس إن خلقناكم من ذكر وأن ثى وجعلن

أكرمكم عند الل أت قاكم إن الل عليم خبي

Page 96: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

83

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan

kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu

saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling

mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling

bertakwa di antara kamu.Sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Terjemah surat Al

Hujurat ayat 13)

Nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi merti dusun di dusun

Kedakan tentang nilai kemanusiaan yaitu suatu hal yang dapat

memanusiakan manusia, yang dapat diwujudkan dengan sikap

toleransi dalam hal beragama, saling membantu antar sesama.

2) Kesatuan umat manusia

“Perbedaan suku, bangsa, dan warna kulit bukan halangan untuk

mewujudkan prinsip persatuan dan kesatuan, karena pada dasarnya

mereka memiliki tujuan hidup yang sama yakni mengabdi kepada

Allah” (Achmadi, 2010: 90). Yang ditegaskan dalam surat Al Anbiya’

ayat 92 yang berbunyi:

ةا واحدةا وأن ربكم فاعبدون تكم أم إن هذه أم

Artinya: “Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu

semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka

sembahlah Aku”. (Terjemah surat Al Anbiya’ 92)

Tradisi Merti Dusun di dusun Kedakan terdapat nilai pendidikan

Islam, yaitu kesatuan umat beragama. Tradisi tersebut melibatkan

semua warga di dusun Kedakan baik yang beragama Islam maupun

Page 97: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

84

yang beragama non-Islam. Semua warga saling membantu dan bekerja

sama dalam melaksanakan tradisi Merti Dusun tersebut.

3) Keseimbangan

Achmadi (2010: 91) berpendapat bahwa:

Prinsip keseimbangan itu terlihat pada penciptaan alam.

Prinsip keseimbangan yang harus diperjuangkan dalam

kehidupan, melalui pendidikan yaitu keseimbangan antara

kepentingan dunia dan akhirat, kebutuhan jasmani dan rohani,

kepentingan individu dan sosial, serta keseimbangan antara ilmu

dan amal. Prinsip keseimbangan itu akan terwujud sebagai

keadilan, adil terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang

lain.

Keseimbangan merupakan salah satu nilai pendidikan Islam

dalam tradisi Merti Dusun di dusun Kadakan. Keseimbangan ini

diterapkan dalam perbuatan yaitu perbuatan secara vertical yaitu

hubungan dengan Allah berupa ritual dalam tradisi tersebut. Selain itu

perbuatan secara horizontal yaitu hubungan dengan warga sekitar

dusun Kedakan yang saling membantu antar sesama dalam

melaksanakan tradisi tersebut.

4) Rahmat bagi seluruh alam (rahmatan li- al-‘alamin)

Achmadi (2010: 92) mengemukakan bahwa:

Aktivitas pendidikan sebagai transformasi nilai, ilmu

pengetahuan dan teknologi juga dilakukan dalam rangka

rahmatan lil’alamin. Semua usaha pendidikan bertujuan untuk

membawa kemajuan hidup tidak lain hanya merupakan nilai

instrumental untuk menuju rahmatan lil’alamin.

Page 98: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

85

Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al Anbiya’ ayat 107,

berbunyi:

للعالمني وما أرسلناك إال رحةا

Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk

(menjadi) rahmat bagi semesta alam”.

Tradisi Merti Dusun ini merupakan wujud kasih sayang antar

semua manusia, baik yang beragama Islam maupun yang beragama

non-Islam, karena setiap golongan merasakan tradisi tersebut dengan

penuh kebahagiaan.

Dalam masyarakat Jawa tradisi merupakan merupakan sebuah adat

istiadat yang sudah turun-temurun, di mana tradisi tersebut mempunyai

makna tersendiri serta memberikan kebanggaan atas ragam kekayaan

budaya di negeri ini. Seperti halnya tradisi Merti Dusun yang merupakan

simbol rasa syukur masyarakat dusun Kedakan atas apa yang dilimpahkan-

Nya, seperti kelimpahan rezeki, keselamatan, dan ketentraman warga

bersama.

Implementasi atau penerapan nilai-nilai pendidikan Islam dalam

tradisi Merti Dusun untuk menumbuhkan kerukunan umat beragama dapat

dilakukan melalui nilai I’tiqadiyyyah, Khuluqiyyah dan Amaliyyah, yang

dapat ditunjukkan dengan cara:

a) Wujud Syukur

Page 99: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

86

Wujud syukur warga dusun Kedakan merupakan bentuk

terimakasih kepada Allah SWT., syukur itu dapat direalisasikan

dengan cara bersedekah, karena telah diberi rezeki melimpah yang

diwujudkan dalam tradisi Merti Dusun, yaitu dengan cara saling

berbagi makanan kepada warga lain. Orang Jawa pun percaya bahwa

ketika manusia itu tertimpa musibah atau bencana, mereka tetap

berfikiran bahwa ada hikmah dibalik musibah tersebut. Disini terbesit

bahwa dalam pemikiran orang Jawa masih ada rasa syukur.

b) Sikap toleransi antar umat beragama

Sikap toleransi dapat diterapkan dalam berbagai hal, misalnya

tidak menjauhi dan melarang orang Kristen untuk tinggal bersama di

lingkungan warga Islam. Dengan sikap toleransi yang menjadi sebuah

prinsip maka akan terbangun kerukunan antar umat beragama , dan

mereka sadar bahwa kerukunan beragama dalam masyarakat itu adalah

milik bersama yang menjadi tanggung jawab mereka dan harus dijaga.

Karena kerukunan antar umat beragama itu bukan hanya kerukunan

sementara, namun menjadi kerukunan hakiki yang harus dilandasi dan

dijiwai oleh agama masing-masing.

Dalam acara Merti Dusun ini partisipasi masyarakat dalam

memelihara tradisi Merti Dusun ini sangatlah guyup, mereka baik

muslim maupun non muslim tidak pernah membawa agamanya,

misalnya dalam pembangunan masjid Nurul Huda non muslim pun

juga ikut serta untuk membangun masjid.

Page 100: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

87

Seperti halnya yang dikatakan Bu Sumani,

“saya orang Kristen mbak, tapi ketika ada orang muslim yang

sedang membangun masjid, saya beserta suami ikut serta tanpa

membawa atribut agama saya. Begitu pula orang muslim ketika

ada pembangunan gereja mereka juga ikut berpartisipasi dalam

pembangunan gereja”.

Dusun kedakan ini saat bekerja tidak ada lagi sekat dan

pembeda, semua warga berkumpul bekerja tak ada yang membawa

atribut agama karena mereka sangat menjaga kerukunan dusun

kedakan. Membangun masjid atau gereja yang dilakukan semua warga

dusun kedakan baik muslim maupun non muslim ini merupakan salah

satu bukti kuatnya kerukunan dan toleransi antar warga.kerukunan ini

tercipta sudah turun temurun dari nenek moyang terdahulu, mereka

saling menghormati dan menghargai dari anak-anak hingga orang

dewasa. Urusan agama adalah urusan pribadi urusan hambanya dengan

tuhan-Nya.

Seperti yang dikatakan Bu Mukaromah:

“disini itu tidak pernah memandang agama mbak, karena kami

sudah terbiasa dari dulu hidup rukun-rukun saja tanpa

mempermasalahkan agama Kristen maupun agama Islam. Yang

mana butuh pertolongan ya kita bantu gitu saja mbak. Disini

kan daerah pendakian mbak jadi rumah-rumah kami pun

terbuka lebar untuk orang yang mau menginap sebelum

mendaki, nah disini pun kami juga tidak memandang agamanya,

orang-orang mendaki itukan agamanya berbeda-beda ada yang

Islam, Kristen, Budha, Hindhu, dll dan ketika mau menginap

dirumah kami pun tidak pernah kami Tanya kamu agamanya

apa mbak, mas.. ga mungkin kan mbak, ya kami hanya

memberikan bantuan bagi yang membutuhkan”.

Page 101: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

88

Disini dapat diambil kesimpulan bahwa toleransi warga dusun

Kedakan ini sangat bagus karena semua warga selain berpartisipasi

dalam desa juga mempunyai rasa toleransi yang tinggi bagi orang luar

desa Kedakan.

c) Saling menghormati dan menghargai

Untuk menjaga kerukunan antar umat beragama, maka perlu

adanya sikap saling menghormati dan menghargai. Sikap itu dapat

diwujudkan dalam hal kehidupan sehari-hari, misalnya ikut bela

sungkawa meskipun orang yang meninggal dari warga berbeda agama,

dan tidak saling menyinggung terhadap agama mereka yang berbeda.

d) Membantu siapa saja yang membutuhkan

Manusia itu tidak dapat hidup sendiri, mereka saling bergantung

satu dengan lainnya, karena itu manusia disebut dengan makhluk

sosial. Dengan membantu orang lain dalam hal apapun dan tanpa

memandang status ekonomi, sosial, dan agama itu merupakan bentuk

pemanfaatan secara baik. Membantu dalam hal kesusahan malah

membuat persatuan dan persaudaraan mereka semakin kuat dan kokoh.

e) Kebersamaan antar umat beragama

Dengan adanya dua perbedaan keyakinan di dusun Kedakan,

bisa jadi ada hal kecil yang dapat memecahkan persatuan diantara

mereka misalnya dengan kegigihan dalam mempertahankan prinsip-

Page 102: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

89

prinsip sendiri. Namun, hal itu tidak dapat menghalangi mereka dalam

menegakkan toleransi secara bersama tanpa memandang agama yang

dianutnya, yang terpenting bagi mereka adalah dapat menjadikan hidup

masyarakat dusun Kedakan semakin rukun hingga akhir zaman.

Dengan hidup rukun, warga Islam maupun Kristen juga bersama-sama

ikut serta dalam memperlancar acara Merti Dusun karena toleransi

merupakan tujuan yang diharapkan oleh seluruh manusia dalam

kehidupan bermasyarakat dan sikap saling menghormati serta

menghargai terhadap sesama manusia dalam masyarakat termasuk

pondasi utama guna memperkokoh kerukunan dalam kehidupan

mereka.

Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan

bantuan orang lain dalam memenuhi kehidupannya. Ajaran Islam juga

menganjurkan untuk saling tolong-menolong antar sesama, dalam

kehidupan sosial kemasyarakatan umat Islam dapat berhubungan

dengan siapa saja tanpa memandang ras, bangsa, dan agama, begitu

pula sebaliknya. Kerjasama antara umat beragama di dusun Kedakan

ini cukup baik, terutama dalam mengurus dusun Kedakan, mereka

bersama-sama bergotong-royong membangun dusun Kedakan,

memelihara dusun tersebut agar nyaman dan tentram, serta

melestarikan budaya yang sudah ada.

Page 103: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

90

f) Cara pandang yang baik

Islam dan Kristen adalah dua keyakinan yang memiliki

pendapat, tempat, dan cara beribadah yang berbeda. Namun diantara

keduanya memiliki kesamaan dalam tujuan beribadah yaitu semata-

mata untuk Tuhan, dan mereka tidak saling menyalahkan, serta tidak

saling memusuhi terhadap satu sama lainnya. Mereka hidup dengan

rukun dan saling toleransi terhadap agama masing-masing. Apabila

dari pihak warga Islam memiliki hajatan atau acara misalnya dalam

acara tradisi Merti Dusun, dari pihak warga Kristen ikut membantu

dengan mendirikan tenda untuk acara tersebut, dan begitu sebaliknya

jika dari warga Kristen membutuhkan bantuan maka warga Islam

bersama-sama bergotong royong untuk membantu.

Sebagai peneliti berpendapat bahwa cara pandang keagamaan di

dusun Kedakan adalah baik dan rukun. Mereka tidak saling ikut

campur terhadap agama mereka yang berbeda, mereka justru saling

toleransi dan menghormati terhadap berbedaan itu. Mereka juga tidak

pandang bulu untuk membantu kepada siapa saja, bahkan dalam

pembangunan tempat ibadah untuk warga yang berbeda agama.

g) Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu

Sejak lahir manusia itu sudah dibawa oleh orang tuanya untuk

memeluk agamanya masing-masing. Namun tidak boleh ada paksaan

dari orang tuanya sendiri terlebih lagi dari orang lain, karena hal itu

menyangkut HAM (Hak Asasi Manusia). Jadi, seseorang itu diberi

Page 104: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

91

kebebasan untuk memilih agama sesuai yang diinginkannya dan

dianggapnya benar.

Page 105: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

92

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dari bab-bab sebelumnya, sebagai

peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil penelitian tentang implementasi

nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi Merti Dusun untuk

menumbuhkan kerukunan umat beragama di dusun Kedakan, yaitu:

Makna tradisi Merti Dusun di dusun Kedakan merupakan acara ritual

Jawa Islam yang sudah ada sejak zaman dahulu, masyarakat sekarang

hanya menjalankannya sesuai dengan ajaran-ajaran Islam. Pelaksanaan

tradisi Merti Dusun merupakan acara yang dimiliki warga muslim, namun

bagi warga Kristen ikut kerja bakti dalam menyiapkan tempat

pelaksanaan, memeriahkan waktu pagelaran wayang, dan hadir ke rumah

warga muslim apabila mendapat undangan, dengan kata lain warga Kristen

ikut berperan dalam pelaksanaan tersebut.

Upaya untuk menumbuhkan kerukunan umat beragama di dusun

Kedakan dilakukan dengan adanya sikap: 1) Adanya kebersamaan dalam

hal sosial, misalnya gotong royong membangun Masjid atau Gereja,

membangun rumah warga, basecamp pendakian, dan juga kelompok tani

bagi bapak-bapak dan ibu-ibu, termasuk dalam pelaksanaan tradisi Merti

Dusun. 2) Adanya tenggang rasa, menghargai, dan toleransi, yaitu

Page 106: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

93

menghargai agama yang berbeda dengan tidak mengolok-olok dan

memusuhi, serta saling membantu bagi yang membutuhkan. 3) Adanya

cara pandang yang tidak fanatik, yaitu memberi kebebasan untuk

beribadah karena tujuannya sama yaitu menuju kepada Allah. Namun

dalam pelaksanaan, cara, dan tempatnya saja yang berbeda. Bagi antar

warga tidak boleh adanya paksanaan untuk mengikuti keyakinan yang

dimiliki masing-masing.

Tradisi Merti Dusun mengandung nilai-nilai sebagai berikut: a)

I’tiqadiyyah, yang berkaitan dengan pendidikan keimanan, seperti percaya

kepada Allah, malaikat, rasul, kitab, hari akhir, dan takdir, yang bertujuan

untuk menata kepercayaan individu. b) Khuluqiyyah, yang berkaitan

dengan pendidikan etika, bertujuan untuk membersihkan diri dari perilaku

rendah dan menghiasi diri dengan perilaku terpuji. c) Amaliyyah, yang

berkaitan dengan pendidikan tingkah laku sehari-hari, baik yang

berhubungan dengan pendidikan ibadah maupun muamalah. Pendidikan

ibadah memuat hubungan antara manusia dengan Tuhannya, seperti shalat,

puasa, zakat, haji, dan nazar yang bertujuan untuk aktualisasi nilai-nilai

ubudiyah. Sedangkan pendidikan muamalah itu memuat hubungan antar-

manusia, baik secara individual maupun institusional.

Melalui nilai I’tiqadiyyah, Khuluqiyyah, dan Amaliyyah,

implementasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi Merti Dusun untuk

menumbuhkan kerukunan umat beragama di dusun Kedakan dapat

dilakukan dengan cara penanaman sikap: (1) wujud syukur, wujud syukur

Page 107: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

94

warga dusun Kedakan merupakan bentuk terimakasih kepada Allah SWT.,

syukur itu dapat direalisasikan dengan cara bersedekah, (2) toleransi, dapat

diterapkan dalam berbagai hal misalnya tidak menjauhi dan melarang

orang Kristen untuk tinggal bersama di lingkungan warga Islam, (3)

saling menghormati dan menghargai, (4) membantu siapa saja yang

membutuhkan, (5) kebersamaan antar umat beragama, (6) cara pandang

yang baik, (7) tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama

tertentu.

B. Saran

Saran yang dapat peneliti berikan khususnya masyarakat dusun

Kedakan yaitu menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam dengan baik yang

bertujuan bagi masyarakatnya untuk lebih taat kepada Allah, menjaga

tradisi Jawa, tetap menjaga kerukunan antara warga Islam dan Kristen

walaupun banyak perbedaan pendapat tentang kepercayaan masing-

masing. Masyarakat dusun Kedakan harus bisa menjaga dan

mempertahankan kerukunan yang terjalin dengan baik agar tidak

menyebabkan konflik-konflik yang tidak diinginkan, dan juga akan

menjadikan kemajuan dalam Negara. Dan seharusnya bagi sesama

manusia saling menghormati, menghargai, dan tolong-menolong, karena

tujuan yang dicapai adalah sama untuk menuju Tuhan.

Page 108: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

95

C. Penutup

Peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini belum mencapai

tahap kesempurnaan.Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan

peneliti.Oleh karena itu, demi kesempurnaan skripsi ini peneliti sangat

mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, semoga dengan kritik

dan saran dari para pembaca berikan dapat membangun skripsi ini untuk

menuju tahap kesempurnaan.

Page 109: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi. 2010. Ideologi Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Ali, Mohammad. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT IMTIMA

Al-Mahali, AA Ihyauddin. 2012. Skripsi. NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM

YANG TERKANDUNG DALAM TRADISI MERTI DESA (Studi di Dusun

Bawang Desa Tukang Kec. Pabelan Kab. Semarang). Salatiga: STAIN

Salatiga

Amin, Darori. 2002. Islam & Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Gama Media

Andyani, Natalia Tri. 2013. Skripsi. EKSISTENSI TRADISI SAPARAN PADA

MASYARAKAT DESA SUMBEREJO KECAMATAN NGABLAK,

KABUPATEN MAGELANG. Semarang: UNNES

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Beatty, Andrew. 2001. Variasi Agama di Jawa: Suatu Pendekatan Antropologi.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Emzir. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif.

Jakarta: Rajawali Pers

Fauzi, Muhammad. 2007. Agama dan Realitas Sosial Renungan & Jalan Menuju

Kebahagiaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Hadikusuma, Hilman. 1993. Antropologi Agama. Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti

Hadziq, Abdullah. 2009. Kapita Selekta Kerukunan Umat Beragama. Semarang:

FKUB

Page 110: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Hamid, Syamsul Rijal. Buku Pintar Agama Islam. Bogor: LPKAI “Cahaya

Salam”

Ilyas, Hamim. 2012. Harmonisasi Umat Beragama. Yogyakarta: CV. Arti Bumi

Intaran

Khalil, Ahmad. 2008. Islam Jawa, Sufisme dalam Etika dan Tradisi Jawa.

Malang: UIN-Malang Press

Koentjaraningrat. 2011. Pengantar Antropologi 1. Jakarta: Rineka Cipta

Kunandar. 2011. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Kurniawati, Lina. 2013. Skripsi. Slametan dalam Perspektif Pendidikan Islam.

Salatiga: STAIN Salatiga

Lestari, Wahyu. Ruwatan (Merti Desa) Masyarakat Gunungkidul Pasca Gemba

Bumi Tektonik di Daerah Istimewa Yogyakarta. Semarang: UNNES

Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa.

Yogyakarta: Trustmedia

Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya

Muhaimin. 2004. Damai di Dunia Damai Untuk Semua Perspektif Berbagai

Agama. Jakarta: Proyek Peningkatan Pengkajijan Kerukunan Hidup Umat

Beragama

Mujib, Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana

Puniatun. Pelaksanaan Tradisi Sedekah Bumi Sebagai Upaya Untuk Memelihara

Kebudayaan Nasional. Jurnal Ilmiah PPKN IKIP Veteran: Semarang

Page 111: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Puspitasari, Amalia Septi. 2012. Jurnal. Kajian Folklor Tradisi Merti Dhusun di

Dusun Tugono Desa Kaligono Kecamatan kaligesing Kabupaten

Purworejo. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, Universitas

Muhammadiyah Purworejo

Respati, Djenar. 2014. Sejarah Agama-agama di Indonesia. Yogyakarta: Araska

Rizal, Syamsul. 2014. Kerukunan Antar Umat Beragama di Desa Sidawangi

Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. Jurnal At-Tafkir

Roqib, Moh. 2007. Harmoni dalam Budaya Jawa (Dimensi Edukasi dan Keadilan

Gender). Yogyakarta: STAN Purwokerto Press & Pustaka Pelajar

Saksono, Gatot. 2014. Tuhan dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Kaliwangi

Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar. Jakarta: PT Indeks

Setiadi, Elly M. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana

Soeriawidjaja-Roring, Iskandar. 1990. Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia

(Beberapa Permasalahan). Jakarta: INIS

Sujamto. 1992. Refleksi Budaya Jawa: Dalam Pemerintah dan Pembangunan.

Semarang: Dahara Prize

Sutrisno, Mudji. 2005. Teori-teori Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius

Syam, Nur. 2009. Madzhab-madzhab Antropologi. Yogyakarta: LKIS Printing

Cemerlang

Uhbiyati, Nur. 1997. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia

Widagdho, Djoko. 1994. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Widyosiswoyo, Supartono.1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia

Woodward, Mark R. 2004. Islam Jawa: Kesalehan Normatif Versus Kebatinan.

Yogyakarta: LKIS

Page 112: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Yahya, Ismail. 2009. Adat-adat Jawa dalam Bulan-bulan Islam: Adakah

Pertentangan?. Jakarta: Inti Medina

Yana. 2012. Falsafah dan Pandangan Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Bintang

Cemerlang

Page 113: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 114: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

PEDOMAN WAWANCARA

1. Apa makna tradisi Merti Dusun menurut anda ?

2. Apakah ada sejarah yang melatarbelakangi acara Merti Dusun ? Jika ada,

bagaimana sejarahnya ?

3. Apa saja nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam acara Merti Dusun?

4. Bagaimana penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Merti

Dusun?

5. Apakah tujuan dan manfaat dalam pelaksanaan Merti Dusun ?

6. Kapan acara tersebut dilaksanakan ?

7. Mengapa memilih waktu tertentu? Apakah ada makna dalam pemilihan

waktu tersebut ?

8. Sejak kapan masyarakat Dusun Kedakan melaksanakan acara Merti

Dusun?

9. Bagaimana susunan acara dalam pelaksanaan Merti Dusun ini?

10. Siapa saja yang ikut berpartisipasi dalam Merti Dusun ?

11. Apakah dari pihak agama non muslim juga ikut berpartisipasi ?

12. Bagaimana pandangan anda terhadap umat yang berbeda ?

13. Bagaimana hubungan masyarakat antar umat beragama dalam waktu

sehari-hari dan ketika acara Merti Dusun ?

14. Apa yang menjadi prinsip masing-masing agama dalam menjalankan

kerukunan di bawah perbedaan?

15. Bagaimana upaya agar kerukunan di Dusun ini tetap terjaga hingga ke

generasi berikutnya ?

Page 115: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Pengumpulan Data

No Metode Pengumpulan

Data

Sumber Data Jenis Data

1.

Wawancara

Tokoh masyarakat

Pemuka Agama Islam

dan Kristen

Masyarakat Islam dan

Kristen

Makna Tradisi

Merti Dusun

Upaya untuk

menumbuhkan

kerukunan umat

beragama

Implementasi nilai-

nilai pendidikan

Islam dalam Tradisi

Merti Dusun untuk

menumbuhkan

kerukunan umat

beragama

2.

Observasi

Dusun Kedakan

Pengurus Islam

Pengurus Kristen

Masyarakat

Letak geografis

Keadaan sosial

kemasyarakatan

agama

Kegiatan bersama

antara warga Islam

dan Kristen

Kerukunan umat

beragama

Page 116: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

3.

Dokumentasi Foto kegiatan

Page 117: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Catatan Wawancara

Informan : Bds (Islam)

Hari, tanggal : 25 November 2015

Jam : 10.20 WIB

Fokus : Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi

Merti Dusun untuk Menumbuhkan Kerukunan Umat

Beragama

Peneliti : Apa makna tradisi Merti Dusun menurut bapak?

Informan : selamatan desa mbak, yang dilakukan pada bulan Sapar, biasanya

warga saling mengundang sanak saudaranya untuk datang

kerumah.

Peneliti : Apakah ada sejarah yang melatarbelakangi acara Merti

Dusun tersebut? Jika ada, bagaimana sejarahnya?

Informan : saya kurang tahu mbak tentang sejarahnya, kan itu sudah

merupakan adat yang sudah menjadi turun-temurun.

Peneliti : Apa saja nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam acara

Merti Dusun?

Informan : ada nilai agamany dan akhlak mbak, di dalam acara tersebut kita

kan melakukan tahlilan sebagai doa, dan kita diminta untuk

membawa makanan ke masjid dengan tujuan untuk berbagi dengan

yang lain.

Peneliti : Bagaimana penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam

tradisi Merti Dusun terhadap masyarakat?

Informan : menanamkan nilai-nilai pendidikan akhlak yaitu toleransi,

persaudaraan, dan kebersamaan.

Peneliti : Apakah tujuan dan manfaat dalam pelaksanaan Merti

Dusun?

Informan : tujuannya ya untuk keselamatan dusun, manfaatnya sebagai

mempererat tali silaturahim sesama saudara dan masyarakat secara

umum.

Peneliti : Kapan acara tersebut dilaksanakan?

Page 118: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Informan : bulan Sapar, tapi setiap dusun berbeda-beda mbak.

Peneliti : Mengapa memilih waktu tertentu? Apakah ada makna dalam

pemilihan waktu tersebut?

Informan : sudah menjadi menjadi ketentuan sesepuh dari zaman dahulu dan

kesepakatan bersama masyarakat, untuk pemilihan waktu tidak

dapat diubah-ubah mbak, kita tinggal melaksanakannya saja,.

Peneliti : Sejak kapan masyarakat dusun Kedakan melaksanakan

acara Merti Dusun?

Informan : sejak dulu sudah ada kok mbak, sudah lama sekali.

Peneliti : Bagaimana susunan acara dalam pelaksanaan Merti Dusun

ini?

Informan : pagi itu berkumpul di Masjid dengan membawa ambengan, terus

doa bersama, setelah itu kembali kerumah menunggu sanak saudara

berkunjung. Kemudian, pementasan wayang.

Peneliti : Siapa saja yang ikut berpartisipasi dalam Merti Dusun?

Informan :masyarakat dusun, karena semua disamaratakan dalam

keterlibatan acara.

Peneliti : Apakah dari pihak agama non-muslim juga ikut

berpartisipasi?

Informan : iya, tapi saat berkumpul ke Masjid tidak ikut mbak.

Peneliti : Bagaimana pandangan bapak terhadap umat yang berbeda?

Informan : saling menghormati saja mbak, dan saling membantu, kita kan

sama-sama manusia.

Peneliti : Bagaimana hubungan masyarakat antar umat beragama

dalam waktu sehari-hari dan ketika acara Merti Dusun?

Informan : baik-baik saja, kita itu saling membantu tidak membeda-bedakan

mbak.

Peneliti : Apa yang menjadi prinsip masing-masing agama dalam

menjalankan kerukunan di bawah perbedaan?

Informan : saling mengenal satu sama lainnya, toleransi dan menghormati.

Peneliti : Bagaimana upaya agar kerukunan di dusun ini tetap terjaga

hingga ke generasi berikutnya?

Page 119: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Informan : kita harus tetap saling bekerja sama dalam semua hal, dan

menjaga silaturahim.

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai yang terdapat

dalam tradisi Merti Dusun berupa nilai agama dan akhlak, yang dapat diterapkan

dalam hal toleransi, saling membantu, dan saling menghormati. Sehingga

kerukunan yang ada di dalam dusun Kedakan dapat terwujud dengan baik.

Page 120: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Catatan Wawancara

Informan : MKN (Islam)

Hari, tanggal : 25 November 2015

Jam : 11.30

Fokus : Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi

Merti Dusun untuk Menumbuhkan Kerukunan Umat

Beragama

Peneliti :Apa makna tradisi Merti Dusun menurut bapak?

Informan :Merti Dusun itu ya adat ndeso, bisa dibilang slametan mbak,

semua warga kumpul bareng, melaksanakan tahlilan bersama di

Masjid.

Peneliti : Apakah ada sejarah yang meletarbelakangi acara Merti

Dusun? Jika ada, bagaimana sejarahnya?

Informan : berasal dari wayang jimat, tapi saya kurang tahu pasti bagaimana

mbak.

Peneliti : Apa saja nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam acara

Merti Dusun?

Informan : nilai akidah dan gotong-royong. Kita tahlilan di Masjid bisa

disebut dengan nilai akidah, kalau dalam melaksanakan acara ini

kan kita saling bergotong-royong bersama.

Peneliti : Bagaimana penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam

tradisi Merti Dusun?

Informan : kita terapkan saja sikap toleransi, tolong-menolong, dan saling

menghormati kepada sesama manusia.

Peneliti : Apakah tujuan dan manfaat dalam pelaksanaan Merti

Dusun?

Informan : untuk syukuran mbak, biar diberi keselamatan oleh Allah.

Peneliti : Kapan acara tersebut di laksanakan?

Informan : acara itu dilaksanakan pada Rabu Kliwon, pada bulan Sapar

dimulai jam 09.00 WIB.

Page 121: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Peneliti : Mengapa memilih waktu tertentu? Apakah ada makna dalam

pemilihan waktu tersebut?

Informan :dalam pemilihan waktu itu sudah menjadi ketentuan dari dulu,

saya kurang tahu pasti kenapa mbak.

Peneliti : Sejak kapan masyarakat dusun Kedakan melaksanakan

acara Merti Dusun?

Informan : sejak dulu sudah ada mbak, kita tinggal mengikutinya saja.

Peneliti : Bagaimana susunan acara dalam pelaksanaan Merti Dusun?

Informan : yang pertama ya kita tahlilan bersama di Masjid, setelah itu kita

menonton bersama dalam pementasan wayang.

Peneliti : Siapa saja yang ikut berpartisipasi dalam Merti Dusun?

Informan : saat acara di Masjid ya tentu Islam saja, karena saat natalan Islam

juga tidak ikut.

Peneliti : Apakah dari pihak agama non-muslim juga ikut

berpartisipasi?

Informan : kalau dalam bergotong-royong, semua warga pasti ikut.

Peneliti : Bagaimana pandangan bapak terhadap umat yang berbeda?

Informan : sae, tidak ada masalah.

Peneliti : Bagaimana hubungan masyarakat antar umat beragama

dalam waktu sehari-hari dan ketika acara Merti Dusun?

Informan : baik-baik saja mbak, hidup di desa ya harus menjaga tali

persaudaraan dan tetap berhubungan baik dengan tetangga.

Peneliti : Apa yang menjadi prinsip masing-masing agama dalam

menjalankan kerukunan di bawah perbedaan?

Informan : sikap saling menghormati mbak.

Peneliti : Bagaimana upaya agar kerukunan di dusun ini tetap terjaga

hingga ke generasi berikutnya?

Informan : dengan menanamkan prinsip tadi mbak, ya dengan menanamkan

sikap saling menghormati.

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai yang terdapat

dalam tradisi Merti Dusun ialah sikap toleransi, tolong-menolong, dan saling

mneghormati. Kerukunan yang ada di dusun Kedakan terjadi karena adanya

penenrapan dari sikap yang terdapat dalam tradisi Merti Dusun.

Page 122: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Catatan Wawancara

Informan : MKH (Islam)

Hari, tanggal : 25 November 2015

Jam : 11.45 WIB

Fokus : Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi

Merti Dusun untuk Menumbuhkan Kerukunan Umat

Beragama

Peneliti : Apa makna tradisi Merti Dusun menurut ibu?

Informan : Merti Dusun itu sama saja dengan slametan ndeso mbak.

Peneliti : Apakah ada sejarah yang melatarbelakangi acara Merti

Dusun? Jika ada, bagaimana sejarahnya?

Informan : sejarahnya itu dari wayang mbak, tapi saya kurang tahu

bagaimana sejarahnya.

Peneliti : Apa saja nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam acara

Merti Dusun?

Informan : menurut saya ada nilai toleransi, jadi kita disuruh untuk tidak

memusuhi warga Kristen, kita juga tidak boleh melarang warga

Kristen untuk tinggal bersama di lingkungan warga muslim.

Peneliti : Bagaimana penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam

tradisi Merti Dusun?

Informan : saling membantu siapa saja mbak, bahkan orang luar dusun yang

belum kenal. Misalnya ada orang yang akan mendaki atau sudah

dalam perjalanan pulang, saat mereka menumpang ke kamar mandi

bahkan membutuhkan tempat untuk tinggal sementara, saya

membantunya saja. Padahal kan saya juga tidak tahu agama apa

yang mereka anut.

Peneliti : Apakah tujuan dan manfaat dalam pelaksanaan Merti

Dusun?

Informan : sebagai wujud rasa syukur atau syukuran warga dusun.

Peneliti : Kapan acara tersebut dilaksanakan?

Page 123: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Informan : Rabu Kliwon mbak, setiap bulan Sapar, acara ini dilaksanakan

hanya satu kali dalam setahun.

Peneliti : Mengapa memilih waktu tertentu? Apakah ada makna dalam

pemilihan waktu tersebut?

Informan : untuk pemilihan waktu sudah menjadi ketentuan dari zaman dulu,

kita hanya menjalankan adat yang sudah ada.

Peneliti : Sejak kapan masyarakat dusun Kedakan melaksanakan

acara Merti Dusun?

Informan : sejak nenek moyang sudah ada, kita ya tinggal meniru dan

mengikuti saja mbak.

Peneliti : Bagaimana susunan acara dalam pelaksanaan Merti Dusun

ini?

Informan : pertama kita tahlilan bersama di Masjid, terus makan apa yang

sudah mereka bawa dari rumah secara bersama, yang terakhir

wayangan.

Peneliti : Siapa saja yang ikut berpartisipasi dalam Merti Dusun?

Informan : warga Islam saja, tapi warga Kristen ikut berpartisipasi dalam hal

bantu-membantu dan menonton pertunjukan wayang.

Peneliti : Bagaimana pandangan ibu terhadap umat yang berbeda?

Informan : baik-baik saja mbak, tidak ada masalah.

Peneliti : Bagaimana hubungan masyarakat antar umat beragama

dalam waktu sehari-hari dan ketika acara Merti Dusun?

Informan : sae-sae saja mbak, kita itu tidak pernah menganggap yang

bagaimana-mana sama warga yang berbeda agama.

Peneliti : Apa yang menjadi prinsip masing-masing agama dalam

menjalankan kerukunan di bawah perbedaan?

Informan : sikap toleransi dan saling menghormati itu harus selalu

ditegakkan dalam masyarakat sini, agar tetap terjaga kerukunannya.

Peneliti : Bagaimana upaya agar kerukunan di dusun ini tetap terjaga

hingga ke generasi berikutnya?

Informan : membantu sesama manusia, siapa saja yang membutuhkan baik

itu orang yang sudah kita kenal atau belum, penganut agama apa

saja, dari warga mana saja tidak menjadi penghalang untuk berbuat

baik.

Page 124: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai yang terdapat

dalam tradisi Merti Dusun berupa nilai toleransi, dan terdapat sikap saling

membantu supaya antar sesama warga terjalin hubungan yang erat, baik sesama

warga sekitar maupun warga asing.

Page 125: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Catatan Wawancara

Informan : SRY (Kristen)

Hari, tanggal : 25 November 2015

Jam : 12.30 WIB

Fokus : Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi

Merti Dusun untuk Menumbuhkan Kerukunan Umat

Beragama

Peneliti : Apa makna tradisi Merti Dusun menurut bapak?

Informan : ulang tahun dusun yang sudah menjadi adat kebiasaan, secara

turun-temurun.

Peneliti : Apakah tujuan dan manfaat dalam pelaksanakan Merti

Dusun?

Informan : untuk menanamkan kerukunan dalam kehidupan masyarakat.

Peneliti : Kapan acara tersebut dilaksanakan?

Informan : pada bulan Sapar yang dilaksanakan sekali dalam satu taun.

Tetapi ada juga yang Sapar, Rajab, Suro.

Peneliti : Mengapa memilih waktu tertentu? Apakah ada makna dalam

pemilihan waktu tersebut?

Informan : sudah menjadi kesepakatan bersama oleh warga muslim.

Peneliti : Sejak kapan masyarakat dusun Kedakan melaksanakan

acara Merti Dusun?

Informan : sejak saya masih kecil tradisi ini itu sudah ada.

Peneliti : Siapa saja yang ikut berpartisipasi dalam Merti Dusun?

Informan : ini merupakan bentuk syukuran warga muslim, jadi warga Kristen

tidak ikut ke Masjid.

Peneliti : Apakah dari pihak agama non-muslim juga ikut

berpartisipasi?

Informan : ikut, tapi dalam hal bergotong-royong saja.

Peneliti : Bagaimana pandangan bapak terhadap umat yang berbeda?

Page 126: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Informan : baik saja tidak ada perbedaan, hanya saja tempat dan caranya

yang berbeda.

Peneliti : Bagaimana hubungan masyarakat antar umat beragama

dalam waktu sehari-hari dan ketika acara Merti Dusun?

Informan : rukunnya bagus, tidak bermasalah.

Peneliti : Apa yang menjadi prinsip masing-masing agama dalam

menjalankan kerukunan di bawah perbedaan?

Informan : gotong-royong bersama antar warga Islam dan Kristen, sehingga

diantara mereka akan menjalin hubungan yang lebih baik, dan

mereka juga akan memiliki sikap untuk bersatu.

Peneliti : Bagaimana upaya agar kerukunan di dusun ini tetap terjaga

hingga ke generasi berikutnya?

Informan : berpartisipasi dalam gotong-royong, misalnya kerja-bakti dalam

membangun rumah, membangun Masjid warga Kristen juga ikut

membantu.

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kerukunan dapat tumbuh

karena adanya sikap gotong-royong yang dibangun dalam masyarakat dusun.

Page 127: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Catatan Wawancara

Informan : MFH (Islam)

Hari, tanggal : 25 November 2015

Jam : 13.00 WIB

Fokus : Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi

Merti Dusun untuk Menumbuhkan Kerukunan Umat

Beragama

Peneliti : Apa makna tradisi Merti Dusun menurut bapak?

Informan : selamatan dusun, yang sebelumnya dilaksanakan di Padepokan

atau lapangan, setelah itu di rumah kepada dusun, terus ada

Mushola ya di Mushola, sejak ada Masjid acara itu dijalankan di

Masjid sampai sekarang.

Peneliti : Apakah ada sejarah yang melatarbelakangi acara Merti

Dusun? Jika ada, bagaimana sejarahnya?

Informan : sudah ada sejak dulu, saya tidak tahu sejarahnya.

Peneliti : Apa saja nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam acara

Merti Dusun?

Informan : sikap toleransi, dan menghargai.

Peneliti : Bagaimana penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam

tradisi Merti Dusun?

Informan : misalnya ikut takziyah walaupun yang meninggal itu dari warga

Kristen.

Peneliti : Apakah tujuan dan manfaat dalam pelaksanaan Merti

Dusun?

Informan : syukuran, dan mempererat tali persaudaraan yang ada diantara

warga dusun.

Peneliti : Kapan acara tersebut dilaksanakan?

Informan : dulu Kamis Kliwon, tapi sekarang jadi Rabu Kliwon.

Peneliti : Mengapa memilih waktu tertentu? Apakah ada makna dalam

pemilihan waktu tersebut?

Page 128: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Informan : sudah menjadi ketentuan dari sesepuh.

Peneliti : Sejak kapan masyarakat dusun Kedakan melaksanakan

acara Merti Dusun?

Informan : sejak dulu, acara itu peninggalan nenek moyang.

Peneliti : Bagaimana susunan acara dalam pelaksanaan Merti Dusun

ini?

Informan : tahlilan bersama di Masjid, pertunjukan wayang.

Peneliti : Siapa saja yang ikut berpartisipasi dalam Merti Dusun?

Informan : sebelum berdirinya Masjid, warga Kristen ikut acara saat itu

dilaksanakan di Padepokan.

Peneliti : Apakah dari pihak agama non-muslim juga ikut

berpartisipasi?

Informan : ikut, tapi dalam gotong-royong bersama.

Peneliti : Bagaimana pandangan bapak terhadap umat yang berbeda?

Informan : baik, dengan kerukunan yang terjaga dari dulu sampai sekarang.

Peneliti : Bagaimana hubungan masyarakat antar umat beragama

dalam waktu sehari-hari dan ketika acara Merti Dusun?

Informan : rukun, baik, dan saling membantu antar sesama warga.

Peneliti : Apa yang menjadi prinsip masing-masing agama dalam

menjalankan kerukunan di bahwah perbedaan?

Informan : toleransi terhadap warga Kristen untuk tidak memusuhi, dan

menghargai apa yang sudah menjadi keyakinan masing-masing.

Peneliti : Bagaimana upaya agar kerukunan di dusun ini tetap terjaga

hingga ke generasi berikutnya?

Informan : ikut takziyah tadi misalnya, dan saling tolong-menolong terhadap

siapa saja yang membutuhkan.

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai yang terdapat

dalam tradisi Merti Dusun yaitu nilai toleransi, dan menghargai. Masyarakat

dusun diminta untuk saling membantu siapa saja yang membutuhkan tanpa

melihat status agama.

Page 129: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Catatan Wawancara

Informan : SMN (Kristen)

Hari, tanggal : 25 November 2015

Jam : 13.30 WIB

Fokus : Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi

Merti Dusun untuk Menumbuhkan Kerukunan Umat

Beragama

Peneliti : Apa makna tradisi Merti Dusun menurut ibu?

Informan : sedekah dusun, yang dilaksanakan sekali dalam setahun.

Peneliti : Siapa saja yang ikut berpartisipasi dalam Merti Dusun?

Informan : ya kita sebagai warga Kristen ikut membantu persiapannya saja,

dan ikut meramaikan saat pementasan wayang.

Peneliti : Apakah dari pihak agama non-muslim juga ikut

berpartisipasi?

Informan : tidak mbak, kan tempat beribadah kita berbeda.

Peneliti : Bagaimana pandangan ibu terhadap umat yang berbeda?

Informan : baik, antara warga Islam dan Kristen tidak saling membedakan

untuk saling membantu, kita juga saling menghargai dan

menghormati dalam keyakinan yang dimiliki masing-masing.

Peneliti : Bagaimana hubungan masyarakat antar umat beragama

dalam waktu sehari-hari dan ketika acara Merti Dusun?

Informan : baik juga, kita itu tidak pandang bulu antar semua warga, kalau

mau membantu ya tinggal melakukan saja.

Peneliti : Apa yang menjadi prinsip masing-masing agama dalam

menjalankan kerukunan di bawah perbedaan?

Informan : saling gotong-royong mbak, misalnya kerja bakti yang

dilaksanakan secara bersama akan menumbuhkan kerukunan.

Peneliti : Bagaimana upaya agar kerukunan di dusun ini tetap terjaga

hingga ke generasi berikutnya?

Page 130: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Informan : dengan kerja bakti, dalam pembangunan Masjid misalnya. Warga

Kristen ikut membantu dalam pembangunan Masjid tanpa

membawa atribut agama.

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kerukunan dusun

Kedakan dapat terwujud karena adanya suatu sikap saling memantu siapa saja

tanpa melihat status dan tanpa membawa kebenaran masing-masing dari suatu

keyakinan.

Page 131: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Catatan Wawancara

Informan : SYN (Islam)

Hari, tanggal : 29 November 2015

Jam : 11.00 WIB

Fokus : Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi

Merti Dusun untuk Menumbuhkan Kerukunan Umat

Beragama

Peneliti : Apa makna tradisi Merti Dusun menurut bapak?

Informan : acara dalam rangka keselamatan dusun yang dilaksanakan warga

muslim.

Peneliti : Apakah ada sejarah yang melatarbelakangi acara Merti

Dusun? Jika ada, bagaimana sejarahnya?

Informan : saya tidak tahu sejarahnya mbak.

Peneliti : Apa saja nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam tradisi

Merti Dusun?

Informan : ada nilai keimanan, dan pendidikan etika yang sangat bermanfaat

bagi seluruh masyarakat dari anak-anak hingga orang tua.

Peneliti : Bagaimana penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam

tradisi Merti Dusun?

Informan : dengan mengingat Allah sebagai Sang Pencipta seluruh alam,

berperilaku baik terhadap semua makhluk hidup, tolong-menolong

pada siapa saja yang membutuhkan, dan membengun solidaritas.

Peneliti : Apakah tujuan dan manfaat dalam pelaksanaan tradisi Merti

Dusun?

Informan : agar diberi keselamatan, keberkahan dalam bumi yang ditinggali,

dan mempererat tali persaudaraan.

Peneliti : Kapan acara tersebut dilaksanakan?

Informan : besok itu pada Rabu Kliwon, setiap bulan Sapar.

Peneliti : Mengapa memilih waktu tertentu? Apakah ada makna dalam

pemilihan waktu tersebut?

Page 132: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Informan : sudah dari dulu begitu, tidak bisa diganti-ganti.

Peneliti : Sejak kapan masyarakat dusun Kedakan melaksanakan

acara Merti Dusun?

Informan : sejak zaman dahulu, kita hanya mewarisi dan menjalankannya

saja.

Peneliti : Bagaimana susunan acara dalam pelaksanaan Merti Dusun

ini?

Informan : doa bersama yang dipimpin oleh pemuka agama, makan bersama,

kemudian masyarakat bersama-sama melihat pertunjukan wayang.

Peneliti : Siapa saja yang ikut berpartisipasi dalam Merti Dusun?

Informan : warga Islam saja.

Peneliti : Apakah dari pihak agama non-muslim juga ikut

berpartisipasi?

Informan : ikut, tapi hanya dalam persiapannya dan ikut meramaikan acara

tersebut.

Peneliti : Bagaimana pandangan bapak terhadap umat yang berbeda?

Informan : baik mbak, kita tidak saling memdakan antara satu dengan

lainnya, kita satu dusun ya satu keluarga.

Peneliti : Bagaimana hubungan masyarakat antar umat beragama

dalam waktu sehari-hari dan ketika acara Merti Dusun?

Informan : sama baiknya, tidak ada yang membedakan diantara perbedaan

yang ada.

Peneliti : Apa yang menjadi prinsip masing-masing agama dalam

menjalankan kerukunan di bawah perbedaan?

Informan : harus menegakkan sikap toleransi baik kepada orang Islam

maupun Kristen, dan saling membantu kepada siapa yang

membutuhkan bantuan kita.

Peneliti : Bagaimana upaya agar kerukunan di dusun ini tetap terjaga

hingga ke generasi berikutnya?

Informan : tidak perlu membeda-bedakan antar umat yang satu dengan

lainnya, karena kita itu sama-sama makhluk ciptaan Allah.

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai pendidikan

yang terdapat dalam tradisi Merti Dusun berupa nilai keimanan dan pendidikan

etika. Kita disuruh untuk mengingat Allah, berperilaku yang baik, tolong-

Page 133: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

menolong, dan membangun solidaritas hingga kita dapat membangun sebuah

kehidupan yang rukun, dan damai.

Page 134: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Catatan Wawancara

Informan : WHN (Islam)

Hari, tanggal : 29 November 2015

Jam : 11.30 WIB

Fokus : Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi

Merti Dusun untuk Menumbuhkan Kerukunan Umat

Beragama

Peneliti : Apa makna tradisi Merti Dusun menurut bapak?

Informan : selamatan desa, yang dilaksanakan hanya sekali dalam setahun.

Peneliti : Apakah ada sejarah yang melatarbelakangi acara Merti

Dusun? Jika ada, bagaimana sejarahnya?

Informan : tidak ada yang tahu pasti mbak, bagaimana sejarahnya.

Peneliti : Apa saja nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam tradisi

Merti Dusun?

Informan : nilai akidah, kemanusiaan, dan gotong-royong.

Peneliti : Bagaimana penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam

tradisi Merti Dusun?

Informan : mengingat Allah, mengenang dan melaksanakan tradisi yang

dijalankan sesepuh dahulu, meningkatkan kerukunan antar warga.

Peneliti : Apakah tujuan dan manfaat dalam pelaksanaan tradisi Merti

Dusun?

Informan : ya dapat digunakan sebagai keselamatan dusun, kebersamaan,

gotong-royong, keakraban, dan persatuan.

Peneliti : Kapan acara tersebut dilaksanakan?

Informan : pada bulan Sapar mbak.

Peneliti : Mengapa memilih waktu tertentu? Apakah ada makna dalam

pemilihan waktu tersebut?

Informan : sudah menjadi adat secara turun-temurun, hingga tidak bisa

diubah lagi.

Page 135: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Peneliti : Sejak kapan masyarakat dusun Kedakan melaksanakan

acara Merti Dusun?

Informan : saya tidak ingat, karena sudah lama sekali.

Peneliti : Bagaimana susunan acara dalam pelaksanaan Merti Dusun

ini?

Informan : tahlilan, doa bersama, makan bersama, terus dilanjut pementasan

wayang.

Peneliti : Siapa saja yang ikut berpartisipasi dalam Merti Dusun?

Informan : seluruh warga, namun Kristen tidak ikut ke Masjid.

Peneliti : Apakah dari pihak agama non-muslim juga ikut

berpartisipasi?

Informan : ikut, hanya saja dalam hal gotong-royong, ketika warga Islam

melaksanakan acara di Masjid warga Kristen tidak ikut.

Peneliti : Bagaimana pandangan bapak terhadap umat yang berbeda?

Informan : baik saja, mereka baik sama kita ya kita juga harus baik sama

mereka. Walaupun mereka tidak baik sama kita, kita juga harus

tetap baik sama mereka.

Peneliti : Bagaimana hubungan masyarakat antar umat beragama

dalam waktu sehari-hari dan ketika acara Merti Dusun?

Informan : baik-baik saja mbak.

Peneliti : Apa yang menjadi prinsip masing-masing agama dalam

menjalankan kerukunan di bawah perbedaan?

Informan : saling bergotong-royong, dan saling menghormati antar warga.

Peneliti : Bagaimana upaya agar kerukunan di dusun ini tetap terjaga

hingga ke generasi berikutnya?

Informan : menanamkan sikap yang baik, dengan memberi contoh tidak

saling bermusuhan antar beda agama.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai yang

terkandung dalam tradisi Merti Dusun yaitu nilai akidah, kemanusiaan, dan

gotong-royong. Selain untuk mengingat Allah, kita juga harus berbuat baik

kepada ciptaan-Nya baik sesama manusia maupun terhadap alam sekitar.

Catatan Wawancara

Page 136: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Informan : BMB (Islam)

Hari, tanggal : 29 November 2015

Jam : 12.15 WIB

Fokus : Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi

Merti Dusun untuk Menumbuhkan Kerukunan Umat

Beragama

Peneliti : Apa makna tradisi Merti Dusun menurut bapak?

Informan : selamatan dusun yang dilaksanakan oleh warga setempat.

Peneliti : Apakah ada sejarah yang melatarbelakangi acara Merti

Dusun? Jika ada, bagaimana sejarahnya?

Informan : tidak ada yang mengetahui sejarah Merti Dusun, karena acara ini

sudah ada dari zaman dulu saat saya masil kecil.

Peneliti : Apa saja nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam tradisi

Merti Dusun?

Informan : nilai kemanusiaan, kebersamaan dan gotong-royong

Peneliti : Bagaimana penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam

tradisi Merti Dusun?

Informan : membantu siapa saja yang membutuhkan tanpa membawa nama

agama, tanpa membawa ego masing-masing.

Peneliti : Apakah tujuan dan manfaat dalam pelaksanaan tradisi Merti

Dusun?

Informan : keselamatan desa, kebersmaan, gotong-royong, keakraban, dan

persatuan.

Peneliti : Kapan acara tersebut dilaksanakan?

Informan : pada tiap bulan Sapar.

Peneliti : Mengapa memilih waktu tertentu? Apakah ada makna dalam

pemilihan waktu tersebut?

Informan : karena sudah menjadi adat istiadat yang waktunya sudah

ditentukan sejak dahulu, sekarang tidak bisa diganti.

Page 137: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Peneliti : Sejak kapan masyarakat dusun Kedakan melaksanakan

acara Merti Dusun?

Informan : sejak zaman dahulu mbak, saya tidak mengetahuinya.

Peneliti : Bagaimana susunan acara dalam pelaksanaan Merti Dusun

ini?

Informan : tahlilan, doa bersama, kemudian makan bersama.

Peneliti : Siapa saja yang ikut berpartisipasi dalam Merti Dusun?

Informan : seluruh warga masyarakat dusun.

Peneliti : Apakah dari pihak agama non-muslim juga ikut

berpartisipasi?

Informan : ikut, tapi warga Kristen ikut mempersiapkan dan meramaikan

acara saja mbak, mereka tidak ikut ke Masjid.

Peneliti : Bagaimana pandangan bapak terhadap umat yang berbeda?

Informan : baik sih mbak, tidak ada masalah diantara kita.

Peneliti : Bagaimana hubungan masyarakat antar umat beragama

dalam waktu sehari-hari dan ketika acara Merti Dusun?

Informan : baik juga, kita itu tidak mempermasalahkan dalam hal keyakinan,

malah Kristen itu lebih awal ada dibandingkan Islam, jadi kita

harus menghargainya.

Peneliti : Apa yang menjadi prinsip masing-masing agama dalam

menjalankan kerukunan di bawah perbedaan?

Informan : sikap toleransi dan saling menghormati.

Peneliti : Bagaimana upaya agar kerukunan di dusun ini tetap terjaga

hingga ke generasi berikutnya?

Informan : tidak boleh membeda-bedakan antar Islam dan Kristen, kita itu

sama-sama makhluk ciptaan Allah.

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa tradisi Merti Dusun

memiliki banyak manfaat bagi masyarakat dusun Kedakan. Mereka bisa saling

menjaga hubungan mereka dengan baik, dapat menanamkan sikap kebersamaan,

gotong-royong, dan mereka memiliki sikap persatuan untuk membangun dusun

mereka yang damai dan aman.

Page 138: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Catatan Wawancara

Informan : SAM (Islam)

Hari, tanggal : 29 November 2015

Jam : 12.45 WIB

Fokus : Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi

Merti Dusun untuk Menumbuhkan Kerukunan Umat

Beragama

Peneliti : Apa makna tradisi Merti Dusun menurut bapak?

Informan : ulang tahun dusun yang diperingati oleh seluruh warga, setiap

satu tahun sekali pada hari dan bulan yang sama.

Peneliti : Apakah ada sejarah yang melatarbelakangi acara Merti

Dusun? Jika ada, bagaimana sejarahnya?

Informan : sudah dari dahulu yang menjadi turun-temurun, hingga saya tidak

tahu pasti sejarahnya.

Peneliti : Apa saja nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam tradisi

Merti Dusun?

Informan : nilai syukur, dan persatuan.

Peneliti : Bagaimana penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam

tradisi Merti Dusun?

Informan : bertingkah-laku yang baik kepada siapa saja, apalagi terhadap

Allah, dan mempererat tali persaudaraan baik sesama Islam

maupun Kristen.

Peneliti : Apakah tujuan dan manfaat dalam pelaksanaan tradisi Merti

Dusun?

Informan : keselamatan dusun, momen untuk kebersamaan dengan saudara,

dan mempererat tali persatuan antar warga.

Peneliti : Kapan acara tersebut dilaksanakan?

Informan : pada hari Rabu Kliwon, tiap bulan Sapar.

Peneliti : Mengapa memilih waktu tertentu? Apakah ada makna dalam

pemilihan waktu tersebut?

Page 139: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Informan : sudah menjadi adat setiap tahun, sehingga tidak bisa diubah lagi.

Peneliti : Sejak kapan masyarakat dusun Kedakan melaksanakan

acara Merti Dusun?

Informan : sejak dahulu sudah ada, kita hanya nguri-nguri budaya sesepuh.

Peneliti : Bagaimana susunan acara dalam pelaksanaan Merti Dusun

ini?

Informan : doa bersama, tahlilan, makan bersama, wayangan.

Peneliti : Siapa saja yang ikut berpartisipasi dalam Merti Dusun?

Informan : seluruh warga masyarakat dusun.

Peneliti : Apakah dari pihak agama non-muslim juga ikut

berpartisipasi?

Informan : warga Kristen hanya ikut membantu-bantu saja istilahnya ya ikut

meramaikan acara.

Peneliti : Bagaimana pandangan bapak terhadap umat yang berbeda?

Informan : baik-baik saja.

Peneliti : Bagaimana hubungan masyarakat antar umat beragama

dalam waktu sehari-hari dan ketika acara Merti Dusun?

Informan : baik juga mbak, kita tidak boleh mengintimidasi pada orang yang

berbeda.

Peneliti : Apa yang menjadi prinsip masing-masing agama dalam

menjalankan kerukunan di bawah perbedaan?

Informan : toleransinya mbak, dengan sikap toleransi kita dapat memiliki

sikap saling menghormati antar sesama manusia.

Peneliti : Bagaimana upaya agar kerukunan di dusun ini tetap terjaga

hingga ke generasi berikutnya?

Informan : gotong-royong bersama dalam segala hal dengan melibatkan satu

sama lainnya, dan menjaga silaturrahim misalnya ya kita sebagai

warga muslim ikut menjenguk apabila ada warga Kristen ada yang

sakit.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai yang

terdapat dalam tradisi Merti Dusun itu nilai syukur dan persatuan. Kita sebagai

warga muslim harus selalu bersyukur atas apa yang sudah Allah berikan pada kita,

dan kita tidak boleh saling bermusuhan terhadap sesama makhluk ciptaan Allah,

walaupun keyakinan kita berbeda.

Page 140: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Nurul Qomariyah

Tempat/tanggal lahir : Grobogan, 17 September 1993

NIM : 11111184

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Alamat Asal : Ngambakrejo RT 04 / RW III Kecamatan

Tanggungharjo Kabupaten Grobogan

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Jenjang Pendidikan :

1. SDN 02 Ngambakrejo Grobogan lulus tahun

2005

2. MTs N Jeketro Grobogan lulus tahun 2008

3. MA Tajul Ulum Brabo Grobogan lulus tahun

2011

4. S1 Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga tahun 2016

Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 15 Maret 2016

Penulis

Nurul Qomariyah

Page 141: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran
Page 142: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran
Page 143: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran
Page 144: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran
Page 145: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran
Page 146: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran
Page 147: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran
Page 148: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran
Page 149: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran
Page 150: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran
Page 151: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Data Penduduk Dusun Kedakan Desa Kenalan Kec. Pakis Kab.

Magelang

Kedakan, Rt 01 Rw 04

No Nama Tgl. Lahir Usia Lk/

Pr

Pendidikan Agama

1 Budi 04-05-1986 29 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

2 Rahayu 17-04-1986 29 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

3 Dani Agus Pratama 18-08-2007 8 Lk Tidak/ belum Sekolah Islam

4 Agus Samidi 17-04-1977 38 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

5 Sumani 07-05-1972 43 Pr SLTP/ Sederajat Kristen

6 Wahyu Setiawan 01-07-1999 16 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

7 Sukiyem 31-12-1932 83 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

8 Sayudi 02-02-1985 31 Lk SLTP/ Sederajat Islam

9 Nuryani 15-01-1981 35 Pr SLTP/ Sederajat Islam

10 Lina Nafisa 07-02-2009 6 Pr Tidak/ Belum Sekolah Islam

11 Sumini 28-04-1977 38 Pr SLTP/ Sederajat Kristen

12 Kharisma Wulandari 30-04-2002 13 Pr Tidak/ Belum Sekolah Kristen

13 Agung Setyawan 10-04-2004 11 Lk Tidak/ Belum Sekolah Kristen

14 Supanggih 03-11-1980 35 Lk SLTP/ Sederajat Kristen

15 Tukini 11-09-1980 35 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

16 Novi Ayu Lestari 27-11-1996 19 Pr SLTP/ Sederajat Kristen

17 Ica Amelia 07-06-2007 8 Pr Tidak/ Belum Sekolah Kristen

18 Purwadi 08-06-1980 35 Lk SLTP/ Sederajat Islam

19 Istikomah 20-06-1984 31 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

20 Arika Anifaturrohmah 21-04-2003 12 Pr Belum Tamat SD Islam

21 Wahyu Alvian N 12-03-2012 3 Lk Tidak/ Belum Sekolah Islam

22 Subardi 27-11-1970 45 Lk Tidak/ Belum Sekolah Islam

23 Siti Anifah 07-05-1973 42 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

24 Ardiyanto 14-11-1998 17 Lk Tidak/ Belum Sekolah Islam

25 Maryono Muhammad T 12-05-1969 46 Lk SLTP/ Sederajat Islam

26 Trimah 08-03-1970 45 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

27 Lutfiyati 08-05-1998 17 Pr Belum Tamat SD Islam

28 Naela Fitriyana 11-09-2010 5 Pr Tidak/ Belum Sekolah Islam

29 Daniel Sutrisno 09-07-1975 40 Lk SLTP/ Sederajat Kristen

30 Martinah 12-01-1982 34 Pr SLTP/ Sederajat Kristen

31 Agus Samuel 25-12-2002 13 Lk Belum Tamat SD Kristen

32 Subadi 10-12-1969 46 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

33 Sugini 12-11-1976 39 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

Page 152: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

34 Siti Kholifah 06-07-1989 26 Pr SLTP/ Sederajat Islam

35 Umi Khasanah 23-06-2000 15 Pr Belum Tamat SD Islam

36 Nurul Khovivah 11-12-2010 5 Pr Tidak/ Belum Sekolah Islam

37 Daniel Suwahdi 25-07-1975 40 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

38 Parti 08-12-1973 42 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

39 Intan Ariska Susanti 05-01-2003 13 Pr Belum Tamat SD Kristen

40 Widodo Slamet 22-08-1984 31 Lk SLTP/ Sederajat Islam

41 Sri Sulistiyani 15-02-1985 30 Pr SLTA/ Sederajat Islam

42 Sandi Bagus N 18-03-2005 10 Lk Belum Tamat SD Islam

43 Niti Rejo 11-06-1944 71 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

44 Parni 23-03-1945 70 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

45 Tubar Al Barjo 10-09-1955 60 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

46 Suyami 11-07-1957 58 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

47 Sumarni 28-06-1981 34 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

48 Mariyam 15-07-1983 32 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

49 Joko Prastyo 22-02-1993 22 Lk SLTA/ Sederajat Kristen

50 Jumari 25-01-1966 50 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

51 Priyanti 08-05-1974 41 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

52 Petra Azareel Sumadi 09-11-1974 41 Lk Diploma IV/ Strata I Kristen

53 Wahyuti 04-11-1980 35 Pr SLTP/ Sederajat Kristen

54 Miracle Uno Gamaliel 18-03-2010 5 Lk Tidak/ Belum Sekolah Kristen

55 Tiyoso 13-02-1949 66 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

56 Sulami 24-07-1952 63 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

57 Yoso Parmin 08-09-1947 68 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

58 Suyanto 24-12-1973 42 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

59 Ani 24-05-1977 38 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

60 Yeremia Antono W 04-05-2014 1 Lk Tidak/ Belum Sekolah Kristen

61 Handhyka Wahyu N 13-07-2006 9 Lk Belum Tamat SD Kristen

62 Supoyo 12-03-1958 57 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

63 Rumini 27-06-1963 52 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

64 Yoso Suardi 10-07-1944 71 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

65 Parmi 12-03-1942 73 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

66 Sumarno 05-06-1962 53 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

67 Crobo 10-07-1957 58 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

68 Tugi 11-02-1945 70 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

69 Tumari 09-05-1960 55 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

70 Sulastri 13-08-1997 18 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

71 Tubar 10-09-1954 61 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

72 Surati 13-10-1955 60 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

73 Heri Suwarno 14-12-1963 52 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

74 Warti 03-10-1971 44 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

75 Eka Fitri Aningrum 14-02-1996 19 Pr SLTP/ Sederajat Islam

76 Sutrisno 09-02-1984 31 Lk SLTP/ Sederajat Kristen

77 Setyaningsih Oktavia 01-10-1983 32 Pr SLTP/ Sederajat Kristen

Page 153: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

78 Yoel Christo Octavia 02-10-2013 2 Lk Tidak/ Belum Sekolah Kristen

79 Yudha Marcellino 25-03-2003 12 Lk Belum Tamat SD Kristen

80 Suroyo 26-08-1965 50 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

81 Barmini 08-11-1968 47 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

82 Sudarno 18-08-1961 54 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

83 Darti 11-05-1975 40 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

84 Istiana 31-05-2010 5 Pr Tidak/ Belum Sekolah Islam

85 Suheni 07-02-1985 30 Lk SLTP/ Sederajat Islam

86 Healimatuy Yhuhriah 27-08-1989 26 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

87 Yunita Firda 06-01-2012 4 Pr Tidak/ Belum Sekolah Islam

88 Diharjo 13-05-1948 67 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

89 Crobo 05-03-1957 58 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

90 Tarmin 06-07-1957 58 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

91 Suminem 08-05-1959 56 Pr Tidak/ Belum Sekolah Islam

92 Saleh 31-12-1957 58 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

93 Surati 31-12-1958 57 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

94 Leharjo 04-04-1932 83 Lk Tamat SD/ Sederajat Kriten

95 Warni 10-01-1932 84 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

96 Sulasih 31-12-1955 60 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

Kedakan, Rt 02 Rw 04

No Nama Tgl. Lahir Usia Lk/

Pr

Pendidikan Agama

1 Siyah 17-11-1940 75 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

2 Juminem 16-12-1970 45 Pr Tidak/ Belum Sekolah Islam

3 Samsu 09-04-1952 63 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

4 Watini 07-09-1957 58 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

5 Masiem 28-09-1940 75 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

6 Sumardi 23-06-1980 35 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

7 Lilik Susanti 01-02-1979 37 Pr Belum Tamat SD Islam

8 Iwan Adi Saputra 01-07-2004 11 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

9 Ngatemi 01-06-1942 73 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

10 Sudarno B 25-04-1949 66 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

11 Samsu 15-06-1969 46 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

12 Sriatun 15-03-1977 38 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

13 Hidayati 11-06-1996 19 Pr SLTP/ Sederajat Islam

14 Esty Farida 15-03-1998 17 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

15 Sharif Hidayatullah 13-08-1999 16 Lk Belum Tamat SD Islam

16 Nur Inayah 17-06-2001 14 Pr Belum Tamat SD Islam

17 Turut 21-07-1960 55 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

18 Crobo 20-06-1962 53 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

19 Wahono 28-07-1981 34 Lk SLTP/ Sederajat Islam

20 Wahyuningsih 22-08-1984 31 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

Page 154: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

21 Ahmad Al Aziz 24-10-2004 11 Lk Belum Tamat SD Islam

22 Thoriq 25-06-2004 11 Lk Tidak/ Belum Sekolah Islam

23 Sugiyanto 14-05-1982 33 Lk SLTP/ Sederajat Islam

24 Rahayu 15-07-1984 31 Pr SLTP/ Sederajat Islam

25 Arina Zuunatul M 20-10-2007 8 Pr Tidak/ Belum Sekolah Islam

26 Ainunnuha Nida Fitriya 01-05-2015 0,7 Pr Tidak/ Belum Sekolah Islam

27 Suyatno 01-07-1963 52 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

28 Sumarni 13-11-1974 41 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

29 Lisa Arifathurohmah 08-01-2002 14 Pr Belum Tamat SD Islam

30 Slamet Kabul 13-02-1983 32 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

31 Marwati 12-08-1984 31 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

32 Helmi Yahya 15-05-2004 11 Lk Belum Tamat SD Islam

33 Suparno 01-01-1986 30 Lk SLTP/ Sederajat Kristen

34 Puji Lestari 06-08-1982 33 Pr SLTP/ Sederajat Kristen

35 Galih Wahyu Widayat 02-09-2007 8 Lk Tidak/ Belum Sekolah Kristen

36 Sabar 21-12-1955 60 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

37 Sarni 23-05-1957 58 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

38 Gimin 09-06-1952 63 Lk Belum Tamat SD Islam

39 Giyem 11-08-1963 52 Pr Belum Tamat SD Islam

40 Mujiyono 08-07-1983 32 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

41 Harianto 11-02-1994 21 Lk SLTP/ Sederajat Islam

42 Rebo 26-09-1947 68 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

43 Wasiyem 21-03-1957 58 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

44 Sukimin 07-11-1978 37 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

45 Suyono 10-12-1957 58 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

46 Sutini 11-08-1967 48 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

47 Nurkholis 18-04-1992 23 Lk SLTP/ Sederajat Islam

48 Mujiyono 11-02-1962 53 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

49 Sukini 02-04-1964 51 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

50 Subardi 15-12-1985 30 Lk Belum Tamat SD Islam

51 M. Miftahuddin 27-12-1968 47 Lk SLTP/ Sederajat Islam

52 Tatik Maryati 22-06-1970 45 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

53 Abu Musa Al Anshory 15-08-1993 22 Lk SLTP/ Sederajat Islam

54 Gus Hanif Ashidiqy 19-08-2003 12 Lk Tidak/ Belum Sekolah Islam

55 Kamari 02-06-1958 57 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

56 Muryani 25-02-1962 53 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

57 Purwanti 05-05-1979 36 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

58 Ridwanto 17-06-1981 34 Lk SLTP/ Sederajat Islam

59 Ashif Jauhari 13-01-1999 17 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

60 Rifki Dwi Fajar 01-05-2008 7 Lk Tidak/ Belum Sekolah Islam

61 Masiem 01-02-1912 104 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

62 Tumar 27-08-1955 60 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

63 Jumini 12-04-1961 54 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

64 Ahmad Tolib 17-02-1984 31 Lk SLTP/ Sederajat Islam

Page 155: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

65 Suyani 14-06-1986 29 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

66 Dina Cahyati 13-10-2006 9 Pr Belum Tamat SD Islam

67 Pasimin 08-09-1942 73 Lk Belum Tamat SD Islam

68 Surami 02-06-1957 58 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

69 Muchlisyun 17-06-1969 46 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

70 Mukarohma 08-07-1970 45 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

71 Imam Zaenal Arifin 06-01-1992 24 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

72 Miftah Kurohman 14-07-1990 25 Lk SLTP/ Sederajat Islam

73 Siti Nurjanah 11-06-1994 21 Pr SLTP/ Sederajat Islam

74 Rafardan Atthala 14-07-2014 1 Lk Tidak/ Belum Sekolah Islam

75 Abdulloh 20-05-1961 54 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

76 Yasmini 10-07-1962 53 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

77 Supar 13-07-1987 28 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

78 Trimah Wulandari 30-01-1994 22 Pr SLTP/ Sederajat Islam

79 Rahma Hamida 30-05-2012 3 Pr Tidak/ Belum Sekolah Islam

80 Kadar 04-09-1957 58 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

81 Tukinem 07-06-1962 53 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

82 Hoirul Anwar 08-09-1986 29 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

83 Sumitro Als Ngatemin 10-12-1950 65 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

84 Suratmi 13-11-1955 60 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

85 Triyono 28-10-1978 37 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

86 Erna Tri Widyastuti 29-08-1982 33 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

87 Sinta Dewi Maharani 13-12-2014 1 Pr Tidak/ Belum Sekolah Islam

88 Sumarmin 27-11-1965 50 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

89 Harmini 09-07-1967 48 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

90 Dwi Pramudianto 03-03-1993 22 Lk SLTP/ Sederajat Kristen

91 Ngatini 10-02-1970 45 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

Kedakan, Rt 03 Rw 04

No Nama Tgl. Lahir Usia Lk/

Pr

Pendidikan Agama

1 Jumari 09-07-1966 49 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

2 Rubini 02-09-1972 43 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

3 Didik Yulianto 23-07-1995 20 Lk SLTP/ Sederajat Kristen

4 Andrye Prasetiyo 06-01-2002 14 Lk Belum Tamat SD Kristen

5 Sodikin 28-06-1983 32 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

6 Sri Yuliana 20-06-1984 31 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

7 Dwi Puji Lestari 25-01-2005 11 Pr Tidak/ Belum Sekolah Islam

8 Nur Fuadi 15-11-2010 5 Lk Tidak/ Belum Sekolah Islam

9 Tupan 23-10-1953 62 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

10 Giyem 11-02-1962 53 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

Page 156: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

11 Rohman Pawit 07-04-1988 27 Lk SLTP/ Sederajat Islam

12 Sumarmin 02-08-1981 34 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

13 Parini 20-10-1987 28 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

14 Rizqi Bima Putra 21-05-2010 5 Lk Tidak/ Belum Sekolah Kristen

15 Gupak 10-11-1967 48 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

16 Wariyem 02-05-1964 51 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

17 Jumar 10-07-1954 61 Lk Tidak/ Belum Sekolah Islam

18 Yami 12-06-1958 57 Pr Tidak/ Belum Sekolah Islam

19 Suyidi 06-04-1985 30 Lk SLTP/ Sederajat Islam

20 Nur Cholifah 14-05-1990 25 Pr SLTP/ Sederajat Islam

21 Muhklasin 15-04-1986 29 Lk SLTP/ Sederajat Islam

22 Mariah 05-04-1987 28 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

23 Ahma Nur Hasan 08-04-2007 8 Lk Tidak/ Belum Sekolah Islam

24 Pardi 04-06-1946 69 Lk Tidak/ Belum Sekolah Islam

25 Subardi 01-07-1972 43 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

26 Heri Setiyawan 16-01-2003 13 Lk Tidak/ Belum Sekolah Islam

27 Wartoyo 10-02-1952 63 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

28 Sukarmi 12-02-1957 58 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

29 Wahyuni 02-12-1971 44 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

30 Rudyi Nugroho 24-12-1994 21 Lk SLTP/ Sederajat Islam

31 Sudiyono 08-07-1957 58 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

32 Asri 09-12-1962 53 Pr Tidak/ Belum Sekolah Islam

33 Mustofa 06-02-1998 17 Lk Belum Tamat SD Islam

34 Trimo 07-06-1963 52 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

35 Yatini 04-07-1965 50 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

36 Ahmad Habibullah 01-01-1995 21 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

37 Sarju 15-01-1952 64 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

38 Wartini 10-12-1954 61 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

39 Suyati 08-12-1972 43 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

40 Akhmad Fauzan S 11-09-2005 10 Lk Belum Tamat SD Islam

41 Wasito 05-10-1960 55 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

42 Sugeng 02-05-1963 52 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

43 Solikah 01-01-1988 28 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

44 Suhardjo 03-03-1945 70 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

45 Muntianah 03-04-1961 54 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

46 Sutrisno 04-09-1990 25 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

47 Purwanto 16-06-1977 38 Lk SLTA/ Sederajat Islam

48 Partini 06-07-1975 40 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

49 Rita 30-10-1996 19 Pr SLTP/ Sederajat Islam

50 Della Larasati 16-04-2010 5 Pr Tidak/ Belum Sekolah Islam

51 Suyono 23-07-1975 40 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

52 Maryani 15-06-1977 38 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

53 Linda Ristiana 24-01-1998 18 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

54 Abdul Latif 09-05-1968 47 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

Page 157: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

55 Sumarni 01-07-1976 39 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

56 Asroni 01-07-1998 17 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

57 Maryono 07-04-1942 73 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

58 Mukimin 09-03-1963 52 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

59 Ngatemi 04-06-1962 53 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

60 Muryadi 03-03-1984 31 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

61 Trimani 17-06-1977 38 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

62 Ari Widhiyanto 16-06-2005 10 Lk Belum Tamat SD Islam

63 Suyadi 13-03-1975 40 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

64 Hartini 16-03-1981 34 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

65 Ayuni 06-03-2000 15 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

66 Indah Putri S 13-06-2008 7 Pr Tidak/ Belum Sekolah Islam

67 Wakinem 05-04-1947 68 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

68 Sutrisno 04-04-1965 50 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

69 Sugeng 07-08-1964 51 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

70 Turdiyanto 09-02-1996 19 Lk SLTP/ Sederajat Islam

71 Juwanti 01-07-1996 19 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

72 Arif Efendi 20-10-2014 1 Lk Tidak/ Belum Sekolah Islam

73 Citro 07-05-1948 67 Lk Tamat SD/ Sederajat Islam

74 Tuminem 05-08-1947 68 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

75 Subardi 04-11-1973 42 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

76 Sunarti 24-12-1973 42 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

77 Mika Aprilia 10-04-1999 16 Pr Belum Tamat SD Kristen

78 Teguh 16-03-1966 49 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

79 Pawit 10-06-1970 45 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

80 Pardono 05-08-1990 25 Lk SLTA/ Sederajat Kristen

81 Khristina Dwi K 01-07-1997 18 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

82 Natael Mulyo Budi 29-12-1975 40 Lk SLTP/ Sederajat Kristen

83 Yanti 10-05-1979 36 Pr Tamat SD/ Sederajat Kristen

84 Petra Permana P 01-07-2005 10 Lk Tamat SD/ Sederajat Kristen

85 Nilam Dwi Putri 16-12-2006 9 Pr Belum Tamat SD Kristen

86 Budi Santoso 03-4-1988 27 Lk SLTP/ Sederajat Islam

87 Sri Lestari 07-08-1989 26 Pr Tamat SD/ Sederajat Islam

88 Zaki Romandhoni 01-07-2006 9 Lk Tidak/ Belum Sekolah Islam

Page 158: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

DOKUMENTASI

Masjid Nurul Huda

Gereja Kedakan

Page 159: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Acara Merti Dusun

Page 160: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1126/1/NURUL QOMARIYAH.pdf · NURUL QOMARIYAH 11111184 JURUSAN ... Dia memberi pengajaran

Pagelaran Wayang