IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …digilib.uin-suka.ac.id/7785/2/BAB I, V, DAFTAR...
Transcript of IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI …digilib.uin-suka.ac.id/7785/2/BAB I, V, DAFTAR...
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBIAYAAN DI MADRASAH TSANAWIYAH MA’ARIF 16 NURUL HIDAYAH
BANYUBANG SOLOKURO LAMONGAN JAWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun oleh:
MASRUROH NIM. 09470001
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2013
Yang bert
Na
Ni
Jur
Fa
Me
penelitian
bagian yan
tanda tanga
ama
m
rusan
akultas
enyatakan d
penulis sen
ng dirujuk s
SURAT PE
an di bawah
: Masruroh
: 0947000
: Kependid
: Tarbiyah
dengan sesu
ndiri dan bu
sumbernya.
ii
ERNYATA
ini
h
01
dikan Islam
h dan Kegur
ungguhnya b
ukan plagias
AAN KEAS
m
ruan
bahwa skrip
si karya oran
Yogyakar
Yang men
MASRURNIM. 094
SLIAN
psi saya ini
ng lain kecu
rta, 03 April
nyatakan,
ROH 70001
adalah asli
uali pada ba
l 2013
i hasil
agian-
De
yang berta
Na
NI
Jur
Fa
Me
Jurusan K
Negeri Su
saya). Sea
karena pen
De
kesadaran
engan meny
anda tangan
ama
IM
rusan
akultas
enyatakan
Kependidika
unan Kalijag
andainya su
nggunaan ji
emikian sur
n ridha Allah
SUR
yebut nama
n di bawah i
: Masruroh
: 0947000
: Kependid
: Tarbiyah
dengan se
an Islam Fa
ga Yogyaka
uatu hari nan
ilbab.
at pernyata
h SWT.
iii
RAT PERN
Allah Mah
ini :
h
01
dikan Islam
h dan Kegur
sungguhnya
akultas Tarb
arta (atas pe
nti terdapat
aan ini saya
NYATAAN
a Pengasih
m
ruan
a bahwa s
biyah dan K
emakaian jil
t instansi ya
buat sesun
Yogyakar
Ya
MANI
lagi Maha P
saya tidak
Keguruan U
bab dalam i
ang menolak
gguhnya da
rta, 03 April
ang membu
ASRUROHIM. 094700
Penyayang,
menuntut
Universitas
ijazah strata
ak ijazah ter
an dengan p
l 2013
uat,
H 001
, saya
pada
Islam
a satu
rsebut
penuh
Univ
Hal : S SLamp : 4 Kepada Yth. DekaUIN SunaDi Yogyak Assalamu Semengadakbahwa skr Na NI
Jud
Sudah dapKeguruan memperol Desegera dim Waasalam
versitas Isla
Skripsi Saudari Mas4 eksemplar
an Fakultas an Kalijaga Ykarta
’alaikum Wtelah memb
kan perbaikripsi saudaraama IM dul Skripsi
pat diajukanUIN Sun
leh gelar Saengan ini kmunaqasyah
mu’alaikum
am Negeri
SURAT P
sruroh
Tarbiyah daYogyakarta
Wr. Wb. baca, menean seperluna:
: Masruro: 094700: Implem
MadraBanyub
n kepada Junan Kalijagarjana Stratakami menghhkan. Atas p
Wr. Wb.
iv
Sunan Kal
PERSETUJ
an Keguruaa
eliti, membenya, maka k
oh 001
mentasi Maasah Tsanabang Solok
urusan Kepega Yogyakaa Satu Pendiharap agar perhatiannya
lijaga FM
JUAN SKR
an
erikan petukami selaku
najeman Pawiyah Makuro Lamon
endidikan Isarta sebagaidikan Islamskripsi saua kami ucap
YogyakarPembimbi
MuhammNIP. 1979
M-UINSK-B
RIPSI
unjuk dan mu pembimb
Pembiayaana’arif 16 Nngan.
slam Fakultai salah sam. udara tersebpkan terima
rta, 02 Apring
ad Qowim, 90819 20060
-BM-05-03/
mengoreksi bing berpen
n MadrasaNurul Hid
tas Tarbiyahatu syarat u
but di atas a kasih.
ril 2013
M.Ag 04 1 002
/R0
serta ndapat
ah di dayah
h dan untuk
dapat
Univ
Hal : S SLamp : 4 Kepada Yth. DekaUIN SunaDi Yogyak Assalamu Semengadakbahwa skr Na NI
Jud
yang sudsudah dapTarbiyah duntuk mem
At Waasalam
versitas Isla
Skripsi Saudari Mas4 eksemplar
an Fakultas an Kalijaga Ykarta
’alaikum Wtelah memb
kan perbaikripsi saudaraama IM dul Skripsi
dah dimunpat diajukadan Kegurumperoleh getas perhatian
mu’alaikum
am Negeri S
SURAT P
sruroh r
Tarbiyah daYogyakarta
Wr. Wb baca, menekan seperlua:
: Masruro: 094700: Implem
MadraBanyub
naqosyahkanan kembaliuan UIN Sunelar Sarjanannya kami u
Wr. Wb.
v
Sunan Kali
PERSETUJ
an Keguruaa
eliti, membeunya, maka
oh 001
mentasi Maasah Tsanabang Solok
n pada hai kepada Junan Kalijag
a Strata Satuucapkan ter
ijaga FM
JUAN SKR
an
erikan petua kami sela
najeman Pawiyah Makuro Lamon
ari Senin urusan Kep
ga Yogyakaru Pendidikanima kasih.
YogyakarKonsultan
MuhammNIP. 1979
M-UINSK-
RIPSI
unjuk dan maku konsult
Pembiayaana’arif 16 Nngan.
tanggal 2pendidikan rta sebagai n Islam.
rta, 14 Mein
ad Qowim, 90819 20060
-BM-05-03
mengoreksi ltan berpen
n MadrasaNurul Hid
22 April Islam Fak
salah satu s
i 2013
M.Ag 04 1 002
/R0
serta ndapat
ah di dayah
2013, kultas syarat
Unive
Skripsi /Tu
Yang dipeNama NIM Telah dimNilai MunDan dinyaKalijaga
Drs NIP
rsitas Islam
ugas akhir d
ersiapkan da
munaqosyahknaqosyah atakan telah
P
Edy Yusu s.P.19671226
m Negeri Su
PE Nomor:
dengan judu
an disusun o
kan pada
h diterima o
T
Mu NIP
Penguji I
,MSSuf Nur 199203 1 0
Fakult UIN Su
Pro NIP
vi
unan Kalij
NGESAHAUIN.02/DT
ul : Implem
di MaHidayJawa T
oleh : Masr: 0947: 22 A: A/B
oleh Fakulta
TIM MUNAKetua S
uhammad QP. 19790819
iSMM.M.001
Yogyak Dek
as Tarbiyaunan Kalij
f. Dr. H. HP. 19590525
aga FM
AN SKRIPT.PP.0I.I/19
mentasi Manadrasah Tsayah BanyubTimur.
ruroh 70001
April 2013
as Tarbiyah
AQOSYAHSidang
Qowim, M.A9 200604 1 0
Dr. N NIP.1
karta, kanah dan Keg
aga Yogya
Hamruni, M5 198503 1 0
M-UINSK-B
SI99/2013
najeman Peanawiyah Mbang Solok
h dan Kegur
H
Ag002
Penguji
Na’imah, M19610424 1
uruanakarta
M.Si005
-BM-05-07/
embiayaan Ma’arif 16 Nkuro Lamo
ruan UIN S
i II
M.Hum99003 2 00
/R0
Nurul ongan
Sunan
2
vii
MOTTO
ام ظ الن با ل ط لبا ا ه ب ل غ يـ ام ظ ن ال ب ق ح ل ا
Kebenaran yang tidak terorganisasi dapat dikalahkan
oleh kebatilan yang terorganisasi
[Qoul : Ali bin Abi Tholib, K.W] 1
1 Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam Strategi Baru Pengelolaan Lembaga
Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2010), hlm. 30.
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini
Ku Persembahkan
Untuk Almamaterku tercinta:
Jurusan Kependidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
ix
KATA PENGANTAR
بسم اهللا الرمحن الرحيم ين أشهد أن الإله على و نستعني ه ب العالمني و له رب احلمد ل نـيا والد أمور الد
اهللا دا عبده ال شريك له وحده إال اللهم صل النيب بـعده ورسوله وأشهد أن حمم .أمجعني أما بـعده به وصح أله وسلم على أسعد خملوقاتك سيدنا حممد وعلى
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah
memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini meskipun dalam prosesnya banyak sekali
halangan dan hambatan. Namun demikian, penulis sadari dengan sepenuh hati
bahwa ini adalah benar-benar pertolongan Allah Swt.
Shalawat dan salam semoga terlimpah ruah kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai figur teladan dalam dunia pendidikan yang patut diteladani. Pada
kesempatan kali ini penulis sampaikan banyak terima kasih, kepada siapa saja
yang telah membantu demi terselesaikannya skripsi ini. Penulis menyadari dengan
sebenar-benarnya bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan,
bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah
membantu penulis dalam menjalani studi Strata Satu (SI) di Jurusan
Kependidikan Islam.
2. Ibu Dra. Hj. Nur Rohmah, selaku ketua Jurusan Kependidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
x
Yogyakarta. Dan Bapak Drs. Misbah Ulmunir, M.Si, selaku Sekretaris
Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang telah membimbing dan
mengarahkan dalam menyelesaikan studi di Jurusan Kependidikan Islam.
3. Bapak Muhammad Qowim, M.Ag selaku Penasehat Akademik selama
menempuh program strata satu (S1) di Jurusan Kependidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dan
sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Skripsi ini, yang telah mencurahkan
ketekunan dan kesabarannya dalam meluangkan waktu, tenaga dan fikiran
untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan dan
penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Drs. Edy Yusuf Nur SS selaku pengunji I, yang telah bersedia
untuk memberikan masukan guna perbaikan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Na’imah, M. Hum selaku penguji II, yang telah mencurahkan
ketekunan dan kesabarannya dalam meluangkan waktu, tenaga dan fikiran
untuk memberikan bimbingan, masukan, dan arahan dalam
penyempurnaan skripsi ini.
6. Segenap Dosen dan Karyawan di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan
dan segala bantuannya selama menyelesaikan studi.
7. Bapak Drs. Zamanuddin selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16
Nurul Hidayah Banyubang, berserta para pengelola madrasah, terima kasih
xi
atas segala ilmu dan bantuannya yang telah berkenan memberikan ijin
untuk penelitian ini.
8. Bapak Abdullah dan Ma’e Rusiyem tercinta, dan seluruh keluarga terima
kasih atas do’a, bimbingan, nasehat dan motivasinya dalam penyelesaian
studi ini.
9. Ibu Barirotun Syamlan, M.Ag terima kasih atas nasehat dan bimbingan
selama berada di Asrama Putri Aulia, juga telah memberikan tempat untuk
tinggal di Yogyakarta. Dan teman-teman Asrama Putri Aulia, jangan
malas kegiatan asrama, terima kasih atas keutuhan keluarga di Yogyakarta.
10. Teman-temanku seperjuangan KI 2009 teruslah berkarya, dan berjuang
untuk selalu eksis dalam memajukan pendidikan.
11. Orang-orang yang telah berjasa dalam kehidupanku yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu.
Penulis hanya bisa mendo’akan kepada orang-orang yang
terlibat dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga semangat, bantuan, arahan,
bimbingan, dorongan dan pelayanan yang baik, mendapatkan pahala yang
berlimpah dari Allah Swt.
Yogyakarta, 21 Maret 2013 Penulis,
MASRUROH NIM. 09470001
xii
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ................................... ii
HALAMAN SURAT PERNYATAAN ......................................................... iii
HALAMAN SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................ iv
HALAMAN SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vi
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
ABSTRAK ...................................................................................................... xviii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ................................................................. 1
B. Rumusan masalah .......................................................................... 7
C. Tujuan dan kegunaan penelitian .................................................... 8
D. Telaah pustaka ............................................................................... 9
E. Landasan teoritik ........................................................................... 13
G. Sistematika pembahasan ............................................................... 29
xiii
BAB II : GAMBARAN UMUM MADRASAH
A. Letak geografis dan kondisi sosial ................................................ 31
B. Sejarah berdiri dan perkembangan madrasah ................................ 32
C. Tujuan, visi dan misi ..................................................................... 39
D. Struktur organisasi ........................................................................ 40
E. Keadaan guru/pendidik .................................................................. 47
F. Keadaan karyawan ......................................................................... 51
G. Keadaan siswa ............................................................................... 51
H. Sarana dan prasarana ..................................................................... 53
BAB III : METODEOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 61
B. Sumber Data .................................................................................. 62
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 64
D. Teknik Analisis Data ..................................................................... 65
BAB IV : MANAJEMEN PEMBIAYAAN MADRASAH
A. Sistem pembiayaan Madrasah ....................................................... 68
B. Proses manajemen pembiayaan madrasah ................................... 71
1. Budgeting (penganggaran madrasah) ........................................ 73
a. Anggaran pendapatan madrasah ............................................. 74
b. Anggaran pengeluaran pembiayaan madrasah ....................... 76
2. Accounting (penganggaran madrasah) ...................................... 84
3. Auditing (pemeriksaan) ............................................................. 88
xiv
C. Faktor pendukung dan penghambat manajemen pembiayaan madrasah
1. Faktor pendukung ...................................................................... 91
2. Faktor penghambat .................................................................... 93
D. Analisis SWOT manajemen pembiayaan madrasah ..................... 95
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ....................................................................................... 100
B. Saran saran .................................................................................... 102
C. Kata Penutup ................................................................................. 103
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 104
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.01 : Kondisi Guru Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah
Tabel 2.02 : Daftar data guru Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah
Tabel 2.03 : Pembagian tugas mengajar guru Tahun Ajaran 2012/2013
Tabel 2.04 : Data Karyawan Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah
Tabel 2.05 : Data Siswa-siswi dan Rombongan Belajar Tahun 2012/2013
Tabel 2.06 : Siswa yang Lulus 6 Tahun terakhir
Tabel 2.07 : Nilai Rata- Rata Ujian Nasional 3 Tahun Terakhir
Tabel 2.08 : Sarana dan prasarana MTS Ma’arif 16 Nurul Hidayah
Tabel 2.09 : Perkengkapan administrasi
Tabel 2.10 : Perlengkapan kegiatan belajar mengajar
Tabel 2.11 : perlengkapan olahraga
Tabel 2.12 : Perlengkapan kantor
Tabel 2.13 : Perlengkapan lain-lain
Tabel 3.1 : Format buku kas umum MTs Ma’arif 16 Nurul Hidayah.
Tabel 3.2 : Analisis SWOT dalam pembiayaan madrasah
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul
Hidayah.
Gambar 3.1 : Proses Manajemen Pembiayaan Madrasah
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Surat Penunjukan Pembimbing
Lampiran II : Surat Persetujuan Perubahan Judul
Lampiran III : Bukti Seminar Proposal
Lampiran IV : Surat permohonan Ijin Penelitian
Lampiran V : Surat Keterangan Ijin Penelitian dari Gubernur
Lampiran VI : Surat ijin penelitian dari Dinas Daerah
Lampiran VII : Surat Keterangan Ijin Penelitian dari Madrasah
Lampiran VIII : Pedoman Wawancara
Lampiran IX : Rekapitulasi APBM 2012/2013
Lampiran X : Setifikat SOSPEM
Lampiran XI : Sertifikat KKN-PPL Integratif
Lampiran XII : Sertifikat PPL I
Lampiran XIII : Sertifikat ICT
Lampiran XIV : TOFL
Lampiran XV : TOAFL
Lampiran XVI : Ijazah MAN
Lampiran XVI I : Kartu Bimbingan Skripsi
Lampiran XVIII : KRS Semester 8
Lampiran XIX : Foto keadaan MTs Ma’arif 16 Nurul Hidayah
Lampiran XX : Daftar Riwayat Hidup
xviii
ABSTRAK
MASRUROH. Implementasi Manajemen Pembiayaan di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah Banyubang Solokuro Lamongan Jawa Timur. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pembiayaan di madrasah, yang berkaitan dengan proses manajemen pembiayaan, serta faktor pendukung dan penghambat manajemen pembiayaaan madrasah, khususnya di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah Banyubang Solokuro Lamongan. Adanya penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pembiayaan dan keuangan yang ada lembaga pendidikan islam, karena pembiayaan merupakan salah satu komponen penunjang kegiatan dalam proses pendidikan di madrasah/sekolah. Namun pada kenyataannya, madrasah mengalami berbagai tantangan terkait persoalan pembiayaan, terutama madrasah yang berada di desa. Kualitas pendidikan yang dimiliki, masih jauh tertinggal dengan sekolah-sekolah negeri/swasta yang lebih favorit.
Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), dan termasuk penelitian kualitatif deskriptif, penelitian dilakukan melalui sumber data dari informan dan dokumen, teknik pengumpulan datanya adalah wawancara, dokumentasi dan observasi, serta menggunakan teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen pembiayaan yang dilaksanaka di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hidayah Banyubang yaitu: (1) Sistem pembiayaan di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah mengacu pada PP RI tentang Pendanaan Pendidikan serta Standar Nasional Pendidikan pada PP RI No. 19 tahun 2005 pada pasal 62 tentang Standar Pembiayaan Pendidikan. Dalam menentukan pembiayaan, madrasah juga mempunyai standar pembiayaan khusus yang terdapat pada AD/ART Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Nurul Hidayah. Pembiayaan yang dikeluarkan madrasah melalui penyusunan program kegiatan madrasah, baru menentukan rincian anggaran biaya yang dikeluarkan per unit/pos kegiatan (unit cost). (2) Proses manajemen pembiayaan madrasah meliputi: (a) budgeting, (b) accounting (c) auditing. Budgeting di madrasah terdiri dari: anggaran pendapatan dan anggaran pengeluaran, dengan jumlah anggaran Rp 204.384.000. Anggaran pengeluaran di madrasah digunakan untuk biaya yang meliputi: biaya investasi dan biaya operasional. (3) Faktor pendukung dan penghambat manajemen pembiayaan di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah. (a) Faktor pendukung meliputi: komitmen kerja sama pengelola madrasah, siswa tepat dalam pembayaran SPP, dukungan finansial orang tua siswa, dan bantuan masyarakat desa. (b) Faktor penghambatnya adalah sumber pendapatan dana yang terbatas, siswa terlambat dalam pembayaran SPP, terbatasnya sumber daya manusia di madrasah, dan kondisi ekonomi siswa yang masih rendah. Kata kunci: Manajemen, Pembiayaan, Madrasah.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan di era global telah terjadi perubahan yang
signifikan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang
dengan sangat pesat, akibatnya persaingan pendidikan sangat kuat,
mengingat pendidikan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh
dalam kehidupan.
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam
pembentukan kompetensi dan karakter bangsa. Keberhasilan suatu bangsa
dalam mewujudkan cita-citanya dapat diukur dari jumlah warga negara
yang terdidik. Adanya sumber daya manusia berkualitas dalam kuantitas
yang cukup merupakan kunci keberhasilan dalam pembangunan.
Pendidikan dapat menentukan masa depan suatu bangsa, karena
perkembangan dan kemajuan ekonomi, teknologi, kebudayaan dan yang
lain turut dipengaruhi oleh sistem pendidikan.
Secara khusus, pendidikan merupakan suatu wahana untuk
mengembangkan potensi yang ada dalam setiap manusia. Melalui
pendidikan manusia dapat menemukan dan mengembangkan potensi yang
ada pada dirinya. Hal ini sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 tahun 2003 Bab II Pasal 03 bahwa:
1
2
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.1
Melihat begitu pentingnya pendidikan dalam perkembangan dan
kemajuan suatu bangsa, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan
program wajib belajar 9 tahun, sebagaimana yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 47 tahun 2008 tentang wajib belajar.2
Melalui program ini, penduduk Indonesia diharapkan menjadi warga
negara yang terdidik minimal sekolah menengah pertama. Dengan bekal
pendidikan seperti itu, mereka diharapkan mampu menemukan dan
mengembangkan potensi pada dirinya, sehingga bisa turut serta dalam
membangun bangsa dan negara.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pasal 49 ayat (1) menyatakan “Dana
pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan
dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)”.3 Sebuah penghargaan besar
terhadap pendidikan dengan alokasi anggaran yang tidak sedikit, sekalipun
1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2006), hlm.76. 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 47 Tahun 2008 tentang wajib belajar. 3 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 49 ayat (1).
3
faktanya anggaran yang dialokasikan pemerintah belum sesuai dengan
amanat undang-undang.
Untuk mewujudkan sistem pendidikan yang baik, pemerintah telah
membuat berbagai kebijakan secara umum, yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu kebijakan
tersebut adalah penetapan Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional
Pendidikan meliputi: “standar kompetensi lulusan, standar isi, standar
tenaga pendidik dan kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
operasional, standar pembiayaan, standar proses dan standar penilaian”.4
Standar pembiayaan sebagai salah satu Standar Nasional
Pendidikan yang berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pendidikan
nasional. Uraian Standar Pembiayaan Pendidikan dapat ditelusuri dari
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (PP RI SNP). “Pada Bab IX pasal 62 dari PP
tersebut disebutkan bahwa Standar Pembiayaan pendidikan dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia terdiri atas biaya investasi, biaya
operasi dan biaya personal”.5 Biaya investasi satuan pendidikan meliputi
biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya
manusia, dan modal kerja tetap. Biaya operasi satuan pendidikan meliputi:
gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang
melekat pada gaji, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai. Adapun
4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesi No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. 5 Ibid.
4
biaya operasi pendidikan tidak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Biaya
personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta
didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan.
Pembiayaan merupakan salah satu kebutuhan pendidikan yang
dapat menunjang segala aktivitas pendidikan baik formal maupun
informal. Pembiayaan menjadi komponen pendidikan yang mempunyai
peran penting atas berjalannya proses pembelajaran. Penyelenggaraan
pendidikan yang didukung dengan pembiayaan memadai akan berakibat
pada berlangsungnya pembelajaran yang maksimal. Sebaliknya, tanpa
pembiayaan, proses pembelajaran tidak akan dapat berjalan dengan baik.
“Pembiayaan dan keuangan merupakan salah satu komponen yang sangat
menentukan, merupakan komponen produksi yang menentukan
terlaksananya kegiatan-kegiatan dalam proses pembelajaran bersama
komponen yang lain”.6 Komponen keuangan dan pembiayaan pendidikan,
terutama di madrasah/sekolah, selayaknya dikelola secara efektif.
Pembiayaan pendidikan yang ada di madrasah/sekolah diatur,
direncanakan dan dipergunakan secara baik dan tepat pada sasaran
kebutuhan, dapat bermanfaat secara optimal sesuai dengan tujuan
pendidikan. “Pembiayaan pendidikan pada suatu lembaga pendidikan yang
6 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004),
hlm. 47.
5
direncanakan, dikelola serta diorganisir secara baik dan tepat sasaran akan
menunjang terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif serta dapat
memenuhi kebutuhan sekolah/madrasah”.7 Pengelolaan terhadap
pembiayaan pendidikan membutuhkan adanya sistem manajemen yang
baik, dengan demikian pendidikan yang diselenggarakan harus berkaitan
erat dengan suatu manajemen pendidikan.
Manajemen sebagai suatu disiplin keilmuan yang secara singkat
diartikan sebagai proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan melalui
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi tidak dapat
dipisahkan dari pengelolaan keuangan madrasah/sekolah. Mengingat
pentingnya peran pembiayaan dan keuangan dalam proses pembelajaran,
maka tidak dapat dihindari adanya tata kelola keuangan yang baik dalam
penyelenggaraan pendidikan. Tata kelola keuangan ini selanjutnya disebut
sebagai manajemen pembiayaan/keuangan.
Terkait dengan pembiayaan pendidikan, banyak permasalahan
yang muncul yakni, minimnya anggaran pendidikan, penyimpangan dalam
penyaluran dana pendidikan, banyaknya lembaga pendidikan yang
kekurangan dana menjadi permasalahan bangsa yang tidak kunjung selesai
serta alokasi pendanaan yang belum memadai. “Alasan krisis yang
menyebabkan alokasi dana pendidikan dialihkan untuk subsidi BBM juga
menjadi persoalan tersendiri”.8 Bantuan operasional siswa (BOS) yang
7 Ibid. 8 Darmaningtyas dan Edi Subkhan, Manipulasi Kebijakan Pendidikan, (Yogyakarta:
Resist book, 2011), hlm. 249.
6
dikatakan sebagai usaha untuk meningkatkan beban biaya pendidikan
dalam praktiknya masih belum memenuhi harapan.
Peneliti tertarik oleh isu mengenai manajemen pembiayaan. Oleh
karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk melihat dan menganalisis
berbagai persoalan yang terkait dengan manajemen pembiayaan
pendidikan khususnya di madrasah. Madrasah sebagai salah satu wadah
pendidikan yang bertugas menjalankan fungsi pendidikan tidak dapat
dipisahkan dalam pembangunan di Indonesia. Hal ini mengingat bahwa
madrasah telah berperan aktif dalam usaha mencerdaskan masyarakat.
Sayangnya, madrasah sebagai lembaga pendidikan bercirikan keagamaan
tampak tertinggal dengan sekolah umum.
Penelitian ini berfokus pada kasus manajemen pembiayaan yang
ada di MTs Ma’arif 16 Nurul Hidayah, yang berlokasi di Desa Banyubang
Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan. Tidak berbeda dengan
madrasah-madrasah lain, MTs Ma’arif 16 Nurul Hidayah (setingkat SMP)
sebagai sekolah swasta yang berada dalam naungan Kementerian Agama,
juga turut serta dalam menjalankan fungsi pendidikan bagi warga negara.
Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah sebagai madrasah swasta
menghadapi tantangan luar biasa seiring dengan perkembangan zaman.
“Minimnya dana pendidikan yang diperoleh di madrasah, sehingga kurang
terealisaikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, dan pembangunan
7
madrasah seringkali menjadi terhambat”.9 Kondisi demikian dikarenakan
bahwa kondisi ekonomi masyarakat/orang tua siswa masih lemah untuk
membiayai pendidikan, sehingga kurang berminat untuk menyekolahkan
putra-putrinya. Disisi lain mengingat akses masyarakat yang semakin luas
dan kecenderungan masyarakat kelas menengah ke atas menyekolahkan
putra-putrinya di sekolah negeri dan favorit.
Berdasarkan latar belakang tersebut permasalahan pokok dalam
penelitian ini adalah persoalan manajemen pembiayaan yang ada di MTs
Ma’arif 16 Nurul Hidayah Banyubang Solokuro Lamongan Jawa Timur.
Sebagai madrasah swasta pelaksanaan manajemen pembiayaan di
Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah tentunya terdapat hal-hal
yang spesifik. Untuk itu peneliti mengambil judul penelitian tentang
“Implementasi Manajemen Pembiayaan di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif
16 Nurul Hidayah Jawa Timur”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah sistem pembiayaan yang digunakan di Madrasah
Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah?
2. Bagaimanakah proses manajemen pembiayaan di Madrasah
Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah Banyubang Solokuro
Lamongan?
9 Wawancara dengan Bapak Zamanuddin selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Ma’arif
16 Nurul Hidayah, pada tanggal 04 Desember 2012.
8
3. Apakah faktor pendukung dan penghambat manajemen pembiayaan di
Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah Banyubang Solokuro
Lamongan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui sistem pembiayaan yang digunakan di Madrasah
Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah.
b. Untuk mengetahui proses manajemen pembiayaan di Madrasah
Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah Banyubang Solokuro
Lamongan.
c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat
manajemen pembiayaan di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul
Hidayah Banyubang Solokuro Lamongan.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoretis
Penelitian ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan
wawasan keilmuan, mengenai permasalahan dalam bidang
manajemen pembiayaan pendidikan di madrasah/sekolah.
b. Secara Praktis
Penelitian dapat menjadi sumber informasi sebagai bahan
pertimbangan yang berkaitan dengan manajemen pembiayaan di
9
lembaga-lembaga pendidikan secara umum maupun di Madrasah
Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah secara khusus.
D. Telaah Pustaka
Beberapa karya ilmiah yang menginspirasi peneliti, untuk
melakukan penelitian ini adalah antara lain:
1. “Manajemen Keuangan Yayasan Pondok Masjid Madrasah
Wathoniyah Islamiyah di Kebarongan Kemranjen Banyumas Jawa
Tengah”.10 Penelitian ini ditekankan pada menajemen keuangan di
Yayasan Pondok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen
keuangan dilakukan oleh yayasan, sehinggga keuangan dikontrol
bendahara yayasan, di mana bendahara yayasan mempercayakan segala
keuangan kepada tiap-tiap unit lembaga yang ada di dalam yayasan
tersebut. Cara pengelolaan keuangan bersifat mandiri tidak terikat
dengan pemerintah. Yayasan bersikap netral dalam menentukan
kebijakan dan pengelolaan keuangan. Usaha yang dilakukan yayasan
adalah memberdayakan badan usaha dan lembaga sosial yang dimiliki.
Sumber keuangan lainnya berasal dari zakat, infak, shodaqoh dan hasil
wakaf milik masyarakat yang diberikan pada yayasan. Hal yang
membedakan skripsi tersebut dengan penelitian ini adalah tentang
obyek penelitian. Obyek penelitian lebih fokus pada lembaga
10 Nuri Alfaf, Manajemen Keuangan Yayasan Pondok Masjid Madrasah Wathoniyah
Islamiyah di Kebarongan Kemranjen Banyumas Jawa Tengah, Skripsi, Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007.
10
pendidikan formal yakni madrasah yang tentunya dalam hal
pengelolaan keuangan/pembiayaan memiliki perbedaan tentang
pendapatan maupun pengeluaran.
2. “Manajemen Keuangan Panti Asuhan Yatim Putri “Aisyiyah” Kota
Yogyakarta”.11
Skripsi tersebut membahas tentang penerapan manajemen keuangan
panti asuhan secara administratif. Karena itu, hal yang ditekankan
dalam pembahasannya adalah tentang pelaksanaan pengelolaan
keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam sistem
pengelolaan keuangan telah diterapkan fungsi-fungsi manajemen yang
meliputi analisis perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengordinasian, pengawasan dan komunikasi. Yang membedakan
penelitian ini dari skripsi tersebut adalah tentang cara pengelolaan
keuangan dan obyek penelitian. Karena panti asuhan adalah lembaga
sosial maka cara pengelolaan keuangan akan berbeda dengan lembaga
pendidikan formal karena banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor
kegiatan dan kebutuhan baik secara internal maupun eksternal.
3. “Keuangan Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan Tingkat
Sekolah Dasar se-Wilayah Kecamatan Godean Kabupaten Sleman
Yogyakarta”.12
11 Trias Krismintarini, Manajemen Keuangan Panti Asuhan Yatim Putri “Aisyiyah” Kota
Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2007.
11
Dalam skripsi ini, yang menjadi fokus utama kajiannya adalah dana
Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3), baik yang berkaitan
dengan pengalokasian dana, penggunaan dana maupun kegiatan yang
menggunakan dana BP3. Objek penelitiannya adalah Sekolah Dasar se-
Kecamatan Godean. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumber
keuangan BP3 berasal dari wali murid yang berupa iuran BP3 dan dari
pemerintah. Dana BP3 dikelola oleh masing-masing sekolah dengan
membentuk suatu kepengurusan untuk mengelola dana BP3 tersebut.
Letak perbedaan penelitian ini adalah tentang cara pengelolaan
keuangan dan tata pendapatan dana atau pengeluaran dana. Dana yang
diteliti hanyalah dana BP3 (Badan Pembantu Penyelenggara
Pendidikan) yakni hanya fokus pada sumbangan orang tua, dan obyek
penelitian berfokus di SD se-Kecamatan Godean. Dalam penelitian ini
berfokus pada satu objek penelitian yakni Madrasah Tsanawiyah
Ma’arif 16 Nurul Hidayah dalam hal manajemen pembiayaan.
4. “Pengelolaan Keuangan di Sekolah Dasar se-Ranting Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Piyungan Kebupaten Bantul
Yogyakarta”.13 Skripsi tersebut membahas tentang pengelolaan
keuangan di sekolah dasar. Dalam skripsi ini dijelaskan bahwa untuk
mengelola berbagai sumber keuangan di sekolah dasar perlu dilakukan
12 M. F Uniyati, Pengelolaan Keuangan Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan
Tingkat Sekolah Dasar se-Wilayah Kecamatan Godean Kabupaten Sleman Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Institut Keguruan Ilmu Pendidikan Yogyakarta, 1999.
13 Suparjiyo, Pengelolaan Keuangan di Sekolah Dasar se-Ranting Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Piyungan Kebupaten Bantul Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2000.
12
secara profesional, efektif dan efisien. Hal itu bisa dilakukan dengan
cara sebagai berikut; asas pemisahan tugas, perencanaan, pembukuan
setiap transaksi, pelaporan dan pengawasan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan yang dilakukan di SD se-
Pinyungan Bantul telah sesuai dengan asas pemisahan tugas,
perencanaan, pembukuan setiap transaksi, pelaporan dan pengawasan.
Letak perbedaan skripsi sebelumnya dengan penelitian ini yaitu bahwa
pengelolaan keuangan yang dilakukan pada skripsi sebelumnya terdapat
pada SD se-Piyungan Bantul, yang membentuk komunitas dalam
pengelolaan keuangan, sedangkan penelitian ini terfokus pada
manajemen pembiayaan pada Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul
Hidayah, dan cara pengelolaan keuangan dilakukan secara mandiri
tidak melibatkan sekolah/madrasah lain.
5. “Manajemen Keuangan sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Simo”.14
Skripsi tersebut membahas tentang manajemen keuangan di SMA Simo
Surakarta, manajemen keuangan sekolah tersebut, keuangan dikontrol
langsung oleh yayasan muhammadiyah setempat, dan bendahara tidak
memegang keuangan secara langsung, yakni dengan cara mengajukan
anggaran terlebih dahulu pada yayasan/pimpinan muhammadiyah. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa manajemen keuangan yang diterapkan
di SMA Muhammadiyah Simo sesuai dengan fungsi manajemen
keuangan dalam ruang lingkup administrasi pendidikan, karena
14 Shoimatul Farida, Manajemen Keuangan Sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Simo,
skripsi, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009.
13
keuangan dikelola sesuai anggaran sekolah yang meliputi: anggaran
kurikulum, anggaran kesiswaan, anggaran, sarana dan prasarana,
anggaran administrasi keuangan, dan anggaran humas. Yang
membedakan dengan skripsi peneliti terletak pada jenjang lembaga
pendidikan serta penelitian ini berfokus pada manajemen pembiayaan di
madrasah.
Setelah menelaah beberapa kajian dan karya ilmiah tersebut,
peneliti menemukan ruang kosong yang belum dikaji dan diteliti.
Peneliti mengangkat judul “Implemantasi Manajemen Pembiayaan di
Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah Banyubang Solokuro
Lamongan Jawa Timur”, sebagai fokus dalam penelitian.
E. Landasan Teoritik
1. Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan suatu cabang ilmu yang usianya relatif
masih muda . Istilah lama yang sering digunakan adalah administrasi.
Manajemen berasal dari kata “to manage yang berarti mengatur,
mengurus, atau mengelola”.15
Adapun Pengertian manajemen bermacam-macam di
antaranya:
a. Menurut Leonard D. White, manajemen adalah segenap proses,
biasanya terdapat pada semua keleompok baik usaha negara,
15 John M Echol dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia,
1992). Hlm. 372.
14
pemerintah atau swasta, sipil atau militer secara besar-besaran atau
kecil-kecilan.
b. Menurut The Liang Gie, manajemen adalah segenap proses
penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok
manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
c. Pengertian manajemen yang dikemukakan oleh Muljani A. Nurhadi
adalah: suatu rangkaian kegiatan berupa proses pengelolaan usaha
kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi
pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien.16
Banyak definisi yang diberikan oleh para ahli terhadap istilah
manajemen. Adapun definisi secara ringkas dan mudah dipahami
yaitu, “suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya”.
Definisi-definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa di
dalam manajemen selalu menyangkut adanya tiga unsur penting,
yaitu:
1) adanya usaha kerja sama,
2) dua orang atau lebih,
16 Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya
Media, 2008), hlm. 3.
15
3) untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Pengertian manajemen tersebut tampak adanya gerak, yaitu
“usaha kerja sama, personil yang melakukan ada dua orang atau lebih,
dan kegiatan tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan”.17 Manajemen atau pengelolaan mempunyai fungsi
kegiatan yaitu: perencanaan, Pengorganisasian, pengarahan,
Pengkoordinasian, pengkomunikasian, dan pengawasan. Penjelasan
dari masing-masing fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah “suatu proses mempersiapkan
serangkaian keputusan untuk mengambil tindakan di masa yang
akan datang diarahkan untuk tercapainya tujuan-tujuan dengan
sarana yang optimal”.
2) Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian merupakan usaha “untuk mewujudkan
kerja sama antarmanusia yang terlibat dalam kegiatan dengan
tujuan yang jelas”. Agar pencapaian tujuan dapat terwujudkan,
maka uraian kegiatan harus dijabarkan dalam perencanaan,
kemudian diwujudkan dalam bidang-bidang yang ada di dalam
organisasi.
17 Ibid., hlm. 4.
16
3) Pengarahan
Pengarahan adalah “suatu usaha yang dilakukan pemimpin
untuk memberikan penjelasan, petunjuk serta bimbingan kepada
bawahannya sebelum dan selama melaksanakan tugas”.
4) Pengkoordinasian
Pengkoordinasian merupakan “suatu usaha yang dilakukan
pimpinan untuk mengatur, menyatukan, menyerasikan, dan
mengintegrasikan semua kegiatan yang dilakukan oleh anak buah
(bawahan)”.
5) pengkomunikasian
Pengkomunikasian atau komunikasi adalah “suatu usaha
yang dilakukan oleh pimpinan lembaga untuk menyebarluaskan
informasi yang terjadi di dalam maupun hal-hal yang ada di luar
lembaga yang ada kaitannya dengan kelancaran tugas mencapai
tujuan bersama”.
6) Pengawasan atau mengevaluasi
Pengawasan merupakan “usaha pimpinan untuk mengetahui
semua hal yang menyangkut pelaksanaan kerja, khususnya
mengenai kelancaran kerja para pegawai dalam melakukan tugas
mencapai tujuan”. 18 Kegiatan pengawasan sering diartikan kontrol
atau penilaian terhadap kegiatan dalam organisasi.
18 Ibid., hlm. 9-14.
17
Bagi sebuah organisasi, manajemen merupakan kunci
sukses, karena sangat menentukan kelancaran kinerja organisasi.
Organisasi tidak akan dapat berdiri, tanpa adanya usaha kerja sama
dengan orang lain dan melibatkan fungsi-fungsi manajemen yang
meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengkomunikasian dan pengawasan, fungsi
manajemen tersebut dapat diterapkan dalam organisasi atau
lembaga pendidikan, karena fungsi tersebut mempunyai keterkaitan
diantara fungsi yang lain.
2. Pengertian Pembiayaan
Biaya dapat diartikan sebagai sejumlah uang yang dihasilkan
dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan. Sedangkan “biaya
pendidikan dapat diartikan sebagai sejumlah uang yang dihasilkan dan
dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelanggaraan
pendidikan”.19 Mengenai pembiayaan/pendanaan pendidikan dapat
ditelusuri dalam PP RI No. 48 tahun 2008 tentang pendanaan
pendidikan Pada pasal 3 ayat 2 disebutkan bahwa:
Biaya satuan pendidikan sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 poin a. biaya investasi, terdiri atas : 1. biaya investasi lahan pendidikan dan 2. biaya investasi selain lahan pendidikan. b. biaya operasi, yang terdiri atas: 1. biaya personalia dan 2. biaya nonpersonalia. c. bantuan biaya pendidikan dan d. beasiswa.20
19 Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2009), hlm. 112. 20 Peraturan Pemerintah RI No. 48 Tahun 2005 tentang pendanaan pendidikan.
18
Pembiayaan pendidikan juga diatur dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pada Bab I Pasal I Ayat 10 yang berbunyi
“Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan
besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu
tahun”.21 Perincian Standar Pembiayaan Pendidikan dapat ditelusuri
dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (PP RI SNP), pada Bab IX Pasal
62 ayat 1, 2 dan 3. Standar Pembiayaan dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia menyebutkan bahwa “pembiayaan pendidikan
terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal”.22
Pembiayaan dalam lembaga pendidikan diatur oleh pemerintah
melalui peraturan perundangan-undangan, agar sekolah/madrasah
mengetahui aturan pembiayaan yang ada dalam pemerintahan dan
tidak semena-mena untuk memungut biaya pendidikan kepada siswa
atau orang tua siswa. Sekolah/madrasah berhak mendapatkan biaya
dari pemerintah sebagai wujud untuk memajukan pendidikan, bentuk
biaya tersebut adalah biaya investasi, biaya operasi dan biaya personal,
yang dilaksanakan dalam waktu satu tahun melalui anggaran
sekolah/madrasah.
21 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan. 22 Ibid.
19
a. Biaya investasi
Biaya investasi meliputi: “biaya penyediaan sarana dan
prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja
tetap".23 Biaya investasi pada satuan pendidikan merupakan biaya
yang masa kegunaannya dapat berlangsung untuk waktu yang
relatif lama. Biasanya waktu untuk biaya investasi ditetapkan lebih
dari satu tahun. Batas satu tahun ditetapkan atas dasar kebiasaan
merencanakan dan merealisasi anggaran.
b. Biaya operasi
Biaya operasi pendidikan meliputi: “gaji pendidik dan tenaga
kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan
atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya operasi
pendidikan tidak langsung”.24 Biaya pendidikan tidak langsung
berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan
prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, dan
asuransi. Biaya operasi pada satuan pendidikan (operasional cost)
merupakan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
dan memiliki sifat habis pakai dalam kurun waktu yang relatif
singkat
c. Biaya personal
“Biaya personal merupakan biaya pendidikan yang harus
dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses
23 Ibid. 24 Ibid.
20
pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan”.25 Biaya Personal
dalam pendidikan banyak dibebankan kepada peserta didik, karena
biaya personal merupakan biaya yang dipergunakan diluar biaya
operasional sekolah, jadi biaya ini sepenuhnya ditanggung oleh
peserta didik misalnya sumbangan pembinaan pendidikan yang
dikeluarkan peserta didik untuk diberikan kepada
sekolah/madrasah.
Biaya dalam pendidikan terdiri dari: ”biaya langsung (direct
cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost)”.26 Biaya langsung terdiri
atas biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan
pembelajaran dan kegiatan belajar bagi siswa, berupa pembelian alat-
alat pelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru, baik yang
dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua, maupun siswa sendiri.
Sedangkan biaya tidak langsung berupa keuntungan yang hilang
(earning forgon) dalam bentuk biaya kesempatan yang hilang
(opurtunity cost) yang dikorbankan oleh siswa selama belajar.
Biaya langsung dalam pendidikan berupa biaya yang
dipergunakan untuk keperluan habis pakai (biaya operasional), bisa
langsung dirasakan oleh peserta didik yang bersangkutan, sedangkan
biaya tidak langsung berupa biaya yang tidak tampak (tenaga, pikiran,
kesempatan/waktu), dipergunakan untuk menempuh pendidikan secara
tidak langsung.
25 Ibid. 26 Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, hlm 23.
21
3. Pengertian Manajemen Pembiayaan
Manajemen Pembiayaan merupakan segenap kegiatan yang
berkenaan dengan penataan sumber, penggunaan, dan
pertanggungjawaban dana pendidikan di sekolah atau lembaga
pendidikan. “Kegiatan yang ada dalam manajemen pembiayaan
meliputi tiga hal, yaitu: penyusunan anggaran (budgeting), pembukuan
(accounting), dan pemeriksaan (auditing)”.27
a. Budgeting (penyusunan anggaran)
Budget atau anggaran dapat diartikan sebagai suatu rencana.
“Dalam pendidikan budget diartikan sebagai RAPBS (Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah)”.28 Budget merupakan
rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam
bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan kegiatan di sekolah.
Penganggaran di sekolah terdapat dua bagian yaitu
anggaran pendapatan dan anggaran pengeluaran. Perkiraan dan
penyajian pendapatan harus dapat dipertanggungjawabkan
sehingga dapat direalisasikan. Proses penyusunan anggaran di
sekolah sangat sederhana dan kepala sekolah dapat melaporkan
secara sederhana. Format yang digunakan untuk menyusun rencana
anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) meliputi: “ 1)
sumber pendapatan antara lain DPP, OPF dan BP3, 2) pengeluaran
27 Tim Dosen Administrasi Pendidikan, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: UNY Press, 2009), hlm. 8.
28 Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, …, hlm. 317.
22
untuk kegiatan belajar mengajar, pengadaan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana, pengembangan sumber belajar dan alat
pelajaran, serta honorarium dan kesejahteraan”.29 Penganggaran
yang bersifat rencana dan dibuat oleh pihak-pihak yang
berkepentingan dalam memajukan lembaga pendidikan, karena
setiap lembaga pendidikan sangat memerlukan anggaran untuk
menunjang kegiatannya, maka anggaran harus disusun dan
digunakan secara baik dan terarah.
“Strategi penyusunan rencana anggaran pendapatan belanja
sekolah atau madrasah pada dunia pendidikan saat ini sangat
terpengaruh oleh berbagai perubahan, yaitu dalam segi aspek
politik, sosial budaya, teknologi, industri, maupun informasi”.30
Pembaharuan dalam aspek-aspek tersebut menuntut para
pengambil keputusan kebijakan pendidikan menyesuaikan diri
dengan perubahan tersebut, dengan demikian dalam penyusunan
RAPBS penting untuk diperhatikan berbagai peluang pembiayaan
pendidikan. Strategi pembiayaan pendidikan dalam penyusunan
RAPBS dimulai dengan mengkaji perubahan-perubahan peraturan
perundang-undangan, tuntutan peningkatan mutu pendidikan yang
mungkin membuka peluang, dalam hubungan ini pemberian
kewenangan kepada pihak sekolah yang menjadi tangggung
jawabnya.
29 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, …, hlm. 174. 30 Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, …, hlm. 54.
23
Penganggaran yang direncanakan, dalam pelaksanaannya
biasanya tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan, ini
terjadi karena faktor perubahan yang mempengaruhi, yaitu biaya
pendidikan selalu naik, seperti kenaikan barang-barang yang
sebelumnya belum tertulis dalam anggaran, jumlah kebutuhan yang
melambung ataupun kebutuhan yang minim, untuk itu dalam
strategi penyusunan anggaran harus lebih cermat dan lebih teliti.
b. Accounting (pembukuan)
“Pembukuan merupakan kegiatan pengurusan keuangan”. 31
Pengurusan itu meliputi dua hal yakni: Pengurusan yang
menyangkut kewenangan menentukan kebijakan menerima atau
mengeluarkan uang, pengurusan ini disebut dengan kepengurusan
ketatausahaan. Pengurusan tindak lanjut dari kepengurusan
pertama yakni, menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang.
Pengurusan ini tidak menyangkut kewenangan menentukan, tetapi
melaksanakan pengelolaan keuangan yakni penerimaan,
pengeluaran dan penyimpanan uang, yang dikenal dengan istilah
kebendaharawan.
Bendaharawan adalah orang atau badan yang oleh negara
diberikan tugas untuk menerima, menyimpan, dan membayar atau
menyerahkan uang dan surat berharga.32 Dengan jabatan
bendaharawan itu, maka orang/badan tersebut mempunyai
31 Ibid., hlm. 318. 32 Ibid.
24
kewajiban mempertanggungjawabkan urusannya terhadap Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK).
Pembukuan merupakan kegiatan mengorganisir keuangan.
Seorang bendahara melaksanakan pembukuan serta mengontrol
keuangan, mulai dari uang masuk sampai dengan uang keluar,
sehingga transparansi keuangan semakin jelas dan terorganisasi.
c. Auditing (pemeriksaan)
“Auditing merupakan semua kegiatan yang menyangkut
pertanggungjawaban penerimaan, penyimpanan dan pembayaran
atau penyerahan uang yang dilakukan bendaharawan kepada pihak-
pihak yang berwenang”.33 Unit yang ada dalam
departemen/organisasi, mempertanggungjawabkan urusan
keuangan adalah kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
melalui departemen masing-masing. Dalam pelaksanaan auditing,
data pembukuan menjadi pokok pemeriksaan, dengan cara
menentukan informasi yang tercatat dengan data yang ada
dilapangan untuk diverifikasi kebenarannya.
Manfaat Auditing bagi 4 pihak, sekurang-kurangnya:
1) Bagi bendaharawan yang bersangkutan: a) bekerja dengan arah yang jelas sesuai dengan tugasnya. b) bekerja dalam target waktu yang sudah ditentukan. c) tingkat keterampilan dapat diukur dan dihargai. d) mengetahui dengan jelas batas wewenang dan
kewajibannya.
33 Ibid.
25
e) adanya kontrol bagi dirinya terhadap godaan penyalahgunaan uang.
2) Bagi lembaga yang bersangkutan a) dimungkinkan adanya sistem kepemimpinan
terbuka. b) memperjelas batas wewenang dan tanggung jawab
antarpetugas. c) tidak menimbulkan rasa saling mencurigai. d) ada arah yang jelas dalam menggunakan uang yang
diterima. 3) Bagi atasannya
a) dapat mengetahui bagian atau keseluruhan anggaran yang telah dilaksanakan .
b) dapat mengetahui tingkat keterlakasanaan serta hambatannya demi penyusunan anggaran tahun berikutnya.
c) dapat diketahui keberhasilan pengumpulan, penyimpanan, dan kelancaran pengeluaran.
d) dapat diketahui tingkat kecermatan dalam pertanggungjawaban.
e) dapat memperhitungkan biaya kegiatan tahunan masa lampau sebagai umpan balik bagi perencanaan masa dating.
f) untuk arsip dari tahun ke tahun. 4) Bagi badan pemeriksa keuangan
a) ada patokan yang jelas dalam melaksanakan pengawasan terhadap uang milik Negara.
b) ada dasar yang tegas untuk mengambil tindakan apabila terjadi penyelewengan.34
Pemeriksaan keuangan dilakukan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan, yang dapat bermanfaat oleh berbagai
pihak yang mengelola keuangan, dengan tujuan untuk
mencegah terjadinya penyelewengan dana, adanya
34 Ibid.
26
pemeriksaan keuangan tersebut menjadikan
pertanggungjawaban keuangan bersifat transparan.
Bagian dalam manajemen pembiayaan adalah
manajemen keuangan madrasah/sekolah. Untuk memajukan
lembaga pendidikan harus didukung dengan finansial yang
cukup, “jika tidak didukung dengan finansial (uang) maka
manajer dan pemimpin lembaga pendidikan akan berhenti
dalam memajukan lembaga pendidikan yang dipimpinnya”.35
Oleh karena itu, keuangan harus jelas tentang penggunaan dan
pertanggungjawabanya. Selain pengelolaan dana pendidikan
madrasah juga harus menanamkan rasa kepercayaan kepada
masyarakat, karena untuk mendatangkan sumber dana, seorang
pemimpin dan manajer lembaga tersebut dapat
mempercayakan dirinya kepada masyarakat terhadap keuangan
sekolah atau kegiatan-kegiatannya, sehingga masyarakat
mengetahui secara jelas dan transparan.
4. Madrasah /Sekolah
Kata madrasa dalam bahasa Arab adalah bentuk kata
keterangan tempat (zharaf makan) dari akar kata darasa. Secara
harfiah madrasah diartikan sebagai tempat belajar para pelajar/peserta
didik, atau tempat untuk memberikan pelajaran. Dari akar kata darasa
juga bisa diturunkan kata madras yang mempunyai arti buku tempat
35 Mujamil Qomar, Strategi Baru Pengelolaan Lambaga Pendidikan Islam: Manajemen
Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 163.
27
belajar, kata "madrasah" diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia,
memiliki arti sekolah”.36 Madrasah merupakan lembaga pendidikan
Islam pada jalur pendidikan formal yang setara dengan sekolah,
jenjang pendidikan di madrasah terdiri dari: “Madrasah Ibtidaiyah,
Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah
Keagamaan”.37 Perbedaan sekolah dengan madrasah terdapat pada
sistem pengajaran, pendidikan di madrasah lebih menekankan pada
pendidikan agama, sedangkan pendidikan di sekolah lebih
menekankan pada ilmu pengetahuan umum.
Ahli sejarah pendidikan A.L.Tibawi dan Mehdi Nakosteen,
mengatakan bahwa: “Madrasah dalam bahasa Arab merujuk pada
lembaga pendidikan tinggi yang luas di dunia Islam (klasik) pra-
modern”.38Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai
muatan lebih terhadap mata pelajaran agama khususnya agama Islam,
dan mempunyai kesetaraan dengan sekolah umum baik jenjang dasar
dan menengah, sehingga madrasah juga mempunyai hak dalam
memperoleh biaya pendidikan baik dari pemerintah (pusat, daerah),
orang tua peserta didik maupun masyarakat.
Penyelenggara kegiatan pendidikan di sekolah/madrasah harus
membuat perencanaan anggaran yang disebut Rencana Anggaran
Pendapatan dan Biaya Sekolah (RAPBS). Dengan tujuan untuk
36 Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997), cet. Ke-14.
37 Ahmad Zayadi, Desain Pengembangan Madrasah, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2005), hlm. 19.
38 HA. Malik Fajar, Visi Pembaruan Pendidikan Islam, (Jakarta: LP3NI, 1998), hlm. 112.
28
pedoman pengumpulan dana, juga sebagai pembatasan dan
pertanggungjawaban sekolah terhadap uang-uang yang diterima.
Sumber-sumber pembiayaan pendidikan di sekolah dikategorikan
menjadi lima yakni;
a. Anggaran rutin dan APBN (anggaran pembangunan) b. Dana penunjang pendidikan c. Bantuan/ sumbangan dari BP3 d. Sumbangan dari pemerintah daerah setempat e. Bantuan lain-lain.39
Sumber-sumber keuangan tersebut diberikan kepada
sekolah/madrasah, kemudian kepala sekolah merealisasikan keuangan
dalam RAPBS, yang disusun melalui proses tertentu, besar kecilnya
anggaran didasarkan atas kebutuhan minimum setiap tahun, dan
perkiraan pendapatannya berpedoman pada penerimaan tahun lalu.
Pembahasan tentang pembiayaan pendidikan sangat diperlukan dalam
kegiatan madrasah/sekolah. Tanpa adanya biaya pendidikan maka
aktivitas belajar mengajar atau kegiatan yang lain di madrasah serta
kebutuhan fisik atau nonfisik tidak akan bisa terlaksana. Sebab jantung
sekolah adalah keuangan sekolah demi memenuhi kebutuhan
sekolah/madrasah.
39 Tim Dosen Administrasi Pendidikan, Manajemen Pendidikan, …, hlm. 91- 92.
29
F. Sistematika Pembahasan
Dalam sistematika pembahasan, penyusunan skripsi dibagi dalam
tiga bagian yakni: bagian awal, bagian inti dan bagian akhir.
Bagian awal skripsi terdiri atas halaman judul, halaman surat
pernyataan, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan,
motto, halaman persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar
tabel dan daftar lampiran. Bagian inti memuat esensi penelitian, sedangkan
di bagian akhir skripsi ini terdiri dari daftar pustaka dan berbagai lampiran
yang terkait dengan penelitian.
Pada bagian inti dibagi menjadi empat Bab yang meliputi sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan meliputi: latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, landasan teori,
metode penelitian, metode analisis data dan sistematika pembahasan.
Bab II berisi gambaran umum Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16
Nurul Hidayah Banyubang Solokuro Lamongan. Bab ini meliputi: letak
geografis, kondisi sosial, sejarah berdiri dan perkembangan madrasah,
struktur organisasi, visi dan misi madrasah, identitas madrasah, keadaan
guru dan karyawan, peserta didik, keadaan sarana dan prasarana madrasah
di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah Banyubang Solokuro
Lamongan.
Bab III berisi metodeologi penelitian yang terdiri dari; jenis
penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data
30
Bab IV berisi pembahasan yang mencakup penyajian data beserta
analisis. Pembahasan dalam penelitian ini membahas tentang sistem
pembiayaan madrasah, proses manajemen pembiayaan madrasah, serta
faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen pembiayaan di
Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah Banyubang Solokuro
Lamongan.
Bab V terdiri dari: kesimpulan, saran dan kata penutup.
Setelah Bab Penutup, peneliti menyajikan daftar pustaka yang dijadikan
sebagai referensi dalam penyusunan skripsi serta lampiran-lampiran yang
berhubungan dengan penelitian.
100
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Implementasi Manajemen
Pembiayaan di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah
Banyubang Solokuro Lamongan Jawa Timur”, maka penulis dapat
mengambil simpulan sebagai berikut:
1. Sistem pembiayaan yang ada di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16
Nurul Hidayah mengacu pada PP RI tentang Pendanaan Pendidikan
serta Standar Nasional Pendidikan pada PP RI No. 19 tahun 2005 pada
pasal 62 tentang Standar Pembiayaan Pendidikan, akan tetapi madrasah
juga mempunyai standar pembiayaan khusus yang terdapat pada
AD/ART Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Nurul Hidayah.
Pembiayaan yang dikeluarkan oleh madrasah melalui penyusunan
program kegiatan madrasah, yang dilakukan oleh Pembantu kepala
madrasah (kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana dan humas) atas
persetujuan kepala madrasah bersama komite madrasah.
2. Proses Manajemen Pembiayaan terdiri dari Budgeting, accounting dan
auditing. Penyusunan anggaran (budgeting) pembiayaan di Madrasah
Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah terdiri dari: dua macam yaitu,
anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran. Anggaran pengeluaran
digunakan untuk biaya investasi dan biaya operasional (personal dan
non personal). Accounting (pembukuan) dilakukan bendahara dengan
tujuan untuk mencatat keuangan madrasah baik pendapatan atau
100
101
pengeluaran. Buku yang dimiliki bendahara sebagai dokumen keuangan
Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah, antara lain: buku kas
umum, buku BOS, buku kas iuran siswa, kwitansi/kartu pembayaran.
Proses pembukuan dilakukan bendahara setiap ada transaksi keuangan
baik transaksi penerimaan atau transaksi pengeluaran. Pelaksanaan
Auditing (pemeriksaan) keuangan di Madrasah, dengan cara bendahara
melaksanakan SPJ setiap bulan kepada kepala madrasah bersama
Komite madrasah, dan melaksanakan LPJ pada tengah semester serta
LPJ setiap akhir tahun ajaran.
3. Faktor pendukung dalam pelaksanaan manajemen pembiayaan
madrasah meliputi: komitmen kerja sama pengelola madrasah,
ketepatan siswa membayar SPP, dukungan finasial orang tua siswa dan
bantuan masyarakat desa. Sedangkan Faktor penghambat dari
pelaksanaan manajemen pembiayaan madrasah meliputi: Sumber
pendapatan dana yang terbatas, siswa terlambat dalam membayar uang
SPP, terbatasnya SDM (Bendahara), kondisi ekonomi siswa yang masih
rendah.
102
B. Saran-saran
1. Bagi komite madrasah
a. Komite madrasah hendaknya melaksanakan strategi penggalian
dana, dengan cara menjalin hubungan kerjasama dengan para
pengusaha baik yang berada di desa setempat atau di luar desa,
untuk meningkatkan sumber dana di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif
16 Nurul Hidayah.
b. Komite madrasah hendaknya, menambah tenaga administrasi
bendahara, agar tugas dan fungsi bendahara lebih terarah untuk
menjalankan manajemen pembiayaan.
2. Bagi Kepala Sekolah
a. Hendaknya kepala madrasah mengembangkan life skill madrasah,
seperti pembinaan wirausaha kepada siswa. Agar madrasah dapat
memperoleh sumber keuangan secara mandiri tidak bergantung
pada pemerintah dan masyarakat.
3. Bagi Bendahara
a. Hendaknya bendahara lebih menguasai teknologi informatika
sebagai bahan pengetahuan terhadap dirinya untuk konstribusi
madrasah sehingga tidak bergantung dengan staf tata usaha.
b. Bendahara lebih cermat dan sabar dalam mengatasi keuangan yang
sering kurang, dan siswa yang telat membayar.
103
4. Bagi Guru
a. Hendaknya guru dapat mengembangkan potensi dirinya dan peserta
didiknya, karena guru merupakan elemen penting dalam
pendidikan, sehingga diupayakan agar senantiasa meningkatkan life
skill yang dimiliki demi mencapai tingkat profesional pendidik,
serta dapat membimbing siswa untuk mengembangkan usaha untuk
kemajuan madrasah.
b. Guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas pribadinya, serta
lebih tepat dalam mengatur waktu dan kualitas Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM).
C. Kata Penutup
Alhamdulillah Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT
yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah, dan inayah-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka segala saran dan kritik yang konstruktif sangat
penulis harapkan sebagai perbaikan selanjutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan
bermanfaat khususnya bagi pribadi penulis, serta semua pembaca pada
umumnya yang senantiasa berusaha untuk mengembangkan dan
memajukan dunia pendidikan. Semoga Allah SWT selalu meridhoi serta
memudahkan jalan kebaikan dan kebenaran. Amin ya robbal’alamin.
104
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Zayadi, Desain Pengembangan Madrasah, Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia, 2005.
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab - Indonesia Terlengkap,
(Surabaya: Pustaka Progresif, 1997), cet. Ke-14. Basrowi dan Suwandi, memahami penelitian kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta,
2007. Buku pedoman Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah Banyubang Solokuro Lamongan 2009/2010. Darmaningtyas dan Edi Subkhan, Manipulasi Kebijakan Pendidikan, Yogyakarta:
Resist Book, 2011. Dokumen Bendahara Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah, diambil
pada tanggal 12 Desember 2012. Dokumen Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah pada tahun 2012,
diambil pada tanggal 20 Desember 2012. Domumen APBS Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah, diambil pada
tanggal 27 Desember 2012. Dokumen Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah diambil pada tanggal
06 Januari 2013. Dokumen Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah diambil pada tanggal
12 Januari 2013. Eddy Prastyo,”Inilah Daftar Lengkap UMK Jawa Timur 2013”.
www.suarasurabaya.net, diakses pada tanggal, 16 Maret 2013 Jam 07.50. E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: Remaja Rosda karya, 2002. H.A Malik Fajar, Visi Pembaruan Pendidikan Islam, Jakarta: LP3NI, 1998. John M. Echols, dan Hasan Sadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia,
1992. M. F Uniyati, Pengelolaan Keuangan Badan Pembantu Penyelenggara
Pendidikan Tingkat Sekolah Dasar se-Wilayah Kecamatan Godean Kabupaten Sleman Yogakarta, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Institut Keguruan Ilmu Pendidikan Yogyakarta, 1999.
104
105
Moleong, Lexy j, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda Karya, 2007. Mujamil Qomar, Strategi Baru Pengelolaan Lambaga Pendidikan Islam
Manajemen Pendidikan Islam, Jakarta: Erlangga, 2007. Mulyono. Konsep pembiayaan pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2010. Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Bandung : Remaja Rosda
Karya, 2009. Nuri Alfaf, Manajemen Keuangan Yayasan Pondok Masjid Madrasah
Wathoniyah Islamiyah di Kebarongan Kemranjen Banyumas Jawa Tengah, Skripsi, Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007.
Observasi pada tanggal 01 Desember 2012. Peraturan Pemerintah Republik Indonesi No 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 47 Tahun 2008 tentang wajib
belajar. Peraturan Pemerintah RI No. 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan. Shoimatul Farida, Manajemen Kuangan di SMA Muhammadiyah Simo, Skripsi,
Fakultas Tarbiyah, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2009. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta, 1997.
, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2008.
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Komptensi dan Praktiknya, Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
Suparjiyo, Pengelolaan Keuangan di Sekolah Dasar se Ranting Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kecamatan Piyungan Kebupaten Bantul Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2000.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: UNY
Press, 2009. Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia,
Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2011.
106
Trias Krismintarini, Manajemen Keuangan Panti Asuhan Yatim Putri “Aisyiyah” Kota Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2007.
Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Bandung: Citra Umbara, 2006. Undang-undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Wawancara dengan Bapak Zamanuddin selaku Kepala Madrasah pada tanggal 04
Desember 2012. Wawancara dengan Ibu Masfufatur Rahma selaku Bendahara Madrasah, pada
tanggal 12 Desember 2012. Wawancara dengan Bapak Fathul Ikhsan S.H selaku wakil madrasah urusan
sarana dan prasarana pada tanggal 16 Desember 2012. Wawancara dengan Bapak Abdullah Zawawi selaku ketua komite/pengurus, pada tanggal 26 Desember 2012. Wawancara dengan Bapak Mujianto selaku Wakil Kepala Madrasah bagian
Kurikulum, pada tanggal 03 Januari 2013. Wawancara dengan Bapak Moh. Husaini selaku Wakil Kepala Madrasah bagian
Kesiswaan, pada tanggal 05 Januari 2013. Wawancara dengan Bapak Sulthoni selaku Wakil Kepala Madrasah bagian
Humas, Pada Tanggal 15 Januari 2013.
INSTRUMENT PENELITIAN
A. Pedoman observasi
Observasi ini digunakan untuk mengetahui:
1. Letak geografis MTS Ma’arif 16 Nurul Hidayah
2. Sarana dan prasarana MTS Ma’arif 16 Nurul Hidayah
3. Struktu organisasi Ma’arif 16 Nurul Hidayah
4. Keadaan guru dan karyawan Ma’arif 16 Nurul Hidayah
B. Pedoman dokumentasi
Dokumen ini digunakan untuk mengetahui :
1. Kapan berdirinya MTs Ma’arif 16 Nurul Hidayah Banyubang?
2. Siapa saja yang andil dalam mendirikan MTs Ma’arif 16 Nurul
Hidayah ini?
3. Faktor apa yang melatarbelakangi di bentukanya MTs Ma’arif 16
Nurul Hidayah?
4. Bagaimana Perkembangan MTs Sejak berdiri hingga sekarang
terutama dalam hal keuangan?
5. Apa dasar Visi dan misi serta tujuan MTs Ma’arif 16 Nurul Hidayah?
6. Prestasi apa saja yang pernah diraih di MTs Ma’arif Nurul Hidayah
ini?
7. Apa saja kegiatan penunjang kreatifitas siswa selain kegiatan belajar
mengajar?
8. Bagaimana stuktur organisasi/kepengurusan MTs Ma’arif 16 Nurul
Hidayah?
9. Bagaimana tugas personalia yang ada di madrasah?
10. Program apa saja yang dilaksanakan di madrasah?
11. Bagaimana rencana anggaran pendapatan dan pengeluaran madrasah?
12. Bagaimana keadaan sarana dan prasarana MTs Ma’arif 16 Nurul
Hidayah?
13. Bagaimana keadaan siswa, guru serta karyawan MTs Ma’arif 16
Nurul Hidayah tahun 2012/2013?
14. Bagaimana susunan APBM yang digunakan, serta bagaimana
perincian anggarannya?
C. Pedoman Wawancara
1. Wawancara dengan Komite Madrasah
a. Dari manakah sumber keuangan Madrasah Tsanawiyah ini ?
b. Bagaimana strategi madrasah dalam menggali dana untuk
pembiayaan madrasah?
c. Sampai saat ini berapa banyak dana yang terkumpul untuk
madrasah?
d. Dana tersebut dialokasikan untuk apa saja? (minta perincian)
e. Apakah anda/bapak terlibat dalam hal pemeriksaan keuangan
(Evaluasi)?
f. Bagaimana hasilnya ketika pemeriksaan keuangan dilakukan?
g. Kapan SPJ dilakasanakan?
h. Siapa saja yang ikut dalam pelaksanaan SPJ
i. Sudahkah pembiayaan di madrasah ini terpenuhi sesuai dengan
anggaran yang terencana?
j. Bagaimana sistem keuangan yang ada di MTs NUHA ini?
k. Faktor apa sja yang menjadi penghambat manajemen pembiayaan di
madrasah tsanawiyah ini?
l. Faktor apa saja yang menjadi pendukung manajemen pembiayaan di
madrasah tsanawiyah ini?
2. Wawancara dengan Kepala Madrasah Tsanawiyah
a. Penyusunan anggaran
1) Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan anggaran madrasah?
2) Berapa kali penyusunan anggaran dilaksanakan di Madrasah
Tsanawiyah ma’arif 16 Nurul Hidayah?
3) Bagaimana tahap–tahap/ proses penyusunan anggaran di Madrasah
Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah?
4) Berapa biaya yang dikeluarkan untuk anggaran kegiatan belajar dan
kegiatan ekstra dalam tahun ini?
5) Berapa biaya yang dikeluarkan untuk anggaran sarana dan prasarana?
6) Adakah anggaran untuk pelatihan-pelatihan guru (life sklil)? berapa
biaya yang dikeluarkan?
7) Berapa gaji guru dalam sebulan?
8) Berapa tunjangan yang dikeluarkan untuk setiap guru?
9) Sebutkan macam-macam tunjangannnya?
10) Berapa gaji karyawan dalam sebulan?
11) Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membiayai karyawan?
12) Berapa tunjungan yang diberikan karyawan dan macam-macam
tunjangannya?
13) Berapa banyak anggaran untuk alat tulis kantor?
14) Sudahkan fasilitas kegiatan siswa terpenuhi dengan baik?
15) Bagaimana keadaan perpustakaan madrasah?
16) Berapa anggaran yang digunakan untuk pembiayaan perpustakaan
dalam tahun ini?
17) Berapa anggaran yang digunakan untuk UAS, UTS dan UN
18) Berapa biaya yang dikeluarkan untuk pajak, komsumsi, transportasi?
19) Berapa anggaran yang dikeluarkan untuk Jasa telekomunikasi, listrik,
air serta uang lembur di madrasah tsanawiyah ini?
b. Pembukuan pembiayaan
1) Dari mana saja sumber keuangan madrasah
2) Bagaimana strategi madrasah dalam menggali dana utuk memenuhi
pembiayaan madrasah?
3) Bagaimana cara pembukuan yang dilakukan di madrasah?
4) Apakah BOS itu sudah terealisasi? berapa dana yang diperoleh setiap
bulan?tahun?
5) Bagaimana cara penyimpanan keuangan madrasah?
6) Dalam memenuhi kegiatan madrasah, Bagaimana proses pembukuan
yang dilakukan di madrasah dalam menerima, menyimpan dan
mengeluarkan uang?
7) Bagaimana kondisi keuangan saat ini?
c. Pemeriksaan pembiayaan
1) Bagaimana cara mempertanggung jawabkan penerimaan keuangan
madrasah?
2) Berapa kali pertanggungjawaban keuangan dilakukan?
3) Bagaimana prosedur SPJ yang dilakukan bendahara?
4) Atas persetujuan siapa saja SPJ dilakukan? Serta siapa saja yang
mengesahkan SPJ
5) Kapan pemeriksaan keuangan dilakukan?
6) Siapa saja yang terlibat dalam pemeriksaan keuangan dan
pertanggungjawaban keuangan madrasah?
d. Faktor pendukung dan penghambat pembiayaan
1) Apa yang menjadi faktor pendukung dalam melaksanakan manjemen
pembiayaan di madrasah ini?
2) Hal apa yang menjadi faktor penghambat dalam melaksanakan
manajemen pembiyaan madrasah di MTs ini?
3) Kendala apa saja yang dirasakan dalam melakasanakan manajemen
pembiayaan?
4) Apa manfaat diadakan manajemen pembiayaan madrasah?
3. Wawancara dengan bendahara madrasah
1) Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan anggaran madrasah?
2) Berapa kali penyusunan anggaran dilaksanakan di Madrasah?
3) Bagaimana tahap –tahap/ proses penyusunan anggaran di Madrasah?
4) Berapa biaya yang dikeluarkan untuk anggaran kegiatan belajar dan
kegiatan yang lain tersebut dalam tahun ini?
5) Berapa biaya yang dikeluarkan untuk anggaran sarana dan prasarana?
6) Adakah anggaran untuk pelatihan-pelatihan guru (life sklil), berapa
biaya yang dikeluarkan?
7) Berapa gaji guru dalam sebulan ?
8) Berapa biaya yang dikeluarkan untuk guru dalam setahun ?
9) Berapa tunjangan yang dikeluarkan untuk setiap guru?
10) Sebutkan macam-macam tunjangannnya?
11) Berapa gaji karyawan dalam sebulan?
12) Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membiayai karyawan?
13) Berapa tunjungan yang diberikan karyawan dan macam-macam
tunjangannya?
14) Berapa banyak anggaran untuk alat tulis kantor?
15) Sudahkan fasilitas kegiatan siswa terpenuhi dengan baik?
16) Bagaimana keadaan perpustakaan madrasah?
17) Berapa anggaran yang digunakan untuk pembiayaan perpustakaan
dalam tahun ini?
18) Berapa anggaran yang digunakan untuk UAS, UTS dan UN
19) Berapa biaya yang dikeluarkan untuk pajak, komsumsi, transportasi?
20) Berapa anggaran yang dikeluarkan untuk Jasa telekomunikasi, listrik,
air serta uang lembur di madrasah tsanawiyah ini?
21) Dari mana saja sumber keuangan madrasah
22) Bagaimana strategi madrasah dalam menggali dana utuk memenuhi
pembiayaan madrasah?
23) Apakah BOS itu sudah terealisasi? berapa dana yang diperoleh setiap
bulan?tahun?
24) Bagaimana cara penyimpanan keuangan madrasah?
25) Dalam memenuhi kegiatan madrasah, Bagaimana proses pembukuan
yang dilakukan di madrasah dalam menerima, menyimpan dan
mengeluarkan uang?
26) Bagaimana kondisi keuangan saat ini?
27) Bagaimana cara mempertanggung jawbkan penerimaan keuangan
madrasah?
28) Berapa kali pertanggungjawaban keuangan dilakukan?
29) Bagaimana prosedur SPJ yang dilakukan bendahara?
30) Atas persetujuan siapa saja SPJ dilakukan? Serta siapa saja yang
mengesahkan SPJ?
31) Kapan pemeriksaan keuangan dilakukan?
32) Bagaimana hambatan-hambatan yang anda alami dalam mengatur
pembiayaan?
33) Apa solusi madrasah (menurut anda) dalam mengatasi hambatan
tersebut?
34) Apa yang menjadi faktor pendukung dalam melaksanakan manjemen
pembiayaan di madrasah ini?
35) Apa manfaat diadakan manajemen pembiayaan madrasah
36) Apakah manajemen pembiayaan madrasah ini sudah terlaksana dengan
baik?
4. Wawancara dengan wakil kepala madrasah bagian kurikulum
a. Apa kegiatan –kegiatan yang dilaksanakan waka kurikulum?
b. Berapa anggaran yang diperlukan untuk kegiatan waka kurikulum?
c. Bagaimana tahap –tahap/ proses penyusunan anggaran di Madrasah
tsanawiyah ma’arif 16 nurul hidayah?
d. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk UAS, UTS dan UN?
e. Berapa gaji yang diterima waka kurikulum?
f. Bagaimana prosedur Waka kurikulum dalam melaksanakan SPJ?
g. Faktor apa yang menjadi pemghambat dalam melaksanakan manajemen
pembiayaan madrasah?
h. Faktor apa yang menjadi pendukung dalam melaksanakan manajemen
pembiayaan madrasah?
5. wawancara dengan wakil kepala madrasah bagian kesiswaan
a. Apa kegiatan –kegiatan yang dilaksanakan waka kesiswaan?
b. Berapa anggaran yang diperlukan untuk kegiatan waka kesiswaan?
c. Berapa gaji yang diterima waka kurikulum dalam satu bulan?
d. Prestasi apa saja yang pernah diraih di MTs Ma’arif Nurul Hidayah ini?
e. Apa saja kegiatan penunjang kreatifitas siswa selain kegiatan belajar
mengajar?
f. Berapa besar anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan ektrakurikuler
(OSIS, pramuka, hadrah)?
g. Bagaimana prosedur Waka kesiswaan dalam melaksanakan SPJ?
h. Faktor apa yang menjadi pemghambat dalam melaksanakan manajemen
pembiayaan madrasah?
i. Faktor apa yang menjadi pendukung dalam melaksanakan manajemen
pembiayaan madrasah?
j. Apakah manajemen pembiayaan ini memberikan manafaat bagi
madrasah?
6. Wawancara dengan Wakil Kepala Madrasah bagian Sarana dan
prasarana
a. Kebutuhan apa saja yang diperlukan di madrasah baik yang
berhubungan dengan kegiatan pembelajaran atau kegiatan yang lain?
b. Dalam menentukan anggaran kegiatan sarana dan prasaran bagaimana
prosedurnnya?
c. Berapa biaya anggaran untuk perbaiakan sarana dan prasarana madrasah?
d. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk sarana dan prasarana Madrasah?
e. Berapa besar biaya/gaji yang diterima waka sarana dan prasarana setipa
bulannya?
f. Berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk cleaning servis?
g. Berapa banyak anggaran untuk alat tulis kantor dan alat ketatausahaan?
h. Sudahkan fasilitas kegiatan siswa terpenuhi dengan baik?
i. Bagaimana keadaan perpustakaan madrasah?
j. Berapa anggaran yang digunakan untuk pembiayaan perpustakaan dalam
tahun ini?
k. Faktor apa yang menjadi pemghambat dalam melaksanakan manajemen
pembiayaan madrasah?
l. Faktor apa yang menjadi pendukung dalam melaksanakan manajemen
pembiayaan madrasah?
m. Bagaimana menurut pendapat anda tentang diadakan manajemen
pembiayaan madrasah ini?
n. Apakah manajemen pembiayaan ini memberikan manafaat bagi madrasah?
7. Wawancara Dengan Wakil kepala madrasah bagian Hubungan
masyarakat
a. Kegiatan apa saja yang dilaksanakan oleh waka humas?
b. Terkait dengan program kerja tersebut berapakah anggaran yang
dibutuhkan dalam satu tahun yang akan datang?
c. Bagaimana cara mempertanggungjawabkan keuangan yang telah
dianggarkan tadi?
d. Kapan SPJ itu dilaksanakan?
e. Apakah Madrsah Tsanawiyah ini mempunyai jaringan kerja sama dengan
lembaga lain?
f. Wirausaha apa yang dikembangkan di Madrasah sebagai keterampilan
hidup mandiri siswa.
g. Adakah beasiswa untuk siswa yang kurang mampu atau berprestasi?
h. Jika ada beasiswa berapa besar biaya anggaran untuk beasiswa Siswa?
i. Faktor apa yang menjadi pemghambat dalam melaksanakan manajemen
pembiayaan madrasah?
j. Faktor apa yang menjadi pendukung dalam melaksanakan manajemen
pembiayaan madrasah?
k. Berapa gaji yang diterima untuk waka humas di MTs ini?
CURRICULUM VITAE
IDENTITAS DIRI
Nama : Masruroh
Tempat dan tanggal lahir : Lamongan, 19 April 1989
Alamat : Banyubang - Solokuro - Lamongan
No. HP : 085640437791
Alamat E-mail : [email protected]
NAMA ORANG TUA
Ibu : Rusiyem
Bapak : Abdullah
Pekerjaan : Tani
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
1. Taman Kanak-kanak Muslimat Nurul Hidayah (1996).
2. Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah (2003).
3. Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah (2006).
4. Madrasah Aliyah Negeri Lamongan (2009).
5. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta masuk tahun 2009.
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Ikatan Pelajar Putri Nahdlotul Ulama’ Pengurus Cabang Kota Yogyakarta
Tahun 2009
2. BEMJ-KI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Tahun 2011-2012.
3. Komunitas Generasi Beasiswa Bank Indonesia (GEN-BI) Yogyakarta
Tahun 2012.