impetogo vesiko bulosa

11
REFLEKSI KASUS BAGIAN ILMU KESEHATAN HULIT DAN KELAMIN Nama : Ni Made Pusparini Kaesarika NIM :G 5! " # I$ Iden%i%as pasien Nama : An. B Jenis kelamin : laki-laki Umur :5 tahun Alamat : jl. Tanggul Agama :hindu Pend.terakhir: - Pekerjaan : - Status pernikahan: belum menikah II$ Ke&u'an u%ama Gelembung berisi nanah III$ Ri(a)a% pen)aki% sekaran* Allanamnesa dengan a!ah pasien pada tanggal "5 juli "#$% Pasien datang diba&a leh a!ahn!a dengan keluhan adan!a gembung berisi nanah. A!ah pasien mengatakan keluhan mun'ul se'ara tiba- tiba. sejak $ minggu sebelum datang ke (umah Sakit. A&aln!a

description

penyakit kulit

Transcript of impetogo vesiko bulosa

REFLEKSI KASUSBAGIAN ILMU KESEHATAN HULIT DAN KELAMINNama: Ni Made Pusparini KaesarikaNIM:G 501 08 004

I. Identitas pasienNama: An. BJenis kelamin: laki-lakiUmur: 5 tahunAlamat: jl. Tanggul Agama: hinduPend.terakhir: -Pekerjaan: -Status pernikahan: belum menikah II. Keluhan utamaGelembung berisi nanah III. Riwayat penyakit sekarangAlloanamnesa dengan ayah pasien pada tanggal 25 juli 2013Pasien datang dibawa oleh ayahnya dengan keluhan adanya gembung berisi nanah. Ayah pasien mengatakan keluhan muncul secara tiba-tiba. sejak 1 minggu sebelum datang ke Rumah Sakit. Awalnya muncul gelembung kecil berisi nanah pada pinggang kanan yang kemudian membesar sebesar jagung kemudian pecah dengan sendirinya dan mengering . Ayah pasien juga mengatakan adanya bekas luka seperti terbakar rokok.Beberapa hari kemudian muncul keluhan yang sama di bawah bibir, pergelangan tangan kanan, dan lutut kanan. Pasien tidak pernah mengeluhkan adanya rasa gatal maupun nyeri.. IV. Riwayat penyakit terdahuluPasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya V. Riwayat penyakit keluargaTidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang samaVI. Status generalisataKeadaan umum: Sakit Sedang/Gizi Baik/Compos Mentis Higiene: kurang VII. Status dermatologisUjud Kelainan KulitBula , koleret, ekskroriasi, erosi , krusta, eritem, madidan, lesi seperti terbakar rokok Lokalisasi Kepala: -Wajah: eritem, krusta Leher: - Dada: -Punggung: -Pinggang: bula, krusta, eritem, madidan Bokong: -Perut: -Genitalia: -Ekstremitas atas : krusta, eritem Ekstremitas bawah : koleret, erosi, lesi seperti terbakar rokok VIII. Diagnosa bandingImpetigo vesiko-bulosaImpetigo krustosaVariselaEktima IX. Pemeriksaan penunjangPewarnaan gram. Pada pemeriksaan ini akan mengungkapkan adanya neutropil dengan kuman coccus gram positif berbentuk rantai atau kelompok.Pemeriksaan laboratorium darah: Leukositosis

X. Diagnosis kerjaImpetigo vesiko-bulosaXI. PenatalaksanaanMedika mentosaAmoxicilin syrup 3x1 sendok makan Kompres NaCLNon medika mentosamandi 2x seharimencuci tangan menggunakan pakaian yang bersihkonsumsi makanan bergizibila ada luka segera diobati agar tidak terjadi infeksi

XII. PrognosisPenyakit: bonamKosmetika: bonamKehidupan: bonam

DISKUSIImpetigo bulosa adalah suatu penyakit infeksi piogenik pada kulit yang superfisial dan menular disebabkan oleh staphylococcus aureus. Ditandai oleh lepuh-lupuh berisi cairan kekuningan dengan dinding tegang, terkadang tampak hipopion. Dapat terjadi pada semua umur terutama mengenaibayi dan anak-anak, sering terdapat pada anak-anak usia 4-5 tahun, terjadi 20 dari 1000 anak pertahunnya. Mengenai kedua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan sama banyak, lebih banyak terjadi pada daerah tropis dengan udara panas, musim panas dengan debu, hygiene yang jelek dan malnutrisi.Penyakit ini disebabkan oleh staphylococcus aureus. Group II strain 77 dan 55 yang memproduksi toksin epidermolisis. Bakteri staphylococcus aureus masuk melalui kulit yang terluka melalui transmisi kontak langsung. Kemudian bakteri staphylococcus aureus ini memproduksi toksin (exfoliatin) menyebabkan kerusakan dibawah stratum korenum sehingga menimbulkan vesikel. Mula-mula berupa vesikel, kemudian lama-kelamaan membesar menjadi bula yang sifatnya tidak mudah pecah, karena dindingnya relative lebih tebal dari impetigo krustosa. Isinya berupa cairan yang lama-kelamaan akan berubah menjadi keruh karena invasi leukosit dan akan mengendap.FAKTOR PREDISPOSISI1.Hygiene yang kurang2.Malnutrisi3.Lingkungan yang kotor4.Musim panas dengan banyak debu.Impetigo bulosa biasanya muncul pada bayi baru lahir, dan dikarakteristik dengan pertumbuhan cepat dari vesikel ke bula yang tegang. Beberapa dekade yang baru impetigo yang intersif (pemfigus neonatorum)/ ritter disease mengalami epidemic pada tempat-tempat perawatan bayi lahir.Bula biasa muncul pada kulit normal, tanda nikolsky (perpindahan dari epidermis lembaran akibat tekanan) tidak dijumpai. Bula berisi cairan kuning yang menjadi kuning pekat dan perbatasannya berbatas tegas tanpa adanya halo eritematosa.Bula bersifat superfisial dan berlangsung dalam 1-2 hari, jika bula tersebut pecah dan kolaps, kemudian membentuk lapisan yang tipis, krusta yang berwarna coklat muda dan kuning keemasan yang tepinya masih menunjukkan adanya lepuh dan tengahnya menyembuh sehingga tampak lesi sisner.Kadang-kadang waktu penderita datang berobat, vesikel atau bula sudah pecah sehingga yang nampak hanya koleret yang dasarnya masih eritematos. Bula yang utuh mengandung staphylococcus. Tempat predileksi impetigo bulosa ini biasa pada muka sekitar hidung dan mulut, anggota gerak, ketiak, dada, punggung, dan daerah yang tidak tertutup pakaian.Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa dan gambaran klinis yang khas berupa bula-bula berisi cairan kuning yang disertai kulit yang eritem disekitarnya. Pemeriksaan penunjang yang dapat mendukung diagnosis impetigo bulosa adalah berupa pewarnaan gram, pemeriksaan histopatologi, dan kultur cairan.Pada impetigo bulosa dapat dilakukan pemeriksaan untuk menunjang diagnosis yaitu:1.Pewarnaan gram, untuk mencari staphylococcus aureus. Biasa ditemukan adanya neutropil dengan kuman coccus gram positif berbentuk rantai atau kelompok2.Pemeriksaan histopatologi menunjukkan vesikel formasi pada lapisan sub korneum atau daerah formasi pada lapisan sub korneum atau daerah stratum granulosum, terdapat sel akantolisis, edema dari papila dermis dan infiltrat yang terdiri dari limfosit dan neutrofil disekitar pembuluh darah pada plexus superficial3.Kultur cairan, menunjukkan adanya staphylococcus aureus atau dikombinasi dengan staphylococcus beta hemolyticus grup A (GBHS) atau kadang dapat berdiri sendiri. 4. Pada pemeriksaan darah rutin, lekositosis ringan hanya ditemukan pada 50% kasus pasien dengan impetigo.5. Pada impetigo yang disebabkan oleh streptococcus dapat ditemukan peningkatan kadar anti deoksiribonuklease (anti DNAse) B antibody.6. Pemeriksaan mikrobiologis: Eksudat yang diambil di bagian bawah krusta dan cairan yang berasal dari bulla dapat dikultur dan dilakukan tes sensititas. Hasil kultur bisa memperlihatkan S. pyogenes, S. aureus atau keduanya. Diagnosis banding1.Impetigo Krustosa2.Pemfigus3.VaricelaPengobatan pada impetigo ini terdiri dari pengobatan umum dan khusus. Untuk pengobatan khusus, dengan pengobatan lokal dengan salep mupirocin atau krim, penghapusan kerak, dan kebersihan yang baik adalah cukup untuk menyembuhkan yang paling ringan sampai kasus moderat.Antibiotik sistemik mungkin diperlukan pada kasus ekstensif inisial. Frekuensi isolasi kelompok staphylococcus yang membuat terapi seperti pendekatan resonable pada kebanyakan pasien memiliki tingkat signifikan yang tinggi. Desinfektan umum atau bacitracin tidak berperan dalam terapi ini.Penatalaksanaan pada impetigo bulosa adalah meliputi:1.Umum Menghindari dan mencegah faktor predisposisi Memperbaiki keadaan hygiene diri dan lingkungan Meningkatkan daya tahan tubuh2.Khususa.TopikalJika bula besar dan banyak, sebaiknya dipecahkan selanjutnya dibersihkan dengan betadine dan dioleskan dengan salep antibiotic, seperti kloramfenikol 2 % atau eritromisin 3 %b.SistemikStaphylococcus impetigo merespon cukup cepat untuk perawatan yang tepat. Dalam orang dewasa dengan lesi luas atau bulous, diberikan dicloxacillin (atau penisilin serupa) 250-500 mg per oral (PO) empat kali sehari, atau erithromycin (pada pasien alergi penisilin) 250-500 PO 4 x/hari.Perawatan harus dilanjutkan selama 5 sampai 7 hari (10 hari jika streptococci terisolasi) juga.Khusus single azitromisin oral (pada orang dewasa 500 mg pada hari pertama, 250 mg setiap hari pada 4 hari berikutnya) telah terbukti menjadi sama seefektif dicloxacillin untuk infeksi kulit pada orang dewasa dan anak-anak. Untuk impetigo yang disebabkan oleh erythromycin-resistant Staphylococcus aureus, yang biasanya diisolasi dari lesi impetigo anak-anak, amoxicillin ditambah clavucanis acid (25 mg / kg / hari) 3 x /hari.cephalexin (40-50 mg / kg / hari) cefaclor (20 mg / kg / hari).Secara umum prognosis dari penyakit ini adalah baik jika dilakukan pengobatan yang teratur, meskipun dapat pula komplikasi sistemik seperti glomerulonefritis dan lain-lain. Lesi mengalami perbaikan setelah 7-10 hari pengobatan.Referensi:1. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S,editors. . Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed ke5. Jakarta. FKUI. 2007.2. Harahap M. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta. Hipokrates. 2000.3. http://kampusdokter.blogspot.com/2012/12/impetigo-bulosa.html4. http://www.medicinesia.com/kedokteran-klinis/kulit/pioderma-folikulitis-furunkel-karbunkel-abses-multipel-kelenjar-keringat/

Refleksi Kasus

IMPETIGO VESIKO BULOSA

Oleh:Ni Made Pusparini K(G 501 08 004)Pembimbing:Dr. Seniwati Sp.KK

Bagian Ilm Penyakit Kulit dan KelaminFakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas TadulakoRumah Sakit UndataPalu 2013