Imobilisasi Pada Geriatri

34
IMOBILISASI PADA GERIATRI OLEH : Ns. RISMA DEWI, S. Kep

description

pengetahuan untuk keperawatan lansia

Transcript of Imobilisasi Pada Geriatri

Page 1: Imobilisasi Pada Geriatri

IMOBILISASI PADA GERIATRI

OLEH :

Ns. RISMA DEWI, S. Kep

Page 2: Imobilisasi Pada Geriatri

KARAKTERISTIK KLIEN GERIATRI

1. Usia > 60 tahun2. Multipatologi3. Tampilan klinis tidak khas4. Polifarmasi5. Fungsi organ menurun6. Gangguan status fungsional

(ADL/Activity Dayli Living)7. Gangguan nutrisi

Page 3: Imobilisasi Pada Geriatri

SINDROM GERIATRI

Kumpulan gejala dan atau tanda klinis pada satu atau lebih penyakit yang sering terjadi pada klien geriatri

Perlu penatalaksanaan segera Identifikasi penyebab Comprehensif geriatric assesment

Page 4: Imobilisasi Pada Geriatri

RUANG LINGKUP SINDROM GERIATRI

Imobilisasi dan ulkus dekubitus Inkontinensia urin Instabilitas, jatuh dan patah tulang Perubahan status mental Infeksi Gangguan tidur / insomnia Gangguan keseimbangan cairan dan

elektrolit

Page 5: Imobilisasi Pada Geriatri

Cont…..

Gangguan regulasi suhu Malnutrisi Konstipasi Iritasi colon Depresi Impoten Penurunan daya tahan tubuh

Page 6: Imobilisasi Pada Geriatri

Imobilisasi

Kehilangan gerakan anatomik akibat perubahan fungsi fisiologis

Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas mobilitas ditempat tidur, transfer atau ambulasi

Sindrom degenerasi fisiologis akibat menurunnya ativitas dan deconditioning.

Penyulit sistemik, masalah sosial dan lingkungan

Page 7: Imobilisasi Pada Geriatri

Penyebab Umum Imobilisasi pada Lansia

Gangguan Muskuluskeletal

ArtritisOsteoporosisFraktur (terutama panggul dan femur)Problem kaki (bunion, kalus)Lain-lain (mis : peny. Paget)

GangguanNeurologis

StrokPenyakit ParkinsonLain-lain (disfungsi serebral, neuropati)

PenyakitKardiovaskuler

Gagal jantung kongestif (berat)Penyakit jantung koronerPenyakit vaskuler perifer

Faktor Sensorik Gangguan penglihatanInstabilitas dan takut akan jatuh

Page 8: Imobilisasi Pada Geriatri

Penyakit Paru

PPOK (Berat))

PenyebabLingkungan

• Imobilisasi yang dipaksakan (di rumah sakit atau di panti werdha)• Alat bantu mobilitas yang tidak adekuat

Nyeri akut atau krinik lain

• Dekondisi (setelah tirah baring lama pada kondisi akut)• Malnutrisi• Penyakit sistemik berat (Mis : metastasis luas pada keganasan)• Depresi• Efek samping obat (contoh kekakuan akibat obat antipsikotik)

Page 9: Imobilisasi Pada Geriatri

Efek Imobilisasi pada Berbagai Sistem Organ

organ/Sistem Perubahan yang Terjadi Akibat Imobilisasi

Muskuloskletal Osteoporosis, penurunan massa tulang, hilangnya kekuatan otot, penurunan area potong lintang otot, kontraktur, degenerasi rawan sendi ankilosis, peningkatan tekanan intraartikular dan berkurangnya volume sendi.

Kardiopulmonal dan pembuluh darah

Peningkatan denyut nadi istirahat, penurunan perfusi miokard, intoleran terhadap ortostatik, penurunan ambilan oksigen maksimal (VO2 max), decontioning jantung, penurunan volume plasma, perubahan uji fungsi paru, atelektasis paru, pneumonia, peningkatan statis vena, peningkatan agregasi trombosit dan hiperkoagulasi.

Page 10: Imobilisasi Pada Geriatri

Cont…..Integumen Peningkatan resiko ulkus dekubitus dan maserasi kulit

Metabolik dan Endokrin

Keseimbangan nitrogen negatif, hiperkalsiuria, natriuresis dan depresi natrium, resistensi insulin (intoleransi glukosa), hiperlipidemia, serta penurunan absorbsi dan metabolisme vitamin/mineral.

Neurologi dan Psikiatri

Depresi dan psikosis atrofi korteks motorik dan sensorik, gangguan keseimbangan, penurunan fungsi kognitif, neuropati kompresi, dan rekrutmen neuromuskuler yang tidak efisien.

Traktus gastrointestinal dan Urinarius

Inkontinensia urin dan alvi, infeksi saluran kemih, pembentukan batu kalsium, pengosongan kandung kemih yang tidak sempurna dan distensi kandung kemih, impaksi feses dan konstipasi, penurunan motilitas usus, refluks esofagus aspirasi saluran napas dan peningkatan resiko perdarahan gastrointestinal.

Page 11: Imobilisasi Pada Geriatri

Penatalaksanaan Imobilisasi

Evaluasi1. Anamnesis

Riwayat dan lama disabilitas/imobilisasi, kondisi medis, kondisi premorbid, nyeri, konsumsi obat, dukungan perawat, interaksi sosial, faktor psikologis dan lingkungan.

2. Pemeriksaan FisikKulit, status kardiopulmonal, muskuloskletal, neurologis

Page 12: Imobilisasi Pada Geriatri

Cont…….

3. Evaluasi status fungsional mental dan kognitif

4. Evaluasi tingkat mobilitas5. Evaluasi adanya komplikasi atau

penyulit6. Pemeriksaan penunjang sesuai indikasi

Menilai berat-ringan kondisi medis penyebab imobilisasi

Komplikasi imobilisasi (ex : albumin, GD,elektrolit, hemostasis)

Page 13: Imobilisasi Pada Geriatri

Tatalaksana Umum1. Kerjasama tim interdisiplin evaluasi

klien, target fungsional, rencana terapi.

2. Edukasi klien dan keluarga : bahaya tirah baring lama, perlu latihan bertahap dan ambulasi dini, Aktivitas Kehidupan Sehari-hari (AKS) semampu klien.

3. Review obat-obatan4. Atasi infeksi, malnutrisi, anemia,

gangguan cairan dan elektrolit defisiensi vitamin dan/atau mineral, kondisi/penyakit penyerta lain.

Page 14: Imobilisasi Pada Geriatri

Cont……

5. Latihan mobilitas di tempat tidur, penguatan otot, koordinasi dan keseimbangan, transfer dan ambulasi.

6. Penyediaan dan latihan penggunaan alat bantu berdiri dan ambulasi

7. Manajemen miksi dan defekasi

Tatalaksana Khusus1. Tatalaksana faktor resiko2. Tatalaksana komplikasi3. Pada keadaan khusus : konsultasi ke dokter

spesialis yang kompeten

Page 15: Imobilisasi Pada Geriatri

Penatalaksanaan Komplikasi Akibat Imobilisasi

1. Ulkus Dekubitus Insidensi selama perawatan 7,7-29,5 % Umumnya terjadi pada 2 minggu

pertama perawatan di RS Prevalensi di panti werda = di RS Patogenesis : faktor tekanan, daya

regang, gesekan/friksi, kelembaban.

Page 16: Imobilisasi Pada Geriatri

Cont……

Klasifikasi Shea yang dimodifikasi AHCPRStadium I: Eritema nonblanchable

pada kulit yang masih utuhStadium II : Epidermis dan/atau dermis hilangStadium III : Lesi hingga ke jaringan lunak dan lapisan fasia dalamStadium IV : Jaringan otot dan tulang

sudah terlibat

Page 17: Imobilisasi Pada Geriatri

Pencegahan

Penilaian resiko terjadinya ulkus dekubitus dengan skala Norton

Skor <14 : resti ulkus dekubitusSkor <12 : pe resiko ulkus dekubitus 50 xSkor 12-13 : resiko sedangSkor ≥14 : resiko sangat kecil

Page 18: Imobilisasi Pada Geriatri

Cont…Skala Norton utk Mengukur Resiko Ulkus Dekubitus

Kondisi Klien Skor

Kondisi fisik umumBaikCukup/lumayanBurukSangat burukKesadaranKompos metisApatisConfusedStuporTingkat aktivitasAmbulatoriBerjalan dengan bantuanHanya bisa dudukHanya bisa tiduran

4321

4321

4321

MobilitasBergerak bebasSedikit terbatasSangat terbatasTak bisa bergerak/imobilisasi

InkontinensiaTidak adaKadang-kadangSering inkontinensia urinInkontinensia urin/alvi

4321

4321

Page 19: Imobilisasi Pada Geriatri

Cont…..

Panduan pencegahan ulkus dekubitus AHCPR :

Pengkajian faktor resiko Perawatan kulit dan terapi awal dekubitus Pencegahan/perlindungan terhadap efek

tekanan, gesekan dan regangan Pemanfaatan program edukasi tentang

ulkus dekubitus

Page 20: Imobilisasi Pada Geriatri

Cont…..

PENCEGAHAN

Ubah posisi klien setiap 2-3 jam : miring kiri/kanan 30° dan telentang.

Gunakan bantal di antara tungkai, di bawah punggung dan penyangga lengan untuk posisi optimal

Klien yang harus posisi duduk di tempat tidur/kursi roda direposisi setiap 1 jam atau diminta mengubah tumpuan berat badannnya setiap 15 manit.

Jangan mendudukkan klien pada sudut 30°

Page 21: Imobilisasi Pada Geriatri

Cont….

Klien harus diangkat dan jangan digeser atau ditarik dari tempat tidur

Gunaan pelindung kaki dan tumit untuk mencegah gesekan

Untuk mencegah maserasi ulit jaga agar kulit tetap kering tapi licin

Hindari penggunaan alat bentu berbentuk seperti donat untuk kursi dan kursi roda

Gunakan kasur air atau kasur udara (kasur anti-dekubitus)

Page 22: Imobilisasi Pada Geriatri

Cont….

TERAPI

Pendekatan sistemikFaktor nutrisi dan hidrasiAntibiotika sistemik spektrum luas sebagai terapi inisial pada sepsis, selulitis osteomielitis dan pencegahan endikarditis bakterial pada debridemen klien dengan penyakit katup jantung.

Page 23: Imobilisasi Pada Geriatri

Cont….

Perawatan luka lokalJaga kebersihan dan kelembaban kulitHindari providon-iodin, iodofor natrium

hipoklorit, hidrogen peroksid dan asam asetat

Antibiotika topikal pada ulkus bersih yang belum sembuh atau tetap bereksudat setelah 2-4 mgg perawatan optimal

Debrideman jaringan nekrotikAtasi nyeri

Page 24: Imobilisasi Pada Geriatri

Cont…..

Pijat manual sirkular, phonophoresis dengan transducer ultrasound dan ZnO2 serta TENS berfrekuensi pada tepi luka

Penggunaan kasur atau matras khusus Pembedahan

penutupan luka, skin graft, flap miokutaneus, membuang tulang yang menonjol, amputasi bila perlu

Terapi eksperimentaloksigen hiperbarik

Page 25: Imobilisasi Pada Geriatri

2. Tromboemboli Vena Trombosis vena dalam (DVT/Deep

Vein Thrombosis) Emboli paru (PE/Pulmonary

Emboly) fatal

Gejala dan tanda tidak khas !!! DVT (yang khas)

edema ekstremitas unilateral, dilatasi vena supervisial, perubahan warna kulit, perabaan hangat tanda Hotmans

Page 26: Imobilisasi Pada Geriatri

Cont…..

PENCEGAHAN

Metode mekanik : GCS, IPC/Intermitten Pneumatic Compression, VFP• Resiko perdarahan• Tidak seefektif anti koagulan

Antikoagulan :UFH, LMWH, antikoagulan oral

Antithrombotic Agent Latihan LGS aktif dan pasif sesuai

toleransi

Page 27: Imobilisasi Pada Geriatri

TERAPI

Antikoagulan• dosis terapeutik > profilaksis• UFH, LMWH

Antithrombotic Agent (Selective Factor Xa Inhibitor)• Fondaparinux

Trombolisis : alteplase, streptokinase 48 jam pasca terapi antikoagulan, dpt

latihan pasif s/d aktif dengan bantuan dan pemberian stoking elastis

Page 28: Imobilisasi Pada Geriatri

3. Hipotensi Ortostatik

PENCEGAHAN Mobilisasi bertahap secepatnya Diutamaan agar secepatnya dapat

duduk di tempat tidur dengan kaki menggantung kebawah sambil digerak-gerakkan

Page 29: Imobilisasi Pada Geriatri

TERAPI

Evaluasi obat dan status hidrasi Latihan rekondisi dengan tilt table Latihan rekondisi yang dimulai dengan

menegakkan sandaran tempat tidur secara bertahap

Penggunaan stoking elastik pada abdomen dan ekstremitas bawah

Page 30: Imobilisasi Pada Geriatri

4. Kontraktur

PENCEGAHAN Mobilisasi bertahap secepatnya Proper positioning Static splinting (pemberian foot board,

ankle foot orthosis) Menggerakkan pergelangan kaki dan

tungkai sesuai kemampuan klien

Page 31: Imobilisasi Pada Geriatri

TERAPI

Latihan LGS ekstremitas aktif dan pasif disertai slow stretching minimal 1-2 kali/hari untuk menjaga seluruh rentang gerak sendi

Untuk mempermudah stretching ultrasound diatermi pada otot yang

hendak dilatih

Page 32: Imobilisasi Pada Geriatri

Strategi Klinis untuk Pengkajian dan Penatalaksanaan Keterbatasan

Mobilitas

Tidak Tidak ada hambatan

yg besar : potensial utk perbaikan mobilitas

Hambatan besar : sedikit/tdk ada potensial

Kaji tingkat mobilitas : - Non ambulatori - Ambulatori

Kaji lama dan konsekuensi

Bila tidak bermasalah pertimbangkan untuk program latihan jasmani

Kaji beratnya hambatan untuk perbaikan :- Defisit kognitif berat- Keterbatasan mobilitas yang berkepanjangan- Gangguan fisik irreversibel- Kurangnya target dari klien dan keluarga

Page 33: Imobilisasi Pada Geriatri

CONT……

Perbaikan Tidak ada perbaikan

Asuhan untuk masalah mobilitas yang menetap : - Tingkat asuhan yang diperlukan- Pelatihan bagi pramurawat (caregiver)- Peralatan- Adaptasi lingkungan

Upaya untuk memperbaiki mobilitas :- Kaji kemampuan mobilitas secara detail- Pengkajian dan tatalaksana medis dari gangguan- Pengkajian dan tatalaksana biomekanik dengan rehabilitasi dan latihan- Tim pengkajian dan asuhan untuk hambatan psikologis, sosial dan lingkungan.

Page 34: Imobilisasi Pada Geriatri