Ilmu Keperawatan Dasar i (Ikd i)

download Ilmu Keperawatan Dasar i (Ikd i)

of 40

description

ikd

Transcript of Ilmu Keperawatan Dasar i (Ikd i)

  • Ilmu Keperawatan Dasar I (IKD I) Oleh:Hj. Siti Fatimah,SKM.,M.Kes.

  • Prinsip Etika Dan Nilai Profesional Pada Pelayanan KeperawatanHAKEKAT DAN KARAKTERISTIK KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI Pada hakekatnya keperawatan dikatakan sebagai profesi, berarti:Senantiasa mengabdi kepada kemanusiaanMendahulukan kepentingan kesehatan masyarakat, klien, keluarga, diatas kepentingan sendiri

  • 3. Bentuk pelayanan harus bersifat humanistik

    4. Menggunakan pendekatan secara holistik

    5. Pelayanan harus berdasarkan ilmu dan teknologi serta kiat keperawatan

    6. Menggunakan kode etik sebagai tuntunan utama dalam melaksanakan pelayanan dan atau asuhan keperawatan

  • Mengacu kepada karakteristik keperawatan sebagai profesi, berarti setiap individu tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan, perlu memahami dan menguasai dengan benar tentang:Ilmu pengetahuan dan teknologi serta kiat keperawatanPerlu menampilkan/mewujudkan sikap moral yang tinggiMemiliki kemampuan intelektual serta keterampilan teknis

  • 4. Mempunyai keinginan yang dalam (ada motivasi yang tinggi dalam dirinya)

    5. Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi untuk menolong MANUSIA baik yang sakit maupun yang sehat, dalam rangka menyelesaikan kebutuhan kesehatan.

  • SCHEIN (1972) mengemukakan, bahwa pelayanan keperawatan merupakan pelayanan yang bersifat profesional, dengan ciri-ciri sebagai berikut:Terkait dengan pekerjaan seumur hidup, yang merupakan penghasilan utamaMemiliki motivasi kuat atau panggilan hati nurani sebagai landasan bagi pemilihan karier dan memiliki komitmen seumur hidup yang kuat dan mantap terhadap karirnya

  • 3. Menguasai dan memiliki kelompok IPTEK yang mantap dan kokoh serta keterampilan khusus yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan dalam jangka waktu yang ditentukan4. Mampu mengambil keputusan demi kliennya, berdasarkan aplikasi prinsi-prinsip dan teori yang telah dimiliki dan dikuasai5. Berorientasi kepeda pelayanan, menggunakan keahlian demi kebutuhan klien

  • 6. Berfikir secara sistematis, serta bekerja secara efektif dan efisien7. Pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan obyektif klien8. Bersikap dan berperilaku sesuai tuntunan moral atau tuntunan nilai/norma yang telah ditetapkan9. Memahami tugas dan tanggung jawab dengan jelas

  • 10. Memahami apa yang benar atau tidak, layak atau tidak layak untuk klien, karena memiliki otonomi dalam mempertimbangkan tindakan

    11. Menyadari dan memiliki kemauan untuk mengembangkan diri dan belajar sepanjang hayat untuk mengikuti perkembangan IPTEK

  • 12. Membentuk perkumpulan profesi untuk menetapkan: standar pendidikan, perijinan, syarat rekrutmen calon profesi, jalur karier dan profesi, serta batasan kewenangan profesi

    13. Memiliki kekuatan hukum dan status yang jelas dalam bidang keahlian, karena memiliki pengetahuan dan keterampilan yang khusus

  • 14. Dalam menyediakan pelayanan tidak diperbolehkan melakuanan advertensi (mencari klien)

  • II. Perilaku profesional yang melandasi aspek moral

    OTONOMI: yang berarti mandiri dan bersedia menanggung risiko, bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan, termasuk dalam menntukan dan mengatur dirinya

  • 2. BENEFICIENCE: yaitu selalu mengupayakan bahwa setiap keputusan dibuat berdasarkan keinginan untuk melakuakan yang terbaik dan tidak merugikan orang lain (klien) Kewajiban yang berakar dalam prinsip beficience adalah:Melindungi dan membela hak orangMencegah bahaya yang akan terjadi pada orang lain

  • Tidak boleh mengubah kondisi yang dapat mecelakakan orang lain

    Membantu seseorang dengan ketunaan atau ketidakmampuan

    Memberi bantuan pertama bagi mereka yang dalam keadaan bahaya.

  • 3. NONMALEFICINCE: yaitu kewajiban untuk tidak menimbulkan bahaya atau cidera, baik yang bersifat fisik maupun psikologik Tindakan yg dilakukan berdasarkan prinsip nonmaleficince, yaitu:Tidak membunuhTidak menimbulkan rasa sakit hati atau penderitaan bagi orang lainTidak membuat orang tidak berdayaTidak menghina dan merusak kebahagiaan orang lain.

  • 4. ADIL (JUSTICE): yaitu tidak mendiskriminasikan klien berdasarkan: agama, ras, sosial-budaya, kedaan ekonomi, dan sebagainya, tetapi memperlakukan klien sebagai individu yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki, dengan prinsip: kebutuhan, persamaan, penggunaan, kemerdekaan, dan restitusi

  • 5. FIDELITY atau MORAL RIGHT: yaitu berperilaku caring (selalu mempertahankan komitmen dan menepati janji) dalam ini misalnya:Memberikan harapan yang memadaiKomitmen moralHangat dalam pertemuan atau percakapanMenghargai serta mempertahankan kebutuhan spiritual atau kebutuhan fisik dan sosial

  • 6. VERACITY ATAU NILAI DAN MORAL MASYARAKAT: yaitu kewajiban untuk mengatakan yang sebenarnya dan atau tidak berbohong atau tidak menipu atau tidak merekayasa atau kejujuran untuk menyampaikan hal yang sebenarnya yang terkait dengan konsep, bahwa seseorang harus mengatakan secara menyeluruh dengan benar.

    VERACITY merupakan fokus dari INFORMED CONSENT.

  • III. Penampilan Diri dan Menggunakan Dirinya Secara Terapeutik

    Sebagai perawat profesional harus selalu mengupayakan berperilaku terapeutik yang memungkinkan klien untuk sembuh, tumbuh dan berkembang.

  • Kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang perawat dalam hal menggunakan dirinya secara terapeutik, yaitu:Berdinamika atau berkomunikasi secara efektif dan tepat

    Menghayati kekurangan dan kelebihan dirinya dan kekurangan dan kelebihan orang lain

    Memiliki kepekaan terhadap kebutuhan orang lain.

  • Menggunakan diri secara terapeutik berarti memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi dari ketiga domain (kemampuan) di atas, yang diwujudkan melalui penampilan diri secara prima.

    Kepercayaan pasien dan keluarga untuk menyerahkan diri kepada yang merawat, sangat ditentukan oleh penampilan diri perawat sendiri, misal: berbicara terlalu keras, tidak ramah, tidak menggunakan identitas yang jelas (tidak menggunakan uniform), cara berjalan saat mendorong pasien, terkesan malas pada saat observasi pasien, dstnya yang kesemuanya pasien/keluarganya dapat

  • menyimpulkan kesan tertentu, yaitu perawat tidak memiliki rasa empati terhadap klien/keluarganya.

    - EMPATI adalah kemampuan untuk menghayati atau memahami serta memasuki kehidupan orang lain agar dapat mempesepsikan pikiran dan perasaan dari orang tersebut.

  • - Berarti perawat harus berusaha mengerti kehidupan, masalah, nilai, perasaan, pikiran klien serta maknanya, yaitu merasakan apa yang dirasakan oleh klien/keluarganya tanpa kehilangan obyektivitas

    Pemahaman penuh empati dimanifestasikan melalui perilaku:1. Mendengarkan secara aktif, artinya

  • memberi perhatian atau menunjukkan ekspresi nonverbal dengan mempersepsikan pesan melalui penggunaan semua indera.

    2. Mengamati dengan cermat yaitu keterampilan yang menyertai mendengar secara aktif, tidak hanya dengan memandang klien. Berarti dalam hal ini penting bagi perawat untuk mengetahui apa yang diamati, dan bagaimana mengamatinya.

  • 3. Memberi respon yang empatik, artinya perawat mencoba untuk memahami bukan saja situasi klien, tetapi juga memahami perasaan dan nilai (value) dari klien. Contoh: - Klien: Saya merasa sedih karena harus berpisah dengan anak saya - Perawat: Memang ibu perlu sedih, karena berpisah dengan anak ibu. Hal ini memang penting bagi ibu, karena ibu harus bersama anak dan keluarganya di rumah

  • 4. Melakukan validasi. Hal ini penting untuk mendapatkan umpan balik dari respon klien.

    5. Memperhatikan bahasa verbal, dalam hal ini kontak mata sangat penting diperhatikan oleh perawat ketika berinteraksi dengan klien, karena kontak mata menunjukan suatu keterbukaan dan pendekatan yang tulus

  • ETICAL ISSUE PADA PRAKTEK KEPERAWATAN Berbagai masalah etis yang dihadapi pada praktek keperawatan telah menimbulkan konflik antara: kebutuhan klien dengan harapan perawat dan falsafah keperawatan

    Pada praktek keperawatan munculah masalah bioetis, yaitu ilmu yang mempelajari masalah yang timbul akibat kemajuan IPTEK, terutama di bidang biologi dan kedokteran.

  • Adapun masalah bioetis yang sering muncul pada petugas kesehatan termasuk tenaga keperawatan antara lain:Abortus, yaitu diartikan sebagai penghentian kehamilan secara spontan atau rekayasa Ada dua versi yaitu pro dan kontra = Pro, mengatakan bahwa aborsi boleh dilakukan untuk mengakiri atau menghentikan kehamilan yang tidak diinginkan.

  • = Kontra, mengatakan bahwa aborsi sebagai membunuh manusia yang tidak bersalah

    MEGAN (1991), mengemukakan tanggapan terhadap aborsi, yaitu perlu dilihat dari tiga sudut pandangan, yakni:a. Pandangan konservatif: bahwa abortus secara moral salah, dan dalam situasi apapun abortus tidak dibenarkan, termasuk dgn alasan penyelamatan (misal: bila kehamilan dilanjutkan, akan meyebabkan ibu meninggal dunia)

  • b. Pandangan moderat: bahwa abortus merupakan prima facia, yaitu abortus dapat dilakukan selama tahap presentience (yaitu sebelum fetus mempunyai kemampuan merasakan), terutama kehamilan yang bermasalah, misal kehamilan hasil pemerkosaan, kegagalan kontrasepsi, dst

    c. Pandangan liberal, yakni abortus secara moral diperbolehkan atas dasar permintaan.

  • KESIMPULAN: Di Indonesia abortus dilarang sejak thn 1918 sesuai pasal 346 s/d 3349 KUHP, dinyatakan bahwa: Barang siapa melakukan sesuatu dengan sengaja ataupun tidak sengaja yang menyebabkan keguguran atau matinya kandungan, dapat dikenai penjara.

  • 2. EUTANASIA, yaitu tindakan untuk mempermudah mati dengan mudah dan tenang

    Dilihat dari bioetis eutanasia dikenal dua macam, yaitu: eutanasia volunter (aktif), dan involunter (pasif)

    - Eutanasia involunter (pasif) adalah tindakan yg dilakukan shg menyebabkan kematian, tetapi bukan atas persetujuan klkien, atau sering melanggar keinginan klien.

  • Eutanasia aktif merupakan tindakan yang melanggar hukum dan dinyatakan dlm KUHP pasal 338, 339, 345, dan 359.

    Eutanasia pasif dilakukan dgn menghentikan pengobatan atau perawatan suportif yang mempertahankan hidup, dan klien secara sukarela dan bebas memilih untuk meninggal dunia, misal menghentikan pemberian nutrisi, respirator, dstnya.

  • 3. Penghentian pemberian makanan, cairan, dan pengobatan. # Makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar manusia.

    # Pemenuhan kebutuhan cairan, makan dan pengobatan merupakan kewajiban perawat atau tugas perawat

    # Penghentian pemberian makanan dan minuman kepada pasien, apabila dapat membahayakan pasien dapat dilakukan, misal pada keadaan pra dan pasca operasi.

  • ETOS KERJAApakah sesungguhnya bekerja ?Apakah hakekat bekerja ?Buat apakah kita bekerja ?Bagaimana kita bekerja lebih baik ?Bukankah bekerja melelahkan ?Sebanyak apakah nafkah yg mesti dicari ?

  • Kerja adalah sebuah elemen operasional yg sangat sentral kedudukannya dlm agenda kebudayaan dan kehidupan masyarakat

    Kerja adalah segala aktivitas manusia untuk mengerahkan energi bio-optimal dirinya dengan tujuan memperoleh hasil tertentu

    Etos kerja adalah determinan utama bagi semua upaya peningkatan kualitas tenaga kerja atau peningkatan SDM baik level individual, organisasional maupun sosial

  • TUJUAN KERJAMedapatkan nafkahDapat menabung untuk dinikmati kemudian hariMembangun karier cemerlangMenyumbang karya nyata untuk kemajuan komunitas/masyarakatUntuk ekspresi diri secara kreatif dan artistik

  • Untuk mengaktualisasikan potensi bio-psiko-spiritual secara maksimal

    Mengupayakan wahana pengabdian bagi sebuah idealisme

    Ingin mengekspresikan rasa tanggung jawab dan rasa syukur atas kehidupan

  • ROH KEBERHASILAN DALAM ETOS KERJAE-1: Kerja adalah Rahmat: Aku bekerja tulus, penuh syukur

    E-2: Kerja adalah amanah: Aku bekerja benar, penuh tanggung jawab

    E-3: Kerja adalah panggilan: Aku bekerja tuntas, penuh integritas

    E-4: Kerja adalah aktualisasi diri: Aku bekerja keras penuh semangat

  • E-5: Kerja adalah ibadah: Aku bekerja serius, penuh kecintaan

    E-6: Kerja adalah seni: Aku bekerja kreatif, penuh sukacita

    E-7: Kerja adalah kehormatan: Aku bekerja tekun, penuh keunggulan

    E-8: Kerja adalah pelayanan: Aku bekerja sempurna, penuh kerendahan hati