BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam tubuh setiap mahluk hidup terjadi suatu sistem sirkulasi. Sistem Sirkulasi atau nama lainnya adalah sistem peredaran darah sangat berfungsi dan mempunyai peran penting dalam kehidupan individunya. Saluran limfe berhubungan erat dengan sistem sirkulasi darah, darah meninggalkan jantung melalui arteri dan dikembalikan melalui arteri dan dikembalikan melalui vena sebagian cairan yang meninggalkan sirkulasi dikembalikan melalui saluran limfe yang merembes dalam ruang-ruang jaringan Khususnya pada manusia, keadaan sistem sirkulasi-nya mempengaruhi keadaan fisik dan mental seseorang. Karena dengan sistem pereadaran darah, asupan gizi dan energi yang di dapat oleh manusia bisa dialirkan ke seluruh tubuh untuk menggerakan anggota tubuh. Selain itu juga, dalam sistem sirkulasi inilah paru-paru manusia dapat menerima oksigen. Ada. Ada sistem lain yang bekerja bersamaan dengan sistem sirkulasi, nama sistem itu adalah sistem limfatik. Sistem limfatik bekerja dengan cara yang berbeda dan mempunyai tugas yang berbeda pula dengan sistem sirkulasi. Sistem limfatik mempunyai fungsinya sendiri dalam tubuh manusia. Dari namanya saja, semua orang bisa menebak bahwa sistem limfatik berhubungan dengan limfa. Sistem limfatik memang 1

description

LIMFONODI

Transcript of BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

Page 1: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam tubuh setiap mahluk hidup terjadi suatu sistem sirkulasi. Sistem Sirkulasi atau

nama lainnya adalah sistem peredaran darah sangat berfungsi dan mempunyai peran penting

dalam kehidupan individunya.

Saluran limfe berhubungan erat dengan sistem sirkulasi darah, darah meninggalkan

jantung melalui arteri dan dikembalikan melalui arteri dan dikembalikan melalui vena

sebagian cairan yang meninggalkan sirkulasi dikembalikan melalui saluran limfe yang

merembes dalam ruang-ruang jaringan

Khususnya pada manusia, keadaan sistem sirkulasi-nya mempengaruhi keadaan fisik

dan mental seseorang. Karena dengan sistem pereadaran darah, asupan gizi dan energi yang

di dapat oleh manusia bisa dialirkan ke seluruh tubuh untuk menggerakan anggota tubuh.

Selain itu juga, dalam sistem sirkulasi inilah paru-paru manusia dapat menerima oksigen.

Ada. Ada sistem lain yang bekerja bersamaan dengan sistem sirkulasi, nama sistem

itu adalah sistem limfatik. Sistem limfatik bekerja dengan cara yang berbeda dan mempunyai

tugas yang berbeda pula dengan sistem sirkulasi. Sistem limfatik mempunyai fungsinya

sendiri dalam tubuh manusia.

Dari namanya saja, semua orang bisa menebak bahwa sistem limfatik berhubungan

dengan limfa. Sistem limfatik memang berhubungan dengan limfe. Untuk pembahasan

singkatnya, limfa sendiri adalah getah bening dengan susunan yang tidak jauh berbeda

dengan cairan plasma darah. Limfa sendiri berasal dari protein-protein dalam darah yang

terbuang dan dikumpulkan oleh sistem limfa.

1

Page 2: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

1.1 Rumusan Masalah

Apakah nodus limfatik dapat diketahui dalam pemeriksaan nodus limfatik

1.2 Tujuan

 1. Dapat menjelaskan tentang fungsi limfa 

2. Dapat mengetahui proses aliran limfa 

3.  Dapat menjelaskan mengenai pembuluh limfa 

 4. Dapat mengetahui berbagai penyakit yang berkaitan dengan limfa

1.3 Hipotesa

Nodus limfatik dapat diketahui dalam pemeriksaan nodus limfatik

2

Page 3: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelenjar Limfonodi

Saluran limfe berhubungan erat dengan sistem

sirkulasi darah, darah meninggalkan jantung melalui arteri dan dikembalikan melalui arteri

dan dikembalikan melalui vena sebagian cairan yang meninggalkan sirkulasi dikembalikan

melalui saluran limfe yang merembes dalam ruang-ruang jaringan. (Slone 2003).

Kelenjar atau nodus limfe Kecil lonjong seperti kacang Terdapat di sepanjang pembuluh

Kerja : penyaring Banyak dijumpai di tempat pembentuk limfosit Kelompok utama terdapat di : Axila / ketiak, Leher, Thorak, Abdomen, Lipat paha Di dalam kapsul nodus limfe mengandung jenis-jenis tertentu dari sel-sel imun. Sel-sel ini sebagian besar adalah lymphocites, yang menghasilkan protein-protein yang menangkap dan memerangi virus-virus dan mikroba-mikroba lain, dan macrophages, yang menghilangkan dan menghancurkan material yang di tangkap.

2.1.1 Fungsi Kelenjar Limfe

1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan kesistem sirkulasi

2. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe kesirkulasi darah

3. Untuk membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus halus kesirkulasi darah

saluran limfe yang melaksanakan fungsi ini ialah saluran lacteal

4. Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan

penyebaran mikroorganisme itu dari tempat masuknya kedalam jaringan kebagian lain

tubuh.

5. Apabila ada infeksi kelenjar limfe menghasilkan zat antibodi untuk melindungi tubuh

terhadap kelanjutan infeksi.

2.1.2 Faktor Pendorong Gerak Cairan Limfe

Cairan limfe adalah cairan mirip plasma dengan kadar protein lebih rendah. Kelenjar

limfe menambahkan limfosit, sehingga dalam saluran limfe jumlah selnya besar.

Faktor pendorong gerak cairan limfe:

a. Pembuluh limfa mirip vena, punya katup yang bergantung pada pergerakan otot

rangka untuk memecah cairan ke arah jantung.

b. Perlawanan pertama yang dilakukan tubuh adalah dengan respon immun non

spesifik : sel makrofag dan cairan limfa. Sehingga cairan limfatik mengalir melalui

sistem limfatik yang berfungsi juga dalam sirkulasi sistem immun seluler.

3

Page 4: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

c. Karena fungsi dari sistem saluran limfe juga untuk mengembalikan cairan dan

protein dari jaringan kembali ke darah melalui sistem limfatik, maka faktor

pendorong gerak cairan limfe juga dikarenakan adanya cairan yang keluar dari

kapiler darah.

1.   ZAT YANG TERDAPAT PADA CAIRAN LIMFEa. Airb. Glukosac. Lemakd. Garame. Protein 0,85 %

2.1.2 Proses Jalannya Limfe

Proses jalan limfe di mulai dari keluarnya cairan, yang disebut cairan interstisiil yang

mengandung zat-zat makanan didalamnya keluar dari kapiler darah. Setelah keluar dari

kapiler darah kemudian masuk ke dalam jaringan-jaringa disekelilingnya. Kemudian akan

memberikan zat-zat makanan dari jaringan. Kemudian setelah itu cairan tersebut akan

berkumpul di lekak-lekak jaringan yang kecil sekali. Dari lekak-lekak tersebut limfe mengalir

melalui jalan-jalan limfe. Proses masuknya seperti pada susunan jalan darah, pertama limfe

itu masuk kedalam kapiler. terus antara kapiler yang satu dengan yang lain bertemu dan

akhirnya menjadi besar yaitu pembuluh limfe. Pada akhirnya jalan-jalan limfe akhirnya

menjadi dua buah, yaitu ductus thoracicus dan ductus lymphaticus dexter. Pada ductus

thoracicus. Ductus thoracicus ini dimulai dari sebuah perluasan yang dinamakn systerna

cycli. pada ductus thoracicus ini menerima limfe dari isi badan dari seluruh pasangan

belakang dari dinding dada, dinding perut, daerah bahu sebelah kiri, leher sebelah kiri dan

kepala sebelah kiri. Sedangkan untuk truncus lymphaticus dexter, pangkalnya menreima

limfe dari sebagian besar dinidng dada sebelah kanan, kepala sebelah kanan, leher sebelah

kanan dan bahu sebelah kanan, kelenjar limfe yang ada ditempat semuanya itu berkumpul di

kelenjar limfe sebelah kanan, yang tereltak didekat pintu masuk dada., dari perkumpulan

tersebut terdiri dari 3-4 pangkal, dan akhirnya menjadi satu yaitu ductus lymphaticus dexter.

Pembuluh limfe ini lebih kecil dan dindingnya lebih tipis dari pembuluh darah. Sebelum

limfe dialirkan kedalam darah limfe ini akan disaring di nodus-nodus limfatikus. karena limfe

saat di lekak-lekak jaringan dapat terdapat kuman penyakit dan benda-benda debu seperti zat

arang. Jadi sebelum dialirkan kedalam pembuluh darah limfe-limfe tersebut disaring terlebih

dahulu. Pembersihan tersebut terjadi di nodus limfatikus atau di kelenjar-kelenjar limfe. Dan

kuman-kuman tersebut yang tertahan disana akan dimusnahkan oleh limfosit yang terdapat di

kelenjar-kelenjar limfe. Terkadang terdapat kuman yang lebih kuat, hal demikina dapat

4

Page 5: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

terjadi, bila terdapat kuman-kuman nanah, dan akibatnya kelenjar tersebut akan bernanah.

Dan kelenjar-kelanjar limfe juga bisa berwarna hitam bila terdapat seperti zat arang. Setelah

masuk ke vasa darah, limfe tersebut pertama akan dibawa ke ren, dir en tersebut zat-zat yang

ada di dalam cairan tersebut akan dikeluarakan. Didalam pembuluh limfe juga terdapat klep-

klep sehingga cairan limfe tidak bisa kembali

2.1.3 Lokasi-Lokasi Nodus Limfa

Nodus-nodus limfa berlokasi diseluruh tubuh. Beberapa ada langsung dibawah kulit

dimana yang lain-lain berada didalam tubuh. Bahkan nodus-nodus limfa yang paling

superficial (dekat pada kulit) adalah biasanya tidak terlihat atau gamblang (dirasakan dengan

menyentuh), kecuali mereka membengkak atau membesar untuk beberapa sebab-sebab.

Mereka dihubungkan satu sama lainnya oleh pembuluh-pembuluh limfatik yang terikat

secara lepas. Nodus-nodus limfa biasanya bergabung pada daerah-daerah yang berbeda

didalam tubuh dimana mereka bertanggung jawab untuk penyaringan darah dan

melaksanakan fungsi imunologi mereka untuk area tertentu itu dari tubuh. Cairan dari

pembuluh-pembuluh limfatik akhirnya masuk kedalam sistim vena (vena-vena) dalam tubuh.

2.2 Anatomi Dan Fisiologi Kelenjar limfe atau limfonodi

Limfonodi berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di sepanjang

pembuluh limfe. Kerjanya sebagai penyaring dan dijumpai di tempat-tempat terbentuknya

limfosit. Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, axial, thorax, abdomen, dan

lipat paha.

Sebuah kelenjar limfe mempunyai pinggiran cembung dan yang cekung. Pinggiran

yang cekung disebut hilum. Sebuah kelenjar terdiri dari jaringan fibrous, jaringan otot, dan

jaringan kelenjar. Di sebelah luar, jaringan limfe terbungkus oleh kapsul fibrous. Dari sini

keluar tajuk-tajuk dari jaringan otot dan fibrous, yaitu trabekulae, masuk ke dalam kelenjar

dan membentuk sekat-sekat. Ruangan diantaranya berisi jaringan kelenjar, yang mengandung

banyak sel darah putih atau limfosit.

5

Page 6: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

Pembuluh limfe aferen menembus kapsul di pinggiran yang cembung dan

menuangkan isinya ke dalam kelenjar. Bahan ini bercampur dengan benda-benda kecil

daripada limfe yang banyak sekali terdapat di dalam kelenjar dan selanjutnya campuran ini

dikumpulkan pembuluh limfe eferen yang mengeluarkannya melalui hilum. Arteri dan vena

juga masuk dan keluar kelenjar melalui hilum.

2.2.1 Bagian-bagian Sistem Limfatik

1. Pembuluh Limfe

Di dalam tubuh, selain pembuluh darah juga terdapat pembuluh limfe. Pembuluh ini

mengangkut cairan dari jaringan menuju darah. Selain itu, juga mengangkut lemak dan

bahan bahan asing untuk dirombak ke nodus limfe. Pembuluh limfa bermuara di berbagai

jaringan dan peredarannya termasuk sirkulasi terbuka. Di dalam tubuh terdapat dua

pembuluh limfe berukuran besar sebagai berikut.

a. Ductus Limfaticus Dexter (Pembuluh Limfe Kanan)

Pembuluh limfe ini mengangkut limfe yang berasal dari kepala, dada sebelah kanan, dan

lengan kanan. Pembuluh limfe kanan bermuara pada pembuluh balik di bawah vena

subclavia dextra (vena yang melewati tulang selangka sebelah kanan).

b. Ductus Thoracicus (Pembuluh Limfe Dada)

Pembuluh ini mengangkut limfe yang berasal dari bagian tubuh lain dan bermuara ke

pembuluh balik di bawah vena subclavia sinestra (vena yang melewati tulang selangka

kiri). Pembuluh limfe dada juga merupakan tempat bermuaranya pembuluh kil atau

pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak yang diserap dari

usus. Lemak inilah yang menyebabkan cairan limfe berwarna kuning keputih-putihan.

Limfe berasal dari cairan seluruh bagian tubuh. Hal ini memungkinkan di dalam limfe

terdapat kuman-kuman penyakit. Kuman-kuman penyakit ini perlu difilter oleh pembuluh

limfe. Proses ini dilakukan oleh kelenjar limfe. Jadi, bila terdapat kuman pada suatu luka,

maka kuman tersebut akan dibinasakan sebelum masuk ke dalam sirkulasi darah.

c. Nodus limfatik

Nodus limfaticus terdapat di sepanjang jalur pembuluh limfe berupa benda oval atau

bulat yang kecil. Ditemukan berkelompok yang menerima limfe dari bagian tubuh.

6

Page 7: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

Fungsi utama nodus limfaticus untuk menyaring antigen dari limfe danmenginisiasi

respon imun. Timus terletak di mediastinum anterior berupa 2 lobus.

Pada bayi dan anak-anak, timus agak besar dan sampai ke mediastinum superior.

Timus terus berkembang sampai pubertas mencapai berat 30 -50 gr. Kemudian

mengalami regresi dan digantikan oleh jaringan lemak

d. Nodul limfatik

1. Kelompok sel limfatik yang diselubungi oleh matrix extra celluler

2. Bagian tengah disebut pusat benih (germinal center) yang berisi proliferasi

limfosit B dan makrofag

3. Limfosit T terdapat diluar pusat benih

4. Berfungsi menyaring dan membunuh antigen

2. Sel limfatik

Tonsil

Tonsil     Tonsil atau amandel terdiri atas jaringan limfe terletak di antara dua tiang fause

(lengkung langit-langit) dan banyak terdapat persediaan limfosit. Tonsil atau amandel

adalah bagian dari sistem kelenjar getah bening yang berada pada sisi kiri dan kanan

bagian belakang rongga mulut.  Disebut amandel karena bentuknya mirip buah amandel.

Seperti kelenjar getah bening lainnya, amandel adalah bagian dari sistem kekebalan yang

menjaga tubuh manusia dari infeksi, khususnya infeksi saluran nafas atas dan faring.

Fungsinya membantu pertahanan tubuh bagi anak-anak di bawah usia 6 tahun melawan

penyakit. Mulai anak usia 6 tahun ke atas fungsi amandel akan digantikan oleh pertahanan

tubuh yang lain.Tonsil berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh

dengan cara menahan kuman memasuki tubuh melalui mulut, hidung, dan kerongkongan.

Amandel merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh, yang didesain untuk melindungi

kita dengan menjebak bakteri atau virus yang berusaha masuk ke tubuh kita melalui

mulut.Dengan bertambahnya usia seharusnya amandel tersebut akan mengecil dengan

sendirinya, kecuali apabila sering terjadi infeksi/peradangan seperti batuk pilek dan adanya

faktor alergi pada badan, amandel akan bertambah besar. Patologi Amandel meradang dan

membengkak, terdapat bercak abu-abu atau kekuningan pada permukaannya, dan jika

berkumpul maka terbentuklah membran. Bercak-bercak tersebut sesungguhnya adalah

7

Page 8: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

penumpukan leukosit, sel epitel yang mati, juga kuman-kuman baik yang hidup maupun yang

sudah mati.

2.2.2 Kompenen Organ limfoid

1. SALURAN LIMFATIKUS KANAN Mengumpulkan limfa dari kuadran tubuh kanan

atas, termasuk lengan kanan dan sisi kanan kepala dan dada

2. VENA SUBKLAVIA KANAN Salah satu dari dua pintu keluar utama saluran limfa ke

sistem peredaran darah

3. SALURAN TORASIKUS Atau saluran limfatikus kiri; mengumpulkan limfa dari kedua

tungkai kaki, perut, lengan kiri, dan sisi kepala dan dada

4. SISTERNA KILI Pembuluh limfa yang membesar terbentuk dari gabungan pembuluh

dari tungkai dan tubuh bagian bawah; akhirnya menyempit menuju saluran torasikus

5. NODUS SUPRATROKLEA Mengumpulkan limfa dari tangan dan lengan bawah

6. NODUS LIMFA LUMBAR Saluran limfa dari organ bagian perut

7. NODUS ILIAKA EKSTERNA Menerima limfa dari organ di perut bagian bawah

8. ADENOID Atau tonsil faring; terletak di belakang rongga hidung; membantu menyaring

udara masuk dan menghancurkan mikroorganisme

9. NODUS SERVIKAL (LEHER) Mengumpulkan limfa dari sisi kanan atau kiri wajah,

kulit kepala, rongga hidung, dan tenggorokan atas

10. NODUS AKSILAR (KETIAK) Saluran limfa dari lengan atas, dada, dinding dada, dan

perut bagian atas

11. VENA SUBKLAVIA KIRI Titik masuk limfa dari sisi kiri tubuh bagian bawah ke dalam

darah setelah masuk ke saluran torasikus

12. KELENJAR TIMUS Tempat perkembangan sel T sistem imun (limfoid T); sel T

berkembang dari sel induk (stem cell), yang pindah ke sini dari sumsum tulang

13. LIMPA Organ limfa terbesar, limpa berperan sebagai penyimpan beberapa jenis limfosit

dan tempat utama menyaring darah

14. NODUS INGUINAL DALAM (SELANGKANGAN) Saluran limfa dari tungkai kaki,

dinding perut bagian bawah, dan alat kelamin bagian luar

15. NODUS LIMFA POPLITEA Terletak di bagian lutut; saluran limfa dari tungkai bawah

dan telapak kaki

16. KAPILER LIMFA Pembuluh sangat kecil yang mengumpulkan cairan interstisial yang

mengalir di antara sel dan jaringan dan akhirnya menjadi cairan limfa; kapiler lalu menyatu

menjadi pembuluh lebih besar yang disebut limfatik (pembuluh limfa)

8

Page 9: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

17. LIMFATIK Serupa dengan pembuluh pembawa darah, limfatik memiliki katup mirip

lipatan untuk memastikan aliran limfa tetap satu arah

2.2.3 Struktur Makroanatomi                              

1.      Vasa aferen : Merupakan vasa limfe yang menuju nodus limfatikus

2.      Vasa eferen : Merupakan vasa limfe yang meninggalkan nodus limfatikus

3.      Limfe : Merupakan sebuah cairan bening atau tidak berwarna yang terdapat pada saluran

limfatika, yang terdiri dari kapiler, duktus, trunkus limfa, serta dalam sinus nodus limfatikus.

4.      Tonsil : Merupakan agregasi dari jaringan limfatik dalam mulut (pangkal lidah, palatum

molle, dan regio faringeal). Tonsil itu hanya memiliki vasa limfa

5.      Nodus limfatikus : Merupakan akumulasi dari jaringan limfatik yang dibungkus oleh serabut

elastic dan serabut otot polos yang mengandung kapsula.

6.      Lymphocenter :  merupakan satu atau sekelompok nodus limfatikus yang ada secara konstan

dan di region tubuh yang sama, serta menerima vasa aferen.

7.      Nodus Hemalis : Merupakan organ limfatik yang mempunyai morfologi khusus yang

berbeda dengan nodus limfatikus dalam hal warna dan pada nodus hemalis tidak mempunyai

vasa aferen dan vasa eferen. Warna pada nodus hemalis adalah coklat tua dan merah tua karena

mengandung sel darah.

8.      Thymus : Merupakan orgam limfosit sekunder tempat transformasi menjadi sel limfosit T.

sehingga sel limfosi T tersebut dapat membinasakn sel-sel yang bersifat asing atau sebgai

system pertahanan maupun sel-sel kekebalan

Kapiler limfatik : merupakan kepile untuk jalan cairan limfe, berukuran lebih besar dan lebih

teratur dibandingkan dengan kapiler darah.

1.      Cisterna chili yaitu sebuah perluasan awal dari ductus thoracicus yang terletak dorsal dari

aorta, ventral dari corpus vertebrae, dan diantara tiang-tiang diafragma serta dindingnya tipis

dan terang. Limfe yang mengalir ke cysterna chili adalah limfe pinggang, limfe dari seluruh

intestinum, ventriculus, hepar dan lien.

2.      Ductus thorax adalah truncus limfatikus utama yang mengumpulkan cairan dari seluruh

tubuh kecuali untuk kuadran kanan atas, jadi untuk kuadran atas duktus ini hanya menerima

bagian sinister. Dukctus ini selanjutnya memasuki vena subklavia kiri pada sisi pertemuan

vena tersebut dengan vena jugularis interna.

3.      Ductus limfatikus dexter adalah trunkus limfatikus yang lebih kecil. Saluran ini bermuara

pada pertemuan vena jugularis interna dan vena subclavia kanan. Ductus ini menerima aliran

limfe dari sisi kanan kepala dan leher serta lengan kanan.

9

Page 10: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

4.      Trunkus bronkomediastenal kanan menampung limfe dari struktur mediastinal dan paru-

paru dan kemudian menyatu dengan duktus limfatik kanan.

Struktur Mikroanatomi

1.      Limpa (Lien)

Kapsula dan trabekula pada limpa kaya serabut otot polos dan serabut elastic. Kapsula pada

sapi dan kuda tebal, sedangkan pada hewan kanivora tipis. Limpa juga terdiri dari pulpa putih

dan pulpa merah. Pulpa putih adalah jaringan limfatik padat yang didominasi oleh limfosit

kecil dan berhubungan erat dengan cabang-cabang arteri trabekuler terletak di sentralis dan

para sentralis. Sedangakan untuk pulpa merah merupakan pulpa yang dihuni oleh semua sel

darah, sinusoid maupun tali-tali limpa yang tersusun granulosit, progenitor granulosit, sel

fagosit dan sel retikuler. Limpa tergolongkan menjadi tiga yaitu

1. Limpa tipe pertengahan atau intermedier yaitu antara pulpa merah dan pulpa putih

seimbang, kapsula dan trabekula juga seimbang. Contoh hewan ini adalah ruminansia

dan babi

2. Limpa tipe pertahanan atau defensive, pada limpa ini pulpa putih lebih dominan

daripada pulpa merah. Trabekula dan otot polos sedikit serta kapsulanya tipis. Contoh

hewan ini adalah kelinci maupun manusia.

3. Limpa tipe ketiga adalah limpa tipe penyimpan. Pada limpe ini pulpa merah lebih

dominan daripada pulpa putih. Trabekula dan kapsula tebal, serta kaya otot poloas dan

serabut elastic. contoh dari hewan ini adalah Anjing, kucing dan kuda.

Sedangkan untuk limpa ayam terbungkus oleh kapsula muskule tebal tanpa trabekula. Batas

antara pulpa merah dan pulpa putih tidak jelas. Pulpa putih tersebar merata terutama tersusun

oleh limfosit kecil, sedangkan untuk limfa merah tersusun dari sinus venosus dan tali-tali sel

yang terdiri dari sel retikuler, makrofag, limfosit dan eritrosit.2.2.4 Pemeriksaan kelenjar getah bening

Langkah- langkah dalam pemeriksaan kelenjar getah bening leher:

1. Memperkenalkan diri dan inform consent terlebih dahulu kepada pasien

2. Cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir

3. Tanyakan kepada pasien bagian mana yang dianggap sakit oleh pasien dan

informasikan bahwa apabila pada pemeriksaan nanti ada rasa sakit yang dirasakan

pasien, maka pasien harus memberi tahu.

4. Posisikan pasien. Idealnya, pemeriksaan sebaiknya dilakukan dengan berdiri di

belakang pasien. Dan pasien diperiksa dalam posisi duduk.

5. Inspeksi

10

Page 11: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

Kelenjar getah bening leher terletak di sepanjang bagian anterior dan posterior dari

leher tepat di bagian bawah dagu. Jika kelenjar getah bening cukup besar, dapat terlihat

adanya pembengkakan di bawah kulit dan lebih mudah lagi jika pembesarannya

asimetris (akan lebih mudah untuk melihat adanya pembesaran kelenjar getah bening

jika hanya satu bagian saja yang membesar). 16

Hal-hal yang harus diperhatikan pada inspeksi:

a. Pembesaran kelenjar getah bening

b. Skar bekas operasi (cancer exision)

c. Massa yang jelas

6. Palpasi

Palpasi kelenjar getah bening harus menggunakan empat ujung-ujung jari karena ujung

jari adalah bagian yang paling sensitif. Palpasi dilakukan dengan membandingkan

antara bagian kiri dan kanan secara simultan, dari atas ke bawah dan dengan sedikit

tekanan.

Palpasi kelenjar limfe submental dan submandibular yaitu pemeriksa berada dibelakang

penderita kemudian palpasi dilakukan dengan kepala penderita condong ke depan sehingga

ujung-ujung jari-jari meraba di bawah tepi mandibula. Kepala dapat dimiringkan dari satu sisi

ke sisi yang lain sehingga palpasi dapat dilakukan pada kelenjar yang superficial maupun

yang profunda. Juga dapat dilakukan dengan palpasi bimanual.

11

Page 12: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

Gambar : Palpasi kelenjar limfe submental dan submandibular15

Palpasi kelenjar jugularis dapat dimulai di superficial dengan melakukan penekanan

ringan dengan menggerakkan jari-jari sepanjang musculus sternokleidomastoideus. Pada

palpasi yang lebih dalam, ibu jari ditekan di bawah musculus Sternokleidomastoideus pada

kedua sisi sehingga dapat di palpasi kelenjar yang terdapat di sub atau retro dari muskulus ini.

Bila pemeriksaan ini negatif atau meragukan, maka pemeriksa harus berdiri di belakang

penderita kemudian ibu jari digunakan untuk menggeser musculus Sternokleidomastoideus

ke depan sementara jari yang lain meraba pada tepi anterior muskular tersebut. Perabaan

secara bilateral dan simultan selalu dianjurkan untuk menilai perabaan antara kedua sisi.

Palpasi kelenjar leher ini agak sulit pada orang gemuk, leher pendek dan leher yang berotot.

Terutama bila kelenjarnya masih kecil.

12

Page 13: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

Gambar : Palpasi kelenjar limfe rantai kelenjar jugularis15

Palpasi kelenjar limfa asesorius dilakukan dengan menekan ibu jari pada tepi posterior

m. Trapezium ke depan dan jari-jari ditempatkan pada permukaan anterior muskulus ini. 15

Gambar : palpasi kelenjar limfe asesorius

Palpasi kelenjar limfa supraklavikular dapat dilakukan dengan duduk di depan atau

berdiri dibelakang penderita dimana jari-jari digunakan untuk palpasi fosa supraklavikular. 15

13

Page 14: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

Gambar : Palpasi kelenjar limfe supraklavikular

2.3 Penyakit Limfe

1 Limfangitis akut mempengaruhi anggota penting dari sistem kekebalan tubuh-sistem

limfatik. Limbah bahan-bahan dari hampir setiap organ dalam tubuh mengalir ke

pembuluh limfatik dan akan disaring dalam organ kecil yang disebut kelenjar getah

bening. Benda asing, seperti bakteri atau virus, diproses dalam kelenjar getah bening

untuk menghasilkan respon imun untuk melawan infeksi.             Limfangitis akut,

bakteri memasuki tubuh lewat luka, goresan, gigitan serangga, luka bedah, atau kulit

lainnya cedera. Setelah bakteri masuk ke sistem limfatik, mereka berkembang biak

dengan cepat dan mengikuti pembuluh limfatik seperti jalan raya. Pembuluh limfatik

yang terinfeksi menjadi meradang, menyebabkan garis-garis merah yang tampak di

bawah permukaan kulit. Pertumbuhan bakteri terjadi begitu cepat sehingga sistem

kekebalan tubuh tidak merespon cukup cepat untuk menghentikan infeksi. Jika tidak

diobati, bakteri dapat menyebabkan kerusakan jaringan di daerah infeksi. Sebuah penuh

nanah, menyakitkan benjolan disebut abses juga bisa terbentuk di daerah yang terinfeksi.

Selulitis, sebuah infeksi umum lapisan kulit yang lebih rendah, dapat juga terjadi.

Limfangitis akut paling sering disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes. Bakteri

berbahaya ini juga menyebabkan radang tenggorokan, infeksi jantung, saraf tulang

belakang, dan paru-paru, dan pada 1990-an telah disebut sebagai "bakteri pemakan

daging." Staphylococci bakteri juga dapat menyebabkan limfangitis.            

Gejala : Gejala karakteristik limfangitis akut adalah lebar, garis-garis merah memanjang

dari tempat infeksi ke ketiak atau pangkal paha. Daerah yang terkena merah, bengkak,

dan nyeri. Blistering kulit yang terkena bencana dapat terjadi. Infeksi bakteri

menyebabkan demam 100-104° F (38°-40° C). Di samping itu muncul rasa, sakit umum,

nyeri otot, sakit kepala, menggigil, dan hilangnya nafsu makan dapat dirasakan.            

Perawatan : Karena sifat serius infeksi ini, pengobatan akan dimulai segera, bahkan

sebelum hasil kultur bakteri yang tersedia. Satu-satunya pengobatan untuk limfangitis

akut adalah memberikan dosis sangat besar antibiotik, biasanya penisilin, melalui

pembuluh darah. Tumbuh bakteri streptokokus biasanya dihilangkan dengan cepat dan

mudah dengan penisilin. Antibiotik klindamisin dapat dimasukkan dalam pengobatan

untuk membunuh streptokokus yang tidak tumbuh dan berada dalam keadaan istirahat.

14

Page 15: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

Atau, sebuah "spektrum luas" dapat digunakan antibiotik yang akan membunuh banyak

jenis bakteri.

2. Obstruksi limfatik Penyumbatan kelenjar getah bening, pembuluh yang mengalirkan

cairan dari jaringan ke seluruh tubuh. Obstruksi limfatik juga disebut lymphedema, yang

berarti pembengkakan pada bagian kelenjar getah. Ada banyak penyebab obstruksi

limfatik, termasuk: infeksi kulit seperti selulitis (lebih umum pada pasien obesitas),

infeksi parasit seperti filariasis, cedera, tumor, bedah, terapi radiasi.

3.    LEUKIMIA Leukeumia dianggap sebagai keadaan arsinogenik (seperti karsinoma)

ditandai dengan produksi leukosit yang terlampau banyak. Hal ini diklasifikasikan sesuai

dengan jenis leukosit yang terkena, sebagai leukeumia limfatik atau leukeumia mieloid.

Penyakit ini dapat terjadi pada semua umur dan paling banyak pada masa kanak-kanak.

Keadaan ini dapat akut atau khronik sesuai dengan kecepatan bertambahnya.

Prognosanya tidak memberi harapan pada leukeumia akut, kematian dapat terjadi dalam

beberapa minggu,tetapi pasien dengan leukeumia kronik dapat hidup beberapa tahun.

4. TONSILITIS (PERADANGAN PADA AMANDEL) Peradangan pada amandel disebut

sebagai tonsilitis. Infeksi parah pada amandel dapat mengakibatkan amandel

membengkak hingga harus dioperasi untuk diambil, namun diambilnya amandel dapat

mengakibatkan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Radang amandel (bahasa Inggris:

tonsillitis) adalah infeksi pada amandel yang terkadang mengakibatkan sakit tenggorokan

dan demam.

Gejala Keluhan :

a. Sulit atau sakit saat menelan

b. Sakit kepala

c.   Demam dan kedinginan

d. Pembesaran, pembengkakan kelenjar (kelenjar getah bening) disekitar rahang dan

leher.

e. Kehilangan atau berubahnya suara

1. Sakit pada kerongkongan dan mudah berubah menjadi parah.

2. Membengkaknya amandel.

3. Amandel berubah menjadi merah.

f.Titik putih pada amandel

g. Bovine Leukosis Suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya sel-sel leukosit

dalam darah terutama sel leukosit berinti 1 (leukosit). Hal ini terjadi karena adanya

rangsangan oleh agen penyakit ini pada jaringan sehingga sel-sel jaringan tersebut

15

Page 16: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

mengalami hipertropi (pembengkakan). Penyebab bovine leukosis enzootik (BLE)

adalah jenis virus onkogenik yang mempunyai inti RNA (disingkat onkorna). Partikel-

partikel yang dimilikinya bertipe

16

Page 17: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

BAB III

KONSEP MAPPING

17

Normal

Pemeriksaan nodus limfatik

Ektraoral Palpasi

AnatomiFisiologi

Nodus Limfatik

Tidak terabaTeraba

Bimanual

Kondisi tidak normal

Page 18: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

BAB IV

PEMBAHASAN

Sistem limfatik (lymphatic system) atau sistem getah bening membawa cairan dan

protein yang hilang kembali ke darah .Cairan memasuki sistem ini dengan cara berdifusi ke

dalam kapiler limfa kecil yang terjalin di antara kapiler-kapiler sistem kardiovaskuler.

Apabila suda berada dalam sistem limfatik, cairan itu disebut limfa (lymph) atau getah

bening, komposisinya kira-kira sama dengan komposisi cairan interstisial. Sistem limfatik

mengalirkan isinya ke dalam sistem sirkulasi di dekat persambungan vena cava dengan

atrium kanan. Pembuluh limfa, seperti vena , mempunyai katup yang mencegah aliran balik

cairan menuju kapiler. Kontraksi ritmik (berirama) dinding pembuluh tersebut membantu

mengalirkan cairan ke dalam kapiler limfatik. Seperti vena, pembuluhlimfa juga sangat

bergantung pada pergerakan otot rangka untuk memeras cairan kearah jantung.

Di sepanjang pembuluh limfa terdapat organ yang disebut nodus (simpul) limfa

(lymph node) atau nodus getah bening yang menyaring limfa. Di dalam nodus limfa terdapat

jaringan ikat yang berbentuk seperti sarang lebah denagn ruang-ruang yang penuh dengan sel

darah putih. Sel-sel darah putih tersebut berfungsi untuk menyerang virus dan bakteri. Organ-

organ limfa diantanya kelenjar getah bening (limfonodus), tonsil, tymus, limpa ( spleen atau

lien) , limfonodulus. System limfe terdiri dari pembuluh limfe, nodus limfatik, organ limfatik,

nodul limfatik, sel limfatik. Pembuluh limfe merupakan muara kapiler limfe, menyerupai

vena kecil yang terdiri atas 3 lapis dan mempunyai katup pada lumen yang mencegah cairan

limfe kembali ke jaringan. Kontraksi otot yang berdekatan juga mencegah limfe keluar dari

pembuluh.

18

Page 19: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

\

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Sistem Limfe berkaitan erat dengan sistem peredaran. Pembuluh limfe  ini mengangkut cairan dari jaringan  menuju darah. Selain itu, juga mengangkut lemak dan  bahan-bahan asing untuk dirombak ke nodus limfe. Kelenjar limfe berfungsi untuk menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar tidak terjadi infeksi lebih lanjut. Kelenjar limfe terdapat di sepanjang pembuluh limfe, terutama terdapat pada pangkal paha, ketiak, dan leher. Alat tubuh yang mempunyai fungsi yang sama dengan kelenjar limfe yaitu limpa dan tonsil. Limpa merupakan sebuah kelenjar yang terletak di belakang lambung dan berwarna ungu.

5.2 SARAN

1. Untuk menghindari penyakit yang berkaitan dengan sistem limfa, hendaknya tubuh kita harus selalu mempunyai banyak cairan.

2. Kelenjar limfe sangat berperan penting dalam menghasilkan sel  darah putih (anti body), sehingga dapat menjaga tubuh kita dari infeksi dan sebaiknya penuhi tubuh dengan nutrisi yang dapat menyeimbangkan sel darah putih.

3. Dalam ilmu kesehatan maupun ilmu alam lainnya penting sekali memahai anatomi sistem limfa secara tepat agar terhindar dari kelalaian baik itu dirumah sakit maupun di alam yang berkaitan dengan perubahan fungsi tubuh akibat kurangnya aktifitas positif untuk memberikan kesehatan terhadap sistem limfa. 

19

Page 20: BAB I Makalah Ikd Lomfonodi Fixxx

DAFTAR PUSTAKA

GuyTon,Arthur C.,Hall.2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed.11.Jakarta:Penerbit

Buku  Kedokteran EGC

Pearce, 2000, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, PT.Gramedia

Pramita,Aam Citrida.2007.Kebutuhan Dasar Manusia.Palembang:Poltekkes Depkes

Palembang.

Raharja,Kirana.2007.Obat-Obat Penting.Jakarta:PT Alex Media Komputindo

Sherwood,Lauralee.2001.Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem.Jakarta:Penerbit Buku

Kedokteran EGCSloane, Ethel. 2004. Anatomi Fisiologi untuk Pemula. EGC: Jakarta

Snell, 1997, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran, Jakarta, EGC

20