repository.unja.ac.id ILMIAH.docx  · Web viewartikel ilmiah. pengembangan . buku ajar ....

21
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATEMATIKA SISWA BERBASIS BUDAYA JAMBI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BERPIKIR SISWA SMP Oleh: THENTRIA YOHANA SIANTURI NIM A1C213023 Thentria Yohana Sianturi A1C213023 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 1

Transcript of repository.unja.ac.id ILMIAH.docx  · Web viewartikel ilmiah. pengembangan . buku ajar ....

Page 1: repository.unja.ac.id ILMIAH.docx  · Web viewartikel ilmiah. pengembangan . buku ajar . matematika siswa berbasis . budaya jambi untuk meningkatkan kreativitas . berpikir . siswa.

ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATEMATIKA SISWA BERBASIS BUDAYA JAMBI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS

BERPIKIR SISWA SMP

Oleh:THENTRIA YOHANA SIANTURI

NIM A1C213023

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS JAMBI

MEI 2018

Thentria Yohana Sianturi A1C213023 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 1

Page 2: repository.unja.ac.id ILMIAH.docx  · Web viewartikel ilmiah. pengembangan . buku ajar . matematika siswa berbasis . budaya jambi untuk meningkatkan kreativitas . berpikir . siswa.

PENGEMBANGAN BUKU AJAR UNTUK GURU BERBASIS BUDAYA JAMBI UNTUK MENINGKATKAN

KREATIVITAS BERPIKIR SISWA SMP

Oleh:Thentria Yohana Sianturi1), Kamid2), Rohati3)

1) Alumni Mahasiswa Program Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi2) dan 3) Dosen Program Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi

email: [email protected],

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku ajar untuk siswa berbasis budaya Jambi pada materi kekongruenan dan kesebangunan untuk meningkatkan kreativitas berpikir di kelas IX SMP dan untuk mengetahui kualitas buku ajar yang dikembangkan tersebut. Jenis Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development) yang dikembangkan dengan menggunakan model ADDIE (analysis, design, development, implementation dan evaluation). Pertama melakukan analisis kompetensi, analisis karakteristik peserta didik dan analisis materi. Selanjutnya menyusun desain buku ajar, validasi ahli, uji coba produk hingga impelementasi buku ajar. Pada setiap tahap akan dilakukan evaluasi.

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Kota Jambi pada Januari-Februari 2018. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumen yang ditujukan untuk mengetahui kualitas buku ajar menurut kriteria Nieveen yaitu kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Kriteria kevalidan dengan menggunakan angket validasi materi dan desain, kepraktisan dengan dengan menggunakan angket penilaian guru dan siswa. Serta keefektifan dengan menggunakan tes hasil belajar. Setelah angket dikembalikan, data angket dianalisis secara deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku ajar untuk guru yang dikembangkan dikatakan memenuhi kriteria kevalidan yang dilihat dari validasi materi sebesar 4,8 dengan kategori sangat baik dan validasi desain sebesar 4,14 dengan kategori baik. Untuk kriteria kepraktisan telah terpenuhi berdasarkan hasil penilaian guru sebesar 3,81 dengan kategori baik dan hasil penilaian siswa rata-rata sebesar 4,14 dengan kategori baik. Sedangkan untuk keefektifan terpenuhi berdasarkan test hasil belajar dengan indikator kreativitas yang meningkat dilihat dari perhitungan uji gain sebesar 0,54 dengan kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa buku ajar untuk guru hasil pengembangan telah memenuhi kualitas buku ajar yang baik.

Kata Kunci : Buku Ajar, Budaya Jambi, Kreativitas. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi dan modernisasi menyebabkan terkikisnya nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat. Sedangkan

budaya merupakan identitas suatu bangsa sebagai penanda harkat dan martabat bangsa itu sendiri. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melestarikan budaya termasuk

Thentria Yohana Sianturi A1C213023 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 2

Page 3: repository.unja.ac.id ILMIAH.docx  · Web viewartikel ilmiah. pengembangan . buku ajar . matematika siswa berbasis . budaya jambi untuk meningkatkan kreativitas . berpikir . siswa.

budaya jambi sebagai salah satu daerah di indonesia. Marvins dalam Wahyuni (2013:114) menyatakan definisi budaya sebagai seluruh aspek kehidupan manusia dalam bermasyarakat, yang diperoleh dengan cara belajar termasuk pemikiran maupun tingkah laku. Sedangkan kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin manusia, seperti kesenian, kepercayaan dan adat istiadat. Budaya daerah Jambi terbentuk oleh nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakat daerah itu sendiri, serta diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pedoman dalam pergaulan masyarakat. Kuntjaningrat mengatakan bahwa nilai-nilai budaya berisi konsep-konsep yang hidup dalam alam pikiran sebagian masyarakat mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup (Lembaga Adat Propinsi Jambi, 2001:10).

Kamid, dkk (2016:26) mengemukakan bahwa dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan, pendidikan merupakan cara paling efektif untuk mentransfer kebudayaan. Salah satunya dengan menyisipkan pemahaman budaya dan kearifan lokal dalam proses pembelajaran. Selain untuk meningkatkan kecintaan siswa terhadap budaya daerah, hal ini juga membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan karena materi tersebut terkait langsung dengan budaya yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari siswa itu sendiri.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dijumpai dalam setiap jenjang pendidikan. Hal ini membuktikan bahwa matematika merupakan elemen penting

pendidikan. Matematika sebagai suatu disiplin ilmu yang secara jelas mengandalkan proses berpikir dipandang sangat baik untuk diajarkan pada anak didik (Sofnidar dan Sabil, 2012:58). Geometri merupakan salah satu materi matematika yang sebenarnya sangat berkaitan dengan budaya, seperti pada bentuk rumah adat, motif anyaman, motif batik dan lainnya. Namun pentingnya matematika dan sering dijumpainya geometri tidak membuat materi ini digemari siswa. Rohati (2013:49) menyatakan kurangnya minat siswa terhadap pelajaran matematika terutama geometri karena dalam proses belajar mengajar interaksi hanya berlangsung satu arah dari guru ke siswa. Selain itu, proses pembelajaran matematika saat ini terfokus pada guru yang menyampaikan materi dan siswa hanya mendengarkan tanpa mengalami langsung. Mengalami langsung tidak berarti harus ke lapangan, mengalami langsung dalam belajar matematika dapat diartikan dengan siswa berdiskusi bersama teman, kemudian berpikir untuk mendapatkan kesimpulan sendiri. Proses mengalami ini akan membuat kelas tidak monoton dan siswa lebih mengingat materi yang akan diajarkan, hal ini juga akan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, logis maupun kemampuan bekerja sama siswa.

Salah satu kemampuan yang penting untuk dikembangkan pada siswa adalah berpikir kreatif. Pentingnya berpikir kreatif ini dikemukakan oleh Istianah (2013:44) yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan yang penting untuk dimiliki siswa agar dapat

Thentria Yohana Sianturi A1C213023 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 3

Page 4: repository.unja.ac.id ILMIAH.docx  · Web viewartikel ilmiah. pengembangan . buku ajar . matematika siswa berbasis . budaya jambi untuk meningkatkan kreativitas . berpikir . siswa.

memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam dunia yang senantiasa berubah. Dengan demikian, pengembangan kemampuan berpikir kreatif merupakan hal penting untuk dilatihkan kepada siswa sejak dini. Dengan berkembangnya kemampuan berpikir kreatif siswa maka akan berkembang pula kreativitas siswa tersebut.

Kreativitas pada dasarnya merupakan suatu kemampuan seseorang untuk melihat dan memikirkan hal-hal yang luar biasa atau sesuatu yang kurang lazim, mencetuskan solusi-solusi baru atau gagasan-gagasan baru yang menunjukkan kelancaran dalam berpikir rasional. Krutetskii dalam Ulya (2016:34) menyatakan kreativitas dalam matematika (kreativitas matematis) merupakan kemampuan siswa yang berhubungan dengan sutau penguasaan kreatif mandiri matematika di bawah pengajaran matematika, formulasi mandiri masalah-masalah matematis yang tidak rumit, penemuan cara-cara dan sarana dari penyelesaian masalah, penemuan bukti-bukti teorema, pendeduksian mandiri rumus-rumus dan penemuan metode-metode asli penyelesaian masalah non standar.

Kreativitas dapat terwujud dengan kemampuan berpikir kreatif dan bersikap kreatif, sehingga ciri-ciri kreativitas yang dapat digunakan sebagai indikator dalam suatu penilaian. Munandar (2013:192) menyatakan bahwa kemampuan berpikir kreatif dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan 3 aspek, yaitu kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan.

Jean Piaget menyatakan bahwa anak pada tahap operasional formal

yang dialami anak usia 11 tahun ke atas merupakan tahap yang amat potensial bagi perkembangan kreativitas karena pada tahap ini anak telah mampu mewujudkan suatu keseluruhan dalam pekerjaannya yang merupakan hasil dari berpikir logis (Ali dan Asrori, 2016:49).

Salah satu media yang dapat digunakan untuk merangsang siswa mengembangkan kreativitas berpikir adalah bahan ajar yang inovatif, salah satunya adalah buku ajar. Buku ajar yang digunakan haruslah mendorong rasa ingin tahu siswa yang menekankan inisiatif untuk menggali, mengamati, bertanya, mengkomunikasikan dengan menghadirkan keterbukaan dan ketidaklengkapan agar siswa terdorong untuk menghasilkan sesuatu dengan mandiri. Millah dkk (2012:19) mengemukakan bahwa buku ajar merupakan seperangkat materi substansi pelajaran yang disusun secara sistematis menampilkan keutuhan dari kompetensi yang akan dikuasai oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan Permendikbud nomor 8 Tahun 2016, struktur buku ajar dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Bagian awal memuat judul dan subjudul buku, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar (jika ada), daftar tabel (jika ada). Bagian isi memuat uraian materi tentang pokok bahasan yang sesuai dengan judul buku. Bagian akhir memuat informasi pelaku penerbitan, glosarium, daftar pustaka, indeks, dan lampiran-lampiran. BSNP menyatakan buku ajar yang layak digunakan harus memenuhi 4 aspek yaitu aspek materi, kebahasaan, penyajian materi dan kegrafikan.

Thentria Yohana Sianturi A1C213023 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 4

Page 5: repository.unja.ac.id ILMIAH.docx  · Web viewartikel ilmiah. pengembangan . buku ajar . matematika siswa berbasis . budaya jambi untuk meningkatkan kreativitas . berpikir . siswa.

Nasution menyatakan bahwa buku ajar merupakan bahan pengajaran yang paling banyak digunakan di antara bahan pengajaran lainnya. Hal ini membuktikan bahwa keberadaan buku ajar merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran saat ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Millah dkk (2012:20) menemukan beberapa kekurangan dalam buku ajar yang beredar dan belum sepenuhnya menunjang siswa dalam belajarm dan yang paling utama buku-buku tersebut belum dirancang untuk siswa berpikir tingkat tinggi (kritis dan kreatif) dalam memecahkan masalah autentik dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian diatas, perlu adanya perubahan untuk mengembangkan buku ajar sendiri yang memanfaatkan budaya lokal untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Maka dengan itu, kreativitas sebagai produk berpikir kreatif akan meningkat seiring meningkatnya kemampuan berpikir kreatif siswa. oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Buku Ajar Matematika Berbasis Budaya Jambi untuk Meningkatkan Kreativitas Berpikir Siswa SMP”.METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Devalopment). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kombinasi (mixed method). Pengembangan dengan menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation).

Berikut penjelasan model ADDIE pada pengembangan buku ajar matematika siswa berbasis budaya

Jambi untuk meningkatkan kreativitas berpikir siswa. Pertama yaitu tahap analysis, Tahap analisis meliputi kegiatan sebagai berikut: (a) melakukan analisis kompetensi yang dituntut kepada peserta didik; (b) melakukan analisis karakteristik peserta didik tentang kapasitas belajarnya, pengetahuan, keterampilan, sikap yang telah dimiliki peserta didik serta aspek lain yang terkait; (c) melakukan analisis materi sesuai dengan tuntutan kompetensi (Tegeh dkk, 2014:78-79). Kedua, yaitu tahap design, Menurut Branch (2009:60) tahap ini dilakukan untuk memverifikasi kinerja yang diinginkan dan metode pengujian yang tepat. Prosedur yang dilakukan adalah membuat rancangan buku ajar dan menyusun evaluasi formatif. Tahap ketiga yaitu tahap development, meliputi kegiatan mengembangkan dan memodifikasi media pembelajaran lalu pengujian produk. Tahap uji coba produk yang dilakukan meliputi uji coba perorangan (one-to-one trial) dan uji coba kelompok kecil (small group trial). Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui respon guru dan siswa terhadap penggunaan buku ajar di kelas. Tahap keempat yaitu yahap implementation. Menurut Branch (2009:133) tujuan dari tahap implementasi adalah untuk mempersiapkan lingkungan belajar dan mengikutsertakan siswa didalamnya. Setelah produk direvisi, maka produk buku ajar berbasis budaya untuk meningkatkan kreativitas budaya diiplementasikan dikelas sesungguhnya. Tahap kelima yaitu tahap evaluation. Menurut Branch (2009:151) tujuan dari tahap evaluasi adalah menilai kualitas dari produk dan proses. Evaluasi dilakukan pada setiap tahap. Evaluasi

Thentria Yohana Sianturi A1C213023 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 5

Page 6: repository.unja.ac.id ILMIAH.docx  · Web viewartikel ilmiah. pengembangan . buku ajar . matematika siswa berbasis . budaya jambi untuk meningkatkan kreativitas . berpikir . siswa.

yang dimaksudkan untuk memperbaiki media disetiap tahapnya, sehingga diperoleh sebuah media yang layak digunakan pada proses pembelajaran.

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Kota Jambi pada kelas IXF. Instrumen yang digunakan adalah angket validasi materi dan desain, angket penilaian guru dan siswa serta soal tes.

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kevalidan yang dilihat dari hasil validasi ahli desain dan materi, kepraktisan dilihat dari penilaian guru dan siswa dan keefektifan dilihat dari tes hasil belajar siswa.HASIL PENELITIAN DAN PEMBA- HASAN 1. Deskripsi Hasil Pengembangan

Buku Ajar berbasis Budaya Jambi untuk Meningkatkan Kreativitas

a. Tahap AnalysisTahap analisis meliputi kegiatan

sebagai berikut: (a) melakukan analisis kompetensi yang dituntut kepada peserta didik; (b) melakukan analisis karakteristik peserta didik tentang kapasitas belajarnya, pengetahuan, keterampilan, sikap yang telah dimiliki peserta didik serta aspek lain yang terkait; (c) melakukan analisis materi sesuai dengan tuntutan kompetensi (Tegeh dkk, 2014:78-79).

Langkah pertama yang dilakukan yaitu analisis kurikulum untuk mengetahui kurikulum yang berlaku pada sekolah dan mengetahui kompetensi yang hendak dicapai. Langkah selanjutnya yaitu analisis karakteristik peserta didik, berdasarkan hasil keterangan guru diperoleh bahwa kemampuan akademik peserta didik kelas IXF

dinilai baik, namun cukup lambat dalam memahami konsep.

Langkah selanjutnya yatu analisis materi. Berdasarkan kompetensi yang harus dicapai dan keterkaitan dengan budaya, maka materi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah materi kekongruenan dan kesebangunan.b. Tahap Design

Menurut Branch (2009:61) pada tahap ini semua hal yang dibutuhkan akan dibuat sesuai dengan yang ada pada tahap analisis. Semua mulai direalisasikan untuk menghasilkan sebuah produk yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan tahap analysis, ditetapkan media yang akan dikembangkan adalah buku ajar karena siswa lambat dalam pemahaman konsep karena buku ajar yang digunakan siswa belum bersifat kontekstual. Sehingga buku ajar yang dikembangkan memuat budaya jambi yang sering dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, karena kurangnya kreativitas siswa dalam proses belajar mengajar maka buku ajar yang dikembangkan harus merangsang kemampuan kreativitas berpikir siswa dengan memuat unsur-unsur yang mendorong kreativitas berpikir.

Rancangan pada Buku Ajar berbasis Budaya Jambi dibagi menjadi tiga bagian sesuai Permendikbud nomor 8 Tahun 2016, yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Buku ajar disusun menggunakan Microsoft Word dengan ukuran tulisan 11 pt, 12 pt, dan 14 pt. Jenis tulisan yang digunakan times new roman, cambria, cambria math dan calibri.1) Bagian Awal

Bagian awal memuat sampul buku ajar, kata pengantar, daftar isi dan

Thentria Yohana Sianturi A1C213023 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 6

Page 7: repository.unja.ac.id ILMIAH.docx  · Web viewartikel ilmiah. pengembangan . buku ajar . matematika siswa berbasis . budaya jambi untuk meningkatkan kreativitas . berpikir . siswa.

peta konsep. Sampul buku ajar dirancang dengan Microsoft Word yang berisi tentang identitas Buku Ajar yaitu judul “Kekongruenan dan Kesebangunan; Sekolah Menengah Pertama Semester I”. Selain itu penulis juga menyertakan simbol instansi penulis berasal yaitu Universitas Jambi. Gambar halaman judul (cover) didesain dengan menghadirkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi kekongruenan dan kesebangunan yaitu candi muaro jambi, motif durian pecah dan pantograf.

Gambar 1. Sampul Buku Ajar

2) Bagian IsiBagian isi memuat uraian materi

tentang pokok bahasan kekongruenan dan kesebangunan. Isi materi terdiri dari 4 subbab yaitu kekongruenan bangun datar, kekongruenan dua segitiga, kesebangunan bangun datar dan kesebangunan dua segitiga. Tiap subbab terdiri dari kegiatan peserta didik, contoh soal, esensi materi dan latihan. Pada latihan ataupun soal-soal lainnya akan terdapat faktor-

faktor serta indikator kreativitas yang terkandung didalamnya. Soal latihan nantinya tidak hanya mengandung indikator kreativitas tetapi tetap mengandug konteks budaya jambi yang berkaitan dengan materi kekongruenan dan kesebangunan.

Gambar 2. Kegiatan Peserta Didik

Gambar 3. Contoh Soal

3) Bagian Akhir

Thentria Yohana Sianturi A1C213023 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 7

Page 8: repository.unja.ac.id ILMIAH.docx  · Web viewartikel ilmiah. pengembangan . buku ajar . matematika siswa berbasis . budaya jambi untuk meningkatkan kreativitas . berpikir . siswa.

Bagian akhir meliputi glosarium dan daftar pustaka. Glosarium berisikan penjelasan khusus mengenai kata, istilah yang terdapat dalam buku. Halaman daftar pustaka berisikan daftar buku-buku yang digunakan sebagai acuan dalam penulisan buku.

Gambar 4. Glosarium

c. Tahap Development 1) Validasi Ahli

Pada Validasi ahli dilakukan dengan memvalidasi buku ajar yang terdiri dari validasi ahli materi, validasi desain dan validasi instrumen berupa angket penilaian guru dan siswa serta soal tes hasil belajar. Untuk validasi ahli materi didapat skor kriterium 4,8 dengan kategori sangat baik, ahli desain sebesar 4,14 dengan kategori baik. Validasi instrumen berupa angket penilaian guru diperoleh 4,5 dengan kategori sangat baik, validasi intrumen angket penilaian siswa diperoleh 4,72 dengan kategori sangat baik dan validasi soal tes hasil belajar dengan skor kriterium 4,77 dengan kategori sangat baik.2) Uji Coba

Uji coba pengembangan dilakukan 2 tahap. Pertama, yaitu uji coba perorangan yang dilakukan terhadap satu orang guru matematika dan tiga orang siswa dengan kemampuan yang berbeda. Berdasarkan hasil angket penilaian, didapat skor kriterium penilaian guru sebesar 3,81 dengan kategori baik dan penilaian rata-rata dari 3 orang siswa sebesar 4,03 dengan kategori baik. selanjutnya, uji kelompok kecil yang dilakukan pada 15 orang siswa. Hasil skor kriterium dari rata-rata 15 siswa tersebut sebesar 4,17 dengan kategori baik.d. Tahap Implementation

Pada tahap implemetation, buku ajar yang sudah disusun diimplementasikan di kelas yang sesungguhnya. Buku ajar berbasis budaya jambi digunakan dalam proses belajar mengajar dan dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. Dimana pada awal pertemuan siswa diberikan pre-test dan pada akhir pertemuan siswa diberikan post-test untuk mengetahui tingkat kreativitas siswa sebelum dan sesudah menggunakan buku ajar berbasis budaya jambi yang sudah dikembangkan.e. Tahap Evaluation

Tujuan dari tahap evaluasi adalah menulai kualitas dari produk dan proses (Branch, 2009:151). Pada penelitian pengembangan ini peneliti hanya melaksanakan 2 level pada model ADDIE yaitu level 1 (persepsi) dan level 2 (pengetahuan) karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi dan hasil belajar siswa terhadap buku ajar berbasis budaya jambi yang dikembangkan.2. Pembahasan a. Hasil pengembangan Buku Ajar

Thentria Yohana Sianturi A1C213023 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 8

Page 9: repository.unja.ac.id ILMIAH.docx  · Web viewartikel ilmiah. pengembangan . buku ajar . matematika siswa berbasis . budaya jambi untuk meningkatkan kreativitas . berpikir . siswa.

Buku ajar matematika siswa berbasis budaya jambi dirancang dengan memuat unsur-unsur budaya Jambi yang terkait dengan materi kekongruenan dan kesebangunan dengan menghadirkan faktor-faktor yang mendukung kreativitas siswa baik dalam penyampaian materi maupun soal-soal didalamnya.

Budaya jambi dalam buku ajar materi kekongruenan dan kesebangunan meliputi motif batik, alat musik, bangunan candi, rumah adat dan pakaian adat. Materi kekongruenan bangun datar menghadirkan motif durian pecah yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama pada bagian kanan dan kiri motif tersebut sehingga ketika bagian tengah dipotong membentuk dua bangun yang kongruen. Selain motif durian pecah, materi kekongruenan bangun datar menghadirkan alat musik jambi yaitu alat musik gambus dan gendang. Alat musik gambus dihadirkan dengan dua gambus yang kongruen, sedangkan alat musik gendang dihadirkan dengan dua gendang yang tidak kongruen. Kemudian budaya jambi terakhir yang ada pada pembelajaran materi kekongruenan bangun datar ini adalah bangunan candi muaro jambi, dimana dihadirkan dua pigura candi muaro jambi yang kongruen. Selanjutnya pada bagian contoh terdapat budaya jambi berupa dua gambar motif anyaman yang kongruen, selain itu terdapat 3 gambar motif durian pecah dengan berbagai ukuran untuk menemukan dua motif yang kongruen. Pada materi kedua, yaitu kekongruenan dua segitiga terdapat motif anyaman khas jambi pada contoh 3 yang dibagi 2 menjadi dua segitiga yang kongruen. Pada materi ketiga, yaitu kesebangunan bangun

datar terdapat gambar miniatur rumah adat jambi yang biasa disebut kajang lako, selanjutnya terdapat gambar gendang melayu yang sebangun dan tidak sebangun, kemudian terdapat dua pigura candi muaro jambi yang tidak sebangun dan gambar sepasang anak-anak yang mengenakan pakaian adat jambi yang biasa disebut sebagai pakaian adat melayu. Selanjutnya gambar motif durian pecah yang di drag untuk mengetahui konsep kesebangunan bangun datar. Selanjutnya pada bagian contoh terdapat kain batik dengan berbagi motif pada contoh 1 dan motif anyaman pada contoh 2. b. Kualitas Buku Ajar

Nieveen (1999:127) mengemukakan kriteria yang harus dipenuhi suatu produk pembelajaran untuk dikatakan berkualitas yaitu kriteria valid, praktis dan efektif. Pertama, valid jika komponen material harus didasarkan pada keadaaan pengetahuan dan semua komponen harus secara konsisten terkait satu sama lain, jika memenuhi persyaratan diatas maka produk dapat dikatakan valid. Kedua, bahan dapat dikatakan praktis jika para responden menyatakan perangkat pembelajaran dapat digunakan dalam pembelajaran ditunjukkan oleh angket atau kuisioner (apresiasi) oleh guru dan siswa. Ketiga, yaitu efektif jika siswa memahami pembelajaran dan terdapat kekonsistenan antara kurikulum, pengalaman belajar siswa dan pencapaian proses pembelajaran.1) Kevalidan Buku Ajar

Kevalidan diukur melalui angket validasi materi dan angket validasi desain. Penilaian validator ahli materi diperoleh skor kriterium sebesar 4,8 dengan kategori sangat baik dan sedikit revisi sesuai saran

Thentria Yohana Sianturi A1C213023 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 9

Page 10: repository.unja.ac.id ILMIAH.docx  · Web viewartikel ilmiah. pengembangan . buku ajar . matematika siswa berbasis . budaya jambi untuk meningkatkan kreativitas . berpikir . siswa.

yang diberikan. Selanjutnya untuk penilaian validator desain terhadap Buku Ajar untuk guru berbasis budaya Jambi untuk meningkat kreativitas berpikir siswa diperoleh skor kriterium sebesar 4,14 dengan kategori baik tetapi terdapat revisi yang dilakukan sesuai dengan saran yang diberikan.2) Kepraktisan Buku Ajar

Untuk melihat kriteria kepraktisan dapat dilihat berdasarkan uji coba perorangan dan kelompok kecil yang dilakukan dikelas IXD SMPN 1 Kota Jambi. Berdasarkan hasil analisis data angket penilaian guru didapat skor kriterium sebesar 3,81 dengan kategori baik dan revisi untuk menambahkan tujuan pembelajaran dan menambahkan unsur budaya jambi dalam penyampaian materi. Sedangkan untuk data angket penilaian siswa didapat skor kriterium dari rata-rata 18 orang sebesar 4,15 dengan kategori baik.3) Keefektifan Buku Ajar

Untuk tes hasil belajar di kelas IXF SMP Negeri 1 Kota Jambi pada materi kekongruenan dan kesebangunan terlihat bahwa sebagian besar siswa telah memenuhi indikator kreativitas yang dilihat dari 3 apek berpikir kreatif yaitu kefasihan, kebaruan dan fleksibilitas.

Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan kemampuan kreativitas berpikir siswa antara hasil pretest dan postest yang terlihat dari perbedaan hasil tes siswa sebelum dan sesudah diterapkannya pembelajaran dengan menggunakan Buku Ajar. Peningkatan ini sejalan dengan penelitian Saprahayuningsih (2010) yang menyatakan bahwa proses pembelajaran akan mampu meningkatkan kecerdasan dan kreativitas apabila siswa diberikan

kesempatan untuk berpikir tidak hanya secara konvergen tetapi juga divergen, yakni dengan peningkatan indikator kemampuan kreativitas berpikir.

Berdasarkan analisis peningkatan skor rata-rata pretest dan postest yang dihitung degan menggunakan rumus gain didapati bahwa nilai peningkatan rata-rata sebesar 0,54. Sehingga peningkatan skor rata-rata pretest dan postest berada pada kategori sedang.

Dengan demikian buku ajar matematika siswa berbasis budaya jambi materi kekngruenan dan kesebangunan memiliki kualitas yang baik.

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan buku ajar matematika siswa berbasis budaya jambi untuk meningkatkan kreativitas berpikir siswa pada materi kekongruenan dan kesebangunan dapat meningkatkan kreativitas siswa. Kreativitas dapat dilihat dari jawaban-jawaban siswa pada saat menjawab soal tes yang diberikan.

Buku ajar matematika siswa berbasis budaya jambi untuk meningkatkan kreativitas berpikir siswa juga dinyatakan memiliki kualitas baik. Karena telah memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. 2. Saran 1. Buku ajar matematika siswa

berbasis budaya jambi pada materi kekongruenan dan kesebangunan dapat digunakan sebagai salah satu pilihan bahan ajar untuk siswa kelas IX SMP/MTs.

2. Buku ajar matematika siswa berbasis budaya jambi pada

Thentria Yohana Sianturi A1C213023 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 10

Page 11: repository.unja.ac.id ILMIAH.docx  · Web viewartikel ilmiah. pengembangan . buku ajar . matematika siswa berbasis . budaya jambi untuk meningkatkan kreativitas . berpikir . siswa.

materi kekongruenan dan kesebangunan dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk mengembangkan buku ajar yang lain berbasis budaya jambi.

3. Buku ajar matematika siswa berbasis budaya jambi pada materi kekongruenan dan kesebangunan dapat dikolaborasikan dengan buku ajar lain agar proses pembelajaran tidak monoton dan proses pembelajaran dapat berjalan dengan praktis dan efektif.

4. Keefektifan penggunaan buku ajar matematika siswa berbasis budaya pada materi kekongruenan dan kesebangunan dapat ditingkatkan dengan menambahkan faktor-faktor yang meningkatkan kreativitas berpikir siswa pada buku ajar.

DAFTAR PUSTAKAAli, M. & Asrori, M. 2015. Psikologi

Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Naskah Akademik Instrumen Penilaian: Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.

Branch, Robert M. 2009. Instructional Design: The ADDIE Approach. New York: Springer.

Istianah, Euis. 2012. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematika Dengan Pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs) Pada Siswa SMA. Jurnal Ilmiah Program Studi

Matematika STKIP Siliwangi Bandung, 2 (1): 48.

Kamid., Resmita., Rohati. 2016. Analisis Nilai-Nilai Budaya Jambi yang Terkandung Dalam Alat Musik Kelintang Kayu yang Berkaitan dengan Pembelajaran Pola Barisan dan Deret. AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3.

Lembaga adat provinsi Jambi. 2001. Pokok-Pokok Adat Sepucuk Jambi Sembilan Lurah Jilid V Seni dan Budaya Adat Jambi. Jambi: Lembaga adat provinsi Jambi.

Millah, S.E., Budipramana, S.L., Isnawati. 2012. Pengembangan Buku Ajar Materi Bioteklogi Di Kelas XII SMA IPIEMS Surabaya Berorientasi Sains, Teknologi, Lingkungan, Dan Masyarakat (SETS). BioEdu, 1 (1) hal 19-24.

Nieveen. N. 1999. Prototyping to Reach Product Quality. Design Approaces and Tools in Educational and Training: Kluwer Academic Publisher.

Rohati., Winarni, Sri., Elfiati. 2013. Pembelajaran Geometri Menurut Standar Pengajaran NCTM dengan Setting Kooperatif di SMP Negeri 22 Jambi. Edumatica Volume 03 Nomor 01. ISSN:2088-2157.

Tegeh, M., Jampel, N., Pudjawan, K. 2014. Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ulya, Himmatul. 2016. Pembelajaran Matematika Berbasis

Thentria Yohana Sianturi A1C213023 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 11

Page 12: repository.unja.ac.id ILMIAH.docx  · Web viewartikel ilmiah. pengembangan . buku ajar . matematika siswa berbasis . budaya jambi untuk meningkatkan kreativitas . berpikir . siswa.

Etnomatematika untuk Mengembangkan Karakter Cinta Tanah Air dan Kreativitas Belajar Matematika. Prosiding Seminar Nasional. BEM Fakultas Psikologi. Universitas Muria Kudus.

Wahyuni, A., Tias, W.A.A., Sani, B. 2013. Peran Etnomatematika Dalam Membangun Karakter Bangsa. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan FMIPA UNY. ISBN : 978-979-16353-9-4.

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. 2007. Penggalian nilai Budaya Tradisional Daerah Jambi. Jambi: Dinas Kebudayan dan Pariwisata Provinsi Jambi

Fitroh, W. & Hikmawati, N. 2015. Identifikasi Pembelajaran Matematika Dalam Tradisi Melemang Di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Prosding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS. ISBN: 978.602.361.002.0.

Herman. 2008. Ragam Hias Jambi. Jambi: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi.

Istianah, Euis. 2012. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematika Dengan Pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs) Pada Siswa SMA. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, 2 (1): 48.

Kamid., Resmita., Rohati. 2016. Analisis Nilai-Nilai Budaya Jambi yang Terkandung dalam Alat Musik Kelintang Kayu yang Berkaitan dengan Pembelajaran Pola dan Deret. AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No 3.

Kisti, H.H. & Nur, F.A. 2012. Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Kreativitas Pada Siswa SMK. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 1 (02): 52-58.

Lembaga adat provinsi Jambi. 2001. Pokok-Pokok Adat Sepucuk Jambi Sembilan Lurah Jilid V Seni dan Budaya Adat Jambi. Jambi: Lembaga adat provinsi Jambi.

Lestari, Barkah. 2006. Upaya Orang Tua Dalam Pengembangan Kreativitas Anak. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 3 (1): 17-24.

Nieveen. N. 1999. Prototyping to Reach Product Quality. Design Approaces and Tools in Educational and Training: Kluwer Academic Publisher.

Nurlela, Luthfiyah. & Ismiyati, Euis. 2015. Strategi Belajar Berpikir Kreatif. Surabaya: Ombak.

Thentria Yohana Sianturi A1C213023 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 12

Page 13: repository.unja.ac.id ILMIAH.docx  · Web viewartikel ilmiah. pengembangan . buku ajar . matematika siswa berbasis . budaya jambi untuk meningkatkan kreativitas . berpikir . siswa.

Millah, S.E., Budipramana, S.L., Isnawati. 2012. Pengembangan Buku Ajar Materi Bioteklogi Di Kelas XII SMA IPIEMS Surabaya Berorientasi Sains, Teknologi, Lingkungan, Dan

Masyarakat (SETS). BioEdu, 1 (1) hal 19-24.

Mulyatiningsih, Endang. 2011. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Panjaitan, Ade Putra., dkk. 2014. Korelasi Kebudayaan & Pendidikan Membangun Pendidikan Budaya Lokal. Jakarta: Buku Obor.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diakses tanggal 17 September 2017. http://www.kemendikbud.go.id.

Prastowo, A. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Purboningsih, D. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Guided Discovery pada Materi Barisan dan Deret untuk Siswa SMK Kelas X, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Purnawati, Cahaya. 2014. Pengembangan Lembar Kerja Siswa berbasis Pendekatan Saintifik dengan Model Probing Prompting pada Materi Relasi dan Fungsi. Jurnal Agrisains, 5 (1):43-64. ISSN: 2086-7719.

Rassuh, Ja’far. 2008. Arsitektur Tradisional Daerah Jambi. Jambi: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi.

Sappaile, B.E. 2014. PEnskoran dan KElayakan Butir Skala

Penilaian Berskala Oridinal. Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan HEPI, hal 1-2, HEPI UKD Bali.

Ulya, Himayatul. 2016. Pembelajaran Matematika Berbasis Etnomatematika Untuk Membangun Karakter Cinta Tanah Air Dan Kreativitas Belajar Matematika. Prosding Seminar Nasional Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus.

Wahyuni, A., Tias, W.A.A., Sani, B. 2013. Peran Etnomatematika Dalam Membangun Karakter Bangsa. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan FMIPA UNY. ISBN : 978-979-16353-9-4.

Thentria Yohana Sianturi A1C213023 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 13