ileus obs

8
A. DEFINISI Ileus obstruktif adalah kerusakan atau hilangnya pasase isi usus yang disebabkan oleh sumbatan mekanik. Pada saat ini terdapat peningkatan jumlah pasien dengan ileus obstruksi. Diagnosis sebenarnya mudah, tetapi untuk mengetahui proses patologik yang sebenarnya di dalam rongga abdomen tetap merupakan hal yang sulit. Bahaya strangulasi yang amat ditakuti sering tidak disertai gambaran klinik. B. ETIOLOGI 1. Hernia inkarserata 2. Non – Hernia a. Penyempitan lumen usus Isi lumen : benda asing, skibala, ascariasis Dinding usus : radang, keganasan Ekstra lumen : tumor intraabdomen b. Adhesi, penyebab : Radang radang – fibrosis – band fibrin – perlekatan usus (streng) – adhesi – ileus Trauma trauma – perdarahan – band fibrin – ileus c. Invaginasi Proses melipatnya organ berbentuk saluran sehingga satu bagian melekuk masuk ke dalam bagian lainnya melapisi rongga baru di dalam saluran tersebut. d. Volvulus Adalah pemuntiran usus yang abnormal dari segmen usus sepanjang aksis longitudinal usus sendiri sehingga pasase makanan terganggu.

description

bedah

Transcript of ileus obs

A. DEFINISIIleus obstruktif adalah kerusakan atau hilangnya pasase isi usus yang disebabkan oleh sumbatan mekanik.

Pada saat ini terdapat peningkatan jumlah pasien dengan ileus obstruksi. Diagnosis sebenarnya mudah, tetapi untuk mengetahui proses patologik yang sebenarnya di dalam rongga abdomen tetap merupakan hal yang sulit. Bahaya strangulasi yang amat ditakuti sering tidak disertai gambaran klinik.

B. ETIOLOGI

1. Hernia inkarserata2. Non Hernia

a. Penyempitan lumen usus

Isi lumen:benda asing, skibala, ascariasis

Dinding usus:radang, keganasan

Ekstra lumen:tumor intraabdomenb. Adhesi, penyebab :

Radang ( radang fibrosis band fibrin perlekatan usus (streng) adhesi ileus

Trauma ( trauma perdarahan band fibrin ileus c. Invaginasi

Proses melipatnya organ berbentuk saluran sehingga satu bagian melekuk masuk ke dalam bagian lainnya melapisi rongga baru di dalam saluran tersebut.

d. Volvulus

Adalah pemuntiran usus yang abnormal dari segmen usus sepanjang aksis longitudinal usus sendiri sehingga pasase makanan terganggu.

e. Tumor

f. Malformasi usus

Kongenital pada masa embrional, terjadi kelainan perputaran usus sehingga pada waktu lahir terjadi pemuntiran gerakan penjepitan ileus.

C. PATOFISIOLOGI

Ileus obstruktif merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga menyebabkan penyempitan/penyumbatan lumen usus. Hal tersebut menyebabkan pasase lumen usus terganggu. Akan terjadi penggumpalan isi lumen usus yang berupa cairan dan gas, pada bagian proksimal tempat penyumbatan yang menyebabkan pelebaran dinding usus (distensi).Sumbatan usus dan distensi usus menyebabkan rangsangan terjadinya hipersekresi kelenjar pencernaan. Dengan demikian akumulasi cairan dan gas makin bertambah yang menyebabkan distensi usus tidak hanya pada tempat sumbatan tetapi juga dapat mengenai seluruh panjang usus sebelah proksimal sumbatan. Sumbatan ini menyebabkan gerakan usus yang meningkat (hiperperistaltik) sebagai usaha alamiah. Sebaliknya juga terjadi gerakan anti peristaltic. Hal ini menyebabkan terjadi serangan kolik abdomen dan muntah-muntah.

D. GEJALA KLINIS

Gambaran klinik tidak tergantung kepada penyebab obstruksinya. Hanya pada keadaan strangulasi, nyeri biasanya lebih hebat dan menetap. Ileus obstruksi ditandai dengan nyeri abdomen yang bersifat kolik, muntah-muntah dan opstipasi, distensi intestinal, dan tidak adanya flatus. Rasa nyeri seperti tertusuk-tusuk atau rasa mulas yang hebat, umunya nyeri tidak menjalar. Bila obstruksi tinggi, muntah hebat bersifat proyektil dan berbau, warna kehijauan. Pada pemeriksaan bising usus dapat didengarkan bising yang kasar dan meninggi (borborygmi dan metallic sound). Untuk mengetahui ada tidaknya strangulasi, beberapa gambaran klinik dapat membantu :1. Rasa nyeri abdomen yang hebat. Bersifat menetap, makin lama makin hebat.

2. Pada px abdomen didapatkan ascites

3. Terdapatnya abdominal tenderness

4. Adanya tanda umum seperti demam, dehidrasi berat, takikardia, hipotensi atau shock.

E. DD

DD nya adalah ileus paralitik.

F. PENEGAKAN DIAGNOSIS

1. Anamnesis

Nyeri abdomen

Perut kembung

Flatus (-)

Defekasi (-)

2. Pemeriksaan Fisik

Inspeksi

Perut distensi, dapat ditemukan kontur dan steifung. Benjolan pada region inguinal, femoral dan skrotum menunjukkan suatu hernia inkarserata. Adanya adhesi dapat dicurigai bila ada bekas luka operasi sebelumnya.

Palpasi

Kadang teraba massa seperti tumor, invaginasi, hernia,

Perkusi

Hipertimpani. Auskultasi

Hiperperistaltik, metallic sound, borborygmi. Pada fase lanjut bising usus dan peristaltic melemah sampai hilang.

3. Pemeriksaan tambahan

Rectal Toucher

Isi rectum menyemprot:Hirschprung disease

Adanya darah:Strangulasi, neoplasma

Feses mengeras:Skibala

Feses negative:Obstruksi usus letak tinggi

Ampula recti kolaps:Curiga obstruksi

Nyeri tekan:Lokal atau general peritonitis

4. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan radiologi

Pengumpulan gas dalam lumen usus yang melebar, penebalan valvulae coniventes yang member gambaran Fish Bone Appearance.

Pengumpulan cairan dengan gambaran khas Air-Fluid Level.

G. PENATALAKSANAAN

Pada umumnya penderita mengikuti prosedur penatalaksanaan dalam aturan yang tetap, yaitu :

1. Persiapan penderita

Persiapan berjalan bersama dengan usaha menegakkan diagnose secara lengkap dan tepat. Seiring dengan persiapan yang baik, obstruksinya berkurang atau hilang sama sekali.Persiapan meliputi :

Dekompresi usus

Koreksi elektrolit dan keseimbangan asam basa

Atasi dehidrasi

Mengatur peristaltic usus yang efisien sampai saatnya penderita siap untuk operasi

2. Operatif

Ada 3 hal yang perlu diperhatikan :

Berapa lama obstruksinya berlangsung

Bagaimana keadaan/fungsi organ vital lainnya, baik sebagai akibat obstruksinya maupun kondisi sebelum sakit.

Apakah ada resiko terjadi strangulasi

H. KOMPLIKASI

Komplikasi antara lain nekrosis usus, perforasi usus, sepsis, syok-dehidrasi, gangguan elektrolit.

I. PROGNOSIS

Saat operasi, prognosis tergantung kondisi klinik pasien sebelumnya. Setelah pembedahan dekompresi, prognosis tergantung dari penyakit yang mendasarinya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sjamsuhidrajat, R; De Jong, Wim. 2003. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC

2. Price, S. A.. 1994. Patofisiologi : Konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta : EGC

3. http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/06_ObstruksiIleus.pdf/06_ObstruksiIleus>html ILEUS OBSTRUKTIF

Disusun oleh :

Osa Endiputra(01.206.5246)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2010