IKM - perumahan

6
Perumahan (Housing) Rumah adalah salah satu syarat pokok bagi kehidupan manusia. Tumah atau tempat tinggal manusia, dari zaman ke zaman yang mengalami perkembangan. Pada zaman purba manusia bertempat tinggal di gua-gua, kemudian berkembang, dengan mendirikan rumah tempat tinggal di hutan-hutan dan dibawah pohon. Sampai pada saat modern ini manusia sudah membangun rumah bertingakat dan dilegkapi dengan peralatan yang serba modern. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah rumah. Factor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan social. Contoh nya membangun sebuah rumah harus memperhatikan letak dimana rumah itu didirikan (pegunungan, tepi pantai, desa, kota, di daerah dingin, atau di daerah panas). Rumah daerah pedesaan sudah tentu disesuaikan kondisi social budaya misalnya, bahan, bentuk, hadap, dsb. Rumah daerah gempa harus dibuat dengan bahan-bahan yang ringan, namun tetep kokoh. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat, rumah dibangun berdasarkan kemampuan, keungan penghuni, maka bahan-bahan setempat dari bamboo, kayu atap rumbia, dsb. Perlu dicatat bahwa mendirikan rumah adalah bukan sekedar berdiri pada saat itu saja, namun diperlukan pemeliharaan seterusnya. Tekhnologi yang dimiliki masyarakat, dewasa ini tekhnologi perumahan sudah maju begitu modern, sedangkan rakyat pedesaan bagaimanapun sederhananya, sudah mempunyai tekhnologi perumahan sendiri yang dipunyai turun-menurun. Segi-segi yang merugikan kesehatan dikurangi, dan di pertahankan segi-segi yang sudah positif. Contoh, rumah limasan yang terbuat dari dinding dan atapnya dari daun rumbia yang dihuni oleh orang yang memang kemampuannya

Transcript of IKM - perumahan

Perumahan (Housing)Rumah adalah salah satu syarat pokok bagi kehidupan manusia. Tumah atau tempat tinggal manusia, dari zaman ke zaman yang mengalami perkembangan. Pada zaman purba manusia bertempat tinggal di gua-gua, kemudian berkembang, dengan mendirikan rumah tempat tinggal di hutan-hutan dan dibawah pohon. Sampai pada saat modern ini manusia sudah membangun rumah bertingakat dan dilegkapi dengan peralatan yang serba modern. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah rumah. Factor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan social. Contoh nya membangun sebuah rumah harus memperhatikan letak dimana rumah itu didirikan (pegunungan, tepi pantai, desa, kota, di daerah dingin, atau di daerah panas). Rumah daerah pedesaan sudah tentu disesuaikan kondisi social budaya misalnya, bahan, bentuk, hadap, dsb. Rumah daerah gempa harus dibuat dengan bahan-bahan yang ringan, namun tetep kokoh. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat, rumah dibangun berdasarkan kemampuan, keungan penghuni, maka bahan-bahan setempat dari bamboo, kayu atap rumbia, dsb. Perlu dicatat bahwa mendirikan rumah adalah bukan sekedar berdiri pada saat itu saja, namun diperlukan pemeliharaan seterusnya. Tekhnologi yang dimiliki masyarakat, dewasa ini tekhnologi perumahan sudah maju begitu modern, sedangkan rakyat pedesaan bagaimanapun sederhananya, sudah mempunyai tekhnologi perumahan sendiri yang dipunyai turun-menurun. Segi-segi yang merugikan kesehatan dikurangi, dan di pertahankan segi-segi yang sudah positif. Contoh, rumah limasan yang terbuat dari dinding dan atapnya dari daun rumbia yang dihuni oleh orang yang memang kemampuannya sejauh itu, dapat dipertahankan hanya kesadaran dan membuat lubang angin (jendela). Kebijaksanaan (peraturan) pemerintah yang menyangkut tata guna tanah, untuk hal ini, bagi perumahan masyarakat pedesaan belum merupakan problem, namun di kota sudah menjadi masalah yang besar.Syarat-syarat rumah yang sehat Bahan bangunana) lantai ubin atau semen baik, namun tidak cocok untuk ekonomi pedesaan Lantai kayu sering terdapat pada rumah di pedesaan dan ini pun mahal, oleh karena itu untuk lantai pedesaan cukuplah dengan tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang penting disini adalah tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah pada musim hujan. Untuk memperoleh tanah yang padat (tidak berdebu) dapat dilakukan dengan menyiram air kemudian dipadatkan dengan benda yang berat. Lantai yang basah dan bedebu menimbulkan sarang penyakit b) Dinding tembok sangat baik, namun disamping mahal, tembok sebenarnya kurang cocok untuk daerah tropis, lebih-lebih bila ventilasi tidak cukup. Dinding rumah di daerah tropis (pedesaan) lebih baik dinding atau papan. Sebab meskipun jendela tidak cukup, maka lubang-luabng pada dinding atau papan berfungsi sebagai ventilasi, dan dapat menambah penerangan alamiah. c) Atap genteng baik dipakai didaerah perkotaan maupun pedesaan. Daerah tropis cocok dengan atap genteng. Namun masyarakat pedesaan yang tidak mampu maka menggunakan atap daun rumbia atau daun kelapa. Daerah pedesaan tidak cocok memakai atap seng atau asbes disamping mahal dan menimbulkan suhu panas. d) Daerah pedesaan umumnya menggunakan Kayu untuk tiang, bambu untuk kaso dan reng. Bahan-bahan pengalam ini tahan lama tetapi perlu diperhatikan bahwa lubang-lubang merupakan sarang tikus yang baik, untuk menghindari dengan maka cara memotong harus menurut ruas-ruas bambu, apabila tidak ada ruasnya, maka lubang pada ujung bambu ditutup dengan kayu.

Ventilasi fungsi ventilasi untuk menjaga agar aliran udara dalam ruangan tetap sejuk. Keseimbangan yang diperlukan tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya dalam ruangan berarti kadar CO2 bersifat racun. Kurangnya ventilasi menyebabkan kelembapan udara dalam ruangan naik karena terjadinya penguapan cairan dari kulit dan penyerapan. Kelembaban ini menimbulkan bakteri-bakteri pantogen (bakteri penyakit) maupun fungsi ventilasi untuk membebaskan udara ruangan dari bakteri, terutama baktteri pantogen karena terjadi aliran udara yang terus-menerus. Fungsi lainnya adalah untuk menjaga agar ruangan rumah selalutetap dalam kelembapan yang optimum (humidity). Ada 2 macam ventilasi , yakni :a. Ventilasi alamiah, dimana aliran udara dalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela,pintu,lubang angin pada dinding,dan sebagainya.dipihak lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan karena untuk jalan masuknya nyamuk dan serangga lainnya kedalam rumah.untuk itu harus ada usaha usaha lain untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk tersebut.b. Ventilasi buatan , yaitu dengan menggunakan alat alat khusus untuk mengalirkan udaara tersebut, misalnya kipas angin, dan mesin penghisap udara.tetapi jelas alat ini tidak cocok dengan kondisi rumah dipedesaan. Perlu diperhatikan disini bahwa sisitem pembuatan ventilasi harus dijaga agar lebih mandeg atau membalik lagi, harus mengalir. Artinya dalam ruangan rumah harus ada jalan masuk dan keluarnya udara . Cahaya Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk kedalam rumah, terutama cahaya matahari disamping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya dalam rumah akan menyebabkan silau an akhirnya dapat merusak mata.

Ada 2 macam cahaya, yakni :a. Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya ini penting , karena dapat membunuh bakteri- bakteri pathogen dalam rumah dalam rumah, miasalnya baksil TBC. Oleh karena itu rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup. perlu diperhatikan dalam membuat jendela diusahakan agar sinar matahari agar dapat langsung masuk kedalam ruangan dan tidak terhalang oleh bangunan lain. Fungsi jendela disini disamping untuk ventilasi juga sebagai jalan masuknya cahaya. Lokasi penempatan jendela pun harus diperhatikan dan diusahakan agar sinar matahari lama menyinari lantai ( bukan menyinari dinding ). Maka sebaiknnya jendela itu harus ditengah tengah tinggi dinding (tembok).Jalan masuknya cahaya alamiah juga diusahakan dengan genteng kaca. Genteng kaca pun dapat dibuat secara sederhana , yakni dengan melubangi genteng biasa pada waktu pembuatannya, kemudian menutupnya dengan pecahan kaca. b. Cahaya buatan yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah seperti lampu minyak tanah, listrik dll

Luas bangunan rumah Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni didalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya , luas bangunan yang tidakn sebanding dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan overcrowded . hal ini tidak sehat , sebab disamping menyebabkan kurangnya konsumsi O2 juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain. Luas bangunan yang optimum adalah apabila dapat menyediakan 2,5 x 3m untuk setiap orrang (tiap anggota keluarga). Fasilitas fasilitas dalam rumah sehat a. Penyediaan air bersih yang cukupb. Pembuangan tinjac. Pembuangan air limbah (air bekas)d. Pembuangan sampah fasilitas dapur e. Ruang berkumpul keluarga Untuk rumah dipedesaan lebih cocok adanya serambi ( serambi muka atau belakang Disamping fasilitas fasilitas tersebut ada fasilitas lain yang perlu diadakan tersendiri untuk rumah pedesaan,yakni :a. Gudang merupakan tempat menyimpan hasil panen , gudang dapat berupa bagian dari rumah tempat tinggal atau bangunan sendiri .b. Kandang ternak adalah bagian hidup para petani, maka kandang kandang ternak tersebut ditaruh didalam rumah. Hal ini tidak sehat karena ternak merupakan sumber penyakit . maka sebaiknya demi kesehatan ternak harus terpisah dari rumah tinggal atau dibuat kandang sendiri.