Ikan Gurame

6
Halaman 1 PEMBUDIDAYAAN IKAN GURAME Ikan gurami (Oshpronemus gouramy, Lacepede) merupakan ikan asli Indonesia dan berasal dari perairan daerah Jawa Barat. Ikan ini merupakan salah satu komoditi perikanan air tawar yang cukup penting apabila dilihat dari permintaannya yang cukup besar dan harganya yang relatif tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas, nila, tambakan dan tawes, dan merupakan salah satu sumber protein yang cukup tinggi. Bagi masyarakat umum, ikan ini dipandang sebagai salah satu ikan bergengsi dan biasanya disajikan pada acara-acara yang dianggap penting. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila ikan gurami menjadi salah satu komoditi unggulan di sektor perikanan air tawar. Umumnya budidaya ikan gurami masih dilaksanakan oleh masyarakat dengan teknologi semi intensif. Masa pemeliharaanya relatif lama sehingga dilakukan dalam beberapa tahap pemeliharaan yaitu tahap pembenihan, tahap pendederan dan tahap pembesaran, dimana pada masing-masing tahapan menghasilkan produk yang dapat di pasarkan secara tersendiri. Pasar ikan gurami mengandalkan pada permintaan domestik. Namun demikian prospek bisnisnya cukup menjanjikan mengingat permintaan dari masyarakat yang cukup besar. Ikan gurami lebih digemari dijual dalam keadaan hidup atau segar, dan biasanya harganya juga lebih tinggi dalam keadaan hidup. Sementara itu, belum diperoleh informasi mengenai diversifikasi produk olahan dari ikan ini kecuali dalam bentuk fillet. Peranan Balai Benih Ikan dalam rangka pengembangan ikan gurami dilaksanakan antara lain berupa penyediaan induk dan benih unggul dan pengenalan teknologi budidaya secara intensif kepada pembudidaya ikan. Namun demikian, langkah pengembangan selanjutnya yang masih perlu digarap adalah aspek pemasaran baik di pasar domestik maupun ekspor Wilayah survey untuk usaha pendederan ikan gurami adalah salah satu daerah sentra ikan guramie di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Banyumas. Sedangkan wilayah survey untuk pembesaran ikan adalah Kabupaten Bogor. Oleh sebab itu informasi teknis pendederan dan pembesaran ikan gurami terutama menggunakan informasi yang diperoleh dari kondisi pengusaha dan lembaga lain di kedua wilayah tersebut. Asumsi perhitungan keuangan budidaya pendederan ikan gurami dalam penelitian ini adalah menggunakan benih ikan yang berasal dari kegiatan

description

 

Transcript of Ikan Gurame

Page 1: Ikan Gurame

Halaman 1

PEMBUDIDAYAAN IKAN GURAME

Ikan gurami (Oshpronemus gouramy, Lacepede) merupakan ikan asliIndonesia dan berasal dari perairan daerah Jawa Barat. Ikan ini merupakansalah satu komoditi perikanan air tawar yang cukup penting apabila dilihatdari permintaannya yang cukup besar dan harganya yang relatif tinggidibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas, nila, tambakandan tawes, dan merupakan salah satu sumber protein yang cukup tinggi.Bagi masyarakat umum, ikan ini dipandang sebagai salah satu ikanbergengsi dan biasanya disajikan pada acara-acara yang dianggap penting.Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila ikan gurami menjadi salah satukomoditi unggulan di sektor perikanan air tawar.

Umumnya budidaya ikan gurami masih dilaksanakan oleh masyarakatdengan teknologi semi intensif. Masa pemeliharaanya relatif lama sehinggadilakukan dalam beberapa tahap pemeliharaan yaitu tahap pembenihan,tahap pendederan dan tahap pembesaran, dimana pada masing-masingtahapan menghasilkan produk yang dapat di pasarkan secara tersendiri.Pasar ikan gurami mengandalkan pada permintaan domestik. Namundemikian prospek bisnisnya cukup menjanjikan mengingat permintaan darimasyarakat yang cukup besar. Ikan gurami lebih digemari dijual dalamkeadaan hidup atau segar, dan biasanya harganya juga lebih tinggi dalamkeadaan hidup. Sementara itu, belum diperoleh informasi mengenaidiversifikasi produk olahan dari ikan ini kecuali dalam bentuk fillet.

Peranan Balai Benih Ikan dalam rangka pengembangan ikan guramidilaksanakan antara lain berupa penyediaan induk dan benih unggul danpengenalan teknologi budidaya secara intensif kepada pembudidaya ikan.Namun demikian, langkah pengembangan selanjutnya yang masih perludigarap adalah aspek pemasaran baik di pasar domestik maupun eksporWilayah survey untuk usaha pendederan ikan gurami adalah salah satudaerah sentra ikan guramie di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Banyumas.Sedangkan wilayah survey untuk pembesaran ikan adalah Kabupaten Bogor.Oleh sebab itu informasi teknis pendederan dan pembesaran ikan guramiterutama menggunakan informasi yang diperoleh dari kondisi pengusaha danlembaga lain di kedua wilayah tersebut.

Asumsi perhitungan keuangan budidaya pendederan ikan gurami dalampenelitian ini adalah menggunakan benih ikan yang berasal dari kegiatanpembenihan oleh pembudidaya lain dengan berat awal 1 gram dandibesarkan hingga mencapai berat 20-25 gram (pola 1). Sedangkan asumsiperhitungan keuangan pada budidaya pembesaran menggunakan benih kanyang berasal dari pendederan oleh pembudidaya lain dengan berat awal 200-250 gram yang dibesarkan hingga mencapai ukuran konsumsi

Halaman 2

Page 2: Ikan Gurame

Peluang pasar

Dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya, ikan gurami dapat dianggap memiliki keunggulan baik dari segi harga maupun permintaan konsumensehingga dari segi persaingan dirasakan tidak ada masalah. Sementara itupermintaan yang cukup besar belum dapat dipenuhi dari produksi ikangurami yang ada. Hal ini disebabkan oleh belum intensifnya teknologibudidaya ikan gurami. Dengan demikian, walaupun hanya untuk memenuhikebutuhan pasar domestik, peluang pasar masih terbuka.

Jalur pemasaran

Terdapat berbagai pihak yang terlibat dalam pemasaran ikan gurami mulaidari pembudidaya gurami (baik pembenih maupun pembesar), pengepul, pedagang besar, pengecer dan konsumen. Pengepul adalah pedagangyang mengumpulkan atau membeli ikan gurami dari petani sedang bandaradalah pedagang pengumpul dengan modal dan skala usaha lebih besar daripada pengepul. Selain dapat membeli gurami langsung dari petani, bandarjuga dapat mengumpulkan gurami dari pengepul. Pedagang besar jugamerupakan pedagang pengumpul, namun bergerak di sektor bisnis yanglebih luas, berbadan hukum dan telah terorganisir seperti pasar swalayan,supermarket dan supermarket grosir. Pengecer adalah pedagang lapak,pemilik kios, tukang sayur, hotel, restoran, katering, supermarket dansupermarket grosir. Konsumen adalah konsumen akhir yang membeli guramiuntuk dikonsumsi dan tidak dijual lagi (Tim Lentera, Cermat dan TepatMemasarkan Gurami, 2003).

Pemasaran benih ikan dan ikan gurami konsumsi dapat dilakukan secaralangsung atau tidak langsung. Pada jalur pemasaran benih, pemasaransecara langsung dilakukan oleh petani pembenih kepada petani pembesarikan, sedangkan pada jalur pemasaran ikan gurami konsumsi dilakukan olehpetani pembesar kepada konsumen akhir (misalnya konsumen rumah tanggadi pasar). Pemasaran tidak langsung dilakukan melalui lembaga perantara(pengepul, bandar, pedagang besar dan pengecer). Pola distribusi secaratidak langsung bervariasi dapat menggunakan satu sampai empat lembagaperantara. Sehingga, karena pada setiap cabang pemasaran pelakumengambil keuntungan, maka dengan semakin panjangnya jalur distribusipemasaran mengakibatkan harga ikan gurami yang diterima konsumen akhirmenjadi semakin tinggi.

Harga

Harga ikan gurami ditentukan oleh kondisi permintaan dan penawaran dipasar. Harga ikan gurami di suatu daerah tidak bisa dilepaskan daripengaruh produksi di daerah lain karena sistem transportasi memungkinkanterjadinya perpindahan produk dari satu daerah ke daerah lainnya. Halaman 3

Berdasarkan hal ini, produksi ikan yang melimpah pada suatu daerah dapatmengakibatkan pasar ikan gurami di daerah konsumsi ikan mengalami

Page 3: Ikan Gurame

kelebihan penawaran sehingga terjadi penurunan harga. Harga per kilogramikan gurami konsumsi di tingkat pembudidaya adalah Rp 15.000 sedangkandi tingkat konsumen dapat mencapai Rp 20.000. Pada saat terjadi penurunanharga ikan, harga di tingkat pembudidayaan turun menjadi Rp 12.000 per kgsedangkan di tingkat konsumen turun menjadi Rp 18.500 per kg.

Kendala Pemasaran

Penetapan waktu menjual yang ditentukan oleh kebutuhan keuangan petanidapat mengakibatkan kondisi yang kurang menguntungkan bagipembudidaya karena kebutuhan yang mendesak akan memperlemah posisitawar mereka sehingga dapat mengakibatkan penjualan ikan dengan tingkatharga yang lebih rendah. Apalagi apabila pemasaran ikan dilakukan secarasendiri-sendiri. Sebagai alternatif untuk meningkatkan posisi tawarpembudidaya, pembudidaya hendaknya bergabung pada satu wadahkelompok tani atau koperasi yang berfungsi sebagai lembaga pemasaransehingga penetapan harga akan lebih menguntungkan bagi kedua belahpihak. Wadah tersebut nantinya dapat bermitra dengan perantarapemasaran. Walaupun di beberapa tempat ditemukan adanya wadahtersebut, namun belum berfungsi sebagai lembaga pemasaran produk secarakolektif.

Syarat usaha

Untuk mendapatkan kualitas ikan gurami yang optimal, maka berikut iniadalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi :

1. Dilaksanakan di dataran rendah pada ketinggian 20 - 400 m dpl2. Kualitas dan kuantitas air mencukupi.3. Tanah tidak berporous dan cukup mengandung humus. Tanah yang

tidak berporous dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor, sedangkan perbandingan antara tanah liat dan pasir kurang dari 60% : 40%.

4. Kemiringan tanah 3%-5% untuk memudahkan pengairan kolam5. Temparatur optimum 25-30oC6. Kandungan oksigen dalam > 2 ppm. Habitat ikan gurami adalah rawa,

sungai, telaga dan kolam. Sedangkan pemeliharaan oleh pembudidayaan biasanya di kolam.

Tahap budidaya

Budidaya ikan gurami dapat dibagi dkedalam beberapa tahapan berikut1. Tahap pembenihan yang mencakup tahap pemijahan, penetesan telur dan perawatan larva. Telur yang telah menetas dari induknya dipelihara hingga menjadi larva dengan berat 0,5 gram selama 1 bulan.2. Tahap pendederan yaitu tahap pemeliharaan benih gurami sejak 0,5 Halaman 4

gram sampai menjadi berat 200-250 gram yang siap dibesarkan. Penderan dibagi kedalam 5 tahap sebagai berikut : a. Pendederan 1 (D1) : pemeliharaan benih 0,5 gram hingga mencapai berat 1 gram selama 1 bulan

Page 4: Ikan Gurame

b. Pendederan 2 (D2) : pemeliharaan benih 1 gram hingga mencapai berat 5 gram selama 1 bulan c. Pendederan 3 (D3) : pemeliharaan benih 5 gram hingga mencapai berat 20-25 gram selama 2 bulan d. Pendederan 4 (D4) : pemeliharaan benih 20 -25 gram hingga mencapai berat 75-100 gram selama 2 bulan e. Pendederan 5 (D5) : pemeliharaan benih 75 -100 gram hingga mencapai berat 200 -250 gram selama 3 bulan.3. Tahap pembesaran yaitu pemeliharaan benih 250-250 gram hingga mencapai ukuran konsumsi dengan berat lebih dari 500 gram selama 3 bulan. Selain tahapan budidaya sebagaimana tersebut diatas, ada pula yang membagi tahapan pendederan dalam 3 tahapan saja berat 1 gram hingga mencapai berat 20-25 gram.

Analysis biaya

Biaya Investasi Pola 1 (Pendederan Gurami)No Komponen biaya Jumlah biaya (Rp) Penyusutan (Rp)1 Perizinan 175.000 35.0002 Sewa Tanah 705.000 705.0003 Konstruksi kolam 5.535.000 553.5004 Bangunan 250.000 50.0005 Alat Tangkap 420.000 255.0006 Lain lain 270.000 75.000

Total biaya investasi 7.355.000 1.673.500

Biaya Investasi Pola-2 (Pembesaran Gurami)No Komponen biaya Jumlah biaya (Rp) Penyusutan (Rp)1 Perizinan 7.500 7.5002 Sewa Tanah 1.562.500 1.562.5003 Konstruksi kolam 8.950.000 932.0004 Bangunan 3.000.000 600.0005 Alat Tangkap 260.000 163.0006 Lain lain 203.000 146.000

Total Biaya investasi 13.983.000 3.411.833

Halaman 5

Biaya Operasional Pola 1 dan 2No Komponen biaya Pola 1 (Rp) Pola 2 (Rp)1 Pemupukan 1.962.000 2.575.0002 Benih 36.000.000 37.500.0003 Pakan Pabrik

Page 5: Ikan Gurame

a. D2 1.818.000b. D3 4.863.600c. Pebesaran 44.145.000

4 Pakan Hijauan 16.875.0005 Obat obatan dan

vitamin425.000

6 Biaya Tenaga Kerja 6.300.000 10.872.50050.943.600 112.392.500