Makalah budidaya ikan gurame

33
BUDIDAYA IKAN GURAME Disusun Oleh Kelompok : 1. CARMELIA MARTHA. L. MANIK 2. HANI ARIFIANA 3. ETIK KURNIA SARI 4. LIA NOVITA SARI 5. ANNISA APRILLIA 6. PINA PUSPITA 7. DEDY ANGGA KUSUMA 8. M. FERMADI 9. M. NURKHOLIS 10. ZIKRIL HAKIM 11. WARDY KURNIAWAN 12. ERPAN EPENDI 13. TRIANTONI 14. PANJI TRIONO Kelas: VIII A PEMERINTAH KABUPATEN WAY KANAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN i

Transcript of Makalah budidaya ikan gurame

Page 1: Makalah budidaya ikan gurame

BUDIDAYA IKAN GURAME

Disusun Oleh Kelompok :

1. CARMELIA MARTHA. L. MANIK2. HANI ARIFIANA 3. ETIK KURNIA SARI4. LIA NOVITA SARI5. ANNISA APRILLIA 6. PINA PUSPITA 7. DEDY ANGGA KUSUMA 8. M. FERMADI9. M. NURKHOLIS10. ZIKRIL HAKIM11. WARDY KURNIAWAN 12. ERPAN EPENDI13. TRIANTONI14. PANJI TRIONO

Kelas: VIIIA

PEMERINTAH KABUPATEN WAY KANANDINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANSMP NEGERI 3 REBANG TANGKAS

Jl. Pasar Kampung Lebak Peniangan

Pengesahani

Page 2: Makalah budidaya ikan gurame

Makalah yang berjudul “BUDIDAYA IKAN GURAME” ini,

telah di sahkan pada :

Hari : ................................

Tanggal : ................................

Mengetahui :

Kepala SMP N 3 Rebang Tangkas Guru Pembimbing

MASNI, S.Pd DINI SEPTIANI, S.PdNIP 19680508 199802 2 001 NIP. ....................................

Moto dan Persembahan

Moto :

ii

Page 3: Makalah budidaya ikan gurame

Hidup bukanlah untuk bermimpi tetapi bermimpi memberikan kita motivasi

untuk hidup lebih baik.

Kerjakanlah Pekerjaan Yang Membawa Berkah Bagimu Dan Orang Yang Kamu

Cintai.

Mulailah menggarap sedikit demi sedikit ide yang ada dalam pikiran Anda,

jangan jadikan ide tersebut hanya sebatas wacana.

Taklukanlah kelemahan dalam diri sendiri, karena kelemahan itu sebenernya

kekuatan sejatimu.

Lebih baik gagal dari pada tak pernah mencoba.

Sembahlah tuhan-Mu, kerjakanlah rukun islam-mu, imanilah ke 6 iman-mu,

sesungguhnya bila kita laksanakan semua perkara itu, nikmat dunia dan akhirat

ada di depan matamu.

Persembahan untuk :

1. Yang terhormat Kepala SMPN 3 Rebang Tangkas

2. Yang saya hormati guru-guru beserta para stafnya.

3. Guru pembimbing.

4. Dan semua teman-teman serta para pembaca.

Prakata

iii

Page 4: Makalah budidaya ikan gurame

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis

dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Budidaya Ikan Gurame”

Makalah ini disusun agar pembaca dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang

budidaya ikan gurame

Tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah untuk mengetahui, mempelajari, memahami,

bahkan mempraktikkan bagaimana cara-cara yang baik membudidaya ikan gurame agar

hasil melimpah-ruah dan berhasil menjadi seorang yang sukses dalam wirausahanya.

Sebelum itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu penulis dalam pembuatan Makalah ini sehingga dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

penulis berharap atas kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca agar

Makalah ini lebih baik.

Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih dan bermanfaat bagi para

pembaca.

Sekian, terima kasih.

Rebang Tangkas, .........................

Penulis

Daftar Isi

iv

Page 5: Makalah budidaya ikan gurame

Halaman Judul .................................................................................................Pengesahan ......................................................................................................Motto dan Persenbahan....................................................................................Prakata..............................................................................................................Daftar Isi.........................................................................................................Abstrak.............................................................................................................

Bab 1 PendahuluanA. Latar Belakang Masalah..............................................................................B. Perumusan masalah.....................................................................................C. Tujuan..........................................................................................................D. Manfaat.......................................................................................................E. Sistematika...................................................................................................

Bab 2 MasalahA. Sentra Perikanan..........................................................................................B. Jenis.............................................................................................................C. Manfaat........................................................................................................D. Persyaratan Lokasi......................................................................................E. Pedoman Teknis Budaya.............................................................................F. Peralatan.......................................................................................................G. Pembibitan...................................................................................................H. Pemeliharaan Pembesaran...........................................................................I. Hama dan Penyakit.......................................................................................J. Panen............................................................................................................K. Pasca Panen.................................................................................................L. Analisi Ekonomi Budaya ............................................................................

Bab 3 PenutupA. Kesimpulan.................................................................................................B. Saran............................................................................................................

Daftar Pustaka

Abstrak

v

Page 6: Makalah budidaya ikan gurame

Makalah berjudul Budidaya Ikan Gurame.

Ikan Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih

lebar,bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut

berwarnakekuningkuningan/keperak-perakan. Ikan gurame merupakan keluarga

Anabantidae,keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici. Ikan gurami berasal dari

perairan daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia), dan menyebar ke Malaysia,Thailands,

Ceylon dan Australia.

Ikan gurame murapakan favorit para pembudidaya ikan . Saat ini budidaya ikan gurame

semakin mudah dengan adanya teknologi budidaya yang baru sehingga prosesnya tidak

terlalu rumit meskipun pertumbuhan ikan gurame sedikit lambat dibandingkan ikan air

tawar jenis lainnya, namun tetap memberikan keuntungan yang tinggi dengan harga jual

yang terus naik.

Budidaya ikan gurame, mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi. Disamping

rasanya yang lezat dan empuk, ikan ini pun digemari banyak orang. Sudah menjadi

tradisi dalam setiap kendurian, ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan.

Disamping rasanya itu, perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak

biaya, sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari, membudidayakan ikan ini,

karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat

dari harga bibit.

Di Indonesia, orang Jawa menyebutnya gurami, Gurameh, orang Sumatra ikankalau,

kala, kalui, sedangkan di Kalimantan disebut Kalui. Orang Inggris menyebutnya “Giant

Gouramy”, karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg.

vi

Page 7: Makalah budidaya ikan gurame

BAB 1

Pendahuluan

A. Latar belakang

Gurami (Osphronemus goramy) adalah sejenis ikan air tawar yang populer dan

disukai sebagai ikan konsumsi di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di samping itu, di

negara-negara lainnya gurami juga sering dipelihara dalam akuarium.

Umumnya dikenal dengan nama gurami, ikan ini juga memiliki beberapa sebutan lokal

seperti gurame (Sd.); grameh (Jw.); kalui (Jb.); ikan kali (Plg.), dan lain-lain. Ikan yang

lebar dan pipih. Panjang tubuh (SL, standard length) 2,0-2,1 kali tinggi tubuh; panjang

tubuh total (dengan sirip ekor) bisa mencapai 1.000 mm. Sirip perut dengan jari-jari

pertama yang pendek berupa duri dan jari-jari kedua yang lentur panjang serupa cambuk.

Rumus sirip punggung (dorsal) XI-XIV (jari-jari keras atau duri) dan 12-14 (jari-jari

lunak); sementara sirip dubur (anal) X-XI dan 20-23.

Ikan yang muda memiliki moncong yang meruncing dengan 8-10 pita melintang (belang)

di tubuhnya. Jika beranjak dewasa warna-warna ini memudar, dan kepala ikan akan

membengkak secara tidak teratur. Gurami semula menyebar di pulau-pulau Sunda Besar

(Sumatra, Jawa, dan Kalimantan), namun kini telah dipelihara sebagai ikan konsumsi di

pelbagai negara di Asia (terutama Asia Tenggara dan Asia Selatan) serta di Australia.

Di alam, gurami hidup di sungai-sungai, rawa dan kolam, termasuk pula di air payau;

namun paling menyukai kolam-kolam dangkal dengan banyak tumbuhan. Sesekali ikan

ini muncul ke permukaan untuk bernafas langsung dari udara.

Induk gurami, untuk beberapa waktu lamanya, menjaga dan memelihara anak-anaknya.

Telurnya dilekatkan di tetumbuhan air atau ditaruh di sarang yang terbuat dari tumbuh-

tumbuhan. Gurami terutama adalah pemakan tumbuhan, namun mau juga memangsa

serangga, ikan lain, dan juga barang-barang yang membusuk di air. Dari sifatnya yang

rakus tumbuhan itu, gurami juga dimanfaatkan sebagai pengendali gulma di kolam-

kolam.

1

Page 8: Makalah budidaya ikan gurame

B. Perumusan masalah

Pertanyaan-pertanyaan seputar masalah budidaya ikan gurame ini dapat di uraikan

sebagai berikut :

1. Apa yang menyebabkan para pembisnis lebih memilih untuk membudidayakan

ikan gurame dari pada ikan yang lainnya?

2. Apakah budidaya ikan gurame ini memerlukan banyak modal?

3. Apakah budidaya ikan gurame ini tergolong gampang?

4. Apa saja penyakit yang bisa menyerang ikan gurame?

5. Apakah ikan gurame memiliki banyak manfaat?

C. Tujuan

1. Ya, karena budidaya ikan gurame ini banyak menghasilkan untung yang besar.

2. Ya, tentu saja modal yang besar harus di persiapkan cukup besar tetapi hal itu

tidak akan menjadi halangan karena untung yang di dapat lebih besar pula.

3. Ya, budidaya gurame tergolong gampang karena perawatannya sama halnya

dengan ikan pada umumnya tetapi bila menggunakan sistim hapa akan menjadi

lebih mudah.

4. penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan

non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa

asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh

karena keturunan. Gangguan lain yang berupa penyakit parasite yang diakibatkan

oleh bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya.

5. Ya, salah satu manfaatnya adalah ikan gurame memiliki banyak gizi yang

diperlukan oleh tubuh.

D. Manfaat

Manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian budidaya ikan gurame ini adalah :

1. Kita bisa mengetahui dari mana ikan gurame berasal.

2. Mengetahui cara-cara membudidayakan ikan gurame yang baik dan benar agar

hasil maksimal.

3. Mengetahui persiapan awal untuk membudidayakan ikan gurame serta modal

yang di butuhkan untuk membudidayakannya.

4. Mengetahui cirri-ciri ikan gurame yang sehat dan cara-cara menanggulanginya

bila terkena penyakit non parasit dan parasit.

2

Page 9: Makalah budidaya ikan gurame

5. Mengetahui peluang bisnis usaha ikan gurame di pasaran dan banyaknya biaya

yang di keluarkan dan cara penjualannya.

E. Sistematika

Bab 1 Pendahuluan

Berisi Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan, Manfaat, Dan Sistematika

Penulisan.

Bab 2 Masalah

Berisi tentang masalah yang akan di bahas.

Bab 3 Penutup

Berisi akhir penulisan, kesimpulan, saran dan cerita.

3

Page 10: Makalah budidaya ikan gurame

Bab 2

Masalah

A. Sentra Perikanan

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu: Sumatera, NTB dan

Jawa. Sedangkan di luar negeri yaitu: Thailand, Jepang dan Filipina.

B. Jenis

Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikut:

Klas : Pisces

Sub Kelas : Teleostei

Ordo : Labyrinthici

Sub Ordo : Anabantoidae

Famili : Anabantidae

Genus : Osphronemus

Species : Osphronemus goramy (Lacepede)

Secara morfologi, ikan ini memiliki garis lateral tunggal, lengkap dan tidak terputus,

bersisik stenoid serta memiliki gigi pada rahang bawah. Sirip ekor membulat. Jari-jari

lemah pertama sirip perut merupakan benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba.

Tinggi badan 2,0-2,1 kali dari panjang standar. Pada ikan muda terdapat garis-garis

tegak berwarna hitam berjumlah 8 sampai dengan 10 buah dan pada daerah pangkal ekor

terdapat titik hitam bulat.

jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya: gurami angsa,gurami jepun,

blausafir, paris, bastar dan porselen. Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa

Barat, khususnya Bogor. Dibanding gurame jenis lain,porselen lebih unggul dalam

menghasilkan telur. Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan

2000-3000 butir telur, porselen mampu 10.000 butir. Karena itu masyarakat

menyebutnya sebagai top of the pop, dan paling banyak diunggulkan.

4

Page 11: Makalah budidaya ikan gurame

C. Manfaat

Ikan gurami terutama digemari sebagai ikan konsumsi. Dagingnya padat, durinya besar-

besar dan rasanya enak. Gurami hampir selalu tersedia di restoran, untuk dijadikan

pelbagai macam masakan terutama gurami bakar dan gurami asam-manis. Ikan ini

berharga cukup mahal.Gurami juga disukai sebagai ikan hias akuarium dan Sebagai

sumber penyediaan protein hewani yang sangat penting bagi tubuh.

D. Persyaratan Lokasi

1) Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak

berporos dan cukup mengandung humus. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa

air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.

2) Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk

memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.

3) Ikan gurame dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian

50-400 m dpl.

4) Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak

berlumpur, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan

minyak/limbah pabrik.

5) Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat

baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame.Untuk pemeliharaan

secara tradisional pada kolam khusus, debit air yang diperkenankan adalah 3

liter/detik, sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur, debit air yang ideal

adalah antara 6-12 liter/detik.

6) Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 6,5-8.

7) Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C.

E. Pedoman Teknis Budaya

Penyiapan Sarana dan Peralatan.

Kolam

Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurame antara lain:

5

Page 12: Makalah budidaya ikan gurame

Kolam penyimpanan induk

Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan

telur dan memelihara kesehatan induk, kolam berupa kolam tanah yang luasnya

sekitar 10 meter persegi, kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk

20 ekor betina dan 10 ekor jantan.

Kolam pemijahan

Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200/300 meter persegi dan kepadatan

kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim

pemijahan). Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 24-

28 derajat C; kedalaman air 75-100 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir.

Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting.

Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan

Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara

30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di

dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan

berukuran 3-5 cm.

Kolam pembesaran

Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan

membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam

pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah

penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.

Kolam/tempat pemberokan

Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan

Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut:

a. Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m2).

b. Buatlah pematangnya dengan ukuran; bagian atas lebarnya 0,5 m, bagian

bawahnya 1 m dan tingginya 1 m.

c. Pasanglah pipa/bambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air. Aturlah

tinggi rendahnya, agar mudah memasukkan dan mengeluarkan Air.

d. Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur, lalu diratakan lagi. Tanah

akan jadi lembut setelah diairi, sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup,

6

Page 13: Makalah budidaya ikan gurame

dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu. Dasar kolam dibuat

miring ke arah pintu keluar air.

e. Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk, memanjang dari pintu masuk

air ke pintu keluar. Lebar saluran itu 0,5 m dan dalamnya 15 cm.

f. Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan

merata, kemudian air dimasukkan. Biarkan selama 1 minggu, agar pupuk

hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut, sertamenguji agar

kolam tidask bocor. Tinggi air 0,75-1 m.

F. Peralatan

Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya

adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung

sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran,

timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi

(secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.

Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan gurame

antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100

cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung,

keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat

penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur

secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari

alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap

benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring

nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang

berumur satu minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar),

jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).

G. Pembibitan

1) Pemilihan Induk

Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:

a. Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.

b. Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal).

c. Ukuran kepala relatif kecil

d. Susunan sisik teratur,licin, warna cerah dan mengkilap serta tidakluka.

7

Page 14: Makalah budidaya ikan gurame

e. Gerakan normal dan lincah.

f. Bentuk bibir indah sepertipisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.

g. Berumur antara 2-5 tahun.

Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah

sebagai berikut:

a. Betina

- Dahi meninjol.

- Dasar sirip dada terang gelap kehitaman.

- Dagu putih kecoklatan.

- Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak.

- Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.

b. Jantan

- Dahi menonjol.

- Dasar sirip dada terang keputihan.

- Dagu kuning.

- Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik.

- Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.

2) Pemeliharaan Induk

Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m2) disimpan dalam kolam

penyimpanan induk. Beri makanan selama dalam penampungan. Untuk setiap induk

dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 1/3 kg setiap hari pada

sore hari. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali

seminggu dengan takaran 1/2 blekminyak tanah setiap kali pemberian.

3) Pembenihan

Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan

sudah mencapai puncaknya, induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan. Adapun

cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut:

a. Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul dan dasar kolam.

b. Lakukan pengapuran dan pemupukan. Pemupukan dasar dengan pupuk

8

Page 15: Makalah budidaya ikan gurame

kandang dosis 7,5 kg/100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari.

c. Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng

d. Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram/100

meter persegi, biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman

75 cm.

e. Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan

induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yang kemudian

disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur. 20-30 hari

kemudian, induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari

kemudian telur akan menetas.

4) Pemeliharaan Bibit

Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam

pendederan atau disawah sebagai penyelang. Dalam pelaksanaan pendederan adalah

melakukan pengeringan kolam atau sawah, pemupukan, perbaikan pematang dan

pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran

air.

Setelah persiapan selesai, benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekor/meter persegi

dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan. Makanan yang dapat diberikan

selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis

20-30% berat badan ratarata. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air

panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor

benih. Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan.

H. Pemeliharaan Pembesaran

1) Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun

monokultur .

a) Polikultur

Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem, mujair atau lele. Cara ini

lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat.

b) Monokultur

9

Page 16: Makalah budidaya ikan gurame

Pada pemeliharaan gurame tersendiri, bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan.

Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar

1500 meter persegi

2) Pemupukan

Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada umumnya

pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan, dengan maksud untuk

meningkatkan makanan alami bagi hewan peliharaan. Tahap pertama pemupukan

dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah

pupuk kandang sebanyak 7,5 kg untuk tiap 100 m2 kolam, air disisakan sedikit demi

sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari. Pada tahap

berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau

pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m2 kolam. Pemberian kedua pupuk

tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam.

3) Pemberian Pakan

Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, namun di daerah

yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik

untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya: daun pepaya, keladi, ketela pohon, genjer,

kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun, labu dan dadap. Pemberian makanan yang teratur

dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan

lebih cepat. Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan

dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun.

4) Pemeliharaan Kolam/Tambak

Setiap habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan pemupukan agar

mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih disebarkan, kesuburan ikan akan

terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat.

I. Hama dan Penyakit

Penyakit

Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit

non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit. Gangguan-gangguan non parasiter

bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau

amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan.

Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan

tersebut. Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk

10

Page 17: Makalah budidaya ikan gurame

mengetahuinya. ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya.

Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter, yang diakibatkan oleh bakteri, virus,

jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya. Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan

parasit, dapat dikenali sebagai berikut:

1) Penyakit pada kulit; pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama

di bagian dada, perut dan pangkal sirip.

2) Penyakit pada insang; tutup insang mengembang. Lembaran insang menjadi

pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu

3) Penyakit pada organ dalam; perut ikan membengkak, sisik berdiri.

Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan

melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati.

Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset.

Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya, dapat

dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya:

1) Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)

a. Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan

sesuai dengan berat ikan yang akan diobati.

b. Buat larutan PK sebanyak 2 gram/10 liter atau 1,5 sdt/100 l air.

c. Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan

diawasi terus menerus.

d. Bila belum sembuh betul, pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian.

2) Pengobatan dengan Neguvon.

Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-3,5% selama 3 mernit. Untuk

pemberantasan parasit di kolam, bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi

0,1% Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan. Biarkan selama

2 hari.

3) Pengobatan dengan garam dapur.

Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia.

Caranya:

11

Page 18: Makalah budidaya ikan gurame

(1) siapkan wadah yang diisi air bersih. setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram

(NaCl), diaduk sampai rata.

(2) ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut. Tetapi karena obat

ini berbahaya, lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja. (3) Setelah itu

segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya

dipindahkan kembali ke dalam kolam; (4) pengobatan ulang dapat dilakukan

3-4 hari kemudian dengan cara yang sama.

Hama

Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan

liar/pemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes, gurame dan

sepat. Musuh lainnya adalah biawak, katak, ular dan bermacam-macam burung

pemangsa.

J. Panen

Penangkapan

Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan. Caranya dengan

menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil. Pasanglah

jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan

membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran. Bibit yang terawat baik

bisa mencapai bobot 0,3 gram/ekor pada saat dipanen. Pemanenan hasil pembesaran ikan

gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen. Umumnya pemanenan

dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun, ikan yang berumur 2 tahun mempunyai

panjang sekitar 25 cm dan berat 0,3 kg/ekor, sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun

panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 0,7 kg/ekor. Untuk ikan berumur 4 tahun

panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 1.5 kg/ekor. Adapun cara penangkapan: air

disurutkan sedikit demi sedikit, penangkapan dilakukan pada pagi hari. Hindari cara

penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka.

Pembersihan

Setelah air kolam surut, benih digiring masuk ke petak kecil. Kemudian diserok dan

dimasukkan ke dalam keranjang panen. Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja

yang tertangkap, sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan, harus

12

Page 19: Makalah budidaya ikan gurame

diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu. Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari.

tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar. Lamanya pembersihan

disesuaikan dengan besarnya benih.

K. Pasca Panen

1) Penanganan ikan hidup

Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan

hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam

keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:

a. Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.

b. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.

c. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

2) Penanganan ikan segar

Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang

perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:

a. Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.

b. Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.

c. Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam

perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk

pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak

maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm.

3) Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C.

Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan

ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan

es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan

dinding kotak diberi es, demikian juga antara ikan dengan penutup kotak.

Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah

sebagai berikut:

13

Page 20: Makalah budidaya ikan gurame

1) Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan tidak cacat.

Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup)

atau keramba (sistem terbuka).

2) Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit

serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah

diaerasi semalam.

3) Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari. Gunakan

tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik.

Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan

ukuran tersebut, bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000–

6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan

dengan ukuran benihnya.

4) Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua

bagian, yaitu:

a. Sistem terbuka

Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu

yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap keramba dapat diisi air bersih 15

liter dan dapat untuk mengangkut sekitar

5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.

b. Sistem tertutup

Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5

jam, menggunakan kantong plastik. Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5

liter yang diberi buffer Na2(hpo)4.1H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan

yang diangkut dengan kantong plastik:

(1) masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih.

(2) hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air.

(3) alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume

keseluruhan Rongga (air:oksigen=1:2).

(4) kantong plastik lalu diikat.

(5) kantong plastic dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan.

Dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2

14

Page 21: Makalah budidaya ikan gurame

buah kantong plastik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah

sebagai berikut:

1) Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam

10 liter air bersih).

2) Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit

demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastic terjadi perlahan-lahan.

3) Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.

4) Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokan

benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan dengan

tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli dapat juga digunakan

obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5

menit.

5) Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.

L. Analisis Ekomomi Budaya

Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di

daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut:

1) Biaya produksi

a. Sewa lahan 6 empang @ Rp. 80.000,-/bulan Rp. 480.000,-

b. Benih per empang 4000 ekor @Rp 150,- Rp. 3.600.000,-

c. Pakan

- Postal per empang 7 karung @ Rp 10.000,- Rp. 420.000,-

- Rambo per empang 5 karung @ Rp 2.500,- Rp. 75.000,-

d. Obat

- Super tetra per empang 2 tablet @ Rp 1.000,- Rp 12.000,-

e. Tenaga kerja 2 OH @ Rp 20.000,- Rp. 40.000,-

f. Lain-lain (pemeliharaan) Rp. 460.700,-

15

Page 22: Makalah budidaya ikan gurame

Jumlah biaya produksi Rp. 5.089.700,-

2) Penerimaan per empang 4000 ekor @ Rp. 400,- Rp. 9.600.000,-

3) Keuntungan Rp. 4.510.300,-

4) Parameter kelayakan usaha

B/C Rasio = 1,89

Gambaran Peluang Agribisnis

Budidaya ikan gurame, mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi. disamping

rasanya yang lezat dan empuk, ikan ini pun digemari banyak orang. Sudah menjadi

tradisi dalam setiap kendurian, ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan.

Disamping rasanya itu, perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak

biaya, sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari, membudidayakan ikan ini,

karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat

dari harga bibit. Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari

bobot ikan tersebut. Ikan gurame dengan berat 1,5 kg dapat mencapai harga Rp 6.000-Rp

8.000 tergantung keadaan pada saat itu.

16

Page 23: Makalah budidaya ikan gurame

Bab 3

Penutup

A. Kesimpulan

Ikan gurame murapakan favorit para pembudidaya ikan . Saat ini budidaya ikan gurame

semakin mudah dengan adanya teknologi budidaya yang baru sehingga prosesnya tidak

terlalu rumit meskipun pertumbuhan ikan gurame sedikit lambat dibandingkan ikan air

tawar jenis lainnya, namun tetap memberikan keuntungan yang tinggi dengan harga jual

yang terus naik.

Budidaya ikan gurame, mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi. Disamping

rasanya yang lezat dan empuk, ikan ini pun digemari banyak orang. Sudah menjadi

tradisi dalam setiap kendurian, ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan.

Disamping rasanya itu, perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak

biaya, sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari, membudidayakan ikan ini,

karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat

dari harga bibit.

B. Saran

Saya ambil dari Trubus. Konon ini berasal dari petani gurami desa Kemranjen,

Purwokerto. Kalau dirasakan produksi telur gurami menurun sampai 50%, bahkan yang

seharusnya 1500-2000 ekor per sarang (saya mengalami 75 butir persarang), maka

pertanda ikan gurami anda perlu makanan ceplok telor bebek. Pertama, dedak dicampur

dengan telur bebek sebanyak 2 butir per sarang. Tapi jangan lupa, dedak sekalipun

dicampur putih telor bebek plus kuning telor bebek tidak akan menjadi sekeras adonan

semen tembok kraton Yogyakarta, yang konon waktu pembuatannya pakai telor (atau

malahan para tukang-bangunannya harus punya dua telor). Uups!Untuk itu, menurut saya

sebaiknya dedak diseduh dengan air mendidih supaya mengental, baru setelah dingin di

campur dengan 2 telor bebek.

17

Page 24: Makalah budidaya ikan gurame

Lalu, anda cari karung plastik bekas penjual sayur membungkus cabe, jadi yang ada

bolong-bolongnya. Bentangkan karung plastik di tengah kolam dengan cara menarik ke

empat sisinya dengan 4 buah tonggak bambu. Jadi ketika anda meletakkan adonan tadi,

sang ikan akan menyedot ramuannya dari bawah karung plastik. Sedroot, sedroot. Bau

amis telur bebek tadi memang merangsang berahi gurami.

DAFTAR PUSTAKA

1) RUSDI, Taufiq. Usaha budidaya Ikan Gurame. Jakarta : CV. simplek, 1987

2) SITANGGANG, M. Budidaya Gurame. Jakarta : Penerbit Swadaya, 1999

3) ____________. Kumpulan Gurame Kliping Ikan. Jakarta : trubus, 1997

18