III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 ... -...

13
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah peternak yang mengikuti program Hilirisasi Domba Padjadjaran di Desa Buminagara Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang di gunakan pada penelitian ini adalah metode sensus. Metode sensus yaitu semua anggota populasi akan di jadikan sampel. Alasan menggunakan metode sensus sampling ini diharapkan hasilnya dapat cenderung mendekati nilai sesungguhnya dan memperkecil terjadinya penyimpangan terhadap nilai populasi. 3.2.1 Penentuan Lokasi Penelitian Peneliti memilih melakukan penelitian di Desa Buminagara Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat dengan alasan desa tersebut telah menjadi mitra dalam program hilirisasi domba Padjadjaran selama dua tahun dan sudah mennggambil bibit sebanyak dua kali. 3.2.3 Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang di ambil dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data yang di kumpulkan melalui seluruh aspek yang merupakan bahan pengamatan dan seluruh informasi yang erat kaitannya dengan penelitian ini. Data primer diperoleh dari hasil wawancara oleh peternak dengan menggunakan

Transcript of III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 ... -...

26

III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah peternak yang mengikuti program Hilirisasi

Domba Padjadjaran di Desa Buminagara Kecamatan Sindangkerta Kabupaten

Bandung Barat.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang di gunakan pada penelitian ini adalah metode sensus.

Metode sensus yaitu semua anggota populasi akan di jadikan sampel. Alasan

menggunakan metode sensus sampling ini diharapkan hasilnya dapat cenderung

mendekati nilai sesungguhnya dan memperkecil terjadinya penyimpangan

terhadap nilai populasi.

3.2.1 Penentuan Lokasi Penelitian

Peneliti memilih melakukan penelitian di Desa Buminagara Kecamatan

Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat dengan alasan desa tersebut telah

menjadi mitra dalam program hilirisasi domba Padjadjaran selama dua tahun dan

sudah mennggambil bibit sebanyak dua kali.

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang di ambil dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data yang di kumpulkan melalui seluruh aspek yang merupakan bahan

pengamatan dan seluruh informasi yang erat kaitannya dengan penelitian ini. Data

primer diperoleh dari hasil wawancara oleh peternak dengan menggunakan

27

kuisioner. Data sekunder diperoleh dari data Monografi Desa Buminagara

Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat.

3.3 Penentuan Responden

Responden pada penelitian ini harus memenuhi syarat yang dibutuhkan yaitu

salah satu anggota kelompok peternak yang mengikuti program hilirisasi domba

Padjadjaran. Berdasarkan data kelompok terdapat 20 orang anggota.

3.4 Operasionalisasi Variabel

Oprasionalisasi variabel merupakan penguraian variabel penelitian ke dalam

sub variabel atau dimensi, dan indikator subvariabel. Variabel adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian terdapat 2 variabel, yaitu

bebas dan variabel terikat.

1. Variabel bebas: respon peternak secara tertutup

2. Variabel terikat: respon peternak secara terbuka

3.4.1 Variabel Bebas

Respon tertutup merupakan variabel bebas, yang dilihat dari pengetahuan

dan sikap peternak.

A. Kognisi (pengetahuan)

Pengetahuan adalah tingkat pengetahuan peternak terhadap tujuan dan cakupan

program.Indikator pengetahuan petenak terhadap program hilirisasi domba

Padjadjaran mencakup :

28

1. Pengetahuan peternak terhadap tujuan program Hilirisasi Domba

Padjadjaran.

Tujuan adanya program Hilirisasi Domba Padjadjaran melalui model

perluasan Village Breeding Center bertujuan untuk (1) meningkatkan

kesejahteraan masyarakat desa melalui salah satu komoditi peternakan yang ada di

desa, (2) membantu peternak dalam mengembangkan ternak domba secara

berkesinambungan. Jika peternak mengetahui 1-3 di beri nilai 3, jika peternak

mengetaui 2 di beri nilai 2, jika peternak mengetahui 1 diberi nilai 1.

2. Pengetahuan Peternak Terhadap cakupan Program.

Peternak perlu mengetahui cakupan program yaitu meliputi :

A.Hak dan kewajiban program hilirisasi domba Padjadjaran

(1) peneliti berhak mengambil domba dan memberikan masukan, (2)

Kewajiban peneliti mengontrol ternak dan membeli anak domba, (3) Kewajiban

peternak memelihara ternak dengan baik, menyediakan sarana produksi,

melaporkan perkembangan ternak dan memberitahukan kelahiran ternak. Jika

peternak mengetahui 1-3 di beri nilai 3, jika peternak mengetaui 2 di beri nilai 2,

jika peternak mengetahui 1 diberi nilai 1

B. Pengetahuan peternak terhadap perjanjian kerjasama program

Perjanjian program hilirisasi domba Padjadjaran meliputi: (1) penjualan anakan

domba hanya dijual kepada peneliti dengan pembagian hasil 60%/40%, sehingga

peneliti hanya membayar 40 % (2) pemeliharaan domba sepenuhnya di tanggung

oleh peternak (3) peternak wajib mengikuti rangkaian kegiatan program seperti

penyuluhan dan pre-test. Jika peternak mengetahui 1-3 di beri nilai 3, jika

peternak mengetaui 2 diberi nilai 2, jika peternak mengetahui 1 diberi nilai 1.

29

Pengukuran subvariabel pengetahuan peternak dalam program hilirisasi domba

Padjadjaran yaitu dengan skala ordinal. Nilai dari pertanyaan masing-masing

indikator yang diberikan oleh responden terdiri dari 3 yaitu 3,2,1. Perhitungan

kategori untuk variabel pengetahuan sebagai berikut

Panjang interval =𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠− 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

Panjang interval = (3×3)− (3×1)

3= 2

Dengan demikian, kelas subvariabel pengetahuan pada program hilirisasi

domba Padjadjaran dengan jumlah pertanyan sebanyak 3 buah adalah :

3-5 = Rendah

6 – 8 = Sedang

9-11 = Tinggi

B. Afeksi (Sikap)

Sikap adalah tingkat penilaian peternak terhadap program serta fasilitas

kegiatannya, yang mencakup:

1. Penilaian Peternak Terhadap Program Hilirisasi Domba

Padjadjaran

a. Peternak senang dengan adanya program hilirisasi Domba Padjadjaran di

desa

b. Program hilirisasi Domba Padjadjaran bermanfaat dan bernilai bagi

peternak

c. Program hilirisasi Domba Padjadjaran memberikan keuntungan bagi

peternak

30

d. Program hilirisasi Domba Padjadjaran berdampak positif terhadap

perekonomian keluarga peternak.

e. Peternak suka melaksanakan tugas yang telah di berikan sesuai dengan

perjanjian

f. Peternak merasa puas dengan perjanjian kerjasama yang di berikan

g. Peternak merasa adil dengan pembagian hasil 60% : 40%

Sikap peternak terhadap program hilirisasi domba Padjadjaran

digolongkan menjadidua kategori yaitu: senang (1), tidak senang (0). Apabila

peternak menjawab seluruh pernyataan senang (nilai 3), apabila peternak

menjawab kurang dari seluruh pernyataan (nilai 2), apabila peternak menjawab

penyataan seluruhnya tidak senang (nilai 1).

2. Penilaian Peternak Terhadap Fasilitas dan Kegiatan.

Penilaian peternak terhadap fasilitas dan kegiatan mencakup :

a. Domba yang diberikan kepada peternak dalam keadaan sehat. Tidak

terserang penyakit apapun.

b. Domba yang diterima berjumlah 20 betina dan 1 pejantan sesuai dengan

perjanjian.

c. Pentingnya mengikuti penyuluhan teknik pemeliharaan sebelum

melaksanakan pre-test.

d. Adanya penyuluhan membantu peternak sebelum pelaksanaan program

dimulai.

e. Penyuluhan peternak mengenai teknik pemeliharaan yaitu meliputi

pengendalian penyakit, perkandangan, pemasaran dan kegiatan pencatatan

dapat di pahami dengan baik oleh peternak

31

f. Peternak perlu melakukan pre-test untuk pengetahuan awal mengenai

program yang akan dijalankan

g. Monitoring yang diberikan cukup dan sangat di perlukan.

h. Monitoring yang diberikan peneliti sangat membantu dalam melaksanakan

program

Penilaian peternak terhadap fasilitas dan kegiatan program digolongkan

menjadi dua kategori yaitu: setuju (skor 1), tidak setuju (0). Apabila peternak

menjawab seluruh pernyataan setuju (nilai 3), apabila peternak menjawab kurang

dari seluruh pernyataan (nilai 2), apabila peternak menjawab penyataan

seluruhnya tidak setuju (nilai 1).

Pengukuran subvariabel sikap peternak dalam program hilirisasi domba

Padjadjaran yaitu dengan skala ordinal. Nilai dari pertanyaan masing-masing

indikator yang diberikan oleh responden terdiri dari 3 yaitu 3,2,1. Perhitungan

kategori untuk subvariabel sikap sebagai berikut :

Panjang interval =𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠− 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

Panjang interval = (2 ×3)− (2×1)

3= 1,3

Dengan demikian, kelas subvariabel sikap pada program hilirisasi domba

Padjadjaran dengan jumlah pertanyan sebanyak 2 buah adalah:

2 – 3,3 = Rendah

3,4– 4,7 = Sedang

4,8- 6,1 = Tinggi

32

Berdasarkan subvariabel pengetahuan dan sikap peternak dalam program

hilirisasi domba Padjadjaran terdapat 5 pertanyaan yang mewakili variabel

tersebut. Penilaian seluruh indikator berdasarkan jawaban responden dapat di

kategorikan menjadi 3 kelas dengan rumus

Panjang interval =𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠− 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

Dimana :

Batas atas kelas : jumlah pertanyaan x nilai jawaban tertinggi

Batas bawah kelas : jumlah pertanyaan x nilai jawaban terendah

Panjang interval = (5 ×3)− (5×1)

3= 3,3

Dengan demikian, kelas kategori untuk variabel bebas (pengetahuan dan sikap)

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kategori respon tertutup

Nilai Tingkat Pengetahuan Dan Sikap

5-8,3 Rendah

8,4-11,7 Sedang

11,8-15,1 Tinggi

3.4.2 Variabel Terikat ( Variabel Respon terbukaPeternak )

Respon terbuka merupakan variabel terikat. Respon terbuka dapat dilihat

dari tindakan peternak diwakili oleh dimensi atau subvariabel sebagai berikut :

33

A. Partisipasi

Partisipasi adalah keikutsertaan peternak terhadap seluruh kegiatan yang di

adakan.Indikator partisipasi terhadap program hilirisasi domba Padjadjaran

adalah:

1. Sosialisasi Kegiatan

Mengikuti sosialisasi kegiatan yaitu (1) penyuluhan (2) pre test. Penilaian

pada aspek soaialisasi kegiatan dengan pemberian skor 3,2,1. Apabila peternak

mengikuti seluruh kegiatan (skor 3), peternak mengikuti salah satu dari kegiatan

(skor 2), peternak tidak mengikuti seluruh kegiatan (skor 1).

2. Monitoring dan Evaluasi

(1) ikut mengisi kegiatan monitoring (2) menganalisa apa yang terjadi

selama pelaksanaan. Penilaian pada aspek monitoring dan evaluasi dengan

pemberian skor 3,2,1. Apabila peternak mengikuti seluruh kegiatan (skor 3),

peternak mengikuti salah satu dari kegiatan (skor 2), peternak tidak mengikuti

seluruh kegiatan (skor 1).

Pengukuran subvariabel partisipasi peternak dalam program hilirisasi domba

Padjadjaran yaitu dengan skala ordinal. Nilai dari pertanyaan masing-masing

indikator yang diberikan oleh responden terdiri dari 3 yaitu 3,2,1. Perhitungan

kategori untuk subvariabel partisipasi sebagai berikut

Panjang interval =𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠− 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

Panjang interval = (2 ×3)− (2×1)

3= 1,3

Dengan demikian, kelas subvariabel partisipasi peternak pada program

hilirisasi domba Padjadjaran dengan jumlah pertanyan sebanyak 2 buah adalah :

34

2 – 3,3 = Rendah

3,4– 4,7 = Sedang

4,8-6,1 = Tinggi

B. Keterampilan

Keterampilan petenak adalah penguasaan terhadap aspek zooteknis, tingkat

produktivitas dan pencatatan (recording). Indikator keterampilan peternak

terhadap program hilirisasi domba Padjadjaran sebagai berikut:

1. Penguasaan Terhadap Aspek Zooteknis

Aspek zooteknis mencakup :

A. pengembangbiakan (Breeding)

Peternak lebih menguasai breeding domba (1) dapat menentukan bibit yang

berkualitas baik dan mampu berproduksi secara maksimal, (2) anak yang

dihasilkan dalam jumlah yang banyak dan bermutu baik (3) keterpatan waktu

dalam mengawinkan ternak. Jika peternak menguasai semuanya diberi nilai 3,

jika peternak hanya menguasai 2 diberi nilai 2, jika peternak menguasai 1 diberi

nilai 1.

B. pemberian pakan (Feeding)

Peternak lebih menguasai pemberian pakan domba. Perbaikan pemberian

pakan tersebut dilihat dari segi (1) jumlah, (2) mutu, (3) teknik penyajiannya.Jika

peternak menguasai semuanya diberi nilai 3, jika peternak hanya menguasai 2

diberi nilai 2, jika peternak menguasai 1 diberi nilai 1.

C. Menajemen Pemeliharaan

Peternak lebih menguasai menejemen pemeliharaan domba melakukan

pemeliharaan ternak seperti (1) mencukur bulu dan pemotongan kuku, (2)

35

memandikan ternak, (3) perawatan tanduk. Jika peternak menguasai semuanya

diberi nilai 3, jika peternak hanya menguasai 2 diberi nilai 2, jika peternak

menguasai 1 diberi nilai 1.

2. Tingkat Produktivitas Kelahiran

(1) Bobot lahir di atas rata-rata (2) jumlah anak yang lahir di atas rata-rata,

(3) anak yang dihasilkan tidak cacat. Jika peternak menguasai semuanya diberi

nilai 3, jika peternak hanya menguasai 2 diberi nilai 2, jika peternak menguasai 1

diberi nilai 1.

3. Pencatatan (recording)

Keterampilan dalam menyusun (1) catatan produksi (2) catatan reproduksi

(3) catatan kesehatan dan silsilah ternak. Jika peternak menguasai semuanya di

beri nilai 3, jika peternak hanya menguasai 2 di beri nilai 2, jika peternak

menguasai 1 diberi nilai 1.

Pengukuran subvariabel keterampilan peternak dalam program hilirisasi

domba Padjadjaran yaitu dengan skala ordinal. Nilai dari pertanyaan masing-

masing indikator yang diberikan oleh responden terdiri dari 3 yaitu 3,2,1.

Perhitungan kategori untuk subvariabel keterampilan sebagai berikut

Panjang interval =𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠− 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

Panjang interval = (5 ×3)− (5×1)

3= 3,3

Dengan demikian, kelas subvariabel keterampilan peternak pada program

hilirisasi domba Padjadjaran dengan jumlah pertanyan sebanyak 5 buah adalah:

5 – 8,3 = Rendah

36

8,4–11,7 = Sedang

11,8-15,1 = Tinggi

Berdasarkan variable terikat (partisipasi dan keterampilan) peternak dalam

program hilirisasi domba Padjadjaran terdapat 7 pertanyaan yang mewakili

variabel tersebut.Penilaian seluruh indikator berdasarkan jawaban responden

dapat di kategorikan menjadi 3 kelas dengan rumus

Panjang interval =𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠− 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

Panjang interval = (7 ×3)− (7×1)

3= 4,7

Keterangan :

Batas atas kelas : jumlah pertanyaan x nilai jawaban tertinggi

Batas bawah kelas : jumlah pertanyaan x nilai jawaban terendah

Kategori kelas untuk variabel terikat dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kategori respon terbuka

Nilai Tingkat Partisipasi dan Keterampilan

7-11,7 Rendah

11,8-16,5 Sedang

16,6-21,3 Tinggi

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

mendeskripsikan dan menginterprestasikan data yang ada untuk menggambarkan

fenomena yang terjadi. Pengukuran masing-masing indikator variabel dilakukan

dengan skala ordinal. Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang

37

menunjukkan persamaan serta menunjukkan adanya urutan, ranking atau

tingkatan. Data yang terkumpul di skoring dan di kategorikan dengan kelas-kelas

interval.

3.5.1 Koefisian Korelasi

Untuk mengukur hubungan variabel bebas dan terikat peneliti menggunakan

korelasi Rank Spearman (rs). Koefisien korelasi rank spearman (rs) dilakukan

untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila

masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal (Sugiyono

(2008:356)). Perhitungan koefisien korelasi secara manual dapat menggunakan

rumus Rank Spearman :

rs=1- 6 ∑ 𝑑1

2𝑛𝑖=1

𝑁3−𝑁

Keterangan :

rs: koefisien korelasi

𝑑𝑖 : selisih setiap Rank

N : banyaknya pasangan data

Perhitungan Rank Spearman dapat juga dilakukan dengan menggunakan aplikasi

SPSS 22 for Windows. Di lakukan dengan cara berikut :

1. Membuka lembar kerja SPSS, kemudian klik Variabele View pada kolom

name memasukkan variabel respon tertutup (pengetahuan dan sikap).

2. Kemudian klik Data View dan memasukkan skor yang di dapatkan dari setiap

responden pada kolom masing-masing variabel.

3. Selanjutnya pada menu bar klik Analyze → Correlate → Bivariate .

38

4. Pada kotak dialog Bivariate correlations yang muncul, masukkan variabel

repon tertutup (pengetahuan dan sikap) dan respon tertutup (partisipasi dan

keterampilan) ke kolom Variabels.

5. Pilihlah pengujan spearman pada bagian Correlation Coefficients dan klik

Two Tailed pada bagian Test of Significance lalu klik Ok.

6. Setelah itu akan muncul layout output hasil perhitungan dan akan diketahui

nilai koefisien korelasinya.

Untuk dapat memeberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang

ditemukan tersebut besar atau kecil pengaruhnya, maka dapat berpedoman pada

aturan Sarwono (2006), yang tertera pada pada Tabel 3.

Tabel 3. Nilai Koefisien dan Hubungannya

Nilai koefisien Hubungan

>0,0 Tidak ada korelasi antara dua variabel

>0-0,25 Hubungan dua variabel lemah

>0,25-0,50 Hubungan dua variabel cukup

> 0,50-0,75 Hubungan dua variabel kuat

>0,75 Hubungan dua variabel sangat kuat

1 Hubungan sempurna