III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... · 3.2 Alat dan Bahan ... CR-10),...

17
18 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini dimulai pada bulan April 2019 sampai dengan Oktober 2019. 3.2 Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan dalam pembuatan sirup jeruk nipis di penelitian ini adalah pisau, blender, corong, telenan, perasan jeruk, saringan,kain saring, kertas saring kompor, panci, pengaduk, baskom, botol gelap, penutup botol, sendok, timbangan, cup plastik, plastik wrap, aluminium foil, kompor, gas LPG. Alat yang digunakan untuk analisa adalah timbangan analitik (Ohaus Pioner), alat gelas (gelas ukur, beaker glass, elemeyer, tabung reaksi, labu ukur, pengaduk gelas, pipet tetes, pipet ukur), rak tabung, tube, kuvet, vorteks tipe 37600 Mixer, sentrifuse PLC series tipe Lab 08, termometer, hand refraktometer tipe N1-a merk ATAGO tipe N-1 α (No. 2211), colour reader (Konika Minolta CR-10), viskometer Merk NDJ-1, spektrofotometer UV-Vis (Thermo Spectronic Genesys 20), spektrofotometer UV-1800 Shimadzu, spatula, pH meter tipe Lab 875, pH universal, klem, statif, buret, hot plate . Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jeruk nipis yang diperoleh dari pasar Karangploso-Malang,bunga mawar merah varietas lokal diperoleh dari pasar besar Malang, dengan keadaan mahkota bunga mekar sempurna berwarna merah segar, daun jati muda pucuk ke-1 hingga ke-5 berumur 2-3 minggu diperoleh dari perkebunan jati dari Gading-Mojokerto. Bahan yang digunakan untuk pembuatan sirup antara lian gula pasir, air, asam sitrat, CMC

Transcript of III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... · 3.2 Alat dan Bahan ... CR-10),...

Page 1: III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... · 3.2 Alat dan Bahan ... CR-10), viskometer Merk NDJ-1, spektrofotometer UV-Vis (Thermo Spectronic Genesys 20), spektrofotometer

18

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan

Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini dimulai pada bulan April 2019

sampai dengan Oktober 2019.

3.2 Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan sirup jeruk nipis di penelitian

ini adalah pisau, blender, corong, telenan, perasan jeruk, saringan,kain saring,

kertas saring kompor, panci, pengaduk, baskom, botol gelap, penutup botol,

sendok, timbangan, cup plastik, plastik wrap, aluminium foil, kompor, gas LPG.

Alat yang digunakan untuk analisa adalah timbangan analitik (Ohaus

Pioner), alat gelas (gelas ukur, beaker glass, elemeyer, tabung reaksi, labu ukur,

pengaduk gelas, pipet tetes, pipet ukur), rak tabung, tube, kuvet, vorteks tipe

37600 Mixer, sentrifuse PLC series tipe Lab 08, termometer, hand refraktometer

tipe N1-a merk ATAGO tipe N-1 α (No. 2211), colour reader (Konika Minolta

CR-10), viskometer Merk NDJ-1, spektrofotometer UV-Vis (Thermo Spectronic

Genesys 20), spektrofotometer UV-1800 Shimadzu, spatula, pH meter tipe Lab

875, pH universal, klem, statif, buret, hot plate .

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jeruk nipis yang

diperoleh dari pasar Karangploso-Malang,bunga mawar merah varietas lokal

diperoleh dari pasar besar Malang, dengan keadaan mahkota bunga mekar

sempurna berwarna merah segar, daun jati muda pucuk ke-1 hingga ke-5 berumur

2-3 minggu diperoleh dari perkebunan jati dari Gading-Mojokerto. Bahan yang

digunakan untuk pembuatan sirup antara lian gula pasir, air, asam sitrat, CMC

Page 2: III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... · 3.2 Alat dan Bahan ... CR-10), viskometer Merk NDJ-1, spektrofotometer UV-Vis (Thermo Spectronic Genesys 20), spektrofotometer

19

(Carboxyl Methyl Cellulose) diperoleh dari toko bahan kue. Sedangkan bahan

kimia yang digunakan untuk analisa antara lain aquades, buffer standar pH 4 dan

7, serbuk antrhone, H2SO4, amilum, larutan iod 0,01N,larutan buffer pH 1 dan 4,5,

etanol 96%, DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl), Larutan KCl, HCl 37%,

CaCO3, dan Larutan Na-asetat.

3.3 Metodologi Penelitian

Rancangan percobaan pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak

Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial terdiri 2 faktor yaitu faktor I

adalah penambahan perbedaan sumber pigmen antosianin yang terdiri 3 level dan

faktor II adalah konsentrasi gula berbeda yang terdiri 3 level.Sehingga diperoleh

12 kombinasi perlakuan yang dianalisa sebanyak 3 kali ulangan. Secara lebih

detail kombinasi keduanya dapat dilihat sebagai berikut.

FaktorI adalah perbedaan sumber pigmen antosianin (15% dalam v/v)

P0 = Ekstrak Pigmen Antosianin 0% (kontrol)

P1 = Ekstrak Pigmen Antosianin Mawar Merah

P2 = Ekstrak Pigmen Antosianin Daun Jati Muda

P3 = Ekstrak Pigmen Kombinasi (Mawar Merah : Jati Muda)

Faktor II adalah konsentrasi gula (70%; 75%; 80% dalam b/v)

G1 = 70%

G2 = 75%

G3 = 80%

Page 3: III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... · 3.2 Alat dan Bahan ... CR-10), viskometer Merk NDJ-1, spektrofotometer UV-Vis (Thermo Spectronic Genesys 20), spektrofotometer

20

Tabel 4. Matriks kombinasi penggunaan perbedaan sumber pigmen antosianin dan

konsentrasi gula

Perlakuan

Metode Perlakuan

P0 P1 P2 P3

G1 P0G1 P1G1 P2G1 P3G1

G2 P0G2 P1G2 P2G2 P3G2

G3 P0G3 P1G3 P2G3 P3G3

Keterangan :

P0G1 = Sumber pigmen antosianin 0% dankonsentrasi gula 70%

P0G2 = Sumber pigmen antosianin 0% dankonsentrasi gula 75%

P0G3 = Sumber pigmen antosianin 0% dan konsentrasi gula 80%

P1G1 = Sumber pigmen antosianin mawar merah 15% dan konsentrasi gula 70%

P1G2 = Sumber pigmen antosianin mawar merah 15% dan konsentrasi gula 75%

P1G3 = Sumber pigmen antosianin mawar merah 15% dan konsentrasi gula 80%

P2G1 = Sumber pigmen antosianin daun jati muda 15% dan konsentrasi gula 70%

P2G2 = Sumber pigmen antosianin daun jati muda 15% dan konsentrasi gula 75%

P2G3 = Sumber pigmen antosianin daun jati muda 15% dankonsentrasi gula 80%

P3G1 = Sumber pigmen kombinasi 15% dan konsentrasi gula 70%

P3G2 = Sumber pigmen kombinasi 15% dan konsentrasi gula 75%

P3G3 = Sumber pigmen kombinasi 15% dan konsentrasi gula 80%

3.4 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan pembuatan ekstrak pigmen antosianin bunga

mawar merah lokal dan daun jati muda,pengambilan sari jeruk nipis lalu

pengaplikasian pada pembuatan sirup.Analisa akan dilakukan pada bahan baku

dan produk akhir yang dihasilkan. Ekstrak pigmen antosianin bunga mawar merah

lokal dan daun jati muda dilakukanan alisa total antosianin, pH, Total Padatan

terlarut dan aktivitas antioksidan. Sedangkan pada sari jeruk nipis akan dianalisa

Page 4: III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... · 3.2 Alat dan Bahan ... CR-10), viskometer Merk NDJ-1, spektrofotometer UV-Vis (Thermo Spectronic Genesys 20), spektrofotometer

21

vitamin C, Total Padatan Terlarut, pH dan aktivitas antioksidan.Kemudian

dilanjutkan analisa pada sirup jeruk nipis meliputi analisa pH, Total Padatan

Terlarut, vitamin C,viskositas, Analisa warna (L, a, b), total gula, total antosianin,

aktivitas antioksidan dan uji organoleptik.

3.4.1 Proses Ekstraksi Pigmen

Proses ekstraksi pigmen antosianin Bunga Mawar Merah dengan metode

yang dilakukan oleh Rahmawati (2017) dengan dilakukan modifikasi, yaitu

menyiapkan mahkota bunga mawar merah lalu dilakukan penimbangan sebanyak

50 gram. Pelarut aquades diukur sebanyak 100 ml dengan menggunakan gelas

ukur 100 ml, kemudian dimasukkan ke dalam blender, lalu ditambahkan asam

sitrat 2%. Dilakukan pengadukan hingga merata lalu di maserasi didalam lemari

pendingin selama 1-2 jam untuk memaksimalkan pembentukan pigmen

antosianin. Selanjutnya dilakukan penyaringan dengan kain kasah. Maka telah

diperoleh ekstrak pigmen (pewarna) antosianin yang siap digunakan. Diagram alir

proses ekstraksi pigmen bunga mawar merah dapat dilihat pada Gambar 5.

3.4.2 Ekstraksi Pigmen Antosianin Daun Jati Muda

Pembuatan ekstrak pigmen antosianin daun jati muda (daun yang masih

berwarna merah kecoklatan) menggunakan metode yang dilakukan oleh Watur

(2017) yang dilakukan modifikasi, yaitu daun jati muda dilakukan sortasi terlebih

dahulu lalu ditimbang sebanyak 80 gram . dilakukan pencucian hingga bersih

dengan air mengalir. Lembaran daun jati muda di steam selama 5 menit dengan

menggunakan suhu 1000C, steam ini bertujuan untuk menghilangkan bau langu

dari daun jati. Daun jati muda kemudian dipotong kecil-kecil, lalu direndam

dengan pelarut aquades sebanyak 100 ml yang ditambahkan dengan asam sitrat

3%. Dilakukan maserasi didalamvlemari pendingin selama 2 jam, setelah itu

Page 5: III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... · 3.2 Alat dan Bahan ... CR-10), viskometer Merk NDJ-1, spektrofotometer UV-Vis (Thermo Spectronic Genesys 20), spektrofotometer

22

dilakukan penyaringan filtrat pigmen daun jati dengan kain saring. Kemudian

telah didapatkan ekstrak pigmen antosianin daun jati. Diagram alir proses

ekstraksi pigmen bunga mawar merah dapat dilihat pada Gambar 6.

3.4.3 Proses Pembuatan Sirup Jeruk Nipis (Hamidi, dkk., 2016)

Prosedur pembuatan minuman ekstrak mawar berdasarkan metode dari

(Hamidi, dkk., 2016) yang telah dimodifikasi, yakni pertama-tama jeruk nipis

dicuci lalu di potong menjadi dua menggunakan pisau, lalu jeruk nipis yang telah

dipotong selanjutnya diperas dengan menggunakan alat perasan untuk mengambil

filtrat dari jeruk. Kemudian dilakukan proses penyaringan hasil perasan jeruk

nipis dengan menggunakan kain saring guna untuk memisahkan bulir dan biji

jeruk nipis dengan sarinya lalu diperoleh sari jeruk nipis. Dilakukan pengukuran

sari buah sebanyak 20% dengan menggunakan gelas ukur. lalu dilakukan

pengenceran sari jeruk nipis dengan melarutkannya dengan air (1:5). Setelah itu

langsung direbus larutan dengan menggunakan suhu 100ºC selama 5 menit

hingga mendidih. Lalu ditambahkan gula dengan konsentrasi yang berbeda (70%,

75%, 80%) dan CMC 0,55%. Dilakukan perebusan larutan sirup dengan suhu

70°C kemudian dengan diaduk selama 10 menit dengan tujuan agar gula larut dan

tercampur rata dengan sari jeruk nipis hingga mengental. Diagram alir proses

pembuatan sirup jeruk nipis dapat dilihat pada Gambar 7.

Page 6: III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... · 3.2 Alat dan Bahan ... CR-10), viskometer Merk NDJ-1, spektrofotometer UV-Vis (Thermo Spectronic Genesys 20), spektrofotometer

23

Gambar 5. Diagram Alir Proses Ekstraksi Pigmen Bunga ( Rahmawati, 2017)

dengan Modifikasi.

Analisa pH Vitamin C

Total Padatan Terlarut

Total Antosianin

Aktivitas Antioksidan

Bunga Mawar

Sortasi

Penimbangan (50g)

Pencucian

Ekstrak pigmen

Mawar

Penghalusan Bahan

Maserasi (t=2 jam)

dalam lemari pendingin

Penyaringan Filtrat

Air Kotor

Ampas

Air

Aquades 100 mL,

Asam Sitrat 2%

(b/v)

Page 7: III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... · 3.2 Alat dan Bahan ... CR-10), viskometer Merk NDJ-1, spektrofotometer UV-Vis (Thermo Spectronic Genesys 20), spektrofotometer

24

Gambar 6. Diagram Alir Proses Ekstraksi Pigmen Antosianin Daun Jati Muda

(Watur, 2017 ) dengan Modifiksi

Ampas

Daun Jati

Muda

Sortasi

i bahan

Penimbangan (80g)

Pencucian

Ekstrak pigmen

daun jati

Steam

(t = 5 menit, T= 1000C)

Maserasi (t = 2 jam)

di lemari pendingin

Penyaringan Filtrat

Pengecilan ukuran

Air Kotor

Analisa pH

Vitamin C

Total Padatan Terlarut

Total Antosianin

Aktivitas Antioksidan

Air

Aquades 100 mL

Asam Sitrat

3 % (b/v)

Page 8: III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... · 3.2 Alat dan Bahan ... CR-10), viskometer Merk NDJ-1, spektrofotometer UV-Vis (Thermo Spectronic Genesys 20), spektrofotometer

25

Keterangan : * Perlakuan Faktor 1

** Perlakuan Faktor 2

Gambar 7. Diagram Alir Proses Pembuatan Sirup Jeruk (Hamidi, dkk., 2016)

dengan Modifikasi

Pengenceran

(1:5)

Pemanasan dan Pengadukan

larutan

(T = 70ºC, t = 10 menit)

Sirup Jeruk

Nipis

Pencampuran bahan

Jeruk nipis

Pencucian

Pemotongan menjadi dua bagian

Pemerasan dan Penyaringan

Sari Jeruk

Nipis

Air Kotor

Ampas

Perebusan larutan

(T = 100ºC, t = 5 menit)

Analisa pH

Vitamin C

Viskositas

Total Padatan Terlarut

Warna (L,a,b)

Total Gula

Total Antosianin

Aktivitas Antioksidan

Organoleptik

Air

Air

* Sumber Ekstrak

Pigmen Antosianin

15% (v/v)

** Gula 70%, 75%,

80% (b/v)

CMC 0,55% (b/v)

Page 9: III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... · 3.2 Alat dan Bahan ... CR-10), viskometer Merk NDJ-1, spektrofotometer UV-Vis (Thermo Spectronic Genesys 20), spektrofotometer

26

3.5 Parameter Pengamatan

Parameter yang digunakan pada pengamatan sirup meliputi analisis kimia

yaitu pH, vitamin C, total gula, total antosianin dan aktivitas antioksidan. Analisis

fisik pada produk diantaranya viskositas, total padatan terlarut, intensitas warna,

dan organoleptik yang meliputi rasa, aroma dan kenampakan.

3.5.1 Analisa pH (Muctadi dkk, 2010)

Adapun prosedur pengukuran nilai pH sampel menggunakan alat pH-meter

adalah sebagai berikut :

1. pH meter dikalibrasi menggunakan larutan buffer standar pH 4.

2. Elektroda dibilas dengan aquades dan dikeringkan dengan tisu.

3. Elektroda dicelupkan pada larutan sampel dan dibiarkan beberapa saat

sampai diperoleh pembacaan yang stabil lalu nilai pH dicatat.

3.5.2 Analisa Viskositas (Yuwono dkk, 2001)

1. Spindle dipilih sesuai dengan konsentrasi bahan atau tingkat kekentalan

bahan.

2. Pangkal spindle dimasukkan pada lubang penghubung rotor.

3. Dipilih spindle nomor 3 sesuai dengan tingkat kekentalan sampel sirup.

4. Pangkal spindle dimasukkan ke dalam lubang penghubung rotor.

5. Spindle diturunkan pada bahan hingga dibagian tengah, kemudian diatur

kecepatan spindle12 dan ditunggu hingga angka yang ditunjukkan stabil.

6. Dimatikan pengatur kecepatan dan dibaca skala yang ditunjukkan.

7. Diulangi cara yang sama sebanyak 2 kali untuk menemukan data yang valid.

8. Selanjutnya dicatat hasil skala yang terbaca, kemudian dihitung dengan

menggunakan rumus viskositas.

Page 10: III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... · 3.2 Alat dan Bahan ... CR-10), viskometer Merk NDJ-1, spektrofotometer UV-Vis (Thermo Spectronic Genesys 20), spektrofotometer

27

Viskositas (Cp.s) = Skala yang Terbaca x Nilai Tengah Rpm-Rotor

Keterangan :

Rpm

Rotor 60 30 12 4

1 1 2 5 10

2 5 10 25 50

3 20 40 100 200

4 100 200 500 1000

3.5.3 Analisa Total padatan Terlarut (Yuwono dan Susanto, 2001)

1. Disiapkan alat dan bahan, dibuka penutup kaca prisma, lalu diteteskan

setetes aquades menggunakan pipet tetes, ditutup kaca prisma perlahan dan

dipastikan aquades memenuhi kaca prisma.

2. Refraktometer diarahkan ke cahaya terang, melihat pembacaan skala dapat

melalui lubang teropong, jika skala kabur, putar lubang teropong dan

pastikan garis biru tepat pada 0º Brix.

3. Dilakukan kalibrasi, lalu kaca prisma dibuka dan dibersihkan dengan

menggunakan bahan lembut dan kering dengan cara diusap satu arah.

4. Dibuka kembali kaca prisma kemudian diteteskan sampel sirup sebanyak 1

tetes kemudian ditutup kaca prisma.

5. Selanjutnya, dilihat skala melalui lubang teropong, batas garis skala adalah

antara garis putih dan biru.

3.5.4 Analisa Warna (Colour Reader) (Yuwono dan Susanto, 2001)

Adapun tahapan analisa intensitas warna menggunakan colour reader

adalah sebagai berikut:

1. Bahan diletakkan pada permukaan yang datar.

2. Lensa pembaca warna diarahkan ke bahan.

3. Ditekan tombol untuk membaca warna.

Page 11: III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... · 3.2 Alat dan Bahan ... CR-10), viskometer Merk NDJ-1, spektrofotometer UV-Vis (Thermo Spectronic Genesys 20), spektrofotometer

28

4. Selanjunya dilihat hasil warna pada layar dan dicatat nilai intensitas warna

(L (tingkat Kecerahan), a (Tingkat Kemerahan), dan b(Tingkat kekuningan).

3.5.5 Analisa Gula Total Metode Anthrone (Rahmasari dkk, 2014)

3.5.5.1 Pembuatan Larutan Kurva Standar

1. Serbuk anthrone ditimbang sebanyak 0,05g dan H2SO4 50 ml menyesuaikan

kebutuhan sampel.

2. Larutan glukosa standart dilarutkan 0,20 mg/ml dalam 100 ml aquades.

3. Diambil 10 ml larutan, lau diencekan menjadi 100 ml ( 1 ml = 0,20 mg

glukosa).

4. Selanjutnya dipipet ke dalam tabung reaksi blangko atau sampel 0,0, 0,20,

0,40, 0,60, 0,80 dan 1 ml larutan glukosa standar.

5. Ditambahkan aquades hingga total volume masing-masing tabung reaksi 1

ml.

6. Ditambahkan dengan cepat 5 ml pereaksi Anthrone ke dalam masing –

masing tabung reaksi yang telah diisi larutan campuran tadi.

7. Tabung reaksi ditutup dan dihomogenkan dengan menggunakan vortex.

8. Air dimasukkan secukupnya pada beakker glass, kemudian mendidihkannya

menggunakan hot plate. Setelah mendidih, masukkan tabung reaksi ke

dalam air mendidih tersebut selama 12 menit.

9. Dilakukan pendinginan tabung reaksi dengan cepat menggunakan air

mengalir.

10. Larutan dipindahkan ke dalam kuvet, lalu memasukkannya ke dalam

spectofotometer UV-Vis kemudian dibaca absorbansinya pada λ = 630 nm.

11. Selanjutnya dibuat kurva hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi

glukosa. Total gula dari persamaan : y = 0,1047x + 0,2618

Page 12: III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... · 3.2 Alat dan Bahan ... CR-10), viskometer Merk NDJ-1, spektrofotometer UV-Vis (Thermo Spectronic Genesys 20), spektrofotometer

29

3.5.5.2 Penetapan Sampel Untuk Penetapan Gula Total

1. Serbuk anthrone ditimbang 0,05g dan H2SO4 50 ml menyesuaikan

kebutuhan sampel.

2. Ditimbang sampel 1ml dan 75ml aquades, lalu dimasukkan ke dalam

Erlenmeyer 100 ml dan ditutup dengan alumunium foil dan plastik wrap.

3. Bahan dipanaskan selama 30 menit menggunakan hotplate.

4. Ditambahkan aquades sebanyak 24 ml dan 1g CaCO3.

5. Diukur pH sampai di dapatkan pH 6 menggunakan pH universal.

6. Selanjutnya beakker glass yang berisikan air dipanaskan diatas hotplate

pada suhu 100o C. Setelah mendidih, dimasukkan tabung reaksi ke dalam air

mendidih tersebut selama 30 menit.

7. Dilakukan penyaringan filtrat sampel menggunakan kertas saring.

8. Diambil 1 ml filtrat dan dimasukkan ke dalam labu ukur, lalu ditambah

aquades sampai batas tera.

9. Diambil1 ml larutan dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 5

ml anthrone.

10. Dipanaskan lagi pada suhu 100°C selama 12 menit menggunakan hotplate

lalu dinginkan menggunakan air mengalir.

11. Bahan dimasukkan pada kuvet dan melakukan absorbansi.

12. Dibaca pada Panjang gelombang (λ) 630 nm dan catat hasil pembacaan

Keterangan:

Fp : Faktor Pengenceran

Mg gula total : nilai x dari kurva standart

Total kadar gula(%) = mg Gula Total x Fp

X 100 %

Berat bahan x 1000

Page 13: III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... · 3.2 Alat dan Bahan ... CR-10), viskometer Merk NDJ-1, spektrofotometer UV-Vis (Thermo Spectronic Genesys 20), spektrofotometer

30

3.5.6 Analisis Kadar Antosianin dengan Metode pH Differential (AOAC,

2005)

A. Pembuatan Larutan Buffer

1. Buffer pH 1

Larutan KCl: 0,025 M KCl (0,186 g dalam 98 mL akuades). Untuk

membuat buffer pH 1, sebanyak 980 mL larutan KCl 0,025 M ditambahkan

dengan 0,63 mL HCl 37%.

2. Buffer pH 4,5

Larutan Na-asetat: 0,4 M larutan Na-asetat (5,443 g dalam 96 mL akuades).

Untuk membuat buffer pH 4,5 sebanyak 960 mL larutan Na-asetat 0,4 M

ditambahkan dengan 2 mL HCl 37%.

B. Penentuan Antosianin

1. Sampel dimasukkan dalam pelarut metanol asam dengan perbandingan (1:5)

ke dalam beaker glass.

2. Larutan sampel dihomogenkan, dan seluruh bagian wadah ditutup

dengan penutup gelap.

3. Dilakukan maserasi sampel pada suhu -23oC, selama 1 jam.

4. Sampel sebanyak 1 mL dimasukkan ke dalam 2 tabung reaksi.

5. Ditambahkan ke dalam tabung reaksi pertama larutan buffer pH 1

sebanyak 9 mL dan tabung reaksi kedua ditambahkan larutan buffer pH

4,5 sebanyak 9 mL.

6. Dilakukan scanning dengan spektrofotometer UV-1800 dengan panjang

gelombang rentang 200-750 nm pada larutan sampel pada kedua buffer

untuk mengetahui panjang gelombang maksimal yang dimiliki oleh

sampel pewarna.

Page 14: III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... · 3.2 Alat dan Bahan ... CR-10), viskometer Merk NDJ-1, spektrofotometer UV-Vis (Thermo Spectronic Genesys 20), spektrofotometer

31

7. Selanjutnya, dilakukan pengukuran absorbansi pada panjang gelombang

maksimal dan panjang gelombang 700 nm pada masing-masing contoh

dan hasilnya dikalkulasikan berdasarkan persamaan berikut:

A = (Avis-maks – A700nm) pH 1 – (Avis-maks – A700nm) pH 4,5

Konsentrasi Antosianin (mg/L) = ( )

( )

Keterangan :

A = Absorbansi

MW = Molecular Weight (Berat Molekul Sianidin Glukosida = 449,2)

DF = Dilution factor (Faktor Pengenceran = 10 mL/ 1 mL)

ɛ = Absortivitas molar/ koefisien ekstingsi molar (29.600 L cm-1

)

l = Lebar kuvet (1 cm)

3.5.7 Analisa RSA (Radical Sacavenging Activity) Metode DPPH (Yue dan

Xu, 2008)

Prinsip dari uji DPPH adalah penghilangan warna untuk mengukur kapasitas

antioksidan yang langsung menjangkau radikal DPPH, yang dilihat dari

absorbansi pada panjang gelombang 517 nm menggunakan spektrofotometer (Yu

dan Xu, 2008). Adapun tahapan analisis aktivitas antioksidan dengan metode

DPPH sebagai berikut:

A. Pembuatan Larutan DPPH

1. Kebutuhan serbuk DPPH dihitung dengan rumus:

Konsentrasi = Massa (mg)

X 100 % Mr x volume (L)

2. Dilarutkan serbuk DPPH dengan etanol l96% pada labu ukur hingga batas

tera, dan dihomogenkan.

2. Larutan DPPH disimpan pada kondisi gelap dan tertutup rapat pada kondisi

dingin, serta sesegera mungkin untuk digunakan.

B. Ekstraksi Bahan Aktif

Page 15: III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... · 3.2 Alat dan Bahan ... CR-10), viskometer Merk NDJ-1, spektrofotometer UV-Vis (Thermo Spectronic Genesys 20), spektrofotometer

32

1. Sampel ditimbang sebanyak 1 g, lalu dimasukkan ke dalam tube

centrifuge.

2. Ditambahkan Larutan etanol 96% sebanyak 9 mL.

3. Dilakukan sentrifugasi dengan kecepatan 4000 rpm selama 10 menit.

4. Supernatan dipisahkan untuk uji aktivitas antioksidan.

C. Analisis Aktivitas Antioksidan

1. Supernatan diambil sebanyak 4 mL ke dalam tabung reaksi.

2. Ditambahkan 1 mL larutan DPPH dan menghomogenkannya.

3. Mulut tabung ditutup dengan plastic wrap, dan badan tabung dengan dengan

alumunium foil.

4. Sampel didiamkan selama 30 menit dan disimpan pada kondisi gelap.

5. Dibaca Serapan panjang gelombang dengan spektrofotometer UV Vis pada

λ= 517 nm.

6. Dihitung % inhibisi dengan rumus:

Aktivitas

Antioksidan =

(%)

Abs blanko−Abs sampel

𝑥 100%

Abs blangko

3.5.8 Analisis Kadar Vitamin C Metode Iodimetri (AOAC, 1995)

1. Sampel ditimbang sebanyak 5 gram.

2. Kemudian dilarutkan pada labu ukur 50 mL hingga batas tera.

3. Dilakukan penyaringan larutan dan dipipet filtratnya sebanyak 5 mL.

4. Ditambahkan beberapa tetes indikator amilum, lalu dititrasi dengan cepat

menggunakan larutan iod 0,01N hingga timbul warna biru.

5. Dihitung kandungan vitamin C dapat dengan rumus :

Vitamin C (mg/100g) =( )

( )

Page 16: III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... · 3.2 Alat dan Bahan ... CR-10), viskometer Merk NDJ-1, spektrofotometer UV-Vis (Thermo Spectronic Genesys 20), spektrofotometer

33

Keterangan :

VI2 = Volume Iodium (mL)

0,88 = 0,88 mg asam askorbat setara dengan 1 mL larutan I2 0,01N

Fp = Faktor Pengenceran

Ws = Berat Sampel (gram)

3.5.9 Uji Organoleptik (Setyowati, 2014)

Uji organoleptik yang dilakukan meliputi rasa, aroma dan tekstur serta

penerimaan keseluruhan oleh panelis. Pengujian dilakukan dengan memberikan

sampel yang masing-masing telah terdapat kode yang berbeda kepada 30 panelis.

Kemudian panelis diminta memberikan penilaian terhadap sampel sesuai dengan

skala hedonik yang tercantum.

Pengujian sampel ini dilakukan sesuai dengan langkah –langkah berikut :

1. Sampel dituangkan ke dalam cup kecil sebanyak 2 kali sesuai dengan

jumlah perlakuan.

2. Cup pertama sampel tidak dilakukan pengenceran, cup kedua dilakukan

pengenceran (1:2), lalu disajikan kepada panelis untuk diuji hedonik.

3. Baca basmalah terlebih dahulu sebelum mencicipi sampel.

4. Cicipi sampel satu-persatu dari kiri ke kanan secara berurutan.

5. Panelis memberi penilaian pada kolom respons uji hedonik berdasarkan

tingkat kesukaan dengan memberikan nilai yang berkisar antara 1-7 yang

tercantum pada Tabel berikut.

Nilai Rasa Aroma Kenampakan

1 Sangat tidak asam Sangat tidak tajam Sangat tidak menarik

2 Tidak asam Tidak tajam Tidak menarik

3 Agak tidak asam Agak tidak tajam Agak tidak menarik

4 Netral Netral Netral

5 Agak asam Agak tajam Agak menarik

6 Asam tajam Menarik

7 Sangat asam Sangat tajam Sangat menarik

6. Netralkan indera pengecap dengan air putih setiap selesai mencicipi sampel.

Page 17: III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... · 3.2 Alat dan Bahan ... CR-10), viskometer Merk NDJ-1, spektrofotometer UV-Vis (Thermo Spectronic Genesys 20), spektrofotometer

34

7. Setelah selesai, berikan komentar pada kolom yang terdiri atas 3 pertanyaan.

3.5.10 Analisa Data

Data pengamatan terhadap karakteristik fisiko-kimia dan organoleptik sirup

jeruk nipis dianalisis menggunakan analisis Ragam atau Analysis of Variance

(ANOVA) pada taraf 5% dan 1% untuk mengetahui pengaruh dari kedua

perlakuan. Hasil yang menunjukkan adanya pengaruh nyata akan dianalisis

menggunakan uji DMRT dengan taraf signifikan α=5%.